Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

21
BAB I Pendahuluan I. Pengertian Al-Qur’an Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam . Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman , yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam , melalui perantaraan Malaikat Jibril . Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5. Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya: “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17- 75:18) Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: “Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”. Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: "Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraanMalaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita

description

Pengertian Al-Quran, a

Transcript of Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

Page 1: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

BAB I

Pendahuluan

I. Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.

Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan)

bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah

membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18)

Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:

“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:

"Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraanMalaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"

Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

Page 2: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

Nama-nama lain Al-Qur’an

Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan untuk merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:

Al-Kitab QS(2:2),QS (44:2)

Al-Furqan (pembeda benar salah): QS(25:1)

Adz-Dzikr (pemberi peringatan): QS(15:9)

Al-Mau'idhah (pelajaran/nasihat): QS(10:57)

Al-Hukm (peraturan/hukum): QS(13:37)

Al-Hikmah (kebijaksanaan): QS(17:39)

Asy-Syifa' (obat/penyembuh): QS(10:57), QS(17:82)

Al-Huda (petunjuk): QS(72:13), QS(9:33)

At-Tanzil (yang diturunkan): QS(26:192)

Ar-Rahmat (karunia): QS(27:77)

Ar-Ruh (ruh): QS(42:52)

Al-Bayan (penerang): QS(3:138)

Al-Kalam (ucapan/firman): QS(9:6)

Al-Busyra (kabar gembira): QS(16:102)

An-Nur (cahaya): QS(4:174)

Al-Basha'ir (pedoman): QS(45:20)

Al-Balagh (penyampaian/kabar) QS(14:52)

Al-Qaul (perkataan/ucapan) QS(28:51)

Struktur pembagian Al-Qur’an

Surat, ayat dan ruku'

Al-Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat) dan 6236 ayat. Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.

