LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung...

33
LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN BULLDOZER DI IUPHHK-HT PT WIRAKARYA SAKTI PROVINSI JAMBI FAJAR TRILAKSONO DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung...

Page 1: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER

DAN BULLDOZER DI IUPHHK-HT PT WIRAKARYA SAKTI

PROVINSI JAMBI

FAJAR TRILAKSONO

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi
Page 3: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Laju Infiltrasi Air pada

Jalur Sarad Skidder dan Bulldozer di IUPHHK-HT PT Wirakarya Sakti Provinsi

Jambi adalah benar hasil karya saya sendiri dengan arahan dari dosen pembimbing

dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau

lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Mei 2014

Fajar Trilaksono

NIM E14090120

Page 4: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi
Page 5: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

ABSTRAK

FAJAR TRILAKSONO. Laju Infiltrasi Air pada Jalur Sarad Skidder dan

Bulldozer di IUPHHK-HT PT Wirakarya Sakti, Provinsi Jambi. Dibimbing oleh

UJANG SUWARNA.

Alat berat sudah menjadi trend dalam kegiatan pemanenan kayu khususnya

dalam kegiatan penyaradan kayu karena banyak memiliki kelebihan, salah satunya

kegiatan pemanenan menjadi efektif dan efisien. Selain memiliki kelebihan,

penggunaan alat berat dalam pemanenan hutan terutama dalam penyaradan juga

menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan salah satunya laju infiltrasi air

terhadap tanah yang berakibat kerusakan pada tanah dalam hal ini tanah menjadi

terpadatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui laju infiltrasi air

(cm/jam) pada setiap rit akibat kegiatan penyaradan kayu menggunakan skidder

dan bulldozer serta mengetahui ground pressure yang diakibatkan oleh kedua alat

tersebut.

Penurunan laju infiltrasi air terbesar di jalur sarad terjadi diantara rit ke 3

dan rit ke 4 dengan menggunakan alat skidder dengan penurunan sebesar 19.07

cm/jam. Adapun jika menggunakan alat bulldozer menghasilkan penurunan laju

infiltrasi air terbesar terdapat diantara rit ke 8 dan rit ke 9 yakni sebesar 9.57

cm/jam. Hal ini dapat disimpulkan pada titik-titk tersebut menjadi awal mulanya

terjadi gangguan fisik pada tanah yang menyebabkan terganggunya proses

infiltrasi air. Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah

(ground pressure) pada kedua alat sarad tersebut.

Tekanan yang diterima tanah (ground pressure) yang dihasilkan oleh roda

karet (rubber tire) pada alat sarad skidder sebesar 20.30 ton/m2 dalam kondisi

tanpa muatan serta 132.24 ton/m2 saat bermuatan. Tekanan yang dihasilkan oleh

roda rantai baja (crawler tire) pada alat sarad bulldozer sebesar 7.67 ton/m2 dalam

kondisi tanpa muatan serta 50.68 ton/m2 saat bermuatan.

Kata kunci: Kepadatan tanah, laju infiltrasi, penyaradan kayu.

Page 6: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

ABSTRACT

FAJAR TRILAKSONO. The Rate of Water Infiltration at Skidder and

Bulldozer Skid Track in IUPHHK-HT PT Wirakarya Sakti, Jambi Province.

Supervised by UJANG SUWARNA.

Wood harvesting activities using heavy equipment has been a trend

especially for skidding activities because it gives benefits such as effectively and

efficiently in wood harvesting. Beside the benefits, heavy equipment usage in

forest harvesting especially for skidding also has negative impacts on the

environment such as infiltration rate that will cause soil damage in the case of soil

compactness. The purpose of this research is to know the rate of water infiltration

(cm/hours) on each trip (rit) resulting from wood skidding activity using skidder

and bulldozer and also to knowing ground pressure caused by these heavy

equipment.

The biggest water capacity decrement is happens between rit 3 and rit 4

with using skidder with rate 19.07 cm/hour. The biggest decrement using

bulldozer is happens between rit 8 and rit 9 with rate 9.57 cm/hour. On this case

can be conclude because of in that points are the beginning of the soil physical

disturbance that cause the disturbance to water infiltration process and that things

can be prove by calculating the ground pressure by each skidding equipment.

Ground pressure received the ground produced by the rubber tire on skidder

amounted 20.30 tons/m2 in conditions without charge and 132.24/m

2 when

charged. Ground pressure received the ground produced by the crawler tire on

bulldozer amounted 7.67 tons/m2 in conditions without charge and 50.68 tons/m

2

when charged.

Keywords : Infiltration rate, soil compaction, log skidding

Page 7: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Manajemen Hutan

LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER

DAN BULLDOZER DI IUPHHK-HT PT WIRAKARYA SAKTI

PROVINSI JAMBI

FAJAR TRILAKSONO

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi
Page 9: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

Judul Skripsi : Laju Infiltrasi Air pada Jalur Sarad Skidder dan Bulldozer di

IUPHHK-HT PT Wirakarya Sakti Provinsi Jambi

Nama : Fajar Trilaksono

NIM : E14090120

Disetujui oleh

Dr Ujang Suwarna, SHut, MSc F Trop

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Ahmad Budiaman, MSc F Trop

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 10: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi
Page 11: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

PRAKATA

Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini

berhasil diselesaikan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan

judul Laju Infiltrasi Air pada Jalur Sarad Skidder dan Bulldozer di IUPHHK-HT

PT Wirakarya Sakti Provinsi Jambi.

Skripsi ini merupakan hasil pembahasan secara ilmiah yang diharapkan

dapat bermanfaat di dunia kehutanan baik pada masa kini maupun masa yang

akan datang. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan pada Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor.

Terima kasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua tersayang Nasib

Taryono dan Subariah, kaka tercinta Santy Luciana, AMd dan Dini Rahayu,

sahabat terkasih Debby Zulaika, AM Keb, SST serta seluruh keluarga atas segala

do’a, bimbingan dan dukungan kepada penulis untuk bisa terus belajar hingga saat

ini, kepada Bapak Dr Ujang Suwarna, SHut, MSc F Trop selaku pembimbing

penyusunan karya ilmiah ini, dan disamping itu kepada teman-teman tim PKL di

PT Wirakarya Sakti Jambi yang telah membantu proses pengambilan data di

lapangan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Terimakasih.

