Lahjah (Dialek)

of 26 /26
Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT menciptakan manusia beraneka ragam bentuk fisik, warna kulit, bahasa dan budaya sehingga dengan ini terjadilah masyarakat multicultural. Dengan ini terciptalah perbedaan- perbedaan antara satu budaya dengan budaya lain, seperti perbedaan bahasa maupun dialek. Untuk mempelajari bentuk-bentuk perbedaan dalam bahasa maka lahirnya ilmu sosiolingistik. Sosiolinguistik berasal dari dua kata yaitu sosio dan linguistik Sosio adalah kajian yang objektif mengenai manusia di dalam masyarakat, mengenai lembaga- lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat, sedangkan pengertian linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat. 1 Berdasarkan hal tersebut maka terjadilah variasi bahasa yang berbeda dari satu tempat 1 Abdul Chaer, Sosiolinguistik Suatu Pengantar (Jakarta; PT. Kineka Cipta, 1995) hlm. 28 1

Embed Size (px)

Transcript of Lahjah (Dialek)

  • 1. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah Allah SWT menciptakan manusia beraneka ragam bentuk fisik, warna kulit, bahasa dan budaya sehingga dengan ini terjadilah masyarakat multicultural. Dengan ini terciptalah perbedaan-perbedaan antara satu budaya dengan budaya lain, seperti perbedaan bahasa maupun dialek. Untuk mempelajari bentuk-bentuk perbedaan dalam bahasa maka lahirnya ilmu sosiolingistik. Sosiolinguistik berasal dari dua kata yaitu sosio dan linguistik Sosio adalah kajian yang objektif mengenai manusia di dalam masyarakat, mengenai lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat, sedangkan pengertian linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat.1 Berdasarkan hal tersebut maka terjadilah variasi bahasa yang berbeda dari satu tempat wilayah atau area tertentu. Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami akan memaparkan sedikit makalah yang berjudul Lahjah (Dialek).B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini yaitu: 1. Apa yang dimaksud dengan lahjah? 2. Bagaimana asal-usul dan perkembangan lahjah? 3. Apa saja faktor yang mempengaruhi perbedaan lahjah? 4. Apa saja macam-macam lahjah? 1Abdul Chaer, Sosiolinguistik Suatu Pengantar (Jakarta; PT. Kineka Cipta, 1995) hlm. 281

2. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)5. Apa saja faktor-faktor penyatuan bahasa dan lahjah?C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan penulisan makalah ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui pengertian Lahjah? 2. Untuk mengetahui asal-usul dan perkembangan lahjah? 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan lahjah? 4. Untuk mengetahui macam-macam lahjah? 5. Untuk mengetahui faktor-faktor penyatuan bahasa dan lahjah?2 3. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)BAB II PEMBAHASANA. Pengertian Lahjah Menurut Weijen, dkk yang dikutip oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1983), dialek adalah sistem kebahasaan yang dipergunakan oleh satu masyarakat untuk membedakan dari masyarakat lain. Istilah dialek atau lahjat (dalam bahasa Arab) berasal dari bahasa Yunani disebut dialektos yang berarti varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Pemberian dialek berdasarkan factor geografis dan sosial serta latar belakang pendidikan. Dialek () menurut Para ahli bahasa Arab adalah bahasa danhuruf yang digunakan oleh sekelompok orang dalam rumpun tertentu yang menyebabkan adanya perbedaan ucapan bahkan bacaan antara satu dengan yang lainnya. Lahjah adalah variasi bahasa berdasarkan pemakainya, dengan kata lain lahjah (dialek) merupakan bahasa yang biasa digunakan oleh pemakainya, yang pada dasarnya tergantung pada siapa pemakainya itu; darimana pemakainya berasal, baik secara geografis dalam hal dialek regional, ataupun secara sosial dalam kaitannya dengan dialek sosial. Variasi yang dimaksud disini adalah berbeda satu sama lain, tetapi masih banyak menunjukkan kemiripan sehingga belum pantas disebut bahasa yang berbeda. Sedangkan pengertian dialek (lahjah) menurut Dr. A. Zaki Badawi:dialect areas Pengertian di atas memberikan ilustrasi bahwa dialek adalah subsistem dari bahasa. Bahasa resmi bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Namun di dalamnya terdapat berbagai dialek yang berbeda-3 4. