Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

14
Prosld~ Pertemua~ dan Presentasilimiah Funosional Teknls Non PeneDU,18Desemb8r 2008 - ISSN :1410 - 6381 APLIKASI IRRADIASI GAMMA PADA DAY A SIMP AN BABY CORN (ZEA MA YS) SEGAR Dewi Sekar Pangerteni PATIR-BA TAN ABSTRAK APLIKASI IRRADIASI GAMMA PAD A DAY A SIMP AN B.ABY CORN (ZEA MAYS) SEGAR. Telah dilakukan percobaan irradiasi pada baby corn 'segar untuk memperpanjang daya simpannya. Baby corn dikemas dalam 5 macam pengemas berbeda dan diirradiasi pada iradiator IRP ASENA dcngan dosis (0,4; 0,6 ; 0,8 ;1 ; 2 dan 3 ) kGy . Selanjutnya disimpan pada suhu kamal', (5; 10 dan 15) DC, disimpan hingga 20 hari. Baby corn yang dikemas menggunakan styrofoam dan ditutup vitafilm serta disimpan pada suhu 10°C tampak kesegarannya lebih terjaga. Dosis irradiasi optimum didapatkan adalah 0,6 kGy - 0,8 kGy. Baby corn segar yang dikemas, diirradiasi dan disimpan pada kondisi optimum akan terjaga kesegarannya hingga 15 hari, sedangkan yang tidak diirradiasi hanya 10 hari. Parameter untuk mengetahui perubahan mutu ialah, pH, kadar air, gula total, ~ karoten, kandungan mikroba total, dan jumlah kapang dan khamir. Nilai pH, kadar dan gula total tidak mengalami perubahan pada baby corn irradiasi dan non irradiasi. Kadar gula total dan ~ karoten pada baby corn mengalami penurunan selama penyimpanan. Dosis irradiasi 0,8 kGy dapat menurunkan kandungan mikroba 1 - 2 desimal . ABSTRACT APLICATION OF GAMMA IRRADIATION ON THE SHELF-LIFE OF FRESH BABY CORN (ZEA MA }~S'). The fresh baby corn has been irradiated in order to extend it shelf- life. Baby corn were cleaned, packed in 5 different of packaging materials and irradiated by IRP ASENA irradiator at the total dose of (0.4; 0.6; 0.8 ;1;2) and 3 kGy respectively. The baby corn were stored at room at the variety of temperature; (5,10 and 15 )OC,and to kept until 20 days. Baby corn was packed in Styrofoam and wrapped with vita film. stored at 10°C best condition compared to the other treatment. By the appearance freshly of baby com the optimum doses of irradiation was found ie. 0.6 kGy and 0.8 kGy. The irradiated baby corn were still fresh after being kept for 15 days mean while, for the unirradiated baby corn werte still fresh only for 10 days. The other parameter were correspond to quality of baby corn; pH, the contents of; water, total glucose, ~ carotene, and total of plate, yeast and mould count. From the results pH, the content of water and ~ carotene did not showed the significant different value between the irradiated and unirradiated sample. The decreased of total glucose and ~ carotene contents during preservation were affected by time storage. The dose irradiation dose of 0.8 kGy could reduce microbia110ad of baby corn by 1 - 210g cycle. 134

description

Jurnal penelitian

Transcript of Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

Page 1: Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

Prosld~ Pertemua~ dan Presentasilimiah Funosional Teknls Non PeneDU,18Desemb8r 2008- ISSN :1410 - 6381

