Kuliah 1- Pengantar Kuliah

22
Pengantar Mata Kuliah Utilitas Kelas Sarjana Magister Teknik Sipil Dr. Ir. Raziq Hasan, MTArs/01/190614

Transcript of Kuliah 1- Pengantar Kuliah

PengantarMata Kuliah

UtilitasKelas Sarjana Magister Teknik Sipil

Dr. Ir. Raziq Hasan, MTArs/01/190614

TUJUAN PEMBELAJARAN

DESKIPSI MATERI

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

KRITERIA PENILAIAN

RINCIAN PERTEMUAN

REFERENSI

PENGANTAR

MATERI

Mata Kuliah UTILITAS pada Bangunan Tinggi dan Bangunan Berlantai Banyak ini diberikan sebagai Mata KuliahWajib bertujuan agar mahasiswa mampu:

1. Mengenal dan memahami definisi dan pengertian teori yang diturunkan dari beberapa disiplin ilmu di luarBangunan yang akan banyak dibutuhkan bagi perancangan dan operasional bangunan gedung, yangmeliputi bidang Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Listrik, Teknik Kimia, Ekonomi, dll.

2. Mengenal dan memahami permasalahan dan kebutuhan perancangan suatu bangunan tinggi danbangunan berlantai banyak, terutamanya pada daerah berilim tropis, dengan kondisi panas-lembab-basahyang spesifik. Dengan pemahaman kondisi tersebut, pengetahuan yang disajikan dalam mata kuliahUtilitas ini akan dapat melengkapi berbagai fasilitas penunjang perancangan bangunan gedung agar dapatdicapai tingkat kenyamanan dalam gedung yang memenuhi persyaratan.

3. Mengenal dan memahami secara sistematik berbagai tata laksana pengoperasian dan cara kerja berbagaikomponen Utilitas yang dibutuhkan bangunan gedung, namun tanpa meninggalkan berbagai konseppenataan ruang secara arsitektural. Diharapkan mahasiswa akan mampu memahami cara penataan dansinkronisasi antara teknik struktur bangunan, tata ruang, dan berbagai persyaratan teknis yangmenyangkut kesinambungan secara teknis berbagai fasilitas Utilitas dalam suatu bangunan tinggi dangedung berlantai banyak.

4. Melakukan observasi dan pengamatan berbagai kondisi dan fasilitas bangunan dengan spesifikasiberlantai banyak dan tinggi. Dari hasil pengamatan ini diharapkan mahasiswa akan dapat memahami danmemperbandingkan berbagai teori dan teknik perancangannya, sekaligus memahami permasalahan yangada di lapangan dalam kaitannya dengan konteks lingkungan sekitar secara komprehensif

TUJUAN PEMBELAJARAN

Bangunan gedung pada umumnya merupakan bangunan yang dipergunakan oleh manusia untuk melakukankegiatannya ,agar supaya bangunan gedung yang di dibangun dapat dipakai, dihuni, dan dinikmati olehpengguna, perlu dilengkapi dengan prasarana lain yang disebut pmsarana bangunan atau utilitas bangunan.

Utilitas Bangunan merupakan kelengkapan dari suatu bangunan gedung, agar bangunan gedung tersebutdapat berfungsi secara optimal. Disamping itu penghuninya akan merasa nyaman, arnan, dan sehat.

Ruang lingkup dari Utilitas Bangunan diantaranya adalah :1. Sistem plumbing air kotor2. Sistem plumbingair minum3. Sistem plumbing air hujan4. Sistem pembuangan sampan5. Sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran6. Sistem instalasi listrik7. Sistem pengkondisian udam8. Sistem transportasi vertikal9. Sistem telekomunikasi10. Sistem penangkal petir

DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN

Metode : Ceramah, Tanya jawab, presentasi dan diskusiTugas : Mengkaji system utilitas pada bangunan umum, presentasi tugas dan diskusiMedia : OHP, LCD/power point

