KUNLAP zdf dhdhdz h

31
BLOK XVI LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN OLEH PANDU PUTRA ANUGRAH (H1A 012 047) USWATUN HASANAH (H1A 212 062) YUYUN PUSPITARININ (H1A 012 064) ZULKIFLI SALIM (H1A 212 065) IDAMARYANI (H1A

description

dsfsdfrgarh tghrthtrhd rhgdrh hdzhthr thyzdhzdth zdhtzdhtdthdthsrthdhfjyjfht hdthfdgbhdfhgdt hzdhsdzhzdf hdtfhz dzhdhzdfh dhth

Transcript of KUNLAP zdf dhdhdz h

Page 1: KUNLAP zdf dhdhdz h

BLOK XVI

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MATARAM

2015

OLEHPANDU PUTRA ANUGRAH (H1A 012 047)USWATUN HASANAH (H1A 212 062)YUYUN PUSPITARININ (H1A 012 064)ZULKIFLI SALIM (H1A 212 065)IDAMARYANI (H1A 011 033)L. FEBRIAN CIPTA AMALI (H1A 011 037)L. SYAIDIMAN HUZAIF (H1A 011 039)YUSUF ADITYA (H1A 011 045)

Page 2: KUNLAP zdf dhdhdz h

ANALISA DATA HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN SMF KEBIDANAN DAN

KANDUNGAN RSUP NTB

LEMBAR HASIL PEMERIKSAAN KEBIDANAN

Nama pasien : ny. S

Umur : 29 tahun

Alamat : Mataram

Suku/bangsa : Sasak

Pendidikan : -

Pekerjaan : -

Cara bayar : Umum/akses/astek/jamkesmas

No. peserta : -

Nama suami/ayah : -

Agama : Islam

Pendidikan : -

Tanggal : 27 Maret 2015 jam : 09.00 wita

Anamnesis oleh : -

Keluhan utama : Datang untuk memeriksakan kehamilan

Bersuami : ya/

Page 3: KUNLAP zdf dhdhdz h

Siklus haid- hari

HPHT : Pasien tidak ingat

Taksiran tanggal persalinan: -

Metode kontrasepsi terakhir: -

Pernah menderita penyakit: -

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Hami

l ke

Usia

kehamilan(bulan

)

BBL

(gram

)

Jenis

kelami

n

Cara

persalina

n

Penolon

g

Hidup/

meningga

l

Tahu

n

Keteranga

n

1 - Laki-

laki

Operasi

sesar

Dokter Hidup 2006

2 29 minggu

menurut tinggi

Fundus uterus

- - - - - -

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : baik

Tekanan darah : 95/70 mmHg, nadi 80x/menit

Pernafsan : -

Tingi badan : 147 cm

Lingkar lengan atas : 21 cm

Page 4: KUNLAP zdf dhdhdz h

Keadaan jantung :

Reflex patella : +/+

SKG : -

Ikterus : -

Nadi : 80x/menit

Suhu : -

Berat badan : 46 kg

Keadaan paru : Baik

Edema : -

Keadaan lain : -

PEMERIKSAAN OBSTETRIK

Inspeksi : Striae gravidarum +, berut berbentuk ovoi, ukuran normal, ada

bekar luka operasi seksio sesarea

Palpasi : Leopod 1bokong, leopod 2punggung kiri bawah, leopod

3kepala, leopod 4kepala belum masuk PAP. Perlimaan3/5

Auskultasi : DJJ

Letak janin : Longitudinal

HIS : -

Gerakan janin : +

PEMERIKSAAN DALAM VAGINA

DIGNOSA KERJA : -

PEMERIKSAAN PENUNJANG: -

Page 5: KUNLAP zdf dhdhdz h

RESIKO TINGGI : -

TERAPI : -

PEMERIKSAAN LANJUT: -

Tangg

al &

jam

Tensi Bera

t

bada

n

Tingg

i

fundu

s uteri

Letak

janin

DJJ Edem

a

Refle

x

Usia

kehamila

n

Terapi/

imunissi

27

maret

2013.

