KUALITAS PELAYANAN SOSIAL DI YAYASAN PANTI SOSIAL...
Transcript of KUALITAS PELAYANAN SOSIAL DI YAYASAN PANTI SOSIAL...
KUALITAS PELAYANAN SOSIAL DI YAYASAN PANTI
SOSIAL ASUHAN ANAK AL MUBAROKAH LEBAK BULUS
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwan dan Ilmu Komunikasi
untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
MAHMUD YUNUS
NIM 1112054100029
PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2017 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana strata 1 (S1) di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidyatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan jiplakan atau plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah
Jakarta.
Jakarta, 28 Agustus 2017
Mahmud Yunus
i
ABSTRAK
Mahmud Yunus
1112054100029
Kualitas Pelayanan Sosial di Panti Asuhan Al Mubarokah Lebak Bulus
Menurut buku jurnal Social Work Journal bahwa pelayanan sosial
merupakan wujud praktik pekerjaan sosial yang diwadahi dalam badan pelayanan
sosial. Hal tersebut sejalan dengan perubahan mindset dalam pemberian pelayanan
sosial. Upaya yang dilakukan panti sosial asuhan anak adalah memberikan
pelayanan sosial kepada anak terlantar yang tidak mempunyai orang tua, ayah, ibu
atau keluarga serta tidak mampu secara ekonomi. Untuk mewujudkan hal tersebut,
sangat diperlukan adanya peningkatan profesional pelayanan sosial, salah satunya
peningkatan kualiatas pelayanan dalam panti sosial. Pemerintah mengeluarkan
kebijakan melalui keputusan Menteri sosial RI No. 50/HUK/2004 tentang
standarisasi panti sosial.
Perumusan masalah skripsi ini adalah bagaimana kualitas pelayanan sosial
di Panti Asuhan Al Mubarokah Lebak Bulus. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan mengambil lokasi di Panti Asuhan Al Mubarokah Lebak Bulus.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara terhadap
pegawai panti, anak asuh dengan teknik Purposive Sampling dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan dengan memberikan analisis terhadap data yang telah
dikumpulkan dan disajikan lalu penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan
data dilakukan dengan cara melakukan triangulasi dan uraian rinci.
Hasil penelitian menunjukan Panti Asuhan Al Mubarokah Lebak Bulus
memberikan pelayanan sosial kebijakan melalui keputusan menteri sosial RI No.
50/HUK/2004 tentang standarisasi panti sosial dari dua macam standar panti. Dari
standar umum yang tidak memenuhi syarat yaitu seperti sumber daya manusia di
panti dalam unsur oprasional tidak memiliki pekerja sosial dan pelatih keterampilan
yang tetap, dalam pengembangan personil panti tidak dilakukan. Sarana dan
prasana di bagian keterampilan dan bimbingan fisik tidak adanya lapangan futsal
dan olahraga untuk anak bisa menjaga kebugaran tubuhnya, dalam pembiyaan panti
asuhan Al Mubarokah memiliki anggaran yang kurang dalam memenuhi kebutuhan
sehingga tidak optimal dalam pelaksaan pelayanan yang lainnya. Standar khusus
yang tidak terlaksana yaitu dalam tahap pelaksanaan pelayanan bimbingan
psikososial tidak adanya psikolog panti dalam melakukan tahap tersebut, dalam
tahap asesmen di konferensi kasus tidak ada catatan dari panti. Dalam kondisi
sekarang panti asuhan Al Mubarokah belum optimal dalam melakukan pelayanan
sosial.
Kata Kunci: Kulaitas, Pelayanan Sosial, Standar Khusus, standar Umum.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi yang telah
memberikan nikmat yang banyak, terutama nikmat sehat wal afiat sehingga
peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Shalawat teriring salam semoga tetap tercurah kepada Qudwah
Hasanah kita, Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya
yang senantiasa istiqomah sampai akhir zaman dan yang membawa ajaran Islam
sebagai rahmatan lil ‘alamin
Peneliti menyadari sepenuh hati bahwa penulisan skripsi masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan baik dari segala materi,
maupun pembahasan, dan tata bahasa. Hal ini disebabkan kemampuan peneliti
yang masih perlu belajar ilmu pengetahuan. Untuk itu, kritikan dan saran yang
bertujuan membangun sungguh merupakan masukan bagi peneliti demi
kesempurnaan skripsi ini. Oleh karena itu, sudah sepantasnya peneliti
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi. Suparto, M. Ed. Ph. D selaku wakil Dekan Akademik. Dr.
Roudhonah. MA selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum. Dr.
Suhaimi M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan para staf
yang membantu Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
2. Bapak Ismet Firdaus M.Si selaku pembimbing skripsi dengan
kesabarannya membimbing penulis dan rela meluangkan waktunya untuk
iii
memberikan bimbingan, masukan serta motivasi kepada peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Lisma Dyawati Fuaida M. Si selaku Ketua Program Studi
Kesejahteraan Sosial dan Ibu Hj. Nunung Khairiyah, MA selaku Sekretaris
Kesejahteraan Sosial dan Ibu Siti Napsiyah Ariefuzzaman, MSW selaku
dosen pembimbing akademik angkatan 2012 yang telah meluangkan dan
mengorbankan waktunya untuk memberikan perhatian, bimbingan, arahan,
kritik dan saran yang bermanfaat serta motivasi yang sangat besar kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Terima kasih kepada kedua orangtuaku tercinta, Muhammad soleh dan
Robiatul Adawiyah, yang penuh kasih sayang serta perhatiannya telah
memberikan dukung an moral dan materi, serta do’a terbaiknya yang
senantiasa dipanjatkan demi kesuksesan dan tercapainya cita-cita peneliti.
5. Para dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan seluruh Civitas
Akademika yang telah memberikan sumbangan wawasan keilmuan dan
membimbing peneliti selama mengikuti perkuliahan di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan
utama, terima kasih karena sudah membantu memberikan referensi buku
untuk skripsi penulis.
7. Bapak Mucklis Akbar, selaku Ketua Panti Asuhan Al Mubarokah yang
telah memberikan izin dan informasi kepada peneliti untuk mengadakan
penelitian di Panti Asuhan Al Mubarokah.
iv
8. Ibu Yulyana, Ibu Romlah, Bapak Aden Jainudin dan teman-teman di Panti
Asuhan Al mubarokah yang telah membantu memberikan informasi dan
data-data untuk peneliti dalam mengerjakan skripsi.
9. Terima kasih untuk kaka-kakaku, Neneng Mimi Eka Mana, Sandy Maylaz,
Ai Sinta Lestari, Muhammad Khairurasyid, terima kasih karena selalu
mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis.
10. Teman terbaik dan terindah penulis dan penyemangat, Retnowati Yuniar
yg selalu membantu penulis setiap butuh bantuan.
11. Sahabat-sahabat setia penulis, Yoga Febri Ramdani, Wawan Hermawan,
Muhammad Iqbal Maulana, Fachri, Erik Faturrohman, Nikmal Perdana
Harahap, Muhammad Ainurrafiq, Eka Putra Prasetio yang selalu ada untuk
membantu, memotivasi dan memberikan semangat disaat penulis
mengalami kesusahan dan kebingungan dalam mengerjakan skripsi. Serta
dengan adanya canda dan tawa dari mereka membuat hati penulis terhibur
sehingga mengurangi rasa penat penulis saat penyusunan skripsi ini.
12. Teman-teman seperjuangan di Kesejahteraan Sosial angkatan 2012
terimakasih atas dukungan, semangat dan juga kesempatan menjadi teman
dan keluarga selama kurang lebih empat tahun di UIN .
13. Terakhir kepada semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan namanya,
namun telah ikut berpartisipasi membantu dan mendoakan penulis dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Dengan tak mengurangi rasa
hormat, penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih.
v
Demikianlah skripsi ini peneliti buat dan peneleti persembahkan. Peneliti
berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan semua pembaca
pada umumnya. Sekali lagi peneliti mengucapkan terimakasih.
Ciputat, 28 Agustus 2017
Mahmud Yunus
1112054100029
vi
DAFTAR ISI ABSTRAK ............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1
B. Pembatasan Masalah .................................................................................................... 14
C. Perumusan Masalah...................................................................................................... 14
D. Tujuan Penelitian.......................................................................................................... 14
E. Manfaat Penelitian........................................................................................................ 14
F Tinjauan Pustaka .......................................................................................................... 15
G. Metodologi Penelitian .................................................................................................. 16
1. Pendekatan Penelitian .............................................................................................. 16
2. Jenis Penelitian ........................................................................................................ 16
3. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................................. 17
4. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 17
5. Teknik Penulisan ..................................................................................................... 19
6. Teknik Analisis Data ............................................................................................... 19
7. Teknik Keabsahan Data ........................................................................................... 19
8. Sistematika Penulisan .............................................................................................. 20
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................................... 22
A. Kualitas......................................................................................................................... 22
1. Pengertian Kualitas .................................................................................................. 22
2. Indikator Kualitas .................................................................................................... 22
B. Pelayanan Sosial ........................................................................................................... 23
1. Pengertian Pelayanan Sosial .................................................................................... 23
2. Fungsi Pelayanan Sosial .......................................................................................... 25
C. Standar Playanan Sosial dalam Panti ........................................................................... 27
1. Standar Umum ......................................................................................................... 27
vii
2. Standar khusus ......................................................................................................... 30
D. Panti Asuhan ................................................................................................................ 32
1. Pengertian Panti Asuhan .......................................................................................... 32
2. Tujuan Panti Asuhan ................................................................................................ 34
3. Fungsi Panti Asuhan ................................................................................................ 35
BAB III PROFIL LEMBAGA ........................................................................................... 37
A. Latar Belakang Berdirinya Lembaga ........................................................................... 37
B. Dasar Hukum................................................................................................................ 38
C. Tujuan, Visi dan Misi Lembaga ................................................................................... 38
1. Visi ........................................................................................................................... 38
2. Misi .......................................................................................................................... 38
3. Tujuan ...................................................................................................................... 39
D. Sasaran pelayanan ........................................................................................................ 39
E. Biodata Lengkap Panti ................................................................................................. 39
F. Struktur Manajemen Panti ............................................................................................ 40
G. Deskripsi Pekerjaan ...................................................................................................... 41
H. Sarana Pendukung Pelayanan....................................................................................... 42
1) Foto Keadaan di Panti .............................................................................................. 41
2) Sarana Perlengkapan di Panti Asuhan Al Mubarokah ............................................. 44
I. Pendanaan..................................................................................................................... 47
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA .................................................................... 50
A. Pelayanan sosial yang di berikan oleh panti asuhan Al mubarokah ............................ 50
B. Standar Umum .............................................................................................................. 51
C. Standar Khusus ............................................................................................................. 70
BAB V PENUTUP ............................................................................................................... 85
A. Kesimpulan................................................................................................................... 85
B. Saran 88
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 90
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar Nama Pegawai Panti Asuhan Al Mubarokah 41
Tabel 2 Sarana perlengkapan Panti Asuhan Al Mubarokah 45
Tabel 3 Oprasional Rutin Perbulan dan Pertahun 46
Tabel 4 Sumber Dana/Sumber Pembiyaan 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak adalah potensi dan generasi penerus perjuangan bangsa
keberhasialan bangsa dimasa yang akan datang akan sangat tergantung pada
situasi dan kondisi eksistensi anak dimasa sekarang, oleh karena itu anak
memiliki posisi dan peran yang sangat strategis bagi keberlangsungan bangsa
dan negara. Anak juga akan menjadi asset yang potensial bagi pembangunan
apabila mereka diberi kesempatan untuk dibina dan dikembangkan sebisa
mungkin untuk tumbuh dan berkembang secara baik fisik, mental, sosial,
berakhlak mulia serta memperoleh perlindungan dan pendidikan untuk
menjamin kesejahteraanya.
Anak jika kesejahteraan terpenuhi, maka anak dapat tumbuh dan
berkembang secara wajar dapat memberikan kontribusi positif bagi masyrakaat
dan pembangunan bangsa. Sebaliknya jika mereka mengalami berbagai
hambatan dalam tumbuh kembangnya atau yang sering disebut dengan anak
terlantar dapat menjadi beban bagi masyrakat. Mereka bisa melakukan
percobaan dengan obat-obatan, bergabung dengan geng, bergabung dengan
kelompok keagamaan, atau mempertimbangkan bagaimana ia cocok dalam
masyarakat dan nilai apa yang ia anut. Mereka dalam tahap ini digambarkan
2
sebagai masa dimana anak tidak puas, memberontak, dan kebingungan
indentitas.1
Banyak sekali anak-anak yang tidak mendapatkan haknya untuk
mendapatkan pelayanan sosial, sehingga anak-anak menjadi terlantar dan tidak
mempunyai masa depan. Masalah anak terlantar mengalami kenaikan dan
penurunan dari tahun ke tahun.
Menurut pusat data dan informasi direktorat kesejahteraan sosial anak,
kementrian sosial RI mencatat jumlah anak terlantar di seluruh Indonesia pada
tahun 2016 sebayak 232.894 anak, tahun 2010 sebanyak 159.230 anak, tahun
2011 turun menjadi 67.607 anak, dan pada tahun 2015 menjadi 33.400 anak.
Sedangkan anak yang terlantar yang mendapatkan program kesejahteraan sosial
anak baru mencapai 6.000 pada tahun 2016. Dalam hal ini kementrian sosial
mendeklarasikn Indonesia bebas anak jalaan pada tahun2017 melalui
peningkatan kerjasama lintas kementrian, lembaga, pemeritahan daerah, dunia
usaha, orangtua, anak dan masyarakat dalam penanganan anak yang terlanar.2
Pada dasarnya kompleksitas permasalahan anak terlantar disebabkan
oleh berbagai faktor antara lain: 1) konflik keluarga, 2) anak terlantar yang
mengalami masalah dalam sistem pengasuhan seperti yang dialami anak yatim
piatu, anak yatim, anak piatu, anak dari orangtua tunggal, anak dengan ayah
dan ibu tiri, anak yang dari keluarga yang kawin muda dan anak yang tidak
diketahui asal usulnya (anak yang dibuang orangtuanya), 3) anak yang
1 Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak (Jakarta: Kencana, 2010), h.120
2 http://rehsos.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=1988
diakses pada hari kamis 13 Juli 2017 pukul 10.36 wib
3
mengalami masalah dalam cara pengasuhan seperti anak yang mengalami
tindakan kekerasan baik secara fisik, sosial maupun psikologis, anak yang
mengalami eksploitasi ekonomi dan seksual serta anak yang diperdagangkan,
4) anak yang kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi seperti anak yang kurang gizi
dan anak yang tidak bersekolah atau putus sekolah (kemiskinan).3
Hal inilah yang kadang membuat anak terlantar sering hidup dan
berkembang dibawah tekanan dari stigma atau cap sebagai penggangu
ketertiban. Sangat sedikit yang berpihak kepada anak-anak tersebut, sementara
dengan memberikan belas kasihan juga bukan merupakan solusi yang tepat,
karena anak-anak tersebut bukan anak-anak yang perlu dibelaskasihani tetapi
yang diperlukan adalah bagaimana kebutuhan anak-anak pada umumnya yaitu
perlindungan, kasih sayang, dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Dengan
segala keterbatasan dan himpitan hidup anak-anak tersebut tetap maju, mereka
memiliki daya juang dan daya tahan yang tinggi dalam mengatasi kemiskinan.
Dengan demikian, yang dibutuhkan dalam hal ini bukan belas kasihan tetapi
lebih kepada pengakuan, penerimaan, dan dukungan moral dalam menjalani
kehidupan agar tumbuh kembang anak-anak terlantar ini tidak terhambat dan
dapat berkembang secara wajar. Maka dari itu peran orangtua, masyarakat dan
pemerintah harus mampu memberikan pelayanan sosial yang terbaik bagi anak-
anak ini.
3 Chatarina Rusmiyati, Jurnal Kesejahteraan Sosial:”Wujud Panti Asuhan
Hidayatullah dalam Penanganan Masalah Anak Terlantar,” no. 3 (Juni 2008) h. 46-54.
4
Terkait dengan penjelasan diatas dikhususkan kepada anak yatim piatu,
anak yang terlantar, atau anak yang kedua orangtuanya tidak mampu untuk
memenuhi standar hidup shingga anak dititipkan kepada panti asuhan.
Dalam firman Allah SWT ayat Al-Qur’an surat An-Nisa : 9 dibawah
ini:
Artinya:
Dan hendaklah takut kepada ALLAH orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada ALLAH dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar. (QS.An-Nisa:9).4
Dari dalil diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan
anak-anak, khususnya anak-anak yatim piatu dan anak-anak terlantar karena
ketidak-mampuan orangtuanya pdahal mereka adalah penerus bangsa. Terkait
dengan hal itu, ayat diatas mengajarkan kepada kita yang lemah diatas adalah
anak yatim piatu dan anak terlantar untuk memperhatikan kesejahteraan anak-
anak. Selain itu, dalil daiatas menerangkan kepada kita sebagai masyarakat atau
4 Soenarjo, Al-Quran dan terjemahannya (Jakarta :Dapertemen Agama RI,2003) h
237.
5
instansi terkait untuk tidak meninggalkan dan memberikan perawatan atau
pengasuhan yang baik untuk anak-anak yatim piatu dan anak yang terlantar.
Are within institutions comes from The St-Petersburg-USA Orphanage
Research Team (2008). This team initiated an intervention program designed
to improve the social-emotional relationship experience of Russian children
birth to 4 years living in baby homes, which is also the first quasi-
experimentalattempt to change attachment classifications within an institution.
It consisted of (1) staff training (emphasizing sensitive, responsive, and
developmentally appropriate interactions), and (2) structural changes
(assigning two primary caregivers to smaller age- and disability-integrated
groups, terminating transitions of children to new wards, establishing a
“Family Hour” for primary caregivers to be with their children). These
interventions provided significant change in the social and emotional behavior
of typically developing children and for children with disabilities, although the
latter group needed longer.5
Perawatan didalam institusi berasal dari Riset Panti Asuhan St
Petersburg Amerika Serikat Tim (2008). Tim ini memprakarsai program
intervensi yang dirancang untuk meningkatkan hubungan sosial emosional
anak-anak Rusia Lahir sampai 4 tahun tinggal di rumah bayi, yang juga
5 Wiley Blackwell, Child Development“Attachment and Emotional Development
in Institutional Care: Characteristics and Catch Up”,(Monographs of The Society for
Research in Child Development, 2016), Hal 84.
6
merupakan percobaan kali pertama yang mencoba mengubah klasifikasi
lampiran di dalam sebuah institusi. Ini terdiri (1) pelatihan staf (menekankan
sensitif, responsif, dan perkembangan interaksi yang tepat), dan (2) perubahan
struktural (menugaskan dua primer pengasuh ke kelompok yang berusia lebih
muda dan cacat, menghentikan transisi anak-anak ke lingkungan baru,
membentuk jam keluarga untuk sekolah dasar pengasuh untuk bersama anak
mereka). Intervensi ini diberikan secara signifikan Perubahan perilaku sosial
dan emosional anak-anak yang biasanya berkembang dan untuk anak anak
cacat, meskipun kelompok yang terakhir membutuhkan lebih lama eksposur
dan pola hasil terkadang berbeda.
Namun kenyataanya ada beberapa panti asuhan yang memprihatinkan
dalam bentuk pelayanan sosial terhadap anak asuhnya, berita mengejutkan,
menyedihkan dan memprihatinkan terjadi di panti asuhan The Samuel is Home.
Anak-anak yang diasuh oleh panti asuhan The Samuel mendapatkan perlakuan
kekerasan dan penyiksaan, sekalipun mereka salah tidak sepantasnya disiksa.
Dari 30 anak yang diasuh, ada sebanayak 17 anak menjadi korban kekerasan
dan penelantaraan, tak bisa dielakan lagi pihak kepolisian akhirnya turun tangan
memeriksa pemilik/pendiri panti tersebut. Buruknya pengelolaan di panti itu
sudah diketahui publik, sehingga KPAI bahkan mendesak agar anak-anak di
panti itu diambil alih perawatannya oleh kementerian sosial. Diperparah lagi,
7
panti tersebut tidak sah secara hukum yaitu tidak memliki izin lingkungan dan
oprasional, sehingga exsistensinya illegal.6
Pemerhati perempuan dan anak Sri Woerjaningsih mengatakan
Indonesia mengalami permasalahan serius terkait manajemen panti asuhan
sihingga perlu dilakukan tata ulang. Akibat buruknya tata kelola panti asuhan
kasus pelecehan seksual maupun perdagangan manusia banyak yang terjadi.
Untuk itu dia meminta agar panti asuhan ditata ulang, karena semangat
kehadiran panti asuhan untuk membantu anak-anak terlantar dapat tumbuh dan
berkembang secara baik. Permasalahan kekerasaan seksual di panti asuhan
Samuel merupakan fakta kasus yang tidak menutup kemungkinan terjadi di
panti asuhan lain. Dia juga meminta agar polisi tidak hanya bekerja menunggu
kasus yang dilaporkan, akan lebih baik jika mencari fakta terhadap aktivitas
panti asuhan. Begitu juga dinas sosial setempat hendaknya melakukan evaluasi
secara regular terhadap kelayakan panti asuhan yang ada.7
The stability of the caregivers is another serious problem related to
institutionalcare. It should be realized that a 4:1 or 6:1 infant/caregiver ratio
inreality does not refer to a room with four to six children and a caregiver,
butperhaps 20–30 children in a room with four to six caregivers. Taking shifts,
6 http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/03/19/85386/derita-panti-
asuhan-siapa-bertanggung-jawab/ diakses pada hari Rabu 22 November 2017 pukul 16.45
wib.
7 https://www.antaranews.com/berita/422831/pemerhati-manajemen-panti-asuhan-
indonesia-memprihatinkan diakses pada hari Rabu 22 November 2017 pukul 17.08 wib.
8
vacations,and staff turnover into account, it is clear that children in
institutionsusually are cared for by many different caregivers; by the age of 4
some childrenhave had asmany as 50 different caregivers (e.g., Tizard&Rees,
1975), or 50–100 by age 2 (The St. Petersburg-USA Orphanage Research
Team, 2008), hampering the development of an attachment relationship with a
stable caregiver. In the Metera Babies Center, the caregivers usually remained
the same for many years, often until they retired; however, the fact that they
work in shifts in large groups hampers attachment formation. Moreover,
caregivers are often untrained, or trained to look after the infants and take
physical care of them but not to interact with the children.8
Stabilitas pengasuh adalah masalah serius lainnya yang terkait dengan
kelembagaan. Perlu disadari bahwa rasio anak/ pengasuh 4:1 atau 6:1 di
indonesia kenyataannya tidak mengacu pada sebuah ruangan dengan empat
sampai enam anak dan pengasuh, tapi Mungkin 20-30 anak di sebuah ruangan
dengan empat sampai enam pengasuh. Mengambil shift, liburan, dan
perputaran staf diperhitungkan, jelas bahwa anak-anak di institusi biasanya
dirawat oleh banyak pengasuh. Pada usia 4 tahun beberapa anak telah memiliki
sebanyak 50 pengasuh berbeda (mis., Tizard & Rees, 1975), atau 50-100 pada
usia 2 tahun (Tim Penasihat Panti Asuhan St. Petersburg-AS, 2008),
menghambat perkembangan hubungan keterikatan dengan pengasuh yang
8 Wiley Blackwell, Child Development“Attachment and Emotional Development in
Institutional Care: Characteristics and Catch Up”, (Monographs of The Society for Research
in Child Development, 2016), Hal 84.
9
stabil. Di Pusat Bayi Metera, para pengasuh biasanya tetap sama selama
bertahun-tahun, seringkali sampai mereka pension. Namun, fakta bahwa
mereka bekerja di Pergeseran dalam kelompok besar menghambat
pembentukan perlekatan. Apalagi, pengasuh sering tidak terlatih, atau dilatih
untuk merawat bayi dan merawat secara fisik dari mereka tapi tidak berinteraksi
dengan anak.
