lab kimia fisika dan biologi di UM

download lab kimia fisika dan biologi di UM

of 34

description

manajemen lab

Transcript of lab kimia fisika dan biologi di UM

TATA RUANG SERTA CARA MENYIMPAN DAN MEMELIHARA ALAT DAN BAHAN di LABORATORIUM BIOLOGI,FISIKA DAN KIMIA

LAPORANUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAHManajemen Laboratoriumyang dibina oleh Bapak Drs. Derrmawan Afandy, M.Pd,Ibu Prof.Dr.Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd, dan ibu Erni Yulianti, S.Pd, M.Pd

OlehKelompok 2 Off A Andina Dewi R Citra Larasati(130351603591) Ghufron Nurpatriya Krisna Miftakhul Annisa Rifka Amilia(130351615569)

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMPRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAMMaret 2015

BAB IPENDAHULUAN1.1.Latar BelakangMenurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut, sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan pun memiliki peranan yang sangat besar untuk keberhasilan suatu pendidikan. Mulai dari peran guru, lingkungan belajar sampai pada ketersediaan fasilitas belajar mengajar. Salah satu fasilitas dalam proses belajar mengajar yang tidak boleh dikesampingkan adalah Laboratorium. Diharapkan laboratorium yang tersedia merupakan tempat latihan yang memiliki kesamaan operasional dan peralatan dengan yang akan digunakan didalam tempat kerjanya kelak.Laboratorium merupakan perangkat kelengkapan akademik dalam menunjang kegiatan proses belajar mengajar. Selain itu, laboratorium juga merupakan tempat melakukan aktifitas praktikum untuk mengaplikasikan teori ke dalam praktek. Menurut Konsorsium Ilmu Pendidikan, laboratorium diartikan sebagai sarana, prasarana dan mekanisme kerja yang menunjang secara unik satu atau lebih dharma perguruan tinggi melalui pengalaman langsung dalam membentuk ketermapilan, pemahaman, dan wawasan dalam pendidikan dsn pengajaran serta dalam pengembangan ilmu dan teknologi dan pengabdian pada masyarakat. Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat dilakukannya atau penelitian.Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani.Pada pembelajaran science keberadaan laboratorium menjadi sangat penting. Pada konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali istilah laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum. Laboratorium ialah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan.Bentuknya boleh ruang tertutup (kamar) dan boleh ruang terbuka (kebun). Ruang penunjang kegiatan dalam melakukan pembelajaran terdiri dari : ruang persiapan, ruang penyimpanan (gudang), ruang gelap, ruang timbang, dan kebun sekolah atau rumah kaca.Pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya.Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya.Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan. Untuk mewujudkan hal itu perlu diketahui bagaimana tata ruang, cara menyimpan alat dan bahan serta cara memeliharanya. 1.2.Rumusan MasalahRumusan masalah dari makalah ini adalah:a. Bagaimanakah tata ruang laboratorium Biologi, Kimia Dan Fisika?b. Bagaimanakah cara menyimpan dan memelihara alat dan bahan alat di laboratorium Biologi, Kimia dan Fisika?1.3. Tujuan PenulisanTujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui:a. Untuk mendeskripsikan tata ruang laboratorium Biologi, Kimia dan Fisika.b. Untuk mendeskripsikan cara menyimpan dan memelihara alat dan bahan di Laboratorium Biologi, Kimia dan Fisika.

BAB IIISI

2.1 Tata Ruang Laboratorium Biologi, Kimia dan FisikaLaboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat dilakukannya percobaan atau penelitian.Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani.Pada pembelajaran sain termasuk Fisika di dalamnya keberadaan laboratorium menjadi sangat penting. Pada konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali istilah laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum. Atas dasar inilah pembahasan kita tentang pengelolaan laboratorium akan dibatasi pada laboratorium yang berupa ruang tertutup.2.1.1 Tata Ruang Laboratorium Biologia. Ruang praktikumRuang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium. Ruang praktikum adalah ruang tempat berlangsungnya proses pembelajaran di laboratorium.Pada laboratorium biologi, ruang praktikum juga dipakai untuk ruang kelas.

Gambar 2.1 Laboratorium Biologi Sub.Lab SPH dan Taksonomi HewanFasilitas-fasilitas utama sebagai berikut : Instalasi listrik, instalasi air dengan bak cucinya, instalasi gas, dan instalasi limbah.

