Kunjungan Keluarga (Asma)

45
Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Program kunjungan kasus merupakan salah satu pelayanan kedokteran keluarga, batasan dokter keluarga menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya. Salah satu ruang lingkup pelayanan dokter keluarga menyangkut sasaran kepada siapa pelayanan dokter keluarga tersebut ditujukan. Alasan mengapa sasaran pelayanan dokter sekarang ini adalah keluarga karena keluarga merupakan suatu kelompok yang mempunyai peranan amat penting dalam mengembangkan, mencegah, mengadaptasi, dan atau memperbaiki masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga dan atau masyarakat secara keseluruhan. (Azwar, 1996) Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 1

Transcript of Kunjungan Keluarga (Asma)

Page 1: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Program kunjungan kasus merupakan salah satu pelayanan kedokteran keluarga, batasan

dokter keluarga menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) adalah dokter yang dapat memberikan

pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak

hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga

dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau

keluarganya. Salah satu ruang lingkup pelayanan dokter keluarga menyangkut sasaran kepada

siapa pelayanan dokter keluarga tersebut ditujukan. Alasan mengapa sasaran pelayanan dokter

sekarang ini adalah keluarga karena keluarga merupakan suatu kelompok yang mempunyai

peranan amat penting dalam mengembangkan, mencegah, mengadaptasi, dan atau memperbaiki

masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga dan atau masyarakat secara keseluruhan.

(Azwar, 1996)

Asma adalah penyakit saluran napas kronik yang penting dan merupakan masalah

kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia. Di Amerika Serikat

sekitar 470.000 jiwa dirawat di rumah sakit karena asma dan 5.000 jiwa meninggal tiap

tahunnya. (Lawrence, 2004) Di Indonesia diperkirakan 2 sampai 5% penduduknya menderita asma.

(Heru S, 2007) Di Tangerang, sebesar 1,85% penduduknya menderita asma. Di Puskesmas

Kecamatan Mauk penderita asma masih cukup sering ditemukan, meskipun asma tidak termasuk

dalam 10 penyakit terbanyak. (Puskesmas Mauk, 2011)

Banyaknya faktor pencetus serangan asma, termasuk di antaranya faktor lingkungan,

menimbulkan upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang berorientasi

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 1

Page 2: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

pada masyarakat luas, khususnya promosi kesehatan dan edukasi kesehatan pada pasien supaya

lebih mengenal penyakitnya dalam upaya mengatasi serangannya dan menghindari pencetusnya.

Alasan dilakukannya kunjungan pasien berinisial Tn. A karena semakin seringnya timbul

serangan sesak nafas terutama saat malam hari selama 1 bulan terakhir ini. Serangan sesak nafas

berkurang dengan meminum obat, namun pada situasi serangan sesak nafas yang berat, Tn. A

datang berobat ke puskesmas untuk di uap. Dengan demikian, penulis berusaha mencari faktor-

faktor pencetus atau penyebab lain yang dapat memperberat atau membuat sering kambuhnya

penyakit asma.

I.2. Perumusan Masalah

I.2.1. Pernyataan Masalah

Semakin bertambahnya frekuensi serangan sesak nafas terutama sejak 1 bulan terakhir.

I.2.2. Pertanyaan Masalah

1. Apa saja yang menjadi faktor pencetus yang dapat memperberat atau membuat sering

kambuhnya penyakit asma?

2. Bagaimana sikap dan perilaku pasien terhadap penyakit asma yang diderita?

3. Bagaimana sikap dan perilaku keluarga dalam mendukung upaya pengobatan pasien?

4. Apakah kondisi rumah dan lingkungan di sekitar rumah pasien mempengaruhi

kambuhnya penyakit asma?

5. Bagaimana cara atau alternatf jalan keluar untuk mengurangi dan memperingan

frekuensi serangan asma?

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 2

Page 3: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

I.3. Tujuan

I.3.1. Tujuan Umum

Dicapainya perbaikan kesehatan agar pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari

dengan baik.

I.3.2. Tujuan Khusus

1. Diketahuinya faktor pencetus yang dapat memperberat atau membuat sering

kambuhnya penyakit asma.

2. Diketahuinya sikap dan perilaku pasien terhadap penyakit asma yang diderita.

3. Diketahuinya sikap dan perilaku keluarga dalam mendukung upaya pengobatan

pasien.

4. Diketahuinya kondisi rumah dan lingkungan sekitar rumah pasien dapat

mempengaruhi sering kambuhnya penyakit asma.

