lama-4.doc · Web viewKonsentrasi monomer fungsional dan waktu irradiasi terbaik berturut-turut...

7
BIOFUNGISIDA Trichoderma Sp. UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT UMBI DAN HAWAR DAUN KENTANG Pengendalian penyakit dengan fungisida sintetis selama ini kurang efektif dan banyak menimbulkan kerugian terutama bagi lingkungan dan produk pertanian. Mikroba antagonis indigenous selulotiknya serta sifatnya yang hiperparasit terhadap banyak jamur patogen,.seperti Trichoderma sp. berpotensi besar sebagai pengendali hayati patogen jamur Phytophthora infestans. Kombinasi inokulasi jamur antagonis Trichodermapseudokoningiidengan kerapatan ≥10 7 konidia.ml -1 (bahan pembawa serbuk gergaji kayu+talk+kaolin)+ fungisida kimiawi Dithane M-45 dapat menurunkan infeksi P. infestanspada daun sebesar 32.10% dan umbi 44.02% tanaman kentang.

Transcript of lama-4.doc · Web viewKonsentrasi monomer fungsional dan waktu irradiasi terbaik berturut-turut...

BIOFUNGISIDA Trichoderma Sp. UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT UMBI DAN HAWAR DAUN

KENTANG

Pengendalian penyakit dengan fungisida sintetis selama ini kurang efektif dan banyak menimbulkan kerugian terutama bagi lingkungan dan produk pertanian.

Mikroba antagonis indigenous selulotiknya serta sifatnya yang hiperparasit terhadap banyak jamur patogen,.seperti Trichoderma sp. berpotensi besar sebagai pengendali hayati patogen jamur Phytophthora infestans.

Kombinasi inokulasi jamur antagonis Trichodermapseudokoningiidengan kerapatan ≥107 konidia.ml-1(bahan pembawa serbuk gergaji kayu+talk+kaolin)+ fungisida kimiawi Dithane M-45 dapat menurunkan infeksi P. infestanspada daun sebesar 32.10% dan umbi 44.02% tanaman kentang.

Sumber: Purwantisari, S.1), R.S. Ferniah1), Sutoyo2), dan MG I. Rukmi1). 2009. Pengembangan Biofungisida Berbahan Baku Jamur Antagonis Indigenous Trichoderma Sp. Untuk Pengendalian Penyakit Hawar Daun Dan Umbi Tanaman Kentang. Laporan Hasil Kegiatan KKP3T, Kerjasama Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Diponegoro dan Badan Litbang Pertanian, 45p.

Persentase infeksi jamur patogen Phytopthora infestans 4 jenis perlakuan inokulasi pada umbi tanaman kentang

TEKNOLOGI COATING MEMBRAN UNTUK ULTRAFILTRASI SARI BUAH

Penggunaan teknologi membran ultrafiltrasi (UF) telah menyentuh industri pemprosesan bahan pangan termasuk pembuatan sari buah. Namun, peristiwa fouling, penurunan fluks seiring dengan waktu operasi, merupakan kelemahan dari teknologi ini. Oleh karena itu, pengendalian fouling merupakan kunci sukses dari aplikasi industri.

Tannic Acid (TA), Bovine Serum Albumin (BSA) dan Arabinogalactam (ABG) yang sering dijumpai pada bahan pangan dapat digunakan sebagai model foulant. Empat monomer fungsional, acrylic acid (AA), acrylamido methylpropane sulfonic acid (AMPS), polyethylene glycolmethacrylate (PEGMA) dan 2-(methacryloyloxy)ethyl-dimetyl-(3-sulfopropyl)- ammonium hydroxide (ZI) telah diseleksi sebagai monomer fungsional yang mempunyai ketahanan fouling tertinggi.

