Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

68
TOKSIKOLOGI

Transcript of Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Page 1: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

TOKSIKOLOGI

Page 2: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Deskripsi Singkat

Matakuliah ini membahas ruang lingkup dan arti pentingnya toksikologi, asas umum toksikologi, faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas zat beracun, tolok ukur toksisitas, evaluasi hasil uji toksikologi, dan toksikologi klinik. Toksikologi klinik ini mencakup keracunan, toksikokinetika, dan penatalaksanaan keracunan.

Page 3: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

References/ Bibliography

Klaasen and Eaton, 2005, Cassaret and Doulls Toxicology, The Basic of Poison, McGraw Hill, New York

Raymond, J.M., 1995, Toxicology Principles and Application, CRC Press, New York

Timbrell, J.A. 1991, Principles of Biochemical Toxicology, 2nd Edition, Taylor & Francis Ltd, London

Page 4: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Priyanto, 2009. Toksikologi (mekanisme, terapi antidotum dan penilaian resiko), Leskonfi, Jabar.

Frank C.Lu (penerjemah: Edi Nugroho), 2006. Toksikologi Dasar (asas, organ sasaran dan penilaian resiko), Ed.ke-2, UI Press

Page 5: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Toksikologi Ilmu tentang racun??? Zat yg tdk brbahaya jika masuk tubuh scr

tdk tepatpun akan mnyebabkan keracunan. (contoh??)

Ada keterkaitan antara takaran dan respon tubuh trhdp zat yg masuk ke dlm tubuh.

Page 6: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Toksikologi

Pengaruh kuantitatif zat kimia atas sistem biologi

Lebih menekankan pd aksi berbahaya zat kimia tersebut.

Page 7: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

(Paracelsus, 1493-1541)

All substances are poisons; there is none that is not poison. The right dose differentiates a poison and a remedy”

Page 8: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Toksikologi menurut:

Loomis (1978): Ilmu yg mempelajari aksi berbahaya zat kimia atas sistem biologi

Doull dan Bruce (1986)lmu yang mempelajari pengaruh zat kimia yang merugikan atas sistem biologi

Timbrell (1989)Interaksi antara zat kimia dan sistem biologi

Page 9: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Toxicology

The subject concerned with the study of the noxious effects of chemical substances on living systems

Multi-disciplinary subject, it embraces areas of biology, pharmacology, biochemistry, physiology and pathology

Page 10: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

The importance of toxicology is growing rapidly with increasing numbers of foreign compounds.

Xenobiotics: drugs, pesticides, environmental pollutants, industrial chemicals and food additives. How are their safety ?.

Page 11: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Arti penting toksikologi

Dapat mengevaluasi keberbahayaan zat kimia

Shg dpt ditentukan batas keamanannya Penting utk perkembangan produksi

obat, pestisida, zat tambahan makanan dll

Page 12: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Ruang lingkup toksikologi

Toksikologi Lingkungan:

menguraikan pemejanan (exposure) zat kimia (pencemar lingkungan, makanan dan air) yg tdk disengaja pd jaringan biologi (lebih khusus manusia)

Page 13: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan…

Toksikologi ekonomi

Menguraikan pengaruh berbahaya zat kimia yg sengaja diberikan pd jaringan biologi dgn maksud utk mdpatkan pengaruh/efek bermanfaat yg khas (mis. Obat, zat makanan, pestisida)

Page 14: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan…

Toksikologi kehakiman

Menangani aspek medis dan aspek hukum atas pengaruh berbahaya zat kimia baik yg dipajankan scr sengaja atau tdk sengaja.

Page 15: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Obat dpt menimbulkan efek yg tidak diinginkan yg berkaitan dgn dosis yg diberikan :

1. efek samping (side effect) 2. efek merugikan (adverse effect) 3. efek toksik (toxic effect)

Page 16: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Side effect

Efek yang tidak berbahaya atau merugikan

Mis : mulut kering atau sedasi karena antihistamin

Efek dpt ditoleransi, obat brmanfaat utk pengobatan

Page 17: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Adverse effect

efek yang merugikan dan berbahaya Mis : diare terus menerus, muntah,

gangguan SSP yg menyebabkan bingung, kerusakan organ krn konsumsi obat jangka panjang

Page 18: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Toxic effect

Efek yg sangat berbahaya/mengancam kehidupan

Pemberian obat dihentikan/diberi terapi supportif/antidotumnya

Page 19: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

toksikan : Subtansi toksik yang diproduksi oleh aktifitas manusia (contoh??)