Dalam Laporan Penelitian Kualitas Pengasuhan Anak di Panti Sosial
Asuhan Anak (PSAA) di Indonesia, Penelitian ini dilakukan di 6 provinsi di
Indonesia (Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku) yang menghasilkan suatu
asesmen mendalam mengenai kualitas pengasuhan di 36 panti asuhan dan di
satu panti asuhan yang merupakan model nasional yang diselenggarakan oleh
Depsos. Salah satunya di PSAA Al Ikhlas kabupaten Lombok barat provinsi
nusa teggara barat. Ditemukan bahwa pelayanan pengasuan di panti swasta
belum optimal dalam kelengkapan struktur lembaga dan pengasuhan kepada
anak asuhnya seperti, Mengingat panti ini belum mempunyai maksud dan
tujuan atau visi dan misi sendiri maka untuk ke depan pihak panti sebaiknya
merumuskannya demi arah pengembangan panti yang jelas. Dalam
memformulasi kebijakan panti, khususnya dalam hal peraturan dan sanksi
terhadap anak asuh, hendaknya pihak panti memadukan antara sumber-sumber
ajaran Islam sebagai justifikasi hukuman atas tindakan indisipliner misalnya
dengan wawasan tentang perlindungan anak. Dengan demikian tidak akan
terjadi hukuman yang mengganggu kondisi fisik atau psikis anak, mengganggu
perkembangan mental anak, atau menodai martabat anak. Dalam hal
10
penerimaan anak asuh, selain diperhatikan kondisi sosial dan ekonomi anak,
sebaiknya diperhatikan juga kondisi psikologis (psikis) anak. Hal ini untuk
mendeteksi apakah anak punya masa lalu yang kelam yang kemungkinan dapat
menghambat perkembangannya, dari segi pelayanan, ada baiknya panti mulai
dengan sistem pelayanan yang lebih individual dengan cara membuat rencana
pelayanan individual, sehingga perkembangan anak dan arah pelayanan anak
tidak selalu bersifat general dan massal, sebagai rasa tanggung jawab panti
terhadap anak asuh dan mempersiapkannya menjadi alumni yang berlapangan
kerja, sebaiknya pula panti membekali anak dengan pendidikan life skill yang
serius, mengenai personal care, panti sebaiknya memperhatikan kecukupan
gizi makanan anak seperti memberikan buah dan susu serta makanan tambahan
seperti snack dan kacang hijau secara temporer, untuk tenaga sumber daya
manusia atau staf, sebaiknya panti mulai memikirkan untuk menjadikan panti
ini lebih terorganisir dengan lebih baik lagi yaitu dengan mengadakan
perekrutan dan seleksi untuk semua posisi seperti pendidik, pengasuh, pekerja
sosial, psikolog, petugas medis, dan juru masak, panti juga harus membenahi
sistem pelayanannya agar lebih berbasis kepada masyarakat, Panti juga harus
membenahi administrasi panti, mengingat semua perbaikan yang harus
dilakukan tergantung juga dari sumber keuangan, maka untuk menghasilkan
keuangan tersebut perlu terus semakin dipikirkan strategi fundrising panti
secara lebih inovatif, kreatif, dan variatif.9
9 Lisma Dyawati Fuaida, Tuti Kartika, Untung Basuki, Kualitas Pengasuhan Anak di
Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) di PSAA Al Ikhlas kabupaten Lombok barat provinsi nusa
teggara barat, (Departemen Sosial RI, 2007). Hal. 53-54.
11
Pelayanan sosial merupakan wujud praktek pekerja sosial yang
diwadahi dalam badan pelayanan sosial. Hal tersebut sejalan dengan perubahan
dalam pemberian pelayanan sosial. Upaya yang dilakukan panti sosial asuhan
anak adalah memberikan pelayanan sosial berupa perawatan, pengasuhan dan
pembinaan kepada anak terlantar yang tidak mempunyai kedua orangtua atau
keluarga serta tidak mampu secara ekonomi.10
Berdasarkan dengan penjelasan diatas penting bagi kita untuk
memberikan pengasuhan kepada anak yatim piatu dan anak terlantar sehingga
kebutuhan anak-anak yatim piatu dan anak-anak terlantar dapat terpenuhi
dengan baik.
Kaitannya dengan pelayanan sosial yang berkualitas, panti sosial
asuhan anak Al-Mubarokah merupakan lembaga institusi pengganti fungsi
keluarga dalam melaksanakan program kegiatannya yaitu perawatan dan
program pemberian pelayanan sosial kepada anak asuh seperti anak-anak yatim
piatu dan anak terlantar berupa pelayanan fisik dan kesehatan, pelayanan
mental spiritual, pelayanan pendidikan, pelayanan bimbingan dan pelatihan
keterampilan.
Pemberian pelayanan sosial kepada anak asuh seperti anak-anak yatim
piatu dan anak terlantar dapat terpenuhi dengan baik tidak terlepas dari faktor-
10 Social Work Journal, “Pelayanan Sosial di Bidang Pendidikan pada Faith Based
Organization”, Vol 5, No 1, 2015, hal. 30.
12
faktor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan sosial yaitu, sumber
daya manusia, ketersediaan anggaran operasional, ketersediaan sarana dan
prasarana panti, partisipasi pihak instansi terkait, partisipasi keluarga dan
masyarakat. Sehingga dapat terpenuhinya kebutuhan hidup anak dan terhindar
dari keterlantaran serta diharapkan siap untuk mandiri.
Dengan pemberian pelayanan sosial, maka lembaga panti sosial asuhan
anak merupakan salah satu yang memiliki tugas pokok terhadap pelayanan
sosial dan fungsi untuk memberikan pelayanan berupa perawatan, pengasuhan,
dan pembinaan bagi anak-anak yang mengalami masalah sosial, agar mereka
dapat tumbuh kembang secara wajar dan mengembalikan anak dari
keterlantaran kedalam kehidupan yang layak. Sehingga dengan berdirinya panti
sosial asuhan anak Al-mubarokah ini anak-anak yang mengalami masalah
sosial dapat teratasi.
Untuk mewujudkan hal terebut, sangat diperlukan adanya peningkatan
professioanal pelayanan sosial, salah satunya adalah peningkatan kualitas
pelayanan sosial dalam panti asuhan. Pemerintah mengeluarkan kebijakan
melalui keputusan mentri sosial RI No. 50/HUK/2004 tentang standarisasi panti
sosial.11
Panti sosial dalam UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak,
telah menyatakan pentignya pengasuhan anak oleh orangtua dan keluarga,
11 https://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=print&sid=327 Diakses
pada Hari Selasa Tanggal 18 Juni pukul 08.05.
13
tetapi hal tersebut belum sepenuhnya terpenuhi. Meningkatnya jumlah panti
dari tahun ketahun menunjukan sangat diperlukannya upaya perbaikan pada
berbagai lembaga agar mengedepankan pelayanan sosial yang bersntandar. UU
Nomer 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial, dapat dilihat sebagai
lembaga kesejahteraan sosial (LKS) yaitu organisasi sosial atau perkumpulan
sosial yang melaksanakan penyelengaraan kesejahteraan sosial yang dibentuk
oleh masyarakat, baik berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.12
Pelayanan sosial tidak hanya berusaha memperbaiki keluarga, kebutuhan hidup
seperti sandang, pangan dan papan. Tetapi juga merupakan pelayanan yang
berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia pada pisikologis,
pendidikan dan juga kesehatan.
Panti sosial asuhan anak Al-Mubarokah lebak bulus merupakan salah
satu panti asuhan yang menerapkan pola pelayanan sosial bagi anak asuh.
Anak-anak diharapkan mempunyai wawasan pengetahuan yang tinggi disertai
dengan penanaman nilai agama yang berimbang. Anak asuh baru di lepas ketika
tela lulus dari sekolah menengah atas (SMA). Pihak panti hanya bisa mengasuh
anak hanya sampai lulus SMA karena keterbatasan dari pihak panti ketika anak
sudah beranjak dewasa.
12 Undang-undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
14
Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti sangat tertarik untuk
melakukan penelitian terkait dengan kualitas pelayanan sosial di yayasan panti
sosial asuhan anak dan karna panti asuhan tersebut belum pernah diteliti oleh
peneliti khususnya di jurusan kesejahteraan sosial.
Maka berdasarkan penjelasan diatas penulis bisa menyimpulkan bahwa
panti asuhan memiliki peranan yang signifikan terhadap perkembangan
generasi bangsa yang lebih baik khususnya bagi anak-anak yatim piatu dan
anak-anak terlantar. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ Kualitas Pelayanan Sosial di Yayasan Panti Sosial
Asuhan Anak Al-Mubarokah Lebak Bulus”.
B. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang terkait dengan judul diatas sangat luas, sehingga
tidak mungkin dapat diteliti dengan seksama seluruhnya. Peneliti memberi
ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti sejauhmana Kualitas Pelayanan
Sosial di Yayasan Panti Sosial Asuhan Anak Al-Mubarokah.
C. Perumusan Masalah
Bagaimana kualitas pelayanan sosial di Yayasan Panti Sosial Asuhan
Anak Al-Mubarokah ?
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui seberapa besar kualitas pelayanan sosial di yayasan
panti sosial asuhan anak Al-Mubarokah.
15
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitan ini adalah:
a. Secara akademis, memberikan sumbangan yang positif pengembangan
ilmu kesejahteraan sosial secara nyata mengenai standar pelayanan
sosial.
b. Secara teoritis, dapat memepertajam kemampuan penulis didalam
bidang penulisan karya ilmiah dan menambah khasanah penulis tentang
kualitas pelayanan sosial.
c. Secara praktis, dapat digunakan sebagai bahan masukan,, pertimbangan
dan sebagai bahan evaluasi khususnya bagi anak di panti sosial asuhan
anak Al-Mubarokah.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian dan penulisan judul ini, penulis terlebih
dahulu mengadakan tinjauan pustaka terhadap skripsi dan laporan penelitan
yang menjadi ide awal dan referensi penulis dalam penelitian dan karya ilmiah
penulis yaitu:
1) Skripsi yang berjudul “Peran Pekerja Sosial Terhadap Pendidikan Anak
Terlantar (Studi Khasus di Panti Asuhan Anak Putra Utama 03 Tebet
Jakarta Selatan). Skripsi ini ditulis oleh Fitriyah, pada tahun 2011.
Skripsi ini berisi tentang peran pekerja sosial/pengasuhan di PSAA PU
03 Tebet Jakarta Selatan yang dominan sebagai pendidik dan perentara.
16
2) Laporan penelitian yang berjudul “Kualitas Pelayanan Sosial Anak
Terlantar dalam Panti Yayasan Berbasis Agama Islam di Kecamatan
Ciputat”. Laporan penelitian ini ditulis oleh Ismet Firdaus, M.Si pada
tahun 2014. Berisi tentang pelayanan sosial yang bersetandar dari
Kementerian Sosial RI.
3) Laporan penelitian yang berjudul ”Kualitas Pengasuhan Anak di Panti
Sosial Asuhan Anak (PSAA) di PSAA Al Ikhlas kabupaten Lombok
barat provinsi nusa teggara barat”. Laporan penelitian ini ditulis oleh
Lisma Dyawati Fuaida, Tuti Kartika dan Untung Basuki pada tahun 2006-
2007. Berisi tentang Suatu gambaran yang komprehensif tentang kualitas
pengasuhan di panti asuhan anak di Indonesia, bukti dan analisis yang
diperlukan untuk mendukung kebijakan dan standard yang tepat dan
efektif untuk anak-anak yang membutuhkan pengasuhan alternative dan
pengetahuan serta kapasitas bagi mitra-mitra utama untuk melakukan
asesmen/penilaian dan membangun basis untuk mengembangkan
sistem pengaturan panti asuhan.
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, menggunakan metode kualitatif.
Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
17
prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.13
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif. Yaitu penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan
suatu masalah atau keadaan suatu pristiwa dengan sebagaimana adanya
berdasarkan fakta-fakta yang tampak, sehingga sekedar untuk
mengungkap fakta, hasil penelitian ini ditekankan pada pemberian
gambaran secara obyektif tentang keadaan yang sebenarnya dari obyek
yang diselidiki.14
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan bertempat di panti Asuhan Al-
Mubarokah No.46c jalan pasar jumat lebak bulus, pondok pinang
kebayoran lama, Jakarta selatan, 12310. Penelitian ini akan berlangsung
pada bulan januari 2017 sampai bulan Juli 2017.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan interview (wawancara), observasi (pengamatan), dan
dokumentasi.
13 Lexy J Moleong, Metologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), h.6.
14 Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press,1991), h.31.
18
a. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai tekik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit atau lebih kecil.
b. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data berbeda dengan
wawancara dan kuesioner yang harus berkomunikasi dengan
orang, maka observasi bersifat tidak terbatas pada orang, tetapi
juga obyek-obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi
mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang penting dalam proses-proses
pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan
observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar.15
15 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2013), h.137-145.
19
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya, monumental dari seseorang.
Dokumentasi yang berbentuk tulisan misalnya catatan hatian,
sejarah kehidupan, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumntasi
yang berbentuk karya misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan
lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni,
yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain.
Dokumentasi ini digunakan juga sebagai data pengingat dari
wawancara maupun observasi yang dilakukan oleh peneliti.
5. Teknik Penulisan
Teknik penulisan dalam penelitian ini berpedoman pada buku
pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis dan diserasi) yang
diterbikan oleh Center For Quality Development and Assurance
(CEQDA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Teknik Analisis Data
Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain. Sehingga dapat
mudah difahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang
lain. Analisa data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
20
menjabarkannya kedalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun
kedalam pola, memilih mana yang diceritakan kepada orang lain.16
7. Teknik Keabsahan Data
Dalam menentukan keabsahan data adalah dengan teknik
triagulasi. Dimana triagulasi adalah untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dari
wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner.
Bila dengan teknik pengujian kredibilitaas data tersebut, menghasilkan
data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut
kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, memastikan data
yang mana yang dianggap benar, atau mungkin semuanya benar, karena
sudut pandangnya berbeda-beda.17
8. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan sekripsi ini, secara sistematis
pembagiannya dibagi kedalam lima bab, yang terdiri dari sub-sub bab,
adapun sistematikanya sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
16 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2013), h.244.
17 Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2013), h.274.
21
Bab ini terdapat latar belakang masalah, pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode
penelitian dan sistematika penelitian skripsi.
BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan
peneliti sebagai panduan dan melakukan analisa dalam
penelitian ini berkaitan dengan masalah dan objek yang
akan diteliti.
BAB III PROFIL LEMBAGA
Bab ketiga merupakan gambara umum mengenai Panti
Sosial Asuhan Anak Al-Mubarokah yang penulis teliti.
BAB IV HASIL TEMUAN PENELITIAN DAN ANALISIS
DATA
Dalam bagian penulisan ini menjelaskan secara rinci
mengenai temuan lapangan yang disesuaikan dengan
tujuan penelitian. Temuan lapangan terdiri dari hasil
pengamatan/observasi dan wawancara mendalam
terhadap informan. Data yang dihasilkan kemudian akan
dianalisis dengan tinjauan pustaka yang sebelumnya
menjadi pertimbangan dalam perumusan pedoman
pertanyaan dalam mengkaji informasi.
BAB V PENUTUP
22
Bab ini berisikan kesimpulan atas hasil penelitian dan
saran. Kesimpulan memberikan ringkasan hasil temuan
di lapangan serta pembahasan yang disesuaikan tinjauan
pustaka.
23
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kualitas
1. Pengertian Kualitas
Menurut istilah kata kualitas berarti mutu, yaitu tingkat baik buruknya
sesuatu.18 Kualitas memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Heizer dan
rider mendefinisikan kualitas sebagai kemampuan produk atau jasa
memenuhi kebutuhan pelanggan. Akan tetapi banyak pakar dan organisasi
yang mencoba mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya
masing-masing seperti dibawah ini: 19
Dalam hal ini dimaksudkan kualitas dalam panti asuhan seperti
pelayanan-pelayanan yang disediakan untuk anak yang tinggal di panti
dalam penyatuan kebutuhan akan sandang, pangan dan pemenuhan
kebutuhan tempat tinngal anak, serta pelayanan pendidikan, baik formal di
sekolah maupun non-formal di dalam lingkungan panti seperti kedisiplinan
shalat berjamaah 5 waktu, pengajian dan bimbingan belajar.
18 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka ,2002), h.203
19 Prof. Dr. Wibowo, SE, M. Phil, Menejmen Kinerja (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Prerasada, 2012) cet. Ke-6, h.1 37
24
2. Indikator Kualitas
Seperti yang dijelaskan diatas, bahwa para pakar telah mendefinisikan
kualitas secara beragam menurut pendapatnya masing-masing, begitu juga
dengan indicator kualitas. David A Gavin mengemukakan kategori kritis
dari kualitas, yaitu:20
a. Performance (kinerja), karakteristik kinerja produk.
b. Feature (profil), aspek sekunder dari kinerja, atau kinerja tambahan
dari suatu produk.
c. Reliability (dapat dipercaya), kemungkinan produk malfungsi atau
tidak berfungsi dengan baik, dengan konteks ini produk produk atau
jasa dapat dipercaya dalam menjalankan fungsinya.
d. Conformance (kesesuaian), kesesuaian atau cocok dengan\keinginan
atau kebutuhan konsumen.
e. Serviceability (kepelayanan), kecepatan, kesopanan, kompetensi,
mudah diperbaiki.
f. Perceived quality (Kualitas yang dipersepsi), kualitas dalam
pandangan pelangan atau konsumen.
B. Pelayanan Sosial
1. Pengertian Pelayanan Sosial
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI 2001:646), pengertian
pelayanan yaitu:
20 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan (Bandung: Refika Aditama, 2010),
h.226-227
25
a. Perihal atau cara melayani.
b. Usaha melayani kebutuhan orang lain dengan mengharapkan imbalan
(uang atau jasa).
c. Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan barang dan jasa.
Pelayanan sosial dalam arti luas adalah setiap pelayanan yang
dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial manusia sedangkan
dalam arti sempit ialah pelayanan yang diberikan kepada sebagian
masyarakat yang kurang atau tidak beruntung.21
Romanyshyn memberikan arti pelayanan sosial sebagai usaha-usaha
untuk mengembalikan, mempertahankan dan meningkatkan keberfungsian
sosial individu-individu dan keluarga melalui sumber-sumber sosial
pendukung dan proses-proses yang meningkatkan kemampuan individu-
individu dan keluarga untuk mengatasi stress dan tuntunan-tuntunan
kehidupan sosial yang normal.22
Dari pengertian tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa
pelayanan itu merupakan suatu kegiatan yang diberikan seseorang atau
lembaga untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Dalam pelayanan sosial
terdapat jenis-jenis pelayanan dalam memenuhi kebutuhan anak asuh
yaitu:23
21 Edi Suharto, Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2004) h.52.
22 Warto, dkk. Efektifitas Program Pelayanan Sosial di Panti dan Non Panti
(Yogyakarta, B2P3KS Press, 2009) h. 10
23 Dwi Heru Sukoco, Kemitraan dalam Pelayanan (Jakarta: Badan Pelatihan dan
Pengembangan Sosial, 2006) h. 106-107.
26
a. Pelayanan pengasramaan
Pelayanan ini memberikan tempat tinggal sementara kepada
klien. Dengan pelayanan ini klien dapat menginap, tidur dan
menyimpan miliknya..
b. Pelayanan Pemakanan
Pelayanan ini memberikan makanan dan minuman berdasarkan
menu yang telah ditetapkan agar mendapatkan gizi yang sehat dan
terjamin nutrisinya.
c. Pelayanan konsultasi
Pelayanan ini memberikan bimbingan untuk meningkatkan
kemauan dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain,
menjalankan peranan sosial, memenuhi kebutuhan dan pemecahan
masalah.
d. Pelayanan pemeriksaan kesehatan
Pelayanan ini mengontrol dan mengecek kesehatan klien oleh
tenaga medis agar diketahui tingkat kesehatannya.
e. Pelayanan pendidikan
Pelayanan ini memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengikuti pendidikan formal seperti sekolah dan pendidikan non-
formal didalam lembaga.
2. Fungsi Pelayanan Sosial
Kegiatan pelayanan sosial perlu dilaksanakan karena berfungsi sangat
urgent untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan sosial baik
27
secara individu maupun kelompok. Menurut muhidin, program pelayanan
sosial berfungsi sebagai berikut:24
a. Pelayanan sosial untuk sosialisasi dan pengembangan, dimaksudkan
untuk mengadakan perubahan dalam diri anak dan pemuda dalam
program pemeliharaan, pendidikan dan pengembangan. Tujuannya
adalah untuk menanamkan nilai-nilai masyarakat dalam usaha
pengembangan kepribadian anak.
b. Pelayanan sosial untuk penyembuhan, perlindungan dan rehabilitasi,
berujuan untuk melaksanakan pertolongan kepada seseorang baik
secara individu maupun secara kelompok (keluarga dan masyarakat)
agar mampu mengatasi masalahnya.
c. Pelayanan akses, yaitu pelayanan yang membutuhkan adanya birokrasi
modern, perbedaan tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat
terhadap berbagai perbedaan kewajiban atau tanggung jawab,
diskriminasi dan jarak geografi antara lembaga pelayanan dan orang-
orang yang memerlukan pelayanan sosial mempunyai fungsi sebagai
akses untuk menciptakan hubungan secara sehat antara berbagai
program, sehingga dapat berfungsi dan dimanfaatkan oleh
masyararakat.
24 Sumar Sulistyo, dkk., Pengkajian Kebutuhan Pelayanan Sosial Bekas Anak Negara
(Yogyakarta:B2P3KS, 2005), h.18
28
M. Titmuss mengemukakan bahwa funsi pelayanan sosial adalah
sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesejahteraan individu, kelompok, serta masyarakat
untuk masa sekarang dan mendatang.
b. Melindungi masyarakat.
c. Investasi manusiawi yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan
sosial.
d. Sebagai program kompensasi bagi orang-orang yang tidak mendapat
pelayanan sosial.
3. Standar Pelayanan Sosial dalam Panti
Standar panti sosial adalah ketentuan yang memuat kondisi dan kinerja
tertentu bagi penyelenggaraan sebuah panti sosial atau lembaga pelayanan
sosial lainnya yang sejenis. Adapun yang dimaksud dengan panti sosial
adalah lembaga pelayanan kesejahteraan sosial yang memiliki tugas dan
funsi untuk meningkatkan kualitas SDM dan memberdayakan para
penyandang masalah kesejahteraan sosial kea rah kehidupan normative
secara fisik, mental, maupun sosial. Ada dua macam standa di panti yaitu:25
25 Ismet Firdaus, M.Si, Kualitas Pelayanan Sosial Anak Terlantar dalam Panti
Yayasan Berbasis Agama Islam di Kecamatan Ciputat, Pusat Penelitian dan Penerbitan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta1436 H/2014
M. h 32-33.
29
1) Standar Umum
Standar umum adalah ketentuan yang memuat kondisi dan kinrja
tertentu yang perlu dibenahi bagi penyelenggaraan sebuah panti sosial
jenis apapun. Setandar umum panti sebagaimana dimaksud adalah:
a. Kelembagaan, meliputi:
Legalitas organisasi, mencakup bukti legalitas dari instansi yang
berwenang dalam rangka memperoleh perlindungan dan
pembinaan profesionalnya.
Visi dan misi, memiliki landasan yang berpijak pada visi dan
misi.
Organisasi dan tata kerja, memiliki struktur organisasi dan tata
kerja dalam rangka penyelenggaraan kegiatan
b. Sumber Daya Manusia, mencakup dua aspek:
1. Aspek penyelenggaraan panti, terdiri 3 unsur:
Unsur Pimpinan, yaitu kepala panti dan kepala-kepala unit
yang ada dibawahnya.
