Kuliah

40
Malnutrition by Dr. Ernawaty Tamba, MKM

description

mal

Transcript of Kuliah

Malnutrition

MalnutritionbyDr. Ernawaty Tamba, MKMSuatu keadaan klinis yang disebabkan ketidak seimbangan antara asupan energi dan keluaran energi, baik karena kekurangan atau kelebihan asupan makanan , maupun kebutuhan yang meningkat

KERANGKA PIKIR PENYEBAB MASALAH GIZI

Malnutrisi yang terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan, mengakibatkan hambatan pertumbuhan dan beberapa cm lebih pendek dari potensi tinggi badannya pada masa dewasa.Mengatasi masalah gizi dilaksanakan melalui pelayanan berkesinambungan (continuum care) pada periode kesempatan emas kehidupan ( window of opportunity), yaitu sejak janin dalam kandungan, bayi baru lahir, sampai anak berusia 2 tahun

Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010 :Rata-rata asupan kalori dan protein balita dibawah Angka Kecukupan Gizi (AKG)Anak balita perempuan dan laki-laki Indonesia lebih pendek 6,7 cm dan 7,3 cm dari standar rujukan WHO 2005Pada kelompok usia 5-19 tahun, anak perempuan dan laki-laki masing-masing tingginya 13,6 cm dan 10,4 cm dibawah standar WHO

Riskesdas (2011):BBLR : 11,5%Underweight 17,9%Wasted 13,6%Stunted 35,6%Overweight 12,2%Kelompok ibu pendek terbukti melahirkan 46,7 % bayi pendek.Anak dengan gizi kurang atau buruk ( underweight ) dan pendek atau sangat pendek ( stunting) mempunyai risiko kehilangan kecerdasan atau intelligence quotient (IQ) sebesar 10-15 poin.Pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan dan memberikan ASI sampai 24 bulan pada bayi menunjukkan perkembangan sosial kognitif dan sosial yang lebih baikAnemia pada ibu hamil meningkatkan risiko bayi yang dilahirkan menderita kurang besi dan berdampak buruk pada pertumbuhan sel-sel otak dan kecerdasan anakKEK pada ibu hamil menyebabkan kegagalan pertumbuhan janin ( foetal growth retardation)BBLR akibat Kurang Energi Kronik ( KEK) pada ibu hamil meningkatkan angka kematian bayi dan anak balita. Bayi dengan BBLR meningkatkan risiko pada usia dewasa menderita diabetes mellitus, penyakit jantung, obesitas, kanker, stroke (Teori Barker)Masukan nutrient tidak adekuat

Defisiensi nutrien

Defisiensi cadangan tubuh

Kadar dalam darah turun

Defisiensi tingkat seluler

Gangguan fungsi Sel

Gejala dan tanda Klinis

Masalah kesehatan berlanjutPatofisiologi Defisiensi NutrienPENENTUAN STATUS GIZI ANAK

KLINISANTROPOMETRI(BB/TB-PB)

Gizi BaikTampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh

< -3 SD **)

Gizi KurangTampak kurus-3SD 2 SD

Kategori dan ambang batas status gizi anak berdasarkan IndeksIndeksKategori status Gizi Ambang batas ( Z-score)Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak umur 0-60 bulanGizi buruk< -3 SDGizi kurang-3 SD sampai dengan 2 SDPanjang Badan menurut Umur( PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur ( TB/U) anak umur 0-60 bulanSangat pendek< -3 SD

Pendek-3 SD sampai dengan < -2 SD

Normal- 2SD sampai dengan 2 SD

Tinggi> 2SD

Kategori dan ambang batas status gizi anak berdasarkan IndeksIndeksKategori status GiziAmbang batas ( Z-score)Berat Badan menurut Panjang Badan ( BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan ( BB/TB) Anak Umur 0- 60 bulanSangat kurus< - 3SDKurus-3 SD sampai dengan < -2 SDNormal- 2 SD sampai dengan 2 SDGemuk> 2SDIndeks Massa tubuh menurut Umur ( IMT/U) Anak Umur 0-60 bulanSangat kurus< - 3SD

Kurus-3 SD sampai dengan < -2SD

Normal- 2 SD sampai dengan 2 SD

Gemuk> 2 SD

Kategori dan ambang batas status gizi anak berdasarkan indeksIndeks Massa Tubuh menurut Umur ( IMT/U Anak umur 5-18 tahunSangat Kurus< - 3SDKurus-3SD sampai dengan < -2SDNormal - 2SD sampai dengan 1SDGemuk> 1SD sampai dengan 2 SDObesitas> 2SD

MONITORING PERTUMBUHAN ANAK

Ibu membawa anak untuk ditimbang di Posyandu atau Puskesmas Mencatat berat badan anak dalam KMSMembaca kecenderungan berat badan pada KMS Mengenali penyimpangan dini tumbuh kembang anak

Naik (N) jika :grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan BB sama dengan Kenaikan Berat badan Minimal (KBM)atau lebih.Tidak Naik (T) jika:grafik berat badan mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan berat badan kurang dari KBM.

