Kualitatif 2 Multipel Interaksi Gen

46
KULIAH GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN ( APRIL 2010) GENETIKA KUALITATIF MINGGU ii BY AGAPERY PATTINASARANY UNPATTI-aMBON

description

GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN

Transcript of Kualitatif 2 Multipel Interaksi Gen

Tujuan Kuliah

KULIAH GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN ( APRIL 2010)GENETIKA KUALITATIFMINGGU iiBYAGAPERY PATTINASARANYUNPATTI-aMBONTujuan Kuliah

Memperkenalkan teori pewarisan kualitatifbeberapa gen autosom dan sex-linked mempelajari ciri-ciri penting dalam spesies akuakultur yang diekspresi oleh gen autosom dan sexlinked memaksimalkan produktivitas melalui pemuliaan species targetDua atau lebih gen autosom

Jika dua atau lebih gen independen (autosom), masing2 gen mempengaruhi fenotif, gen tersebut bisa merupakan bagian dari fenotif atau kombinasi fenotif. Tiap gen diwariskan secara independen Banyak fenotipe dikendalikan oleh 2 atauLebih, kemungkinan interaksi gen a.l1. Interaksi non-epistatik2. interaksi epistatik Mendels law of independent assortment states:Two different genes will randomly assort their alleles during the formation of haploid cells

Interaksi non-epistatik

Dimana gen independen menghasilkan fenotipe terpisah dan tergantung pada ekspresi simultangen tersebut dan akan menghasilkan fenotip baru atau fenotip yang berbedaInteraksi non-epistatikDimana dua gen mengekspresikan fenotipe yang berbeda diwariskan independen dan adalah Dominan (lengkap)- Rasio Fenotip perkawinan heterozigot akan menjadi 9:3:3:1 (yaitu produk rasio 3:1 untuk gen terpisah)Interaksi non-epistatikContoh:Gen pengendalian pigmentasi pada PlatyfishGray, Gold, Ghost dan normal dari warna tubuh Dimana St gen kontrol produksi micromelanophore R gen mengendalikan produksi xanthophore Kedua gen menunjukkan dominasi lengkapChromatophores include: melanophores possessing blackish or brownish colors; guanophores/iridiophores possessing white colors; and lipophores/xanthophores possessing yellow, red, green, blue and other colors

(warna abu-abu)(warna kuning keemasan)abu-abukuning keemasantanpa warna (ghost)normalnormalInteraksi EpistatisEpistasis adalah di mana 1 gen memodifikasi atau menekan ekspresi gen yang lain Menghasilkan variasi dari normal 2 gen rasio fenotipik 9:3:3:1 Biasanya jumlah fenotipnya dikurangiInteraksi EpistatisEpistasis dominan;Jika alel dominan pada satu lokus (lokus epistatik), menghasilkan suatu fenotip tertentu (Khas), Gen kedua dapat berekspresi menghasilkan fenotip jika lokus pertama(epistatik) resesif homozigot. Gen kedua ini menghasilkan dua fenotif tambahan. Rasio fenotif dominan epistatik F2. 12:3:1Interaksi EpistatisCONTOH :Albinisme pada ikan mas dikendalikan oleh dominanepistatis pada 2 lokus gen (M dan S) M gen ketika hadir menghasilkan semua ikan mas berwarna gelap (lokus epistatik) - terlepas darigeneotype di S gen lain M ketika resesif (mm), S lokus dapat menghasilkan ikan mas baik berwarna terang (SS, Ss) atau albino (ss) Albinos hanya dapat dihasilkan ketika homozigot pada kedua lokus gen (ss, mm)

Interaksi EpistatisContoh - Pola sisik ikan Karp yang dikendalikan oleh dua gen- gen S yang mengontrol SISIKS alel dominan atas s dan menghasilkan fenotip tipe liar (bersisik). s alel homozigot resesif akan mengurangi jumlah dari sisik (Mirror)N gen (lokus epistatik) memodifikasi pola skala dominasi tidak lengkapN alel merubaha alel pola sisik (tipe liar)ikan mas ke dalam pola bergaris dan polam cermin ikan mas ke dalam tipe kulit /leather (tanpa sisik) ikan mas N alel mematikan dalam keadaan homozigot (NN) n alel tidak berpengaruh pada pola sisik

Tipe bergaris dan kulit/leather ikan mas tidak bisa breed true- Gen N harus dalam keadaan heterozigot untuk menghasilkan fenotipenya ikan mas tipe bersisik mungkin tidak bisa breed true tetapi dapat diproduksi oleh keadaan heterozigot (Ss, nn) ikan mas tipe Mirror (ss, nn) dapat breed true

Resesif epistatikTerjadi jika genotif resesif pada suatu lokus (lokus epiststik) menekan ekspresi fenotif lokus lain, genotif pada lokus kedua hanya dapat berekspresi jika ada alel dominan pada lokus epistatik (pertama)

Contoh pada warna bola mata ikan Mexican, warna black, brown dan pink pada mata ikan ini diatur oleh gen ab dan bw. ab lokus epistatik, abab menghasilkan genotif warna mata pink tampa memperdulikan alel bw, suatu alel dominan ab(+) diikuti bw menghasilkan fenotif warna mata brown.

EPISTATIS RESESIF

KESIMPULAN

GEN TERIKAT SEX KELAMIN (SEX-LINKED) Gen menempati lokus tertentu pada autosom ataupun kromosom sex, beberapa gen menenpati lokus pada krososom sex jantan, kromosom sex betina, hal ini akan berpengaruh pada fenotif kualitatifnya. Suatu fenotif hanya muncul pada suatu jenis kelamin tertentu dan tidak muncul pada jenis kelamin yang lain

GEN TERIKAT KROMOSON YGen yang terikat pada kromoson Y diwariskan dari induk jantan ke anak laki2, dan tidak akan ada pewarisan gen ke anak perempun (XX) kecuali jika terjadi kros over ke kromoson X. Fenotif gen Y-linked hanya terlihat pada jantanBagaimana memproduksi masculatus jantan ??