APLIKASI IRRADIASI GAMMA

PADA DAY A SIMP AN BABY CORN (ZEA MA YS) SEGAR

Dewi Sekar PangerteniPATIR-BA TAN

ABSTRAK

APLIKASI IRRADIASI GAMMA PAD A DAY A SIMP AN B.ABY CORN (ZEA MAYS)SEGAR. Telah dilakukan percobaan irradiasi pada baby corn 'segar untuk memperpanjangdaya simpannya. Baby corn dikemas dalam 5 macam pengemas berbeda dan diirradiasi padairadiator IRP ASENA dcngan dosis (0,4; 0,6 ; 0,8 ;1 ; 2 dan 3 ) kGy . Selanjutnya disimpanpada suhu kamal', (5; 10 dan 15) DC,disimpan hingga 20 hari. Baby corn yang dikemasmenggunakan styrofoam dan ditutup vitafilm serta disimpan pada suhu 10°C tampakkesegarannya lebih terjaga. Dosis irradiasi optimum didapatkan adalah 0,6 kGy - 0,8 kGy.Baby corn segar yang dikemas, diirradiasi dan disimpan pada kondisi optimum akan terjagakesegarannya hingga 15 hari, sedangkan yang tidak diirradiasi hanya 10 hari. Parameter untukmengetahui perubahan mutu ialah, pH, kadar air, gula total, ~ karoten, kandungan mikrobatotal, dan jumlah kapang dan khamir. Nilai pH, kadar dan gula total tidak mengalamiperubahan pada baby corn irradiasi dan non irradiasi. Kadar gula total dan ~ karoten padababy corn mengalami penurunan selama penyimpanan. Dosis irradiasi 0,8 kGy dapatmenurunkan kandungan mikroba 1 - 2 desimal .

ABSTRACTAPLICATION OF GAMMA IRRADIATION ON THE SHELF-LIFE OF FRESH BABY

CORN (ZEA MA }~S'). The fresh baby corn has been irradiated in order to extend it shelf­life. Baby corn were cleaned, packed in 5 different of packaging materials and irradiated byIRPASENA irradiator at the total dose of (0.4; 0.6; 0.8 ;1;2) and 3 kGy respectively. Thebaby corn were stored at room at the variety of temperature; (5,10 and 15 )OC,and to keptuntil 20 days. Baby corn was packed in Styrofoam and wrapped with vita film. stored at10°C best condition compared to the other treatment. By the appearance freshly of baby comthe optimum doses of irradiation was found ie. 0.6 kGy and 0.8 kGy. The irradiated babycorn were still fresh after being kept for 15 days mean while, for the unirradiated baby cornwerte still fresh only for 10 days. The other parameter were correspond to quality of babycorn; pH, the contents of; water, total glucose, ~ carotene, and total of plate, yeast and mouldcount. From the results pH, the content of water and ~ carotene did not showed thesignificant different value between the irradiated and unirradiated sample. The decreased oftotal glucose and ~ carotene contents during preservation were affected by time storage. Thedose irradiation dose of 0.8 kGy could reduce microbia110ad of baby corn by 1 - 210g cycle.

134

Page 2: Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

•f'rusIiIIIJJ PBrtemuan dan ProsuntaslllmIah Funuslonal TeknIs Non peneUtl, 18 Doswnber 2006"'j

PENDAHULUAN

~ :1410 - 5381

Baby corn atau jagung muda untuk sayur merupakan komoditas yang diminati oleh

konsumen dalam dan luar negeri. Sayuran ini tergolong jenis sayuran langka dan mempunyai

usia panen yang relatif singkat yaitu maksimal 70 hari. Varietas tanaman jagung penghasil

baby corn antara lain varietas Arjuna, I-librida C 1, Sweet Corn CPI dan Pioner,tetapi varietas

jagung ini tidak mempengaruhi mutu baby corn. Umumnya baby corn yang disukai

konsumen adalah : berwarna kuning , bcrukuran kecil, tetapi panjang dan rasanya lebih manis,

yang dihasilkan olch varietas Hibrida CI , dan sweet corn CPI (I).

Baby corn pad a umumnya dipasarkan dalam bentuk segar, tetapi untuk keperluan

ekspor dipasarkan dalam bentuk segar maupun dikemas dalam kaleng. Negara pengimpor

baby corn dalam bentuk segar adalah Singapura dan Taiwan. Ekspor baby corn dalam bentuk

segar memiliki kelcmahan antara lain, tidak tahan lama disimpan hingga mutunya cepat

menurun.

Ciri penurunan mutu yang terlihat pad a baby corn segar , tampak mengering dan

ditumbuhi kapang. Perubahan tersebut terjadi akibat penguapan, respirasi serta pembusukan

mikrobiologis. Agar dapat disimpan lebih lama semua perubahan tersebut harus ditekan. Cara

konvensional dilakukan dengan mengatur kondisi penyimpanan terutama suhu dan teknik

kemasan. Suhu penyimpanan di pasar - pasar swalayan 5°C dan pada refrigrator 10°C serta

kondisi pengemas tepat adalah yang dapat mempertahankan respirasi tetap berlangsung tetapi

dcngan kecepatan rendah.

