LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
Transcript of LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
1/54
LAKIP
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
TAHUN 2014
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
2/54
LAKIP
Sesuai dengan amanat UU No.17 Tahun 2013 dan UU No.1 Tahun 2003 yang
selanjutnya ditegaskan dalam PP No.8 Tahun 2005 dan PermenPANRB Nomor 29 Tahun
2010, pada akhir tahun anggaran setiap unit organisasi setingkat Eselon I wajib
menyusun laporan kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban formal atas semua
kegiatan yang dilakukan guna mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian sasaran
dikaitkan dengan visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan.
Penyusunan Laporan Kinerja ini didasarkan melalui analisis terhadap pencapaian
kinerja yang dilakukan dikaitkan dengan perencanaan strategis yang tertuang dalam
Renstra, Indikator Kinerja Utama dan Penetapan Kinerja Tahun 2014. Hasil kinerja ini
diharapkan dapat menjadi pendorong untuk meningkatkan peran kelembagaan dan
peningkatan efektivitas, efisiensi dan produktivitas kinerja seluruh jajaran pejabat dan
pelaksana di lingkungan Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana pada tahun-
t h l j t hi d t d k ki j K t i N PAN d RB
KATA PENGANTAR
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
3/54
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Ringkasan Eksekutif iii
I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 1
C. Struktur Organisasi 2
D. Sistematika Penyajian 5
II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 6
A. RPJMN 2010-2014 6
B. Rencana Strategis Tahun 2010-2014 7
C. Penetapan Kinerja Tahun 2014 10
III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 11
A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014 11
B A li i C i Ki j 14
DAFTAR ISI
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
4/54
Secara umum, tingkat realisasi terhadap target kinerja sasaran strategis yang
ditetapkan dalam IKU dan PK Deputi Kelembagaan dan Tatalaksana Kementerian PAN
dan RB tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan IKU Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Prosentase
1. Jumlah K/L yang telah
sesuai jenis dan sifat
organisasi, fungsi, analisis
dan beban kerja serta tidak
overlaping
31 IP 31 IP 100%
2. Persentase instansi
pemerintah yang
menerapkan tata laksana
yang baik
50% 41 % 82%
Capaian kinerja rata-rata 91%
RINGKASAN EKSEKUTIF
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
5/54
No. Indikator Kinerja Target Realisasi %
5 Jumlah rekomendasi
arsitektur organisasi
pemerintah pusat/MOG.
1 Rekomendasi 1 rekomendasi 100%
6 Jumlah kebijakan
mengenai organisasi
Kementerian.
2 Rancangan
Peraturan
Presiden
2 R.Perpres 100%
7 Jumlah Peraturan
Perundang-undangan K/L
yang dibahas terkait
bidang kelembagaan dan
tatalaksana.
20 RUU dan 8
RPP
20 RUU dan 8
RPP
100%
8 Persentase K/L yang
telah tertata organisasi
dan tata kerjanya.
100 % 100% 100%
9 Jumlah Lembaga/Unitorganisasi yang efektif
setelah penataan.
30 Unit 87 unitorganisasi
290%
10 Jumlah kementerian
yang telah
dievaluasi/diaudit.
17
Kementerian
16
Kementerian
94%
11 Jumlah urusan
i t h t t i
2 urusan
i t h
2 urusan
i t h
100%
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
6/54
No. Kegiatan Anggaran (Rp)Realisasi
Anggaran (Rp) %
1. Koordinasi Kebijakan,
Penyusunan, dan
Evaluasi Program
Kelembagaan dan Tata
Laksana
2.094.434.000,- 1.545.673.090,- 73,80
2. Perumusan Kebijakan
Sistem Kelembagaandan Tata Laksana
1.122.211.000,- 363.020.005,- 32,35
3. Perumusan dan
Koordinasi Pelaksanaan
Kebijakan E-Government
1.356.777.000,- 736.641.952,- 54,30
4. Asesmen dan Koordinasi
Pelaksanaan KebijakanKelembagaan I
635.595.000,- 346.333.050,- 54,50
5. Asesmen dan Koordinasi
Pelaksanaan Kebijakan
Kelembagaan II
1.284.780.000,- 874.822.496,- 68,10
6 A d K di i 755 708 000 * 403 057 250 * 53 33
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
7/54
A. Latar Belakang
Dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan yang diharapkan dapat
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), diperlukan
keselarasan antara proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kinerja yang
terukur, obyektif dan akuntabel. Pada tahap perencanaan, seluruh instansi
pemerintah menyusun Rencana Strategis (Renstra) setiap lima tahun sekali
sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) agar dicapai pencapaian tujuan yang tepat sasaran. RPJMN tersebutkemudian dijabarkan lebih lanjut dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap
satu tahun sekali guna menentukan dan melaksanakan prioritas pembangunan
yang menjadi tuntutan dan harapan masyarakat. Sedangkan hasil pencapaian
sasaran, kemudian dilaporkan dan dievaluasi secara obyektif melalui penyusunan
L Ki j I t i P i t h (LAKIP)
BAB I
PENDAHULUAN
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
8/54
Nomor 31 Tahun 2013. Reorganisasi tersebut merupakan hasil audit organisasi
yang dilakukan pada tahun 2012 sebagai implementasi dari reformasi birokrasi
dan diwujudkan dalam bentuk Perpres Nomor 56 Tahun 2013.
Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana merupakan salah satu unsur
pelaksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan salah satu program
kementerian di bidang kelembagaan dan ketata laksanaan (business process).
