kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

188
KUALITAS AIR LIMBAH BENGKEL PRODUKSI ATMI SURAKARTA HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL DI LINGKUNGAN SEKITARNYA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai DerajatMagister Program Studi Ilmu Lingkungan Oleh: LAURENTIUS SUMADI A 130906007 PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008

Transcript of kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

Page 1: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

KUALITAS AIR LIMBAH BENGKEL PRODUKSI ATMI SURAKARTA HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL

DI LINGKUNGAN SEKITARNYA

TESISUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai DerajatMagister

Program Studi Ilmu Lingkungan

Oleh:

LAURENTIUS SUMADI

A 130906007

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2008

Page 2: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

ii

KUALITAS AIR LIMBAH BENGKEL PRODUKSI ATMI SURAKARTA

HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL

DI LINGKUNGAN SEKITARNYA

Disusun oleh:

Laurentius SumadiA 130906007

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Tim Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc., Ph.D

NIP. 131 570 296

........................... .................

Pembimbing II Prof. Drs. Indrowuryatno, M.Si.

NIP. 130 340 866

........................... .................

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Lingkungan

Dr. Prabang Setyono, S.Si., M.Si.NIP. 132 240 171

Page 3: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

iii

KUALITAS AIR LIMBAH BENGKEL PRODUKSI ATMI SURAKARTA

HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL

DI LINGKUNGAN SEKITARNYA

Disusun oleh:

Laurentius SumadiA 130906007

Telah disetujui oleh Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua Dr. Prabang Setyono, S.Si., M.Si.

NIP. 132 240 171....................... .................

Sekretaris Dr. Edwi Mahajoeno, M.Si.

NIP. 132 169 254....................... .................

Anggota Penguji: 1. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc, Ph.D

NIP. 131 570 296....................... .................

2. Prof. Drs. Indrowuryatno, M.Si.

NIP. 130 340 866....................... .................

Mengetahui

Ketua Program

Ilmu Lingkungan

Dr. Prabang Setyono, S.Si., M.Si.

NIP. 132 240 171....................... .................

Direktur Program Pascasarjana

Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D

NIP. 131 472 192....................... .................

Page 4: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

iv

PERNYATAAN

Nama : Laurentius SumadiNIM : A 130906007

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul Kualitas Air Limbah Bengkel Produksi ATMI Surakarta Hubungannya Dengan Kualitas Air Tanah Dangkal di Lingkungan Sekitarnya adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut diberi citasi dan ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Oktober 2008

Yang membuat pernyataan,

Laurentius Sumadi

Page 5: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Allah atas segala Berkat dan Kasih

KaruniaNya selama penulis menjalani kuliah hingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan tesis dengan judul “ Kualitas Air Limbah Bengkel Produksi di ATMI

Surakarta hubungannya Dengan Kualitas Air Tanah Dangkal di Lingkungan

Sekitarnya”.

Penulisan tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air limbah bengkel

produksi terhadap kualitas air tanah dangkal dan disusun untuk memenuhi sebagian

syarat untuk mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Lingkungan Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak baik moril maupun materiil dari awal hingga akhir penulisan ini

memberikan bantuan dan kerjasamanya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melanjutkan studi pada Program Pascasarjana Program

Studi Ilmu Lingkungan,Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

menyediakan fasilitas dan penyelesaian administrasi perkuliahan.

3. Bpk. Dr. Prabang Setyono, MSi, selaku Ketua Program Studi Ilmu Lingkungan

pada Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 6: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

vi

4. Bpk. Ir Ari Handono Ramelan, M.Sc, Ph.D dan Bpk. Prof. Drs. Indrowuryatno,

M.Si selaku Dosen Pembimbing, dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan

dalam penyusunan tesis.

5. Dosen Pengajar Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret

Surakarta serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

6. Direktur ATMI Surakarta yang telah memberikan dorongan dan fasilitas kepada

penulis untuk melanjutkan studi pada Program Pascasarjana.

7. Ibu, Istri dan anak-anakku tercinta, Irene Helvetikasari dan B. Aditya Luky

Arista yang selalu memberikan doa dan dukungan semangat untuk mengikuti

pendidikan sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

8. Teman sejawat angkatan 2006 pada Program Studi Ilmu Lingkungan Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selalu memberikan

dukungan dalam penyusunan tesis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun, senantiasa penulis harapkan

guna penyempurnaan tesis.

Semoga tesis ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan

dan semoga Tuhan selalu melindungi kita semua. Amin.

Surakarta, Oktober 2008

Laurentius. Sumadi

Page 7: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul Luar

Halaman Judul Dalam ........................................................................................... i

Halaman Pengesahan Pembimbing ...................................................................... ii

Halaman Pengesahan Tesis .................................................................................. iii

Pernyataan ……………………………………………………………………… iv

Kata Pengantar ………………………………………………………………….. v

Daftar Isi ………………………………………………………………………… vii

Daftar Tabel ………….…………………………………………………………. x

Daftar Gambar ………………………………………………………………….. xi

Daftar Lampiran ................................................................................................... xii

Abstrak ................................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………

B. Perumusan Masalah …………………………………………...

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………...

D. Manfaat Penelitian …………………………………………….

1

7

8

8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ………………………………………………

1.Pengertian Lingkungan ……………………………………….

2.Bengkel Pengecatan Logam ………...………………………..

3.Air ……………………………………………………………

4.Air Minum …………………………………………………...

5.Air Tanah .................................................................................

6.Baku Mutu Air .........................................................................

7.Air Limbah ..............................................................................

8.Pencemaran Air .......................................................................

B. Penelitian Yang Relevan ………………………………………

C. Kerangka Berfikir ……………………………………………..

10

10

14

19

20

21

23

23

35

36

37

Page 8: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

viii

D. Hipotesis ……………………………………………………… 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ………………………………………………...

B. Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………...

1. Lokasi Penelitian ………………………………………….

2. Waktu Penelitian …………………………………………..

C. Data dan Sumber Data ………………………………………….

1. Data ……………………….………………………………

2. Sumber Data ………………………………………………

D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………….

1. Data Primer ………………………………………………..

2. Data Sekunder ……………………………………………..

E. Populasi dan Sampel ………………………………………......

F. Penarikan Sampel/Tehnik Sampling …………………………..

G. Instrumen Penelitian …………………………………………...

H. Teknik Analisis Data …………………………………………..

I. Variabel Penelitian ……… ………………………………..

J. Definisi Operasional Variabel ……………………………...….

K. Prosedur Penelitian …………………………………………….

1. Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel ………………….

2. Pengambilan Sampel ……………………………………...

3. Pengujian Kualitas Kualitas Air ….………………………

4. Cara Kerja Dalam Analisis Parameter ……………………

5. Jadwal Penelitian …………………………………………

42

42

42

43

43

43

44

44

44

45

46

46

47

47

53

54

55

55

56

56

56

57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian ………………………………....

1. Kondisi Umum Kota Surakarta ……………………………

2. Kondisi Kelurahan Karangasem …………………………...

3. Kondisi ATMI Surakarta …………………………………..

4. Air Limbah Bengkel Produksi ……………………………..

B. Deskripsi Data Penelitian ……………………………………..

58

58

63

67

76

80

Page 9: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

ix

1. Hasil Pengujian Air Limbah Bengkel Produksi …………...

2. Hasil Pengujian Air Sumur ……….………………………..

C. Pembahasan …………………………………………………...

1. Analisis kualitas air limbah dan air selokan terhadap baku

mutu air limbah Perda Jateng No. 10 Tahun 2004.................

2. Analisis kualitas air sumur terhadap baku mutu air bersih

berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI

No.416/MENKES/PER/1990 ……………………………

3. Analisis Hubungan kualitas air limbah terhadap kualitas air

tanah dangkal di lingkungan sekitar saluran air limbah ......

80

81

83

83

87

100

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................

B. Implikasi ....................................................................................

C. Saran ..........................................................................................

106

108

109

Daftar Pustaka ...................................................................................................... 111

Lampiran .............................................................................................................. 114

Page 10: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel Spesifikasi Proses Perlakuan Awal Dengan Sistem Celup 18

Tabel 2Pedoman Untuk memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi ........................................................................................ 49

Tabel 3 Jadwal Penelitian .......................................................................... 57

Tabel 4 Jumlah Penduduk Wilayah Administrasi Kota Surakarta ............ 63

Tabel 5 Monografi Dinamis Kelurahan Karangasem ................................ 65

Tabel 6 Data pengambilan Sampel Air Limbah dan Air Sumur ………... 78

Tabel 7 Hasil Pengujian Air Limbah yang dibuang .................................. 80

Tabel 8 Hasil Pengujian Air Selokan ........................................................ 81

Tabel 9 Hasil Pengujian Air Sumur .......................................................... 82

Tabel 10 Periode Pengambilan Sampel air .................................................. 100

Page 11: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Berpikir ..................................................................... 40

Gambar 2 Peta Kota Surakarta ................................................................... 59

Gambar 3 Peta Wilayah Kelurahan karangasem ........................................ 64

Gambar 4 Alur Proses Kerja Bengkel Produksi ATMI ............................. 75

Gambar 5 Peta Lokasi Pengambilan Sampel Air Limbah dan Air Sumur .. 79

Gambar 6 Grafik kadar TDS air sumur ...................................................... 88

Gambar 7 Grafik angka keasaman (pH) air sumur .................................... 89

Gambar 8 Gaafik kadar besi (Fe) air sumur ............................................... 90

Gambar 9 Grafik kadar mangan (Mn) air sumur ...................................... 91

Gambar 10 Grafik kadar seng (Zn) air sumur .............................................. 93

Gambar 11 Grafik kadar Nitrat (NO3-N) air sumur ..................................... 94

Gambar 12 Grafik kadar Nitrit (NO2-N) air sumur ...................................... 95

Gambar 13 Grafik kadar Sulfat (SO4 ) air sumur …………………………. 96

Gambar 14 Grafik kadar khlorida (Cl) air sumur ........................................ 98

Gambar 15 Grafik kesadahan (CaCO3) air sumur ………………………… 99

Gambar 16 Grafik regresi sederhana parameter TDS dengan jarak sumur . 102

Page 12: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Gambar Peta Kelurahan Karangasem ........................... L1 - 114

Lampiran 2 Data Penduduk Kota Surakarta ..................................... L2 - 115

Lampiran 3 Monografi Dinamis Kelurahan Karangasem ................. L3 - 117

Lampiran 4Pembuatan Sumur Pantau untuk Pengambilan Sampel Air ................................................................................ L4 - 124

Lampiran 5 Dokumentasi Pengambilan Air Sampel ........................ L5 - 131

Lampiran 6 Hasil Pengujian Sampel Air Limbah dan Air Sumur .... L6 - 132

Lampiran 7 Daftar Kualitas Baku Mutu Air Limbah ....................... L7 - 144

Lampiran 8Daftar Persyaratan Kualitas Air Minum dan Air Bersih ............................................................................

L8 - 145

Lampiran 9 Tabel T dan F ................................................................. L9 - 149

Lampiran 10 Palfos 525 T .................................................................. L10 - 151

Lampiran 11 Hasil Analisis Data Korelasi dan Regresi ..................... L11 - 155

Lampiran 12Peta Potensi Air Tanah Cekungan Air Tanah Karanganyar – Boyolali ................................................

L12 - 163

Lampiran 13 Gambar Penampang Konstruksi Sumur Dalam ............ L13 - 165

Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian ....................................................... L14 - 166

Lampiran 15 Perda Jateng No. 10 Tahun 2004.................................... L15 - 170

Page 13: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

xiii

ABSTRAK

Laurentius Sumadi, A.130906007. 2006. Kualitas Air Limbah Bengkel Produksi ATMI Surakarta Hubungannya Dengan Kualitas Air Tanah Dangkal di Lingkungan Sekitarnya. Tesis : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air limbah bengkel produksi ATMI Surakarta dan air tanah dangkal atau air sumur yang berada di sekitar saluran pembuangan dan saluran pembuangan umum ditinjau dari parameter TDS, TSS,BOD, COD, Mn, NO3, NO2, Fe, Zn, Cd, NH3, dan Pb. Disamping itu juga ingin mengetahui hubunganya dengan kualitas air limbah terhadap dengan air tanah dangkal atau air sumur ditinjau dari parameter TDS, Fe, Mn, Zn, NO3, dan NO2.

Penelitian ini termasuk penelitian observasional yang mengambil lokasi di kota Surakarta. Data penelitian ini berupa hasil pemeriksaan kualitas air limbah bengkel produksi ATMI dan air sumur disekitar saluran pembuangan untuk parameter TDS, TSS, BOD, COD, Mn, NO3, NO2, Fe, Zn, Cd, NH3, and Pb. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, pengukuran di lapangan, pengambilan sampel air dengan metode grap sampling dan pemeriksaan kualitas air di laboratorium. Analisis data menggunakan uji statistik korelasi dan regresi linier sederhana. Data hasil pengujian laboratorium dibandingkan dengan baku mutu yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku.

Setelah dilakukan pengujian diperoleh kesimpulan bahwa kualitas air limbah bengkel produksi industri ATMI yang dibuang ke saluran pembuangan, masih mengandung kadar Ammonia (NH3)=7,387 mg/L, melebihi baku mutu yang ditetapkan dalam Perda Jateng No. 10 tahun 2004, golongan I=1 mg/L dan golongan II=5 mg/L. Pengujian kualitas air tanah dangkal atau air sumur yang berada di sekitar saluran air limbah terdapat satu sumur lokasi B yang memiliki kandungan parameter mangan (Mn)=0,715 mg/L, melebihi baku mutu air bersih yang ditetapkan 0,5 mg/L, parameter kualitas air sumur yang lainya masih memenuhi baku mutu air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990.

Dari hasil analisis statistik, tidak ada hubungan yang signifikan antara kualitas air limbah bengkel produksi ATMI Surakarta dengan kualitas air tanah dangkal atau air sumur disekitar saluran pembuangan air limbah.

Kata kunci : Air limbah, , air tanah dangkal, air sumur, TDS, Ammonia (NH3).

Page 14: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

xiv

ABSTRACT

Laurentius Sumadi, A.130906007. 2006. The Waste Water Quality of Production Workshop related with Ground Water Quality around the Environment of ATMI Surakarta. Thesis: for Post Graduate Program of Sebelas Maret University of Surakarta.

This research is aimed to know the quality of the workshop waste water of ATMI industry in Surakarta and ground water or well water which is evaluated from the parameter of TDS, TSS, BOD, COD, Mn, NO3, NO2, Fe, Zn, Cd, NH3, and Pb Besides that this research wishes to know the existence of correlation of the waste water outlet distance to the well evaluated from parameter TDS, Fe, Mn, Zn, NO3, NO2.

This research includes observation research, located in Surakarta. The data of this research consists of TDS, TSS, BOD, COD, Mn, NO3, NO2, Fe, Zn, Cd, NH3, and Pb while sampling was done by purposive sampling. The collecting of data was done by field observation, water sampling with grap sampling method and also the analyzed water quality in the laboratory. The analysis of data uses correlation and the simple linear regression statistical. The analyzed result of water is compared bystandard of quality.

After doing the analysis, we summarized that the workshop waste water quality evaluated from the parameters, the Ammonia-NH3(7,387 mg/lt) was passing over the quality standard which has been endorsed due to Perda Jateng No. 10 year 2004, group I=1 mg/L and group II=5mg/L. The well water location B containingparameter Mn (0,715 mg/L) was passing over the quality of clean water has been endorsed due to the regulation of Indonesian Health Ministry: No. 416/MENKES/PER/ IX/1990. And the other ground water or well water are still filling the standard of quality

The result of statistic calculation says that there is no significant correlation between production waste water quality and the quality of ground water or well water in around of the waste water channel.

Keyword : waste water, ground water, well water, TDS, ammonia (NH3).

Page 15: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

1

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

adalah bagian dari suatu perubahan lingkungan yang akan menimbulkan beberapa

perubahan ikutan, antara lain harus terpenuhinya kebutuhan pokok manusia.

Kebutuhan dasar pokok manusia dalam mencapai kehidupan yang sejahtera antara

lain makan, pakaian dan tempat tinggal. Kebutuhan dasar pokok tersebut

tergambar dengan jelas diperlukannya lingkungan fisik dan lingkungan sosial

yang memadai.

Dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial yang memadai, keserasian

dan keselarasan hubungan antar manusia dengan lingkungan fisik dan sosial

ekonomi tersebut akan berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan manusia

menuju kesejahteraan hidupnya, sehingga hubungan antara manusia dengan

lingkungannya menjadi sangat penting(Koesnadi Hardjasoemantri, 2005)

Hubungan antara manusia dengan lingkungan fisik dalam rangka

pemenuhan kebutuhan hidup, manusia memerlukan sarana dan prasarana

pendukung yang memadai, sarana dan prasarana pendukung untuk aktivitas di

kantor memerlukan perabot perkantoran yang memadai, untuk penyimpanan arsip,

dokumen dan data penting secara aman. Untuk mendukung aktivitas di rumah

sakit diperlukan perabot yang dirancang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit,

seperti tempat tidur rumah sakit, almari dan meja penyimpan obat untuk pasien.

Page 16: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

2

Untuk sarana pendukung aktivitas di pabrik, di bengkel memerlukan sarana dan

alat bantu kerja yang disesuaikan dengan lingkup pekerjaan seperti almari besi

untuk menyimpan alat kerja, almari untuk menyimpan pakaian kerja dan

sebagainya.

ATMI adalah kependekan dari Akademi Teknik Mesin Industri, institusi

pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan ahli madya di bidang teknik

mesin industri dan memiliki unit produksi yang menghasilkan produk-produk

berupa barang dan jasa, ATMI berdiri tahun 1968 dengan tujuan untuk

menghasilkan lulusan yang trampil di bidang teknik manufaktur yang sangat

dibutuhkan oleh dunia industri.

Tenaga trampil yang diharapkan mampu menjembatani antara tenaga lulusan

universitas/institut teknologi dengan tenaga pelaksana yang kurang trampil yang

jumlahnya melimpah pada saat itu.

ATMI mengimplementasikan kurikulum pendidikan dan pelatihan berbasis

produksi (production based educational and training) dengan komposisi

perbandingan antara pendidikan praktek dengan teori adalah 67% : 33%, jumlah

jam tatap muka praktek lebih banyak dibanding jumlah jam tatap muka teori.

Pendekatan sistem pendidikan dan pelatihan berbasis PBET memerlukan sarana

dan prasarana pendukung pendidikan praktek yang harus disesuaikan dengan

perkembangan teknologi di industri atau bahkan lebih baru. Peralatan praktek

mahasiswa yang dipergunakan memerlukan biaya investasi yang tinggi dan

memiliki keterbatasan umur pakai karena perkembangan teknologi. Untuk itu

Page 17: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

3

sarana pendidikan praktek harus dipergunakan sesuai fungsinya secara benar dan

efisien oleh para mahasiswa untuk praktek mengerjakan benda-benda produksi

yang nyata. Benda-benda produksi yang dikerjakan oleh mahasiswa memberi

pengalaman nyata sebagai media pembelajaran untuk membekali para mahasiswa,

sehingga setelah lulus pendidikan, siap untuk bekerja dan berproduksi. Benda-

benda hasil praktek produksi yang dikerjakan mempunyai keterbatasan ragam dan

tingkat kesulitan yang belum seluruhnya dapat memenuhi kompetensi yang harus

dimiliki oleh para lulusan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut diperlukan biaya

investasi yang tinggi tetapi disisi lain harus tidak membebani biaya pendidikan

mahasiswa.

Tahun 1975 ATMI mengembangkan unit produksi untuk pengerjaan plat

dan las, yang mampu menghasilkan produk-produk standar seperti almari besi,

almari arsip, perabot untuk rumah sakit, perabot untuk sekolah dan perbengkelan.

Produk standar yang diproduksi sebagian besar menggunakan bahan baku berupa

lembaran plat (sheet metal) dengan ketebalan dari 0,8 sampai dengan 6 mm. Unit

produksi dikelola secara industri terbagi dalam beberapa bagian unit kerja

diantaranya penerimaan pesanan, perancangan produk, penyiapan bahan baku,

penyiapan alat-alat kerja dan dokumen pengerjaan. Proses fabrikasinya dimulai

dari pemotongan plat, pembuatan lubang, penekukan, pengelasan, pencucian,

pengecatan, perakitan dan pengepakan.

Pencucian logam adalah salah satu proses penting untuk membersihkan

kotoran yang melekat pada permukaan logam sebelum dilakukan proses

Page 18: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

4

pengecatan. Kotoran yang melekat permukaan logam diantaranya berupa minyak,

debu, karat yang disebabkan karena proses oksidasi yang terbawa oleh bahan baku

maupun yang terjadi selama proses pengerjaan. Proses pencucian permukaan

logam dilaksanakan beberapa tahapan proses perlakuan (surface treatment), yaitu

pembersihan minyak dan pelumas tahap pre-degreasing dan degreasing,

pembilasan dengan air bersih, tahap pra kondisi untuk permukaan logam (surface

conditioning), tahap pelapisan dengan fosfat (phosphating) yang bertujuan untuk

menjaga kualitas permukaan logam dari percepatan terjadinya karat dan untuk

meningkatkan daya lekat cat pada permukaan logam, tahap akhir adalah

pencucian dengan air. Dalam pencucian logam ini dihasilkan air limbah yang

berasal dari limpasan (over flow) air bilasan dari setiap tahap.

Air limpasan/air limbah dari proses pencucian dialirkan ke saluran

pembuangan, atau saluran drainase dalam area kampus, air limbah yang keluar

dari kampus akan bercampur dengan air limbah rumah tangga dan air irigasi

dalam selokan yang berada di pinggir jalan Duwet, jalan Duwet adalah jalan

perbatasan antara Kodya Surakarta dengan Kabupaten sukoharjo, aliran air

akhirnya masuk ke sungai Kleco.

Air limbah buangan industri (Makarim, 1981: 35) dapat mempengaruhi

kualitas air. Apabila air limbah tersebut disalurkan ke aliran sungai, maka kualitas

air sungai akan dipengaruhi sifat buangan air limbah. Kalau jumlah bahan

buangan tersebut melampaui daya adaptasi lingkungan, maka akan terjadi

penumpukan bahan buangan yang dapat merusak ekosistem. Sesungguhnya,

Page 19: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

5

lingkungan alam mempunyai kemampuan untuk menerima limbah dalarn jumlah

tertentu tanpa mengakibatkan kerusakan yang berarti. Sungai dapat menerima

sejumlah limbah dan masih mampu menetralkan diri. Namun, bila jumlah zat

pencemar tersebut meningkat, maka pada suatu tertentu sungai tersebut

terpatahkan daya dukungnya dan kemampuan untuk menetralkan dirinya tidak ada

lagi, air akan mengalami penurunan kualitas.

Penurunan kualitas air tanah dapat juga disebabkan oleh masuknya bahan-

bahan pencemar yang dikeluarkan oleh industri ke tanah maupun ke dalam

selokan dan sungai di sekitarnya. Beberapa jenis bakteri dan bahan partikel kecil

biasanya mencemari air permukaan dan dapat tersaring oleh tanah sehingga

menjadi cukup bersih di dalam air tanah. Akan tetapi, bilamana pencemarannya

sangat berat dan melebihi kapasitas filtrasi tanah terhadap air yang tercemar, maka

daya filtrasi tanah akan menurun.

Adanya pembangunan industri, dapat menyebabkan dampak positif dan

dampak negatif. Dampak positif yaitu dihasilkannya suatu produk dalam rangka

pemenuhan kebutuhan manusia. Sedangkan dampak negatifnya ada1ah adanya

limbah yang mengandung senyawa-senyawa berbahaya dan dapat mengakibatkan

penurunan kualitas tanah dan pencemaran air yang dapat membahayakan sumber

daya perairan, membahayakan kesehatan manusia, menghalangi aktivitas perairan

dan merusak kualitas air, terutama pada lingkungan pertanian jika limbah tersebut

dibuang ke badan sungai dan digunakan untuk irigasi pertanian.

Page 20: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

6

Peningkatan jumlah produksi akan diikuti dengan peningkatan kebutuhan

bahan baku plat. Peningkatan kebutuhan bahan baku plat baja yang akan diproses

akan diikuti juga dengan kebutuhan bahan kimia untuk proses pelapisan

permukaan (pretreatment process). Pada proses pelapisan permukaan diperlukan

sejumlah air, dan setelah proses pelapisan diperlukan juga air bersih untuk proses

pembilasan (water rinse), proses pembilasan bertujuan untuk membersihkan sisa

larutan phosphat yang tersisa pada permukaan logam. Setelah proses pembilasan,

sisa larutan phosphat dari permukaan logam akan larut dam bercampur dengan air

bilasan, sehingga airnya terkontaminasi dan menjadi air limbah. Peningkatan

jumlah produksi, disertai dengan peningkatan kebutuhan air tanah sebagai air

baku proses pretreatment, dan akhirnya air limbah yang dihasilkan juga akan

mengalami peningkatan.

Dengan mengacu Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun

2004 tentang Baku Mutu Air Limbah, air limbah yang dihasilkan oleh bengkel

industri ATMI belum ada ketetapan khusus parameter air limbahnya, maka

peneliti mengambil angka parameter baku mutu air limbah dari daftar dalam Baku

Mutu Air Limbah Bagi Kegiatan Industri dan Kegiatan Lainnya Yang Belum Ada

Baku Mutunya untuk dibandingkan dengan nilai pengujian air limbah bengkel

produksi ATMI.

Penurunan kualitas air tanah yang disebabkan oleh masuknya bahan-bahan

pencemar yang dikeluarkan dari bengkel produksi ke tanah maupun ke dalam

saluran pembuangan dan sungai di sekitarnya akan dibuktikan dengan cara

Page 21: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

7

membandingkan hasil pengujian air tanah dangkal atau air sumur dengan baku

mutu air bersih yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air

Minum dan Air Bersih.

Atas dasar pemikiran di atas mendorong minat peneliti untuk mengadakan

penelitian terhadap kualitas air limbah bengkel produksi di ATMI Surakarta,

pengaruhnya terhadap air tanah dangkal disekitarnya dan kemungkinan

penyebaran yang terjadi melalui infiltrasi dan aliran air tanah sampai dengan jarak

200 meter, air sumur dangkal yang ada dalam radius itu diambil sebagai air

sampel untuk diuji parameter pencemarannya.

Hasil penelitihan diharapkan menjadi bahan pertimbangan upaya tindakan

pengelolaan, pengendalian dan pencegahan terjadinya kemungkinan pencemaran

air limbah menyebar semakin luas ke wilayah sekitar ATMI Surakarta.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dalam Tesis ini

dirumuskan beberapa masalah antara lain :

1. Bagaimana kualitas air limbah bengkel produksi di ATMI Surakarta

dan air tanah dangkal di lingkungan sekitarnya?