Unsur Oprasional, meliputi pekerja sosial, instruktur,
pembimbing rohani dan pejabat fungsional lainnya.
Unsur Penunjang, meliputi pembinaan asrama, pengasuh,
juru masak, petugas kebersihan dan supir.
2. Pengembangan Personal Panti.
30
Panti sosial perlu memiliki program pengembangan SDM bagi
Personil panti.
c. Sarana Prasarana, mencakup:
Pelayanan Teknis, mencakup pralatan asesmen, bimbingan
sosial, keterampilan fiik dan mental.
Perkantoran, memiliki ruangan kantor, ruang rapat, ruang tamu,
kamar mandi, WC, peralatan kantor seperti alat komunikasi, alat
transportasi dan tempat penyimpanan dokumen.
Umum, memiliki ruang makan, ruang tidur, mandi dan cuci,
kerapihan diri, belajar, kesehatan dan pralatannya (serta ruang
perlengkapan).
d. Pembiayaan
Memiliki anggaran yang berasal dari sumber tetap maupun tidak
tetap.
e. Pelayanan Sosial Dasar
Memiliki pelayanan sosial dasar untuk pemenuhan kebutuhan
sehari-hari klien, meliputi makan, tempat tinggal, pakaian,
pendidikan dan kesehatan.
f. Monitoring dan Evaluasi, meliputi:
Monev Proses, yakni penilian terhadap proses pelayanan yang
diberikan kepada klien.
31
Monev Hasil, yakni monitoring dan evaluasi terhadap klien.
Untuk melihat tingkat pencapaian dan keberhasilan klien setelah
memperoleh pelayanan.
2) Standar Khusus
Standar khusus adalah ketentuan yang memuat hal-hal tertentu yang
perlu dibenahi bagi penyelengaraan sebuah panti sosial atau lembaga
pelayanan sosial lainnya yang sejenis sesuai dengan karakteristik panti
sosial. Standar khusus panti seperti yang tertuang pada keputusan
menteri sosial RI Nomer: 50/HUK/2004 tersebut, merupakan bentuk-
bentuk pelayanan yang akan diberikan oleh panti. Standar khusus ini
memuat sejumlah kegiatan yang sistematis sebagai proses pelayanan
yang diberikan oleh pekerja sosial, psikolog, dokter, paramedic,
pendidik dan teaga professional lainnya. Kegiatan pelayanan pada
standar khusus sangat tergantung kepada kondisi, karakteristik,
permasalahan dan kebutuhan klien. Kegiatan pelayanan meliputi:26
a. Tahap Pendekatan Awal.
Pada tahap pendekatan awal dilaksanakan kegiatan sosialisasi
program, penjaringan/penjangkauan calon klien, penerimaan dan
registrasi serta konferensi kasus.
26 Ismet Firdaus, M.Si, Kualitas Pelayanan Sosial Anak Terlantar dalam Panti
Yayasan Berbasis Agama Islam di Kecamatan Ciputat, Pusat Penelitian dan Penerbitan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta1436 H/2014
M. h 33-35.
32
b. Tahap Pengungkapan dan Pemahaman Masalah (Asesmen).
Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan analisis kondisi klien,
keluarga, lingkungan, karakterisrik masalah, sebab dan implikasi
masalah, kapasitas mengatasi masalah dan sumber daya.
c. Tahap Perencanaan Program Layanan.
Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan penetapan tujuan pelayanan,
penetapan jenis pelayanan yang dibutuhkan oleh klien dan sumber
daya yang akan digunakan.
d. Tahap Pelaksanaan Pelayanan
Pada tahap pelaksanaan pelayanan terdapat beberapa bentuk
kegiatan yang dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan,
karakteristik, permasalahan klien, sebagai berikut: Pertama,
Bimbingan Fisik dan Kesehatan, Pemeliharaan fisik dan
Kesehatan, Terapi Fisik, Pemeliharaan Kebugaran, Pelayanan
Menu dalam rangka peningkatan gizi, Orientasi Mobilitas. Kedua,
Bimbingan keagamaan. Ketiga, Bimbingan Psikososial. Keempat,
bimbingan sosial: Bimbingan Daily Living Activity (DLA),
bimbingan relasi sosial, Bimbingan Itegrasi Sosial dan Bimbingan
Rekreasi. Kelima, Bimbingan idividu: pelayanan Konseling
Individu dan Pelayanan Terapi Sosial. Keenam, Penyiapan
Lingkungan Sosial: Penyiapan lingkungan keluarga, Penyiapan
Lingkungan di sekitar kehidupan klien (tetangga, Teman sebaya,
33
dan Masyarakat sekitar), penyiapan lingkungan sosial klien secara
luas (sekolah, dunia usaha, dll), Praktek BelajarKerja dan Instalasi
Produksi/orkshop.
e. Tahap Pasca Pelayanan.
Pada tahap ini bentuk pelaksanaan pelayanan terdiri atas: pertama,
Penghentian Pelyanan, penghentian pelayanan dilakukan setelah
klien selesai mengikuti proses pelayanan dan telah mencapai hasil
pelayanan sesuai rencana yang telah ditetapkan. Kedua, Rujukan,
kegiatan rujukan dilaksanakan apabila klein membutuhkan
pelayanan lainnya yang tidak tersedia dalam panti. Ketiga,
Pemulangan dan Penyaluran, Kegiatan pemulangan dan penyaluran
dilaksanakan setelah klien dinyatakan berhenti atau selesai
mengikuti proses pelayanan. Proses pemulangan yaitu klien
dikembalikan kepada pihak keluarga atau sanak saudara dan
lingkungan tempat klien tinggal. Proses penyaluran yaitu klien
disalurkan kepada perusahaan/tempat kerja/instansi yang berminat
memperkejakan klien sesuai dangan bidang dan jenis keterampilan
yang dimiliki klien. Keempat, Pembinaan Lanjut, berupa kegiatan
untuk memonitor dan memantau klien sesudah mereka bekerja atau
kembali ke keluarga.
34
C. Panti Asuhan
1. Pengertian Panti Asuhan
Panti secara etismologi berarti rumah, tempat (kediaman), sedangkan
asuhan berarti bimbingan atau didikan, jadi panti asuhan ialah
tempat/rumah untuk membimbing. Sedangkan panti asuhan secara
terminology adalah rumah tempat mengasuh, membimbing, merawat anak
yatim, piatu, yatim piatu dan sebagainya.27
Secara konseptual dapat dikatakan bahwa panti asuhan adalah suatu
lembaga yang memberikan pelayanan sosial kepada anak-anak terlantar
(yatim dan dhu’afa), memberikan pelayanan pengganti perwakilan anak-
anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial pada anak asuh,
sehingga anak asuh mendapat kesempatan yang luas dan memadai bagi
perkembangan kepribadian sesuai dengan yang diharapkan sebagaian dari
peneru cita-cita bangsa dan sebagai insane yang aktif dalam pembangunan
sosialnya.28
Dari pengertian panti asuhan yang sudah di jelaskan, terlihat bahwa
panti asuhan merupakan alah satu bentuk panti sosial sebagai tempat yang
memberikan pelayanan sosial dalam usaha kesejahteraan sosial bagi anak
27 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), cet. Ke -7 ed ke -2, h727
28 Depsos RI, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyantunan dan Pengetasan Anak
Terlantar Melalui Panti Asuhan Anak, (Jakarta:Binkesos,2004), h 3.
35
terlantar dan anak yatim piatu guna memperoleh kesempatan yang sama
dengan yang lainnya bagi perkembangan sebagai generasi bangsa kearah
pembangunan.
Panti asuhan adalah sebagai salah satu saranaa yang sangat efektif
dalam menjawab permasalahan yang terjadi dalaam proses program
pelayanan sosial, karena melalui pelayanan sosial yang ada di panti asuhan
juga dapat mengetahui bagaimana proses pelayanan sosial yang dapat
berguna buat anak-anak yang ada di panti asuhan. Panti asuhan sebagai
tempat tinggal bagi anak-anak kurang mampu dan terlantar serta yatim
piatu sebagai tempat bimbingan, panti asuhan juga bergerak dalam
pembinaan dari melahirkan sumber daya manusia yang baik dan
berkualitas dengan sifat-sifat pelayanan yang ada di panti asuhan.
2. Tujuan Panti Asuhan
Tujuan panti asuhan menurut Departemen Sosial Republik Indonesia
(1997:6) yaitu:29
a) Panti asuhan memberikan pelayanan yang berdasarkan pada profesi
sosial kepada anak terlantar dengan cara membantu dan
membimbing mereka kearah perkembangan pribadi yang wajar
serta mempunyai keterampilan kerja, sehingga mereka menjadi
29 Soehartono, Panti Asuhan dalam Era Reformasi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2006), h 34
36
anggota masyarakat yang dapat hidup layak dan penuh tanggung
jawab baik terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat.
b) Tujuan penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial anak di
panti asuhan adalah terbentuknya manusia-manusia yang
berkepribadian matang dan berdedikasi mempunyai kerja yang
mampu menopang hidupnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan panti asuhan adalah
memberikan pelayanan sosial, bimbingan keterampilan kepada anak asuh
agar menjadi manusia yang berkualitas.
3. Fungsi Panti Asuhan
Adapun fungsi panti asuhan itu dibagi menjadi dua bagian yaitu:30
1) Fungsi Panti Asuhan Sebagai Pengganti Fungsi Keluarga
Dalam UU No.4/19/1979 disebutkan bahwa anak yang terlantar
karena suatu sebab orangtuanya melalaikan kewajibannya sehingga
kebutuhan anak tidak terpenuhi dengan wajar baik secara rohani,
jasmani maupun sosial. Dan kondisi itulah diperlukan institusi yang
dapat mengganti orangtua/keluarga sehingga anak diharapkan dapat
berkembang secara wajar, insitusi ini disebut dengan panti asuhan.
30 Hasbullah, Praktik Pengasuhan Anak di Panti Sosial Anak, Kajian pada Beberapa
Panti Sosial Asuhan Anak di Kalimantan Selatan, Tesis Sarjana (Jakarta: Perpustakaan
Nasional, 1997), h 19-20.
37
Anak sebagai bagian dari keluarga yang diharapkan agar seluruh
kebutuhan fisik, mental maupun sosial termasuk pendidikan terpenuhi
dengan baik akan tetapi dengan keterbatasan orangtua misalnya faktor
ketidakmampuan ekonomi, kecocokan, perceraian rumah tangga dan
sebaginya sehingga perkembangan anak menjadi terhambat.
2) Fungsi Panti Asuhan Sebagai Kesejahteraan Sosial Anak
Melaksanakan pelayanan kesejahteraan sosial anak atas dasar
pendekatan pekerja sosial, atas dasar ini maka funsi panti asuhan
adalah:
a. Mengembangkan yang menitik beratkan pada keefektifan
pelaksanaan peran panti asuhan, tanggung jawab kepada anak
asuh dan orang lain. Fungsi menitik beratkan pada pengembangan
fungsi potensi dan kemampuan anak itu sendiri.
b. Perlindungan yang ditujukan untuk mengembalikan dan
menanamkan fungsi sosial anak dengan membentuk kelompok-
kelompok antara anak asuh dan lingkungan sekitarnya
c. Pelayanan sosial di panti asuhan untuk anak-anak asuh mereka.
38
BAB III
PROFIL LEMBAGA
A. Latar Belakang Berdirinya Lembaga
Anak merupakan generasi perubahan yang nantinya akan merubah
bangsa ini menjadi lebih baik lagi kedepannya. Oleh karena itu, anak harus
mendapatkan perawatan dan perlindungan yang baik, sehingga ia akan dapat
tumbuh berkembang secara optimal dan bisa berdayaguna bagi bangsa dan
negara.
Namun pada kenyataannya, masih banyak anak yang berasal dari
keluarga yang bermasalah dengan perekonomiannya (miskin), kurang
mendapatkan perhatian atau bahkan diterlantarkan oleh keluarganya sendiri.
Dan tidak sedikit dari mereka yang disuruh bekerja oleh orangtuanya demi
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Jika hal yang demikian seperti ini
dibiarkan terus menerus terjadi, akan sangat berdampak pada tumbuh
kembangnya anak, dan tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan
permasalahan sosial baru kedepannya.
Pada awal berdirinya tahun 1969, oleh Hj Umi Siti Fatimah yang
seorang diri mendirikan panti asuhan karna banyak dilingkungan sekitarnya
anak yatim piatu, sehingga didirikanlah panti asuhan Al-Mubarokah lebak
bulus. Tanah panti asuhan Al-Mubarokah adalah tanah waqaf yang memiliki
39
luas tanah 1.800m2 . Panti asuhan Al-Mubarokah sekarang di pimpin oleh H.
Muklish Akbar.
Panti Sosial Asuhan Anak Al-Mubarokah merupakan panti yang
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan dan perlindungan
terhadap anak dari ketelantaran agar mereka dapat tumbuh dan berkembang
secara wajar. Selain itu, fokus pelayanan yang diberikan oleh panti asuhan Al-
Muarokah ini yaitu pendidikan sekolah formal dan pendidikan agama non-
formal.31
B. Dasar Hukum
1. Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945.
2. UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
3. UU No. 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak.
C. Tujuan, Visi dan Misi Lembaga
1. Visi
Memberikan pelayanan pada anak terlantar agar mereka menjadi
anggota masyarakat yang dapat hidup layak dan penuh tanggung jawab, baik
terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat.32
2. Misi
Panti asuhan sebagai pengganti orangtua/keluarga sementara bagi anak
yang bermasalah sosial.
31 Hasil Wawancara Pribadi dengan Bapak Muklis Akbar, Jakarta Selatan, 20 Februari
2016
32 Arsip Yayasan Panti Asuhan Al Mubarokah
40
Panti asuhan sebagai rumah sosial tempat kelangsungan hidup sementara
tumbuh kembang, perlindungan anak, serta peran dan partisipasi anak.
Meningkatkan kualitas pelayanan sosial panti.
3. Tujuan
Yayasan Panti Asuhan Al Mubarokah berfungsi sebagai tempat
pelayanan sosial, kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang secara wajar
dan membentuk anak yang beriman, bertaqwa, berkarakter ahlak mulia, berilmu
pengetahuan, sehat dan mandiri, serta sebagai penerus generasi penerus bangsa.
D. Sasaran Pelayanan
1. Anak terlantar dan anak yatim piatu.
2. Keluarga yang sudah tidak mampu membiayai anaknya dan keluarga yang
sudah tidak mampu memberikan kasih sayang kepada anaknya.
3. Masyarakat.
E. Biodata Lengkap Panti
1. Jenis Panti : Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA)
2. Nama Panti : Yayasan Panti Asuhan Al-Mubarokah
3. Alamat : Jln. Pasar Jum’at No. 46
4. Kelurahan : Lebak Bulus
5. Kecamatan : Kebayoran Lama
6. Kota : Jakarta Selatan
7. Provinsi : DKI Jakarta
8. Telpon : 081385185111
41
9. Kapasitas : 100 orang anak asuh
10. Jumlah Anak : 67 orang
F. Struktur Manajemen Panti
1. Struktur Organisasi
Struktur Organisi Kepegawaian
Panti Sosial Asuhan Al-Mubarokah
Sumber: Panti Asuhan Al mubarokah33
33 Hasil Pengamatan Peneliti di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 15 Maret
2017
42
G. Deskripsi Pekerjaan
1. Pelindung dan pemimpin panti asuhan berperan dalam memimpin dan
mengambil keputusan atau kebijakan di panti sosial asuhan anak Al-
Mubarokah.
2. Ketua panti berperan menyelenggarakan, melaksanakan, penyususnan
rencana program dan kegiatan yang akan di jalankan.
3. Serketaris umum dan serketaris berperan dalam pengurusan surat menyurat
dan pengelolaan kepegawaian.
4. Bendahara berperan dalam anggaran yang akan dikeluarkan oleh panti dan
menyimpan keuangan panti sosial asuhan anak Al-Mubarokah.34
Tabel
Daftar Nama Pegawai
Panti Sosial Asuhan Anak Al-Mubarokah
No. Nama Jabatan
1. Siti soleha Pimpinan Panti Asuhan
2. M. Muclich Akbar Ketua Panti Asuhan
3. H. wijaya Kusuma Serketaris Umum
4. Yulyana Bendahara
5. Abd. Rochman Serketaris
6. Ahmad jainudin Pengasuh
7. Murtani Pengasuh
8. Sri rahayu Pengasuh
9. Romlah Febriani Pengasuh
34 Hasil Wawancara dengan Bapak Mucklis Akbar, Jakarta Selatan, 20 Februari 2017
43
10. Ustd. Ridwan Guru Agama
Sumber: Panti Asuhan Al Mubarokah.35
H. Jumlah Anak Asuh PSAA AL-Mubarokah
Kapasitas daya tampung panti asuhan Al-Mubarokah ditetapkan dengan
keputusan kepala dinas sosial dengan memperhatikan azas kemanusiaan,
keamnanan, keselamatan dan kenyamanan. Kapasitas panti asuhan ini adalah
100 orang dan di tempati oleh 67 anak asuh.
I. Sarana Pendukung Pelayanan Sosial
Sarana pendukung di panti asuhan Al-Mubarokah untuk menunjang
aktivitas didalam panti, sarana pendukung panti dapat dilihat sebagai berikut:
1. Foto Keadaan Panti
Gambar 1 Gambar 2
Asrama Asrama
Sumber:Panti Asuhan Al Mubarokah36 Sumber:Panti Asuhan Al Mubarokah37
35 Hasil Wawancara dengan Bapak Mucklis Akbar, Jakarta Selatan, 20 Februari 2017
36 Hasil Pengamatan Peneliti di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 15 Maret
2017.
37 Hasil Pengamatan Peneliti di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 15 Maret
2017.
44
Gambar 3 Gambar 4
Ruang Makan Ruang belajar
Sumber:Panti Asuhan Al Mubarokah38 Sumber:Panti Asuhan Al Mubarokah39
Gambar 4 Gambar 5
Perpustakaan Ruang Tamu
Sumber:Panti Asuhan Al Mubarokah40 Sumber:Panti Asuhan Al Mubarokah41
38 Hasil Pengamatan Peneliti di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 15 Maret
2017.
39 Hasil Pengamatan Peneliti di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 15 Maret
2017.
40 Hasil Pengamatan Peneliti di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 15 Maret
2017.
41 Hasil Pengamatan Peneliti di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 15 Maret
2017
45
Gambar 7 Gambar 8
Ruang Kantor Ruang Dapur
Sumber:Panti Asuhan Al Mubarokah42 Sumber:Panti Asuhan Al Mubarokah43
Gambar 8 Gambar 9
Aula dan Musholah Kamar Mandi
Sumber:Panti Asuhan Al Mubarokah44 Sumber:Panti Asuhan Al Mubarokah45
42 Hasil Pengamatan Peneliti di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 15 Maret
2017
43 Hasil Pengamatan Peneliti di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 15 Maret
2017
44 Hasil Pengamatan Peneliti di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 15 Maret
2017
45 Hasil Pengamatan Peneliti di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 15 Maret
2017
46
2. Sarana Perlengkapan di Panti Asuhan Al-Mubarokah
Tabel
Sarana Perlengkapan di Panti Asuhan
No Jenis Sarana Unit/ruang
Kapasitas
Layak Kurang Layak
1. Asrama putra 1 V -
2. Ruang Makan 1 - V
3. Ruang Belajar 1 V -
4. Perpustakaan 1 - V
5. Ruang Kantor 1 V -
6. Ruang Tamu 1 V -
7. Ruang Dapur 1 V -
8. Aula dan Musholah 1 V -
9. Kamar Mandi/WC 2 - V
10. Listrik 1 V -
11. Telpon 1 V -
12. Televisi (TV) 2 V -
13. Lemari Pakaian 2 V -
14. Kulkas 1 - V
15. Mesin Jahit 1 - V
16. Sepeda 2 - V
17. Kipas Angin 4 V -
Sumber: Panti Asuhan Al mubarokah46
46 Hasil Pengamatan di Panti Asuhan Al Mubarokah dan dokumen panti, Jakarta Selatan, 15
Maret 2017.
47
Berdasarkan tabel diatas, ada beberapa sarana pendukung pelayanan di
panti yang kurang memadai/kurang layak yaitu, berupa ruang makan,
perpustakaan, kamar mandi/wc dan beberapa perlengkapan seperti kulkas,
mesin jahit, sepeda. Kurang layaknya ruangan dan perlengkapan tersebut
karena kurang kebersihannya atau tidak terawatt dengan baik seperti ruang
makan yang di meja masih ada sisah makanan dan masih kurang meja makan
serta kursi, sama halnya dengan perpustakaan terlihat buku berantakan tidak di
tata dengan baik serta ruangannya yang kecil, untuk kamar mandi banyak
pakaian yang tidak dijemur hanya menaruhnya di ember sehingga
menimbulkan bau tidak enak dan ada sedikit retakan di lantai membuat bahaya
jika terpeleset. Beberapa perlengkapan juga kurang layak seperti kulkas yang
hanya satu dan memaksakan semua masuk kedalamnya seperti sayuran, buah
dan air mineral, mesin jahit juga tidak terawatt dan mulai berdebu ini
dikarnakan pelatih keterampilan menjahit sudah tidak ada lagi, kemudian
sepeda dan transportasi untuk kegiatan panti tidak ada, yang ada hanya
kendaraan pribadi milik pengasuh panti. Seharusnya pihak panti memiliki
kendaraan sendiri yang nantinya akan digunakan untuk keperluan panti
mengadakan rekreasi. Disampig yang lain, ruangan-ruangan yang ada di panti
sudah cukup memadai sehingga bisa digunakan.47
47 Hasil Pengamatan di Panti Asuhan Al Mubarokah dan dokumen panti, Jakarta
Selatan, 28 Maret 2017.
48
J. Pendanaan
PSAA Al Mubarokah ini adalah salah satu Lembaga sosial yang di
naungi oleh dinas sosial Provinsi Dki jakarta, namun tidak sepenuhnya
tercukupi sehingga panti asuhan Al Mubarokah memiliki donatur yang sering
memberikan sumbangan agar semua anak asuh dapat terpenuhi, dan digunakan
untuk semua kebutuhan panti dari operasional ataupun sarana dan prasarana,
alat tulis dan lain sebagainya sampai dengan kebutuhan Anak Asuh mulai dari
perlengkapan sekolah, perlengkapan tidur atau perlengkapan di kamar anak
asuh.48
Panti asuhan Al Mubarokah dalam menjalankan kegiatan oprasional
mendapat dukungan dana dari beberapa instansi. Berikut ini tabel mengenai
pendapatan dan pengeluaran di Panti Asuhan Al Mubarokah.
Tabel
Oprasional rutin Perbulan dan pertahun
No Jenis Pembiyaan
Rp.
Perbulan
Rp.
Pertahun
Terpenuhi
Belum
terpenuhi
1.
Pakaian dan
Sejenisnya
- 13.000.000 V -
2. Permakanan 12.500.000 150.000.000 V -
3. Pendidikan 7.050.000 84.600.000 - V
48 Hasil Wawancara Pribadi dengan Ibu Yulyana, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017
49
4. Kesehatan 3.500.000 36.000.000 - V
5. Olahraga - 3.000.000 - V
6. Rekreasi - 4.000.000 - V
7. Perawatan Asrama 1.000.000 12.000.000 - V
8. Administrasi 1.000.000 V -
9.
Honor
Petugas/Pengasuh
8.690.000 104.280.000 V -
10.
