Lampiran 1 : Gambar Site Plan dan layout Plan
Transcript of Lampiran 1 : Gambar Site Plan dan layout Plan
50
Lampiran 1 : Gambar Site Plan dan layout Plan
S ITE PLAN1
51
Lampiran 2 : Gambar Denah Basement dan Lantai 1
52
Lampiran 3 : Gambar Denah Lantai 2 dan Lantai 3
53
Lampiran 4 : Gambar Potongan Bangunan Utama dan Potongan Kompleks
54
Lampiran 5 : Gambar Tampak Bangunan Utama dan Tampak Keseluruhan
55
Lampiran 6 : Gambar Perspektif
56
Lampiran 7 : Gambar Aksonometri Utilitas dan Struktur
57
Lampiran 8 : Foto Maket
58
Lampiran 9 : Detail Ornamen
59
Lampiran 9 : Detail Ornamen (Sambungan)
60
Lampiran 9 : Detail Ornamen (Sambungan)
61
Lampiran 9 : Detail Ornamen (Sambungan)
62
Lampiran 10 : Riwayat Singkat Balai Pemuda Surabaya
63
Lampiran 10 : Riwayat Singkat Balai Pemuda Surabaya (Sambungan)
64
Lampiran 10 : Riwayat Singkat Balai Pemuda Surabaya (Sambungan) Lampiran 11 : Denah Ruang Balai Pemuda Lampiran 3 : Denah Ruang Balai Pemuda (Sambungan)
65
Lampiran 11 : Denah Ruang Balai Pemuda (Sambungan)
66
Lampiran 12 : Artikel Tentang Balai Pemuda [ Senin, 30 Juni 2008 ] Balai Pemuda Berubah Total Ada Plasa, Gedung Teater, dan Ruang Pamer SURABAYA - Pemkot segera mengonkretkan renovasi Balai Pemuda tahun ini. Setelah mengambil alih Bioskop Mitra 21 dari PT WEDU sejak akhir Mei lalu, pemkot menjadwalkan renovasi kompleks kegiatan kesenian itu. Apalagi, detail engineering design (DED) renovasi Balai Pemuda sudah dibuat dan disetujui wali kota. Kepala Dinas Tata Kota (DTKP) Arif Darmansyah mengatakan, semula pemkot hanya ingin merenovasi eks-gedung Mitra 21 menjadi gedung teater. Tapi, dalam perkembangannya, beberapa gedung juga mengalami perubahan peruntukan. ''Pemkot berencana menambahi bangunan-bangunan baru di kompleks Balai Pemuda,'' jelasnya. Di antaranya, galeri temporer yang ditempatkan di sebelah barat Bioskop Mitra 21. Masjid di kompleks tersebut juga diubah. Arif mengatakan, perombakan Balai Pemuda akan dilakukan secara menyeluruh. Nanti Balai Pemuda dilengkapi kafe terbuka dan plasa. Sesuai desain, kafe ditempatkan di pojok gedung Merah Putih. Sedangkan plasa dibangun di lokasi yang selama ini dijadikan lahan parkir, tepatnya di sisi timur Gedung Merdeka. ''Plasa di sini bukan dalam arti akan membangun mal di Balai Pemuda. Plasa dikonsep seperti open stage yang multifungsi,'' terangnya. Kendati konsepnya sudah matang, kata Arif, proyek yang menelan biaya sekitar Rp 10 miliar itu akan dibangun bertahap. Namun, prioritas utama pembangunan gedung teater. Rencananya, gedung teater dibangun dua lantai. Pada bagian atap, gedung ini diberi cungkup seperti gedung Merah Putih. Dengan begitu, Balai Pemuda akan memiliki dua cungkup sebagai ciri khas bangunan cagar budaya. Untuk renovasi masjid, juga ditambahi fasilitas ruang ekshibisi dan cenderamata. Masjid akan dirombak total. Selain untuk beribadah, gedung itu bisa dipakai untuk ruang pamer dan koleksi cenderamata khas Surabaya. ''Masjidnya tetap di lantai dasar. Sedangkan ruang pamer di atasnya." Anggota Komisi D Muhammad Alyas meminta konsep revitalisasi Balai Pemuda dimatangkan lagi. Dia menginginkan Balai Pemuda bisa menjadi pusat berkumpulnya anak-anak muda Surabaya. ''Intinya, Balai Pemuda bisa dijadikan tempat favorit anak-anak muda ngumpul,'' katanya. Alyas berharap di situ nanti juga ada student centre. Misalnya, dilengkapi perpustakaan. Selama ini gedung perpustakaan milik pemkot jauh dari pusat kota.
