Kurikulum Indonesia
-
Upload
dhiya-najmah-pratiwi -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
description
Transcript of Kurikulum Indonesia
![Page 1: Kurikulum Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081822/5695d2471a28ab9b0299ce51/html5/thumbnails/1.jpg)
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
No Tahun Nama Kurikulum Nama Menteri Tafsiran Anda
1 1947 Rencana Pembelajaran 1947Ali Sastroamidjojo
Ciri utama kurikulum ini adalah lebih menekankan pada
pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan
bangsa lain.
2 1952 Rencana Pelajaran Terurai
1952
Bahder Djohan Ciri dari kurikulum ini pembelajaran dipusatkan pada program
pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional,
kerigelan dan jasmani.
3 1964 Rentjana Pendidikan 1964Prijono
Ciri dari kurikulum ini adalah: bahwa pemerintah mempunyai
keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk
pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan
pada program Pancawardhana (Hamalik, 2004), yaitu
pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan,
dan jasmani.
4 1968 Kurikulum 1968Mashuri Saleh
Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada
upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat
jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani,
![Page 2: Kurikulum Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081822/5695d2471a28ab9b0299ce51/html5/thumbnails/2.jpg)
moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan
diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
5 1975 Kurikulum 1975 Syarief ThayebZaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran
setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: petunjuk
umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat
pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.
6 1984 Kurikulum 1984
Nugroho Notosusanto
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski
mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting.
Kurikulum ini juga sering disebut “Kurikulum 1975 yang
disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar.
Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga
melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
atau Student Active Leaming (SAL).
7 1994 Kurikulum 1994 dan
Suplemen Kurikulum 1999Wardiman Djojonegoro
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984
dan dilaksanakan sesuai dengan undang-undang no. 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem
pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem
semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang
![Page 3: Kurikulum Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081822/5695d2471a28ab9b0299ce51/html5/thumbnails/3.jpg)
Juwono Soedarsonopembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan
dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi
pelajaran cukup banyak.
8 2004 Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK)Abdul Malik Fadjar Setiap pelajaran diurai berdasar kompetensi apakah yang mesti
dicapai siswa. Sayangnya, kerancuan muncul bila dikaitkan dengan
alat ukur kompetensi siswa, yakni ujian. Ujian akhir sekolah
maupun nasional masih berupa soal pilihan ganda. Bila target
kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya tentu lebih banyak pada
praktik atau soal uraian yang mampu mengukur seberapa besar
pemahaman dan kompetensi siswa.
9 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
Bambang Sudibyo Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi
pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah banyak
perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling
menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk
![Page 4: Kurikulum Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081822/5695d2471a28ab9b0299ce51/html5/thumbnails/4.jpg)
merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi
siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan karangka
dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi
dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap
satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional. Jadi pengambangan perangkat pembelajaran, seperti
silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan
pendidikan (sekolah) dibawah koordinasi dan supervisi pemerintah
Kabupaten/Kota.
10 2013 Kurikulum 2013 Mohammad Nuh Kurikulum 2013 merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh
pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun.
Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya di tahun 2013
dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah percobaan.
Di tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV,
dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X
dan XI. Diharapkan, pada tahun 2015 telah diterapkan di seluruh
jenjang pendidikan. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian,
yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan
perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi
pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang
ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi
![Page 5: Kurikulum Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081822/5695d2471a28ab9b0299ce51/html5/thumbnails/5.jpg)
Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb, sedangkan materi yang
ditambahkan adalah materi Matematika. Materi pelajaran tersebut
(terutama Matematika) disesuaikan dengan materi pembelajaran
standar Internasional sehingga pemerintah berharap dapat
menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di
luar negeri.