Kua Ppas Tahun 2010

download Kua Ppas Tahun 2010

of 18

description

sdfg

Transcript of Kua Ppas Tahun 2010

KUA PPAS TAHUN 2010Sabtu, 27 Maret 2010 13:23 | | |

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Penyusunan KUAPerencanaan pembangunan tahunan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010, tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 9.a. Tahun 2009 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2010 yang didalamnya memuat arah dan strategi dalam rangka mewujudkan peningkatan, kesinambungan dan penyelesaian masalah-masalah serta target-target kebijakan dan program yang telah dirancang dalam RPJMD 2005 2010. Berdasarkan ketentuan pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, Kebijakan Umum APBD (KUA) merupakan dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode satu tahun. Selanjutnya didalam pasal 84 Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, rancangan KUA memuat target pencapaian kinerja yang terukur dari program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah yang disertai proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang mendasarinya.1.2. TujuanTujuan disusunnya KUA Tahun 2010 adalah tersedianya dokumen Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan RAPBD Tahun Anggaran 2010. 1.3. Strategi dan Prioritas Pembangunan DaerahStrategi pembangunan daerah merupakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah, yang didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2005-2010, Peraturan Bupati Lombok Tengah nomor 9.a. Tahun 2009 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010.Prioritas Pembangunan Tahun Anggaran 2010 meliputi :1. Revitalisasi pertanian dan perdesaan serta pengembangan pariwisata; 2. Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih berkualitas; 3. Perbaikan dan peningkatan infrastruktur; 4. Pengurangan kemiskinan serta perluasan lapangan kerja; 5. Peningkatan ketertiban dan keamanan; 6. Pelestarian lingkungan hidup; 7. Peningkatan kapasitas aparatur dan pemberdayaan masyarakat.Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD Kabupaten Lombok Tengah Tahun Anggaran 2010 merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan prioritas yang telah ditetapkan tersebut.1.4. Dasar Hukum1. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;2. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.3. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;4. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;5. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.6. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;8. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2008 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2009;9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010;11. Peraturan Bupati Nomor 9.a Tahun 2009 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010.BAB IIKERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH Kerangka ekonomi makro daerah merupakan garis-garis besar gambaran ekonomi daerah yang menjelaskan perkembangan dan perubahan ekonomi beserta faktor-faktor yang mempengaruhi dan ikutannya yang di-indikasikan dengan pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan tingkatan kesejahteraan.2.1. Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah Kerangka ekonomi makro Kabupaten Lombok Tengah digambarkan dengan indikator yang meliputi :1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan variabel Pendidikan menggunakan prosentase melek huruf dan rata-rata lama sekolah dengan mempergunakan satuan tahun. Untuk variabel kesehatan menggunakan angka harapan hidup dengan mempergunakan satuan tahun. Sedangkan variabel pendapatan mempergunakan indeks daya beli yang didasarkan atas rata-rata pengeluaran riil per kapita dengan mempergunakan satuan mata uang rupiah.2. Laju Pertumbuhan penduduk yang dinyatakan dengan prosentase.3. Jumlah penduduk miskin berdasarkan jiwa yang dinyatakan dengan prosentase.4. Jumlah pengangguran terbuka yang dinyatakan dengan satuan prosentase terhadap angkatan kerja.5. Pertumbuhan ekonomi yang dinyatakan dengan prosentase dengan varibel : prosentase konsumsi yang meliputi konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah; investasi dan selisih ekspor impor.6. PDRB yang didasarkan Atas Harga Konstan.Perkembangan indikator ekonomi Kabupaten Lombok Tengah empat tahun terakhir memberikan gambaran dan informasi tentang perubahan atas makro ekonomi daerah dengan batasan tahun dimulai dari tahun 2005, 2006,2007 dan 2008. Perkembangan yang terjadi pada tahun 2009 belum dapat disajikan sebagai bahan untuk menyusun proyeksi tahun 2010 mengingat ketersediaan data perkembangan tahun 2009 masih berjalan. Adapun perkembangan dan informasi perkembangan indikator makro pembangunan daerah sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1.Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Lombok TengahTahun 2005 s.d. 2008NOINDIKATORPENCAPAIAN

