1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

27
Perkembangan Kurikulum di Indonesia Bab 1b

description

p sinar

Transcript of 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Page 1: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Bab 1b

Page 2: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Pendahuluan• Perkembangan kurikulum di indonesia dari periode sebelum

tahun 1945 sampai yang sekarang ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bahkan kurikulum 2013. Selama proses pergantian Kurikulum tidak ada tujuan lain hanya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, rancangan pembelajaran yang ada di sekolah.

• Dari masa ke masa kurikulum yang terdapat di setiap negera berubah yang ini menurut sebagian pakar disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang berkembang dan disamping itu kondisi dan tuntutan zaman pun berubah.

• Untuk menyesuaikan dengan zaman, kurikulumpun mengalami perkembangan. Perkembangan itupun terjadi pada kurikulum di Negara Indonesia.

Page 3: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Periode sebelum 19451. Kurikulum pada masa VOC2. Kurikulum Sebelum 1892 (Sebelum Reorganisasi)3. Kurikulum Setelah 1892 ( Setelah Reorganisasi)4. Kurikulum Sekolah Kelas Dua5. Kurikulum VolkSchool6. Kurikulum ELS (Europese Lagere School)7. Kurikulum HCS (Holland Chinese School)8. Kurikulum HIS (Holland Inlandse School)9. Kurikulum MULO (Meer Uitgebreid Lager

Onderwijs)10. Kurikulum HBS (Hogere Burger School)

Page 4: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum pada masa VOC• Menurut peraturan sekolah 1643 tugas guru dalah memupuk rasa takut

kepada Tuhan, mengajarkan dasar agama Kristen , mengajak anak berdoa, bernyanyi , pergi ke gereja, mematuhi orang tua, penguasa, dan guru-guru.

• Walaupun tak ada kurikulum yang ditentukan biasanya sekolah menyajikan pelajaran selain agama, juga membaca, menulis dan menyanyi.

• Demikian pula tidak ditentukan lama belajar. Peraturan hanya menentukan bahwa anak pria lebih dari usia 16 tahun dan anak wanita lebih dari 12 tahun hendaknya jangan dikeluarkan dari sekolah.

• Pembagian dalam 3 kelas untuk pertama kali dimulai pada tahun 1778. Di kelas 3, kelas terendah, anak-anak belajar abjad, di kelas 2 memaca, menulis, dan bernyanyi dan di kelas 1, kelas tertinggi: membaca, menulis, katekismus, bernyanyi dan berhitung.

Page 5: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum Sebelum 1892 (Sebelum Reorganisasi)

• Sebelum 1892, Sekolah rendah tidak mempunyai kurikulum yang uniform, walaupun dalam peraturan 1871 ada petunjuk yang menentukan kegiatan sekolah.

• Ada 4 mata pelajaran yang diharuskan , yakni membaca, menulis, bahasa (bahasa daerah dan bahasa Melayu), dan berhitung.

• Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Melayu. Adapun mengenai pelajaran Agama, tidak di ajarkan. Seperti halnya di belanda pada masa liberal.

• Statuta 1874 menyatakan pengajaran agama dilarang di sekolah pemerintah, akan tetapi ruang kelas dapat digunakan untuk itu tetapi di luar jam pelajaran.

Page 6: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum Setelah 1892 ( Setelah Reorganisasi)

• Dalam peraturan 1893 terdiri atas pelajaran 1)membaca dan menulis dalam bahasa daerah dalam huruf daerah dan latin, 2)membaca dan menulis dalam bahasa Melayu, 3)berhitung, 4)ilmu bumi Indonesia, 5)ilmu alam, 6)sejarah pulau tempat tinggal, 7)menggambar dan 8)mengukur tanah.

• Lama pelajaran diperpanjang dari 3 menjadi 5 kelas. Sekolah dibagi dalam 5 kelas yang terpisah sehingga sekolah beruangan satu lambat laun lenyap.

• Sekolah Kelas Satu tidak menjadi popular di kalangan Priayi, karena tidak memberikan pelajaran bahasa Belanda. Akhirnya, pada tahu 1907 bahasa Belanda dimasukkan ke dalam program Sekolah kelas Satu dan lama studi diperpanjang menjadi 6 tahun.

Page 7: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum Sekolah Kelas Dua• Di sebut Sekolah Kelas Dua karena orang-orang yang sekolah

disana khusus sebagian kecil rakyat. (Setelah masa reorganisasi)• Sekolah ini akan mempersiapkan berbagai ragam pegawai rendah

untuk kantor pemerintah dan perusahaan swasta. • Disamping itu juga untuk mempersiapkan guru bagi Sekolah Desa. • Sekolah ini mempunyai kurikulum yang sangat sederhana

dikarenakan sekolah ini pada mulanya untuk seluruh rakyat Indonesia walupun dalam perkembangannya kemudian lebih spesifik lagi.