Kenaikan Berat Badan Minimal (KBM): Bayi laki-laki dan perempuan -Usia 1 bulan 800 GRAM- Usia 2 bulan 900 gram- Usia 3 bulan 800 gram- Usia 4 bulan 600 gram- Usia 5 bulan 500 gram- Usia 6 bulan 400 gram

Laki-laki:Usia 7 bulan : 400 gram- Usia 8 -11 bulan : 300 gram- Usia 12-60bulan : 200 gramPerempuan : Usia 7 -10 bulan : 300 gram Usia 11-60 bulan : 200gram

RUJUK ANAK KE PUSKESMAS APABILA : Ditemukan 2 kali T berturut-turut, walau BB di KMS masih di atas Garis Merah BB Di Bawah Garis Merah di KMS

Alur pelayanan Anak Gizi Buruk memperlihatkan suatu sistim yang saling terkait, dimana penanganan Anak Gizi Buruk melibatkan keluarga, masyarakat dan lintas sektor serta pelayanan kesehatan. Seluruh keluarga bertanggung jawab untuk mewujud- kan keluarga sadar gizi Semua anak balita diharapkan rutin datang dan mengikuti kegiatan posyandu serta diberikan KMS (Kartu Menuju Sehat).

Anak perlu dirujuk ke puskesmas bila ditemukan : Arah garis pertumbuhan anak pada KMS adalah T (berat badan tidak naik atau naik tetapi tidak sesuai dengan garis baku pada KMS selama 2 kali penimbangan berturut- turut ) Bawah Garis Merah (BGM) Anak sakitBila menderita gizi kurang, anak dapat diberikan PMT dan konseling di PGBM.

PELAYANAN KESEHATANBila ditemukan anak menderita gizi buruk, anak perlu mendapat perawatan di Puskesmas, Pusat Pemulihan Gizi (TFC) atau Rumah Sakit dan anak dirawat sesuai dengan tatalaksana anak gizi buruk Setelah perawatan dan anak dinyatakan sembuh, anak dikembalikan ke keluarga dan disarankan untuk kontrol secara teratur ke Puskesmas Bila anak pulang dari perawatan dengan kondisi gizi kurang disarankan ke CFC dan diberikan PMT serta konseling.

Malnutrisi hampir selalu terjadi sebagai akibat dari asupan makanan yang tidak adekuat dan penyakit infeksi . Malnutrisi pada anak identik dengan kegagalan pertumbuhanMalnutrisi pada anak, anak akan tampak lebih pendek dan kurus di kelompok usianyaKegagalan pertumbuhan merujuk suatu keadaan yang disebabkan Protein-Energy Malnutrition ( PEM). = KEK Buruknya pertumbuhan tidak hanya disebabkan oleh defisiensi protein dan energi tetapi juga disebabkan oleh tidak adekuatnya asupan mineral seperti besi, zinc, jodium, vitamin A, dan asam lemakMineral ini dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, sehingga disebut sebagai mikronuen. Mikronutrien ini dibutuhkan dalam pembentukan enzim, hormon dan subtansi lain yang dibutuhkan regulasi proses biologis dalam pertumbuhan, aktivitas dan perkembangan, fungsi imun dan sistem reproduksiMikronutrien dibutuhkan pada semua kelompok umur, tetapi asupan mikronutrien yang tidak adekuat akan menimbulkan masalah yang serius pada fase pertumbuhan cepat, kehamilan, bayi dan masa laktasiGejala defisiensi mikronutrient sering tidak tampak jelas seperti makronutrient sehingga disebut sebagai hidden hunger

Defisiensi endemik dari mikronutrien yang menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah defisiensi Fe, Vitamin A dan IodineMikronutrient lainnya yang saat ini menjadi perhatian juga: vitamin D, Ca, Zinc, Vitamin B12 dan RiboflavinDefisiensi FeDefisiensi Fe yang menyebabkan anemi berdampak pada:1. Aspek reproduksi2. Tingginya angka kematian Ibu maternal3. Tingginya BBLR4. Malnutrisi intrauterin5. Pada anak sekolah berdampak pada prestasi sekolah yang burukRisk factor Cadangan besi yang rendahAsupan yang tidak adekuatKebutuhan yang meningkat pada kehamilan, fase pertumbuhan cepat pada bayi dan balita, pubertas.Malabsorpsi dan kehilangan besi dari dalam tubuh: diare berulang, infestasi cacing, daerah endemis malaria, perdarahan post-partumHaemoglobinopathy: talasemia, sickle cell anemiaObat2an dan faktor lain: terapi radiasi, anti kanker, perdarahan gastrointesinal

