KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

36
KUNJUNGAN ULANG,PEKERJAAN DAN PEKERJAAN DALAM KEHAMILAN Tugas ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Askeb I Dosen Pengampu: Sri Mularsih S.SiT DISUSUN OLEH: MEI RATNASARI (10976) NURUL MUSYAROVA (10982)

Transcript of KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

Page 1: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

KUNJUNGAN ULANG,PEKERJAAN DAN

PEKERJAAN DALAM KEHAMILAN

Tugas ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Askeb I

Dosen Pengampu:

Sri Mularsih S.SiT

DISUSUN OLEH:

MEI RATNASARI (10976)

NURUL MUSYAROVA (10982)

RIZKY NAVILIA (10989)

ZUMROTUS SA’ADAH (10999)

AKADEMI KEBIDANAN ABDI HUSADA SEMARANG

TAHUN AJARAN

2010/2011

Page 2: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis haturkan ke hadirat Alloh SWT atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “ Kunjungan Ulang, Pekerjaan Dan Tanda-tanda Kehamilan“.

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan

Semester 2 Jurusan Kebidanan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak, oleh Karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dra. Tatik Indrawati,S.SiT,M.Kes,Direktur Akademi Kebidanan Abdi Husada

Semarang

2. Sri Mularsih S,SiT selaku dosen mata kuliah Askeb I

3.Agnes Isti Harjanti S,SiT selaku dosen wali Kelas IB

4.Seluruh Dosen Dan Staff Karyawan Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang

5.Seluruh Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang,Khususnya Kelas

IB angkatan 2010/2011.

Dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu

kritik, saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi kemajuan penulis dimasa

yang akan dating.Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat.

Page 3: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

Semarang, Maret 2011

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Selama kehamilan ada hal-hal yang perlu dipantau, agar bila terjadi

penyimpangan dari keadaan normal dapat diberikan penanganan yang memadai.

Karena itu selama kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan kehamilan secara

berkala, yang dimulai sejak kehamilan muda. Makin tinggi resiko kehamilan yang

dipunyai oleh ibu, maka makin tinggi pula kebutuhan untuk memeriksakan

kehamilannya lebih sering.

Pada saat pemeriksaan kehamilan, ibu dapat memperoleh engetahuan mengnai

kehamilannya, membritahukan perkenbangan kehamilannya dan keluhan yang

dirasakannya pada petugas kesehatan. Dari interaksi ini dapat dibangun rasa percaya

diri dan rasa percaya kepada petugas, dan hal ini merupakan dasara yang baik dalam

merawat diri serta keputusan dalam rangka persalinan.

Bayi yang sehat tentu menjadi dambaan bagi setiap calon orang tua. Selain menjaga

konsumsi makanan sehat dan selalu periksa ke dokter, ada beberapa perkerjaan rumah

tangga yang harus dihindari bunda karena bisa berefek buruk bagi janin. Hal ini

terutama ketika bunda sedang hamil muda, dimana faktor kelelahan bisa

membahayakan janin. Meskipun biasanya dorongan untuk membersihkan rumah

maupun semua yang terlihat berantakan terasa kuat. Saat hamil tua bunda malah

dianjurkan untuk memperbanyak jalan kaki agar mempermudah dalam persalinan

nantinya. Intinya bunda tidak diperbolehkan bekerja berlebihan dan harus tahu

pekerjaan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.

Page 4: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

Pekerjaan kadang menjadi sesuatu yang dilematis. Dari sekian banyak jenis

pekerjaan, ada pekerjaan yang sebaiknya anda hindari ketika sedang hamil.Misalnya

para wanita yang bekerja

Kesehatan ibu dan anak amat menentukan untuk tercapainya kualitas hidup

yang baik pada keluarga dan masyarakat

Maka dari itu Pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan sangat membantu

menurunkan AKI, karena dengan mengetahui tanda bahaya pada kehamilan seorang

ibu hamil akan lebih cepat mencari tempat pelayanan kesehatan sehingga risiko pada

kehamilan akan dapat terdeteksi dan tertangani lebih dini.

