Bengkel Kayu

37
LAPORAN BENGKEL KAYU PRAKTIK KERJA KAYU MANUAL Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Bengkel Kayu Disusun oleh: Nama : Irghina Nabilah Sari NIM : 3114110033 Semester/Kelas : 1G2S Jurusan : Teknik Sipil

description

ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu

Transcript of Bengkel Kayu

Page 1: Bengkel Kayu

LAPORAN BENGKEL KAYU

PRAKTIK KERJA KAYU MANUAL

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah

Bengkel Kayu

Disusun oleh:

Nama : Irghina Nabilah Sari

NIM : 3114110033

Semester/Kelas : 1G2S

Jurusan : Teknik Sipil

POLITEKNIK NEGRI JAKARTAJl. Siwabessy, Kampus UI - Depok Telepon: 021-7270036, 021-7270044

Page 2: Bengkel Kayu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Praktek kerja kayu I merupakan praktek dari keseluruhan praktek kerja kayu yang didapat

pada masa perkuliahan di Jurusan Teknik sipil. Pada praktek kerja kayu I lebih menekankan alat

– alat kerja manual. Pembuatan benda kerjanya pun miniatur (skala kecil). Selama praktek akan

diperkenalkan berbagai macam alat pertukangan manual, cara pemakaian yang benar (sesuai

dengan fungsi masing – masing alat), cara penyetelan alat serta cara penajaman (pengasahan)

alat sehingga dapat dipergunakan dengan baik dan dapat menghasilkan benda kerja yang

diharapkan.

Pada praktek kerja kayu I disamping pengenalan alat–alat pertukangan manual, juga

akan diperkenankan cara menggergaji kayu yang baik arah melintang serat kayu maupun arah

sejajar serat kayu, potongan mambentuk sudut arak melintang serat kayu, cara mengetam kayu

dengan hasil rata, datar, lurus dan siku. Praktek lainnya adalah cara membuat lubang pada kayu

dengan menggunakan pahat dan bor, serta penyetelan benda kerja yang akan dibuat.

Disamping hal tersebu diatas, pada praktek kerja kayu I juga diperkenalkan macam–

macam sambungan yang sering digunakan pada pekerjaan kayu baik untuk sambungan balok

atau sambungan untuk papan kearah melebar. Kemudian jenis jenis sambungan tersebut akan

dipraktekkan cara pembuatannya untuk balok dan papan.

Secara garis besar praktek kerja kayu I bertujuan untuk memberikan dasar–dasar

pengguanaan alat / perkakas pertukangan manual dan dilanjutkan dengan pembuatan benda kerja

akan menjadi dasar atau acuan untuk diterapkan pada praktek kerja kayu II pada semester

berikutnya.

Page 3: Bengkel Kayu

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1   Prinsip kerja kayu yang baik

  Sebelum melakukan pekerjaan kayu, maka sebagai orang yang melakukan pekerjaan

tersebut haruslah mengetahui prinsip-prinsip kerja kayu sehingga selama melakukan pekerjaan

dapat menggunakan peralatan yang benar serta dengan hasil yang baik sesuai dengan keinginan.

Adapun prinsip-prinsip kerja kayu yang baik adalah:

         Menjaga keselamatan diri sendiri atau orang lain yang berada pada areal atau dimana kita

sedang bekerja.

         Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsi dari masing-masing peralatan

         Pekerjaan yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang siku,lurus,datar dan halus untuk

setiap permukaan

         Penggunaan dan penempatan berbagai jenis sambungan pada konstruksi harus benar,

sehingga dapat memberikan kekuatan dari konstruksi tersebut

         Pembuatan sambungan pada kayu harus benar-benar rapat antar satu kayu dengan kayu yang

lainnya

2.2    Keselamatan kerja secara umum

  Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan keselamatan kerja secara umum

untuk peralatan kerja kayu I adalah sebagai berikut:

         Bekerja sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah kerja yang terdapat pada lembar kerja

         Berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang dilakukan

         Periksa setiap peralatan apakah sudah terpasang dengan baik dan benar

         Periksa setiap ketajaman alat-alat yang akan dipakai , lakukan pengasahan jika alat yang dipakai

dalam keadaan tumpul

         Keluarkan peralatan yang diperlukan saja dari kotak alat agar tidak mengganggu pekerjaan yang

sedang dilakukan

         Letakkan peralatan yang tidak dipakai pada mundam

         Pada saat istirahat , masukkan semua alat kedalam mundam

         Pergunakan peralatan seseuai dengan fungsinya masing-masing

Page 4: Bengkel Kayu

         Gunakan selalu perlengkapan kerja yang disarankan

         Jika ragu dengan menggunakan peralatan, mintalah petunjuk atau bimbingan instruktur kerja

kayu

2.3   Perkakas dan peralatan kerja kayu

  Ada banyak jenis peralatan kerja kayu yang dapat dipakai. Peralatan dan perkakas kerja

kayu dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:

1.       Bangku Kerja adalah tempat untuk melakukan aktivitas pekerjaan kerja kayu.

2.       Mundam adalah bagian dari bangku kerja yang kedudukannya lebih rendah dari meja kerja dan

letaknya disisi samping dari meja kerja.

3.       Meja Kerja adalah tempat atau areal pada bangku kerja dimana nantinya kita akan melakukan

pekerjaan.

4.       Klem atau Penjepit adalah suatu alat yang digunakan untuk menjepit kayu atau benda kerja.

5.       Alat pengukur dan pemberi tanda adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur dan

menandai benda kerja sesuai dengan ukuran yang diingikan.

6.       Pensil adalah alat pemberi tanda yang akan meninggalkan bekas pada benda kerja.

7.       Perusut adalah alat pemberi tanda yang terbuat dari kayu dan kayu pada bagian melintang dapat

digerakkan kekanan dan kekiri.

8.       Siku dan siku putar adalah alat yang terbuat dari bilah baja yang kegunaannya untuk mengukur

sudut siku (90 derajat)dan sudut (45 derajat)dimana pada bilahannya terdapat ukuran dengan

satuan (cm dan inchi). Sedangkan untuk mengukur sudut 0-180 derajat mengunakan siku putar.

9.       Mistar, Rol meter dan meteran kayu adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda kerja,

dimana ukuran yang tertera pada bilahnya dalam satuan (cm dan inchi).

10.   Gergaji potong adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu dengan kedudukan tegak

lurus terhadat serat kayu.

11.   Gergaji belah adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu yang arah potongannya

sejajar dengan arah serat kayu.

12.   Gergaji punggung dan gergaji bajang , gergaji punggung dipergunakan untuk penggergajian

dengan ketelitian kesemua arah tanpa memperhatikan arah serat dari kayu. Sedangkan gergaji

bajang dipergunakan untuk pekerjaan yang sangat halus dan dengan ketelitian yang tinnggi.

Page 5: Bengkel Kayu

13.   Gergaji pelobang adalah gergaji yang digunakan untuk membuat lubang dengan diameter yang

besar.

14.   Alat pelobang/Pahat adalah alat yang terbuat dari baja lunak yang pada bagian ujungnya diberi

lapisan baja setebal ± 1 mm.

15.   Kikir dan kikir parut digunakan dalam pertukangan kayu untuk pembentukan potongan-

potongan yang tidak teratur dan untuk kurva –kurva yang tidak memungkinkan mengunakan

ketam.