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)beda. Bahasa Indonesia yang diucapkan orang yang berasal dari Demak, Solo, Yogyakarta berbeda dengan yang diucapkan oleh orang Batak, Sunda, atau orang Jakarta (Betawi). Baik berbeda dalam dialek maupun dalam tekanan suara (intonasi). Jakarta adalah Ibukota dan pusat pemerintahan RI. Posisi ini menjadikan Jakarta sebagai benteng pertahananbahasaIndonesia.NamunjustrupendudukJakartamenggunakan bahasa dan dialek yang diadopsi dari bahasa negara lain, khususnya bahasa Cina, seperti jigo, cepek, ceban. Begitu juga yang terjadi di kota Mekah karena menjadi tempat transit para pedagang. Di samping itu juga menjadi tujuan para peziarah Kabah untuk memuja kepada patung-patung dewa yang berderet di sekitar Kabah. Sehingga terjadi dinamika yang kurang sehat bagi perkembangan bahasa Arab. Para pengunjung yang berasal dari berbagai penjuru kawasan Arab ini mempunyai dialek yang berbeda. Di depan Kabah sering diadakan pentas apresiasi sastra (syair), Setiap kabilah mengirimkan penyair terbaiknya. Ketika satu persatu penyair membacakan syairnya, muncul ragam dialek yang menjadi identitas suku tertentu. Bahasa resmi orang Arab adalah Bahasa Arab. Namun mereka mempunyaidialekyangberbeda.OrangawamYamanmembaca/mengucapkan huruf jm dengan G (Jamal:Gamal), sebagian lagi di antara mereka mengucapkan sa atau saufa dengan b. Suku Himyar mengucapkan al dengan am. Madrasah Lughah Arab terdapat di Basrah dan Kufah. Dialek dibedakan berdasarkan kosa kata, tata bahasa, dan pengucapan. Jika perbedaannya hanya berdasarkan pengucapan, maka disebut aksen. Dapat disimpulkan bahwa dialek adalah variasi bahasa yang berbeda-beda dari sekelompok penutur/ pemakai yang berbeda dengan kelompok penutur lain berdasarkan atas letak geografis, faktor sosial, kurun waktu tertentu dan lain-lain. Ilmu yang mempelajari dialek disebut dialektologi yaitu bidang studi yang bekerja dalam memetakan batas dialek dari suatu bahasa.4 5. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)B. Asal-Usul dan Perkembangan Lahjah Semenjak Adam AS dan bahasa-bahasa yang digunakan oleh keturunannya terbagi menjadi berbagai macam lahjah, dan setelah terpencar-pencarnya anak Nabi Nuh as di bumi setelah kejadian banjir besar, maka terbagilah kumpulan bahasa anak manusia menjadi tiga majmu'at : Sam, Ham, dan Yafist. Masing-masing memiliki cabangcabang klasik maupun modern. Di zaman Jahiliyah, orang Arab mempunyai beberapa bahasa (dialek) yang berbeda terutama dalam pengucapannya. Akan tetapi, mereka tetap mengutamakan bahasa Quraisy yang dengan bahasa itu Allah menurunkan Kitab Suci-Nya. Bahasa Quraisy mengatasi semua dialek yang hidup di jazirah Arabia yang jumlahnya sampai puluhan. Menurut Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1983), pertumbuhan dan perkembangan dialek (Lahjat) sangat ditentukan oleh faktor intralinguistik dan faktor ekstralinguistik2. Faktor intralingusitik, yaitu faktor bahasa itu sendiri, faktor ekstralinguistik, seperti faktor geografis, budaya, aktivitas ekonomi, politik, kelas social dan sebagainya. Menurut Guiraud (1970: 26) terjadinya ragam dialek (Lahjat) itu disebabkan oleh adanya hubungan dan