PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to...

61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI MAKTUMSISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK, KECAMATAN MOJOGEDANG, KABUPATEN KARANGANYAR, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi D3 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : RISA IRENE NIM : I 8709025 PROGRAM D-III TEKNIK SIPIL INFRASTRUKTUR PERKOTAAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to...

Page 1: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA

“UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI)

DESA POJOK, KECAMATAN MOJOGEDANG,

KABUPATEN KARANGANYAR, JAWA TENGAH

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Program Studi D3 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh :

RISA IRENE

NIM : I 8709025

PROGRAM D-III TEKNIK SIPIL INFRASTRUKTUR PERKOTAAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Risa Irene, 2012, “PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI MAKTUM SISI SELATAN (PUTRI)”. Tugas Akhir. Jurusan D-III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan. Fakultas Teknik. Universitas Sebelas Maret. Pembimbing Ir. Kuswanto Nurhadi, MSp. Pembangunan Nasional merupakan suatu kegiatan yang menekankan kepada peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mensejahterakan seluruh kalangan masyarakat karena sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan optimal. Sama halnya dengan kaum tunanetra, mereka juga mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk meningkatkan kemampuannya baik dalam ilmu pengetahuan maupun teknologi guna mengisi pembangunan di masa yang akan datang. Tujuan : (1) Membuat suatu kawasan yang layak digunakan dalam kegiatan pemberdayaan kaum tunanetra, (2) Membuat Perencanaan Site Plan Kampung Tunanetra “Umi Maktum” Sisi Selatan (Putri), (3) Menganalisis Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Ustadz 2 lantai Kampung Tunanetra “Umi Maktum” Sisi Selatan (Putri), dan (4) Menganalisis Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kampung Tunanetra “Umi Maktum” Sisi Selatan (Putri). Tahapan rencana yang dilakukan : (1) Menentukan tema kampung tunanetra “Umi Maktum”, (2) Merancang kampung tunanetra “Umi Maktum”, dan (3) Memberikan komponen dan fasilitas kampung tunanetra “Umi Maktum”. Dari hasil perencanaan site plan kampung tunanetra “Umi Maktum ini telah diuraikan pada bab-bab tersebut, maka diperoleh hasil kesimpulan : (1) konsep kampung ini adalah untuk tempat pemberdayaan dan peningkatan kaum tunanetra muslim, dan dapat sebagai tempat rekreasi maupun tempat berwisata kuliner, (2) Perencanaan kampung tunanetra “Umi Maktum” ini menghasilkan beberapa komponen fisik yang utama antara lain : masjid, menara air, bangunan asrama putri, rumah ustadz, kebun tanaman obat, bangunan semi permanen untuk tempat pemancingan yang disertai gazebo dan area taman bermain untuk anak – anak, (3) Biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah ustadz 2 lantai adalah Rp. 508.400.000, dan (4) biaya yang dibutuhkan untuk keseluruhan komponen dalam site plan Kampung Umi Maktum Sisi Selatan adalah Rp. 598.000.000.

Kata kunci : kampung, perencanaan, tunanetra

Page 3: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul

“PERENCANAAN SITEPLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI MAKTUM SISI SELATAN

(PUTRI) DI DESA POJOK, KECAMATAN MOJOGEDANG, KABUPATEN

KARANGANYAR, JAWA TENGAH”

Dengan adanya Tugas Akhir ini penulis berharap agar laporan ini berguna bagi para

pembaca dalam memahami kampung tersebut, serta dapat memperoleh pengetahuan,

wawasan dan pengalaman dalam merencanakan suatu kawasan.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah memberikan

dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, antara lain

kepada :

1. Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

beserta staf.

2. Ir. Bambang Santoso, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Ir. Achmad Basuki, ST , MT selaku Ketua Program D-III Teknik Sipil Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Ir. Siti Qomariyah, Msc selaku dosen pembimbing akademik.

5. Ir. Kuswanto Nurhadi MSP selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

pengarahan selama pengerjaan tugas akhir ini.

6. Rekan – rekan D3 Teknik Sipil Infrastrukur Perkotaan 2009 yang telah banyak

membantu pengerjaan laporan Tugas Akhir ini.

7. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu

kelancaran tugas akhir hingga terwujudnya laporan ini.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari

semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata,

semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan seluruh pembaca pada umumnya.

Surakarta, 30 April 2012

Penulis

Page 4: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................iii

MOTTO ......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN .......................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ .viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 3

1.4 Tujuan Perencanaan ................................................................................. 3

1.5 Manfaat Perencanaan ............................................................................... 3

1.6 Sistematika Laporan ................................................................................. 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ............................. 6

2.1 Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 6

2.1.1. Pengertian Kampung ...................................................................... 6

2.1.2. Pengertian Perencanaan ................................................................. 7

2.2 Dasar Teori ............................................................................................ 15

2.2.1 Sistem Parkir ................................................................................ 15

2.2.2 Mekanikal Elektrikal .................................................................... 16

2.2.3 Pengelolaan Sampah .................................................................... 17

2.2.4 Pengamanan Kebakaran ............................................................... 18

2.2.5 Pengamanan Bahaya Petir ............................................................ 20

2.2.6 Rencana Anggaran Biaya (RAB) ................................................. 21

Page 5: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB 3 METODE PERENCANAAN .......................................................... 24

3.1 Tahap Perencanaan ................................................................................. 25

3.2 Flow Chart Perencanaan ......................................................................... 26

3.3 Hasil Akhir ...................................................................................... 26

BAB 4 PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 27

4.1 Pemilihan Lokasi ................................................................................... 27

4.2 Komponen Fisik ...................................................................................... 30

4.3 Tata Landscape ....................................................................................... 34

4.3.1 Hardcape Landscape ................................................................... 34

4.3.2 Soft Landscape ............................................................................. 35

4.4 Sirkulasi dalam Site .................................................................................. 36

4.5 Utilitas Bangunan ..................................................................................... 36

4.5.1. Sistem Parkir .................................................................................. 36

4.5.2. Mekanikal Elektrikal ...................................................................... 37

4.5.3. Penyediaan Air Bersih ................................................................... 37

4.5.4. Sistem Pembuangan Air ................................................................. 38

4.5.5. Pengelolahan Sampah .................................................................... 38

4.5.6. Pengamanan Kebakaran ................................................................. 39

4.5.7. Pengamanan Bahaya Petir .............................................................. 40

4.6. Perhitungan Volume Pekerjaan .............................................................. 40

4.7. Rekapitulasi RAB ................................................................................... 51

4.8. Rekapitulasi Wilayah Terbangun dan Wilayah Terbuka ........................ 52

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 53

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 53

5.2 Saran. ....................................................................................................... 54

PENUTUP ...................................................................................................... xii

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... xiii

LAMPIRAN ................................................................................................... xiv

Page 6: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Alternatif Pengaman Petir .................................. 20

Page 7: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Parkir Paralel ............................................................................ 15

Gambar 2.2 Parkir Menyudut 45o ................................................................ 15

Gambar 2.3 Parkir Menyudut 90o ................................................................ 16

Gambar 3.1 Diagram Alir Perencanaan ....................................................... 26

Gambar 4.1 Peta Administrasi Kabupaten Karanganyar ............................. 27

Gambar 4.2 Peta Lokasi Site Plan Kampung Umi Maktum ........................ 29

Gambar 4.3 Sket Lahan Kampung Tunanetra Umi Maktum Sisi Selatan ... 30

Gambar 4.4 Masjid ...................................................................................... 31

Gambar 4.5 Menara Air ............................................................................... 31

Gambar 4.6 Asrama Putri ............................................................................ 32

Gambar 4.7 Rumah Ustadz .......................................................................... 32

Gambar 4.8 Kebun Tanaman Obat .............................................................. 33

Gambar 4.9 Gazebo ..................................................................................... 33

Gambar 4.10 Tempat Pemancingan Ikan ....................................................... 33

Gambar 4.11 Taman Bermain Anak .............................................................. 34

Page 8: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan Nasional merupakan suatu kegiatan yang menekankan kepada

peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat

mensejahterakan seluruh kalangan masyarakat karena sumber daya yang tersedia

dapat dimanfaatkan dengan optimal dan proses-proses pada pengolahan barang

dan jasa menjadi lebih efisien dan akibatnya daya saing meningkat.

Sebagai rakyat Indonesia, kaum tunanetra juga mempunyai hak dan kewajiban

yang sama untuk meningkatkan kemampuannya baik dalam ilmu pengetahuan

maupun teknologi untuk menghadapi masa yang akan datang. Peningkatan

kemampuan tunanetra dimulai dengan membekali dengan keimanan, ketaqwaan,

ketabahan dan keuletan dalam menghadapi kehidupan di dunia serta beribadah

untuk kehidupan akhiratnya.

Pemberdayaan tunanetra merupakan titik pangkal usaha untuk mengangkat

kehidupan kaum tunanetra sebagai anggota masyarakat yang dikembangkan

dalam sebuah perkampungan penyandang tunanetra yang terintegerasi dengan

kaum awas. Segala usaha yang dapat dilakukan oleh tunanetra dikembangkan

dalam kampung ini, baik berupa usaha peternakan, perikanan maupun pertanian,

di samping juga usaha–usaha perdagangan, perniagaan, dan industri rumah tangga

lainnya.

Pembangunan Kampung Tunanetra “Umi Maktum” ini rencananya akan di

bangun di dua bidang tanah yang berdampingan antara sisi utara dan sisi selatan di

Desa Pojok Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar yang idenya didapat

dari seorang waqif yang melihat gedung penampungan tunanetra yayasan Al-

Ikhwan Surakarta yang berada di Jalan Semenrante No. 15 Mangkuyudan

Page 9: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Purwosari Surakarta terlalu sempit dan sudah tidak mampu lagi untuk

menampung kegiatan–kegiatan kaum tunanetra yang sekarang cukup banyak dan

semakin berkembang dengan semakin banyaknya anggota koperasi tunanetra Al-

Ikhwan, serta adanya program pemberdayaan bagi ikhwan tunanetra yang

mandiri.

Studi kasus yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah hanya pada bidang

tanah sisi selatan saja, yang rencananya akan digunakan untuk kaum tunanetra

putri. Sedangkan bidang tanah yang sisi utara nantinya akan digunakan untuk

kaum tunanetra putra.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah :

1. Kawasan apakah yang dibutuhkan oleh kaum tunanetra sebagai tempat

dalam melakukan kegiatan, pemberdayaan dan peningkatan kemampuan

untuk meningkatkan daya saing di era yang makin modern?

2. Bagaimana penyusunan perencanaan site plan Kampung Tunanetra “Umi

Maktum” sisi selatan (putri) Desa Pojok Kecamatan Mojogedang

Kabupaten Karanganyar?

3. Bagaimana menganalisis Rencana Anggaran Biaya (RAB) rumah ustadz 2

lantai di Kampung Tunanetra “Umi Maktum” sisi selatan (putri) Desa Pojok

Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar tersebut?

4. Bagaimana menganalisis Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kampung

Tunanetra “Umi Maktum” sisi selatan (putri) Desa Pojok Kecamatan

Mojogedang Kabupaten Karanganyar tersebut?

Page 10: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini agar masalah tidak melebar dan menjauh maka antar batasan

wilayah yaitu sebagai berikut:

1. Studi kasus dilakukan di Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten

Karanganyar, Jawa Tengah.

2. Perencanaan tidak menganalisis struktur dan arsitektur.

3. Perencanaan ini merupakan gagasan untuk Yayasan Al- Ikhwan Surakarta.

4. Harga satuan biaya berdasarkan harga setempat yaitu Harga Satuan Pokok

Kegiatan Kabupaten Karanganyar tahun 2012.

