KURIKULUM 12 REVISI
-
Upload
nawang-wulan -
Category
Documents
-
view
616 -
download
8
Transcript of KURIKULUM 12 REVISI
PENETAPAN / PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah
dengan ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah
Dasar Negeri Mekarjaya 12 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok
ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan mulai tahun pelajaran
2009/2010.
Disahkan di : Depok
Pada tanggal : 14 Juli 2009
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah,
AP. TINADJOE MARJIYAH, S.Pd.
NIP. 195812301979122005
Mengetahui,
a.n Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok
Kepala Bidang Pendidikan Dasar
MOCHAMMAD NURDIN, S.Pd. MM
NIP 196203191984121001
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 i
TIM PENYUSUN
Ketua : Marjiyah, S. Pd Kepala Sekolah
Sekretaris : Nana Marlina, S. Pd. Guru
Anggota :
1. Roslaini, S. Pd. Guru
2. Teti Nuraini, S.Pd. Guru
3. Sri Budiyatmi,S.Pd. Guru
4. Uchtiyah,S.Pd. Guru
5. Yeti Suhayati,S.Pd. Guru
6. Sri Lestari Guru
7. Jambormias Rosilda Guru
8. Mas,ud Guru Penjas
9. Manih Guru
10. Siti Rahmawaty,Ama Guru
11. Yoyoh Maesyaroh Guru
12. Nur Shobari, SA,g Guru Agama
13. Dwi Ningsih E, S.Pd. Guru
14. Hesti Rahmawati, S.Pd. Guru Bhs.
Inggris
15. Aden Irfan Dedy, S.Ag Guru
16. Budi Cahyo A, S.si Guru
Nara Sumber : 1. H. Muasan Pengawas
2. TPK Kota Depok
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat, inayah dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita
masih bisa melaksanakan tugas dengan baik dalam menyusun
KTSP untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Mekarjaya 12
dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan Kota Depok.
Untuk itu kami sampaikan terima kasih kepada :
1. Tim Bimbingan Teknis Pengembangan KTSP Pendidikan
Dasar, Pusat Kurikulum, Balitbang, Depdiknas, Jakarta.
2. Tim Advokasi Pengembangan KTSP Dinas Pendidikan Kota
Depok yang telah membimbing dan mengarahkan kami
sehingga KTSP ini dapat diselesaikan
3. Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Sukmajaya yang telah
mendukung dan membantu kelancaran selama penyusunan
KTSP.
4. Pengawas TK/SD yang telah membimbing dan mengarahkan
penyusunan KTSP ini sehingga dapat berjalan dengan lancar
5. Komite sekolah yang telah mendukung dan menyetujui
penyusunan KTSP.
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah
Dasar Negeri Mekarjaya 12 Kota Depok masih jauh dari
kesempurnaan, karena itu kami memerlukan binaan, bimbingan,
serta masukan dari berbagai pihak.
Kepala Sekolah,
MARJIYAH, S.Pd.NIP. 195812301979122005
DAFTAR ISI
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 iii
Lembar
Pengesahan ...........................................................................
i
Tim
Penyusun ...............................................................................
ii
Kata
Pengantar ..............................................................................
iii
Daftar
Isi ...........................................................................................
ivBAB I Pendahuluan............................................................
.........
1
A. Latar Belakang
..................................................................
1
B. Landasan ........................................................
...................
3
C. Visi dan
Misi......................................................................
4
D. Tujuan ............................................................
...................
5
E. Tujuan Pengembangan
Kurikulum ..............................
6
F. Tujuan Penyusunan
KTSP.............................................
17
G. Prinsip Pengembangan KTSP 17BAB II Analisis Keadaan dan Potensi Sekolah 26
A. Lingkungan
Sekolah ........................................................
26
B. Keadaan
Sekolah ..............................................................
29
C. Personil
Sekolah ...............................................................
31
D. Peserta
Didik ...................................................................
33
E. Orang tua Peserta
Didik .................................................
37
F. Kerjasama dan Prestasi
Sekolah .....................................
39
BAB III Struktur dan Muatan Kurikulum
........................................
42A. Kelompok Mata
pelajaran ..............................................
42B. Struktur
Kurikulum .........................................................
45
1. Mata
Pelajaran ........................................................
45
2. Muatan 483. Pengembangan 494. Pengaturan Beban 505. Ketuntasan 506. Kenaikan kelas,kelulusan dan 527. Pendidikan Kecakapan 55
C. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan 56
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 iv
BAB IV Kalender 59A. Alokasi 59B. Penetapan kalender 60
BAB V Pedoman Umum Pengembangan Silabus dan 64A. 64
1. Pengertian .................................................. 642. Landasan Pengembangan 643. Prinsip-prinsip Pengembangan 644. Pengembangan 655. Langkah-langkah Pengembangan 66
B. 73C. Pedoman Penetapan 82
LAMPIRAN
1. Contoh Silabus (Dokumen terpisah)
2. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) –
Dokumen terpisah
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peralihan sistim pemerintahan dari sentralisasi ke
desentralisasi telah menjadikan perubahan paradigma
berbagai unsur penyelenggaraan pemerintahan, termasuk
pendidikan. Hal ini telah mendorong adanya perubahan dari
berbagai aspek pendidikan termasuk kurikulum. Dalam
kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi perhatian
dan pemikiran-pemikiran baru sehingga mengalami
perubahan- perubahan kebijakan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan
bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas
dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa yang
dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan. Dengan demikian guru
diharapkan menjadi lebih mengenal dengan baik dan lebih
merasa memiliki kurikulum tersebut. Penyempurnaan
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 1
kurikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar
kurikulum selalu sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diharapkan
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang pada
jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut. KTSP dengan demikian merupakan acuan bagi
perwujudan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri Mekarjaya
12, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok, dikembangkan
sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan
menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun
yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di bawah
koordinasi dan supervisi Kepala Dinas Pendidikan Kota
Depok serta dengan bimbingan nara sumber dari Tim
Bimbingan Teknis Pengembangan KTSP Pendidikan Dasar,
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Jakarta.
KTSP ini merupakan sebuah dokumen yang akan
diimplementasikan sebagai panduan proses pembelajaran,
baik di kelas maupun di luar kelas. Pembelajaran hendaknya
berlangsung secara efektif dan efisien yang mampu
membangkitkan aktivitas dan kreativitas peserta didik.
Dalam hal ini para pelaksana kurikulum dituntut untuk
melaksanakannya sesuai dengan karakteristik daerah Kota
Depok sebagai daerah industri dan wisata. Para pendidik
juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan bagi peserta didik.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 2
B. Landasan Kurikulum
1. UU. No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional,
a. Pasal 36 ayat 2 :
“Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik.”
b. Pasal 38 ayat 2 :
“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi
dinas pendidikan atau kantor departemen agama
Kota/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah.”
2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Pendidikan Nasional, Pasal 17 ayat 1 yang
berbunyi :
“Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk
lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial
budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.”
3. Permen Diknas No. 6 tahun 2007 : Perubahan
Permen no. 24 tahun 2006, yang berbunyi :
“Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau
mengadaptasi model kurikulum tingkat satuan
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 3
pendidikan dasar dan menegah yang disusun oleh Badan
Penellitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan
Nasional bersama dengan unit terkait. “
4. Standar Isi :
Standar Isi mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam
Standar Isi (SI) adalah : kerangka dasar dan struktur
kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari
setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.
5. Standar Kompetensi Kelulusan :
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan
sebagaimana yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No.
23 Tahun 2006.
C. Visi dan Misi SD Negeri mekarjaya 12
1. Visi
Dengan meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa terwujud iklim sekolah yang kondusif
menghasilkan lulusan yang kompetitif dan berbudi
pekerti luhur.
2. Misi
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 4
a. Mewujudkan kualitas iman dan takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
budaya setempat.
b. Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif
sebagai upaya terwujudnya siswa yang cerdas,
terampil, kreatif, inovatif, dan berbudi pekerti luhur
serta berakhlak mulia.
c. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga
kependidikan
d. Menciptakan iklim pembelajaran yang bermakna,
menyenangkan dan demokratis.
D. Tujuan Sekolah
Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 yaitu meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti
pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh
SDN Mekarjaya 12 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok
adalah sebagai berikut :
1 Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia.
2 Siswa sehat jasmani dan rohani serta terpercaya dalam
pengembangan potensi, kecerdasan, dan minat.
3 Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan,
dan ketrampilan untuk melanjutkan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi.
4 Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan
kebudayaannya.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 5
5 Siswa kreatif, terampil, dan bekerja untuk dapat
mengembangkan diri secara terus menerus.
6 Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pelayanan
7 Meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran
8 Melaksanakan tindak lanjut yang berencana, terpadu
dan berkesinambungan.
9 Menciptakan suasana yang ramah dan kondusif
10 Seluruh kelas menerapkan pembelajaran PAKEM.
11 Di setiap kelas tersedia fasilitas pembelajaran yang
memadai.
12 Melaksanakan pengembangan diri siswa secara
maksimal melalui kegiatan ekstra kurikuler sesuai
karakteristik daerah industri dan wisata.
E. Standar Kompetensi Lulusan
1. Pendidikan Agama Islam SD/MI
a. Menyebutkan, menghafal, membaca dan mengartikan
surat-surat pendek dalam Al-Qur’an, mulai surat Al-
Fatihah sampai surat Al-‘Alaq
b. Mengenal dan meyakini aspek-aspek rukun iman dari
iman kepada Allah sampai iman kepada Qadha dan
Qadar
c. Berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari serta
menghindari perilaku tercela
d. Mengenal dan melaksanakan rukun Islam mulai dari
bersuci (thaharah) sampai zakat serta mengetahui tata
cara pelaksanaan ibadah haji
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 6
e. Menceritakan kisah nabi-nabi serta mengambil teladan
dari kisah tersebut dan menceritakan kisah tokoh orang-
orang tercela dalam kehidupan nabi
2. Pendidikan Agama Kristen SD
a. Memahami kasih Allah melalui keberadaan dirinya
b. Menanggapi kasih Allah dengan mengasihi orangtua,
keluarga dan teman
c. Beribadah kepada Tuhan sebagai ucapan syukur melalui
doa dan membaca Alkitab
d. Memelihara ciptaan Allah lainnya dalam hidup sehari-
hari
3. Pendidikan Agama Katolik SD
a. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang
pribadinya sebagai karunia Tuhan dan mengungkapkan
rasa syukurnya dengan berdoa, bernyanyi serta
melakukan perbuatan-perbuatan nyata
b. Peserta didik memahami dan mencintai Allah sebagai
Bapa Pencipta dan Penyelenggara seperti dikisahkan
Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan
meneladani Yesus Kristus sebagai Penyelamat hidup
umat manusia.
c. Peserta didik memahami Gereja sebagai persekutuan
Umat Allah dan sebagai Sakramen keselamatan yang
diutus ke dalam dunia dan Roh Kudus yang diutus Yesus
sebagai jiwa Gereja yang senantiasa menyertainya.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 7
d. Peserta didik memahami hidup beriman yang terlibat
dalam masyarakat sebagai perwujudan imannya.