B.Tujuan

1.Secara umum

Memberi pengetauan pada mahasiswa,ibu hamil,dan masyarakat

Untuk mengetahui secara dini tanda-tanda bahaya yang mungkin dialami oleh ibu

hamil

Meningkatkan status kesehatan

Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kunjungan ulang

2.Secara Khusus

a.Mengetahui kebutuhan fisik ibu hamil dengan kunjungan ulang

Setiap wanita menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam

jiwanya oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya 4 kali

kunjungan selama periode antenatal :

b.Mengetahui kebutuhan fisik ibu hamil dengan pekerjaan

Beberapa pekerjaan harus dihindari oleh ibu hamil karena bisa berefek buruk

bagi janin. Hal ini terutama ketika bunda sedang hamil muda, dimana faktor kelelahan

bisa membahayakan janin.

Page 5: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

c.Mengetahui kebutuhan fisik ibu hamil dengan tanda-tanda bahaya

Pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan sangat membantu

menurunkan AKI, karena dengan mengetahui tanda bahaya pada kehamilan seorang

ibu hamil akan lebih cepat mencari tempat pelayanan kesehatan sehingga risiko pada

kehamilan akan dapat terdeteksi dan tertangani lebih dini.

D. Manfaat

1. Memberikan informasi berkaiatan dengan kunjungan ulang, pekerjaan dan

tanda-tanda bahaya dalam kehamila.

2. Memberi solusi atas pertanyaan seputar kunjungan ulang, pekaerjaan dan

tanda-tanda bahaya dalam kahamilan

3. Mendorong pembahasan lebih lanjut tentang kunjungan ulang, pekaerjaan dan

tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.

Page 6: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

BAB II

ISI

1.Kunjungan ulang

A. Definisi Kunjungan Ulang

Setiap wanita menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam

jiwanya oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya 4 kali

kunjungan selama periode antenatal :

Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu )

yang disebut kunjungan baru Ibu hamil ( K1) yaitu kontak Ibu hamil yang pertama

kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan.

Kunjungan ulang antepartum adalah kunjungan yang dilakukan wanita setelah

iaBerikutnya Ibu diharapkan melakukan kunjungan ulang, yaitu :

Satu kali kunjungan selamatrimester ketiga (antara 14-28)

Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antar minggu 28-36, dan sesudah

minggu ke -36 )

B. Tujuan Kunjungan Ulang

Bidan memiliki kesempatan untuk mendpatkan informasi yang akan membantu

atau menghambat perjalanan ibu melewati siklus maternitas.

Page 7: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

Mengidentifikasi tanda-tanda pasti keadaan normal atau mengidentifikasi yang

memerlukan tindak lanjut melalui riwayat sementara, pemerikasaaan fisik, dan

pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan tambahan.

Bidan dapat mengingatkan ibu tentang gejala-gejala yang dapat mengindikasi

penyimpangan dari keadaan normal.

C. Manfaat Kunjungan Ulang

Ibu dimampukan untuk berperan penting dalam deteksi masalah, sehingga

memungkinkan intervensi dini dilakukan.

Wanita yang merencanakan untuk melahirkan dirumah atau dirumah bersalin

memiliki lebih seikit kemungkinan untuk masuk ke kondisi abnormal (dalm

upaya tetap melahirkan dirumah sakit sangat vital melakukan intervensi dini

sebelum masalah terjadi, yang tidak dapat diperbaiki lagi)

Wanita mengetahui bahwa jika mereka menemukan komplikasi khusus mereka

akan kehilangan kesempatan mereka untuk melahirkan seperti yang sudah

direncanakan.

D. Asuhan Kebidanan Pada Kunjungan Ulang

Pada setiap kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasi yang sangat

penting. Table dibawah ini memberikan garis-garis besarnya :

Tabel Kunjungan Ulang

Kunjungan Informasi Penting

Page 8: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

Ulang

Trimester II Deteksi masalah dan penanganannya

Mencegah masalah seperti Tetanus Neonatorium, Anemia

definisi Fe, penggunaan praktek tradisional yang

merugikan.

Mulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk

menghadapi komplikasi.

Mendorong prilaku yang sehat (gizi, latihan, dan

kebersihan, istirahat, dsb

Kewaspadaan khusus mengenai Pre Eklamsia

Tanya Ibu tentang gejala Pre Eklamsia, pantau tekanan

darah, evaluasi Edema, periksa urin untuk proteinuria.

Trimester 3 (antara

minggu ke 28-36)

Sama seperti di atas, ditambahi palpasi Abdominal untuk

mengetahui adanya kehamilan ganda.

Trimester 3]

(setelah 36

minggu)

Sama seperti di atas ditambah deteksi letak bayi yang tidak

normal atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di RS.