1.4. Tujuan Perencanaan

Tujuan dari perencanaan ini adalah :

1. Membuat suatu kawasan yang layak digunakan dalam kegiatan

pemberdayaan kaum tunanetra untuk meningkatkan daya saing di era yang

makin modern dan dapat pula di kembangkan menjadi kawasan wisata

yang dapat di kelola oleh masyarakat sekitar.

2. Membuat perencanaan Site Plan Kampung Tunanetra “Umi Maktum” sisi

selatan (putri) Desa Pojok Kecamatan Mojogedang Kabupaten

Karanganyar.

3. Menganalisis Rencana Anggaran Biaya (RAB) rumah ustadz 2 lantai

Kampung Tunanetra “Umi Maktum” sisi selatan (putri) Desa Pojok

Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar.

4. Menganalisis Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kampung Tunanetra “Umi

Maktum” sisi selatan (putri) Desa Pojok Kecamatan Mojogedang

Kabupaten Karanganyar.

Page 11: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

1.5. Manfaat Perencanaan

Penulisan Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Manfaat secara Teoritis

Mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang Teknik Sipil sesuai dengan

teori yang didapat di bangku perkuliahan.

2. Manfaat secara Praktis.

a. Sebagai bahan masukan bagi Yayasan Al-Ikhwan Surakarta dalam

pembangunan perkampungan tersebut.

b. Kepada perguruan tinggi dalam makin meningkatkan fungsi dan

perannya diantaranya memaksimalkan fungsi riset untuk kemajuan

bangsa.

c. Kepada masyarakat luas sebagai seruan untuk bersama-sama

meningkatkan kualitas pemberdayaan kaum tunanetra untuk

menghadapi era yang semakin kompetitif.

d. Bagi penyusun sendiri yaitu sebagai media pembelajaran dalam usaha

melatih diri menyusun ide dan buah pikiran secara sistematis dan

tertulis dalam laporan yang benar.

e. Sebagai bahan informasi untuk perencanaan sejenis di masa yang akan

datang.

1.6. Sistematika Laporan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini meliputi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan

Perencanaan, Manfaat Perencanaan, dan Sistematika Laporan.

Page 12: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Bab ini meliputi Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori yang meliputi: definisi

kampung, pengertian perencanaan, tujuan dan manfaat perencanaan, urutan

langkah - langkah dalam perencanaan wilayah, dan bidang – bidang yang

tercakup dalam perencanaan wilayah, perencanaan tapak, dan pengertian ruang

terbuka hijau.

BAB III METODE PERENCANAAN

Bab ini meliputi metode perencanaan dari mulai penyusunan AMDAL, Tahap

Perencanaan, Flow Chart Perencanaan, dan Hasil Akhir.Akan tetapi AMDAL

pada bab ini hanya merupakan gambaran saja.

BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini meliputi Pemilihan Lokasi, Komponen Fisik, Tata Landscape, Sirkulasi

dalam Site, Utilitas Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini meliputi Kesimpulan dan Saran dari laporan Perencanaan Site Plan

Kampung Tunanetra “Umi Maktum” sisi selatan (putri) Desa Pojok Kecamatan

Mojogedang Kabupaten Karanganyar.

Page 13: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Pengertian Kampung

Kampung atau desa menurut definisi secara luas adalah sebuah penempatan

manusia di daerah pedesaan. Biasanya lebih kecil dari dusun. Di Indonesia,

tergantung pada prinsip-prinsip yang mereka diberikan, kampung bisa juga

disebut desa atau kelurahan. Sebuah desa (istilah yang berasal dari kata yang

berarti "negara" bahasa Sansekerta yang ditemukan dalam sebuah nama seperti

"Bangladesh") diberikan sesuai dengan tradisi dan hukum adat (adat), sedangkan

kelurahan ini dikelola dengan tata hukum "modern". Desa umumnya terletak di

daerah pedesaan sedangkan kelurahan adalah subdivisi umum perkotaan. Seorang

kepala desa masing-masing disebut kepala desa atau lurah. Keduanya dipilih oleh

masyarakat setempat. Sebuah desa atau kelurahan itu sendiri pembagian dari

kecamatan (distrik), yang merupakan pembagian suatu kabupaten.

Konsep pedesaan di Indonesia adalah sama. Ada beberapa variasi di antara

sejumlah besar kelompok etnis Austronesia. Misalnya, di desa-desa Bali telah

dibuat dengan mengelompokkan dusun tradisional atau banjar, yang merupakan

dasar kehidupan sosial Bali. Di negara Minangkabau di Sumatera Barat provinsi

desa tradisional disebut nagari (istilah berasal dari kata lain yang berarti "kota"

bahasa Sansekerta, yang dapat ditemukan dalam sebuah nama seperti "Srinagar").

Beberapa daerah seperti Tanah Toraja, orang tua bergiliran mengawasi desa di

sebuah pos komando (Siskamling). Sebagai aturan umum, desa dan kelurahan

adalah pengelompokan dari dusun (kampung di Indonesia, dusun dalam bahasa

Jawa, banjar di Bali ).

Page 14: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2.1.2. Pengertian Perencanaan

Perencanaan merupakan suatu aktivitas universal manusia, suatu keahlian dasar

dalam kehidupan yang berkaitan dengan pertimbangan suatu hasil sebelum

diadakan pemilihan antara alternatif yang ada. Perencanaan bersifat menyeluruh

dan integral, maka dari itu suatu rencana tata guna lahan biasanya hanya

merupakan unsur fungsional dari suatu proses menyeluruh. Sekalipun merupakan

unsur yang paling menentukan, perencanaan perkotaan dilengkapi dengan unsur –

unsur fungsional dari hasil penelitian yang bersifat mendukungnya.

Rencana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cerita; rancangan; buram

(rangka sesuatu yang akan dikerjakan); konsep; naskah; (surat dan sebagainya).

Pengertian perencanaan mempunyai beberapa definisi rumusan yang berbeda satu

dengan lainnya.

Defenisi perencanaan dalam blog Resza Prihantoro tahun 2010

(www.h0404055.wordpress.com) dapat diuraikan sebagai berikut :

• Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan

fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan

untuk melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.

• Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-

fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan

masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan

tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.

• Menurut Siagian (1994:108) perencanaan dapat didefinisikan sebagai

keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-

hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Page 15: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Dalam melakukan suatu perencanaan, seperti dikemukakan oleh Syamsi (1986:56)

di buku Robinson Tarigan (2006), perencanaan yang baik dan lengkap haruslah

memenuhi enam unsur pokok. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

1. Apa (what), yakni mengenai materi kegiatan apa yang akan dilaksanakan

dalam rangka pencapaian tujuan;

2. Mengapa (why), yaitu alasan mengapa memilih dan menetapkan kegiatan

tersebut dan mengapa diprioritaskan;

3. Bagaimana dan berapa (how dan how much), yaitu mengenai cara dan

teknis pelaksanaan yang bagaimana yang dibutuhkan untuk dilaksanakan,

dan dengan dana yang tersedia harus dipertimbangkan;

4. Dimana (where), yakni pemilihan tempat yang strategis untuk pelaksanaan

kegiatan (proyek);

5. Kapan (when), yaitu pemilihan waktu/timing yang tepat dalam

pelaksanaannya;

6. Siapa (who) menentukan siapa orang yang akan melaksanaan kegiatan

tersebut. Ini merupakan subyek pelaksana. Kadang-kadang diperlukan juga

untuk menentukan siapa yang menjadi obyek pelaksanaan kegiatan. Siapa

di sini merupakan whom.

Adapun alasan-alasan perlunya suatu perencanaan itu dilakukan didasarkan pada

tiga hal yaitu pada :

1. Penggunaan sumber-sumber pembangunan secara efisien dan efektif;

2. Keperluan mendobrak ke arah perubahan struktural ekonomi dan sosial

masyarakat;

3. Yang terpenting adalah arah perkembangan untuk kepentingan keadilan

sosial.

2.1.2.1.Tujuan dan Manfaat Perencanaan Wilayah

Tujuan perencanaan wilayah pada tahap akhirnya menghasilkan rencana yang

menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang direncanakan baik oleh pihak

pemerintah ataupun oleh pihak swasta. Lokasi yang dipilih memberikan efisiensi

dan keserasian lingkungan yang paling maksimal, setelah memperhatikan

Page 16: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

benturan kepentingan dari berbagai pihak. Sifat perencanaan wilayah yang

sekaligus menunjukkan manfaatnya, antara lain dapat dikemukakan sebagai

berikut :

1. Perencanaan wilayah harus mampu menggambarkan proyeksi dari berbagai

kegiatan ekonomi dan penggunaan lahan di wilayah tersebut di masa yang

akan datang. Dengan demikian, sejak awal telah terlihat arah lokasi yang

dipersiapkan untuk dibangun dan yang akan dijadikan sebagai wilayah

penyangga. Juga dapat dihindari pemanfaatan lahan yang semestinya

dilestarikan, seperti kawasan hutan lindung dan konservasi alam. Hal ini

berarti dari sejak awal dapat diantisipasi dampak positif dan negative dari

perubahan tersebut, dan dipikirkan lagi langkah–langkah yang ditempuh

untuk mengurangi dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif.

2. Dapat membantu atau memandu para pelaku ekonomi untuk memilih kegiatan

apa yang perlu dikembangkan di masa yang akan datang dan dimana lokasi

kegiatan seperti itu masih diizinkan. Hal ini bisa mempercepat proses

pembangunan karena investor mendapat kepastian hukum tentang lokasi

usahanya dan menjamin keteraturan dan menjauhkan benturan kepentingan.

3. Sebagai bahan acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan atau mengawasi

arah pertumbuhan kegiatan ekonomi dan arah penggunaan lahan.

4. Sebagai landasan bagi rencana – rencana lainnya yang lebih sempit tetapi

lebih detail, misalnya perencanaan sektoral dan perencanaan prasarana.

5. Lokasi itu sendiri dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan, penetapan

kegiatan tertentu pada lokasi tertentu haruslah memberi nilai tambah

maksimal bagi seluruh masyarakat, artinya dicapai suatu manfaat optimal dari

lokasi tersebut. Penetapan lokasi harus menjamin keserasian spasial,

keselarasan antarsektor, mengoptimasi investasi, terciptanya efisiensi dalam

kehidupan, dan menjamin kelestarian lingkungan.

Perencanaan wilayah diusahakan mencapai sasaran-sasaran tersebut secara

maksimal, berdasarkan hambatan dan keterbatasan yang ada. Masalah yang rumit

adalah bahwa pada lokasi yang direncanakan seringkali telah terisi dengan

kegiatan lain. Akibatnya harus dibuatkan pilihan antara memindahkan kegiatan

Page 17: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

yang telah terebih dahulu ada dan menggantinya dengan kegiatan baru, atau apa

yang direncanakan harus sesuai dengan apa yang telah ada di lapangan.

Menetapkan pilihan ini seringkali tidak mudah karena selain masalah perhitungan

biaya vs manfaat, juga seringkali terdapat kepentingan lain yang sulit di konversi

dalam nilai uang.