16.   Ketam adalah sebuah perkakas yang digunakan untuk menghaluskan dan meratakan permukaan

kayu. Jenis jenis ketam yaitu:

         Ketam kayu

         Ketam Besi/Baja

         Ketam Sponeng

         Ketam Kupu-kupu dan ketam Blok

BAB III

KAYU SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI KAYU

Page 6: Bengkel Kayu

2.1 Kayu Sebagai Bahan Utama Konstruksi.Kayu adalah suatu bahan konstruksi yang didapat dari tumbuhan alam, artinya kayu dapat

diperoleh di alam dengan mudah tanpa harus dibuat atau diolah di pabrik. Kayu juga memiliki sifat menguntungkan dan merugikan.

a.       Sifat kayu yang menguntungkan, adalah sebagai berikut:1.      Mudah didapat dan ralatif murah harganya dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya seperti

beton dan baja.2.    Mudah dikerjakan tanpa alat berat khusus.3.    Bentuknya indah alami.4.    Sebagai isolasi panas.5.    Sebagai isolasi listrik.6.    Tahan zat kimia seperti asam dan garam dapur.7.    Ringan, mengurangi berat sendiri dari bangunan.8.    Serba guna serta bekasnya masih dapat dimanfaatkan lagi.

b.      Sifat kayu yang merugikan, adalah sebagai berikut : 1.      Mudah terbakar dan menimbulkan api.2.    Kekuatan dan keawetan kayu sangat tergantung dari jenis dan umur pohon.3.    Cepat rusak oleh pengaruh alam.4.    Dapat dimakan oleh serangga kecil seperti rayap, kumbang dan lain-lain.5.    Dapat berubah bentuknya, seperti menyusut/memuai tergantung dari kadar air yang

dikandungnya.6.    Kekuatan kayu tidak seragam, walaupun dari jenis pohon yang sama hal ini disebabkan karena

adanya cacat kayu.

2.2  Kadar Air Kayu dan Penyusutan.Kayu sebagai bahan bangunan memiliki faktor penyusutan sebagai sifat fisis, ditentukan

oleh banyaknya air yang dikandung oleh kayu, disebut kadar air kayu.A.    Kadar air kesetimbangan : Kayu akan menyerap dan melepas air yang ada di udara sampai kadar

air kayu itu seimbang dengan yang di udara.B.     Kadar air kayu dan titik jenuh serat.

Air yang dikandung oleh kayu dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:1.      Air Bebas, yang terdapat dalam rongga sel dan ruang antar sel.2.      Air yang terikat secara kapiler dalam dinding sel, air inilah yang penting dalam proses

penyusutan kayu. Jika air bebas dalam kayu sudah menguap dan tinggal air kapiler maka kayu dalam keadaan jenuh, besarnya 30  untuk semua jenis kayu.

 

Untuk itu criteria kayu yang baik secara visual, adalah sebagai berikut :1.      Tidak lapuk2.      Tidak berlubang3.      Lurus, siku dan tidak baling4.      Tidak ada kayu muda

Page 7: Bengkel Kayu

5.      Serat kayu searah6.      Tidak ada mata kayu.

2.3    Cacat Kayu.Cacat kayu dapat menimbulkan efek samping yang serius terhadap kekuatan kayu, kekakuan

dan keindahan kayu. Untuk mengenal posisi dari berbagai bentuk cacat kayu, kita tentukan bentuk penampang kayu. Macam-macam cacat kayu dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) kelompok :

Cacat Kayu Setelah Penggergajian Akibat PenyusutanMacam-macam cacat akibat penyusutan, adalah sebagai berikut :

a.       Sisi cembung (Spring), adalah : perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian tepi/sisi kayu.

b.      Sisi membentuk busur (Bow), adalah : perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian permukaan kayu.

c.       Permukaan membentuk mangkok (Cup), adalah : perubahan bentuk melengkung pada arah lebar kayu, cacat seperti ini sering terjadi pada penggergajian back sawing.

d.      Melenting (Twist), adalah: pemuntiran melintang pada permukaan kayu yang berputar berlawanan arah pada masing-masing ujung kayu.

e.       Pecah permukaan (end splits), adalah : pecah dimulai pada bagian ujung dan mejalar sepanjang papan.

Cacat akibat penyusutan seperti di atas sukar sekali dihindarkan, tetapi dapat dikurangi dengan cara penumpukkan yang baik dan meletakkan beban pemberat pada bagian atas tumpukkan serta tidak memberikan suhu yang tinggi selama proses pengeringan. Macam-macam cacat akibat penyusutan ditunjukkan pada Gambar 2.3.

Cacat Disebabkan Serangan Jamur Pembusuk.Kerusakkan ini terjadi pada permulaan pengeringan, yang banyak diserang pada umumnya

bagian kayu gubal. Macam-macam jamur, adalah sebagai berikut :a.       Jamur pelapuk kayub.      Jamur pelunak kayuc.       Jamur pewarna kayu.

Cacat Disebabkan Bahan Kimia (zat ekstraktif).Kayu mempunyai kandungan beberapa zat, diantaranya zat ekstraktif. Melalui reaksi kimia

zat ini dapat mengakibatkan perubahan warna atau noda pada kayu.

Cacat Dari Pohon.Cacat dari pohon dapat dibedakan menjadi 4 (empat), adalah sebagai berikut :

1.      Cacat mata kayu.2.      Cacat hati rapuh.3.      Serangga perusak kayu.

Page 8: Bengkel Kayu

4.      Cacat kayu gubal (sap wood).

2.4    Penyimpanan Kayu.Penyimpanan kayu disini berarti penumpukkan kayu, kayu harus ditumpuk/disusun yang

baik agar kayu tetap dalam keadaan baik, bebas dari serangga perusak kayu dan serangga jamur.A.    Syarat-syarat penumpukkan kayu yang baik, adalah sebagai berikut :1.      Tempat harus rata/datar dan bebas dari genangan air.2.    Sumber hama dan penyakit kayu harus dihilangkan.3.    Jarak timbunan dari lantai dianjurkan setinggi ± 50 cm untuk ruang kosong sirkulasi udara.4.    Terlindung dari hujan dan cukup sirkulasi udara.5.    Antara tumpukkan yang satu dengan yang lain harus ada ruang yang cukup untuk sirkulasi udara

dan untuk memudahkan pada waktu pengambilan dan penumpukkan.6.    Tinggi penyusunan dianjurkan jangan terlalu tinggi ± 3 meter.7.    Papan/balok disusun dengan menggunakan kayu ganjel/lat (sticker). Ganjel harus dibuat dari

kayu yang sehat (bebas cacat), keadaan kering, bentuk persegi dan seragam.8.    Untuk papan yang sudah kering, ganjel (sticker) boleh dipasang pada setiap 8 (delapan) tumpuk

papan. Ukuran ganjel (sticker) ditunjukkan pada Tabel 2.1.9.    Antara kayu/papan yang satu dengan yang lainnya pada suatu tumpukkan harus diberi jarak

antara 2 – 5 cm.

B.  Cara penyusunan/penumpukkan kayu.Ada 2 (dua) cara penumpukkan/penyusunan kayu, adalah sebagai berikut :

1.      Cara Vertikal, cara ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :a.    Penumpukkan Silang         b.    Penumpukkan Sandar.