Gambar 2.2 Instalati listrik di laboratorium biologi diletakkan dibawah meja

Pada gambar diatas terlihat bahwa instalasi listrik pada laboratorium sudah diletakkan dibagian bawah meja disetiap meja yang ada dan jauh dari aliran air atau bak cuci sehingga air tidak akan menjangkau instalasi listrik.

Gambar 2.3 Bak cuci di laboratorium biologi diletakkan samping ruanganPada gambar diatas terlihat bahwa bak cuci pada laboratorium biologi diletakkan di samping ruangan dan jumlah bak cuci hanya sekitar 2-3 buah saja.Hal ini karena dilaboratorium biologi tidak banyak menggunakan alat yang harus dicuci terlebih dahulu.

Gambar 2.4 Instalasi gas di laboratorium biologi berupa jendela yang lebar

Tidak ada perlakuan khusus pada instalasi gas di labratorium biologi karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang membahayakan baik untuk alat-alat atau bahan lain maupun untuk indra penciuman manusia. Sedangkan untuk pengolahan limbah, pada ruang praktikum laboratorium biologi hanya menggunakan bak cuci untuk limbah basah (berupa larutan) dan tempat sampah dalam ruangan utuk sampah yang tidak berbahaya.Saat limbah yang dibuang adalah bangkai hewan, maka pembuangan dilakukan dibelakang laboratorium, dimana terdapat tempat untuk membakar bangkai hewan. Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan meja demonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku siswa, dan lemari penyimpanan alat-alat praktikum.

Pada laboratorium biologi meja dan kursinya terbuat dari kayu, hal ini dimungkinkan untuk mahasiswa dapat memindahkan meja ketika sewaktu-waktu dibentuk kelompok yang terdiri dari banyak siswa. Setelah pintu masuk juga diberikan rak tas yang digunakan untuk meletakkan tas sebelum praktikum sehingga tas tidak berserakan di atas meja dan mengganggu jalannya praktikum. Alat dan bahan diletakkan didalam lemari untuk menjaga alat dan bahan dari kerusakan. Papan tulis, dan mungkin layar untuk OHP dan LCD.Papan tulis diletakkan di depan kelas untuk menunjang proses belajar mengajar yang ada. Pada laboratorium LCD tidak berada didalam ruangan langsung, namun harus meminjam pada pengelola laboratorium yang bertugas di setiap sub laboratorium.

Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan kerja di dalamnya, sebaiknya ruang praktikum memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut : Ventalasi udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak tertutup rapat, atau mungkin kipas angin (exhous-van).

Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka ke luar.Dapat dilihat pada gambar bahwa pintu masuk dan keluar tidak dibedakan, namun daun pintu sudah terbuka keluar.

Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan dan ruang guru serta dapat teramati dari.kedua ruangan itu.Pada laboratorium Biologi ada yang ruang persiapan dan ruang alat bahan berada diruangan lain, adapula yang hanya disekat oleh papan atau almari.

Adapula ruangan lain selain ruang alat bahan, maupun ruang persiapan, yakni ruang khusus untuk meneliti dan mengembangbiakkan bakteri.

Kotak P3K.Pada laboratorium belum ada kotak P3K yang ditemui.Sebaiknya pada setiap kelas terdapat kotak P3K agar mahasiswa dapat menggunakan ketika ada kecelakaan yang tidak diinginkan. Fasilitas pemadam kebakaran.Pemadam kebakaran diletakkan diluar ruangan disetiap laboratorium biologi.

