Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

14
KARYA TULIS KURANGNYA PEMERATAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Semester Genap Tahun 2014 Disusun oleh : NAMA : KOMANG BUDIARTA NISN : 9984799047 Guru Pembimbing : KASIYATI, S.Pd. SMP NEGERI 2 LALAN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

Transcript of Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

Page 1: Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

KARYA TULIS

KURANGNYA PEMERATAAN PENDIDIKAN

DI INDONESIA

Disusun Untuk

Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Semester Genap Tahun 2014

Disusun oleh :

NAMA : KOMANG BUDIARTA

NISN : 9984799047

Guru Pembimbing :

KASIYATI, S.Pd.

SMP NEGERI 2 LALAN

TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

Page 2: Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan semesta alam yang senantiasa menjaga umatnya dari

segala penyakit serta memberikan yang terbaik untuk masing-masing umat. Saya

bersyukur, karya tulis ini dapat selesai, meskipun banyak sekali kesulitan dan

hambatan, selama dalam pengerjaannya.

Saya berterima kasih kepada Kepala SMP Negeri 2 Lalan atas segala

fasilitas yang saya terima di sekolah, selanjutnya kepada Ibu Kasiyati, S.Pd yang

telah membimbing pengerjaan karya tulis ini dan kepada Guru-Guru SMP Negeri

2 Lalan yang sangat luar biasa memberikan sumbangsih untuk pendidikan.

Kepada teman-teman di kelas IX, saya berterima kasih atas masukan dari kalian

semua.

Karya tulis ini saya ambil dari referensi di buku dan media elektronik,

bahwasanya pendidikan di negeri ini masih kurang merata. Baik dalam kualitas

maupun dalam distribusi.

Saya sadari, kesempurnaan masih terlampau jauh dari karya tulis ini.

Semoga kritik dan saran pembaca dapat menyempurnakanya.

Lalan, Mei 2014

Penulis

KOMANG BUDIARTA

Page 3: Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 2

1.2 Tujuan ............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemerataan Pendidikan ................................. 3

2.2 Kondisi Pemerataan Pendidikan di Indonesia ................ 4

2.3 Upaya Pemerintah Dalam Melakukan Pemerataan

Pendidikan ...................................................................... 5

2.4 Tingkat Keberhasilan Upaya Pemerintah dalam Mengatasi

Pemerataan Pendidikan di Indonesia .............................. 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................... 9

3.2 Saran .............................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 11

Page 4: Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

iv

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap

manusia dimuka bumi ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan

manusia. Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari

penerapan pendidikan. Pendidikan diambil dari kata dasar didik, yang

ditambah imbuhan menjadi mendidik. Mendidik berarti memelihara atau

memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dari pengertian

ini didapat beberapa hal yang berhubungan dengan Pendidikan.

Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan akan menimbulkan dua

macam dampak yang saling bertentangan. Kedua dampak itu adalah dampak

positif dan dampak negatif. Dampak positif adalah segala sesuatu yang

merupakan harapan dari pelaksanaan kegiatan tersebut, dengan kata lain

dapat disebut sebagai ’Tujuan’. Sedangkan dampak negatif adalah segala

sesuatu yang bukan merupakan harapan dalam pelaksanaan kegitan tersebut,

sehingga dapat disebut sebagai hambatan atau masalah yang ditimbulkan.

Jika peristiwa di atas dihubungkan dengan pendidikan, maka

pelaksanaan pendidikan akan menimbulkan dampak negatif yang disebut

sebagai masalah dan hambatan yang akan dihadapi. Hal ini akan lebih tepat

bila disebut sebagai permasalahan Pendidikan. Istilah permasalahan

pendidikan diterjemahkan dari bahasa inggris yaitu “problem“. Masalah

adalah segala sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Sedangkan

kata permasalahan berarti sesuatu yang dimasalahkan atau hal yang

dimasalahkan. Jadi Permasalahan pendidikan adalah segala-sesuatu hal yang

merupakan masalah dalam pelaksanaaan kegiatan pendidikan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Permasalahan

Pendidikan Indonesia adalah segala macam bentuk masalah yang dihadapi

oleh program-program pendidikan di negara Indonesia. Adapun

permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:

Page 5: Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

v

1. Rendahnya sarana fisik,

2. Rendahnya kualitas guru,

3. Rendahnya kesejahteraan guru,

4. Rendahnya prestasi siswa,

5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,

6. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,

7. Mahalnya biaya pendidikan.

Dalam makalah ini akan saya bahas masalah pendidikan tentang

“Kurangnya Pemerataan Pendidikan di Indonesia”. Kurang meratanya

pendidikan di Indonesia menjadi suatu masalah klasik yang hingga kini

belum ada langkah-langkah strategis dari pemerintah untuk menanganinya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dan

diungkapkan dalam paper ini adalah :

“Bagaimana kondisi pemerataan pendidikan di Indonesia dan apa

upaya-upaya yang dilakukan pemerintah telah berhasil ?”

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :

a) Untuk mengetahui arti dari pengertian pemerataan pendidikan

b) Untuk mengetahui bagaimana kondisi pemerataan pendidikan di

Indonesia.

c) Untuk mengetahui bagaimana upaya pemerintah dalam melakukan

pemerataan pendidikan di Indonesia.

d) Untuk mengetahui bagaimana keberhasilan dari pemerintah dalam

e) melakukan pemerataan pendidikan di Indonesia.

Page 6: Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

vi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemerataan Pendidikan

Pemerataan pendidikan telah mendapat perhatian sejak lama terutama

di negara-negara berkembang. Hal ini tidak terlepas dari makin tumbuhnya

kesadaran bahwa pendidikan merupakan peran penting dalam pembangunan

bangsa.

Pemerataan pendidikan mencakup dua aspek penting yaitu persamaan

kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan keadilan dalam memperoleh

pendidikan yang sama dalam masyarakat. Akses terhadap pendidikan yang

merata berarti semua penduduk usia sekolah telah memperoleh kesempatan

pendidikan, sementara itu akses terhadap pendidikan telah adil jika antar

kelompok bisa menikmati pendidikan secara sama.

Menurut UUD 1945 pemerintah berkewajiban memenuhi hak

warganegara dalam memperoleh pendidikan untuk meningkatkan kualitas

hidup bangsa. Ini berati pemerintah harus bisa memberikan pendidikan

kepada seluruh rakyat Indonesia bukan hanya untuk rakyat tertentu yang

mampu sedangkan untuk rakyat yang kurang mampu tidak memperoleh

pendidikan. Pemerintah bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan

bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum. Pendidikan menjadi landasan

kuat yang diperlukan untuk meraih kemajuan bangsa di masa depan, bahkan

lebih penting lagi sebagai bekal dalam menghadapi era global yang sarat

dengan persaingan antarbangsa yang berlangsung sangat ketat. Dengan

demikian, pendidikan menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi karena ia

merupakan faktor determinan bagi suatu bangsa untuk bias memenangi

kompetisi global.

Page 7: Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

vii

2.2 Kondisi Pemerataan Pendidikan di Indonesia

Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia masih belum merata.

Misalnya saja di kota-kota besar disana sarana dan prasarana pendidikan

disana sudah sangat maju. Sedangkan di desa-desa hanya mengandalkan

sarana dan prasarana seadanya. Bukan hanya masyarakat di desa saja yang

masih tertinggal pendidikannya. Daerah-daerah di Indonesia timur bukan

hanya sarana dan prasarana yang kurang tapi juga kurangnya tenaga

pengajar sehingga sekolah-sekolah disana masih membutuhkan guru-guru

dari daerah-daerah lain. Walaupun ada warganegara Indonesia yang tinggal

di kota-kota besar tapi karena mereka termasuk ke dalam warganegara yang

kurang mampu sehingga mereka tidak bisa merasakan pendidikan. Banyak

anak-anak yang masih di bawah umur sudah bekerja untuk membantu orang

tua mereka dalam mempertahankan hidupnya.