Ttasport Anak
Sekolah
4.210.000 50.520.000 - V
Sumber: Panti Asuhan Al Mubarokah49
Rincian Pembiayaan Perbulan = Rp. 36.950.000,-
Rincian Pembiayan Pertahun = Rp. 364.548.000,-
Tabel
Sumber Dana/Sumber Pembiayaan
No. Sumber Dana Perbulan Pertahun Realisasi
1. Yayasan Al
Mubarokah 10.000.000 120.000.000 V
2. Subsidi Pemerintah
Pusat 4.650.000 55.800.000 V
49 Rencana Anggran Belanja Panti Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 09
Juli 2017
50
3. Subsidi Pemerintah
Propinsi 5.652.300 67.827.600 V
4. Yayasan Dharmais
Jakarta 3.240.000 38.880.000 V
5. Bantuan Masyarakat 10.000.000 120.000.000 V
6. Bantuan Prusahaan
Swasta 2.000.000 24.000.000 V
7. Bantuan Luar Negri 0,- 0,- -
Jumlah 35.542.000 426.507.600 V
Sumber: Panti Asuhan Al Mubarokah50
Sumber Pendapatan Perbulan = Rp. 35.542.000
Sumber Pendapatan Pertahun = Rp. 426.507.600
Perhitungan Pendapatan dengan Pengeluaran
Penerimaan Dana = 35.542.000,-/bulan = Rp. 426.507.600,-/tahun
Pengeluaran Dana = 36.950.000,-/bulan = Rp. 364.5480.000,-/tahun
Minus = 1.408.000,-/bulan = Rp. 16.896.000,-/tahun
Berdasarkan tabel diatas, bahwa biaya pengeluaran dari panti
mengalami kekurangan dalam keuangan karena sumber pendapatan pihak Panti
asuhan Al Mubarokah hanya bergantung dari pemberi dana bantuan dari
beberapa instansi pemerintah dan swasta dan bantuan masyarakat yang masih
50 Rencana Anggran Belanja Panti Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 09
Juli 2017.
51
belum mencukupi untuk kegiatan sehari-hari. Oleh karna itu dengan
terbatasnya dana, pihak panti melakukan kebijakan penghematan, yaitu
membeli keperluan panti yang dianggap penting.
52
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Pelayanan Sosial yang di berikan oleh Panti Asuhan Al-Mubarokah
Pelayanan sosial memiliki berbagai jenis pelayanan yang memenuhi
kebutuhan dan kegiatan anak didalam panti asuhan agar mereka dapat memiliki
hak-hak untuk berkembang dengan baik secara jasmani dan rohani hal ini sesuai
dengan kajian teori bab 2 halaman 20-22.
Dari hasil penelitian, penulis mendapatkan hasil observasi dan
wawacara bahwa pelayanan sosial di panti asuhan Al-Mubarokah terdapat
pelayanan dibidang pendidikan, kesehatan, tempat tinggal (asrama), makan dan
pakaian. Pihak panti memfokuskan pada pelayanan pendidikan dikarnakan
tugas dari panti asuhan untuk memberikan pendidikan anak dari SD sampai
SMA. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Mucklis Akbar sebagai berikut:
“Jadi gini dek, setiap anak di panti asuhan Al-Mubarokah kita sudah
memerikan pelayanan dari makan, uang saku, tempat tinggal, kesehatan dan
pendidikan dari SD sampai SMA, jadi kalo anak disini gamau sekolah yahh..,
kami gabisa menerima dia dan juga sebelum anak yang mau kesini ditanya dulu
mau bener ga sekolahnya disini karna kami gamau nerima anak yang males
sama suka bolos apalagi tawuran”.51
Peneliti juga menemukan hasil observasi bahwa anak yang tinggal di
panti asuhan Al-Mubarokah mulai dari anak yang sekolah SD/MI sampai
SMA/SMK dan mereka diberikan batas waktu tinggal di panti asuhan sampai
51 Wawancara Pribadi dengan Bapak Muklis Akbar, 20 Februari 2017, Jakarta
Selatan
53
lulus SMA/SMK. Hal ini berkaitan dengan yang dikatakan oleh bapak Mucklis
Akbar bahwa anak yang dititipkan disini adalah mereka yang tidak mempunyai
kedua orangtua atau anak yatim piatu yang tidak bisa menyekolahkan mereka
dari SD sampai SMA, namun setelah lulus SMA mereka tidak dapat tinggal di
panti asuhan Al-Mubarokah lagi karena diberikan kebebasan untuk kuliah atau
bekerja. Didalam panti anak diberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan
akan sandang, pangan dan pemenuhan kebutuhan tempat tinggal anak serta
pelayanan pendidikan baik formal maupun non-formal seperti kedisiplinan
shalat berjamaah 5 waktu, pengajian dan bimbingan belajar.52
B. Standar Umum
Standar umum adalah ketentuan yang memuat kondisi dan kinerja
tertentu yang perlu dibenahi bagi penyelenggaraan sebuah jenis sosial apapun.
Dalam hal ini penyelenggara jenis sosial ialah panti asuhan Al-Mubarokah ada
beberapa penilaian dalam mengetahui layak tidaknya panti asuhan Al-
Mubarokah dikatakan sudah memenuhi standar umum Panti. Standar umum
panti asuhan yang ada di panti asuhan Al-Mubarokah yaitu:
1. Kelembagaan
Kelembagaan merupakan dasar membentuk suatu organisasi untuk
menjalankan tujuan yang memiliki aturan dan struktur lembaga. Dalam
panti asuhan Al-Mubarokah kelembagaan meliputi:
a. Legalitas
Legalitas panti asuhan Al-Mubarokah sudah didaftarkan pada
suku dinas sosial Jakarta selatan sebagai panti sosial asuhan anak yang
52 Hasil Observasi Peneliti di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 09 Juli
2017
54
melayani pelayanan pada pendidikan, pelayanan kesehatan dan
pemakanan. Hal ini dibuktikan dengan surat tanda daftar
yayasan/badan sosial dan wawancara diungkapkan oleh Bapak
Mucklis Akbar sebagai berikut:
“jadi berdirinya panti asuhan Al-mubarokah sudah terdaftar di
suku dinas sosial Jakarta selatan supaya panti asuhan ini nanti ga
disebut panti abal-abal”.53
Gambar
Surat Daftar Panti Asuhan Al-Mubarokah
Sumber: Panti Asuhan Al Mubarokah54
b. Visi dan Misi
Visi dan misi panti asuhan Al-Mubarokah sudah ada untuk
menjadi landasan berdirinya lembaga sosial yaitu, Memberikan
53 Wawancara Pribadi dengan Bapak Mucklis Akbar, 20 Februari 2017, Jakarta Selatan
54 Arsip dan Dokumen di Panti Asuhan Al Mubarokah, 15 maret 2017, Jakarta Selatan
55
pelayanan pada anak terlantar agar mereka menjadi anggota
masyarakat yang dapat hidup layak dan penuh tanggung jawab, baik
terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat. Dapat dilihat pada bab 3
halaman 33-34. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Mucklis Akbar
sebagai berikut.
“kalo untuk visi dan misi panti kita fokuskan kepada anak yang
tidak punya orangtua, anak terlantar agar mereka dapat terpenuhi
pelayanan disini yah kaya yang udah di tulis di visi misi di papan panti
itu saja dek”.55
Dalam hal visi dan misi, panti memeng sudah cukup untuk
memberikan yang terbaik dalam pelayanan sesuai visi misi panti
tersebut yang dapat hidup layak dan bertanggung jawab terhadap anak
panti yang berada di panti seperti pelayanan dalam bentuk tempat
tinggal, pemakanan, kesehatan dan juga pendidikan. Dalam pelayanan
di panti asuhan Al Mubarokah memang belum sepenuhnya terpenuhi
dengan baik sehingga masih banyak kekurangan yang masih harus di
perbaiki. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Muklis Akbar sebagai
berikut.
“yah namanya juga panti swasta dek masih ada ajah
kekurangan karna biyaya juga kan seperlunya yang bener penting
ajah buat anak disini, tapi kita disini juga sudah berusaha buat
berikan yang terbaik buat kebutuhan anak asuh disini kalo pun ada
55 Wawancara Pribadi dengan Bapak Muklis Akbar, 22 November 2017, Jakarta
Selatan
56
kekurangan sebisa kita sebagai pengurus panti juga akan lakukan yg
terbaiklah”.56
c. Organisasi dan Tata Kerja
Struktur panti dan penjelasan kinerja masing-masing dalam
rangka penyelenggaraan dalam kelembagaan sudah diatur untuk dapat
bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. Pelindung terdapat
camat dan kelurahan yang bertugas untuk memantau dan membantu
panti asuhan Al Mubarokah dalam hal administrasi untuk anak asuh,
pemimpin terdapat ibu Siti Soleha sebagai penangung jawab dan
sebagai pendiri panti Asuhan yang bertugas seabagai pelindung panti
asuhan Al Mubarokah, ketua panti terdapat bapak Mucklis Akbar
tugasnya untuk mengatur rencana kerja panti, membuat peraturan yang
ada di panti dan memutuskan program yang ada di panti, serketaris
umum dan serketaris terdapat H. Wijaya Kusuma dan Abd. Rochman
bertugas untuk mendata anak asuh dan admisitrasi dalam surat
menyurat, bendahara terdapat ibu Yulyana berugas untuk menyimpan
pembiyaayan panti, menyiapkan anggaran panti yang diperukan dan
sebagai pengasuh juga, pengasuh terdapat empat orang yang berugas
untuk membantu anak asuh mendapatkan perawatan, pembinaan dan
memberikan pelayanan seabagai pemenuhan kebutan anak asuh, guru
56 Wawancara Pribadi dengan Bapak Muklis Akbar, 22 November 2017, Jakarta
Selatan
57
mengaji terdapat Ustad Muhammad Ridwan bertugas untuk
mengajarkan ilmu agama kepada anak asuh. Dalam struktur organisasi
dan tata kerja bisa dilihat di bab 3 halaman 35-36. Hal ini diungkapkan
oleh bapak Mucklis Akbar sebagai berikut:
“ kalo rincian tata kerjanya itu ada pemimpin yang tugasnya
buat mantau kondisi panti dan penangung jawab di pani dek, terus ada
ketua nah ketua ini saya sendiri tugasnya buat mengatur segala
mancem urusan panti lah dek kaya tanda tangan terus buat peraturan
yang ada sama ngatur buat rencana program pelayanan yang ada di
panti, serketaris tugasnya buat nulis data anak panti sama ngurusin
surat buat keperluan panti aja dek, kalo bendahara buat nyimpen duit
panti sama nentuin nanti kalo ada keperluan buat anak berapa sama
bendahara nanti, pengasuh tugasnya mantau anak asuh disini
ngebimbing, merawat sama ngurusin kebutuhan anak asuh dek disimi,
ada juga guru agama tugasnya buat ngajarin anak asuh disini buat
belajar ngaji, belajar sholat, sama belajar tentang pendidikan agama
lah dek biar anak disini juga bisa kuat dalam agamanya”.57
Hal ini juga diungkapkan oleh ibu Romlah sebagai berikut:
”saya disini sebagai pengasuh mas buat yah ngebimbing ngasih
arahan anak sama ngurusin apa yang kebutuhan anak disini biar anak
seneng mas tinggal dismi”.58
Dari hasil wawancara, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa
dalam organisasi dan tata kerja di panti asuhan Al Mubarokah masih
kurang optimal dalam menjalankan program yamg ada di panti seperti
pengasuh yang kurang dan ada yang menjadi bendahara sekaligus
57 Wawancara Pribadi dengan Bapak Muklis Akbar, 22 November 2017, Jakarta
Selatan
58 Wawancara Pribadi dengan Ibu Romlah, 22 November 2017, Jakarta Selatan
58
sebagai pengasuh untuk membantu mengurus anak asuh yang ada di
panti.
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) di panti asuhan Al-Mubarokah masih
sangat kurang dan minim karena dari pembiyaan dalam menggaji setiap
karyawannya di perlukan biyaya lagi sedangkan panti asuhan Al-
Mubarokah masih kekurangan dalam keuangan. Hal ini diungkapkan oleh
Bapak Mucklis Akbar sebagai berikut:
“kalo untuk SDM kita disini emang kekurngan dek cuma karna biyaya
panti yang pas-pasan dan kadang ga nentu juga takutnya ga bisa menggaji
karyawannya nanti”.59
Kurangnya berbabagai aspek didalamnya seperti aspek
penyelenggaraan terdapat tiga unsur didalamnya yaitu:
a. Pimpinan, dalam hal ini sudah terdapat kepala panti namun tidak ada
kepala dalam bidang pelayanan yang lainnya seperti kepala unit
kesehatan, keterampilan, pendidikan. Hal ini diungkapkan oleh Bapak
Mucklis Akbar sebagai berikut:
“saya sebagai ketua panti disini, kalo untuk kepala dalam
bidang pelayanan yang lain tidak ada, disini saya yang mengatur
semua dan dibantu sama pengasuh saja”.60
b. Operasional, tidak adanya pekerja sosial khusus pada bidang yang ada
hanya pengasu di panti mengawasi anak asuh, instruktur atau pelatih
59 Wawancara Pribadi dengan Bapak Muklis Akbar, 20 Februari 2017, Jakarta Selatan
60 Wawancara Pribadi dengan Bapak Muklis Akbar, 20 Februari 2017, Jakarta Selatan
59
dalam keterampilan juga sudah tidak ada karna keterbatasan biyaya
dalam menggajinya, pembimbing rohani sudah ada setiap seminggu
sekali anak diajarkan pelajaran agama dan mengaji. Hal ini
diungkapkan oleh Bapak mucklis Akbar sebagai berikut:
“di panti ini ga ada pekerja sosialnya dek paling juga cuma
pengasuh yang ngawasin anak”.61
Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Yulyana sebagi berikut:
“dulu ada mas yang ngajarin keterampilan disini buat menjahit
cuma karna masalah biyaya pihak panti ga bisa gajinya jadi ga ada
lagi paling ada relawan ajah yang suka ngasih keterampilan tapi itu
juga ga nentu mas, paling pas hari libur ajah”.62
Hal ini diungkapkan juga oleh Anak Asuh S sebagai berikut:
“di panti ada kak kegiatan mengaji sama belajar agama setiap
seminggu sekali setiap malam jum’at”.63
c. Penunjang, meliputi pembinaan asrama yang diberikan kepada
pengasuh dalam melakukan pembinaan setiap kamar, pengasuh sudah
ada didalam panti namun jumlahnya masih sedikit kurang untuk
mengawasi anak asuh di panti karna hanya emapat dari jumlah anak
asuh sebanyak 67 anak, juru masak ada dua orang yang setiap hari
ditugaskan panti masak sehari dua kali pagi dan sore, petugas
kebersihan tidak ada karna dilakukan bersama-sama untuk
61 Wawancara Pribadi dengan Bapak Muklis Akbar, 20 Februari 2017, Jakarta
Selatan
62 Wawancara Pribadi dengan Ibu Yulyana, 09 Juli 2017, Jakarta Selatan
63 Wawancara Pribadi dengan Anak Asuh S, 26 Juni 2017, Jakarta Selatan
60
membersihkan seluruh panti ini dikarnakan anak harus mandiri dan
pengasuh terlibat juga untuk membersikan tempat di panti, sedangkan
satpam hanya ada dimalam hari saja untuk berjaga. Hal ini
diungkapkan oleh Bapak Mucklis Akbar sebagai berikut:
“iya dek, setiap pengasuh disini ada masing-masing megang
satu kamar buat awasin dan bibing setiap anak, kalo petugas
kebersihan biasanya pengasuh dan anak yang bersihin supaya kita
ajarkan buat mandiri”.64
Hal ini diungkapkan juga oleh ibu Yulyana sebagai brikut:
“disini saya ngawasin bagian anak perempuan yang diatas ada
2 skat yang jumlahnya 29, jadi saya megang satu kamar sama bapak
yahya kalo untuk di bawahkan kamar cowo ada 3 skat jumlahnya 38,
di pegang sama ibu romlah sama bapak udin sama ibu yanti mas”.65
Hal ini diungkapkan juga oleh Ibu Romlah sebagai berikut:
“ saya suka bilangan aja mas udah sholat belum, udah mandi
apa belum, kamarnya kalo berantakan tolong dibersihkan, terus suka
ada yang curhat sih mash hhe”.66
Hal ini diungkapkan juga oleh Anak Asuh S sebagai berikut:
“ kalo pengasuh kadang suka masuk ke kamar kak nanyain kita
kaya udah makan belum sama kalo kamar berantakan disuruh buat
beresin”.67
Dalam penelitian ini, peneleti menemukan bahwa jumlah
pengasuh tidak seimbang dengan jumlah anak asuh yang setiap 1
pengasuh menangani 10-13 anak, sehingga belum dapat berjalan
64 Wawancara Pribadi dengan Bapak Muklis Akbar, 20 Februari 2017, Jakarta Selatan 65 Wawancara Pribadi dengan Ibu Yulyana, 24 November 2017, Jakarta Selatan
66 Wawancara Pribadi dengan Ibu Romlah, 26 Juni 2017, Jakarta Selatan
67 Wawancara Pribadi dengan Anak Asuh S, 26 Juni 2017, Jakarta selatan
61
secara makismal dalam mengawasi dan membimbing anak yang ada
di panti.
3. Pengembangan Personil Panti
Dalam pengembangan personil panti, pihak panti asuhan Al-
Mubarokah tidak ada karena pihak panti tidak mengetahuinya. Hal ini
diungkapkan oleh Bapak Mucklis Akbar sebagai berikut:
“ kalo disini ga ada sih dek yang kaya gitu yang pentingkan kta bener
ngurusin anak sampe tamat sekolahnya”.68
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh panti asuhan Al-Mubarokah
sudah cukup mendukung pembinaan anak asuh, hal tersebut didasari atas
fasilitas yang tersedia di panti dan dari anak asuh yang cukup puas atas
kelengkapan sarana dan prasarana yang ada, namun perlu perhatian dari
pihak panti untuk selalu melakukan perawatan terhadap saran dan
prasarana agar tidak mengalami kerusakan dan membeli fasilitas yang
sudah rusak atau membeli yang belum ada di panti dapat dilihat pada hal
42-45 di bab 3. Hal ini diungkapkan Oleh Bapak Mucklis Akbar sebagai
berikut:
“yah.. alhamdulilah untuk sarana dan prasarana di panti sudah cukup
buat anak bisa nikmatinnya, cuma ada kekurangan wajar namanya juga
panti swasta terkendala biyaya buat membeli fasilitas tambahan”.69
68 Wawancara Pribadi dengan Bapak Muklis Akbar, 20 Februari 2017, Jakarta
Selatan
69 Wawancara Pribadi dengan Bapak Muklis Akbar, 20 Februari 2017, Jakarta Selatan
62
Hal ini diungkapkan juga oleh Anak Asuh S sebagai berikut:
“fasilitas disini lumayan lah kak ada tv juga lumayan buat hiburan
kak hhe”.70
Hal ini diungkapkan juga oleh Anak Asuh R sebagai berikut:
“udah baik kok kak fasilitasnya cuma kurang lapangan bola aja kak
biar bisa maen bareng anak-anak disini”.71
Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa sarana
pendukung pelayanan yang ada di panti masih kurang memenuhi keinginan
anak asuh seperti lapangan bola atau futsal yang belum ada dan sarana
pendukung seperti kurangnya meja makan dan kursi makan dan
perlengkapan transportasi untuk kegiatan panti dalam rekreasi namun
pihak panti berusaha untuk membeli fasilitas tambahan disesuaikan dengan
anggaran panti.
5. Pembiyaan
Pembiyaan di panti asuhan Al-Mubarokah sudah memiliki anggaran
setiap bulan dan pertahunya, namun dalam rincihan pembiyaan masih
dapat kekurangan, ini dikarnakan tidak menentu sumbangan dari orang lain
maupun perusahaan dan isntansi pemerintah terkait. Hal ini diungkapkan
oleh Ibu Yulyana sebagai berikut:
“untuk pembiyaan panti ga nentu, yah soalnya kan tergantung dari
sumbangan sama bantuan pemerintahan ajah mas”.72
70 Wawancara Pribadi dengan Anak Asuh S, 26 Juni 2017, Jakarta Selatan 71 Wawancara Pribadi dengan Anak Asuh R, 09 Juli 2017, Jakarta Selatan
72 Wawancara Pribadi dengan Ibu Yulyana, 26 Februari 2017, Jakarta selatan
63
Dalam hal ini pembiyaan dapat dilihat pada bab 3 halaman 45-48,
terdapat rincihan pengeluaran dan pemasukan panti asuhan Al-Mubarokah.
6. Pelayanan Sosial Dasar
Dalam pelayanan sosial dasar, pani asuhan Al-Mubarokah
memberikan pelayanan berupa makan tiga kali sehari, tempat tinggal,
pakaian, pendidikan dan kesehatan dalam pemenuhan pelayanan sosial
dasar, pihak panti sudah memenuhi standar umum. Berikut ini bentuk-
bentuk pelayanan sosial yang ada di panti asuhan Al-Mubarokah yaitu:
a. Pemberian Tempat Tinggal (Asrama)
Pemberian tempat tinggal merupakan bentuk pelayanan yang
diberikan oleh panti asuhan Al-Mubarokah dalam memenuhi
kebutuhan anak asuh untuk dapat tinggal dengan baik dan layak.
Pelayanan ini berupa satu kasur untuk setiap anak, lemari untuk
menaruh pakaian, buku dan alat-alat anak asuh. Hal ini diungkapkan
oleh Ibu Yulyana sebagai berikut:
“disini kita memberikan tempat tinggal yang nyaman untuk
dapat memenuhi kebutuhan anak yang tinggal disini kaya dikasih
kasur setiap anak dan juga lemari setiap anak agar anak merasa
nyaman disini”.73
Dalam penelitian ini, penulis juga menemukan bahwa anak yang
tinggal di panti asuhan Al-Mubarokah terdapat anak laki-laki dan juga
anak perempuan, namun tidak digabung dalam satu kamar tapi dipisah
73 Wawancara Pribadi dengan Yulyana, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017
64
anak laki-laki dibawah dan anak perempuan diatas.74 Hal ini
diungkapkan oleh ibu romlah sebagai berikut:
“di panti asuhan Al-Mubarokah ini ada anak laki-laki dan
perempuan tapi mereka ga tidur bareng walaupun didalam satu panti
tapi dipisah kalo anak laki-laki tuh dibawah nah kalo anak perempuan
diatas”.75
Pengasuh melakukan pengecekan setiap bulan apabila ada
kerusakan didalam kamar seperti kasur, lemari, lampu kamar akan
segera diganti jika terjadi kerusakan.
b. Pemberian Makan dan Pakaian
1) Makan
Pemberian makan merupakan bentuk pelayanan yang diberikan
oleh panti asuhan Al-Mubarokah dalam memenuhi kebutuhan anak
dalam hal gizi dan nutrisi anak agar sehat dan dapat menunjang
kegiatan anak di panti maupun di luar panti seperti bersekolah.
Menu yang ada di panti setiap hari, pagi ada tempe orek, perkedel,
telur dadar dan sayur bayam, di siang hari terong balado, ayam atau
kentang dicabein dengan tumis kangkung, untuk di malam hari
biasanya pihak panti memasak lauk kentang dicabein dan tahu
dikecapin dengan campuran jamur dan ikan tongkol semua itu juga
74 Hasil Observasi di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 26 Juni 2017
75 Wawancara Pribadi dengan Romlah , Jakarta Selatan, 26 Juni 2017
65
disesuikan dengan anggaran panti Hal ini diungkapkan oleh Ibu
Yulyana sebagai berikut:
“untuk anak yang tinggal di panti asuhan Al-mubarokah
diberikan makan tiga kali sehari pagi,siang, dan sore ada juga sih
anak yang makan malem biasanya kalo sekolahnya pulangnya sore
jadi abis sholat magrib pada makannya”.76
Hal ini diungkapkan juga oleh ibu Romlah sebagai berikut:
“kalo untuk menu makananya kita sesuaikan juga sama
anggaran panti tapi biasanya kalo pagi lauknya tempe orek,
perkedel, telor dadar sama tambahin sayur bayem, kalo siang
terong balado, ayam atau kentang dicabein sama tumis kangkung,
kalo malam lauknya kentang dicabein dan tahu dikecapin dengan
campuran jamur dan ikan tapi biasanya ikan tongkol”.77
Hal ini diungkapkan juga oleh anak asuh R sebagai berikut:
“ makan disini tiga kali kak pagi, siang sama malem kalo saya
kan kak masuk siang jadinya makan malemnya kadang abis magrib
kadang abis isya”.78
Pengasuh memberikan makanan dan minuman yang bergizi
seperti susu, sayur dan ditambah daging dan buah-buahan.