Jam

10.00

WITA

95/70

mmH

g

46

kg

28 cm longitudin

al

140

x/meni

t

- +/+ 29

minggu

-

Page 6: KUNLAP zdf dhdhdz h

ANTENATAL CARE

Pengertian Antenatal Care

Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan

kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas,

persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter

sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan

antenatal. Pelayanan antenatal ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin

dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai.

Pemeriksaan kehamilan atau ANC merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan

mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga

keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental. Pelayanan

antenatal terintegrasi merupakan integrasi pelayanan antenatal rutin dengan beberapa program

lain yang sasarannya pada ibu hamil, sesuai prioritas Departemen Kesehatan, yang diperlukan

guna meningkatkan kualitas pelayanan antenatal.

Program-program yang di integrasikan dalam pelayanan antenatal terintegrasi meliputi :

a. Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)

b. Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan (Andika)

c. Pencegahan dan Pengobatan IMS/ISR dalam Kehamilan (PIDK)

d. Eliminasi Sifilis Kongenital (ESK) dan Frambusia

e. Pencegahan dan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi (PMTCT)

f. Pencegahan Malaria dalam Kehamilan (PMDK)

g. Penatalaksanaan TB dalam Kehamilan (TB-ANC) dan Kusta

h. Pencegahan Kecacingan dalam Kehamilan (PKDK)

i. Penanggulangan Gangguan Intelegensia pada Kehamilan (PAGIN).

Page 7: KUNLAP zdf dhdhdz h

Tujuan Antenatal Care

Baru dalam setengah abad ini diadakan pengawasan wanita hamil secara teratur dan

tertentu. Dengan usaha itu ternata angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas menurun.

Tujuan pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan ia sebaik-baiknya fisik dan mental, serta

menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan

mereka postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental. Ini berarti

dalam antenatal care harus diusahakan agar :

a. Wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang kurangnya harus sama sehatnya atau lebih

sehat;

b. Adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemukan dini dan diobati,

c. Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat pula fisik dan metal.

Tujuan Asuhan Antenatal yaitu :

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan Ibu dan tumbuh kembang

bayi

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi,

c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi

selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan,

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, Ibu maupun bayinya

dengan trauma seminimal mungkin,

e. Mempersiapkan peran Ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh

kembang secara normal.

Keuntungan Antenatal Care

Dapat mengetahui berbagai resiko dan komplikasi hamil sehingga ibu hamil dapat

diarahkan untuk melakukan rujukan kerumah sakit.

Page 8: KUNLAP zdf dhdhdz h

Fungsi Antenatal Care

a. Promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana dan aktifitas pendidikan

b. Melakukan screening, identifikasi dengan wanita dengan kehamilan resiko tinggi dan

merujuk bila perlu  

c. Memantau kesehatan selama hamil dengan usaha mendeteksi dan menangani masalah yang

terjadi.

Cara Pelayanan Antenatal Care

Cara pelayanan antenatal, disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal menurut Depkes RI

yang terdiri dari :

Kunjungan Pertama

1) Catat identitas ibu hamil

2) Catat kehamilan sekarang

3) Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

4) Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan

5) Pemeriksaan fisik diagnostic dan laboratorium

6) Pemeriksaan obstetric

7) Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)

8) Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calsium, multivitamin, dan mineral lainnya serta

obat-obatan khusus atas indikasi.

9) Penyuluhan/konseling.

Pelayanan dan asuhan standar minimal “14 T”, yaitu:

1. Timbang berat badan

2. Tekanan darah

3. Tinggi fundus uteri

4. Tetanus toxoid lengkap

5. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan

6. Tes penyakit menular seksual (PMS)

7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

Page 9: KUNLAP zdf dhdhdz h

8. Terapi kebugaran

9. Tes VDRL

10. Tes reduksi urine

11. Tes protein urine

12. Tes Hb (Haemoglobin)

13. Terapi iodium

14. Terapi malaria

Berikut ini merupakan cara Pemeriksaan Kehamilan saat knjungan ANC, yaitu:

Anamnesa

Biodata

• Nama, umur, pekerjaan, suami, umur, agama, alamat, dan lain-lain

• untuk mengetahui penderita dan menentukan status sosial ekonominya harus diketahui.