1. Tugas
Sebagai unsur pelaksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
mempunyai tugas menyiapkan menyiapkan perumusan kebijakan dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan dan
ketatalaksanaan pemerintahan.2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata
Laksana menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan dan
k t t l k i t h
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
9/54
1) penyiapan koordinasi kebijakan di bidang kelembagaan dan tata
laksana;
2) penyusunan program Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana;
dan
3) pemantauan, analisis, dan evaluasi pelaksanaan program, serta
pelaporan Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana.
b. Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Sistem Kelembagaan dan Tata Laksana
(Asdep 2) mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang
masalah atau kegiatan di bidang sistem kelembagaan dan tata laksana,
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1) penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem kelembagaan dan
tata laksana; dan
2) pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau
kegiatan di bidang perumusan kebijakan di bidang system kelembagaan
dan tata laksana.
c. Asisten Deputi Perumusan dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan E-
G t (A d 3) i t i d
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
10/54
3) pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau
kegiatan di bidang kelembagaan politik, hukum, dan keamanan, serta
pemerintah daerah.
e. Asisten Deputi Asesmen dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan
Kelembagaan II (Asdep 5) mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
asesmen dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan
perekonomian, menyelenggarakan fungsi :
1) penyiapan asesmen di bidang kelembagaan perekonomian;
2) penyiapan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan
perekonomian; dan
3) pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau
kegiatan di bidang kelembagaan perekonomian.
f. Asisten Deputi Asesmen dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan
Kelembagaan III (Asdep 6) mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
asesmen dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan
kesejahteraan rakyat, menyelenggarakan fungsi :
1) penyiapan asesmen di bidang kelembagaan kesejahteraan rakyat;
2) i k di i l k k bij k di bid k l b
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
11/54
Eselon I : 1 orang
Eselon II : 6 orang
Eselon III : 11 orang
Eselon IV : 5 orang
Analis /Calon Analis : 23 orang
Fungsional Umum :
TOTAL :
4 orang
50 orang
Secara rinci struktur organisasi Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata
Laksana dicantumkan dalam bagan pada Lampiran 1.
D. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian LAKIP Deputi Bidang Kelembagaan dan
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
12/54
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan
akuntabel, Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana berpedoman pada dokumen
perencanaan yang terdapat pada :
1. RPJMN 2010-2014;
2. Renstra Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana 2010-2014;
3. Penetapan Kinerja Tahun 2014.
A. RPJMN 2010-2014
Sebagai bagian integral dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi, penetapan tujuan strategis Deputi Bidang Kelembagaan
dan Tata Laksana mempertimbangkan kesesuaian dengan tujuan lembaga
diatasnya.
Berdasarkan alasan tersebut, rumusan tujuan strategis Deputi Bidang
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
13/54
b) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik (e-Government
dan e-Services) akan terus ditingkatkan untuk lebih meningkatkan
efisiensi, transparansi dan akuntabilitas dalam proses kerja.
c) Peningkatan profesionalisme, netralitas dan kesejahteraan SDM.
Aparatur;
d)
Peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Rencana Strategis Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi tahun 2010-2014 berdasarkan Permen PAN dan RB Nomor 06
tahun 2010, tentang Perubahan Rencana Strategis Kementerian Pendayagunaan
aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun 2010-2014, pada tujuan 1 dan
tujuan 3, sebagai berikut:
Tujuan 1 : Terwujudnya pemerintahan yang efektif dan efisien.
Tujuan 3 : Terwujudnya pemerintahan yang terbuka dan melayani.
Reformasi Birokrasi diarahkan pada perubahan mind-set (pola pikir) dan
culture-set (pola budaya) serta perubahan sistim manajemen penyelenggaraan
i h P l k R f i Bi k i l h dil k k d
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
14/54
diperlukan sebagai sarana untuk mengembangkan praktik praktik pengelolaan
pemerintahan berbasis pengetahuan, sekaligus untuk menpertahankan semangat
reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi harus mendorong praktik pemerintahan
yang semakin transparan yang melibatkan aktor diluar birokrasi pemerintah
sebagai stakeholders pemerintahan. Dengan kata lain, Reformasi Birokrasi
menjadi sarana perwujudan paradigma baru pemerintahan dari paradigma
government ke paradigma governance.
B. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 - 2014
Sebagai unit organisasi hasil restrukturisasi pada bulan Agustus 2013, Deputi
Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana berpedoman pada 2 renstra kedeputian
sebelumnya, yaitu Renstra Deputi Bidang Kelembagaan dan Deputi Bidang Tata
Laksana tahun 2010-2014.
Namun untuk memudahkan penyusunan program kerja dan kegiatan serta
mengikuti dinamika yang berkembang, maka telah disusun rancangan Renstra
Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana Tahun 2015-2019. Meskipun belum
disahkan secara formal, namun pokok-pokok Renstra Deputi Kelembagaan dan
Tata Laksana Tahun 2015-2019 dapat dijadikan rujukan untuk mengembangkan
i i i i j d D i K l b d T L k h 2014
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
15/54
“KELEMBAGAAN DAN TATA LAKSANA PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF DANEFISIEN SEBAGAI PENGGERAK UTAMA REFORMASI BIROKRASI”
Tujuan Strategis
Dalam rangka mencapai visi dan misi seperti yang dikemukakan terdahulu,maka visi dan misi tersebut harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah
dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi.
Dengan berdasarkan pada hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, maka
tujuan strategis Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana dirumuskan
sebagai berikut:
Untuk mewujudkan visi dan misi Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata
Laksana, maka visi dan misi tersebut harus dirumuskan ke dalam bentuk yang
lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals)
organisasi.
Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
i i k di i dih ilk d l j k k 1 ( ) i 5
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
16/54
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana juga telah menetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan
organisasi secara dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU
telah mengacu pada Renstra Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana serta
RPJMN tahun 2010-2014. Indikator kinerja utama ditetapkan dengan memilih
indikator-indikator kinerja yang ada dalam Renstra Deputi Bidang Kelembagaan
dan Tata Laksana tahun 2010-2014.
