Kuasa Hukum: Kasus Kondensat Rp35 Triliun Perkara Perdata · orang dari jumlah kasus positif yang...

1
Selasa, 2 Juni 2020 Edisi: 11546 | Thn. XLVII 3 NASIONAL Ipi Maryati Tujuan pemberian dimaksudkan sebagai tambahan uang dalam menyambut bulan suci Ramadhan, Tunjangan Hari Raya (THR) Idulfitri, hingga ucapan terima kasih karena telah menggunakan produk tertentu ISTIMEWA KPK ANCAM PNS PENERIMA GRATIFIKASI LEBARAN DIPIDANA Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan penyelenggara negara yang mene- rima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, khususnya terkait momen Ramadhan dan Idul Fitri agar segera melaporkan kepada KPK. Jakarta, HanTer - Sesuai dengan peraturan perun- dang-undangan penerimaan gratifikasi tersebut harus dilaporkan kepada KPK pa- ling lambat 30 hari kerja sejak tanggal penerimaan gratifikasi. Jika tidak, bisa dikenakan pidana. “Pejabat yang melapor- kan penerimaan gratifikasi terbebas dari ancaman pi- dana sebagaimana Pasal 12B Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi, yaitu beru- pa pidana penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1 miliar,” kata Plt. Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding melalui keterangannya di Jakarta, Senin (1/6/2020) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga Jumat (29/5/2020) menerima 58 laporan penerimaan gratifi- kasi terkait dengan Lebaran 2020 dengan total Rp62,8 Juta. Pelaporan tersebut bera- sal dari 10 kementerian/lem- baga sebanyak 28 laporan, tiga pemerintah provinsi dan sembilan pemerintah kabupaten/kota sebanyak 22 laporan, dan lima BUM- N/D dengan total delapan laporan. “Tujuan pemberian di- maksudkan sebagai tamba- han uang dalam menyam- but bulan suci Ramadhan, Tunjangan Hari Raya (THR) Idulfitri, hingga ucapan teri- ma kasih karena telah men- ggunakan produk tertentu,” tuturnya. Medium pelaporan yang paling banyak digunakan, kata dia, adalah melalui aplikasi Gratifikasi Online (GOL) individu sebanyak 36 laporan. Selanjutnya, GOL unit pengelola gratifikasi (UPG) berjumlah 14 laporan dan surat elektronik baik yang disampaikan oleh individu maupun melalui UPG se- banyak delapan laporan. Isi Formulir Mengacu pada Peratu- ran KPK No. 2 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifi- kasi, dia menjelaskan bahwa pelapor menyampaikan laporannya dengan mengisi formulir laporan yang paling sedikit memuat informasi tentang identitas penerima berupa nomor induk ke- pendudukan (NIK), nama, alamat lengkap, dan nomor telepon. Informasi pemberi gra- tifikasi, jabatan penerima gratifikasi, tempat dan wak- tu penerimaan gratifikasi, uraian jenis gratifikasi yang diterima, nilai gratifikasi yang diterima, kronologis peristiwa penerimaan grati- fikasi, dan bukti, dokumen atau data pendukung terkait dengan laporan gratifikasi. Formulir isian laporan tersebut, kata dia, dapat disampaikan dalam bentuk tertulis, surat elektronik, atau aplikasi sesuai dengan mekanisme yang berlaku. “Pelaporan gratifikasi saat ini juga makin mudah melalui aplikasi GOL. Apli- kasi tersebut dapat diunduh di Playstore atau Appstore. Pelaporan secara daring lain- nya dapat dilakukan melalui tautan https://gol.kpk.go.id atau mengirim surat elektro- nik ke alamat pelaporan.gra- tifi[email protected],” ucap Ipi. Zamzam Jakarta, HanTer - Ke- lompok Kerja Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Jakarta telah berhasil men- gumpulkan sekitar 388 ribu paket sembako yang siap didistribusikan pada warga terdampak Pembatasan So- sial Berskala Besar (PSBB). “Sejak 24 April 2020, hingga 31 Mei 2020 pukul 13.00 WIB, Pokja KSBB telah mengumpulkan ko- mitmen untuk 388.541 paket sembako, 154.411 Paket Ma- kan Siap Saji, 31.347 Paket Lebaran, dan 2.344 paket THR untuk warga yang ter- dampak PSBB,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Senin (1/6/2020) Widyastuti mengatakan, bantuan tersebut disalurkan pada golongan masyarakat yang rentan secara ekonomi di tingkat RW berdasarkan kompilasi data komitmen yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan dari ma- sing-masing RW. Pokja KSBB telah me- nerima komitmen bantuan dari berbagai kalangan yang saat ini terdapat 100 donatur perusahaan/kelompok dan 12 donatur perseorangan. Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempa- tan untuk masyarakat ber- bagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan ka- rena terdampak pandemi COVID-19 dalam program KSBB. Masyarakat dapat mem- berikan bantuan berupa ba- han pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Pemberian bantuan melalui situs corona.jakarta.go.id/ ksbb. Pada Senin, pertamba- han jumlah pasien sembuh COVID-19 bertambah 144 orang dari jumlah kasus positif yang meningkat 111 orang, sementara korban meninggal naik satu orang. Berdasarkan data dari Pemprov DKI yang diterima di Jakarta, Senin, untuk kasus positif COVID-19 hari ini adalah 7.383 orang (hari sebelumnya 7.272 orang), sementara pasien sembuh 2.246 orang (hari sebelum- nya 2.102 orang) dan yang meninggal 521 orang (se- belumnya 520 orang). “Sementara itu, 1.794 pasien masih menjalani pe- rawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 1.823 orang), dan 2.822 orang melaku- kan self isolation di rumah (sebelumnya 2.827 orang),” kata Kepala Dinas Keseha- tan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota Jakarta Pemprov DKI Jakarta juga masih memberlakukan PSBB di Jakarta yang dike- tahui memasuki fase ketiga. Dengan harapan menjadi fase terakhir, PSBB ketiga ini direncanakan berlangsung sejak 22 Mei 2020 hingga 4 Juni 2020. Zamzam KSBB Jakarta Kumpulkan 388 Paket Sembako Terdampak COVID-19 Jakarta, HanTer - Kuasa hukum terdakwa mantan Kepala BP Migas Raden Priyono, Tumpal H Huta- barat mengatakan dugaan tindak pidana korupsi pen- jualan kondensat bagian negara pada Badan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) oleh PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (PT TPPI) dengan terdakwa mantan Kepala BP Migas Raden Priyono dan mantan Deputi Finansial Ekonomi dan Pemasaran BP Migas Djoko Harsono serta Presiden Direktur PT. TPPI Honggo Wendratno (in absentia) bukan perbua- tan pidana melainkan perda- ta. “Jadi, sebagaimana kete- rangannya dalam persidan- gan yang telah berlangsung, mereka hanya menjalankan kebijakan pemerintah dan keteranganya tersebut se- jalan dengan keterangan yang telah disampaikan Pak Jusuf Kalla pada persidan- gan sebelumnya yang men- gatakan bahwa BP Migas itu menjalankan kebijakan pemerintah,” ujar Tumpal kepada wartawan usai si- dang lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin. Menurutnya tujuan diberikannya kondensat itu karena pada saat itu kondisi ekonomi negara lagi merosot. Untuk mem- gurangi import serta untuk menaggulangi kelangkaan minyak di wilayak Jawa Ti- mur itulah, akhirnya timbul kebijakan pemerintah agar kilang TPPI dapat berjalan maka diminta kepada BP Migas agar sebagian kon- densat bagian negara dijual kepada PT TPPI. “Kebija- kan pemerintah tersebut sudah tepat dan benar men- gingat PT.TPPI yang memi- liki kilang untuk megolah kondensat menjadi BBM serta produk turunannnya, saham mayoritasnya milik pemerintah,” ujarnya. Sebab kata Tumpal, tindakan Kepala BP Migas maupun Deputi Financial, Ekonomi dan Operasi BP Migas, disamping dalam melaksanakan kebijakan pemerintah, tindakan ter- sebut dilakukan sesuai den- gan ketentuan yang ada. Karena dilakukan dengan itikad baik, tidak ada feed back atau keuntungan yang diperoleh (tidak ada mens rea) dalam melaksanakan kebijakan atau instruksi Wapres ketika itu. Sidang Secara Marathon Sidang berlangsung secara marathon bahkan hingga malam hari. Jak- sa Penuntut Umum (JPU) membacakan keterangan ahli yang tidak dapat ha- dir karena sakit. Namun sebelum keterang ahli di- bacakan, penasehat hukum terdakwa Raden Priyno, Tumpal Hutabarat komp- lin karena besic saksi dan latar belakang pendidikan sebagai ahli tidak sesuai den- gan keahliannya Usai JPU membacakan keterangan ahli. Agenda persidangan dilanjutkan dengan peme- riksaan terdakwa Raden Priyono dan Djoko Harsono. Tim JPU mempertanyakan kepada kedua terdakwa ter- kait penunjukan PT TPPI sebagai penjual kondensat bagian negara sebagaimana yang didakwakannya. Terdakwa Djoko Harso- no menjelaskan penjualan kondensat bagian negara dengan cara penunjukan langsung kepada PT. TPPI dilakukan dalam rangka melaksanakan kebijakan pemerintah yang diputuskan dalam rapat kabinet terbatas pada 21 Mei 2008. Dalam rapat tersebut langsung di- pimpin Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden RI. Dari hasil rapat itu untuk menindak- lanjuti kebijakan pemerin- tah tersebut, Kementerian ESDM meminta BP Migas agar mendukung penjualan supaya kilang PT. TPPI dapat beroperasi kembali mengin- gat saham mayoritas di TPPI tersebut milik negara. Zamzam Kuasa Hukum: Kasus Kondensat Rp35 Triliun Perkara Perdata