Untuk itu, agenda penting yang harus menjadi prioritas adalah

peningkatan pemerataan pendidikan, terutama bagi kelompok masyarakat

miskin dan masyarakat terpencil yang berjumlah sekitar 38,4 juta atau 17,6

persen dari total penduduk Indonesia. Sejak tahun 1984, pemerintah

Indonesia secara formal telah mengupayakan pemerataan pendidikan

Sekolah Dasar, dilanjutkan dengan wajib belajar pendidikan sembilan tahun

mulai tahun 1994. Upaya-upaya ini nampaknya lebih mengacu pada

perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan (dimensi equality of

access). Di samping itu pada tahapan

selanjutnya pemberian program beasiswa (dimensi equality of

survival) menjadi upaya yang cukup mendapat perhatian dengan mendorong

keterlibatan masyarakat melalui Gerakan Nasional Orang Tua Asuh.

Program beasiswa ini semakin intensif ketika terjadi krisis ekonomi, dan

dewasa ini dengan Program BOS untuk Pendidikan dasar. Hal ini

menunjukan bahwa pemerataan pendidikan menuntut pendanaan yang

cukup besar tidak hanya berkaitan dengan penyediaan fasilitas tapi juga

pemeliharaan siswa agar tetap bertahan mengikuti pendidikan di sekolah.

Page 8: Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

viii

Menurut Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tahun 1999-2004

(TAP MPR No. IV/MPR/1999) mengamanatkan, antara lain:

a) Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh

pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju

terciptanya manusia Indonesia yang berkualitas tinggi dengan

peningkatan anggaran pendidikan secara berarti,

b) Meningkatkan mutu lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik

oleh masyarakat maupun pemerintah untuk menetapkan sistem

pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi, olah raga dan seni.

Ini Sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa “Setiap warga negara

mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”,

dan pasal 11, ayat (1) menyatakan “Pemerintah dan Pemerintah Daerah

wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin

terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa

diskriminasi”.

Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan bahwa setiap

warga negara berhak mendapatkan pendidikan guna meningkatkan kualitas

dan kesejahteraan hidupnya.

2.3 Upaya Pemerintah Dalam Melakukan Pemerataan Pendidikan

Seperti yang sudah dijelaskan tadi pemerintah sebenarnya sudah

mengupayakan pemerataan pendidikan sejak tahun 1984. Seperti mulai dari

pemerataan pendidikan sekolah dasar, selanjutnya diikuti dengan wajib

belajar 9 tahun sejak 2 Mei tahun 1994. Wajib belajar 9 tahun direncanakan

tuntas pada tahun 2008 tapi sampai tahun 2006 masih banyak rakyat

Indonesia yang belum dapat menyelesaikan sekolah dasar.

Masih banyak lagi upaya-upaya pemerintah dalam melakukan

pemerataan pendidikan salah satunya yaitu :

Page 9: Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

ix

1) Pendidikan dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama

(SMP) tidak dipungut biaya. Ini diharapkan semua anak yang akan

masuk SD dan SMP di seluruh Indonesia dapat bersekolah.

2) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh sekolah

dengan subsidi dari APBN.

3) Melaksanakan revitalisasi serta penggabungan (regrouping) sekolah-

sekolah terutama SD, agar tercapai efisiensi dan efektivitas sekolah yang

didukung dengan fasilitas yang memadai.

4) Membangun sarana dan prasarana yang memadai termasuk sarana

olahraga untuk setiap sekolah baik yang di perkotaan maupun pedesaan

sesuai kebutuhannya.

5) Memberikan kepada siswa yang berprestasi dan/atau dari keluarga yang

tidak mampu. Agar siswa dapat terus menuntut ilmu tanpa

mempermasalahkan biaya pendidikan

6) Untuk di Perguruan Tinggi harus meningkatkan kapasitas tampung,

terutama untuk bidang-bidang yang menunjang kemajuan ekonomi,

penguasaan sains dan teknologi, serta meningkatkan kualitas kehidupan.

7) Mendorong peningkatan peran swasta melalui perguruan tinggi swasta.

Ini agar kalau ada mahasiswa yang tidak mendapat perguruan tinggi bisa

melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi swasta, tentu saja

dengan mutu dan kualitas perguruan tinggi swasta harus bisa sesuai

standar pemerintah.

8) Menyebarkan kapasitas pendidikan tinggi secara geografis untuk

mendukung pembangunan daerah serta memberi kesempatan bagi

kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah termasuk kelompok

masyarakat dari daerah bermasalah, dengan menyelenggarakan

pembinaan perguruan tinggi sebagai pusat pertumbuhan di kawasan

serta menyelenggarakan pembinaan program unggul di wilayah

kedudukan perguruan tinggi.