Indikator kinerja utama Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana yang akan
digunakan untuk periode waktu tahun 2010-2014 sesuai periode Renstra adalah
sebagai berikut :
Sasaran Indikator Kinerja Utama Target 2014
1. Terwujudnya organisasi
pemerintahan yang tepat
fungsi dan tepat ukuran
Jumlah K/L yang telah sesuai
jenis dan sifat organisasi,
fungsi, analisis dan beban kerja
serta tidak overlaping
31 IP
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
17/54
Sasaran Strategis No. Indikator Kinerja Target
kelembagaan
dan tata laksana.
2 Jumlah kebijakan
mengenai pedoman
evaluasi di bidang
kelembagaan dan tata
laksana.
2 kebijakan
3 Jumlah kebijakan
mengenai organisasi
sebagai pelaksanaan UU
No.5 Tahun 2014 tentangASN.
3 R. PerPres
4 Jumlah kebijakan bidang e-
Government.
1 R. PerPres,
1 NA dan 1 Draft
RUU e -Gov
1 Masterplan
5 Jumlah rekomendasi
arsitektur organisasi
pemerintah pusat/MOG.
1 Rekomendasi
6 Jumlah kebijakan
mengenai organisasi
Kementerian.
2 Rancangan
Peraturan Presiden
7 Jumlah Peraturan
Perundang-undangan K/L
20 RUU dan 8 RPP
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
18/54
A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014
Metode pengukuran kinerja yang digunakan adalah membandingkan antara
rencana kinerja ( performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja( performance result ) yang dicapai. Dalam rangka menetapkan indikator kinerja
yang baik, dipergunakan kriteria SMART sebagai akronim dari specific (spesifik),
measurable (terukur), achievable (dapat dicapai), relevant (relevan), dan
timebound (memiliki batas waktu). Dari hasil reviu terhadap indikator kinerja yang
terdapat dalam Penetapan Kinerja Tahun 2013. disimpulkan bahwa indikator
kinerja yang digunakan telah memenuhi kriteria SMART. Pengukuran dan evaluasi
kinerja tahun 2012 menggunakan indikator kinerja yang terdapat di dalam
Penetapan Kinerja.
Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, sesuai dengan
PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2012, Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
19/54
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
20/54
No. Indikator Kinerja Target Realisasi %
5 Jumlah rekomendasi
arsitektur organisasi
pemerintah pusat/MOG.
1 Rekomendasi 1 rekomendasi 100%
6 Jumlah kebijakan
mengenai organisasi
Kementerian.
2 Rancangan
Peraturan
Presiden
2 R.Perpres 100%
7 Jumlah Peraturan
Perundang-undangan K/L
yang dibahas terkait
bidang kelembagaan dan
tatalaksana.
20 RUU dan 8
RPP
20 RUU dan 8
RPP
100%
8 Persentase K/L yang
telah tertata organisasi
dan tata kerjanya.
100 % 100% 100%
9 Jumlah Lembaga/Unitorganisasi yang efektif
setelah penataan.
30 Unit 87 unitorganisasi 290%
10 Jumlah kementerian
yang telah
dievaluasi/diaudit.
17
Kementerian
16
Kementerian
94%
11 Jumlah urusan
h
2 urusan
h
2 urusan
h
100%
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
21/54
1. IKU Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana
Sasaran 1 : Terwujudnya Organisasi Pemerintahan yang tepat
fungsi dan tepat ukuran
Terhadap sasaran 1 IKU Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana,
diperoleh hasil sebagai berikut :
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Prosentase
Jumlah K/L yang telah sesuai
jenis dan sifat organisasi,
fungsi, analisis dan beban
kerja serta tidak overlaping
31 IP 31 IP 100%
Dari hasil audit/evaluasi organisasi terhadap 31 Instansi Pemerintah yang
terdiri dari 16 Kementerian, 10 LPNK dan 5 LNS, telah berhasil dilakukan
penataan organisasi agar tidak terjadi over laping serta sesuai antara jenis,
sifat organisasi, fungsi, analisis dan beban kerja dengan rincian sebagai
berikut :
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
22/54
No. Jenis Lembaga Keterangan
LPNK
1. LAN Selesai (Perpres No. 57 Tahun 2013)
2. BKN Selesai (Perpres No. 58 Tahun 2013)
3. ANRI Selesai (menunggu Perpres)
4. BIG Selesai (menunggu Perpres)
5. BPKP Selesai (menunggu Perpres)
6. BNN Selesai (menunggu Perpres)
7. BAPETAN Selesai (menunggu Perpres)
8. LIPI Selesai (menunggu Perpres)
9. BATAN Selesai (Perpres No. 46 Tahun 2013)
10. BNPB Selesai (menunggu Perpres)
LNS
1. Badan Benih Nasional Selesai (menunggu Perpres)
2. DETIKNAS Selesai (menunggu Perpres)3. DEKIN Selesai (menunggu Perpres)
4. Komite Kebijakan
Percepatan Penyediaan
Infrastruk tur
Selesai (menunggu Perpres)
5. Komnas
Penanggulangan AIDS
Selesai (menunggu Perpres)
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
23/54
- Jumlah Instansi Pemerintah yang sudah menerapkan TNDE sesuai
dengan PERMENPAN No. 06 Tahun 2011.
2) Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh Deputi Bidang
Kelembagaan dan Tata Laksana, diperoleh hasil sebagai berikut :
No. Parameter Capaian Hasil Prosentase
1. Jumlah Instansi Pemerintah
yang sudah menerapkan SOP
sesuai dengan Permenpan RBNo. 35 Tahun 2012
Pusat :
a. Kementerian 19 dari 34
Kementerian
56 %
b. LPNK 15 dari 27
LPNK
56 %
c.