2.      Cara Horisontal, cara ini dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu:a.    Penumpukkan sejajar          c. Penumpukkan bersilang (zig-zag)b.    Penumpukkan persegi         d. Penumpukkan segi tiga

2.5    Pengawetan Kayu.Keawetan kayu berhubungan erat dengan pemakaiannya, kayu dikatakan awet bila

mempunyai umur pakai yang lama.a.    Penyebab Non Mahluk Hidup.

Page 9: Bengkel Kayu

1.      Faktor Fisik; keadaan/cuaca alam yang mampu merusak kayu (suhu udara, panas, air dan sebagainya).

2.    Faktor Mekanik; akibat proses kerja alam atau tindakkan manusia (pukulan, goresan, tarikkan dan tekanan).

3.    Faktor Kimia; faktor yang mempengaruhi unsur kimia yang membentuk komponen kayu (pengaruh garam, asam dan basa)

b.   Penyebab Mahluk Hidup.1.    Jenis Jamur2.    Jenis Serangga

c.       Alasan melakukan Pengawetan Kayu, karena : 1.         Kayu yang memiliki kelas keawetan yang tinggi sangat sedikit dan sulit didapat dalam jumlah

yang banyak, selain itu harganya cukup mahal. 2.      Kayu kelas keawetan III s.d V cukup banyak dan mudah didapat dalam jumlah yang banyak.

Selain itu segi keindahannya cukup tinggi, hanya faktor keawetannya saja yang kurang. Sehingga lebih efisien bila diawetkan dahulu.

3.      Dilain pihak dengan pengawetan kayu orang akan berusaha mendapatkan keuntungan finansiil.

d.      Tujuan Pengawetan Kayu, adalah sebagai berikut: 1.      Untuk memperbesar keawetan kayu, sehingga menjadi lebih lama unsur pemakaiannya.2.    Memanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu ber-kelas keawetan rendah dan sebelumnya belum

pernah digunakan dalam pemakaian.3.    Untuk mengatasi pengangguran.

e.       Macam-macam Metode Pengawetan.Metode pengawetan dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

1.      Pengawetan Metode Sederhana. a.      Metode rendaman             b.    Metode pencelupanc.    Metode pemulasan dan penyemprotand.   Metode pembalutan

2.      Pengawetan Metode Khusus. a.      Metode proses sel penuhb.    Metode proses sel kosong

f.       Bahan Pengawet.Bahan pengawet kayu adalah: bahan-bahan kimia yang telah diketemukan dan sangat

beracun terhadap mahluk perusak kayu, antara lain: Arsen (As), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Flour (F), Chroom (Cr) dan lain-lain.

Selain proses pengawetan diatas, sebetulnya finishing adalah juga merupakan tindakan pengawetan terhadap kayu, seperti meni, cat, vernis, plitur, teak oil dan sebagainya.

BAB IV

PERKAKAS DAN PERALATAN

Page 10: Bengkel Kayu

KERJA KAYU

Perkakas dan peralatan disini mencakup peralatan kerja tangan (perkakas), peralatan mesin tangan (hand tools) dan mesin kayu (masinal). Perkakas tangan dasar pekerja konstruksi dirancang untuk melaksanakan operasi-operasi tertentu untuk membentuk dan mengerjakan pekerjaan konstruksi.Didalam pekerjaan konstruksi perkakas tangan dasar dapat dibagi menjadi 6 (enam) kelompok utama :

1.      Perkakas Ukur (Measuring tools)2.      Perkakas Penanda (Marking out tools)3.      Perkakas Pemotong (Cutting tools)4.      Perkakas Pendorong (Driving tools)5.      Perkakas Penjepit (Gripping tools)6.      Perkakas Pengetes/Penguji (Testing tools)7.      Mesin-Mesin Kayu Permanen.

Setiap Perkakas yang telah dikelompokkan seperti diatas akan dijelaskan spesifikasi peralatan dan fungsi dari masing masing peralatan, juga akan dijelaskan mengenai cara penggunaanya disertai keselamatan kerjanya.

3.1  Perkakas Ukur (Measuring tools).A.    Aturan Keselamatan (Safety Rules)

Alat ukur harus ditangani dengan hati-hati dan dipergunakan dengan benar.           1.      Penggaris lipat.2.      Mistar baja (Steel rule)3.      Pita pengukur (Measuring tapes)a.      Steel Tape.

b.      Tape Rule4.      Batang ukur (Measuring rod)

3.2  Perkakas Penanda (Marking out tools).Beberapa komponen konstruksi harus diberi tanda selama proses pembuatannya. Yang

termasuk perkakas ini adalah :1.      Pensil.2.      Pisau Penanda (scriber).3.      Pemberi Tanda Garis (Marking gauge).

4.      Mortise Gauge.5.      Pencil Gauging.6.      Jangka (dividers).7.      Garis Kapur (Chalk line).8. Punches.

 3.3  Perkakas Pemotong (Cutting tools).

Page 11: Bengkel Kayu

Alat pemotong digunakan untuk mengeluarkan kelebihan material dari benda kerja untuk membuat suatu bentuk atau ukuran. Juga bisa digunakan untuk membuat model diatas benda kerja seperti sebuah lobang.  Alat yang dipilih akan mempengaruhi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. 

Adapun macam-macam peralatan pemotong (cutting tools), adalah sebagai berikut:1.      Pahat.

2.      Betel.

3.      Kikir (hand files & rasp).

4.      Gunting tipis (thin snips).

5.      Gergaji. Jenis-jenis gergaji dibagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu :1.      Gergaji punggung (back saw).

2.      Gergaji Tangan (hand saw).3.      Gergaji Besi (hack saw).4.      Gergaji Pelubang (Hole saw).

5.      Ketam (Plane)6.      Pengebor (drilling)

3.4  Perkakas Pendorong (Driving tools).Alat pendorong/penekan digunakan untuk menyalurkan kekuatan (forces) yang dapat

membantu saat melakukan pemasangan dan pembongkaran komponen. Peralatan pendorong/penekan terdiri dari :

1.      Palu (hammer).a.      Claw Hammer.b.      Warrington Pattern Hammer/ Crosspein Hammer.c.       Brad Hammer.d.      Palu Kayu (mallet).

e.       Palu Dengan Kepala Lunak (soft faced hammer)2.      Pembenam Paku (nail punch).

3.      Obeng. 4.      Pinch Bar dan Pry Bar.

Page 12: Bengkel Kayu

5.      Brace.

3.5 Perkakas Penjepit (Gripping tools).Peralatan penjepit digunakan untuk menahan komponen yang akan di bongkar, dipasang,

dikerjakan atau disetel. Peralatan penjepit dibedakan menjadi 4 (empat) macam, adalah sebagai berikut : Bench vice.

 G-Clamp.

.Quick-action bar clamp.

Sash clamp.

5.      Tang (Pliers).Tang (Pliers) dibedakan menjadi 6 (enam) macam, adalah sebagai berikut :

a.      Tang Multigrip. b.      Tang berujung runcing (Long or Needle Nosed Pliers) 

c.       Tang kombinasi (Combination Pliers).

d.      Tang pemotong diagonal (Side Cutters).

e.       Tang penjepit (Circlip/Tang Snap Ring).

f.       Tang jepit berkunci (Lock Grip Pliers/Vice Grips).

3.6 Perkakas Pengetes/Penguji (Testing tools).Terdapat  banyak  alat  didalam  bengkel  kerja  dan  di tempat  bangunan  yang digunakan

untuk menguji atau memeriksa komponen.1.      Siku (Frame Square).2.      Pelurus level (Precision level).