2005200620072008

1IPM **)57,9058,5059,0259,66

2Indeks Pendidikan59,1859,1959,3059,33

Angka Melek Huruf (%)71,1171,1271,1271,16

Rata-rata Lama Sekolah (tahun)5,305,305,355,35

3Indeks Kesehatan56,1757,3358,0358,73

Angka Harapan Hidup (tahun)58,7159,4059,8260,24

4Indeks Daya Beli58,3158,9759,7160,91

Rata2 Pengeluaran Riil Perkapita ( Rp 000)612,30614,89618,36623,57

5Laju Pertumbuhan Penduduk (%)1,510,460,671,54

6Penduduk Miskin (%)26,5227,9825,7422,32

7Pengangguran (%)6,486,806,495,57

8Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)4,305,094,716,96

9Realisasi Investasi ----

PMDN (000.000)292.658,9345.458,9345.458,9

PMA (US$ 000)24.673326.1731.001.073

Sumber : BPS Provinsi NTB BPS Kabupaten Lombok TengahCatatan: Pencapaian Indikator Makro Tahun 2009 masih dalam proses penyusunan.2.2. Rencana Target Ekonomi Makro Pada Tahun 2010 Penyusunan target ekonomi makro Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010, merupakan proyeksi yang didasarkan atas trend capaian makro ekonomi tahun sebelumnya serta perkiraan belanja pemerintah baik melalui APBN yang meliputi dana dekosentrasi, dana tugas pembantuan, Hibah dan juga belanja dari APBD pada masing-masing variabel indikator ekonomi makro tersebut. Adapun proyeksi target perkembangan ekonomi makro kabupaten Lombok Tengah Tahun Anggaran 2010 sebagaimana tabel 2.2.Tabel 2.2.Proyeksi Indikator Makro Pembangunan Lombok Tengah Tahun 2010NOINDIKATORPENCAPAIAN dan PROYEKSI