Set.Lembaga Tinggi Negara 4 dari 7Set.Lemb.Tinggi
Negara
57 %
Daerah :
a. Provinsi 19 dari 34
Provinsi
56 %
/
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
24/54
b. Jumlah Instansi Pemerintah yang sudah menerapkan TNDE sesuai
dengan PERMENPAN No. 06 Tahun 2011, diberikan bobot penilaian
40 %.
4) Berdasarkan bobot penilaian tersebut, maka penghitungan realisasi
capaian kinerja adalah sebagai berikut :
a. Instansi Pusat :
60 % X ((56 % + 56 % + 57 %)/3) + 40 % ((44%+22%)/2) = 47%
Dengan hasil tersebut, maka realisasi capaian untuk instansi pusat
adalah sebesar 94 % (47% capaian dari target 50 %).
b. Instansi Daerah :
60 % X (56 % + 23 %)/2 + 40 % (35%+21%)/2 = 35 %
Berdasarkan perhitungan di atas, capaian kinerja untuk instansi
daerah adalah sebesar 70 % (35% dari target 50 %).
c. Nilai rata-rata realisasi (capaian kinerja) dari sasaran kinerja ini
adalah :
94% + 70 % = 82 %.
2
5) Disamping itu pada saat ini sedang dan telah dilakukan upaya-upaya
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
25/54
- SE MenpanRB Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pemasangan
Gambar Resmi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
Periode 2014-2019;
- SE MenpanRB Nomor 13 Tahun 2014 tentang Gerakan Hidup
Sederhana.
2. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2014
Indikator Kinerja 1 : Jumlah kebijakan mengenai Administrasi
Pemerintahan
Pada Penetapan Kinerja Tahun 2014, indikator kinerja yang harus dicapai
adalah jumlah kebijakan mengenai Administrasi Pemerintahan dengan
capaian kinerja sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %Jumlah kebijakan mengenai
Administrasi Pemerintahan.
1 RUU AdPem
dan 1 RPP
1 UU 50 %
Pencapaian target kinerja yang optimal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut :
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
26/54
c. Pembahasan RUU AP berlangsung sangat produktif, ketat dan maraton
dengan jadwal yang disepakati oleh Komisi II DPR-RI dengan
Kementerian PAN dan RB dengan tahapan sebagai berikut :
d. Undang-Undang Administrasi Pemerintahan terdiri dari 34 Bab dan 89
PROSES PEMBAHASAN DAN PENGESAHAN RUU AP
25/02/14
Penyampaian
pandangan
pemerintah
20/05/14
Tanggapan
fraksi-fraksi
18/06/14
Konsultasi dgn
pimpinan dan
anggota poksi
03-04/07/14
Konsultasi tim
Pemerintah
dengan DPR RI
07/07/14
Penyerahan DIM
dari DPR
04-08/08/14
18/08-17/09/14
22-26/09/14
Studi banding
anggota DPR RI
(Korea, Jepang,Tiongkok)
Raker Pemerintah
dengan panja DPR RI
Rapat
Paripurna
Pengesahan
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
27/54
Indikator Kinerja 2 : Jumlah kebijakan mengenai pedoman evaluasi
di bidang kelembagaan dan tata laksana
Target dan hasil pencapaian kinerja dari indikator kinerja 2 ini adalah sebagai
berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah kebijakan mengenai
pedoman evaluasi di bidang
kelembagaan dan tata
laksana.
2 kebijakan 1 kebijakan 50%
Penjelasan mengenai hasil capaian kinerja ini adalah sebegai berikut :
a.
Draft PermenPANRB tentang Pedoman Evaluasi Penataan KetatalaksnaanInstansi Pemerintah telah disusun sebagai dasar bagi setiap instansi
pemerintah untuk melakukan evaluasi ketatalaksanaan. Sedangkan Pedoman
mengenai evaluasi kelembagaan sebenarnya sudah disusun dengan
PermenpanRB Nomor 67 Tahun 2011 tentang Pedoman Evaluasi
Kelembagaan Pemerintah, namun belum diimplementasikan karena harus
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
28/54
No Ruang Lingkup
Penataan
Ketatalaksanaan
Komponen/Variabel
(Kebijakan dan Pengaturan)
Penataan Ketatalaksanaan
Ruang Lingkup Evaluasi
Penataan Ketatalaksanaan
terhada produk kebijakand. Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Tugas
e. Analisis Jabatan
Laporan Akuntabilitas dan
naskah serah terima
jabatan
Uraian jabatan, teknis dan
administrative
2. PenataanKetatalaksanaan
Dalam Pemanfaatan
Sumber Daya
(Bobot : 20%)
a. Pengelolaan KeuanganNegara/Daerah
b. Pengelolaan Sarana dan
Prasarana dan Barang
milik Negara/Daerah
c. Pengelolaan Data dan
Mekanisme PengelolaanAnggaran, Perencanaan,
Penganggaran, dan
Pelaporan
Mekanisme Pengelolaan
sarana dan prasarana kerja,
pengelolaan barang milikNegara/Daerah, serta
penerapan e-Procurement
dalam pengadaan barang
dan jasa pemerintah.
Pemerintahan berbasis
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
29/54
No Ruang Lingkup
Penataan
Ketatalaksanaan
Komponen/Variabel
(Kebijakan dan Pengaturan)
Penataan Ketatalaksanaan
Ruang Lingkup Evaluasi
Penataan Ketatalaksanaan
terhada produk kebijakane. Etika dan Kode Etik
Pegawai
f. Pengembangan Budaya
Kerja
g. Pengelolaaan Perkantoran
h. Pengelolaan Tata Naskah
Dinas
Peraturan dan Penegakan
Etika dan Kode Etik PNS,
internalisasi dan sosialisasi
Peraturan Budaya Kerja,
Pola Pikir, kelompok kerja,
dan satuan tugas
Peraturan Administrasi
Perkantoran dan urusan
dalam
Pelaksanaan Kebijakan
Pengelolaan TND dan TNDE
4. Penataan
Ketatalaksanaan
Dalam Hubungan
Kerja dengan
Pemangku
a. Pengelolaan Pelayanan
Publik
Penyelenggaraan
pelayanan publik sesuai UU
Pelayanan Publik dan
tindak lanjutnya
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
30/54
lain : Kementerian Pertahanan, Pemprov Riau dsb. Mereka berpendapat
bahwa pedoman ini sudah komprehensif untuk diimplementasikan.
