Kuliah 9A Ketentuan Pidana UUPPLH

13
Ketentuan Pidana Lingkungan 29/11/2011 © AGW 2011 1 Ketentuan Pidana UUPPLH Ketentuan Pidana UUPPLH Andri Gunawan Wibisana 29/11/2011 1 © AGW 2011 Outline I. Penyidik II. Pelaku III. Karakteristik Tindak Pidana IV. Macam Tindak Pidana Menurut UUPPLH 2 UUPPLH V. Pidana sebagai ultimum remedium 29/11/2011 © AGW 2011 I. Penyidik Pasal 94 (1): 1 Pejabat Polisi Negara Republik 1. Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia (Polri) 2. Pejabat Pegawai Sipil (PPNS) 3 29/11/2011 © AGW 2011 Wewenang PPNS (pasal 94 ayat 2): 1. Pemeriksaan kebenaran laporan 2. Pemeriksaan orang yang diduga melakukan tindak pidana 3. Pemeriksaan keterangan dan bahan bukti 4. Pemeriksaan pembukuan, catatan, dan dokumen 5. Pemeriksaan di tempat yang diduga terdapat bahan bukti, pembukuan, catatan, dan dokumen 6. Penyitaan 7. Meminta bantuan ahli 8. Menghentikan penyidikan 4 9. Memasuki tempat tertentu, memotret, membuat rekaman audio visual 10. Melakukan penggeledahan 11. Menangkap dan menahan 29/11/2011 © AGW 2011

description

Ketentuan Pidana UUPPLH

Transcript of Kuliah 9A Ketentuan Pidana UUPPLH

  • Ketentuan Pidana Lingkungan 29/11/2011

    AGW 2011 1

    Ketentuan Pidana UUPPLHKetentuan Pidana UUPPLH

    Andri Gunawan Wibisana29/11/2011

    1 AGW 2011

    Outline

    I. PenyidikII. PelakuIII. KarakteristikTindak PidanaIV.MacamTindak Pidana Menurut

    UUPPLH

    2

    UUPPLHV. Pidana sebagai ultimum remedium

    29/11/2011 AGW 2011

    I. Penyidiky Pasal 94 (1):1 Pejabat Polisi Negara Republik1. Pejabat Polisi Negara Republik

    Indonesia (Polri)2. Pejabat Pegawai Sipil (PPNS)

    3 29/11/2011 AGW 2011

    y Wewenang PPNS (pasal 94 ayat 2):1. Pemeriksaan kebenaran laporan2. Pemeriksaan orang yang diduga melakukan tindak pidana3. Pemeriksaan keterangan dan bahan bukti4. Pemeriksaan pembukuan, catatan, dan dokumenp , ,5. Pemeriksaan di tempat yang diduga terdapat bahan bukti,

    pembukuan, catatan, dan dokumen6. Penyitaan7. Meminta bantuan ahli8. Menghentikan penyidikan

    4

    9. Memasuki tempat tertentu, memotret, membuatrekaman audio visual

    10. Melakukan penggeledahan11. Menangkap dan menahan

    29/11/2011 AGW 2011

  • Ketentuan Pidana Lingkungan 29/11/2011

    AGW 2011 2

    PenyidikPOLRI

    KOORDINASI

    Wewenang PPNS (lanjutan)

    JaksaPenuntut

    Umum

    PPNSPPNSLH

    PENYIDIKAN

    Menangkap dan menahan

    pemeriksaanKewenangan

    lainnya penyitaan

    penggeledahan

    Menghentikan penyidikan

    p

    5 29/11/2011 AGW 2011

    PPNS, Polri, dan Kejaksaany Pada waktu penangkapan dan penahanan: PPNS

    berkordinasi dengan Polri (ps 94 ayat 3)yKoordinasi = berkonsultasi guna mendapatkan bantuang p

    personil, sarana, dan prasaranay Pada saat penyidikan: memberitahukan kepada Polri

    (dalam rangka koordinasi)ps. 94 ayat 4y Pada saat dimulainya penyidikan: PPNS

    memberitahukan kepada Penuntut, dengan tembusan

    6

    p , gPolri (ps 94 ayat 5)y Hasil Penyidikan diserahkan PPNS kepada penuntut

    umum29/11/2011 AGW 2011

    Pembuktiany Alat bukti yang sah (ps. 96):yKeterangan saksiyKeterangan ahliy Suraty PetunjukyKeterangan terdakwayAlat bukti lain:y Informasi yg diucapkan, dikirimkan, diterima, atau disimpan

    secara elektronik, magnetik, optik

    7

    secara elektronik, magnetik, optiky Alat bukti data, rekaman, atau informasi yang dapat dibaca,

    dilihat, dan didengar yang dapat dikeluarkan dengan/tanpabantuan suatu sarana, baik yang tertuang di atas kertas, benda fisikselain kertas, atau terekam secara elektronik.