2.1.2.2.Urutan Langkah – Langkah Dalam Perencanaan Wilayah

Glasson (1974:5) dalam buku Robinson Tarigan (2005) mengatakan bahwa

“Major features of general planning include a sequence of actions which are

designed to solve the problems in the future”. Jadi, perencanaan dalam pengertian

umum adalah menyangkut serangkaian tindakan yang ditujukan untuk

memecahkan persoalan di masa depan. Glasson kemudian menetapkan urutan

langkah – langkah perencanaan sebagai berikut :

1. The identification of the problem (Identifikasi masalah);

2. The Formulation of general goals and more specific and measurable

objectives relating to the problem (Perumusan tujuan umum dan tujuan yang

lebih spesifik dan terukur yang berkaitan dengan masalah);

3. The identification of possible constraints (Identifikasi kendala yang mungkin);

4. Projection of the future situation (Proyeksi situasi masa depan);

5. The generation and evaluation of alternative courses of action; and the

production of a preferred plan, which in generic form may include any policy

statement or strategy as well as a definitive plan (Generasi dan evaluasi

program alternatif tindakan; dan produksi rencana disukai, yang dalam bentuk

generik dapat mencakup pernyataan kebijakan atau strategi serta rencana

definitif)

Page 18: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2.1.2.3. Bidang – Bidang yang Tercakup Dalam Perencanaan Wilayah

Melihat luasnya bidang yang tercakup di dalam perencanaan wilayah dapat dibagi

atas berbagai subbidang seperti berikut ini :

1. Subbidang perencanaan ekonomi sosial wilayah, dapat terperinci atas:

a. Ekonomi sosial wilayah (mencakup hal – hal mendasar dan berlaku

umum);

b. Ekonomi sosial perkotaan (mencakup butir a. plus masalah spesifik

perkotaan);

c. Ekonomi sosial perdesaan (mencakup butir a. plus masalah spesifik

perdesaan).

2. Subbidang perencanaan tata ruang atau tata guna lahan dapa diperinci atas:

a. Tata ruang tingkat nasional;

b. Tata ruang tingkat provinsi;

c. Tata ruang tingkat kabupaten atau kota;

d. Tata ruang tingkat kecamatan atau desa;

e. Detailed design penggunaan lahan untuk wilayah yang lebih sempit,

termasuk perencanaan teknis, terutama di wilayah perkotaan (misalnya

untuk pengaturan IMB).

3. Subbidang perencanaan khusus, seperti:

a. Perencanaan lingkungan;

b. Perencanaan permukiman atau perumahan;

c. Perencanaan transportasi.

4. Subbidang perencanaan proyek (site planning) seperti:

a. Perencanaan lokasi proyek pasar;

b. Perencanaan lokasi proyek pendidikan;

c. Perencanaan lokasi proyek rumah sakit;

d. Perencanaan lokasi proyek real estate;

e. Perencanaan lokasi proyek pertanian;

f. Lain – lain sebagainya.

Page 19: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2.1.3. Perencanaan Tapak (Site Planning)

Site plan merupakan tampak atas bangunan yang dilengkapi dengan lingkungan

sekitarnya. Sedangkan perencanaan tapak (site planning) adalah seni menata

lingkungan buatan manusia dan lingkungan alamiah guna menunjang kegiatan

manusia. Pengkajian perencanaan tapak (site planning) sering tersusun dalam dua

komponen yang berhubungan, yaitu faktor lingkungan alam dan faktor lingkungan

buatan manusia.

Faktor lingkungan alam merupakan suatu sistem ekologi dari air, udara, energi,

tanah, tumbuhan (vegetasi), dan bentuk-bentuk kehidupan yang saling

mempengaruhi dan membentuk suatu komunitas yang saling menyesuaikan diri

dan berkembang bila lingkungan berubah. Kegiatan manusia merupakan bagian

penting dari sistem ekologi ini. Karena itu dalam pembangunan yang menjadi

persoalan ialah bagaimana mempertahankan keselarasan dan tidak melampaui

kapasitas alam dari sistem tersebut guna menunjang kegiatan manusia. Suatu

rancangan tapak yang baik akan meningkatkan kegiatan manusia di samping

menonjolkan potensi tapak yang alami.

Faktor lingkungan buatan manusia terdiri dari bentuk elemen dan struktur kota

yang dibangun, meliputi struktur fisik dan pengaturan ruang serta pola-pola

perilaku sosial, politik, dan ekonomi yang membentuk lingkungan fisik. Kedua

perspektif ini saling mempengaruhi. Seringkali dalam tata lingkungan terjadi

pelanggaran faktor lingkungan alam yang disengaja. Kota memiliki berbagai

sistem prasarana yang luas untuk air, energi listrik, transportasi, saluran

pembuangan air hujan, sanitasi lingkungan dan sebagainya. Dalam perencanaan

dan perancangan tapak dikaji bagaimana kesesuaian suatu tapak dengan berbagai

sistem lingkungan binaan manusia ini. Jadi perencanaan dan perancangan tapak

meliputi hubungan dengan sistem alam maupun dengan sistem buatan manusia,

diperkotaan maupun di lingkungan yang jauh dari perkotaan.

Page 20: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2.1.3.1. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pemilihan Tapak

1. Luas tapak harus sesuai dibandingkan dengan luas bangunan atau fasilitas lain.

2. Tapak merupakan persil yang tidak digunakan,status lahan & ruang bebas.

3. Memiliki topografi, seperti pohon peneduh, pemandangan bagus & lereng

yang menyenangkan.

4. Kualitas lingkungan (dampak proyek terhadap lingkungan sekitarnya).

5. Bahaya: Kemungkinan banjir, longsoran, kedekatan terhadap jalur kereta api,

lalu lintas cepat, bantaran tinggi, perairan yang tidak terlindungi, keberadaan

serangga pengganggu seperti rayap, nyamuk, muka air tanah yang tinggi

sehingga menyebabkan kelembaban pada bangunan.

6. Gangguan: kedekatan terhadap pabrik, rel kereta api, bengkel, lalu lintas dan

sebagainya, yang mengakibatkan gangguan suara, asap, debu, bau-bauan atau

getaran.

7. Pertimbangan lingkungan menjadi aspek penting dalam proses perencanaan

tapak, mencakup analisis iklim mikro dan makro, ekosistem dan

keterkaitannya, hidrologi, vegetasi, serta kondisi tanah bawah permukaan.

8. Kesesuaian terhadap Pola Perkotaan

• Kesesuaian terhadap rencana tata kota yang telah disetujui, rencana

sementara atau beberapa kecenderungan dalam penggunaan tanah.

• Penzonaan (zoning); kemungkinan perubahannya.

• Persetujuan dari badan-badan perencanaan setempat.

• Kemungkinan penutupan jalan yang ada dan pembuatan jalan baru.

• Akibat peraturan bangunan serta kemungkinan rencana penyesuaian.

9. Ketersediaan pelayanan kota

• Pengumpulan dan pembuangan sampah.

• Perlindungan terhadap bahaya kebakaran yang dipengaruhi oleh lokasi

pencapaian tapak dan perlindungan keamanan polusi

• Jalan: penerangan, pembersihan, pemeliharaan, penanaman phonon dan

sebagainya.

10. Ketersediaan fasilitas lingkungan dan sosial.

Page 21: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2.1.4. Ruang Terbuka Hijau

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia tentang tata cara perencanaan lingkungan

perumahan di perkotaan, ruang terbuka merupakan komponen berwawasan

lingkungan, yang mempunyai arti sebagai suatu landscape, hardscape, taman atau

ruang rekreasi dalam lingkup urban. Peran dan fungsi Ruang Terbuka Hijau

Kawasan Perkotaan (RTHKP) ditetapkan dalam instruksi Mendagri No.1 tahun

2007, yang menyatakan “Ruang terbuka hijau yang populasinya didominasi oleh

penghijauan baik secara alamiah atau budidaya tanaman, dalam pemnfaatan dan

fungsinya adalah areal berlangsungnya fungsi ekologis dan penyangga kehidupan

wilayah pekotaan dengan besaran minimal 30% dari luas area. Adapun tujuan,

fungsi serta manfaat dari Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP)

antara lain sebagai berikut:

Tujuan penataan RTHKP adalah :

1. Menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan perkotaan

2. Mewujudkan kesimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan.

3. Meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan yang sehat, indah, bersih.

Fungsi RTHKP adalah :

1. Pengamanan keberadaan kawasan lindung perkotaan

2. Pengendali pencemaran dan kerusakan tanah, air dan udara

3. Tempat perlindungan plasma nuftah dan keanekaragaman hayati

4. Pengendali tata air; dan

5. Sarana estetika kota.

Manfaat RTHKP adalah :

1. Sarana untuk mencerminkan identitas daerah

2. Sarana penelitian, pendidikan dan penyuluhan

3. Sarana rekreasi aktif dan pasif serta interkasi sosial

4. Meningkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan

5. Menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise daerah

6. Sarana aktivitas sosial bagi anak-anak, remaja, dewasa dan manula.

Page 22: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2.2. Dasar Teori

2.2.1. Sistem Parkir

Sistem parkir menurut

jenis, yaitu:

1. Sistem parkir

Karakter :

• Efisien diterapkan di badan jalan.

• Sirkulasi keluar

• Daya tampu

2. Sistem parkir menyudut 45

Karakter :

• Efisien diterapkan di area parkir

• Sirkulasi keluar

• Daya tampung kendaraan cukup banyak.

Sistem Parkir

Sistem parkir menurut Neufert Architect Data (NAD) terbagi dalam beberapa

Sistem parkir paralel

Gambar 2.1. Parkir Paralel

Efisien diterapkan di badan jalan.

Sirkulasi keluar-masuk sulit.

Daya tampung kendaraan sedikit.

Sistem parkir menyudut 45o

Gambar 2.2. Parkir Menyudut 45o

isien diterapkan di area parkir (basement dan sebagainya).

Sirkulasi keluar-masuk lancar.

Daya tampung kendaraan cukup banyak.

15

(NAD) terbagi dalam beberapa

dan sebagainya).

Page 23: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Sistem parkir menyudut 90

Karakter :

• Efisien diterapkan di area parkir (basement

• Sirkulasi keluar

• Daya tampung kendaraan banyak.

2.2.2. Mekanikal Elektrikal

1. Penyediaan Listrik

Instalasi di dalam bangunan secara umum dibagi 2 jenis, yaitu:

a. Instalasi untuk penerang

Instalasi yang mendistribusikan energi

peralatan penerangan baik di dalam maupun di luar bangunan.

b. Instalasi untuk power

Instalasi yang mendistribusikan listrik untuk alat

2. Sistem Audio

Digunakan untuk memberikan hiburan dan suasana yang

dengan fasilitas menarik serta sebagai sarana informasi dan panggilan. (Muh

Ridwan, GCC, 2004

3. Sistem Komunikasi

• Intern

Menggunakan telepon PABX (

komunikasi eksternal dan menghubungkan komunikasi dengan internet melalui

Sistem parkir menyudut 90o

Gambar 2.3. Parkir Menyudut 90o

Efisien diterapkan di area parkir (basement dan sebagainya).

Sirkulasi keluar-masuk lancar.

Daya tampung kendaraan banyak.

Mekanikal Elektrikal

Penyediaan Listrik

Instalasi di dalam bangunan secara umum dibagi 2 jenis, yaitu:

Instalasi untuk penerang

asi yang mendistribusikan energi listrik untuk seluruh jaringan

peralatan penerangan baik di dalam maupun di luar bangunan.

Instalasi untuk power

Instalasi yang mendistribusikan listrik untuk alat-alat elektronik lainnya.

Digunakan untuk memberikan hiburan dan suasana yang

dengan fasilitas menarik serta sebagai sarana informasi dan panggilan. (Muh

Ridwan, GCC, 2004 dalam Tugas Akhir Rica Purnomo Sari, 2011

Sistem Komunikasi

Menggunakan telepon PABX (Private Automatic Branch Exchange

i eksternal dan menghubungkan komunikasi dengan internet melalui

16

dan sebagainya).

listrik untuk seluruh jaringan

peralatan penerangan baik di dalam maupun di luar bangunan.

lektronik lainnya.

