Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Usaha tersebut dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Pelajaran yang memperbincangkan metode-metode ilmiah untuk penelitian disebut metodologi penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto karena dalam penelitian tidak dibuat perlakuan atau manipulasi terhadap variabel penelitian, melainkan mengungkapkan fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah terjadi pada diri responden sebelumnya. Penelitian ex post facto mengkaji dua ubahan bebas atau lebih dalam waktu yang bersamaan untuk menentukan efek ubahan tersebut pada ubahan terikat. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sutrisno Hadi (1993 : 70) populasi adalah seluruh penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN di Kecamatan Ayah. Berdasarkan data yang diperoleh dari

description

proposal penelitian hubungan

Transcript of Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

Page 1: Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metodologi penelitian merupakan usaha untuk menemukan,

mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Usaha tersebut

dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Pelajaran yang

memperbincangkan metode-metode ilmiah untuk penelitian disebut metodologi

penelitian.

Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto karena dalam penelitian

tidak dibuat perlakuan atau manipulasi terhadap variabel penelitian, melainkan

mengungkapkan fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah terjadi pada diri

responden sebelumnya. Penelitian ex post facto mengkaji dua ubahan bebas atau

lebih dalam waktu yang bersamaan untuk menentukan efek ubahan tersebut pada

ubahan terikat.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sutrisno Hadi (1993 : 70) populasi adalah seluruh penduduk atau

individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN di Kecamatan Ayah. Berdasarkan

data yang diperoleh dari UPT Dikpora Kecamatan Ayah, jumlah populasi kelas V

SDN Kecamat Ayah sebanyak 240 orang.

2. Metode Pengambilan Sampel

Mengacu pada tabel Morgan maka diperoleh jumlah sampel sebesar 148

orang. Adapun metode pengambilan sampel yang dipakai pada penelitian ini

adalah menggunakan teknik proporsional random sampling. Menurut Sutrisno

Hadi (1996:223) alasan penulis menggunakan random sampling ini adalah

memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Selain hal tersebut, Sutrisno Hadi (1996:223) mengatakan suatu

15

Page 2: Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

cara disebut random apabila peneliti tidak memilih-milih individu yang akan

ditugaskan untuk menjadi sampel penelitian. Teknik random sampling yang

dipergunakan adalah dengan cara undian. Langkah pertama adalah dengan

memberi nomor urut pada masing-masing sampel, setelah membuat nomor yang

dimasukkan kedalam gelas yang berlubang kemudian diambil sebanyak 148 kali.

Nomor yang keluar dipergunakan sebagai sampel penelitian. Sedangkan yang

dimaksud dengan proporsional adalah dimana tiap-tiap sub populasi mendapat

bagian atau kesempatan yang sama untuk menjadi sampel dalam penelitian.

Menurut M. Nasir (1988:360), untuk prosedur pengambilan sampel

dengan metode proporsional random sampling dipergunakan rumus sebagai

berikut :

ni =

Keterangan : ni : Jumlah sampel per sub populasi

Ni : Total sub populasi

N : Total populasi

n : Besarnya sample

Berdasarkan kriteria sampel di atas maka diperoleh distribusi sampling

sebagai berikut :

Tabel 1 .Distribusi samplingKelas VA VB VC VD VE VF Jumlah

Populasi 40 42 40 38 42 38 240

Sampel 25 26 25 23 26 23 148

Keterangan:

A = SDN yang berada di daerah pegunungan

B = SDN yang berada di daerah perbatasan kecamatan / pinggiran

C = SDN inti dari masing-masing gugus

D = SDN yang berada di dekat jalan utama

Page 3: Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

E = SDN yang berada daerah biasa

F = SDN yang berada di pelosok

C. Variabel dan Paradigma Penelitian

1. Identifikasi Variabel

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Variabel-

variabel bebasnya adalah gaya belajar dan minat baca. Hubungan antara variable-

variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat pada paradigma di bawah ini :