    29/11/2011 AGW 2011

    1. OrangPemberi Perintah

    II. II. PelakuPelaku PidanaPidana

    2. KorporasiPemberi Perintah

    Badan Hukum

    Pemimpin korporasi ??

    8 29/11/2011 AGW 2011

  • Ketentuan Pidana Lingkungan 29/11/2011

    AGW 2011 3

    yOrang: Barang siapa menurutUUPPLH ditambah dengan:Pelaku Pidana dalam KUHP: Barangsiapa : orang + Pasal 55 KUHP:a. Yang melakukanb. Yang menyuruh melakukan (doen pleger)c. Yang turut melakukan (medepleger)d. Yang membujuk (uitloker)

    9

    d a g e buju (u t o e )

    dan Pasal 56 KUHP:e. Yang membantu melakukan

    29/11/2011 AGW 2011

    y Pasal 116 ayat 1 UUPPLH: apabila tindakpidana dilakukan oleh, untuk, atau atasnama badan hukum, maka tuntutan dansanksi pidana dijatuhkan kepada

    B d ha. Badan usahab. Orang

    y Pemberi perintah untuk melakukan tindak pidanay Pemimpin kegiatan tindak pidana

    y Pasal 116 ayat 2 UUPPLH: Apabila tindak pidanadilakukan oleh orang yang bertindak dalam lingkup

    10

    kerja badan usaha, dengan berdasarkan padahubungan kerja atau hubungan lain, maka sanksidijatuhkan kepada pemberi perintah atau pemimpindalam tindak pidana

    29/11/2011 AGW 2011

    yPasal 117UUPPLH:jika tindak pidanadiajukan kepada pemberi perintah ataupemimpin (pasal 116ayat 1b),makaancaman diperberat sepertigayPasal 118UUPPLH:untuk tindak pidanapasal 116atat 1a,sanksi pidanadijatuhkan kepada badan usaha yangdiwakili oleh pengurus selaku pelakufungsional

    11

    fungsionalyPenjelasan pasal 118UUPPLH:sanksidijatuhkan kepada mereka yangmemiliki wewenang dan menerima

    29/11/2011 AGW 2011

    Konstruksi Tindak Pidana Korporasi menurut UUPPLH

    Konstruksi I:

    A

    G

    W

    2

    0

    1

    1

    12

    2

    9

    /

    1

    1

    /

    2

    0

    1

    1

  • Ketentuan Pidana Lingkungan 29/11/2011

    AGW 2011 4

    Kriteria Tanggung Jawab Korporasi

    y1. POWER. OW

    2. ACCEPTANCE

    13 29/11/2011 AGW 2011

    Kriteria SLAVENBURGPemimpin Faktual/Pemberi Perintah dapatdianggap memenuhi syarat untuk dipidanakanapabila ia-yang mempunyai kewenangan danharus melakukan perbuatan sesuai denganharus melakukan perbuatan sesuai dengankewenangannya tersebut-telah lalai untukmengambil langkah-langkah yang diperlukan gunamencegah terjadinya perbuatan pidana tersebut dansecara sadar menerima bahwa ada perbuatanpidana yang kemungkinan akan terjadi Dalam

    14

    pidana yang kemungkinan akan terjadi. Dalamkeadaan ini maka Pengurus/Fungsionaris tersebutdianggap telah sengaja mendorong terjadinyaperbuatan pidana tersebut

    29/11/2011 AGW 2011

    Konstruksi Tindak Pidana Korporasi menurut UUPPLH (lanjutan)

    Konstruksi II:

    A

    G

    W

    2

    0

    1

    1

    15 29/11/2011

    y Pasal 119: Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini, terhadap badan usaha dapat dikenakan pidana tambahan atau tindakan tata tertib berupa:

    perampasan keuntungan yang diperoleh a. perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana;

    b. penutupan seluruh atau sebagian tempat usaha dan/atau kegiatan;

    c. perbaikan akibat tindak pidana;d. pewajiban mengerjakan apa yang dilalaikan

    16

    d. pewajiban mengerjakan apa yang dilalaikantanpa hak; dan/atau

    e. penempatan perusahaan di bawah pengampuan paling lama 3 (tiga) tahun.