Transcript of Kuasa Hukum: Kasus Kondensat Rp35 Triliun Perkara Perdata · orang dari jumlah kasus positif yang...

Page 1: Kuasa Hukum: Kasus Kondensat Rp35 Triliun Perkara Perdata · orang dari jumlah kasus positif yang meningkat 111 orang, sementara korban meninggal naik satu orang. Berdasarkan data

Selasa, 2 Juni 2020Edisi: 11546 | Thn. XLVII

3NASIONAL

Ipi Maryati

Tujuan pemberian dimaksudkan sebagai tambahan uang dalam menyambut bulan

suci Ramadhan, Tunjangan Hari Raya (THR) Idulfi tri, hingga ucapan terima

kasih karena telah menggunakan produk tertentu

ISTIMEWA

KPK ANCAM PNS PENERIMAGRATIFIKASI LEBARAN DIPIDANAPegawai Negeri Sipil (PNS) dan penyelenggara negara yang mene-rima gratifi kasi yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, khususnya terkait momen Ramadhan dan Idul Fitri agar segera melaporkan kepada KPK.

Jakarta, HanTer - Sesuai dengan peraturan perun-dang-undangan penerimaan gratifikasi tersebut harus dilaporkan kepada KPK pa-ling lambat 30 hari kerja sejak tanggal penerimaan gratifikasi. Jika tidak, bisa dikenakan pidana.

“Pejabat yang melapor-kan penerimaan gratifi kasi terbebas dari ancaman pi-dana sebagaimana Pasal 12B Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi, yaitu beru-pa pidana penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1 miliar,” kata Plt. Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding melalui keterangannya di Jakarta, Senin (1/6/2020)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga Jumat (29/5/2020) menerima 58 laporan penerimaan gratifi -kasi terkait dengan Lebaran 2020 dengan total Rp62,8 Juta.

Pelaporan tersebut bera-sal dari 10 kementerian/lem-baga sebanyak 28 laporan, tiga pemerintah provinsi dan sembilan pemerintah kabupaten/kota sebanyak 22 laporan, dan lima BUM-N/D dengan total delapan laporan.

“Tujuan pemberian di-maksudkan sebagai tamba-han uang dalam menyam-but bulan suci Ramadhan, Tunjangan Hari Raya (THR) Idulfi tri, hingga ucapan teri-ma kasih karena telah men-ggunakan produk tertentu,” tuturnya.