3.      Bandul (Plumb Bob).

3.7     Mesin-Mesin Kayu. Mesin-mesin kayu dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu sebagai berikut :

1.      Mesin Pemotong.Yang termasuk mesin pemotong, adalah :

a.    Gergaji Ayun (radial arm saw)b.    Gergaji Bundar (circular saw)

Page 13: Bengkel Kayu

2.      Mesin Ketam.a.       Ketam Perata.b.      Ketam Penebal.

3.      Mesin-mesin pendukung.a.       Mesin Bor                              d. Mesin Bubutb.      Mesin Moulder                       e. Mesin Pembuat Dowelc.       Mesin Amplas                        f. Gergaji Pita

Page 14: Bengkel Kayu

BAB VI

HUBUNGAN ATAU SAMBUNGANPADA PEKERJAAN KAYU

Yang dimaksud dengan hubungan atau sambungan itu adalah untuk membuat suatu rangkaian dari beberapa batang kayu, sehingga ini merupakan sebuah konstruksi yang kokoh. Secara garis besar hubungan kayu itu dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :

1.      Hubungan dalam arah lebar; hubungan ini untuk mendapatkan luas yang besar, misalnya : lantai, dinding dan langit-langit (plafond). Hubungan ini terdiri dari beberapa papan yang berjajar.

2.      Hubungan dalam arah panjang, hubungan ini untuk mendapatkan hubungan kayu yang menjadi panjang. Yang terdiri dari beberapa balok, kedudukkannya dalam satu garis lurus.

3.      Hubungan menyudut, kedudukkan kedua kayu tidak dalam satu garis lurus.

4.4  Sambungan Lurus/Tegak (Butt Joints).Sambungan ini adalah jenis cara menyambung/menghubungkan kayu secara sederhana yang

digunakan pada sambungan menyudut dan persilangan. Macam-macam sambungan lurus/tegak adalah sebagai berikut :

a.      Sambungan Lurus Siku.b.      Sambungan Lurus Verstek.c.       Sambungan Lurus dengan Pen Dowel.

4.5    Sambungan Takik ½ kayu (Halving Joint).Sambungan ini biasanya dipakai pada sambungan menyudut, perpotongan ataupun

memanjang antara kayu yang ukurannya sama tebalnya dengan bagian yang lainnya. Kedua bidang kayu yang akan disambung masing-masing ditakik ½ tebal kayu.Macam-macam sambungan Takik ½ kayu, adalah sebagai berikut :

a.      Sambungan Takik ½ Kayu pada Sudut (Corner Halving Joint).b.      Sambungan Takik ½ Tidak Tembus (Stopped Halving Joint).c.       Sambungan Takik ½ Kayu Silang (Cross Halvint Joint).d.      Sambungan Takik ½ Kayu Memanjang (Scarf Halving Joint).e.       Sambungan Takik ½ Kayu Miring 45o (The Mitre Halving Joint).f.       Sambungan Takik ½ Kayu Ekor Burung (Dovetail Halving Joint).

4.6    Sambungan Beralur (Housing Joint).Sambungan ini digunakan untuk konstruksi menyudut atau pertemuan, dimana ujung atau

sisi dari salah satu potongan bertemu pada masing-masing mukanya. Pada bagian lebar (sisinya) dibuat takikkan yang berupa alur dimana ujung dari potongan kayu lainnya bisa masuk.Jenis-jenis sambungan beralur adalah sebagai berikut :

a.      Sambungan Beralur Menerus (Through Housing Joint).b.      Sambungan Beralur pada Sudut (The Corner Housing Joint).

Page 15: Bengkel Kayu

c.       Sambungan Beralur tidak Menerus (Stopped Housing Joint).d.      Sambungan Beralur dan Lidah (Tongued Housing Joint).

4.7    Sambungan Pen dan Lubang (Mortise and Tennon Joints).Pada sambungan pen dan lubang bidang sambungannya terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu :

1.      Lubang, bidang berlubang suatu kayu untuk tempat pen.2.      Pen, bagian yang dibentuk sedemikian rupa pada suatu kayu lainnya untuk dimasukkan ke

lubang pada kayu lainnya.Kegunaan utama dari sambungan ini, antara lain :

1.      Hubungan pada rangka ibu pintu dan jendela (kusen)2.      Hubungan pada rangka daun jendela dan pintu3.      Konstruksi pagar atau pekerjaan rangka lainnya seperti rangka dinding dalamnya.4.      Rangka pada pekerjaan furniture dan rak almari.

Jenis dari sambungan pen dan lubang, antara lain :a.       Sambungan pen dan lubang tembus biasa (Common Mortise and Tennon Joint)b.      Sambungan pen dan lubang tersembunyi (Stub Mortise and Tennon Joint)

4.8    Sambungan Kayu/Papan Arah Melebar (Joints used Widening).Kegunaan utama dari kayu/papan yang disambung melebar, adalah sebagai berikut :

a.       Permukaan atas mejab.      Barang-barang furniturec.       Lantaid.      Dinding dan interior lainnya.

Ada 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penyambungan papan ini, adalah sebagai berikut :

1.      Pengikatan2.      Kekuatan3.      Penjajaran/pengaturan arah serat

Macam-macam sambungan papan arah lebar dibedakan menjadi 4 (empat) :1.      Sambungan arah lebar tegak (The Butt Edge Joint).2.      Sambungan arah lebar dengan sekrup (Screwed Butt Edge Joint).3.      Sambungan alur dan lidah (Tongued and Grooved Joint).4.      Sambungan alur dan lidah lepas (The Feathered/Slip Tongued Joint).

Page 16: Bengkel Kayu

BAB VII

PEKERJAAN FINISHING

Yang dimaksud dengan pekerjaan finishing pada pekerjaan kayu adalah untuk membuat suatu benda kerja atau hasil kerja menjadi rapi, indah dan terlindungi dari udara panas, air serta sinar matahari.

Pekerjaan finishing harus dilakukan pada pekerjaan kayu terutama pada benda kerja atau hasil kerja yang berhubungan dengan meubel (furniture) dan komponen bangunan, misal : meja, kursi, lemari, daun jendela, daun pintu dan kusen jendela/pintu. Jenis bahan finishing ada bermacam-macam misalnya : Cat, vernis dan pelitur.

5.1  Tujuan Finishing.Pekerjaan finishing pada kayu mempunyai tujuan sebagai berikut :

a.     Memperindah benda hasil kerjab.    Melindungi benda kerja yang difinishing dari air, udara dan sinar mataharic.     Untuk menarik perhatian benda hasil kerja.

5.2  Finishing Cat.Cat modern mulai digunakan kira-kira tahun 1920-an. Penjelasan paling sederhana

mengenai cat modern adalah campuran zat warna, bahan pengikat dan bahan pelarut. Bahan pengikat (binder) adalah bagian cair dalam cat.

Bahan-bahan pelarut digunakan untuk melarutkan resin atau untuk mengencerkan minyak agar campuran dapat diaplikasikan pada permukaan. Bahan pelarut adalah sari dari minyak petroleum. Ketika kekentalan lapisan cat dipertimbangkan (setebal kertas rokok), cat melakukan proses yang sangat baik untuk melindungi dan memperindah permukaan dimana cat diaplikasikan.Cat akan tetap merupakan pelindung yang ekonomis dan lapisan penghias dan akan digunakan sepanjang mode (fashion) mempengaruhi dunia ini.