No Nama Surat Jumlah Ayat Total

1 Al-Fatihah 7 7

2 Al-Baqarah 286 293

Page 3: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

3 Ali-Imran 200 493

4 An-Nisaa’ 176 669

5 Al-Maidah 120 789

6 Al-An’am 165 954

7 Al-a’raf 206 1160

8 Al-Anfal 75 1235

9 At-Taubah 129 1364

10 Yunus 109 1473

11 Hud 123 1596

12 Yusuf 111 1707

13 Ar-Ra’ad 43 1750

14 Ibrahim 52 1802

15 Al-Hijr 99 1901

16 An-Nahl 128 2029

17 Al-Israa’ 111 2140

18 Al-Kahfi 110 2250

19 Maryam 98 2348

20 Thaha 135 2483

21 Al-Anbiyaa’ 112 2595

22 Al-Hajj 78 2673

23 Al-Mu’minuun 118 2791

24 An-Nuur 64 2855

25 Al-Furqoon 77 2932

26 Asy-Syu’araa’ 227 3159

27 An-Naml 93 3252

28 Al-Qashash 88 3340

29 Al-Ankabuut 69 3409

30 Ar-Ruum 60 3469

31 Luqman 34 3503

32 As-Sajadah 30 3533

33 Al-Ahzab 73 3606

34 Saba’ 54 3660

35 Faathir 45 3705

36 Yaasiin 83 3788

37 Ash-Shaaffaat 182 3970

Page 4: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

38 Shad 88 4058

39 Az-Zumar 75 4133

40 Al-Mu’min 85 4218

41 Fushshilat 54 4272

42 Asy-Syuura 53 4325

43 Az-Zukhruf 89 4414

44 Ad-Dukhan 59 4473

45 Al-Jaatsiyah 37 4510

46 Al-Ahqaaf 35 4545

47 Muhammad 38 4583

48 Al-Fath 29 4612

49 Al-Hujuraat 18 4630

50 Qaaf 45 4675

51 Adz-dzaariyaat 60 4735

52 Ath-Thuur 49 4784

53 An-Najm 62 4846

54 Al-Qamar 55 4901

55 Ar-Rahmaan 78 4979

56 Al-Waaqiah 96 5075

57 Al-Hadiid 29 5104

58 Al-Mujaadilah 22 5126

59 Al-Hasyr 24 5150

60 Al-Mumtahanah 13 5163

61 Ash-shaf 14 5177

62 Al-Jumu’ah 11 5188

63 Al-Munaafiquun 11 5199

64 At-taghaabun 18 5217

65 Ath-Thalaq 12 5229

66 At-Tahrim 12 5241

67 Al-Mulk 30 5271

68 Al-Qalam 52 5323

69 Al-Haaqqah 52 5375

70 Al-Ma’aarij 44 5419

71 Nuh 28 5447

72 Al-Jin 28 5475

Page 5: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

73 Al-Muzammil 20 5495

74 Al-Muddatstsir 56 5551

75 Al-Qiyaamah 40 5591

76 Al-Insaan 31 5622

77 Al-Mursalaat 50 5672

78 An-Nabaa’ 40 5712

79 An-Naazi’aat 46 5758

80 ‘Abasa 42 5800

81 At-Takwiir 29 5829

82 Al-Infithaar 19 5848

83 Al-Muthaffifiin 36 5884

84 Al-Insyiqaaq 25 5909

85 Al-Buruuj 22 5931

86 Ath-Thaariq 17 5948

87 Al-A’laa 19 5967

88 Al-Ghaasyiyah 26 5993

89 Al-Fajr 30 6023

90 Al-Balad 20 6043

91 Asy-Syams 15 6058

92 Al-Lail 21 6079

93 Adh-Dhuha 11 6090

94 Al-Isyirah 8 6098

95 At-Tiin 8 6106

96 Al-‘Alaq 19 6125

97 Al-Qadr 5 6130

98 Al-Bayyinah 8 6138

99 Al-Zalzalah 8 6146

100 Al-‘Adiyaat 11 6157

101 Al-Qaari’ah 11 6168

102 At-Takaatsur 8 6176

103 Al-‘Ashr 3 6179

104 Al-Humazah 9 6188

105 Al-Fiil 5 6193

106 Qurasy 4 6197

107 Al-Maa’uun 7 6204

Page 6: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

108 Al-Kautsar 3 6207

109 Al-Kaafiruun 6 6213

110 An-Nashr 3 6216

111 Al-Lahab 5 6221

112 Al-Ikhlash 4 6225

113 Al-Falaq 5 6230

114 An-Naas 6 6236

Makkiyah dan Madaniyah

Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah keMadinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.

Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, sebab ada surat Madaniyah yang turun di Mekkah.

Masa turun Alqur’an dibagi menjadi 2 tahap yang masing-masingnya mempunyai corak sendiri.

Pertama, masa nabi bermukim di Makkah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, dari 17 Ramadhan tahun 41 dari milad hingga awal Rabiul Awal tahun 54 dari milad Nabi.

Seluruh surat yang turun di Makkah itu dinamakan Makkiyah.

Kedua, yang diturunkan sesudah hijrah, yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, dari permulaan Rabiul Awal tahun 54 dari milad Nabi sampai 9 Dzulhijjah tahun 63 dari milad Nabi, atau tahun 10 H.

Semua yang turun di Madinah dinamakan Madaniyah.

A. Jumlah surat Al-Qur’an yang turun di Makkah dan Madinah

Para ahli tafsir tidak sependapat dalam menetapkan jumlah surat yang turun di Madinah. Bahkan mereka berselisih pendapat pula dalam menentukan surat-surat Makkiyah dan surat-surat Madaniyah.

Page 7: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

Al-Khudhary dalam kitab Tarikh Tasyri’ menetapkan bahwa jumlah Al-Qur’an yang turun di Makkah sejumlah 19/30 dan yang turun di Madinah sejumlah 11/30. Surat-surat yang turun di Makkah sejumlah 91 dan yang turun di Madinah sejumlah 23.