9) Menyebar lulusan guru-guru ke daerah-daerah yang masih minim tenaga

pengajarnya. Agar tidak terjadi penumpukan lulusan guru di suatu

daerah sehingga banyak lulusan guru yang bekerja di bukan

keahliannya. Sedangkan di daerah lain masih kekurangan tenaga guru.

Page 10: Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

x

2.4 Tingkat Keberhasilan Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Pemerataan

Pendidikan di Indonesia

Dalam pemerataan pendidikan pemerintah telah berupaya

mengatasinya namun upaya-upaya yang dilakukan pemerintah tidak

semuanya berhasil. Masih banyak upaya pemerintah yang kurang berhasil

bahkan bisa juga disebut gagal dalam pelaksanaannya.

Upaya-upaya pemerintah yang masih kurang berhasil yaitu :

1. Upaya pemerintah dalam pendidikan tingkat SD (Sekolah Dasar) sampai

SMP (Sekolah Menengah Pertama) tidak di pungut biaya. Tapi di

lapangan masih banyak sekolah-sekolah tersebut yang masih memungut

biaya dalam pelaksanaan pendidikannya. Sekolah-sekolah tersebut

beralasan kalau biaya tersebut untuk menggaji pegawai yang ada di

sekolah tersebut dan masih banyak lagi alasan-alasan lainnya.

2. Upaya pemerintah meningkatkan dalam meningkatkan sarana dan

prasarana pendidikan di sekolah. Tapi dalam pelaksanaanya masih

banyak sarana dan prasarana yang diberikan pemerintah kualitasnya

masih kurang. Seperti tidak semua kelas memiliki layar proyektor yang

bagus, masih banyaknya komputer-komputer di sekolah yang rusak,

Alat-alat dan bahan-bahan laboratorium yang masih kurang sehingga

praktikum yang dilakukan siswa masih sedikit bahkan tidak pernah sama

sekali.

3. Upaya regrouping (penggabungan) masih belum dilaksanakan dengan

maksimal, pelaksanaannya masih dalam tahap percobaan sehingga

masih belum dilaksanakan dengan menyeluruh.

4. Upaya pemerintah dalam pembangunan sarana dan prasarana di sekolah-

sekolah masih belum maksimal ini terbukti masih banyak sekola-

sekolah yang sarana dan prasarananya masih kurang lengkap bahkan

masih banyak sekolah-sekolah yang bangunannya masih kurang layak

untuk di gunakan.

5. Program beasiswa dari pemerintah masih banyak yang tidak tepat

sasaran. Masih banyak siswa dan mahasiswa yang miskin dan

berprestasi tidak dapat melanjutkan pendidikannya.

Page 11: Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

xi

6. Sekarang perguruan tinggi telah menambah kapasitas daya tampung agar

banyak mahasiswa yang dapat kuliah. Tentu saja hal ini harus

mahasiswa yang diterima harus berkualitas.

7. Banyak sekolah dan perguruan tinggi swasta yang kekurangan peserta

didik karena banyak siswa dan mahasiswa baru yang lebih memilih

sekolah dan perguruan tinggi negeri. Ini tentu saja akan merugikan

sekolah dan perguruan tinggi swasta karena akan kekurangan peserta

didik. Ini juga akibat komersialisasi pendidikan. Maksudnya sekolah dan

perguruan tinggi negeri yang sudah elit terus dibuat semakin elit oleh

pemerintah sehingga banyak orang tua yang berlomba-lomba untuk

menyekolahkan anaknya di sekolah dan perguruan tinggi negeri

tersebut.

8. Dalam pembangunan perguruan tinggi negeri banyak terpusat di pulau

Jawa sehingga banyak mahasiswa harus merantau jauh untuk

mendapatkan pendidikan. Ini akan menyebabkan beban biaya orang tua

mereka semakin berat. Pemerintah seharusnya memperbanyak

membangun perguruan tinggi negeri di daerah-daerah agar mereka tidak

perlu merantau jauh-jauh sehingga tidak terlalu membutuhkan banyak

biaya.