5. Diketahuinya cara akan alternatif jalan keluar untuk mengurangi dan memperingan

frekuensi serangan asma.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 3

Page 4: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

BAB II

DATA KLINIS

II.1. Identitas Pasien

Nama Pasien : Tn. A

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur Pasien : 33 tahun

Suku : Jawa

Status Perkawinan : Menikah

Pekerjaan : Buruh pabrik semen

Pekerjaan Istri Pasien : Buruh industri

Pekerjaan Kepala Keluarga (pasien) : Buruh pabrik semen

Penghasilan Utama Keluarga : Penghasilan pasien dan istri

Alamat : Kampung Ciroge RT 07/ RW 02

Agama Pasien dan Keluarga : Islam

Pendidikan Terakhir Pasien : SMP

II.2. Anamnesis

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 5 Juni 2012 di Balai Pengobatan

Umum Puskesmas Kecamatan Mauk dan 9 Juni 2012 di rumah pasien.

II.2.1. Keluhan Utama

Sesak nafas

II.2.2. Riwayat Perjalanan Penyakit

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 4

Page 5: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

Sejak 1 hari yang lalu saat pasien sedang beristirahat di rumah setelah pulang bekerja,

pasien mendadak sesak nafas, kurang lebih selama 10 menit, tidak bertambah berat dengan

berbaring atau bekerja, tidak disertai rasa sakit pada dada yang menjalar dan disertai bunyi

mengi saat bernafas. Selain itu pasien juga mengeluh batuk berdahak, dahak berwarna jernih,

kental dan sulit dikeluarkan. Tidak ada darah pada dahak.

Sejak 1 bulan terakhir serangan bertambah sering dan semakin memberat. Serangan bila

pasien kelelahan. Pasien mengaku sejak 1 bulan terakhir bekerja lebih sering daripada biasanya.

Dari yang sebelumnya hanya 3 kali / minggu menjadi sebanyak 5 kali / minggu. Hal ini

diperberat dengan lingkungan dalam rumah seperti meja dan kipas angin yang berdebu serta

kasur dan sprei yang digunakan pasien untuk tidur tidak pernah dibersihkan oleh karena

kesibukan pasien dan istrinya. Pasien mengatakan jarang terserang sesak nafas pada saat bekerja

meskipun pasien adalah seorang buruh pabrik semen. Di keluarga pasien tidak ada yang

merokok. Keluarga pasien juga tidak memelihara hewan peliharaan. Pasien jarang berobat ke

puskesmas kecuali sedang mengalami serangan berat. Hal ini disebabkan karena menurut pasien

aktivitas sehari-harinya tidak terganggu bila hanya serangan ringan. Ayah pasien juga menderita

penyakit seperti ini.

Pasien mengaku sesak nafas mulai dirasakan sejak 5 tahun yang lalu. Jika serangan

timbul, pasien biasanya berobat ke puskesmas dan minta untuk di uap. Setelah di uap, pasien

merasa lebih baik. Dalam 1 tahun biasanya pasien mendapat serangan sekitar 7 kali.

Riwayat Merokok : disangkal dan tidak ada anggota keluarga yang merokok.

Riwayat Makan : frekuensi 3x/hari, porsi cukup, nafsu makan pasien tidakterganggu.

Riwayat Buang Air Kecil (BAK) : lancar, frekuensi 3-5x/hari.

Riwayat Buang Air Besar (BAB) : lancar, frekuensi 1x/hari.

II.2.3. Riwayat Penyakit Dahulu

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 5

Page 6: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

Tekanan darah tinggi : disangkal

Kencing manis : disangkal

Sakit jantung : disangkal

Sakit maag : disangkal

II.2.4. Riwayat Penyakit Keluarga

Tekanan darah tinggi : disangkal

Kencing manis : disangkal

Sakit jantung : disangkal

Asma : ayah pasien

Alergi : anak pasien alergi udang

II.3. Pemeriksaan Fisik

Tanggal 5 Juni 2012 (Di BPU Puskesmas Mauk)

Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Status gizi : Berat badan : 58kg

Tinggi badan : 165 cm

IMT : kg/ (m2) = 21,30 kg/m2

Berdasarkan IMT, penderita termasuk ke dalam kategori gizi normal.

Status generalis

o Tekanan darah : 130/80 mmHg

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 6

IMT ≤ 18,49 Kekurangan berat badan

IMT 18,5 – 24,99 Normal

IMT 25 – 29,99 Kelebihan berat badan tingkat ringan

IMT ≥ 30 Kelebihan berat badan tingkat berat

Page 7: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

o Nadi : 110 x/menit

o Frekuensi nafas : 38 x/menit

o Suhu : 36,5 °C

Kepala : bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam, tidak mudah

dicabut.