• Program Sekolah Kelas Dua ini sama dengan program Sekolah kelas Satu (kelas 1-3). Sehingga sekolah terdiri dari dua jenis sekolah, yaitu Sekolah Kelas Satu terutama bagi anak golongan atas dan Sekolah Kelas Dua untuk orang biasa.

Page 8: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum VolkSchool

• Kurikulum ini muncul seiring dengan kebutuhan rakyat yang pada saat itu banyak buta huruf dan tidak bisa berhitung.

• Akan tetapi, sekolah ini tetap saja dirasa tidak memenuhi keinginan murid untuk melanjutkan pelajarannya.

• Banyak anak-anak dari sekolah ini yang ingin dipindahkan ke Sekolah Kelas Dua.

• Akhirnya, sekolah desa ini menjadi substruktur dari Sekolah Kelas Dua dengan mangadakan perbaikan kurikulum Sekolah Desa.

Page 9: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum ELS (Europese Lagere School)

• Setelah Hindia Belanda diterima kembali dari tangan Inggris pada tahun 1816 oleh para Komisariat Jendral, maka pendidikan ditanggapi secara lebih sungguh-sungguh, walaupun kegiatan mereka hanya terfokus pada anak-anak berdarah Belanda.

• Sekolah Belanda ini sejak mulanya dimaksudkan agar sama dengan Netherland.

• Kurikulum ini terdiri atas pelajaran 1)membaca, 2)menulis , 3)berhitung, 4)bahasa Belanda, 5)sejarah, 6)ilmu bumi dan 7)mata pelajaran lainnya. Sedangkan pelajaran agama ditiadakan.

• Pada tahun 1868 bahasa prancis diajarkan dan merupakan syarat untuk masuk ke sekolah Belanda.

Page 10: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum HCS (Holland Chinese School)

• HCS mempunyai dasar yang sama dengan ELS. Bahasa Perancis biasanya diajarkan pada sore hari seperti halnya dengan bahasa Inggris, yang sebenarnya tidak diberikan kepada ELS, namun diajarkan berhubung dengan kepentingan bagi perdagangan.

• Kurikulum dan buku pelajarannyapun sama dengan ELS.

Page 11: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum HIS (Holland Inlandse School)

• Pendirian HIS pada prinsipnya dikarenakan keinginan yang kian menguat di kalangan orang Indonesia untuk memperoleh pendidikan, khususnya pendidikan Barat.

• Kurikulum HIS seperti yang tercantum dalam Statuta 1914 No. 764 meliputi semua mata pelajaran. Lulusannyapun akhirnya bisa melanjutkan ke STOVIA (School tot Opleiding van Indisce Artsen), Sekolah “Dokter Djawa”) dan MULO.

• Selain itu mereka memasuki Sekolah Guru, Sekolah Normal, Sekolah Teknik, Sekolah Tukang, Sekolah Pertanian, Sekolah Menteri Ukur, dan lain-lain.

Page 12: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs)

• Dengan program yang diperluas. MULO merupakan sekolah pertama yang tidak mengikuti pola pendidikan Belanda, namun tetap berorientasi pada Barat dan tidak mencari penyesuaian dengan keadaan Indonesia.

• Programnya terdiri atas empat bahasa yakni, belanda, Perancis, Inggris dan Jerman.

• Kursus MULO ini dibuka pada tahun 1903. Kursus ini dimaksud sebagai sekolah rendah.

Page 13: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum HBS (Hogere Burger School)

• Kurikulum HBS di Indonesia tak sedikitpun berbeda dengan yang ada di negeri Belanda.

• Kurikulum ini dirasa mantap tanpa mengalami banyak perubahan. Apa yang diajarkan tampaknya universal. Bahannyapun dapat berubah disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, namun mata pelajarannya tetap sama.

• Siswa HBS harus mempunyai bakat yang tinggi dalam IPA , matematika ataupun bahasa.

• Dan untuk gurunyapun, hanya mereka yang memperoleh gelar Ph.D (Doktor) atau diploma yang boleh mengajar. Dengan demikian ini dapat mencapai taraf yang sama dengan sekolah yang terdapat di Netherland.

Page 14: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Tahun 1945 Sampai Tahun 1968 (Masa Kemerdekaan dan Pemerintahan OrdeLama)

• Kurikulum 1947, Rentjana Pelajaran 1947• Kurikulum 1952, Rentjana Pelajaran Terurai

1952 • Kurikulum 1964, Rentjana Pendidikan 1964

Page 15: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum 1947, Rentjana Pelajaran 1947

• Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah (Bhs. Belanda) leer plan artinya rencana pelajaran, istilah ini lebih popular dibanding  istilah curriculum (bahasa Inggris).

• Perubahan arah pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional.