Apabila kita periksa dalam mushaf dan kita perhatikan keterangan-keterangan yang terdapat di permulaan tiap-tiap surat, nyata bahwa surat yang turun di Makkah berjumlah 86 dan yang turun di Madinah berjumlah 28.

Surat-surat Makkiyah menurut tertib turunnya

Dibawah ini dipaparkan surat-surat Makkiyah menurut tertib turunnya berdasarkan keterangan sebagian ulama.

1. Al-‘Alaq2. Al-Qalam                                                       33. Al-Mursalat3. Al-Muzammil                                                34. Qaf4. Al-Mudatsir                                                   35. Al-Balad5. Al-Fatihah                                                     36. Ath-Thariq6. Al-Masad (Al-Lahab)                                    37. Al-Qomar7. At-Takwir                                                      38. Shad8. Al-A’la                                                          39. Al-A’raf9. Al-Lail                                                           40. Al-Jin10. Al-Fajr                                                           41. Yasin11. Ad-dhuha                                                      42. Al-Furqon12. Al-Insyiroh                                                    43. Fatir13. Al-Ashr                                                          44. Maryam14. Al-Adiyat                                                      45. Thaha15. Al-Kautsar                                                     46. Al-Waqi’ah16. At-Takatsur                                                   47. Asy-Syu’aro17. Al-Ma’un                                                       48. An-Naml18. Al-Kafirun                                                     49. Al-Qashash19. Al-Fil                                                             50. Al-Isra’20. Al-Falaq                                                         51. Yunus21. An-Nas                                                          52. Hud22. Al-Ikhlas                                                        53. Yusuf23. An-Najm                                                        54. Al-Hijr24. Abasa                                                             55. Al-An’am25. Al-Qadar                                                       56. Ash-Shaffat26. Asy-Syams                                                    57. Luqman27. Al-Buruj                                                        58. Az-zumar28. At-Tin                                                            59. Saba29. Al-Quraisy                                                     60. Ghafir30. Al-Qoriah                                                      61. Fushilat31. Al-Qiyamah                                                   62. Asy-Syura32. Al-Humazah                                                  63. Ad-Dukhan

Page 8: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

64. Az-Zukhruf                                                   76. Ath-Thur

65. Al-Jatsiah                                                       77. Al-Mulk

66. Al-Ahqaf                                                       78. Al-Haqqah

67. Ad-DZariat                                                    79. Al-Ma’arij

68. Al-Ghasyiah                                                  80. An-Naba

69. Al-Kahf                                                         81. An-Nazi’at

70. An-Nahl                                                         82. Al-Infithar

71. Nuh                                                                83. Al-Insyiqaq

72. Ibrahim                                                          84. Ar-Rum

73. Al-Anbiya’                                                    85. Al-Ankabut

74. Al-Mu’minun                                                 86. Al-Muthaffifin

75. As-Sajadah

 

Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa surat Al-Muthaffifin itulah surat yang teraakhir turun di Makkah.

Menurut Al-Khudary, selain surat-surat yang telah tersebut diatas ada juga surat-surat yang termasuk golongan Makkiyah, diantaranya:

87. Az-Zalzalah                                                    90. Al-Insan

88. Ar-Ra’d                                                          91. Al-Bayyinah

89. Ar-Rahman

Surat-surat yang 5 tersebut ada sebagian ulama yang nenasukkannya ke dalam Madaniyah.

Surat-surat Madaniyah menurut tertib turunnya yaitu:

1. Al-baqarah                                                      13. Al-Munafiqun2. Al-Anfal                                                          14. Al-Mujadalah3. Ali Imran                                                         15. Al-Hujurat4. Al-Ahzab                                                        16. At-Tahrim5. Al-Mumtahanah                                              17. At-Taghabun6. An-Nisa’                                                         18. Ash-Shaf7. Al-Hadid                                                         19. Al-Jumuah8. Muhammad                                                     20. Al-Fath9. Ath-Thalaq                                                      21. Al-Maidah10. Al-Hasyr                                                         22. At-Taubah11. An-Nur                                                            23. An-Nashr12. Al-Hajj

Page 9: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

Juz dan manzil

Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an menjadi 7 bagian dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.