Masalah pokok pada penyimpanan baby corn adalah timbulnya kapang akibat

kontaminasi mikrobiologis pada saat penanganan pasca panen. Kontaminasi awal

mikrobiologis yang tinggi akan mempercepat kerusakan oleh mikroba dan kapang. Untuk

mengurangi kontaminasi tersebut dapat menambahkan zat kimia tertentu. Akan tetapi

pcnambahan zat kimia dapat menimbulkan masalah residu zat kimia yang tidak diinginkan.

Suatu proses dingin yang tidak meninggalkan residu zat kimia pada makanan dan dapat

diterapkan pada baby corn untuk memperpanjang daya simpannya dapat menggunakan

irradiasi. Penelitian terdahulu (2) telah membuktikan bahwa irradiasi dengan dosis 1 kGy dapat

menurunkan kandungan mikroba pada jamur merang segar hingga 3 desimal.

135

Page 3: Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

•prll8ldIJrJ portomuan dan PresentasJ IImlaIJ FWiDslonaJ Teknls Non PuneDtl.18 DasemlJer 2006• ISSN :1410 . 6381

Dalam penelitian ini akan ditentukan dosis irradiasi dan kondisi penyimpanan yang

tepat untuk memperpanjang daya simpan baby corn.

TAT A KERJA DAN PERCOBAAN

Bahan

Baby corn yang digunakan untuk penelitianini, berkulit di bagian pangkal sepanjang 2 em dan

didapatkan di daerah eiawi , Bogor. Bahan pengemas yang digunakan antara lain:

1. Kantong plastik Polietilen

2. Kantong plastik polietilen berlubang

3. Kantong plastik polietilen berlubang + styrofoam

4. Vita film

5. Styrofoam yang ditutupi vitafilm

Peralatan.

lrradiasi dilakukan pada irradiator JRPASENA di BATAN Pasar Jumat, Jakarta, dengan laju

lqju dosis irradiasi sekitar 5 kGy/ jam. Untuk kadar air menggunakan oven merk Memmert.

Pengukuran kadar gula dan 0 karotene menggunakan spektrofotometer buatan merk Perkin

Elmer. Nilai pH diukur menggunakan pH meter merk Karl Klob.

Cara KCI"ja

Percobaan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama merupakan pengamatan subyektif dan dari

hasil tersebut akan didapatkan kondisi optimum suhu penyimpanan, dosis irradiasi dan

kemasan yang tcpat untuk penyimpan baby corn segar. Pada tahap pertama irradiasi

dilakukan dalam 2 maeam kelompok yaitu:

I.Dosis irradiasi (1; 2 dan 3) kGy

2. Dosis irradiasi (0,2; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 dan 1,0 ) kGy

Sebagai pembanding, digunakan baby corn yang dikemas dan disimpan pad a suhu yang sarna,

tetapi tidak diirradiasi. Perubahan mutunya diamati secara visual meliputi penampakan, warn a

dan kesegarannya selama penyimpanan.

136

Page 4: Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

ProsIdIIJJ partenwan dan Pr8S8lltaslllmlah FunUslDnal ToknIs Non PWlOUtl.18118s8m11or 2008 ISSN :1410 • 6381

Setelah didapatkan kondisl terse but dilakukan analisa terhadap baby com segar untuk

mengetahui mutu secara kwantitatif yang meliputi kadar air, pH , kadar gula total, p karotene

dan kandungan total mikroba, kapang dan khamir. Pada tahap kedua ini baby corn masing ­

masing seberat 300 g dan dikemas dengan styrofoam yang ditutupi vita film disimpan pada

suhu 10°C, serta diamati setiap 5 hari hingga penyimpanan 20 hari.

Analisis fisika - kimia.

Analisis fisika - kimia untuk menentukan perubahan terjadi selama penyimpanan adalah nilai

pH, kadar air,gula total, p karotene, jumlah total bakteri, kapang dan khamir.

Analisis kadar air.

Penetapan kadar air digunakan metode oven. Penggunaan metoda oven ini untuk produk

yang tidak mudah menguap dan tidak terdekomposisi oleh pemanasan 100°C. Contoh baby

corn yang telah dihaluskan , diambil sebanyak 2 g , lalu ditimbang ( A ) dan kemudian

dipanaskan 105°C. Setelah itu ditimbang hingga bobotnya tetap ( B).

A-B

Kadar air =

A

X 100 %

Pcngukuran nilai pH.

Contoh baby corn yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 109 ke dalam gelas

pial a, lalu ditambahkan air suling sebanyak 100 ml , kemudian diukur pHnya menggunakan

alat pH - meter yang tclah distandarisasi menggunakan buffer pH 7.

Analisis kadar gula total.