Cat adalah cairan berwarna hitam, putih atau berwarna yang berisikan bahan pelarut, zat warna (pigmen) dan bahan pengikat (binder) yang, ketika diaplikasikan pada permukaan, menjadi kering untuk membentuk lapisan tipis (film) yang berkelanjutan.

5.2.1 Jenis-Jenis Cat.Jenis cat yang diproduksi dibedakan menjadi 5 (lima), antara lain :

1.      Cat Otomotif.2.      Cat komponen dua-pack.3.      Cat Industrial.4.      Cat Anti Korosif.5.      Cat Rumah Tangga.

5.2.2  Macam-Macam Cat Rumah Tangga.Jenis-jenis cat untuk rumah tangga adalah cat yang paling lazim diproduksi dan umumnya

dimasukkan ke dalam  2 (dua) kelompok :

1.      Cat Minyak.

Page 17: Bengkel Kayu

Jenis-jenis cat minyak yang tersedia adalah :a.      Primer.

Persyaratan yang harus dimiliki oleh cat primer berbahan dasar minyak adalah kemampuan untuk menembus dan menutupi permukaan dan memberikan daya rekat (adhesion) bagi pelapisan (coat) berikutnya.

 

b.      Sealer.Sealer serupa dengan primer berbahan dasar minyak dan harus menembus permukaan, meninggalkan daya tahan (hold-out) yang cukup dan memberikan daya rekat (adhesion) untuk pelapisan berikutnya. Sealer harus menutupi permukaan.

2.    Undercoat.Oil undercoat dibuat untuk digunakan di atas permukaan yang sudah dilapisi denganprimer atau sudah dicat sebelumnya. Ketika digunakan di atas primer, undercoat akan mengalir dan menempel pada primer. Undercoat akan menambahkan ketebalan lapisan tipis (film) dan membantu pelapisan (coating) berikutnya.

3.    Flat finish.Cat minyak untuk cat akhir rata (flat finish) adalah rata dalam arti bahwa panel memiliki permukaan yang halus. Flat finish juga disebut flat enamel dan harus digunakan secara internal.

4.    Satin finish.Ini adalah satin finish dalam arti bahwa  panel memiliki permukaan yang mengkilap halus.Satin finish, juga disebut satin enamel digunakan sebagai cat akhir. Permukaan perlu dipersiapkan dengan semestinya.

5.    Gloss finish.Cat gloss finish atau gloss enamel finish memiliki permukaan yang halus dengan kualitas tinggi. Ada 2 (dua) jenis gloss finish, yaitu :

a.    Interior Gloss Finish.b.   Eksterior Gloss Finish.

2.      Cat Latex.Cat latex mengandung pigmen (pigment), bahan pengikat (binder), bahan pelarut (solvent), pengering (drier) dan pengembang (extender) sebagai bahan-bahan utama.Keuntungan cat latex adalah :

a.    Masa pengeringan yang lebih singkat,b.    Tidak memiliki bau  yang terlalu menyengat,c.    Mudah diaplikasikan.

Produk-produk yang tersedia dalam kategori cat yang diencerkan dengan air adalah:

Page 18: Bengkel Kayu

a.      Cat Acrylic 100 persen.Binder Acrylic 100 persen umumnya digunakan dalam cat yang memiliki kualitas baik dan daya tahan tinggi.

b.      Cat Vinyl.Cat vinyl umumnya digunakan untuk finish interior yang berkualitas.

c.       Cat Vinyl/Acrylic.Cat vinyl/acrylic dibuat untuk digunakan di bagian dalam dan luar gedung.

d.      Cat Vinyl/Latex.Lapisan cat vinyl/latex adalah kombinasi lainnya yang tersedia.

e.       Cat Latex.Cat latex sudah lebih lama tersedia dibandingkan dengan cat dengan lapisan vinyl danacrylic.

Ada 2 (dua) jenis lapisan cat lainnya yang dibuat dan digunakan dalam cat rumah tangga adalah:1. Sealer Berbahan Dasar Spirtus.Stain sealing coating berbahan dasar spiritus dapat dimasukkan ke dalam 3 (tiga)kelompok, yaitu :

a.    Pigmented Coating berbahan dasar Spirtus.Lapisan cat ini digunakan sebagai penghambat antara stain yang bermasalah dan lapisan yang berikutnya.

b.   Sealer berbahan dasar Vinyl.Lapisan cat ini memiliki sifat-sifat yang sama dengan lapisan cat berbahan dasar spiritus, dan memiliki sifat tambahan yang menguntungkan yaitu tahan air.

c.    Sealer berbahan dasar Shellac.Shellac sealer memiliki daya rekat  yang sangat baik dan kering dengan sangat cepat.2. Universal Coating.Oil-modified acrylic coating artinya bahwa coating terutama terdiri dari acrylic coatingditambahkan dengan persentase minyak yang seimbang.Universal coating memiliki daya fleksibilitas yang tinggi, memiliki daya tahan (hold-out) yang sangat baik dan, karena kandungan minyaknya, memiliki tingkat penetrasi. Kandungan minyak ini memungkinkan cat mengalami pengendapan yang lebih lambat dan mendorong penetrasi.Oil-modified acrylic coating tersedia dalam sistem pengecatan tunggal (mono-painting).

5.3  Sistem Pelapisan.A.      Definisi Sistem Pelapisan.

  Permukaan-permukaan yang berbeda memerlukan sistem pelapisan yang berbeda pula.Kebanyakan permukaan memerlukan primer atau sealer yang diikuti oleh undercoat atau lapisan antara yang kemudian diikuti oleh lapisan akhir (finish coat) atau lapisan penutup (top coat).

Sistem pelapisan ini adalah penting untuk pengecatan. Sistem ini terutama sekali berlaku pada semua cat, dan umumnya untuk cat latex. Contoh sistem pelapisan mudah diperagakan dengan cukup menyapukan kuas yang berisi cat penuh pada sepotong kayu mentah (bare timber).

Page 19: Bengkel Kayu

B.       Penggunaan Primer.Fungsi priming coat adalah untuk memberikan ikatan yang kuat antara permukaan dan

lapisan-lapisan yang berikutnya. Oleh karena itu, primer harus diaplikasikan pada lapisan pertama (first coat) dan berfungsi sebagai sealer.

C.      Penggunaan Undercoat.Undercoat dirancang untuk mengisi urat kayu, memberikan lapisan tipis (film build),

memiliki kualitas pengampelasan yang baik, dan memberikan daya rekat untuk lapisan berikutnya.

Ketika diaplikasikan pada kayu mentah (bare timber), undercoat akan menutupi permukaan karena jenis, ukuran dan jumlah pigment dan binder yang dimilikinya. Praktek  ini tidak boleh digunakan pada kayu bagian luar meskipun dapat digunakan pada kayu bagian dalam.

D.      Penggunaan Cat Akhir.Cat finishing memberikan permukaan yang sifatnya untuk menghias dan juga digunakan

untuk tujuan-tujuan identifikasi. Lapisan finish harus diaplikasikan di atas undercoat yang harus berada dalam kondisi yang baik, tanpa ada bagian-bagian yang lemah, karena ini akan mempengaruhi daya tahan dan kinerja lapisan finish ini.

Sebuah rumah biasanya akan memiliki bagian-bagian permukaan yang dicat. Sebelum mulai mengecat, pertimbangkanlah hal-hal berikut :

1.      Jenis perlindungan apa yang dibutuhkan, misalnya, terhadap acid, garam, karat, alkali, atau jamur.

2.    Apakah air minum akan ditampung.3.    Apakah dekorasi adalah alasan utama untuk pengecatan.

Ada 4 (empat) alasan utama untuk melakukan pengecatan permukaan, yaitu :1.        Perlindungan.

Perlindungan adalah alasan paling penting untuk melakukan pengecatan. Cat melindungi permukaan dengan berfungsi sebagai perintang.Cat adalah perintang ekonomis yang dapat melindungi terhadap hujan, sinar matahari, bahan kimia dan goresan.

a.      Perlindungan Kayu.b.      Perlindungan Masonry.c.       Perlindungan Baja.

2.        Dekorasi.Suatu alasan penting mengapa pengecatan perlu dilakukan adalah untuk pendekorasian atau pendekorasian ulang. Warna dapat menciptakan perasaan senang, tenang, mual dan banyak pengaruh lainnya.Warna yang digunakan untuk mendekorasi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu :

a.    Warna hangat;b.    Warna sejuk;c.    Warna netral.

Page 20: Bengkel Kayu

3.        Identifikasi.Ini adalah alasan penting mengapa perlu mengecat permukaan.Tabel 5.1 Kode warna pada pipa Standar Australia (AS. 1345).

No. Untuk Layanan Warna1. Instalasi air minum Hijau emerald2. Instalasi Udara Biru arctic3. Oli Coklat emas4. Instalasi kebakaran Merah sinyal5. Instalasi uap Abu-abu perak6. Instalasi gas Beige muda7. Instalasi listrik Orange muda8. Instalasi komunikasi Putih

Sistem ini adalah penting untuk mengidentifikasi pipa-pipa secara cepat dan benar untuk perawatan dalam keadaan darurat.

4.        Kemudahan untuk dibersihkan.Adalah perlu dan penting untuk dapat membersihkan permukaan. Permukaan yang tidak dicat sangat sulit dan dalam beberapa kasus tidak mungkin dibersihkan.

5.4  Keselamatan, Kesehatan dan Kebersihan Pekerjaan Pengecatan.Jagalah kebersihan tangan setelah melakukan pekerjaan pengecatan, dengan memperhatikan

beberapa hal, yaitu :1.      Oleskan krim pelindung (barrier cream) pada tangan dan gosoklah dengan baik sebelum

melakukan pengecatan.2.      Hindari kontak dengan mulut Anda apabila tangan terkena cat.3.      Bersihkan cat dari tangan sebelum makan.4.      Biasakan untuk menggunakan bahan pembersih tangan dan krim pelindung pada tangan Anda.5.      Gunakan bahan pembersih tangan dengan menggosokkannya ke seluruh tangan dan keringkan

dengan handuk atau kain lap bersih.6.      Cucilah tangan dengan air bersih.

Pastikan baju terusan (overall) yang berada dalam kondisi yang baik dipakai ketika melakukan pengecatan.

Gunakan alat pelindung yang benar ketika melakukan penyemprotan, pembersihan ataubleaching. Sebelum melakukan penyemprotan harus memperhatikan hal-hal berikut ini :

a.      Ketika melakukan pengecatan dengan penyemprotan, hal yang dianjurkan untuk dilakukan adalah agar tukang cat memakai hood untuk melindungi kepala dan leher dari kelebihan semprotan.

b.      Alat bantu pernafasan harus dipakai ketika melakukan pengecatan dengan penyemprotan.c.       Apabila bekerja di area yang sama dengan tukang penyemprot, membantu memindahkan

perancah atau membersihkan area kerja, topi tukang cat dan masker wajah harus dipakai. 

Page 21: Bengkel Kayu

5.5  Pelitur (Polishing).Pengecatan dengan pelitur model Perancis mungkin dianggap kurang praktis karena model

ini memiliki daya tahan yang kurang baik terhadap panas dan alkohol. Di zaman modern, sebagian besar orang lebih menyukai penggunaan produk laminasi, polyurethane, atau pernis tahan panas, tetapi untuk perabot rumah tangga antik dimana keaslian diperlukan, tidak ada lapisan penutup yang lebih baik daripada pengecatan dengan pelitur model Perancis.

Penggosokan secara terus menerus pada kayu menghasilkan suatu lapisan padat yang menyatu ke dalam urat kayu (grain), sehingga memberikan tingkat keindahan yang sangat luar biasa pada kayu yang tidak dapat diperoleh melalui cara pelapisan akhir (finishing) lain. Pengecetan dengan pelitur model Perancis memberikan hasil akhir yang indah dan cerah yang meningkatkan mutu semua perabot rumah tangga menjadi lebih indah.

5.5.1  Bahan Dasar Pelitur Sirlak (Shellac).Negara-negara di Asia tengah masih merupakan pengolah dan produsen

utama shellac.Shellac adalah lac berbentuk seperti shell yang sudah dimurnikan (refined). Lac adalah cairan yang dikeluarkan dari laccifer lacca, suatu serangga parasit yang hidup di banyak pohon buah. Pohon-pohon tersebut sengaja disebarkan dengan jenis serangga ini untuk mendorong tumbuhnyalac.Pada umumnya, shellac digunakan sebagai :

a.      Pelitur berkualitas unggul;b.      Lapisan pertama penyekatan;c.       Penghalang terhadap bahan-bahan finishing lain yang tertumpah ke dalam kayu;d.      Penutup pada lubang-lubang simpul kayu.

5.5.2 Prinsip Dasar Pengecatan dengan Pelitur.Prinsip-prinsip dasar pengecatan dengan pelitur, adalah :

a.      Kayu harus dari kualitas terbaik dan dipersiapkan dengan baik, bersih, kering, didempul (stopping up) dengan baik dan diamplas sampai halus.

b.      Warna (stain) harus digunakan dengan benar, cepat kering, dan disesuaikan dengan urat kayu.c.       Bahan pengisi (filler) harus sesuai dengan shellac, warnanya cocok, digosok sampai halus,

dibersihkan dan dibiarkan kering semalaman.d.      Larutan shellac dengan kualitas terbaik harus digunakan secara tradisional dengan karet pelitur

yang dibuat dengan benar, dan perhatian yang seksama diberikan saat melakukanskinning-in, bodying-up, stiffening-up dan spiriting-out.5.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Finishing dengan Pelitur.A. Kelebihan finishing dengan pelitur, adalah :

1.     Pengecatan ini dapat memproduksi ulang perabot rumah tangga dengan lapisan akhir/penutup (finish) yang asli berasal dari abad ke-19.

2.    Pengecatan model ini memiliki bentuk yang sangat indah.3.    Cat ini dapat dikikis dan diaplikasikan ulang (yang penting dalam pemulihan bahan-bahan antik

asli).

Page 22: Bengkel Kayu

4.    Pengecatan model ini dapat dilakukan dengan tangan yang hanya membutuhkan beberapa perkakas khusus untuk memungkinkan agar pekerjaan dapat dilaksanakan di mana saja.