Toksin : subtansi toksik yang diproduksi secara alami

(contoh???)

Page 20: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

• Poisonous substances are produced by plants, animals, or bacteria.

PhytotoxinsZootoxinsBacteriotoxins

Page 21: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Toksisitas

Kemampuan suatu zat kimia/xenobiotik dalam menimbulkan kerusakan pada organisme baik saat digunakan atau saat berada di lingkungan

Subtansi kontak dgn permukaan tubuh misal melalui kulit, mata, mukosa saluran cerna atau traktus respirasi

Page 22: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Toxic symptom : feeling or sign indicating the presence of poison in the system

Selective toxicity : a chemical will produce injury to one kind of living matter without harming another form of life, even though the two may exist close together

Page 23: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Kasus keracunan

Tumor anilin ditemukan oleh Rehn (1895) pada pekerja pabrik anilin (pewarna mkn yg disisntesis dr ter batu bara)

Fokomelia (tidak adanya tungkai badan) krn Thalidomide (1950-an)

Paralisis dan kematian krn metilmerkuri pada ikan di Minamata dan Niigata, Jepang

Page 24: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Sulphanylamide in diethylene glycol (Australia, 1937)

Tempe bongkrek poisoning, Banyumas, Indonesia

Bakteri Pseudomonas cocovenenans akan memproduksi racun toxoflavin dan bongkrekic acid

Page 25: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Biscuit poisoning, South Sumatera Carbon monoxide (CO) Produk rumah tangga (contoh??)

Page 26: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Cabang Toksikologi Toksikologi analitik

Diperlukan utk mengenali zat toksik yg tdk dikenal dgn analisis cairan tubuh, isi lambung, tmpat makanan yg dicurigai dll

Toksikologi klinikUntuk mengatasi toksisitas , mengupayakan tindakan menghilangkan gejala dan mengeluarkan racun secepatnya dr tubuh misal dgn memberi antidotum

Page 27: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan….

Toksikologi forensik masalah hukum dalam kasus toksisitas

Toksikologi kerja

Keracunan yg terjadi di tempat kerja Toksikologi lingkungan

Mempelajari pencemaran lingkungan, sumber bahan, transportnya, degradasi, biokonsentrasi di lingkungan serta pengaruhnya pd manusia

Page 28: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan…

Toksikologi hukumUndang2, standart yg membatasi pengggunaan zat kimia beracun

Toksikologi konvensionalPenelitian tentang toksikologi untuk menentukan gambaran efek toksik

Toksikologi mekanistik Pengetahuan cara kerja zat toksik

Page 29: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Regulatory toxicology

The Food and Drug Administration (FDA)

regulates drugs, medical devices, cosmetics and food additives in use for health and/or commercial proposes.

Page 30: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan…

The Environmental Protection Agency (EPA)

is responsible for regulation of pesticides, toxic chemicals, hazardous wastes, and toxic pollutants in water and air.

Page 31: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan…

The Occupational Safety and Health Administration (OSHA)

determines whether or not employers are providing working conditions that are safe for employees

Page 32: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan…

The Consumer Products Safety Commission

regulates all articles sold for use in homes, in schools, or for recreation, except those products regulated by the FDA and the EPA.

Page 33: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Nasib zat toksik dalam tubuh

Zat toksik masuk dalam tubuh melalui jalur intravaskuler

(mis :IV, intracardial, intraarteri) Jalur ekstravaskuler

(mis : oral, inhalasi, IM, SC, IP)

Page 34: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan….

Selanjutnya stelah diabsorbsi, disposisi ke cairan atau jaringan tubuh

1. distribusi

• Memungkinkan zat beracun mencapai sel/jaringan sasaran (reseptor/tempat aksi)

2. eliminasi• Dikeluarkan dari tubuh/dimetabolisme

terlebih dahulu sebelum diekskresikan

Page 35: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan….