E. Hal-Hal yang dilakukan Bidan saat Kunjungan Ulang

1. Tinjauan ulang catatan.

Sesaat sebelum menemui wanita, bidan harus kembali meninjau catatan wanita

tersebut untuk mengetahui informasi berikut :

Page 9: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

1. Nama

2. Usia

3. Paritas

4. Usia kehamilan dalam hitungan minggu berdasarkan tanggal

5. Temuan signifikan dari :

a) Riwayat kebidanan

b) Riwayat perawatan primer dan medis sebelumnya

c) Riwayat keluarga

d) Riwayat kehamilan saat ini

e) Pemeriksaan fisik awal.

f) Pemeriksaan panggul awal.

6. Masalah, penatalaksanaan, dan evaluasi efektivitas terapi yang diidentifikasi

sebelumnya.

7. Setiap masalah dan harapan, rencana yang dibuat, dan intruksi yang diberikan.

8. Obat, terapi dan kebutuhan diet tertentu yang merupakan tanggung jawab

wanita tersebut saat ini.

9. Hasil laboratorium :

a) Hasil tes: normal atau tidak

Page 10: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

b) Apakah tes terlalu perlu diulang

c) Apakah perlu dilakukan penyelidikan dan tes laboratoriu, lebih lanjut.

Tinjauan ulang

Tinjau ulang catatan yang dilakukan secara komprehensif akan membantu

bidan :

(1) Mengingat kembali temuan, masalah dan hal tertentu yang memerlukan

perhatianm aspek-aspek unik yang berkaitan dengan masing-masing

wanita.

(2) Mengevaluasi kelengkapan data-data dasar.

(3) Mengevaluasi efektifitas dan kelengkapan piñatalaksanaan sebelumnya.

2. Riwayat

Riwayat kunjungan ulang mendasar dirancang untuk mendeteksi setiap

gejala atau hal subyektif tertentu yang mengidikasi komplikasi atau rasa tidak

nyaman yang dialami setiap wanita sejak kunjungan terakhirnya anda harus

mengajukan pertanyaan tentang hal-hal berikut :

1) Setiap masalah, keluhan, pertanyaan atau masalah yang ia miliki

2) Nyeri kepala

3) Gangguan penglihatan

4) Pusing

Page 11: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

5) Demam / menggigil

6) Mual/ Muntah-muntah

7) Pergerakkan janin

8) Nyeri abdomen/kontraksi

9) Nyeri punggung

10) Disuria

11) Rebas vagina / cairan yang keluar

12) Pendarahan pervagina

13) Konstipasi/ hemoroid

14) Varises/nyeri pada tungkai

15) Kram pada tungkai

16) Edema (pada pergelangan kaki, pretibia, wajah, tangan)

17) Pajanan penyakit menular

18) Penggunaan obat-obatan selain yang diresepkan (mis. Aspirin)

19) Setiap perubahan dalam hubungan, misalnya wanita tersebut mulai

dianiaya atau penganiayaan yang dialami meningkat.

20) Setiap perawatan medis yang diterima sejak kunjungan terakhir (missal.

Oleh dokter, perawat diruang gawat darurat) alasanya, diagnosa, terapi,

perawatan lanjutan.

Page 12: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

Selain itu wanita tersebut ditanyai tentang kemungkinan ia mengalami

ketidak nyamanan, masalah,dan keinginan untuk mengetahui informasi

tentang usia kehamilan pada saat kunjungan ulang (missal ketidak nyamanan

dan masalag yang sering muncul pada saat trimester ini, perkembangan bayi

selama bulan ini), serta setiap rencana yang mungkin ia miliki untuk

menghadiri kelas persiapan persalinan dan persiapan menjadi orang tua

(termasuk menyusui). Bidan juga perlu memasukkan setiap temuan signifikan

yang di identifikasi selama meninjau kembali catatan wanita tersebut.