4. Pendidikan Agama Hindu SD
a. Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan)
sebagai Maha Pencipta, Tri Murti, Tri Purusa dan Cadhu
Sakti
b. Memahami ajaran Panca Sradha dan Tri Sarira
c. Memahami ajaran Susila yang meliputi: Tri Kaya
Parisudha, Tri Mala, Catur Paramita, Tri Parartha, Panca
Yama, Panca Nyama Bratha, Catur Guru, Dasa Yama
dan Dasa Nyama Bratha dalam kehidupan sehari-hari
d. Mendemonstrasikan pemahaman sikap-sikap
sembahyang Tri Sandhya dan sarana sembahyang
e. Menerapkan Panca Yadnya secara Nitya Karma dan
Naimitika Karma dalam kehidupan sehari-hari
f. Memahami Weda sebagai kitab suci dan wahyu Sang
Hyang Widhi (Tuhan)
g. Memahami orang suci agama Hindu dan tugas dan
kewajiban orang suci
h. Memahami hari-hari suci keagamaan dan dasar-dasar
hari suci (Wariga)
i. Mengenal pemimpin yang baik dan patut diteladani di
wilayahnya
j. Memahami Bhuana Agung dan Bhuana Alit
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 8
k. Memahami tari-tari Keagamaan, lagu-lagu kerohanian
(Yadnya), dan sejarah perkembangan Hindu sebelum
dan sesudah kemerdekaan
5. Pendidikan Agama Buddha SD
a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tri Ratna
dengan mengetahui fungsi serta terefleksi dalam
moralitas (sila), meditasi (samadhi), dan kebijaksanaan
(panna)
b. Memiliki kemampuan dasar untuk memahami dan
meyakini agamanya serta menerapkannya dalam
bertutur, berbuat dan berperilaku
c. Membaca Paritta dan Dhammapada serta mengerti
artinya
d. Beribadah (kebaktian) dengan baik dan benar sesuai
dengan tuntunan masing-masing aliran
e. Meneladani sifat, sikap dan kepribadian Buddha,
Bodhisattva, dan para siswa utama Buddha
f. Memiliki kemampuan dasar berpikir logis, kritis, dan
kreatif untuk memecahkan masalah
g. Memahami sejarah kehidupan Buddha Gotama
h. Memahami lambang-lambang agama Buddha
i. Memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan untuk
melanjutkan pendidikan di SMP
6. Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI
a. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 9
b. Memahami dan menerapkan hidup rukun di rumah
dan di sekolah
c. Memahami kewajiban sebagai warga dalam keluarga
dan sekolah
d. Memahami hidup tertib dan gotong royong
e. Menampilkan sikap cinta lingkungan dan demokratis
f. Menampilkan perilaku jujur, disiplin, senang bekerja
dan anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari, sesuai
dengan nilai-nilai pancasila
g. Memahami sistem pemerintahan, baik pada tingkat
daerah maupun pusat
h. Memahami makna keutuhan negara kesatuan
Republik iIndonesia, dengan kepatuhan terhadap
undang-undang, peraturan, kebiasaan, adat istiadat,
kebiasaan, dan menghargai keputusan bersama
i. Memahami dan menghargai makna nilai-nilai
kejuangan bangsa
j. Memahami hubungan Indonesia dengan negara
tetangga dan politik luar negeri.
7. Bahasa Indonesia SD/MI
a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan berbentuk perintah,
penjelasan, petunjuk, pesan, pengumuman, berita,
deskripsi berbagai peristiwa dan benda di sekitar, serta
karya sastra berbentuk dongeng, puisi, cerita, drama,
pantun dan cerita rakyat
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 10
b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan
perkenalan, tegur sapa, percakapan sederhana,
wawancara, percakapan telepon, diskusi, pidato,
deskripsi peristiwa dan benda di sekitar, memberi
petunjuk, deklamasi, cerita, pelaporan hasil
pengamatan, pemahaman isi buku dan berbagai karya
sastra untuk anak berbentuk dongeng, pantun, drama,
dan puisi
c. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk
memahami wacana berupa petunjuk, teks panjang, dan
berbagai karya sastra untuk anak berbentuk puisi,
dongeng, pantun, percakapan, cerita, dan drama
d. Menulis
Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam
bentuk karangan sederhana, petunjuk, surat,
pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan,
ringkasan, parafrase, serta berbagai karya sastra untuk
anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun
8. Matematika SD/MI
a. Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan,
operasi hitung dan sifat-sifatnya, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
kehidupan sehari-hari
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 11
b. Memahami bangun datar dan bangun ruang
sederhana, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, serta
menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari
c. Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat,
panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit,
serta mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah
kehidupan sehari-hari
d. Memahami konsep koordinat untuk menentukan
letak benda dan menggunakannya dalam pemecahan
masalah kehidupan sehari-hari
e. Memahami konsep pengumpulan data, penyajian
data dengan tabel, gambar dan grafik (diagram),
mengurutkan data, rentangan data, rerata hitung,
modus, serta menerapkannya dalam pemecahan
masalah kehidupan sehari-hari
f. Memiliki sikap menghargai matematika dan
kegunaannya dalam kehidupan
g. Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan
kreatif
9. Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI
a. Melakukan pengamatan terhadap gejala alam dan
menceritakan hasil pengamatannya secara lisan dan
tertulis
b. Memahami penggolongan hewan dan tumbuhan,
serta manfaat hewan dan tumbuhan bagi manusia,
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 12
upaya pelestariannya, dan interaksi antara makhluk
hidup dengan lingkungannya
c. Memahami bagian-bagian tubuh pada manusia,
hewan, dan tumbuhan, serta fungsinya dan perubahan
pada makhluk hidup
d. Memahami beragam sifat benda hubungannya
dengan penyusunnya, perubahan wujud benda, dan
kegunaannya
e. Memahami berbagai bentuk energi, perubahan
dan manfaatnya
f. Memahami matahari sebagai pusat tata surya,
kenampakan dan perubahan permukaan bumi, dan
hubungan peristiwa alam dengan kegiatan manusia
10. Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI
a. Memahami identitas diri dan keluarga, serta
mewujudkan sikap saling menghormati dalam
kemajemukan keluarga
b. Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota
dalam keluarga dan lingkungan tetangga, serta kerja
sama di antara keduanya
c. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota
dan provinsi
d. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi,
dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota
dan provinsi
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 13
e. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh
sejarah nasional, keragaman suku bangsa serta
kegiatan ekonomi di Indonesia
f. Menghargai peranan tokoh pejuang dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia
g. Memahami perkembangan wilayah Indonesia,
keadaan sosial negara di Asia Tenggara serta benua-
benua
h. Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di
Indonesia dan negara tetangga, serta dapat melakukan
tindakan dalam menghadapi bencana alam
i. Memahami peranan Indonesia di era global.
11. Seni Budaya dan Keterampilan SD/MI
a. Seni Rupa
1) Mengapresiasi dan mengekspresikan
keartistikan karya seni rupa terapan melalui gambar
ilustrasi dengan tema benda alam yang ada di
daerah setempat
2) Mengapresiasi dan mengekspresikan
keartistikan karya seni rupa murni melalui
pembuatan relief dari bahan plastisin/tanah liat yang
ada di daerah setempat
3) Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan
karya seni rupa Nusantara dengan motif hias melalui
gambar dekoratif dan ilustrasi bertema hewan,
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 14
manusia dan kehidupannya serta motif hias dengan
teknik batik
4) Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan
karya seni rupa Nusantara dengan motif hias melalui
gambar dekoratif dan ilustrasi dengan tema bebas
5) Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan
karya seni rupa Nusantara melalui pembuatan benda
kreatif yang sesuai dengan potensi daerah setempat.
b. Seni Musik
1) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni
musik dengan memperhatikan dinamika melalui
berbagai ragam lagu daerah dan wajib dengan
iringan alat musik sederhana daerah setempat
2) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni
musik dengan ansambel sejenis dan gabungan
terhadap berbagai musik/lagu wajib, daerah dan
Nusantara
3) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni
musik dengan menyanyikan lagu wajib, daerah dan
Nusantara dengan memainkan alat musik sederhana
daerah setempat.
c. Seni Tari
1) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni
tari dengan memperhatikan simbol dan keunikan
gerak, busana, dan perlengkapan tari daerah
setempat
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 15
2) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni
tari dengan memperhatikan simbol dan keunikan
gerak, busana, dan perlengkapan tari Nusantara
3) Mengapresiasi dan mengekspresikan
perpaduan karya seni tari dan musik Nusantara.
d. Keterampilan
1) Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan
daerah setempat dengan teknik konstruksi
2) Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan
dan benda permainan dengan teknik meronce dan
makrame
3) Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan
anyaman dengan menggunakan berbagai bahan
4) Mengapresiasi dan membuat karya benda
mainan beroda dengan menggunakan berbagai
bahan.
12. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
SD/MI
a. Mempraktekkan gerak dasar lari,
lompat, dan jalan dalam permainan sederhana serta
nilai-nilai dasar sportivitas seperti kejujuran, kerjasama,
dan lain-lain
b. Mempraktekkan gerak ritmik meliputi
senam pagi, senam kesegaran jasmani (SKJ), dan
aerobik
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 16
c. Mempraktekkan gerak ketangkasan
seperti ketangkasan dengan dan tanpa alat, serta
senam lantai
d. Mempraktekkan gerak dasar renang
dalam berbagai gaya serta nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya
e. Mempraktekkan latihan kebugaran
dalam bentuk meningkatkan daya tahan kekuatan otot,
kelenturan serta koordinasi otot
f. Mempraktekkan berbagai keterampilan
gerak dalam kegiatan penjelajahan di luar sekolah
seperti perkemahan, piknik, dan lain-lain
g. Memahami budaya hidup sehat dalam
bentuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
mengenal makanan sehat, mengenal berbagai penyakit
dan pencegahannya serta menghindarkan diri dari
narkoba.
13. Bahasa Inggris SD/MI
1. Mendengarkan
Memahami instruksi, informasi, dan cerita sangat
sederhana yang disampaikan secara lisan dalam
konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar.
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana
interpersonal dan transaksional sangat sederhana
dalam bentuk instruksi dan informasi dalam konteks
kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 17
3. Membaca
Membaca nyaring dan memahami makna dalam
instruksi, informasi, teks fungsional pendek, dan teks
deskriptif bergambar sangat sederhana yang
disampaikan secara tertulis dalam konteks kelas,
sekolah, dan lingkungan sekitar.
4. Menulis
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek
sangat sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang
tepat.
F. Tujuan Penyusunan KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar
Negeri
Mekarjaya 12 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok disusun
dengan tujuan :
1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di
sekolah;
2. Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan
setempat;
3. Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang
bersifat mendidik, mencerdaskan dan mengembangkan
kreativitas anak;
4. Menciptakan pembelajaran yang efektif, demokratis,
menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan.
G. Prinsip Pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan
supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 18
Kota/Kota untuk pendidikan dasar danprovinsi untuk
pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada
SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan
pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP
untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh
dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL
serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh
BSNP.
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian
tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 19
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah,
jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara
terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang
secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi
kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta
didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan
berpikir, keterampilan sosial, keterampilan, akademik,
dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 20
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran
yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam pelaksanaannya, kurikulum dilaksanakan dengan
prinsip sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada
potensi, perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam
hal ini, peserta didik harus mendapatkan pelayanan
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 21
untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan
menyenangkan.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan
kelima pilar belajar, yaitu:
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat
secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang
lain, dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,
melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan
peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,
pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi,
tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan
tetap memerhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ketuhanan, keindividuan,
kesosialan, dan moral.
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana
hubungan peserta didik dan pendidik yang saling
menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat,
dengan prinsip ing ngarsa sung tulada, ing madia mangun
karsa, tut wuri handayani (di depan memberikan contoh
dan teladan, di tengah membangun semangat dan
prakarsa, di belakang memberikan daya dan kekuatan).