b. Ruang Dosen Ruang guru di laboratorium adalah tempat kerja bagi penanggung jawab laboratorium dan guru yang melaksanakan proses pembelajaran di laboratorium. Ruang dosem terdapat di dalam laboratorium, dengan satu pintu masuk dan keluar yang sama melalui ruang praktikum. Ruang dosen dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca bening sehingga dari dalam ruang ini guru dapat mengawasi kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum. Ruang dosen memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik. Memiliki fasilitas mebeler seperti : Kursi dan meja tulis untuk satu orang guru atau lebih. Lemari atau rak buku. Lemari untuk keperluan administrasi. Loker atau rak untuk menyimpan pekerjaan tulis siswa yang akan diperiksa oleh guru. Dalam ruang ini dapat dilaksanakan pekerjaan administrasi laboratorium seperti : Inventarisasi alat-alat laboratorium Administrasi penggunaan alat-alat laboratorium. Administrasi peminjaman alat-alat laboratorium. Pengelolaan kegiatan laboratorium. Di dalam ruang dosen juga dapat dilaksanakan pekerjaan akademik laboratorium seperti : Merencanakan kegiatan laboratorium. Menyusun jadwal kegiatan laboratorium. Memeriksa pekerjaan siswa.c. Ruang persiapanRuang persiapan adalah ruang yang disediakan untuk melakukan perawatan dan persiapan alat-alat laboratorium. Ruang persiapan juga dapat digunakan sebagai ruang kerja laboran dalam melayani kegiatan laboratorium kepada dosen dan siswa. Ruang persiapan terdapat di dalam laboratorium, diantara ruang praktikum dan ruang ruang penyimpanan atau gudang. Ruang persiapan dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca bening atau ram kawat, sehingga dari dalam ruang ini guru atau laboran dapat melihat kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum. Ruang persiapan memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik. Memiliki fasilitas mebeler seperti :Kursi dan meja kerja untuk melakukan perawatan dan persiapan alat-alat laboratorium..Lemari atau rak alat-alat.Loket peminjaman alat-alat. Di dalam ruang ini dapat dilaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan alat-alat laboratorium seperti :Memeriksa jumlah kelengkapan alat.Memeriksa keadaan .Memperbaiki.Membersihkan.Mengkalibrasi ulang. Di dalam ruang ini juga dapat dilaksanakan pekerjaan mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam kegiatan laboratorium seperti :Pemeliharaan dan perawatan.Setting.Uji cobaNamun pada laboratorium biologi, ruang persiapan diletakkan dibelakang ruang praktikum yang hanya disekat dengan lemari atau dinding kayu.Kebanyakan ruangan yang disekat digunakan untuk asisten dosen untuk membantu menyiapkan alat dan mengoreksi pekerjaan siswa.d. Ruang penyimpanan.Ruang penyimpanan di laboratorium dapat juga disebut sebagai gudang laboratorium, adalah ruang yang disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat yang sedang tidak digunakan.Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium di sebelah dalam ruang persiapan.Namun pada laboratorium biologi ruang penyimpanan terkadang tidak ada.Sehingga penyimpanan diletakkan dilemari yang diletakkan dibelakang atau samping ruang praktikum.

2.1.2 Tata Ruang Laboratorium Kimiaa. Ruang praktikumRuang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium. Ruang praktikum adalah ruang tempat berlangsungnya proses pembelajaran di laboratorium. Berbeda dengan laboratorium biologi yang juga dipakai untuk ruang kelas, laboratorium kimia hanya digunakan untuk kegiatan praktikum.

Gambar 3.1 Laboratorium Kimia Organik

Gambar 3.2 Laboratorium Kimia Fisika

Gambar 3.3 Laboratorium Kimia Dasar

Fasilitas-fasilitas utama sebagai berikut : Instalasi listrik, instalasi air dengan bak cucinya, instalasi gas, dan instalasi limbah.

Gambar 3.4 Instalati listrik di laboratorium kimia

Pada gambar diatas terlihat bahwa instalasi listrik pada laboratorium kimia kurang tepat, sebab berdekatan dengan westafel. Alangkah baiknya pemasangan instalasi listrik berjauhan dengan westafel, sehingga air tidak akan menjangkau instalasi listrik.

Gambar 3.4 Bak cuci di laboratorium kimia

Pada gambar diatas terlihat bahwa bak cuci pada laboratorium kimia diletakkan di samping setiap meja. Bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan bak cuci adalah porselen, hal ini bertujuan supaya tidak ada celah pada bak cuci sehingga tidak akan terjadi kebocoran.

Gambar 3.5 Instalasi gas di laboratorium kimia

Instalasi gas pada laboratorium kimia selain terdapat jendela untuk fentilasi udara, juga terdapat pipa di atas lemari asam yang berfungsi untuk menyedot zat-zat berbahaya yang direaksikan pada lemari asam sehingga tidak terhirup dan masuk ke dalam tubuh kita.

Gambar 3.6 pengelola limbah di laboratorium kimia

pembuangan limbah pada laboratorium kimia berada di belakang laboratorium. Dibelakang laboratorium kimia terdapat sebuah bak yang menampung semua limbah yang telah digunakan setelah praktikum kimia.Selain ada bak penampungan, pada laboratorium kimia setelah percobaan biasanya tidak semua bahan langsung dibuang melalui westafel, tetapi ada yang ditampung pada sebuah wadah. Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan meja dosen dan meja samping yang berfungsi untuk menyimpan alat atau bahan yang tidak dipindah-pindah.