Bogor, Mei 2014

Fajar Trilaksono

Page 12: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi
Page 13: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN viii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

Manfaat Penelitian 2

METODE PENELITIAN 2

Waktu dan Lokasi 2

Alat dan Bahan 2

Metode Penelitian 2

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Kondisi Umum Lokasi 5

Tingkat Beban Penyaradan Kayu Menggunakan Skidder dan Bulldozer 6

Infiltrasi Air di Jalur Sarad Skidder dan Bulldozer 8

Ground Pressure 14

SIMPULAN DAN SARAN 15

Simpulan 15

Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16

LAMPIRAN

Page 14: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

DAFTAR TABEL

1. Tingkat beban penyaradan skidder pada petak SKS 0014100 6

2. Tingkat beban penyaradan bulldozer pada petak DKP 0009600 7

3. Laju infiltrasi air setelah dimodelkan berdasarkan metode Horton 8

DAFTAR GAMBAR

1. Ilustrasi pengambilan data laju infiltrasi air pada setiap rit 4

2. Selisih penurunan laju infiltrasi air pada kedua petak. ( ) skidder dan

( ) bulldozer 9

3. Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan (fitting) pada jalur sarad petak

SKS 0014100 (skidder). Kontrol, Rit 1, Rit 2,

Rit 3, Rit 4, Rit 5, Rit 6, Rit 7, Rit 8,

Rit 9, dan Rit 10 10

4. Kurva fitting infiltrasi air berdasarkan persamaan model Horton pada

jalur sarad petak SKS 0014100 (skidder). Kontrol, Rit 1,

Rit 2, Rit 3, Rit 4, Rit 5, Rit 6, Rit 7,

Rit 8, Rit 9, dan Rit 10 10

5. Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan (fitting) pada jalur sarad petak

DKP 0009600 (bulldozer). Kontrol, Rit 1, Rit 2,

Rit 3, Rit 4, Rit 5, Rit 6, Rit 7, Rit 8,

Rit 9, dan Rit 10 11

6. Kurva fitting infiltrasi air berdasarkan persamaan model Horton pada

jalur sarad petak DKP 0009600 (bulldozer). Kontrol, Rit 1,

Rit 2, Rit 3, Rit 4, Rit 5, Rit 6, Rit 7,

Rit 8, Rit 9, dan Rit 10 11

7. Kurva infiltrasi model Horton di berbagai kondisi tanah (Purba 2006).

Kontrol, TDF (tidak dilalui forwarder), Jalur 1,

Jalur 2, Jalur 3, Jalur 4, dan TPn 12

8. Pendugaan volume infiltrasi pada luas areal 1 ha selama 1 jam (m3).

( ) skidder dan ( ) bulldozer 13

9. Gaya tekan pada tanah dari alat sarad menurut (a) Adams dan

Froehlich (1984) dalam Matangaran (1992) modifikasi (b) Trilaksono

(2014). ( ) crawler tire tanpa muatan, ( ) rubber tire tanpa muatan,

( ) crawler tire bermuatan, dan ( ) rubber tire bermuatan 14

DAFTAR LAMPIRAN

1. Peta lokasi penelitian 17

2. Realisasi jalan pada petak tebang 17

3. Monitoring iklim mikro Distrik III PT Wirakarya Sakti tahun 2012 18

Page 15: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggunaan alat berat sudah menjadi trend dalam kegiatan penyaradan kayu

karena banyak memiliki kelebihan. Salah satu kelebihannya yaitu kegiatan

penyaradan menjadi efektif dan efisien. Peranan alat berat terutama dalam

kegiatan penyaradan kayu memberikan kontribusi yang sangat besar dalam

mewujudkan kelancaran produksi kayu. Areal kerja yang berat, aksesibilitas yang

sulit, dan keterbatasan tenaga manusia mendorong kegiatan di bidang pengelolaan

hutan menggunakan alat-alat berat. Sistem dan metode serta tehnik yang

dikembangkan di dalam suatu areal hutan tergantung kepada keadaan areal hutan,

seperti keadaan topografi, keadaan tanah, iklim, dan ketersediaan tenaga kerja

serta tentu saja luas dan volume perkerjaan. Walaupun memiliki beberapa

kelebihan, penggunaan alat berat dalam pemanenan hutan terutama dalam

kegiatan penyaradan juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan,

yaitu berupa kerusakan vegetasi hutan (tegakan tinggal dan tumbuhan bawah) dan

laju infiltrasi air menjadi terganggu. Kontak yang terjadi antara permukaan tanah

dengan alat berat akan mengakibatkan hilangnya top soil dan pemadatan pada

tanah.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat laju infiltrasi air di jalur

sarad akibat kegiatan penyaradan dengan menggunakan alat berat. Infiltrasi air

berbanding terbalik terhadap tingkat kepadatan tanah, dengan asumsi jika laju

infiltrasi air di jalur sarad semakin rendah maka tingkat kepadatan tanah semakin

tinggi dan begitu pula sebaliknya. Oleh sebab itu, penelitian ini dianggap penting

agar tanah-tanah pada jalur sarad tidak terpadatkan akibat dari kegiatan

penyaradan kayu, karena jalur sarad di hutan tanaman tidak semuanya dibuat

permanen untuk kegiatan penyaradan, dan bahkan jalur sarad kembali ditanam

setelah surat HOA (Hand Over Area) dikeluarkan oleh pihak harvesting ke

plantation untuk daur berikutnya. Penelitian ini lebih mengarah pada laju infiltrasi

air di jalur sarad berdasarkan intensitas penyaradan (rit) dari alat berat tersebut

melintas di jalur sarad untuk menyarad kayu ke TPn. Semakin banyak alat berat

melintas di jalur sarad, maka semakin terpadatkan tanah yang dilintasi oleh alat

berat tersebut, sehingga laju infiltrasi air semakin rendah akibat tingginya

intensitas penyaradan di jalur sarad tersebut. Hal ini merupakan acuan untuk

perusahaan bisa membuat perencanaan dan peraturan yang tepat agar penggunaan

alat berat saat di lapangan mampu bekerja secara optimal baik secara teknis,

ekonomis dan aspek kerusakan lingkungan yang minimal.

Tujuan Penelitian

Mengetahui laju infiltrasi air (cm/jam) pada setiap ritnya di jalur sarad

akibat dari kegiatan penyaradan kayu menggunkan skidder dan bulldozer serta

mengetahui ground pressure yang diakibatkan oleh kedua alat tersebut.

Page 16: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

2

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para peneliti dan pihak-pihak

yang membutuhkan maupun pihak yang terkait, dalam hal ini IUPHHK-HT (Izin

Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Tanaman) PT Wirakarya Sakti.