Misalnya untuk menentukan anjuran apa atau pengobatan apa yang akan diberikan

• untuk menentukan diagnosa kehamilan, jika umur terlalu tua atau muda maka persalinan

lebih banyak resiko

Keluhan utama

• Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan atau keluhan-keluhan yang

dirasakan ibu

Contoh : - Ibu mengatakan pinggang pegal-pegal

- Ibu mengatakan keluar darah dari kemaluan

Tentang riwayat haid

• Menarche, haid teratur tidak, dan siklus, lamanya haid. Banyak darah. Sifat darah : cair

atau berbeku-beku, warnanya, baunya, haid nyeri atau tidak

• Haid terakhir, teratur tidaknya haid dan siklusnya dipergunakan untuk memperhitungkan

tafsiran persalinan. Yang dimaksud dengan terakhir adalah hari pertama dari haid yang

terakhir (HPHT)

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Page 10: KUNLAP zdf dhdhdz h

• Kehamilan. Adakah gangguan seperti pendarahan, muntah yang sangat, toxacmia

gavidarum

• Persalinan. Spontan atau buatan, aterm atau premature, perdarahan, ditolong bidan, dokter

atau dukun

• Nifas. Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi

• Anak. Jenis kelamin, hidup atau tidak jika meninggal umur berapa dan penyebab

meninggalnya, berat badan waktu lahir.

Riwayat kehamilan sekarang

• Mulai merasakan gerakan janin

• Kehamilan masih muda adakah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan

lain-lain

Riwayat Kesehatan badan

• Pernahkah sakit keras atau operasi

• Bagaimana nafsu makan / minum

Riwayat penyakit keluarga

• Adakah riwayat penyakit keturunan dalam keluarga seperti DM, hipertensi atau penyakit

menular yang dapat mempengaruhi persalinan TBC.

Riwayat sosial

• Tentang perkawinan : kawin atau tidak berapa kali kawin, berapa lama kawin

Dari anamnesa mendapat kesan tentang keadaan penderita dan kemudian akan dicocokan

dengan hasil dari pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan Fisik

Hal yang diperiksa pada pemeriksaan fisik ibu hamul yaitu:

1. Bagaimana keadaan umum penderita, kesadaran

2. Bagaimana tanda vital penderita

Page 11: KUNLAP zdf dhdhdz h

• Tensi orang hamil tidak boleh mencapai 140 sistolik atau 90 diastolik

3. Berat badan sekitar 6.5 sampai 15 kg, selama hamil kenaikan berat badan tidak boleh lebih

dari ½ kg / minggu

4. Muka

• Adakah oedem. Oedem adalah kehamilan dapat disebabkan oleh tekanan rahim yang

membesar pada vena-vena dalam panggul yang mengalirkan darah dari kaki,

Hipoprotenimia dan penyakit jantung

• Adakah anemia, apakah conjungtiva pucat / merah atau tidak.

5. Mulut dan gigi

• Apakah mulut bersih dan bau atau tidak, adakah caries pada gigi adakah stomatitis pada

lidah

6. Leher

• Apakah vena terbendung di leher atau misalnya pada penyakit jantung, apakah kelenjar

gondok membesar atau limfe membengkak

7. Dada

• Keadaan jantung dan paru-paru

• Payudara

• bentuk buah dada, pigmentasi putting susu, dan keadaan

8. Ekstremitas . Adakah oedem tangan dan jari, adakah oedem kaki atau tibia,apakah betis

merah atau lembek atau keras, adakah varices pada tungkai, reflek patella, terutama reflek

lutut,apabila reflek lutut negatif berarti hypovitaminose B1 dan penyakit urat saraf.