Mata : bentuk normal, palpebra superior et inferior dextra et sinistra tidak

edema, tidak cekung, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil bulat isokor

diameter 3mm, reflex cahaya +/+, pergerakan bola mata normal ke segala arah.

Telinga : bentuk normal, kedua liang telinga lapang, tidak ada nyeri tarik,

tidak ada nyeri tekan tragus, tidak ada sekret dan serumen di kedua liang telinga, KGB

pre-, retro-, infra- aurikuler tidak teraba membesar.

Hidung : bentuk normal, tidak ada septum deviasi, di kedua lubang hidung

tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung.

Mulut : perioral tidak sianosis, mukosa mulut tidak kering, lidah tidak kotor,

tepi tidak hiperemis, tonsil Tl/Tl tenang, faring tidak hiperemis.

Leher : trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar KGB supra-

infra clavicula, cervical posterior dan submandibula tidak teraba membesar.

Thorax

Paru-paru :

Inspeksi : bentuk tampak normal, tampak simetris dalam diam dan pergerakan

nafas, tidak tampak retraksi intercostal.

Palpasi : stem fremitus kanan, kiri, depan dan belakang sama kuat.

Perkusi : sonor dikedua lapang paru.

Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak ada ronki, wheezing +/+.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 7

Page 8: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

Jantung

Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictus cordis.

Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicular line sinistra.

Perkusi : redup.

Batas jantung atas : ICS II parasternal line sinistra.

Batas jantung kanan : midsternum.

Batas jantung kiri : ICS V midclavicular line sinistra.

Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular, tidak ada murmur dan gallop.

Abdomen

Inspeksi : tampak datar.

Palpasi : supel, turgor kulit baik, hepar dan lien tidak teraba.

Perkusi : timpani.

Auskultasi : bising usus (+) normal.

Genitalia Externa : tidak diperiksa.

Extremitas : superior et inferior dextra et sinistra tidak ada deformitas, tidak

ada edema, kedua akral hangat.

Refleks Fisiologis : +/+

Refleks Patologis : -/-

Tanggal 9 Juni 2012 (Di rumah pasien)

Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 8

Page 9: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

Status gizi : Berat badan : 58kg

Tinggi badan : 165 cm

IMT : kg/ (m2) = 21,30 kg/m2

Berdasarkan IMT, penderita termasuk ke dalam kategori gizi normal.

Status generalis

o Tekanan darah : 110/70 mmHg

o Nadi : 80 x/menit

o Frekuensi nafas : 25 x/menit

o Suhu : 36,7 °C

Kepala : bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam, tidak mudah

dicabut.

Mata : bentuk normal, palpebra superior et inferior dextra et sinistra tidak

edema, tidak cekung, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil bulat isokor

diameter 3mm, reflex cahaya +/+, pergerakan bola mata normal ke segala arah.

Telinga : bentuk normal, kedua liang telinga lapang, tidak ada nyeri tarik,

tidak ada nyeri tekan tragus, tidak ada sekret dan serumen di kedua liang telinga, KGB

pre-, retro-, infra- aurikuler tidak teraba membesar.

Hidung : bentuk normal, tidak ada septum deviasi, di kedua lubang hidung

tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 9

IMT ≤ 18,49 Kekurangan berat badan

IMT 18,5 – 24,99 Normal

IMT 25 – 29,99 Kelebihan berat badan tingkat ringan

IMT ≥ 30 Kelebihan berat badan tingkat berat

Page 10: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

Mulut : perioral tidak sianosis, mukosa mulut tidak kering, lidah tidak kotor,

tepi tidak hiperemis, tonsil Tl/Tl tenang, faring tidak hiperemis.

Leher : trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar KGB supra-

infra clavicula, cervical posterior dan submandibula tidak teraba membesar.

Thorax

Paru-paru :

Inspeksi : bentuk tampak normal, tampak simetris dalam diam dan pergerakan

nafas, tidak tampak retraksi intercostal.

Palpasi : stem fremitus kanan, kiri, depan dan belakang sama kuat.

Perkusi : sonor dikedua lapang paru.

Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak ada ronki, wheezing +/+.

Jantung

Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictus cordis.

Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicular line sinistra.

Perkusi : redup.

Batas jantung atas : ICS II parasternal line sinistra.

Batas jantung kanan : midsternum.

Batas jantung kiri : ICS V midclavicular line sinistra.

Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular, tidak ada murmur dan gallop.

Abdomen

Inspeksi : tampak datar.

Palpasi : supel, turgor kulit baik, hepar dan lien tidak teraba.

Perkusi : timpani.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 10

Page 11: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

Auskultasi : bising usus (+) normal.

Genitalia Externa : tidak diperiksa.