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

2. Definisi Operasional Variabel

Untuk mendapatkan kesamaan pengertian agar diperoleh komunikasi

yang benar dan tidak terjadi penaksiran yang salah tentang pengertian ubahan,

maka setiap ubahan tersebut perlu di definisikan secara operasional.

a. Minat baca dalam penelitian ini adalah kegiatan membaca yang dilakukan

baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah menyangkut materi

yang menambah ilmu pengetahuan.

b. Gaya belajar dalam penelitian ini adalah gaya belajar yang digunakan

siswa untuk belajar. Baik itu melalui auditor, visual maupun kinestetik.

c. Hasil belajar siswa adalah besarnya indeks prestasi (IP) / nilai pada rapor

yang dicapai siswa pada saat penelitian dilakukan

Prestasi Belajar

Gaya Belajar

Minat Baca

Page 4: Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini ada tiga variabel dua diantaranya variabel bebas,

yaitu gaya belajar dan minat baca. Sedang variabel terikatnya adalah hasil

belajar.

Untuk mengambil data dalam penelitian ini menggunakan metode

angket (kuesioner) dan dokumentasi.

1. Metode Angket

Angket merupakan sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 1987 : 124).

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan metode angket ialah

metode untuk mendapatkan data dengan daftar isian atau skala pertanyaan

yang diberikan kepada subyek penelitian. Data yang akan diperoleh

dengan metode angket ini adalah gaya belajar dan minat baca.

Metode angket ini digunakan dasar pertimbangan seperti yang

dikemukakan oleh Sutrisna Hadi (1984 : 157)

a. Bahwa subyek ialah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar

dan dapat dipercaya.

c. Bahwa interprestasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh

peneliti.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini ialah angket tertutup

langsung dengan metode pilihan/multiple choice.

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu cara untuk mengumpulkan

data dengan menggunakan bahan-bahan yang telah tersedia. Data yang

akan diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi ini adalah

Page 5: Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

hasil belajar siswa yang diperoleh melalui rapor siswa dan bagian

pengajaran.

E. Instrumen Penelitian

Seperti yang telah dikemukakan di atas, alat atau instrumen yang

digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ialah angket dan

dokumentasi. Ubahan gaya belajar dan minat baca instrumennya adalah

angket. Sedangkan untuk ubahan prestasi belajar siswa dengan

menggunakan dokumentasi.

1. Instrumen Tentang Gaya Belajar

Pengukuran tentang gaya belajar menyangkut kegiatan belajar

yang dilakukan baik melalui metode auditor, visual maupun kinestetik.

Untuk mengungkap data variabel gaya belajar dilakukan dengan

menggunakan angket, dengan model Likert yang menggunakan lima

pilihan jawaban.

Pertanyaan dan pernyataan yang telah disusun bersifat positif.

Jawaban untuk pernyataan yang bersifat positif, pilihan pertama diberi

skor 4, pilihan kedua diberikan skor 3, pilihan ketiga diberikan skor 2, dan

pilihan keempat diberikan skor 1.

Adapun penjabaran masing-masing indikator gaya belajar ke dalam

butir-butir dapat dilihat pada tabel 3.1. Sedangkan instrumennya

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Gaya Belajar

No Indikator Yang Diukur Nomor Butir Jumlah

1 Visual 2, 3, 6, 7, 12, 17, 19, 23,

25, 29, 30, dan 32

12 item

2Auditori 1, 4, 8, 11, 14, 15, 16,

20, 22, 31, dan 33.

11 item

3Kinestetik 5, 9, 10, 13, 18, 21, 24,

26, 27, 28, dan 34.

11 item

Jumlah 34 item

Page 6: Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

2. Instrumen Minat Baca

Minat baca didefinisikan sebagai kesadaran siswa membaca buku-

buku sebagai media penambah ilmu pengetahuan, kerelaan menerima

tugas-tugas yang menuntut siswa harus membaca, yang dirasa senang,

sungguh-sungguh, aktif dan konsisten dalam melakukan aktivitas

membaca disertai harapan akan memperoleh pengetahuan.