Pemberian makan dilakukan kepada anak asuh panti asuhan Al-
Mubarokah. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Romlah sebagai berikut:
“makanan kita sesuaikan sama biyaya juga kalo ada lebih kita
belikan yang enak buat anak kaya daging kalo ga ditambah susu
dan juga ada donatur yang suka ngasih sih”.79
Hal ini diungkapkan juga oleh Anak Asuh S sebagai berikut:
76 Wawancara Pribadi dengan Yulyana, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017.
77 Wawancara Pribadi dengan Ibu Romlah, 22 November 2017, Jakarta Selatan
78 Wawancara Pribadi dengan Anak Asuh R, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017.
79 Wawancara Pribadi dengan Romlah , Jakarta Selatan, 26 Juni 2017
66
“ saya suka males kak kalo makan malem tapi kalo lauknya
enak sih mau kaya daging ayam kak cuma paling semiggu 2 kali
tapi tetep enak kak walaupun ga pake daging kalo makannya rame-
rame hhe”.80
Dalam hasil peneletian, peneliti menyimpulkan bahwa
pemberian makan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam
nutrisi anak karna anggaran yang menjadi faktor utama, maka pihak
panti menyesuaikan menu makanan dengan jumlah anggaran yang
sudah di tentukan dan di bantu juga oleh donatur yang mambantu.
2) Pakaian
Selain makanan, pakaian juga merupakan kebutuhan yang
penting dalam keseharian. Dalam hal ini panti asuhan Al-
Mubarokah berupaya memberikan kebutuhan pakaian bagi anak
asuhnya, terutama untuk pakaian seragam sekolah, sedangkan yang
lainnya diberikan pada waktu-waktu tertentu biasanya dari donatur
atau hari lebaran. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Romlah sebagai
berikut:
“pakaian anak biasanya ada yang ngasih dari donatur dan
juga dari panti membelikannya buat seragam sekolah atau
seharianya”.81
Hal ini diungkapkan juga oleh Anak Asuh S sebagai berikut:
80 Wawancara Pribadi dengan Anak Asuh S, Jakarta Selatan , 26 Juni 2017
81 Wawancara Pribadi dengan Romlah, Jakarta Selatan, 26 Juni 2017
67
“biasnya kalo dapet pakaian dari donatur kaka atau pas
lebaran, tapi panti juga ngasih sih kak ga nentu juga bisa 2 bulan
sekali atau sebulan sekali”.82
Untuk mendidik kemandirian dan tanggung jawab anak, setiap
anak harus mengurusi dirinya sendiri termasuk dalam hal
kebersihan pakaian. Di panti asuhan anak-anak diharuskan mencuci
pakainnya masing-masing, tapi untuk anak yang belum bisa
mencuci pakaianya seperti anak SD dan anak yang sedang sakit,
maka akan mendapat bantuan dari pengasuh atau kakak-kaka di
panti.83
c. Akses Kesehatan
Dalam hal kesehatan panti asuhan Al-Mubarokah menyediakan
sarana pengingat untuk pencegahan bagi anak agar mereka menjaga
kesehatan diri dan kesehatan lingkungannya dengan memajang papan
tulisan dengan bentuk tulisan untuk menjaga kebersihan di setiap
tempat di panti termasuk di dalam kamar anak asuh,84 memberikan
bimbingan kesehatan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Panti
mendukung adanya bimbingan kesehatan yang sering didatangi oleh
para mahasiswa kedokteran memberikan bahaya merokok dan
narkoba. Sedangkan dalam hal tindakan pencegahan bagi penyakit
82 Wawancara Pribadi dengan Anak Asuh S, Jakarta Selatan, 26 Juni 2017
83 Hasil Observasi di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 20 Februari 2017
84 Hasil Observasi di panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 20 Februari 2017
68
yang menular seperti demam berdarah dilakukan foging di area sekitar
panti dengan bekerjasama dengan kelurahan, puskesmas dan RT
setempat. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Yulyana sebagai berikut:
“kita mengantar anak ke puskesmas kalo ada yang sakit
takutnya kan nanti kalau parah di rujuk kerumah sakit jadi kita urusin
deh surat-suratnya biar bisa dirawat di rumah sakit, di panti ada
papan tulisan jagalah kebersihan, buanglah sampah pada tempatnya,
sering juga ada mahasiswa dari UI kedokteran tugas kuliah ngasih
bimbingan kesehatan tentang bahaya merokok dan narkoba”.85
Hal ini diungkapkan juga oleh Bapak Mucklis Akbar sebagai berikut:
“pernah ada tahun kemaren anak yang kena demam berdarah,
kami langsung mita bantuan kelurahan dibantu sama puskesmas dan
RT buat penyemprotan, nah alhamdulilah aak yang laen ga sampe
semuanya yang kena cuma dua anak aja yang dirawat”.86
Panti juga berkerjasama dengan puskesmas dan rumah sait
apabila ada anak asuh yang sedang sakit. Pihak panti sangat sigap
mengenai anak yang sedang sakit langung membawa ke puskesmas
dan jika anak mengalami gejala-gejala sakit serius di rujuk ke rumah
sakit fatmawati. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Romlah sebagai berikut:
“kita sangat sigap kalau ada yang sakit, panti juga kan
bekerjasama dengan puskesmas cilandak kalau anak sedang sakit, nah
kalo udah sakit parah biasanya panti minta rujukan ke rumah sakit
fatmawati”.87
Hal ini diungkapkan juga oleh Anak Asuh R sebagai berikut:
85 Wawancara Pribadi dengan Yulyana, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017. 86 Wawancara Pribadi dengan Mucklis Akbar, Jakarta Selatan, 20 Februari 2017
87 Wawancara Pribadi dengan Romlah, Jakarta Selatan, 26 Juni 2017
69
“iya kak disini kita diurusin kalo sakit, pernahkan waktu itu ada
yang sakit langsung dibawa ke puskesmas tapi kalo parah dibawanya
ke rumah sakit fatmawati kalo ga di sekpol samping kak”.88
Panti asuhan Al-Mubarokah memberikan pelayanan kesehatan
terhadap anak dengan cara mengantar anak ke puskesmas jika sedang
sakit dan merujuk anak jika sakitnya tambah parah dengan mengurus
surat-surat rujukanya sampai bisa di rwat di rumah sakit.
Dari hasil wawancara akses kesehatan bagi anak di panti asuhan
Al-Mubarokah sudah memenuhi kebutuhan anak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan agar dapat sekolah dengan sehat dan baik.
d. Akses Pendidikan
Dalam memberikan akses pendidikan pihak panti bertanggung
jawab untuk berkomunikasi dengan sekolah terkait perkembangan
anak asuh terutama kepada kepala sekolah dan wali kelas. Panti juga
siap jika sewaktu-waktu pihak sekolah memanggil panti untuk
membahas pelanggaran jika anak asuh terbukti melakukan
pelanggaran seperti anak yang bolos sekolah tanpa keterangan, dalam
kasus tersebut pihak panti harus bertanggung jawab mencari anak yang
tidak hadir ke sekolah dan mencarinya ke tempat tongkrongan anak
asuh yang beberapa diketahui oleh panti. Hal ini diungkapkan oleh Ibu
Romlah sebagai berikut:
88 Wawancara Pribadi dengan Anak Asuh R, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017
70
“kalo dihubungi sama pihak sekolah kita langsung datemg mas
ke sekolahnya, kita juga kan saling kerja sama dengan skolah,
biasanya kalo anak ga masuk kenapa karna sakit atau bolos, nanti kita
langsung cari anak yang bolos ke tempat biasanya mereka nongkrong
kaya di warung ema deket terminal, pernah juga nemuin di setu
gintung”.89
Hal ini diungkapkan juga oleh ibu Yulyana sebagai berikut:
“peran pengasuh kalo saya sih panggil anak yang bolos sekolah
kenapa, nanti kalo udah tau alesannya saya kasih nasehat biar ga
diulangin lagi biasanya sih emng karna ikutan temen,cuma kalo baru
sekali mah kita coba buat kasih kesempatan dia buat berubah, nah
kalo diulangin kaya gitu lagi nanti kita coba lebih tegas lagi kalo perlu
dengan hukuman tapi saya ga sampe mukul paling cuma bershin aula
sama nyapu halaman panti aja”.90
Hal ini diungkapkan juga oleh Anak Asuh R sebagai berikut:
“saya sih kak kalo bolos karna ga ngerjain pr, sama kalo lagi
males aja kak, tapi pengasuh disini baik kak kalo kita ketawan bolos
aja nanti di nasehatin kadang ga enak juga ka cuma pengen bolos juga
hhe”.91
Dalam hal ini, peneliti menemukan bahwa panti asuhan Al-
Mubarokah sangat mendukung pendidikan anak untuk dapat terus
bersekolah dan selalu diperhatikan bila anak asuh tidak masuk sekolah.
Panti juga memberikan solusi jika anak mendapatkan masalah di
sekolahnya. Pemberian motivasi dan perhatian terhadap anak asuh
selalu dilakukan oleh pihak panti untuk membangkitkan semangat
anak untuk sekolah. Bahkan jika terbukti melanggar hukuman di
89 Wawancara Pribadi dengan Romlah, Jakarta Selatan, 26 Juni 2017
90 Wawancara Pribadi dengan Ibu Romlah, 23 November 2017, Jakarta Selatan
91 Wawancara dengan Anak Asuh R, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017
71
sekolah, pihak panti membimbing agar anak mau bersekolah dan tidak
bolos lagi, sehingga anak merasakan kemudahan dalam menghadapi
situasi yang menurutnya sulit, namun jika diulangi lagi maka pihak
panti akan memberikan sanksi berupa hukuman membersihkan aula
dan halaman di panti.
7. Monitoring dan Evaluasi
Pihak panti dalam pelaksanaannya, setiap anak asuh selalu dipantau
didalam lingkungan panti maupun diluar panti. Setiap anak di panti selalu
ditanya kekurangannya dalam hal kebutuhan sekolah, pakaian, alat tulis
dan berbagai macam kebutuhan yang dibutuhkan. Anak yang ikut kegiatan
agama setiap hari kamis malam jumat yang tidak bisa mengaji akan dilihat
perkembangannya sampai anak dapat lancer menggajinya, agar suatu saat
nanti setelah keluar dari panti dapat berguna bagi masyarakat. Hal ini
diungkapkan oleh Ibu Yulyana sebagai berikut:
“setiap anak pasti kita pantau perkembangannya yang belum bisa
mengaji nih nanti kita khususkan anak itu sampai bisa mengaji”.92
Hal ini diungkapkan juga oleh Anak Asuh R sebagai berikut:
“dulu sih kak saya gabisa ngaji, cuma lama-lama pas tinggal di pani
lumayan kak bisa walaupun ga begitu lancer sih kak hhe”.93
92 Wawancara Pribadi dengan Yulyana, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017 93 Wawancara Pribadi dengan Anak Asuh R, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017
72
C. Standar Khusus
Standar khusus adalah ketentuan yang memuat hal-hal tertentu yang
perlu dibenahi bagi penyelenggaraan sebuah panti sosial atau lembaga
pelayanan sosial yang sejenis sesuai dengan krakteristik panti sosial. Standar
pelayanan ini membuat hal-hal sebagaimana yang ada pada standar khusus
panti sosial berupa kegiatan pelayanan dari tahapan disesuaikan dengan
pelayanan sosial masing-masing panti. Dalam hal ini penentuan tahapan
pelayanan sosial diterapkan pada panti asuhan Al-Mubarokah mengacu pada
keputusan mentri republic Indonesia nomer 50/HUK/2004 tentang standar panti
asuhan. Prosedur pelayanan panti asuhan Al-Mubarokah terhadap anak asuh
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Pendekatan Awal
Pendekatan awal sebagai kegiatan yang mengawali keseluruhan proses
penerimaan guna memperoleh dukungan dan data awal calon anak asuh
dengan persyaratan yang telah ditentukan. Pendekan awak yang dilakukan
oleh panti asuhan Al-Mubarokah adalah dengan cara penyampaian
informasi program pelayanan sosial kepada masyarakat, instansi terkait,
data awal calon klien untuk di seleksi seperti berikut:
Anak yatim, piatu, yatim piatu, anak terlantar dan dari keluarga
miskin.
Anak usia 6 sampai 14 tahun.
73
Surat keterangan dari RT yang menyatakan betul anak terlantar/tidak
mampu.
Surat akte lahir.
Surat keterangan sehat dari puskesmas.
Mengisi formulir data anak dan melampirkan kartu keluarga.
Ketika anak telah memenuhi kriteria dan syarat-syarat tersebut, anak
boleh tinggal di panti asuhan Al-Mubarokah sampai lulus SMA/SMK serta
jenjang perguruan tinggi bagi anak yang memiliki prestasi. Hal ini
diungkapkan oleh Bapak Mucklis Akbar sebagai berikut:
“untuk penerimaan anak asuh disini kita punya syaratnya anak itu dari
kluarga yang tidak mampu dan anak yatim piatu, usia anak dari 6 tahun
sampai 14 tahun, surat keterangan tidak mampu dari tempat tinggalnya,
surat akte lahirnya, surat sehat dari puskesmas sama ngisi formulir
pendaftaran buat data panti, kita juga ga menunggu anak ajah yang kesini
tapi juga kita kasih informasi ke masyrakat sama lemabaga yang lainya
tetntang panti asuhan Al-Mubarokah, nah kalo semuanya udah baru deh
boleh tinggal disini dengan ketentuan cuma ampai tamat sekolah SMA aja,
tapi kalo anak itu berprestasi biasanya ada donatur yang mau nyekolahin
lagi sampe kuliah”.94
a. Sosialisasi
Sosialisai merupakan tahap pertama yang dilakukan oleh panti
asuhan Al-Mubarokah, pada tahap ini panti melakukan penyampaian
informasi program pelayanan. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Yulyana
sebagai berikut:
94 Wawancara Pribadi dengan Bapak Muklis Akbar, 20 Februari 2017, Jakarta
Selatan
74
“kalo pendekatan awalnya kita memberikan informasi mengenai
pelayanan yang diberikan panti kepada masyarakat, dinas sosial yang
berkunjung dan memberitahu di majlis taqlim”.95
Metode yang dipakai untuk sosialisasi adalah surat menyurat,
majlis tqlim dan penjelasan langsung kepada anak yatim piatu atau
anak terlantar. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Mucklis Akbar sebagai
berikut:
“biasanya kita sosialisai lewat surat menyurat di acara, terus
majlis taqlim juga kasih tau program panti siapatau ada anak yang
kurang mampu dan yatim piatu tidak mampu kita bisa tampung
disini”.
b. Proses Indentifikasi
Indentifikasi merupakan tahap pengumpulan data dan informasi
awal calon penerima pelayanan. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan gambaran umum serta kondisi dari calon anak asuh,
metode yang digunakan yaitu dengan melakukan wawancara kepada
orangtua atau wali dari anak asuh. hal ini diungkapkan oleh Ibu
Romlah:
“biasanya kita cari tau dengan wawancara ke orangtuanya atau
wali sih mas gambaran tentang anak ini kaya gimna biar tau
semuanya”.96
Hasil dari indentifikasi adalah seleksi, dimana calon anak yang
akan menjadi anak asuh harus memenuhi kriteria sebgai anak yatim
95 Wawancara Pribadi dengan Ibu Yulyana, 09 Juli 2017, Jakarta Selatan
96 Wawancara Pribadi dengan Ibu Romlah, 26 Juni 2017, Jakarta Selatan
75
piatu atau anak yang terlantar yang tidak mampu, dan calon anak juga
harus dibawah umur 14 tahun sebagaimna diungkapkan oleh Ibu
Yulyana sebagai berikut:
“dalam proses indentifikasi si anak harus benar-benar anak
yatim piatu atau anak yatim dan piatu yang terlantar dan orangtuanya
tidak mampu, anak juga harus dibawah umur 14 tahun”.
c. Penerimaan
Adaptasi merupakan proses penyesuaian diri anak dengan
lingkungan di panti, kegiatan yang ada di panti, tata tertib panti, dan
mengenal para pegawai yang ada di panti. Pada proses ini pihak panti
berusaha menumbuhkan kemauan dan kemampuan anak untuk
menjadi anak asuh di panti asuhan Al Mubarokah. Proses ini
berlangsung selama satu minggu setelah anak masuk ke panti. Hal ini
diungkapkan oleh Ibu Romlah sebagai berikut:
“kalo setelah masuk penerimaan yang diberikan oleh panti
selama satu minggu saja, untuk memberikan waktu kepada anak
mengenal lingkungannya dan tau para pegawai yang ada di dalam
panti.97
d. Registrasi dan Kontrak
Registrasi dilakukan kepada calon anak asuh untuk mengisi data
diri dan menunjukan keinginannya menjalani proses pelayanan yang
ada di panti. Apabila anak tidak menunjukan diri keinginannya atau
tidak mau registrasi maka pihak panti akan menunjuk kembali kepada
97 Wawancara Pribadi dengan Romlah, Jakarta Selatan, 26 Juni, 2017
76
orangtua atau wali. Registrasi sendiri merupakan proses pengesahan
calon anak untuk secara resmi tinggal di panti asuhan Al Mubarokah.
Hal ini diungkapkan oleh Bapak Mucklis Akbar sebagai berikut:
“yang pertama kita siapin formulir pendaftaran buat secara
resmi tinggal di panti ada juga anak yang gamau, biasanya yang kaya
gitu kita suruh diskusiin dulu sama orangtuanya atau walinya nanti
kalo udah mantep baru deh isi lagi”.98
Sedangkan kontrak merupakan pengisian surat kesepakatan antara
anak dengan pihak panti. Surat tersebut menyatakan bahwa anak tidak
masuk panti asuhan Al Mubarokah tanpa paksaan dan bersedia
mengikuti program pelayanan dengan sungguh-sungguh. Hal ini
diungkapkan oleh Ibu Yulyana sebagai berikut:
“kita lakukan tahap kontrak sebelum anak masuk panti jadi anak
disini gaada yang dipaksain dan seneng aja ikutin pelayanan yang
panti kasih”.99
e. Penempatan dalam panti
Setelah anak berada di panti asuhan Al Mubarokah, penempatan
kamar untuk tidur ditentukan oleh kepala panti. Dibagi menjadi dua
tempat wanita diatas dan laki-laki dibawah dan juga pemberian kunci
lemari pribadi yang digunakan oleh anak asuh untuk menyimpan
barang pribadinya semua itu didapatkan anak asuh selama lulus
98 Wawancara Pribadi dengan Mucklis Akbar, Jakarta Selatan, 20 Februari 2017
99 Wawancara Priadi dengan Yulyana, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017
77
SMK/SMA. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Mucklis Akbar sebagai
berikut:
“iya jadi nanti kalau sudah tinggal di panti saya yang urus
semua dari anak tidurnya dimana naro barangnya di lemari yang
mana”.100
2. Tahap Assesmen
Tahap assesmen yang dilakukan di panti asuhan Al Mubarokah adalah
mengungkap dan memahami masalah yang ada pada anak asuh dengan
cara memahami kebutuhan dan potensi anak sebagai dasar penyusunan
rencana intervensi serta mengadakan pemecahan masalah terhadap
berbagai informasi yang diperoleh saat pendeketan awal. Untuk
mengungkap itu semua panti asuhan Al Mubarokah melakukan proses
sebagai berikut:
a. Asesmen
Asesemen ialah proses pengungkapkan masalah, kemampuan,
dan sistem sumber yang ada berhubung dengan relasi sosial, ekonomi,
dan lingkungan tempat tinggal anak dengan melakukan observasi dan
mewawancarai langung orangtua, keluarga/wali dari anak asuh. Hal ini
diungkapkan oleh Ibu Romlah sebagaai berikut:
“biasanya kita melakukan indentifikasi lingkungaan anak
tinggal dan tidak lupa kita menanyakan mengenai teman-teman si
anak keada keluarganya, serta keadaan ekonomi keluarganya dan
lingkungan yang ada disekitar rumahnya”.101
100 Wawancara Pribadi dengan Mucklis Akbar, Jakarta Selatan, 20 Februari 2017 101 Wawancara Pribadi dengan Romlah, Jakarta Selatan, 26 Juni 2017
78
b. Penelusuran minat dan potensi
Proses pengukapan minat, potensi sikap kerja, potensi
keemampuan untuk belajar, dan potensi intelegensi. Hasil dari
asesmen ini digunakan sebagai salah satu acuan dalam proses
pelayanan yang ada di panti asuhan Al Mubarokah dan program
sekolah formal. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Yulyana sebagai berikut:
“kita biasanya bicara 4 mata sama anak buat nelusurin apa sih
potensi atau minat, nantikan tinggal kita sesuain sama program
pelayanan yang ada di panti dan di sekolah”.102
Dalam proses ini sekolah biasanya dilakukan kepada anak asuh
yang ingin meneruskan ke jenjang SMA/SMK. Anak dapat memilih
sekolah yang diinginkan akan tetapi pihak panti tidak secara langsung
menerima dengan syarat anak harus mengerti dulu apa yang mereka
inginkan, jika nanti anak kebingungan dalam memilih sekolah, pihak
panti akan menggali lagi minat dan potensi yang anak punya agar nanti
cocok dengan pelajaran yang akan diberikan oleh sekolah. Hal itu
untuk kepentingan anak dimasa yang akan datang, permasalahan yang
terjadi dalam penentuan sekolah adalah pertentangan keinginan anak
dengan keinginan panti, sebagai contoh keinginan anak dengan
keinginan panti, sebagai contoh keinginan anak untuk masuk jurusan
SMK tiba-tiba dialihkan kepada jurusan IPA. Hal itu dilakukan karna
102 Wawancara Pribadi dengan Yulyana, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017
79
anak mengikuti teman satu panti padahal nilai di pelajaran IPA saat
SMP nilainya bagus. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Romlah sebagai
berikut:
“ yahh.. anak disini sekolahnya pada ngikutin temen biar bareng
padahal ada anak yang nilai rapotnya bagus nih di pelajaran ipa eh
dia malah mau sekolah jurusan smk, yah kita larang ajah terus masuk
yang sekolah jurusannya ipa”.103
3. Tahap Perencanaan Program Layanan
Pada tahap perencanaan program layanan panti asuhan Al Mubarokah
bersama-sama dalam semua pihak didalamnya melakukan perencanaan
yang tepat apa yang dibutuhkan dalam melakukan program pelayanan yang
akan diberikan kepada anak asuh. perencanaan ini berupa mendaftarkan
anak yang akan sekolah, jika anak sakit maka akan dilakukan penanganan
kepada anak asuh yang sakit, memberikan kebutuhan sehari-hari seperti
makan dan pemenuhan gizi terhadap tumbuh kembang anak. Hal ini
diungkapkan oleh Bapak Mucklis Akbar sebagai berikut:
“kalo untuk prencaan kita sesuaiin ajah sama semua yang ada
didalam panti kaya daftarain anak nih yang mau masuk sekolah dan
banyak lagi deh”.104
Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Yulyana Sebagai berikut:
“ perencanaan kan dibuat untuk perumusan masalahnya si anak, kaya
apa nanti yang anak perlukan nanti kita bantu seperti anak sakit nanti kita
urusin atau makanan sehari tiga kali dengan makanan yang bergizi”.105
103 Wawancara Pribadi dengan Romlah, Jakarta Selatan, 26 Juni 2017
104 Wawancara Pribadi dengan Mucklis Akbar, Jakarta Selatan, 20 Februari 2017
105 Wawancara Pribadi dengan Yulyana, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017
80
4. Tahapan Pelaksanaan Pemecahan Masalah
Pada tahap ini merupakan suatu peroses penerapan rencana pemecahan
masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Kegiatan intervensi yang
dilakukan panti asuhan Al Mubarokah yaitu dengan melihat terlebih dahulu
apa yang dibutuhkan dan potensi apa yang dimiliki oleh anak asuh. dalam
masa pelayanan ini anak mengikuti kegiatan yang bersifat pelayanan,
mendidik, pendampingan, hiburan, olahraga, ataupun bersifat kerjasama
kelompok di panti, kegiatan ini di antaranya ialah
a. Bimbingan Fisik dan Kesehatan
1) Fisisk
Kegiatan fisik lebih diisi dengan kegiatan olahraga seperti main
futsal, olahraga lari atau senam pada setiap minggu pagi ini
dilakukan supaya anak lebih sehat jasmaninya. Hal ini diungkapkan
oleh Ibu Yulyana sebagai berikut:
“olahraga ada disini anak-anak cowoknya suka sama futsal
kalau anak perempuannya suka lari setiap minggu pagi”.106
2) Kesehatan
Dalam bimbingan psikososial tidak adanya pegawai panti
jurusan pisikologi menjadi salah satunya tidak dapat berjalannya
bimbingan ini, sehingga pihak panti asuhan Al Mubarokah belum
bisa menerapkan bimbingan psikososial di panti karna tidak
106 Wawancara Pribadi dengan Yulyana, Jakarta Selatan, 09 Juni, 2017
81
mengerti. Hal ini diungkapkam oleh Bapak Mucklis Akbar sebagai
berikut:
“kalo bimbingan psikososial kita gada dek disini soalnyakan itu
harus ada psikolognya nah disini kita belum ada jadi gabisa nanti
bimbingannya paling sama pengasuh aja dek kalo soa; masalah ini
mah”.107
3) Bimbingan Sosial
Bimbingan sosial merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh
setiap anak, pemberian bimbingan anak bertujuan untuk
mengembangkan sikap, minat dan potensi yang dimiliki anak.