GEN TERIKAT KROMOSON X Fenotif Sex-Linked juga terjadi pada gen yang memempati kromoson X, dimana bentuk aksi gennya adalah simpel dominanGenotifFenotifXCpXCp Caudalis femaleXCpXCh Caudalis femaleXChXCh Transparent-tail femaleXCp YCaudalis maleXCh YTransparent-tail maleFENOTIF TERIKAT PADA SEX (SEX LIMITED)Gen terikat sex hanya ada pada satu jenis kelamin tertentu saja. Proses kros over antar kromoson sex bisa terjadi sehinga gen sex linked bisa berada pada kedua kromosom sex,

genotif alel alel terikat kromoson sex hanya berekspresi pada satu kelamin (sex) saja dan beberapa diantaranya ekspresi tergantung pada sex kelamin lain (Sex-limitid) pada ikan heterozigot(XY). Hal ini dikarenakan beberapa ekspresi genotif tergantung pada hormonal kromoson lain.

Contoh pada ikan fenotif Triginus (stripes on body) yang dikonrol oleh alel XTi dominan pada kromosom X. Fenotif ini pada kondisi normal tidak akan muncul pada ikan betina.Fenotif triginus adalah fenotif yang terbatasi (sex-limited) oleh keberadaan testoteron untuk dapat alel XTi berekspresi. Sehingga alel XTi tidak muncul pada ikan betina. Beberapa gen X linked ikan Gupy menghasilkan fenotif yang terbatas pada ikan jantan (Wingge, 1927).

Penanbahan methyltestoteron pada air dan pakan dapat untuk memunculkan fenotif tersebut pada ikan betina. GenotifFenotifXXGrey femaleXXTiGrey femaleXTiXTiGrey femaleX YGrey maleXTi YTriginus maleGEN DENGAN BANYAK ALELDalam populasi fenotif warna merupakan ekspresi genotif yang terdiri dari satu alel sampai banyak alel. Winge (1927) menjelaskan ada 18 gen yang mengatur warna pada ikan Gupy. Contoh gen yang memiliki alel lebih dari dua terdapat pada ikan medaka, yaitu pada pigmentasi nya melanophore yang terdapat pada gen autosomal. Gen B, dominan terhadap B dan b, B dominan terhadap b dan alel b adala resesif.GenotifFenotifBB,BB,BbFull melanin BB, BbVarigated or Mottled pigmentationbbMinimal melanin or noPada ikan Platyfish gen P meiliki 9 alel, P+, PM, PMc, PT, PCo, PC, PCc, PO, PD ( Gordon, 1956,1956; Kallman, 1975). Alel , P+ Menghasilkan fenotif Unspotted (Tampa spot), dan resesif terhadap alel lain, aksi gen lainnya Kodominan (alel selalu memiliki ekpresi fenotif) kombinasi alel heterozigot menghasilkan fenotif kombinasi dari dua fenotif. Secara teori Gen P menghasilkan 37 fenotif yang berbeda. Karena jada beberapa pola fenotif yang overloping, sehingga Jumlah fenotif yang muncul hanya 27 fenotif.Seleksi fenotipe kualitatif

Seleksi dapat digunakan untuk memproduksia) produk yang lebih menarik / berhargab) Mengurangi frekwensi kehadiran cacat yang nilainya lebih rendahc) Memberikan peningkatan pemahaman tentang bagaimana menyeleksi untuk sifat kuantitatif yang mungkin bekerjaSeleksi fenotipe kualitatifFaktor-faktor yang perlu dipertimbangkan1. Batasan biologis dari hewan2. Sifat yang harus diwariskan3. Sifat yang harus menunjukkan varians (minimal 2fenotipe)4. Biaya ekonomi / keuntungan sifat (fenotip) Seleksi Fenotip untuk produksi galur murniTujuan - Memperbaiki gen yang diinginkan- Semua hewan membawa fenotipe menguntungkan- Semua gamet membawa gen yang menguntungkan- Hanya mutasi yang dapat memperkenalkan gen yang tidak diinginkan- Dicapai melalui "pemusnahan"Tiga aturan dasar untuk pemilihanfenotipe kualitatif

1. Fenotip dikendalikan oleh homozigot resesif genotipe sifat difix melalui 1 fase seleksi2. Fenotip dikendalikan oleh 2/+ genotipe seleksi tidak dapat fix sifat uji keturunan3. Fenotip dikendalikan oleh heterozigotgenotipe mustahil untuk fix sifat cross 2individu homozigot. Harus diulang setiap musim kawinSeleksi homozigotfenotipe

Biasanya untuk memfix fenotip resesif Mudah jika merupakan gen dominasi lengkap,Tidak lengkap atau aditif Hanya langkah tunggal dalam seleksi

Bagaimana jika kita ingin menghasilkanpemuliaan populasi Red?

Memproduksi populasi galur murni komplit fenotipe dominan

Bagaimana jika kita ingin menghasilkan sebuah true breeding Populasi hitam nila bukan albino? Bisakah kita melakukan ini dengan kawin dua hitam Nila bersama-sama?

Pengujian progeni

Digunakan untuk menguraikan genotipe orang tua berguna dalam menghilangkan alel resesif individu dominan fenotip Kawin dengan yang resesif

The end .thank you.....jangan keluar sebelum absen