KWU JASA KURIRKU

download KWU JASA KURIRKU

of 5

Transcript of KWU JASA KURIRKU

JASA KURIRKUCuaca ekstrem, hujan dan jalanan Solo yang makin macet adalah kabar buruk bagi banyak orang. Namun tidak bagi Noer Hidayanto dan kawan-kawan. Dalam kondisi seperti inilah justru bisnisnya semakin berkembang. Dengan cuaca yang sering hujan dan macet, banyak orang yang malas keluar rumah untukmembeli sesuatu, khususnya makanan. Begitu pula dengan pegawai kantoran yang enggan keluar kantor untuk sekadar membeli makanan saat rehat siang tiba.

Kurirku adalah usaha penyedia jasa kurir atau pengantaran barang yang kini sedang naik daun. Apalagi saat ini tarif parkir di Solo naik, orang jadi malas untuk keluar. Bersamaempat rekannya, Novianto, Wiwid, Abbas dan

1

Muhammad, Noer mendirikan sebuah perusahaan kurir yang unik di Solo. Jasa kurir ini bukan seperti jasa kargo atau pengiriman paket atau barang lainnya yang bertebaran di Kota Solo, namun lebih mirip seperti layanan delivery order. Saat ada orang yang memesan makanan misalnya, dia tinggal menghubungi Kurirku untuk memesan makanan di restoran atau gerai yang diinginkannya. Dalam waktu 30 menit, seorang kurir mengirimkan makanan yang dipesan tersebut. Carakerja jasa ini cukup sederhana. Pelanggan tinggal menelepon kurir jika ada pesanan atau barang yang tidak dapat diambil sendiri. Kurirku bukan hanya melayani pengambilan barang, juga melayani pemesanan barang tertentu. Setiap pesanan dalam kota Solo hanya dikenai charge Rp2.000.Adajuga konsumen yang baru saja periksa ke dokter tapi malas antre untuk ambilresep, dia menelepon kami dan minta diambilkan, ujar Noer. Menurutnya,respons masyarakat sangat bagus. Usaha yang baru berdiri pada Desember tahun lalu ini terbilang naik daun karena sudah mampu menggaet 300-an pelanggan. Apalagi mereka kini bekerja sama dengan belasan restoran dan rumah makan ternama di Solo seperti Nasi Liwet Wongso Lemu, Timlo Sastro, Bebek Goreng PakSlamet, Bakso Alex dan lain-lain. Dengankerja sama itu pesanan pelanggan melalui Kurirku harus didahulukan daripada pesanan yang lain. Kerja sama ini dianggap menguntungkan bagi pemilik gerai makanan karena mampu mendongkrak jumlah pelanggan. Para pelanggan yang enggan datang langsung bisa mengakses makanan. Sementara para pemilik rumah makan yang tak memiliki layanan delivery order kini jadi bisa mengakses pelangganResponsnya bagus, ada pelanggan yang tiap hari pesan ke kami, kata Novianto, rekan Noer yang juga pendiri Kurirku. Hinggakini, sebagian besar usaha yang bekerja sama dengan Kurirku adalah usaha kuliner. Hal ini karena usaha kuliner masih menjadi yang paling potensial untuk layanan

delivery order. Sedangkan banyak usaha kuliner yang kini belum memilikilayanan delivery order. Mereka yang memiliki layanan itu pun biasanya

2

menetapkan tarif yang lumayan mahal untuk antar-jemput. Hal initerkait dengan biaya operasional dan karyawan yang bertugas. PengalamanPribadiIdependirian usaha jasa kurir ini pun sebenarnya berawal dari pengalaman pribadi mereka. Para pendiri Kurirku yang juga menjadi karyawan kantoran ini sering kesulitan mencari makan saat sedang bekerja. Sementara itu hanya ada beberapa gerai makanan yang mau melayani delivery

order.Nah, itu sebenarnya pengalaman pribadi kami. Kemudian muncul idebagaimana kalau ini Kelimaorang yang biasa wedangan di kawasan Jajar ini pun mulai membahas usaha ini secara serius. Hasilnya, terbentuklah Kurirku yang awalnya melayani pesanan makanan. Pertama kali mereka mendatangi masingmasing usaha satu persatu dan Awalnya,usaha yang dulu belum punya nama ini sempat diragukan oleh seorang pemilik usaha kuliner. Pengusaha tersebut memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan dengan layanan delivery order yang melibatkan usahanya. Tapi ternyata setelah pesanan kami terus menerus datang, akhirnya dia percaya juga, ungkap Noer.

3

Produk Unik Air Terjun Dalam Gentong

Jika biasanya untuk menikmati panorama alam seperti air terjun dan kawasan pedesaan kita harus pergi jauh ke pinggiran kota, sepasang suami istri Ritta Aprianti dan Rery Enrico berhasil menghadirkan miniatur pemandangan alam dalam sebuah gentong bekas. Dari mulai pemandangan air terjun lengkap dengan gemericik suara air yang mengalir sampai panorama pedesaan yang dilengkapi dengan sawah dan pepohonan, ditampilkan Ritta dan Rico dalam media yang lebih kecil dengan menggunakan gentong tanah liat yang dilubangi salah satu sisinya. Berbekal kecintaannya yang begitu besar terhadap pemandangan alam, Ritta dan Rico mulai terdorong memanfaatkan bakat mereka di bidang seni untuk menciptakan suasana alam di media gentong. Ide ini sengaja dijalankan agar mereka bisa menikmati miniatur pemandangan alam dari dalam rumahnya. Siapa sangka bila berawal dari sebuah hobi kini pasangan suami istri ini berhasil mengangkat produk kerajinan unik tersebut menjadi peluang bisnis yang menjanjikan omset besar setiap bulannya.

Melihat minat pasar yang semakin besar, Ritta dan Rico memutuskan untuk mulai memproduksi kerajinan unik ini secara rutin. Dengan label Curug Gentong yang memiliki arti air terjun di dalam gentong, mereka merintis usahanya dengan modal uang senilai Rp 5 juta untuk membeli bahan baku dan peralatan produksi. Beberapa bahan dan alat yang dibutuhkan antara lain semen, batu karang, batu apung, gentong, cat, rumput imitasi, selang plastik, serta lampu. Dengan modal bahan baku dan peralatan yang mudah ditemukan di pasaran, Ritta dan Rico memproduksi curug gentong di bengkel kerjanya yang juga menjadi tempat tinggalnya saat ini, terletak di Jalan Sersan Aning, Komplek Samudra Indonesia, Blok H 5 No.1, Depok, Jawa Barat. Meskipun mereka belum memiliki galeri yang memadai,

4

namun

melaluistrategi rajin

pemasaran word berbagai

of

mouth dan

mengikuti

acara

pameran, produk curug gentong telah dikenal masyarakat luas dan mendapatkan berbagai pesanan dari pasar dalam negeri maupun luar negeri. Misalnya saja pesanan dari Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang yang pernah mampir ke bengkel curug gentong.

Dengan menampilkan kreatifitas dan inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya, sudah sepantasnya bila produk curug gentong berhasil dijual ke pasaran dengan harga yang cukup mahal. Yakni berkisar antara Rp 200.000,00 sampai Rp 2.000.000,00. Biasanya harga yang ditentukan menyesuaikan tingkat kesulitan selama proses produksi, semakin rumit desain yang diminta maka semakin mahal pula harga yang ditawarkan pihak curug gentong. Sehingga tidak heran bila omset yang diterima Ritta dan suaminya bisa mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya.

Sumber :http://bisnisukm.com/produk-unik-air-terjun-dalam-gentong.html

5