Penentu ketoksikan adalah sampainya zat kimia utuh atau metabolit aktifnya di sel sasaran dalam jumlah berlebihan

Page 36: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Zat beracunAbsorbsi

Sirkulasi sistemik

disposisi

distribusi

Tempat Aksi

ReseptorSel sasaran(antaraksi)

EFEK TOKSIK

eliminasi

metabolisme ekskresi

metabolit

toksik Tak toksik

Page 37: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Asas Umum Toksikologi

Meliputi : Kondisi efek toksik Mekanisme efek toksik Wujud efek toksik Sifat efek toksik

Page 38: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

A. Kondisi efek toksik

Keadaan atau faktor yg mempengaruhi efektifitas absorbsi ,distribusi dan eliminasi zat beracun dalam tubuh

Akan menentukan keberadaan zat kimia utuh atau metabolitnya dalam sel sasaran/tempat kerjanya.

Page 39: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Kondisi efek toksik meliputi

Kondisi paparan zat kimia jalur paparan lama/kekerapan paparan Saat /waktu paparan Dosis/takaran paparan Jenis paparan (akut/kronis)

(bisa menjelaskan??)

Page 40: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Kondisi subyek/makhluk hidup Keadaan fisiologi

(mis:berat badan, umur, suhu tubuh, kecepatan pengosongan lambung, kecepatan aliran darah, status gizi, kehamilan, genetika dan jenis kelamin)

Keadaan patologi (mis:penyakit saluran cerna, kardiovaskuler, hati dan ginjal)

Page 41: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan..

Kondisi menentukan ketersediaan biologi zat kimia di sel sasaran sehingga menentukan toksisitasnya

Page 42: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

B. Mekanisme Aksi Efek ToksikKeberadaan zat kimia dalam tubuh

menimbulkan efek toksik melalui 2 cara : Toksik intrasel (toksisitas yg diawali dgn

interaksi secara langsung antara zat kimia atau metabolitnya dgn reseptornya)

Toksik ekstrasel (toksisitas scr tdk langsung dgn mempengaruhi lingkungan sel sasaran tp dpt brpengaruh pd sel sasaran).

Page 43: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Mekanisme Efek Toksik Intrasel

Sifatnya langsung/primer Zat kimia atau metabolitnya masuk pd

sel sasaran dan sebabkan gangguan sel/organelanya melalui pendesakan, ikatan kovalen, subtitusi, atau peroksidasi dsb)

Page 44: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan..

Sebelumnya tubuh beradaptasi atau melakukan perbaikan

Bila respon pertahanan tdk mampu eliminir gangguan, akan ada efek toksik

Wujud terjadinya perubahan adalah kekacauan biokimiawi, fungsional dan struktural

Page 45: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan..

Contoh zat toksik intrasel Tetrasiklin/kloramfenikol mengikat ribosom

sel Antimikroba golongan sulfa dapat

menghambat sistesis asam folat Radikal bebas sebabkan peroksidasi lipid

/protein

Page 46: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan..

Insektisida yg mengikat enzim asetilkolinesterase sebabkan bertumpuknya Ach dalam sinap shg mengakibatkan efek kolinergik yg berlebihan

Sianida berikatan dgn atom besi dari heme (bag. dari Hb), shg mengganggu pernapasan sel/produksi energi

Page 47: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

HEMOGLOBIN

Page 48: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan…

Toksin botulisme berikatan dengan ujung akson presinaptik kolinergik perifer shg menghambat pelepasan Ach, terjadi hambatan kolinergik

Page 49: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Racun kobra ular dpt berikatan dgn postsinaptik neuromuskuler shg tidak peka dgn asetilkolin

Aflatoksin? Parasetamol? INH? CCl4?

(cari ya…!)

Page 50: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Mekanisme Toksik Ekstrasel

Kelangsungan hidup sel bergantung pada faktor lingkungan ekstrasel utk memenuhi kebutuhan metabolik basal dan pengaturan aktifitas sel.

Gangguan akan sebabkan perubahan struktur atau fungsi sel

Page 51: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Kelangsungan hidup sel membutuhkan:

1. Oksigen, kecukupan pasok oksigen tergantung :

fungsi alat pernapasan difusi oksigen dr alveoli ke dlm

darah jmlh eritrosit yg berfungsi sistem kardiovaskuler

Sasaran zat beracun

Page 52: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan…

Misal : nitrit dpt merubah hemoglobin menjadi

methemoglobin kekurangan oksigen di sirkulasi darah (hipoksia) anoksia produksi energi sel terganggu

terjadi degenerasi sel/kematian sel

Page 53: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

2. Suplai unsur hara Agar reaksi metabolik brlangsung normal

dan produksi energi sel tercukupi. Kecukupan unsur hara/zat makanan

tergantung pd proses spt ingesti, digesti, absorpsi dan transpornya ke lingkungan sel.