2. Apakah ada hubungan kualitas air limbah bengkel produksi di ATMI

Surakarta dengan kualitas air tanah dangkal di lingkungan sekitarnya ?

Page 22: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

8

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui kandungan air limbah bengkel produksi di ATMI

Surakarta dan air tanah dangkal di lingkungan sekitarnya.

2. Mengetahui hubungan antara air limbah bengkel produksi di ATMI

Surakarta dengan kualitas air tanah dangkal di lingkungan sekitarnya.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Praktis

a. Sebagai sumber informasi tentang kualitas air limbah bengkel

produksi di ATMI Surakarta dan kualitas air tanah dangkal di

lingkungan sekitarnya.

b. Memberikan masukan kepada ATMI Surakarta dalam rangka

pengelolaan air limbah bengkel produksi, tidak mencemari

lingkungan di sekitarnya.

2. Teoritis

a. Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan sumbangan

pemikiran dalam rangka untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

b. Dapat dipergunakan sebagai acuan untuk sistem penelitian yang

lebih baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Page 23: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

9

E. Keaslian Penelitian

Sejauh yang diketahui oleh peneliti sampai saat ini, belum pernah ada

penelitian mengenai dampak kualitas air limbah bengkel produksi terhadap

kualitas air tanah dangkal atau air sumur di sekitar ATMI Surakarta yang

dipublikasikan dalam forum ilmiah, sehingga gagasan peneliti mengenai hal ini

dapat dianggap hal yang baru dan perlu untuk dilaksanakan penelitian.

Page 24: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

10

BAB II.

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah suatu sistem kompleks yang berada diluar individu

yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme. Lingkungan

tidak sama dengan habitat. Habitat adalah tempat dimana organisme atau

komunitas organisme hidup. Habitat secara garis besar dapat dibagi menjadi

habitat darat dan habitat air. Keadaan lingkungan dari kedua habitat itu berlainan.

Setiap organisme, hidup dalam lingkungannya masing-masing. Begitu

juga jumlah dan kualitas organisme penghuni disetiap habitat tidak sama. Faktor-

faktor yang ada dalam lingkungan selain berinteraksi dengan organisme, juga

berinteraksi sesama faktor tersebut, sehingga sulit untuk memisahkan dan

mengubahnya tanpa mempengaruhi bagian lain dari lingkungan itu.

Oleh karena itu untuk dapat memahami struktur dan kegiatannya perlu

dilakukan penggolongan faktor-faktor lingkungan tersebut menjadi dua kategori

yaitu(Zoer’aini Jamal Irwan dalam Prabang Setyono, 2008:1)

a. Lingkungan abiotik seperti suhu, udara, cahaya, atmosfer, hara mineral,

air, tanah, api.

b. Lingkungan biotik yaitu makhluk-makhluk hidup di luar lingkungan

abiotik

Lingkungan merupakan ruang tiga dimensi, dan organisme merupakan

salah satu bagiannya. Lingkungan bersifat dinamis dalam arti berubah-ubah setiap

Page 25: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

11

saat. Perubahan dan perbedaan yang terjadi baik secara mutlak maupun relatif dari

faktor-faktor lingkungan terhadap kehidupan akan berbeda-beda menurut waktu,

tempat dan keadaan kehidupan itu sendiri.

Dalam (Prabang Setyono, 2008:5) ilmu lingkungan didefinisikan bahwa

kehidupan adalah proses pertukaran energi antara organisme dan lingkungan.

Seperti pada tumbuhan hijau, energi sinar matahari diikat oleh tumbuhan dan

diubah menjadi energi kimia dalam bentuk senyawa gula. Sehingga antara

organisme dan lingkungan terjalin hubungan yang erat dan bersifat timbal balik.

Tanpa lingkungan, organisme tidak mungkin ada, seballiknya lingkungan tanpa

ada organisme, tidak berarti apa-apa.

Banyak persyaratan dari organisme terhadap lingkungan agar mereka

dapat hidup terus, yaitu lingkungan itu harus dapat mencukupi kebutuhan

minimum dari kehidupan, dan lingkungan itu dapat mempengaruhi hal yang

bertentangan dengan kehidupan organisme. Dalam teori ilmu lingkungan

diperkenalkan beberapa asas pemahaman lingkungan hidup

Hukum termodinamika pertama atau yang disebut hukum konservasi

energi, dalam lingkungan hidup dijadikan sebagai asas pertama, yang berbunyi

bahwa energi dapat pindah dari suatu bentuk ke bentuk lain, tetapi tidak dapat

dihancurkan atau diciptakan.

Asas kedua juga diambil dari hukum termodinamika kedua, yakni bahwa

tidak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien. Jadi meskipun energi

itu tidak pernah hilang di alam ini, tetapi energi itu akan terus diubah ke dalam

bentuk yang kurang bermanfaat.

Page 26: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

12

Asas ketiga sangat erat hubungannya dengan sumber alam. Yang termasuk

kategori sumber alam adalah materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman.

Pengubahan energi oleh sistem biologi diharapkan berlangsung pada kecepatan

yang sebanding dengan materi dan energi yang ada di alam lingkungannya.

Asas keempat dinamakan asas penjenuhan, yaitu kemampuan lingkungan

habitat untuk menyokong suatu materi ada batasnya. Kemampuan untuk

menyokong pencemar ada batasnya.

Asas kelima menyangkut pengaturan populasi dengan faktor

ketergantungan pada kepadatan. Pada asas ini terangkut situasi sumber alam yang

tidak menimbulkan rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut.

Asas keenam menyangkut persaingan. Individu dan spesies yang

mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, akan cenderung berhasil

mengalahkan saingannya. Asas ini didasarkan kepada teori Darwin dan Wallace.

Berbagai jasad hidup mempunyai perbedaan sifat keturunan dalam hal tingkat

adaptasi terhadap lingkungan.

Asas ketujuh menyangkut keteraturan yang pasti dalam suatu lingkungan

dala periode relatif lama. Ada fluktuasi penurunan dan kenaikan kondisi

lingkungan di semua habitat, tingkat kesukaran diramalkan berbeda-beda.

Kemampuan keanekaragaman suatu komunitas lebih tingi di alam lingkungan

yang dapat diramal.

Asas kedelapan menyangkut habitat dan keanekaragaman takson.

Kelompok taksonomi tertentu suatu jasad hidup ditandai dengan keadaan

Page 27: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

13

lingkungan yang khas, disebut nicia. Setiap spesies mempunyai nicia tertentu,

sehingga dapat hidup berdampingan, tanpa persaingan.

Asas kesembilan berbunyi: keanekaragaman sebanding dengan biomassa

atau produktivitas. Konsep kestabilan akan selalu diikuti dengan keanekaragaman

yang tinggi sehingga rantai makanan akan terbentuk stabil dengan komponen

biotik yang lengkap

Asas kesepuluh berbunyi: Biomassa atau produktivitas akan meningkat

dalam lingkungan yang stabil. Lingkungan yang stabil merupakan representasi

aliran energi yang dinamis menurut kesetimbangan yang tertoleransi sehingga

fluktuasi kuantitas biomassa dan produktivitas meningkat.

Asas kesebelas berbunyi: Sistem yang sudah mantap(dewasa)

mengekploitasi sistem yang belum mantap. Tingkat makanan, populasi, atau

ekosistem yang sudah dewasa akan memindahkan energi, biomassa, dan

keanekaragaman tingkat energi ke arah yang belum dewasa.

Asas keduabelas lahir dari asas keenam dan ketujuh. Kalau seleksi berlaku,

tetapi keanekaragaman meningkat dilingkungan mantap, akan ada perbaikan sifat

adaptasi terhadap lingkungan. Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat akan

bergantung kepada kepentingan selektif keadaan lingkungan itu.

Asas ketigabelas adalah perkembangan asas ketujuh, sembilan, dan

duabelas. Menurut asas ketujuh kekomplekan organisasi meningkat pada

lingkungan fisik yang mantap, jumlah spesies dan varetas naik menurut rantai

makanan dalam komunitas. Menurut asas keduabelas, adaptasi yang peka dan

kompleks serta sistem kontrol akan berevolusi sebagai tanggapan terhadap

Page 28: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

14

lingkungan biologi dan sosial komunitas yang mantap. Menurut asas kesembilan

menyokong asas ketigabelas dalam hal hubungan antara kemantapan dan keefisien

perguruan tinggi.

Asas keempat belas berbunyi: Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi

bergantung kepada pengaruh sejarah populasi sebelumnya. Sejarah populasi

sebelumnya akan memberikan pengaruh yang signifikan dalam memprediksikan

dinamika populasi yang akan datang (Prabang Setyono, 2008:11)

2. Bengkel Pengecatan Logam (painting shop)

a. Definisi Bengkel

Definisi bengkel selalu akan membawa pengertian ke suatu tempat untuk

suatu jenis pekerjaan dengan kegiatan merawat atau memperbaiki sesuatu yang

rusak. Pada umumnya bengkel mempunyai spesifikasi tertentu menurut jenis jasa

yang dapat dilayani oleh bengkel tersebut misalnya bengkel bubut, bengkel las,

bengkel listrik, bengkel mobil, bengkel cat dan lain-lain (Setiyono, BPPT : 390).

Proses atau alur kerja yang dilakukan oleh unit produksi sheet metal

ATMI adalah model kegiatan industri, yaitu mengolah bahan mentah, bahan baku,

barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang

tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan

perekayasaan industri (Kep51/MENLH/10/1995). Kegiatan dari unit produksi

yang ada di ATMI adalah memproduksi perlengkapan kantor dan sekolah (office

and school furniture), perlengkapan rumah sakit (hospital equipment), dan

Page 29: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

15

perlengkapan bengkel (workshop equipment) yang menggunakan bahan baku dari

plat logam.

Bengkel pengecatan logam adalah bagian dari unit produksi yang

melaksanakan kegiatan pelapisan permukaan logam. Tujuan dari pengecatan

logam adalah untuk melindungi permukaan logam dari proses oksidasi dan

berfungsi sebagai pelindung karat (rust protection) dan juga untuk penampilan

(appearance) dari produk yang dihasilkan. Proses pengecatan dilaksanakan dalam

beberapa tahap yaitu tahap pembersihan permukaan dari kotoran yang melekat

(surface pretreatment), antara lain pembersihan karat, menghilangkan minyak dan

kotoran yang melekat pada permukaan logam.

Ada 3(tiga) cara perlakuan awal permukaan logam (pre-treatment)yang

ada di bengkel pengecatan logam di ATMI Surakarta yaitu:

a. proses pencucian, prakondisi, netralisasi dilakukan dengan pencelupan

kedalam bak secara konvensional,

b. proses pencucian, prakondisi, netralisasi dikerjakan dengan

menggunakan mesin cici secara otomatis, dan

c. proses pengecatan yang terintegrasi.

Proses pengecatan yang terintegrasi adalah proses perlakuan awal sampai dengan

proses pengecatatan dikerjakan dalam satu rangakaian tertutup dengan

menggunakan konveyor rantai (chain conveyor). Proses Perlakuan awal sistem

celup ditunjukan pada tabel 1 Specification of pretreatment process dipping

system yang diujicobakan di ATMI Surakarta mulai tahun 2006.

Page 30: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

16

b. Proses Perlakuan Awal (pre-treatment processes)

Sebelum proses pengecatan logam dilakukan, terlebih dahulu dilakukan

proses perlakuan awal terhadap logam yang akan dicat dengan beberapa tahap

perlakuan permukaan (surface treatment) yang terdiri dari:

(1) pencucian/ pembersihan lemak, minyak pelumas (predegreasing-

degreasing) dengan air sabun/alkalin dan pembersihan permukaan

yang berkarat (rust) dengan larutan asam,

(2) pembilasan (water rinse)dengan waktu pencelupan 0,5-1 menit,

temperatur air bilasan maksimum 32 oC,

(3) proses normalisasi (surface conditioning) dalam waktu 0,5-1 menit

dengan temperatur air kurang dari 32oC sehingga mempunyai daya

tahan yang sangat baik terhadap korosi,

(4) pencelupan dalam larutan fosfat (iron phosphating) dengan

temperatur kerja 55oC selama 5 – 10 menit, dan

(5) selanjutnya dimasukan dalam bak bilas (water rinse) air biasa

dengan temperatur kurang dari 32 oC, tiga kali pencelupan masing-

masing 0,5-1 menit untuk membersihkan kontaminan.

c. Epoxy Powder Coating

Epoxy powder coating adalah proses pengecatan logam dengan bahan cat

berupa serbuk epoxy yang ditaburkan pada permukaan logam, serbuk cat melekat

secara elektrostatis, cat akan meleleh setelah dipanaskan dalam tungku pemanas

pada temperatur 180oC, selama 20 menit. Powder coating (pelapisan dengan

Page 31: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

17

serbuk) dewasa ini banyak dipakai dalam proses pengecatan karena hasilnya

mengungguli pengecatan yang memakai cairan (konvensional). Secara teoritis

pengecatan dengan serbuk tidak meninggalkan limbah, karena sisa serbuk yang

jatuh kedasar kabin dihisap dan dikumpulkan kedalam tabung sesuai kelompok

warna, dan selanjutnya dapat digunakan untuk mengecat lagi.

Page 32: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

18

SPECIFICATION OF PRETREATMENT PROCESS DIPPING SYSTEM

Process =>Pre-

DegreasingDegreasing

Water Rinse

1Water Rinse 2

Surface Conditioning

PhosphatingWater Rinse

3Water Rinse 4 Water Rinse 5

Chemical Name FC-4435 FC-4435 City Water

City Water PL-4040 PB-138 M/R City Water

City Water City Water

Temperature [oC] 40-45 40-45 <32 <32 <32 RT~ 55 <32 <32 <32

Dipping Time [min] 1 - 5 1 - 5 0,5 – 1 0,5 - 1 0,5 - 1 5 - 10 0,5 - 1 0,5 - 1 0,5 - 1

Tank Capacity [lt] 11.000 12.000 11.000 11.000 11.000 9.000 9.000 9.000 9.000

Make Up [kg] FC-4435:198 FC-4435:216 Full Full PL-4040:17

PB-138M:540 NT-205:50,6

AC-131:6 AD-4856:675

Full Full Full

Control Point [Pt] T.Al:18~20 T.Al:18~20Contaminations

Below 0,5pH: 8 ~ 10

F.A:0,3 ~ 0,5 T.A:26 ~ 30

AC:3 ~ 5

Contaminations Below 0,5

Contaminations Below 0,5

PB-138R:20/pt up NT-205:1,4/0,1ptFA Down Replenishing [kg]

FC-4435:11/pt up

FC-4435:12/pt up

Over Flow

Over FlowEvery Week

drain 1/4 tank +PL-4040:4kg AC-131:1,4/pt up

Over Flow

Over Flow Over Flow

T.AI: T.AI: Contaminations: Use pH meter F.A: Contaminations: Contaminations:Control Method

Sample: 10 ml Sample: 10 ml Sample: 100 ml or pH Paper Sample: 10 ml Sample: 100 ml Sample: 100 ml

D#11 : 3-5 Drops D#11 : 3-5 Drops D#3 : 3-5 Drops Every Month D#11 : 3-5 Drops D#3 : 3-5 Drops D#3 : 3-5 Drops

T#20 T#20 T#20 Turn Over T#11 T#11 T#11

Blue => Yellow Blue => Yellow Pink=> Discolor Re make Up Yellow=>Blue Discolor=>Pink Discolor=>PinkF.A:

Sample: 10 ml

D#3 : 3-5 Drops

T#11

Blue=> Pink

Accelerator:

With SacharometerG#205

Sumber: PT. NUSANTARA PARKERIZING . Tabel 1: Spesifikasi Proses Perlakuan Awal dengan Sistem Celup

Page 33: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

19

3. Air

Komponen terbanyak yang dipergunakan untuk proses perlakuan awal ini

adalah air, air baku dari sumur dangkal yang ditampung dalam tangki air, tujuan

penyimpanan adalah untuk proses pengendapan.

Pasal 1 butir 2 UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air di

deskripsikan bahwa air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di

bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah,

air hujan, dan air laut yang berada di darat.

Hidrogeologi merupakan perpaduan antara ilmu geologi dan ilmu hidrolika

dimana kajiannnya menitikberatkan pada gerakan/aliran air didalam tanah secara

hidrolik. Gabungan dua kata hidro dan geologi menunjukkan secara implisit

pengertian geologi dari air. Atau dengan kata lain adalah merupakan suatu studi

tentang interaksi antara kerangka sistem batuan dan atau dengan air tanah (Robert

J. Kodoatie; Roestam Syarief, 2005 )

Walaupun air hanya terdiri dari dua macam atom (H dan 0) dan dengan

rumus molekul sederhana H20, yaitu senyawa kovalen biner. Akan tetapi di alam

raya ini tidak akan ada kehidupan tanpa adanya air. Hampir semua fase kehidupan

manusia dan hewan membutuhkn air. Dalam jaringan hidup, air merupakan

medium untuk berbagai reaksi dan proses ekskresi. Air merupkan komponen

utama baik dalam tanaman (sampai 90%), maupun hewan (60-70%)(Sunardi,

2001).

Page 34: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

20

Diseluruh bumi terdapat air, kurang lebih 71% permukaan bumi tertutup

dengan air ditambah lagi dengn air yang berada di dalam tanah. Namun dari

sekian banyak air yang terdapat di alam, hanya 0,6% berupa air tawar. Sampai

saat ini kebanyakan orang memanfaatkan air permukaan tawar dan air tanah

sebagaiswnber aimya. Air laut yang asin, sekalipunjumlahnya besar, tetapibarn

dimanfaatkan sedikit sekali, karena biaya proses desalinasi yang masih

sangatmahal. Penggunaan air tawar, sampai saat ini masih terns dapat memenuhi

clandipertahankan.Meskipun jumlah air tawar relatif sangat sedikit, tetapi jumlah

airtawardapat terpelihara keberadaannya dengan adanya siklus hidrologi. Air

tawar tersebar dalam berbagai sumber air yang dapat pula diperkirakan

kualitasdan kuantitasnya secara sepintas. Sumber-sumber air tersebut adalah:

(i) Air permukaan yang merupakan air sungai, dan danau.

(ii) Air tanah yang tergantung kedalamannya bisa disebut air tanah

dangkal atau air tanah dalam.

(iii) Air angkasa, yaitu air yang berasal dari atmosfir, seperti salju dan

hujan. Kualitas berbagai sumber air tersebut berbeda-beda sesuai

dengan kondisi alam serta aktivitas manusia yang ada di sekitamya

(Soemirat, 2004).

4. Air Minum

Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan

tidak berbau, tidak mengandung kuman patogen dan segala makhluk yang dapat

membahayakan kesehatan manusia. Air minum tidak mengandung zat kimia yang

Page 35: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

21

dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima secara estetis, dan dapat

merugikan secara ekonomi. Air itu seharusnya tidak korosif, tidak meninggalkan

endapan pada seluruh jaringan distribusinya. Pada hakekatnya, tujuan ini dibuat

untuk mencegah meluasnya penyakit bawaan air (water borne diseases).

Atas dasar pemikiran (Soemirat, 2004:110) tersebut dibuat standar air

minum, yaitu suatu peraturan yang memberikan petunjuk tentang konsentrasi

berbagai parameter yang sebaiknya diperbolehkan ada di dalam air minum agar

tujuan pengadaan air bersih dapat tercapai. Standar air minum secara umum

dibagi dalam beberapa kelompok parameter yaitu :

a. parameter fisis

b. parameter kimiawi

c. parameter biologis

d. parameter radiologis

Standar baku kualitas air minum di Indonesia ditetapkan dalam Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Nomor 416/MENKES/PER/IX1990 tertanggal 3

September 1990 yang berisi tentang syarat-syarat air layak minum. peraturan

tersebut telah disesuaikan dengan standar yang ditetapkan WHO, Standar kualitas

air minum dan air bersih selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 10. (Soemirat,

2004: 110, Sujana Alamsyah, 2006:16).

5. Air Tanah

Air tanah adalah semua air yang terdapat pada lapisan pengandung air

(akuifer)di bawah permukaan tanah, termasuk mata air yang muncul dipermukaan

Page 36: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

22

tanah. Peranan air tanah semakin lama semakin penting karena air tanah menjadi

sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan pokok hajat hidup orang banyak

(common goods), seperti air minum, rumah tangga, industri, irigasi, pertambang-

an, perkotaan dan lainnya, serta sudah menjadi komoditi ekonomis bahkan

dibeberapa tempat sudah menjadi komoditi strategis. Diperkirakan 70%

kebutuhan air bersih penduduk dan 90% kebutuhan air industri berasal dari air

tanah.

Melalui hujan, air limbah dan sebagainya air tanah dapat kemasukan bahan-

bahan atau benda-benda asing baginya, artinya dalam air alami bahanbahan/

benda-benda masukkan itu tidak didapati. Benda asing yang memasuki air itu,jika

melampaui batas-batas tertentu dapat menurunkan kualitas air. Penurunan kualitas

dapat disebabkan karena warna, bau, kekeruhan, rasa keracunan dan sebagainya.

Selain itu tidak boleh dilupakan, bahwa kualitas air yang dianggap layak sebagai

air. minum harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah melalui

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang

Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air untuk Air Bersih, Peraturan Daerah

Nomor 10 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah. dan dipertegas dengan

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air.

Sumur gali adalah pengusahaan air tanah untuk kebutuhan air minum

maupun keperluan hidup sehari-hari dengan sistem penggalian tanah sampai pada

tingkat kedalaman tertentu secara terbuka. Sumur pompa adalah pengusahaan air

Page 37: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

23

tanah sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari dengan bantuan pompa

untuk menaikkannya.

6. Baku Mutu Air

Air yang telah tercemar dapat menimbulkan gangguan terhadap kehidupan,

sehingga air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari memenuhi baku mutu

air. Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau

komponen yang ada dan atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang

keberadaannya dalam air. Air yang digunakan sebagai air baku air minum harus

memenuhi baku mutu air bersih. Standar baku kualitas air minum dan air bersih di

Indonesia ditetapkan oleh sebuah Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 416/MENKES/PERlIX1990 tertanggal 30 September 1990 yang

berisi tentang Syarat-syarat Pengawasan Kualitas Air. Daftar persyaratan kualitas

air bersih ditunjukan dalam lampiran 10.

7. Air Limbah

A. Pengertian Air Limbah

Seperti diketahui dalam setiap proses kehidupan.air memegang peranan

penting baik sebagai air konsumsi maupun air penunjang proses usaha/kegiatan.

Kurang lebih 80% air yang dipergunakan manusia untuk aktivitas sehari-hari akan

dibuang, air yang sudah kotor dan tercemar dikenal dengan nama air buangan atau

limbah. Berbagai batasan yang dikemukakan mengenai pengertian air buangan

Page 38: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

24

atau air limbah umumnya mencakup komposisi serta darimana sumber air buang

berasal(Haryoto Kusnoputranto, 1985 : 40).

Metcalf and Eddy (1979 : 110) mengemukakan batasan air buangan (waste

water) sebagai : ”kombinasi dari cairan dan buangan-buangan cair yang berasal

dari kawasan pemukiman, perkantoran, perdagangan serta industri yang

mempunyai kemungkinan untuk bercampur dengan air tanah, air permukaan serta

air hujan.”

Batasan yang lebih singkat dikemukakan oleh Ehlers and Steel yaitu : The

Liquid conveyed by sewer (cairan yang dibawa oleh saluran air buangan). Namun

dari keduanyasecara umum dapat dikemukakanbahwa air buangan adalah: cairan

buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum

lainnya, dan biasanya mengandung bahan-bahan/zat-zat yang dapat

membahayakankehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan

hidup (Haryoto Kusnoputranto, 1985 : 40).

B. Komponen Primer Air Limbah

Elemen biologis dalam sistem perairan berkaitan erat dengan komponen-

komponen kimia. Pengetahuan mengenai komponen primer sangat penting untuk

menganalisis elemen biologis dan menganalisis efek dari perubahan kualitas air.

Komponen-komponen kimia dalam perairan dapat diklasifikasikan dalam

tiga kelompok yang disebut zat-zat organik yang terdiri atas senyawa-senyawa

organik alam dan senyawa-senyawa organik sintetis, bahan-bahan anorganik, dan

Page 39: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

25

gas. Komponen dasar dari senyawa-senyawa organik adalah karbon, hidrogen,

oksigen, nitrogen, fosfor, dan sulfur.

C. Karakter Air Limbah

Berdasarkan dari berbagai sumber asalnya air limbah, maka air limbah

mempunyai komposisi yang bervariasi dari setiap tempat dan setiap saat. Namun

garis besar air limbah dapat dikemukakan karakternya. Karakter air limbah

meliputi sifat-sifat fisika, kimia, dan biologi.

1) Karakter Fisika

(a) Suhu (temperature)

Temperatur menunjukkan derajat atau tingkat panas air limbah yang

diterakan ke dalam skala-skala. Skala temperatur yang biasa digunakan

adalah skala Fahrenheit (ºF) dan skala Celcius (ºC). Kedua skala tersebut

berhubungan dengan persamaan sebagai berikut;

32)(9

5 0 FCo ; 32)(5

9 0 CFO

Temperatur merupakan salah satu parameter yang penting dalam

air. Temperatur pada air dapat menentukan besarnya kehadiran species

biologi dan tingkat aktivitasnya. Aktivitas biologi seperti pertumbuhan dan

reproduksi akan menjadi lebih lambat. Sebaliknya jika suhu meningkat

maka aktivitas biologi juga akan meningkat. Pengukuran suhu sangat

penting karena kebanyakan instalasi pengolah air limbah meliputi

pengolahan-pengolahan biologis yang tergantung pada suhu. Suhu air

limbah biasanya berkisar pada 13-24 0C (Sugiharto,1987).

Page 40: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

26

(b) Bau (odors)

Bau merupakan petunjuk adanya pembusukan air limbah.

Penyebab adanya bau pada air limbah karena adanya bahan volatile, gas

terlarut dan hasil samping dari pembusukan bahan organic.

Bau yang dihasilkan oleh air limbah pada umumnya berupa gas

yang dihasilkan dari peruraian zat organik yang terkandung dalam air

limbah, seperti Hidrogen sulfida (H2S). Limbah cair industri berpotensi

mengandung senyawa berbau ataupun senyawa yang potensial

menghasilkan bau selama proses pengolahan limbah cair. Efek dari

timbulnya bau antara lain, dalam konsentrasi rendah bagi kehidupan dapat

menimbulkan psikologis yaitu stress.

Dalam paparan yang berkelanjutan dapat menyebabkan

bekurangnya nafsu makan, rendahnya konsumsi air, melemahkan

pernafasan, rasa mual dan muntah dan gangguan mental (Tchobanoglous,

1991). Bau merupakan parameter yang subjektif. Pengukuran bau

tergantung pada sensitivitas indera penciuman seseorang.