Pada laboratorium kimia, meja guru atau dosen lebih tinggi daripada meja siswa dan hal ini sesuai dengan prosedur. Untuk penyimpanan tas, di laboratorium kimia tidak ada tempat khusus, sehingga biasanya tas siswa diletakkan di meja praktikum (lain meja dari yang digunakan untuk praktikum). Di samping ruangan terdapat meja yang terbuat dari beton yang biasanya digunakan untuk meletakkan bahan-bahan yang biasanya sering digunakan dalam praktikum.

Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan kerja di dalamnya, sebaiknya ruang praktikum memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut : Ventalasi udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak tertutup rapat, atau mungkin kipas angin (exhous-van).

Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka ke luar.Dapat dilihat pada gambar bahwa pintu masuk dan keluar tidak dibedakan, namun daun pintu sudah terbuka keluar.

Terdapat ruang yang terpisah antara ruang persiapan, penyimpanan dan ruang dosen.

Fasilitas pemadam kebakaran.Pemadam kebakaran diletakkan diluar ruangan disetiap laboratorium kimia.

2.1.3 Tata Ruang Laboratorium FisikaTata ruang pada laboratorium Fisika terdiri dari :a. Ruang Utamab. Ruang Penyimpananc. Ruang Administrasi

Nampak dari depanNampak dari belakangGambar 4.1 Laboratorium Fisika Dasar

Fasilitas-fasilitas yang ada di laboratorium fisika : Penerangan pada laboratorium fisika memiliki penerangan yang termasuk dalam kategori cukup baik. Di dalam laboratorium fisika penerangannya dapat diubah-ubah, maksudnya lampu tersebut dapat diatur mana saja yang akan dinyalakan. Ventilasi Tidak ada perlakuan khusus pada instalasi gas di labratorium fisika karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang membahayakan baik untuk alat-alat atau bahan lain maupun untuk indra penciuman manusia. Pada laboratorium fisika ventilasi yang ada hanya berupa jendela. Untuk ventilasi yang ada pada laboratorium fisika sudah baik, tetapi akan lebih nyaman jika dilengkapi dengan kipas penyedot, sehingga sirkulasi udara yang ada di dalam laboratorium nyaman.

Bak cuci Bak cuci yang ada pada laboratorium fisika hanya terdapat 1 buah. Hal ini karena dilaboratorium fisika tidak banyak menggunakan alat yang harus dicuci terlebih dahulu.

Listrik Pada gambar di samping terlihat bahwa instalasi listrik pada laboratoriumdiletakkan disetiap meja disetiap meja yang ada dan jauh dari aliran air atau bak cuci sehingga air tidak akan menjangkau instalasi listrik.

Mebelair Mebelair disisni dapat berupa meja untuk siswa, meja dosen, meja samping, maupun rak tas.

Meja Siswa Meja DosenGambar di atas adalah gambar meja siswa dan meja dosen. Di dalam laboratorium fisika antara meja siswa dan meja dosen tidak ada perbedaan ketinggian, sehingga disini dosen tidak dapat mengawasi secara jelas semua aktivitas siswanya dari meja dosen.

Gambar di samping adalah gambar meja samping yang terbuat dari beton yang bertujuan untuk menyimpan alat-alat yang tidak dipindah-pindah.

Gambar di samping adalah gambar untuk tempat penyimpanan tas saat melakukan praktikum, hal ini bertujuan agar tas tidak berserakan di atas meja dan tidak mengganggu jalannya praktikum.

Dalam laboratorium fisika juga dilengkapi dengan kotak P3K ataupun fasilitas pemadam kebakaran yang berfungsi unutk berjaga-jaga jika ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, seperti kebakaran, dll

Ruang Penyimpanan

Ruang Penyimpanan Alat dan Bahan

Pada ruang penyimpanan dan ruang administrasi yang ada di laboratorium fisika terdapat pintu yang menghubungkan kedua ruangan tersebut.