Untuk mengungkap data variabel minat baca dilakukan dengan

menggunakan angket, dengan menggunakan lima pilihan jawaban. Empat

jawaban ini berbentuk pilihan yang dapat di isi oleh responden dengan

memberi tanda contreng (˅) sehingga memudahkan dalam menjawabnya.

Untuk alternatif yang sangat mendukung diberikan skor 4, untuk yang

mendukung diberikan skor 3, untuk tidak mendukung diberikan skor 2,

dan sangat tidak mendukung diberikan skor 1.

Adapun penjabaran masing-masing indikator kegiatan minat baca

ke dalam butir-butir dapat dilihat pada tabel 3.2. Sedangkan instrumen

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Minat Baca

No Indikator yang Diukur Nomor Butir Jumlah

1Perhatian terhadap

bacaan

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10 item

2Rasa senang dalam

membaca

11,12,13,14,15,16,17,18,19,20 10 item

3 Aktif membaca 21,22,23,24,25,26,27,28,29,30 10 item

Jumlah 30 item

Page 7: Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

Instrumen-instrumen ini dibuat dan dikonsultasikan dengan dosen

pembimbing, karena itu dilakukan uji coba sebelum melaksanakan penelitian. Uji

coba ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan instrumen.

F. Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang di inginkan (Suharsimi Arikunto, 1991 : 136). Lebih lanjut

Suharsimi menjelaskan bahwa terdapat dua macam validitas, yaitu validitas logis

dan validitas empiris. Validitas logis merupakan validitas yang diperoleh dengan

suatu usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan

dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki. Validitas empiris merupakan

validitas yang diperoleh dengan jalan mencoba instrumen pada responden

penelitian.

Pengujian validitas logis instrumen dilakukan dengan mengkonsultasikan

butir-butir instrumen yang telah disusun kepada para ahli (judgment expert) dan

dosen pembimbing. Untuk pengujian validitas empiris dilakukan dengan

mencobakan instrumen pada sampel. Data yang diperoleh kemudian dianalisis

menggunakan teknik analisis butir yaitu dengan mengkorelasikan skor butir (X)

terhadap skor total instrument (Y). Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi

product moment dari Pearson.

n∑xy – (∑x) (∑y)

rxy =

{n∑x2 – (∑x)2} {n∑y2 – (∑y)2 }

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi Product Moment

n : Jumlah sampel

∑x : Jumlah skor butir

∑y : Jumlah skor total

Page 8: Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

∑xy : Jumlah perkalian skor butir dengan skor total

(Suharsimi Arikunto, 1991 : 206)

Apabila r hitung lebih besar dari r table ( df = n-2 ) atau table r nomor 98 yaitu

0.165 maka instrument tersebut valid dan layak digunakan untuk mengambil data

dan sebaliknya. Dari olah data dengan bantuan program komputer SPSS versi 16.0

for windows untuk instrumen gaya belajar didapatkan hasil 31 butir soal valid dan

3 butir soal gugur yaitu butir soal nomor 8, 30 dan 34 karena r hitung < r table.

Sedangkan untuk instrument minat baca didapatkan hasil 30 butir soal valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data (Suharsimi

Arikunto, 1991 : 145). Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan setelah

pengujian empiris dilakukan. Tujuannya adalah agar diperoleh hasil butir yang

gugur dari uji validitas empiris. Butir yang gugur tidak digunakan sedang yang

valid dilakukan pengujian reliabilitas instrumen.

Rentang skala yang digunakan pada penelitian ini adalah empat, sehingga

untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Crobach.

Keterangan :

rtt : Korelasi keandalan Alpha

∑si : Jumlah variansi bagian I

∑ st : Jumlah variansi total

N : Jumlah butir pertanyaan (Sugiyono, 1997 : 271)

Page 9: Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

Sebagai tolak ukur tinggi rendahnya koefisien reliabilitas digunakan

interprestasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006 : 257) sebagai berikut :

Tabel 3.3 Tingkat keterandalan instrumen penelitian.