(c) Warna (color)

Warna merupakan indikator pencemaran yang terlihat dan

pada umumnya berhubungan dengan masalah estetika. Namun

demikian warna pada air limbah dapat juga menunjukkan kekuatan

toksisitasnya. Air limbah yang sudah basi atau busuk akan berwarna

gelap, sedangkan air limbah yang masih baru akan berwarna abu-

Page 41: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

27

abu.Warna air pada limbah disebabkan oleh zat-zat yang terlarut

dalam air yang berupa material material humus, gambut, substansi

logam, ganggang, protozoa dan sisa proses industri (Mahida,1984).

(d) Padatan Total (total solid )

Padatan total adalah padatan yang tersisa dari penguapan sampel

limbah cair pada temperatur 103 -105 oC. Menurut Sugiharto (1997) bahan

padat total terdiri dari bahan padat terlarut(dissolved) atau bahan padat

terapung (floating) serta senyawa-senyawa yang terlarut dalam air (zat

padat yang lolos filter kertas) dan bahan tersuspensi (suspended ), zat yang

tidak lalos saringan filter.

2) Karakter Kimia

Kandungan bahan kimia dalam air limbah dapat merugikan lingkungan.

Bahan organic terlarut dapat menghabiskan aksigen dalam sungai serta

akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap pada pengalahan air

bersih. Bahan yang beracun dapat menyebabkan rantai makanan dan akan

mempengaruhi kesehatan masyarakat. Nutrien dapat menyebabkan

eutrophication pada danau. Untuk itu perlu diketahui kandungan zat kimia

apa saja yang terdapat di dalam limbah cair suatu industri. Secara umum,

karakteristik kimia limbah cair dapat dibedakan menjadi zat organic dan

zat anorganiki (Tchobanoglous, 1991).

Page 42: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

28

(a) Zat Organik

(i) Protein.

Protein adalah senyawa kimia yang komplek dan tidak stabil.

Sebagian protein larut dalam air dan sebagian lainnya tidak. Seluruh

protein mengandung karbon, yang biasanya adalah kandungan bahan

organic. Protein merupakan penyebab utama terjadinya bau karena

adanya proses pembusukan dan penguraiannya (Sugiharto, 1987).

(ii) Minyak dan Lemak.

Minyak dan lemak adalah komponen penting dalam makanan

dan biasanya terdapat dalam air limbah. Lemak merupakan senyawa

organic yang stabil dalam air dan tidak mudah diuraikan oleh mikroba.

Minyak jika terdapat dalam limbah cair, dapat merugikan karena dapat

menghambat aktivitas biologi mikroba untuk pengolahan limbah cair

(Tchobanoglous, 1991).

(iv) Deterjen atau Surfaktan

Deterjen adalah golongan dari molekul oganik yang

dipergunakan sebagai pengganti sabun untuk pembersih supaya

mendapatkan hasil yang lebih baik. Dalam air zat ini menimbulkan

buih dan selama proses aerasi buih tersebut berada di atas pemukaan

gelembung udara sifatnya relatif tetap (Sugiharto, 1987). Surfaktan

menyebabkan timbulnya busa (foam) yang stabil dan biasanya terdapat

dalam deterjen sintetik (Tchobanoglaus, 1991). Nama lain dari

surfaktan adalah Methvlen Blue Active Substance (MBAS)

Page 43: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

29

(b) Pengukuran Zat Organik

(i) Chemical Oxygen Demand (COD)

COD digunakan untuk mengetahui zat organik dan jumlah

oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi materi organik dengan

oksidasi secara kimia (Qasyim, 1985). Nilai COD dalam air limbah

biasanya lebih tinggi daripada nilai BOD karena lebih banyak senyawa

kimia yang dapat dioksidasi secara kimia dibandingkan oksidasi

biologi (Tchobanoglous. 1991).

(ii) Biochemical Orygen Demand (BOD)

BOD didefinisikan sebagai jumlah oksigen yang diperlukan

oleh populasi organisme yang berada dalam kondisi aerob untuk

menstabilkan materi organic (Qasyim, 1985). Semakin besar angka

BOD menunjukkan bahwa derajat pengotoran air limbah semakin

besar (Sugiharto, 1987).. Hasil tes BOD digunakan untuk :

a. Menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk stablisasi

biologi dari zat organic yang ada.

b. Menentukan ukuran fasilitas pengolahan air limbah menyesuiakan

dengan baku mutu efluen air limbah (Tchobanoglous, 1991).

b. Zat Anorganik

(i) pH

Konsentrasi ion hidrogen atau pH menyatakan intensitas

keasaman atau tingkat alkalinitas dari suatu cairan encer dan mewakili

Page 44: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

30

konsentrasi hidrogen ionnya. Kadar pH yang baik adalah kadar pH

dimana masih memungkinkan kehidupan biologis di dalam air berjalan

baik. pH yang baik untuk air limbah adalah netral yang dinyatakan

dengan angka keasaman 7.

(iii) Alkalinitas

Alkalinitas atau kebasaan air limbah disebabkan oleh hadirnya

ion-ion hidroksida, karbonat dan bikarbonat seperti kalsium,

magmesiuon, natrium dan kalium. Alkalinitas air dapat dikatakan

sebagai kemampuan air untuk menetralkan asam. HasiI pengukuran

alkalinitas air dapat dipergunakan untuk mengontrol proses

pengolahan air bersih dan air limbah. Air Iimbah rumah tangga

mempunyai alkalinitas yang lebih tinggi daripada alkalinitas air bersih

(Sunardi, 2004:25)

Sebagai satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan auat kehidupan mikroorganisme dalam air, secara

empirik pH yang optimum untuk setiap spicies harus ditentukan.

Mikroorganisme. Kebanyakan mikroorganisme tumbuh terbaik pada

pH = 6,0 -8,0.

(iv)Logam.

Logam seperti Nikel (Ni), Mg, Fe meskipun dalam konsentrasi

yang rendah dibutuhkan oleh mikroorganisme tetapi dengan kadar

yang berlebih dapat membahayakan kehidupan mikroorganisme.

Adanya polutan-polutan berupa logam berat Cr, Pb, Cd, Hg dan logam

Page 45: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

31

lainnya dalam konsentrasi yang melebihi ambang batas dalam air

limbah dapat membahayakan bagi makhluk hidup

(v) Logam Berat Cr.

Logam berat Cr sangat tahan dalam waktu yang lama. Logam

berat Cr apabila masuk ke dalam air pengairan dalam tubuh akan

berfungsi sebagai racun kumulatif (Suntoro, 2002). Kadar Cr dalam air

pengairan tertinggi adalah 0.5 mg/L, sehingga kadar air limbah yang

masuk ke tubuh air pengairan harus berada di bawah 0.5 ppm. Krom

dengan senyawa bervalensi enam lebih berbahaya bila dibandingkan

krom bervalensi tiga. Apabila terpapar oleh krom ini dapat

menyebabkan kanker pada kulit dan saluran pencernaan, selain itu juga

dapat menyebabkan kematian. Kulit yang terkena bahan dengan

kandungan kromium (VI) dapat menyebabkan kulit menjadi luka

borok dan bengkak. Sedangkan kromium (0) adalah nutrisi yang

esensial yang dapat menyehatkan badan, terdapat dalam gula, protein

dan lemak (Anonim, 2003).

(vi) Mangan (Mn).

Mangan (Mn) adalah metal kelabu-kemerahan. Keracunan

seringkali berbersifat khronis sebagai akibat inhalasi debu dan uap

logam. Gejala yang timbul berupa gejala susunan syaraf: insomnia,

kemudian lemah pada kaki dan otot muka sehingga expresi muka

menjadi beku dan muka tampak seperti topeng (mask). Bila pemaparan

berlanjut maka, bicaranya melambat dan monoton, terjadi

Page 46: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

32

hyperrefleksi, clonus pada patella dan tumit, dan berjalan seperti

penderita Parkinsonism. Selanjutnya akan terjadi paralysis bulbar, post

encephalitic Parkinsonism, multiple sclerosis, amyotrophic lateral

sclerosis, dan degenerasi lentik yang progresif ( peny. Wilson). Tidak

ada gejala GI, saluran uro-genital (UG), kelainan sensoris, atau

kelainan pada liquor cerebro spinalis. KeracunanMn ini adalah salah

satu contoh, dimana kasus keracunan tidak menimbulkan gejala

muntah berak, sebagaimana orang awam selalu memperkirakannya. Di

dalam penyediaan air, seperti halnya Fe, Mn juga menimbulkan

masalah wama, hanya wamanya ungu/hitam.(Soemirat J, 2004:115)

(vii) Besi (Fe).

Dalam jumlah kecil zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk

pembentukan sel-sel darah merah. Kandungan zat besi di dalam air

yang melebihi batas akan menimbulkan gangguan. Di dalam standar

kwalitas ditetapkan: 0,1 – 1,0 mg/L. Penyimpangan standar akan

menyebabkan :

(1) Rasa tidak enak di dalam air, pada konsentrasi lebih dari 2 mg/L.

(2) Menimbulkan noda-noda pada alat dan bahan-bahan yang

berwarna putih apabila konsentrasi 1 mg/L.

(3) Menimbulkan bau dan warna di dalam air.

(viii) Nitrit (NO2).

Nitrit dalam tubuh dapat membentuk methaemoglobin sehingga

dapat menghambat perjalanan oksigen dalam tubuh, hal ini dapat

Page 47: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

33

menyebabkan penyakit Blue Baby. Nitrit dalam alam yang pada

akhirnya akan sampai ke air, dapat terbentuk baik dari oksidasi

ammonia (NH3) oleh bakteri dari Nitrosomosanas group dalam kondisi

aerobic.

(ix)Cadmiun (Cd).

Cd merupakan zat beracun yang bersifat akumulasi dalam

jaringan tubuh sehingga dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan

lambung, kerapuhan tulang, mengurangi hemoglobine darah dan

pigmentasi gigi. Selain itu Cd juga bersifat karsinogenik.

(x) Timbal (Pb)

Timbal sangat berbahaya bagi kesehatan karena cenderung

untuk berakumulasi dalam jaringan tubuh, serta meracuni jaringan

syaraf. Pada anak-anak keracunan timbal dapat menyebabkan

kerusakan jaringan syaraf otak, anemia dan kelumpuhan.

(xi)Amonia (NH3)

Terdapatnya ammonia dalam air, erat hubungannya dengan

siklus pada N di alam ini. Ammonia merupakan suatu zat yang

menimbulkan bau yang sangat tajam dan menusuk hidung. Jadi

kehadiran bahan ini dalam air minum adalah menyangkut perubahan

fisik dari pada air tersebut.(Totok Sutrisno, 2004:43). Amoniak

ditemukan di seluruh lingkungan udara, air, lahan, binatang, tumbuhan.

Amoniak tidak bertahan sangat lama di dalam lingkungan itu

tetapi dengan cepat akan diambil oleh tumbuhan, bakteri, dan binatang.

Page 48: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

34

Amoniak tidak membentuk rantai makanan, tetapi melayani kebutuhan

sebagai bahan gizi untuk bakteri dan tumbuhan. Gas amoniak dapat

dilarutkan dalam air. Jenis amoniak ini disebut amoniak cair atau

amoniak mengandung air. Suatu kali muncul di udara terbuka,

amoniak cair dengan cepat berubah menjadi gas.(www.atsdr.cgc.gov)

3). Karakter Biologis

Mikroorganisme ditemukan dalam jenis yang sangat bervariasi hampir

dalam semua bentuk air limbah, biasanya dengan konsentrasi 105-108

organisme/mL. Kebanyakan merupakan sel tunggal yang bebas ataupun

berkelompok dan mampu melakukan proses-proses kehidupan (tumbuh,

metabolisme, dan reproduksi).

Secara tradisional, mikroorganisme dibedakan menjadi binatang dan

tumbuhan. Namun, keduanya sulit dibedakan. Oleh karena itu,

mikroorganisme kemudian dimasukkan ke dalam kategori Protista, status

yang sama dengan binatang ataupun tumbuhan. Virus diklasifikasikan

secara terpisah.

Keberadaan bakteri dalam unit pengolahan air limbah merupakan

kunci efisiensi proses biologis. Bakteri juga berperan penting untuk

mengevaluasi kualitas air(Sakti A. Siregar, 2005:21).

Page 49: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

35

8. Pencemaran Air

Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini. Air

yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup

sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan kota, untuk keperluan

pertanian dan sebagainya.

Saat sekarang untuk mendapatkan air yang sesuai dengan standard yang ada

sangat sulit, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam kegiatan

manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri

dan lainnya. Dibuangnya limbah ke lingkungan air menyebabkan terjadinya

penyimpangan standard. Menurut Wisnu Arya (1995:72) bahwa pencemaran air

terjadi apabila air tersebut telah menyimpang dari keadaan normalnya.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001, pencemaran air

adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau

komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun

sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi sesuai dengan

peruntukannya. Dalam asas keempat lingkungan hidap ditegaskan bahwa

kemampuan lingkungan habitat untuk menyokong suatu materi ada batasnya.

Kemampuan untuk menyokong pencemar ada batasnya.

Page 50: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

36

B. Penelitian Yang Relevan

Kus Sri Martini (2001) tentang Pengaruh Parameter BOD, COD, pH, Phenol

dan Bakteri Coli Pada Air Sungai Terhadap Kualitas Air Sumur di Sekitar Aliran

Sungai Premulung Kota Surakarta, menyimpulkan bahwa kandungan parameter

BOD, COD, pH, E.Coli dalam air sungai PremuJung di daerah Laweyan, tidak

mempengaruhi air Sumur disekitar sungai yang mengalir dari pasar Jongke

sampai Tipes.

Sunardi (2004) tentang Dampak Limbah Cair Industri Gula Terhadap

Kualitas Air Sumur di Desa Buran Kecamatan Tasikmadu, menyimpulkan bahwa

limbah cair industri gula dengan parameter teruji BOD, COD, dan temperatur

ternyata melampaui Baku Mutu Limbah Cair yang ditetapkan dalam SK Gubernur

Jawa Tengah No. 660.1/02/1997 tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri di Jawa

Tengah. Kualitas limbah cair industri gula tidak berdampak terhadap kualitas air

sumur penduduk sekitarnya

Lilis Prihastini (2006) tentang Dampak Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Winongo Terhadap Kualitas Lingkungan Hidup, menyimpulkan bahwa kualitas

air sumur di dusun Gembel ditinjau dari parameter DO, BOD, COD, Mn dan NO2,

melampaui baku mutu yang disyaratkan menurut PP No. 82 tahun 2001 untuk air

Kelas I, sedang untuk parameter kesadahan, Fe, Cd dan Pb masih memenuhi

syarat baku mutu. Dari hasil uji korelasi antara jarak TPA Winongo dengan

kualitas air sumur untuk parameter DO, BOD dan COD terdapat hubungan yang

Page 51: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

37

kuat dan pada taraf signifikan 0,05 diperoleh nilai Sig(2-tailed) untuk ketiga

parameter lebih kecil dari α. Yang berarti ada hubungan yang signifikan antara

jarak TPA dengan kadar DO, BOD dan COD air sumur, sedangkan untuk

parameter NO2, kesadahan, Mn, Fe, Cd dan Pb tidak ada hubungan.

C. Kerangka Berpikir

Wilayah Kecamatan Laweyan, Kelurahan Karangasem terdapat sebuah

Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI), sebuah perguruan tinggi yang

mempunyai unit usaha produksi barang dan jasa berupa perabot kantor, bengkel,

rumah sakit, dan alat-alat bantu proses industri mengunakan bahan baku dari

logam. Unit proses produksinya dilengkapi dengan bengkel pengecatan logam,

metode pengecatannya adalah powder coating, bahan cat yang digunakan

berbentuk serbuk dan dalam pemakaiannya tidak meninggalkan limbah. Air

limbah yang melimpas ke saluran drainase adalah air bilasan dari mesin cuci, air

limbah yang dibuang ke saluran drainase perlu dilaksanakan monitoring terhadap

parameter fisika dan kimia yang terkandung dalam air limbah, hasilnya

dibandingkan dengan baku mutu air limbah industri yang telah ditetapkan dalam

Peraturan Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tenagah, yang semuanya mengatur

agar terjadi keseimbangan dalam pengendalian dan pengelolaan lingkungan.

(1).Dengan mengacu Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun

2004 tentang Baku Mutu Air Limbah, air limbah bengkel pengecatan logam

belum ada ketetapannya secara khusus, maka peneliti mengambil angka

parameter Baku Mutu Air Limbah Untuk Kegiatan Industri dan Kegiatan

Page 52: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

38

Usaha Lainnya yang Belum Ada Baku Mutunya. Baku Mutu Golongan I

ditetapkan bahwa TDS = 2000 mg/l, TSS= 100 mg/l, pH=6,0-9,0, Fe=5 mg/l,

Mn=2 mg/l, Cd= 0,05 mg/l, Cu= 2 mg/l, Zn= 5 mg/l, Ni= 0,2 mg/l Cr= 0,5

mg/l, NO3= 20 mg/l, NO2 =1 mg/l, NH3=1, COD=100 mg/l, dan BOD=50

mg/l, data ketetapan ini akan dibandingkan dengan hasil pengukuran sampel

yang diambil dari air limbah bengkel pengecatan logam, dan air selokan

yang berada diluar pagar ATMI.

(2).Dari air sumur yang berada di sekitar saluran air buangan, terdapat sumur

yang dipergunakan untuk kegiatan sehari-hari dan sumur sebagai sumur

pantau untuk memantau kualitas air tanah yang berada disekitar saluran air

buangan bengkel produksi ATMI. Air sumur yang berada disekitar saluran

air buangan akan diambil secara random sampling sebagai sampel untuk

diteliti kualitas airnya, apakah ada parameter air baku air bersih yang

melebihi ambang batas dari persyaratan kualitas air untuk air baku air bersih

berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MENKES/PER/1990

tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air untuk Air Bersih,

dengan baku mutu parameter: TDS = 1500 mg/l, pH=6,0-9,0, Fe=1 mg/l,

Mn=0,5 mg/l, Cd= 0,005 mg/l, Zn= 15 mg/l, Pb= 0,05 mg/l, NO3= 10 mg/l,

NO2 =1 mg/l, SO3=400 mg/l, Cl=600 mg/l, dan CaCO3=500 mg/l.

(3).Atas dasar pemikiran di atas mendorong minat peneliti untuk mengadakan

penelitian terhadap kandungan kualitas air limbah bengkel produksi ATMI

Page 53: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

39

Surakarta. Dan pengujian kualitas air tanah dangkal di lingkungan sekitarnya.

Dari hasil pengujian kandungan air limbah dan air tanah dangkal, dilakukan

pembandingan terhadap baku mutu air ditetapkan dalam peraturan yang

berlaku. Apakah ada hubungannya antara kualitas air limbah dengan kualitas

air tanah dangkal dilingkungan sekitarnya. Air tanah dangkal yang akan

dilakukan pengujian diambil dari air sumur yang berada di samping aliran

pembuangan air limbah sampai dengan jarak kurang lebih 200 m dari outlet

air limbah bengkel produksi ATMI.

Hasil penelitihan yang akan dilaksanakan ini diharapkan menjadi bahan

pertimbangan sebagai upaya pengelolaan air limbah oleh ATMI surakarta, dalam

bentuk tindakan pencegahan (preventif action). Langkah-langkah pencegahan ini

untuk menghindari terjadinya pencemaran di lingkungan ATMI Surakarta

menyebar ke wilayah sekitarnya.

Gambar 1 menunjukkan kerangka berpikir penelitian dengan judul: ”Kualitas Air

Limbah Bengkel Produksi ATMI Surakarta Hubungannya Dengan Kualitas

Air Tanah Dangkal di Lingkungan Sekitarnya”

Page 54: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

40

PENINGKATAN JUMLAHPENDUDUK

PENINGKATANKEBUTUHAN HIDUP

PENINGKATAN KEBUTUHANRUANG UNTUK AKTIVITAS

PENINGKATAN JUMLAHPRODUKSI ALAT BANTU AKTIVITAS

PENINGKATAN LIMBAHPRODUKSI (AIR LIMBAH)

PENINGKATAN KEBUTUHANBAHAN BAKU

KULTUR/SOSEK BIOTIK/HAYATI ABIOTIK/FISIKBaku MutuAir Bersih

TDSpH

FeMnZnCdCuPb

NO3NO2Cl

CaCO3

ParameterAir Limbah

TDSTSSMnCrCuZn

NO3NO2CdPbpHFe

PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN

REKOMENDASI KEPADASTAKEHOLDER

JENIS TANAHPOROSITAS TANAH

TOPOGRAFIARAH ALIRAN AIR

MUSIM

JARAK

PENCEMARANUDARA

PENCEMARANTANAH

PENCEMARANAIR

DAMPAKPADA

LINGKUNGAN

Gambar 1 . Kerangka Berpikir

Page 55: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

41

D. Hipotesis

Dengan memperhatikan proses produksi di ATMI Surakarta semakin

berkembang dan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan jumlah produksi,

maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

(1) Ada parameter dari kandungan air limbah bengkel produksi ATMI

Surakarta yang melebihi baku mutu air limbah yang ditetapkan dalam

Perda Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku

Mutu Air Limbah Untuk Kegiatan Industri dan Kegiatan Usaha

Lainnya yang Belum Ada Baku Mutunya.

(2) Ada parameter dari kandungan air sumur sebagai air bersih, melebihi

baku mutu persyaratan kualitas air untuk air bersih berdasarkan

Peraturan menteri Kesehatan RI No.416/MENKES/PER/1990 tentang

Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air untuk Air Bersih.

(3) Ada hubungan antara kualitas air limbah bengkel produksi ATMI

dengan kualitas air tanah dangkal di lingkungan sekitarnya.

Page 56: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan di Wilayah Kelurahan Karangasem ini

dikategorikan ke dalam jenis penelitian “Observasional Analitic Environmental”.

Penelitian dilaksanakan dengan melakukan observasi lapangan dengan mengambil

sampel tanpa mengatur dan memanipulasi variabel-variabel yang mempengaruhi

faktor-faktor yang dijumpai. Metode pengumpulan dalam penelitian ini dilakukan

dengan mengggunakan pendekatan silang (Cross Sectional), adalah suatu

penelitian yang dilakukan secara serempak dalam suatu wilayah pada obyek yang

tak sama (Chafild F., 1993:5). Rancangan Cross Sectional ini mudah dilaksanakan

dan ekomomis dari segi waktu, hasilnya dapat diperoleh dengan cepat dan banyak

variable berupa faktor penyebab dan efek yang dapat digali dan dipelajari korelasi

dan pengaruhnya. Dalam penelitian ini tiap subyek penelitian hanya diobservasi

satu kali dan pengukuran terhadap variabel subyek dilakukan pada saat

pemeriksaan (Soekidjo Notoatmodjo, 2005 : 146)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI)

Surakarta yang berada di wilayah Kelurahan Karangasem, Kecamatan Lawiyan

Kota Surakarta. Lokasi penelitian dibatasi hanya pada wilayah yang dekat dengan

Page 57: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

43

saluran pembuangan air limbah bengkel produksi ATMI Surakarta dan saluran

drainase yang melintas di wilayah Kelurahan Karangasem Kecamatan Lawiyan,

berbatasan dengan wilayah Kelurahan Pabelan Kecamatan Kartasura.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama 5 (lima ) bulan yang dimulai pada

bulan April 2008 sampai dengan September 2008.

C. Data dan Sumber Data

1. Data

a. Data primer

Data primer berupa hasil pengukuran/pemeriksaan parameter air limbah

dari bengkel produksi ATMI meliputi BOD, COD, TDS, TSS, pH, Cd,

Pb, kesadahan, mangan, nitrit dan besi. Adapun yang menjadi obyek

penelitian dan merupakan sampel untuk diteliti meliputi:

1. Air limbah yang keluar dari bengkel produksi ATMI Surakarta.

2. Air sumur dangkal yang ada di ATMI dan sumur dangkal disekitar

ATMI yang berada disekitar arah aliran air limbah.

b. Data sekunder

Data sekunder berupa gambaran umum lokasi penelitian meliputi geografi,

demografi, klimatologi, topografi, morfologi, hidrogeologi dan sarana

penyediaan air (sumur) di sekitar lokasi penelitian.

Page 58: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

44

2. Sumber Data

a. Data primer bersumber dari hasil pengukuran/pemeriksaan air limbah

bengkel produksi ATMI dan Air sumur dangkal yang ada di ATMI dan

sumur dangkal disekitar ATMI yang berada dalam arah aliran air limbah.

b. Data sekunder bersumber dari instansi terkait:

1) Kantor Kelurahan Karangasem yang berupa data geografi dan

demografi.

2) ATMI Surakarta berupa data sarana bengkel produksi dan sarana

pengelolaan air limbah.

3) Badan Pusat Stastitik Surakarta berupa data klimatologi,

topografi, morfologi, hidrologi wilayah Surakarta.

4) PDAM kota Surakarta berupa data penyediaan air bersih untuk

wilayah Kelurahan Karangasem

D. Teknik Pengumulan Data

1. Data primer

Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

a. Observasi

Yaitu melakukan pengamatan langsung pada obyek penelitian, dalam hal

ini adalah tempat pembuangan air limbah bengkel produksi dan sumur

dangkal yang ada di ATMI dan sumur dangkal disekitar ATMI yang

berada dalam arah aliran air limbah.

b. Pengukuran yang dilakukan di lapangan meliputi :

Page 59: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

45

1) Pengukuran temperatur air dan temperatur lingkungan sekitarnya.

2) pengukuran jarak antara sumur dengan lubang pembuangan air limbah.

c. Kandungan air limbah dan air tanah dangkal.

Untuk mendapatkan data kandungan air limbah dan air tanah dangkal

dari sampel air yang diambil dari lokasi penelitian, peneliti mengirim

sampel air yang telah diambil ke laboratorium Pusat MIPA Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Air limbah akan diuji kandungan yang ada

berdasarkan parameter yang ditetapkan dalam Perda Jateng No. 10

tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah, dan air sumur akan diuji

kandungannya berdasarkan Persyaratan Kualitas Air Bersih yang

ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan

Kualitas Air untuk Air Bersih.

2. Data sekunder

Untuk mendapatkan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

mengadakan penelusuran data pada instansi yang terkait, diantaranya Kantor

Kelurahan Karangasem, ATMI Surakarta, kantor Badan Pusat Statistik

Surakarta dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta.

Page 60: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

46

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah sumur dalam jarak sampai dengan

radius 200 meter dari lubang keluarnya air limbah mengikuti arah aliran

air limbah

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah air limbah dan air sumur yang

memenuhi kriteria dalam teknik sampling

3. Besar Sampel

Sesuai dengan kriteria yang disarankan dari Lab MIPA UNS, maka besar

atau volume sample dalam penelitian dari setiap titik adalah 1,5 liter.