Menurut ukuran surat

Kemudian dari segi panjang-pendeknya, surat-surat yang ada di dalam Al-Qur’an terbagi menjadi empat bagian, yaitu :

As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus

Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan sebagainya

Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan sebagainya

Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan sebagainya

Sejarah Al-Qur’an Hingga menjadi Mushaf

Al-Qur'an memberikan dorongan yang besar untuk mempelajari sejarah dengan secara adil, objektif dan tidak memihak. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga umat Muslim mampu membuat sistematika penulisan sejarah yang lebih mendekati landasan penanggalan astronomis.

Penurunan Al-Qur'an

Al-Qur'an tidak turun sekaligus. Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian RasulullahSAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrahberlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.

Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya

Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) Al-Qur'an sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Kemudian transformasinya menjadi teks yang dijumpai saat ini selesai dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.

Page 10: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

Pengumpulan Al-Qur'an pada masa Rasullulah SAW

Pada masa ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk untuk menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur'an

Page 11: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

II. Kondisi yang Membolehkan Memegang dan Membawa Al-Quran tanpa Wudhu

1. Kalangan Syafiiyyah berpendapat bolehnya memegang dan membawa Al-Qur’an meski

tanpa memakai wudhu bila memenuhi persyaratan berikut ini :

• Membawanya dalam sesuatu yang dapat menjaga Quran (dalam tas, koper dll. Dengan

ketentuan tidak niat membawa Quran secara langsung

• Tertulis pada mata uang baik Dinar atau dirham

• Tertulis untuk dalil penguat yang terdapat pada kitab-kitab ilmu pengetahuan baik ayat

yang tertulis sedikit ataupun banyak.

Sedang mengenai memegang dan membawa Tafsir Quran ditinjau dari banyak dan

sedikitnya tafsir Qurannya, bila uraian tafsirnya lebih banyak ketimbang alqurannya

boleh dipegang dan dibawa, bila lebih sedikit tidak boleh.

• Tertulis pada pakaian yang disulam seperti pada kelambu ka’bah

• Memegang dan membawanya untuk belajar

Maka diperkenankan bagi seorang wali memberi kesempatan pada anaknya memegang

dan membawa alQuran meskipun anaknya sudah menghafalnya.

Bila salah satu ketentuan ini tidak terpenuhi maka tidak diperkenankan memegang dan

membawa alQuran tanpa memakai wudhu meskipun hanya satu ayat dan dengan

penghalang (tidak memegangnya secara langsung).

2. Kalangan Malikiyyah berpendapat bolehnya memegang atau membawa baik secara

keseluruhan atau sebagian mushaf alQuran tanpa wudhu bila memenuhi ketentuan :

• Tertulis dengan selain bahasa arab

• Terukir dalam dinar, dirham atau hal-hal yang biasa dipergunakan untuk niaga karena

untuk menghindari adanya masyaqqat dan dosa sebab sulitnya menghindarinya

• Tersimpan dalam sesuatu yang terjaga

Page 12: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

Sebagian kalangan ini berpendapat “Boleh membawa quran dalam sesuatu yang terjaga

bila hanya sebagian quran saja didalamnya namun bila kesemua yang terdapat dalam

quran tetap tidak boleh membawanya tanpa wudhu.

Dalam bolehnya membawa mushaf alQuran dalam sesuatu yang terjaga menurut

kalangan Malikiyyah di syaratkan :

=> Pembawanya Muslim

=> AlQurannya tertutup dengan sesuatu yang dapat mencegah dari kotoran.