Penentuan kadar gula total ini meliputi gula pereduksi dan non reduksi menggunakan

metoda anthrone. Contoh baby corn yang telah dihaluskan diambil sebanyak 1 g diektraksi

dengan menambahkan asam perchlorat. Substrat tersebut direaksikan dcngan anthrone lalu

diukur absorbsinya menggunakan spektrofotometcr pada panjang gelombang 630 11111. HasH

137

Page 5: Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

I)rosldl~ Pertoffiuan ~an PrB80ntaslllmlah Funuslonal Toknls Non PenoUU,18 DosBlJ1lJBr2006,;

~SN :14ID - 6381

absorbsi dibandingkan dengan standar dan akan didapatkan kandungan gula total (mg

pergram contoh).

Analisis ~ karotcn.

Analisis p karoten ditentukan berdasarkan pemisahan pigmen - pigmen karoten dengan

pigmen lainnya. Contoh baby corn yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 3 g lalu

diekstrasi menggunakan aceton. Pigmen karoten dipisahkan" 'dari pigmen karoten lainnya

menggunakan magnesium oksida, kemudian diukur absorbsinya pada panjang gelombang 436

nm. Absorbsi contoh dibandingkan dengan absorbsi dari kurva standar , hingga dapat

diketahui kandungan mg p karotcn dalam setiap gram contoh.

Analisis kandungan total mikroba.

Metoda tuang digunakan untuk analisis kandungan total mikroba. Contoh baby corn yang

telah dihaluskan diambil sebanyak 109 dan dimasukkan dalam pepton sebanyak 100 m!.

Dilakukan pengenceran dengan mengunakan pepton sesuai dengan kebutuhan. Kemudian

pipet hasil pengenceran pada media tryptic soya agar dan diinkubasi pada suhu 30°C selama 2

hari, lalu dihitung jumlah mikrobanya.

Analisis kandungan total kapang dan khamir.

Metoda analisis kandungan total kapang dan khamir sama dengan analisis kandungan total

mikroba.Contoh baby corn yang telah dihaluskan diambil sebanyak 10 g dan dimasukkan

dalam pepton sebanyak 100 ml. Dilakukan pengenceran dengan mengunakan pepton sesuai

dengan kebutuhan. Kemudian pipet hasil pengenceran pada media soubourod dextrose agar

dan diinkubasi pada suhu 25°C selama 1 minggu, lalu dihitung jumlah kapang dan khamir.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Baby corn yang telah dipetik akan melakukan proses respirasi yang berlanjut, dan

diikuti terjadinya perubahan kimiawi kandungannya (3). Proses respirasi akan menghasilkan

air, karbon dioksida yang diikuti dengan timbulnya panas. Proses tersebut akan tampak pada

baby corn yang dikemas dengan kantong PE, kantong PE berlubang dan styorofoam yang

138

Page 6: Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

Prosldill(J portomuan dan PrilSontasllimlah FungslonaJ TBknls Non PonoUU.18 OBSOmbur2006iiiNiii

ISSN :1410 - 6381

clilapisi kantong dan terjadinya pembentukan uap air yang mengembun dalam kemasan.

Terjadinya uap air yang mengembun akan menimbulkan kerusakan bio!ogis yang disebabkan

tumbuhnya kapang pada baby corn. Pada kemasan menggunakan vita film, pengembunan

tidak terjadi, karena uap air hasil respirasi dapat keluar perlahan-Iahan melalui permukaannya

(4). Dengan adanya styrofoam yang berfungsi sebagai wadah penahan terhadap benturan , akan

mcmbantu melindungi baby corn terhadap kerusakan fisiknya.

Kecepatan respirasi yang meningkat akan mempecepat kerusakan pada baby corn.

Dengan menurunkan suhu dapat mengurangi panas yang dihasilkan sehingga kecepatan

resplraSI menu run dan kesegaran sampel dapat dipertahankan (3). Berdasarkan fenomena

tersebut, baby corn yang disimpan pada suhu kamar hanya dapat bertahan 4 hari dan

tempcratur 15°e bertahan 4 hari., sedangkan penyimpanan temperatur 10°e. bertahan sampai

15 hari. Penyimpan pada suhu 5°e akan menyebabkan terjadinya denaturasi dingin yang

lazim disebut chilling injwy (6).