Ruang Administrasi

Ruang Administrasi

2.2 Cara Menyimpan Dan Memelihara Alat dan Bahan di Laboratorium Biologi, Kimia dan FisikaAlat yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing.Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat di laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit.Cara memperlakukan alat dan bahan di laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan.Cara menyimpan alat laboratorium dengan memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya.Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna/praktikan.Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing.Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris laboratorium.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat yaitu :1. Bahan dasar pembuatan alat2. Bobot alat3. Kepekaan alat terhadap lingkungan4. Pengaruh alat yang lain5. Kelengkapan perangkat alat dalam suatu setPenataan dan penyimpanan alat / bahan didasarkan pada :1.Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium, dan keadaan alat/bahan.2.Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan dicapai, keamanan dalam penyimpanan dan pengambilannya.Dasar dari penyimpanan alat, yaitu :1. Jenis Alat, misalnya gelas kimia, corong, cawan petri, lumpang dan alu2. Jenis bahan pembuat, misalnya kaca, porselin, logam dan kayu3. Percobaan, misalnya laju reaksi, kesetimbangan, dll4. Seberapa sering alat digunakan- Yang sering digunakan misalnya: gelas kimia- Yang jarang digunakan misalnya: lumpang & alu

2.2.1 Cara Menyimpan Dan Memelihara Alat dan Bahan di Laboratorium BiologiPenyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci.Pengelompokan alat-alat biologi menurut golongan percobaannya, seperti : Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan Morfologi. Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal-hal di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :1. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya jamur. Namun lemari mikroskop pada laboratorium biologi tidak dipasang lampu yang selalu menyala. Namun hanya diletakkan dalam lemari kayu yang terkunci.2. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker glass. Dapat dilihat pada gambar di bawah, alat yang berbahan kaca di laboratorium biologi juga diletakkan di satu lemari yang sama dan diberi daftar kelengkapan yang ditempel di kaca lemari.

3. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu.Alat disamping memiliki bobot yang berat sehingga tempatnya dibuat tetap dan tingginya sama seperti meja untuk siswa.

4. Pada laboratorium biologi, zat kimia diletakkan dalam lemari dan diberi label yang jelas.

5. Selain itu pada laboratoroum biologi, penyimpanan juga ada dilakukan dilemari pendingin (kulkas) , yaitu untuk pengembang biakan kapang atau bakteri.

6. Pengelompokan alat-alat biologi menurut golongan percobaannya, seperti : a. Struktur perkembangan tumbuhan,

mm

c. Mikrobiologi

d. Struktur Perkembangan Hewan

e. Anatomi Hewan

Untuk memelihara alat dan bahan di laboratorium biologi adalah dengan menyimpan alat dan bahan sesuai dengan yang dijelaskan.Dan juga disetiap alat yang ada diberikan petunjuk untuk menggunakan alat, sehingga mahasiswa dapat membaca melaksanakan petunjuk tersebut.

Dan untuk alat yang jarang dipakai disimpan dalam keadaan tertutup supaya tidak cepat rusak.

Untuk melakukan praktikum khusus dan menggunakan alat khusus, dapat menggunakan ruangan yang sudah lengkap dengan alat yang dibutuhkan sehingga praktikum dapat dilakukan ruangan tersebut tanpa memindahkan alat-alat yang ada.

2.2.2 Cara Menyimpan Dan Memelihara Alat dan Bahan di LaboratoriumKimiaPenyimpanan bahanyang ada dalam laboratorium kimia adalah sebagai berikut :a. Bahan kimia padatanLemari disamping berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan kimia yang berupa padatan. Untuk penyimpanan bahan kimia harus selalu diberi label, hal ini berfungsi agar bahan yang ada di dalam wadah dapat diidentifikasi seperti yang sudah dilakukan di dalam laboratorium kimia

b. Bahan kimia cairanPenyimpanan bahan kimia cair dalam laboratorium kimia diletakkan dalam sebuah rak dan yang berat ditaruh di bawah. Bahan-bahan yang peka cahaya disimpan dalam botol yang berwarna gelap, serta bahan kimia yang sama dikelompokkan menjadi satu. Untuk wadah menyimpan bahan kimia cairan menggunakan botol dengan mulut kecil. Sama dengan penyinpanan zat padatan, untuk bahan kimia cair juga harus diberi laber agar bahan yang ada di dalamnya dapat diidentifikasi.Penyimpanan alatyang ada dalam laboratorium kimia adalah sebagai berikut :a. Bahan dari kacagambar di samping adalah lemari untuk menyimpan alat kimia dengan bahan dasar dari gelas. Alat-alat tersebut ditata berdasarkan kesamaan jenis.

b. Lemari asam Lemari asam ini diletakkan berhimpit dengan dinding, hal ini dilakukan mengingat ukuran lemari asam yang besar. Lemari asam digunakan untuk mencampurkan bahan-bahan yang bersifat pekat. Alat ini dilengkapi dengan pipa penyedot yang berfungsi untuk menyedot gas yang berbahaya yang timbul akibat pereaksian. Selain itu di dalam lemari asam juga dilengkapi dengan westafel yang berfungsi sebagai tempat pembuangan bahan yang berlebih.c. Alat ukurLemari disamping berfungsi untuk menyimpan alat-alat untuk pengukuran. Alat-alat ukur ini dijadikan satu dalam satu lemari sehingga mudah untuk mencarinya jika dibutuhkan.