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

penggunaan alat berat dalam kegiatan penyaradan terhadap kerusakan pada tanah

dalam hal ini laju infiltrasi air dan hubungannya terhadap tingkat kepadatan tanah

akibat dari intensitas penyaradan (rit) yang diterapkan di lapangan.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2013 dan bertempat di IUPHHK-

HT PT Wirakarya Sakti tepatnya pada unit kelestarian Distrik III pada petak SKS

0014100 dan petak DKP 0009600, Provinsi Jambi.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: meteran, alat tulis,

tally sheet data, stopwatch, penggaris, plastik, isolasi, double ring infiltrometer,

kalkulator, ember, air, kamera, dan alat bantu lain jika dibutuhkan serta

seperangkat komputer (laptop) dengan bantuan software Microsoft Office 2007

dalam hal ini Microsoft Word dan Microsoft Excel, serta CorelDRAW Graphics

Suite X6.

Bahan penelitian yang digunakan adalah tanah pada jalur sarad dan kegiatan

penyaradan kayu dengan menggunakan skidder 525B caterpillar dan bulldozer

D6G caterpillar.

Metode Penelitian

Prosedur Pengambilan Data

Data sekunder didapat dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan

seperti Plantation Departmen, Harvesting Departmen, Bagian Penanggulangan

Bahaya Kebakaran (PBK) serta pihak kontraktor yang bertugas di lapangan.

Adapun kontraktor yang bertugas saat itu adalah RKJ (Rimba Karya Jaya).

Data primer dalam penelitian ini didapatkan dengan mengukur langsung

pada titik-titik penyaradan di kedua petak tersebut. Dalam kegiatan penyaradan

hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mengamati kegiatan penyaradan.

2. Memberikan tanda batas pada jalur sarad dan membatasi banyaknya rit,

untuk hal ini sebanyak 10 rit dalam satu jalur sarad.

3. Mengukur jarak sarad menuju TPn di setiap ritnya.

Page 17: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

3

4. Mengukur hasil kerja penyaradan, dalam hal ini volume yang tersarad

hingga sampai di TPn pada setiap ritnya.

Untuk menghitung berat yang diterima tanah dilakukan dengan cara

akumulasi penjumlahan berat (berat muatan ditambah berat alat) pada setiap

ritnya. Berat yang diterima tanah pada rit ke 1 didapatkan dari berat muatan pada

rit ke 1 ditambah berat alat. Namun untuk rit selanjutnya, berat yang diterima

tanah dihitung berdasarkan akumulasi penjumlahan dari rit sebelumnya. Berat

yang diterima tanah pada rit ke 2 didapatkan dari berat muatan pada rit ke 2

ditambah berat alat dan ditambah berat yang diterima tanah pada rit ke 1. Hal

yang sama tersebut dilakukan pada rit selanjutnya hingga pada batas pengamatan

pada penelitian ini yaitu rit ke 10.

Pengambilan data laju infiltrasi dilakukan pada titik-titik dalam jalur sarad

disetiap ritnya dan juga pada tanah yang tidak terganggu kegiatan pemanenan

sebagai data kontrol. Data yang digunakan hanya memperhitungkan faktor

pemadatan tanah akibat kegiatan penyaradan oleh alat berat. Struktur tanah

ataupun sifat fisik dan jenis tanah, perakaran tumbuhan, kelembapan, dan

intensitas curah hujan tidak diperhitungkan karena pengambilan data

menggunakan simulasi infiltrasi dengan menggunakan double ring infiltrometer.

Data kemudian dimodelkan dengan menggunakan metode Horton, sehingga

didapatkan kurva air yang meresap ke dalam tanah pada setiap ritnya. Pengamatan

dilakukan hingga air konstan meresap ke dalam tanah, dalam hal ini peneliti

membatasi pengamatan selama ±90 menit yang megacu pada waktu pengamatan

pada tanah yang tidak terganggu (kontrol). Dari total penurunan laju infiltrasi air

tersebut maka bisa didapatkan selisih penurunan air yang terinfiltrasi dari setiap

ritnya, hal tersebut diperlukan untuk melihat pada titik mana selisih penurunan

laju infiltrasi air terbesar yang menjadi titik awal terpadatkannya dan

terganggunya tanah dalam menginfiltrasi air.

Simulasi laju infiltrasi kali ini dibantu dengan menggunakan alat double

ring infiltrometer. Tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Double ring dimasukkan ke dalam tanah sedalam separuh tinggi alat dengan

kedudukan tegak lurus. Tanah dalam silinder harus dalam kondisi utuh,

tidak rusak ataupun pecah.

2. Untuk menghindari kerusakan struktur tanah dalam silinder maka sebelum

dituangkan air, terlebih dahulu permukaan tanah ditutup plastik, baru

kemudian air dituangkan diatas plastik tersebut.

3. Sebelum air dituangkan pada silinder tengah, maka silinder luar sebaiknya

diisi air terlebih dahulu agar perembesan ke arah luar terkurangi, silinder

tengah harus selalu terisi air saat pengamatan.

4. Setelah air diisikan ke dalam silinder tengah, plastik ditarik lalu dibaca skala

penurunan air setiap 5 menit hingga penurunan air dalam silinder konstan.

5. Hal tersebut dilakukan terhadap titik-titik pengukuran infiltrasi pada rit

lainnya.

6. Perlakukan tersebut dilakukan berulang sesuai rit yang muncul di lapangan

serta ukur pada jejak kedua alat sarad yang digunakan (skidder dan

bulldozer).

Page 18: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

4

Ilustrasi gambar pengukuran laju infiltrasi air pada titik-titik disetiap ritnya

disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Ilustrasi pengambilan data laju infiltrasi pada setiap rit

Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara manual dengan menggunakan

kalkulator maupun dengan bantuan software Microsoft Excel dengan mengutip

model yang akan dilakukan dalam penelitian kali ini maupun dengan pengolahan

berbasis dasar-dasar statistika. Pemodelan laju infiltrasi menggunakan persamaan

kurva kapasitas infiltrasi (Infiltration Capacity Curve) berdasarkan model Horton

adalah sebagai berikut (Seyhan 1990):

𝒇 = 𝒇𝒄 + 𝒇𝒐 – 𝒇𝒄 𝒆−𝑲𝒕

Keterangan:

f = Kapasitas infiltrasi pada saat t (cm/jam)

fc = Besarnya infiltrasi saat konstan (cm/jam)

fo = Besarnya infiltrasi saat awal (cm/jam)

K = Konstanta

t = Waktu (jam)

e = 2.718

konstanta dapat dicari dengan cara sebagai berikut:

𝑲 = −𝟏𝟎.𝟒𝟑𝟒 𝒎

Keterangan:

m = Gradien (kemiringan kurva)

Perhitungan jumlah infiltrasi total (V(t)) selama waktu (t) dilakukan dengan

cara sebagai berikut (Seyhan 1990):