Medium pelaporan yang paling banyak digunakan,

kata dia, adalah melalui aplikasi Gratifikasi Online (GOL) individu sebanyak 36 laporan.

Selanjutnya, GOL unit pengelola gratifi kasi (UPG) berjumlah 14 laporan dan surat elektronik baik yang disampaikan oleh individu maupun melalui UPG se-banyak delapan laporan.

Isi FormulirMengacu pada Peratu-

ran KPK No. 2 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifi-kasi, dia menjelaskan bahwa pelapor menyampaikan laporannya dengan mengisi formulir laporan yang paling sedikit memuat informasi tentang identitas penerima berupa nomor induk ke-pendudukan (NIK), nama, alamat lengkap, dan nomor telepon.

Informasi pemberi gra-

tifikasi, jabatan penerima gratifi kasi, tempat dan wak-tu penerimaan gratifikasi, uraian jenis gratifi kasi yang diterima, nilai gratifikasi yang diterima, kronologis peristiwa penerimaan grati-fi kasi, dan bukti, dokumen atau data pendukung terkait dengan laporan gratifi kasi.

Formulir isian laporan tersebut, kata dia, dapat disampaikan dalam bentuk tertulis, surat elektronik,

atau aplikasi sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

“Pelaporan gratifikasi saat ini juga makin mudah melalui aplikasi GOL. Apli-kasi tersebut dapat diunduh di Playstore atau Appstore. Pelaporan secara daring lain-nya dapat dilakukan melalui tautan https://gol.kpk.go.id atau mengirim surat elektro-nik ke alamat pelaporan.gra-tifi [email protected],” ucap Ipi.

Zamzam

Jakarta, HanTer - Ke-lompok Kerja Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Jakarta telah berhasil men-gumpulkan sekitar 388 ribu paket sembako yang siap didistribusikan pada warga terdampak Pembatasan So-sial Berskala Besar (PSBB).

“Sejak 24 April 2020, hingga 31 Mei 2020 pukul 13.00 WIB, Pokja KSBB telah mengumpulkan ko-mitmen untuk 388.541 paket sembako, 154.411 Paket Ma-kan Siap Saji, 31.347 Paket Lebaran, dan 2.344 paket THR untuk warga yang ter-dampak PSBB,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Senin (1/6/2020)

Widyastuti mengatakan, bantuan tersebut disalurkan pada golongan masyarakat yang rentan secara ekonomi di tingkat RW berdasarkan kompilasi data komitmen yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan dari ma-sing-masing RW.

Pokja KSBB telah me-nerima komitmen bantuan dari berbagai kalangan yang saat ini terdapat 100 donatur perusahaan/kelompok dan 12 donatur perseorangan.

Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempa-tan untuk masyarakat ber-bagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan ka-rena terdampak pandemi

COVID-19 dalam program KSBB.

Masyarakat dapat mem-berikan bantuan berupa ba-han pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Pemberian bantuan melalui situs corona.jakarta.go.id/ksbb.

Pada Senin, pertamba-han jumlah pasien sembuh COVID-19 bertambah 144

orang dari jumlah kasus positif yang meningkat 111 orang, sementara korban meninggal naik satu orang.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI yang diterima di Jakarta, Senin, untuk kasus positif COVID-19 hari ini adalah 7.383 orang (hari sebelumnya 7.272 orang), sementara pasien sembuh 2.246 orang (hari sebelum-

nya 2.102 orang) dan yang meninggal 521 orang (se-belumnya 520 orang).

“Sementara itu, 1.794 pasien masih menjalani pe-rawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 1.823 orang), dan 2.822 orang melaku-kan self isolation di rumah (sebelumnya 2.827 orang),” kata Kepala Dinas Keseha-tan Provinsi DKI Jakarta

Widyastuti di Balai Kota Jakarta

Pemprov DKI Jakarta juga masih memberlakukan PSBB di Jakarta yang dike-tahui memasuki fase ketiga.