Untuk alat-alat yang satu set, disimpan menjadi satu dan saling berdekatan seperti pada gambar di bawah ini

Pastel dan mortal disimpan berdekatan bertujuan agar pada saat akan digunakan langsung dapat diambil keduanya.Untuk penyimpanan alat dalam laboratorium juga memperhatikan bobot atau berat alat. Alat-alat yang berat diletakkan dibagian bawah seperti pada gambar di bawah ini

Statif merupakan contoh alat yang berat sehingga diletakkan di bawah.

2.2.3 Cara Menyimpan Dan Memelihara Alat dan Bahan di LaboratoriumFisikaPenyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci.Penyimpanan alat di laboratorium fisika dikelompokkan berdasarkan bahan dasar penyusun alatnya.

a. Glasses

Lemari di atas berfungsi untuk menyimpan alat-alat yang berbahan dasar dari gelas. Alat-alat yang tinggi ditaruh dibelakang.

b. Ruang alat listrikLemari disamping berfungsi untuk menyimpan alat-alat listrik seperti amperemeter ataupun voltmeter. Pada lemari di samping sudah dilengkapi dengan lampu yang berfungsi untuk menjaga kelembapan tempat penyimpanan.

c. Ruang besiLemari di samping berfungsi untuk menyimpan alat-alat dengan bahan dasar dari besi. Alat-alat yang ada di lemari ini disusun berdasarkan bahan dasar pembuatannya dan jenis alatnya.

Untuk penyimpanan alat dalam laboratorium juga memperhatikan bobot atau berat alat. Alat-alat yang berat diletakkan dibagian bawah seperti pada gambar di bawah ini

Untuk alat-alat yang satu set, disimpan menjadi satu dan saling berdekatan seperti pada gambar di bawah ini

Alat yang sudah menjadi satu perangkat menyimpannya harus dijadikan satu, hal tersebut bertujuan agar pada saat akan menggunakan tidak ada alat yang hilang.Alat-alat yang berat dan diperlukan akurasi yang tinggi dalam praktikum, biasanya sudah diletakkan diatas meja dan tidak dipindah-pindah lagi, hal ini bertujuan untuk mempermudah saat akan menggunaknnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut

Alat-alat di atas tidak mungkin jika harus dipindah-pindah karena mengingat beratnya alat tersebut, sehingga alat-aat tersebut diletakkan di atas meja secara permanen.

BAB IIIPENUTUP

3.1. SimpulanUntuk memberdayakan laboratorium diperlukan beberapa keterampilan. Salah satu keterampilan tersebut adalah dapat menata ruang laboratorium, menyimpan dan memelihara alat dan bahan dengan baik. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Penataan dan penyimpanan alat didasarkan pada keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium, keadaan alat, dan kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan dicapai, serta keamanan dalam penyimpanan dan pengambilannya. Berdasarkan keadaan alat, maka alat dapat dikelompokkan atas jenis alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa sering alat tersebut digunakan, atau jenis percobaan. Pada laboratorium yang berbeda akan terjadi tatanan ruang yang berbeda. Hal ini kerena alat yang digunakan berbeda, sehingga susah untuk disatukan antara laboratorium fisika, kimia dan biologi secara bersamaan. Alat dan bahan yang ada hendaknya diletakkan ketempat semula setelah selesai digunakan dan dibersihkan sehingga tetap awet dan tidak mengundang terjadinya bahaya.

DAFTAR PUSTAKA

Avidianto, D. 2010. Cara Menyimpan Alat dan Bahan Laboratorium IPA. http://devoav1997.webnode.com/news/cara-menyimpan-alat-dan-bahan-laboratorium-ipa-/ (diakses 26 Maret 2015)

Hadi, Langgeng, (2008), Pengelolaan Lab Bagian 4 (Administrasi Fasilitas Di Laboratorium), http://www.psb-psma.org/content/blog/pengelolaan-lab-bagian-4-administrasi-fasilitas-di-laboratorium, (diakses tanggal 26 Maret 2015)

Jevuska, (2009), Pengelolaan Laboratorium Sekolah, http://www.jevuska.com/topic/pengelolaan+laboratorium+sekolah.html, (diakses tanggal 26 Maret 2015)