5. Kurikulum dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia,
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 22
sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang
terjadi, tergelar, dan berkembang di masyarakat,
lingkungan sekitar, serta lingkungan alam semesta
dijadikan sumber belajar, contoh, dan teladan).
6. Kurikulum dilaksanakan dengan
mendayagunakan kondisi alam, sosial, dan budaya serta
kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan
muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen
kompetensi mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai
antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
Selain itu, pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan perlu sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan
Satuan Pendidikan (SKL-SP). Adapun Standar Kompetensi
Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) selengkapnya adalah:
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut
sesuai dengan tahap perkembangan anak.
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri
sendiri.
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku
dalam lingkungannya.
4. Menghargai keberagaman agama, budaya,
suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan
sekitarnya.
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan
sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 23
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis,
kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik.
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi
dan menyadari potensinya.
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan
masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala
alam dan sosial di lingkungan sekitar.
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian
terhadap lingkungan.
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan
terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan
kegiatan seni dan budaya lokal.
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat,
bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun.
15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-
menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan
keluarga dan teman sebaya.
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan
menulis.
17. Menunjukkan keterampilan menyimak,
berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
Sebagaimana disebutkan pada Tujuan Pengembangan
Kurikulum Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-
KMP) terdiri atas kelompok-kelompok mata pelajaran seperti
berikut :
1. Agama dan Akhlak Mulia;
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian;
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 24
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4. Estetika;
5. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
dikembangkan berdasarkan tujuan dan cakupan muatan
dan/atau kegiatan setiap kelompok mata pelajaran. Adapun
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk
masing-masing satuan pendidikan selengkapnya adalah
sebagai berikut:
No.
Mata PelajaranStandar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
1 Agama dan Akhlak Mulia
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.
2. Menunjukkan sikap jujur dan adil.
3. Mengenal keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.
4. Berkomunikasi secara santun yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
5. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntunan agamanya.
6. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama manusia dan lingkungan sebagai
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 25
makhluk ciptaan Tuhan.
2Kewarganegaraan dan Kepribadian
1. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia
2. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya
3. Menghargai keberagaman agama, budaya,suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya
4. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap
5. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
6. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya
7. Berkomunikasi secara santun
8. Menunjukkan kegemaran membaca
9. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
10. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya
11. Menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya lokal.
3 Ilmu Pengetahuan 1. Mengenal
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 26
dan TeknologiLingkungan
dan menggunakan berbagai informasitentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif
2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik
3. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi
4. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari
5. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar
6. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung
7. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
4 EstetikaMenunjukkan kemampuan untuk melakukankegiatan seni dan budaya lokal
5Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
1. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang
2. Mengenal berbagai informasi tentang potensi sumber daya lokal untuk menunjang hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang
Tabel 1: Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 27
BAB II
ANALISIS KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH
A. Lingkungan Sekolah
Proses dari persekolahan bukan merupakan sesuatu yang
terjadi secara kebetulan. Sekolah-sekolah seperti itu sejak
lama telah dipersiapkan oleh masyarakat, dan dimaksudkan
untuk melestarikan warisan budaya masyarakat, serta
berfungsi untuk melangsungkan proses memajukan
masyarakat. Lebih jelasnya tujuan-tujuan yang ingin dicapai
melalui proses pendidikan dimanapun proses pendidikan itu
berlangsung (melalui persekolahan atau diluar persekolahan)
adalah untuk menghasilkan orang-orang agar mereka
mengenal dan menyadari dirinya serta bertanggungjawab
untuk menyempurnakan/mengembangkan masyarakatnya
atau dengan kata lain mendewasakan manusia yang ditandai
oleh indikator: bertanggung jawab, mandiri, tidak tergantung
atau selalu menggantungkan diri kepada orang lain, berani
mengambil keputusan terbaik untuk dirinya dan
masyarakatnya serta menanggung resiko dari keputusan yang
diambilnya.
Munculnya sekolah-sekolah formal sebagai konsekuensi dari
perkembangan masyarakat, dan kompleksnya tatanan sosial
yang ada, serta untuk merespon kebutuhan bagi upaya
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 28
melestarikan warisan budaya, kontrol sosial dan untuk
memajukan masyarakat yang bersangkutan. Kemunculan
sekolah ini pada awalnya didasarkan pada kenyataan bahwa
pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan keluarga oleh
orang dewasa di sekitar keluarga, tidak mampu lagi berperan
mempersiapkan anggota keluarganya secara intensif dalam
memberikan pengalaman belajar untuk menghadapi berbagai
kemajuan dan kompleksitas kehidupan dan tatanan sosial
budaya yang berkembang secara cepat.
Demikian pula halnya dengan Sekolah Dasar Negeri
Mekarjaya 12 yang terdiri dari dua kelompok masyarakat
yaitu masyarakat pendatang (perumnas Depok II Timur ) dan
masyarakat asli (masyarakat kampung Bojong). Di mana
kondisi lingkungan sekolah seperti demikian memiliki
perbedaan tata sosial budaya. Sekolah dihadapkan pada
kenyataan perkembangan budaya masyarakat yang sangat
cepat, perubahan-perubahan yang tejadi terhadap berbagai
aspek-aspek budaya dan masyarakat yang begitu cepat
menjadikan sekolah mempunyai misi sebagai alat untuk
melakukan perubahan-perubahan (agent of change), sesuai
dengan tuntutan perkembangan masyarakat. Sekolah
berfungsi sebagai alat untuk mengintrodusir nilai-nilai baru
yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas
hidup dan kehidupan masyarakat tanpa meninggalkan nilai
lama yang perlu dipertahankan agar dapat diadopsi oleh
masyarakat, demi mengadaptasi perkembangan teknologi
dan pengetahuan, yang pada akhirnya sebenarnya bertujuan
agar kehidupan masyarakat lebih berkualitas.
Perilaku sebagian masyarakat yang menganggap bahwa
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 29
hampir di semua masyarakat, keluarga dikenal sebagai unit
sosial dimana anak mulai memperoleh pengalaman-
pengalaman hidupnya. Karena itu lingkungan keluarga
merupakan wadah bagi anak-anak dan anggota keluarga
untuk mengenal hubungan-hubungan prokreasi dan kreasi
secara syah dan dibenarkan serta diyakini. Di dalam suatu
masyarakat, keluarga inti menjalankan fungsi yang
sebenarnya dari masyarakat, sementara pada masyarakat
lain, pola-pola kekerabatan memegang fungsi utama dalam
membudayakan generasi muda.
Partisipasi yang tinggi dari orang tua murid dalam pendidikan
di sekolah merupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah
yang baik, artinya sejauhmana masyarakat dapat
diberdayakan dalam proses pendidikan di sekolah adalah
indikator terhadap manajemen sekolah yang bersangkutan.
Pemberdayaan masyarakat dalam pendidikan ini merupakan
sesuatu yang esensial bagi penyelenggaraan sekolah yang
baik (Kumars, 1989).
Tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pendidikan di
Sekolah Dasar Negeri Mekarjaya 12 ini nampaknya masih
rendah memberikan pengaruh yang besar bagi kemajuan
sekolah, kualitas pelayanan pembelajaran di sekolah yang
pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kemajuan dan
prestasi belajar anak-anak di sekolah. Hal ini secara tegas
dinyatakan oleh Husen (1988) dalam penelitiannya bahwa
siswa dapat belajar banyak karena dirangsang oleh pekerjaan
rumah yang diberikan oleh guru dan akan berhasil dengan
baik berkat usaha orang tua mereka dalam memberikan
dukungan.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 30
Rendahnya partisipasi sebagian masyarakat yang mengangap
bahwa tanggung jawab biaya pendidikan berada di tangan
pemerintah, hal ini berakibat pada perilaku masyarakat yang
memandang bahwa perkembangan sekolah bukan tanggung
jawabnya. Bahkan dikhawatirkan perilaku sebagian
masyarakat yang demikian akan mengabaikan tanggung
jawab pendidikan anak-anaknya.
Mobilitas sosial di lingkungan SD Mekarjaya 12 sangat cepat
berubah oleh karena itu Peningkatan mobilitas sosial ini
merupakan hal yang dianggap penting dari fungsi pendidikan.
Pendidikan menyediakan kesempatan yang sama bagi anak-
anak untuk maju, untuk memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan kerja. Siapa saja yang memiliki prestasi akan
mendapat kesempatan untuk memperoleh pekerjaan sesuai
dengan bidangnya. Pekerjaan yang layak dan kondisi-kondisi
kerja yang lebih baik, terbuka bagi siapa saja yang memiliki
dan memenuhi persyaratan tertentu. Jadi walaupun semula
seseorang berasal dari golongan masyarakat rendah, mereka
akan memperoleh lapangan pekerjaan dengan kondisi-kondisi
yang baik asal saja mereka memenuhi persyaratan yang
diperlukan oleh lapangan pekerjaan tersebut.
B. Keadaan Sekolah
Sekolah Dasar Negeri Mekarjaya 12 saat ini telah berusaha
memperbaiki sarana dan prasarana bagi kepentingan
pembelajaran peserta didik agar mereka belajar lebih
nyaman dan menyenangkan. Meskipun berada dalam satu
komplek dengan SD Negeri mekarjaya 30 sebagai SD Inti
maka SD Negeri Mekarjaya 12 sebagai SD Imbas tetap
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 31
menunjukkan eksistensi dan karakteristik yang berbeda
dalam mengembangkan nilai dan spirit.
Spirit dan nilai-nilai dijadikan sebagai sumber budaya mutu
pada sekolah unggul antara lain: (1) spirit dan nilai-nilai
perjuangan, (2) spirit dan nilai-nilai ibadah, (3) spirit dan nilai-
nilai amanah, (4) spirit dan nilai-nilai kebersamaan, (5) spirit
dan nilai-nilai disiplin, (6) spirit dan nilai-nilai profesionalisme,
dan (7) spirit dan nilai-nilai menjaga eksistensi sekolah. Spirit
dan nilai-nilai tersebut, dijadikan landasan dan sumber oleh
sekolah ini yang tercermin dalam setiap kegiatan, dalam
mengambil keputusan, sikap dan perilaku warga sekolah,
pola-pola manajemen yang dilakukan, dan lain sebagainya.
Spirit dan nilai-nilai budaya mutu mewarnai dan nampak
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar
mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu di
antaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan
pengelolaan secara optimal. Sarana dan prasarana pendidikan
merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama
dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, untuk itu
perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan
pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Saat ini masih ditemukan banyak sarana dan prasarana
pendidikan yang dimiliki oleh sekolah yang diterima sebagai
bantuan, baik dari pemerintah maupun masyarakat yang tidak
optimal penggunaannya dan bahkan tidak dapat lagi
digunakan sesuai dengan fungsinya. Hal itu disebabkan
antara lain oleh kurangnya kepedulian terhadap sarana dan
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 32
prasarana yang dimiliki serta tidak adanya pengelolaan yang
memadai.
Adapun rincian jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki
adalah sebagai berikut :
1. Jumlah Ruang menurut Jenis, Status Kepemilikan, dan Kondisi
No.
Jenis RuangMilik
Bukan MilikBaik
Rusak Ringan
Rusak Berat
Sub-Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Ruang Kelas 7 7 2. Ruang Kepala
Sekolah 1 1 3. Ruang Guru 1 1 4. Ruang
Perpustakaan 0 5. Ruang UKS 0 6. Ruang Komputer 1 1 7. Kamar Mandi Guru 1 1 8. WC Anak 2 2
Tabel 2 : Jumlah Ruang menurut Jenis, Status Kepemilikan, dan Kondisi
2. Buku Pegangan Guru dan Siswa tiap Mata Pelajaran
Mata PelajaranJuumlah Buku
Pegangan Guru Pegangan Siswa(1) (2) (3) (4) (5)
1. PKn
6Judul
24eks.