Extremitas : superior et inferior dextra et sinistra tidak ada deformitas, tidak

ada edema, kedua akral hangat.

RefleksFisiologis : +/+

Refleks Patologis : -/-

II.4. Pemeriksaan Penunjang

Spirometri : tidak dilakukan

II.5. Diagnosis Kerja

Asma bronkial persisten sedang

II.6. Terapi yang Telah Diberikan

Farmakologik : Non farmakologik :

Salbutamol 3 x 4 mg - Kontrol ulang 3 hari.

CTM 3 x 4 mg - Jika serangan memberat dan timbul mendadak,

Dexamethasone 3 x 0,5 mg segera berobat ke balai pengobatan terdekat.

OBH 3 x 15 ml

BAB III

DATA KELUARGA DAN LINGKUNGAN

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 11

Page 12: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

III.1. Status Sosial Anggota Keluarga

Tabel III.1.1. Catatan Perorangan Kepala Keluarga dan Anggota Keluarga

Daftar keluargaJenis

kelaminUmur Pekerjaan pokok Keterangan

Tn. A L 33 tahun Buruh pabrik semen Pasien

Ny. L P 30 tahun Buruh pabrik Istri

An. A L 4 tahun - Anak

III.2. Genogram

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 12

Page 13: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

III.3. Riwayat Imunisasi

Tabel III.3. Riwayat Imunisasi

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 13

Page 14: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

Daftar

Keluarga

Jenis

Kelamin

Umur

(tahun)

Vaksinasi

Hep B BCG Polio DPT Campak

Tn. A Laki-laki 33 Tidak diketahui

Ny. L Perempuan 30

A Laki-laki 4 + + + + +

III.4. Riwayat Pernikahan dan Perceraian

Tabel III.4.1. Riwayat Pernikahan dan Perceraian

Nama Pernikahan ke

Pernikahan yang 1 Berapa kali

CatatanUmur

waktu

menikah

Umur

waktu

memiliki

anak ke-1

Cerai

hidup

Cerai

matiRujuk

Tn. A 1 28 tahun 29 tahun - - - -

Ny. L 1 25 tahun 26 tahun - - - -

III.5. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

Tabel III.5.1. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 14

Page 15: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

NamaJumlah

kehamilan

Jumlah

kelahiranJumlah

abortus

Jumlah anak yang

Catatan

Hidup MatiMasih

HidupMati

Ny. L 1 1 - - 1 - Anak lahir secara

normal

III.6. Riwayat Anggota Keluarga yang Meninggal Dunia

Belum ada anggota keluarga yang meninggal dunia

III.7. Sosial Ekonomi

Penghasilan keluarga selama sebulan diperoleh dari hasil pendapatan pasien dan istri

sebesar Rp 1.750.000,00.

Kebutuhan keluarga rata-rata dalam sebulan :

Untuk makan dan minum: Rp. 750.000,00

Untuk Listrik dan air : Rp. 100.000,00

Untuk transportasi : Rp. 300.000,00

Untuk kesehatan : Rp. 100.000,00

Untuk hal-hal lain : Rp. 250.000,00

-------------------------- +

Total : Rp 1.500.000,00

Keseimbangan penghasilan / pengeluaran : cukup

Sisa pendapatan sebesar Rp 250.000,00 ditabung.

III.8. Perilaku Kesehatan

1. Kebiasaan Makan :

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 15

Page 16: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

Makanan dimasak oleh istri pasien, dengan bahan yang dibeli dari pasar dan dicuci

sebelum dimasak.Biasanya pasien memasak menu makan siang lebih banyak agar dapat

dikonsumsi lagi pada malam hari, hal ini dikarenakan oleh kesibukan istri pasien yang

juga bekerja sebagai buruh industri. Kadang-kadang pasien membeli makanan jadi dari

luar.

Makan pagi : nasi putih + lauk seadanya (telur mata sapi/tahu/tempe) + sayur

Makan siang : nasi putih + lauk seadanya (tempe, tahu, telur/ ikan/ayam) + sayur

Makan malam : sama seperti menu makan siang, kadang-kadang hanya nasi + mie

instan

Untuk buah-buahan dan susu diminum sesekali saja.

Jadi, penilaian terhadap penggunaan makanan keluarga : gizi tidak seimbang.

2. Sumber Air Bersih

Sumber air bersih didapatkan dari PAM. Untuk keperluan minum, biasanya air PAM

dimasak lebih dulu sampai mendidih. Penilaian air minum secara fisik: baik, kualitas air

jernih, tidak berwarna, tidak berbau. Kebutuhan memasak dan mandi dan mencuci juga

berasal dari air PAM.