20052006200720082010

1IPM **)57,9058,5059,0259,6661,43

2Indeks Pendidikan59,1859,1959,3059,3360,77

Angka Melek Huruf (%)71,1171,1271,1271,1672,16

Rata-rata Lama Sekolah (tahun)5,305,305,355,355,80

3Indeks Kesehatan56,1757,3358,0358,7360,57

Angka Harapan Hidup (tahun)58,7159,4059,8260,2461,34

4Indeks Daya Beli58,3158,9759,7160,9162,96

Rata2 Pengeluaran Riil Perkapita ( Rp 000)612,30614,89618,36623,57629,30

5Laju Pertumbuhan Penduduk (%)1,510,460,671,541,10

: 6Penduduk Miskin (%)26,5227,9825,7422,3221,10

7Pengangguran (%)6,486,806,495,575,10

8Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)4,305,094,716,964,3

9Realisasi Investasi:-----

PMDN (000.000)292.658,9345.458,9345.458,9350.000,0

PMA (US$ 000)24.673326.1731.001.0731.001.073

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Tengah.Trend Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan indikator dampak kualitas sumber daya manusia sampai dengan tahun 2008 menunjukkan adanya perbaikan yang cukup signifikan. Proyeksi IPM Tahun 2010 diaharapkan 61,43 dengan perkiraan pengeluaran pemerintah yang akan dibelanjakan pada masing-masing variable sebagai berikut:1. Untuk Pendidikan dengan indikator Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS), belanja pemerintah di tahun 2010 sebesar Rp. 412.301.553.288,00- yang meliputi ;a. Belanja pemerintah pusat melalui APBN (dekosentrasi dan TP) sebesar Rp.23.064.000.000,00, yang meliputi Dana BOS,Sharing PAUD dan Dana untuk sertifikasi guru.b. Belanja pemerintah provinsi sebesar Rp. 15.000.000.000,00- merupakan dana pendidikan siswa miskin. c. Belanja Pemerintah Daerah melalui APBD sebesar Rp. 90.034.027.835 untuk penanganan program dan sebesar Rp. 284.203.525.453,04.- untuk gaji dan tunjangan serta tambahan penghasilan guru.2. Untuk Kesehatan dengan indikator Angka Harapan Hidup (AHH), dan Usia Harapan Hidup (UHH), perkiraan pengeluaran pemerintah tahun 2010 sebesar Rp. 98.324.670.508,00- yang meliputi ;a. Belanja pemerintah pusat melalui APBN (dekosentrasi dan TP) sebesar Rp.23.602.897.310, yang merupakan dana Jamkesmas..b. Belanja pemerintah provinsi sebesar Rp. 1.500.000.000,00- merupakan berupa dana kesehatan masyarakat miskin. c. Belanja Pemerintah Daerah melalui APBD sebesar Rp. 44.262.328.800 untuk penanganan program dan sebesar Rp. 38.959.444.398,51.- untuk gaji dan tunjangan serta tambahan penghasilan dokter.3. Untuk Daya Beli (IDB) dengan indikator; pengeluaran riil, pertumbuhan ekonomi, investasi, penyerapan tenaga kerja,pertumbuhan penduduk serta pengentasan kemiskinan, merupakan variabel yang dinamis dan sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal Lombok Tengah, seperti kebijakan fiskal, moneter dan kenaikan harga BBM. Namun untuk perkiraan pengeluaran pemerintah tahun 2010 meliputi :a. Belanja pemerintah pusat melalui APBN (dekosentrasi dan TP) sebesar Rp.156.300.841.105, yang merupakan dana PNPM Mandiri Pedesaan dan perkotaan, P2KP, P2SPP, PAKET, Raskin, dana TP pada SKPD.b. Belanja Pemerintah Daerah melalui APBD sebesar Rp. 39.065.934.437.00-Untuk pencapaian prioritas pembangunan pada Tahun 2010 dilakukan intervensi dengan pengalokasian belanja pada masing-masing prioritas sebagai berikut:1. Revitalisasi pertanian dan perdesaan serta pengembangan pariwisata; 1.1. Bantuan Keuangan kpd Pemerintah Desa Rp.18.606.985.176,111.2. DAK pertanian Rp. 4.217.510.0001.3. DAK kehutanan Rp. 1.057.650.0001.4. DAK perikanan Rp. 2.978.140.0001.5. DAK prasarana pedesaan Rp. 1.084.600.0001.6. Pendampingan PUAP Rp. 650.000.0001.7. Sinergisitas BIL Rp. 1.000.000.0001.8. Lanjutan Pembangunan Wisma Rp. 7.500.000.0002. Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih berkualitas; 2.1. Pengelolaan JAMKESMAS Rp. 24.625.109.4912.2. DAK Bidang Kesehatan Dasar Rp. 7.327.320.0002.3. DAK Bidang Kesehatan Rujukan Rp. 2.024.660.0002.4. DAK Bidang Air Minum Rp. 1.017.500.0002.5. DAK Bidang Sanitasi Rp. 993.740.0002.6. DAK Bidang KB Rp. 1.060.180.000 2.7. DAK Bidang Pendidikan Rp. 35.574.660.0002.8. Beasiswa Siswa Miskin Rp. 16.014.520.0002.9. Pendampingan PPAUD Rp. 415.985.0003. Peningkatan ketertiban dan keamanan; 3.1. Hibah TMMD Rp. 75.000.0003.2. Peningkatan keamanan lingkungan Rp. 1.522.710.0003.3. Trantib Pamong Praja Rp. 3.488.812.0004. Pengurangan kemiskinan serta perluasan lapangan kerja:4.1.Pendampingan PNPM Mandiri Perdesaan Rp. 6.350.000.0004.2.Pendampingan PNPM Mandiri Perkotaan Rp. 1.960.000.0004.3.Pendampingan Raskin Rp. 625.000.0004.4.Peningkatan kualitas tenaga kerja Rp. 509.614.7504.5.Peningkatan kesempatan kerja Rp. 404.121.0005. Perbaikan dan peningkatan infrastruktur:5.1. Rehabilitasi/pemelihran jalan jembatan Rp. 6.254.282.0805.2. Pembangunan jalan dan jembatan Rp. 1.242.190.5005.3. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rp. 4.734.462.5405.4. Fasilitasi dan pengembangan perumahanRp. 4.228.291.1726. Pelestarian lingkungan hidup:6.1. Pengelolaan persampahan Rp. 609.234.1176.2. Pengendalian Polusi/pencemaran LH Rp. 122.098.5106.3. Pengelolaan RTH Rp. 244.590.0007. Peningkatan kapasitas aparatur dan pemberdayaan masyarakat:7.1. Peningkatan kapasitas yang berkelanjutan untuk desentralisasi Rp. 900.000.0007.2. Peningkatan kapasitas smber daya aparatur Rp. 226.000.000BAB IIIASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RAPBD TA. 2010Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010 memperhatikan juga berbagai kondisi, baik lokal maupun nasional, yang diperkirakan akan mempengaruhi besaran APBD Kabupaten Lombok Tengah 2010. Kondisi tersebut akan menjadi asumsi yang mendasari penetapan APBD Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010.3.1. Asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA. 2010Asumsi makro penyusunan RAPBN Tahun 2010 merupakan kondisi eksternal Lombok Tengah yang akan mempengaruhi KUA Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010. Adapun asumsi-asumsi makro tersebut adalah :1. Pertumbuhan Ekonomi Nasional, sebesar 4 5%. 2. Laju inflasi diperkirakan 3,5 4,5%.3. Harga minyak dunia diasumsikan sebesar 70 80 dolar AS per barel;4. Produksi minyak dalam negeri diperkirakan sebesar 950 970 juta barel per hari. 5. Nilai tukar rupiah diasumsikan berada pada kisaran Rp. 9.500,00 Rp.10.500,00 per dolar AS. Selanjutnya asumsi dasar makro ekonomi Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010 didasarkan atas indikator :1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2010 sebesar 1.932.222.883.466,93.-2. Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 sebesar 5,50 %.3. Laju inflasi diperkirakan sebesar 5,2 %4. Suku Bunga Deposito proyeksi rentang 8 % - 11,5 %.5. Harga minyak tanah eceran setempat (HET) Rp. 4.000. Rp. 6.000.- per liter.BAB IVKEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH4.1. Pendapatan DaerahPendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana lancar dan merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran. 4.1.1. Kebijakan perencanaan Pendapatan Daerah yang akan dilakukan pada tahun anggaran 2010Kebijakan perencanaan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2010 meliputi :1. Melanjutkan dan meningkatkan strategi dan sasaran upaya optimalisasi target-target Pendapatan baik pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang syah. 2. Mengintensifkan dan mengembangkan langkah-langkah yang difokuskan pada upaya konsultasi dan koordinasi serta rekonsiliasi data-data potensi pendapatan daerah dengan Departemen terkait, terutama potensi yang berkaitan dengan Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak yang menjadi bagian dari Dana Perimbangan.3. Melakukan langkah-langkah rekonsiliasi data dan pemetaan potensi terkait dengan dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi.4. Meningkatkan upaya-upaya proaktif untuk mendapatkan porsi alokasi dana seperti; dana stimulus fiskal,dana penyesuaian, dana insentif daerah serta dana-dana yang bersifat bantuan Keuangan baik dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Propinsi. 