F. Penarikan Sampel/Tehnik Sampling

Teknik Pengambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini dengan

purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik

tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi

yang sudah diketahui sebelumnya. Contoh air diambil dari lokasi atau sumur yang

telah ditentukan sebagai sampel (Hariwijaya, M., Triton PB., 2007:68). Sampel

yang diambil untuk diteliti kualitasnya adalah sampel sesaat (Grap Sampling),

sampel sesaat ini hanya mewakili kualitas air pada saat dan tempat yang tertentu

saja (Soemirat J, 2004:130). Adapun kriteria sumur yang menjadi sampel adalah :

a. Sumur yang ada disekitar ATMI yang airnya masih digunakan untuk

keperluan sehari-hari.

Page 61: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

47

b. Sumur yang airnya tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari.

c. Jarak sumur dari Pembuangan air limbah produksi kurang lebih dalam

radius 25 m, 50m, 75m, 100m, 125m, 150m, 175m, 200m, 215m,

235m mengikuti arah saluran air limbah.

Titik sampling dalam penelitian ini dapat dilihat pada denah lokasi

penelitian dalam lampiran 4.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah semua alat dan bahan yang

digunakan untuk pengambilan dan pengukuran data observasi sampel air limbah

dan air sumur dari lokasi penelitian yang terdiri dari:

(1) Tempat air limbah dan air sumur botol volume 1,5 liter

(2) Roll meter untuk mengukur jarak

(3) Thermometer untuk mengukur air dan lingkungan sekitarnya

(4) pH meter untuk mengukur keasaman air

(5) Selang air sebagai penanda referensi pengukuran muka air sumur

H. Teknik Analisis Data

1. Tabulasi

Data hasil pengujian dan pengukuran kandungan air limbah bengkel

produksi dan kandungan air tanah dangkal atau air sumur ditabulasi dan

disajikan dalam bentuk tabel.

Page 62: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

48

2. Pengolahan data

Untuk mengolah data digunakan program komputer dengan perangkat

lunak SPSS for windows versi 12

3. Analisis data.

(i) Analisis Korelasi

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

korelasi, analisis korelasi dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang

bersifat asosiatif, yaitu untuk mengetahui kekuatan dan signifikansi hubungan

antara dua variabel. Hubungan antara dua variabel dikatakan bersifat asosiatif

apabila arah hubungan yang akan diuji dengan analisis korelasi dapat

dikategorikan menurut dua arah hubungan sebagai berikut:

a. hubungan yang bersifat searah atau hubungan positif (nilai variabel

X tinggi , maka semakin tinggi nilai variabel Y)

b. hubungan yang berkebalikan arah atau hubungan negatif (nilai

variabel X tinggi, justru semakin rendah nilai variabel Y), dan

c. tidak ada hubungan (pola perubahan satu variabel tidak disertai

terjadinya pola perubahan nilai variabel lainnya)

Untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (predictor) dengan

variabel terikatnya (dependent) dapat diketahui berdasarkan nilai rxy, hasil

analisis korelasi. Nilai rxy dapat dicari dengan rumus korelasi Product Moment

Pearson sebagai berikut:

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

Page 63: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

49

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y antara 0 sampai ± 1

N = jumlah populasi

X = skor mentah variabel X = Variabel bebas

Y = skor mentah variabel Y = Variabel terikat

XY= jumlah product dari X dan Y

X2 = jumlah kuadrat X

Y2 = jumlah kuadrat Y

Untuk mengetahui kekuatan hubungan kualitas air limbah bengkel

produksi dengan kualitas air tanah dangkal atau air sumur di ATMI dan

lingkungan sekitarnya sekitarnya, dalam Hariwijaya (20007:89)

selanjutnya nilai interval r dapat diinterpretasikan untuk memperkirakan

kekuatan hubungan korelasi, seperti ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap Koefisien Korelasi

Inverval Koefisien (r) Tingkat Hubungan Korelasi0,001 – 0.2010,201 – 0,4000,401 – 0,6000,601 – 0,8000,801 – 1,000

Sangat rendahRendahSedangKuat

Sangat kuatSumber: Tenik Penulisan Skripsi dan Tesis. Hariwijaya, 2007

Koefisien korelasi memiliki tiga karakteristik penting, yaitu sebagai

berikut:

a. Koefisien koelasi dapat bernilai positif atau negatif, tetapi tanda

positif dan negatif tersebut khusus menunjukan arah hubungan,

bukan kekuatan hubungan,

Page 64: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

50

b. range koefisien korelasi adalah dimulai dari 0 sampai ± 1, atau

dapat dinotasikan -1 ≤ 0 ≤ 1, dan

c. nilai koefisien korelasi dapat diinterpretasikan secara simetris.

Koefisien korelasi antara variabel X dengan Y adalah sama dengan

koefisien korelasi antara variabel Y dengan X.

(ii) Uji Signifikasi Koefisien Korelasi

Nilai r hasil analisis korelasi perlu diuji signifikasinya dengan cara

mengkunsultasikan dengan nilai t hitung dengan t tabel, nilai t hitung diperoeh

dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

21

2

r

nrthitung

t tabel, diproleh dengan prosedur sebagai berikut:

a. Menentukan taraf kepercayaan 95 persen, sehingga tingkat

signifikansi (α)= 0,05.

b. Menentukan derajad kebebasan (degree of freedom) atau df

berdasarkan jumlah sampel (n), dengan rumus df= n – 2.

c. Mengambil nilai t tabel, dari lampiran 16 berdasarkan nilai df dan α

Membuat keputusan, apabila t hitung < t tabel, maka keputusan pengujian

nilai r hasil analisis korelasi tidak signifikan, dan bila t hitung > t tabel, maka

keputusan pengujian nilai r hasil analisis korelasi signifikan

(iii)Analisis Regresi

Page 65: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

51

Analisis regresi adalah salah satu jenis analisis statistik inferensif

parametrik yang dapat memberikan dasar untuk mengadakan prediksi dan

memberikan dasar terhadap analisis varian. Analisis regresi sederhana

diperkenalkan pertama kali pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton(1822-

1911). Suatu variabel pada analisis regresi dapat diprediksi perubahan

nilai-nilainya dari variabel lain apabila antara variabel terikat atau yang

diprediksi dan variabel bebas terdapat korelasi yang signifikan.(Triton PB,

2007:95)

Dalam analisis regresi ini korelasi antara variabel bebas dengan

variabel terikat dapat digambarkan dalam suatu garis yang disebut garis

regresi. Garis regresi dapat berupa garis lurus (linear) maupun garis yang

melengkung. Persamaan regresi merupakan prediksi dalam bentuk

persamaan matematis yang dinyatakan berdasarkan garis regresinya.

Persamaan regresi linear sederhana dengan satu variabel bebas dapat

dirumuskan dengan persamaan garis sebagai berikut: bXaY , dimana:

Y = variabel terikat = Nilai kandungan air dari hasil pengujian.

X = variabel bebas = jarak pengukuran dari sumur sampai lubang

pembuang-an air limbah

a = konstanta, dan

b = koefisien regresi variabel bebas.

Untuk membuat prediksi dengan persamaan regresi, maka nilai a dan b

dapat dicari dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square).

Nilai a dan b dapat ditentukan dengan rumus berikut:

Page 66: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

52

22 XnX

XYnXYb XbYa

(iv) Menentukan nilai kritis

Taraf kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga tingkat

signifikansinya adalah 5% atau =0,05, dengan derajad kebebasan

df=jumlah periode – jumlah variabel bebas dan α=α/2= 0,025, maka nilai

ttabel atau tkritis dapat dipilih dari lampiran 9.

(v) Kesimpulan

Signifikansi hasil korelasi dapat diuji dengan penyusunan hipotesis

sebagai berikut:

Hipotesis nihil (Ho): Tidak ada hubungan antara kualitas air limbah

industri bengkel produksi dengan kualitas air tanah

dangkal

Hipotesis alternatif (Ha): Ada hubungan antara kualitas air limbah industri

bengkel produksi dengan kualitas air sumur.

Pengujian dilakukan secara dua sisi karena yang akan dicari adalah ada

tidaknya hubungan antara dua variabel.

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas

Ho diterima jika probabilitas > 0,05

Ho ditolak jika probabilitas ≤ 0,05

(vi) Uji signifikansi koefisien regresi (t-test)

Tergambar grafik daerah penolakan dan daerah penerimaan

Page 67: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

53

berdasarkan nilai thitung dan ttabels

Untuk pengujian koefisien regresi digunakan distribusi t:

Ho ditolak, jika t hitung > t α/2, n-2

Ho diterima, jika t hitung < t α/2, n-2

I. Variable Penelitian

Penelitian ini mengetengahkan beberapa variabel antara lain:

1. Variabel bebas

Yaitu variabel yang mempunyai pengaruh pada variabel terikat. Pada

penelitian ini yang menjadi variable bebas adalah jarak saluran pembuangan

air limbah dengan sumur yang diteliti.

2. Variabel terikat

Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, dalam penelitian ini

adalah parameter kualitas air sumur dangkal yang diteliti meliputi parameter

terukur dalam pemeriksaan dan pengukuran di laboratorium Pusat MIPA UNS.

3. Variabel bantu/variabel eksternal

Yaitu variabel yang mempunyai pengaruh terhadap variabel pengaruh maupun

variabel terpengaruh, pengaruh dari variabel tersebut dapat dikontrol baik

melalui sistem analisa maupun cara penentuan sampel. Nilai parameter yang

diperoleh dari Variabel eksternal dalam penelitian ini berasal dari data

sekunder.

Page 68: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

54

J. Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari kesalahan pengertian, maka akan dijabarkan definisi dari

variabel yang diteliti :

a. Hasil pengukuran/pemeriksaan kualitas parameter air limbah dipergunakan

untuk mendapatkan besar ketidak sesuaian kualitas air limbah bengkel

pengecatan terhadap baku mutu air limbah yang dipersyaratkan.

b. Jarak yang dimaksud adalah jarak dari lubang pembuangan air limbah

bengkel produksi dengan sumur yang diteliti, jarak pengukuran 25m, 50m,

75, 100m, 125m, 150 m, 175m, 200 m, 215m, 235m

c. TDS /Total Disolved Solids jumlah padatan yang terlarut dalam air sumur

yang diteliti dalam satuan mg/L

d. Besi (Fe) adalah jumlah kadar besi yang terlarut dalam air sumur yang

diteliti dalam satuan mg/L.

e. Mangan (Mn) adalah jumlah kadar mangan yang terlarut dalam air sumur

yang diteliti dalam satuan mg/L

f. Kadmiun (Cd) adalah jumlah kadar Cd yang terlarut dalam air sumur yang

diteliti dalam satuan mg/L.

g. Seng (Zn) adalah jumlah kadar seng yang terlarut dalam air sumur yang

diteliti dalam satuan mg/L.

h. Timbal (Pb) adalah jumlah kadar Pb yang terlarut dalam air sumur yang

diteliti dalam satuan mg/L.

Page 69: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

55

i. Tembaga (Cu) adalah jumlah kadar tembaga yang terlarut dalam air sumur

yang diteliti dalam satuan mg/L.

j. Nitrat (NO3) adalam jumlah kadar nitrat yang terlarut dalam air sumur

yang diteliti dalam satuan mg/L.

k. Nitrit (NO2) adalah jumlah kadar nitrit yang terlarut dalam air sumur yang

diteliti dalam satuan mg/L.

l. Sulfat (SO4) adalah jumlah kadar sulfat yang terlarut dalam air sumur yang

diteliti dalam satuan mg/L.

m. Klorida (Cl) adalah kadar jumlah khlorida yang terlarut dalam air sumur

yang diteliti dalam satuan mg/L.

n. Kesadahan (CaCO3)jumlah kadar yang larut dalam air sumur dalam satuan

mg/L.

K. Prosedur Penelitian

1. Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel

Penentuan lokasi tempat pengambilan sampel menggunakan metode

Purposive Sampling daripada saluran limpasan/pembuangan air limbah bengkel

produksi dan beberapa titik sumur yang berada berdekatan dengan saluran

drainase disekitar lingkungan ATMI Surakarta .

Adapun titik lokasi pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian

ini adalah seperti dalam gambar layout Pengambilan Sample pada lampiran 4

Page 70: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

56

2. Pengambilan Sampel

Untuk parameter yang dapat langsung diukur di lokasi adalah

temperatur dalam satuan [oC] dengan menggunakan termometer. Pengambilan

sampel air dari ke 5 (lima) titik lokasi ditampung dengan menggunakan botol

yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3. Pengujian Kualitas Air

Analisis pengujian kualitas air limbah dan kualitas air sumur dilakukan

sesuai dengan prosedur operasional standar dan sesui dengan persyaratan yang

diberlakukan di Laboratorium Pusat MIPA Universitas Negeri Sebelas Maret

Surakarta.

4. Cara Kerja Dalam Analisis Parameter

Cara kerja dalam analisis parameter untuk pengujian kualitas air sesuai dengan

metode yang ditetapkan dalam SNI:

1. Keasaman pH (SNI 06-6989.11-2004

2. Temperatur Suhu (SNI 06-6989.23-2005)

3. Biological Oxygen Demand BOD (SNI 06-6989.14-20054 /APHA

1998-52-10-B)

4. Chemical Oxygen Demand COD (SNI 06-6989.2-2004

5. TDS/Total Disolved Solids SNI 06-6989.27-2005

6. Total Suspended TSS (SNI 06-6989.3-2004

7. Tembaga (SNI 06-6989-6-2004

8. Besi (SNI 06-6989.4-2004

9. Mangan (SNI 06-6989.5-2004

Page 71: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

57

10. Seng/Zinc SNI 06-6989.7-2004

11. Cadmium (SNI 06-6989.16-2004

12. Timbal (SNI 06-6989.8-2004

13. Krom Total/Total Chromium SNI 06-6989.17-2004

14. Klorida/Chloride – (Cl) SNI 06-6989.19-2004

15. Sulfate/Sulphate -(SO4) SNI 06-6989.20-2004

16. Nitrat/Nitrate (NO3-N) SNI 06-2480-1991

17. Nitrit/Nitrite (NO2-N SNI 06-6989.9-2004

18. NH3-N/Ammonia SNI 06-6989.30-2005

19. Kesadahan Total/Total Hardness -(CaCO3) SNI 06-6989.12-2004

L. Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal sampai

dengan penyusunan laporan akhir. Waktu yang digunakan mulai dari bulan

Januari 2008 sampai dengan bulan Agustus 2008. sebagai inti penelitiannya

berlangsung selama 5 bulan. Jadwal terperinci ditunukkan pada tabel 3.

Tahun 2008No. Uraian

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu

1 Penyusunan proposal

2 Seminar Proposal

3 Penelitian

4 Pengumpulan Data

5 Analisis data

6 Pembahasan Hasil

7 Kesimpulan

8 Penyusunan Laporan

Tabel 3. Jadwal Penelitian

Page 72: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

58

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian

1. Kondisi Umum Kota Surakarta

a. Letak Geografis

Kota Surakarta yang juga sangat dikenal sebagai Kota Solo, merupakan

sebuah dataran rendah yang terletak di cekungan lereng pegunungan Lawu dan

pegunungan Merapi dengan ketinggian sekitar 92 m diatas permukaan air laut.

Luas wilayah sekitar 44,04 Km2, terletak diantara 110o 45` 15" – 110o 45` 35"

Bujur Timur dan 70` 36" - 70` 56" Lintang Selatan. Kota Surakarta dialiri oleh 4

(empat) buah Sungai yaitu Sungai Bengawan Solo, Jenes, Pepe dan Kali Anyar.

Batas wilayah Kota Surakarta sebelah Utara adalah Kabupaten

Karanganyar, batas wilayah sebelah Timur adalah Kabupaten Sukoharjo dan

Kabupaten Karangnyar, batas wilayah sebelah Barat adalah Kabupaten Sukoharjo

dan Kabupaten Karangnyar, sedang batas wilayah sebelah selatan adalah

Kabupaten Sukoharjo. Surakarta terbagi dalam 5 (lima) wilayah kecamatan

dengan 51 wilayah kelurahan ditunjukkan pada gambar 2.

Suhu udara maksimum Kota Surakarta adalah 32,5 derajad Celsius, sedang

suhu udara minimum adalah 21,5 derajad Celsius, dengan kelembaban udara

74,92%. Kecepatan angin 4,75 Knot (1knot = 0,5144 m/det) dengan arah angin

182 derajad, beriklim tropis.

Page 73: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

59

Gambar 2. Peta Kota Surakarta,sumber: www.surakarta.go.id /16 Juli 2008

b. Topografi.

Topografi kota Surakarta di bagian selatan terletak pada ketinggian ± 92 m

di atas permukaan laut (dpal) dan di bagian utara pada ketinggian ± 97 m diatas

permukaan air laut, di bagian tengah kota berketinggian ± 92 m di atas permukaan

air laut. Perbedaan ketinggian antara wilayah satu dengan wilayah lainnya sangat

kecil dengan kemiringan rata-rata 2 - 15 % atau dapat dikatakan relatif datar.

Kemiringan lahan yang relatif datar memberikan keuntungan positif bagi kota

Surakarta karena relatif tidak mengalami erosi.

Page 74: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

60

Wilayah dengan kemiringan 0 - 2% dengan luas sekitar 42.782 ha berada

di pusat kota, di tepian sepanjang aliran Kali Pepe, Kali Pepe berfungsi sebagai

penggelontor air buangan dari rumah tangga dalam kota menuju ke aliran sungai

Bengawan Solo, wilayah disekitar aliran Kali Pepe tersebut merupakan wilayah

yang rata-rata paling rendah sehingga pada saat musim penghujan rawan terhadap

banjir dan berpotensi menjadi wilayah genangan. Genangan air juga bisa terjadi

bila ketinggian permukaan air sungai Bengawan Solo diatas ketinggian

permukaan air Kali Pepe dan fungsi pompa penyedot genangan mengalami

kerusaan sehingga tidak mampu menyedot air yang tertampung dalam Kali Pepe

untuk dibuang ke sungai Bengawan Solo.

c. Geologi

Struktur geologi di sebagian besar wilayah kota Surakarta termasuk jenis

tanahnya adalah tanah alluvia, karena wilayah Kota Surakarta berada di daerah

cekungan antara Gunung Merapi dengan Gunung Lawu. Tanah alluvial

mempunyai parameter mineral dan organisme yang cukup, tanah ini merupakan

campuran dari tanah liat dengan pasir halus yang berwarna hitam kelabu, meiliki

daya penahan air yang cukup baik dan struktur tanah cukup baik untuk menyerap

air hujan.

Dari gambar penampang hasil pengeboran sumur dalam yang dilakukan

oleh PDAM Surakarta di wilayah Kelurahan Karangasem, dapat diketahui

susunan lapisan tanah lempung dan jenis pasir yang diambil dan didata sesuai

dengan kelompok jenis lapisan, kedalamanan, dan ketebalana lapisan. Dari data

tersebut dapat diketahui berapa ketebalan lapisan yang merupakan akuifer. Secara

Page 75: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

61

umum wilayah Kota Surakarta bagian barat mempunyai kemiripan struktur

lapisan tanah setelah mencapai kedalaman sekitar 4 meter dibawah permukaan

tanah, pada kedalaman tersebut diperoleh lapisan pasir kasar berwarna hitam,

sampai kedalaman 12 – 15 meter akan diperoleh lapisan tanah lempung dan pasir

dengan warna cenderung kecoklat-coklatan. Setelah melewati lapisan lempung

yang keras akan diperoleh lapisan pasir kasar dan berwarna ke abu-abuan sampai

hitam, pada kedalaman ini pada umumnya penduduk membuat sumur untuk

kebutuhan sehari-hari. Gambar selengkapnya ditunjukkan pada lampiran 13.

d. Hidrologi

Di Wilayah Kota Surakarta kondisi hidrologi dan ketersediaan air bawah

tanah dapat dibaca dari peta hasil Kajian Zonasi dan Konfigurasi Tataguna Air

Bawah Tanah Pada Cekungan Semarang-Demak, Subah dan Karanganyar-

Boyolali yang dilaksanakan pada tahun 2003 atas kerjasama antara Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Jawa Tengah dengan Direktorat Tata

Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan Bandung.

Garis kontur tanah Kota Surakarta terendah berada pada ketinggian +90

diatas permukaan air laut dan tertinggi di daerah Jebres dan Mojosongo yang

berada pada ketinggian 110 diatas permukaan air laut. Potensi air tanah tinggi

pada akuifer dangkal, kedudukan akuifernya berada pada kedalaman 1,0 – 40

meter dibawah permukaan tanah, muka air tanah berada pada kedalaman 1,0 – 15

meter dibawah permukaan tanah, debit air yang optimum dapat dipanen dari

akuifer dangkal ini berada pada kisaran 10 – 30 liter per detik, kualitas air secara

umum baik atau memenuhi syarat baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan

Page 76: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

62

Menteri Kesehatan No.: 907/MENKES/SK/VII/2002. tentang Syarat-Syarat dan

Pengawasan Kualitas Air Minum. Gambar Peta Potensi Air Tanah Cekungan Air

Tanah Karanganyar-Boyolali ditunjukkan pada lampiran 12.

e. Klimatologi

Iklim Kota Surakarta tergolong iklim tropis, dengan temperatur udara

antara 21,50 – 32,50 Celsius. Angin berhembus rata-rata pada sudut 182 derajat

dengan kecepatan rata-rata 4,75 knot. Kelembaban nisbi udara rata-rata 75 % dan

curah hujan maksimum pada bulan Januari 1.067 mm dengan jumlah hari hujan

sebanyak 26 hari dan minimun pada bulan November 116,2 mm dengan jumlah

hari hujan sebanjak 12 hari. Periode musim penghujan mulai dari bulan November

sampai Juni dan musim kemarau mulai dari bulan Juli sampai dengan bulan

Oktober(BPS 2007).

f. Luas Wilayah dan Penduduk

Luas wilayah administrasi kota Surakarta mencapai 44,04 km2 yang terdiri

dari 5 kecamatan dan terbagi lagi menjadi 51 kelurahan. Jumlah kelurahan setiap

kecamatan dan luas wilayah ditunjukkan pada tabel 4 dan lampiran 2.

Penduduk riil yang tinggal di kota Surakarta tahun 2007 berdasarkan hasil

survey sosial yang di rekam di kantor Badan Pusat Statistik kota Surakarta

mencapai 564.920 jiwa. Penduduk laki-laki terhitung 278.435 dan perempuan

286.485 jiwa. Rasio jenis kelamin 97 % yang berarti perbandingan antara

penduduk perempuan dengan penduduk laki-laki adalah 100 penduduk perempuan

berbanding 97 penduduk laki-laki. Dengan jumlah penduduk 564.920 jiwa dan

Page 77: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

63

luas wilayah Kota Surakarta 44,04 km2, maka diperoleh angka kepadatan

penduduk mencapai 12.827 jiwa per km2, suatu angka yang sangat padat untuk

sebuah kota kecil seperti Surakarta

PendudukNo. Kecamatan

JumlahKelu-rahan

Luas (km2) Laki-laki Perempuan Jumlah

Kepadatan Penduduk/

km2

1.

2.

3.

4.

5.

Banjarsari

Laweyan

Pasar Kliwon

Jebres

Serengan

13

12

9

11

7

14,81

8,64

4,82

12,58

3,19

79.809

53.902

42.896

70.659

31.169

81.438

55.545

44.612

72.630

32.260

161.247

109.447

87.508

143.289

63.429

10.888

12.667

18.155

11.390

19.884

Jumlah 51 44, 04 278.435 286.485 564.920 12.827

Tabel 4: Jumlah Penduduk Wilayah Administrasi Kota Surakarta Sumber : Monografi Kelurahan/BPS Surakarta Dalam Angka Tahun 2007

2. Kondisi Kelurahan Karangasem

a. Keadaan geografi

Kelurahan Karangasem terletak di Wilayah Kecamatan Laweyan Kota

Surakarta. Jarak dari pusat kota sekitar 5 km dan berada pada ketinggian ± 98 m

diatas permukaan air laut. Wilayah Kelurahan Karangasem bagian barat

berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukoharjo dan bagian utara dengan

wilayah Kabubapaten Karanganyar.

Batas wilayah kelurahan Karangasem adalah sebagai berikut :

1). Sebelah Utara : Kabupaten Karanganyar

2). Sebelah Timur : Kelurahan Jajar

3). Sebelah Selatan : Kelurahan Pajang

4). Sebelah Barat : Kabupaten Sukoharjo

Page 78: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

64

Luas wilayah Kelurahan Karangasem sekitar 2,38 km2 terdiri dari 9

Rukun Warga (RW) yang terbagi menjadi 31 Rukun Tetangga (RT), ditunjukkan

pada gambar 3.

1 3

1

2

3

4

5

67

89

1 0

121 1

UNIT PA INTING 1

PUNCHING

BENDING

FITTING WORK

A SS

E MB

LY

UNIT PAINTING 2

P AC K

ING

WAS HING MACHINE

CUT

TING

IGI CENTER

BE N

G KEL

ATM

I TK

II D

A N T

K III

BE N

G KEL

SM

K

P UNCHI NG

WELDING

Gambar 3 : Peta wilayah Kelurahan KarangasemSumber: Kelurahan Karangasem

b. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk di Kelurahan Karangasem yang direkam setiap bulan

dalam Monografi Dinamis sampai dengan bulan Juni tahun 2008 tercatat

penduduk berjumlah 9513 jiwa terdiri dari laki-laki 4.681 dan perempuan 4.832

jiwa. Rasio jenis kelamin 96,8 % yang berarti perbandingan antara penduduk

perempuan dengan penduduk laki-laki: 100 : 97. Dengan Jumlah Penduduk 9513

Page 79: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

65

jiwa terdiri dari 2001 Kepala Keluarga (KK) dalam wilayah kelurahan dengan

luas 2,38 km2, maka kepadatan penduduk Kelurahan Karangasem mencapai 4.048

jiwa/km2. Dilihat dari kelompok usia terdapat 6.438 orang atau 67,7 %

dikategorikan usia produktif (15 – 59 tahun) dan 3.055 orang atau 32,3 % dapat

dikategorikan usia non produktif, kalau dihitung prosentasi angka

ketergantungannya yaitu usia non produktif dibagi usia produktif adalah 47,7 %,

berarti penduduk Kelurahan Karangasem tergantung pada usia yang produktif

dibawah 50%. Ciri kas suatu penduduk perkotaan terpenuhi dengan adanya

kepadatan penduduk yang tinggi (diatas 10.000 jiwa/km2), angka ketergantungan

yang rendah dibawah 50%. data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5 dan

lampiran 3.