3. Kebiasaan Kesehatan Lainnya

Kebiasaan mandi keluarga ini 2 kali sehari dengan sabun mandi batang dan 2 kali gosok

gigi dengan pasta gigi. Apabila sakit, pasien dan keluarganya minum obat warung. Bila

tidak sembuh baru pasien dan keluarganya berobat ke puskesmas.

III.9. Lingkungan dan Kebiasaan Kesehatan Lingkungan

III.9.1. Perumahan

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 16

Page 17: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

a. Status rumah : rumah pribadi

b. Kondisi bangunan

Luas bangunan : 7 m x 4 m = 28 m2

Rumah terdiri dari : 1 lantai

Jumlah ruangan : 4 ruangan terdiri dari :

1 ruang keluarga yang biasa juga dipakai untuk tidur

1 kamar tidur

1 ruang cuci + kamar mandi + jamban

1 dapur

Dinding rumah : terbuat dari tembok

Atap rumah : terbuat dari genteng

Lantai : sebagian besar terbuat dari keramik, hanya kamar

mandi beralaskan semen

Jumlah orang dalam rumah : 3 orang

Jumlah keluarga dalam rumah : 1 keluarga

c. Alat kesejahteraan di rumah

Pasien mempunyai 1 buah televisi, 1 buah kipas angin, dan 1 buah radio yang berdebu

karena jarang dibersihkan.

d. Lokasi rumah

Lokasi rumah terletak jauh dari jalan raya. Bagian depan rumah pasien mengahadap ke

sawah. Di samping kanan dan kiri rumah pasien terdapat sebuah rumah. Letak rumah

pasien dengan tetangga di kanan-kirinya berdekatan namun tidak menempel.

III.9.2. Ventilasi

Ventilasi rumah terdiri dari : permanen dan insidentil.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 17

Page 18: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

Ventilasi terdapat di ruang keluarga, kamar tidur dan dapur.

Insidentil :

4 buah pintunya yang masing-masing berukuran :

Pintu masuk ke rumah :1,8 m x 1 m = 1,8 m2

Pintu ke ruang keluarga :1,8 m x 1 m = 1,8 m2

Pintu ke kamar pasien :1,8 m x 1 m = 1,8 m2

Pintu ke dapur :1,8 m x 1 m = 1,8 m2

Total 1,8 m2x 4 = 7,2 m2

1 buah jendela besar berukuran 1 m x 0,8 m = 0,8 m ²

Permanen

1 buah ventilasi di atas pintu masuk berukuran 0,5 m x 0,8 m = 0,4 m2

Luas seluruh ventilasi : 7,2m² + 0,8m² + 0,4 m² = 8,4m²

8,4m2

Persentase = ------------ x 100% = 30 % 28 m²

Menurut perhitungan, ventilasi rumah yang ideal adalah lebih dari 10 % dari luas lantai

rumah, maka ventilasi rumah ini tergolong cukup.

III.9.3. Pencahayaan

Pencahayaan rumah pasien kurang baik, karena sinar matahari masuk ke dalam rumah

hanya melalui kaca jendela dan pintu depan, sehingga rumah pasien kesannya gelap pada siang

hari. Sedangkan pencahayaan rumah pada malam hari mengandalkan pencahayaan listrik.

III.9.4. Kamar Tidur Pasien

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 18

Page 19: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

Pasien lebih sering menggunakan ruang keluarga bersama dengan anggota keluarga

lainnya sebagai tempat tidur. Di ruang keluarga terdapat 2 buah kasur, 1 buah meja, dan 1 buah

kipas angin. Kamar tidur jarang digunakan oleh pasien karena menurut pasien kamar tersebut

terlalu kecil apabila ditempati oleh istri dan anaknya. Kasur berisi kapuk yang dilapisi sprei yang

jarang diganti dan dibersihkan. Untuk penerangan kamar tersebut menggunakan 1 buah lampu.

III.9.5. Pembuangan Tinja dan Jamban

1. Tempat pembuangan tinja : WC pribadi

2. Reservoir kakus : Tinja disalurkan ke septictank

3. Bagian kakus : Berupa kakus jongkok, terbuat dari porselin.

Lantai terbuat dari semen, dan dinding terbuat dari tembok (bata) yang sudah disemen.

III.9.6. Kamar Mandi

Kamar mandi ada di dalam rumah, menjadi satu dengan jamban dan dipakai hanya untuk

keluarga sendiri. Berlantai semen. Terdapat 1 tempat penampungan air.

III.9.7. Dapur

Terdapat sebuah dapur berdinding tembok dengan lantai yang terbuat dari porselen. Pada

bagian atap hanya ditutupi oleh genteng tanpa plavon sehingga asap dari dapur dapat keluar.