9. Abdomen

10. Permukaan abdomen : Adakah bekas luka operasi, pembesaran perut ke depan atau ke

samping (pada acites misalnya membesar ke samping) keadaan pusat, pigmentasi pada

linea alba menjadi linea nigra dan adanya striae gravidarum, rasakan pula gerakan janin

gerakan janin.

11. Pemeriksaan kebidanan

• Sebelum bulan ke IV biasanya bagian-bagian anak belum jelas jadi kepala bisa

ditentukan begitu pula dengan punggung anak

• Untuk menentukan apakah ada janin, ballotement boleh dianggap sebagai tanda

kehamilan pasti pada trimester I

Page 12: KUNLAP zdf dhdhdz h

• Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU)

• Mc. Donald→pengukuran TFU dengan menggunakan medline, yaitu diukur dari tepi

atas symfisis ke Fundus Uteri dengan satuan cm

• Leopold → pengukuran TFU dengan mengunakan satuan jari, dilakukan bersamaan

dengan pemeriksaan Leopold I

Pemeriksaan (Manuver) Leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi

untuk menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan palpasi abdomen, namun menjadi

sulit dilakukan bila bertemu dengan ibu hamil yang obes (gemuk) atau dengan ibu hamil yang

memiliki jumlah cairan amnion berlebih. Pemeriksaan Leopold terdiri dari 4 langkah. Masing-

masing langkah memiliki tujuan yang berbeda-beda

Auskultasi (Menghitung denyut jantung janin (DJJ). DJJ normal 120-160 x/menit), dengan cara:

o Di dengar dengan Laenec (monoscope) 18-20 mg

o Di catat dan didengar dengan Doppler 12 mg

o Di catat dengan feto–elektro kardiogram (12 mg)

Yang dapat kita dengarkan adalah :

Dari janin :

1. djj pada bulan ke 4 – 5

2. bising tali pusat

3. gerakan dan tendangan janin

Dari ibu :

1. bising rahim (uterine souffle)

2. bising aorta

3. peristaltik usus

12. Genetalia

• Apakah vulva bersih, keadaan perineum, adakah varices

• Apakah ada pengeluaran pervaginam

13. Pemeriksaan Panggul Luar

Page 13: KUNLAP zdf dhdhdz h

• Distansia spinarum. Jarak antara spina iliaka anterior kanan dan kiri dengan ukuran

panggul normal 23-26 cm.

• Distansia kristarum. Jarak terjauh antara krista iliaka kanan dan kiri dengan ukuran

sekitar 26-29 cm. Bila selisih antara distansia kristarum dan distansia spinarum kurang

dari 26 cm, kemungkinan besar terjadi kesempitan panggul.

• Distansia Tuberum. Yaitu ukuran melintang dari pintu bawah panggul atau jarak antara

tuber ischiadikum kanan dan kiri dengan ukuran normal 10,5 – 11 cm.

• Konjugata eksterna (Boudelogue). Jarak antara tepi atas simfisis dan prosesus spinosus

lumbal V dengan ukuran normal 18-20 cm. Bila diameter Boudelogue kurang dari 16

cm kemungkinan terdapat kesempitan panggul.

14. Pemeriksaan laboratorium

Ibu hamil hendaknya diperiksa air kencing dan darahnya sekurang – kurangnya 2 kali

selama kehamilan, sekali pada permulaan dan sekali lagi pada akhir kehamilan.

- Air kencing. Diperiksa adakah glukosa dan protein. Adanya glukosa dalam urine orang

hamil harus dianggap sebagai gejala penyakit diabetes, adanya protein urine dianggap

sebagai adanya Pre Eklamsia. Dalam akhir kehamilan dan dalam nifas reaksi reduksi

dapat menjadi positif karena ada laktosa dalam air kencing

- Darah (Hb). Pemeriksaan Hb dilakukan 3 bulan sekali karena pada orang hamil sering

timbul anemia akibat defisiensi, pemeriksaan golongan darah. Golongan darah

ditentukan supaya kita cepat mencari darah yang cocok jika penderita memerlukannya.

