Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III
-
Upload
cahyoo-metalcore -
Category
Documents
-
view
591 -
download
14
description
Transcript of Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metodologi penelitian merupakan usaha untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Usaha tersebut
dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Pelajaran yang
memperbincangkan metode-metode ilmiah untuk penelitian disebut metodologi
penelitian.
Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto karena dalam penelitian
tidak dibuat perlakuan atau manipulasi terhadap variabel penelitian, melainkan
mengungkapkan fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah terjadi pada diri
responden sebelumnya. Penelitian ex post facto mengkaji dua ubahan bebas atau
lebih dalam waktu yang bersamaan untuk menentukan efek ubahan tersebut pada
ubahan terikat.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sutrisno Hadi (1993 : 70) populasi adalah seluruh penduduk atau
individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN di Kecamatan Ayah. Berdasarkan
data yang diperoleh dari UPT Dikpora Kecamatan Ayah, jumlah populasi kelas V
SDN Kecamat Ayah sebanyak 240 orang.
2. Metode Pengambilan Sampel
Mengacu pada tabel Morgan maka diperoleh jumlah sampel sebesar 148
orang. Adapun metode pengambilan sampel yang dipakai pada penelitian ini
adalah menggunakan teknik proporsional random sampling. Menurut Sutrisno
Hadi (1996:223) alasan penulis menggunakan random sampling ini adalah
memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Selain hal tersebut, Sutrisno Hadi (1996:223) mengatakan suatu
15
cara disebut random apabila peneliti tidak memilih-milih individu yang akan
ditugaskan untuk menjadi sampel penelitian. Teknik random sampling yang
dipergunakan adalah dengan cara undian. Langkah pertama adalah dengan
memberi nomor urut pada masing-masing sampel, setelah membuat nomor yang
dimasukkan kedalam gelas yang berlubang kemudian diambil sebanyak 148 kali.
Nomor yang keluar dipergunakan sebagai sampel penelitian. Sedangkan yang
dimaksud dengan proporsional adalah dimana tiap-tiap sub populasi mendapat
bagian atau kesempatan yang sama untuk menjadi sampel dalam penelitian.
Menurut M. Nasir (1988:360), untuk prosedur pengambilan sampel
dengan metode proporsional random sampling dipergunakan rumus sebagai
berikut :
ni =
Keterangan : ni : Jumlah sampel per sub populasi
Ni : Total sub populasi
N : Total populasi
n : Besarnya sample
Berdasarkan kriteria sampel di atas maka diperoleh distribusi sampling
sebagai berikut :
Tabel 1 .Distribusi samplingKelas VA VB VC VD VE VF Jumlah
Populasi 40 42 40 38 42 38 240
Sampel 25 26 25 23 26 23 148
Keterangan:
A = SDN yang berada di daerah pegunungan
B = SDN yang berada di daerah perbatasan kecamatan / pinggiran
C = SDN inti dari masing-masing gugus
D = SDN yang berada di dekat jalan utama
E = SDN yang berada daerah biasa
F = SDN yang berada di pelosok
C. Variabel dan Paradigma Penelitian
1. Identifikasi Variabel
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Variabel-
variabel bebasnya adalah gaya belajar dan minat baca. Hubungan antara variable-
variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat pada paradigma di bawah ini :
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
2. Definisi Operasional Variabel
Untuk mendapatkan kesamaan pengertian agar diperoleh komunikasi
yang benar dan tidak terjadi penaksiran yang salah tentang pengertian ubahan,
maka setiap ubahan tersebut perlu di definisikan secara operasional.
a. Minat baca dalam penelitian ini adalah kegiatan membaca yang dilakukan
baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah menyangkut materi
yang menambah ilmu pengetahuan.
b. Gaya belajar dalam penelitian ini adalah gaya belajar yang digunakan
siswa untuk belajar. Baik itu melalui auditor, visual maupun kinestetik.
c. Hasil belajar siswa adalah besarnya indeks prestasi (IP) / nilai pada rapor
yang dicapai siswa pada saat penelitian dilakukan
Prestasi Belajar
Gaya Belajar
Minat Baca
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada tiga variabel dua diantaranya variabel bebas,
yaitu gaya belajar dan minat baca. Sedang variabel terikatnya adalah hasil
belajar.
Untuk mengambil data dalam penelitian ini menggunakan metode
angket (kuesioner) dan dokumentasi.
1. Metode Angket
Angket merupakan sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 1987 : 124).
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan metode angket ialah
metode untuk mendapatkan data dengan daftar isian atau skala pertanyaan
yang diberikan kepada subyek penelitian. Data yang akan diperoleh
dengan metode angket ini adalah gaya belajar dan minat baca.
Metode angket ini digunakan dasar pertimbangan seperti yang
dikemukakan oleh Sutrisna Hadi (1984 : 157)
a. Bahwa subyek ialah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar
dan dapat dipercaya.
c. Bahwa interprestasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh
peneliti.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini ialah angket tertutup
langsung dengan metode pilihan/multiple choice.