𝑽 𝒕 = 𝒇𝒄 × 𝒕 (𝒇𝒐 − 𝒇𝒄)

𝑲 (𝟏 − 𝒆−𝑲𝒕)

Page 19: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

5

Keterangan:

V(t) = Jumlah infiltrasi total dalam waktu t (tinggi kolom air baik itu mm, cm dan

inch tergantung satuan pada parameter infiltrasi yang digunakan)

fc = Besarnya infiltrasi saat konstan (cm/jam)

fo = Besarnya infiltrasi saat awal (cm/jam)

K = Konstanta

t = Waktu (jam)

e = 2.718

Ground pressure dapat dicari dengan cara sebagai berikut:

𝑮𝑷 =𝑾

𝑨

Keterangan:

GP = Ground pressure (ton/m2)

W = Beban (ton)

A = Luas alas roda yang menyentuh tanah (m2)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Lokasi

Hutan Tanaman Industri PT Wirakarya Sakti Jambi terletak pada

0°45´00´´−01°36´00´´LS dan 102°46´00´´−103°49´00´´BT, yang dibagi dalam

delapan unit pengelolaan kelestarian. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor 346/Menhut−II/2004 tanggal 10 September 2004 luas areal

kerja PT Wirakarya Sakti adalah 293812 ha. PT Wirakarya Sakti berada di daerah

dataran rendah bagian timur Sumatera, dengan kondisi topografi datar sampai

dengan berbukit. Berdasarkan sifat fisik alamnya, areal kerja PT Wirakarya Sakti

dibagi menjadi dua, yakni daerah rendah aluvial dengan wilayah datar, datar agak

cekung melandai ke arah pantai, sungai dan daerah dataran tinggi dengan

kelerengan 0−5% pada ketinggian 0−15 mdpl. Sedangkan areal lainnya ialah

daerah bergelombang sampai dengan berbukit dengan ketinggian di bawah 50

mdpl dan kemiringan 5−25%. Keadaan lahan di PT Wirakarya Sakti 54.97%

kering dan 45.03% basah. Kawasan PT Wirakarya Sakti memiliki 4 ordo tanah,

diantaranya ultisol terdiri dari 16 sub grup, spodosol terdiri dari 5 sub grup,

inceptisol terdiri dari 5 sub grup, dan histosol terdiri dari 2 sub grup. Hampir

keseluruhan tanah di Distrik III merupakan tanah jenis tanah mineral (ultisol).

PT Wirakarya Sakti memiliki tiga jenis tanaman pokok yaitu Eucallyptus sp,

Acacia mangium, dan Acacia crassicarpa. Luasan untuk tanaman pokok tersebut

±70% dari total luas wilayah. Target produksi PT Wirakarya Sakti menargetkan

untuk jangka panjang produksi sebesar 16 ton/ha/tahun untuk di lahan mineral,

dan 12 ton/ha/tahun untuk di lahan gambut. Menurut klasifikasi Schmidt dan

Fergusson, areal PT Wirakarya Sakti awalnya termasuk tipe iklim A (sangat

basah), sekarang berubah menjadi tipe B (basah) bahkan ada yang bertipe C

Page 20: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

6

(kering). Curah hujan di areal hutan PT Wirakarya Sakti termasuk tinggi antara

35−367.7 mm dengan rata-rata 141.94 mm.

Tingkat Beban Penyaradan Kayu Menggunakan Skidder dan Bulldozer

Tahapan-tahapan kegiatan pemanenan di IUPHHK-HT PT Wirakarya Sakti

meliputi, Pengajuan kode crew yang terdiri dari 4 peta yaitu peta jarak angkut,

peta areal kerja, peta micro planning dan peta HIP (Harvesting In progress), lalu

dilanjutkan pre-harvesting (pembersihan lahan), felling (penebangan), trimming

(pemotongan pangkal dan ujung log), bucking (pembagian batang), stacking

(menumpuk log), skidding (penyaradan), dan loading (pemuatan log ke atas

logging truck).

Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan data penyaradan berupa

banyaknya lintasan penyaradan (rit), jarak penyaradan menuju TPn (meter), dan

berat muatan (ton). Dari data tersebut maka didapatkan berat yang diterima secara

akumulasi oleh tanah dalam setiap rit alat berat tersebut melintas untuk menyarad

kayu menuju TPn. Data tingkat beban penyaradan dari kedua alat sarad disajikan

pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1 Tingkat beban penyaradan skidder pada petak SKS 0014100

Rit

Jarak

sarad ke

TPn (m)

Berat

muatan

(ton)

Volume

muatanc

(m3)

Berat

muatan +

berat

skidderab

(ton)

Berat

yang

diterima

tanah

(ton)

Persentase

(%)

1 295 2.51 1.58 18.75 18.75 1.77

2 273 3.01 1.90 19.25 38.00 3.59

3 242 2.25 1.42 18.49 56.49 5.34

4 215 4.01 2.53 20.25 76.74 7.25

5 180 3.53 2.22 19.77 96.51 9.12

6 152 3.30 2.08 19.54 116.05 10.97

7 124 3.41 2.15 19.65 135.70 12.83

8 93 1.92 1.21 18.16 153.86 14.54

9 67 3.42 2.15 19.66 173.52 16.40

10 31 2.59 1.63 18.83 192.35 18.18

Rata-rata 167.2 3.00 1.89 19.23 105.79

Jumlah 1057.97

Page 21: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

7

Tabel 2 Tingkat beban penyaradan bulldozer pada petak DKP 0009600

Rit

Jarak

sarad

ke Tpn

(m)

Berat

muatan

(ton)

Volume

muatanc

(m3)

Berat

muatan +

berat

bulldozerab

(ton)

Berat

yang

diterima

tanah

(ton)

Persentase

(%)

1 305 2.59 1.63 19.47 19.47 1.75

2 277 3.41 2.15 20.29 39.76 3.57

3 240 3.59 2.26 20.47 60.23 5.40

4 210 4.71 2.97 21.59 81.82 7.34

5 186 3.53 2.22 20.41 102.23 9.17

6 155 3.51 2.21 20.39 122.62 11.00

7 125 2.98 1.88 19.86 142.48 12.78

8 98 1.97 1.24 18.85 161.33 14.47

9 64 3.51 2.21 20.39 181.72 16.30

10 29 4.69 2.95 21.57 203.29 18.23

Rata-rata 168.9 3.45 2.17 20.33 111.50

Jumlah 1114.95

aBerat skidder: 16.238 ton, berat bulldozer: 16.880 ton

Keterangan: Berat diatas merupakan berat oprasional, termasuk didalamnya oli,

coolant, hydraulic system, track shoes, blade, cab without roll-over protection

system atau attachment , air conditioner/heater, bahan bakar penuh (full) , dan

berat operator hingga 80 kg. bSumber: www.CAT.com ©2000 Caterpillar printed in USA

cFaktor konversi: 0.63 (Berat jenis dari kayu Ekaliptus)