keunggulan bahasa yang terbawa ketika terjadi perpindahan penduduk, penyerbuan atau penjajahan. Hal yang tidak boleh dilupakan ialah peranan dialek atau bahasa yang bertetangga di dalam proses terjadinya suatu dialek itu. Dari dialek dan bahasa yang bertetangga itu, masuklah anasir kosakata, struktur, dan cara pengucapan atau lafal. Setelah itu kemudian ada di antara dialek tersebut yang diangkat menjadi bahasa baku, maka peranan bahasa baku itu pun tidak boleh dilupakan. Sementara pada gilirannya, bahasa baku tetap terkena pengaruhnya baik dari dialeknya maupun dari bahasa tetangganya.2Op. Cit. Abdul Chaer. hlm. 25 6. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)Selanjutnya, Lahjat (dialek) berkembang menuju dua arah, yaitu perkembangan membaik dan perkembangan memburuk. Menurut Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1983), Bahasa Sunda di kota Bandung dijadikan dasar bahasa sekolah yang kemudian dianggap sebagai bahasa Sunda baku. Hal tersebut didasarkan kepada faktor obyektif dan subyektif. Secara obyektif memang harus diakui bahwa Bahasa Sunda kota Bandung memberikan kemungkinan lebih besar untuk dijadikan bahasa sekolah dan kemudian sebagai bahasa Sunda Baku. Hal ini dialek bahasa Sunda mengalami perkembangan membaik. Contoh perkembangan dialek yang memburuk sebagai berikut. Pada lima tahun yang lalu, penduduk kampung Legok (Indramayu) masih berbicara Bahasa Sunda. Sekarang penduduk kampung itu hanya dapat mempergunakan Bahasa Jawa Cirebon. Dengan kata lain, bahasa Sunda di kampung itu sekarang telah lenyap, dan kelenyapan itu merupakan keadaan yang paling buruk dari perkembangan memburuk suatu bahasa atau dialek.C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Lahjah Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan. Faktor-faktor tersebut diantaranya: 1.Perbedaan lingkungan geografis. Keadaan geografis suatu daerah atau lingkungan akan berpengaruh kepada penduduknya secara jasmani, perilaku, dan psikologi. Hal ini pun berpengaruh kepada indera pengucapan dan cara berbicara.2.Keberagaman kondisi sosial. Setiap kelompok masyarakat mempunyai hukum, undang-undang, adat, dan etika tersendiri. Hal ini berpengaruh terhadap cara mereka dalam membina komunikasi antar anggota kelompok atau antar anggota masyarakat tersebut. Kemudian dalam suatu kelompok masyarakat akan ditemui tingkatan masyarakat mulai dari eristokrat dan pejabat, pekerja pabrik, pertanian, dan perdagangan yang menyebabkan perbedaan dalam penggunaan bahasa dan melahirkan lahjah-lahjah tertentu.6 7. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)3.Insting komunikasi manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan pertolongan orang lain, maka mereka saling bertukar manfaat dan saling membutuhkan satu sama lainnya. Untuk mencapai haltersebutmerekamembutuhkangayatersendiridalammenyampaikan maksud mereka. Sehingga bagi para pendatang mereka dituntut untuk menguasai bahasa dan dialek bahasa penduduk asli untuk saling berkomunikasi. 4.Faktor budaya. Budaya suatu bangsa atau masyarakat akan sangat mempengaruhi dialek yang dimiliki oleh masyarakat tersebut.5.Sejarah. Faktor sejarah yang melatarbelakangi kehidupan suatu masyarakat akan ikut mempengaruhi penggunaan dialek yang mereka miliki. Hal ini karena sejarah dalam perjalanannya secara kurun waktu tertentu telah membentuk kebiasaan suatu masyarakat termasuk dalam hal lahjah.6.Politik, ekonomi, dan kekuasaan. Hal ini berarti kaum manapun yang saat itu berkuasa maka lahjah merekalah yang akan dijadikan patokan.D. Macam-Macam Lahjah 1. Macam-macam Lahjah dilihat dari bentuknya a) Dialek Regional Yaitu dialek yang ciri-cirinya dibatasi oleh tempat atau letak geografis. Sering juga disebut Dialek Area. Misalnya, lingua franca bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia, tetapi setiap daerah yang ada di Negara Indonesia memiliki dialek (lahjat) masing-masing karena disebabkan oleh letak geografis dan kebudayaanyangberbeda-beda,ketikamerekaberbahasaIndonesia mereka memiliki dialek dan aksen yang unik karena terpengaruh dialek bahasa daerah mereka masing-masing, hal ini dapat kita lihat pada orang Papua, orang Kalimantan, orang Bali, orang Madura, dan lain-lain ketika mereka berbahasa atau menggunakan Bahasa Indonesia7 8. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)b) Dialek Sosial Yaitu Dialek yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu. Misalnya, orang di kalangan Kraton pasti memiliki dialek yang berbeda dengan orang-orang di luar kraton. Atau orang-orang yang ada di komunitas kantor pasti dialeknya berbeda dengan orangorang yang ada di komunitas pasar. Contohnya seperti cara seorang anggota militer berbahasa Indonesia menunjukkan dialek yang berbeda dengan warga sipil. Anggota militer Nampak lebih tegas, jelas, dan lantang. Sementara anggota masyarakat sipil (non militer) Nampak menunjukkan dialek dan aksen yang lebih lembut, luwes dan lemah. c) Dialek Temporal Yaitu Dialek yang berbeda dari waktu ke waktu. Dialek ini hanya berkembang pada kurun waktu tertentu dan bila sudah berganti masa maka dialek itu sudah tidak ada lagi. Hal ini bisa dilihat dari ejaan, cara penulisan dan pengucapannya. Misalnya Dialek Melayu kuno, Melayu Klasik, dan Melayu Modern, masingmasing adalah dialek temporal dari bahasa Melayu, dan lain-lain.2. Macam-macam Lahjah (dialek) Arab Sebagaimana bahasa-bahasa pada umumnya, bahasa Arab juga mempunyai dialek-dialek geografis diluar bahasa Arab klasik atau Qurani dan Arab Baku. Dialek-dialek ini tersebar dari tepi Samudera Atlantik hingga Pedalaman Balkh, Afghanistan. Selain itu ada juga dialek Arab yang sudah punah, yakni Arab Sicilia (sampai abad ke-11) dan Arab Andalusia (sampai abad ke-15). Disamping itu ada dialek Arab yang kemudian berkembang menjadi bahasa terpisah karena faktor sejarah dan politik seperti Malta. Macam-macam lahjah (dialek) utama di Arab antara antara lain : a) Dialek Mesir () : dipakai oleh sekitar 76 juta rakyat Mesir.8 9. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)b) Dialek Magribi () : dipakai oleh sekitar 20 juta rakyat AfrikaUtara c) Dialek Levantine : disebut juga dialek Syam. Dipakai di Syiria, Palestina, Libanon dan gereja Maronit Siprus d) Dialek Iraq () : mempunyai perbedaan khusus, yaituperbedaan dialek di Utara dan Selatan Iraq e) Dialek Arab Timur ( di Irak bagian Barat.) : Dipakai di Oman, di Arab Saudi danf) Dialek Teluk ( ) : Dipakai di daerah Teluk, yaitu di Qatar, Unu Emirat Arab dan Saudi Arabia. g) Hassnya ( h) Dialek Sudan () : Dipakai di Mauritania dan Sahara Barat. ) : Dipakai di Sudan dan Chad.i) Dialek Hijazi ( ) : Dipakai di daerah barat dan utara Arab Saudi dan timur Yordania. j) Dialek Najd ( k) Dialek Yamani ( l) Dialek Andalus ( m) Dialek Sisilia () : Dipakai di Najd, Arab Saudi ) : Dipakai di Yaman. ) : Dipakai di Andalus sampai abad ke-17. ) : Dipakai di Sisilia.Diantara lahjah (dialek) yang sering digunakan sebagai berikut : a) Thamthamaniah Humair ()Thamthamaniah adalah bahasa sebagian kabilah arab dimana huruf Alif Lam Tarif ( ) diganti dengan Alif dan Mim ( ) yang dalam pengucapannya lebih condong ke huruf Mim, contohnya kata matahari dan bulan mereka menyebutnya ( ). Atsaaliby mengatakan bahwa thamthamaniah ini adalah bahasanya kabilah Humair. Dalam hadis Abu Hurairah diriwayatkan bahwa ia telah datang menghadap Usman ra, dan Usman pun berkata: Peperangan telah selesai ( ) asli dari kalimat tersebut adalah ( ) Dimana alif lam tarif9 10. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)diganti dengan Mim, dan menurutnya ini adalah bahasa sebagian orang Yaman. Menurut Hariri, orang-orang Humair menggantikan Alif lam tarif dengan Alif dan mim dalam bahasa mereka seperti, dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh Namr bin Thualub, bahwa Rasulullah SAW bersabda : ( ) tiada kebaikan berpuasa dalam perjalanan (musafir). Diriwayatkan oleh Tsalab dari Al Akhfasy bahwa thamthamaniah adalah bahasanya suku Azad dimana mereka menggantikan alif lam tarif dengan alif dan mim. b) Kasykasya ()Yaitu menggantikan Kaf ( ) dengan Syin ( ) contohnya kata (bapakmu= ) dibaca menjadi ( ). Dan juga dalam syair Ibnu AL Arabi ( ) Ini adalah sebagian bahasa dari orang arab termasuk Mesir diama kata Ma Alaika dibaca Ma Alaiysy. contoh lain kata Laka ( ) dibaca Lesy ( ). c) Kaskasah ()Kaskasa ini menyerupai Kasykasya yaitu menambahkan huruf Sin ( ) setelah Kaf Mukhathab ( ) untuk menunjukkan terhadap Muannats (feminal), contohnya kata (memberi) ( ) dibaca ( ) dan ( ) dibaca ( ). Ataupun sama halnya dengan Kasykasya yaitu dengan menggantikan Kaf Mukhathab dengan Sin, contohnya pada kata bapak dan ibu ( ) dibaca ( ) dan ( ) dibaca ( ). d) Istintha ()Yaitu menggantikan huruf Ain ( ) yang di sukun dengan huruf Nun ( ) dan setelahnya adalah huruf Tha ( ), contohnya kata ( ) dibaca ( ), dan dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa Hasan dan Thalha ra juga selain mereka membaca ayat Al Kautsar dengan Istintha ( ) dan juga terdapat dalam hadis Rasulullah tentang Doa yaitu sabdanya : ( ). e) Khalkhaniah ()10 11. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)Yaitu memperpendek atau meringkas Harakat (baris) serta meringankan tekanan pada harakah tasydid, contohnya kata ( ) diringkas menjadi ( ) dan kata ( ) menjadi ( ). f) Tashil ()Yaitu membuang huruf Hamzah ( ) agar lebih mempermudah ucapan, contohnya pada kata sumur dan gelas ( ) dibaca ( ) dan ( ) dibaca ( ) tanpa penulisan dan penyebutan huruf hamzah. g) Ar Raswu ()Yaitu menggantikan huruf Sin ( ) atau Zai ( ) dengan huruf Shad ( ) atau sebaliknya, contohnya ( ) menjadi ( ), ( ) menjadi ( ). dan bacaan ini sangat maruf (terkenal) serta diakui keberadaanya oleh pakar bahasa. h) Tanwin Nagham ()Yaitu menggantikan Ta tanis ( ) dengan Nun Sukun ( ) untuk melagukan kata, contoh, kata ( ) dibaca ( ), dan ( ) dibaca ( ). i) Kata Ibir mengganti kata Ibn ((())Yaitu mengganti kata Ibn dengan kata Ibir, contohnya ).j) Pengganti Dhamir Ha Ghaib ()Yaitu mengganti Dhamir Ghaib dengan huruf Wau ( contohnya kata ( ) dibaca ( ).),k) Ananah Yaitu menggantikan huruf alif () menjadi Ain ().E. Faktor-Faktor Penyatuan Bahasa dan Lahjah Arab Lahjah yang beragam akan menyulitkan suatu masyarakat untuk berkomunikasi satu sama lainnya. Oleh karena itu perlu adanya penyatuan bahasa dan lahjah agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:11 12. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)1.Faktor Politik. Tunduknya beberapa daerah pada satu peraturan perpolitikan mengundang mereka untuk mendekatkan bahasa satu sama lainnya dan kemudian terbentuknya sebuah bahasa umum (Lughoh Ammah).Seperti bahasa Latin yang menjadi bahasapersatuan di Italia. 