Digunakan untuk memberikan hiburan dan suasana yang menyenangkan

dengan fasilitas menarik serta sebagai sarana informasi dan panggilan. (Muh

dalam Tugas Akhir Rica Purnomo Sari, 2011)

Private Automatic Branch Exchange), melayani

i eksternal dan menghubungkan komunikasi dengan internet melalui

Page 24: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

operator. (Muh Ridwan, GCC, 2004 dalam Tugas Akhir Rica Purnomo Sari,

2011)

• Ekstern

Komunikasi pegawai di dalam bangunan dengan pihak luar, menggunakan

telepon dan fax. (Muh.Ridwan, GCC, 2004 dalam Tugas Akhir Rica Purnomo

Sari, 2011)

2.2.3. Pengelolaan Sampah

Pengelolahan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur

ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Pengelolahan sampah juga

dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolahan sampah biasa

melibatkan zat padat, cair, gas / radioaktif dengan metode dan keahlian khusus

untuk masing-masing jenis zat. Metode pengelolahan sampah berbeda-beda

tergantung banyak hal, diantaranya melibatkan tipe zat sampah, tanah yang

digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

Pengelolahan sampah yaitu upaya untuk mengurangi sampah / merubah menjadi

lebih bermanfaat, antara lain dengan cara pembakaran, pengeringan dan pendaur

ulangan (SNI T – 13 – 1990 – F).

Adapun teknik pengelolahan sampah adalah :

1. Pewadahan

Pewadahan adalah penampungan sementara yang dihasilkan baik individual

maupun komunal. Penyimpanan sampah yang bersifat sementara sebaiknya

disediakan tempat sampah yang berbeda untuk macam atau jenis sampahnya.

Idealnya sampah yang basah hendaknya dikumpulkan dengan sampah basah,

demikian sampah kering, sampah yang mudah terbakar, sampah yang tidak

mudah terbakar, dan sebagainya. Hendaknya dikumpulkan secara terpisah.

2. Pengomposan (Composting)

Pengomposan (composting) adalah proses biologis yang merubah sampah

menjadi humus sebagai interaksi yang komplek dari organism tanah (bakteri,

cacing, protozoa, dll) yang terdapat secara alami.

Page 25: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3. Pembakaran Sampah

Pembakaran sampah dapat dilakukan pada suatu tempat, misal lapangan yang

yang jauh dari segala kegiatan sehingga tidak terganggu. Namun proses

pembakaran sulit dikendalikan bila terdapat angin kencang yang akhirnya akan

menimbulkan gangguan. Pembakaran sampah yang baik dapat dilakukan pada

suatu instansi pembakaran yaitu dengan menggunakan incinerator, namun

pembakaran menggunakan incinerator ini memerlukan biaya yang sangat

mahal.

4. Recycling

Recycling merupakan salah satu teknik pengolahan sampah, dimana dilakukan

pemisahan atas benda-benda bernilai ekonomis seperti : kertas, plastik, karet,

dll dari sampah kemudian diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan

kembali baik dalam bentuk semula maupun dalam bentuk lain.

5. Reuse

Reuse merupakan salah satu teknik pengolahan sampah, teknik ini hampir sama

dengan recycling hanya bedanya reuse langsung digunakan tanpa adanya

proses pengolahan terlebih dahulu.

6. Reduce

Reduce merupakan salah satu cara untuk mengurangi potensi timbulan sampah,

misalnya tidak menggunakan kantong plastik berlebih.

2.2.4. Pengamanan Kebakaran

Tujuannya adalah untuk mendapatkan sistem pangamanan terhadap bahaya

kebakaran, faktor yang menentukan adalah :

• Fungsi bangunan

• Luasan bangunan

• Peralatan yang ada di dalam bangunan yang dapat memicu terjadinya

kebakaran.

Page 26: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Sistem pengamanan kebakaran yang sering digunakan antara lain yaitu :

1. Sistem Fire Alarm

Fire Alarm berfungsi untuk mengetahui dan memperingatkan terjadinya

bahaya kebakaran. Jenis alarm ini menggunakan dua sistem, yaitu sistem

otomatis dan one push button system. Di setiap detector dan button

dilengkapi sensor untuk mengetahui lokasi terjadinya kebakaran.

2. Sistem Sprinkler Gas

Sebagian besar bangunan menggunakan sprinkler gas karbondioksida.

Ruang-ruang yang biasanya menggunakan sprinkler gas diantaranya ruang

perpustakaan, ruang pameran, gudang dan semua ruang mesin. Volume

karbondioksida yang dibutuhkan untuk kondisi berbahaya yaitu 40% dari

volume ruang yang berada dalam kondisi berbahaya.

3. Sistem Sprinkler Air

Sprinkler Air berfungsi mencegah terjadinya kebakaran pada radius

tertentu untuk melokalisir kebakaran. Sprinkler air berfungsi apabila

dipicu oleh heat and smoke detector yang memberikan pesan ke junction

box. Setiap sprinkler juga dilengkapi dengan sensor untuk mengetahui

lokasi kebakran. Sprinkler ini dipasang pada ruang selain ruang yang

menggunakan sistem sprinkler gas.

4. Fire Estinguisher

Berupa tabung karbondioksida portable. Untuk memadamkan api secara

manual oleh manusia. Ditempatkan di tempat-tempat srategis yang mudah

dan dikenali serta di tempat yang memiliki resiko kebakaran yang tinggi.

5. Indoor Hydrant

Berupa gulungan selang dan hydrant sebagai sumber airnya, digunakan

untuk memadamkan api yang cukup besar. Diletakkan di tempat-tempat

strategis yang mudah dan dikenali serta di tempat yang memiliki resiko

kebakaran yang tinggi. Sumber air hydrant diambil dari ground tank untuk

kebutuhan air sehari-hari.

Page 27: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

6. Outdoor Hydrant

Dihubungkan pada pipa PDAM untuk mendapatkan kepastian sumber air

dan tekanan air yang memadai.

7. Tangga Darurat

Lebar tangga direncanakan mampu digunakan untuk 3 orang yang berjalan

bersampingan.

2.2.5. Pengamanan Bahaya Petir

Tujuannya adalah untuk mendapatkan sistem pengamanan terhadap bahaya petir,

faktor yang menentukan adalah :

� Kemampuan untuk melindungi gedung dari sambaran petir.

� Tidak menyebabkan efek elektrifikasi atau flashover pada saat penangkal petir

mengalirkan arus listrik ke grounding.

� Pemasangannya tidak mengganggu bangunan.

Tabel 2.1. Perbandingan Alternatif Pengamanan Petir

Sistem Franklin Sistem Faradday

Prinsip kerja

Bial terjadi petir akan terjadi

ionisasi di awan. Loncatan ion-ion

dapat ditahan oleh preventor

sehingga tidak mengenai bangunan.

Radius perlindungan sama dengan

tinggi preventor.

Tiang-tiang faraday yang

berjarak kurang dari 20 m

(antar tiang) terletak di

sekeliling bangunan untuk

melindungi bangunan dari

sambaran petir.

Keuntungan Harganya lebih murah

dibandingkan sistem faraday.

Sifat perlindungan lebih baik

karena aliran listrik langsung

dialirkan ke ground di tanah.

Kerugian

Bila suatu ion-ion pada preventor

tersebut habis atau berkurang, maka

daya perlindungannya jadi

menurun.

Lebih mahal dibandingkan

sistem franklin.

Sumber : Tugas Akhir Rica Purnomo Sari, 2011.

Page 28: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2.2.6. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Rencana Anggaran Biaya atau yang lebih dikenal dengan sebutan RAB adalah

suatu perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta

biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek.

Anggaran biaya merupakan harga dari bahan bangunan yang dihitung dengan

teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama

akan berbeda- beda di masing- masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga

bahan dan upah tenaga kerja.

Dalam menyusun Anggaran Biaya dapat dilakukan dengan 2 cara berikut :

1. ANGKA BIAYA KASAR

Sebagai Pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan harga satuan

tiap meter persegi (m2) luas lantai. Anggaran kasar dipakai sebagai pedoman

terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti. Walaupun namanya anggaran

biaya kasar, namun harga satuan tiap m2 luas lantai tidak terlalu jauh berbeda

dengan harga yang dihitung secara teliti. Dibawah ini diberikan sekedar contoh,

untuk dapat menggambarkan penyusunan anggaran biaya kasar yaitu :

Bangunan Induk 10 x 8 = 80 m2 dikalikan harga satuan per m2 yaitu Rp 2.200.000

adalah Rp 176.000.000. Jadi dapat disimpulkan adalah harga satu bangunan induk

tersebut adalah Rp. 176.000.000.

2. ANGKA BIAYA TELITI

Yang dimaksud anggaran biaya teliti adalah Anggaran Biaya Bangunan atau

proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat-

syarat penyusunan anggaran biaya. Pada anggaran biaya kasar sebagaimana

diuraiakan terdahulu, harga satuan dihitung berdasarkan harga taksiran setiap luas

lantai m2. Taksiran tsb haruslah berdasarkan harga yang wajar dan tidak terlalu

jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.

Page 29: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2.2.6.1.Komponen- komponen Yang perlu dihitung dalam RAB

Dalam suatu konstruksi bangunan rumah ada dua bagian segi pembiayaan yang

perlu diperhitungkan, yaitu :

a. Biaya pokok yang berhubungan dengan material, upah kerja, dan perlatan.

b. Biaya operasional termasuk biaya perijinan, fasilitas atau sarana (air, listrik

sementara, gudang dll), dan juga perlu diperhitungkan biaya tidak terduga.

Dalam perhitungan RAB suatu bangunan rumah , semua bagian komponen yang

diperlukan dalam pekerjaan hingga selesai harus betul betul diperhitungkan,

dimulai dari awal pekerjaan sampai selesainya tahap konstruksi.

2.2.6.2.Langkah – Langkah Menghitung RAB

1. Persiapan dan Pengecekan Gambar Kerja

Gambar Kerja adalah dasar untuk menentukan pekerjaan apa saja yang ada dalam

komponen bangunan yang akan dikerjakan. Dari gambar akan didapatkan ukuran ,

bentuk dan spesifikasi pekerjaan. Gambar Kerja mengandung semua ukuran dan

spesifikasi material yang akan digunakan untuk mempermudah perhitungan

volume pekerjaan. Dari gambar yang ada anda disini sudah memulai coretan

coretan item pekerjaan apa saja yang akan dihitung dalam pembuatan RAB nya.

Dalam tahap persiapan ini perlu juga dilakukan pengecekan harga harga material

dan upah yang ada disekitar atau lokasi paling dekat dengan tempat bangunan

rumah akan dikerjakan.

2. Perhitungan Volume

Langkah awal untuk menghitung volume pekerjaan, yang perlu dilakukan adalah

mengurutkan seluruh item dan komponen pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai

dengan gambar kerja yang ada. Jika seluruh item pekerjaan sudah tertuang,

selanjutnya mulai menghitung volume masing-masing volume pekerjaan tersebut.

Untuk format sederhana dan memudahkan perhitungan, dapat dilakukan dalam

format excel. Suatu hal yang perlu diperhitungkan adalah satuan pekerjaan yang

dihitung harus sama dengan analisa harga satuan pekerjaan. Jika perhitungan sudah

Page 30: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

selesai, lakukan pengecekan kembali bilamana ada kemungkinan kesalahan

perhitungan ukuran.

3. Membuat Harga Satuan Pekerjaan

Untuk menghitung Harga Satuan Pekerjaan, yang perlu dipersiapkan adalah :

- Indeks (koefisien) analisa pekerjaan

- Harga Material/ Bahan sesuai satuan

- Harga upah kerja per hari termasuk mandor, kepala tukang, tukang dan pekerja

Indeks (koefisien) analisa pekerjaan mungkin sedikit agak rumit dan

membingungkan , jika kurang paham darimana (indeks) koefisien tersebut, dapat

menggunakan indeks resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah (dapat dilihat dari

buku SNI yang sudah ada untuk masing masing item pekerjaan). Untuk harga

material dan upah kerja, anda tinggal memasukkan harga berdasarkan harga yang

ada didaerah anda. Anda juga perlu mengantisipasi nilai harga yang dimasukkan

bilamana kemungkinan akan ada kenaikan harga jika pekerjaan masih lama untuk

dimulai.