Pada jalur sarad di petak SKS 0014100 dengan menggunakan alat sarad

skidder (Tabel 1), didapatkan hasil terkecil pada rit ke 1 dengan berat yang

diterima oleh tanah sebesar 18.75 ton dengan persentase 1.77% dan terbesar pada

rit ke 10 sebesar 192.33 ton dengan persentase 18.18% dengan rata-rata muatan

yang dapat tersarad sebesar 3 ton. Pada petak DKP 0009600 yakni jalur sarad

yang dilintasi bulldozer (Tabel 2), berat terkecil yang diterima tanah yakni pada rit

ke 1 sebesar 19.47 ton dengan persentase 1.75% dan yang terbesar 203.29 ton

pada rit ke 10 dengan perentase 18.23% dengan rata-rata muatan yang dapat

tersarad sebesar 3.45 ton. Kedua hasil pengamatan tersebut terus meningkat

seiring bertambahnya intensitas penyaradan (rit) pada jalur sarad tersebut, oleh

karena itu beban yang diterima tanah akan terus bertambah, yang pada akhirnya

dapat merusak dan memadatkan kondisi fisik tanah yang dilintasi oleh kedua alat

berat tersebut.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Wilson (2006), nilai kepadatan tanah

semakin meningkat seiring dengan semakin bertambahnya intensitas penyaradan.

Penggunaan alat berat menghasilkan tingkat kepadatan semakin bertambah dan

penurunan kapasitas infiltrasi yang bisa mengakibatkan erosi pada tanah. Pada

dasarnya menurut Kurniawan (2003) dalam Purba (2006) gaya tekan terhadap

tanah merupakan faktor kunci proses terjadinya pemadatan tanah, bila energi

pemadatan bertambah maka hasil pemadatan juga akan bertambah.

Page 22: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

8

Infiltrasi Air di Jalur Sarad Skidder dan Bulldozer

Tanah yang terpadatkan dihitung berdasarkan pendekatan laju infiltrasi air

yang masuk ke dalam tanah dengan simulasi model Horton. Jika tingkat laju

infiltrasi air di jalur sarad semakin rendah maka tingkat kepadatan tanah semakin

tinggi dan begitu pula sebaliknya, karena air yang terserap ke dalam tanah bisa

menjadi indikator bahwa tanah tersebut terpadatkan atau tidak. Infiltrasi

didefinisikan sebagai proses masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan

tanah. Umumnya infiltrasi yang dimaksud adalah infiltrasi vertikal, yaitu gerakan

ke bawah dari permukaan tanah (Jury dan Horton 2004).

Pengamatan yang dilakukan didapatkan data laju infiltrasi air pada setiap rit

dengan perbandingan dua alat yang berbeda dalam hal ini alat sarad yang

digunakan skidder dan bulldozer. Data tersebut disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Laju infiltrasi air setelah dimodelkan berdasarkan metode Horton

Lintasan

(rit)

Petak SKS 0014100

(skidder)

Petak DKP 0009600

(bulldozer)

Total laju

infiltrasi air

(cm/jam)

Selisih penurunan

laju infiltrasi air

(cm/jam)

Total laju

infiltrasi air

(cm/jam)

Selisih

penurunan laju

infiltrasi air

(cm/jam)

Kontrol 47.89 47.89

1 47.77

43.66

3.79

3.75

2 43.98

39.91

3.16

7.24

3 40.82

32.68

19.07

4.13

4 21.75

28.55

2.97

7.98

5 18.77

20.57

12.53

6.73

6 6.24

13.84

5.51

3.60

7 0.73

10.24

0.27

0.66

8 0.46

9.58

0.46

9.57

9 0.00

0.01

0.00

0.01

10 0.00 0.00

Page 23: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

9

Gambar 2 Selisih penurunan laju infiltrasi air pada kedua petak. ( ) skidder dan

( ) bulldozer

Tabel 3 dan Gambar 2 menjelaskan selisih penurunan laju infiltrasi air pada

setiap rit di jalur sarad, selisih penurunan tertinggi atau titik yang menjadi awal

rusaknya atau terganggunya tanah dalam menginfiltrasi air terjadi diantara rit ke 3

dan rit ke 4 pada jalur sarad skidder dengan penurunan sebesar 19.07 cm/jam.

Pada jalur sarad bulldozer penurunan laju infiltrasi air terbesar terdapat diantara rit

ke 8 dan rit ke 9 yakni sebesar 9.57 cm/jam. Perbedaan ini dapat terjadi karena

ada beberapa faktor yang menyebabkannya, seperti intensitas penyaradan (rit)

dalam satu jalur sarad dan roda dari kedua alat sarad yang digunakan. Kedua

faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi tanah pada jalur sarad, hal

tersebut dapat mengganggu laju infiltrasi air yang menjadi indikasi awal bahwa

tanah telah terpadatkan akibat kegiatan penyaradan di kedua jalur sarad.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sebaiknya hanya dilakukan

penyaradan maksimal sebanyak 3 rit untuk penyaradan menggunakan skidder

(rubber tire) dan 8 rit untuk penyaradan menggunakan bulldozer (crawler tire)

pada jalur sarad yang sama, jika lebih dari itu maka benih alami yang jatuh dan

berkecambah kemungkinan sangat terganggu pertumbuhannya dan bahkan

mengalami kematian. Hal ini berbeda dengan pernyataan Lenhard (1986) dalam

Matangaran (1992), yakni peningkatan kepadatan tanah akibat intensitas

penggunaan alat penyarad beroda karet menunjukan bahwa kerapatan limbak

tanah mencapai nilai maksimum pada intensitas 4 rit. Kepadatan tanah meningkat

sejalan dengan peningkatan intensitas penyaradan kayu oleh bulldozer dan

mencapai maksimum setelah 5 kali bulldozer melintas diatas permukaan jalur

sarad (Matangaran 2002).

3.793.16

19.07

2.97

12.53

5.51

0.27 0.460

3.75

7.24

4.13

7.98

6.73

3.6

0.66

9.57

0.01

0.0

2.5

5.0

7.5

10.0

12.5

15.0

17.5

20.0

22.5

1 − 2 2 − 3 3 − 4 4 − 5 5 − 6 6 − 7 7 − 8 8 − 9 9 − 10

Sel

isih

pen

uru

nan

laj

uin

filt

rasi

air

(cm

/jam

)

Lintasan (rit)

Page 24: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

10

Didasari proses pendugaan berdasarkan model Horton didapatkan hasil

kurva penurunan air berdasarkan waktu hingga penurunan konstan. Adapun kurva

infiltrasi air baik yang sudah dimodelkan (fitting) berdasarkan model Horton

maupun tanpa pemodelan disajikan pada gambar-gambar dibawah ini.