Judul
eks.
2.
Bahasa Indonesia
6Judul
24eks.
3 Judul
157
eks.
3. Matematika
6Judul
24eks.
6 Judul
244
eks.
4. IPA
6Judul
24eks.
3 Judul
150
eks.
5. IPS
6Judul
24eks.
Judul
eks.
Tabel 3 Buku Pegangan Guru dan Siswa tiap Mata pelajaran:
3. Jumlah Buku Bacan Fiksi, Non Fiksi, Ensiklopedi,
Kamus, dll.
Buku Bacaan *) Buku Sumber **)(2) (3) (4) (5)
213 Judul 213 eks 250 Judul 250 eksTabel 4 : Jumlah Buku Bacaan Fiksi dan Non Fiksi
4. Jumlah Alat Peraga.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 33
PKn Bhs. Indonesia
Matematika
IPA IPS Olah Raga
(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 1 1 3 3 10
Tabel 5 : Jumlah Alat Peraga
5. Jumlah Perlengkapan Sekolah menurut Kondisi
No.
KondisiMeja Kursi
LemariPapan TulisSiswa Guru Siswa Guru
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Baik 40 40 5 6 Tabel 6 : Jumlah Perlengkapan Sekolah menurut Kondisi
C. Personil Sekolah
Dalam sekolah apapun Sumber Daya Manusia (SDM)
menempati kedudukan yang paling vital. Memang diakui
bahwa biaya itu penting. Demikian pula sarana, prasarana
dan teknologi. Namun ketersediaan sumber-sumber daya itu
menjadi sia-sia apabila ditangani oleh orang-orang yang tidak
kompeten dan kurang komitmen. Upaya-upaya untuk
merencanakan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan
(SDM), mengadakan, menyeleksi, menempatkan dan memberi
penugasan secara tepat telah menjadi perhatian penting pada
setiap sekolah yang kompetitif. Demikian pula kebijakan
kompensasi (penggajian dan kesejahteraan) dan penilaian
kinerja yang dilakukan dengan adil dan tepat dapat
melahirkan motivasi berprestasi pada para tenaga pendidik
dan kependidikan. Fungsi-fungsi manajemen sumber daya
manusia seperti itu masih belum cukup, apabila tidak disertai
dengan kebijakan pengembangan dan pemberdayaan tenaga
pendidik dan kependidikan yang dilakukan secara sistematik.
Keadaan personil di SD negeri mekarjaya 12 pada tahun
pelajaran 2009/2010 adalah sebagai berikut :
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 34
JABATAN JUMLAH PENDIDIKAN
L P SLTA
D II S1 S2
Kepala Sekolah 1 1
Guru
Tetap 2 11 4 9 -Tdk. Tetap 1 2 3Bantu PusatBantu Daerah
Jumlah Guru 3 14 4 13
Tenaga AdministrasiPetugas PerpustakaanPenjaga Sekolah
Tabel 7 : Keadaan Personil SDN Mekarjaya 12
Berdasarkan data di atas maka sebagian besar guru sudah
memenuhi persyaratan berpendidikan Sarjana. Manajemen
sumber daya manusia khususnya tenaga pendidik dan
kependidikan, terus dilakukan untuk mengembangkan dan
memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikan guna
memperoleh nilai maslahat optimal bagi individu tenaga
pendidik dan kependidikan yang bersangkutan, sekolah dan
masyarakat yang dilayaninya.
MSDM dilaksanakan untuk mewujudkan sekolah yang sehat,
yaitu sekolah yang memiliki jumlah dan kualifikasi tenaga
pendidik dan kependidikan sesuai dengan beban dan tugas-
tugas sekolah yang ada di dalamnya.
Dari hasil identifikasi, setidaknya diperoleh informasi
mengenai: jumlah pendidik dan rinciannya, kelayakan fisik
dan mental pendidik, latar belakang pendidikan dan/atau
sertifat keahlian, kompetensi pendidik (pedagogik,
kepribadian, profesional, sosial), rata-rata beban mengajar
pendidik, rasio pendidik dan peserta didik, minat pendidik
dalam pengembangan profesi, jumlah tenaga kependidikan
dan rinciannya, kelayakan fisik dan mental tenaga
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 35
kependidikan, jenis keahlian, latar belakang tenaga
kependidikan, dan minat tenaga kependidikan dalam
pengembangan profesi.
D. Peserta Didik
Manajemen peserta didik termasuk salah satu substansi
manajemen pendidikan. Manajemen peserta didik
menduduki posisi strategis, karena sentral layanan
pendidikan, baik dalam latar institusi persekolahan maupun
yang berada di luar latar institusi persekolahan, tertuju
kepada peserta didik. Semua kegiatan pendidikan, baik yang
berkenaan dengan manajemen akademik, layanan
pendukung akademik, sumber daya manusia, sumber daya
keuangan, sarana prasarana dan hubungan sekolah dengan
masyarakat, senantiasa diupayakan agar peserta didik
mendapatkan layanan pendidikan yang andal.
Secara sosiologis, peserta didik mempunyai kesamaan-
kesamaan. Kesamaan-kesamaan itu dapat ditangkap dari
kenyataan bahwa mereka sama-sama anak manusia, dan oleh
karena itu mempunyai kesamaan-kesamaan unsur
kemanusiaan. Fakta menunjukkan bahwa tidak ada anak yang
lebih manusiawi dibandingkan dengan anak lainnya; dan tidak
anak yang kurang manusia dibandingkan dengan anak yang
lainnya. Adanya kesamaan-kesamaan yang dipunyai anak
inilah yang melahirkan kensekuensi samanya hak-hak yang
mereka punyai. Di antara hak-hak tersebut, yang juga tidak
kalah pentingnya adalah hak untuk mendapatkan layanan
pendidikan yang bermutu.
Samanya hak-hak yang dimiliki oleh anak itulah, yang
kemudian melahirkan layanan pendidikan yang sama melalui
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 36
sistem persekolahan (schooling). Dalam sistem demikian,
layanan yang diberikan diaksentuasikan kepada kesamaan-
kesamaan yang dipunyai oleh anak. Pendidikan melalui sistem
schooling dalam realitasnya memang lebih bersifat massal
ketimbang bersifat individual. Keterbatasan-keterbatasan
yang dimiliki oleh sistem schooling memang lebih memberi
porsi bagi layanan atas kesamaan dibandingkan layanan atas
perbedaan.
Di bawah ini tergambar jumlah siswa pada tahun 2009/2009
sebagai berikut :
1. Jumlah Siswa
Tahun Jumlah Siswa menurut Tingkat dan Jenis Kelamin
JumlahKelahira
n
Tingka
t I
Tingka
t II
Tingka
t III
Tingka
t IV
Tingka
t V
Tingka
t VI
Jenis
Kel.L P L P L P L P L P L P L P
Jumlah4
3
4
1
5
4
2
6
4
5
3
4
4
3
3
9
3
5
4
9
2
5
2
8245 217
Tabel 8 : Keadaan Siswa SDN Mekarjaya 12
2. Jumlah Rombongan Belajar Menurut Tingkat
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III
Tingkat IV
Tingkat V
Tingkat VI Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2
2
2
2
2
2
12
Tabel 8 : Jumlah Rombongan Belajar Menurut Tingkat di SDN Mekarjaya
12
3. Daftar Nilai Ujian Tiap Mata Pelajaran
Mata PelajaranNilai Ujian Sekolah Tahun
SebelumnyaNilai Ujian Sekolah Tahun
Sekarang
Min Rata 2 Mak Min Rata 2 Mak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Bhs. Indonesia 4.20 7.12 9.40 4.80 7.60 9.20
2. Matematika 2.25 5.99 9.75 3.00 6.72 9.25
3. IPA 4.00 6.54 8.50 5.50 7.37 9.25
4. Pend. Agama 6.15 7.33 9.11 5.30 7.44 9.07
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 37
5. PKn 6.00 6.58 8.40
6. IPS 6.00 8.39 10.00 4.00 7.00 9.20
7. Muatan Lokal 6.20 8.43 9.80 4.00 7.30 9.20
8. Bahasa Inggris 6.00 7.51 9.80 5.80 7.86 9.00
9. Lainnya 6.00 7.94 9.00
10. Rata - rata 5.10
7.41 9.42 4.80 7.23 9.07
Tabel 9 : Daftar Nilai Ujian Tiap Mata Pelajaran
Berdasarkan data di atas serta kondisi lingkungan masyarakat
maka dapat dilakukan perencanaan peserta didik. Ada
beberapa langkah yang harus ditempuh dalam perencanaan
didik. Langkah-langkah tersebut meliputi: perkiraan
(forcasting), perumusan tujuan (objective), kebijakan (policy),
pemrograman (programming), menyusun langkah-langkah
(procedure), penjadwalan (schedule) dan pembiayaan
(bugetting).
Yang dimaksud dengan perkiraan (forcasting) adalah
menyusun suatu perkiraan kasar dengan mengantisipasi ke
depan. Ada tiga dimensi waktu yang disertakan dalam hal ini,
ialah dimensi kelampauan, dimensi terkini, dan dimensi
keakanan.
Dimensi kelampauan berkenaan dengan pengalaman-
pengalaman masa lampau penanganan peserta didik.
Kesuksesan-kesuksesan penanganan peserta didik pada masa
lampau harus selalu diingatkan dan diulang kembali,
sementara kegagalan penanganan peserta didik pada masa
lampau hendaknya selalu diingat dan dijadikan pelajaran. Hal-
hal yang menjadikan penyebab gagalnya penanganan peserta
didik di masa lampau sedapat mungkin tidak diulang. Hal
demikian harus senantiasa dijadikan pelajaran.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 38
Dengan menyebutkan kesuksesan dan kegagalan masa
lampau ini, perencanaan akan mempunyai landasan berpijak
dalam pemikiran penanganan peserta didiknya. Hal-hal yang
pernah dilakukan, baik yang mendapatkan responsi positif
atau negatif dari peserta didik, dapat dijadikan pegangan dan
pijakan dalam memikirkan peserta didik. Dengan berpijak
pada pengalaman masa lampau inilah, perencanaan akan
dapat memperkirakan, jenis aktivitas apa sajakah yang dapat
mensejahterakan peserta didik.
Dimensi kekinian berkaitan erat dengan faktor kondisional
dan situasional peserta didik di masa sekarang ini. Keadaan
peserta didik yang senyatanya sekarang ini haruslah diketahui
oleh perencanaan peserta didik. Semua keterangan, informasi
dan data mengenai peserta didik haruslah dikumpulkan, agar
dapat ditetapkan kegiatannya, dan konsekuensi dari
kegitanan tersebut: biayanya, tenaganya, dan sarana
prasarananya.