Kegiatan ini diberikan panti setiap 1 sampai 2 minggu sekali,
adapun bimbingan yang diberikan yaitu:
a) Mental Spritual
Bimbingan mental spiritual bertujuan untuk meningkatkan
keimanan anak asuh dan membutuhkan kebiasaan berprilaku
sesuai kaidah-kaidah keagamaan. Bimbingan mental spiritual
dilakukan dalam benak antara lain, bimbingan-bimbingan
pengenalan cara-cara beribadah sesuai agama anak asuh,
menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan nilai,
norma-norma sosial dan keagamaan. Kegiatan ini lebih kepada
kegiatan keagamaan seperti baca Al-quraan dan juga hafalan
bagi anak minimal 5 ayat atau satu surat setiap seminggu sekali
107 Wawancara Pribadi dengan Mucklis Akbar, Jakarta Selatan, 20 Februari 2017
82
pada malam jumaat, ceramah sehabis sholat magrib, sholat
jamaah, serta pengajian majlis taqlim setiap 2 minggu sekali
pada hari rabu agar anak bisa bersosialisasi dengan masyarakat
luar saat anak berada diluar panti. Hal ini diungkapkan oleh Ibu
Romlah sebagai berikut:
“kita dari membimbing anak supaya dapet ilmu agamannya
juga kaya ngaji, hafalan, sholat jamaah, ceramah dari ustad
sama kita ada majlis taqlim biar anak berbaur juga sama
masyarakat”.108
b) Pendidikan
Di panti asuhan Al Mubarokah terdapat dua pendidikan yaitu
pendidikan formal dan nonformal, pendidikan formal diberikan
panti berupa sekolah dari SD samapai SMK/SMA dan
pendidikan nonformal diberikan panti berupa bimbingan
pelajaran kepada anak didalam panti berupa bimbingan pelajaran
kepada anak didalam panti, setiap anak diberikan kebebasan
untuk menanyakan kepada pengasuh untuk dapat diajarkan
materi pelajaran yang sulit saat di sekolah, pihak panti juga
dibatu relawan yang membantu anak mengajarkan pelajaran
bahasa inggris dan pelajaraan apa saja tergantung maunya anak
belajar apa. Hal ini diungkapkan oleh ibu romlah sebagai
berikut:
108Wawancara Pribadi dengan Romlah, Jakarta Selatan, 26 Juni 2017
83
“ anak disini kita sekolahkan dari sd sampai smk/sma, kalau
untuk dipanti sendiri kita ajarkan juga anak yang mau diajarkan
oleh kita ada juga setiap minggu anak mahasiswa yang rutin
mengajarkan anak pelajaran dipanti”.109
c) Keterampilan
Panti asuhan Al Mubarokah menyediakan keterampilan pada
anak seperti menaur ulang barang bekas Koran menjadi tempat
pensil dan menjahit. Setiap anak diwajibkan untuk ikut karna
agar dapat mandiri dan bisa menumbuhkan imajinasi. Namun
dikarnakan faktor SDM yang mengajarkannya kurang dan juga
terbentur kerjaan jadi keterampilan hanya ada 1 bulan sekali
dilakukan pada hari libur. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Romlah
sebagai berikut:
“kalau untuk keterampilan kita ada cuma tidak terlalu sering
paling ada satu bulan sekali karna yang ngajar juga sibuk kerja
jadi kalau hari libur pasti datang kesini”.110
d) Rekreasi
Rekreasi bertujuan memberikan proses pembelajaran melalui
pengenalan dunia luar dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
menyenngkan anak asuh. bimbigan rekreeasi dilakukan didalam
panti dan diluar panti dalam bentuk antara lain permainan dan
hiburan dalam panti, perjalanan mengunjungi tempat wisata,
109 Wawancara Pribadi dengan Romlah, Jakarta Selatan, 26 Juni 2017 110 Wawancara Pribadi dengan Romlah, Jakarta Selatan, 26 Juni 2017
84
wisata sejarah dan wisata alam. Penyelenggaraan bimbingan
rekreasi didampingi oleh petugas panti sosial. Hal ini
diungkapkan oleh Bapak mucklis Akbar sebagai berikut:
“yahh.. biasanya kalo panti adain jalan-jalan paling ke museum
atau monas biar belajar sambil liburan alhamdulilah bisa jalan-
jalan keluar kota tahun kemaren dari donatur”.111
5. Tahap Pasca Pelayanan
Tahap Pasca Pelayanan merupakan suatu proses kegiatan untuk
mengetahui efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pemecahan masalah
atau indikator-indikator keberhasilan pemecahan masalah. Pada tahap ini,
pihak panti melakukan pencatatan capaian-capaian apa saja yang didapat
setelah anak binaan mendapatkan pelayanan di Panti Asuhan Al
Mubarokah. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Yulyana
sebagai berikut:
“kita ada catetannya capain-capaian apa ajah yang di peroleh sama
anak dari yang prestasi sampe daftar anak yang nakal sama dikeluarin
juga ada.112
Hal ini diungkapkan juga oleh Bapaak Mucklis Akbar sebagai berikut:
“kalau untuk evaluasinya kita bikin laporan, kita catet tuh capaian-
capaian si anak dalam mengikuti pelayanan yang ada di panti”.113
Pada tahap ini pencatatan hasil dari panti akan direncanakan lagi dalam
bentuk pelayanan sebagai berikut:
111 Wawancara Pribadi dengan Mucklis Akbar, Jakarta Selatan, 20 Februari 2017
112 Wawancara Pribadi dengan Yulyana, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017.
113 Wawancara Pribadi dengan Mucklis Akbar, Jakarta Selatan, 20 Februari 2017
85
a. Penghentian Pelayanan
Penghentian pelayanan merupakan suatu proses kegiatan
pemutusan hubungan pelayanan atau bantuan dengan penerima
pelayanan. Proses terminasi yang dilakukan oleh panti asuhan Al
Mubarokah yaitu apabila si anak sudah lulus sekolah sampai tingkat
SMK/SMA maka, pelayanan yang diberikan oleh panti akan berakhir.
Anak tidak dapat lagi tinggal di panti karena masa kontrak perjanjian
awal hanya sampai berakhirnya masa pendidikan di panti. Namun
apabila ada donatur yang ingin membiyayai anak yang berprestasi
sampai kuliah maka pihak panti bersedia menampung sementara jika
keadaan kampus berdekatan dengan panti, terkadang masih sangat
membutuhkan pertolongan atau bantuan orang lain. Hal ini
diungkapkan oleh Ibu Yulyana sebagai berikut:
“anak yang sudah lulus masa pendidikanya di SMK/SMA, maka
panti membaskan anak untuk bekerja atau kuliah lagi tergantung
maunya si anak, untung-untung ada donatur yang me mbiyayi
pendidikan sampai kuliah kalo jarak kuliah dari panti deket ywdah
sementara di panti”.114
Hal ini diungkapkan juga oleh anak asuh R sebagai berikut:
“paling saya disini sampe lulus SMK ajah ka soalnya emng
peraturan panti disini begitu, tapi ada juga sih ka yang kuliah masih
disni”.115
b. Rujukan
114 Wawancara Pribadi dengan Yulyana, Jakarta Selatan, 09 Juli, 2017
115 Wawancara Pribadi dengan Anak Asuh R, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017
86
Dalam proses rujukan pihak panti asuhan Al Mubarokah belum
melakukan rujukan kepada anak asuh. ini dikarnakan pada tahap
penerimaan awal pihak panti sudah memberikan informasi tentang
panti asuhan dan sudah melakukan persetujuan. Namun apabila akan
dilakukan rujukan melihat dulu apakah perlu atau tidak jika memang
perlu maka akan dilakukan rujukan. Hal ini diungkapkan oleh Bapak
Mucklis Akbar sebagai berikut:
“disini belum ada sih dek untuk rujukan anak panti, tapi kalo
emang perlu rujukan pasti kami bakal ngelakuinnya”.116
c. Pemulangan
Pemulngan dan Penyaluran dilakukan apabila kondisi anak asuh
memerlukannya. Proses pemulangan yang dilakukan oleh Panti
Asuhan Al Mubarokah yaitu berupa pemulangan anak kepada
keluarganya karna anak telah menyelesaikan proses pelayanan di
panti. Sedangkan anak yang tidak jelas keberadaan keluarganya, maka
pihak panti berupaya mencarikan keluarga penggantinya. Hal ini
diungkapkan oleh ibu yulyana sebagai berikut :
“anak yang masanya sudah habis di panti nanti kita kembalikan
kepada keluarganya masing-masing, tapi kalo ga ada kelurga yah kita
coba rujuk ke sodara atau wali anak yang pernah daftarkan kesini”.117
116 Wawancara Pribadi dengan Mucklis Akbar, Jakarta Selatan, 20 Februari 2017
117 Wawancara Pribadi dengan Yulyana, Jakarta Selatan, 09 Juli 2017
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kualitas pelayanan sosial di Panti Asuhan Al Mubarokah Lebak Bulus
sesuai dengan Keputusan Mentri Republik Indonesia Nomer 50/HUK/2004
tentang standar panti asuhan terbagi menjadi 2 yaitu standar umum dan khusus
berikut ini kesimpulan dari pemaparan pada bab 1-5 yaitu:
1. Standar umum adalah ketentuan yang memuat kondisi dan kinerja tertentu
yang perlu dibenahi bagi penyelenggara sebuah jenis sosial jenis apapun.
Dalam hal ini penyelengara jenis sosial ialah Panti Asuhan Al mubarokah
ada beberpa penilaian dalam mengetahui layak tidaknya panti asuhan Al
mubarokah dikatakan belum memenuhi standar umum panti asuhan.
Standar umum panti asuhan yang ada di Panti Asuhan Al Mubarokah mulai
dari kelembagaan sudah jelas ada bukti legalitas dari dinas sosial, Visi misi
sudah ada untuk menjadi lanndasan berdirinya panti asuhan, Organisai dan
tata kerja sudah di atur dalam struktur panti dan penjelasan kinerja masing
masing dalam rangka penyelenggaraan dalam kelembagaan bisa dilihat di
Bab 3 halaman 33-35, sumber daya manusia di panti asuhan Al Mubarokah
masih sangat kurang dan minim karana kurangnya berbagai aspek
didalamya seperti aspek penyelenggaraan terdapat 3 unsur didalamnya
yaitu unsur pimpinan dalam hal ini sudah terdapat kepala panti namun tidak
88
ada kepala dalam bidang pelayanan yang lainya seperti kepala unit
kesehatan, keterampilan, pendidikan. Untuk unsur operasional tidak adanya
pekerja sosial khusus pada bidangnya yang ada hanya pengasuh di panti
mengaswasi anak asuh, instruktur atau pelatih dalam ketrampilan juga
sudah tidak ada karna keterbatasan biyaya dalam menggajinya,
pembimbing rohani sudah ada setiap seminggu sekali anak diajarkan
pelajaran agama dan mengaji, unsur penunjang meliputi pembinaan asrama
tidak ada yang hanya ada pengauh saja dalam melakukan pembinaan setiap
kamar, pengasuh sudah ada di dalam panti namun jumlahnya masih sedikit
kurang untuk mengawasi anak asuh di panti, juru masak ada 2 orang yang
setiap hari di tugaskan panti masak sehari 3 kali pagi, siang dan sore,
petugas kebersihan, satpam dan supir tidak ada karna dilakukan bersama
sama untuk membersikan seluruh panti ini dikarnakan anak harus mandiri
dan pengasuh terlibat juga untuk membersikan tempat di panti, sedangkan
satpam hanya ada dimalam hari saja untuk berjaga dimalam hari, aspek
pengembangan personil panti tidak ada karana pihak panti tidak
mengetahuinya. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh panti asuhan Al
Mubarokah sudah cukup mendukung pembinaan anak asuh, hal tersebut
didasari atas fasilitas yang tersedia di panti dan dari anak asuh yang cukup
puas atas kelengkapan fasilitas yang ada, namun perlu perhatian dari pihak
pani untuk selalu melakukan perwatan terhadap fasilitas agar tidak
mengalami kerusakan dan membeli fasilitas yang sudah ruask atau membeli
yang belum ada di panti. Pembiyaan di Panti Asuhan Al Mubarokah sudah
89
memiliki anggaran setiap bulan dan pertahunnya, namun dalam rincihan
pembiyayan masih terdapat kekurangan ini dikarnakan tidak menentu
sumbangan dari orang lain maupun perusahaan dan instansi pemerintah
terkait. Pelayanan sosial dasar di Panti Asuhan Al Mubarokah yaitu makan,
tempat tinggal, pakaian, pendidikan, dan kesehatan dalam pemenuhan
pelayanan sosial dasar pihak panti sudah memnuhi standar umum.
Monitoring dan evaluasi pihak panti telah baik dalam pelaksanaanya setiap
anak asuh selalu di pantau di dalam panti maupun diluar hal ini bisa dilihat
pada bab 4 hal 57. Maka dari hasil analisis peneliti dapat menyimpulkan
bahwa Panti Asuhan Al Mubarokah telah memenuhi syarat namun masih
belum semuanya terpenuhi dengan baik.
2. Standar khusus adalah ketentuan yang memuat hal-hal tertentu yang perlu
dibenahi bagi penyelenggaraan sebuah panti sosial atau lembaga pelayanan
sosial lainnya yang sejenis sesuai dengan karakteristik panti sosial. Standar
pelayanan ini membuat hal-hal sebagaimana yang ada pada standar khusus
panti sosial berupa kegiatan pelayanan dari tahapan disesuaikan dengan
jenis pelayanan sosial masing-masing panti. Dalam hal ini penentuan
tahapan sosial di terapkan sesuai dengan standar khusu dari kementrian
sosial. Setelah di analisis di bab 4 maka tahapan sosial dapat dikatakan
memenuhi setandar khusus apabila semua terdapat di panti asuhan. Di Panti
Asuhan Al Mubarokah sudah ada penerapan tahapan pelayanan sosial
namun tidak semua terpenuhi karena terdapat kekurangan di dalamnya,
seperti tahapan pelayanan terdapat 5 tahapan namun hanya 3 yang
90
memenuhi dari standar khusus. Kurangnya SDM dan pembiyaan menjadi
salah satu penyebab tidak terpenhuninya pelayanan di Panti Asuhan Al
Mubarokah, untuk itu perlunya bantuan dari pihak instansi terkait untuk
membatu dalam mengoptimalkan pelayanan di Panti Asuhan Al
Mubarokah.
A. Saran
1. Pihak pengurus panti perlu meambah jumlah pengasuh minimal 15 orang
agar anak asuh bisa lebih diperhatikan sehingga mereka bisa betah dan
nyaman di panti layaknya tempat tinggal mereka sendiri.
2. Pihak panti harus memiliki peksos untuk memahami dan menganalisis
masalah anak asuh agar lebih mendalam dan memberikan solusi kepada
pihak panti dalam mengatasi anak yang bermasalah dan juga kehadiran
peksos di Panti Asuhan Al Mubarokah sebagai standar Kementerian Sosial
Tentang Standarisasi Panti Asuhan.
3. Saran dan prasarana yang ada di panti lebih diperhatikan seperti ruangan
Ruang makan, Perpustakaan, kamar mandi/wc dan beberapa perlengkapan
seperti Kulkas, mesin jahit dan sepeda. Kurang layaknya ruangan dan
perlengkapan tersebut karana kurang kebersihanya atau tidak terawat
dengan baik seperti ruang makan yang di meja masih ada sisah makanan
dan masih kurang meja makan serta kursi, sama hal nya dengan
perpusakaan terlihat buku berantakan tidak di tata dengan baik serta
ruangannya yang kecil, untuk kamar mandi banyak pakain yang tidak di
jemur hanya menaruhnya di ember sehingga menimbulkan bau tidak enak
91
dan ada sedikit retakan di lantai membuat bahaya jika terpleset. Beberapa
perlengkapan juga kurang layak seperti kulkas yang hanya satu dan
memaksakan semua masuk kedalamnya seperti sayuran, buah dan air
mineral, mesin jahit juga terlihat tidak terwat dan mulai berdebu ini
dikaranakan pelatih keterampilan menjahit sudah tidak ada lagi, kemudian
sepeda dan transportasi untuk kegiatan panti tidak ada, yang ada hanya
kendaraan pribadi milik pengasuh panti. Sarana dan prasarana juga
merupakan salah satu upaya meningkatkan pelayanan kepada anak asuh
serta perlu menambah fasilitas yang memang sa ngat membutuhkan bagi
anak asuh..
4. Agar pihak panti lebih memperhatikan kebutuhan anak asuh seperti
pemenuhan gizi bagi tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya
masing-masing dan dari segi pelayanan tempat tinggal ditambahnya jumlah
kasur dan ranjang di sesuaikan dengan jumlah anak asuh sehingga anak
akan merasa nyaman agar aktivitas di panti dapat terlaksana dengan baik.
5. Perlu adanya kegiatan ekstra kulikuler atau keterampilan bagi anak asuh
agar memperoleh ilmu pengetahuan dan juga memperoleh keterampilan
untuk masa depan mereka.
92
DAFTAR PUSTAKA
A. SUMBER BUKU
Al-Quran, Al-Quran dan terjemahannya, Jakarta: Dapertemen Agama RI.
2003.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta:BalaiPustaka.2002.
Depsos RI. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyantunan dan Pengetasan Anak
Terlantar Melalui Panti Asuhan Anak. Jakarta: Binkesos. 2004.
Firdaus, Ismet. Kualitas Pelayanan Sosial Anak Terlantar dalam Panti Yayasan
Berbasis Agama Islam di Kecamatan Ciputat.Pusat Penelitian dan Penerbitan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. 2014.
Hanafiah, Nanang, Suhana, Cucu.Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:
Rafika Aditama. 2009.
Moleong, J, Lexy. Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
karya. 2007.
Nawawi,Hadari.Metode Penelitian Bidang Sosial.Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. 1991.
Slameto, Belajar & faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka
Cipta. 2010
93
Sugiyono.metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta. 2013.
Suharsaputra, Uhar.Administrasi Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.
2010.
Suharto, Edi. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial.Bandung:
PT. Refika Aditama. 2004.
Sukoco, Heru, Dwi. Kemitraan dalam Pelayanan. Jakarta: Badan Pelatihan
dan Pengembangan Sosial. 2006.
Sulistyo, Sumar,dkk. Pengkajian Kebutuhan Pelayanan Sosial Bekas Anak
Negara.Yogyakarta: B2P3KS. 2005.
Soehartono. Panti Asuhan dalam Era Reformasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2006.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1996.
Wibowo. Menejemen kinerja.Jakarta: PT. Raja Grafindo Prerasada. 2012.
Warto, dkk. Efektifitas program pelayanan sosial di panti dan non panti.
Yogyakarta: B2P3KS Press. 2009.
A. SUMBER SKRIPSI
Hasbullah, Praktek Pengasuhan Anak di Panti Sosial Anak, Kajian Pada
Beberapa Panti Sosial Asuhan Anak di Kalimantan Selatan. Tesis
Sarjana Jakarta: Perpustakaan Nasional. 1997.
94
B. SUMBER JURNAL
Social Work Journal, pelayanan sosial di bidang pendidikan pada faith based
Organization, Vol 5, No 1, 2015: hal. 30.
Fuaida Dyawati Lisma, Kartika Tuti, Basuki Untung, Kualitas Pengasuhan Anak di
Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) di PSAA Al Ikhlas kabupaten Lombok barat
provinsi nusa teggara barat, Departemen Sosial RI, 2007: hal. 53-54.
Rusmiyati, Chatarina, wujud Panti Asuhan Hidayatullah dalam penanganan
masalah anak terlantar, Jurnal kesejahteraan sosial, 2008: hal. 46-54.
Wiley Blackwell, Child Development “Attachment and Emotional
Development in Institutional Care: Characteristics and Catch Up ”,
Monographs of The Society For Research in Child Development, 2016:
hal 84.
C. SUMBER UNDANG-UNDANG
Undang-undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
D. WEBSITE
Mensos.”Deklarasikan Indonesia Bebas Anak Jalanan 2017”.Diakses pada 13
Juli 2017 dari http://rehsos.kemsos.go.id/modules.php?name=News
&file= article& sid=1988
95
Mensos, “ Mentri Sosial RI Tentang Standar Panti Sosial”. Diakses pada 18
Juni 2017 dari https://www.kemsos.go.id/modules.php?name=
News&file=print&sid =327
E. HASIL WAWANCARA
Wawancara Pribadi dengan Bapak Muklis Akbar. Jakarta Selatan. 20 Februari
2016.
Wawancara pribadi dengan Ibu Yulyana. Jakarta Selatan. 09 Juli 2017.
Wawancara Pribadi dengan Ibu Romlah. Jakarta Selatan. 26 juni 2017.
Wawancara Pribadi dengan Anak Asuh S. Jakarta Selatan. 26 juni 2017.
Wawancara Pribadi dengan Anak Asuh R. Jakarta Selatan. 09 Juli 2017.
F. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan peneliti di Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 15
Maret 2017
G. SUMBER LAINNYA
Arsip dan Dokumen Panti Asuhan Al Mubarokah, Jakarta Selatan, 15 maret
2017
Data Rencana Anggran Belanja Panti (RAPB) Panti Asuhan Al Mubarokah,
Jakarta Selatan, 09 Juli 2017.
Hari : Senin
Tanggal : 20 Februari 2017
Pada hari senin tanggal 20 Februari, peneliti berencana untuk melakukan
Observasi dan meminta izin melakukan penelitian di Panti Asuhan Al Mubarokah.
Pada pukul 11.00 WIB peneliti tiba di Panti Asuhan Al Mubarokah. Sesampainya
disana peneliti disambut dengan baik oleh pihak panti. Dan diarah langsung untuk
menemui Bapak Mukclis Akbar selaku Ketua Panti Asuhan Al Mubarokah.
Setelah itu, peneliti menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan peneliti ke
tempat tersebut. Bapak Mucklis Akbar yang sudah paham akan maksud
kedatangan peneliti, akhirnya memberikan izin kepada peneliti. Setelah
mendapatkan izin, hal yang pertama peneliti lakukan adalah mewancarai bapak
Mucklis Akbar mengenai sejarah dan juga program pelayanan di panti.