4. Perhitungan Jumlah Biaya Pekerjaan

Setelah didapatkan volume dan harga satuan pekerjaan, kemudian mengalikannya

sehingga didapat harga biaya pekerjaan dari masing masing item pekerjaan. Untuk

memisahkan biaya antara Upah kerja dan Jumlah Biaya Material, pisahkan kolom

perhitungan.

5. Rekapitulasi RAB

Rekapitulasi adalah jumlah masing masing sub item pekerjaan dan kemudian

ditotalkan sehinggan didapatkan jumlah total biaya pekerjaan. Dalam rekapitulasi

ini bilamana diperlukan juga ditambahkan biaya overhead dan biaya pajak.

Page 31: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

BAB III

METODE PERENCANAAN

Metode yang digunakan untuk merencanakan site plan kampung tunanetra “Umi

Maktum” sisi selatan (putri) Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten

Karanganyar adalah dengan pengumpulan data dan studi literatur. Pengumpulan

data dan literatur dilakukan dengan observasi lapangan dan studi pustaka.

Observasi lapangan dilakukan untuk mencari data lokasi yang direncanakan dalam

konteks kota, dan data umum lingkungan. Studi pustaka dimaksudkan sebagai

tinjauan terhadap aspek teknis maupun non teknis, serta tinjauan terhadap aspek-

aspek yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.

Namun berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 11 / 2006 yang

diperbaharui dengan Menteri Lingkungan Hidup Tahun 2009 bahwa

merencanakan suatu kawasan diharuskan melalui proses AMDAL terlebih dahulu

sebelum pelaksanaan berlangsung. Karena perencanaan ini berdampak besar bagi

lingkungan.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai

dampak besar dan penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada

lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang

penyelenggaraan usaha atau kegiatan. Supaya pelaksanaan AMDAL berjalan

efektif dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan, pengawasannya dikaitkan

dengan mekanisme perijinan rencana usaha atau kegiatan.

Dokumen yang dinilai dalam AMDAL terdiri dari 5 rangkaian yang dilaksanakan

secara berurutan, yaitu :

1. Kerangka Acuan (KA)

2. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)

3. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

4. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Page 32: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Setelah ke-empat rangkaian AMDAL tersebut dilakukan, baru kemudian proses

perizinan yang harus ditempuh dan meliputi beberapa hal yaitu : pertama kali

perizinan yang diajukan adalah perizinan peruntukan kepada pemerintah daerah

setempat, dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Setelah

mengajukan izin peruntukan maka akan dilakukan sidang yang menghasilkan Izin

Peruntukan dan Penggunaan Tanah (IPPT). Karena proses perencanaan dikerjakan

pada lahan konversi yaitu dari lahan persawahan menjadi lahan bangun, maka

perlu dilakukan proses pengeringan sesuai dengan proses perizinan. Setelah itu

pengembangan membuat site plan tentang bangunan yang akan dibangun di atas

lahan tersebut sesuai dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Sehingga untuk memenuhi persyaratan pemerintah, maka dalam perencanaan

kampung tunanetra “Umi Maktum” sisi selatan (putri) ini akan memenuhi

kewajibannya dalam melakukan pembangunan yaitu proses perizinan proyek,

mulai dari Izin Peruntukan Pengembangan Tanah (IPPT) sampai Izin Heder

Ordrasi (HO). Hasilnya keluar surat-surat perizinan seperti IMB, site plan,

sertifikasi tanah dan lain-lain. Akan tetapi, proses AMDAL dan IMB tidak

dibahas dalam Laporan Tugas Akhir ini dikarenakan penyusun menitikberatkan

kepada perencanaan site plan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) saja.

3.1. Tahap Perencanaan

Perencanaan kampung tunanetra “Umi Maktum” Sisi Selatan (Putri) Desa Pojok,

Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar ini dilakukan secara bertahap,

adapun tahap-tahap perencanaan sebagai berikut :

1. Menentukan tema kampung tunanetra “Umi Maktum”.

2. Merancang kampung tunanetra “Umi Maktum”.

3. Memberikan komponen dan fasilitas kampung tunanetra “Umi Maktum”.

Page 33: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

3.2. Flow Chart Perencanaan

Untuk merencanakan suatu site plan kampung tunanetra “Umi Maktum” sisi

selatan (putri) Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar,

diperlukan suatu konsep yang matang agar kampung tunanetra tersebut dapat

bermanfaat dengan baik. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan proses

perencanaan. Proses tersebut dapat dilihat pada diagram alir perencanaan pada

Gambar 3.1 :

Gambar 3.1 Diagram Alir Perencanaan

3.3. Hasil Akhir

Hasil akhir yang telah diperoleh dari seluruh data atau informasi yang telah

terkumpul kemudian diolah dan disusun. Dengan maksud untuk mendapatkan

hasil akhir yang dapat memberikan solusi mengenai Perencanaan Site Plan

kampung tunanetra “Umi Maktum” sisi selatan (putri) Desa Pojok, Kecamatan

Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.

Mulai

Latar Belakang

Perencanaan Site Plan kampung tunanetra “Umi Maktum” Yayasan Al – Ikhwan Surakarta Sisi

Selatan (Putri) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Pembahasan dan Kesimpulan

Selesai

Rumusan Masalah

Lokasi

Rencana Tapak

Studi Lapangan Literatur

Wawancara

Page 34: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB IV

PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pemilihan Lokasi

Kabupaten Karanganyar berada sekitar 14 km sebelah timur Kota Surakarta.

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa

Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Sragen di sebelah utara, Propinsi

Jawa Timur di sebelah timur, Kabupaten Wonogiri dan Sukoharjo di sebelah

selatan dan Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali di sebelah barat. Bila dilihat

dari garis bujur dan garis lintang, maka abupaten Karanganyar terletak antara

110″ 40″ – 110″ 70″ Bujur Timur dan 70″ 28” - 70″ 46” Lintang Selatan.

Ketinggian rata-rata 511 meter diatas permukaan laut serta beriklim tropis. Rata

–rata ketinggian wilayah di Kabupaten Karanganyar berada diatas permukaan

laut yakni sebesar 511 m, adapun wilayah terendah di kabupaten karanganyar

berada di kecamatan Jaten yang hanya 90 m dan wilayah tertinggi berada di

kecamatan Tawangmangu yang mencapai 2000 m diatas permukaan laut.

Gambar 4.1. Peta Administrasi Kabupaten Karanganyar

Sumber : www.karanganyarkab.go.id

Page 35: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Luas wilayah Kabupaten Karanganyar adalah 77.378,64 Ha,yang terdiri dari luas

tanah sawah 22.459,80 Ha dan luas tanah kering 54.917,84 Ha. Tanah sawah

terdiri dari irigasi teknis 12.918,37 Ha, non teknis 7.586,58 Ha, dan tidak

berpengairan 1.955,61 Ha. Sementara itu luas tanah untuk pekarangan/bangunan

21.213,99 Ha dan luas untuk tegalan/kebun 17.836,49 Ha. Di Kabupaten

Karanganyar terdapat hutan negara seluas 9.729,50 Ha dan perkebunan seluas

3.251,50 Ha. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya luas Tanah sawah di

kabupaten karanganyar mengalami penyusutan sekitar 5,31 Ha. Sedangkan untuk

luas tanah kering mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni sebesar

5,31 Ha, namun penggunaan tanah kering untuk tegalan/kebun sesungguhnya

mengalami penurunan yakni sebesar 10,99 Ha, dan peningkatan penggunaan

untuk pekarangan/bangunan sebesar 16,30. Perubahan fungsi penggunaan ini

dapat dimaklumi seiring dengan pertumbuhan penduduk di Kabupaten

Karanganyar. (www.karanganyarkab.go.id)

Kabupaten Karanganyar terletak di sebelah Timur wilayah Solo. Dengan

keindahan pemandangan yang mempesona di kawasan Gunung Lawu, Kabupaten

Karanganyar memiliki potensi pengembangan pariwisata yang sangat tinggi di

bidang Sumber Daya Alam dan Ekowisata, yang semakin diperkuat dengan

keramah-tamahan penduduk. Kesuburan tanah dimanfaatkan untuk produk-produk

pertanian dan perkebunan. Sektor peternakan juga meberikan porsi yang besar

sebagai output dari Kabupaten karanganyar selain dari sektor pertanian kabupaten

karanganyar juga mengembangkan dibidang pariwisata, perkebunan dan

pertambangan. Dengan kondisi alam yang indah, Karanganyar memiliki sejumlah

tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Baik itu wisata alam ataupun

peninggalan sejarah yang terletak di tempat wisata alam tersebut. Sehingga

menjadikan suatu kunjungan yang unik bagi para wisatawan dalam negeri maupun

luar negeri.

Page 36: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Maka dari itu, lokasi yang dipilih dalam tugas akhir ini adalah di dua bidang tanah

yang berdampingan di desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten

Karanganyar Provinsi Jawa Tengah.

Gambar 4.2. Peta Lokasi Site Plan Kampung Umi Maktum

Sumber : www.karanganyarkab.go.id

Eksisting Site:

� Luasan site ± 2 Ha (namun dalam tugas akhir ini hanya merencanakan 1

Ha saja yaitu sisi selatan)

� Batas – Batas Site :

- Sebelah Utara : Jalan Desa

- Sebelah Selatan : Tanah milik warga

- Sebelah Timur : Jalan Desa

- Sebelah Barat : Tanah milik warga

� Kondisi Site :

- Site merupakan sebidang lahan kosong.

- Wilayah tersebut sudah tersedia sarana dan prasarana umum dan

jaringan utilitas yang cukup memadai seperti : listrik, air bersih serta

telepon).

- Potensi yang dimiliki oleh site ini mengingat lokasinya yang sejuk dan

dekat pegunungan, maka sangatlah cocok untuk dijadikan kebun

tanaman obat maupun tempat rekreasi dan pariwisata oleh masyarakat

sekitar.

LOKASI

Page 37: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Gambar 4.3. Sket Lahan Kampung Tunanetra “Umi Maktum” Sisi Selatan

4.2. Komponen Fisik

Dari berbagai jenis rencana kegiatan dan fungsi yang diberikan, perencanaan ini

terdiri atas berbagai komponen yang akan di bangun dan di kembangkan antara

lain : masjid, menara air, bangunan asrama putri, rumah ustadz, kebun tanaman

obat, bangunan semi permanen untuk tempat pemancingan yang disertai gazebo

untuk menikmati kuliner dan area taman bermain untuk anak – anak. Semua

komponen fisik tersebut direncanakan berdasarkan pertimbangan yang ada dari

baik dari segi ekonomi, dan sosial agar nantinya kaum tunanetra dapat beraktifitas

dengan lancar dan sebagaimana mestinya.

Page 38: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Berikut adalah penjelasan dari komponen-komponen fisik tersebut :

1. Masjid

Masjid yang nantinya bernama Masjid Baitussifa adalah salah satu fungsi

utama yang harus ada dalam kegiatan perencanaan ini, sesuai dengan tujuan

dari perencanaan ini yaitu memberikan wadah sebagai pusat kegiatan dan

pemberdayaan tunanetra. Masjid ini terdiri dari dua lantai, dengan lantai

satu sebagai tempat kegiatan seperti rumah sehat, aula tempat pertemuan,

ruang kelas untuk mempelajari lebih dalam tentang agama Islam, pusat

pelatihan, koperasi tunanetra, ruang administrasi dan ruang pengelolaan.