Pada tahap awal dilakukan irradiasi dengan dosis (1, 2 dan 3) kGy, dengan

penyimpanan suhu kamar, hasil pengamatan visual tampak baby corn lebih cepat kehilangan

kesegarannya. Hal ini dimungkinkan dengan terjadinya perubahan kimia pada komposisi di

dalam baby corn.

Tahap kedua dilakukan percobaan dengan dosis dibawah 1 kGy yaitu (0,4; 0,6; 0,8

dan 1) kGy. Hasil dari pengamatan visual menunjukkan dosis irradiasi 0,4 kGy dan

kontrol lebih cepat tumbuhnya kapang pada permukaan sample disebabkan kontaminasi awal

pada pasca panen. Dosis irradiasi optimum sekitar 0,6 kGy dan 0,8 kGy, dimana

kesegaran, warna, penampilan amat baik dan tidak ditumbuhi kapang hingga penyimpanan

15 hari.

Dari hasil pengamatan secara visual penentuan bahan pengemas, suhu dan dosis

irradiasi maka penelitian dilajutkan dengan melakukan pengamatan objektif dengan beberapa

parameter. Parameter yang dipergunakan dalam percoban ini meliputi nilai pH, kadar air, gula,

B karotene, jumlah mikroba , kapang dan kharnir. Hasil analisa dapat dilihat pada tabell - 6.

Dari hasil pengukuran statistik didapatkan kadar air baby corn yang dikemas

mengunakan styorofoam ditutupi vita film dan disimpan pada suhu 100e mengalami

pcruhahan selama penyimpanan. Perubahan ini terjadi karena proses respirasi masih tetap

139

Page 7: Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

J'rnsldIJJJ PortBrnuan dan Prasontasl ilmlah FWloslonal Toknls Non PonoUU,18 DosomlJor 2006oiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

ISSN :1411 . 6381

berjalan yang akan menghasilkan karbon dioksida, air dan panas. Irradiasi tidak

menimbulkan perubahan kadar air dalam baby corn.

Scpcrti hal nya pacla anal isa kaclar air, pcrubahan nilai pH tidak tampak tcrlihat pad a

sampel yang irradiasi tetapi mengalami perubahan selama penyimpanan, hal ini sesuai dengan

pengukuran statistik. Sayuran walaupun sudah dipetik masih tetap mengalami proses biologis.

Komoditi dalam keadaan ini masih terus melakukan proses respirasi yang diikuti terjadinya

perubahan kirniawi yang dikandungnya.

Penggunaan irradiasi dosis rendah pada baby corn tidak mengakibatkan perubahan

yang berarti pada kandungan ~ karotenenya. Didalam penyimpanan kandungan ~ karotene

rnenurun, diakibatkan oleh perubahan fisiologisnya. Analisis ~ karotene dilakukan karena

karotene merupakan sumbcr utama vitamin A yang banyak terdapat pada bahan nabati.

Sayuran yang biasanya berwarna kuning dan hijau biasanya mengandung karotene. Baby corn

rnerupakan salah satu sayuran sumber penghasil karotene. Menurut Maha (5,9) bahwa tamin A,

B I, C dan E peka terhadap radiasi, tetapi pengunaan dosis irradiasi rendah tidak

mcngakibatkan kcrusakan pacla karotene yang terdapat pada baby corn.

Dari hasil pengukuran statistik diketahui bahwa irradiasi, penyimpanan dan interaksi

keduanya terjadi perubahan yang signifikan. Penurunan gula total setelah irradiasi

menujukkan bahwa gula didalam sampel mengalami degradasi. Penyimpanan pun akan

meyebabkan pcnurunan gula total yang diakibatkan oleh proses fisiologis nya.

Kandungan mikroba pad a baby corn yang diirradiasi dengan dosis 0,8 kGy dapat

menurunkan hingga 2 desimal dibandingkan kontrol. Dengan penurunan kandungan mikroba

ini maka proses pembusukan mikrobiologis dapat diperlambat. Irradiasi dapat memperpanjang

daya simpan sample hingga 15 hari dibandingkan dengan sampel yang tidak diirradiasi (2).

Irradiasi dosis 0,8 kGy hanya menurunkan jumlah kandungan kapang dan khamir

sebesar I desimal. Tetapi penurunan jumlah mikroba dan kapang khamir ini akan

memperlambat pembusukan secara mikrobiologis dari baby corn.

Hasil pengamatan visual , menunjukkan pada penyimpanan 15 hari baby corn yang

diirradiasi dengan dosis 0,6 dan 0,8 kGy pangkalnya tidak kecoklatan seperti pada kontrol.