Gambar 3 Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan (fitting) pada jalur sarad petak

SKS 0014100 (skidder). Kontrol, Rit 1, Rit 2, Rit

3, Rit 4, Rit 5, Rit 6, Rit 7, Rit 8, Rit

9, dan Rit 10

Gambar 4 Kurva fitting infiltrasi air berdasarkan persamaan model Horton pada

jalur sarad petak SKS 0014100 (skidder). Kontrol, Rit 1,

Rit 2, Rit 3, Rit 4, Rit 5, Rit 6, Rit 7,

Rit 8, Rit 9, dan Rit 10

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

5.50

6.00

6.50

7.00

7.50

8.00

8.50

0.08 0.17 0.25 0.33 0.42 0.50 0.58 0.67 0.75 0.83 0.92 1.00 1.08 1.17 1.25 1.33 1.42 1.50

Infi

ltra

si a

ir (

cm/j

am)

Waktu (jam)

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

5.50

6.00

6.50

7.00

0.08 0.17 0.25 0.33 0.42 0.50 0.58 0.67 0.75 0.83 0.92 1.00 1.08 1.17 1.25 1.33 1.42 1.50

Infi

ltra

si a

ir (

cm/j

am)

Waktu (jam)

Page 25: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

11

Gambar 5 Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan (fitting) pada jalur sarad petak

DKP 0009600 (bulldozer). Kontrol, Rit 1, Rit 2,

Rit 3, Rit 4, Rit 5, Rit 6, Rit 7, Rit 8,

Rit 9, dan Rit 10

Gambar 6 Kurva fitting infiltrasi air berdasarkan persamaan model Horton pada

jalur sarad petak DKP 0009600 (bulldozer). Kontrol, Rit 1,

Rit 2, Rit 3, Rit 4, Rit 5, Rit 6, Rit 7,

Rit 8, Rit 9, dan Rit 10

Gambar 3 dan 5 serta Gambar 4 dan 6 menampilkan kurva yang berbeda.

Kedua tipe kurva tersebut sama-sama menunjukan air yang masuk ke dalam tanah

terus berkurang dan semakin konstan seiring berjalannya waktu. Perbedaan antara

kurva sebelum dimodelkan (Gambar 3 dan 5) dan setelah dimodelkan atau fitting

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

5.50

6.00

6.50

7.00

7.50

8.00

8.50

0.08 0.17 0.25 0.33 0.42 0.50 0.58 0.67 0.75 0.83 0.92 1.00 1.08 1.17 1.25 1.33 1.42 1.50

Infi

ltra

si a

ir (

cm/j

am)

Waktu (jam)

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

5.50

6.00

6.50

7.00

0.08 0.17 0.25 0.33 0.42 0.50 0.58 0.67 0.75 0.83 0.92 1.00 1.08 1.17 1.25 1.33 1.42 1.50

Infi

ltra

si a

ir (

cm/j

am)

Waktu (jam)

Page 26: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

12

(Gambar 4 dan 6) terlihat dari lengkungan kurva yang menggambarkan air yang

terinfiltrasi ke dalam tanah. Penurunan air sebelum dilakukan pemodelan kurva

terlihat kaku, karena tergambarkan pada waktu tersebut air meresap ke dalam

tanah dan tidak memperhitungkan waktu secara detail saat air berproses

terinfiltrasi ke dalam tanah. Berbeda dengan kurva setelah dilakukan pemodelan

(fitting), lengkungan kurva terlihat halus. Kurva tersebut tidak terpaku pada waktu

di titik saat air terinfiltrasi, namun menggambarkan proses air terinfiltrasi secara

detail dan menyeluruh berdasarkan waktu penurunan air menuju konstan,

sehingga terlihat jelas air yang meresap ke dalam tanah berbeda disetiap

bertambahnya waktu. Dari kedua gambar tersebut dapat terlihat penurunan air

pada jalur sarad bulldozer lebih stabil jika dibandingkan dengan penurunan air

pada jalur sarad skidder. Jadi bisa dikatakan penyaradan dengan menggunakan

bulldozer lebih baik apabila dibandingkan dengan menggunakan skidder jika

dilihat dari kurva penurunan air berdasarkan model Horton tersebut.

Hal ini terbukti Gambar 4 dan 6 sebanding dengan kurva yang diteliti oleh

Purba (2006) mengenai infiltrasi air berdasarkan model Horton.

Gambar 7 Kurva infiltrasi model Horton di berbagai kondisi tanah (Purba 2006).

Kontrol, TDF (tidak dilalui forwarder), Jalur 1,

Jalur 2, Jalur 3, Jalur 4, dan TPn

Gambar 7 diatas memiliki trend penurunan infiltrasi air yang sejalan dengan

penelitian ini, terlihat dari kurva infiltrasi kontrol pada kedua penelitian. Laju

infiltrasi air semakin melambat dan konstan seiring berjalannya waktu

pengamatan meskipun tanpa ada aktivitas manusia diatasnya. Hal ini bisa

dijelaskan bahwa pada lokasi pengukuran infiltrasi pada titik kontrol tidak terjadi

pemadatan, air yang semakin melambat dan menuju konstan dikarenakan tanah

telah jenuh menampung air untuk memenuhi cadangan air tanah (ground water)

akibat proses perkolasi. Banyaknya air yang masuk ke dalam tanah juga semakin

berkurang seiring dengan bertambahnya intensitas penyaradan, hal itu terlihat

pada kurva TPn pada Gambar 7 identik dengan kurva rit 10 pada Gambar 4 dan 6.

Pada kedua kurva tersebut bisa digambarkan proses pemadatan sangat intensif

terjadi di kedua lokasi tersebut sehingga menghasilkan infiltrasi sangat rendah

yang selanjutnya bisa mengakibatkan limpasan air (run off), hal itu dapat terjadi

karena pada kedua lokasi tersebut terdapat aktivitas manusia dalam hal ini

kegiatan pemanenan kayu yang dapat memadatkan kondisi tanah sehingga

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

5.50

6.00

0.03 0.08 0.17 0.33 0.50 0.67 0.83 1.00

Infi

ltra

si a

ir (

cm/j

am)

Waktu (jam)

Page 27: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

13

penurunan laju infiltrasi air semakin melambat dengan jangka waktu yang cepat

dan bahkan air tidak terinfiltrasi sama sekali.