Gambar 4.4. Masjid

2. Menara air

Menara air berfungsi sebagai center point dan sumber persediaan air untuk

kepentingan kegiatan kampung tunanetra “Umi Maktum” direncanakan

setinggi 29 meter dengan ukuran tendon air 4 x 4 x 4 m.

Gambar 4.5. Menara Air

Page 39: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3. Bangunan Asrama Putri

Bangunan ini dibuat kopel dua lantai dan direncanakan kembar dan letaknya

berada di kanan dan kiri masjid. Bangunan ini berfungsi sebagai hunian

tunanetra dan merupakan pusat pertokoan serta sebagai sarana pendukung

kegiatan, wisma untuk menginap bagi para tamu.

Gambar 4.6. Asrama Putri

4. Rumah Ustadz

Bangunan rumah ini direncanakan adalah sebagai hunian ustadz untuk

menginap dalam upaya pemberdayaan dan peningkatan kehidupan

tunanetra. Luas Bangunan adalah 126 m2. Denah ataupun desain bangunan

ini terdapat pada lampiran.

Gambar 4.7. Rumah Ustadz

Page 40: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

5. Kebun Tanaman Obat

Kebun ini akan ditanami berbagai jenis tanaman obat keluarga (disingkat

TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai

obat. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan

kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Gambar 4.8. Kebun Tanaman Obat

6. Tempat Pemancingan dan Gazebo

Tempat ini merupakan pusat berjalannya perekonomian di kampung ini

karena disini adalah tempat yang disediakan untuk tempat berekreasi

memancing ikan sekaligus sebagai tempat berwisata kuliner hasil olahan

seafood yang dibudidaya sendiri.

Gambar 4.9. Gazebo

Gambar 4.10. Tempat Pemancingan Ikan

Page 41: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

7. Area Taman Bermain Anak

Bertujuan sebagai wahana rekreasi anak-anak yang bernuansa islami serta

mendidik, agar anak-anak juga dapat mengenal dan berinteraksi secara

langsung dengan kaum tunanetra.

Gambar 4.11. Taman Bermain Anak

4.3. Tata Landscape

Terdapat beberapa elemen yang dapat digunakan dalam tata landscape, yaitu :

4.3.1. Hardscape landscape

Penggunaan hardscape landscape pada sebuah tapak dimanfaatkan sebagai

pendukung kegiatan seperti jalur pedestrian dan kendaraan, memberikan

perkuatan terhadap karakter dan estetika bangunan. Selain itu juga dimanfaatkan

sebagai area tangkapan air hujan. Hardscape landscape dapat berupa lantai

penutup jalan (paving block) dan street furniture (lampu jalan, tempat sampah,

dll)

Dari hal di atas, maka landscape pada Kampung Tunanetra “Umi Maktum” yang

direncanakan menggunakan :

1. Perkerasan aspal, baik digunakan dalam jalan-jalan sirkulasi kendaraan.

Namun memiliki kemampuan daya serap air hujan yang kecil.

2. Perkerasan kerikil atau batu alam, memiliki tekstur abstrak dan baik untuk

jalur sirkulasi pedestrian, memilki daya serap air hujan cukup baik.

Page 42: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

3. Tanah berumput, memiliki daya serap air hujan yang baik sehingga bias

digunakan sebagai tanah untuk taman. Sebagai penyejuk visual dengan

keramahtamahan warna hijau.

4. Paving, memiliki bentuk yang beragam dan bertekstur kasar. Baik untuk

jalur sirkulasi pedestrian dan kendaraan. Daya serap air hujan baik karena

pemasangannya diberi celah sebagai resapan air. Akan lebih baik jika

menggunakan pavinggrass. Dapat diimplementasikan misalnya pada ruang

diskusi outdoor.

5. Taman, baik untuk mendukung estetika. Memiliki daya serap air sangat

baik.

6. Unsur air/kolam sebagai sumber inspirasi. Perpaduan kolam air,

pedestrian, ruang hijau dan fasilitas outdoor yang bisa memunculkan

ketenangan dalam proses pendidikan.

4.3.2. Soft landscape

Soft landscape meliputi vegetasi pada taman maupun jalur sirkulasi. Vegetasi

memiliki fungsi bermacam-macam, yaitu selain memperindah suatu tempat juga

dapat dijadikan sebagai buffer suara, udara dan panas matahari. Landscape

kawasan disekitar site cukup tertata rapi dengan dominasi taman pada median

jalan. Sedangkan, pada Kampung Tunanetra “Umi Maktum” kebutuhan soft

landscape yang dibutuhkan antara lain :

a. Kebutuhan jenis vegetasi khususnya dikaitkan dengan aspek lingkungan

dan respon terhadap iklim, biasanya pohon berdaun lebat dan berbatang ke

samping.

b. Tata landscape juga berfungsi dalam penciptaan view yang menarik dalam

suatu bangunan, oleh karenanya pengaturan landscape juga

memperhatikan faktor view ke dalam site.

Page 43: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

4.4. Sirkulasi dalam Site

Kampung Tunanetra “Umi Maktum” memiliki kegiatan yang saling berhubungan

dan saling menunjang tetapi bisa juga berdiri sendiri. Selain itu, Kampung

Tunanetra “Umi Maktum” memiliki ruang dengan pengelompokan masing-

masing fungsi, maka pemisahan antara bangunan-bangunan umum dan khusus

harus dilakukan secara bertahap, sehingga sirkulasi juga harus dapat menjangkau

seluruh bangunan. Konsep yang direncanakan adalah memberikan titik inti dari

sirkulasi itu sendiri berupa putaran dimana putaran tersebut selain berfungsi

sebagai pengarah ke masing-masing pusat kegiatan, bisa juga berfungsi sebagai

taman.

4.5. Utilitas Bangunan

4.5.1. Sistem Parkir

Tempat parkir akan dibuat menjadi terpisah antara parkir motor dan parkir mobil.

Parkir mobil berada di timur masjid, sedangkan parkir motor berada di sisi timur

atas asrama putri. Berdasarkan jenis dan karakter sistem parkir yang ada pada bab

2, maka sistem parkir menyudut 90o dipilih sebagai sistem parkir yang digunakan

pada parkir mobil dan motor pada kampung tunanetra “Umi Maktum” sisi selatan

(putri) yang direncanakan mengingat dari segi lokasi yang kurang luas.

Kapasitas parkir mobil yang direncanakan adalah sebanyak 20 mobil sedangkan

untuk parkir motor diperkirakan dapat menampung motor sebanyak kurang lebih

39 motor.

Page 44: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

4.5.2. Mekanikal Elektrikal

1. Penyediaan Listrik

Sumber listrik utama adalah berasal dari PLN yang didukung oleh genset.

Apabila terjadi kerusakan pada pendistribusian listrik dari PLN, maka akan

diganti dengan menggunakan sistem Standly Emergency Power (SEP) dari

genset.

2. Sistem Audio

Sistem ini terdapat dalam asrama putri, yang asal suaranya berasal dari rumah

ustadz, gunanya untuk memberikan pengumuman apabila ada suatu hal

sifatnya penting dan mendesak.

3. Sistem Komunikasi

• Intern : Menggunakan telepon PABX (Private Automatic Branch

Exchange) yang terdapat di rumah ustadz dan kantor pada masjid.

• Ekstern : Menggunakan pesawat telepon biasa yang letaknya juga

berada di rumah ustadz.

4.5.3. Penyediaan Air Bersih

Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur bor artesis. Air dari PDAM

dimanfaatkan sebagai kebutuhan pekerja, seperti untuk air minum, mencuci, air di

lavatory, dll. Sedangkan air dari sumur bor artesis dimanfaatkan sebagai

kebutuhan dalam industri. Air dari PDAM didistribusikan dengan pipa-pipa

pendistribusian dari PDAM yang kemudian disalurkankan menuju ruang-ruang

yang memanfaatkan air PDAM. Dan air yang dari sumur bor artesis disalurkan

menuju tangki yang berada di atas (roof tank) melewati water treatment dengan

menggunakan pompa, kemudian didistribusikan menuju ruang-ruang yang

memerlukan dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi. Penyalaan pompa air

menggunakan saklar otomatis yang menyala apabila air pada roof tank mancapai

batas minimal dan mati apabila air mencapai batas maksimal.

Page 45: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

4.5.4. Sistem Pembuangan Air

Sistem pembuangan air pada kampung tunanetra “Umi Maktum” ini dibedakan

menjadi 2 sistem pembuangan yaitu :

1. Sistem Pembuangan Air Hujan

Dalam pembangunan kawasan kampung wisata ini aspek harus diperhatikan

adalah tersedianya prasarana drainase yang mampu menjamin kawasan tersebut

tidak tergenang air pada waktu musim hujan. Di mana pada sistem ini, gutter

(talang atap) dan leader (talang tegak) digunakan untuk menangkap air hujan yang

jatuh ke atas atap atau bidang tangkap lainnya di atas tanah. Talang tegak dapat

ditempatkan di dalam ruangan (conductor) maupun di luar bangunan (leader).

Dari leader kemudian dihubungkan ke titik-titik pengeluaran yaitu sistem

drainase. Bila air hujan telah dihubungkan ke sistem drainase, maka air hujan

tersebut dialirkan menuju sumur resapan. Yang bertujuan air ditampung di dalam

sumur resapan agar dapat meremajakan kembali air tanah di sekitar kawasan,

mencegah erosi atau genangan air dan dapat menambah resapan air tanah atau

membantu penyerapan air ke dalam tanah. Pada setiap 15 m di saluran drainase

terdapat sumur resapan air hujan dengan diameter dalam 70 cm, tebal 15 cm.

Sumur tersebut terdiri dari 5 lapisan dengan masing-masing kedalaman 40 cm dan

setiap lapisan diisi dengan batu kali. Dinding saluran drainase tersebut terbuat dari

bahan beton dengan lebar dasar saluran 40 cm dan kedalaman 75 cm.

2. Sistem Pembuangan Air Limbah

Pada sistem pembuangan air limbah yang dihasilkan pada kampung tunanetra

“Umi Maktum” ada 2 macam, yaitu :

a) Air Limbah dari Manusia

Air limbah dari manusia yang dihasilkan pada kampung tunanetra “Umi Maktum”

ini seperti dari limbah lavatory, cara penanganannya dengan pengadaan septictank

pada setiap unit bangunan. Namun dalam perpipaannya, untuk menghindari

masuknya udara yang baunya tidak sedap, maka pada saluran pembuangan

dipasang perangkap udara, berupa genangan air yang tertahan akibat adanya sekat

Page 46: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

perangkap. Perangkap udara dapat berbentuk pipa, tabung, bak control atau leher

angsa. Perangkap udara ini juga dapat mencegah masuknya binatang kecil (kecoa,

tikus, dll) ke dalam ruangan melalui pipa. Yang kemudian baru dialirkan menuju

septictank.

b) Air Limbah dari Pekerjaan

Air limbah dari pekerjaan biasanya mengandung lemak dan zat-zat yang padat

harus mampu dialirkan dengan cepat. Untuk maksud tersebut pipa yang digunakan

harus mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup dan sesuai dengan banyak

air buangan yang dialirkan. Dalam hal ini perlu digunakan perangkap minyak

(grease trap), dan untuk memudahkan perbaikan atau pembersihan saluran pipa,

jika terjadi penyumbatan oleh benda-benda atau kotoran, pada saluran

pembuangan disediakan lubang kontrol untuk pembersihan (clean out), yang dapat

ditempatkan pada lantai atau berupa sumbat pada ujung pipa. Kemudian air yang

mengalir diolah dengan sistem IPAL, baru dialirkan menuju sungai. Mengolahan

air dimaksudkan agar air yang masuk ke sungai tidak mencemari air sungai,

sehingga aman dan tidak merusak populasi yang ada di sungai.