No. Kel. Umur Laki-laki PerempuanJumlah

Penuduk

Jumlah Kelompok

Usia

1 0 - 4 293 280 573

2 5 - 9 282 294 576

3 10 - 14 293 310 603

1.752

4 15 - 19 252 279 531

5 20 - 24 262 320 582

6 25 - 29 483 443 926

7 30 - 39 883 884 1.767

8 40 - 49 744 732 1.476

9 50 - 59 544 612 1.156

6.438

10 60 - 645 678 1.323 1.323

Jumlah 4.681 4.832 9.513 47,7 %

Tabel 5: Monografi Dinamis Kelurahan Karangasem Sumber : Monografi Dinamis Kel. Karangasem Bulan Juni 2008

Page 80: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

66

c. Sarana penyediaan air bersih.

Air bersih yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari masyarakat

Kelurahan Karangasem tidak mengalami kesulitan karena sudah tersedia jaringan

pipa air minum dari PDAM Surakarta, dan juga sumur yang diupayakan sendiri

oleh masyarakat dengan menggunakan pompa tangan (SPT) dangkal, pompa

listrik dan sumur gali. Data dari PDAM Surakarta pada bulan Juni 2008 tercatat

503 pelanggan Sambungan Rumah (SR) dari jumlah 2001 kepala keluarga yang

ada di Kelurahan Karangasem. Dengan membandingkan antara jumlah pelanggan

PDAM dengan jumlah KK yang ada di Kelurahan Karangasem diperoleh angka

25 % diantaranya sudah menggunakan jasa penyedia air bersih PDAM Surakarta

sebagai air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan sisanya 75 %

memanfaatkan sarana yang tersedia di rumah masing-masing dengan

menggunakan sumur gali, pompa tangan, dan pompa listrik.

Page 81: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

67

3. Kondisi ATMI Surakarta

a. Lokasi

Lokasi ATMI dan SMK Mikael berada di wilayah RW07/RT01

Keluarahan Karangasem-Kecamatan Laweyan, menempati tanah seluas 3,3 ha

dipergunakan untuk aktivitas Pendidikan, Pelatihan dan Produksi. ATMI

(Akademi Tehnik Mesin Industri) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)

Mikael mulai menempati bangunan tersebut sejak tahun 1968.

ATMI dan SMK Mikael adalah institusi pendidikan kejuruan dengan

menitik beratkan pendidikan prakteknya sebagai salah satu pendekatan

pembelajaran untuk memberi bekal kepada peserta didik agar memiliki

ketrampilan dibidang permesinan dan kegiatan lainnya yang memerlukan inovasi

yang terus menerus. Sebagai media pembelajaran pendidikan praktek diambil dari

benda-benda produksi yang sedang berkembang di pasar dan dibutuhkan oleh

industri. Sistem pendidikan yang dianut oleh ATMI dan SMK Mikael adalah

pendekatan dari dual system atau link and match yang lebih mendekatkan situasi

nyata dalam perusahaan atau industri, dihadirkan dalam lingkungan sekolah,

pendekatan sistem tersebut terus ditinjau dan dikembangkan, sekarang ini ATMI

dan SMK Mikael menerapkan pendekatan sistem pendidikan dan pelatihan

berbasis produksi (Production Based Eductional Training – PBET) kepada para

peserta didiknya.

Media pedidikan praktek yang berupa benda produksi tersebut

memberikan nilai tambah yang sangat berarti bagi banyak pihak khususnya bagi

Page 82: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

68

para peserta didik mendapatkan bekal yang memadai karena yang dihadapi selama

mengikuti pendidikan dan pelatihan adalah benda nyata yang dipergunakan oleh

dunia usaha dan dunia industri sehingga tatkala peserta yang sudah menyelesaikan

pendidikan dan terjun ke dunia usaha dan dunia industri tidak memerlukan

orientasi yang terlalu lama, pengalaman nyata yang biasanya terjadi dalam dunia

industri diperkenalkan dalam lingkungan pembelajaran.

ATMI sebagai institusi pendidikan tinggi mendidik pemuda untuk

dipersiapkan setelah menyelesaikan pendidikan mampu menempati posisi di dunia

usaha dan dunia industri pada tingkat menengah atau bahkan mampu menciptakan

lapangan kerja. Kurikulum sistem pendidikan yang diimplementasikan di ATMI

dengan perbadingan antara 33 % teori dan 67 % praktek, dengan pengertian

bahwa teori yang diberikan kepada mahasiswa terkait dengan keahlian dibidang

mesin industri terdiri dari teori dasar-dasar untuk mendukung pendidikan

prakteknya. Pendidikan praktek yang dihadapi oleh para mahasiswa adalah benda-

benda produksi yang sangat dibutuhkan oleh pasar dan atau industri, jenis dan

tingkat kesulitan pada komponen atau peralatan yang dihadapi mahasiswa sangat

tergantung dengan jenis dan tingkat kesulitan yang diberikan oleh pasar dan atau

industri ke ATMI.

ATMI sebagai institusi pendidkan tinggi dengan konsentrasi bidang

keahlian mesin industri atau teknik manufaktur memerlukan peralatan praktek

yang dipergunakan oleh mahasiswa disesuaikan dengan perkembangan dan

kemajuan teknologi manufaktur. Investasi alat dan mesin untuk sarana praktek

mahasiswa memerlukan dana yang besar tetapi untuk biaya operasional

Page 83: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

69

pendidikan prakteknya harus tidak terlalu membebani mahasiswanya. Mahasiswa

aktif pada tahun 2007 berjumlah 527 mahasiswa dengan 70 instruktur dan dosen.

b. Unit Produksi

Pada tahun 1975 ATMI menambah fasilitas produksi dengan tujuan untuk

melengkapi mesin dan peralatan praktek mahasiswa lebih bervariasi dan dapat

mengurangi ketergantungan materi praktek yang datang dari industri, karena

dengan penambahan peralatan produksi berarti ATMI menciptakan industri

sendiri.

Unit produksi yang dikembangkan ATMI adalah unit produksi untuk

pengerjaan plat dan las, yang mampu menghasilkan produk-produk standar seperti

almari besi, almari arsip, perabot untuk rumah sakit, perabot untuk sekolah dan

perbengkelan. Produk standar yang diproduksi sebagian besar menggunakan

bahan baku berupa lembaran plat (sheet metal) dengan ketebalan dari 0,8 sampai

dengan 6 mm. Unit produksi dikelola secara industri terbagi dalam beberapa

bagian unit kerja antara lain penerimaan pesanan, perancangan produk, penyiapan

bahan baku, penyiapan alat-alat kerja, pembuatan dokumen pengerjaan, dan

proses fabrikasinya.

Urutan proses produksi pengerjaan plat dan las secara garis besar

ditunjukkan pada gambar 4 yang terdiri dari (1)proses pemotongan plat,

(2)pembuatan lubang, (3)penekukan, (4)pengelasan, (5)pencucian, (6)pengecatan,

(7)Pemanasan, (8)pendinginan, (9)perakitan dan (10)pengepakan.

Page 84: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

70

(1) Pada proses pemotongan plat tersedia dua jenis mesin potong yaitu

mesin potong khusus untuk memotong plat yang dikemas dalam

bentuk gulungan (coil) dan mesin potong untuk memotong material

yang dikemas dalam lembaran dengan ukuran yang standar di pasar

dengan ukuran 4 feet x 8 feet (1220 mm x 2440 mm) x tebal plat. Pada

proses pemotongan plat ini akan meninggalkan limbah yang berupa

sisa potongan plat, limbah dari proses ini masih dapat dikumpulkan

dan dapat didaur ulang.pembuatan lubang meninggalkan limbah

produksi yang berupa sisa potongan plat yang masih dapat di daur

ulang,

(2) proses pembuatan lubang tersedia mesin yang yang dapat diprogram

urutan proses pelubangannya dan juga tersedia mesin-mesin pelubang

konvensional, limbah dari proses pembuatan lubang ini adalah material

sisa pelubangan yang dapat ditampung dan dapat didaur ulang.

(3) Proses penekukan plat adalah proses mengubah bentuk dari plat yang

sebelumnya datar menjadi bentuk siku (bersudut), urutan proses dapat

diprogram pada mesin tekuk CNC (Computer Numerical Control),

atau dikerjakan pada mesin konvensional. Proses penekukan ini tidak

meninggalkan limbah sisa proses penekukan.

(4) Proses pengelasan adalah proses penggabungan bagian-bagian

komponen yang terdiri dari dua atau lebih dengan menggunakan proses

pemanasan dan bahan tambah pada proses pengelasan gas. Untuk

Page 85: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

71

proses pengelasan listrik dengan elektroda akan meningalkan limbah

berupa kerak/kulit las pelindung terjadinya proses oksidasi.

(5) Proses pencucian adalah awal dari proses perlakuan permukaan dari

plat logam sebelum dilakukan proses pelapisan dengan cat. Pada

proses ini meninggalkan limbah, yang berupa air limbah cucian yang

akan di teliti parameternya apakah melebihi baku mutu air limbah yang

ditetapkan dalam Perda Jateng No. 10 Tahun 2004.

(6) Proses pengecatan adalah proses pelapisan permukaan dengan bahan

cat untuk memberi perlindungan pada permukaan plat logam terhadap

proses percepatan oksidasi dan timbulnya korosi. Pada proses ini

meninggalkan limbah berupa sisa butiran cat yang di semprotkan pada

permukaan logam yang terkumpul dalam dasar kabin pengecatan dan

selanjutnya dihisap dan dikumpulkan dalam tabung (dust collector).

Sisa bahan cat dapat dipergunakan lagi sampai habis sejauh belum

melalui proses pemanasan.

(7) Proses pemanasan (curing) dengan temperatur kerja 180oC

berlangsung dalam waktu 20 menit, proses ini bertujuan untuk

mencairkan butiran cat menempel pada pada permukaan plat yang

dicat. Pada proses ini tidak meninggalkan limbah, sumber panas dari

hasil pembakaran gas LPG disirkulasikan didalam oven pemanas.

(8) Proses pendinginan dilaksanakan secara lambat dalam temperatur

ruang dengan tujuan untuk melindungi permukaan cat sesuai yang

Page 86: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

72

diinginkan dan tahan gores. Pada proses pendinginan meninggalkan

limbah pelepasan panas dari produk yang dicat.

(9) Proses perakitan dilaksanakan setelah produk yang keluar dari oven

pemanas sudah dingin. Proses perakitan tidak meninggalkan limbah

(10) Proses pengepakan dilakukan pada produk yang telah selesai dari

proses perakitan dan pengujian terhadap fungsi dan kualitas. Pada

proses pengepakan ini limbah yang dihasilkan adalah sisa pembungkus

dan potongan kayu untuk kotak pengaman produk

Dari 10 proses kerja bengkel produksi diatas peneliti akan membahas lebih

terperinci pada proses pencucian logam, proses pencucian logam adalah salah satu

proses penting untuk membersihkan kotoran yang melekat pada permukaan logam

sebelum dilakukan proses pengecatan. Kotoran yang melekat permukaan logam

diantaranya berupa minyak, debu, dan karat (rust) yang terjadi karena proses

oksidasi pada permukaan logam.

Proses pencucian permukaan logam atau lebih umum dalam industri

disebut proses pretreatment, Proses pretreatment secara sederhana terdiri dari

proses Pickling, Water Rinse, Phosphating, dan Water Rinse. Pickling adalah

proses penghilangan karat pada permukaan logam biasanya menggunaka Acid

Base sehingga biasanya disebut Acid Pickling atau Rust Remover. Adapun bahan

bahan kimia yang biasanya dipakai untuk proses ini adalah HCl, H3PO4

(phosphoric Acid), H2SO4 (Asam Sulfat). Water Rinse adalah proses setelah

Pickling untuk membersihkan permukaan metal dari sisa larutan Acid Pickling

Page 87: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

73

menggunakan air bersih. Phosphating adalah proses utama dalam proses

Pretreatment, pada proses ini terjadi reaksi kimia antara metal dan larutan

phosphating yang menghasilkan lapisan (coating) yang dapat mencegah proses

korosi atau karat serta dapat meningkatkan daya adhesive terhadap proses

pengecatan (painting). Water Rinse setelah proses Phosphating ini bertujuan

untuk menghilangkan sisa-sisa larutan phosphating yang masih terdapat pada

material, sehingga permukaan logam menjadi netral kadar keasamanannya atau

tidak terkontaminasi. Sisa dari air bilasan (water rinse) pada proses ini langsung

dibuang atau dikembalikan ke tangki water rinse proses sebelumnya.

Air limpasan/air limbah dari proses pencucian (water rinse) dialirkan ke

saluran pembuangan, atau saluran drainase dalam area kampus, selanjutnya air

limbah yang keluar dari kampus akan bercampur dengan air limbah rumah tangga

dan air irigasi yang berada di pinggir jalan Duwet. Jalan Duwet adalah jalan

perbatasan antara Kodya Surakarta dengan Kabupaten Sukoharjo, lebar jalan

Duwet sekitar 8 meter, jarak rumah penduduk Desa Mendungan Kelurahan

Pabelan dengan jalan Duwet terdekat 7 meter dari tepi jalan.

Sesuai dengan topografi dan kontur tanah yang ada di sekitar area

penelitian diketahui bahwa arah aliran air dalam saluran itu mengalir kearah timur

dan bertemu dengan saluran air yang mengalir dari arah utara ke selatan. Saluran

air pembuangan rumah tangga dan sisa dari irigasi dari arah utara tersebut adalah

batas antara wilayah RW06 dengan RW03 Kelurahan Karangasem, dan untuk

bagian selatan saluran air pembuangan rumah tangga bertambah lebar, dan

menjadi batas antara wilayah Kelurahan Karangasem dengan wilayah Kelurahan

Page 88: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

74

Pabelan Kabupaten Sukoharjo, dan selanjutnya aliran air mengarah ke selatan

menuju ke Sungai Kleco.

Kondisi infrastruktur saluran pembuangan limbah yang berada di samping

jalan Duwet dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Dinding saluran limbah bagian selatan di bangun dengan pasangan

batu kali yang kuat dan kondisinya masih baik

2. Dinding saluran bagian utara menjadi satu dengan pondasi pagar

bangunan ATMI, kondisinya sudah mengalami renovasi pada beberapa

bagian-bagian.

3. Pada saat pengambilan sampel air, aliran air limbah sangat lambat,

karena dibagian timur jembatan ada timbunan sampah

4. Ikan-ikan kecil mampu hidup dengan bebas dalam saluran

pembuangan.

5. Rumput tumbuh subur di dasar saluran bagian utara pada musim

kemarau.

Page 89: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

75

Gambar 4. Alur Proses Kerja Bengkel Produksi ATMI

Page 90: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

76

4. Air Limbah Bengkel Produksi

Air limbah yang akan diuji adalah air limbah yang keluar dari proses

mesin cuci (washing machine) merk “Lauten Egger” produksi Swiss yang bekerja

secara otomatis, proses kerja mesin cuci terdiri dari proses lapisan phosphat

(phosphating) dan proses pembilasan (Water Rinse) dengan air tawar.

Bahan kimia yang dipergunakan pada proses Phosphating adalah

campuran antara Palfos 525T dengan air, komposisi campuran yang dianjurkan

oleh produsen bahan kimia adalah 7 kg Palfos 525T dengan 1.000 liter air.

Sehingga untuk pembentuk coating iron phosphat dengan kebutuhan volume air

3000 liter, diperlukan Palfos 525T sebanyak 21 kg. Untuk pengendalian kadar

keasaman (pH = 4,5 – 5,5), agar reaksi kimia berjalan dengan baik (acid consum

proces), ditambahkan coastic soda atau soda ash sesuai dengan kebutuhan dan

petunjuk yang dipersyaratkan.

Temperatur kerja larutan iron phosphat berkisar antara 40 – 45 oC, proses

pelapisan dilaksanakan dengan menyemprotkan larutan iron phosphat ke seluruh

permukaan logam yang dicuci secara otomatis dalam waktu 1-3 menit dengan

tekanan 0,8-1,0 kg/cm2.

Konsentrasi larutan iron phosphat dikendalikan angka keasamannnya

dengan penambahan soda api, apabila penambahan Palfost dan coustic soda sudah

Page 91: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

77

tidak mampu mengendalikan angka pH= 4,5 - 5,5, maka larutan iron phosphat

harus diganti dengan larutan baru. dan larutan lama diendapkan sekitar 45 hari

untuk mengurangi padatan yang tercampur dalam larutan, setelah angka

keasamannya pH>7, warna air limbah netral, air limbah dibuang ke saluran

pembuangan.

Air bilasan untuk membersihkan sisa larutan pada proses phosphating,

ditampung dalam bak penampung untuk dilakukan pengendapan padatan selama

dua hari, setelah dilakukan pemeriksaan parameter keasaman pH>7, air bilasan

dibuang ke saluran drainase. Volume air bilasan yang dibuang setiap dua hari

3.000 – 4.000 liter.

Data primer dalam penelitian ini adalah parameter air limbah dibuang dan

perameter air sumur, data air limbah diambil sampel dari air limbah yang dibuang

ke saluran drainase pada lokasi K, air selokan yang ada diluar pagar pada lokasi L,

dan air sumur yang berada di sekitar saluran pembuangan, peta pengambilan

sampel air secara lengkap ditunjukkan pada gambar 5.

Pengambilan sampel dilakukan tanggal 13 Juni 2008 pada jam 09.00 –

10.30 di lokasi penelitian. Pengukuran data lapangan terdiri dari pH sesaat,

temperatur sampel, temperatur lingkungan, kedalaman sumur, kedalaman muka

air dari tanah, jarak lubang sumur dari saluran pembuangan air limbah dan atau

dari selokan. Hasil pengukuran lapangan selengkapnya ditunjukkan pada tabel 6.

Page 92: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

78

Temperatur [oC]

NoLokasi

Pengambilan Sampel Ling-

kunganAir

pH

Kedalaman sumur

dari muka tanah[m]

Kedalaman muka Air

[cm]

Jarak dari

Outlet [m]

Jarak dari

Saluran [m]

1 Sumur -A 29,2 27,4 5,9 5,0 129 25 7,5

2 Sumur -B 29,2 27,7 6,4 4,2 123 50 2,2

3 Sumur -C 30,2 26,8 6,4 4,2 125 75 2,2

4 Sumuri -D 30,2 26,6 6,3 6,0 136 100 0,5

5 Sumur -E 30,2 26,2 6,1 4,2 160 125 3,5

6 Sumur -F 30,2 25,6 6,4 4,0 179 150 3,5

7 Sumuri -G 29,2 26,5 6,4 13,0 187 175 8,3

8 Sumur -H 31,0 27,4 6,7 3,75 176 200 3,2

9 Sumur -I 31,0 27,1 6,0 12 ttd 215 10,5

10 Sumur -J 31,1 27,4 6,1 12 ttd 235 16,5

11 Air limbah -K 31,5 27,2 6,1 110 1 0

12 Air Selokan –L 31,1 25,2 7,0 120 175 0

Tabel 6. Data Pengambilan Sampel air limbah dan air sumur

Page 93: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

79

Gambar 5. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Air Limbah dan Air Sumur

Page 94: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

80

B. Deskripsi Data Penelitian

1. Hasil Pengujian Air Limbah Bengkel Produksi

a. Air Limbah Yang Dibuang Kedalam Saluran Pembuangan

Air limbah yang diambil dari lokasi K adalah air bilasan proses pencucian

yang dikeluarkan dari mesin cuci, hasil pengujian parameter air limbah yang

dibuang ditunjukkan pada tabel 7.

Hasil Pengujian

Baku MutuNo. Parameter Satuan

Air Limbah Gol I Gol II

I FISIKA

1 Temperatur/Temperature °C 27,2 38 38

2 TDS/Total Disolved Solids mg/L 658 2000 4000

3 TSS/Total Suspended Solids mg/L 47 100 200

II KIMIA

1 pH - 7,02 6,0-9,0

2 Besi/Iron mg/L 0,222 5 10

3 Mangan/mangane mg/L 0,007 2 5

4 Kadmium/Cadmium mg/L Ttd 0,05 0,1

5 Seng/Zinc mg/L 0,001 5 10

6 Timbal/Lead mg/L Ttd 0,1 1

7 Tembaga/Copper mg/L Ttd 2 3

8 Nikel/Nickel mg/L Ttd 0,2 0,5

9 Krom Total/Total Chromium mg/L Ttd 0,5 1

10 Nitrat/Nitrate (NO3-N) mg/L 0,052 20 30

11 Nitrit/Nitrite (NO2-N mg/L 0,092 1 3

12 NH3-N/Ammonia mg/L 7,387 1 5

13 COD/Chemical Oxygen Demand mg/L 88,6 100 250

14 BOD/Biochemical Oxygen Demand mg/L 29,6 50 100

Tabel 7. Hasil Pengujian Air Limbah yang dibuang

b. Air Selokan

Air selokan yang diteliti diambil dari lokasi L adalah air gabungan antara

air limbah yang keluar dari bengkel produksi ATMI, air buangan dari rumah

tangga, dan air sisa irigasi dari sawah, yang mengalir lambat dalam selokan, hasil

pengujian laboratorium ditunjukkan pada tabel 8.

Page 95: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

81

Hasil Pengujian

Baku MutuNo. Parameter Satuan

Air Selokan Gol I Gol II

1 Temperatur/Temperature °c 27,2 38 38

2 TDS/Total Disolved Solids mg/L 322 2000 4000

3 TSS/Total Suspended Solids mg/L 43,5 100 200

1 pH - 7,21 6,0-9,0

2 Besi/Iron mg/L 0,049 5 10

3 Mangan/mangane mg/L 0,019 2 5

4 Kadmium/Cadmium mg/L Ttd 0,05 0,1

5 Seng/Zinc mg/L 0,006 5 10

6 Timbal/Lead mg/L Ttd 0,1 1

7 Tembaga/Copper mg/L Ttd 2 3

8 Nikel/Nickel mg/L Ttd 0,2 0,5

9 Krom Total/Total Chromium mg/L Ttd 0,5 1

10 Nitrat/Nitrate (NO3-N) mg/L 0,0532 20 30

11 Nitrit/Nitrite (NO2-N mg/L 0,275 1 3

12 NH3-N/Ammonia mg/L 6,448 1 5

13 COD/Chemical Oxygen Demand mg/L 21,4 100 250

14 BOD/Biochemical Oxygen Demand mg/L 9,00 50 100

Tabel 8. Hasil Pengujian Air Selokan

2. Hasil Pengujian Air Sumur

Air sumur yang dipergunakan sebagai sampel untuk pengujian kualitas air

sumur diambil dari sumur pantau di lokasi A,B,C,E,F,dan H, sumur di lokasi D

yang berada di sebelah barat garasi mobil, sumur disebelah selatan gedung teori di

lokasi G, sumur untuk warung di lokasi I dan J yang dipergunakan untuk

keperluan air bersih warung makanan, berada di depan kampus.

Hasil pengujian kualitas air sumur secara Fisika dan Kimia ditunjukkan

secara lengkap pada tabel 9, prosedur pengujian mengunakan metode standar

pengukuran berdasarkan SNI, dan rekaman hasil pengujian air sumur dari

laboratorium ada dalam lampiran 6.

Page 96: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

82

Hasil Analisis Air Sumur No Parameter Satuan

A B C D E F G H I JBaku Mutu Metode

I. FISIKA

1 Temp. °c 27,1 27,21 27,1 27 27,4 27,0 26,9 27,0 26,8 26,9Suhu Udara

± 3°SNI 06-6989.23-2005

2 TDS mg/L 277 275 264 402 358 277 256 236 241 242 1500 SNI 06-6989.27-2005

II. KIMIA

3 pH - 6,690 6,910 6,750 6,880 6,620 7,030 6,890 7,100 6,950 6,840 6,5 – 9 SNI 06-6989.11-2004

4 Fe mg/L Ttd 0,056 Ttd 0,703 Ttd 0,003 Ttd 0,003 Ttd Ttd 1,0 SNI 06-6989.4-2004

5 Mn mg/L 0,229 0,715 0,132 0,292 0,271 0,442 0,125 0,043 0,114 0,194 0,5 SNI 06-6989.5-2004

6 Cd mg/L Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd 0,005 SNI 06-6989.16-2004

7 Zn mg/L 0,016 0,112 0,037 0,028 0,033 0,028 0,023 0,018 0,016 0,024 15 SNI 06-6989.7-2004

8 Pb mg/L Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd 0,05 SNI 06-6989.8-2004

9 Cu mg/L Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd Ttd - SNI 06-6989.6-2004

10 NO3 mg/L 0,560 0,055 0,127 1,644 0,686 0,333 0,802 1,056 0,770 0,087 10 SNI 06-2480-1991

11 NO2 mg/L 0,044 0,016 0,006 0,362 0,021 0,014 0,006 0,027 0,011 0,007 1,0 SNI 06-6989.9-2004

12 SO4 mg/L 0,254 0,285 0,191 0,129 0,191 0,254 0,160 0,066 0,097 0,034 400 SNI 06-6989.20-2004

13 Clor mg/L 12,5 11,1 9,88 29,10 35,0 16,0 12,7 16,1 14,2 14,5 600 SNI 06-6989.19-2004

14 CaCO3 mg/L 48,4 72,6 57,0 70,8 56,4 82,4 73,2 74,2 59,2 56,4 500 SNI 06-6989.12-2004

Tabel 9. Hasil Pegujian Air Sumur

Page 97: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

83

C. Pembahasan

1. Analisis kualitas air limbah dan air selokan terhadap baku mutu air

limbah Perda Jateng No. 10 Tahun 2004.

a. Air Limbah

Dari hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa kadar parameter

TDS dalam air limbah yang dibuang = 658 mg/L, lebih rendah dari batas baku

mutu air limbah golongan I=2000 mg/L. Kadar parameter TSS dalam air limbah =

47 mg/L, lebih rendah dari batas baku mutu air limbah golongan I = 100 mg/L.

Kadar keasaman pH = 7,21 dalam batas normal. Kadar besi (Fe) yang terlarut

dalam air limbah =0,222 mg/L lebih rendah dari batas baku mutu air limbah

golongan I = 5 mg/L. Kadar mangan (Mn) yang terlarut dalam air limbah = 0,007

mg/L, lebih rendah dari batas baku mutu air limbah golongan I = 2 mg/L. Kadar

seng (Zn) yang terlarut dalam air limbah = 0,001 mg/L, lebih rendah dari batas

baku mutu air limbah golongan I = 5 mg/L.

Kadar logam-logam barat Cr, Pb, Cu,, Ni dan Cd yang terlarut dalam air

limbah tidak terdeteksi dalam pengujian di Laboratorium Pusat MIPA.

Kadar nitrat (NO3) yang terlarut dalam air limbah = 0,052 mg/L, lebih

rendah dari batas baku mutu airl limbah golongan I = 20 mg/L. Kadar nirit (NO2)

yang terlarut dalam air limbah = 0,092 mg/L, lebih rendah dari batas baku mutu

air limbah golongan I = 1 mg/L

Kadar parameter amonia (NH3)= 7,387 mg/L, melebihi batas baku mutu

air limbah golongan I= 1 mg/L dan golongan II= 5 mg/L.