Hasil modifikasi dengan teknik coating menunjukkan bahwa membran yang dimodifikasi dengan PEGMA dan ZI mempunyai ketahanan fouling yang lebih baik dibandingkan monomer fungsional AA dan AMPS. Ketahanan membran hasil modifikasi dipengaruhi oleh konsentrasi monomer dan waktu irradiasi selama proses grafting. Selain peningkatan ketahanan terhadap fouling, modifikasi juga menurunkan permeabilitas hidrolik membran. Konsentrasi monomer fungsional dan waktu irradiasi terbaik berturut-turut adalah 40 g/L dan 15 menit.

Untuk ultrafiltrasi sari buah rambutan, membran hasil modifikasi mempunyai fluks yang jauh lebih tinggi dengan kualitas umpan yang relatif sama.

Sumber: Susanto, H., B. Jos, H. Herawati, dan N.A. Handayani, 2010. Modifikasi Membran Dengan Photografting Polimer Hidrogel Untuk Peningkatan Kinerja (Fluks Min 20%, Turbiditas 0,5 Ntu) Membran Ultrafiltrasi Dalam Pembuatan Sari Buah Rambutan. Laporan Akhir Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi (KKP3T). Universitas Diponegoro, Semarang.

Prototipe ultrafiltrasi aliran silang untuk pembuatan sari buah (tampak belakang)

Prototipe ultrafiltrasi aliran silang untuk pembuatan sari buah (tampak samping kanan)

BAGASE AMOFER SEBAGAI KOMPONEN PEMBUATAN PAKAN KOMPLIT SAPI POTONG

Bagase amofer (amoniasi dan fermentasi) dapat dimanfaatkan sebagai karier nutrien padat gizi dalam suatu formula pakan komplit. Bagase yang diamoniasi dan fermentasi selama 6 minggu dengan menggunakan 6% Biofad dapat digunakan dalam penyusunan pakan komplit untuk sapi potong.

Kandungan bagase amofer 20 dan 30% dalam pakan komplit menunjukkan kecernaan ransum yang baik, demikian pula produksi VFA total dan N-NH3, sehingga mampu meningkatkan efisiensi efisiensi ransum dan peningkatan bobot badan pada sapi potong.

Penyusunan pakan komplit dengan menggunakan bagase amosfer memiliki prospek yang baik untuk menjawab permasalahan ketersediaan pakan pada musim kemarau. Pembuatan pakan komplit berbahan baku bagase amofer secara komersial dengan kemasan yang lebih praktis dapat dikembangkan diwaktu mendatang.

Sumber: Pangestu, E., Kuswandi, B. Utomo, dan F. Wahyono (2008). Implementasi Pemanfaatan Ampas Tebu Terfermentasi Sebagai Karier Padat Gizi Dalam Complete Feed Sapi Potong. Laporan Hasil Penelitian Kerjasama Kemiteraan Penelitian Pertanian Dengan Perguruan Tinggi (KKP3T). Universitas Diponegoro, Semarang.

PROTOTIPE BIODIGESTER ANAEROBIK LAJU TINGGI (BioDALTi) UNTUK ENERGI BIOGAS SKALA INDUSTRI

PEDESAAN

Pemanfaatan limbah padat dan cair usaha peternakan potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku biogas. Pengembangan sistem BioDALTi sistem bersifat modular dan kompak dengan automatic control sederhana pada konsentrasi mikroba anaerobik sangat tinggi dengan kontak antara mikroba dengan substrat intensif, efisiensi produksi biogas tinggi; biaya inventasi rendah, tidak memerlukan lahan yang luas, dan mudah dalam pengoperasiannya serta mudah diterapkan di pedesaan.

Prototipe ini ini dapat digunakan untuk proses produksi biogas kapasitas 100 m3.

Sumber: Sunarso1),N. Widiasa1), B. Sudaryanto2), dan Mulyanto2). 2009. Rekayasa Teknologi Biodigester Anaerobik Laju Tinggi (Biodalti) Dalam Upaya Pengembangan Energi Biogas Skala Industri Pedesaan.Laporan Hasil KegiatanKKP3T, Kerjasama Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Diponegoro dan Badan Litbang Pertanian, 62p.

Diagram AlirPrarancangan Unit Produksi Biogas denganSistemBioDALTi