4.5.5. Pengelolahan Sampah

Pengelolahan sampah sementara terletak di sisi paling selatan site, tujuannya agar

sampah tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan sekitar dengan

adanya bau–bau tidak sedap. Sistem dari pengelolahan sampah ini adalah sampah

dari tempat–tempat sampah yang berada di sekitar area site, dikumpulkan menjadi

satu, lalu dimasukkan ke dalam bak sampah besar yang terletak di sisi paling

selatan site. Sampah-sampah tersebut nantinya di daur ulang di sisi utara dengan

metode-metode yang telah dijelaskan di bab 2.

Page 47: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

4.5.6. Pengamanan Kebakaran

Pengamanan Kebakaran yang dipakai adalah menggunakan beberapa jenis alat

pengaman kebakaran diantaranya Fire Alarm, Sprinkler Gas, Fire Estinguisher,

Fire Alarm terletak di seluruh penjuru site yang mudah dijangkau oleh kaum

tunanetra putri, Sprinkler Gas berada di bangunan-bangunan induk seperti

bangunan asrama, rumah ustadz dan masjid. Fire Estinguisher terletak di tempat-

tempat strategis seperti gazebo, dll.

4.5.7. Pengamanan Bahaya Petir

Berdasarkan pertimbangan yang ada, maka sistem pengamanan bahaya petir yang

digunakan adalah sistem faraday. Sistem faraday berupa tiang setinggi 50 cm,

dengan jarak antar tiang ± 20 m. Tiang-tiang ini dipasang di puncak bangunan

atau atap kenudian dihubungkan dengan kawat yang dimasukkan ke dalam pipa

yang tidak memiliki kemampuan menghantar listrik (pipa paralon), dan kemudian

dihubungkan dengan ground. Pada ujung ground diberi kolam air untuk

memperbesar penghantar listrik ke tanah.

4.6. Perhitungan Volume Pekerjaan

I. Pekerjaan Persiapan

1. Pembersihan Lokasi

Volume = Panjang x Lebar = 18 x 13 = 234 m2

2. Pemasangan Pagar Keamanan Sementara

Volume = 2 x ( p+4+l+4) = 2 x ( 18+13) = 62 m׳

3. Pemasangan Dan Pengukuran Bouw Plank

Volume = 2 x ( p + l + 4) = 2 x ( 14 + 9 + 4) = 54 m׳

Page 48: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

II. Pekerjaan Pondasi

1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi

Volume Jenis A (Bangunan) = LuasPenampang x ∑Panjang

=(��.����.��

x 1,2 ) x 55,45 = 75,53 m3

Volume Jenis B (Pagar) = Luas Penampang x ∑Panjang

= ( ��.����.�

x 1,2 ) x 46 = 48,85 m3

Total Volume = Volume A + B

= 75,53 + 48,85 = 124,38 m3

2. Urugan Pasir Bawah Pondasi

Volume Jenis A = Luas Penampang x ∑Panjang

= ( ��.����. �

x 0,1) x 55,45 = 5,05 m3

Volume Jenis B = LuasPenampangx ∑Panjang

= ( ��.����.�

x 0,1 ) x 46 = 3,38 m3

Total Volume = Volume A + B =5,05 + 3,38 = 8,43m3

3. Urugan Pasir Bawah Lantai

Volume = Luas Penampang x ∑Panjang

= 0,05 x 72,4 = 3,62 m3

4. Pasangan Batu Kali

Volume Jenis A =Luas Penampang x ∑Panjang

= ( ��. ��.�

x 0,8 ) x 55,45 = 24,40 m3

Volume Jenis B =Luas Penampang x ∑Panjang

= ( ��.���.��

x 0,8 ) x 46 = 17, 48 m3

Total Volume = Volume A + B

=24,40 + 17,48 = 41,88 m3

Page 49: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

5. PekerjaanUrugan Tanah Kembali ke sisi pondasi

Volume = Vol. Tanah Galian – (Pas. Batu Kali + Urugan Pasir

Bawah Pondasi)

= 124,38 – (41,88 + 8,43) = 74,07 m3

6. Pekerjaan Peninggian Elevasi Lantai

Volume Lantai Rumah = Luas Lantai x Tinggi Urugan

= 72,4 x 0,20 = 14,48 m3

Volume Untuk Kamar mandi = Luas Lantai x Tinggi Urugan

= 4,4 x 0,15 = 0,66 m3

Volume Untuk Teras = Luas Lantai x Tinggi

= 24 x 0,15 = 3,6 m3

Total Peninggian Elevasi = 14,48 + 0,66 + 3,6 = 18,74 m3

III. Pekerjaan Beton

1. Beton Sloof 15/20

Volume Jenis A = Tinggi x Lebar x ∑Panjang

= 0,20 x 0,15 x 55,45 =1,66 m3

Volume Jenis B = Tinggi x Lebar x ∑Panjang

= 0,20 x 0,15 x 46 = 1,38 m3

Total Volume = 1,66 + 1,38 = 3,04 m3

2. Beton Kolom 20/20

Volume Jenis A = (Panjang x Lebar x Tinggi) x ∑kolom

= ((0,20 x 0,20 x 3,5) x 9) x 2 = 2,52 m3

Volume Jenis B = (Panjang x Lebar x Tinggi) x ∑kolom

= ((0,20 x 0,20 x 3,5) x 16) x 2 = 4,48 m3

Total Volume = 2,52 + 4,48 = 7 m3

3. Beton Ring Balk 15/15

Volume Jenis A = Tinggi x Lebar x ∑Panjang

= 0,15 x 0,15 x 55,45 = 1,25 m3

Page 50: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Volume Jenis B = Tinggi x Lebar x ∑Panjang

= 0,15 x 0,15 x 46 = 1,04 m3

Total Volume = 1,25 + 1,04 = 2,29 m3

4. Beton Kolom Praktis 15/15

Untuk Dinding Rumah

Volume = (Panjang x Lebar x Tinggi) x ∑kolom

= (0,15 x 0,15 x 3,50) x 10 = 0,78 m3

Untuk Gunung-Gunung

Volume = (Panjang x Lebar x Tinggi) x ∑kolom

= (0,15 x 0,15 x 3,50) x 2 = 0,16 m3 Total Volume = 0,78 + 0,16 = 0,94 m3

5. Beton Tumbuk

Volume Untuk Lantai Rumah

• Lantai 1 = Luas Lantai x Tinggi = 72,4 x 0,10 = 7,24 m3

• Lantai 2 = Luas Lantai x Tinggi = 81,8 x 0,10 = 8,18 m3

Total Volume = Lantai 1 + Lantai 2 = 7,24 + 8,18 = 15,42 m3

Volume Untuk Kamar mandi

• Lantai 1 = Luas Lantai x Tinggi= 4,4 x 0,05 = 0,22 m3

• Lantai 2 = Luas Lantai x Tinggi= 6,48 x 0,05 = 0,32 m3

Total Volume = Lantai 1 + Lantai 2 = 0,22 + 0,32 = 0,54 m3

Volume Untuk Teras

• Lantai 1 = Luas Lantai x Tinggi= 22 x 0,05 = 1,1 m3

• Lantai 2 = Luas Lantai x Tinggi= 21,6 x 0,05 = 1,08 m3

Total Volume = Lantai 1 + Lantai 2 = 1,1 + 1,08 = 2,18 m3

Volume Untuk Tritisan

Volume = Luas Lantai x Tinggi = 42,60 x 0,05= 2,13 m3

Page 51: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Total Beton Tumbuk = 15,42 + 0,54 + 2,18 + 2,13 = 20,27 m3

6. Tangga

Volume = (Panjang x Lebar x Tinggi) x ∑ Tangga

= (1 x 0,2 x 0,2) x 23 = 0,92 m3

Volume Bordes = Panjang x Lebar x Tinggi = 1,6 x 1,1 x 2 = 3,52 m3

Total Volume Tangga = 0,92 + 3,52 = 4,44 m3

IV. Pasang Bata Merah Dan Plesteran

1. Pasang Bata Merah Untuk Tembok Rumah

Luas Jendela (J1)= J1 x ∑ Jendela = (1,45 x 1,5) x 2 = 2,18 m2

Luas Jendela (J2)= J2 x ∑ Jendela = (1,0 x 1,5) x 1 = 1,5 m2

Luas Pintu (P1) = P1 x ∑ Pintu = (2,0 x 2,5) x 2 = 10 m2

Luas Pintu (P2) = P2 x ∑ Pintu = (1 x 2,5) x 8 = 20 m2

Luas Pintu (P3) = P3 x ∑ Pintu = (0,8 x 2,1) x 5 = 8,4 m2

Luas BV = BV x ∑ Pintu = (0,45 x 0,2) x 16 = 1,44 m2

Luas Opening = 2,18 + 1,5 + 10 + 20 + 8,4 + 1,44 = 43,52 m2

Luas = (Tinggi x ∑Panjang) – (Luas Opening) x Tebal Tembok

= (3,5 x 133,3) – 43,52 x 0,12 = 461,33 m2

2. Pasang Bata Merah Untuk Gunung-Gunung

Volume = (1x (½ x 10 x 13,3)) = 66,5 m2

Volume Total = 461,33 m2 + 66,5 m2 = 527,83 m2

3. Plesteran Dan Acian

Volume = (Luas Dinding Rumah x 2 sisi) + (Luas Dinding

Gunung-Gunung x 1 sisi)

= (461,33 x 2) + (66,5 x 1) = 989,16 m2

Page 52: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

V. Pekerjaan Pembuatan Dan Pemasangan Kusen Pintu, Jendela Dan Boven

1. Pembuatan Dan Pemasangan Kusen Pintu, Jendela Dan Boven.

Volume = Tipe J1 + Tipe J2 + Tipe P1 + Tipe P2 + Tipe P3 +Tipe

BV

= (((1,45 x 1,5 x 0,08) x 2) + ((1,0 x 1,5 x 0,08) x 1) +

((2,0 x 2,5 x 0,08) x 2) + ((1 x 2,5 x 0,08) x 8) + ((0,8 x

2,1 x 0,08) x 5) + ((0,45 x 0,2 x 0,08) x 16)

= 0,35 + 0,12 + 0,8 + 1,6 + 0,67 + 0,12

= 3,66 m

2. Pembuatan Dan Pemasangan Daun Pintu

Luas = Double + Single = ((2 x 2,5x 0,08) x 2) +((1 x 2,5 x 0,08) x 8)

= 9,6 m2

3. Pembuatan Dan Pemasangan Daun Jendela + Ventilasi

Luas = Jendela J1 + Jendela J2 + Ventilasi

= ((1,45 x 1,5 x 0,08) x 2) + ((1 x 1,5 x 0,08) x 1)

+ ((0,45 x 0,2 x 0,08) x 16)

= 0,35 + 0,12 +0,11 = 0,58 m2

4. Pemasangan Kaca

Luas = Jendela J1 + Jendela J2

= ((1,31 x 1,36) x 2) + ((0,86 x 1,36) x 1)

= 3,56 + 1,17 = 4,73 m2

5. Pemasangan Pintu Kamar Mandi (PVC)

Jumlah = 5 Buah

6. Pemasangan Kunci Silinder

P1 = 2 Buah

P2 = 8 Buah

P3 = 5 Buah

Total = 15 Buah

Page 53: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

7. Pemasangan Engsel Pintu

P 1 = 12 Buah

P 2 = 24 Buah

P 3 = 15 Buah

Total = 51 Buah

8. Pemasangan Engsel Jendela Kupu-Kupu

J 1 = 12 Buah

J 2 = 4 Buah

Total = 16 Buah

9. Pemasangan Engsel Angin

J 1 = 12 Buah

J 2 = 4 Buah

Total = 16 Buah

10. Pemasangan Kunci Selot

P 1 = 4 Buah

P 2 = 8 Buah

Total = 12 Buah

VI. Pekerjaan Pembuatan Dan Pemasangan Kayu Kap Dan Atap.

1. Pembuatan Dan Pemasangan Kuda-Kuda Kayu Borneo

Balok Bubungan 8/12 = 3,75 + 6,00 + 9,00 = 18,75 m’