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan suatu cara untuk mengumpulkan
data dengan menggunakan bahan-bahan yang telah tersedia. Data yang
akan diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi ini adalah
hasil belajar siswa yang diperoleh melalui rapor siswa dan bagian
pengajaran.
E. Instrumen Penelitian
Seperti yang telah dikemukakan di atas, alat atau instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ialah angket dan
dokumentasi. Ubahan gaya belajar dan minat baca instrumennya adalah
angket. Sedangkan untuk ubahan prestasi belajar siswa dengan
menggunakan dokumentasi.
1. Instrumen Tentang Gaya Belajar
Pengukuran tentang gaya belajar menyangkut kegiatan belajar
yang dilakukan baik melalui metode auditor, visual maupun kinestetik.
Untuk mengungkap data variabel gaya belajar dilakukan dengan
menggunakan angket, dengan model Likert yang menggunakan lima
pilihan jawaban.
Pertanyaan dan pernyataan yang telah disusun bersifat positif.
Jawaban untuk pernyataan yang bersifat positif, pilihan pertama diberi
skor 4, pilihan kedua diberikan skor 3, pilihan ketiga diberikan skor 2, dan
pilihan keempat diberikan skor 1.
Adapun penjabaran masing-masing indikator gaya belajar ke dalam
butir-butir dapat dilihat pada tabel 3.1. Sedangkan instrumennya
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Gaya Belajar
No Indikator Yang Diukur Nomor Butir Jumlah
1 Visual 2, 3, 6, 7, 12, 17, 19, 23,
25, 29, 30, dan 32
12 item
2Auditori 1, 4, 8, 11, 14, 15, 16,
20, 22, 31, dan 33.
11 item
3Kinestetik 5, 9, 10, 13, 18, 21, 24,
26, 27, 28, dan 34.
11 item
Jumlah 34 item
2. Instrumen Minat Baca
Minat baca didefinisikan sebagai kesadaran siswa membaca buku-
buku sebagai media penambah ilmu pengetahuan, kerelaan menerima
tugas-tugas yang menuntut siswa harus membaca, yang dirasa senang,
sungguh-sungguh, aktif dan konsisten dalam melakukan aktivitas
membaca disertai harapan akan memperoleh pengetahuan.
Untuk mengungkap data variabel minat baca dilakukan dengan
menggunakan angket, dengan menggunakan lima pilihan jawaban. Empat
jawaban ini berbentuk pilihan yang dapat di isi oleh responden dengan
memberi tanda contreng (˅) sehingga memudahkan dalam menjawabnya.
Untuk alternatif yang sangat mendukung diberikan skor 4, untuk yang
mendukung diberikan skor 3, untuk tidak mendukung diberikan skor 2,
dan sangat tidak mendukung diberikan skor 1.
Adapun penjabaran masing-masing indikator kegiatan minat baca
ke dalam butir-butir dapat dilihat pada tabel 3.2. Sedangkan instrumen
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Minat Baca
No Indikator yang Diukur Nomor Butir Jumlah
1Perhatian terhadap
bacaan
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10 item
2Rasa senang dalam
membaca
11,12,13,14,15,16,17,18,19,20 10 item
3 Aktif membaca 21,22,23,24,25,26,27,28,29,30 10 item
Jumlah 30 item
Instrumen-instrumen ini dibuat dan dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing, karena itu dilakukan uji coba sebelum melaksanakan penelitian. Uji
coba ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan instrumen.
F. Uji Coba Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang di inginkan (Suharsimi Arikunto, 1991 : 136). Lebih lanjut
Suharsimi menjelaskan bahwa terdapat dua macam validitas, yaitu validitas logis
dan validitas empiris. Validitas logis merupakan validitas yang diperoleh dengan
suatu usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan
dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki. Validitas empiris merupakan
validitas yang diperoleh dengan jalan mencoba instrumen pada responden
penelitian.
Pengujian validitas logis instrumen dilakukan dengan mengkonsultasikan
butir-butir instrumen yang telah disusun kepada para ahli (judgment expert) dan
dosen pembimbing. Untuk pengujian validitas empiris dilakukan dengan
mencobakan instrumen pada sampel. Data yang diperoleh kemudian dianalisis
menggunakan teknik analisis butir yaitu dengan mengkorelasikan skor butir (X)
terhadap skor total instrument (Y). Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi
product moment dari Pearson.
n∑xy – (∑x) (∑y)
rxy =
{n∑x2 – (∑x)2} {n∑y2 – (∑y)2 }
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi Product Moment
n : Jumlah sampel
∑x : Jumlah skor butir
∑y : Jumlah skor total
∑xy : Jumlah perkalian skor butir dengan skor total
(Suharsimi Arikunto, 1991 : 206)
Apabila r hitung lebih besar dari r table ( df = n-2 ) atau table r nomor 98 yaitu
0.165 maka instrument tersebut valid dan layak digunakan untuk mengambil data
dan sebaliknya. Dari olah data dengan bantuan program komputer SPSS versi 16.0
for windows untuk instrumen gaya belajar didapatkan hasil 31 butir soal valid dan
3 butir soal gugur yaitu butir soal nomor 8, 30 dan 34 karena r hitung < r table.