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Bobot penilaian kemampuan atau keberhasilan belajar didasarkan pada :1. Kehadiran 75 % dari keseluruhan kegiatan tatap muka dan berpatisipasi aktif dalam

perkuliahan , presentasi tugas dan diskusi.2. Tugas Individual dan Tugas`kelompok3. Presentasi Tugas4. Ujian Tengah Semester (UTS) 5. Ujian Akhir Semester (UAS)

KRITERIA PENILAIAN

Topik Bahasan Pengantar umum utilitas bangunan

Garis besar Materi 1. Pengertian Utilitas Bangunan.2. Pengenalan semua macam Utilitas3. Hubungan utilitas dengan disain arsitektur

bangunan, struktur dan konstruksi.

PERTEMUAN 1

RINCIAN PERTEMUAN

Topik Bahasan Sistem transportasi vertical pada bangunan Bertingkat.

Garis besar Materi 1. Lift Katrol (dengan ruang mesin atas, tanpa ruang

mesin atas),2. Lift Hidraulik, lift khusus barang, berbagai macam

eskalator,dll.3. Sistem perhitungan lift. 4. Hubungan lift dgn struktur dan disain arsitektur

bangunan.

PERTEMUAN 2

Topik Bahasan Sistem penghawaan (Air condition)

Garis besar Materi1. pengertian Heat transfer. Pengertian gas pendingin,

Evaporator, kompresor,condensor,katup ekspansi dll.2. AC Window , Split, Ducted split, Packet, AC Central , AHU,3. FCU, Pendinginan Condensor dengan kipas, pendinginan

kondensor dengan cooling tower

PERTEMUAN 3

Topik Bahasan Sistem penghawaan/ Air condition: kedua (lanjutan)

Garis besar Materi1. Hubungan AC dengan struktur, kondtruksi dan

disain arsitektur bangunan.2. Sistem penghawaan (Air condition) tahap Contoh

instalasi AC pada Hot3. el, Rumah Sakit, Bangunan sederhana, bangunan

Tinggi dsb.

PERTEMUAN 4

Topik Bahasan Dasar2 listrik (Power supply) dan elektronika

Garis besar Materi1. Sistem jaringan pada rumah sederhana, rumah

berlantai 1 dan bertingkat dan penerangan tingkat, bangunan tinggi.

2. penerangan buatan. shaft untuk instalasi listrik3. sistem sekering (Fuse).4. macam -macam sistem telepon Hunting, PABX,5. Telekomunikasi (PABX), Intranet, internet,LAN ,

jaringan Sound system. Jaringan Sound sistem terpadu dengan TV, LCD , loud

6. speaker dsb. Misal untuk Hotel dll. Hot spot7. Hubungan listrik (Power supply) dan elektronika

dengan disain arsitektur bangunan.

PERTEMUAN 5

Topik Bahasan Instalasi Air bersih pada komplek bangunan berlantai 1-3 dan bangunan Tinggi.

Garis besar Materi1. Sistem penjernihan air dari Sumur dalam, baku

mutu2. air bersih, sistem upfeed, downfeed, Penzoningan.3. reservoir pada bangunan tinggi, Boiler unt Hotel.

standard kebutuhan air bersih.

PERTEMUAN 6

Topik Bahasan Sistem Pembuangan limbah cair/ padat dan sampah.Garis besar Materi1. Sistem pembuangan limbah cair, limbah padat/WC,

pengolahan limbah (STP) di Basement bangunan bertingkat, pengolahan limbah rumah sakit. Shaft sampah pd bangunan tinggi.

2. Hubungan sistem pembuangan limabah cair/padat dengan konstruksi dan disain arsitektur bangunan.

PERTEMUAN 7

Topik Bahasan Sistem pencegah bahaya kebakaran

Garis besar Materi1. Pengertian dasar klasifikasi kebakaran.2. Peraturan jarak bangunan, site plan dalam

kaitannya3. dengan pencegahan kebakaran. sumber kebakaran4. Hubungan sarana prasarana pencegah bhy

kebakaran dengan disain arsitekrtur bangunan.