    29/11/2011 AGW 2011

  • Ketentuan Pidana Lingkungan 29/11/2011

    AGW 2011 5

    y Pertanyaan:y Pasal 119: pidana untuk korporasi adalah pidana yang dikenal dalam

    UUPPLH + tambahan. Apakah pidana yang dikenal dalamUUPPLH ini secara teori dapat diterapkan kepada korporasi?

    y Dapatkah pemimpin korporasi dipidana bersama-sama (bukansebagai wakil) dengan korporasi?

    1

    g ) g py Bagaimana caranya memidanakan pemimpin korporasi?y Siapa pemimpin?y Pasal 118 UUPPLH dan Penjelasannyay High Managerial agent menurut Model Penal Code Section 2.07

    (4c): an officer of a corporation or an unincorporated association, or, in the case of a partnership, a partner, or any other agent of a corporation or association having duties of such responsibility that

    A

    G

    W

    2

    0

    1

    17

    p g p yhis conduct may fairly be assumed to represent the policy of the corporation or association

    y Apakah pasal 116 (2) berarti bahwa korporasi/atasan dipidana untukperbuatan yang dilakukan oleh bawahan atau pihak yang bekerjauntuknya?

    y Apakah pelaku langsung dapat dipidana bersama-sama korporasi?

    2

    9

    /

    1

    1

    /

    2

    0

    1

    1

    Dapatkah pelaku langsung dipidana dalam konteks doen plegen dan uitlokking?y Jonkers: het karakteristieke verschil met doen plegen

    is dat bij doen plegen de feitelijke dader niet straftbaaris, bij uitlokking welj g

    y Van Hattum: bij doen plegen is alleen degeen die doet plegen voor het delict aansprakelijk; bij uitlokkingzijn zowel uitlokker als uitgelokte voor het delictaansprakelijk

    y Utrecht: di samping perbedaan tentangdapat/tidaknya pelaku langsung dipidana, doen plegentid k dit t k d l d k t k

    18

    tidak ditentukan caranya dalam uu; sedangkan untukuitlokking, uu menentukan caranya, yaitu: pemberian, janji, penyalahgunaan kekuasan, kekerasan, ancaman, tipu daya, atau memberi kesempatan, daya upaya, atau keterangan.

    29/11/2011 AGW 2011

    Teori-teori Pemidaan Korporasi1. Respondeat Superior (doctrine of Vicarious

    Liabilit )Liability)2. Direct Liability (doctrine of identification)3. Delegation principle4. Aggregation Model

    19

    5. Organizational/corporate culture model

    29/11/2011 AGW 2011

    1. Vicarious Liabilityy RESPONDEAT SUPERIOR: Allows imposition of corp. liability for

    criminal acts performed by officers and agents in the course of their employment, without regard to their status in the corp. hierarchy or if there was an absence of management complicity. y LIMITATION: Agent who commits the crime must be acting within LIMITATION: Agent who commits the crime must be acting within

    the scope of his or her authority and on behalf of the corp. y "Scope of Authority"= agent must perform acts on behalf of the

    corp. and that the acts must be directly related to the performance of the type of duties the employee has general authority to perform.y Tidak berarti bahwa tindakan agent dilakukan atas dasar

    instruksi atau persetujuan atasan Tetapi cukup merupakan

    20

    instruksi atau persetujuan atasan. Tetapi cukup merupakantindakan yang dilakukan di dalam rangka menjalankan tugasyang diberikan (within the area of operations that has been assigned)

    y "acting on behalf of corp" = acting with the purpose of forwarding corp. business (an intent to benefit the corp).

    29/11/2011 AGW 2011

  • Ketentuan Pidana Lingkungan 29/11/2011

    AGW 2011 6

    2. Direct Liability (doctrine of identification)y LordReiddalam TescoSupermarketsLtdv.Nattrass:

    Alivingpersonhasamindwhichcanhaveknowledgeorintentionorbenegligentandhehashandstocarryouthisintentions.Acorporationhasnoneofthese...Thenthepersonh k f hwhoactsisnotspeakingoractingfor thecompany.Heis

    speakingasthecompanyandhismind...isthemindofthecompany...

    y Yangdiuji adalah apakah Seseorang merepresentasikan thedirectingmindandwillofthecompany

    y LordReiddalam TescoSupermarketsmenyatakan:y normally the board of directors the managing director and