Zat beracun yg mengganggu proses tersebut akan mempengaruhi produksi energi dan pertumbuhan sel

Page 54: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Misal : Gangguan tekanan osmosis,

menyebabkan sel mengalami krenasi/pembekakan.

Page 55: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

3. Sistem pengaturan aktifitas sel meliputi sistem saraf, sist. hormon dan sist. Imun

Gangguan sistem ini dpt sebabkan kematian sel

Page 56: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan..

Misal : Atropin pengaruhi saraf otonom, shg

hambat sekresi klj.ludah, mulut jd kering. Senyawa nirsteroid methalibure dpt

menekan sekresi gonadotropin, shg hambat spermatogenesis dan atropi klj.kelamin.

Page 57: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Molekul antigenik dr bakteri, virus, protein dan zat kimia asing memacu reaksi alergi yg dpt sebabkan syok anafilaktik

(Four types of allergic reactions, based on the mechanism of immunological involvement (apa saja??))

Page 58: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

C. Wujud Efek Toksik

Merupakan perubahan biokimia, fungsional atau struktural yang terjadi dalam tubuh

Wujud efek toksik dpt berupa gabungan dr perubahan di atas.

Mis. Perubahan struktural berakibat tjd perubahan biokimia atau fungsi dr sel.

Perubahan biokimia dpt sebabkan perubahan fungsional.

Page 59: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

1. Perubahan biokimia Wujud efek toksik berupa perubahan atau

kekacauan biokimia dari sel akibat adanya antaraksi zat beracun dan tempat aksi yg sifatnya terbalikan (reversible)

Misal trjadi penghambatan respirasi sel, perubahan keseimbangan cairan & elektrolit, dan gangguan hormonal.

Page 60: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan…

Contoh :

sianida menghambat transport elektron, shg mnghambat respirasi sel dan gangguan pasok energi

Page 61: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

2. Perubahan Fungsional

Wujud efek toksik yg dpt mempengaruhi fungsi homeostasis yg sifatnya terbalikkan (reversible)

Misal terjadinya anoksia, gangguan pernafasan, gangguan SSP, hipo/hipertensi, hiperglikemia, perubahan kontraksi/relaksasi otot, hipo/hipertermi

Page 62: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan…

Contoh :

Insektisida organofosfat malation menyebabkan kejangnya otot2 pernafasan sebagai akibat penumpukan asetilkolin yg berlebihan krn hambatan trhdp enzim asetilkolinesterase.

Page 63: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

3. Perubahan struktural

Wujud efek toksik yg berkaitan dgn perubahan morfologi sel shg terwujud sebagai kekacauan struktural.(dpt reversible/irreversible)

Terdapat 3 respon histopatologi krn adanya luka sel yaitu degenerasi, proliferasi, inflamasi

Page 64: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Lanjutan..

Contoh Tetrasiklin dapat menyebabkan

terjadinya perlemakan hati Aflatoksin dapat sebabkan nekrosis hati

Page 65: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Nekrosis hati

Page 66: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

D. Sifat Efek Toksik

Ada 2 jenis yaitu reversible (terbalikkan) ireversible (tak terbalikkan)

Page 67: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Ciri-ciri efek toksik terbalikkan

Bila zat toksik dlm tempat kerjanya atau reseptornya habis, maka reseptor akan kembali ke kedudukan semula

Efek toksik akan cepat kembali normal Ketoksikan sangat bergantung pd dosis,

kecepatan absorbsi, distribusi dan eliminasi zat racun

Page 68: Kuliah Toksikologi Bu Sapto 2010

Ciri-ciri efek toksik takterbalikkan

Kerusakan bersifat permanen Paparan berikutnya akan sebabkan

kerusakan yg sifatnya sama memungkinkan terjadinya akumulasi efek toksik

Paparan dgn dosis yg sangat kecil dlm jangka panjang akan menimbulkan efek toksik yg sama efektifnya dgn paparan dosis besar jangka pendek. Ini berarti zat racun sangat sulit dieliminasi.