Data-data yang dilihat dari sensus sekolah, ukuran sekolah
dan kelas, kebijakan berkenaan dengan peserta didik, sistem
penerimaan peserta didik, organisasi-organisasi yang boleh
diikuti dan didirikan oleh peserta didik, semuanya haruslah
diketahui oleh perencana. Dengan demikian ia akan dapat
memperkirakan, kira-kira kegiatan apa saja yang dapat
direncanakan. Keterangan-keterangan penting yang
berkenaan dengan faktor kondisional dan situasional peserta
didik di masa kini haruslah dikuasai dan bahkan disebutkan
dalam perkiraan ini, agar diketahui oleh mereka yang konsen
terhadap layanan peserta didik.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 39
Dimensi keakanan berkenaan dengan antisipasi ke depan
peserta didik. Hal-hal yang diidealkan dari peserta didik di
masa depan, haruslah dapat dijangkau seberapapun
jangkauannya. Pemikiran mengenai peserta didik dalam
perkiraan ini, tidak saja untuk hal-hal yang sekarang saja,
melainkan yang juga tak kalah pentingnya adalah kaitannya
dengan peserta didik di masa depan. Jangkauan ke depan ini
juga mengandung arti bahwa semua layanan yang dipikirkan
haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik di masa
depan. Fungsionalnya kegiatan atau aktivitas ini perlu
dirumuskan, sebab dengan cara demikianlah, maka mereka
yang konsen dengan layanan peserta didik akan yakin, bahwa
hal itu memang harus dilakukan.
Berdasarkan analisis kemampuan akademik siswa di SD
negeri Mekarjaya 12 rata-rata 6,00. Sedangkan kemampuan
non akademik siswa cukup tinggi.
E. Orang tua Peserta Didik
Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses
pendidikan di sekolah dan tersedianya sarana dan prasarana
saja, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan keluarga dan
atau masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung
jawab bersama antara pemerintah (sekolah), keluarga dan
masyarakat. Ini berarti mengisyaratkan bahwa orang tua
murid dan masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk
berpartisipasi, turut memikirkan dan memberikan bantuan
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Mengingat pentingnya peranan keluarga dalam pembentukan
sikap budaya anak, maka sekolah perlu menjalin kerjasama
yang erat dengan keluarga, sehingga dapat secara bersama-
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 40
sama dalam satu persepsi, sikap dan tindakan untuk
berupaya menyiapkan anak didik untuk siap menghadapi
tantangan masa depan melalui proses persekolah.
Sebagian besar keluarga belum dapat diharapkan untuk lebih
banyak membantu dan mengarahkan belajar murid, sehingga
murid di SDN Mekarjaya 12 sedikit waktu yang digunakan
dalam belajar. Hal ini disebabkan banyak masyarakat/orang
tua murid belum paham makna mendasar dari peran mereka
terhadap pendidikan anak. Bahkan masyarakat yang tingkat
status sosial ekonomi yang rendah, mereka hampir tidak
menghiraukan sekolah dan mereka menyerahkan sepenuhnya
tanggung jawab pendidikan anaknya kepada sekolah.
Pada sekelompok masyarakat di SD Negeri mekarjaya 12
belum memahamai tentang berbagai hal yang menyangkut
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Masyarakat belum
memiliki sikap dan rasa memiliki sekolah untuk membantu
sekolah menciptakan sekolah yang berkualitas.
Organisasi sekolah adalah organisasi yang menganut sistem
tebuka, sebagai sistem terbuka berarti sekolah mau tidak
mau, disadari atau tidak disadari akan selalu terjadi kontak
hubungan dengan lingungannya yang disebut sebagai supra
sistem. Kontak hubungan ini dibutuhkan untuk menjaga agar
sistem atau lembaga itu tidak mudah punah. Suatu organisasi
yang mengisolasi diri, termasuk sekolah sebagai organisasi
apabila tidak melakukan kontak dengan lingkungannya maka
dia lambat laun akan mati secara alamiah (tidak dapat eksis),
karena organisasi hanya akan tumbuh dan berkembang
apabila didukung dan dibutuhkan oleh lingkungannya.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 41
F. Kerjasama dan Prestasi Sekolah
A. Kerjasama
Berbagai upaya peningkatan mutu telah banyak dilakukan,
tetapi pendidikan masih dihadapkan kepada berbagai
permasalahan antara lain yang paling krusial adalah
rendahnya mutu pendidikan. Dari berbagai kajian, ternyata
salah satu faktor penyebabnya antara lain adalah: minimnya
peran serta masyarakat dalam menentukan kebijakan sekolah
sebagai akibat masyarakat kurang merasa memiliki, kurang
tanggung jawab dalam memelihara dan membina sekolah
dimana anak-anaknya bersekolah. Padahal apabila dikaji
lebihlanjut beberapa komponen penentu peningkatan mutu
sekolah antara lain adalah manajemen pemberdayaan
masyarakat. Untuk itulah salah satu kebijakan dalam
peningkatan manajemen sekolah adalah implementasi
manajemen berbasis sekolah. Pendekatan ini sangat
memerlukan partisipasi yang tinggi dari masyarakat, yang
terwadahkan dalam komite sekolah.
Sekolah perlu melakukan beberapa aktivitas dalam
melaksanakan manajemen peran serta masyarakat agar
dapat mencapai hasil yang diharapkan dan memberdayakan
masyarakat dan stakeholders lainnya Beberapa aktivitas
tersebut adalah :
Selalu memberikan penjelasan secara periodik kepada
masyarakat tentang program-program pendidikan di sekolah,
masalah-masalah yang dihadapi dan kemajuan-kemajuan
yang dapat dicapai oleh sekolah (berfungsi sebagai
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 42
akuntabilitas). Agar pemahaman program oleh masyarakat
menyentuh hal yang mendasar, maka harus dimulai dengan
penjelasan tentang Visi dan Misi serta tujuan sekolah secara
keseluruhan.
Kenyataan selama ini tidak semua warga sekolah menghayati
atau memiliki pemahaman yang mendalam tentang visi dan
misi sekolah, sehingga pada saat masyarakat ingin
mengetahui secara mendalam tentang hal tersebut warga
sekolah (guru, murid, staf tata usaha dan lain-lain) tidak dapat
memberikan penjelasan secara rinci. Hal ini akan memberikan
kesan yang kurang baik kepada masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut SD Negeri Mekarjaya 12
untuk Tahun pelajaran 2009/2010 menjalin kerja sama
dengan beberapa lembaga yang memiliki kepedulian dan
perhatian yang tinggi bagi kepentingan dunia pendidikan.
Kerjasama yang telah ditempuh antara lain :
1. Pelaksanaan Pendidikan Komputer dengan
lembaga pendidikan non formal.
2. Menjalin kerja sama dengan lembaga /pusat
pendidikan bahasa Inggris.
3. Menjalin kerja sama dalam melestarikan
budaya daerah seperti mengikutsertakan peserta didik
dalam festival atau pasanggiri.
4. Menjalin kerja sama dengan klub olahrag,
konida, BAPOPSI untuk meningkatkan prestasi peserta
didik dalam berbagai cabang olahraga seperti silat, atletik
dan permainan.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 43
5. Menjalin kerja sama dengan berbagai
instansi terkait dengan dibutuhkannya beberapa nara
sumber atau objek penelitian.
B. Prestasi
Keberadaan SD Negeri Mekarjaya 12 saat ini telah
menorehkan berbagai prestasi dari tingkat sekolah hingga
pada tingkat provinsi Jawa Barat seperti pada beberapa
cabang olahraga antara lain volly ball, sepak bola, atletik,
silat, karate dan futsal.
Pada bidang seni khususnya karawitan dan seni sunda lainnya
seperti biantara, pasang giri degung, festival dan lomba
pupuh SD Negeri Mekarjaya 12 selalu menunjukkan prestasi
yang menggembirakan.
Maka pada tahun pelajaran 2009/20010 SD Negeri mekarjaya
12 tetap konsisten untuk mengembangkan prestasi dan seni
dengan melakukan pembinaan dan pengembangan melalui
berbagai cabang olahraga dan seni. Adapun langkah yang
dilakukan dengan mengoptimalkan sistem pembinaan terpadu
dengan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler untuk klub-
klub olahraga dan kelompok seni.
Membentukan klub-klub olahraga, kelompok seni dan
kelompok ilmiah usia dini diharapkan akan mampu
mengembangkan prestasi non akademik peserta didik di SD
Negeri Mekarjaya 12.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 44
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa
kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan
khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri
atas:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel
sebagai berikut :
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No Kelompok Mata
Pelajaran
Cakupan
1. Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 45
No Kelompok Mata
Pelajaran
Cakupan
2. Kewarganega-raan dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 46
No Kelompok Mata
Pelajaran
Cakupan
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 47
No Kelompok Mata
Pelajaran
Cakupan
untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Tabel 10 : Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut,
dapat dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum adalah
sebagai berikut :
1. Membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia,
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan
peserta didik akan status, hak, dan kewajiban dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia.
3. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi
ilmu pengetahuan dan teknologi serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,
kreatif, dan mandiri.
4. Meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan, dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 48
5. Meningkatkan potensi fisik serta
menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat
B. Struktur Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata
pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum
pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban relajar yang
tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan
standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri merupakan bagian integral dari
struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
Struktur kurikulum SDN Mekarjaya 12 meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai
dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SDN Mekarjaya 12
disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan
standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Kurikulum SDN Mekarjaya 12 memuat 8
mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
seperti tertera pada Tabel 3. Muatan lokal merupakan
kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 49
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang
ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
b. Pengembangan diri bukan merupakan
mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta
didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing
guru yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan
sosial, dan pengembangan karir peserta didik.
c. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS
merupakan ”IPA Terpadu” dan ”IPS Terpadu”.
d. Pembelajaran pada Kelas I–III
dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan
pada Kelas IV–VI dilaksanakan melalui pendekatan
mata pelajaran.
Adapun muatan kurikulum SDN Mekarjaya 12 seperti
ketentuan tersebut tersusun dalam tabel berikut :
STRUKTUR KURIKULUM SDN MEKARJAYA 12
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
I II IIIIV, V, DAN
VI
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 50
A. Mata Pelajaran
Pem
bela
jara
n T
em
ati
k
1. Pendidikan Agama 32. Pendidikan Kewarganegaraan 23. Bahasa Indonesia 54. Matematika 55. Ilmu Pengetahuan Alam 46. Ilmu Pengetahuan Sosial 37. Seni Budaya dan Ketrampilan 48. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
4
B. Muatan Lokal1. Bahasa Sunda ( Mulok Wajib ) 12. Pendidikan Lingkungan Hidup 13. Bahasa Inggris 2C. Pengembangan Diri1. Pramuka*) 12. Komputer 13. Baca Tulis Al – Qur’an*) 1
Jumlah 30
31
32
36
*) Ekuivalen 2 jam pelajaran Tabel 11 : Struktur
Kurikulum SD
a. Pembelajaran pada Kelas I–III
dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada
Kelas IV–VI dilaksanakan melalui pendekatan mata
pelajaran.
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan.
c. Alokasi waktu satu jam pembelajaran
adalah 35 menit.
d. Minggu efektif dalam satu tahun
pelajaran (dua semester) adalah 34–38 minggu.
2. Muatan Lokal
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 51
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah. Sekolah
dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal
setiap semester atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam
satu tahun.
Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah Jawa Barat dan
diterapkan di SDN Mekarjaya 12 adalah seperti berikut :
1. Bahasa Sunda wajib bagi semua siswa kelas I hingga
kelas VI. Alokasi waktu adalah 1 jam pelajaran.
2. Karawitan.
3. Muatan Lokal Bahasa Inggris wajib bagi semua siswa
kelas I hingga kelas VI. Alokasi waktu yang diperlukan
adalah 2 jam pelajaran.
4. Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH )
Berikut adalah tabel alokasi waktu untuk mata pelajaran
muatan lokal yang diselenggarakan di SDN Mekarjaya 12.
No Mata PelajaranAlokasi Waktu (JP)
I II III IV V VI
1 Bahasa Sunda 1 1 1 1 1 1
2 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
3 Pendidikan Lingkungan Hidup 1 1 1 1 1 1
Jumlah jam 4 4 4 4 4 4
Tabel 12 : Mata Pelajaran Muatan Lokal
3. Pengembangan Diri
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 52
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang
harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karier peserta didik.