• Sedangkan asas pendidikan ditetapkan Pancasila.• Kurikulum saat itu dikenal dengan sebutan Rentjana

Pelajaran 1947, dan baru dilaksanakan pada tahun 1950.  • Sejumlah kalangan menyebut sejarah perkembangan

kurikulum diawali dari Kurikulum 1950.• Bentuknya memuat dua hal pokok: 1)Daftar mata

pelajaran dan jam pengajarannya, dan 2)Garis-garis besar pengajaran.

Page 16: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum 1952, Rentjana Pelajaran Terurai 1952

• Setelah Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan.

• Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang kemudian diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952.

• Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

• Silabus mata pelajarannya secara jelas menunjukkan bahwa seorang guru mengajar untuk satu mata pelajaran.

Page 17: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum 1964, Rentjana Pendidikan 1964

• Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964, pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Yang diberi nama Rentjana Pendidikan 1964.

• Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana.

• Yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani.

• Panca wardhana berfokus pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral.

• Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah.

• Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.

Page 18: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Tahun 1968 Sampai Tahun 1999 (Masa Pemerintahan Or Ba)

Perkembangan Kurikulum

1. Kurikulum 19682. Kurikulum 19753. Kurikulum 1984 4. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999

Perkembangan Kurikulum

Page 19: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum 1968• Kelahiran Kurikulum 1968 mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang

dicitrakan sebagai produk Orde Lama. • Kurikulum 1968 bertujuan pada upaya untuk membentuk manusia

Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.

• Dalam kurikulum ini tampak dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.

• Mata pelajaran dikelompokkan menjadi 9 pokok. • Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak mengaitkan dengan

permasalahan faktual di lapangan. • Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di

setiap jenjang pendidikan. • Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan

keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.

Page 20: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum 1975• Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan

lebih efektif dan efisien. • Adapun yang melatar  belakangi lahirnya kurikulum ini adalah

pengaruh konsep di bidang manejemen, yaitu MBO (management by objective) yang terkenal saat itu," Metode, materi, dan tujuan pengajaran yang dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), yangdikenal dengan istilah "satuan pelajaran", yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan.

• Setiap satuan pelajaran dirinci menjadi : tujuan instruksional umum (TIU), tujuaninstruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.

• Kurikulum 1975 banyak dikritik. Guru dibuat sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.

Page 21: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum 1984 • Kurikulum 1975 yang Disempurnakan (Kurikulum 1984) mengusung

process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting.

• Kurikulum ini juga sering disebut "Kurikulum1975 yang disempurnakan".• Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu,

mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Learning (SAL).

• CBSA merupakan suatu upaya dalam pembaharuan pendidikan dan pembelajaran pada saat itu.

• Pendekatannya menitikberatkan pada keaktifan siswa yang merupakan inti dari kegiatan belajar.

• Dalam CBSA kegiatan belajarnya diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, membuat sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah, membentuk gagasan, menyusun rencana dan sebagainya.

Page 22: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999

• Kurikulum 1994 merupakan hasil upaya untuk memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya, terutama kurikulum 1975 dan 1984.

• Sayang, perpaduan antara tujuan dan proses belum berhasil. Sehingga banyak kritik berdatangan, disebabkan oleh beban belajar siswa dinilai terlalu berat, dari muatan nasional sampai muatan lokal.

• Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing, misalnya bahasa daerah, kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain.

• Berbagai kepentingan kelompok-kelompok masyarakat juga mendesak agar isu-isu tertentu masuk dalam kurikulum.  Akhirnya, Kurikulum 1994 menjelma menjadi kurikulum super padat.

• Kejatuhan rezim Soeharto pada 1998, diikuti kehadiran Suplemen Kurikulum 1999.T api perubahannya lebih pada menambal sejumlah materi.

Page 23: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Kurikulum Berbasis Kompetensi• (KBK) dapat diartikan sebagai suatu konsep kurikulum yang

menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.

• KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab.

Page 24: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

• KBK juga mengembangkan kemampuan pada kebiasaan dan prilaku sehari-hari melalui pembelajaran secara aktif yaitu :

1. Berpusat pada siswa2. Mengembangkan keingin tahuan dan imajinasi3. Memiliki semangat mandiri kerjasama dan

berkompetensi perlu dilatih untuk terbiasa bekerja mandiri, kerjasama dan berkompetensi

4. Menciptakan kondisi yang menyenangkan5. Mengembangkan kemampuan dan pengalaman

belajar6. Karakteristik mata pelajaran

Page 25: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Tahun 2006 – Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

• Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan. Muncullah KTSP. Tinjauan dari segi 1)isi dan 2)proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga 3)teknis evaluasi tidaklah berbeda dengan Kurikulum 2004.

• Perbedaan yang paling menonjol pada Kurikulum ini adalah lebih konstruktif sehingga guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada.

• Hal ini disebabkan karangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.

• Jadi pengambangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan (sekolah) dibawah koordinasi dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota.

Page 26: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Wis rampung

Page 27: 1b Perkembangan Kurikulum Di Indonesia