Indikator Kinerja 3 : Jumlah kebijakan mengenai organisasi sebagai
pelaksanaan UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN
Capaian target pada indikator kinerja 3 seluruhnya terpenuhi yaitu ada 3
kebijakan berupa R.Perpres yang sudah dihasilkan terkait dengankelembagaan/organisasi sebagai pelaksanaan UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN.
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah kebijakan mengenai
organisasi sebagai pelaksanaan
UU No.5 Tahun 2014 tentang
ASN.
3 R. PerPres 3 100 %
Output kinerja yang dihasilkan adalah :
a. Ditetapkannya 1 Perpres yaitu Perpres Nomor 84 Tahun 2014 tentang
Sekretariat, Sistem dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Tata Kerja, serta
Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Komisi Aparatur Sipil Negara;
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
31/54
a. R.Perpres mengenai E-Govt
Setelah dilakukan pembahasan intensif, judul R.Perpres yang disusunberjudul “Rancangan Peraturan Presiden tentang Penyelenggaraan Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik Pada Badan Pemerintahan”.
Tujuan dari penyusunan R.Perpres ini adalah sebagai norma hukum yang
mengatur tentang :
- tata kelola;
- rencana induk; dan
- peta jalan pengintegrasian, pengkonsolidasian, pengefektifan, dan
pengefisiensian pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di
seluruh Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
b. Master Plan E-Government (Sistem Elektronisasi Pemerintah)
Master Plan E-Government berisikan dokumen penting dalam
pengembangan e-govt di Indonesia, yaitu
1) Dokumen Perencanan E-Government
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
32/54
2) Kerangka Strategis Sistem Elektronik Pemerintah Nasional
3) Dalam Perencanaan Penyusunan Kebijakan E-government Nasional telah
ditetapkan 6 flagship yaitu:
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
33/54
(3) Integrasi NIP-Rekam Medik;
(4)
Integrasi NIP-NPWP;(5) Integrasi NIK-Paspor;
(6) Pengendalian belanja aplikasi nasional/generic;
(7) Pembangunan aplikasi generik pemerintah;
(8) Pembangunan Govt Integrated Data Center (GIDC);
(9) Integrasi DC Existing K/L/D;
(10) Membangun Disaster Recovery Center (DRC).
d) Integrated Government Data Centre (Sharing Common Data)
(1) Pembangunan Govt Integrated Data Center (GIDC);
(2)
Integrasi DC Existing K/L/D;
(3) Membangun Disaster Recovery Center (DRC);
e) National Single Window Extended (interface & develop system PTSP).
(1) Business Process Re-engineering layanan perijinan nasional dan
regional;
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
34/54
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah rekomendasi
arsitektur organisasi
pemerintah pusat/MOG.
1 Rekomendasi 1 rekomendasi 100%
Untuk menghasilkan rekomendasi dimaksud, kerangka pikir yang dipakai
adalah sebagai berikut :
DESAIN PENATAAN STRUKTUR
MANDAT
PROSES
INDUKTIF
KONVERGENSIVALIDASI TUJUAN
PROSES
DEDUKTIF
ASPEK LEGAL
(UU 39/2008 DAN
UU SEKTORAL)KNOWLEDGE
LOGICAL
THINKING
PROCESS
POLICY
PROCESS
ANALYSIS
URUSAN PEMERINTAHAN
RPJP DAN
RPJMN
VISI
PRESIDEN
IKU K/L
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
35/54
- Pendekatan mandat/urusan pemerintahan berdasarkan urusan
perundang-undangan;
- Pendekatan prioritas perencanaan nasional (RPJP/RPJMN);
- Pendekatan dinamika lingkungan strategis/tantangan utama;
- Pendekatan visi misi calon presiden;
- Pendekatan teknis pengorganisasian.
c.
Rekomendasi yang dihasilkan dalam 2 alternatif:
- Alternatif I: susunan kementerian dengan perubahan incremental;
- Alternatif II: susunan kementerian dengan perubahan radikal.
Indikator Kinerja 6 : Jumlah kebijakan mengenai organisasi
Kementerian
Penetapan indikator kinerja ini dikaitkan dengan pembentukan kabinet baru
hasil pemilu presiden 2014 untuk masa bakti 2014-2019. Untuk itu, setelah
dibentuk Kabinet Kerja berdasarkan Keppres 121/P/2014 oleh Presiden Joko
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
36/54
a. Penataan Kementerian yang diprioritaskan untuk selesai paling lambat akhir
Februari 2015 sesuai dengan PERPRES 165 Tahun 2014, sebagai pengganti
PERPRES 24 Tahun 2010:
1) Kementerian Yang Mengalami Pergeseran Fungsi
a) Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;
b) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
c) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan;
d) Kementerian Dalam Negeri;
e) Kementerian Ketenagakerjaan;
f) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi;
g) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
h) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
i) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
j) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; dan
k) Kementerian Pariwisata.
2) Kementerian Baru
a) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman; dan
b) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional.
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
37/54
16) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional;
17)
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
18) Kementerian Badan Usaha Milik Negara;
19) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
20) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
21) Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Indikator Kinerja 7 : Jumlah Peraturan Perundang-undangan K/L
yang dibahas terkait bidang kelembagaan dan
tatalaksana
Sebagai indikator kinerja dan hasilnya, diilustrasikan sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah Peraturan
Perundang-undangan K/L
yang dibahas terkait bidang
kelembagaan dan
tatalaksana.