Sedangkan untuk instrument minat baca didapatkan hasil 30 butir soal valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data (Suharsimi
Arikunto, 1991 : 145). Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan setelah
pengujian empiris dilakukan. Tujuannya adalah agar diperoleh hasil butir yang
gugur dari uji validitas empiris. Butir yang gugur tidak digunakan sedang yang
valid dilakukan pengujian reliabilitas instrumen.
Rentang skala yang digunakan pada penelitian ini adalah empat, sehingga
untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Crobach.
Keterangan :
rtt : Korelasi keandalan Alpha
∑si : Jumlah variansi bagian I
∑ st : Jumlah variansi total
N : Jumlah butir pertanyaan (Sugiyono, 1997 : 271)
Sebagai tolak ukur tinggi rendahnya koefisien reliabilitas digunakan
interprestasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006 : 257) sebagai berikut :
Tabel 3.3 Tingkat keterandalan instrumen penelitian.
Koefisien korelasi Tingkat keterandalan
0,800 – 1,000
0,600 – 0,799
0,400 – 0,599
0,200 – 0,399
Kurang dari 0,200
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Hasil analisis dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows didapatkan
data sebagai berikut:
Tabel 3.4 Hasil Analisis SPSS 16.0 for Windows
Variabel Koefisien Alpha Kesimpulan
Gaya Belajar 0,719 Tinggi
Minat Baca 0,749 Tinggi
G. Teknik Analisis Data
Berdasarkan rumusan masalah yang ada dan jenis data dalam penelitian
ini berupa data interval, maka analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
korelasi dan analisis regresi ganda.
a. Uji Prasayarat Analisis Data
a) Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk menentukan jenis apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Suharsimi Arikunto (2009: 301) menyatakan
bahwa “Uji normalitas sampel, tidak lain sebenarnya adalah mengadakan
pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang aka dianalisis”. Rumus
yang digunakan untuk uji Lilliefors adalah :
Keterangan : = Lilliefors
= peluang masing-masing nilai z
= frekuensi kumulatif relatif dari masing-masing z
Jika L0 lebih kecil dari Ltabel (L0 < Ltabel) maka data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
b) Uji Linieritas Regresi
Uji linieritas yang dimaksud adalah regresi Y atas X1, dan regresi atas X2
b. Uji Analisis Data
Analisis data di dalam penelitian ini adalah untuk melakukan perhitungan
dalam rangka menjawab rumusan masalah dan untuk menguji hipotesis yang
telah diajukan.
a) Uji Korelasi
Uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment
untuk mengetahui hubungan antara variabel yang berjenis interval (Suharsimi
Arikunto, 2009: 327). Rumus yang digunakan adalah :
Dengan keterangan :
rxy = koefisien korelasi yang dicari
N = banyaknya subyek pemilik nilai
N XY - ( X) ( Y)
r xy = ---------------------------------------------------
N X2 – ( X)2 N Y2– ( Y)2
X = nilai variabel 1
Y = nilai variabel 2
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
POSITIF NEGATIF PENAFSIRAN
0.90 - 1.00 -0.90 - -1.00 Korelasi sangat tinggi (Very high)
0.70 - 0.90 -0.70 - -0.90 Korelasi tinggi (High)
0.50 - 0.70 -0.50 - -0.70 Korelasi sedang (moderate)
0.30 - 0.50 -0.30 - -0.50 Korelasi rendah (Low)
0.00 - 0.30 -0.00 - -0.30 Korelasi kecil (Little if any)
b) Uji Signifikansi Korelasi
Untuk mengetahui apakah hasil perhitungan korelasi signifikan atau
tidak, maka diperlukan uji signifikansi yaitu dengan uji t, adapun rumusnya
adalah :
Dengan keterangan :
th > t t = korelasi signifikan
th < t t = korelasi tidak signifikan
c. Analisis Regresi Linear 2 prediktor
Persamaan analisis regresi (anareg) 2 prediktor menurut Tulus Winarsunu
(2007: 194) adalah sebagai berikut:
Ŷ = a + b1X1 + b2X2
Keterangan:
Ŷ = prediksi
X1 dan X 2 = prediktor 1 dan 2
a = intersep
b dan c = koefisien regresi
Untuk menentukan harga a, b dan c digunakan rumus sebagai berikut:
Berikutnya menghitung taraf korelasi (r),dengan menggunakan rumus :
Selanjutnya menghitung koefisien determinasi menggunakan rumus :
R = r2
Uji Signifikansi Regresi
Uji signifikansi dihitung dengan menggunakan rumus :
Dengan keterangan
Freg > Ft, maka persamaan regresi signifikan