Simulasi selanjutnya mencari nilai volume infiltrasi air (m3) yang bisa

meresap ke dalam tanah berdasarkan model Horton yang telah dibuat berdasarkan

luasan tertentu. Simulasi dihitung berdasarkan luasan 1 ha namun dengan kondisi

tanah yang serupa pada setiap ritnya. Hal tersebut disajikan pada Gambar 8.

Gambar 8 Pendugaan volume infiltrasi pada luas areal 1 ha selama 1 jam (m3).

( ) skidder dan ( ) bulldozer

Diagram yang dihasilkan dari simulasi model Horton (Gambar 8) dapat

dijelaskan bahwa dari dampak kedua alat berat yang digunakan memiliki

perbedaan yang signifikan dalam jumlah air yang bisa terinfiltrasi ke dalam tanah

di tiap ritnya. Terlihat jelas pada jalur sarad skidder disaat rit ke 3 dan rit ke 4,

jauh terlihat perbedaan jumlah air yang terinfiltrasi menurun drastis. Pada rit ke 3

jumlah air bisa terinfiltrasi mencapai 331.838 m3/ha/jam dan menurun pada rit ke

4 menjadi sebesar 203.502 m3/ha/jam. Berbeda di jalur sarad bulldozer, penurunan

jumlah air terbesar terjadi pada rit ke 8 dan rit ke 9, 106.351 m3/ha/jam untuk rit 8

dan 9.114 m3/ha/jam untuk rit ke 9. Pada tanah-tanah yang memiliki kapasitas

infiltrasi tanah yang rendah, sebagian besar curah hujan berubah menjadi aliran

permukaan dan hanya sebagian kecil air hujan yang meresap ke dalam tanah

melalui permukaan tanah. Akibatnya jumlah air yang menjadi simpanan air tanah

menurun. Infiltrasi juga dapat dimanfaatkan untuk pertimbangan perkiraan potensi

kekeringan, aliran permukaan atau banjir dan erosi (Haridjaja et al 1991).

Pada awal infiltrasi, air yang meresap ke dalam tanah mengisi kekurangan

kadar air tanah. Setelah kadar air tanah mencapai kadar air kapasitas lapang, maka

kelebihan air akan mengalir ke bawah menjadi cadangan air tanah (ground water).

373.12

348.78

326.37

280.49

252.60

194.59

141.50

111.84106.35

9.110.00

372.43

350.66

331.84

203.50

180.80

78.11

25.71 21.81

0.33

0

25

50

75

100

125

150

175

200

225

250

275

300

325

350

375

400

Kontrol Rit 1 Rit 2 Rit 3 Rit 4 Rit 5 Rit 6 Rit 7 Rit 8 Rit 9 Rit 10

Lintasan

Vo

lum

e in

filt

rasi

air

(m

3/h

a/ja

m)

Page 28: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

14

Proses infiltrasi mengakibatkan sebagian air hujan meresap ke dalam tanah

sehingga mengurangi air limpasan permukaan (run off). Dengan berkurangnya air

limpasan permukaan potensi banjir dapat dihindari atau semakin diminimalisir

jika lahannya memiliki kapasitas infiltrasi tanah yang besar (Jury dan Horton

2004).

Ground Pressure

Selain intensitas penyaradan yang dapat mempengaruhi laju infiltrasi, ada

faktor lain yang ikut andil dalam mempengaruhi meresapnya air ke dalam tanah

seperti roda yang digunakan dari setiap alat berat. Dalam hal ini skidder

menggunakan roda karet atau rubber tire dan bulldozer menggunakan roda rantai

baja atau crawler tire. Kedua roda tersebut tentu sangat memiliki andil karena

kedua roda tersebut memiliki tekanan yang berbeda pada tanah yang dipijaknya.

Gambar 9 Gaya tekan pada tanah dari alat sarad menurut (a) Adams dan Froehlich

(1984) dalam Matangaran (1992) modifikasi (b) Trilaksono (2014). ( )

crawler tire tanpa muatan, ( ) rubber tire tanpa muatan, ( ) crawler

tire bermuatan, dan ( ) rubber tire bermuatan

Dari Gambar 9 diatas dapat diketahui penggunaan roda karet pada alat berat

dalam kegiatan pemanenan hutan khususnya penyaradan dapat mengakibatkan

tanah terpadatkan lebih cepat dibanding dengan alat sarad yang beroda rantai baja

atau crawler tire, intensitas penyaradan yang tinggi pada jalur sarad yang sama

juga mempengaruhi cepat lambatnya proses pemadatan tanah, hal ini

dikemukakan oleh Lowman et al (1989) dalam Matangaran (1992), yakni semakin

kecil luas permukaan tanah yang menopang, akan semakin besar gaya tekan pada

tanah yang dihasilkan. Semakin besar gaya tekan pada tanah semakin intensif

proses pemadatan yang terjadi. Tekanan terbesar yang diterima tanah dihasilkan

oleh roda karet (rubber tire) pada alat sarad skidder sebesar 20.30 ton/m2 dalam

keadaan tanpa muatan serta 132.24 ton/m2 dalam keadaan bermuatan. Tekanan

terkecil dihasilkan oleh roda rantai baja (crawler tire) pada alat sarad bulldozer

7.03

19.69

7.67

50.68

20.30

132.24

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

110

120

130

140

Crawler tire (tanpa muatan) Rubber tire (tanpa muatan) Crawler tire (tanpa muatan) Crawler tire (bermuatan) Rubber tire (tanpa muatan) Rubber tire (bermuatan)

(a) (b)

Gay

a te

kan

pad

a ta

nah

(to

n/m

2)

Page 29: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

15

sebesar 7.67 ton/m2 dalam keadaan tanpa muatan serta 50.68 ton/m

2 dalam

keadaan bermuatan.

Pemanenan kayu khususnya dalam kegiatan penyaradan memiliki dampak

yang besar terhadap kerusakan tanah seperti menurunnya laju infiltrasi. Hal

tersebut diakibatkan tanah menerima tekanan dari beban yang berat secara terus

menerus, sehingga terjadi kepadatan tanah dibeberapa titik. Hal ini bisa dilihat

dari laju infiltrasi yang terus melambat seiring dengan bertambahnya intensitas

penyaradan. Kepadatan tanah akan meghambat pertumbuhan tanaman muda pada

daur berikutnya karena akar tanaman tersebut sulit untuk masuk ke dalam tanah.