Begitu pula dengan kesegarannya , baby corn irradiasi dengan dosis 0,6 kGy dan 0,8 kGy

lebih baik dibandingkan kontrol.

140

Page 8: Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

·Pr'DsldIIJ,Jportemuan dan ProsontasJ IImJah FungslonaI Toknls Non PonsUU,18 DasomlJor 2006.

KESIMPULAN

ISSN :1410·6381

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa irradiasi dosis 0,8 kGy dengan

pengemasan styrofoam yang ditutupi vita film dan suhu penyimpanan 10°C dapat

memperpanjang daya simpan baby corn segar hingga 15 hari dibandingkan dengan kontrol

yang hanya dapat disimpan selama 10 hari. lrradiasi tidak mengakibatkan perubahan nyata

terhadap nilai pH, kadar air dan P karotene. Tetapi irradiasi mengakibatkan terjadinya

degradasi pada gula total. Penurunan nilai pH , kadar air, P kaiotene terjadi akibat perubahan

fisiologis selama penyimpanan. Kandungan mikroba total menurun hingga 2 desimal pada saat

irradiasi , membantu menurunkan kecepatan pembusukan akibat dari mikrobiologis, begitu

halnya dengan penurun kandungan kapang dan khamir.

Tabel 1. Pengaruh irradiasi dan penyimpanan suhu 10°C pada kadar air (%) baby corn

segar.

Masa Simpan Kadar air (%)

( hari )

D=OkGyD=0,4kGyD=0,6kGyD=0,8kGyD= 1kGy

0

90,4890,190,5290,2390,81

5

90,3191,0490,5290,9291,0

10

90,8291,1590,9190,9190,48

15

90,7790,8990,5991,9190,67

20

91,3991,6391,5691,6691,33

I1asil rata - rata dari 2 ulangan pcrcobaan

F. Ratio: Penyimpanan 10,5396*, Dosis 1,4189, Interaksi 1,5055 (p<0,05)

141

Page 9: Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

Jlrosllll/J,JPBI'temuan!Ian Prosentasl JlmIaIJFWlgsJonaJTBknIsNonPIllUlllu,m DosemIJer2006 ~SN :1411-1i381iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii •••• iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

Tabel 2. Pengaruh irradiasi dan penyimpanan suhu 10°C pada nilai pH baby corn segar

Masa simpan Nilai pH

( hari )

O=OkGyO=O,4kGyO=0,6kGyO=0,8kGy0= 1kGy

0

5,725,916,015,925,92

5

5,905,93 .5,905,886,07

10

6,016,145,94'6006,03,15

5,946,025,925,976,00

20

6,006,005,976,045,91

Basil rata - rata dari 2 ulangan percobaan

F. Ratio: Penyimpanan 4,34*, Oosis 2,08, Interaksi 0,19 (p< 0,05)

Tabel 3. Pengaruh irradiasi dan penyimpanan suhu lOoCpada P karoten (mgr / gr)

baby corn segar.

Masa simpan Kadar ~ karoten (mgr / gr)

( hari )

D=OkGyD=O,4kGyD=0,6kGyD=0,8kGyD=lkGy

°0,06740,06730,06170,06060,0604

5

0,05770,05340,05300,05320,0532

10

0,05320,04970,05280,05610,0532

15

0,05640,05150,04400,05330,0539

20

0,04460,04350,04190,04330,0470

J-!asilrata - rata cIari 2 ulangan percobaan

F. Ratio: Penyimpanan 17,82*, Oosis 1,25, Interaksi 0,57 (p< 0,05)

142

Page 10: Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

-Prosl~ portcmuan dan Prosontasillmlah Fuogslonal TBknls Non PonBlltl, 18I1BSBmIJor 2008- ISSN :1410 - 5381

Tabel 4. Pengaruh irradiasi dan penyimpanan suhu lODe pada kadar gula total (mgr/g)

baby corn segar.

Masa simpan Kadar gula total (mg/g)

( hari )

D=OkGyD=0,4kGyD=0,6kGyD=0,8kGyD=lkGy

0

63,214259,6770.53,706066,064062,0837

5

43,540542,967239,614539;745831,0509

10

32,087829,948430,552730,775931,2756

15

31,142727,655729,862224,948221,1125

20

15,967814,671013,100412, I02413,7316

Hasil rata - rata dari 2 ulangan percobaan

F. Ratio: Penyimpanan 479,37*, Dosis 6,22*, 1nteraksi 3,61 * (p< 0,05)

Tabel 5. Pengaruh irradiasi dan penyimpanan suhu lODe pada jumlah mikroba baby corn

segar.

