kualitas reservoar
-
Upload
anastasia-dwiayu -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
Transcript of kualitas reservoar
-
8/18/2019 kualitas reservoar
1/3
RESERVOIR DAN KUANTITAS RESERVOIR
Geologi Reservoir
Geologi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari sejarah dan struktur bumi dan bentuk-bentuk kehidupan di dalamnya, terutama seperti yang “terekam” dalam batuan.
Cabang ilmu ini sangat penting di dalam ilmu teknik reservoir untuk memperkirakan
akumulasi minyak yang mungkin terjadi. Pengetahuan geologi didasarkan pada
observasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan cabang-cabang ilmu yang lain.
Prinsip utama adalah the present is the key to the past ; yaitu bahwa proses yang
berlangsung dalam bumi pada masa kini pada dasarnya sama dengan yang terjadi
pada masa lalu. Dengan menggunakan pengetahuan tentang proses dan observasi
batuan dan formasi batuan, seorang petroleum geologist melakukan rekonstruksi
sejarah geologi dan menentukan apakah formasi yang sedang dipelajari mengandung
hidrokarbon atau tidak.
Suatu reservoir minyak tidak berupa sebuah gua bawah tanah yang besar seperti jika
kita mengartikan istilah oil pool . Reservoir merupakan suatu formasi yang terdiri dari
batuan dengan rongga yang sangat kecil, disebut pore , yang dapat menyimpan fluida.
Disamping mengandung berbagai jenis hidrokarbon, batuan reservoir umumnya
mengandung air asin. Fluida ini, dalam keadaan kesetimbangan, akan berada secara
berlapis dengan yang paling ringan (gas) berada paling atas, kemudian minyak, dan
yang terberat (air) berada paling bawah.
Untuk dapat menyimpan minyak, suatu reservoir harus mempunyai bentuk dan
konfigurasi tertentu serta mempunyai penyekat ( seal ) sehingga minyak dapat
terperangkap. Di samping itu, reservoir harus mempunyai porositas minimum – yaitu
batuan harus mempunyai ukuran rongga tertentu – dan reservoir tersebut harus
bersifat permeable – yaitu rongga-rongga tersebut harus saling berhubungan –
sehingga minyak dapat mengalir di dalam reservoir dan kemudian dapat
diproduksikan melalui sumur-sumur produksi.
-
8/18/2019 kualitas reservoar
2/3
Sejarah Pembentukan Bumi
Bumi diperkirakan terbentuk pada kira-kira 4.6 milyar tahun yang lalu dari awan debu
kosmik. Karena suatu planet tertarik oleh gaya gravitasinya sendiri, panas kompresi
dan elemen radioaktif menyebabkan gumpalan awan tersebut mencair dan mengeras.
Komponen terberat, umumnya terdiri dari besi dan nikel, terbenam ke pusat bumi dan
menjadi core . Mineral yang lebih ringan membentuk lapisan tebal mantle , dan
mineral-mineral lain yang mengandung aluminum, silicon, magnesium, dan elemen
ringan lain membentuk lapisan bebatuan tipis yang disebut crust .
Pada waktu masih muda, permukaan planet bumi tidak dapat ditempati mahluk hidup.
Batuan berbentuk cair (magma) bererupsi melalui ribuan rekahan ( fissures ) dan
gunung api. Di samping itu, muncul pula berbagai macam gas dan uap air yang
kemudian membentuk atmosfir awal yang tak beroksigen. Permukaan bumi kemudian
mendingin dan uap air berkondensasi untuk kemudian jatuh sebagai hujan purba yang
kemudian membentuk lautan. Sejalan dengan itu, lapisan crust bertambah tebal dan
lebih stabil. Geologist memandang crust ini sebagai kumpulan bentuk-bentuk
lempeng yang menyerupai jigsaw puzzle . Bedanya dengan jigsaw puzzle, lempeng-
lempeng crust ini bergerak dan berubah bentuk. Pada beberapa tempat bentuk-bentuk
tersebut saling tumpang tindih, bertabrakan, atau saling tarik satu dengan yang lain.
Ilmu yang mempelajari hal ini disebut dengan tektonik lempeng ( plate tectonics ).
Ada dua bentuk dasar crust yaitu oceanic crust dan continental crust . Oceanic crust
berupa lapisan tipis (ketebalan antara 5 – 7 mil) dan terbentuk dari batuan igneous
berat (batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin). Sedangkan Continental
crust berupa lapisan tebal (ketebalan antara 10 – 30 mil) dan relatif lebih ringan.
Karena perbedaan ini, suatu benua ( continent ) cenderung mengambang seperti
icebergs di atas “lautan” batuan yang lebih berat, kemudian muncul di atas
permukaan lautan ( sea level ), dan jika benua tersebut cukup tebal maka membentuk pegunungan. Tinggian benua tersebut kemudian secara perlahan tererosi oleh air dan
-
8/18/2019 kualitas reservoar
3/3
sebab lainnya. Partikel-partikel batuan kemudian terbawa ke laut dan terendapkan
menjadi lapisan sedimen yang tebal sepanjang pinggiran benua. Endapan ini
kemudian diperkuat oleh sementasi mineral dalam air dan oleh tekanan berat sedimen
di atasnya. Proses ini kemudian membentuk lapisan-lapisan batuan sedimen .
Kira-kira 1.5 milyar tahun setelah bumi terbentuk, organisme sederhana mulai muncul
di dalam lautan. Akan tetapi, bentuk yang lebih kompleks tidak muncul sampai kira-
kira 2.5 milyar tahun kemudian – pada permulaan periode Cambrian, hanya 550 juta
tahun yang lalu. Begitu pula tumbuhan belum terbentuk dan menyebar di atas
permukaan bumi sampai periode Devonian, kira-kira 350 juta tahun yang lalu. Karenakehidupan berevolusi secara kontinu sejak era Precambrian, fossil sisa-sisa binatang
(fauna) dan tumbuhan (flora) berlangsung dalam waktu dan orde tertentu. Geologist
telah mengklasifikasi batuan berdasarkan proses ini. Durasi era, period, dan epoch
diperkirakan berdasarkan studi mineral radioaktif. Adanya kehidupan purba sangat
penting dalam sejarah minyak sebagai bahan organik merupakan salah satu bahan
penting dalam pembentukan minyak.