20 RUU dan 8 RPP 20 RUU dan 15
RPP
100%
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
38/54
14) Undang-Undang tentang Perlindungan Saksi dan Korban;
15) RUU RTRI (Radio Televisi Republik Indonesia);
16)
RUU tentang Pemilihan Kepala Daerah;
17) RUU tentang Pertanahan;
18) RUU tentang Mahkamah Agung;
19) RUU tentang Perlindungan Pekerja Indonesia di Luar Negeri;
20) RUU tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
b. RPP
1) RPP tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa;
2) RPP tentang Sanksi Administratif;
3) RPP tentang Ganti Rugi;
4) RPP Cagar Budaya;
5) RPP Perguruan TInggi Kedinasan;
6) RPP Pembiayaan Holtikultura;
7) RPP tentang Lembaga Sensor Film;
8) RPP tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi Negeri;
9) RPP tentang Lembaga Sensor Film;
10) RPP tentang Pengelolaan Zakat;
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
39/54
a. Badan Pertanahan Nasional;
b. Badan Kepegawaian Negara;
c. LAPAN;
d. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK);
e. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional;
f.
LIPI;
g. ANRI;
h. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN);
i. Kementerian Agama.
Indikator Kinerja 9 : Jumlah Lembaga/Unit organisasi yang efektif
setelah penataan
Realisasi capaian dari indikator kinerja 9 adalah sebesar 290%, karena dari
target 30 unit organisasi yang harus ditata, ternyata terdapat 87 usulan penataan
unit organisasi dari K/L sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini :
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
40/54
No. K/L Unit Organisasi
Pesisir Barat, Kabupaten Mahakam Ulu dan
Kabupaten Konawe Kepulauan di lingkunganKPU
4. KEMENLU 1) Pembentukan Atase Hukum di Arab Saudi
dan Malaysia pada Kementerian Luar Negeri.
2) Pembentukan Atase Pendidikan KBRI Dili di
lingkungan Kementerian Luar Negeri
5. BMKG 1) Perubahan nomenklatur unit pelaksana
teknis di lingkungan BMKG.2) Penataan organisasi dan tata kerja unit
pelaksana teknis di lingkungan Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
3) Penataan organisasi dan tata kerja Sekolah
Tinggi Meteorologi, Klimatologim dan
Geofisikan (STMKG)
4. BPKS Penataan organisasi dan tata kerja BadanPengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS Sabang)
5. Badan Pertanahan
Nasional
1) Pembentukan Kantor Pertanahan di
lingkungan Badan Pertanahan Nasional
6. Badan Kepegawaian
Negara
1) Pembentukan Kantor regional BKN Aceh dan
BKN Papua Barat di lingkungan Badan
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
41/54
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
42/54
No. K/L Unit Organisasi
21. KEMENTERIAN ESDM Evaluasi Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
ESDM (Inspektur)22. KEMENTERIAN
AGAMA
1) Pembentukan KUA Kecamatan.
2) Peningkatan Status Asrama Haji menjadi
UPT
4) Organisasi dan Tata Kerja UIN Sunan Ampel
5) Organisasi dan Tata Kerja UIN Ar-Raniry
Banda Aceh6) Alih status 3 IAIN menjadi UIN
7) Organisasi dan Tata Kerja UIN Sunan Ampel
8) Alih status 9 STAIN menjadi IAIN
9) Penegerian STAI Meulaboh menjadi STAIN
Meulaboh
10) Penegerian STAI Bengkalis menjadi STAIN
Bengkalis23. KEMENTERIAN
PERDAGANGAN
Relokasi Operasional ITPC Chicago ke New York
dan Pembukaan ITPC Shanghai.
24. BATAN Penataan organisasi dan tata kerja UPT di
lingkungan BATAN.
25. TVRI Pembentukan Stasiun Penyiaran Lembaga
Penyiaran Publik TVRI Stasiun Bangka Belitung.
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
43/54
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
44/54
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah kementerian yangtelah dievaluasi/diaudit.
17 Kementerian 16 Kementerian 94%
Adapun 16 Kementerian yang telah diaudit beserta proses penyelesaian
tindak lanjutnya adalah sebagai berikut :
No. Kementerian Keterangan
1. KemenPANRB Selesai (Perpres No.56 Tahun 2013)
2. Kemendagri Selesai (menunggu Perpres)
3. Kementan Selesai (menunggu Perpres)
4. Kemenkeu Selesai (menunggu Perpres)
5. Kemenpu Selesai (menunggu Perpres)
6. KemenKP Selesai (menunggu Perpres)
7. Kemenhut Selesai (menunggu Perpres)
8. Kemenkumham Selesai (menunggu Perpres)
9. KemenPPN/
Bappenas
Selesai (menunggu Perpres)
10. Kemensos Selesai (menunggu Perpres)
11. Kemendikbud Selesai (menunggu Perpres)
12. Kemenkes Selesai (menunggu Perpres)
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
45/54
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Realisasi anggaran Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Tahun 2014adalah sebagai berikut :
No. Kegiatan Anggaran (Rp)Realisasi
Anggaran (Rp) %
1. Koordinasi Kebijakan,
Penyusunan, dan
Evaluasi ProgramKelembagaan dan Tata
Laksana
2.094.434.000,- 1.545.673.090,- 73,80
2. Perumusan Kebijakan
Sistem Kelembagaan
dan Tata Laksana
1.122.211.000,- 363.020.005,- 32,35
3. Perumusan dan
Koordinasi Pelaksanaan
Kebijakan E-Government
1.356.777.000,- 736.641.952,- 54,30
4. Asesmen dan Koordinasi
Pelaksanaan Kebijakan
Kelembagaan I
635.595.000,- 346.333.050,- 54,50
5. Asesmen dan Koordinasi 1.284.780.000,- 874.822.496,- 68,10
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
46/54
A. Simpulan
1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Deputi Bidang
Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PAN dan RB Tahun 2014 ini
menyajikan capaian strategis yang ditunjukkan oleh Deputi Bidang
Kelembagaan dan Tata Laksana pada tahun anggaran 2014. Berbagai capaian
strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja yang terdapatdalam PK sebagai penjabaran dari Renstra Kementerian PAN dan RB Tahun
2010-2014, maupun analisis kinerjanya.
2. Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi
target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dengan kategori
“memuaskan”. Meskipun demikian, berbagai pencapaian target indikator
kinerja Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana memberikan gambaran
bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
memerlukan komitmen dan kerja keras semua komponen baik pimpinan,
pejabat maupun pelaksana didukung oleh lingkungan kerja yang kondusif,
perencanaan kinerja yang matang dan koordinasi yang mantap dalam
pelaksanaan kegiatan.
BAB IV
PENUTUP
LAMPIRAN 1
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
47/54
DEPUTI
BIDANG KELEMBAGAAN
DAN TATA LAKSANA
ASDEP
KOORDINASI KEBIJAKAN,
PENYUSUNAN DAN
EVALUASI PROGRAM
KELEMBAGAAN DAN TALAK
ASDEP
PERUMUSAN DAN
KOORDINASI PELAKSANAAN
KEBIJAKAN E-GOVERNMENT
ASDEP
PERUMUSAN KEBIJAKAN
SISTEM KELEMBAGAAN DAN
TATA LAKSANA
ASDEP
ASESMEN DAN KOORDINASI
PELAKSANAAN KEBIJAKAN
KELEMBAGAAN I
ASDEP
ASESMEN DAN KOORDINASI
PELAKSANAAN KEBIJAKAN
KELEMBAGAAN II
ASDEP
ASESMEN DAN KOORDINASI
PELAKSANAAN KEBIJAKAN
KELEMBAGAAN III
BIDANG
ASESMENKELEMBAGAAN II
BIDANG
PENYIAPAN KOORD.
PELAKS. KEBIJ.
KELEMBAGAAN II
BIDANG
PENYIAPAN PERUMUSAN
KEBIJAKAN SISTEM
KELEMBAGAAN DAN TATA
LAKSANA
BIDANG
EVALUASI
KEBIJAKAN SISTEM
KELEMBAGAAN DAN
TATA LAKSANA
BIDANG
PENYIAPAN
PERUMUSAN
KEBIJAKAN
E-GOVERNMENT
BIDANG
PENYIAPAN
KOORDINASI
PELAKSANAAN
E-GOVERNMENT
BIDANG
ASESMENKELEMBAGAAN I
BIDANG
PENYIAPAN KOORD.
PELAKS. KEBIJ.
KELEMBAGAAN I
BIDANG
PENYIAPAN KOORDINASI
KEBIJAKANKELEMBAGAAN DAN TATA
LAKSANA
BIDANG
PENYUSUNAN
PROGRAM
KELEMBAGAAN DAN
TATA LAKSANA
BIDANG
PEMANTAUAN, EVALUASI,
DAN PELAPORANPROGRAM
KELEMBAGAAN DAN TATA
LAKSANA
BIDANG
ASESMENKELEMBAGAAN III
BIDANG
PENYIAPAN KOORD.
PELAKS. KEBIJ.
KELEMBAGAAN III
SUBBIDANGPEMANTAUAN
PROGRAMKELEMBAGAAN
DAN TALAKSUBBIDANGPENYIAPAN EVALUASI
DAN PELAPORANPROGRAM
KELEMBAGAANDAN TALAK
SUBBIDANG
PENYIAPANEVALUASI KEBIJ.SISTEM
KELEMBAGAAN
SUBBIDANGPENYIAPAN
EVALUASI KEBIJ.TATA LAKSANA
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
1
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
48/54
1
PENGUKURAN KINERJA
DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN DAN TATA LAKSANA TAHUN 2 14
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Kegiatan AnggaranPagu Realisasi %
Meningkatnya
efektifitas
koordinasi,
monitoring dan
evaluasi kebijakan
kelembagaan dan
tata laksana.
Jumlah dokumen
perencanaan dan
pelaporan yang
disusun.
4 dokumen 4 dokumen 100 Koordinasi
Kebijakan,
Penyusunan,
dan Evaluasi
Program
Kelembagaan
dan Tata
Laksana
2.094.434.000,- 1.545.673.090,- 73,80
Persentase pengaduan
masyarakat terkait
dengan tugas dan
fungsi kedeputian yang
ditindaklanjuti.
100% 100 % 100
Jumlah kebijakan
mengenai Administrasi
Pemerintahan.
1 RUU
AdPem
dan 1 RPP
1 UU 50
Jumlah dokumen
renstra 2015 s.d. 2019.
1 Dokumen 1 dokumen 100
LAMPIRAN 2
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
49/54
2
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % KegiatanAnggaran
Pagu Realisasi %
Meningkatnya
kualitas perumusan
kebijakan
kelembagaan dantata laksana yang
komprehensif.
Jumlah naskah
akademis RUU tentang
organisasi/
kelembagaan
pemerintah.
1 naskah
akademis
1 naskah
akademis
100 Perumusan
Kebijakan
Sistem
Kelembagaandan Tata
Laksana
1.122.211.000,- 363.020.005,- 32,35
Jumlah kebijakan
mengenai pedoman
evaluasi di bidang
kelembagaan dan tata
laksana.
2 kebijakan 1 kebijakan 50
Jumlah kebijakan
mengenai pedoman
sarana dan prasarana.