Koefisien korelasi Tingkat keterandalan

0,800 – 1,000

0,600 – 0,799

0,400 – 0,599

0,200 – 0,399

Kurang dari 0,200

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

Hasil analisis dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows didapatkan

data sebagai berikut:

Tabel 3.4 Hasil Analisis SPSS 16.0 for Windows

Variabel Koefisien Alpha Kesimpulan

Gaya Belajar 0,719 Tinggi

Minat Baca 0,749 Tinggi

G. Teknik Analisis Data

Berdasarkan rumusan masalah yang ada dan jenis data dalam penelitian

ini berupa data interval, maka analisis data yang digunakan adalah teknik analisis

korelasi dan analisis regresi ganda.

a. Uji Prasayarat Analisis Data

a) Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk menentukan jenis apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Suharsimi Arikunto (2009: 301) menyatakan

bahwa “Uji normalitas sampel, tidak lain sebenarnya adalah mengadakan

pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang aka dianalisis”. Rumus

yang digunakan untuk uji Lilliefors adalah :

Page 10: Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

Keterangan : = Lilliefors

= peluang masing-masing nilai z

= frekuensi kumulatif relatif dari masing-masing z

Jika L0 lebih kecil dari Ltabel (L0 < Ltabel) maka data berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

b) Uji Linieritas Regresi

Uji linieritas yang dimaksud adalah regresi Y atas X1, dan regresi atas X2

b. Uji Analisis Data

Analisis data di dalam penelitian ini adalah untuk melakukan perhitungan

dalam rangka menjawab rumusan masalah dan untuk menguji hipotesis yang

telah diajukan.

a) Uji Korelasi

Uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment

untuk mengetahui hubungan antara variabel yang berjenis interval (Suharsimi

Arikunto, 2009: 327). Rumus yang digunakan adalah :

Dengan keterangan :

rxy = koefisien korelasi yang dicari

N = banyaknya subyek pemilik nilai

N XY - ( X) ( Y)

r xy = ---------------------------------------------------

N X2 – ( X)2 N Y2– ( Y)2

Page 11: Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

X = nilai variabel 1

Y = nilai variabel 2

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

POSITIF NEGATIF PENAFSIRAN

0.90 - 1.00 -0.90 - -1.00 Korelasi sangat tinggi (Very high)

0.70 - 0.90 -0.70 - -0.90 Korelasi tinggi (High)

0.50 - 0.70 -0.50 - -0.70 Korelasi sedang (moderate)

0.30 - 0.50 -0.30 - -0.50 Korelasi rendah (Low)

0.00 - 0.30 -0.00 - -0.30 Korelasi kecil (Little if any)

b) Uji Signifikansi Korelasi

Untuk mengetahui apakah hasil perhitungan korelasi signifikan atau

tidak, maka diperlukan uji signifikansi yaitu dengan uji t, adapun rumusnya

adalah :

Dengan keterangan :

th > t t = korelasi signifikan

th < t t = korelasi tidak signifikan

c. Analisis Regresi Linear 2 prediktor

Persamaan analisis regresi (anareg) 2 prediktor menurut Tulus Winarsunu

(2007: 194) adalah sebagai berikut:

Ŷ = a + b1X1 + b2X2

Keterangan:

Ŷ = prediksi

X1 dan X 2 = prediktor 1 dan 2

a = intersep

b dan c = koefisien regresi

Page 12: Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

Untuk menentukan harga a, b dan c digunakan rumus sebagai berikut:

Berikutnya menghitung taraf korelasi (r),dengan menggunakan rumus :

Selanjutnya menghitung koefisien determinasi menggunakan rumus :

R = r2

Uji Signifikansi Regresi

Uji signifikansi dihitung dengan menggunakan rumus :

Page 13: Kuantitatif - Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar - BAB III

Dengan keterangan

Freg > Ft, maka persamaan regresi signifikan