Selanjutnya peneliti mengamati lingkungan panti yang didampingi oleh bapak
Mukclis Akbar, saat tiba di ruang makan terdapat bebrapa anak panti yang sedang
makan bersama temannya. Peneliti juga melihat mading dan papan pengingat
menjaga kesehatan dan tulisan motivasi. Setelah pengamatan dirasa cukup, pada
pukul 13.25 WIB peneliti meminta izin kepada Bapak Mucklis Akbar untuk
pamit.
Hari : Rabu
Tanggal : 15 Maret 2017
Pada hari Rabu tanggal 15 Maret 2016, Peneliti kembali lagi Panti Asuhan Al
Mubarokah dengan tujuan untuk mengamati dan foto ruangan panti. Kira-kira pada pukul
10.00 WIB, peneliti sampai di Panti Asuhan Al Mubarokah. Pada saat itu, kedatangan
peneliti disambut baik oleh Bapak Mucklis Akbar. Beliau mengajak peneliti, untuk
mempersilahkan duduk di ruang tamu. Setelah itu, peneliti menyampaikan maksud dan
tujuan kedatangan peneliti kepada bapak mucklis Akbar. Setelah mengetahui, bahwa
peneliti akan mangamati dan foto ruangan,. Beliau pun lalu memberikan kebebasan
kepada peniliti untuk berkeliling di lingkungan panti. Pengamatan dan foto ruangan
dilakukan kurang lebih satu jam. Sebelumnya peneliti, sudah menyiapkan catatan untuk
pengamatan dan foto ruangan apa saja yang akan di amati dan sudah dikonsultasikan
dengan dosen pembimbing. Peneliti mengamati dan foto ruangan seperti Asrama putri,
asrma putra, ruang makan, ruang belajar, Perpustakaan, ruang tamu, ruang kantor, ruang
dapur, aula dan musholah serta kamar mandi. Setelah selesai pengamatan dan
dokumentasi dirasa cukup, pada pukul 12.25 WIB peneliti meminta izin kepada Bapak
Mucklis Akbar untuk pamit.
Hari : Minggu
Tanggal : 09 juli 2017
Sebelum menemui sumber informan, peneliti mengkonfirmasi terlebih dahulu
kepada Ibu Yulyana yang ingin peneliti temui. Beliau ternyata dengan senang hati
menyanggupi maksud tujuan peneliti yaitu ingin memwawancarai beliau. Pada hari
minggu tanggal 09 juli 2017 sekitar Pukul 14.00 WIB, peneliti bertemu dengan Ibu
Yulyana di Panti Asuhan Al Mubarokah. Beliau yang sudah mengetahui apa maksud dari
peneliti untuk menemuinya, lalu mempersilahkan peneliti untuk membuka pertanyaan
seputar pendanaan panti karena beliau adalah bendahara di Panti Asuhan Al Mubarokah
dan pengasuh anak. Selain Ibu Yulyana, peneliti juga meminta izin untuk mewawancarai
anak asuh. Setelah informasi yang dirasa peneliti sudah cukup, peneliti menutup sesi
wawancara tersebut., sebelum peneliti meminta izin kepada Ibu Yulyana untuk pamit ada
anak asuh yang sedang berangkat sekolah dan salaman kepada peneliti dan ibu yulyana
sambil menyemagati agar sekolah dengan baik. Pada pukul 12.25 WIB, peneliti
meninggalkan panti dan pamit kepada Ibu Yulyana.
Hari : Senin
Tanggal : 26 Juni 2017
Agennda hari ini peneliti ingin mewawancarai Informan yaitu Ibu Romlah dan
Anak Asuh, sama seperti Ibu Yulyana Sebelum menemui Ibu Romlah, peneliti
menghubungi beliau terlebih dahulu melalui Pesan SMS. Peneliti juga mengatakan maksud
dan tujuan peneliti menemui beliau. Setelah mengetahui hal tersebut, Ibu Romlah
menyanggupi untuk menjadi informan dalam penelitian ini, beliau mengatakan sedang
berada di panti. Kurang lebih pada pukul 09.30 WIB peneliti sampai di Panti Asuhan Al
Mubarokah. Selanjutnya peneliti langsung di persilahkan duduk di ruang tamu oleh anak
asuh dan akan di panngilkan Ibu Romlah. Setelah bertemu dengan Ibu Romlah sesi
wawancara lansung peneliti mulai. Wawancara yang peneliti lakukan pada saat itu juga
terbilang cukup lama. Setelah peneliti selesai wawancara dengan Ibu Romlah, peneliti
meminta izin untuk mewawancarai anak asuh yang belum sekolah karena masuk siang.
Setelah mendapatkan informasi yang dirasa cukup oleh peneliti maka Pada pukul 11.10
WIB penelti meminta izin untuk pamit pulang.
PEDOMAN WAWANCARA
KUALITAS PELAYANAN SOSIAL DI BIDANG PENDIDIKAN DI PANTI ASUHAN AL
MUBAROKAH LEBAK BULUS
Nama :
Jabatan :
Tanngal :
Isi Wawancara :
1. Sejak kapan yayasan al mubarokah didirikan?
2. Bagaimana latar belakang berdirinya yayasan al mubarokah?
3. Apa visi dan misi yayasan al mubarokah?
4. Bagaimana struktur kepemimpinan di yayasan al mubarokah?
5. Bagaimana legalitas panti asuhan Al Mubarokah?
6. Apakah di panti asuhan Al Mubarokah melakukan pengembangan personil panti?
7. Apakah di panti Asuhan Al Mubarokah ada bimbingan psikososial dan terdapat
pisikolog yang menangani anak Asuh?
8. Bagaimana kinerja para pengasuh yayasan al mubarokah dalam pelayanan sosial ?
9. Bagaimana SDM yang ada di panti Asuhan Al Mubarokah?
10. Dari mana sumber dana yayasan al mubarokah?
11. Bagaimana Yayasan Al Mubarokah menjamin lingkungan yang kondusif dan fasilitas
yang ada di panti?
12. Apakah Sarana dan persarana di panti asuhan Al Mubarokah sudah baik?
13. Fasilitas apa saja yang tersedia di yayasan al mubarokah?
14. Apa saja program pelayanan sosial yang diberikan oleh yayasan al mubarokah?
15. Apakah setiap anak mendapatkan pelayanan yang ada di yayasan al mubarokah ?
16. Apakah terjadi ketidaksesuian antara kegiatan pelayanan yayasan al mubaroakah
dengan jam masuk sekolah anak di panti ?
17. Apakah dalam pelaksanaan pelayanan Sosial berkerjasama dengan orang luar ?
18. Apakah Panti Asuhan Al Mubarokah telah maksimal dalam memberikan pelayanan
sosial ?
19. Siapa saja target Pelayanan sosial yayasan al mubarokah?
20. Apakah yayasan al mubarokah memiliki kriteria dalam memilih anak asuh?
21. Bagaimana proses penjangkauan dan perekrutan yayasan al mubarokah?
22. Bagaimana sosialisasi untuk memberitahukan tetang panti Asuhan Al Mubarokah?
23. Bagaimana alur penerimaan yayasan al mubarokah?
24. Bagaimana penempatan anak asuh jika sudah diterima di Panti Asuhan Al
Mubarokah?
25. Bagaimana yayasan al mubarokah melakukan monitoring dan evaluasi?
26. Apakah panti asuhan Al Mubarokah mengadakan rekreasi?
27. Apakah panti asuhan Al mubarokah pernah melakukan rujukan kepada anak asuh?
PEDOMAN WAWANCARA
KUALITAS PELAYANAN SOSIAL DI BIDANG PENDIDIKAN DI PANTI ASUHAN AL
MUBAROKAH LEBAK BULUS
Nama :
Jabatan :
Tanngal :
Isi Wawancara :
1. Sudah berapa lama jadi pengasuh di panti?
2. Apa motivasi anda menjadi pengasuh di panti?
3. Bagaimana peroses kegiatan pelayanan di panti ini?
4. Apakah pihak panti sudah membirkan pelayanan yang baik untuk asrama tempat
tinggal anak asuh?
5. Bagaimana melakukan pembinaan asrma setiap kamar untuk anak asuh?
6. Bagamana proses anak asuh agar dapat berdaptasi dengan lingkungannya di panti
Asuhan Al Mubarokah?
7. Bagaimana memberikan asesmen terhadap anak asuh yang akan tinggal di panti
asuhan Al Mubarokah?
8. Apakah panti asuhan Al Mubarokah melakukan kontrak dan registrasi terhadap anak
asuh yang akan tinggal di panti?
9. Apakah di Panti Asuhan Al Mubarokah ada kegiatan keterampilan untuk anak asuh?
10. Bagaimana Yayasan Al Mubarokah dalam memberikan makanan dan menjaga
kualitas gizi sesuai kebutuhan tubuh kembang anak ?
11. Apakah dalam pemenuhan makanan dan pakaian Panti Asuhan Al Mubarokah sudah
tercukupi dengan baik?
12. Bagaimana Yayasan Al mubarokah menjamin anak dengan kebutuhan nutrisi khusus,
contohnya jika anak sakit?
13. Bagaimana menciptakan situasi makan yang menyenangkan agar anak makan dengan
santai, baik didampingi maupun tanpa didamping oleh pengasuh?
14. Bagaimana anda melihat perkembangan anak di Panti Asuhan Al Mubarokah?
15. Bagaimana Panti Asuhan Al Mubarokah melakukan sosialisasi dalam informasi
program pelayanan?
16. Apakah dalam hal kesehatan panti Asuhan Al Mubarokah sudah baik dalam
memberikan pelayanan kepada anak asuh?
17. Bagaimana Yayasan Al Mubarokah membantu anak mengakses pendidikanya ?
18. Bagaimana Yayasan Al Mubarokah memfasilitasi untuk kelancaran proses
pendidikan anak?
19. Bagaimana mendudukung anak memperoleh akses pendidikan formal dan non formal
sesuai perkembangan usia dan minat ?
20. Bagaimana Yayasan Al Mubarokah merespon jika sewaktu-waktu dihubungi oleh
pihak pihak penyelengara pendidikan?
21. Bagaimana mendukung tercapainya fungsi sosial bagi anak selama tinggal di panti?
22. Bagaimana proses indentifikasi untuk calon anak asuh yang tinggal di Panti Asuhan
Al Mubarokah?
23. Bagaimanakah proses pengungkapan minat dan potensi kepada anak asuh?
24. Apakah panti asuhan Al Mubarokah membirkan bimbingan fisik?
25. Apakah ada bimbing anak asuh untuk mendapatkan ilmu agama di panti Asuhan Al
Mubarokah?
26. Apakah ada program keterampilan di panti Asuhan Al Mubarokah?
27. Apa yang dilakukan pengasuh dalam pasca pelayanan untuk anak asuh?
28. Bagaimana penghentian pelayanan kepada anak asuh yang sudah selesai waktunya di
panti Asuhan Al Mubarokah?
29. Bagaimana proses pemulangan anak asuh di panti Asuhan Al Mubarokah?
30. Bagaimana pembiyaan di Panti Asuhan Al Mubarokah?
31. Bagaimana menurut anda program pelayanann sosial di Panti Asuhan Al Mubarokah
saat ini?
32. Apa saran anda kepada panti Asuhan Al Mubarokah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan sosial ?
PEDOMAN WAWANCARA
KUALITAS PELAYANAN SOSIAL DI BIDANG PENDIDIKAN DI PANTI ASUHAN AL
MUBAROKAH LEBAK BULUS
Nama :
Jabatan :
Tanngal :
Isi Wawancara :
1. Bagaimana persaan anda tinggal di panti asuhan Al Mubarokah?
2. Sudah berapa lama anda berada di panti asuhan Al Mubarokah ?
3. Apakah menurut anda sarana prasarana yang diberikan oleh panti asuhan Al
Mubarokah sudah baik?
4. Apakah anda berhubungan baik dengan pengasuh di panti asuhan Al Mubarokah ?
5. Bagaimana hubungan kamu dengan teman-teman di panti asuhan Al Mubarokah?
6. Apakah menurut anda pelayanan yang di berikah oleh panti asuhan Al Muarokah
sudah baik?
7. Apakah disini anda mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik?
8. Apakah di Panti Asuhan Al Mubarokah memberikan pelayanan Pendidikan
dengan baik?
9. Apakah anda pernah membolos sekolah dan ketahuan oleh phak Panti ?
10. Apakah di panti Asuhan Al Mubarokah anda di bimbing oleh pengasuh?
11. Sampai berapa lama anda tinggal di Panti Asuhan Al Mubarokah?
12. Bagaimana perasaan anda mengikuti kegiatan pelayanan di panti asuhan Al
Mubarokah?
13. Apakah anda pernah bosan saat mengikuti kegiatan pelayanan di panti asuhan Al
Mubarokah?
14. Kenapa mengikuti pelayanan di panti?
15. Jika sudah keluar dari panti mau lanjut kemana?
16. Apa harapan anda kedepannya dalam menjalani proses kegiatan pelayanan yang
diberikan oleh panti asuhan Al Mubarokah?
PEDOMAN WAWANCARA
KUALITAS PELAYANAN SOSIAL DI BIDANG PENDIDIKAN DI PANTI ASUHAN AL
MUBAROKAH LEBAK BULUS
Nama : Mucklis Akbar
Jabatan : Ketua Panti Asuhan Al Mubarokah
Tanngal : 20 Februari
Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1. Sejak kapan yayasan al mubarokah didirikan?
“Pada awal berdirinya tahun 1969.”
2. Bagaimana latar belakang berdirinya yayasan al
mubarokah?
“hj. umi siti fatimah yang seorang diri
mendirkan panti asuhan karna banyak
dilingkungan sekitarnya anak yatim dan
piatu sehingga di dirikanlah panti
asuhan Al Mubaroah lebak bulus, dan
tanah panti asuhan Al mubarokah
adalah tanah waqaf yang memiliki luas
tanah 1.800 m2. Panti asuhan Al
mubarokah sekarang di pimpin oleh H.
Muslich Akbar.”
3. Apa visi dan misi yayasan al mubarokah?
“Memberikan pelayanan pada anak
terlantar agar mereka menjadi anggota
masyarakat yang dapat hidup layak dan
penuh tanggung jawab, baik terhadap
dirinya, keluarga dan masyarakat.”
4. Bagaimana struktur kepemimpinan di yayasan al
mubarokah?
“Kalo untuk struktur di panti ada mulai
dari pelindung, pemimpin panti, ketua
panti, serketaris panti ada semua
datanya di dokumen panti.”
5. Bagaimana legalitas panti asuhan Al Mubarokah?
“iya jadi dek jadi berdirinya panti
asuhan Al Mubarokah sudah terdaftar
di suku dinas sosial Jakarta selatan
supaya panti asuhan ini nanti ga disebut
panti abal-abal.”
6. Apakah di panti asuhan Al Mubarokah melakukan
pengembangan personil panti?
“kalo disini ga ada sih dek yang kaya
gitu yang pentingkan kita bener
ngurusin anak disni sampe tamat
sekolahnya.”
7. Apakah di panti Asuhan Al Mubarokah ada
bimbingan psikososial dan terdapat pisikolog yang
menangani anak Asuh?
“kalo bimbingan pisikososial kita gada
dek disini soalnykan itu harus ada
psikolognya nah disini kita belum ada
jadi gabisa nanti bimbingannya paling
sama pengasuh ajah dek kalo soal
masalah ini mah.”
8. Bagaimana kinerja para pengasuh yayasan al
mubarokah dalam pelayanan sosial ?
“Yah kalo menurut saya sudah baik
dek, kan disini pengasuh gentian juga
jagain anak termasuk saya jadi
alhamdulilah baik dek.”
9. Bagaimana SDM yang ada di panti Asuhan Al
Mubarokah?
“kalo untuk SDM kita disni emng
kekurangan dek cuma karna biyaya
panti yang pas-pasan dan kadang ga
nentu takutnya ga bisa menggaji
karyawannya nanti.”
10. Dari mana sumber dana yayasan al mubarokah?
“Kalo dana panti di dapat dari
sumbangan orang ajah yang banyak dan
juga pemerintah suka ngasih.”
11. Bagaimana Yayasan Al Mubarokah menjamin
lingkungan yang kondusif dan fasilitas yang ada di
panti?
“Kita memberikan semua kebutuhan
keperluan sama anak jadi tidak ada
maslah lah di panti ini.”
12. Apakah Sarana dan persarana di panti asuhan Al
Mubarokah sudah baik?
“yah.. alhamdulilah untuk fasilitas di
panti sudah cukup buat anak bisa
nikmatinya cuma ada kekurangan wajar
namnya juga panti swasta terkendala
biyaya buat membeli fasilitas
tambahan.”
13. Fasilitas apa saja yang tersedia di yayasan al
mubarokah?
Faasilitas yang ada di panti ada asrama,
ruang makan, ruang belajar,
perpustakaan, ruang kantor, ruang
tamu,dapur, aula sama musholah,
kamar mandi, tv. Banyak dek
alhamdulilah.
14. Apa saja program pelayanan sosial yang diberikan “jadi gini dek, setiap anak di panti
oleh yayasan al mubarokah?
asuhan Al Mubarokah kita sudah memberikan pelayanan dari makanan,
uang saku, tempat tinggal, kesehatan
dan pendidkan dari SD sampai SMA
jadi kalo anak disini ga mau sekolah
yah.. kami ga bisa menerima dia dan
juga sebelum anak yang mau kesini
ditanya dulu mau bener ga sekolahnya
disini karna kami ga mau nerima anak
yang males sama suka bolos apalagi
tawuran.”
15. Apakah setiap anak mendapatkan pelayanan yang
ada di yayasan al mubarokah ?
“Iya dek semua anak disni
mendapatkan pelayanan insyaallah
tercukupi semua.”
16. Apakah terjadi ketidaksesuian antara kegiatan
pelayanan yayasan al mubaroakah dengan jam
masuk sekolah anak di panti ?
“Selama ini sih belum ada dek,
dilakukan kalo anak lagi ga sekolah
aja.”
17. Apakah dalam pelaksanaan pelayanan Sosial
berkerjasama dengan orang luar ?
“Kalo orang luar paling dari
masyarakat sama pemerintah ajah dek,
kalo dari luar negri kita gak ada.”
18. Apakah Panti Asuhan Al Mubarokah telah maksimal dalam memberikan pelayanan sosial ?
“Yah bisa dikatakan sudah baik dek, disini kita mengusahakan buat
memberikan pelayanan yang terbaik
buat anak asuh.”
19. Siapa saja target Pelayanan sosial yayasan al
mubarokah?
“Di sini kita menerima anak yatim,
anak piatu atau anak yatim piatu dan
anak terlantar karna putus sekloah
akibat kurang mampu atau dalam
kesusahan dan kemiskinan.”
20. Apakah yayasan al mubarokah memiliki kriteria
dalam memilih anak asuh?
“Kalo untuk keriteria kita mau
menerima anak yang mau sungguh-
sungguh sekolah kalo gamau kita
tolak.”
21. Bagaimana proses penjangkauan dan perekrutan
yayasan al mubarokah?
“Kita disini coba cara sosialisasi ajah
dek kadangkan saya atau pengasuh
yang ada didekat rumahnya ada yang
kesusahan bisa dibantu.”
22. Bagaimana sosialisasi untuk memberitahukan “yahh biasnya kita sosialisasinya lewat
tentang Panti Asuhan Al Mubarokah? seminar,dateng ke majlis taqlim meberitahu program panti siapa taukan
ada yang anak yatim tidak mampu bisa
kita tampung nanti.”
23. Bagaimana alur penerimaan yayasan al
mubarokah?
“untuk penerimaan anak kita menerima
anak diliat dulu dia bener anak yatim
piatu, anak yatim atau piatu, anak
terlantar, dan kelarga kurang mampu.
Terus usiannya 5 sampe 15 tahun deh
kan kalo udah gede gabisa sekolah lagi,
terus aktenya, keterangan dari rt kalo
dia tidak mampu, keterangan sehat dari
puskesmas, sama isi formulir buat di
data sama panti.”
24. Bagaimana penempatan anak asuh jika sudah
diterima di Panti Asuhan Al Mubarokah?
“iya jadi nanti kalo sudah tinggal di
panti saya yang urus semua dari anak
tidurnya dimana naro barangnya di
lemari yang mana.”
25. Bagaimana yayasan al mubarokah melakukan
monitoring dan evaluasi?
“iya jadi setiap anak pasti kita pantau
perkembangannya yang belum bisa
mengaji nih nanti kita khususkan anak
itu sampai bisa menggaji.”
26. Apakah panti asuhan Al Mubarokah mengadakan
rekreasi?
“yahh biasanya kalo panti adain jalan-
jalan paling ke musim atau monas biar
belajar sambil liburan alhamdulilah
bisa jalan-jalan keluar kota tahun
kemaren dari donatur.”
27. Apakah panti asuhan Al mubarokah pernah
melakukan rujukan kepada anak asuh?
“disini belum ada sih dek untuk rujukan
anak panti, tapi kalo emang perlu
rujukan pasti kita bakal ngelakuinnya.”
PEDOMAN WAWANCARA
KUALITAS PELAYANAN SOSIAL DI BIDANG PENDIDIKAN DI PANTI ASUHAN AL
MUBAROKAH LEBAK BULUS
Nama : Yulyana
Jabatan : Bendahara dan Pengasuh Anak
Tanngal : 09 juli 2017
Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1. Sudah berapa lama jadi pengasuh di panti?
Yah sekitar 5 tahunan.
2. Apa motivasi anda menjadi pengasuh di
panti?
Motivasinya kita suka kasian sama anak yang
disini mereka kan tidak punya orang tua jadi
kita disini ingin menjadi pengganti orang tua
mereka.
3. Bagaimana peroses kegiatan pelayanan di
panti ini?
Di panti ini ada pelayanan pemberian makan,
pelyanan kesehatan, pelayanan pendidikan,
pelayanan tempat tinggal nah untuk prosesnya
setiap pelayanan ada jadwalnya masing-masing
seperti makan diberikan 3x sehari pagi siang
malam, pelayanan kesehatan kalo ada anak
asuh yang sakit di anter ke klinik, pelayanan
pendidikan kita menyekolahkanya dan
mengajarkan anak asuh lagi di panti kalo tidak
mengerti pelajaran di sekolah, untuk tempat
tinggal disini di bagi dua anak cowo di bawah
anak cewe di atas.
4. Apakah pihak panti sudah membirkan
pelayanan yang baik untuk asrama tempat
tinggal anak asuh?
iya.. disini kami m emberikan tempat tinggal
yang nyaman untuk dapat memenuhi
kebutuhan anak yang tinggal disini karna
kasian kan meraka tidak punya tempat
5. Bagaimana melakukan pembinaan asrma
setiap kamar untuk anak asuh?
saya ngurusin anak di asrama cewe suka
bilngin ajah mas udah sholat belum, udah
mandi apa belum, kamarnya kalo berantakan
tolong di bersihkan terus suka ada yang curhat sih mas hhe
6. Bagamana proses anak asuh agar dapat
berdaptasi dengan lingkungannya di panti
Asuhan Al Mubarokah?
Kalo udah masuk panti proses adaptasi yang di
berikan oleh kita memberikan pengenalan
lingkungan di area panti sini biar pada tau sama
semuanya.
7. Bagaimana memberikan asesmen terhadap
anak asuh yang akan tinggal di panti
asuhan Al Mubarokah?
Kita menanyakan keadaan ekonomi
keluarganya dan menayngakan teman-teman si
anak kepada orang tua atau wali yang
nganterin dia kesini
8. Apakah panti asuhan Al Mubarokah
melakukan kontrak dan registrasi terhadap
anak asuh yang akan tinggal di panti?
kita lakukan tahap kontrak seblum anak
masuk panti jadi anak disini ga ada yang
dipaksa dan senang ajah ikutin pelayanan
yang panti kasih.