Page 98: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

84

Kadar parameter COD dalam air limbah = 88,6 mg/L lebih rendah dari

angka baku mutu air limbah golongan I= 100 mg/L. Kadar parameter BOD dalam

air limbah = 29,6 mg/L lebih rendah dari angka baku mutu air limbah golongan I=

50 mg/L.

Dengan merujuk Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2004 tentang Baku

Mutu Air Limbah untuk Kegiatan Industri dan Kegiatan Usaha Lainnya yang

Belum Ada Baku Mutunya, terhadap air limbah yang dibuang ke badan air

memiliki jumlah kadar ammonia (NH3) yang terlarut dalam air limbah bengkel

produksi, melebihi batas baku mutu yang ditetapkan.

b. Air Selokan

Dari hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa kadar parameter

TDS dalam air selokan = 322 mg/L, lebih rendah dari batas baku mutu air limbah

golongan I=2000 mg/L. Kadar parameter TSS dalam air selokan = 43,5 mg/L,

lebih rendah dari batas baku mutu air limbah golongan I = 100 mg/L. Kadar

keasaman pH = 7,02 dalam batas normal. Kadar besi (Fe) yang terlarut dalam air

selokan =0,049 mg/L lebih rendah dari batas baku mutu air limbah golongan I = 5

mg/L. Kadar mangan (Mn) yang terlarut dalam air limbah = 0,019 mg/L, lebih

rendah dari batas baku mutu air limbah golongan I = 2 mg/L. Kadar seng (Zn)

yang terlarut dalam air selokan = 0,006 mg/L, lebih rendah dari batas baku mutu

air limbah golongan I = 5 mg/L.

Kadar logam-logam barat Cr, Pb, Cu,, Ni dan Cd yang terlarut dalam air

limbah tidak terdeteksi dalam pengujian di Laboratorium Pusat MIPA.

Page 99: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

85

Kadar nitrat (NO3) yang terlarut dalam air selokan = 0,0532 mg/L, lebih

rendah dari batas baku mutu airl limbah golongan I = 20 mg/L. Kadar nirit (NO2)

yang terlarut dalam air selokan = 0,275 mg/L, lebih rendah dari batas baku mutu

air limbah golongan I = 1 mg/L

Kadar parameter amonia (NH3)= 6,448 mg/L, melebihi batas baku mutu

air limbah golongan I= 1 mg/L dan golongan II= 5 mg/L.

Kadar parameter COD dalam air selokan = 21,4 mg/L lebih rendah dari

angka baku mutu air limbah golongan I= 100 mg/L. Kadar parameter BOD dlam

air selokan = 9 mg/L lebih rendah dari angka baku mutu air limbah golongan I=

50 mg/L.

Dengan merujuk Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2004 tentang Baku

Mutu Air Limbah untuk Kegiatan Industri dan Kegiatan Usaha Lainnya yang

Belum Ada Baku Mutunya, terhadap air selokan yang mengalir dipinggir jalan

Duwet memiliki kandungan jumlah kadar ammonia (NH3) yang terlarut dalam air

selokan, melebihi batas baku mutu yang ditetapkan.

Tentang ammonia yang terlarut dalam air limbah dan air selokan

jumlahnya melebihi batas baku mutu air limbah yang ditetapkan. Maka perlu

dilakukan upaya-upaya untuk menurunkan kadar ammonia yang terlarut. Untuk

menurunkan kadar ammonia yang terlarut dalam air sudah ada beberapa metode.

Untuk mengetahui ammonia, dalam (1) ATSDR(Agency for Toxic

Substances & Disease Registery), 2004 didefinisikan bahwa ammonia terjadi

secara alami dan salah satunya dapat diproduksi oleh aktivitas manusia, amoniak

adalah suatu sumber zat lemas yang penting yang diperlukan oleh binatang dan

Page 100: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

86

tumbuhan. Amoniak ditemukan di seluruh lingkungan udara, air, lahan, binatang,

tumbuhan. Amoniak tidak bertahan sangat lama di dalam lingkungan itu tetapi

dengan cepat akan diambil oleh tumbuhan, bakteri, dan binatang. Amoniak tidak

membentuk rantai makanan, tetapi melayani kebutuhan sebagai bahan gizi untuk

bakteri dan tumbuhan. Gas amoniak dapat dilarutkan dalam air. Jenis amoniak ini

disebut amoniak cair atau amoniak mengandung air. Suatu kali muncul di udara

terbuka, amoniak cair dengan cepat berubah menjadi gas.(www.atsdr.cgc.gov)

(2).Totok Sutrisno dalam bukunya Teknologi Penyediaan Air Bersih

menerangkan bahwa terdapatnya ammonia dalam air, erat hubungannya dengan

siklus pada N di alam ini, bahwa ammonia dapat terbentuk dari:

a. Dekomposisi bahan-bahan organik yang mengandung N baik yang

berasal dari hewan (misal faeses) oleh bakteri.

b. Hydrolisa urea yang terdapat pada urine hewan

c. Dekomposisi bahan-bahan organik dari tumbuh-tumbuhan yang mati

oleh bakteri

d. Dari N2 atmosfir melalui pengubahan N2O5 oleh loncatan listrik di

udara menjadi HNO3, karena persatuannya dengan air, dan selanjutnya

jatuh di tanah karena hujan, dan selanjutnya akan terdekomposisi

bakteri akhirnya akan terbentuk ammonia.

e. Dari reduksi NO2 oleh bakteri.

Ammonia merupakan suatu zat yang menimbulkan bau yang sangat tajam

dan menusuk hidung. Jadi kehadiran bahan ini dalam air minum adalah

menyangkut perubahan fisik dari pada air tersebut.(Totok Sutrisno, 2004:43).

Page 101: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

87

(3). Services Laboratory SEAMEO BIOTROP dalam websitenya

http://www.biotrop.org, atas Pertanyaan: bagaimana cara menurunkan kadar

amonia dalam limbah cair, diberikan jawaban sebagai berikut:

Beberapa metode untuk menurunkan kadar amonia (NH3) dalam air limbah yang

sering digunakan adalah :

1. Air limbah dalam kolam penampungan diberi Aerasi dengan cara

dispraykan ke udara atau dibikin jerap-jerap sehingga kontak dengan

udara lebih cepat. (karena amonia ini sifatnya volatil/mudah menguap

diharapkan dengan cara tersebut, amonia akan cepat menguap.

2. Air limbah diproses secara kimia yaitu penambahan koagulan dan

flokulan sehingga amonia dalam air limbah dapat dibuat endapan yang

tidak larut dalam air dan endapannya ini bisa dipisahkan dengan air.

3. Dengan penyaringan dengan media bisa karbon aktif, batu kapur dan

pasir.

2. Analisis kualitas air sumur terhadap baku mutu air bersih berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MENKES/PER/1990 tentang

Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air untuk Air Bersih.

Berdasarkan Daftar Persyaratan Kualitas Air Minum dan Air Bersih dalam

lampiran 10, hasil pengujian laboratorium dari kualitas air sumur secara Fisika

dan Kimia dianalisis berdasarkan Baku Mutu Air Bersih sebagai berikut:

Page 102: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

88

a. TDS (Total Disolved Solid)

Dari gambar 6 ditunjukkan hasil pengujian kadar TDS yang terlarut dalam

air sumur, kadar TDS tertinggi ditunjukkan dari air sumur lokasi D(100) = 402

mg/L dan TDS terendah dari air sumur lokasi H(200) = 236 mg/L, rata-rata kadar

TDS air sumur = 282,8 mg/L, nilai TDS terukur masih lebih rendah dari batas

baku mutu air bersih yang ditetapkan =1500 mg/L.

Total Disolved Solid (TDS)

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

25 50 75 100 125 150 175 200 225 235

Jarak Sumur dari Outlet [m]

Kad

ar T

DS

[m

g/L

]

Gambar 6. Grafik kadar TDS air sumur

Jumlah zat padat yang terlarut dalam air biasanya terdiri atas zat organik,

garam anorganik dan gas terlarut. Bila kadar TDS bertambah maka tingkat

kesadahan air akan naik. Selanjutnya efek TDS ataupun kesadahan terhadap

kesehatan tergantung pada spesies kimia penyebab masalah tersebut (Sumirat J,

2004:112). Bahan padatan yang tersisa sebagai residu pada penguapan dan

pengeringan pada suhu 1030 – 1050 C. Kandungan tota zat padat pada portable

water biasanya dalam rentang 20 – 1000 mg/L, dan sebagai pedoman, kekerasan

dari air akan meningkat dengan meningkatnya total solids. Pada semua bahan cair,

Page 103: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

89

jumlah koloid yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat

sesuai dengan derajat dari pencemaran(Totok Sutrisno, 2004:33).

b. Keasaman (pH)

Dari gambar 7 ditunjukkan hasil pengujian kadar keasaman (pH), dari air

sumur yang diukur menunjukkan bahwa pH tertinggi ditunjukkan dari air sumur

lokasi H(100) dengan pH= 7,1 dan terendah ditunjukkan dari air sumur lokasi

E(125) dengan pH= 6,62, rata-rata pH dari 10 air sumur yang diukur adalah 6,866.

jadi kadar keasaman pH berada dalam batas normal yang ditetapkan pH = 6,5 – 9.

KEASAMAN - pH

6,300

6,400

6,500

6,600

6,700

6,800

6,900

7,000

7,100

7,200

25 50 75 100 125 150 175 200 225 235

Jarak Sumur dari Outlet [m]

pH

Gambar 7. Grafik kadar keasaman pH air sumur

Sebagai satu faktor lingkungan ang dapat mempengaruhi pertumbuhan

atau kehidupan mikroorganisme dalam air, secara empirik pH yang optimum.

Kebanyakan mikroorganisme tumbuh dengan baik pada pH 6,0 – 8,0. pengaruh

yang menyangkut aspek kesehatan dari penyimpangan standar kualitas air dalam

hal pH yakni bahwa pH yang lebih kecil dari 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan

dapat menyebabkan korosi pada pipa-pipa air, dan menyebabkan beberapa

Page 104: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

90

senyawa kimia berubah menjadi racun yang mengganggu kesehatan(Totok

Sutrisno, 2004:33)

c. Besi (Fe)

Dari gambar 8 ditunjukkan hasil pengujian kadar besi (Fe) yang terlarut

dalam air sumur, kadar besi (Fe) tertinggi ditunjukkan dari air sumur lokasi

D(100)= 0,703 mg/L dan terendah ditunjukkan dari air sumur lokasi A,C,E,G,I,

dan J masing-masing kadar Fe terendah = 0.000 mg/L, rata-rata kadar Fe yang

terlarur dalam air sumur = 0,0765 mg/L. Jadi kadar Fe dari air sumur masih lebih

rendah dari batas baku mutu air bersih yang ditetapkan = 1 mg/L.

KADAR BESI /Iron - Fe

0,000

0,100

0,200

0,300

0,400

0,500

0,600

0,700

0,800

25 50 75 100 125 150 175 200 225 235

Jarak Sumur dari Outlet [m]

Ju

mla

h B

es

i da

lam

air

[m

g/L

]

Gambar 8. Grafik kadar besi (Fe) air sumur

Konsentrasi kadar besi yang terlarut dalam air lebih besar dari 1 mg/L

dapat menyebabkan warna air menjadi kemerah-merahan, memberi rasa tidak

enak pada minuman. Dapat membentuk endapan pada pipa-pipa logam dan bahan

cucian. Dalam jumlah kecil, unsur besi diperlukan tubuh untuk pembentukan sel-

Page 105: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

91

sel darah merah, tetapi dalam jumlah besar dapat merusak dinding usus (Sumirat

J, 2004: 114)

d. Mangan (Mn)

Dari gambar 9 ditunjukkan hasil pengujian kadar mangan (Mn) terlarut

dalam air sumur, kadar mangan (Mn) tertinggi ditunjukkan dari air sumur lokasi

B(50) = 0,715 mg/L dan kadar mangan (Mn) terendah ditunjukkan dari air sumur

lokasi H(200) = 0,043 mg/L, rata-rata kadar mangan (Mn) terlarut adalah =

0,2557 mg/L. Jadi air sumur lokasi B(50) memiliki kadar mangan Mn yang

terlarut melebihi batas baku muku air bersih yang ditetapkan = 0,5 mg/L.

KADAR MANGAN (mangan) - Mn

0,0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

25 50 75 100 125 150 175 200 225 235

Jarak Sumur dari Outlet [m]

kad

ar M

ang

an [

mg

/L]

Gambar 9. Grafik kadar mangan (Mn) dalam air sumur

Konsentrasi Mn yang lebih besar dari 0,5 mg/L, dapat menyebabkanrasa

yang aneh pada minuman dan meninggalkan warna coklat-kecoklatan pada

pakaian. Pada kesehatan, Mn dapat juga menyebabkan kerusaan hati (Totok

Sutrisno, 2004: 38, Sumirat J, 2004: 114)

Page 106: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

92

Hanya air sumur lokasi B(50) mengandung kadar mangan 0,715 mg/L,

melebihi baku mutu air bersih. Memperhatikan struktur tanah dan lokasi sumur

dalam area penelitian, bahwa sumur lokasi B adalah sumur pantau yang sengaja

dibuat untuk penelitian.

Lapisan tanah di lokasi sumur tersebut berwarna hitam kecoklatan,

berpasir halus, disebelah timur dari sumur dulunya adalah tempat penimbunan

material sisa bangunan. Sehingga dimungkinkan bahwa kandungan mangan dalam

air sumur di lokasi B tersebut berasal dari endapan terlarutnya sisa-sisa material

disekitar sumur tersebut.

e. Cadmium (Cd)

Kadar Cadmium (Cd) yang terlarut dalam air sumur pada pengujian

kualitas sampel air, tidak terdeteksi adanya kadar Cadmium (Cd) yang terlarut

dalam air sumur.

f. Seng (Zn)

Dari gambar 10 ditunjukkan hasil pengujian kadar seng (Zn) yang terlarut

dalam air sumur, kadar seng (Zn) tertinggi ditunjukkan dari air sumur lokasi B

(50) = 0,112 mg/L dan terendah dari air sumur lokasi A (25) dan I (225) = 0,016

mg/L, rata-rata kadar seng (Zn) yang terlarut dalam air sumur adalah= 0,0335

mg/L. Kadar seng yang terlarut dalam air sumur lebih rendah dari batas baku

mutu air yang ditetapkan= 15 mg/L.

Page 107: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

93

SENG (Zink) - Zn

0,000

0,020

0,040

0,060

0,080

0,100

0,120

25 50 75 100 125 150 175 200 225 235

Jarak Sumur dari Outlet [m]

Ka

da

r S

en

g [

mg

/L]

Gambar 10. Grafik kadar seng (Zn) dalam air sumur

Unsur seng dalam jumlah kecil penting dan berguna dalam metabolisme,

dengan kebutuhan perhari 10 – 15 mg. Karena kekurangan Zn dapat menyebabkan

hambatan pada pertumbuhan anak. Dalam jumlah besar unsur ini dapat

menimbulkan rasa pahit dan sepat pada air minum. (Totok Sutrisno, 2004: 39).

g. Timah Hitam (Pb) dan Tembaga (Cu)

Kadar Timah hitam (Pb) dan Tembaga (Cu) yang terlarut dalam air sumur

pada pengujian kualitas sampel air, tidak terdeteksi adanya kadar Pb dan Cu yang

terlarut dalam air sumur.

h. Nitrat (NO3-N)

Dari gambar 11 ditunjukkan hasil pengujian kadar nitrat (NO3-N) yang

terlarut dalam air sumur, kadar nitrat (NO3-N) tertinggi ditunjukkan dari air

sumur lokasi D (100) =1,644 mg/L dan kadar nitrat terendah ditunjukkan dari air

Page 108: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

94

sumur lokasi B (50) = 0,055 mg/L, rata-rata kadar nitrat yang terlarut dalam air

sumur = 0,612 mg/L, kadar nitrat (NO3-N) yang terlarut dalam air sumur lebih

rendah dari batas baku mutu air bersih yang ditetapkan= 10 mg/L.

KADAR NITRAT (Nitrate) - NO3

0,000

0,200

0,400

0,600

0,800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

25 50 75 100 125 150 175 200 225 235

Jarak Sumur dari Outlet [m]

Kada

r Nitr

at [m

g/L]

Gambar 11. Grafik kadar nitrat (NO3-N) dalam air sumur

Sebagaimana halnya pada ammonia, adanya NO3 dalam air adalah

berkaitan erat dengan siklus nitrogen dalam alam. Dalam siklus tersebut dapat

diketahui bahwa nitrat dapat terjadi baik dari N2 atmosfir maupun dari pupuk-

pupuk (fertillizer) yang digunakan, dan dari oksidasi NO2- oleh bakteri dari

kelompok nitrobacter.

Mengingat lapisan tanah wilayah Surakarta pada umumnya merupakan

lapisan alluvial. Tanah alluvial mempunyai parameter mineral dan organisme

yang cukup, tanah ini merupakan campuran dari tanah liat dengan pasir halus

yang berwarna hitam kelabu, memiliki daya penahan air yang cukup baik dan

struktur tanah cukup baik untuk menyerap air hujan.

Oleh sebab itu nitrat yang kelebihan dari yang dibutuhkan oleh kehidupan

tanaman terbawa oleh air yang merembes melalui tanah. Sebab tanah tidak

Page 109: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

95

mempunyai kemampuan untuk menahannya. Hal ini dapat mengakibatkan

terdapatnya konsentrasi nitrat yang relatif tinggi pada air tanah.

i. Nitrit (NO2-N)

Dari gambar 12 ditunjukkan kadar nitrit (NO2-N) yang terlarut dalam air

sumur, kadar nitirt (NO2-N) tertinggi ditunjukkan dari air sumur lokasi D (100) =

0,362 mg/L dan terendah ditunjukkan dari air sumur lokasi C dan G (75, 175) =

0,006 mg/L, rata-rata kadar nitrit yang terlarut dalam air sumur = 0.0514 mg/L,

kadar NO2-N yang terlarut dalam air sumur masih lebih rendah dari batas baku

mutu air bersih yang ditetapkan= 1 mg/L.

KADAR NITRIT (Nitrite) - NO2

0,000

0,050

0,100

0,150

0,200

0,250

0,300

0,350

0,400

25 50 75 100 125 150 175 200 225 235

Jarak Sumur dari Outlet [m]

Kad

ar N

itrit

[mg/

L]

Gambar 12. Grafik kadar nitrit (NO2-N) dalam air sumur

Efek terhadap kesehatan manusia yang dapat ditimbulkan oleh kandungan

nitrit ini dalam air adalah serupa dengan apa yang diakibatkan oleh nitrat, yaitu

dapat menyebabkan terbentuknya methemoglobine, karena reaksi antara nitrit.

dengan hemoglobin. Methemoglobine dapat menghambat jalannya oksigen dalam

Page 110: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

96

tubuh, dan pada bayi akan menyebabkan kekurangan oksigen, maka mukanya

akan tampak membiru, dan karenanya dikenal sebagai penyakit blue babies.

j. Sulfat (SO4)

Dari gambar 13 ditunjukkan kadar sulfat (SO4) yang terlarut dalam air

sumur, kadar sulfat (SO4) tertinggi ditunjukkan dari air sumur lokasi B (50) =

0,285 mg/L dan terendah ditunjukkan dari air sumur lokasi J (235) = 0,034 mg/L,

rata-rata kadar sulfat (SO4) yang terlarut dalam air sumur = 0,1661 mg/L, kadar

sulfat (SO4) lebih rendah dari batas baku mutu air bersih yang ditetapkan = 400

mg/L.

KADAR SULFAT (Sulphate) - SO4

0,000

0,050

0,100

0,150

0,200

0,250

0,300

25 50 75 100 125 150 175 200 225 235

Jarak Sumur dari Outlet [m]

Ka

da

r S

ulf

at

[mg

/L]

Gambar 13. Grafik kadar sulfat (SO4) dalam air sumur

Ion sulfat adalah salah satu anion yang banyak terjadi pada air alam. Ia

merupakan sesuatu yang penting dalam penyediaan air unutk umum. Konsentrasi

sulfat yang cukup besar dapat berpengaruh dalam pencucian perut. US public

health service standard menyatakan satu batas yang tinggi 250 mg/L dalam air

yang digunakan untuk konsumsi manusia.

Page 111: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

97

Sulfat merupakan suatu bahan yang perlu dipertimbangkan, sebab secara

langsung merupakan penanggung jawab dalam dua problem yang serius yang

sering dihubungkan dengan penanganan air bekas. Masalah yang terjadi berupa

masalah bau dan masalah korosi pada perpipaan yang diakibatkan dari reduksi

sulfat menjadi hidrogen sulfide (H2S) dalam kondisi anaerobik. Hidrogen sulfide

selanjutnya akan bereaksi dengan oksigen menjadi asam kuat (H2SO4). Asam kuat

ini selanjutnya akan dapat bereaksi dengan logam-logam sehingga terjadi apa

yang dinamakan proses korosi.

Konsentrasi standar menurut Peraturan Menteri Kesehatan untuk SO4

dalam air bersih sebesar 400 mg/L

k. Khlorida (Cl)

Dari gambar 14 ditunjukkan kadar khlorida (Cl) yang terlarut dalam air

sumur, kadar khlorida (Cl) tertinggi ditunjukkan dari air sumur lokasi E (125) =

35 mg/L dan terendah ditunjukkan dari air sumur lokasi C (75) = 9,88 mg/L, rata-

rata kadar Khlorida (Cl) yang terlarut dalam air sumur = 17,108 mg/L. Kadar

klorida (Cl) yang terlarut dalam air sumur lebih rendah dari batas baku mutu air

bersih yang ditetapkan = 600 mg/L.

Klorida dalam konsentrasi yang layak adalah tidak berbahaya bagi

manusia. US Public Health Service menyatakan bahwa klorida hendaknya dibatasi

sampai 250 mg/L dalam air yang digunakan oleh umum. Klorida dalam jumlah

kecil dibutuhkan untuk disinfectan (Totok Sutrisno, 2004:40)

Page 112: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

98

KLORIDA (Chloride) - Cl

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

35,0

40,0

25 50 75 100 125 150 175 200 225 235

Jarak Sumur dari Outlet [m]

Ka

da

r K

lori

da

[m

g/L

]

Gambar 14. Grafik kadar klorida (Cl) dalam air sumur

l. Kesadahan (CaCO3)

Dari gambar 15 ditunjukkan kadar Kesadahan(CaCO3) air sumur, kadar

kesadahan (CaCO3) tertinggi ditunjukkan dari air sumur lokasi F (150) = 82,4

mg/L dan kesadahan terendah ditunjukkan dari air sumur lokasi A (25) = 48,4

mg/L, rata-rata kadar kesadahan (CaCO3) air sumur = 65,062 mg/L. Kadar

kesadahan(CaCO3) lebih rendah dari batas baku mutu air bersih yang ditetapkan =

500 mg/L.

Kesadahan dalam air sebagian besar adalah berasal dari kontaknya dengan

tanah dan pembentukan batuan. Pada umumnya air sadah berasal dari daerah

dimana lapis tanah atas (topsoil) tebal, dan ada pembentukan batu kapur. Wilayah

Surakarta pada umumnya merupakan lapisan alluvial. Tanah alluvial mempunyai

parameter mineral dan organisme yang cukup, tanah ini merupakan campuran dari

tanah liat dengan pasir halus. Pengaruh langsung terhadap kesehatan akibat

Page 113: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

99

penyimpangan dari standard yang ditetapkan tidak ada, tetapi kesadahan dapat

menyebabkan sabun pembersih menjadi tidak efektif kerjanya. Sehingga

masyarakat tidak suka memanfaatkan penyediaan air bersih tersebut.

KESADAHAN TOTAL -CaCO3

0,0

10,0

20,030,0

40,0

50,0

60,070,0

80,0

90,0

25 50 75 100 125 150 175 200 225 235

Jarak Sumur dari Outlet [m]

kad

ar K

esad

ahan

To

tal

[mg

/L]

Gambar 15. Grafik kesadahan total (CaCO3) air sumur

m. Kadar TSS, BOD, COD

Kadar parameter TSS, BOD, COD, yang terlarut dalam air sumur tidak

dilakukan pengujian karena tidak ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan

RI No. 416/MENKES/PERIX/1990, tentang Syarat-syarat dan Pengawasan

Kualitas Air untuk Air Bersih.

Page 114: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

100

3. Analisis Hubungan antara kualitas air limbah bengkel produksi dengan

kualitas air tanah dangkal di lingkungan sekitar saluran air limbah

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara kualitas air limbah yang

dibuang dengan kualitas air tanah dangkal dilingkungan sekitar saluran drainase

atau saluran sanitasi, dilakukan uji korelasi antara parameter air limbah yang

dibuang dengan parameter air tanah dangkal atau air sumur. Sebagai variabel

bebas (X) dalam anaisils statistik ini adalah jarak sumur terhadap lubang

keluarnya air limbah, dan jumlah kandungan yang terlarut dalam sampel air dari

hasil pengujian sebagai variabel terikat (Y).

Tabel 8 menunjukkan hasil pengujian kualitas air limbah berdasarkan baku

mutu Perda Jateng No. 10 Tahun 2004 dan tabel 9 menunjukkan hasil pengujian

air sumur berdasarkan baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan No.

416/MENKES/PER/IX/1990. Dari kedua tabel tersebut dipilih beberapa

parameter yang sejenis untuk dianalisis keeratan hubungannya.

Parameter air [mg/L]Periode

Jarak lubang

ke lokasi

TDS pH Fe Mn Zn NO3 NO2

1 1 658 7,02 0,22 0,01 0 0,05 0,09

2 25 277 6,69 0,00 0,23 0,02 0,04 0,04

3 50 275 6,91 0,06 0,72 0,11 0,02 0,02

4 75 264 6,75 0,00 0,13 0,04 0,01 0,01

5 100 402 6,88 0,70 0,29 0,03 0,36 0,36

6 125 358 6,62 0,00 0,27 0,03 0,02 0,02

7 150 277 7,03 0,00 0,44 0,03 0,01 0,01

8 175 256 6,89 0,00 0,13 0,02 0,01 0,01

9 200 236 7,1 0,00 0,04 0,02 0,03 0,03

10 215 241 6,95 0,00 0,11 0,02 0,01 0,01

11 235 242 6,84 0,00 0,19 0,02 0,01 0,01

Tabel 10. Periode Pengambilan Sampel Air

Page 115: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

101

Pada tabel 10 tabel ditunjukkan jarak lokasi pengambilan sampel,

parameter air limbah dan air sumur untuk dianalisis hubungan korelasinya.