3. Pemeriksa Fisik

Pada setiap kunjungan ulang antepartum, pemeriksaaan fisik berikut

harus dilakukan untuk mendeteksi setiap tanda komplikasi dan mengevaluasi

kesejahteraan janin :

a) Tekanan darah (bandingkan dengan ukuran darah dasar yang diperoleh pada

kunjungan pertama. Catat hasil tekanan darah sepanjang masa hamil

hingga saat ini )

b) Badan (bandingkan berat badn sebelum hamil, catat julah pon kenaikan

berat setiap minggu sejak kunjungan terakhir, perhatikan pola kenaikan

berat badan)

c) Pemeriksaan abdomen untuk mengetahui :

1. Letak, presentasi, posisi, dan jumlah

2. penancapan (engagement)

Page 13: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

3. Pengukuran tinggi fundus (bandingkan dengan ukuran pada kunjungan

sebelumnya, catat pola pertumbuhan uterus)

4. Evaluasi kasar volume cairan amnion

5. Observasi atau palpasi gerakan janin.

6. Perkiraan berat badan janin (bandingkan dengan perkiraan berat badan

pada kinjungan sebelumnya)

7. Denyut jantung janin (catat frekuemsi dam lokasinya )

d) Nyeri tekan CVA

e) Pemeriksaan ekstremitas atas untuk melihat adanya edema pada jari

(perhatikan apakah cincin menjadi terlalu sempit dan tanyakan apakah

lebih sempit dari biasanya, tanyakan juga apakah ia tidak mengenakan

cincin yang biasa ia kenakan karena sudah terlalu sempit, atau apakah ia

memindahkan cinicin tersebut ke jari yang lain)

f) Pemeriksaan ekstremitas bawah untuk meilhat adanya :

1. Edema pada pergelangan kaki dan pretibia

2. Refleks tendon dalam pada kuadrisep (kedutan-lutut (knet-jerk)

3. Varises dan tanda humans, jika ada indikasi.

Setelah pemeriksaan fisik awal, bidan perlu melakukan pemeriksaan

payudara kurang lebih sekali sebulan. Pemeriksaan fisik ini dilakukan untuk

mengetahui apakah payudara mendapat topangan yang adekuat dan melihat

Page 14: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

adanya pergerakan akhibat kebocoran pada ujung putting. Apabila wanita

tersebut berencana menyusui bayinya, maka putting ayudaranya harus kembali

diperiksa pada usia kehamilan 36 minggu untuk memastikan perlunya

tindakan untuk mengeluarkan puting yang datar atau masuk kedalam.

4. Pemeriksaan Panggul

Setelah pemeriksaan awal, bidan harus melakukan beberapa atau

semua komponen pemeriksaan panggul berikut sesuai indikasi, yakni:

a) Pemeriksaan dengan speculum jika wanita tersebut mengeluh terdapat rabas

pervagina.

1. Perhatikan adanya tanda-tanda infeksi vagima yang muncul dan ambil

materi untuk pemeriksaan diagnostic dengan menggunakan preparat

apusan basah; ambil specimen gonokokus dan klamidia untuk tes

diagnostic.

2. Evaluasi terapi yang telah dilakukan untuk mengatasi infeksi vagina (tes

penyembuhan ) jika muncul gejala; evaluasi tidak perlu dilakukan bila

wanita tidak menunjukkan gejala

3. Ulangi pap smear, jika diperlukan

4. Ulangi tes diagnostic gonokokus dan klamidia pada trimester ke tiga.

5. Konfirmasi atau singkirkan kemungkinan pecah ketuban dini

Page 15: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

b) Pelvimetri klinis pada akhir trimester ketiga jika panggul perlu dievaluasi

ulang atau jika tidak memungkinkan untuk memperoleh informasi ini pada

pemeriksaan awal karena wanita tersebut menolak diperiksa

c) Pemeriksaan dalam jika wanita menunjukkan tanda/ gejala persalinan

premature untuk mengkaji:

1. Konsistensi serviks

2. Penipisan (effacement)

3. Pembukaan

4. Kondisi membrane

5. Penancapan / stasiun

6. Bagian presentasi

Beberapa bidan juga melakukan pemeriksaan pervaginan secara rutin

pada kehamilan 40 minggu menurut penanggalan dan setelahnya guna

menentukan “kematangan” (kesiapan)seviks untuk menghadapi persalinan.

Banyak bidan, meski tidak semua, yakin bahwa mereka harus

melakukan pemeriksaan panggul pada kehamilan 36 minggu termasuk

mengulangipelvimetri klinis, mengambil specimen untuk tes diagnostic

gonokokus, klamidia dan GBS dan mengevaluasi kondisi serviks. Para bidan

memandang hal ini sebagai bagian evaluasi ulang total pada seorang wanita

pada saat tersebut. Evaluasi ulang total ini juga mencakup setiap tes

laboratorium.