• Pembawanya pengajar atau pelajar Quran

Boleh bagi mereka berdua membawa mushaf alQuran meski tanpa wudhu baik bagi yang

sudah mukallaf atau belum bahkan bagi wanita haid sekalipun.

alFiqh ‘alaa Madzaahib al-Arba’ah I/48

Aplikasi Software Al-Quran

Aplikasi Al-Quran yang terdapat pada HP atau PC tidak tegolong mushaf, sehingga boleh

menyentuhnya meski dalam keadaan hadats karena AlQuran yang ada dalam aplikasi tersebut

hanya berupa pancaran sinar tidak berbentuk lampiran dan tulisan.

Berikut Beberapa Pendapat Para Ulama Tentang Aplikasi Hp, CPU, Kaset Atau Piringan Hitam

Yang Berisikan Suara AlQuran :

1. SYEKH ABDUL QADIR AL-AHDAALI

Suara yang didengar dari piringan hitam atau kaset sama dengan suara alQuran yang didengar

dari jamadaat, maka tidak di hukumi alQuran (Kitab al-Anwaar al-Syuruuq fii Ahkaam as-

Shunduq Hal. 31), Syekh Abdul Qadiir al-Ahdaali membolehkan mendengarkan piringan hitam

dengan istilah laa ba’sa bihi (tidak ada masalah dengannya) beliau mendengarkan ini dengan

syairnya :

“Aku pernah ditanya tentang mendengarkan alat musik, maka aku jawab sesuai dengan

penelitian, yang demikian tidak mengapa”

Page 13: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

2. SYEKH MUHAMMAD ALI AL-MALIKI

Merekam alQuran dalam kaset atau piringan hitam dalam menggunakan selanjutnya itu tidak

bisa lepas dari unsure menghina atau merendahkan martabat alQuran, karenanya merekam

alQuran dalam kaset atau piringan hitam sebagaimana yang maklum hukumnya haram, juga

mendengarkan alQuran dari padanya. (Kitab al-Anwaar al-Syuruuq fii Ahkaam as-Shunduq Hal.

31),

3. MENURUT PENDAPAT YANG TERPILIH DIKALANGAN MADZHAB HANAFIYAH

Kalangan Hanafiyah menyatakan : Mendengar ayat sajdah seperti burung beo, menurut pendapat

yang terpilih tidak wajib sujud karena bukan bacaan sebenarnya namun sekedar kicauan yang

tidak di mengerti. Pendapat yang lain menyatakan wajib bersujud karena orang yang

mendengarkan itu telah mendengarkan firman Allah SWT. Walaupun dari burung yang sedang

berkicau” (alFataawy as-Syar’iyyah I389)

Bila mengacu pada pendapat-pendapat ini, sudah tidak berdampak pahala pada pemilik suara

rekaman bahkan menurut Imam Ali alMaliki haram merekamnya.

Wallahu a’lamu bis showaab

Sumber : http://www.as-salafiyyah.com/2011/08/kondisi-yang-membolehkan-memegang-

dan_03.html?m=0

Adab Membaca Al-Qur’an 

Sedih rasanya ketika melihat beberapa orang yang ikut sebuah pengajian dengan agenda

membaca surat Yasin atau yang lain, lalu Al-Qu’ran atau buku saku kecil yang di dalamnya

terdapat surat Yasin tersebut diletakkan di bawah sejajar dengan telapak kaki. Padahal itu adalah

ayat-ayat suci yang sangat diagungkan oleh Rasulullah SAW dan seluruh umat islam.

Dan nampaknya kebiasaan tidak menghormati kitab Al-Qur’an seperti itu banyak terjadi di

beberapa majlis pengajian yang saya datangi. Padahal kalau orang-orang tua kita dulu di

kampung mengajarkan, al-Qur’an itu minimal di atas perut. Kalau perlu di atas kepala. Jadi tidak

sama dengan membawa buku biasa.