Pengembangan diri di SDN Mekarjaya 12 terdiri atas:
1. Pramuka;
2. Komputer.
3. Baca Tulis Al Qur’an
Program tersebut dilaksanakan 1 x 1 jam pelajaran dalam
seminggu. Hari Sabtu dilaksanakan untuk kegiatan pramuka.
Sementara, untuk pelaksanaan kegiatan komputer diatur
sesuai jadwal.
4. Pengaturan Beban Belajar
Pengaturan Beban Belajar di SD Negeri Mekarjaya 12 sebagai
berikut :
BEBAN BELAJAR SD NEGERI MEKARJAYA 12
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 53
SA
TU
AN
P
EN
DID
IKA
N
KELA
S
SA
TU
JAM
P
EM
BELA
JAR
AN
TA
TA
P M
UK
A(M
EN
IT)
JUM
LA
H J
AM
P
EM
BEL P
ER
M
ING
GU
MIN
GG
U E
FEK
TIF
P
ER
TA
HU
N
PELA
JAR
AN
WA
KTU
P
EM
BELA
JAR
AN
P
ER
TA
HU
N
JUM
LA
H J
AM
PER
TA
HU
N(@
60 M
EN
IT)
SD I s/d III 35 Kelas :I. 30II. 31III. 32
36 Kelas :I. 1050II. 1085III. 1120jam pembelajaranKelas :I. 37.800 menitII. 39.060 menitIII. 40.320 menit
Kelas :I. 630II. 651III. 672
IV s/d VI 35 36 36 1260jam pembelajaran
(45360 menit)
756
Tabel 13 : Pengaturan beban belajar
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan
sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi
dasar berkisar antara 0–100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75 %. Sekolah harus menentukan
kriteria ketuntasan minimal sebagai target pencapaian
kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber
daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal. Berikut ini tabel nilai
ketuntasan belajar minimal yang menjadi target pencapaian
kompetensi di SDN Mekarjaya 12.
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL SDN MEKARJAYA 12
TAHUN PELAJARAN 2009 – 2010
N KOMPONEN KETUNTASAN
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 54
O BELAJARA.
B.
C.
Mata Pelajaran1.Pendidikan Agama2.Pendidikan kewarganegaraan dan
kepribadian3.Bahasa Indonesia4.Matematika5.Ilmu Pengetahuan Alam6.Ilmu Pengetahuan Sosial7.Seni Budaya dan ketrampilan8.Pendidikan jasmani olah raga dan
kesehatan
Muatan Lokal1. Bahasa Sunda2. Karawitan3. Bahasa Inggris
Pengembangan Diri1. Pramuka2. Pendidikan Komputer3. Baca Tulis Qur’an4. Olah Raga ( Cabang Pilihan )
60 %
60 %60 %60 %60 %60 %65 %70 %
60 %70 %60 %
BBBB
Tabel 14 : Kriteria Ketuntasan Minimal
6. Kenaikan Kelas, Kelulusan dan Mutasi
a. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun
ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-
masing direktorat teknis terkait.
1) Kriteria Kenaikan Kelas SDN Mekarjaya
12
Siswa dinyatakan naik kelas ke tingkat di atasnya
bila memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 55
Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak
boleh lebih dari 25% dari jumlah mata pelajaran
yang diajarkan di kelasnya masing-masing.
Memiliki nilai minimal baik pada aspek
kepribadian
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
pada dua semester pada kelas yang diikuti.
Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai
harian, nilai tugas/PR, nilai tes tengah semester,
nilai tes akhir semester dan ujian kenaikan kelas
dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata setiap
siswa dalam satu mata pelajaran, yang sesuai
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di
SDN Mekarjaya 12
2) Penentuan Kenaikan Kelas
Siswa yang naik kelas ditentukan oleh sekolah
dalam suatu rapat Dewan Guru dengan
mempertimbangkan KKM, sikap/ penilaian/ budi
pekerti, dan kehadiran siswa yang bersangkutan.
Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya
dituliskan naik ke kelas
Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di
kelasnya.
Sekolah dapat menetapkan kriteria kenaikan
kelas dengan jumlah mata pelajaran yang belum
tuntas lebih dari 25 % atau kurang dari 25%,
atas pertimbangan tertentu.
b. Kelulusan
1) Kriteria Kelulusan
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 56
Hasil ujian dituangkan ke dalam blangko daftar nilai
ujian. Hasil ujian dimanfaatkan sebagai bahan
pertimbangan sekolah untuk penentuan kelulusan
dengan kriteria sebagai berikut.
Memiliki rapor kelas VI;
Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian
akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,
dan kesehatan;
Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki
nilai untuk seluruh mata pelajaran yang
diujikan, minimal nilai masing-masing mata
pelajaran 6,00.
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
Lulus Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional
2) Penentuan Kelulusan
Siswa yang lulus ditentukan oleh sekolah dalam
suatu rapat Dewan Guru dengan
mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian
sekolah, sikap/ prilaku/budi pekerti siswa yang
bersangkutan, dan memenuhi kriteria kelulusan.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 57
Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah dan
rapor sampai dengan semester 2 kelas VI
sekolah dasar.
Siswa yang tidak lulus tidak diberi ijazah dan
mengulang di kelas terakhir.
3) Mutasi
Prosedur dalam melakukan mutasi siswa atau
perpindahan siswa itu semuanya ada dalam aturan
yang telah ditetapkan dari oleh Departemen
Pendidikan Nasional. Adapun hal yang harus
dilakukan oleh siswa adalah pengajuan dari siswa
yang bersangkutan untuk melakukan perpindahan,
setelah mendapatkan izin dari sekolah asal lalu
pengajuan perpindahan itu diajukan ke Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota beserta persyaratan
yang harus dilengkapi yaitu laporan penilaian dan
absensi dari guru siswa tersebut kemudian berkas
yang telah dilengkapi tadi kita ajukan kepada
sekolah yang dituju beserta surat mutasi yang
diberikan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Hal yang pertama harus dilakukan setelah siswa
tersebut diterima oleh sekolah baru adalah
pengurusan administrasi sesuai dengan sekolah
baru dan setelah itu siswa tersebut dapat ikut
melakukan kegiatan belajar.
Bagi siswa yang ingin melakukan mutasi, baik
pindah maupun masuk ke SD Negeri Mekarjaya 12
diatur dengan persyaratan pindah/mutasi dengan
prinsip manajemen yang transparan melalui suatu
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 58
mekanisme yang obyektif dengan memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
Surat permohonan orang tua yang
bersangkutan
Memiliki Laporan Hasil Belajar (Raport)
dengan nilai lengkap dari sekolah asal, dan nilai
raport tidak lebih rendah dari KKM SD Negeri
Mekarjaya 12, serta nilai kepribadian sekurang-
kurangnya cukup
Memiliki surat pindah dari sekolah asal.
Tertampung oleh daya tampung sekolah
7. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup di SD Negeri Mekarjaya 12
adalah Pendidikan Teknologi Informatika Komunikasi (TIK)
komputer.
PROGRAM PEMBELAJARAN KOMPUTERSDN MEKARJAYA 12
KELAS
STANDAR KOMPETENSI / MATERI
I 1. Pengetahuan dan Operasi Dasar SK : Menunjukan perangkat – perangkat keras komputer2. Pengolahan informasi untuk produktivitas SK : Menggunakan ikon menggambar3. Pemecahan masalah, eksplorasi, dan komunikasi SK : Memilih dan mewarnai dengan menggunakan komputer serta mengomunikasikannya
II. 1. Pengetahuan dan operasi dasar SK : Menunjukan perangkat – perangkat lunak menggambar2. Pengolahan informasi untuk produktivitas SK : Mendemonstrasikan ikon menggambar
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 59
3. Pemecahan masalah, eksplorasi, dan komunikasi SK : Merancang dan menggambar secara kreatif
III. 1. Pengetahuan dan operasi dasar SK : Menunjukan ikon pengolahan gambar2. Pengolahan informasi untuk produktivitas SK : Mendemonstrasikan ikon pengolah gambar3. Pemecahan masalah, eksplorasi, dan komunikasi SK : Mengolah gambar secara kreatif
IV. 1. Pengetahuan dan operasi dasar SK : Menunjukkan perangkat lunak pengolah kata2. Pengolahan informasi untuk produktivitas SK : Mendemonstrasikan perangkat lunak
pengiolah kata3. Pemecahan masalah, eksplorasi, dan komunikasi SK : Mengolah dokumen secara kreatif
V. 1. Membuat dan mengetik surat.2. Membuat kolom/tabel jadwal mata pelajaran
VI. 1. Membuat surat2. Menghitung3. Pengenalan internet
Tabel 15 : Program Pembelajaran Komputer
C. Keunggulan Lokal dan Global
Keterampilan lokal dan global SD Negeri Mekarjaya 12 adalah
Hortikulutura dan Tanaman Hias.
PROGRAM KETRAMPILAN LOKAL DAN GLOBAL SDN MEKARJAYA 12
KELAS
MATERI SEMESTER 1MATERI SEMESTER 2
I Memperkenalkan macam – macam tanaman hortikultura dan tanaman hias.
Mengenal bahan –
Memperkenalkan cara penanaman dan pemeliharaan tanaman hortikulutra dan tanaman hias.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 60
bahan atau material yang digunakan untuk menanam tanaman holtikultura dan tanaman hias.
II Memperkenalkan macam – macam tanaman hortikultura dan tanaman hias.
Mengenal bahan – bahan atau material yang digunakan untuk menanam tanaman holtikultura dan tanaman hias.
Memperkenalkan cara penanaman dan pemeliharaan tanaman hortikulutra dan tanaman hias.
III Memperkenalkan macam – macam tanaman hortikultura dan tanaman hias
Mengenal bahan – bahan atau material yang digunakan untuk menanam tanaman holtikultura dan tanaman hias.
Memperkenalkan cara penanaman dan pemeliharaan tanaman hortikulutra dan tanaman hias.
IV Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman holtikultura dan tanaman hias
Menceritakan cara menanam, memelihara dan memanfaatkan tanaman holtikultura dan tanaman hias.
Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman holtikultura dan tanaman hias.
Menanam, memelihara dan memanfaatkan jenis tanaman koltikultura dan tanaman hias.
V Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman holtikultura dan tanaman hias
Menceritakan cara menanam, memelihara dan memanfaatkan tanaman holtikultura dan tanaman hias.
Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman holtikultura dan tanaman hias
Menanam, memelihara dan memanfaatkan jenis tanaman koltikultura dan tanaman hias.
VI Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman
Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 61
holtikultura dan tanaman hias.
Menceritakan cara menanam, memelihara dan memanfaatkan tanaman holtikultura dan tanaman hias.
holtikultura dan tanaman hias
Menanam, memelihara dan memanfaatkan jenis tanaman koltikultura dan tanaman hias.
Tabel 16 : Program Keterampilan Lokal dan Global
BAB IV
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 62
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kelender pendidikan pada
setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan
waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun pengajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari
libur.
A. Alokasi Waktu
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.
Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu
efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran
setiap minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh
mata pelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam
untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak
diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan
pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk
hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Keputusan
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 63
keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota dan/atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari
libur khusus.
Sekolah/madrasah atau sekolah pada daerah tertentu yang
memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur
hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi
sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat
mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif dan waktu pembelajaran efektif.