5. Melakukan penyusunan anggaran kas pendapatan yang lebih realistis dalam rangka mengatur likuiditas kas daerah sehingga tercipta penyediaan dana yang berkesinambungan dalam tahun anggaran berjalan.4.1.2. Upaya-upaya pemerintah daerah dalam mencapai targetRencana upaya yang dilakukan untuk pencapaian target pendapatan tersebut adalah :a. Pendapatan Asli Daerah1. Meningkatkan kesadaran wajib pajak dan retribusi untuk membayar kewajiban pajak dan retribusinya dengan menerapkan kebijakan sangsi (punishment) dan imbalan (reward) secara konsisten dan berkelanjutan.2. Melakukan pembenahan dalam pemungutan PAD terutama penatausahaan dan pengadministrasian serta menerapkan audit juru pungut secara berkala.3. mengoptimalkan operasionalisasi aset-aset daerah yang potensial menjadi sumber pendapatan daerah.4. Merancang sistem berbasis tehnologi informasi dalam pemrosesan data dan potensi PAD.5. Melakukan revisi terhadap Perda pajak dan retribusi yang tidak relevan lagi.b. Dana PerimbanganUpaya dalam pencapaian target dana perimbangan meliputi:1. Melakukan penyusunan database potensi daerah yang berkaitan dengan wajib pajak PBB,BPHTB, dan WPOPDN untuk PPh 21,25 dan pasal 29 dengan melakukan koordinasi secara intensif dengan lembaga terkait seperti Kantor Pelayanan PBB dan Kantor Pelayanan Pajak.2. Melakukan langkah-langkah koordinatif dengan departemen tehnis dan pemerintah provinsi terkait dengan pembagian atas alokasi dana Bagi Hasil Bukan Pajak seperti; Bagi Hasil Pertambangan Umum (royalty), landrent dan bagi hasil perikanan.3. Meningkatkan peran pengendalian dan monev atas proses waktu pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang bersumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) agar penyaluran dananya dapat tepat waktu.C. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang SyahUpaya pencapaian realisasi Lain-lain pendapatan Daerah Yang Syah meliputi :1. Menyusun database potensi daerah yang berkaitan dengan kendaraan bermotor dengan domisili di Kabupaten Lombok Tengah untuk menetapkan bagian daerah bagai hasil PKB,BBNKB dan PBBKB.2. Melakukan langkah-langkah koordinatif dengan Kantor Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (KPPRD) untuk melakukan sweping atas kendaraan bermotor yang mengalami tunggakan.3. Melakukan inventarisasi ijin pemakaian air bawah tanah dan atas permukaan sebagai dasar alokasi bagi hasil pajak pemakaian air bawah tanah dan atas permukaan.4. Melakukan rekonsiliasi data siswa miskin.4.2. Belanja DaerahPenyusunan Belanja Daerah di Tahun 2010 tetap berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil (outcome) dari input yang direncanakan.4.2.1. Kebijakan Terkait dengan Perencanaan Belanja DaerahBelanja Daerah Tahun 2010 diarahkan untuk menjalankan kewenangan daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan pemerintahan,Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota serta juga diarahkan untuk penanganan urusan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi.Belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk memeliharai dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat seperti; peningkatan pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, serta perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur.Belanja daerah secara akun penganggaran terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak terkait langsung dengan kegiatan yang dilaksanakan dan sukar diukur dengan capaian prestasi kerja yang ditetapkan, adapun yang termasuk dalam belanja tidak langsung adalah belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga.Belanja langsung adalah belanja yang terkait langsung dengan pelaksanaan