Dengan harapan menjadi fase terakhir, PSBB ketiga ini direncanakan berlangsung sejak 22 Mei 2020 hingga 4 Juni 2020.

Zamzam

KSBB Jakarta Kumpulkan 388 Paket Sembako Terdampak COVID-19

Jakarta, HanTer - Kuasa hukum terdakwa mantan Kepala BP Migas Raden Priyono, Tumpal H Huta-barat mengatakan dugaan tindak pidana korupsi pen-jualan kondensat bagian negara pada Badan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) oleh PT Trans Pacifi c Petrochemical Indotama (PT TPPI) dengan terdakwa mantan Kepala BP Migas Raden Priyono dan mantan Deputi Finansial Ekonomi dan Pemasaran BP Migas Djoko Harsono serta Presiden Direktur PT. TPPI Honggo Wendratno (in absentia) bukan perbua-tan pidana melainkan perda-ta. “Jadi, sebagaimana kete-rangannya dalam persidan-gan yang telah berlangsung, mereka hanya menjalankan kebijakan pemerintah dan keteranganya tersebut se-jalan dengan keterangan yang telah disampaikan Pak Jusuf Kalla pada persidan-gan sebelumnya yang men-gatakan bahwa BP Migas itu menjalankan kebijakan pemerintah,” ujar Tumpal kepada wartawan usai si-dang lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin.

Menurutnya tujuan diberikannya kondensat itu karena pada saat itu kondisi ekonomi negara lagi merosot. Untuk mem-gurangi import serta untuk menaggulangi kelangkaan minyak di wilayak Jawa Ti-mur itulah, akhirnya timbul kebijakan pemerintah agar kilang TPPI dapat berjalan maka diminta kepada BP Migas agar sebagian kon-densat bagian negara dijual kepada PT TPPI. “Kebija-kan pemerintah tersebut sudah tepat dan benar men-gingat PT.TPPI yang memi-liki kilang untuk megolah kondensat menjadi BBM serta produk turunannnya, saham mayoritasnya milik pemerintah,” ujarnya.

Sebab kata Tumpal, tindakan Kepala BP Migas maupun Deputi Financial, Ekonomi dan Operasi BP

Migas, disamping dalam melaksanakan kebijakan pemerintah, tindakan ter-sebut dilakukan sesuai den-gan ketentuan yang ada. Karena dilakukan dengan itikad baik, tidak ada feed back atau keuntungan yang diperoleh (tidak ada mens rea) dalam melaksanakan kebijakan atau instruksi Wapres ketika itu.

Sidang Secara Marathon

Sidang berlangsung secara marathon bahkan hingga malam hari. Jak-sa Penuntut Umum (JPU) membacakan keterangan ahli yang tidak dapat ha-dir karena sakit. Namun sebelum keterang ahli di-bacakan, penasehat hukum terdakwa Raden Priyno, Tumpal Hutabarat komp-lin karena besic saksi dan latar belakang pendidikan sebagai ahli tidak sesuai den-gan keahliannya Usai JPU membacakan keterangan ahli. Agenda persidangan dilanjutkan dengan peme-riksaan terdakwa Raden Priyono dan Djoko Harsono. Tim JPU mempertanyakan kepada kedua terdakwa ter-kait penunjukan PT TPPI sebagai penjual kondensat bagian negara sebagaimana yang didakwakannya.

Terdakwa Djoko Harso-no menjelaskan penjualan kondensat bagian negara dengan cara penunjukan langsung kepada PT. TPPI dilakukan dalam rangka melaksanakan kebijakan pemerintah yang diputuskan dalam rapat kabinet terbatas pada 21 Mei 2008. Dalam rapat tersebut langsung di-pimpin Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden RI. Dari hasil rapat itu untuk menindak-lanjuti kebijakan pemerin-tah tersebut, Kementerian ESDM meminta BP Migas agar mendukung penjualan supaya kilang PT. TPPI dapat beroperasi kembali mengin-gat saham mayoritas di TPPI tersebut milik negara.

Zamzam

Kuasa Hukum: Kasus Kondensat Rp35 Triliun Perkara Perdata