2.Faktor sosial dan ekonomi. Manusia terdiri dari berbagai kumpulan masyarakat dan kaum yang berbeda, mereka saling mengambil manfaat dari manusia lain dalam berbagai macam kesempatan, terkadang terjadi perselisihan. Hal ini mengharuskan mereka untuk mempelajari bahasa lain dan mengadakan pendekatan lahjah bahasanya terhadap bahasa yang dimaksud.3.Faktor sastra. Para sastrawan dari para penyair misalnya menuliskan karya mereka dengan bahasa yang dipahami oleh seluruh masyarakat yang mempunyai tingkatan sosial. Maka bahasa yang digunakan harus bersih dari lahjah daerah, sehingga semua orang dapat memahaminya. Sebagai contoh adalah lahjah Quraisy yang bersih dan telah disaring dari berbagai macam lahjah Arab yang lain.4.Perantara Ilmu Pengetahuan. Televisi dan radio serta perfilman mempunyai peranan tersendiri dalam menyatukan bahasa. Sebagai contoh digunakannya bahasa fushah (resmi) dan beberapa uslub ammiyah (bentuk kalimat umum) yang dipahami oleh seluruh masyarakat.5.Kota-kota besar juga mempunyai pengaruh terhadap penyatuan bahasa. Karena mata orang dari seluruh pelosok daerah akan melihat dan tertuju pada kota besar yang dipandang lebih menarik. Dan tatkala memasuki kota tersebut, mereka sebisa mungkin menjauhi lahjah daerah agar orang dapat memahami perkataannya.6.Faktor agama, ilmu, kebudayaan, dan layanan angkatan bersenjata. Maka di setiap sekolah, universitas, istana kebudayaan, dan perpustakaan, serta tempat pertemuan angkatan bersenjata misalnya dibutuhkansatulahjahataupun12bahasayangmenyatukan 13. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)keberagaman mereka. Yangjuga mengharuskan mereka untukmenghindari penggunaan lahjah daerah yang tidak dipahami.13 14. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)BAB III PENUTUP A. Simpulan Dialek () menurut Para ahli bahasa Arab adalah bahasa danhuruf yang digunakan oleh sekelompok orang dalam rumpun tertentu yang menyebabkan adanya perbedaan ucapan bahkan bacaan antara satu dengan yang lainnya. Lahjah adalah variasi bahasa berdasarkan pemakainya, dengan kata lain lahjah (dialek) merupakan bahasa yang biasa digunakan oleh pemakainya, yang pada dasarnya tergantung pada siapa pemakainya itu; darimana pemakainya berasal, baik secara geografis dalam hal dialek regional, ataupun secara sosial dalam kaitannya dengan dialek sosial. Variasi yang dimaksud disini adalah berbeda satu sama lain, tetapi masih banyak menunjukkan kemiripan sehingga belum pantas disebut bahasa yang berbeda. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan. Faktor-faktor tersebut diantaranya: 1. Perbedaan lingkungan geografis. 2. Keberagaman kondisi sosial. 3. Insting komunikasi manusia. 4. Faktor budaya. Sejarah. 5. Politik, ekonomi, dan kekuasaan. Macam-macam Lahjah dilihat dari bentuknya 1. Dialek Regional 2. Dialek Sosial 3. Dialek Temporal Macam-macam lahjah (dialek) utama di Arab antara antara lain : 1. Dialek Mesir ()2. Dialek Magribi ()3. Dialek Levantine 4. Dialek Iraq ()14 15. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)5. Dialek Arab Timur ( 6. Dialek Teluk ())7. Hassnya ()8. Dialek Sudan ()9. Dialek Hijazi ()10. Dialek Najd ()11. Dialek Yamani ()12. Dialek Andalus () : Dipakai di Andalus sampai abad ke-17.13. Dialek Sisilia () : Dipakai di Sisilia.Diantara lahjah (dialek) yang sering digunakan sebagai berikut : 1. Thamthamaniah Humair ( 2. Kasykasya ())3. Kaskasah ()4. Istintha ()5. Khalkhaniah ( 6. Tashil ( 7. Ar Raswu ()) )8. Tanwin Nagham ()9. Kata Ibir mengganti kata Ibn (( 10. Pengganti Dhamir Ha Ghaib ( 11. Ananah15)) ) 16. Makalah Fiqh Lughah Lahjah (Dialek)DAFTAR PUSTAKAChaer, Abdul. 1995. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Kineka Cipta Hasan, Ruqaiya dan M.A.K Halliday. 1994. Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspekaspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Suprianto. 2009. Antropologi Konstektual. Jakarta : CV Mediatama. Muhammad Qorrur, Ahmad. 1993. Fiqh Al-Lughah Al-Arobiyyah. Libanon : Daarul Fiqri Al-Maashir http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arab http://bambangpriantono.multiply.com/journal/item/2494/Cacil_Bahasa_Terus_DI ALEK- DIALEK_BAHASA_ARAB16