kegiatan dan dapat diukur dengan capaian prestasi kerja yang telah ditetapkan. Kelompok belanja langsung ini terdiri dari jenis belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal.Kebijakan Belanja secara umum disusun dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :1. Penetapan pagu indikatif untuk setiap program dan kegiatan serta pagu SKPD dilakukan dengan berpedoman pada RKPD Tahun 2010 dengan penajaman prioritas pembangunan serta mendalami sinergisitas dan singkronisasi program dengan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.2. Penetapan besaran pagu belanja gaji dilakukan berdasarkan jumlah realisasi tahun sebelumnya dengan pembagian acress 1 % secara proporsional.3. Penetapan lokasi kegiatan disusun atas rumusan Musrenbang dan RKPD dengan tetap mempertimbangkan asas keadilan dan proporsionalitas.4.2.2. Kebijakan Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, bantuan Sosial, Bantuan Keuangan dan Belanja Tak Terduga4.2.2.1. Belanja PegawaiPenyediaan belanja pegawai diarahkan dalam rangka penyediaan dana selama 13 bulan untuk pembayaran gaji dan tunjangan PNSD termasuk rencana kenaikan gaji sebesar 5 persen, pembayaran gaji Kepala Daerah, Penghasilan DPRD, yang dianggarkan selama 13 bulan dengan tetap menyediakan acress sebesar 1 persen dalam rangka mengantisipasi adanya kenaikan pangkat, gaji berkala, tunjangan keluarga, mutasi dan penerimaan CPNSD. Terkait dengan penyediaan Tambahan Penghasilan, ditahun 2010 dianggarkan hanya untuk sopir, guru SD,guru TK, Dokter Spesialis dan ajudan Bupati dan Wakil Bupati, dengan besaran ditetapkan dengan Peraturan Bupati.Dalam rangka optimalisasi pajak daerah dianggarkan biaya pemungutan pajak daerah dengan besaran jumlah di batasi paling tinggi 5% dari target penerimaan pajak daerah tahun anggaran 2010. 4.2.2.2. SubsidiKebijakan penganggaran belanja subsidi di tahun 2010 tidak menjadi bagian dari rencana kerja pemerintah daerah sehingga tidak disediakan anggarannnya. 4.2.2.3. HibahKebijakan belanja Hibah diarahkan secara prioritas untuk mendukung pembiayaan penyelenggaraan PILKADA Kabupaten Lombok Tengah tahun 2010 beserta pengamanannya, serta juga diarahkan untuk sinergisitas penguatan partisipasi masyarakat melalui program TMMD, sinergisitas pelayanan kesehatan melalui BPSPJKM, Pembinaan olah raga melalui KONI serta peningkatan peran perempuan dalam pembangunan melalui program PKK.Penetapan besaran Hibah dilakukan secara selektif dan rasional dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. 4.2.2.1. Bantuan SosialPenyediaan anggaran Bantuan Sosial diarahkan secara prioritas untuk pelaksanaan urusan bersama seperti : PNPM Mandiri Pedesaan dan perkotaan, program P2KP, PAKET dan sharing pendidikan gratis. Bantuan sosial juga diarahkan untuk penyaluran dana Jamkesmas, menunjang pengutan partisipasi masyarakat dengan bantuan sosial keagamaan, sarana peribadatan, serta pembinaan organisasi kemasyarakatan dan organisasi profesi.Dalam penetapan besaran bantuannya diupayakan sejalan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2010.4.2.2.4. Belanja Tak TerdugaPenyediaan anggaran belanja tidak terduga diarahkan untuk antisipasi kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat di prediksi, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah, serta tidak biasa/tanggap darurat. 