67
Itulah sebabnya, perpustakaan kota sepi peminat. ''Kalau ada di tengah kota, perpustakaan pasti ramai,'' lanjutnya. (kit/ari) http://www.infogue.com/viewstory/2008/06/30/balai_pemuda_berubah_total/?url=http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=9057 Lampiran 12 : Artikel Tentang Balai Pemuda (Sambungan) Renovasi Balai Pemuda Habiskan Rp 10 Miliar 2008-05-07 20:24:02 - by : admin
(whandi.net) SURABAYA - Rencana Pemkot Surabaya menata kompleks Balai Pemuda (BP) menjadi sentra aktivitas kesenian makin pasti. Setelah mengambil alih Bioskop Mitra, pemkot merancang rehab untuk beberapa bangunan BP. Anggarannya Rp 10 miliar. Menurut Kasi Program dan Perencanaan Bidang Permukiman Dinas Tata Kota (DTKP) Nurhadi, sesudah pengalihan pengelolaan gedung Mitra dari PT Wedu ke pemkot, DTKP memang akan merenovasi kawasan BP. "Saat ini rencana sedang kami matangkan," terangnya kemarin (6/5). Nurhadi menjelaskan, penataan itu meliputi renovasi dan perluasan gedung sisi timur BP. Sebagai galeri seni, perluasan gedung bakal dilengkapi beberapa ruang seperti lobi dan ruang pamer, hall utama, ruang diskusi, ruang persiapan dan manajemen, serta toilet. Pembangunan gedung teater mini di bekas Bioskop Mitra akan dilengkapi dengan beberapa ruang. Antara lain, teras kedatangan, lobi dan resepsionis, ruang VIP dan event organizer (EO), dan hall utama pergelaran. Menurut Nurhadi, kawasan BP berpotensi besar untuk dikembangkan. Potensi itu meliputi bangunan peninggalan zaman kolonial yang bernilai sejarah, letak yang strategis (di daerah bisnis dan perdagangan), dan akses transportasi yang mudah. "BP sangat potensial menjadi objek kunjungan wisata budaya dan arsitektur," terangnya. Kendati demikian, ada beberapa kendala pembangunan kawasan itu. Yakni, dana pengelolaan yang terbatas sebagai kawasan cagar budaya. Saat ini, keberadaan gedung BP juga dianggap belum mengakomodasi kehadiran pengunjung. Fungsi bangunan juga dianggap tidak jelas. Kadang digunakan untuk aktivitas kesenian, tapi tidak jarang dimanfaatkan untuk pameran perdagangan atau resepsi pernikahan. Karena itu, kata Nurhadi, penataan kawasan BP bakal mempertimbangkan beberapa hal. Antara lain, harus tetap memperhatikan kualitas ruang terbuka di antara bangunan-bangunannya. Pembangunan juga harus melindungi dua bangunan yang memiliki nilai sejarah (lihat grafis). Selain itu, ketinggian bangunan baru yang akan direnovasi tidak melebihi ketinggian bangunan lama.
68
"Secara arsitektural, bangunan rehab nanti harus mampu membentuk komposisi yang harmoni dalam kawasan," terangnya. Kawasan BP juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan program pendukung. Misalnya, area parkir pengunjung. Ada beberapa alternatif solusi untuk parkir. Misalnya, pembangunan parkir bawah tanah. Namun, kata Nurhadi, biaya pembangunan parkir bawah tanah dianggap terlalu tinggi. "Permukaan air tanah di Surabaya juga tinggi. Dikhawatirkan terjadi getaran pada bangunan-bangunan sekitar," jelas pria asli Sidoarjo itu. Alternatif lain, menyediakan sarana parkir insidental pada sebagian sisi utara Jalan Gubernur Suryo. Yaitu, dengan memberi markah atau tanda khusus. Bisa juga "meminjam" tempat parkir hotel-hotel di sekitar BP atau di Taman Surya. Karena itu, harus juga harus ada jalan pedestrian yang nyaman. "Untuk masalah parkir, belum ada keputusan," tandasnya. Akses keluar masuk BP, tutur Nurhadi, juga perlu diperhatikan secara khusus karena dapat berujung terhadap problem kemacetan lalu lintas. Bisa jadi, ketika ada acara-acara besar nanti disediakan angkutan khusus yang akan menjemput para pejalan kaki dari lokasi pemberhentian yang ditetapkan. Misalnya di Taman Surya, Taman Apsari, maupun Plaza Surabaya. Selain itu, kata Nurhadi, supaya BP berkembang pesat, pemkot perlu menggandeng kalangan perhotelan dan biro wisata. Juga menjalin kerja sama dengan organisasi pemerhati seni dan budaya. "Termasuk membuat program mingguan, bulanan, dan tahunan untuk meramaikan BP," ujarnya. (kit/ari/jawapos)
http://www.whandi.net/cetak.php?id=2486
69
Lampiran 13 : Foto Balai Pemuda