Balok Under 8/12 = 2,38 x 2 = 4,76 m’

Balok Tarik 8/12 = (8,5 x 2 + (1 x 2) = 19 m’

Balok Kaki Kuda” 8/12 = (4,9 x 2) x 2 = 19,60 m’

Balok Gording 8/12 = 8,75 x 2 = 17,50 m’

Balok Sokong 8/12 = 2 x 2 = 4 m’

Balok Tembok 8/12 = (5 x 2) + (2,5 x 2) + (8,75 x 2) = 32,50 m’

Balok Gapit 6/12 = 4,50 x 2 = 9 m’

Page 54: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Balok Jurai 8/12 = (3,33 x 3) + 2,33 = 12,32 m’

∑ Panjang Balok 8/12 = 18,75 + 4,76 + 19 + 19,60 +

17,50 + 4 + 32,50 +12,32 = 128,43 m’

∑ Panjang Balok 6/12 = 9 m’

Volume Balok 8/12 = (Tinggi x Lebar x ∑Panjang)

= (0,12 x 0,08 x 127,43) = 1,224 m3

Volume Balok 6/12 = (Tinggi x Lebar x ∑Panjang)

= (0,12 x 0,06 x 9) = 0,065 m3

Total Volume = Volume Balok 8/12 + Volume Balok 6/12

= 1,224 + 0,065 = 1,289 m3

2. Pemasangan Kaso 5/7 danReng 3/4

Volume = Luas Atap

= ((6 x 8,75) x 2) + ((1,50 x 3,33) x 2) + (4 x 3,33) + (4 x

2,33)

= 137,63m2

3. Pemasangan List Plank

Volume = ∑Panjang

= (6 x 2) + (2,25 x 2) + (1,50 x 2) + (3,33 x 2) + 5 + 4 +

3,33 + 2,33

= 40,82m’

4. Pemasangan Talang Air

Volume = ∑Panjang = 5 m’

5. Pemasangan Genting

Volume = Luas Atap = 137,63m2

6. Pemasangan Bubungan Genting

Volume = ∑Panjang = 8,75 + 6 + 3,75 = 19,50 m’

Page 55: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

VII. Pekerjaan Pembuatan Dan Pemasangan Plafond

1. Pekerjaan Pembuatan Dan Pemasangan Rangka Plafond

Luas = (Panjang x Lebar)

= (2,775 x 1,35) + (2,775 x 2,35) + (4,35 x 3,35) +

(3,424 x 2,35) + (1,35 x 2,15) + (3,35 x 2,85) +

(1,925 x 2,15) + (2,85 x 2,775) + (2,925 x 2,35) +

(1,925 x 2,85)

= 3,746 + 6,521 + 14,572 + 8,048 + 4,138 + 2,902 +

9,547 + 7,908 + 6,873 + 5,472

= 69,727 m2

2. Pemasangan Plafond

Luas = Luas Rangka Plafond = 69,727 m2

3. Pasang List

Volume = ∑Panjang = 84,50 m’

VIII. Pekerjaan Pemasangan Keramik

1. Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai 40/40

Luas = Lantai 1 +Lantai 2 = 72,4 + 81,8 = 154,2 m2

2. Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai Kamar Mandi 20/20

Luas = (Panjang x Lebar)

= ((2 x 1,1) x 2) + (2,2 x 1,1) + (1,75 x 1,25) + (1,5 x 1,25)

= 10,883 m2

3. Pekerjaan Pemasangan Keramik Dinding 20/20

• Kamar Mandi

Luas = (Tinggi x Panjang) – Luas Pintu

= [(1,5 x (2 x 1,1) x 2) + (1,5 x (2,2 x 1,1)) + (1,5 x (1,75 x

1,25)) + (1,5 x (1,5 x 1,25))] – ((0,8 x 2,1) x 5)

= [6,6 + 3,63 + 3,28 + 2,81] - [8,4] = 7,92 m2

Page 56: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

• Bak Mandi

Luas = (Tinggi x Panjang) x ∑KM

= ((1x 0,8) x 2) x 5 = 8 m2

• Tangga = (Tinggi x Panjang) x ∑KM

= ((1 x 0,2 )x 2) x 23 = 9,2 m2

Total Luas = 7,92 + 8 + 9,2 = 25,12 m2

4. Pekerjaan Pemasangan Plin Kramik 10/40

Luas = Lantai 1 +Lantai 2 = 72,4 + 81,8 = 154,2 m2

IX. Pekerjaan Sanitari

1. Pemasangan Kloset Duduk

Volume = ∑n = 5 Unit

2. Pembuatan Dan Pemasangan Bak Mandi

Volume = ∑n = 5 Unit

3. Pemasangan Keran

Volume = ∑n = 7 Unit

4. Pemasangan Kitchen Sink Aluminium

Volume = ∑n = 1 Unit

5. Pemasangan Floor Drain

Volume = ∑n = 5 Unit

X. Pekerjaan Instalasi Air

1. Pekerjaan Pembuatan Saluran Pembuangan

Volume = ∑Panjang = 11,8 m

2. Pekerjaan Saluran Air Bersih

Volume = ∑Panjang = 11 m

Page 57: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3. Pekerjaan Saluran air hujan

Volume = ∑Panjang = 54 m

XI. Pekerjaan Instalasi Listrik

1. Pekerjaan Instalasi Stop Kontak

Volume = ∑n = 14 Unit

2. Pemasangan Instalasi Titik Lampu

Volume = ∑n = 28 Unit

3. Pemasangan Saklar Single

Volume = ∑n = 9 Unit

4. Pemasangan Saklar Double

Volume = ∑n = 10 Unit

XII. Pekerjaan Pengecatan

1. Pekerjaan Pengecatan Dinding

Volume = (Vol. Dinding Rumah x 2 sisi) + (Vol. Dinding Gunung-

Gunung x 1 sisi)

= (3813,305 x 2) + (66,5 x 1) = 7693,11 m2

2. Pengecatan Bidang Kayu Baru

Luas Kusen = 77,57 m’ x Kayu 5/12 (sisi yang dicat)

= 77,57 x ((2 x 0,05) + 0,12) = 17,065 m2

Page 58: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

4.7. Rekapitulasi RAB

Berikut ini adalah Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Rumah Ustadz dan

Kampung Tunanetra “Umi Maktum” Yayasan Al- Ikhwan Surakarta:

Tabel 4.2. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Ustadz

Kampung Tunanetra “Umi Maktum” Sisi Selatan (PUTRI)

No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA

(Rp.)

I PEKERJAAN PERSIAPAN, GALIAN DAN URUGAN Rp. 16.861.615

II PEKERJAAN PONDASI Rp. 32.498.199

III PEKERJAAN BETON Rp. 70.251.729

IV PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN Rp. 57.187.874

V PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA DAN BOVEN Rp. 53.549.914

VI PEKERJAAN ATAP Rp. 33.167.463

VII PEKERJAAN PLAFOND Rp. 16.048.272

VIII PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING Rp. 164.344.704

IX PEKERJAAN SANITASI Rp. 19.510.133

X PEKERJAAN INSTALASI AIR Rp. 8.325.860

XI PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK Rp. 5.576.000

XII PEKERJAAN PENGECATAN Rp. 31.077.328

JUMLAH TOTAL Rp. 508.399.091

DIBULATKAN Rp. 508.400.000

Page 59: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 4.3. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kampung

Tunanetra “Umi Maktum” Sisi Selatan (PUTRI)

No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA

(Rp.)

I PEKERJAAN AIR MANCUR Rp. 3.338.055

II PEKERJAAN RUMAH USTADZ Rp. 508.399.091

III PEKERJAAN PARKIR MOTOR Rp. 5.900.870

IV PEKERJAAN PARKIR MOBIL Rp. 11.902.156

V PEKERJAAN KEBUN TANAMAN OBAT Rp. 8.672.657

VI PEKERJAAN GAZEBO Rp. 28.388.782

VII PEKERJAAN KOLAM PEMANCINGAN Rp. 75.943.065

VIII PEKERJAAN AREA BERMAIN ANAK Rp. 23.451.760

JUMLAH TOTAL Rp. 597.996.436

DIBULATKAN Rp. 598.000.000

4.8. Rekapitulasi Wilayah Terbangun dan Wilayah Terbuka

- Luas Lahan Keseluruhan : 10206,29 m2

- Luas Wilayah Terbangun :

a. Masjid = 1381,91 m2

b. Rumah Ustadz = 126 m2

c. Parkir Mobil = 793,05 m2

d. Parkir Motor = 124,66 m2

e. Gazebo + Kolam Pemancingan = 2033,81 m2

Total Wilayah Terbangun = 4458,52 m2 = 43,68%

- Luas Wilayah Terbuka :

a. Taman = 2067,45 m2

b. Area Bermain Anak = 978 m2

c. Kebun Tanaman Obat = 402,75 m2

d. Jalan = 2300,49 m2

Total Wilayah Terbuka = 5748,69 m2 = 56,32%

Page 60: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian-uraian di bab – bab sebelumnya dalam Laporan Tugas

Akhir ini maka penulis dapat memberikan kesimpulan dan hasil antara lain :

a. Perencanaan Kampung Tunanetra Umi Maktum Sisi Selatan (Putri) Desa

Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ini

berkonsep kampung yang selain mempunyai fungsi untuk tempat

pemberdayaan dan peningkatan kaum tunanetra muslim, namun juga dapat

berfungsi sebagai tempat rekreasi anak maupun tempat berwisata kuliner.

b. Perencanaan Kampung Tunanetra Umi Maktum Sisi Selatan (Putri) Desa

Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah terdiri

dari beberapa komponen fisik yang utama. Komponen yang akan di bangun

dan di kembangkan antara lain : masjid, menara air, bangunan asrama putri,

rumah ustadz, kebun tanaman obat, bangunan semi permanen untuk tempat

pemancingan yang disertai gazebo dan area taman bermain untuk anak – anak.

c. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah ustadz 2 lantai adalah Rp.

508.400.000.

d. Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk keseluruhan komponen dalam site plan

Kampung Umi Maktum Sisi Selatan adalah Rp. 598.000.000.

e. Perencanaan Kampung Tunanetra Umi Maktum Sisi Selatan (Putri) Desa

Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

memilik Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 56,32%.

Page 61: PERENCANAAN SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA UMI … fileJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK commit to user SITE PLAN KAMPUNG TUNANETRA “UMI MAKTUM” SISI SELATAN (PUTRI) DESA POJOK,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

5.2. Saran

Dari hasil perencanaan dan kesimpulan yang diperoleh maka saran penulis antara

lain:

a. Sebelum melakukan Pembangunan sebaiknya melakukan AMDAL terlebih

dahulu, karena perencanaan ini akan berdampak besar bagi lingkungan

khususnya lingkungan sekitar Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten

Karanganyar, Jawa Tengah.

b. Dalam upaya merealisasikan perencanaan Kampung Tunanetra Umi Maktum

Sisi Selatan (Putri) Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten

Karanganyar, Jawa Tengah ini sebaiknya dirancang dan dibangun secara

bertahap dengan tahapan- tahapan sebagai berikut:

• Tahap 1

Pembangunan masjid, rumah ustadz, asrama putri, dan menara air.

• Tahap 2

Pembangunan kolam ikan, gazebo, kolam pemancingan, dan area bermain

anak.

• Tahap 3

Pembangunan lahan parkir, baik parkir motor maupun mobil, jalan aspal, jalan

kerikil dan pembuatan RTH tanah berumput, taman, maupun kebun tanaman

obat.