9. Upaya pemerintah dalam menyebarluaskan tenaga-tenaga pendidik

masih belum terlaksana dengan maksimal karena masih banyak lulusan-

lulusan guru yang ada di suatu daerah yang masih menganggur atau

mengerjakan pekerjaan lain di luar kemampuannya karena lowongan

guru sudah penuh. Sedangkan di daerah lain masih banyak juga yang

kekurangan guru. Sehingga transfer guru diperlukan dari yang banyak

lulusannya ke yang masih sedikit tenaga gurunya.

Page 12: Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

xii

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan di Indonesia memang masih kurang merata. Banyak

daerah di Indonesia yang masih belum mendapat pendidikan yang

memadai. Selain itu masyarakat Indonesia yang kurang mampu juga

belum bisa mendapat pendidikan dengan mudah. Pendidikan hanya

dirasakan oleh masyarakat yang mampu dan berada di kota-kota besar. Ini

tentu saja bertentangan dengan yang diamanatkan dalam UUD 1945 yaitu

Pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam

memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup bangsa

Indonesia.

Memang sejak tahun 1984 pemeritah telah melakukan upaya-upaya

agar pendidikan di Indonesia bisa dirasakan seluruh rakyat Indonesia.

Bahkan sejak tahun 1994 pemerintah telah mencanangkan wajib belajar

sembilan tahun. Selain itu pemerintah juga telah melakukan upaya-upaya

yang lain agar pendidikan di Indonesia bisa dirasakan oleh rakyat

Indonesia. Upaya-upaya itu seperti :

1) Pendidikan dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama

(SMP) tidak dipungut biaya.

2) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh sekolah

dengan subsidi dari APBN.

3) Melaksanakan revitalisasi serta penggabungan (regrouping) sekolah-

sekolah.

4) Membangun sarana dan prasarana yang memadai termasuk sarana

olahraga untuk setiap sekolah baik yang di perkotaan maupun

pedesaan sesuai kebutuhanya.

5) Memberikan kepada siswa yang berprestasi dan/atau dari keluarga

yang tidak mampu.

6) Untuk di Perguruan Tinggi harus meningkatkan kapasitas tampung,

terutama untuk bidang-bidang yang menunjang kemajuan ekonomi,

penguasaan sains dan teknologi, serta meningkatkan kualitas

kehidupan.

Page 13: Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

xiii

7) Mendorong peningkatan peran swasta melalui perguruan tinggi swasta.

8) Menyebarkan kapasitas pendidikan tinggi secara geografis untuk

mendukung pembangunan daerah serta memberi kesempatan bagi

kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah termasuk kelompok

masyarakat dari daerah bermasalah, dengan menyelenggarakan

pembinaan perguruan tinggi sebagai pusat pertumbuhan di kawasan

serta menyelenggarakan pembinaan program unggul di wilayah

kedudukan perguruan tinggi.

9) Menyebar lulusan guru-guru ke daerah-daerah yang masih minim

tenaga pengajarnya.

Meskipun pemerintah telah berupaya keras agar pendidikan bisa

merata dirasakan oleh semua penduduk Indonesia tapi upaya-upaya yang

telah dilakukan pemerintah ternyata masih belum berhasil secara

maksimal. Masih banyak kendala-kendala yang menyebabkan upaya-

upaya pemerintah masih belum maksimal. Oleh karena itu kita sebagai

masyarakat harus ikut membantu pemerintah misalnya seperti mengawasi

penyaluran dana yang diberikan pemerintah ke daerah-daerah, menjaga

dan merawat bangunan-bangunan sekolah agar dapat bertahan lama.

3.2 Saran

Pemerintah perlu meningkatkan lagi upaya-upaya pemerataan

pendidikan yang masih belum maksimal dan terus mengembangkan

upaya-upaya yang telah berhasil. Masyarakat juga harus lebih aktif dalam

mengawasi pendanaan dari pemerintah dan menjaga fasilitas yang sudah

ada agar bisa dipakai lebih lama.

Page 14: Kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Sudiyono. 2009. Regrouping Sebagai Upaya Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan

Pendidikan. Yogyakarta. AP FIP UNY.

http://pendidikan indonesia.com