Kualitas hasil pertanian
-
Upload
novrie-loverz -
Category
Education
-
view
644 -
download
0
description
Transcript of Kualitas hasil pertanian
KUALITAS HASIL PERTANIAN
Apa itu kualitas ???????
Kualitas : gabungan sifat khas dr suatu produk yg membedakan tiap satuan produk dan yang menentukan derajat penerimaan konsumen terhadap produk tersebut
Y = f (x) Y : gabungan atribut mutu x : sifat khas
Kualitas : gabungan kharakteristik produk dan jasa dari pembuatan, pemeliharaan, dan pemasaran yg membuat produk dan jasa yg digunakan
memenuhi harapan pelanggan
Kualitas untuk buah-buahan dan sayuran akan berbeda-beda diantara komoditas dan untuk komoditas tertentu juga akan bergantung pada posisi penilai dalam rantai distribusi.
Contoh : bagaimana kualitas nanas yang baik???1. Bagi produsen : yang dapat memberikan harga maksimal di pasar pada waktu tertentu.
2. Bagi perusahaan pengangkut : nanas yang keras sehingga dapat diangkut dari kebun ke pasar tanpa mengalami
kerusakan.
3. Bagi perusahaan pengalengan : matang dan cukup
keras.
4. Bagi konsumen : segar, lunak dan matang, serta citarasa yang enak dan harga
murah
STANDAR KUALITAS Setiap negara memiliki standara kualitas
untuk meyakinkan konsumen tentang standar minimun tertentu
Berbagai macam penentu kualitas seringkali digunaka seperti:
Ukuran Warna Kemasakan dan luasnya kerusakan Standar ini dapat diawasi oleh pemerintah
Tidak ada standar kualitas yang universal untuk suatu komoditas. Setiap negara memiliki kriteria sendiri yang tergantung pada kebiasaan lokal.
Hanya produk yang kualitasnya tinggi dieksport karena bahan itu tahan lama sebelum dikonsumsi
KRITERIA KULAITAS
Faktor yang penting dalam kualitas :1. Kenampakan Faktor kualitas yang paling penting yang
menentukan harga bahan di pasaran ?????
karena konsumen sangat memperhatikan kenampakan. Penilaian cepat secara visual dan pengalaman dilakukan terhadap beberapa kriteria (ukuran, bentuk, dan warna)
Ukuran Dilakukan dengan mengukur keliling,
diameter, panjang, lebar, berat, dan volume. Beberapa buah-buahan digolongkan menurut ukuran sehingga memberikan kemasan yang seragam yang mempermudah pemasaran
Bentuk Merupakan kriteria yang sering membedakan
kualitas tertentu dari buah-buahan. Bentuk karakteristik biasanya diminta oleh konsumen yang sering menolak komoditas yang tidak mempunyai bentuk karakteristik.
Contoh : Usaha untuk memasarkan pisang yang lurus tidak berhasil karena konsumen menganggapnya sebagai produk yang abnormal.
Warna Buah dan sayuran memiliki berbagai macam
warna, oleh karena itu seringkali digunakan untuk memberi variasi warna pada penyajian makanan .
Warna merah pada apel mempunyai nilai tinggi dipasaran, meskipun warna itu tidak menambah kualitas atau rasa (nilai gizi).
2. Kondisi dan Kerusakan Merupakan atribut kualitas yang mengacu pada
kesegaran dan tahap senesensi atau kematangan komoditas. Sayuran yang telah layu atau bahan yang mengkerut tentu saja kondisinya jelek dan akan ditolak konsumen.
Kerusakan kulit seperti memar, tergores atau terpotong akan mengakibatkan kenampakannya tidak menarik sehingga dapat menurunkan harga jual
3. Tekstur dan Citarasa
Tekstur Merupakan penilaian keseluruhan terhadap
bahan makanan yang dirasakan oleh mulut. Ini merupakan gabungan rangsangan dari gigi, bibir, lidah dan dinding rongga mulut, bahkan termasuk telinga.
Setiap areal peka terhadap perbedaan tekanan yang kecil dan memberikan respon terhadap atribut yang berbeda dari bahan
Gigi : menentukan kekerasan tekstur. Gigi peka terhadap besarnya tekanan yang
dibutuhkan untuk memecah bahan makanan dan sifat makanan itu dibawah tekanan yang diberikan
Bibir : menganalisis tipe permukaan yang diberikan sehingga dapat membedakan permukaan berbulu dan permukaan halus
Lidah dan Rongga Mulut : peka terhadap tipe partikel yang ditimbulkan akibat pemecahan oleh gigi apakah partikel itu lunak, lembek atau keras.
Telinga : menentukan suara makanan yang dikunyah. Hal ini penting untuk makanan tertentu seperti seledri, apel, dan selada (dimana kerenyahan merupakan atribut yanh dikehendaki)
Citarasa (rasa dan aroma)
Rasa diakibatkan oleh rangsangan yang diterima pada lidah. Empat rangsangan utama yaitu manis, asin, asam, dan pahit. Setiap rangsangan sebagian besar diterima pada bagian tertentu pada lidah.
Aroma diakibatkan adanya rangsangan pada syaraf pembau oleh senyawa organik yang mudah menguap.
4. Nilai Gizi
Gizi Kurang diperhatikan dalam memilih produk
???
Karena zat gizi tidak terlihat
Masyarakat modern sudah menempatkan gizi
FAKTOR PASCA PANEN YANG MEMPENGARUHI KUALITAS
Tidak semua perubahan yang berlangsung pada hasil panen menurunkan kualitas. Perubahan setelah panen penting untuk mencapai derajat kualitas citarasa yang diinginkan.
contoh : pisang dan mangga, dipetik pada saat masih hijau dibiarkan matang untuk mencapai kualitas citarasa yang optimal
FAKTOR UTAMA YANG MEMPUNYAI KONTRIBUSI TERHADAP TURUNNYA KUALITAS SETELAH PANEN
1. Pemanenan Kerusakan mekanis selama operasi
pemanenan dan penanganan menyebabkan kerusakan pada hasil panen dan memungkinkan invasi mikroorganisme.
Kekeliruan dalam sortasi dan memisahkan yang belum masak, lewat matang, ukuran di bawah normal, dan memar dapat menimbulkan problem dalam pemasaran berikutnya
2. Pengangkutan dan Penanganan
Penanganan yang kasar dan pengangkutan melalui jalan yang buruk dapat merusak hasil panen.
Pengangkutan pada truk yang terbuka menyebabkan luka bakar pada produk sehingga perlu dihindari dari sinar matahari. Selain itu juga dapat menyebabkan kehilangan kadar air pada produk
3. Penyimpanan
Penundaan penyimpanan dalam ruang pendingin dapat menurunkan kualitas.
Pengendalian yang salah pada kondisi penyimpanan, penyimpanan yang terlalu lama dan kondisi penyimpanan yang kurang baik mengakibatkan kualitas yang kurang baik juga.
Penyimpanan campuran perlu dihindari karena etilen yang diproduksi oleh buah yang mengalami pematangan dapat memacu senesensi produk yang lain
4. Pemasaran
Penurunan kualitas yang serius dapat berlangsung dalam bahan selama dipajang dalam waktu lama pada pedagang eceran karena organisasi pemasaran yang kurang baik.
Memajang kentang bersih di bawah cahaya terang mengakibatkan terbentuknya warna hijau dan produksi senyawa glikoalkaloid yang bersifat toksis yaitu solanin.