    A

    G

    W

    2

    0

    1

    1

    21

    y normallytheboardofdirectors,themanagingdirector,andperhapsothersuperiorofficersofcompanycarryoutthefunctionofmanagementandspeakandactasthecompanyy Butthedirectorsmaydelegatesomepartoftheirfunctionsofmanagementgivingtotheirdelegatefulldiscretiontoactindependentlyofinstructionsfromthem[thedirectors] 29/11/2011

    y DiAustraliadan NewZealand,directingmindofcompanyinidisebut sebagai controllingofficers,yaitu seseorang yangberpartisipasi di dalam pengawasan korporasi dalam kapasitasnyasebagai direktur,manager,sekretaris,atau pegawai lainyangsetingkat

    y Littledan Savoline,sebagaimana dikutip oleh Sjahdeni,menjelaskan, g p j , jbahwa salah satu syarat di dalam identificationdoctrine ini adalah:y Perbuatan pegawai yangmenjadi directingmindkorporasiharuslah termasuk dalam kegiatan (operation)yangditugaskankepadanyay Tindak pidana yangdilakukan bukan merupakan kecuranganterhadap korporasi

    22

    y Tindak pidana tersebut dimaksudkan untuk menghasilkanmanfaat bagi korporasi

    y Korporasi bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri (directliability)

    y Kritik:terbatas pada tindak pidana yangdilakukan oleh para pejabatkorporasi. 29/11/2011

    A

    G

    W

    2

    0

    1

    1

    3. Delegation Principley Allenv.whitehead:y Seorang pemilik cafmendelegasikan kekuasaannya kepada seorang manageruntuk mengelola caftersebut.Kepada managertersebut,pemilik cafmenginstruksikan agartidak mengizinkan caftersebut digunakan sebagaitempak berkumpulnya prostisusi sesuai dengan MetropolitanPoliceAct1839(melarang prostisusi)

    y Managermelanggar instruksi tersebut,tetapi pemilik tetap dianggapbertanggung jawab melanggar MetropolitanPoliceAct,karena dianggap telahmemberikan delegasi kepada manager

    y Baik tindakan maupunmens reamanager,dapat dikenakan kepada pemilik,sebagai konsekuensi dari delegasi yangdilakukannya Delegasi berarti mempercayakan kepada orang lain,sehingga akibat dari perbuatanorang lain ini menjadi tanggung jawab si pemberi delegasi (mirip mandat pada

    23

    orang lainini menjadi tanggung jawab si pemberi delegasi (mirip mandat padakonsep HAN)

    y LordParker:prinsip delegasi digunakan hanya jika diperlukan pembuktianmengenaimens rea

    y Mirip dengan VicariousLiability(sama2diperlukanmens rea pada orangpelaku).Bedanya adalah bahwa dalam vicariousliability tidak terjadipelanggaran atas perintah atasan.

    29/11/2011 AGW 2011

    4. Aggregation Modely Pertanggungjawaban korporasi didasarkan pada penjumlahan(aggregation)dari stateofmindatau culpabilitydari tiap individuyangmewakili korporasi (representatives)y Agregasi ini tidak berarti benar2menjumlahkan semua pikiran,tetapiadalah membandingkan pikiran satu orang dengan orang lainnya.

    y Misalnya dalam USv.BankofNewEngland:y Ada aturan bahwa terdapat kewajiban dari bankuntuk memberikanlaporan apabila bankmelakukan transaksi mata uang melebihi batastertentuy Seorang pegawai mengetahui aturan ini,tetapi tidakmempedulikannya (karena tidak tahu ada transaksi yang melebihi

    24

    mempedulikannya (karena tidak tahu ada transaksi yangmelebihibatas).y Pegawai lainmengetahui ada transaksi ini,tetapi tidak tahu adanyaaturan tentang pelaporany Bank(perusahaan)dianggap tahu semuanya,karenanya dianggapbertanggunjawab atas kegagalan melakukan pelaporan

    29/11/2011 AGW 2011

  • Ketentuan Pidana Lingkungan 29/11/2011

    AGW 2011 7

    y Ajaran agregasi mengindikasikan adanya pengetahuan kolektif dari korporasi

    y Ajaran ini mulai mengarah pada lahirnya pertanggungjawaban korporasi yang bersifat organisasional (dalam ajaran sebelumnya, pertanggungjawaban lahir dari pertanggungjawaban atas tindakan pertanggungjawaban lahir dari pertanggungjawaban atas tindakan individual)