Zat hara yang dibutuhkan tanaman pun akan berkurang, sehingga tanaman

tersebut akan tumbuh kerdil atau bahkan mati. Menurut Lumintang dan Hidayat

(1982) dalam Wilson (2006), faktor yang menyebabkan terjadinya pemadatan

tanah pada tanah hutan adalah kegiatan pembalakan secara mekanis yang akan

merusak struktur tanah. Penggunaan input tenaga mekanis dalam waktu tertentu

dapat berakibat buruk terhadap produktivitas tanah dan pertumbuhan tanaman

khususnya perakaran.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Laju infiltrasi semakin melambat dan konstan seiring berjalannya waktu

pengamatan dan banyaknya air yang masuk ke dalam tanah juga semakin

berkurang seiring dengan bertambahnya intensitas penyaradan di jalur sarad.

Tingkat penurunan laju infiltrasi semakin besar pada alat yang memiliki tekanan

pada tanah yang tinggi. Penurunan laju infiltrasi air terbesar terjadi diantara rit ke

3 dan rit ke 4 dengan alat sarad skidder sedangkan pada alat sarad bulldozer

penurunan laju infiltrasi air terbesar terdapat diantara rit ke 8 dan rit ke 9. Tekanan

yang diterima tanah (ground pressure) yang dihasilkan oleh roda karet (rubber

tire) pada alat sarad skidder sebesar 20.30 ton/m2 dalam kondisi tanpa muatan

serta 132.24 ton/m2 saat bermuatan. Tekanan yang dihasilkan oleh roda rantai baja

(crawler tire) pada alat sarad bulldozer sebesar 7.67 ton/m2 dalam kondisi tanpa

muatan serta 50.68 ton/m2 saat bermuatan.

Saran

Penggunaan skidtrack (bantalan serasah pada jalur sarad) digunakan tidak

hanya pada jalur sarad pada lahan gambut saja namun pada semua jenis tanah

yang ada di jalur sarad. Skidtrack yang digunakan sebaiknya ditambah

ketebalannya seiring bertambahnya intensitas penyaradan (rit) untuk

meminimalkan kerusakan pada tanah dalam hal ini adalah kepadatan tanah.

Page 30: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

16

DAFTAR PUSTAKA

Haridjaja O, K Murtilaksono, LM Rachman. 1991. Hidrologi Pertanian. Bogor

(ID): Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Jury WA, R Horton. 2004. Soil Physics. New Jersey : John Wiley & Sons Inc.

Matangaran JR. 1992. Pengaruh Intensitas Penyaradan Kayu oleh Traktor Berban

Ulat Terhadap Pemadatan Tanah dan Pertumbuhan Kecambah Meranti

(Shoreaselanica BL) dan Jeunjing (Paraserianthes falcataria Nielson).

[Tesis]. Bogor (ID): Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Matangaran JR. 2002. Pemulihan Kepadatan Tanah pada Jalan Sarad. Bogor

(ID): Laboratorium Keteknikan Pemanenan Jurusan Teknologi Hasil Hutan

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Purba TP. 2006. Model Infiltrasi di Bekas Jalan Sarad (Studi Kasus di HPHTI PT

Musi Hutan Persada Wilayah II Benakat Sumatera) [Skripsi]. Bogor (ID):

Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Seyhan E. 1990. Dasar-dasar Hidrologi. S Subagyo. Penerjemah. Yogyakarta

(ID): Gajah Mada University Press.

Wilson E. 2006. Kepadatan Tanah Akibat Penyaradan oleh Forwarder dan

Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Semai (Studi Kasus di HPHTI PT Musi

Hutan Persada Sumatera Selatan) [Skripsi]. Bogor (ID): Departemen Hasil

Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Page 31: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

17

LAMPIRAN

Lampiran 1

Peta lokasi penelitian

Lampiran 2

Realisasi jalan pada petak tebang

Page 32: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

18

Lampiran 3

Monitoring iklim mikro Distrik III PT Wirakarya Sakti tahun 2012a

Bulan Curah hujan

(mm)

Frekuensi hari

hujan (kali)

Lama waktu hujan

(jam)

Januari 46.5 2 5.0

Pebruari 136.8 12 29.5

Maret 140.9 13 34.0

April 367.7 18 46.0

Mei 193.9 10 29.0

Juni 70.0 3 10.0

Juli 124.5 12 24.0

Agustus 52.6 3 6.0

September 35.0 1 1.5

Oktober 142.7 12 17.0

Nopember 285.7 13 46.0

Desember 107 11 51.5

Jumlah 1703.3 110 299.5

Rata-rata 141.94 9.17 24.96 aSumber: Bagian Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) Distrik III PT

Wirakarya Sakti Provinsi Jambi

Page 33: LAJU INFILTRASI AIR PADA JALUR SARAD SKIDDER DAN … · Hal itu bisa dibuktikan dengan menghitung tekanan pada tanah (ground ... Kurva infiltrasi air sebelum dimodelkan ... Realisasi

19

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bogor pada tanggal 23 Nopember 1990 sebagai

anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Nasib Taryono dan Subariah. Riwayat

pendidikan penulis adalah sebagai berikut: SD Negeri Gunung Gede tahun 1997-

2003, SMP Negeri 3 Bogor tahun 2003-2006, dan SMA Negeri 7 Bogor tahun

2006-2009. Pada tahun 2009 lulus seleksi SNMPTN dan penulis memilih

Program Studi Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di sejumlah kegiatan dan

organisasi kemahasiswaan seperti anggota IPB Corner Skateboarding tahun 2009-

sekarang, anggota UKM Taekwondo tahun 2009, anggota Forest Management

Students Club tahun 2010-2012, Kepala Divisi PDD Temu Manajer jurusan

Manajemen Hutan tahun 2011, anggota Kelompok Studi Pemanfaatan

Sumberdaya Hutan FMSC tahun 2011-2012 dan selebihnya penulis lebih aktif

dibelakang layar dalam kegiatan-kegiatan kepanitiaan karena penulis lebih tertarik

dalam kegiatan design graphics dan editing untuk membantu panitia lainnya.

Selama pendidikan penulis telah melaksanakan beberapa praktek seperti

Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH) jalur Sancang Barat dan Gunung

Kamojang Jawa Barat tahun 2011, Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) di Hutan

Pendidikan Gunung Walat tahun 2012, serta Praktek Kerja Lapang (PKL) di

IUPHHK-HT PT Wirakarya Sakti Provinsi Jambi tahun 2013.

Skripsi berjudul Laju Infiltrasi Air pada Jalur Sarad Skidder dan Bulldozer

di IUPHHK-HT PT Wirakarya Sakti Provinsi Jambi merupakan karya penulis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada

Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB dibawah bimbingan Dr

Ujang Suwarna, SHut, MSc F Trop.