Page 16: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

5. Tes Laboratorium dan tes penunjang

Spesimen urine diambil pada setiap kunjungan ulang untuk digunakan

pada tes dipstick guna mengetahui kandungan protein atau glukosa

didalamnya. Tes laboratorium dan tes penunjang lain yang diprogramkan

selama pemeriksaan antepartum awal ditinjau kembali untuk dipelajari

hasilnya. Semua wanita harus menjalani penapisan diabetes pada minggu ke

28 dan penapisan streptokokus B pada minggu ke-35 hingga ke-37. kebijakan

praktik institusi bervariasi dalam hal pengulangan tes laboratorium rutin yang

diperoleh pada kunjungan awal. Beberapa kebijakan menetapkan tes diulang

hanya jika ada indikasi menurut riwayat, temuan pada pemeriksaan fisik, dan

pemeriksaan panggul. Temuan ini meliputi hemoglobin dan hematokrit,

VDRL, gonorea, klamidia dan titer antibody pada wanita dengan Rh negative

sebelum menerima RhoGAM profilaksis pada usia kehamilan 28 minggu. Tes

laboratorium dan tes penunjang lainnya dilakukan jika temuan yang diperoleh

pada pengkajian riwayat, pemeriksaan fisik , dan pemeriksaan panggul serta

tes laboratorium sebelumnya mengindikasikan pemeriksaan diagnostic lebih

lanjut.

6. Memberikan Konseling

Gizi, peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per hari,

mengonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, minum cukup

cairan (menu seimbang)

Latihan, normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah.

Page 17: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

Perubahan Fisiologi : tambah berat badan, perubahan pada payudara, tingkat

tenaga yang bisa menurun, mual selama triwulan pertama, rasa panas dan

atau varises, hubungan suami istri boleh dilanjutkan selama kehamilan

(dianjurkan memakai kondom)

Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika ia mendapati tanda-

tand bahaya berikut :

1) Pendarahan pervagina

2) Sakit kepala lebih dari biasa

3) Gangguan penglihatan

4) Pembekakan pada wajah/tangan

5) Nyeri abdomen (epigastrik)

6) Janin tidak bergerak sebanyak biasanya.

F. Penatalaksanaan

Pengumpulan data dasar melalui pengkajian riwayat pemeriksaan fisik dan

panggul, tes laboratorium dan tes penunjang lain merupakan langkah pertama

pada proses penatalaksanaan. Langkah-langkah berikutnya pada proses

penatalaksanaan ini bergantung pada data dasar yang diperoleh dan intepretasi

data tersebut. Intepretasi terhadap pada data dasar tersebut (langkah 2 pada proses

penatalaksanaan)mencakup hal-hal di bawah ini:

1. Menentukan normal tidaknya kondisi kehamilan dari data yang diperoleh.

Page 18: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

2. Membedakan antara ketidaknyamanan yang umum dialami pada saat hamil dan

komplikasi yang mungkin terjadi.

3. mengindentifikasi tanda dan gejala penyimpangan yang mungkin dari kondisi

normal atau komplikasi

4. Mengidentifikasi area tertentu yang erlu dipelajari.

Antisipasi masalah potensial terkait (langkah 3)adalah hal yang penting

pada pengembangan rencana perawatan yang komprehensif. Evaluasi terhadap

kebutuhan akan intervensi yang segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk

konsultasi atau penatalaksanaan kolaboratif dengan anggota tim perawat

kesehatan (langkah 4) penting hanya jika terdapat penyimpangan dari nilai

normal, dengan atau tanpa situasi kedaruratan.

Poin-poin dalam pemeriksaan Antenatal :

1. Tanggal

2. Keluhan Ibu

3. Berat badan

Mulai kehamilan 3-4 bulan, kenaikan berat badan kurang lebih 0.5 kg

seminggu. Bila dalam trimester 3 berat badan naik lebih 0.5 kg seminggu

harus waspada kemungkinan terjadi pre eklampsia.

4. Tinggi Dasar Rahim

Diperhatikan apakah tinggi dasar rahim sesuai dengan umur kehamilan yang

diperkirakan dari tanggal haid terakhir.

Page 19: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

5. Usia kehamilan

6. Letak janin dan turunnya kepala

Bila ada kelainan letak pada kehamilan 34-36 minggu diusahakan

memperbaiki letak janin. Pada kelainan letak kemungkinan disproporsi

panggul janin harus diperhatikan.

7. Detak jantung janin

Bila tidak terdengar, raba atau lihatlah adanya gerakan janin, atau ditanya pada

penderita merasa atau tidak gerak janin.