Hari libur umum/nasional atau penetapan libur serentak untuk
jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan
Pemerintah Pusat /Provinsi /Kabupaten/Kota. Permulaan tahun
pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap
tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Keputusan Menteri
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota
dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat
menetapkan hari libur serempak untuk satuan-satuan
pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan
disusun oleh masing-masing satuan pendidikan
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 64
berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada
dokumen standar isi dengan memerhatikan ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul
digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan
ketentuan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun
pelajaran adalah 210 (dua ratus sepuluh) hari, sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul
digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan
tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap
minggu untuk kelas I–III (dengan model pembelajaran
tematik) adalah 26–28 jam pelajaran, sedangkan untuk
kelas IV–VI adalah 36 jam pelajaran.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kalender pendidikan
SD Negeri Mekarjaya 12 adalah seperti berikut :
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF KALENDER PENDIDIKAN
SD NEGERI MEKARJAYA 12
TAHUN PELAJARAN 2009-2010
BULAN
SEM
ES
TER
SEN
IN
SELA
SA
RA
BU
KA
MIS
JUM
AT
SA
BTU
JUM
LA
H
KEGIATAN
JULI
I
1 2 3 3 3 2 14
- Libur Kenaikan
Kelas
- MOS ( Masa
Orientasi Siswa )
- Hari efektif
AGUSTUS 3 4 4 4 4 4 23 - HUT Pramuka,
HUT RI
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 65
- Hari efektif
SEPTEMBE
R2 3 2 2 2 2 13
Selama Bulan Puasa
Jam Pelajaran dan
Intensitas Bobot
- Belajar
Dikurangi.Libur awal
Ramadhan 1429 H
- Libur sekitar
Idul Fitri
- Hari efektif
OKTOBER 2 2 2 4 4 4 16
Libur Idul fitri
Pekan Pendidikan
(Remedial)
Hari efektif
NOPEMBER 5 3 3 4 3 4 22
Hari Pahlawan
Hari guru nasional
Idul Adha
Hari efektif
DESEMBER 3 4 4 3 3 3 20
Ujian Praktik
Ulangan Akhir Semester
Hari Natal
Pembagian Raport
Libur semester 1
Hari efektif
JUMLAH 16 18 18 20 19 19 110
BULAN
SEM
ES
TE
SEN
IN
SELA
SA
RA
BU
KA
MIS
JUM
AT
SA
BTU
JUM
LA
H
KEGIATAN
JANUARI
2
4 4 4 4 4 4 24
Libur Tahun Baru M 2009
Hari Pertama Masuk
Sekolah Semester II
Pekan Pendidikan
(Semester II)
Imlek (Tahun Baru Cina)
Hari Efeltif
FEBRUARI 4 4 4 3 4 4 23
Tes Formatif, Pembuatan
Soal Mid Semester
Hari Raya Nyepi Tahun
Baru Saka 1931.
Hari efektif
MARET 4 3 4 4 4 4 23 Pekan Pendidikan
Persiapan Mid Sem II.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 66
Wafatnya Isa Almasih.
Libur Paskah.
Maulid Nabi Muhammad
Saw.
Pelak Tengah Semester
Pekan Remedial Dan
Pengayaan.
Pembagian Hasil Mid
Semester II Melalui Siswa
Pelaksanaan Festival Seni
& Budaya di SD
Pekan Evaluasi Kegiatan
Mid dan Festival
APRIL 4 4 4 5 4 4 25
Kenaikan Isa Al Masih
Ujian Praktek Terpadu
Untuk Siswa Kelas VI
Hari Kartini
Pekan Ulangan Akhir
Semester
MEI 5 4 4 4 4 5 26
Hari Pendidikan Nasional
Hari Raya Waisak
UASBN Utama SD
US Utama SD
UASBN & US Susulan SD
Persiapan UKK
JUNI 2 3 3 3 3 3 17
Persipan Ulangan Umum
(Kenaikan Kelas I S/D V)
Ulangan Umum Kenaikan
Kelas (I S/D V)
Pembagian Rapot Kelas I
s/d V
Pengumuman Kelulusan
Kelas VI
Peningkatan Mutu Tenaga
Pendidikan
Pelaporan Dan
Penyelesaian
Buku Induk Administrasi
Libur Kenaikan Kelas
JUMLAH 23 22 23 19 23 24 138
BAB V
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 67
PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS, RPP DAN
PENETAPAN KKM
A. Silabus
1. Pengertian
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
2. Landasan Pengembangan
Silabus
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal
17 ayat (2)
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal
20
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20
tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41
tahun 2007 tentang Standar Proses.
3. Prinsip-prinsip
Pengembangan Silabus
a. Ilmiah, maksudnya
bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi
muatan dalam silabus harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan se-cara keilmuan. Mengingat
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 68
silabus berisikan garis-garis besar isi/materi
pembelajaran yang akan dipelajari siswa, maka
materi/isi pembelajaran tersebut harus memenuhi
kebenaran ilmiah. Untuk itu, dalam penyusunan
silabus disarankan melibatkan ahli bidang keilmuan
masing-masing mata pelajaran agar materi
pembelajaran tersebut memiliki validitas yang tinggi.
b. Relevan, maksudnya
bahwa cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan
urutan penyajian materi dalam silabus harus sesuai
dengan tingkat perkem-bangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spritual peserta didik.
c. Sistematis, maksudnya
bahwa komponen-komponen dalam silabus harus
saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai
kompetensi. Sila-bus pada dasarnya merupakan suatu
sistem, oleh karena itu dalam penyu-sunannya harus
dilakukan secara sistematis.
d. Konsisten, maksudnya
bahwa dalam silabus harus nampak hubungan yang
konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi po-kok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai, maksudnya
bahwa cakupan indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup
memadai untuk me-nunjang pencapaian kompetensi
dasar yang pada akhirnya mencapai stan-dar
kompetensi.
f. Aktual dan Kontekstual,
maksudnya bahwa cakupan indikator, materi po-kok,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian memper-hatikan perkembangan ilmu,
teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidu-pan nyata,
dan peristiwa yang terjadi.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 69
g. Fleksibel, maksudnya
bahwa keseluruhan komponen silabus dapat meng-
h. akomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan
yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
i. Menyeluruh,
maksudnya bahwa komponen silabus mencakup
keseluruh-an ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor).
4. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru
secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah
sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, Kelompok
Kerja Guru (KKG) pada atau Gugus Sekolah), dan Dinas
Pendikan.
a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang
bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta
didik, kondisi sekolah dan lingkungannya.
b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal
belum dapat melaksanakan pengembangan silabus
secara mandiri, maka pihak sekolah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru
mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang
akan digunakan oleh sekolah/madrasah tersebut.
c. Di SD Negeri Mekarjaya 12 semua guru kelas, dari
kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus
secara bersama.
d. Sekolah Dasar Mekarjaya 12 melalui forum
Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk bersama-sama
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
sekolah-sekolah/madrasah-madrasah dalam lingkup
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 70
Kelompok Kerja Guru (KKG) setempat.
e. Dinas Pendidikan/Departemen yang menangani
urusan pemerintahan di bidang agama setempat
dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru
berkegiatan di bidangnya masing-masing.
5. Langkah-langkah
Pengembangan Silabus
Secara umum proses penyusunan silabus terdiri atas
delapan langkah uta-ma sebagai berikut:
a. Mengisi kolom
identitas mata pelajaran
Pada bagian ini perlu dituliskan dengan jelas nama
sekolah, mata pelajar-an, ditujukan untuk kelas berapa,
pada semester mana, dan alokasi waktu yang
dibutuhkan. Perlu juga dituliskan standar kompetensi
mata pelajaran yang akan dicapai.
b. Mengkaji Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar kompetensi pada dasarnya merupakan
kualifikasi kemampuan minimal siswa yang
menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap
tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran
tertentu. Kompetensi dasar merupakan sejumlah ke-
mampuan yang harus dikuasai siswa dalam mata
pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan
indikator kompetensi. Standar kompetensi dan kompe-
tensi dasar ini berlaku secara nasional, ditetapkan oleh
BSNP.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 71
Para pengembang silabus perlu mengkaji secara teliti
standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu
dan/atau tingkat kesulit-an materi, tidak harus
selalu sesuai dengan urutan yang ada dalam
standar isi;
2) Keterkaitan antara standar kompetensi dan
kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
3) Keterkaitan antara standar kompetensi dan
kompetensi dasar antarmata pelajaran.
c. Mengidentifikasi
Materi Pokok/Pembelajaran
Materi pokok/pembelajaran ini merupakan pokok-
pokok materi pembe-lajaran yang harus dipelajari
siswa untuk mencapai kompetensi dasar dan in-
dikator. Jenis materi pokok bisa berupa fakta, konsep,
prinsip, prosedur, atau keterampilan. Materi pokok
dalam silabus biasanya dirumuskan dalam ben-tuk
kata benda atau kata kerja yang dibendakan. Untuk
mengidentifikasi ma-teri pokok/pembelajaran yang
menunjang pencapaian kompetensi dasar dila-kukan
dengan mempertimbangkan:
1) Potensi peserta didik;
2) Relevansi dengan karakteristik daerah,
3) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional,
sosial, dan spiritual peserta didik;
4) Kebermanfaatan bagi peserta didik;
5) Struktur keilmuan;
6) Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi
pembelajaran;
7) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan
tuntutan lingkungan; dan
8) Alokasi waktu.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 72
d. Mengembangkan
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan
bentuk/pola umum ke-giatan yang akan dilaksanakan
dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembe-lajaran
ini dapat berupa kegiatan tatap muka maupun bukan
tatap muka. Ke-giatan tatap muka, berupa kegiatan
pembelajaran dalam bentuk interaksi langsung antara
guru dengan siswa (ceramah, tanya jawab, diskusi,
kuis, tes). Ke-giatan non tatap muka, berupa kegiatan
pembelajaran yang bukan interaksi langsung guru-
siswa (mendemonstrasikan, mempraktikkan,
mengukur, men-simulasikan, mengadakan eksperimen,
mengaplikasikan, menganalisis, mene-mukan,
mengamati, meneliti, menelaah), kegiatan
pembelajaran kontekstual, dan kegiatan pembelajaran
kecakapan hidup.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental
dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
Pengalaman belajar yang dimaksud da-pat terwujud
melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
Pengalaman belajar merupakan aktivitas be-lajar baik
di dalam maupun di luar kelas. Pengalaman belajar
memuat keca-kapan hidup yang perlu dikuasai peserta
didik. Hal-hal yang harus diperha-tikan dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut.
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk
memberikan bantuan kepada para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 73
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik
secara berurutan untuk mencapai kompetensi
dasar.
3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus
sesuai dengan hierarki konsep materi
pembelajaran.