PERTEMUAN 8

Topik Bahasan Sistem pencegah kebakaran

Garis besar Materi1. Sistem penyelamatan manusia (tangga darurat dll)2. detektor, alarm, alat pemadam portable, hidran

didalam3. dan luar bangunan, sprinkler siames. Helipad. dll.4. Contoh penerapan pada bangunan. hubungan

dengan disain arsitektur bangunan.

PERTEMUAN 9

Topik Bahasan Sistem Perawatan bangunan, di dalam bangunan dan di luar bangunan & penangkal petir.

Garis besar Materi1. Gondola temporer, gondola tetap dengan ril untuk fasade

tegak, miring, kubah, cerobong , Scafolding.2. Sistem Penangkal Petir3. Sistem faraday, Franklin, radio aktif, dll.4. Contoh penerapan pada bangunan5. Hubungan gondola, penangkal petir dengan disain

arsitektur bangunan.

PERTEMUAN 10

Topik BahasanBuilding Automatic System, Gas dan pneumatic TubeGaris besar Materi1. Ruang monitor, 2. diagram hubungan antara ruang monitor dengan peralatan utilitas

pada bangunan antara lain, jaringan AC, Penerangan, Alarm, CCTV, dsb

3. Sistem jaringan gas pada bangunan.4. Sistem pneumatic tube pada bangunan Bank dan Rumah sakit.5. Hubungan BAS dll.dengan disain arsitektur bangunan.

PERTEMUAN 11

1. Babbit, Harold (1960)., Plumbing (Third Edition), New York, Mc Graw- Hill Book Company,.

2. Danusugondho Iskandar., Manajemen Utilitas Gedung Modul Tata Udara, Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat, Institut Teknologi Bandung.

3. Mc Guinnes, William J., Benjamin Stein (1971), Mechanical and Electrical Equipment for Building (Fifth Edition), New York, John Wiley and Sons, INC.,

4. Nielsen, Louis S (1963)., Standard Plumbing Engineering Design, New York, McGraw- Hill Book Company.

5. Poerbo Hartono (1992)., Utilitas Bangunan ( Buku Pintar untuk Mahasiswa Arsitektur –Sipil), Jakarta, Penerbit Djambatan.

6. Pedoman Plumbing Indonesia 1979 Cetakan ke I, Departemen Pekerjaan Umum.

7. Susanto Paulus Agus, Utilitas, Laboratorium Teknologi & Manajemen, Fakultas Teknik Arsitektur, Universitas Katolik Parahyangan

REFERENSI

1. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagianatau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukankegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya,maupun kegiatan khusus.

2. Penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis danpelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian, dan pem-bongkaran.

3. Pemanfaatan bangunan gedung adalah kegiatan memanfaatkan bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang telahditetapkan, termasuk kegiatan pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala.

4. Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar selalu laikfungsi.

5. Perawatan adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan,dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi.

6. Pemeriksaan berkala adalah kegiatan pemeriksaan keandalan seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen,bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya dalam tenggang waktu tertentu guna menyatakan kelaikan fungsibangunan gedung.

7. Pelestarian adalah kegiatan perawatan, pemugaran, serta pemeliharaan bangunan gedung dan lingkungannya untukmengembalikan keandalan bangunan tersebut sesuai dengan aslinya atau sesuai dengan keadaan menurut periode yangdikehendaki.

8. Pembongkaran adalah kegiatan membongkar atau merobohkan seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen,bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya.

9. Pemilik bangunan gedung adalah orang, badan hukum, kelompok orang, atau perkumpulan, yang menurut hukum sahsebagai pemilik bangunan gedung.

10. Pengguna bangunan gedung adalah pemilik bangunan gedung dan/atau bukan pemilik bangunan gedung berdasarkankesepa-katan dengan pemilik bangunan gedung, yang menggunakan dan/atau mengelola bangunan gedung atau bagianbangunan gedung sesuai dengan fungsi yang ditetapkan.