Parameter air limbah yang diperkirakan ada hubungan antara kualitas air tanah

dangkal atau air sumur adalah TDS, pH, Fe, Mn, Zn, NO3, dan NO2. dengan

periode pengulangan pada jarak: 1, 25, 50, 75, 100, 125, 150, 175, 200, 215, dan

235 m

Pada pembahasan berikut ini adalah interpretasi dari hasil analisis korelasi

antara jarak outlet sampai lokasi pengambilan sampel air sumur dengan masing-

masing parameter air :

a. Hubungan antara jarak lubang keluaran air limbah dengan kadar

TDS

Dari hasil uji korelasi antara jarak keluaran air limbah dengan kadar

TDS, dari lampiran 11 diperoleh angka koefisien korelasi r untuk TDS (-

0,606) ini menunjukkan hubungan yang kuat, hasil r (-) menunjukkan

bahwa semakin jauh jarak dari sumur ke outlet, maka kadar TDS semakin

kecil. Pada taraf signifikan 5%, nilai Sig (2-tailed) adalah 0,048, nilai ini

lebih kecil dari α (0,05) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara

jarak sumur dari lubang pembuangan air limbah dengan kadar TDS air

tanah dangkal di sekitar saluran pembuangan

Dari hasil uji regresi antara jarak outlet air limbah dengan kadar TDS

air sumur dari lampiran 11 diperoleh nilai thitung (7,234) lebih besar

Page 116: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

102

daripada nilai ttabel (2,262) berarti tolak Ho, ada hubungan jarak sumur

dari outlet air limbah terhadap kadar TDS yang larut dalam air sumur.

Dari perhitungan diperoleh nilai R2 untuk TDS (0,367), berarti kadar

TDS air sumur di sekitar saluran air limbah 36,7 % ditentukan oleh jarak

antara sumur dengan lubang pembuangan air limbah (outlet), nilai B

constant (433,496) dan nilai B jarak sumur (-0,949), sehingga grafik

persamaan regresi linear sederhana: Y= 433,496 – 0,949X. ditunjukkan

pada gambar 16.

Gambar 16 : Grafik regresi TDS dalam Air Sumur

Dengan memperhatikan persamaan regresi sederhana dapat

diinterpretasikan bahwa setiap penambahan jarak sumur 1 m kadar TDS

akan mengalami penurunan 0,949 mg/L, atau semakin jauh jarak sumur

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

700.00

0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00

Observed

Linear

Kad

ar T

DS

[mg/

L

Jarak Sumur [m]

Page 117: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

103

dari lubang pembuangan air limbah, maka jumlah kadar TDS yang terlarut

dalam air sumur semakin rendah.

b. Hubungan antara jarak lubang keluaran air limbah dengan angka

keasaman pH

Dari hasil uji korelasi antara jarak outlet air limbah dengan angka

keasaman pH air sumur dari lampiran 11 diperoleh r untuk pH(0,243) ini

menunjukkan hubungan yang lemah. Pada taraf signifikan 5%, nilai Sig

(2-tailed) adalah 0,471, nilai ini lebih besar dari α (0,05) yang berarti tidak

ada hubungan yang bermakna antara jarak sumur dengan angka keasaman

(pH) air sumur di sekitar saluran pembuangan

c. Hubungan antara jarak lubang keluaran air limbah dengan kadar Fe

Dari hasil uji korelasi antara jarak outlet air limbah dengan kadar Fe

(besi) yang terlarut dalam air sumur dari lampiran 11 diperoleh r untuk

Fe(-0,278) ini menunjukkan hubungan yang lemah, hasil r (-) me-

nunjukkan bahwa semakin jauh jarak dari sumur ke outlet, maka kadar Fe

semakin kecil. Pada taraf signifikan 5%, nilai Sig (2-tailed) adalah 0,407,

nilai ini lebih besar dari α (0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang

bermakna antara jarak sumur dengan kadar Fe air sumur di sekitar saluran

pembuangan

Page 118: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

104

d. Hubungan antara jarak lubang keluaran air limbah dengan kadar

Mn

Dari hasil uji korelasi antara jarak outlet air limbah dengan kadar Mn

air sumur dari lampiran 11 diperoleh r untuk Mn (-0,218) ini menunjukkan

hubungan yang lemah, hasil r (-) menunjukkan bahwa semakin jauh jarak

dari sumur ke outlet, maka kadar Mn semakin kecil. Pada taraf signifikan

5%, nilai Sig (2-tailed) adalah 0,519, nilai ini lebih besar dari α (0,05)

yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara jarak sumur

dengan kadar Mn air sumur di sekitar saluran pembuangan

e. Hubungan antara jarak lubang keluaran air limbah dengan kadar Zn

Dari hasil uji korelasi antara jarak outlet air limbah dengan kadar Zn

air sumur dari lampiran 11 diperoleh nilai r (-0,225) ini menunjukkan

hubungan yang lemah, hasil r (-) menunjukkan bahwa semakin jauh jarak

dari sumur ke outlet, maka kadar Zn semakin kecil. Pada taraf signifikan

5%, nilai Sig (2-tailed) adalah 0,507, nilai ini lebih besar dari α (0,05)

yang berarti tidak ada hubunganyang bermakna antara jarak sumur dengan

kadar Zn air sumur di sekitar saluran pembuangan.

f. Hubungan antara jarak lubang keluaran air limbah dengan kadar

NO3

Dari hasil uji korelasi antara jarak outlet air limbah dengan kadar

NO3 air sumur dari lampiran 11 diperoleh nilai r (-0,183) ini menunjukkan

hubungan yang sangat lemah, hasil r(-) menunjukkan bahwa semakin jauh

Page 119: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

105

jarak dari sumur ke lubang outlet, maka kadar NO3 semakin kecil. Pada

taraf signifikan 5%, nilai Sig (2-tailed) adalah 0,591, nilai ini lebih besar

dari α (0,05) yang berarti tidak ada hubunganyang bermakna antara jarak

sumur dengan kadar NO3 air sumur di sekitar saluran pembuangan

g. Hubungan antara jarak lubang keluaran air limbah dengan kadar

NO2

Dari hasil uji korelasi antara jarak outlet air limbah dengan kadar

NO2air sumur dari lampiran 11 diperoleh r untuk NO2 (-0,241) ini

menunjukkan hubungan yang lemah, hasil r(-) menunjukkan bahwa

semakin jauh jarak dari sumur ke outlet, maka kadar NO2 semakin kecil.

Pada taraf signifikan 5%, nilai Sig (2-tailed) adalah 0,476, nilai ini lebih

besar dari α (0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara

jarak sumur dengan kadar NO2 air sumur.

Page 120: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian air limbah dari bengkel produksi ATMI Surakarta

dibandingkan dengan baku mutu air limbah yang ditetapkan dalam Perda

Jateng No. 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah untuk Kegiatan

Industri dan Kegiatan Usaha Lainnya yang Belum Ada Baku Mutunya. Dan

pengujian air sumur atau air tanah dangkal dibandingkan dengan baku mutu

air bersih yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.

416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas

Air untuk Air Bersih, menunjukkan bahwa:

a. Kualitas air limbah dengan pengujian secara fisika dengan parameter TDS,

TSS dan Temperatur masing-masing tidak melebihi baku mutu air limbah

yang ditetapkan. Hasil pengujian secara kimia dengan parameter pH,

logam berat, COD dan BOD, masing-masing tidak melebihi baku mutu air

limbah yang ditetapkan, tetapi jumlah kadar ammonia (NH3) yang terlarut

dalam air limbah 7,387 mg/L, diatas baku mutu golongan I= 1 mg/L dan

golongan II= 5 mg/L. Sehingga tidak memenuhi baku mutu yang

ditetapkan, hal yang sama juga ditunjukkan dari hasil pengujian air

selokan bahwa ammonia (NH3) yang terlarut dalam badan air selokan

sejumlah 6,448 mg/L, juga tidak memenuhi baku mutu yang ditetapkan.

Page 121: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

107

b. Kualitas air sumur dengan pengujian secara fisika dengan parameter

temperatur dan TDS untuk semua air sumur yang diuji tidak diketemukan

parameter yang melebihi batas baku mutu air bersih yang ditetapkan.

c. Dari hasil pengujian secara kimia dengan parameter pH, logam berat,

nitrat, nitrit dan kesadahan menunjukan bahwa kadar mangan (Mn)

tertinggi ditunjukkan dari air sumur lokasi B(50) = 0,715 mg/L lebih tinggi

dari batas baku mutu air bersih yang ditetapkan = 0,5 mg/L.

2. Dari hasil analisis data diperoleh hasil:

a. Hasil uji korelasi, hanya parameter TDS diperoleh angka koefisien

korelasi r untuk TDS (-0,606) ini menunjukkan hubungan yang kuat, Pada

taraf signifikan 5%, nilai Sig (1-tailed) adalah 0,24, nilai ini lebih besar

dari α (0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara jarak

sumur dengan kadar TDS air sumur di sekitar saluran pembuangan. Dari

hasil uji regresi antara jarak outlet air limbah dengan kadar TDS air sumur

diperoleh nilai thitung (7,234) lebih besar daripada nilai ttabel (2,262) berarti

tolak Ho, berarti berdasarkan parameter TDS ada hubungan kualitas antara

air limbah dengan air sumur.

b. Hasil uji korelasi parameter pH, Fe, Mn, Zn, NO3, dan NO2.dengan jarak

lubang pembuangan diperoleh nilai koefisien korelasi (0,243), (-0,278), (-

0,218) (-0,225) (-0,183) (-0,241). Hasil tersebut menunjukkan hubungan

yang lemah. Pada taraf signifikansi 5%, nilai Sig (1-tailed) (0,236),

(0,203), (0,259), (0,253), (0,295), dan (0,238) masing-masing lebih besar

Page 122: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

108

dari α=0,05, yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara

kualitas air limbah dengan air sumur di ATMI dan lingkungan sekitarnya.

c. Kadar mangan (Mn) tertinggi ditunjukkan dari air sumur lokasi B(50) =

0,715 mg/L, lebih tinggi dari batas baku mutu air bersih yang ditetapkan

0,5 mg/L. Dari hasil uji korelasi antara jarak outlet air limbah dengan

kadar Mn air sumur diperoleh r untuk Mn (-0,218) ini menunjukkan

hubungan yang lemah. Pada taraf signifikan 5%, nilai Sig (1-tailed) adalah

0,259, nilai ini lebih besar dari α (0,05) yang berarti tidak ada hubungan

yang bermakna antara jarak sumur dengan kadar Mn air sumur di sekitar

saluran pembuangan. Sumur pantau lokasi B memiliki lingkungan tanah

berwarna hitam kecoklatan sampai kedalaman 4 meter. Sehingga besar

kemungkinan peningkatan kadar mangan dalam air sumur lokasi B bukan

karena pengaruh air limbah, melainkan endapan dari tanah yang larut

dalam air sumur pada saat pengambilan sampel.

B. Implikasi

Dengan memperhatikan pembahasan dan kesimpulan penelitian yang telah

dilakukan, sebagai implikasi hasil penelitian ini adalah:

1. Keberadaan sumur di lokasi B tidak layak untuk air baku air bersih karena

kadar mangan yang terlarut dalam air sumur melebihi batas baku mutu air

bersih. Sumur di lokasi D memiliki jumlah kadar pencemar lebih tinggi

dibandingkan dengan air sumur yang lainnya dan airnya berwarna keruh,

sehingga tidak layak sebagai air baku untuk air bersih

Page 123: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

109

2. Dan karena hasil pengujian tidak dapat mendeteksi kandungan logam berat

yang lainnya seperti Cu, Cr, Cd dan Pb, maka selanjutnya perlu diadakan

penelitian dan pengujian ulang untuk mendapatkan jumlah kadar logam

berat yang terlarut dalam air lebih lengkap.

C. Saran

Saran yang dapat disampaikan dari kesimpulan hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk ATMI dalam hal ini sebagai lembaga yang memiliki unit industri yang

menghasilkan air limbah.

a. Perlu adanya peningkatan pengolahan air limbah pada proses

pretreatment pada unit produksi pekerjaan plat dan las sehingga air

limbah yang dibuang tidak melampaui baku mutu yang ditetapkan Perda

Jateng No. 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah untuk

Kegiatan Industri dan Kegiatan Usaha Lainnya yang Belum Ada Baku

Mutunya.

b. Perlu upaya untuk mengurangi kadar ammonia (NH3) yang masih

terlarut dalam air limbah. Salah satunya di dalam kolam air limbah diberi

Aerasi dengan cara dispraykan ke udara atau dibikin jerap2 sehingga

kontak dengan udara lebih cepat. (karena ammonia ini sifatnya

volatil/mudah menguap diharapkan dengan cara ini juga ammonia akan

cepat menguap. Dapat juga dilakukan air limbah diproses secara kimia

yaitu penambahan koagulan dan flokulan sehingga ammonia dalam air

Page 124: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

110

limbah dapat dibuat endapan yang tidak larut dalam air, dan endapannya

dapat dipisahkan dengan air.

c. Perlu ada penelitian yang serupa ditempat penelitian yang sudah

dilakukan untuk parameter kualitas air yang lain yang belum terdeteksi

pada penelitian ini.

2. Untuk Masyarakat disekitar ATMI yang memanfaatkan air sumur dangkal

untuk kebutuhan sehari-hari:

a. Perlu dijaga tingkat kebersihan air sumur yang digunakan sesuai dengan

upaya pelestarian sumber daya air. Hal ini untuk mewaspadai

kemungkinan adanya pencemaran dari lingkungan disekitarnya.

b. Perlunya kesadaran menggunakan air bersih dari sumur dimasak terlebih

dahulu sebelum dkonsumsi sebagai air minum.

c. Perlunya pengadaan air bersih yang memenuhi baku mutu air minum

baik dari PDAM maupun teknologi pengolahan air bersih.

Page 125: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

111

DAFTAR PUSTAKA

Ating Sumantri, Ali Muhidin Sambas, 2006. Aplikasi Statistik Dalam Penelitian. CV Pusaka Setia.

ATSDR, 2004. Agency for Toxic Substances & Diseas Registry. Atlanta.

Benny Chatib, et all, 1985. Sanitasi Lingkungan. LAPI-ITB.

Chafid Fandelli, 1993. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan, Kursus Dasar –dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, PPLH UGM-BAPEDAL; Yogyakarta

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Universitas Indonesia. Jakarta.

EPA Project summary, 1993).

Hariwijaya,M., Triton P.B., 2007. Teknik Penulisan Skripsi & Tesis. Yogyakarta: Oryza.

Haryoto Kusnoputranto, 1985. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: UI-Press

Koesnadi Hardjasoemantri, 2005. Hukum Tata Lingkungan. Gajah Mada University Press.

Kus Sri Murtani, 2001. Tesis: Pengaruh Parameter BOD, COD, pH, Fenol dan Bakteri Coli Pada Air Sungai Terhadap Kualitas Air Sumur Di Sekitar Aliran Sungai Premulung Kota Surakarta. Surakarta: Univertas Sebelas Maret.

Lilis Prihastini, 2006. Tesis: Dampak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo Terhadap Kualitas Lingkungan Hidup. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Mackenzie L. Davis, David A. Cornwell, 1991, Introduction to environmental engineering /. McGraw-Hill, Inc.

Mahida, UN. 1984. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. Jakarta: CV Rajawali

Makarim, 1981, Pengendalian dan Pencemaran pada Insutri Kimia. Bandung, Balai Besar Sellulosa PT Pupuk Kujang.

Metcalf and Eddy, 1979, “ Wastewater Engineering treatment Disposal Reuse”, McGraw-Hill Publishing company, New Delhi.

Prabang Setyono, 2008, Cakrawala Memahami Lingkungan, Sebelas Maret University Press

Robert J. Kodoatie; Roestam Syarief, 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.

Andi Yogyakarta.

Page 126: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

112

Setiyono, Teknologi Pengolahan Limbah Industri Perbengkelan. BPPT Lingkungan.

Soekidjo Notoatmodjo, 1993, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta

Sudharto P.hadi, 2005, Aspek Sosial Amdal. Gajah Mada University Press.

Sugiharto, 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Edisi 1. Jakarta: UI -Press

Sugiyanto, 2002. Buku Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

Sujono Alamsyah, 2006. Alat penjernih Air untuk Rumah Tangga, Jakarta: Kawan Pustaka

Sunardi. 2004. Tesis: Dampak Kualitas Limbah Cair Industri Terhadap Kualitas AirSumur di Desa Buran Kecamatan Tasikmadu. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Siregar, Sakti A. 2005. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Surbakty, 1986. Air Minum sehat. Surakarta: Mutiara

Suripin, 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi Offset

Sumirat, J. 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: UGM University Press.

Tchobanoglous, George and Frank Kreith, co-editor. 2002. Handbook of Solid Waste Management. 2nd edition. McGraw-Hill

Triton PB, 2006. SPSS 13.0 Terapan: Riset Statistik Parametrik. Andi Offset

Wisnu Arya,1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset

Page 127: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

113

Peraturan Perundang-undangan

Undang Undang RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang Undang RI No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/90 tentang Syarat-syarat Pengawasan Kualitas Air

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah.

Page 128: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L1 - 114

PETA KELURAHAN KARANGASEM

Gambar 17 : Peta kelurahan karangasem dalam bentuk timbul

Sumber : Kelurahan Karangasem

Page 129: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L2 –115

Jumlah Penduduk Kota Surakarta Menurut Jenis Kelamin

Tahun 1990 - 2007

Jenis KelaminTahun

Laki-laki PerempuanJumlah

Rasio Jenis Kelamin

1 2 3 4 5

1990 242.071 261.756 503.827 92,48%

1995 249.084 267.510 516.594 93,11%

2000 238.158 252.056 490.214 94,49%

2003 242.591 254.643 497.234 95,27%

2004 249.278 261.433 510.711 95,35%

2005 250.868 283.672 534.540 88,44%

2006 254.259 258.639 512.898 98,31%

2007 246.132 269.240 515.372 91,42%

Sumber : BPS Kota Surakarta (diambil dari Susenas 2007)Surakarta Dalam Angka 2007

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kelamin danTingkat Kepadatan Tiap Kecamatan di Kota Surakarta Tahun 2007

Jumlah PendudukKecamatan

Luas Wilayah [km2]

Laki-laki

Perempuan Jumlah

Rasio Jenis

Kelamin

Kepadatan Penduduk

1 2 3 4 5 6 7

Laweyan 8,64 53.902 55.545 109.447 97,04% 12.667

Serengan 3,19 31.169 32.260 63.429 96,62% 19.884

Pasar Kliwon

4,82 42.896 44.612 87.508 96,15% 18.155

Jebres 12,58 70.659 72.630 143.289 97,29% 11.390

Banjarsari 14,81 79.809 81.438 161.247 98,00% 10.888

Jumlah 44,04 278.435 286.485 564.920

Sumber : Monografi Kelurahan (BPS Surakarta, Surakarta Dalam Angka 2007

Page 130: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L2 –116

Penduduk Kota Surakarta Menurut Kelompok Umur dan

Jenis Kelamin Tahun 2007

Jenis KelaminTahun

Laki-laki PerempuanJumlah

0 - 4 19.080 17.384 36.464

5 - 9 19.716 20.776 40.492

10 - 14 22.260 21.836 44.096

15 - 19 21.412 25.016 46.428

20 - 24 24.380 24.592 48.972

25 - 29 19.928 22.048 41.976

30 - 34 23.956 18.868 42.824

35 - 39 17.172 21.836 39.008

40 - 44 16.536 21.412 37.948

45 - 49 19.928 20.988 40.916

50 - 54 15.264 13.780 29.044

55 - 59 8.692 10.388 19.080

60 - 64 4.028 9.752 13.780

65 + 13.780 20.564 34.344

JUMLAH 246.132 269.240 515.372

Sumber : BPS Kota Surakarta (diolah dari hasil Susenas 2007)Surakarta Dalam Angka Tahun 2007

Page 131: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

No. Kel. Umur Laki-laki Perempuan Jumlah No. Penduduk menurut pendidikan

1 0 - 4 293 280 573 1 Tamat Akademi/PT 1386

2 5 - 9 282 294 576 2 Tamat SLTA 1999

3 10 - 14 293 310 603 3 Tamat SLP 1232

4 15 - 19 252 279 531 4 Tamat SD 1010

5 20 - 24 262 320 582 5 Tidak Tamat SD 1027

6 25 - 29 467 432 899 6 Belum Tamat SD 1097

7 30 - 39 871 863 1,734 7 Tidak Sekolah 1110

8 40 - 49 740 722 1,462 Jumlah 8861

9 50 - 59 544 611 1,155

10 60 - 645 678 1,323 No. Banyaknya Pemeluk Agama

Jumlah 4,649 4,789 9,438 1 Islam 7738

2 Kristen Katolik 789

No. Mata Pencaharian bagi umur 10 th keatas 3 Kristen Protestan 870

1 Petrani sendiri 36 4 Budha 30

2 Buruh Tani 25 5 Hindu 11

3 Nelayan - Jumlah 9438

4 Pengusaha 55

5 Buruh Industri 1,892 Jumlah Kepala Keluarga (KK) 1980

6 Baruh Bangunan 1,073

7 Pedagang 459

8 Pengangkutan 93

9 PNS/ABRI 758

10 Pensiunan 703

11 2,295

Jumlah 7,389 L3- 117

MONOGRAFI DINAMIS KELURAHAN KARANGASEM

BULAN : JANUARI 2008

Lain-lain

Sumber : Monografi Dinamis Kelurahan Karangasem

Page 132: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

No. Kel. Umur Laki-laki Perempuan Jumlah No. Penduduk menurut pendidikan

1 0 - 4 293 280 573 1 Tamat Akademi/PT 1388

2 5 - 9 282 294 576 2 Tamat SLTA 1999

3 10 - 14 293 310 603 3 Tamat SLP 1237

4 15 - 19 252 279 531 4 Tamat SD 1015

5 20 - 24 262 320 582 5 Tidak Tamat SD 1027

6 25 - 29 469 434 903 6 Belum Tamat SD 1097

7 30 - 39 871 867 1,738 7 Tidak Sekolah 1110

8 40 - 49 740 726 1,466 Jumlah 8873

9 50 - 59 544 611 1,155

10 60 - 645 678 1,323 No. Banyaknya Pemeluk Agama

Jumlah 4,651 4,799 9,450 1 Islam 7747

2 Kristen Katolik 792

No. Mata Pencaharian bagi umur 10 th keatas 3 Kristen Protestan 870

1 Petrani sendiri 36 4 Budha 30

2 Buruh Tani 25 5 Hindu 11

3 Nelayan - Jumlah 9450

4 Pengusaha 56

5 Buruh Industri 1,892 Jumlah Kepala Keluarga (KK) 1984

6 Baruh Bangunan 1,077

7 Pedagang 464

8 Pengangkutan 94

9 PNS/ABRI 759

10 Pensiunan 703

11 Lain-lain 2,295

Jumlah 7,401 L3- 118

MONOGRAFI DINAMIS KELURAHAN KARANGASEM

BULAN : FEBRUARI 2008

Sumber : Monografi Dinamis Kelurahan Karangasem

Page 133: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

No. Kel. Umur Laki-laki Perempuan Jumlah No. Penduduk menurut pendidikan

1 0 - 4 293 280 573 1 Tamat Akademi/PT 1590

2 5 - 9 282 294 576 2 Tamat SLTA 1999

3 10 - 14 293 310 603 3 Tamat SLP 1241

4 15 - 19 252 279 531 4 Tamat SD 1015

5 20 - 24 262 320 582 5 Tidak Tamat SD 1027

6 25 - 29 471 436 907 6 Belum Tamat SD 1097

7 30 - 39 871 867 1,738 7 Tidak Sekolah 1110

8 40 - 49 741 727 1,468 Jumlah 9079

9 50 - 59 544 611 1,155

10 60 - 645 678 1,323 No. Banyaknya Pemeluk Agama

Jumlah 4,654 4,802 9,456 1 Islam 7753

2 Kristen Katolik 792

No. Mata Pencaharian bagi umur 10 th keatas 3 Kristen Protestan 870

1 36 4 Budha 30

2 25 5 Hindu 11

3 - Jumlah 9456

4 56

5 1,892 Jumlah Kepala Keluarga (KK) 1985

6 1,080

7 466

8 95

9 759

10 703

Jumlah 5,112

L3- 119

Pengangkutan

MONOGRAFI DINAMIS KELURAHAN KARANGASEM

PNS/ABRI

Pensiunan

BULAN : MARET 2008

Petrani sendiri

Buruh Tani

Nelayan

Pengusaha

Buruh Industri

Baruh Bangunan

Pedagang

Sumber : Monografi Dinamis Kelurahan Karangasem

Page 134: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

No. Kel. Umur Laki-laki Perempuan Jumlah No. Penduduk menurut pendidikan

1 0 - 4 293 280 573 1 Tamat Akademi/PT 1592

2 5 - 9 282 294 576 2 Tamat SLTA 1999

3 10 - 14 293 310 603 3 Tamat SLP 1248

4 15 - 19 252 279 531 4 Tamat SD 1016

5 20 - 24 262 320 582 5 Tidak Tamat SD 1027

6 25 - 29 474 439 913 6 Belum Tamat SD 1097

7 30 - 39 873 869 1,742 7 Tidak Sekolah 1110

8 40 - 49 741 727 1,468 Jumlah 9089

9 50 - 59 544 611 1,155

10 60 - 645 678 1,323 No. Banyaknya Pemeluk Agama

Jumlah 4,659 4,807 9,466 1 Islam 7754

2 Kristen Katolik 792

No. Mata Pencaharian bagi umur 10 th keatas 3 Kristen Protestan 873

1 36 4 Budha 30

2 25 5 Hindu 17

3 - Jumlah 9466

4 56

5 1,892 Jumlah Kepala Keluarga (KK) 1988

6 1,085

7 469

8 97

9 759

10 703

Jumlah 5,122

L3- 120

Pedagang

Pengangkutan

PNS/ABRI

Pensiunan

Nelayan

Pengusaha

Buruh Industri

Baruh Bangunan

BULAN : APRIL 2008

Petrani sendiri

Buruh Tani

MONOGRAFI DINAMIS KELURAHAN KARANGASEM

Sumber : Monografi Dinamis Kelurahan Karangasem

Page 135: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

No. Kel. Umur Laki-laki Perp. Jumlah No. Penduduk menurut pendidikan

1 0 - 4 293 280 573 1 Tamat Akademi/PT 1596

2 5 - 9 282 294 576 2 Tamat SLTA 2009

3 10 - 14 293 310 603 3 Tamat SLP 1252

4 15 - 19 252 279 531 4 Tamat SD 1018

5 20 - 24 262 320 582 5 Tidak Tamat SD 1027

6 25 - 29 478 443 921 6 Belum Tamat SD 1097

7 30 - 39 878 879 1,757 7 Tidak Sekolah 1110

8 40 - 49 741 729 1,470 Jumlah 9109

9 50 - 59 544 611 1,155

10 60 - 645 678 1,323 No. Banyaknya Pemeluk Agama

Jumlah 4,668 4,823 9,491 1 Islam 7774

2 Kristen Katolik 792

No. Mata Pencaharian bagi umur 10 th keatas 3 Kristen Protestan 873

1 36 4 Budha 30

2 25 5 Hindu 17

3 - Jumlah 9486

4 58

5 1,892 Jumlah Kepala Keluarga (KK) 1994

6 1,091

7 471

8 102

9 761

10 703

Jumlah 5,139

L3- 121

Petrani sendiri

Buruh Tani

BULAN : MEI 2008

MONOGRAFI DINAMIS KELURAHAN KARANGASEM

Baruh Bangunan

Pedagang

Pengangkutan

Nelayan

Pengusaha

Buruh Industri

PNS/ABRI

Pensiunan

Sumber : Monografi Dinamis Kelurahan Karangasem

Page 136: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

No. Kel. Umur Laki-laki Perempuan Jumlah No. Penduduk menurut pendidikan

1 0 - 4 293 280 573 1 Tamat Akademi/PT 1604

2 5 - 9 282 294 576 2 Tamat SLTA 2021

3 10 - 14 293 310 603 3 Tamat SLP 1259

4 15 - 19 252 279 531 4 Tamat SD 1018

5 20 - 24 262 320 582 5 Tidak Tamat SD 1027

6 25 - 29 483 443 926 6 Belum Tamat SD 1097

7 30 - 39 883 884 1,767 7 Tidak Sekolah 1110

8 40 - 49 744 732 1,476 Jumlah 9136

9 50 - 59 544 612 1,156

10 60 - 645 678 1,323 No. Banyaknya Pemeluk Agama

Jumlah 4,681 4,832 9,513 1 Islam 7798

2 Kristen Katolik 793

No. Mata Pencaharian bagi umur 10 th keatas 3 Kristen Protestan 875

1 36 4 Budha 30

2 25 5 Hindu 17

3 - Jumlah 9513

4 60

5 1,892 Jumlah Kepala Keluarga (KK) 2001

6 1,108

7 476

8 104

9 762

10 703

Jumlah 5,166

L3- 122

PNS/ABRI

Pensiunan

Buruh Industri

Baruh Bangunan

Pedagang

Pengangkutan

MONOGRAFI DINAMIS KELURAHAN KARANGASEM

Petani sendiri

Buruh Tani

BULAN : JUNI 2008

Nelayan

Pengusaha

Sumber : Monografi Dinamis Kelurahan Karangasem

Page 137: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

Bulan Laki-laki Perempuan Jumlah KK

Januari 4,649 4,789 9,438 1,980

Februari 4,651 4,799 9,450 1,984

Maret 4,654 4,802 9,456 1,985

April 4,659 4,807 9,466 1,988

Mei 4,668 4,823 9,491 1,994

Juni 4,681 4,832 9,513 2,001

L3- 123

Gambar 14 : Grafik Pertumbuhan Penduduk Kelurahan Karangasem Tahun 2008

GRAFIK PERTUMBUHAN PENDUDUK KELURAHAN KARANGASEM

BULAN : JANUARI - JUNI 2008

GRAFIK PERTUMBUHAN PENDUDUK KELURAHAN KARANGASEM TAHUN 2008

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

Januari Februari Maret April Mei Juni

BULAN

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

KK

Sumber : Monografi Dinamis Kelurahan Karangasem

Page 138: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

Sumber : Monografi Dinamis Kelurahan Karangasem

Page 139: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

Sumber : Monografi Dinamis Kelurahan Karangasem

Page 140: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L4 - 124

Gambar 24. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Air Limbah dan Air Sumur