4) Rumusan pernyataan dalam kegiatan
pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan
materi.
e. Merumuskan
Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi
dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang
dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahu-an,
dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumus-kan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi. In-dikator digunakan sebagai dasar
untuk menyusun alat penilaian.
f. Penentuan Jenis
Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik
dilakukan berdasar-kan indikator. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan tes dan non tes da-lam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, pe-nilaian hasil karya berupa tugas,
proyek dan/atau produk, penggunaan porto-folio, dan
penilaian diri. Penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil be-lajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 74
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur
pencapaian kompetensi.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu
berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap
kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem
penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam
arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dia-
nalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang
telah dimiliki dan yang belum, serta untuk
mengetahui kesulitan siswa.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan
tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses
pembelajaran berikutnya, program remedi bagi
peserta didik yang pencapaian kompetensinya di
bawah kriteria ketuntas-an, dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi
kri-teria ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan
pengalaman belajar yang di-tempuh dalam proses
pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran meng-
gunakan pendekatan tugas observasi lapangan
maka evaluasi harus dibe-rikan baik pada proses
(keterampilan proses) misalnya teknik wawancara,
maupun produk/hasil melakukan observasi
lapangan yang berupa infor-masi yang dibutuhkan.
g. Menentukan Alokasi
Waktu
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 75
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi
dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan
alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar,
keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat
kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang di-
cantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu
rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh
alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran
selama penyelenggaraan pendidikan di ting-kat satuan
pendidikan. Penyusunan silabus memperhatikan
alokasi waktu yang disediakan per semester, per
tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang
sekelompok. Implementasi pembelajaran per semester
mengguna-kan penggalan silabus sesuai dengan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk
mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia
pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK
menggunakan penggalan silabus ber-dasarkan satuan
kompetensi.
h. Menentukan Sumber
Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan
yang digunakan un-tuk kegiatan pembelajaran, yang
berupa media cetak dan elektronik, nara sum-ber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan
sumber bela-jar didasarkan pada standar kompetensi
dan kompetensi dasar serta materi
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 76
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kom-petensi.
B. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
1. Pengertian
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan
bahwa:
”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar”.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar
peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru
pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.
2. Komponen RPP
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 77
penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan
dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah:
a. Identitas mata
pelajaran, meliputi:
1) satuan pendidikan,
2) kelas,
3) semester,
4) program studi,
5) mata pelajaran atau
tema pelajaran,
6) jumlah pertemuan.
b. standar kompetensi
merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta
didik yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau
semester pada suatu mata pelajaran.
c. kompetensi dasar,
adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai
rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam
suatu pelajaran.
d. indikator pencapaian
kompetensi, adalah perilaku yang dapat diukur
dan/atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang
menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator
pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 78
diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan,
sikap, dan keterampilan.
e. tujuan pembelajaran,
menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar.
f. materi ajar, memuat
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi.
g. alokasi waktu,
ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar.
h. metode pembelajaran,
digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai kompetensi dasar atau seperangkat
indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode
pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi
peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator
dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap
mata pelajaran.
i. kegiatan
pembelajaran :
1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam
suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan un-
tuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan
perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 79
2) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran
untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di-
lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang-
kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui
proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un-
tuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat
dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpul-
an, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan
tindaklanjut.
j. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil
belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kom-
petensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
k. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
3. Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
b. RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis
kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual,
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 80
minat, motivasi belajar, bakat, potensi,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
d. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada
peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, krea-
tivitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat
belajar.
e. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi
dalam berbagai bentuk tulisan.
f. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
g. RPP memuat rancangan program pemberian umpan
balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
h. Keterkaitan dan keterpaduan
i. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan
dan keterpaduan antara SK, KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
RPP disusun dengan mengakomodasikan
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya.
j. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 81
k. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan
teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi.
4. Langkah-langkah Penyusunan RPP
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai dari
mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran,
Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-
langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan
Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah
pengembangan masing-masing, namun semua
merupakan suatu kesatuan.
Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut.
a. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas,
Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
Indikator dan Alokasi Waktu.
Hal yang perlu diperhatikan adalah :
1) RPP boleh disusun
untuk satu Kompetensi Dasar.
2) Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari
silabus. (Standar kompetensi – Kompetensi Dasar
– Indikator adalah suatu alur pikir yang saling
terkait tidak dapat dipisahkan)
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 82
3) Indikator
merupakan:
ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat
memberikan gambaran bahwa peserta didik
telah mencapai kompetensi dasar
penanda pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat
diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
dikembangkan sesuai dengan karakteristik
peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi
daerah.
rumusannya menggunakan kerja operasional
yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian.
4) Alokasi waktu
diperhitungkan untuk pencapaian satu
kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam
pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x
45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai
suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan
dalam satu atau beberapa kali pertemuan
bergantung pada kompetensi dasarnya.
b. Merumuskan
Tujuan Pembelajaran
Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan
pembelajaran.
Misalnya:
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 83
Kegiatan pembelajaran: ”Mendapat informasi
tentang sistem peredaran darah pada manusia”.
Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau
keseluruhan tujuan pembelajaran, misalnya peserta
didik dapat:
1) mendeskripsikan
mekanisme peredaran darah pada manusia.
2) menyebutkan
bagian-bagian jantung.
3) merespon dengan
baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
teman-teman sekelasnya.
4) mengulang kembali
informasi tentang peredaran darah yang telah
disampaikan oleh guru.
Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu)
pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga
dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap
pertemuan dapat memberikan hasil.
c. Menetukan
Materi Pembelajaran
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran,
dapat diacu dari indikator.
Contoh:
Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri
kehidupan.
Materi pembelajaran:
Ciri-Ciri Kehidupan:
Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi,
regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 84
d. Menentukan
Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode,
tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau
pendekatan pembelajaran, bergantung pada
karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang
dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan
pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam
satu kegiatan pembelajaran peserta didik:
Pendekatan pembelajaran yang digunakan,
misalnya: pendekatan proses, kontekstual,
pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan
sebagainya.
Metode-metode yang digunakan, misalnya:
ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab, e-
learning dan sebagainya.
e. Menetapkan
Kegiatan Pembelajaran
1) Untuk
mencapai suatu kompetensi dasar harus
dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap
pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah
kegiatan memuat unsur kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Langkah-langkah minimal yang
harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 85
1.1 Kegiatan Pendahuluan
1.1.1 Orientasi: memusatkan perhatian peserta
didik pada materi yang akan
dibelajarkan, dengan cara menunjukkan
benda yang menarik, memberikan
illustrasi, membaca berita di surat kabar,
menampilkan slide animasi dan
sebagainya.
1.1.2 Apersepsi: memberikan persepsi awal
kepada peserta didik tentang materi
yang akan diajarkan.
1.1.3 Motivasi: Guru memberikan gambaran
manfaat mempelajari gempa bumi,
bidang-bidang pekerjaan berkaitan
dengan gempa bumi, dsb.
1.1.4 Pemberian Acuan: biasanya berkaitan
dengan kajian ilmu yang akan dipelajari.
Acuan dapat berupa penjelasan materi
pokok dan uraian materi pelajaran secara
garis besar.
1.1.5 Pembagian kelompok belajar dan
penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar (sesuai dengan
rencana langkah-langkah pembelajaran).
1.2 Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui
peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 86
sesuai dengan skemata (frame work) masing-
masing. Langkah-langkah tersebut disusun
sedemikian rupa agar peserta didik dapat
menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana
dituangkan pada tujuan pembelajaran dan
indikator.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti
dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS),
baik yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus
untuk pembelajaran berbasis ICT yang online
dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja
peserta didik harus dirumuskan detil mengenai
waktu akses dan alamat website yang jelas.
Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika
koneksi mengalami kegagalan.
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 87
1.3 Kegiatan penutup
1.3.1 Guru mengarahkan peserta didik untuk
membuat rangkuman/simpulan.
1.3.2 Guru memeriksa hasil belajar peserta
didik. Dapat dengan memberikan tes
tertulis atau tes lisan atau meminta
peserta didik untuk mengulang kembali
simpulan yang telah disusun atau dalam
bentuk tanya jawab dengan mengambil ±
25% peserta didik sebagai sampelnya.
1.3.3 Memberikan arahan tindak lanjut
pembelajaran, dapat berupa kegiatan di
luar kelas, di rumah atau tugas sebagai
bagian remidi/pengayaan.
2) Langkah-
langkah pembelajaran dimungkinkan disusun
dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai
dengan karakteristik model pembelajaran yang
dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai
dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap
pertemuan.
f. Memilih
Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan
yang ada dalam silabus yang dikembangkan.
Sumber belajar mencakup sumber rujukan,
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 88
lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan.
Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional,
dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang
digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus
dituliskan buku referensi, dalam RPP harus
dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.
Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul
buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang
diacu.
Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka
harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan
bagian atau link file yang digunakan, atau alamat
website yang digunakan sebagai acuan
pembelajaran.
g. Menentukan
Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk
instrumen, dan instrumen yang dipakai.
C. Pedoman Penetapan KKM
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu
mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut:
1. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan
keputusan yang dapat dilakukan melalui metode
kualitatif dan atau kuantitatif. Metode kualitatif dapat
dilakukan melalui professional judgement oleh pendidik
dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan
pengalaman pendidi k mengajar mata pelajaran di
sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 89
dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan
penetapan kriteria yang ditentukan;
2. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan
melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap
indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya
dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai
ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi.
3. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar
(KD) merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat
dalam Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik
dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk
KD tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai
ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan untuk
seluruh indikator pada KD tersebut;
1. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar
Kompetensi (SK) merupakan rata-rata KKM Kompetensi
Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut;
4. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran
merupakan rata-rata dari semua KKM-SK yang terdapat
dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan
dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor)
peserta didik;
5. Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk
membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH),
Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan
Akhir Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-
tugas harus mampu mencerminkan/menampilkan
pencapaian indikator yang diujikan. Dengan demikian
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 90
pendidik tidak perlu melakukan pembobotan seluruh
hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang
setara;
6. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar
dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan
minimal.
7. Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok
guru mata pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah
sebagai berikut:
a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata
pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek
kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake
peserta didik.
b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru
mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk
dijadikan patokan guru dalam melakukan peni laian;
c. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang
tua, dan dinas pendidikan;
d. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
PENUTUP
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 91
Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) ini, maka SDN Mekarjaya 12 telah
memiliki acuan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
pada tahun pelajaran 2009/2010.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapat
dilaksanakan dengan sebaik baiknya sehingga kegiatan belajar
mengajar di SDN Mekarjaya 12 menjadi lebih menyenangkan,
menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan daerah
dan kebutuhan peserta didik setempat.
Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini,
mereka diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal
terhadap dokumen KTSP maupun pelaksanaannya. Evaluasi
tersebut diharapkan paling sedikit dapat menjawab pertanyaan
berikut:
1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini
cukup lengkap dan dapat dicapai ?
2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan
sikap serta perilaku) yang tertulis cukup lengkap untuk
merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik ?
3. Sejauh mana kemampuan siswa (pemahaman,
keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang diharapkan
dapat dicapai ?
4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam
mencapai tujuan yang diharapkan ?
5. Sejauh mana penilaian pembelajaran yang dirancang
dapat mengungkap secara jelas perekembangan
kemampuan yang diharapkan dari siswa ?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin
terkumpulkan secara bertahap dari waktu ke waktu oleh para
guru sebagai pengembang sekaligus pelaksana KTSP, sebaiknya
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 92
didokumentasikan dengan baik sehingga menjadi masukan
berharga bagi penyempurnaan KTSP di kemudian hari.
Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa
(pemahaman, keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi
bahan evaluasi guna mengetahui sejauh mana visi yang telah
dirumuskan dapat dicapai guna menyusun dan melaksanakan
kegiatan tindak lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan
kerjasama dari para guru, kepala sekolah, dan warga sekolah
secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi perwujudan
dari apa yang telah direncanakan.
Harapan kami, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang kami susun ini telah memenuhi syarat sehingga seluruh
kegiatan yang kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar.
Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak,
khususnya para guru, karyawan, peserta didik, dan wali murid
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.
Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini dapat
menjadi sarana bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas
peserta didik secara lahiriah maupun batiniah.
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah,
AP. TINADJOE MARJIYAH, S.Pd.NIP. 195812301979122005
Kurikulum SD Negeri Mekarjaya 12 Tahun 2009 93