    25 29/11/2011 AGW 2011

    5. Organizational/corporate culture model

    y Diterima di Australiay Sjahdeni:ypendekatan ini memfokuskan pada kebijakanpendekatan ini memfokuskan pada kebijakankorporasi yangmempengaruhi cara korporasimenjalankan usahanyayKorporasi bertanggungjawab atas tindakpidana pegawai,apabila pegawai inimeyakini bahwa orang yang memiliki

    26

    meyakini bahwa orang yangmemilikikekuasaan di dalam korporasi telahmemberinya wewenang atau mengizinkandilakukannya tindak pidana tersebut

    29/11/2011 AGW 2011

    y Colvin:y Ifrecklessnessisarequiredfaultelementofanoffense,thatfaultelementmaybeestablishedbyproofthatthecultureofacorporationcausedorencouragednoncompliancewiththerelevantprovisiony Ifpurposeisarequiredfaultelementofanoffence,thatfaultelementmay be established by proof that it was the policy of a corporation notmaybeestablishedbyproofthatitwasthepolicyofacorporationnottocomplywiththerelevantprovisiony Apolicymaybeattributedtoacorporationwhereitprovidesthemostreasonableexplanationoftheconductofthatcorporation

    y Ifknowledgeisarequiredfaultelementofanoffence,thatfaultmaybeestablishedbyproofthattherelevantknowledgewaspossessedbyacorporation

    27

    y Knowledgemaybeattributedtoacorporationwhereitwaspossessedwithinthecorporationandthecultureofthecorporationcausedorencouragedknowingnoncompliancewiththerelevantprovision

    29/11/2011 AGW 2011

    DAPATKAH KORPORASI DAN DIREKTUR SAMA-SAMABERTANGGUNG JAWAB?

    y DiInggris,atasan dapat bertanggungjawab bersamasama dengan (bukan sebagai wakil)korporasiy jika perbuatan pidana dilakukan dengan consentatauj p p g

    connivance,atau attributableneglectdari atasany TradesDescriptionAct1968(s.20):whereanoffenceunder

    thisActwhichhasbeencommittedbyabodycorporateisprovedtohavebeencommittedwiththeconsent orconnivance of,ortobeattributabletoanyneglect onthepartof,anydirector,manager,secretaryorothersimilarofficerorthe body corporate or any person who was purporting to act in

    28

    thebodycorporateoranypersonwhowaspurportingtoactinanysuchcapacity,heaswellasthebodycorporate shallbeguiltyofthatoffence

    29/11/2011 AGW 2011

  • Ketentuan Pidana Lingkungan 29/11/2011

    AGW 2011 8

    y Pinto & Evans:y Consent tidak selalu memerlukan pengetahuan aktual (actual

    knowledge), sedangkan connivance perluy Connivance mengindikasikan adanya tingkat keterlibatan atasan yang

    lebih dalam dibandingkan dengan consenty Neglect: kegagalan untuk melakukan suatu kewajiban yang g g g j y g

    seharusnya sudah diketahuiy Untuk menjelaskan attributable neglect, Judge Rubin dalam kasus R.

    McMillan Aviation Ltd mengatakan bahwa seseorang atasan bertanggungjawab jika:

    a. He knew the trade description was false, in which case he had a duty to prevent the offence; or

    h d bl h h l

    29

    b. He had reasonable cause to suspect that the company was applying a false trade description, in which case he would have a duty to take steps to see if it was false or not

    Jika a dan b tidak dilakukan, maka ia dianggap bertanggung jawab

    29/11/2011 AGW 2011

    y Di AS, berdasarkan Model Penal Code 2.07: y Corp. officers and agents are personally accountable for crimes

    committed in the name of the corp. y Sherman Act imposes criminal sanctions for individually responsible

    officers/director/agent as well as the corp. even if agent was acting g p g gonly for corp and not as an individual.

    yCorp officer acting solely for corp. and not as an individual, held criminally liable for violating the Sherman Act.

    y Bagaimana di Indonesia?

    30 29/11/2011 AGW 2011

    III. Karakteristik Tindak Pidana1. AbstractEndangermenty Administrativelydependentcrimesy Yangdipidana bukanlah pencemaran,tapi pelanggaran

    ketentuan administratifketentuan administratif

    2. Concreteendangermenty Administrativelydependentcrimes illegalemissionsy Ada ancaman pencemaran/kerusakan lingkungany Art.2(1b)of1998CouncilofEuropeConventiononthe

    ProtectionoftheEnvironmentthroughCriminalLaw:

    31

    y Theunlawfuldischarge,emission,orintroductionofaquantityofsubstancesorionizingradiationintoair,soilorwater,whichcausesorislikelytocausetheirlastingdeteriorationordeathorseriousinjurytoanypersonorsubstantialdamagetoprotectedmonuments,otherprotectedobjects,property,animalsorplants

    29/11/2011 AGW 2011

    3. SeriousenvironmentalPollutiony AdministrativeIndependentcrimes:Yangdipidana

    adalah pencemaran (akibat perbuatan),tanpamemperhatikan ada/tidaknya pelanggaran syaratadministratisi oleh terdakwa

    y Perbuatanmengakibatkan ataumenimbulkan resiko (=Perbuatanmengakibatkan ataumenimbulkan resiko ( ancaman)munculnya pencemaran/kerusakan lingkunganyangsangat serius

    y Pidana dapat dijatuhkan meskipun tidak ada ketentuanadministratif yangdilanggar tidak ada syaratmelanggar hukum

    y Art.2(1a)of1998CouncilofEuropeConventionontheProtection of the Environment through Criminal Law:

    32

    ProtectionoftheEnvironmentthroughCriminalLaw:y thedischarge,emissionorintroductionofaquantityofsubstancesorionizingradiationintoair,soil,orwater,which:y Causesdeathorseriousinjurytoanyperson,ory Createsasignificantriskofcausingdeathorseriousinjurytoanyperson

    29/11/2011 AGW 2011

  • Ketentuan Pidana Lingkungan 29/11/2011

    AGW 2011 9

    4. Vaguenorms Pelanggaran terhadap dutyofcare(zorgvuldigheid):if

    oneknowsorcouldreasonablybeexpectedtoknowthatbyonesactionstheenvironmentcouldbeharmed,oneh ld t k ll th th t bl bshouldtakeallthemeasuresthatcanreasonablybedemandedinordertopreventdangerortolimitortoeliminateitsconsequences(M.Faure&M.Visser,1995:347)karena dutyofcarebersifat umum (kewajibannyatidak ditentukan secara detaildi dalam UU),maka tindakpidana ini terjadi karena adanya perbuatan melawan

    33

    hukum secara materil

    29/11/2011 AGW 2011

    IV. Macam Tindak Pidana menurutUUPPLH

    y Secara garis besar, perbedaan dengan UUPLH adalah:

    Jenis Sanksi UUPLH UUPPLH

    PidanaMINIMUM Tidak Ada 1 tahun

    MAKSIMUM 15 tahun 15 tahun

    34

    DendaMINIMUM Tidak Ada 500 juta rupiah

    MAKSIMUM 750.000.000 15 miliar rupiah

    29/11/2011 AGW 2011

    Jenis Pelanggaran AkibatPidana Denda (rupiah)

    Minimum Maksimum Minimum Maksimum

    > BM 3 h 10 h 3 illi 10 ili

    A. DELIKMATERIL Pasal98(sengaja)danpasal99(lalai)

    Sengaja

    > BM 3 tahun 10 tahun 3 millir 10 miliar

    Orang Luka 4 tahun 12 tahun 4 miliar 12 miliar

    Orang Mati 5 tahun 15 tahun 5 miliar 15 miliar

    Lalai

    > BM 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar

    Orang Luka 2 tahun 6 tahun 2 miliar 6 miliar

    Orang Mati 3 tahun 9 tahun 3 miliar 9 miliar

    35

    Pasalinimerupakantindakpidanaberupaperbuatanyangmenyebabkandilampauinyabakumutuudaraambien,bakumutuair,bakumutuairlaut,kriteriabakukerusakanterjadipencemaranataukerusakanlingkungantidakmensyaratkanadanyamelawanhukum

    29/11/2011 AGW 2011

    yMakna tidak dicantumkannya melawan hukum:yMelawan hukum tidak perlu dibuktikany administratively independent crimes

    l h k h d b k kyMelawan hukum tetap harus dibuktikanyVos dan Jonkers yang menyatakan bahwa PMH

    adalah unsur mutlak atau stilzwijgen elementyPencemaran sebagai PMH

    oPasal 67 s.d 69

    36 29/11/2011 AGW 2011

  • Ketentuan Pidana Lingkungan 29/11/2011

    AGW 2011 10

    y Perbuatan melawan hukum secara materil dan formily Pompe: y PMH dapat diartikan sebagai PMH formil dan materily Pompe berpendapat bahwa PMH bukan unsur

    konstitutif/mutlak dari tiap delik (bandingkan dengan pendapat Vos dan Jonkers yang menyatakan bahwa PMH adalah p p y g yunsur mutlak atau stilzwijgen elementy Alasan Pompe:y Analogi dengan PMH perdata, yaitu:

    o Pelanggaran hako Bertentangan dengan kewajiban o Bertentangan dengan kesusilaan ataupun asas pergaulan

    dalam masyarakat ttg penghormatan thd orang lain atau

    37

    dalam masyarakat ttg penghormatan thd orang lain atau barang miliki orang lain

    y MvT menggunakan kata wederrechtelijk yang artinya sama dengan tanpa hak

    29/11/2011 AGW 2011

    y HazewinkelSuringa:PMHsecara materil hanyaberlaku negatifsebagai dasar pembelaan jikasebuah perbuatan merupakan PMHformil,tapibukan merupakan PMHmateril maka perbuatantersebut bukan delik.Tapi PMHmateril tidak bisadijadikan dasar penghukuman jika tidak ada PMHformil,berdasarkan asas nullum delictum

    38 29/11/2011 AGW 2011

    y Baku mutu air laut:y PP No. 19/1999 ttg Pengendalian pencemaran dan/atau perusakan

    lauty Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004

    ttg Baku Mutu Air Laut

    y Baku Mutu Udara Ambieny Baku Mutu Udara Ambieny PP No. 41/1999 ttg Pengendalian Pencemaran Udara

    y Baku mutu kerusakan?y Bagaimana dengan pencemaran tanah (mis. Tanah terkontaminasi

    limbah B3)?

    y Baku mutu air:

    39

    y PP No 82 th 2001 ttg pengendalian kualitas air dan pencegahanpencemaran air Pasal 8 (1) tentang Kelas Airy Lampiran PP No. 82/2001: kriteria mutu air tiap kelas airy Baku mutu air ditetapkan lebih lanjut dalam Kep MenLH atau

    Perda 29/11/2011 AGW 2011

    Kutipan dari Lampiran PP. No. 82/2001

    29/11/2011 AGW 2011

  • Ketentuan Pidana Lingkungan 29/11/2011

    AGW 2011 11

    Melanggar baku mutu effluent (BM emisi, BM air limbah, dan BM gangguan)

    pidana maks 3 tahun dan denda maks 3 miliar rupiah

    B.DELIKFORMILPasal100

    pidana maks 3 tahun dan denda maks 3 miliar rupiah

    Tindak pidana dijatuhkan bila:

    * Sanksi administrasi tidak dilaksanakan, atau

    * Perbuatan dilakukan lebih dari 1 (satu) kali

    41

    ( )

    Asas Ultimum RemediumadministrativelydependentcrimesKaitkan dengan pasal 114UUPPLH:

    Hanya tidak melaksanakan sanksi Adm.Tidak Melaksanakan sanksi adm +pelanggaran baku efluen kedua29/11/2011 AGW 2011

    y Baku mutu emisiy Sumber bergerak: KEP MENLH NO. 141/2003 ttg ambang batas

    emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru dan kendaraan bermotor yang sedang diproduksiy Sumber tidak bergerak: KepMenLH No. 13/MENLLH/3/1995 ttg g p g

    baku mutu emisi sumber tidak bergerak

    y Baku mutu gangguan?

    42 29/11/2011 AGW 2011

    y Baku mutu air limbah: Misalnya PERMEN LH No. 04 thn2007 tentangBaku Mutu Air Limbah Bagi Kegiatan MIGAS & Panas Bumi

    43 29/11/2011 AGW 2011

    Delik formil lainnya (pasal 101-115)

    Pelanggaran Pidana Denda (rupiah)

    Minimum Maksimum Minimum Maksimum

    Melepaskan/mengedarkan produk rekayasa genetikatidak sesuai dgn peraturanper-uu-an (ps. 101)

    1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar

    Mengelola limbah B3 tanpa izin (ps. 102)

    1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar

    Tidak mengelola limbah B3 yang dihasilkannya (ps. 103)

    1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar

    D i ( 104) 3 t h 3 ili

    44

    Dumping (ps. 104) - 3 tahun - 3 miliar

    Memasukkan limbah (ps. 105)

    4 tahun 12 tahun 4 miliar 12 miliar

    Memasukkan limbah B3 (ps. 106)