Page 141: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L4 - 125

Pipa PVC 1,25” panjang 4 m, dilubang dengan diameter 5 mm keliling pipa

sepanjang 2 m untuk saringan air, jarak lubang dari salah satu ujung pipa 1,5 m

Proses pembuatan sumur pantau Pemasangan Pipa PVC

Gamber 25 : Proses Pembuatan Sumur Pantau

Page 142: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L4 - 126

Lapisan tanah pada kedalaman 1 meter

Lapisan tanah pada kedalaman 2 – 3 meter, mulai ada air tanah

Gamber 26 : Warna lapisan tanah sampai dengan kedalaman 3 Meter

Page 143: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L4 - 127

Lapisan tanah pada kedalaman 3 – 4 meter, ada perubahan warna tanah

Lapisan tanah pada kedalaman 4 meter dan lebih, berpasir halus

Gamber 27 : Warna lapisan tanah sampai dengan kedalaman 4 meter

Page 144: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L4 - 128

750 cm

200

cm

(b

erlu

ban

g)1

50 c

m50

cm

5 mm

25 m

m

30

0 cm

20

0 cm

Ta

nah

lem

pun

g/C

lay

Ta

nah

kera

s (p

adas

),

Ke

rikil,

Pas

ir

Pipa air 1,25"

500

cm

400

cm

SUMUR PANTAU "A"

SALURAN AIR LIMBAH

99

,5

Gambar 28: Penampang Sumur Pantau A

200

cm

(be

rluba

ng)

150

cm50

cm

5 mm

25 m

m

Tan

ah le

mpu

ng/C

lay

Tan

ah k

eras

(pa

das)

, K

erik

il, P

asir

Pipa air 1,25"

400

cm

SUMUR PANTAU "B"

250

cm1

70 c

m

420

cm

200 cm

SALURAN AIR LIMBAH

99,

5

Gamabar 29: Penampang Sumur Pantau B

Page 145: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L4 - 129

200

cm (

berlu

bang

)1

50 c

m50

cm

5 mm

25 m

m

Tan

ah le

mpu

ng/

Cla

yT

an

ah k

era

s (p

adas

),

Ker

ikil,

Pa

sir

Pipa air 1,25"

400

cm

SUMUR PANTAU "C"

25

0 cm

200

cm

450

cm

200 cm

SALURAN AIR LIMBAH

99,

5

Gambar 30 : Penampang Sumur pantau C

200

cm

(b

erlu

ba

ng)

15

0 c

m5

0 c

m

5 mm

25

mm

Tan

ah

lem

pun

g/C

lay

Ta

nah

ker

as

(pad

as)

, K

eri

kil,

Pa

sir

Pipa air 1,25"

40

0 c

m

SUMUR PANTAU "E"

250

cm

25

0 cm

50

0 cm

SALURAN AIR IRIGASI / SELOKAN

99

,5

300

Gambar 31 : Penampang Sumur Pantau E

Page 146: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L4 - 130

200

cm

(be

rlu

ban

g)15

0 c

m5

0 c

m

5 mm

25 m

m

Tan

ah

lem

pu

ng/C

lay

Ke

rikil,

Pa

sir

Pipa air 1,25"

40

0 c

m

SUMUR PANTAU "F"

250

cm

500

cm

Ta

nah

pa

das

50

cm

200

cm

300 cm

137

,999,5

200

SALURAN AIR IRIGASI / SELOKAN

Gambar 32 : Penampang Sumur Pantau F

200

cm

(b

erlu

ban

g)

5 mm

25 m

m

Ta

nah

le

mpu

ng/C

lay

Pa

sir

Pipa air 1,25"

SUMUR PANTAU "H"

Ta

nah

Ker

as

(pa

das)

Ta

nah

kera

s b

erp

asir

100

cm

11

0 cm

50

cm1

40 c

m

300

cm

SALURAN AIR IRIGASI / SELOKAN

99,5300

Gambar 33: Penampang Sumur Pantau H

Page 147: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L5 - 130

Alat ukur kadar keasaman (pH-Meter)

Thermometer

Jam dan penunjuk temperatur lingkungan

Ganbar 24: Peralatan yang digunakan untuk pengukuran di lapangan

Page 148: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L5 - 131

Pengukuran dari Sumur Pantau A

Pengukuran dari Sumur Pantau G

Ganbar 25: Pengukuran pH, Temperatur air, Temperatur lingkungan

Page 149: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L5 - 132

SAMPAI HAL 131 SAJA

Page 150: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L5 - 133

Data pengukuran lapangan dari Sumur Pantau C

Data pengukuran lapangan dari Sumur Pantau G

Page 151: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L5 - 134

Sumur G, dipergunakan untuk Gedung Teori

Sumur Pantau H, permukaan tanah -75 cm dari permukaan tanah sumur A

Page 152: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L5 - 135

TABEL DATA PRIMER SAMPEL PENGUKURAN DI LAPANGAN

Temperatur [oC]No

Lokasi Pengambilan Sampel Lingkungan Air

pHKedalaman sumur dari

muka tanah[m]

Kedalaman muka Air

[cm]

Jarak dari Outlet

[m]

Jarak dari saluran

[m]1 Sumur Pantau A 29,2 27,4 5,9 5,0 129 25 7,52 Sumur Pantau B 29,2 27,7 6,4 4,2 123 50 2,23 Sumur Pantau C 30,2 26,8 6,4 4,2 125 75 2,24 Sumur D 30,2 26,6 6,3 6,0 136 100 0,55 Sumur Pantau E 30,2 26,2 6,1 4,2 160 125 3,56 Sumur Pantau F 30,2 25,6 6,4 4,0 179 150 3,57 Sumur G 29,2 26,5 6,4 13,0 187 175 8,38 Sumur Pantau H 31,0 27,4 6,7 3,75 176 200 3,29 Sumur Warung Utara 31,0 27,1 6,0 12 225 10,5

10 Sumur Warung selatan 31,1 27,4 6,1 12 235 16,511 Air limbah Iron Phosphat 32,5 45,2 5,112 Air limbah bilasan 31,5 26,5 6,1 0,95 013 Air Selokan 31,1 25,2 7,0 0,95 175 0

Data Pengambilan Sampel dilaksanakan pada hari Jumat 13 Juni 2008 di ATMI SurakartaWaktu Pengambilan Sampel jam 09.00 – 11.00

L. Sumadi / A 130906007Mhs. S2 Ilmu Lingkungan UNS

Page 153: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L7 - 144

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAHNOMOR : 10 TAHUN 2004TANGGAL : 30 JULI 2004

BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KEGIATAN INDUSTRI DAN KEGIATAN USAHA LAINNYA YANG BELUM ADA BAKU MUTUNYA

GOLONGAN BAKU MUTU AIR LIMBAHNO PARAMETER SATUAN

I II

FISIKA

1 Temperatur oC 38 38

2 TDS mg/L 2000 4000

3 TSS mg/L 100 200

KIMIA

1 pH 6,0 – 9,0

2 Besi terlarut (Fe) mg/L 5 10

3 Mangan terlarut (Mn) mg/L 2 5

4 Barium (Ba) mg/L 2 3

5 Tembaga (Cu) mg/L 2 3

6 Seng (Zn) mg/L 5 10

7 Khrom heksavalen (Cr+) mg/L 0,1 0,5

8 Khrom total (Cr) mg/L 0,5 1

9 Kadmium (Cd) mg/L 0,05 0,1

10 Air Raksa (Hg) mg/L 0,002 0,005

11 Timbal (Pb) mg/L 0,1 1

12 Timah (Sn) mg/L 2 3

13 Arsen (As) mg/L 0,1 0,5

14 Selenium (Se) mg/L 0,05 0,5

15 Nikel (Ni) mg/L 0,2 0,5

16 Kobalt (Co) mg/L 0,4 0,5

17 Sianida (CN) mg/L 0,05 0,5

18 Sulfida (H2S) mg/L 0,05 0,1

19 Flourida (F) mg/L 2 3

20 Klorin bebas (Cl) mg/L 1 2

21 Amoniak bebas (NH3-N) mg/L 1 5

22 Nitrat (NO3-N) mg/L 20 30

23 Nitrit (NO2-N) mg/L 1 3

24 BOD mg/L 50 100

25 COD mg/L 100 250

Page 154: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L8 - 145

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RINOMOR 416/MENKES/PER/IX/1990

TANGGAL 3 SEPTEMBER 1990

DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

No Parameter SatuanKadar Maksimum Yang

Diperbolehkan

A. FISIKA

1 Bau Tidak berbau

2 Rasa Tidak berasa

3 Warna Skala TCU 15

4 Temperatur oC Suhu Udara ± 3

5 TDS mg/L 1000

6 Kekeruhan Skala NTU 5

B. KIMIAa. KIMIA ANORGANIK

1 Air Raksa (Hg) mg/L 0,001

2 Aluminium mg/L 0,2

3 Arsen (As) mg/L 0,05

4 Barium (Ba) mg/L 1,0

5 Besi (Fe) mg/L 0,3

6 Flourida (F) mg/L 1,5

7 Kadmium (Cd) mg/L 0,005

8 Kesadahan (CaCO3) mg/L 500

9 Klorida (Cl) mg/L 250

10 Khrom heksavalen (Cr+) mg/L 0,05

11 Mangan terlarut (Mn) mg/L 0,1

12 Natrium (Na) mg/L 200

13 Nitrat (NO3-N) mg/L 10

14 Nitrit (NO2-N) mg/L 1,0

15 Perak (Ag) mg/L 0,05

16 pH mg/L 6,5 – 9,0

17 Selenium (Se) mg/L 0,01

18 Seng (Zn) mg/L 5

19 Sianida (CN) mg/L 0,1

20 Sulfat (SO4) mg/L 400

21 Sulfida (H2S) mg/L 0,05

22 Tembaga (Cu) mg/L 1,0

Page 155: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L8 - 146

23 Timbal (Pb) mg/L 0,05

b. KIMIA ORGANIK

1 Aldrin dan Dieldrin mg/L 0,0007

2 Benzene mg/L 0,01

3 Benzo (a) pirene mg/L 0,00001

4 Chlordane (total isomer) mg/L 0,0003

5 Chlorofom mg/L 0,03

6 2,4 -D mg/L 0,10

7 DDT mg/L 0,03

8 Deterjen mg/L 0,5

9 1,2 Dichloroethane mg/L 0,01

10 1,1 Dichloroethane mg/L 0,0003

11Hepthachlor dan Hepthachlorepoxide

mg/L0,003

12 Hexachlorobenzene mg/L 0,00001

13 Gamma – HCH (Lindane) mg/L 0,004

14 Methoxychlor mg/L 0,03

15 Phentachlorophenol mg/L 0,01

16 Pestisida total mg/L 0,10

17 2,4, 6 Trichlorophenol mg/L 0,01

18 Zat Organik (KMnO4) mg/L 10

C. MIKROBIOLOGI

1 Koliform TinjaJumlah per

100 mL0

2 Total koliformJumlah per

100 mL0

D. RADIOAKTIFITAS

1Aktifitas alfa(Gross Alfa Activity)

Bq/L 0,1

2Aktifitas Betta(Gross Betta activity)

Bq/L 1,0

Keteranganmg : miligramBq : BequerelTCU : True Colour UnitmL : mililiterL : literNTU : Nephelometric Turbidity UnitLogam berat merupakan logam berat terlarut

Page 156: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L8 - 147

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RINOMOR 416/MENKES/PER/IX/1990

TANGGAL 3 SEPTEMBER 1990

DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR BERSIH

No Parameter SatuanKadar Maksimum Yang

Diperbolehkan

A. FISIKA

1 Bau Tidak berbau

2 Rasa Tidak berasa

3 Warna Skala TCU 50

4 Temperatur oC Suhu Udara ± 3

5 TDS mg/L 1500

6 Kekeruhan Skala NTU 25

B. KIMIAa. KIMIA ANORGANIK

1 Air Raksa (Hg) mg/L 0,001

2 Arsen (As) mg/L 0,05

3 Besi (Fe) mg/L 1,0

4 Flourida (F) mg/L 1,5

5 Kadmium (Cd) mg/L 0,005

6 Kesadahan (CaCO3) mg/L 500

7 Klorida (Cl) mg/L 600

8 Khrom heksavalen (Cr+) mg/L 0,05

19 Mangan terlarut (Mn) mg/L 0,5

10 Nitrat (NO3-N) mg/L 10

11 Nitrit (NO2-N) mg/L 1,0

12 pH mg/L 6,5 – 9,0

13 Selenium (Se) mg/L 0,01

14 Seng (Zn) mg/L 15

15 Sianida (CN) mg/L 0,1

16 Sulfat (SO4) mg/L 400

17 Timbal (Pb) mg/L 0,05

Page 157: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L8 - 148

b. KIMIA ORGANIK

1 Aldrin dan Dieldrin mg/L 0,0007

2 Benzene mg/L 0,01

3 Benzo (a) pirene mg/L 0,00001

4 Chlordane (total isomer) mg/L 0,007

5 Chlorofom mg/L 0,03

6 2,4 -D mg/L 0,10

7 DDT mg/L 0,03

8 Deterjen mg/L 0,5

9 1,2 Dichloroethane mg/L 0,01

10 1,1 Dichloroethane Mg/L 0,003

11Hepthachlor dan Hepthachlorepoxide

mg/L0,003

12 Hexachlorobenzene mg/L 0,00001

13 Gamma – HCH (Lindane) mg/L 0,004

14 Methoxychlor mg/L 0,10

15 Phentachlorophenol mg/L 0,01

16 Pestisida total mg/L 0,10

17 2,4, 6 Trichlorophenol mg/L 0,01

18 Zat Organik (KMnO4) mg/L 10

C. MIKROBIOLOGI

1 Koliform TinjaJumlah per

100 mL50

2 Total koliformJumlah per

100 mL10

D. RADIOAKTIFITAS

1Aktifitas alfa(Gross Alfa Activity)

Bq/L 0,1

2Aktifitas Betta(Gross Betta activity)

Bq/L 1,0

Keteranganmg : miligramBq : BequerelTCU : True Colour UnitmL : mili literL : literNTU : Nephelometric Turbidite UnitLogam berat merupakan logam berat terlarut

Page 158: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 155

LAMPIRAN 9

TABEL T dan F

Page 159: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L10 - 155

LAMPIRAN 10

PALFOS 525 T

Page 160: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 161

LAMPIRAN 11

HASIL ANALISIS DATA

KORELASI DAN REGRESI

Page 161: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 162

Correlation

Correlations

1,000 -,606

-,606 1,000

. ,024

,024 .

11 11

11 11

TDS

Jarak Sumur

TDS

Jarak Sumur

TDS

Jarak Sumur

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

TDS Jarak Sumur

Regression

Descriptive Statistics

316,9091 124,35550 11

122,8182 79,38743 11

TDS

Jarak Sumur

Mean Std. Deviation N

Model Summaryb

,606a ,367 ,297 104,27099Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Jarak Sumura.

Dependent Variable: TDSb.

ANOVAb

56790,948 1 56790,948 5,223 ,048a

97851,961 9 10872,440

154642,9 10

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Jarak Sumura.

Dependent Variable: TDSb.

Page 162: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 163

Coefficientsa

433,496 59,922 7,234 ,000

-,949 ,415 -,606 -2,285 ,048

(Constant)

Jarak Sumur

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: TDSa.

Charts

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

Dependent Variable: TDS

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 163: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 164

Correlation

Correlations

1,000 ,243

,243 1,000

. ,236

,236 .

11 11

11 11

pH

Jarak Sumur

pH

Jarak Sumur

pH

Jarak Sumur

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

pH Jarak Sumur

Regression

Descriptive Statistics

6,8800 ,14785 11

122,8182 79,38743 11

pH

Jarak Sumur

Mean Std. Deviation N

Model Summaryb

,243a ,059 -,045 ,15117Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Jarak Sumura.

Dependent Variable: pHb.

ANOVAb

,013 1 ,013 ,566 ,471a

,206 9 ,023

,219 10

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Jarak Sumura.

Dependent Variable: pHb.

Page 164: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 165

Coefficientsa

6,824 ,087 78,554 ,000

,000 ,001 ,243 ,752 ,471

(Constant)

Jarak Sumur

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: pHa.

Charts

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

Dependent Variable: pH

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 165: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 166

Correlation

Correlations

1,000 -,278

-,278 1,000

. ,203

,203 .

11 11

11 11

Besi

Jarak Sumur

Besi

Jarak Sumur

Besi

Jarak Sumur

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Besi Jarak Sumur

Regression

Descriptive Statistics

,0891 ,21323 11

122,8182 79,38743 11

Besi

Jarak Sumur

Mean Std. Deviation N

Model Summaryb

,278a ,078 -,025 ,21588Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Jarak Sumura.

Dependent Variable: Besib.

ANOVAb

,035 1 ,035 ,757 ,407a

,419 9 ,047

,455 10

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Jarak Sumura.

Dependent Variable: Besib.

Page 166: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 167

Coefficientsa

,181 ,124 1,459 ,179

-,001 ,001 -,278 -,870 ,407

(Constant)

Jarak Sumur

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Besia.

Charts

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Exp

ect

ed C

um

Pro

b

Dependent Variable: Besi

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 167: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 168

Correlation

Correlations

1,000 -,218

-,218 1,000

. ,259

,259 .

11 11

11 11

Mangan

Jarak Sumur

Mangan

Jarak Sumur

Mangan

Jarak Sumur

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Mangan Jarak Sumur

Regression

Descriptive Statistics

,2327 ,20244 11

122,8182 79,38743 11

Mangan

Jarak Sumur

Mean Std. Deviation N

Model Summaryb

,218a ,048 -,058 ,20824Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Jarak Sumura.

Dependent Variable: Manganb.

ANOVAb

,020 1 ,020 ,451 ,519a

,390 9 ,043

,410 10

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Jarak Sumura.

Dependent Variable: Manganb.

Page 168: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 169

Coefficientsa

,301 ,120 2,516 ,033

-,001 ,001 -,218 -,672 ,519

(Constant)

Jarak Sumur

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Mangana.

Charts

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Ex

pec

ted

Cu

m P

rob

Dependent Variable: Mangan

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 169: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 170

Correlation

Correlations

1,000 -,225

-,225 1,000

. ,253

,253 .

11 11

11 11

Seng

Jarak Sumur

Seng

Jarak Sumur

Seng

Jarak Sumur

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Seng Jarak Sumur

Regression

Descriptive Statistics

,0309 ,02809 11

122,8182 79,38743 11

Seng

Jarak Sumur

Mean Std. Deviation N

Model Summaryb

,225a ,050 -,055 ,02885Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Jarak Sumura.

Dependent Variable: Sengb.

ANOVAb

,000 1 ,000 ,478 ,507a

,007 9 ,001

,008 10

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Jarak Sumura.

Dependent Variable: Sengb.

Page 170: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 171

Coefficientsa

,041 ,017 2,453 ,037

,000 ,000 -,225 -,691 ,507

(Constant)

Jarak Sumur

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Senga.

Charts

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Ex

pec

ted

Cu

m P

rob

Dependent Variable: Seng

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Correlation

Page 171: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 172

Correlations

1,000 -,183

-,183 1,000

. ,295

,295 .

11 11

11 11

Nitrat

Jarak Sumur

Nitrat

Jarak Sumur

Nitrat

Jarak Sumur

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Nitrat Jarak Sumur

Regression

Descriptive Statistics

,0518 ,10313 11

122,8182 79,38743 11

Nitrat

Jarak Sumur

Mean Std. Deviation N

Model Summaryb

,183a ,033 -,074 ,10688Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Jarak Sumura.

Dependent Variable: Nitratb.

ANOVAb

,004 1 ,004 ,311 ,591a

,103 9 ,011

,106 10

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Jarak Sumura.

Dependent Variable: Nitratb.

Page 172: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 173

Coefficientsa

,081 ,061 1,318 ,220

,000 ,000 -,183 -,557 ,591

(Constant)

Jarak Sumur

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Nitrata.

Charts

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Ex

pec

ted

Cu

m P

rob

Dependent Variable: Nitrat

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 173: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 174

Correlation

Correlations

1,000 -,241

-,241 1,000

. ,238

,238 .

11 11

11 11

Nitrit

Jarak Sumur

Nitrit

Jarak Sumur

Nitrit

Jarak Sumur

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Nitrit Jarak Sumur

Regression

Descriptive Statistics

,0555 ,10377 11

122,8182 79,38743 11

Nitrit

Jarak Sumur

Mean Std. Deviation N

Model Summaryb

,241a ,058 -,047 ,10616Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Jarak Sumura.

Dependent Variable: Nitritb.

ANOVAb

,006 1 ,006 ,554 ,476a

,101 9 ,011

,108 10

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Jarak Sumura.

Dependent Variable: Nitritb.

Page 174: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L11 - 175

Coefficientsa

,094 ,061 1,542 ,157

,000 ,000 -,241 -,744 ,476

(Constant)

Jarak Sumur

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Nitrita.

Charts

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

Dependent Variable: Nitrit

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 175: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L12 -173

Sumber ; PDAM Surakarta

Page 176: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L12-176

LAMPIRAN 12

GAMBAR PETA POTENSI AIR TANAH CEKUNGAN AIR TANAH KARANGANYAR – BOYOLALI

PROPINSI JAWA TENGAH

Page 177: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L12-177

PETA POTENSI AIR TANAH CEKUNGAN AIR TANAH KARANGANYAR – BOYOLALIPROPINSI JAWA TENGAH

Boyolali - Surakarta

Gambar 32: Penampang Cekungan Boyolali-SurakartaSumber : PDAM Surakarta

Page 178: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L12-178

Surakarta – Karanganyar

Gambar 33 : Potongan Cekungan Surakarta-KaranganyarSumber: PDAM Surakarta

Page 179: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L12-179

Page 180: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L12-180

Page 181: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L13- 181

LAMPIRAN 13

GAMBAR PENAMPANG KONSTRUKSI SUMUR DALAM

Page 182: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L13- 182

-150 M

-160 M

-125 M

-100 M

-075 M

-050 M

-025 M

-000 M2010

-150 M

-158 M

- 152.00

- 155.00

KE

DA

LA

MA

N S

UM

UR

16

0 m

-125 M

-100 M

- 137.00

- 140.00

- 130.00 PIPASCREEN

- 115.00

- 086.00

GRAVEL(kerikil pembalut)

-050 M

-075 M

-025 M

- 071.00- 071.00

- 080.00

Gro

utin

g se

men

4030

DISKRIPSI

TUTUP SUMUR

+ 0.75 m

KONTRUKSI

+ 0.00 m

GRAVELPIPA PENGHANTAR

LITOLOGISUMUR LOGGING

Sumber: PDAM Surakarta Gambar 34 : Penampang Konstruksi Sumur Dalam

Page 183: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L14 -183

LAMPIRAN 14

SURAT IJIN PENELITIAN

Page 184: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L14 - 184

Page 185: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L14 - 185

Page 186: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L14 - 186

Page 187: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L14 - 187

Page 188: kualitas air limbah bengkel produksi atmi surakarta hubungannya ...

L14 -188

LAMPIRAN 15

PERDA JATENG NO. 10 TAHUN 2004TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH