Kwu (Artikel 1)

12
Alisya Amalia Paripurna (135060707111039) Maria Benita Hale (135060707111029) Peranan Lembaga Keuangan (Bank) Bagi Perkembangan UKM penulis: Lilik Sunarsih (2013) ABSTRAK UKM, Perbankan, dan Kredit adalah suatu kegiatan yang saling berkaitan. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil Menengah adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.” Perbankan merupakan lembaga yang bergerak pada jasa keuangan. Lembaga ini selain mengumpulkan uang masyarakat juga memberikan kredit kepada masyarakat baik untuk kepentingan konsumtif maupun untuk kegiatan usaha. Sedangkan pengertian kredit menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankkan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu bedasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Dalam pelaksanaanya, UKM memerlukan dana dari bank, tetapi dalam penyalurannya UKM masih memiliki berbagai permasalahan. Meskipun penyaluran kredit untuk UKM masih

Transcript of Kwu (Artikel 1)

Page 1: Kwu (Artikel 1)

Alisya Amalia Paripurna (135060707111039)Maria Benita Hale (135060707111029)

Peranan Lembaga Keuangan (Bank) Bagi Perkembangan UKMpenulis: Lilik Sunarsih (2013)

ABSTRAKUKM, Perbankan, dan Kredit adalah suatu kegiatan yang saling berkaitan. Menurut

Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil Menengah adalah:

“Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara

mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari

persaingan usaha yang tidak sehat.” Perbankan merupakan lembaga yang bergerak

pada jasa keuangan. Lembaga ini selain mengumpulkan uang masyarakat juga

memberikan kredit kepada masyarakat baik untuk kepentingan konsumtif maupun

untuk kegiatan usaha. Sedangkan pengertian kredit menurut UU No. 7 tahun 1992

tentang perbankkan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu bedasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu

dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Dalam

pelaksanaanya, UKM memerlukan dana dari bank, tetapi dalam penyalurannya UKM

masih memiliki berbagai permasalahan. Meskipun penyaluran kredit untuk UKM

masih tergolong rendah, saat ini banyak bank yang berupaya membantu

mengembangkan UKM.

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam

pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan

ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil

pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu

yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan

berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih

tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman yang telah

dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila

pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini

Page 2: Kwu (Artikel 1)

seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum

mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.

Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari

pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama

pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih

kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan

perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha

yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya. Pengembangan UKM tentunya

sangat terkait dengan tersedianya modal yang notabene perlu diperhatikan. Karena

pada dasarnya modal merupakan hal yang perlu diutamakan dalam pembentukan

UKM dan pengembangannya. Selama ini masalah yang sering dihadapi oleh pelaku

UKM lebih condong pada permasalahan internal, yaitu kurangnya permodalan dan

terbatasnya akses pembiayaan

Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan

suatu unit usaha. Sehingga para pelaku UKM harus pandai dalam mendapatkan modal

yang nantinya menjadi acuan dalam mengembangkan usahanya. Oleh karena itulah

selain pemerintah, UKM juga harus memiliki kerjasama dengan lembaga khusus yang

bersedia untuk membantu dalam hal permodalan. Lembaga tersebut tidak lain adalah

Bank. Secara umum bank merupakan sebuah lembaga intermediasi keuangan yang

umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang,

meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.

Dengan adanya permasalahan diatas, maka penulis berkenan untuk menulis artikel

dengan judul “peran lembaga keuangan (Bank) bagi perkembangan UKM”.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dalam

penulisan artikelini akan dibahas permasalahan, yaitu apa peran lembaga keuangan

(Bank) bagi perkembangan UKM dan apa saja kendala yang dihadapi oleh pelaku

UKM dalam melakukan pinjaman kepada pihak Bank? 

PEMBAHASAN

Page 3: Kwu (Artikel 1)

Definisi Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan merupakan lembaga yang bersifat sebagai perantara

bagi mereka yang mempunyai dana dan bagi mereka yang memerlukan dana.

Dalam kegiatan pembangunan suatu negara, lembaga keuangan memiliki

peranan sebagai pembangunan tatanan perekonomian dengan tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, lembaga keuangan juga

dapat diartikan sebagai suatu badan  yang bergerak dibidang keuangan untuk

menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat. Lembaga Keangan memiliki

fungsi utama ialah sebagai lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah atau

masyarakat ataupun sebagai lembaga yang menyalurkan dana pinjaman untuk

nasabah atau masyarakat.

Peran lembaga keuangan secara umum

Secara umum, fungsi dan peran lembaga keuangan antara lain:

1. Pengalihan Aset ( Assets Transmutation )

Lembaga Keuangan memiliki aset dalam bentuk pijaman kepada pihak lain

dalam jangka waktu tertentu, dana pembiayaan aset tersebut diperoleh dari

tabungan masyarakat. Di dalam sebuah perekonomian terdapat unit-unit yang

mengatur surplus dan defisit dana. Fungsi lembaga keuangan di sini adalah

mengalihkan dana dari unit surplus ke unit defisit. Contoh pemberian kredit

oleh perbankan.

2. Likuiditas ( Liquidity )

Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang tunai pada

saat dibutuhkan. Lembaga keuangan sangat berperan dalam menciptakan

likuditas. Likuiditas berhubungan dengan kemampuan menyediakan uang tunai

dan ini sangat dibutuhkan. Jika kita membutuhkan uang tunai dan memiliki

rekening di bank, maka kita dapat memiliki uang dengan mengambilnya ke

bank.

3. Realokasi Pendapatan ( Income Reallocation )

Lembaga Keuangan sebagai tempat realokasi pendapatan untuk persiapan

dimasa yang akan datang. Banyak individu yang memiliki pendapatan tetap dan

memadai berpikiruntuk memanfaatkan dana di kemudian hari. Lembaga

keuangan berfungsi untuk menyediakan jasa pengalokasian pendapatan. Dengan

demikian, kita bisa menikmati pensiun tanpa khawatir tidak mempunyai

Page 4: Kwu (Artikel 1)

pendapatan, kan ada dana pensiun yang diselenggarakan oleh lembaga

keuangan.

4. Transaksi ( Transaction )

Lembaga Keuangan menyediakan jasa untuk mempermudah transaksi moneter.

Definisi UKM (Usaha Kecil Menengah)

UKM (Usaha Kecil dan Menengah) merupakan sebuah istilah yang mengacu ke

jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut

Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah kegiatan

ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas

merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan

usaha yang tidak sehat. 

Peran Lembaga Keuangan (Bank) Bagi Perkembangan UKM

1. Peran Bank Dalam Mengembangkan UKM

Lembaga perbankkan mempunyai peran yang penting bagi setiap perusahaan

baik untuk memenuhi kebutuhan modal atau dana untuk menunjang kegiatan usaha,

juga mempunyai peranan penting bagi perusahaan khususnya bagi perusahaan kecil

atau usaha kecil. Usaha kecil mempunyai salah satu kelemahan, yaitu kurang

tertibnya dalam melakukan pencatatan dan lemah dalam menejemen. Kelemahan ini

dapat membawa dampak terhadap penggunaan dana perusahaan tidak terkendali.

Untuk menghindari pemborosan penggunaan dapat memanfaatkan untuk mengontrol

penggunaan dana yaitu dengan menyimpan uang ke bank. Setiap mendapatkan uang

segera dimasukkan ke bank sebelum digunakan dengan demikian penggunaan uang

dapat sedikit terkontrol dalam penggunaanya. Bagi lembaga perbankkan untuk saling

memberikan keuntungan kedua belah pihak, pihak bank dapat membantu untuk

melakukan pembinaan dalam melakukan pencatatan yang baik sehingga penggunaan

dana dapat terkontrol dan dapat membuat rencana kas yang membawa dampak usaha

kecil tersebut dapat membuat rencana untuk melakukan pengembangan.

Dengan pembinaan dan pelatihan yang dilakukan bank terhadap UKM akan

dapat membiasakan pelaku UKM untuk tertib administrasi dan ini dapat digunakan

untuk meyakinkan pihak bank untuk memberikan kredit. Seperti dalam Kompas (15/7

2008) berdasarkan statistik, terdapat lebih dari 48 juta pengusaha UKM di Indonesia.

Page 5: Kwu (Artikel 1)

Namun sampai akhir tahun 2007, baru 18 juta diantaranya yang disentuh

oleh financial institution, termasuk bank. Sementara sisanya yang sekitar 30 juta

pengusaha UKM belum bankable. Selain itu Bank juga bisa menjalin kerjasama

dengan intitusi lain misalkan dengan lembaga pendidikan atau lembaga masyarakat

yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan terhadap UKM.

Dengan keberhasilan usaha kecil dalam mengembangkan usaha secara otomatis

juga akan memberikan keuntungan bagi bank yang membinanya, keuntungan tersebut

lancarnya pembayaran kredit maupun bunga dan setiap kebutuhan dana untuk

pengembangan usaha kecil yang dibinanya akan melakukan pemilihan bank telah

membantunya.

2. Fungsi Bank

Perbankan mempunyai peran yang penting dalam menunjang kegiatan dunia

usaha. Khususnya bagi perusahaan maupun individu yang membutuhkan modal dalam

rangka mengembangkan usaha. Selain hal itu juga sebagai tempat untuk menyimpan

uang yang lebih aman dibanding disimpan di perusahaan dan juga akan mendapatkan

keuntungan tambahan berupa bunga.  Oleh karena sebuah bank itu menghimpun dana

dari masyarakat, maka ia juga berkewajiban menyediakan dana  dengan cara-cara

yang paling baik melayani kepentingan masyarakat di samping kepentingan pemilik

dana-dana itu (Hasyim,1987,3). Dibutuhkan objektivitas dan kebijaksanaan untuk

mengalokasikan dana karena ada resiko yang tinggi jika dalam mengalokasikan salah.

Hal itu akan dapat mengakibatkan adanya kredit macet yang membawa dampak

terhadap kerugian yang sangat besar.

Penggunaan dana perbankan sebagian besar disalurkan untuk kredit dengan

pemberian kredit tersebut bank akan mendapatkan keuntungan berupa bunga.

Menurut Dahlan ( 1999,107) penggunaan dana untuk penyaluran kredit ini mencapai

70-80% dari volume usaha bank. Hal itu menunjukan bahwa dana yang dihimpun

oleh bank sebagian besar disalurkan kepada masyarakat berupa kredit. Kredit yang

disalurkan semakin banyak memang boleh dikatakan dana tersebut produktif untuk

kepentingan masyarakat yang membutuhkan dana untuk mengembangkan usahanya

maupun kepentingan konsumtif. Namun demikian dengan kredit yang semakin besar

juga akan membawa resiko yang tinggi pula jika nasabah tidak mampu untuk

membayar angsuran maupun bunga. Untuk itu Bank perlu melakukan kerjasama yang

baik antara bank dengan nasabah khususnya untuk nasabah UKM. 

Page 6: Kwu (Artikel 1)

Kendala Yang Dihadapi Oleh Pelaku UKM

Meskipun lembaga keuangan banyak berperan dalam membantu UKM,

namun terdapat kendala untuk bermitra dengan bank. Usaha kecil dituntut

menyajikan proposal usaha yang feasible atau layak usaha dan menguntungkan.

Disamping itu lembaga keuangan bank mensyaratkan usaha kecil harus bankable

alias dapat memenuhi ketentuan bank. Inilah persoalannya. Akibat bank berlaku

prudent atau hati-hati, maka makin mempersulit usaha kecil untuk mengakses

sumber modal. Usaha kecil yang sulit mengakses bank akan mencari jalan pintas,

yaitu dengan mendapatkan modal dari para rentenir, tetapi usaha kecil harus

rela dengan biaya uang yang mencekik. Ada anggapan salah, yang seolah-

olah usaha kecil tidak mempermasalahkan biaya bunga yang tinggi dari rentenir.

Mereka terpaksa memakai uang rentenir karena terpaksa akibat sulit mengakses

modal dari bank.

Selain itu, juga ada kendala lain yang berhubungan dengan permodalan.

Dimana, permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk

mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada

umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan

yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya

sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya

sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh

bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM

adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta

yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan. Terkait dengan hal ini, UKM juga

menjumpai kesulitan dalam hal akses terhadap sumber pembiayaan. Selama ini yang

cukup familiar dengan mereka adalah mekanisme pembiayaan yang disediakan oleh

bank dimana disyaratkan adanya agunan. Terhadap akses pembiayaan lainnya seperti

investasi, sebagian besar dari mereka belum memiliki akses untuk itu. Dari sisi

investasi sendiri, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila

memang gerbang investasi hendak dibuka untuk UKM, antara lain kebijakan, jangka

waktu, pajak, peraturan, perlakuan, hak atas tanah, infrastruktur, dan iklim usaha.

Page 7: Kwu (Artikel 1)

SOLUSI

Dari kendala-kendala tersebut, diperlukan suatu solusi yang nantinya mampu

untuk menutup semua kelemahan yang terkait dengan kerjasama antara pelaku UKM

dengan lembaga keuangan yang tidak lain adalah Bank. Adapun solusinya, antara

lain:

1. Pemerintah harus lebih memperhatikan perkembangan UKM, terutama dalam

hal permodalan yang mengkaitkan pihak Bank sebagai pemberi pinjaman

kepada pelaku UKM. Dimana, pemerintah harus memberikan himbauan kepada

pihak Bank untuk tidak terlalu mempersulit masyarakat yang membutuhkan

dana untuk pembiayaan sekaligus modal bagi pelaksanaan UKM.

2. Pemerintah perlu memperluas skema kredit khusus dengan syarat-syarat yang

tidak memberatkan bagi UKM, untuk membantu peningkatan permodalannya,

baik itu melalui sektor jasa finansial formal, sektor jasa finansial informal,

skema penjaminan, leasing dan dana modal ventura. Pembiayaan untuk UKM

sebaiknya menggunakan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang ada maupun

non bank. Lembaga Keuangan Mikro bank antara Lain: BRI unit Desa dan Bank

Perkreditan Rakyat. Sampai saat ini, BRI memiliki sekitar 4.000 unit yang

tersebar diseluruh Indonesia. Dari kedua LKM ini sudah tercatat sebanyak 8.500

unit yang melayani UKM. Untuk itu perlu mendorong pengembangan LKM

agar dapat berjalan dengan baik, karena selama ini LKM non koperasi memilki

kesulitan dalam legitimasi operasionalnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://liliksunarsih.blogspot.com/2013/12/artikel-lembaga-keuangan.htmlhttp://ejournal.gunadarma.ac.idhttp://khumaelah.blogspot.com/2011/12/artikel-usaha-kecil-menengah.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengahhttp://sprastia.blogspot.com/2011/08/edukasi-perbankan.html