PenangananSuplementasiFortifikasiEdukasi nutrisi, konsumsi bahan makanan dengan bioavailabilitas Fe yang tinggiRencana Aksi Nasional Pangan dan GiziDitujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakatMendukung pencapaian MDGsProgram diaksanakan dalam 5 pilar rencana aksi: 1. Perbaikan gizi masyarakat2. Peningkatan aksessibilitas pangan 3. Peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan4. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat5. Penguatan kelembagaan pangan dan giziUpaya yang dilakukan terfokus pada wilayah rawan pangan dan kelompok rentan sehingga dapat memutus rantai masalah gizi dalam daur kehidupan ( life cycle).Keluaran yang diharapkan :Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita menjadi 15,5%Menurunnya prevalensi pendek pada anak balita menjadi 32 %Tercapainya konsumsi pangan dengan asupan kalori 2000 Kkal/orang/hariProgram-program Spesifik dan SensitifIntervensi Spesifik dilakukan oleh sektor kesehatan, dan bersifat jangka pendek :ImunisasiPMT Ibu hamil dan balitaMonitoring pertumbuhan balita di PosyanduSuplemen tablet besi-folat ibu hamilPromosi ASI eksklusifMP-ASI

Intervensi Sensitif: kegiatan yang dilakukan di luar sektor kesehatan, bersifat jangka panjangSasaran masyarakat umumTerpadu dengan kegiatan spesifikDampaknya sensitif terhadap keselamatan proses pertumbuhan dan perkembangan4. Mencakup kegiatan penyediaan air bersih, sarana sanitasi, penanggulangan kemiskinan, fortifikasi pangan, pendidikan Gizi, KIE kesehatan, KB, dll.

Indicator SpesifikSasaranIndikator Ibu Hamil1. Perlindungan terhadap kekurangan zat besi, asam folat dan kekurangan energi kronis% cakupan suplementasi besi folat

% cakupan Supplemen ibu dengan zat gizi mikro% cakupan Ibu Hamil yang mendapat suplemen

% ibu hamil mengkonsumsi < 70% AKG) % cakupan ibu hamil mendapat pengobatan % cakupan ibu hamil mendapat suplementasi kalsium % Ibu hamil terkespose asap rokok (perokok pasif) %Jumlah inisiasi Menyusui Dini dan ASI Ekslusif termasuk konseling KB

Indikator spesifikSasaran Indikatorb.Perlindungan terhadap kekurangan Jodium% ibu mengkonsumsi garam beryodiumc.Perlindungan ibu hamil terdap malaria% cakupan ibu hamil mendapat pengobatan malaria% kelambu dengan obatd. ASI Eksklusif% cakupan Promosi ASI perorangan dan kelompok% ibu melahirkan yang menunda pengguntingan tali pusar% cakupan sasaran ter-ekspos KIE Gizi (Ketersediaan updated pesan dan metode efektif )SasaranIndikatorMakanan Pendamping ASI% cakupan KIE pemberian MP-ASI% cakupan Pemberian MP-ASI anak usia > 6 bulan; % penurunan prevalensi stunted, underwight, wastede) % anak memperoleh akses garam beriodium) % cakupan Management Zinc pada diare % cakupan Penanganan gizi buruk akut pada anak baduta % cakupan Suplementasi Vitamin A % cakupan baduta yang mengkonsumsi sprinkle; % penurunan defisiensi zat gizi mikro) % cakupan Pengobatan kecacingan; % penurunan prevalensi kecacingan) % cakupan Pemberian Cash bersyarat pada needy group % cakupan Pemberian kelambu-obat pada needy group % Cakupan imunisasi dasar Pangan dan Gizi sebagai Investasi pembangunan, yang berperan dalam pencapaian Human Development Indeks (HDI)/Indeks Pembangunan Manusia ( IPM)IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia:Hidup yang sehat dan panjang umur ( usia harapan hidup)Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasaStandar kehidupan yang layak dengan logaritma natural dari produk domestik bruto perkapita per daya beliHDI ( 2010):Indonesia dikategorikan dalam medium human developmentRanking 108 dari 182 negaraSingapura(27),Brunei(37),Malaysia (57),Thailand (92), Filipina(97), Vietnam (113) SELESAIHAVE NICE A DAY