8. Tekanan darah

Tekanan darah diatas 140/90 mmHg atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau

lebih, atau kenaikan diastolic 15 mmHg atau lebih mencurigakan adanya pre

eklampsia.

9. Edema

Bila jelas ada edema pada kaki, kemungkinan pre eklampsia harus dipikirkan,

lebihy-lebih bila terdapat edema pada wajah dan tangan.

10. Refleks

11. Pendarahan

12. Albumin

13. Reduksi

Page 20: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

14. Hb

15. Diagnosa

16. Pengobatan dan nasehat

Selain di beri pengobatan rutin, bila ditemukan kelainan penderita di beri

pengobatan khusus atau bila perlu dirujuk.

17. Tanggal kunjungan ualng berikutnya

2.Pekerjaan

a.Definisi Pekerjaan

pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh

manusia.Dalam arti sempit,istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau

kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang.Akan tetepi dipekerjaan

dimassa kehamilan ada beberapa perkerjaan rumah tangga yang harus

dihindari bunda karena bisa berefek buruk bagi janin. Hal ini terutama ketika

bunda sedang hamil muda, dimana faktor kelelahan bisa membahayakan janin.

Meskipun biasanya dorongan untuk membersihkan rumah maupun semua

yang terlihat berantakan terasa kuat. Saat hamil tua bunda malah dianjurkan

untuk memperbanyak jalan kaki agar mempermudah dalam persalinan

nantinya. Intinya bunda tidak diperbolehkan bekerja berlebihan dan harus tahu

pekerjaan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.

b.Beberapa pekerjaan rumah yang harus dihindari saat hamil :

Page 21: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

Membersihkan kandang binatang peliharaan.

Membersihkan kandang binatang beresiko menimbulkan toksoplasmosis yang bisa

menular lewat kotoran maupun bulu hewan. Toksoplasmosis berbahaya bagi

perkembangan janin, bahkan bisa mengakibatkan keguguran. Untuk itu selalu jaga

kebersihan binatang peliharaan serta cuci tangan dengan sabun usai memegangnya.

Jangan lupa memakai sarung tangan saat berkebun.

Menggunakan obat pembasmi serangga.

Sebisa mungkin hindari penggunaan obat-obat pembasmi serangga terutama yang

disemprot ke udara karena lama mengendap di perabot maupun benda dibawahnya.

Obat serangga mengandung pestisida yang jika terhirup tubuh akan dibawa darah ke

janin yang membahayakan perkembangan janin.

Mengangkat atau memindahkan perabot rumah tangga maupun benda yang

berat.

Hal ini untuk menghindari terjadinya cedera punggung. Saat hamil punggung telah

menanggung beban lebih berat karena janin yang ada dalam rahim.

Mengecat atau mempolitur perabotan.

Cat dan politur juga berbahaya bagi ibu hamil karena kandungan bahan kimianya

yang tinggi. Hindari pekerjaan mengecat rumah maupun berada di dalam rumah yang

sedang dicat untuk menghindari paparan bahan kimia. Jika terpaksa melakukan

pekerjaan tersebut pilih bahan yang aman serta gunakan sarung tangan dan beri

ventilasi yang cukup. Hindari makan dan minum saat melakukan pekerjaan tersebut.

mengangkat yang berat-berat

Sesuatu yang berat itu bekan berarti hanya barang,orang juga termasuk

didalamnya. Pekerjaan mengangkat ini sepertinya hampir tidak dapat dihindari oleh

siapapun termasuk para ibu. Mengangkat sesuatu di rumah atau ditempat kerja,

mengangkat barang belanjaan, atau menggendong

Page 22: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

4. Tanda-tanda Bahaya Dalam Kehamilan

A. Definisi Tanda-tanda Bahaya

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda -tanda yang mengindikasikan

adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal,

yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan

kematian ibu (Pusdiknakes,2003).

2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan

Enam tanda bahaya kehamilan selama periode antenatal :

a. Perdarahan pervagina

b. Sakit kepala yang hebat

c. Masalah penglihatan

d. Bengkak pada muka atau tangan

e. Nyeri abdomen yang hebat

f. Bayi kurang bergerak seperti biasa

Berbagai macam tanda bahaya yang perlu segera dirujuk untuk

segera mendapatkan pertolongan :

a. Keluar darah dari jalan lahir

Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada

masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan

yang sedikit atau spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan

ini adalah perdarahan implantasi, dan ini normal terjadi.

Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin

pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan

semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya

infeksi. Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah

Page 23: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.

Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan

ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah

merah, banyak, dan kadang -kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan

rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa atau

abrupsio plasenta (Pusdiknakes,2003).

b. Keluar air ketuban sebelum waktunya

Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum

persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya

kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh

kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal

dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya

cairan ketuban di vagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan

dengan tes lakmus (nitrazin test) merah menjadi biru (Saifuddin,

2002).

c. Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan

dan terjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga

muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran

menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan

gejala dari eklampsia (Saifuddin,2002).

d. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam)

Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-

6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi

tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak

Page 24: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat

dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).

e. Demam Tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan

merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala

adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain

dengan istirahat baring, mi num banyak dan mengompres untuk

menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat disebabkan oleh

infeksi dalam kehamilan yaitu

masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil

yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala –gejala

penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi

organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan

masa nifas (Pusdiknakes, 2003).

f. Nyeri perut yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal

adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan

masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat,

menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti

appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks,

persalinan pre term, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus,

abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya

(Pusdiknakes, 2003).

g. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan

Page 25: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

ketidaknyamanan yang no rmal dalam kehamilan. Sakit

kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit

kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.

Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin

menemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang.

Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-

eklampsia (Pusdiknakes, 2003).

h. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda

Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan

trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6

minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan

mual ini karena meningkatnya kadar hormone estrogen dan HCG

dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas

sehari -hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan

Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro2002).

i. Selaput kelopak mata pucat

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan

hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan III, <10,5gr

%>Gejala tertentu saat hamil kadang butuh pertolongan dokter segera.

Jika ibu menemui gejala -gejala berikut ini, itu artinya alarm

tanda bahaya telah berbunyi, dan segeralah telepon dokter untuk

meminta saran tindakan apa yang seharusnya dilakukan:

a. Sakit perut yang hebat atau bertahan lama.

b. Perdarahan atau terjadi bercak pada vagina.

c. Bocornya cairan atau perubahan dalam cairan yang keluar dari

Page 26: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

vagina. Yakni jika menjadi berair, lengket, atau berdarah.

d. Adanya tekanan pada panggul, sakit dipunggung bagian bawah atau

kram sebelum usia 37 minggu kehamilan.

e. Pipis yang sakit atau terasa seperti tebakar.

f. Sedikit pipis atau tidak pipis sama sekali.

g. Muntah berat atau berulangkali.

h. Menggigil atau demam di atas 101 º F(38,3 º C).

i. Rasa gatal yang menetap diseluruh tubuh, khususn ya jika dibarengi

kulit tubuh menguning, urine berwarna gelap, dan feses berwarna

pucat.

j. Gangguan penglihatan, seperti pandangan ganda, pandangan kabur,

buram, atau ada titik mata yang terasa silau jika memandang sesuatu.

k. Sakit kepala berat yang bertahan l ebih dari 2-3 jam.

l. Pembengkakan atau terasa berat akibat cairan (edema) pada tangan,

muka dan sekitar mata, atau penambahan berat badan yang tiba-tiba,

sekitar 1 kilo atau lebih, yang tidak berkaitan dengan pola makan.

B. m. Kram parah yang menetap pada kaki ata u betis, yang tidak mereda

ketika ibu hamil menekuk lutut dan menyentuhkan lutut itu ke hidung.

n. Penurunan gerakan janin. Sebagai panduan umum, jika terjadi

kurang dari 10 gerakan dalam 12 jam pada kehamilan minggu ke - 26

atau lebih, artinya kondisi janin tidak normal.o. Trauma atau cedera

pada daerah perut. p. Pingsan atau pusing-pusing , dengan atau tanpa

palpitasi (pupilmata menyempit).

Page 27: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada dasarnya kunjungan ulang diperlukan pada ibu hamil, karena

dengan dilakukannya kunjungan ulang ibu dapat mengetahui dan

dapat diketahui secara dini resiko dan tanda-tanda bahaya pada ibu

hamil, dan dalam rutinitas ibu hamil sehari-hari perlu mengurangi

beberapa pekerjaan yang sekiranya dapat mengakibatkan efek

berbahaya bagi janin. Untuk itu Ibu perlu mengetahui tanda-tanda

bahaya dalam kehamilan agar

Page 28: KUNJUNGAN ULANG pekerjaan dan tanda bahaya askeb bu sri