5.    Pengecatan model ini dapat memberikan tingkat kepuasan mental dan jasmani yang sangat tinggi.B. Kekurangan finishing dengan pelitur, adalah :

1.     Pengecatan dengan model ini saat ini menjadi sangat mahal karena biaya yang dibutuhkan untuk membayar tenaga kerja yang melaksanakan setiap pekerjaan.

2.    Tidak sesuai lagi dengan beberapa lapisan cat akhir (finish) yang diproduksi di zaman sekarang.3.    Pengecatan dengan model ini memiliki daya tahan yang kurang baik terhadap alkohol dan

permukaan perabotan untuk rumah modern tidak praktis.4.    Pengecatan model ini tidak memiliki daya tahan panas terhadap lak atau urethane modern.

5.5.4 Keselamatan, Kesehatan dan Kebersihan Pekerjaan Pelitur.A. Keselamatan.

Tukang pelitur ini harus memperhatikan peringatan-peringatan  yang diberikan oleh pabrik terhadap produk-produk yang dia gunakan dan memahami sifat-sifat dari masing-masing produk guna memungkinkan agar produk-produk tersebut dapat disimpan dan ditangani dengan aman.

Bahan-bahan mudah terbakar/menyala seperti spiritus (methylated spirits), terpentin dan larutan-larutan lainnya harus disimpan dalam kontainer yang terbuat dari metal dan dijauhkan dari sumber-sumber panas.

Bahan-bahan yang bersifat korosif seperti peroksida (peroxide) dan asam sulfur (sulphuric acid) harus disimpan dalam kontainer gelas yang telah diberi label dengan jelas.

Bahan-bahan beracun seperti asam oksalik (oxalic acid) dan amoniak harus disimpan dalam kontainer yang telah diberi label d engan jelas dan dijauhkan dari jangkauan anak-anak.

Kain goni (hessian) atau kain lap yang digunakan dengan bahan-bahan berbahaya harus dibuang dengan cara yang benar.

Bengkel kerja (workshop) harus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang mungkin terjadi.

B. Kebersihan.Untuk membersihkan tangan Anda :

1.     Gunakan kain lap, lipatlah menjadi bantalan (pad) dan tambahkan cairan pelarut yang sesuai dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.Cairan pelarut yang digunakan bervariasi sesuai dengan tingkat pekerjaan pelitur yang dilaksanakan.

2.     Lanjutkan dengan menyeka kedua tangan Anda dengan menggunakan kain lap sampai seluruh sisa kotoran bersih semuanya.

3.     Bilaslah tangan Anda dengan sabun dan air segera.Pembilasan dengan sabun dan air harus dilakukan setelah pembersihan dengan cairan pelarut karena cairan pelarut berbahan dasar spiritus dapat merusak kulit.

4.     Keringkan tangan secara menyeluruh dan kemudian gunakan krim tangan atau krim kulit, dengan memijatnya kepada seluruh telapak tangan dan tangan. 

Page 23: Bengkel Kayu

5.     Selalu gunakan sarung tangan pelindung ketika Anda melaksanakan pekerjaan kayu dengan cairan pelarut spiritus atau larutan asam (acid solution).

 

C.  Perkakas. Perkakas-perkakas yang diperlukan untuk mempersiapkan pekerjaan pelitur adalah :

1.     Pallete knife yang digunakan untuk mengaduk larutan;2.      Putty knife yang digunakan untuk mengaplikasikan stopping dan  filler;

3.      Polisher’s quirk, yaitu sepotong kayu (dowel) yang ditajamkan untuk digunakan membersihkan atau memelitur bagian-bagian sudut yang tertutup;

4.      Berbagai macam ampelasTabel 5.2 Klasifikasi (grade) kertas ampelas.

Klasifikasi (Grade) Uraian kerja100 Pengampelasan setelah membersihkan

torehan dan goresan yang dalam.120 - 180 Pengampelasan – persiapan untuk pewarnaan

(staining).180 Stopping – pengampelasan halus.240 Pengampelasan setelah pelapisan (coating).400 Pengampelasan diantara skinning-

in dan bodying-up.1000 Pengampelasan dalam tahap-tahap finishing.

5.      Berbagai jenis zat pelarut;6.      Berbagai jenis sikat;-          mop brush-          blender brush-          pencil brush.

Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pengecatan dengan pelitur adalah :a.      skinning-in rubbersb.      boddying-up rubbersc.       larutan shellacd.      fillere.       terpentin mineralf.       amoniak 880g.      acetoneh.      raw linseed oil

i.        stiffening-up rubberj.        open weave clothk.      stainl.        methylated spirit (murni)m.    oxalic acid powdern.      peroxide 100 volo.      lacquer puttyp.      cotton wool

5.6  Persiapan Pekerjaan Pelitur.Untuk mendapatkan hasil pekerjaan pelitur yang baik harus melalui beberapa tahapan,

sebagai berikut :A.      Tahap Pendempulan.

Page 24: Bengkel Kayu

Stopping up adalah proses mengisi lubang-lubang dan retakan-retakan kecil dalam kayu. Tukang pelitur pada masa sekarang memiliki berbagai macam bahan yang efektif dan mudah untuk digunakan, termasuk :A.1 Dempul berbahan dasar pernis (lacquer-based putty).

A.2 Dempul fibreglass.Pendempulan dengan fibreglass adalah campuran dua bagian (two-pot mixture) yang

mengering dengan sangat cepat. A.3 Button Shellac.

 

B.       Tahap Pengampelasan.

1.      Selalu ampelas mengikuti arah urat kayu.2.      Hindari menekan secara berlebihan.3.      Hindari mengampelas yang membuat bagian pinggir dan sudut menjadi terkikis terlalu dalam

(rounding).4.      Setelah selesai dengan pengampelasan, debu pada kayu harus dibersihkan sampai bersih dengan

kuas.

C.      Tahap Pemberian Warna.Tujuan staining dalam proses pelapisan dengan pelitur adalah untuk memberikan hasil

akhir dengan warna yang merata, sehingga menonjolkan dan memperlihatkan keindahan alami kayu. Tukang pelitur sering mendengar atau membaca mengenai stain. Stain tradisional terdiri dari :

1.      Sudan stain2.      Oil stain3.      Art oil4.      Nigrosine

5.      Coomarssic6.      Polar stain7.      Spirit atau alcohol stain8.      Waxoline

Tabel 5.3 Macam-macam Stain yang digunakan.Bahan Bahan Bahan Waktu Dampak

Page 25: Bengkel Kayu

Jenis stain pewarna Pengikat (Binder)

Pengurang (Reducer)

pengeringan (jam)

terhadap serat kayu

Celupan (atau bahan pelarut) ‘NGR’

Minyak

Diberi zat pewarna

Air (lama)

Air (baru)

Pernis (lacquer)

Celupan

Zat pewarna

Zat pewarna

Celupan asam (Acid dye)

Celupan asam baru (yang sudah dipatenkan)

Zat pewarna

Tidak ada

Minyak linseed

Polyurethane

Tidak ada

Tidak ada

Nitro-cellulose

Bahan pelarut khusus

Terpentin mineral

Terpentin mineral

Air

Air dan bahan pelarut

Lacquer thinner

0.08

6-24

4

6-24

1

0.25

Tidak meningkatkan urat kayu

Tidak meningkatkan urat kayu

Tidak meningkatkan urat kayuMeningkatkan sebagian besar urat kayu

Sedikit meningkatkan urat kayu

Tidak meningkatkan urat kayu

1.      Stain berbahan dasar zat pewarna (pigment-based stain) memiliki sifat-sifat berikut :a.  memiliki daya tahan kimia yang sangat baikb.  memiliki kualitas warna yang terang

2.      Stain berbahan dasar celupan (dye-based stain) memiliki sifat-sifat berikut :a.  memiliki penetrasi yang sangat baikb.  memiliki daya tahan kimia yang baik

3.      Untuk hasil akhir warna stain yang lebih muda, segera seka stain dengan kain lap yang sudah dibasahi dengan bahan pelarut yang sesuai.