9. Apakah di Panti Asuhan Al Mubarokah ada
kegiatan keterampilan untuk anak asuh?
dulu ada mas yang ngajarin keterampilan disini
buat menjahit cuma karna masalah biyaya
pihak panti ga bisa gajinya jadi ga ada lagi
paling ada relawan ajah yang suka ngasih
keterampilan tapi itu juga ga nentu pas liburan
anak disni ajaa.
10. Bagaimana Yayasan Al Mubarokah dalam
memberikan makanan dan menjaga kualitas
gizi sesuai kebutuhan tubuh kembang
anak?
untuk anak yang tinggal di yayasan al
mubarokah diberikan makan 3 kali sehari pagi,
siang dan sore ada juga sih anak yang makan
malem biasanya kalo sekolahnya pulangnya
sore jadi abis sholat magrib pada makan.
11. Apakah dalam pemenuhan makanan dan
pakaian Panti Asuhan Al Mubarokah sudah
tercukupi dengan baik?
Alhamdulilah mas, semua kebutuhan di sini
tercukupi semua baik makan, pakaian maupun
tempat tinggal.
12. Bagaimana Yayasan Al mubarokah
menjamin anak dengan kebutuhan nutrisi
khusus, contohnya jika anak sakit?
Kalo anak sakit kita suka kasih bubur sama
banyakin istirahat
13. Bagaimana menciptakan situasi makan
yang menyenangkan agar anak makan
dengan santai, baik didampingi maupun
tanpa didamping oleh pengasuh?
Yah kalo anak asuh biasanya makan di meja
makan kadang juga di bawa ke kamar, kalo di
dampingin pengasuh paling cuma anak sd ajah
karna susah makannya harus di suruh terus.
14. Bagaimana anda melihat perkembangan iya jadi setiap anak pasti kita pantau
anak di Panti Asuhan Al Mubarokah?
perkembangannya yang belum bisa mengaji nih nanti kita khususkan anak itu sampai bisa
menggaji.
15. Bagaimana Panti Asuhan Al Mubarokah
melakukan sosialisasi dalam informasi
program pelayanan?
kalau pendekatan awalnya kita memberikan
informasi mengenai pelayanan yang diberikan
oleh panti kepada masyrakat, dinas sosial yang
berkunjung dan memberitahu di Majlis Taqlim.
16. Apakah dalam hal kesehatan panti Asuhan
Al Mubarokah sudah baik dalam
memberikan pelayanan kepada anak asuh?
kita mengantar anak ke puskesmas kalo ada
yang sakit takutnya kan nanti kalau parah di
rujuk kerumah sakit ga ngerti jadi kita urusin
deh surat-suratnya biar bisa di rawat di rumah
sakit, di panti ada papan tulisan jagalah
kebersihan, buanglah sampah pada tempatnya
dll. Sering juga ada mahasiswa dari ui
kedokteran tugas kuliah ngasih bimbingan
kesehatan tentang bahaya merokok dan
narkoba.
17. Bagaimana Yayasan Al Mubarokah
membantu anak mengakses pendidikanya ?
Biasanya panti menyarankan anak untuk
sekolah di negri dulu tapi kalo tidak lolos yahh
di swasta.
18. Bagaimana Yayasan Al Mubarokah
memfasilitasi untuk kelancaran proses
pendidikan anak?
Setiap hari anak ditanya sama kita gimna tadi
disekolah ada yang ga bisa nanti kita ajarkan
kalo fasilitas ada perpustakaan dan ruang
belajar saling diskusi buat tugas sekolah
mereka.
19. Bagaimana mendudukung anak
memperoleh akses pendidikan formal dan
non formal sesuai perkembangan usia dan
minat ?
Dalam pendidikan formal seperti sekolah kita
tanyakan apa yang dibutuhkan misalnya alat
tulis, buku pelajaran nanti akan di urus sama
kita, untuk nonformal di panti kita ada
pelajaran bahasa inggris setiap hari minggu
untuk anak dapat belajar bersama.
20. Bagaimana Yayasan Al Mubarokah
merespon jika sewaktu-waktu dihubungi
oleh pihak pihak penyelengara pendidikan?
kalo di hubungi sama pihak sekolah kita
langsung datenng ke sekolah, kita juga kan
saling kerja sama dengan sekolah. Biasanya
kalo anak tidak masuk kenapa karna sakit atau
bolos. Nanti kita langsung cari anak yang bolos
ke tempat biasa mereka nongkrong biasanya
sih di warung ema deket terminal pernah juga
nemuin di setu gintung.
21. Bagaimana mendukung tercapainya fungsi
sosial bagi anak selama tinggal di panti?
Nah panti ada pengajian Majlis Taqlim setiap 2
minggu sekali yang gunanya untuk anak panti
berbaur dengan masyarakat dan sling kenal.
22. Bagaimana proses indentifikasi untuk calon
anak asuh yang tinggal di Panti Asuhan Al
Mubarokah?
Dalam peroses indentifikasi dan seleksi si anak
diharuskan dibawah umur 18 tahun dan tidak
mampu.
23. Bagaimanakah proses pengungkapan minat
dan potensi kepada anak asuh?
Kita biasanya bicara 4 mata sama anak buat
nelusurin apa sih potensi atau minat, nantikan
tinggal kita sesuain sama program pelayanan
yang ada di panti dan di sekolah.
24. Apakah panti asuhan Al Mubarokah
membirkan bimbingan fisik?
Olahraga ada disini anak-anak cowonya suka
sama futsal kalo anak perempuanya suka lari
setiap minggu pagi
25. Apakah ada bimbing anak asuh untuk
mendapatkan ilmu agama di panti Asuhan
Al Mubarokah?
Disni ada ilmu agamanya yah karna disini
anaknya islam semua jadi ngasihnya ilmu
agama islam kaya mengaji, hafalan nani di
bimbing sama ustad kita panggil.
26. Apakah ada program keterampilan di panti
Asuhan Al Mubarokah?
kalo untuk ketermapilan kita ada cuma tidak
terlalu sering paling ada sebulan sekali karna
yang ngajar juga sibuk kerja jadi kalo hari libur
pasti datang kesini.
27. Apa yang dilakukan pengasuh dalam pasca
pelayanan untuk anak asuh?
Kita ada catetannya capaian-capaian apa ajah
yang di peroleh sama anak dari yang prestasi
sampe daftar anak yang nakal sama dikeluarin
juga ada.
28. Bagaimana penghentian pelayanan kepada
anak asuh yang sudah selesai waktunya di
panti Asuhan Al Mubarokah?
anak yang sudah lulus masa pendidikanya di
SMK/SMA, maka panti membaskan anak
untuk bekerja atau kuliah lagi tergantung
maunya si anak, untung-untung ada donatur
yang membiyayi pendidikan sampai kuliah
kalo jarak kuliah dari panti deket ywdah
sementara di panti.
29. Bagaimana proses pemulangan anak asuh anak yang masa nya sudah habis di panti nanti
di panti Asuhan Al Mubarokah?
kita kembalikan kepada keluarganya masing-masing, tapi kalo ga ada kelurga yah kita coba
rujuk ke sodara atau wali anak yang pernah
daftarkan kesini.
30. Bagaimana pembiyaan di Panti Asuhan Al
Mubarokah?
Untuk pembiyaan panti ga nentu yah mas
soalnya kan tergantung dari sumbangan sama
bantuan pemerintah ajah.
31. Bagaimana menurut anda program
pelayanann sosial di Panti Asuhan Al
Mubarokah saat ini?
Kalo menurut saya, ada ajah sih mas mulai dari
pembiyayan, jumlah pengasuhnya yang
kurang.
32. Apa saran anda kepada panti Asuhan Al
Mubarokah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan sosial ?
Yah saran saya sih pemerintah lebih perhatiin
lagi sama panti asuhan supaya bisa
berkmabang mas.
PEDOMAN WAWANCARA
KUALITAS PELAYANAN SOSIAL DI BIDANG PENDIDIKAN DI PANTI ASUHAN AL
MUBAROKAH LEBAK BULUS
Nama : Romlah
Jabatan : Pengasuh
Tanngal : 26 Juni 2017
Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1. Sudah berapa lama jadi pengasuh di panti?
Dari tahun 2006 sampai sekarang mas.
2. Apa motivasi anda menjadi pengasuh di
panti?
Pekerjaan saya memang tak seberapa tapi ini
merupakan tugas mulia sebagai umat muslim
untuk membantu satu sama lain khususnya
anak asuh di panti ini dengan harapan
mencetak generasi anak muda yang
berakhlakul karimah.
3. Bagaimana peroses kegiatan pelayanan di
panti ini?
Di sini kita memberikan pelayanan pemberian
makan, makan diberikan 3x sehari pagi siang
malam pelayanan pendidikan kita
menyekolahkan, kalo ada anak asuh yang sakit
di anter ke klinik.
4. Apakah pihak panti sudah membirkan
pelayanan yang baik untuk asrama tempat
tinggal anak asuh?
Nah jadi di yayasan al mubarokah ini ada anak
laki-laki dan perempuan tapi mereka ga tidur
bareng walupun di dalam satu panti tapi
dipisah kan beda laki-laki sama perempuan
kalo anak laki tuh disini di bawah tapi kalo
anak perempuan di atas naek tangga dulu nah
itu kamar anak perempuan.
5. Bagaimana melakukan pembinaan asrma
setiap kamar untuk anak asuh?
Pembinaan asrama paling ngurusin anak cewe
sama cowo bilngin ajah mas kalo kamarnya
berantakan dibersihkan sama selalu bilangin
jangan lupa sholat.
6. Bagamana proses anak asuh agar dapat
berdaptasi dengan lingkungannya di panti
Asuhan Al Mubarokah?
Setelah masuk proses adaptasi yang di berikan
oleh kita selama satu minggu saja, untuk
memberikan waktu kepada anak mengenal
lingkungannya dan tau para pegawai yang ada
di dalam panti.
7. Bagaimana memberikan asesmen terhadap
anak asuh yang akan tinggal di panti
asuhan Al Mubarokah?
Biasanya kita melakukan indentifikasi
lingkungan anak tinggal dan tidak lupa kita
menanyakan mengenai teman-teman si anak
kepada keluarganya, serta keadaan ekonomi
keluarganya dan lingkungan yang ada
disekitar rumahnya.
8. Apakah panti asuhan Al Mubarokah
melakukan kontrak dan registrasi terhadap
anak asuh yang akan tinggal di panti?
Itu biasanya pendaftaran biasa mas ngisi
formulir sama keterangan siap mengikuti
pelayanan yang ada di panti sampe lulus.
9. Apakah di Panti Asuhan Al Mubarokah ada
kegiatan keterampilan untuk anak asuh?
dulu sih ada mas yang ngajarin keterampilan
disini cuma karena kurang biyaya dan cuma
kadang-kadang relawan aja ga setiap waktu
paling bisa sebukan sekali atau dua bulan
tergantung sih mas.
10. Bagaimana Yayasan Al Mubarokah dalam
memberikan makanan dan menjaga kualitas
gizi sesuai kebutuhan tubuh kembang
anak?
Anak yang tinggal disini diberikan makan 3
kali sehari pagi, siang malem.
11. Apakah dalam pemenuhan makanan dan
pakaian Panti Asuhan Al Mubarokah sudah
tercukupi dengan baik?
Kita dapat jatah pakaian baru setiap bulan, dan
pakaian yang biasa dipakai itu kita bawa dari
rumah atau kadang kita belikan masing-
masing.
12. Bagaimana Yayasan Al mubarokah
menjamin anak dengan kebutuhan nutrisi
khusus, contohnya jika anak sakit?
Biasanya kalo anak lagi sakit suka kita belikan
bubur dan di berikan waku istirhat sama kita
suruh yang didapur buat maskin sayur.
13. Bagaimana menciptakan situasi makan
yang menyenangkan agar anak makan
dengan santai, baik didampingi maupun
tanpa didamping oleh pengasuh?
Kalo di dampingin pengasuh paling cuma
anak sd ajah.
14. Bagaimana anda melihat perkembangan anak di Panti Asuhan Al Mubarokah?
Perkembangan anak pasti kita selalu pantau.
15. Bagaimana Panti Asuhan Al Mubarokah
melakukan sosialisasi dalam informasi
program pelayanan?
Kita sosialisai panti ke majlis taqlim mas kita
jelasin nanti tentang panti asuhan Al
Mubarokah.
16. Apakah dalam hal kesehatan panti Asuhan
Al Mubarokah sudah baik dalam
memberikan pelayanan kepada anak asuh?
Alhamdulilah mas untuk awal juga kita
meriksa tes kesehatan dari puskesmas atau
dokter, si anak punya penyakit menular apa
tidak kan takutnya nanti nyebar ke anak yang
lain.
17. Bagaimana Yayasan Al Mubarokah
membantu anak mengakses pendidikanya ?
Anak disini kita sekolahkan dari SD sampai
SMK/SMA, kalau untuk dipanti sendri kita
ajarkan juga anak yang mau diajarkan oleh kita
ada juga setiap minngu anak mahsiswa yang rutin
mengajarkan anak pelajaran dipanti.
18. Bagaimana Yayasan Al Mubarokah
memfasilitasi untuk kelancaran proses
pendidikan anak?
Kalo fasilitas ada ruang belajar, perpustakaan
19. Bagaimana mendudukung anak
memperoleh akses pendidikan formal dan
non formal sesuai perkembangan usia dan
minat ?
Kalo pendidikan formal kaya sekolah biasanya
anak sendiri nanti yang minta kurang apa kaya
alat tulis atau perlatan buat sekolah lainnya
nanti kalo ada duitnya kita belikan, kalo untuk
nonformal ada pelajaran agama setiap malam
jumat sama ustad.
20. Bagaimana Yayasan Al Mubarokah
merespon jika sewaktu-waktu dihubungi
oleh pihak pihak penyelengara pendidikan?
Kalo di hubungi sama pihak sekolah kita
langsung datenng ke sekolah, kita juga kan
saling kerja sama dengan sekolah. Biasanya
kalo anak tidak masuk kenapa karna sakit atau
bolos. Nanti kita langsung cari anak yang
bolos ke tempat biasa mereka nongkrong
biasanya sih di warung ema deket terminal
pernah juga nemuin di setu gintung.
21. Bagaimana mendukung tercapainya fungsi
sosial bagi anak selama tinggal di panti?
Setiap 2 minngu sekali ada pengajian majlis
taqlim disni buat anak nanti kenal sama
masyrakat dari sini.
22. Bagaimana proses indentifikasi untuk calon anak asuh yang tinggal di Panti Asuhan Al
Mubarokah?
Kita dateng ya ke rumahnya, kita survey ngelihat
ke anaknya, terus kita ambil ktpnya, kknya, kayak
gitu, sama foto- foto gambar anaknya.
23. Bagaimanakah proses pengungkapan minat
dan potensi kepada anak asuh?
Yahh.. anak disini sekolahya pada ngikutin
temen biar barang padahal ada anak yang nilai
rapotya bagus nih di pelajaran ipa eh dia
malah mau sekloah jursan ips yah kita larang
ajah harus masuk sekolah jursusannya ipa.
24. Apakah panti asuhan Al Mubarokah
membirkan bimbingan fisik?
Biasnya anak-anak cowonya suka sama futsal
maenya diluar panti, nah kalo anak
perempuanya suka lari pagi.
25. Apakah ada bimbing anak asuh untuk
mendapatkan ilmu agama di panti Asuhan
Al Mubarokah?
Kita disni membimbing anak supaya dapet
ilmu agamanya juga kaya ngaji, hafalan,
sholat jamaah, ceramah dari ustad sama kita
ada ada mjlis taqlim biar anak berbaur juga
sama masyarakat luar.
26. Apakah ada program keterampilan di panti
Asuhan Al Mubarokah?
kalo untuk ketermapilan kita ada cuma tidak
terlalu sering paling ada sebulan sekali karna
yang ngajar juga sibuk kerja jadi kalo hari
libur pasti datang kesini.
27. Apa yang dilakukan pengasuh dalam pasca
pelayanan untuk anak asuh?
Kalo pasca pelayanan kita kasih motivasi mas
setelah dia udah mengikuti pelayanan di panti.
28. Bagaimana penghentian pelayanan kepada
anak asuh yang sudah selesai waktunya di
panti Asuhan Al Mubarokah?
Untuk penghentian pelayanan kita lakukan
setelah anak sudah lulus sampai SMK atau
SMA sih mas.
29. Bagaimana proses pemulangan anak asuh
di panti Asuhan Al Mubarokah?
Kalo untuk pemulangan kita serahkan sama
orangtua nya mas.
30. Bagaimana pembiyaan di Panti Asuhan Al
Mubarokah?
Kalo masalah pembiyayan yah sedapetnya
ajah mas dari sumbangan masyrakat.
31. Bagaimana menurut anda program
pelayanann sosial di Panti Asuhan Al
Mubarokah saat ini?
Menurut saya alhamdulilah mas sudah baik
kebutuhan anak disini sudah terpenhi.
32. Apa saran anda kepada panti Asuhan Al
Mubarokah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan sosial ?
Saranya yah semoga panti asuhan Al
mubaroah menjadi lebih baik lagi.
PEDOMAN WAWANCARA
KUALITAS PELAYANAN SOSIAL DI BIDANG PENDIDIKAN DI PANTI ASUHAN AL
MUBAROKAH LEBAK BULUS
Nama : R
Jabatan : Anak Asuh
Tanngal : 09 Juli 2017
Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1. Bagaimana persaan anda tinggal di panti
asuhan Al Mubarokah?
Senang kak karna disini saya banyak
temannya.
2. Sudah berapa lama anda berada di panti
asuhan Al Mubarokah ?
Dari saya SMP ka sampe sekarang kelas 2
SMA.
3. Apakah menurut anda sarana prasarana
yang diberikan oleh panti asuhan Al
Mubarokah sudah baik?
Fasilitas disini lumyanan lah kak ada tv juga
lumayan buat hiburan ka hhe
4. Apakah anda berhubungan baik dengan
pengasuh di panti asuhan Al Mubarokah ?
Iya ka saya kenal baik tapi ada aja ka
pengasuh yang ribet biasanya kalo bangunin
sholat subuh.
5. Bagaimana hubungan kamu dengan teman-
teman di panti asuhan Al Mubarokah?
Hubungan saya baik-baik saja yahh rata-rata
seluruh teman disini baik ka karna kan kita
semua disini sama.
6. Apakah menurut anda pelayanan yang di
berikah oleh panti asuhan Al Muarokah
sudah baik?
Udah ka, saya betah malah disini ka.
7. Apakah disini anda mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik?
Sakit langsung di bawa ke puskesmas tapi kalo parah di bawanya ke rumah sakit
fatmawati kalo ga di sekpol samping ka.
8. Apakah di Panti Asuhan Al Mubarokah
memberikan pelayanan Pendidikan dengan
baik?
Iya ka sudah saya disini dari SD sampai SMA.
9. Apakah anda pernah membolos sekolah
dan ketahuan oleh phak Panti ?
Hehe iya ka pernah, saya sih kalo bolos karna
ga ngerjain pr ka, sama kalo lagi bosen ajah.
10. Apakah di panti Asuhan Al Mubarokah
anda di bimbing oleh pengasuh?
Dulu sih ka saya ga bisa ngaji, pas udah
tinggal disini lumayan kak bisa walaupun
dikit-dikit
11. Sampai berapa lama anda tinggal di Panti
Asuhan Al Mubarokah?
Paling saya disini sampe lulus SMK ajah ka
soalnya emng peraturan panti disini begitu,
tapi ada juga sih ka yang kuliah masih disni.
12. Bagaimana perasaan anda mengikuti
kegiatan pelayanan di panti asuhan Al
Mubarokah?
Senang, nyaman yahh diikutin ajah ka.
13. Apakah anda pernah bosan saat mengikuti
kegiatan pelayanan di panti asuhan Al
Mubarokah?
Yahh kalo bosen pasti ada sih ka pas kalo abis
pulang sekolah yang males ngikutin soalnya
masih ngantuk.
14. Kenapa mengikuti pelayanan di panti?
Karna disuruh ka kalo ga ikut nanti diomelin.
15. Jika sudah keluar dari panti mau lanjut
kemana?
Saya mau kerja kak
16. Apa harapan anda kedepannya dalam
menjalani proses kegiatan pelayanan yang
diberikan oleh panti asuhan Al
Mubarokah?
Harapanya semoga ada lebih baik lagi dan
bagus lagi kalo bisa ada lapangan futsalya biar
bisa maen bola.
PEDOMAN WAWANCARA
KUALITAS PELAYANAN SOSIAL DI BIDANG PENDIDIKAN DI PANTI ASUHAN AL
MUBAROKAH LEBAK BULUS
Nama : S
Jabatan : Anak Asuh
Tanngal : 26 juli
Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1. Bagaimana persaan anda tinggal di panti
asuhan Al Mubarokah?
Senang kak karna bisa sekolah lagi
2. Sudah berapa lama anda berada di panti
asuhan Al Mubarokah ?
Sd saya sudah disni ka
3. Apakah menurut anda sarana prasarana
yang diberikan oleh panti asuhan Al
Mubarokah sudah baik?
Fasilitas disini lumyanan lah kak ada tv juga
lumayan buat hiburan ka hhe
4. Apakah anda berhubungan baik dengan
pengasuh di panti asuhan Al Mubarokah ?
Pengasuh kadang suka masuk ke kamar ka
nanyain kita kaya udah makan belum sama
kalo kamar berantakan di suruh buat beresin
5. Bagaimana hubungan kamu dengan teman-
teman di panti asuhan Al Mubarokah?
Baik ka anak-anak disini juga asik hhe.
6. Apakah menurut anda pelayanan yang di
berikah oleh panti asuhan Al Muarokah
sudah baik?
Lumayan lah ka saya nyaman disini.
7. Apakah disini anda mendapatkan Baik ko ka saya kalo sakit suka dibeliin bubur
pelayanan kesehatan dengan baik?
hhe.
8. Apakah di Panti Asuhan Al Mubarokah
memberikan pelayanan Pendidikan dengan
baik?
Iya ka baik saya udah bersyukur bisa sekolah
lagi disini.
9. Apakah anda pernah membolos sekolah
dan ketahuan oleh phak Panti ?
Belum pernah ka saya
10. Apakah di panti Asuhan Al Mubarokah
anda di bimbing oleh pengasuh?
Iya ka pengasuhnya disini baik-baik.
11. Sampai berapa lama anda tinggal di Panti
Asuhan Al Mubarokah?
Sampe saya lulus ka.
12. Bagaimana perasaan anda mengikuti
kegiatan pelayanan di panti asuhan Al
Mubarokah?
Persasaan saya enak ajah sih ka ga ada
masalah.
13. Apakah anda pernah bosan saat mengikuti
kegiatan pelayanan di panti asuhan Al
Mubarokah?
Kalo bosen paling kalo lagi liburan doang ka
kadang kadang ada kegiatan
14. Kenapa mengikuti pelayanan di panti?
Yah karna emng udah disediakan ka jadi
ikutin aja.
15. Jika sudah keluar dari panti mau lanjut
kemana?
Kalo ada biyaain saya mau kuliah cuma kalo
gak ada yah kerja ajah ka paling.
16. Apa harapan anda kedepannya dalam
menjalani proses kegiatan pelayanan yang
diberikan oleh panti asuhan Al
Mubarokah?
Harapanya semoga panti ini bisa lebih majiu
lagi nantinya ka.
DOKUMENTASI
Peneliti dengan Bapak Mucklis Akbar
selaku ketua panti
Kegiatan pengajian malam jumat dan belajar
agama
Kedatangan relawan dari komunitas
Fotografer
Kegiatan keterampilan yang diberikan oleh
relawan
DOKUMENTASI
Kedatangan CSR amoscozy dalam
memberikan bantuan kepada Panti Asuhan
Al Mubarokah
Kegiatan belajar bersama anak asuh dengan
pengasuh.
Pemberian buku kepada Panti Asuhan Al
Mubarokah