- Kadar Hb ibu hamil

Hb 11 gr% = tidak anemia

9 – 10 gr% = anemia ringan

7 – 8 gr% = anemia sedang

< 7 gr% = anemia berat

15. Pemeriksaan Rontgen.

Page 14: KUNLAP zdf dhdhdz h

Pemeriksaan Rontgen dipakai sebagai penunjang diagnostic bila terdapat keraguan pada

pemeriksaan obstetric. Misalnya pada wanita yang terlalu gemuk (obesitas) penderita yang tidak

tenang (nervous) dan dinding perut tegang.

16. Ultrasonografi

USG tidak berbahaya untuk janin karena memakai prinsip sonar (bunyi), pada layar dapat

dilihat letak, gerakan dan gerakan jantung janin.

17. Nasihat bagi Ibu Hamil

a. Pola Diet

Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan

dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan

janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus

prematurus, inertia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain.

Sedangkan makan berlebihan, karena dianggap untuk 2 orang ibu dan janin, dapat

mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi, janin besar, dan sebagainya. •

Zat-zat yang diperlukan : protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam-

macam garam; terutama kalsium, fosfor, dan zat besi (Fe); vitamin, dan air.

PROTEIN. Ibu hamil memerlukan protein sebanyak 925 gram (g) untuk jaringan tubuh

ibu dan plasenta janin. Para ahli merekomendasikan masukan protein kedelai sedikitnya

60 gram per hari. Volume darah akan meningkat hingga 50% selama kehamilan dan

protein diperlukan untuk menghasilkan sel darah baru.

Zat Besi. Kebutuhan zat besi ibu naik dari 18 miligram (mg) menjadi 30-60 mg perhari.

Zat besi penting untuk membuat hemoglobin dan protein di dalam sel darah merah yang

membawa oksigen ke jaringan tubuh lain. Selain itu dapat membantu mencegah anemia

dan pendarahan saat melahirkan, serta mencegah cacat janin. Sumber makanan yang

banyak mengandung zat besi adalah daging, unggas, ikan, kerang, telur, sereal, bayam,

dll.

Vitamin C dianggap dapat membantu penyerapan zat besi di usus, terutama zat besi

yang berasal dari tumbuhan. Sebaliknya, teh, kopi, dan kalsium dianggap dapat

Page 15: KUNLAP zdf dhdhdz h

mengurangi penyerapan zat besi jika dikonsumsi dalam dua jam setelah makan

makanan kaya zat besi.

Kalsium. Kebutuhan kalsium meningkat dari 800 mg menjadi 1200/1500 mg per hari.

Kalsium mengandung mineral yang penting untuk pertumbuhan janin dan membantu

kekuatan kaki serta punggung. Membantu efek ketenangan diri saat bekerja.

Vitamin. Vitamin akan membantu tubuh memperoleh dan menyerap gizi yang

diperlukan sebelum, selama, dan setelah kehamilan. Vitamin A untuk pertumbuhan

janin yang dibutuhkan dalam jumlah tertentu. Sangat dianjurkan untuk menkonsumsi

vitamin A yang bersumber dari sayur dan buah-buahn seperti mangga, tomat, wortel dan

aprikot. vitamin B1 dan B2 serta niasin untuk proses metabolisme tubuh. Vitamin B6

dan B12 untuk mengatur penggunaan protein. Vitamin C untuk membantu penyerapan

zat besi selama hamil atau mencegah anemia. Vitamin D pada susu dan olahannya serta

kacang-kacangan, menopang pembentukan tulang, gigi, serta persendian janin dan

Vitamin E untuk pembetukan sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari

kerusakan.