Page 14: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

Karena itu perlu diketahui adab-adab membaca Al-Qur’an, agar al-Qur’an memberi bekas ke

dalam hati kita. Dan berikut adalah adab membaca al-Quran dari kitab At-Tibyan fi Adab

Hamalat al-Quran oleh al-Imam an-Nawawi :

1. Berniat ikhlas kerana Allah SWT.

2. Menggosok gigi atau bersiwak sebelum membaca al-Quran.

3. membaca dalam keadaan berwudhu.

4. Mengadap ke arah kiblat.

5. Mulai dengan at-Ta’awwuz.

6. Membaca al-Quran dari Mushaf lebih utama dari membaca tanpa melihat. Walaupun begitu bagi

yang ingin menghafalnya, dianjurkan membaca tanpa melihat.

7. Membaca dengan suara yang merdu dan kuat agar dapat dihayati oleh diri sendiri dan orang lain.

Al-Imam al-Ghazali menyatakan, jika kita bimbang akan timbul riak dalam hati, maka membaca

secara perlahan itu lebih utama. Sebaliknya jika dapat menjaga dari timbulnya penyakit tersebut,

maka dianjurkan membaca dengan suara yang nyaring – Ihya’ Ulumiddin.

8. Membaca dengan perhatian dan memahami ayat-ayat yang dibacakan.

9. Membaca dengan tadabbur dan menangis. Diantara adab-adab tadabbur itu ialah memelankan

suara apabila sampai pada ayat yang menyentuh mengenai sifat Allah SWT menurut tafsiran

orang kafir. Sebagai contoh orang Yahudi mengatakan Nabi Uzair anak Allah SWT seperti yang

disebutkan Allah dalam surah at-Taubah ayat 30. Contoh yang lain ialah persepsi mereka bahwa

Allah SWT tidak mampu memberikan rezeki kepada hamba-Nya seperti yang difirmankan dalam

ayat 64 surah al-Maidah.

10. Memuliakan al-Quran. Kita dilarang membaca al-Quran sambil ketawa ataupun sambil berbicara

melainkan mengenai sesuatu yang amat penting.

11. Membaca ayat dan surah mengikut susunannya dalam urutan al-Quran, yang dulu didahulukan

dan akhir diakhirkan.

12. Mengamalkan ajaran al-Quran itu.

13. Sentiasa membaca al-Quran terutama pada waktu pagi kerana Nabi SAW mendoakan keberkatan

waktu itu. Diriwayatkan dalam al-Mustadrak oleh al-Hakim dari Abu Hurairah RA bahawa Nabi

SAW bersabda yang bermaksud: “barang siapa yang membaca 10 ayat, maka dia tidak akan

tergolong dari kalangan orang yang lalai.” – (2085, hadis sahih menurut syarat Muslim)

Page 15: Kurikilum Al-Qur'an Kls 4 MDA

14. Berusaha menghafal ayat al-Quran dan mengulang-ulang ayat itu supaya sentiasa mengingatnya.

15. Meletakkan target untuk mengkhatamkan al-Quran itu.

16. Memanjatkan doa ketika khatam atau selesai  membaca al-Quran karena waktu itu adalah

diantara waktu mustajab doa.

17. Dilarang membaca al-Quran di tempat yang tidak sewajarnya seperti di dalam WC.

18. Mencium al-Quran karena dikiaskan dengan mencium Hajar al-Aswad 

19. Memberi wangi-wangian pada al-Quran sebagaimana meletakkan wewangian pada Hajar al-

Aswad.

20. Meletakkan al-Quran di tempat yang tinggi.

21. Berusaha untuk menghayati isi kandungan al-Quran hingga membuatnya  menangis atau

menitiskan air mata.

22. Tidak memberi salam kepada seseorang yang sedang membaca al-Quran.

Itulah beberapa adab membaca al-Qur'an yang harus kita jaga, agar amalan kita membaca al-

Qur'an tersebut menjadi lebih sempurna. 

Sumber : http://berkah2013.blogspot.com/2013/04/penting-adab-membaca-al-quran-yang.html