4.2.3. Isu dan Masalah Pokok yang harus ditanganiIsu-isu dan masalah pokok yang harus ditangani pada tahun 2010, meliputi isu dan masalah pokok bidang pendidikan antara lain angka melek huruf yang prosentasenya masih pada kisaran 71,2 persen, rata-rata lama sekolah masih 5,4 tahun, dan sarana pendidikan yang masih belum memadai, isu dan masalah bidang kesehatan meliputi : angka harapan hidup yang masih rata-rata 60 tahun dan dibawah rata-rata nasional, dan isu dan masalah pokok pada bidang infrastruktur, terutama infrastruktur jalan, irigasi, sanitasi, air minum serta infrastruktur perdesaan yang masih minim.4.2.4. Kebijakan belanja berdasarkan urusan wajib dan pilihan .Kebijakan belanja daerah berdasarkan kewenangan wajib dan pilihan dituangkan dalam pengelompokan bidang untuk mempermudah didalam pengukuran capaian prioritas sebagaimana di tetapkan dalam RKPD Tahun 2010, dengan perincian sebagai berikut :A. Bidang Ekonomi Terkait Pengembangan Agrobisnis1. Peningkatan dukungan infrastruktur khususnya jalan dan irigasi;2. Revitalisasi pendampingan oleh penyuluh pertanian ;3. Penguatan Kelembagaan Petani;4. Pengolahan Hasil Pasca Panen;5. Pengembangan Kemitraan Usaha Agribis;6. Penguatan lumbung pangan.Terkait Pengembangan Pariwisata1. Penataan dan Pengamanan Objek Pariwisata;2. Pengembangan dan penyelenggaraan Event Pariwisata;3. Promosi dan Pengembangan Citra Pariwisata;4. Pengelolaan kekeayaan dan keragaman budaya; B. Bidang Sosial BudayaTerkait Pengurangan Kemiskinan dan Perluasan Lapangan Kerja1. Kapasitas lembaga dalam koordinasi dan sinkronisasi program penanggulangan kemiskinan;2. Pendampingan program bagi ketersediaan dan perluasan lapangan kerja ;3. Pendampingan program pemenuhan kebutuhan dasar penduduk miskinTerkait Pendidikan1. Ketersediaan sarana/prasarana (terutama gedung, mebeleur, buku perpustakaan/ buku pegangan guru/ murid, dan alat peraga) ;2. Pemberian beasiswa bagi siswa keluarga miskin yang berprestasi;3. Peningkatan mutu pendidikan SD/SLB4. Penyelenggaraan PAUD dan TK.Terkait Kesehatan1. Pembangunan Puskesmas dan jaringannya;2. Kualitas pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin;3. Peningkatan fasilitas pelayanan Rumah Sakit;4. Cakupan air minum dan penyehatan lingkungan. D. Bidang InfrastrukturTerkait Sarana dan Prasarana Umum1. Peningkatan Kondisi jalan;2. Peningkatan cakupan dan kualitas Pelayanan irigasi;3. Peningkatan sanitasi dan air bersih;4. Peningkatan sarana infrastruktur perdesaan;Terkait Lingkungan Hidup1. Pemantaun kualitas lingkungan;2. Pengelolaan ruang terbuka hijau;3. Penanganan sampah perkotaan.E. Bidang Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Pemberdayaan MasyarakatTerkait Kapasitas Aparatur1. Peningkatan kapasitas di bidang perencanaan (kabupaten, kecamatan, desa);2. Manajemen kepegawaian dan diklat PNS;3. Sertifikasi tanah asset daerah;4. Pengembangan ICT;5. Peningkatan kualitas pelayanan masyarakat;6. Penerapan prinsip-prinsip Good Governance.Terkait Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat1. Pencegahan dan penanggulanganan konflik horizontal/ antar kelompok masyarakat dan Pengurangan kriminalitas;2. Pengamanan obyek-obyek wisata dan proyek-proyek vital;3. Penyuluhan hukum. 4.3.Pembiayaan Daerah 4.3.1. Kebijakan Penerimaan PembiayaanKebijakan penganggaran penerimaan pembiayaan belum dapat ditentukan mengingat pelaksanaan tahun anggaran 2009 masih berjalan, hal ini terkait dengan rencana target Sisa Lebih Anggaran tahun lalu (SILPA), sedangkan transfer dari dana cadangan; hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan pinjaman daerah ditahun 2010 tidak merupakan rencana kerja Pemerintah Daerah.4.3.2. Kebijakan Pengeluaran PembiayaanKebijakan pengeluaran pembiayaan tahun 2010 adalah penyediaan dana penyertaan modal pada BPR LKP sebagai upaya program pemerintah untuk meningkatkan peran Perbankan yang berorintasi pada masyarakat kecil dan pedesaan. BAB VP E N U T U PKebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010, pada dasarnya merupakan pedoman dalam penyusunan dan pembahasan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2010. Apabila di kemudian hari terdapat hal-hal yang berkaitan dengan Program atau kegiatan, yang perlu diakomodir dalam Nota kesepakatan, berdasarkan kesepakatan bersama antara Bupati dan Pimpinan DPRD Kabupaten Lombok Tengah, akan dilakukan penyesuaian seperlunya.Praya, Desember 2009BUPATI LOMBOK TENGAH,H. LALU WIRATMAJA