Terdapat sebuah pintu ke arah kamar mandi. Dapur memiliki 1 buah kompor gas, 1 buah

dispenser beras, 1 buah lemari piring, 1 buah ember untuk menampung air minum.

III.9.8. Pembuangan Sampah dan Kotoran

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 19

Page 20: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

Sampah di kumpulkan di samping rumah kemudian diangkut ke tempat lain.Air kotor

dialirkan ke selokan yang bermuara di halaman depan berjarak 5 meter di depan rumahnya.

III.9.9. Halaman Rumah

Ada halaman rumah 2 m x 6 m yang digunakan sebagai teras

III.10. Denah Lokasi

U

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 20

Page 21: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

III.11. Denah Rumah

U

Keterangan

: pintu

: jendela dan ventilasi

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 21

Page 22: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

BAB IV

RESUME DAN PERMASALAHAN

IV.1. Resume

Telah diperiksa seorang laki-laki berusia 33 tahun dengan keluhan mendadak sesak nafas

sejak 1 hari yang lalu saat pasien sedang beristirahat di rumah setelah pulang bekerja. kurang

lebih selama 10 menit, tidak bertambah berat dengan berbaring atau bekerja, tidak disertai rasa

sakit pada dada yang menjalar dan disertai bunyi mengi saat bernafas. Selain itu pasien juga

mengeluh batuk berdahak, dahak berwarna jernih, kental dan sulit dikeluarkan. Tidak ada darah

pada dahak.

Sejak 1 bulan terakhir serangan bertambah sering dan semakin memberat.Serangan sering

timbul saat bila pasien kelelahan. Pasien mengaku sejak 1 bulan terakhir bekerja lebih sering

daripada biasanya. Dari yang sebelumnya hanya 3 kali / minggu menjadi sebanyak 5 kali /

minggu. Hal ini diperberat dengan lingkungan dalam rumah seperti meja dan kipas angin yang

berdebu serta kasur dan sprei yang digunakan pasien untuk tidur tidak pernah dibersihkan oleh

karena kesibukan pasien dan istrinya. Pasien mengatakan jarang terserang sesak nafas pada saat

bekerja meskipun pasien adalah seorang buruh pabrik semen. Di keluarga pasien tidak ada yang

merokok. Keluarga pasien juga tidak memelihara hewan peliharaan. Pasien jarang berobat ke

puskesmas kecuali sedang mengalami serangan berat. Hal ini disebabkan karena menurut pasien

aktivitas sehari-harinya tidak terganggu bila hanya serangan ringan. Ayah pasien juga menderita

penyakit seperti ini.

Pasien mengaku sesak nafas mulai dirasakan sejak 5 tahun yang lalu. Jika serangan

timbul, pasien biasanya berobat ke puskesmas dan minta untuk di uap. Setelah di uap, pasien

merasa lebih baik. Dalam 1 tahun biasanya pasien mendapat serangan sekitar 7 kali.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 22

Page 23: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

Riwayat Merokok : disangkal dan tidak ada anggota keluarga yang merokok.

Riwayat Makan : frekuensi 3x/hari, porsi cukup, nafsu makan pasien tidak terganggu.

Riwayat Buang Air Kecil (BAK) : lancar, frekuensi 3-5x/hari.

Riwayat Buang Air Besar (BAB) : lancar, frekuensi 1x/hari.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :

Tanggal 5 Juni 2012

Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Status gizi : Normal

Status generalis :

o Tekanan darah : 130/80 mmHg

o Nadi : 110 x/menit

o Frekuensi nafas : 38 x/menit

o Suhu tubuh : 36,50C

Kepala, mata, telinga, hidung, mulut, jantung, abdomen, ekstremitas serta status neurologis

tidakada kelainan.

Paru : wheezing +/+

Tanggal 9 Juni 2012

Keadaan umum : Tampak sakit ringan

Status gizi : Normal

Status generalis :

o Tekanan darah : 110/70 mmHg

o Nadi : 80 x/menit

o Frekuensi nafas : 25 x/menit

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 23

Page 24: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

o Suhu tubuh : 36,70C

Kepala, mata, telinga, hidung, mulut, jantung, abdomen, ekstremitas serta status neurologis

tidakada kelainan.

Paru : wheezing +/+ berkurang

Pemeriksaan penunjang

Spirometri : tidak dilakukan

Diagnosis

Asma bronkial persisten sedang

Terapi

Farmaologik :

Salbutamol 3 x 4 mg

CTM 3 x 4 mg

Dexamethasone 3 x 0,5 mg

OBH 3 x 15 ml

Non farmakologik :

Kontrol ulang 3 hari.