4.   Untuk hasil akhir warna stain yang lebih tua, ulangi pelapisan dengan dua kali lapisan stain.a.  spirit stain dapat digelapkan dengan menggunakan lapisan berulang-ulang.b.  Penggunaan stain berbahan dasar air (water stain) secara berulang-ulang tidak akan

menggelapkan warna stain; lapisan secara berulang-ulang pada oil stain akan menggelapkan pada tingkat yang sangat sedikit.

D.      Pengisian dengan Filler.Tabel 5.4 Macam-macam Filler Pelitur.

Page 26: Bengkel Kayu

Filler Bahan dasar kimia Bahan pelarut Bahan campuranOne-pot plastic filler

Filler kayu berbahan dasar minyak

Polisher’s own filler

Filler abad ke-19

Minyak polyurethane

Raw linseed oil

Gold size (3 bagian) raw linseed oil (2 bagian) terpentin murni (1 bagian)

Gold size methylated spirit

Terpentin mineral

Terpentin

Terpentin

Methylated spirit dan air

Silika dan zat warna tanah

Silika dan zat warna tanah

Silika dan zat warna tanah

Plester Paris dan zat warna tanah

E.       Pelapisan (Coating). Berikut adalah langkah-langkahnya :

1.      Pemeriksaan permukaan;2.      Pembersihan filler yang masih tersisa;3.      Melapisi permukaan dengan pelitur.

Lapisan pelitur digunakan untuk menutupi permukaan kayu yang sudah diisi dengan filler.

E.1 Inspeksi dan Pembersihan.a.  Periksa apakah terdapat serpihan-serpihan filler di bagian-bagian pinggir.

b. Haluskan permukaan dengan menggunakan ampelas grade 240, untuk  membersihkan partikel-partikel filler yang terlepas.

c.  Bersihkan dengan lap kain seluruh permukaan sampai bersih dari debu dan partikel-partikel.

E.2 Aplikasi.Lapisan pelitur diaplikasikan menggunakan mop brush yang memiliki bulu-bulu halus.

a.       Isilah mop brush dengan pelitur sampai penuh tapi jangan sampai menetes.b.      Gunakan pelitur dalam lapisan yang tipis, dengan gerakan menyapu sejajar dengan urat kayu.

Isilah kembali mop brush sesering mungkin untuk memastikan lapisan pelitur disapukan secara merata.

c.       Apabila muncul gelembung-gelembung dalam lapisan yang basah, gelembung-gelembung tersebut harus segera dipecahkan dengan ujung bulu kuas yang kering.

d.      Biarkan lapisan pelitur pertama mengering dan kemudian haluskan permukaan dengan kertas ampelas grade 320. Setelah permukaan kayu disapu dengan kuas, permukaan akan sedikit kasar sehingga penghalusan adalah bagian pekerjaan yang paling penting.

F.       Persiapan Pelitur dengan Shellac.

.

Page 27: Bengkel Kayu

Seorang tukang pelitur yang belum berpengalaman dianjurkan untuk mulai dengan membuat pelitur dengan campuran yang encer.Campuran yang encer lebih mudah digunakan dan terdapat sedikit kemungkinan terbentuknya benjolan-benjolan atau tanda-tanda. Juga, campuran pelitur yang encer paling baik bagi pemula untuk belajar merasakan kontak rubber pada permukaan kayu.Tabel 5.5 Campuran Pelitur yang Normal.

Jenis Shellac (gram) Methylated spirit murni (liter)Campuran umum 175 1Tukang pelitur yang berpengalaman

150 – 200 1

Tukang pelitur pemula 120-150 1

F.1 Tahap Pencampuran.1. Pilihlah plastik atau wadah dari gelas untuk menampung jumlah pelitur yang

dibutuhkan.Catatan : Jangan pernah menggunakan wadah dari logam untuk mencampur atau menyimpan pelitur shellac.

2.      Apabila serpihan-serpihan shellac dalam ukuran yang besar atau dalam bentuk balok, pecahkan menjadi potongan-potongan kecil, tempatkan 175 gram shellac di dalam wadah dan tambahkan 1 liter methylated spirit.

3.      Aduklah secara teratur sampai shellac benar-benar larut. (Ini mungkin memerlukan waktu kira-kira satu jam).

4.    Pelitur siap untuk digunakan ketika serpihan-serpihan sudah benar-benar dalam keadaan larut.F.2 Metode Alternatif Pencampuran :

1.    Pilihlah wadah dengan ukuran yang sesuai untuk menampung pelitur.2.    Isilah wadah dengan serpihan-serpihan shellac setengah penuh.3.    Tuangkan methylated spirit pada serpihan-serpihan shellac sampai serpihan-serpihan tersebut

ditutupi dengan cairan setinggi 2 cm.4.    Aduk-aduklah campuran sampai semua serpihan menjadi larut. Tukang pelitur sering kali

membiarkan campuran satu malam sebelum digunakan.5.    Cairkan  methylated spirit sampai diperoleh kekuangan yang diinginkan.

Tambahkan sedikit zat pelarut sekali waktu dan aduklah sampai rata agar memiliki konsistensi yang baik di seluruh campuran.

F.3 Tahap Penyimpanan.Simpanlah pelitur shellac dalam wadah yang terbuat dari gelas atau batu. Shellac ini harus disimpan di lokasi yang sejuk dan gelap  karena cuaca panas dan terang dapat merusak sejumlah sifat dari shellac.

F.4 Tahap Pemolesan Pelitur.Rubber akan perlu diisi ulang sebelum digunakan pada permukaan kayu.A.    Mengisi Rubber :

B.     Memegang dan Menggerakkan Rubber.Keterampilan memegang dan menggerakkan rubber dipelajari melalui praktek dan pengalaman. Pokok-pokok penting yang perlu diingat ketika menggerakkan rubber :

1.     Permukaan rubber untuk memelitur harus rata dan bebas dari kerutan-kerutan.

Page 28: Bengkel Kayu

2.     Dua jari dan ibu jari mengontrol ‘toe’.3.     Bagian badan rubber (‘ankle’) harus berada dalam telapak tangan sehingga tekanan yang kuat

dan rata dapat dilakukan terhadap seluruh permukaan yang rata.4.     Gerakan-gerakan harus cepat, kuat dan melingkar dalam pola-pola lingkaran, huruf delapan

Arab, lempeng tembaga huruf e, oval, huruf u dan bentuk ular di sepanjang urat kayu.5.      gerakan-gerakan rubber terdiri dari kira-kira 80% lingkaran dan campuran dari gerakan-

gerakan  lainnya untuk gerakan sisanya.6.     jangan berhenti menggerakkan rubber pada permukaan.7.     perubahan-perubahan dalam gerakan menghindari terbentuknya tanda-tanda rubberyang akan

muncul apabila hanya satu gerakan saja digunakan.