Cuka Folic/ Asam Folat. Cuka folic merupakan kelompok vitamin B paling utama

selama masa kehamilan karena dapat mencegah cacat tabung syaraf (neural tube

defects) seperti Spina Bifida. Ibu hamil harus meningkatkan asupan folat hingga 0,4-0,5

mg per hari. Mengkonsumsi folat sebelum dan pada awal kehamilan dapat mencegah 7

dari 10 kasus cacat tabung syaraf.

Obat-obatan. Jika mungkin dihindari pemakaian obat-obatan selama kehamilan

terutama dalam triwulan I. Perlu dipertanyakan mana yang lebih besar manfaatnya

dibandingkan bahayanya terhadap janin, oleh karena itu harus dipertimbangkan

pemakaian obat-obatan tersebut.

b. Kerja. Boleh kerja seperti biasa, yang terpenting cukup istirahat dan makan teratur serta

pemeriksaan kehamilan teratur

c. Bepergian. Jangan terlalu lama dan melelahkan. Duduk lama-statis vena (vena stagnasi)

menyebabkan tromboflebitis dan kaki bengkak. Bepergian dengan pesawat udara boleh,

tidak ada bahaya hipoksia dan tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat udara.

Page 16: KUNLAP zdf dhdhdz h

d. Pakaian. Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah

perut. Pakailah kutang yang menyokong payudara. Memakai sepatu dengan tumit yang

tidak terlalu tiggi. Pakaian dalam yang selalu bersih

e. Istirahat Dan Rekreasi. Wanita pekerja harus sering istirahat. Tidur siang

menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak

dan panas lebih baik dihindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan

f. Mandi. Mandi diperlukan untuk kebersihan terutama perawatan kulit, karena fungsi

ekresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun lembut. Jangan

tergelincir di perigi dan jagalah kebersihannya. Mandi berendam tidak dianjurkan.

g. Koitus. Koitus tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah, seperti sering abortus/prematur,

perdarahan pervaginam, pada minggu terakhir kehamilan, koitus harus hati-hati, bila

ketuban sudah pecah, koitus dilarang. Dikatakan orgasme pada hamil tua dapat

menyebabkan kontraksi uterus partus prematurus

h. Perawatan Buah Dada. Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi

makanan utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang

(BH) yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah

menyokong buah dada dari bawah suspension, bukan menekan dari depan. Dua bulan

terakhir dilakukan message, kolustrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan.

Untuk mencegah putting susu kering dan mudah pecah, maka puting susu dan areola

payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan menggunakan air sabun ,biocream,

alkohol atau baby oil. Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan

menarik-narik keluar. Tidak dianjurkan memilin puting susu karena dapat menyebabkan

kontraksi.

i. Pengawasan Gigi. Saat hamil sering terjadi caries gigi berkaitan dengan emeis

gravidarum, hipersalivasi dapat menimbulkan tumpukan kalsium disekitar gigi.

Memeriksakan gigi saat hamil dapat diperlukan untuk mencari kerusakan gigi yang

dapat menjadi sumber infeksi

Page 17: KUNLAP zdf dhdhdz h

Jadwal Kunjungan Ibu Hamil

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh

karena itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal:

1) Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).

2) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 – 28).

3) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36) dan sesudah minggu

ke 36.

4) Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau bila janin

tidak bergerak lebih dari 12 jam..

Pada setiap kunjungan antenatal, perlu didapatkan informasi yang sangat penting.

a. Trimester pertama sebelum minggu ke 14

1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil.

2) Mendeteksi masalah dan menanganinya

3) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat

besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan

4) Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi

5) Mendorong perilaku yang shat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya

b. Trimester kedua sebelum minggu ke 28

Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya ibu

tentang gejala – gejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk

apakah ada kehamilan ganda

c. Trimester ketiga antara minggu 28-36

Sama seperti diatas, dtambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan

ganda.

d. Trimester ketiga setelah 36 minggu

Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain

yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.