Jika serangan memberat dan timbul mendadak, segera berobat ke balai pengobatan

terdekat.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 24

Page 25: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

IV.2. Permasalahan

IV.2.1. Masalah Klinis

IV.2.1.1. Farmakologis :

Pasien tidak berobat secara teratur ke puskesmas, hanya berobat jika sesak nafas berat

dan tidak teratur minum obat.

IV.2.1.2. Non Farmakologis :

Perilaku pasien yang jarang membersihkan tempat tidurnya.

Perilaku pasien yang jarang membersihkan debu-debu yang menempel pada barang-

barang di rumahnya seperti meja dan kipas angin.

Perilaku pasien yang belum dapat menghindari kelelahan karena frekuensi pekerjaannya

yang bertambah.

IV.2.2. Masalah Non Klinis :

IV.2.2.1. Masalah Pasien :

Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit asma (pengertian, penyebab,

kesembuhan, kekambuhan, pencegahan, dan pengobatan).

IV.2.2.2. Masalah Keluarga :

Pengetahuan keluarga tentang kesehatan dan penyakit asma kurang sehingga

menyebabkan sering kambuhnya penyakit asma pasien.

Ayah pasien menderita asma, di mana asma merupakan penyakit keturunan.

IV.2.2.3. Masalah Kesehatan Lingkungan

Rumah terlihat kotor, karena jarang dibersihkan sehingga banyak debu.

Pencahayaan alami sangat kurang sehingga suasana rumah tampak gelap.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 25

Page 26: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

IV.3. KerangkaMasalah

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 26

Page 27: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

BAB V

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

V.1. Alternatif Pemecahan Masalah Klinis

V.1.1. Masalah Farmakologis

Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga bahwa penyakit asma yang diderita oleh

pasien tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol, namun memerlukan kesabaran, ketekunan dan

kedisiplinan dari pasien untuk berobat. Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga untuk

berobat secara teratur.

V.1.2. Masalah Non Farmakologis

1. Menyarankan kepada pasien untuk rajin membersihkan tempat tidurnya dan mengganti

sprei minimal 2 minggu sekali.

2. Memotivasi pasien dan keluarga pasien untuk membersihkan debu di rumah dan

perabotan seperti meja / kipas angin secara rutin.

3. Menyarankan pasien agar jangan terlalu memaksakan diri dalam bekerja dan selalu

menggunakan masker apabila bekerjamengingat pekerjaan pasien sebagai buruh di pabrik

semen serta selalu membawa obat asma bila pergi bekerja.

V.2. Alternatif Pemecahan Masalah Non Klinis

V.2.1. Masalah Pasien

Memberikan edukasi kepada pasien bahwa, penyakit asma tidak dapat sembuh, bersifat

genetik, hanya dapat dikurangi gejalanya dengan meminum obat asma dan menjelaskan kepada

pasien bahwa faktor pencetus seperti debu dan kelelahan dapat mencetuskan timbulnya serangan

asma.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 27

Page 28: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

V.2.2. Masalah Keluarga

1. Memberikan pengertian kepada keluarga pasien bahwa penyakit asma tidak dapat

sembuh, dan dapat diturunkan ke anggota keluarga, penyakit tersebut dapat dikontrol

dengan mengurangi faktor pencetus (debu dan kelelahan) dan meminum obat asma.

Selain itu, keluarga juga dianjurkan untuk membuat jadwal berobat rutin agar tidak

mengganggu pekerjaannya.

2. Apabila ada anggota keluarga yang memiliki gejala serupa, dianjurkan untuk segera

berobat ke puskesmas.

V.2.3. Masalah Kesehatan Lingkungan

1. Membersihkan rumah dan perabotan secara rutin agar bersih dari debu. Selalu

gunakan penutup hidung atau mulut saat sedang membersihkan rumah.

2. Menyarankan agar jendela dan pintu selalu dibuka pada pagi hari agar sinar matahari

dapat masuk ke dalam rumah.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 28

Page 29: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1. Kesimpulan

Dari hasil pemeriksaan pasien di Puskesmas Mauk tanggal 5 Juni 2012 dan kunjungan

rumah pada tanggal 9 Juni 2012, diketahui bahwa pasien menderita penyakit asma bronkial

dengan serangan asma yang semakin sering kambuh sejak 1 bulan terakhir. Faktor pencetus yang

dapat memperberat atau membuat sering kambuhnya penyakit asma pada pasien ini yaitu debu

dan kelelahan.