11. Pengkaji teknis adalah orang perorangan, atau badan hukum yang mempunyai sertifikat keahlian untuk melaksanakanpengkajian teknis atas kelaikan fungsi bangunan gedung sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

12. Masyarakat adalah perorangan, kelompok, badan hukum atau usaha, dan lembaga atau organisasi yang kegiatannya dibidang bangunan gedung, termasuk masyarakat hukum adat dan masyarakat ahli, yang berkepentingan denganpenyelenggaraan bangunan gedung

BEBERAPA PENGERTIAN TERKAIT GEDUNG DAN PENGATURAN FUNGSI

Fungsi bangunan gedung meliputi fungsi hunian, keagamaan, usaha, sosial dan budaya, serta fungsi

khusus.

1. Bangunan gedung fungsi hunian meliputi bangunan untuk rumah tinggal tunggal, rumah tinggal

deret, rumah susun, dan rumah tinggal sementara.

2. Bangunan gedung fungsi keagamaan meliputi masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng.

3. Bangunan gedung fungsi usaha meliputi bangunan gedung untuk perkantoran, perdagangan,

perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal, dan penyimpanan.

4. Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya meliputi bangunan gedung untuk pendidikan,

kebudayaan, pelayanan kesehatan, laboratorium, dan pelayanan umum.

5. Bangunan gedung fungsi khusus meliputi bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi

pertahanan dan keamanan, dan bangunan sejenis yang diputuskan oleh menteri.

6. Satu bangunan gedung dapat memiliki lebih dari satu fungsi.

FUNGSI BANGUNAN GEDUNG

Bangunan gedung agar dapat berfungsi baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :1. Persyaratan administratif :

• status hak atas tanah,• izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah;• status kepemilikan bangunan gedung;• izin mendirikan bangunan gedung;

2. Persyaratan Tata Bangunan :persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung• peruntukan lokasi,• kepadatan,• ketinggian• jarak bebas

3. Persyaratan Arsitektur arsitektur bangunan gedung• Persyaratan penampilan bangunan gedung ( harus memperhatikan bentuk dan karakteristik arsitektur dan

lingkungan yang ada di sekitarnya.• Persyaratan tata ruang dalam bangunan ( harus memperhatikan fungsi ruang, arsitektur bangunan gedung,

dan keandalan bangunan gedung (kesehatan, keamanan, kenyamanan dan kemudahan).• Persyaratan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya harus

mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan gedung, ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi,dan selaras dengan lingkungannya.

4. Persyaratan Pengendalian Dampak Lingkungan• Persyaratan Dampak Gedung untuk fungsi khusus

PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG

HAK PEMILIK BANGUNAN:1. Mendapatkan pengesahan dari pemerintah atas rencana teknis yang memenuhi persyaratan2. Melaksanakan pembangunan gedung sesuai ketentuan perijinan3. Mendapatkan penetapan bangunan gedung yang dilindungi4. Mendapatkan insntid sesuai ketentuan perundangan5. Mengubah bangunan sesudah mendapat ijin6. Mendapatkan ganti rugi ssuai ketentuan peraturan apabila diadakan pembongkaran

KEWAJIBAN PEMILIK BANGUNAN:1. Menyediakan rencana teknis bangunan gedung yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan

fungsinya;2. Memiliki izin mendirikan bangunan (IMB);3. Melaksanakan pembangunan bangunan gedung sesuai dengan rencana teknis yang telah disahkan dan

dilakukan dalam batas waktu berlakunya izin mendirikan bangunan;4. Meminta pengesahan dari Pemerintah Daerah atas perubahan rencana teknis bangunan gedung yang terjadi

pada tahap pelaksanaan bangunan.

HAK DAN KEWAJIBAN PEMILIK / PENYELENGGARA BANGUNAN