Masa simpan lumlah Mikroba

( hart )

D=OkGyD=O,4kGyD=0,6kGyD=0,8kGyD= 1kGy

0

16,53.10t>38,50.10'12,20.10516,83.10417,25.104

5

67,50.10'29,50.10436,50.10472,00.10339,50.104

10

29,50.10'54,50.10449,75.10442,75.10430,50.104

15

16,48.10514,63.10478,25.10456,75.10411,90.104

20

59,59.10462,30.10563,25.10482,00.10413,68.104

Basil rata - rata dari 2 ulangan percobaan

143

Page 11: Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

•Pr(Jsl~ PortBmuan dan Prosentasilimlal! FWlDslonaJ Toknls Non Ponp,UU,18 Dosember 2008•ISSN :1410 . 6381

Tabel 6. Pengaruh irradiasi dan penyimpanan suhu lODepada jumlah kapang dan khamir

baby corn segar.

Masa simpan Jumlah kapang dan khamir

( hari )

D=OkGyD=0,4kGyD=0,6kGyD=0,8kGy0= 1kGy

0

11,34.10431,14.10317,78.103. )314,75.10312,65.10

5

52,50.10317,50.10312,50.10322,50.10327,75.103

10

56,75.10J39,00.10362,58.10J39,65.10J42,10.IOJ

15

72,50.10355,00.10349,25.10362,75.10J35,75.103

20

16,68.10463,2510349,75.10333,25.10331,73.103

Hasil rata - rata dari 2 ulangan percobaan

UCAP AN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih kepada almarhumah ibu Munsiah Maha yang

telah membimbing dalam penelitian ini.

DAFT AR PUST AKA

1. PRIHMANTORO, H., Menanam baby corn juga menguntungkan, Info Agribisnis, Sisipan

Trubus, 247 (1990) 13.b

2. MAHA, M. , PANGERTENI, D.S., Penggunaan Irradiasi Untuk Memperpanjang Daya

Simpan Jamur Merang (Volvariella Volvacea) Segar, Proses Radiasi, Risalah Seminar

Pertemuan Teknis Ilmiah Proses Radiasi Dalam Industri, Sterilisasi dan Teknik Nuklir Dan

Hidrologi, Jakarta (1988)

3. SUDIBYO, M., dan ROSMANI, A.B., Respirasi, Fungsi dan Peranannya Pada

Penanganan Buah - Buahan Dan Sayuran Segar, Majalah Ilmiah Populer No 1, Lembaga

Penelitian Holtikultura Pasar Minggu, (1980)

144

Page 12: Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

Prosldlng PW'ternuan dan Presentasillmlah FWlDSIonal Tekms Non PeneDtI, 19 DesembW' 2006.iiiiiiiiiiiiiii

ISSN :14ID - 5381

4. SUTAKA RIA, H., Peran Pengemas Dalam Memperpanjang Masa Simpan, Seminar

Peranan Pcngemas Daam Penggunaan Tcknlogi Radiasi Untuk Menunjang Ekspor Non

Migas, Batan (1989)

5. HERMANA, Irradiasi Pangan (Terjemahan), ITB, (1991)

6. WINARNO, F.G., Kimia Pangan Dan Gizi, PT. Gramedia, Jakarta (1984).

7. ANONYMOOS, Wholesomeness of Irradiated Food (Technical Report Series, WHO,

Geneva (1981) "

8. STEEL, R.G.D., and TORRE, J.H., Principles and Procedures Of Stastistics A.

Biomaterial Approach, McGraw Hill Kogakusha, Ltd (1980)

9. MAHA, M., Keamanan Bahan Pangan Yang Diawetkan Dengan Irradiasi, Ba tan (1988)

Tanya - Jawab :

1. Penanya : Maskur (PPR-BATAN)

Pertanyaan

Apakah irradiasi gamma terhadap baby corn dijarnin aman 100% bagi kesehatan

konsumen, atau ada persyaratan tertentu agar aman untuk dikonsumsi ?

Jawaban : Dewi Sekar (PATIR- BAT AN)

Makanan irradiasi telah dibuktikan keamanannya secara toksikologi, segi gizi dan

mikrobiologinya tidak menimbulkan masalah karena perubahannya harnpir sarna saja.