Pengetahuan pasien dan keluarganya terhadap penyakit ini kurang, sehingga sikap dan

perilaku pasien dan keluarganya kurang mendukung upaya pengobatan. Hal ini ditunjukkan

dengan sikap pasien yang tidak berobat secara teratur dan tidak mengonsumsi obat-obatan secara

teratur pula. Keluarga juga tidak memberi motivasi kepada pasien untuk berobat secara teratur.

Kondisi rumah dan lingkungan di sekitarnya juga mempengaruhi kekambuhan asma

pasien. Ini dikarenakan kondisi rumah khususnya kamar pasien jarang dibersihkan sehingga

berdebu, perabot rumah tangga seperti kipas angin dan meja juga sangat berdebu. Pasien juga

jarang membersihkan dan mengganti sprei tempat tidurnya.

Alternatif jalan keluar yang dapat pasien lakukan antara lain:

A. Alternatif Pemecahan Masalah Klinis

Farmakologis

Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga bahwa penyakit asmayang diderita oleh

pasien tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol, namun memerlukan kesabaran, ketekunan dan

kedisiplinan dari pasien untuk berobat. Memberikan motivasi kepada pasien dan keluargauntuk

berobat secara teratur.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 29

Page 30: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

Non Farmakologis

1. Menyarankan kepada pasien untuk rajin membersihkan tempat tidurnya dan

mengganti sprei minimal 2 minggu sekali.

2. Memotivasi pasien dan keluarga pasien untuk membersihkan debu di rumah dan

perabotan seperti meja / kipas angin secara rutin.

3. Menyarankan pasien agar jangan terlalu memaksakan diri dalam bekerja dan selalu

menggunakan masker apabila bekerjamengingat pekerjaan pasien sebagai buruh di

pabrik semen serta selalu membawa obat asma bila pergi bekerja.

B. Alternatif Pemecahan Masalah Non Klinis

Masalah pasien

Memberikan edukasi kepada pasien bahwa, penyakit asma tidak dapat sembuh, bersifat

genetik, hanya dapat dikurangi gejalanya dengan meminum obat asma dan menjelaskan kepada

pasien bahwa faktor pencetus seperti debu dan kelelahan dapat mencetuskan timbulnya serangan

asma.

Masalah Keluarga

1. Memberikan pengertian kepada keluarga pasien bahwa penyakit asma tidak dapat

sembuh, dan dapat diturunkan ke anggota keluarga, penyakit tersebut dapat dikontrol

dengan mengurangi faktor pencetus (debu dan kelelahan) dan meminum obat asma.

Selain itu, keluarga juga dianjurkan untuk membuat jadwal berobat rutin agar tidak

mengganggu pekerjaannya.

2. Apabila ada anggota keluarga yang memiliki gejala serupa, dianjurkan untuk segera

berobat ke puskesmas.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 30

Page 31: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

Masalah Kesehatan Lingkungan

1. Membersihkan rumah dan perabotan secara rutin agar bersih dari debu. Selalu

gunakan penutup hidung atau mulut saat sedang membersihkan rumah.

2. Menyarankan agar jendela dan pintu selalu dibuka pada pagi hari agar sinar matahari

dapat masuk ke dalam rumah.

VI.2. Saran

1. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga bahwa penyakit asmayang diderita

oleh pasien tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol, namun memerlukan kesabaran,

ketekunan dan kedisiplinan dari pasien untuk berobat. Memberikan motivasi kepada

pasien dan keluargauntuk berobat secara teratur.

2. Membersihkan rumah dan perabotan secara rutin agar bersih dari debu. Selalu gunakan

penutup hidung atau mulut saat sedang membersihkan rumah.

3. Menganjurkan pasien untuk menghindari debu dan aktivitas fisik yang terlalu berat

untuk menghindari kelelahan.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 31

Page 32: Kunjungan Keluarga (Asma)

Laporan Kunjungan Kasus Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskesmas Kecamatan MaukKabupaten Tangerang Provinsi Banten Periode 5 Juni – 9 Juni 2012

DAFTAR PUSTAKA

Azwar A. (1996). Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga, Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter

Indonesia, Jakarta. Hal 2, 3, 41.

Friedman, Tierney L. S., Lawrence M (editor). (2004). Asthma. International Edition. 43rd

Edition. Lange Medical Books/McGraw Hill, Los Angels.

Heru S. (2007). Asma Apa dan Bagaimana Pengobatannya?, Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia, Jakarta. Hal 5, 6.

Mangunnegoro H., Widjaja A., dkk (2004). Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan ASMA di

Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Jakarta.

Puskesmas Mauk. (2011). Profil Puskesmas Kecamatan Mauk, Puskesmas Mauk, Kabupaten

Tangerang.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 21 Mei – 26 juli 2012 32