Page 18: KUNLAP zdf dhdhdz h

Kebijakan Pelayanan Antenatal

a. Kebijakan Program

Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan AKI dan AKB

pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood” yaitu

meliputi : Keluarga Berencana, ANC, Persalinan Bersih dan Aman, dan Pelayanan Obstetri

Essensial. Pendekatan pelayanan obstetric dan neonatal kepada setiap ibu hamil ini sesuai

dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS), yang mempunyai 3 (tiga) pesan kunci yaitu

:

1) Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

2) Setiap komplikasi obstetric dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat.

3) Setiap perempuan dalam usia subur mempunyai akses pencegahan dan penatalaksanaan

kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganannya komplikasi keguguran.

Kebijakan program pelayanan antenatal menetapkan frekuensi kunjungan antenatal

sebaiknya minimal 4 (empat) kali selama kehamilan, dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Minimal satu kali pada trimester pertama (K1).

2) Minimal satu kali pada trimester kedua (K2).

3) Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4).

b. Kebijakan teknis

Pelayanan/asuhan antenatal ini hanya dapat di berikan oleh tenaga kesehatan profesional

dan tidak dapat di berikan oleh dukun bayi. Untuk itu perlu kebijakan teknis untuk ibu hamil

secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengurangi resiko dan komplikasi kehamilan secara

dini. Kebijakan teknis itu dapat meliputi komponen-komponen sebagai berikut:

1) Mengupayakan kehamilan yang sehat

2) Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila

diperlukan.

3) Persiapan persalinan yang bersih dan aman

Page 19: KUNLAP zdf dhdhdz h

4) Perencanaan antisipstif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi

komplikasi.

Beberapa kebijakan teknis pelayanan antenatal rutin yang selama ini dilaksanakan dalam

rangka peningkatan cakupan pelayanan antara lain meliputi :

1) Deteksi dini ibu hamil melalui kegiatan P4K dengan stiker dan buku KIA, dengan

melibatkan kader dan perangkar desa serta kegiatan kelompok Kelas Ibu Hamil.

2) Peningkatan kemampuan penjaringan ibu hamil melalui kegiatan kemitraan Bidan dan

Dukun.

3) Peningkatan akses ke pelayanan dengan kunjungan rumah. 4) Peningkatan akses

pelayanan persalinan dengan rumah tunggu.

1. Intervensi Dalam Pelayanan Antenatal Care

Intervensi dalam pelayanan antenatal care adalah perlakuan yang diberikan kepada ibu

hamil setelah dibuat diagnosa kehamilan. Adapun intervensi dalam pelayanan antenatal care

adalah :

a. Intervensi Dasar

1) Pemberian Tetanus Toxoid

Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus neonatorum,

pemberian TT baru menimbulkan efek perlindungan bila diberikan sekurang-kurangnya 2

kali dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu telah mendapatkan

TT 2 kali pada kehamilan yang lalu atau pada masa calon pengantin, maka TT cukup

diberikan satu kali (TT ulang). Untuk menjaga efektifitas vaksin perlu diperhatikan cara

penyimpanan serta dosis pemberian yang tepat. Dosis dan pemberian 0,5 cc pada lengan

atas.

Page 20: KUNLAP zdf dhdhdz h

2) Pemberian Vitamin Zat Besi

Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil

dan nifas karena pada masa kehamilan dan nifas kebutuhan meningkat. Di mulai dengan

memberikan satu sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet

mengandung FeSO4 320 Mg (zat besi 60 Mg) dan Asam Folat 500 Mg, minimal masing-

masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak di minum bersama teh atau kopi, karena

mengganggu penyerapan.

b. Intervensi Khusus

Intervensi khusus adalah melakukan khusus yang diberikan kepada ibu hamil

sesuai dengan faktor resiko dan kelainan yang ditemukan, meliputi:

1) Faktor resiko, meliputi:

Umur

Terlalu muda, yaitu dibawah 20 tahun

Terlalu tua, yaitu diatas 35 tahun

Paritas

(1) Paritas 0 (primi gravidarum, belum pernah melahirkan)

(2) Paritas > 3

(3) Interval Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekurang-kurangnya

2 tahun.