1 Kebijakan 1 kebijakan 50
Jumlah kebijakan
mengenai organisasi
Kementerian.
2
Rancangan
Peraturan
Presiden
2 R.Perpres 100
Jumlah rekomendasi
arsitektur organisasipemerintah pusat/
MOG Profil Kabinet
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
100
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
50/54
3
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % KegiatanAnggaran
Pagu Realisasi %
Meningkatnya
kualitas kebijakan
dan pelaksanaan e-
government yangefektif dan efisien.
Jumlah Kebijakan di
bidang e-Government.
1 R. Perpres 1 R.Perpres 100Perumusan dan
Koordinasi
PelaksanaanKebijakan E-
Government
1.356.777.000,- 736.641.952,- 54,30
Jumlah Naskah
Akademik dan Draft
RUU tentang E-
Government.
1 Naskah
Akademis
dan 1
Draft RUU
1 NA 50
Jumlah Masterplan e-
Government.
1
Masterplan
1
masterplan
100
Meningkatnya
kelembagaan
pemerintah bidangPolhukkam dan
daerah yang tepat
fungsi dan ukuran.
Persentase K/L
(Kementerian Negara
dan LPNK) bidangpolhukkam yang telah
tertata organisasi dan
tata kerjanya.
100% 100 % 100 Asesmen dan
Koordinasi
PelaksanaanKebijakan
Kelembagaan I
635.595.000,- 346.333.050,- 54,50
Jumlah Lembaga/Unit
organisasi yang efektif
setelah penataan .
7 Unit 21 300
Jumlah kementerian
negara bidangpolhukkam yang telah
dievaluasi/diaudit.
4
Kementerian(kumulaif)
3
kementerian(kumulatif)
75
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
51/54
4
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % KegiatanAnggaran
Pagu Realisasi %
Jumlah Pemda (hasil
pemekaran) yang telah
dipantau dan
dievaluasi organisasi
dan tata kerjanya.
3 Pemda 3 Pemda 100
Jumlah Peraturan
Perundang-undangan
K/L yang dibahas
terkait bidang
kelembagaan dan
tatalaksana.
7 RUU dan 3
RPP
6 RUU6 RPP
100
Jumlah kebijakan
mengenai organisasi
sebagai pelaksanaan
UU No.5 Tahun 2014
tentang ASN.
3 Rancangan
Peraturan
Presiden
3 R.Perpres 100
Meningkatnya
kelembagaan
pemerintah bidang
Perekonomian
yang tepat fungsidan ukuran.
Persentase K/L
(Kementerian Negara,
LPNK) bidang
Perekonomian yang
telah tertata organisasi
dan tata kerjanya.
100% 100% 100 Asesmen dan
Koordinasi
Pelaksanaan
Kebijakan
Kelembagaan II
1.284.780.000,- 874.822.496,- 68,10
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
52/54
5
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % KegiatanAnggaran
Pagu Realisasi %
Jumlah Lembaga/Unit
organisasi yang efektif
setelah penataan .
15 Unit 25 unit 166,67
Jumlah kementerian
bidang perekonomian
yang telah
dievaluasi/diaudit.
10
Kementerian
(kumulatif)
8Kementerian
80
Jumlah Perwakilan RI
yang dipantau dan
dievaluasi organisasi
dan tata kerjanya.
3
Perwakilan
1 33,3
Jumlah Peraturan
perundang-undangan
K/L yang dibahas
terkait bidang
kelembagaan dan
tatalaksana.
6 RUU dan 3
RPP
6 RUU3 RPP
100
Jumlah urusan
pemerintahan strategis
yang direview bisnis
prosesnya.
1 urusan
pemerinta
han lintas
sektor
1 urusanpemerintaha
n lintassektoral
100
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
53/54
6
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % KegiatanAnggaran
Pagu Realisasi %
Meningkatnya
kelembagaan
pemerintah bidang
kesejahteraanrakyat yang tepat
fungsi dan ukuran.
Persentase
Kementerian
Negara/LPNK bidang
kesejahteraan rakyat
yang telah tertata
organisasi dan tata
kerjanya.
100% 100% 100Asesmen dan
Koordinasi
Pelaksanaan
Kebijakan
Kelembagaan III
755.708.000,-* 403.057.250,-* 53,33
Jumlah Lembaga/Unit
organisasi yang efektif
setelah penataan.
7 Unit 41 unit 512
Jumlah kementerianbidang kesejahteraan
rakyat yang telah
dievaluasi/Audit.
4
Kementerian, 4kementarian 100
Persentase LNS yang
telah tertata organisasi
dan tata kerjanya.
100% 50% 50
Jumlah UPT Eselon II
yang dievaluasi.
10 unit 3 unit 33,33
-
8/18/2019 LAKIP Deputi Kelembagaan Dan Tata Laksana Tahun 2014
54/54
7
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % KegiatanAnggaran
Pagu Realisasi %
Jumlah instansi
pemerintah yang
menerapkan PPK-BLU
yang dievaluasi.
5 unit 2 unit 40
Jumlah Sekretariat
Lembaga Negara yang
dievaluasi.
2 unit 2 unit 100
Jumlah Peraturan
Perundang-undangan
K/L yang dibahas
terkait bidangkelembagaan dan
tatalaksana.
7 RUU dan 2
RPP
7 RUU2 RPP
100
Jumlah urusan
pemerintahan strategis
yang direview bisnis
prosesnya.
1 urusanpemerintahanlintas sektor
1 urusanpemerintahanlintas sektor
100
JUMLAH8.456.500.000,- 5.476.542.793,- 65
*catatan : sudah termasuk penghematan anggaran dari pengendalian paket perjalanan dinas yang tidak bisa dicairkan sebesar
Rp. 1.206.995.000,-