KULIAH MIKOLOGIFK 2004

Senin Mikosis superfisial:

1. Membaca penyakit jamur yang tergolong non dermatofitosis dan dermatofitosis2. Membaca faktor-faktor resiko infeksi jamur superfisial3. Membaca etiologi dan gejala klinis tinea versicolor, tinea capitis, T.corporia,

T.cruris, T. pedis, T.unguium dan candidiasis kulit4. Membandingkan morfologi jamur penyebab T.versicolor, dermatofitosis dan

candidiasis secara mikroskopis5. Membaca obat-obat yang bermanfaat untuk infeksi jamur superfisial

Mikosis subkutis dan sistemik1. Membaca mycetoma, zygomicosis subkutis, chromomycosis dan Histoplasmosis2. Membaca mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi jamur3. Membaca patogenesis terjadinya infeksi jamur : mycetoma actinomikosis,

chromomycosis, candidiasis4. Membaca obat-obat yang bermanfaat untuk infeksi jamur subkutis dan sistemik

Mikosis opportunistik1. Membaca jamur-jamur yang tergolong jamur oportunistik2. Membaca faktor resiko terjadinya infeksi jamur oportunistik3. Membaca cara prevensi infeksi jamur oportunistik4. Melihat secara mikroskopis : aspergillus, candida, penicillium, phaecilomyces,

rhizopus.

Bahan diskusi I.

Mikosis superfisial :1. Apa yang dimaksud dengan mikosis superfisial. 2. Jelaskan etiologi, faktor predisposisi dan gejala klinis dari Tinea versicolor,

T.capitis, T.corporis, T.cruris, T.pedis, T.unguium, dan candidiasis3. Menyebutkan obat yang bermanfaat utk mikosis superefisial.

Mikosis subkutis dan mikosis dalam/ deep mycosis1. Jelaskan patogenesis terjadinya infeksi jamur subkutis/ dalam2. Jelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap jamur3. Jelaskan gejala klinis zygomikosis subkutis, kromomikosis, misetoma

aktinomikotic, histoplasmosis4. Sebutkan obat yang bermanfaat

Mikosis oportunistik

1. Jelaskan istilah mikosis oportunistik, apa faktor predisposisinya2. Sebutkan penyakit jamur yang tergolong oportunistik3. Kenapa penyakit ini cenderung meningkat ?