    5 tahun 15 tahun 5 miliar 15 miliar

    29/11/2011 AGW 2011

  • Ketentuan Pidana Lingkungan 29/11/2011

    AGW 2011 12

    lanjutanPelanggaran Pidana Denda (rupiah)

    Minimum Maksimum Minimum Maksimum

    Memasukkan B3 (ps. 107) 5 tahun 15 tahun 5 miliar 15 miliar

    Membakar lahan (ps. 108) 3 tahun 10 tahun 3 miliar 10 miliar

    Melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa izin lingkungan(ps. 109)

    1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar

    Menyusun AMDAL tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun AMDAL (ps. 110)

    - 3 tahun - 3 miliar

    Menerbitkan izin lingkungan

    45

    Menerbitkan izin lingkungan tanpa dilengkapi AMDAL atau UKL-UPL (ps. 111 ayat 1)

    - 3 tahun - 3 miliar

    29/11/2011 AGW 2011

    lanjutanPelanggaran Pidana Denda (rupiah)

    Minimum Maksimum Minimum Maksimum

    Menerbitkan izin usaha tanpa dilengkapi izin lingkungan - 3 tahun - 3 miliar(ps. 111 ayat 2 )

    Tidak melakukan pengawasan(ps. 112)

    - 1 tahun - 500 juta

    Memberikan informasi palsu(ps. 113)

    - 1 tahun - 1 miliar

    Tidak melaksanakan perintah paksaan pemerintah (ps. 114)

    - 1 tahun - 1 miliar

    46

    114)

    Menghalang-halangi pejabat pengawas dan/atau PPNS(ps. 115)

    - 1 tahun - 500 juta

    29/11/2011 AGW 2011

    Perubahan dalam UU 32/20091. Kata pencemaran/kerusakan diganti dengan pelampauan baku mutu

    udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, baku kerusakan

    2 Ada sanksi minimum2. Ada sanksi minimum

    3. Ultimum Remedium terbatas hanya untuk pasal 100 (pelanggaran bakumutu effluent)

    4. Ps. 101 s.d 109 = concrete endangerment?

    5. Ada tambahan beberapa tindak pidana baru (seperti pembakaran lahan, pengedaran produk hasil rekayasa genetika)

    47

    6. Pemidanaan untuk PejabatTUN yang:y Menerbitkan izin lingkunan tanpa dilengkapi Amdal atau UKL/UPL (pasal 111 ayat 1)y Menerbitkan izin usaha tanpa adanya izin lingkungan (pasal 111 ayat 2)y Tidak melakukan pengawasan shg menyebabkan pencemaran (pasal 112)

    29/11/2011 AGW 2011

    PENEGAKANHUKUMPIDANA

    Tindak pidana lingkungan adalah kejahatan Sanksi dan denda maksimum dan minimum korporasi

    Tindak pidana formil (effluent,emisi dan ganguan)S k i d i i i

    V. Pidana Sebagai Ultimum Remedium

    ULTIMUMREMIDIUM

    Sanksi administrasi Pelanggaran dilakukan lebih dr satu kali

    Pencemaran dan perusakan LH Sanksi administrasi tidak dipatuhi Pelanggaran dilakukan lebih dari satu kali Memasukkan B3yg dilarang Memasukkan LB3di NKRI Memasukkan limbah di NKRI 1 /

    2

    0

    1

    1

    PREMIUMREMIDIUM

    Memasukkan limbah di NKRI Membuang limbah Membuang B3dan LB3 Melepas rekayasa genetik (sesuai UUdan izin lh) Melakukan pembukaan lahan dengan membakar Menyusun Amdal tanpa sertifikasi kompetensi Memberikan informasi palsu,menyesatkan menghilangkan,merusak,dan keterangan tidak benar48

    2

    9

    /

    1

    AGW 2011

  • Ketentuan Pidana Lingkungan 29/11/2011

    AGW 2011 13

    A, Baku mutueffluent

    B, bakumutuambien

    y A > baku mutu, B > baku mutu

    effluent

    49

    ,Apa yang terjadi, dan pasal berapa yang dipakai?

    y A > baku mutu, B < baku mutuApa yang terjadi, dan pasal berapa yang dipakai?

    y A < baku mutu, B > baku mutuApa yang terjadi, dan pasal berapa yang dipakai?

    29/11/2011 AGW 2011

    Terima Kasih

    50 29/11/2011 AGW 2011