Tinggi badan kurang dari 145 cm

Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm

2) Komplikasi Kehamilan

Page 21: KUNLAP zdf dhdhdz h

a Komplikasi obstetri langsung

(1) Perdarahan

(2) Pre eklamasi/eklamsia

(3) Kelainan letak lintang, sungsang primi gravida

(4) Anak besar, hidramnion, kelainan kembar

(5) Ketuban pecah dini dalam kehamilan.

b Komplikasi obstetri tidak langsung

(1) Penyakit jantung

(2) Hepatitis

(3) TBC (Tuberkolosis)

(4) Anemia

(5) Malaria

(6) Diabetes militus

(7) Komplikasi yang berhubungan dengan obstetri, komplikasi akibat kecelakaan

(kendaraan, keracunan, kebakaran)

2. Pelaksana dan Tempat Pelayanan Antenatal

Pelayanan kegiatan pelayanan antenatal terdapat dari tenaga medis yaitu dokter umum

dan dokter spesialis dan tenaga paramedic yaitu bidan, perawat yang sudah mendapat

pelatihan. Pelayanan antenatal dapat dilaksanakan di puskesmas, puskesmas pembantu,

posyandu, Bidan Praktik Swasta, polindes, rumah sakit bersalin dan rumah sakit umum.

(Depkes RI, 1995)

3. Pera Serta Ibu Dalam Pelayanan Antenatal.

Peran serta ibu dalam hal ini ibu-ibu hamil di dalam memanfaatkan pelayanan antenatal

dipengaruhi perilaku individu dalam penggunaan pelayanan kesehatan, adanya pengetahuan

tentang manfaat pelayanan antenatal selama kehamilan akan menyebabkan sikap yang

positif. Selanjutnya sikap positif akan mempengaruhi niat untuk ikut serta dalam

pemeriksaan kehamilan. Kegiatan yang sudah dilakukan inilah disebut perilaku.

Page 22: KUNLAP zdf dhdhdz h

RESUME

Pasien Ny. S berumur 29 tahun dating ke RSUP NTB untuk memeriksakan kehamilannya

pada tanggal 27 Maret 2012. Pada anamnesis pasien tidak mengingat tentang hari pertama tidak

haid pasien. Dari riwayat kehamilan dan persalinan pasien ditemukan bahwa kehamilan ini

mmerupakan kehamilan kedua. Kelahiran pertama dilakukan secara seksio yang dilakukan oleh

dokter, anak pertama lahir dengan keadaan sehat pada tahun 2006. Dari hasil pemeriksaan fisik

keadaan ibu dalam keadaan baik tekanan darahnya 95/70 mmHg, nadi 80x/menit, tingi badan

147 cm, lingkar lengan atas 21 cm, reflex patella positif di kedua tungkai, berat badan 46 kg dan

tidak ditemukan edema.

Pada pemeriksaan obstetric ditemukan pada inspeksi striae gravidarum positif, perut

berbentuk oval, ukuran normal, ada bekas luka operasi seksio sesarea. Pada palpasi ditemukan

leopod 1 letak bokong, leopod 2 teraba punggung kiri bawah, leopod 3 letak kepala, leopold 4

kepala masih belum masuk PAP. Pada system perlimaan masih sekitar 3/5, teraba gerakan janin.

Denyut jantung janin 140x/menit dan tinggi fundus uteri 28 cm menandakan usia kehamilan

sekitar 29 minggu.

Page 23: KUNLAP zdf dhdhdz h

DAFTAR PUSTAKA

Depkes. 2010. Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan.

Departemen Kesehatan RI.

Wiknjosastro, Hanifa, Abdul Bari Saifuddin, Triatmojo Rachimhadhi. 2008. Ilmu Kebidanan,

edisi II. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.