Perubahan yang mungkin terjadi hampir sarna saja dengan perubahan yang timbul oleh

proses lainnya yang sudah dikenal sebelumnya. Di Indonesia , izin penggunaan irradiasi

untuk pengawetan makanan dikeluarkan sejak desember 1987 oleh Peraturan Menteri

Kesehatan

2. Pcnanya : .Joko Sumanto (PRPN-BA TAN)

Apakah nilai ekonominya sarna atau ada peningkatan dibandigkan dengan baby corn non

irradiasi dimana perbandingan lama penyimpanan 15 hari dibandingkan 10 hari ?

Ket:

Jika tahan sampai diatas 1 bulan maka dapat diekspor dalam jumlah banyak, sehingga

ekonomis.

145

Page 13: Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

•PI'osl~ porturnuan daDPrusuDtasllimlah flmuslonal TBkIlls Non pununu. 18DasumIJor 2008. ISSN :1410 - 6381

Jawaban : Dcwi Sckar (PATIR- BAT AN)

Untuk mengetahui nilai ekonomisnya diperlukan penelitian lebih lanjut, karena untuk

ekspor diperlukan misalnya kemasan yang berbeda dan masalah lainnya.

3. Pcnanya : Subagyo ES (PPGN-BA TAN)

Pcrtanyaan

Perbedaan diirradiasi dan tidak, bed a waktu disimpan tidak lama hanya 5 hari , sehingga

tidak efektif dan ekonomis.

Bagaimana seorang pedagang tanpa metode tersebut bisa tahan lama baby cornnya, karena

dengan irradiasi akan menambah cost, sedang daya tahan tidak berbeda jauh. Apa lagi

bicara diekspor yang memerlllkan waktu pengiriman kadang tidak tertentu, bisakah waktu

simpan lebih lama dan penurunan P karoten dan gula bisa lebih dikendalikan ?

Jawaban : Dcwi Sckar (PATIR - BAT AN)

Memang perbedaan hanya 5 hari, tetapi sebenarnya menurut persentase, irradiasi dapat

meningkatkan waktu penyimpanan hingga 50% , saya rasa hal ini cukup berarti.

Seorang pedagang dapat mempertahankan daya simpan lebih lama adalah dengan cara

mengatur suhu penyimpanan dan jenis pengemasan yang dipergunakannya untuk menekan

proses respirasi yang berlanjut.

Untuk mengendaiikan penurunan P karotene dan kadar gula total dimungkin dengan cara

blansir dan irradiasi dilakukan pada temperatur tertentu.

4. Penanya : Noviarty (PTBN-BATAN)

Pertanyaan

Dari uraian diatas saya melihat bahwa penurunan B karotene dan kadar gula jika kita

menyimpan terlalu lama. Disini artinya memperpanjang umur penyimpanan dengan melalui

irradiasi percuma dilakukan karena akan menurunkan mutu dari baby corn tersebut.

Jawaban : Dewi Sekar (PATIR - BAT AN)

Memang terjadi penurunan sebesar kurang lebih 16% nilai P karotene dan 50% kadar gula

total pada penyimpanan 15 hari dibandingkan kontrol pada penyimpanan 0 hari. Nilai

penurunan 16% pada P karotene, saya rasa masih dapat diterima, sedangkan pada kadar

gula total yang mencapai 50% memang harus dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

mengurangi lajll penurunnya.

146

Page 14: Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar

prosIiIIIJJ PortBnwan dan Pr8S~n~Umlah FWlUslonaI Toknls Non PIIIUIIIt1.18 DosamIJar 2006- ISSN :1410·6381

: Nunick L (PATIR-BATAN)5.Penanya

Pertanyaan

Mengapa ada penurunan kadar gula total dan p karotene selama pcnyimpanan?

Jawaban : Dcwi Sekar (PATIR- BAT AN)

Penurunan kadar gula dan B karotene selama penyimpan akibat proses respirasi yang masih

berjalan sehingga terjadi perubahan fisiologis didalam baby corn yang mengakibatkan

terjadi peurunan terse but.

6.Pcnanya

Pcrtanyaan

: Laksmi A. (PRR-BA TAN)

Dari setiap hasil parameter pengukuran yang teroptimum, apakah p~rnah diadakan

pengamatan ulang, berdasarkan hasil seluruh pengamatan pengukuran yang teroptimum

terse but.

Jawaban : Dcwi Sckar (PATIR - BAT AN)

Parameter pengukuran optimum dilakukan 2 kali ulangan.

147