Ktsp Sma2 Prob
Click here to load reader
-
Upload
lutfis-salam -
Category
Documents
-
view
108 -
download
5
Transcript of Ktsp Sma2 Prob
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta
dinamika global yang begitu cepat menuntut agar setiap satuan pendidikan mampu
menyesuaikan diri. Agar tantangan dan peluang yang muncul dapat diantisipasi,
Pemerintah mendorong agar setiap satuan pendidikan mampu merespons dengan
cepat dan efektif.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional dikembangkan berdasarkan
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum dapat disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang selanjutnya disebut
Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo ini dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan.
Di samping itu, dalam upaya pengembangan satuan pendidikan secara
terintegrasi dan berkesinambungan untuk mencapai lulusan yang diakui setara
dengan Satuan pendidikan Standar Nasional maupun internasional, profil satuan
pendidikan dikembangkan berdasar pada pertimbangan perlunya
mengembangkan diri peserta didik yaitu life skill dan multi intelegences.
1
Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo dikembangkan secara kontinu dan
simultan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas
standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari delapan standar
nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum. Penyusunan Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo ini juga
berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan standar Nasional
pendidikan (BNSP) dan ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU
No. 20/2003 dan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 2 Probolinggo
apabila kegiatan belajar mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai
dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui penilaian dan pengukuran
dengan menggunakan tes dan nontes. Proses Belajar Mengajar (PBM) dilaksanakan
secara eksplorati, elaboratif, dan konfirmatif (Permen No. 41, Tahun 2007) yang
berlangsung dalam situasi yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan,
serta properubahan terhadap pembaruan. Pembelajaran yang berlangsung
menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam pengembangan daya kreasi,
inovasi, dan eksperimentasi untuk menemukan kemungkinanan-kemungkinan atau
ide-ide baru yang belum pernah ada. Dengan demikian, lulusannya memiliki kualitas
dan keunggulan, baik secara nasional maupun internasional dalam ranah aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotornya sehingga dapat meningkatkan daya saing
secara global. PBM dilakukan melalui persiapan yang baik dan terencana dengan
baik supaya dapat diterima untuk memenuhi:
1. Kebutuhan masyarakat lokal, nasional dan masyarakat global
2. Persiapan peserta didik dalam menghadapi perkembangan dunia dan
tantangan global
3. Sebagai persiapan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi baik di dalam maupun luar negeri.
2
B. Landasan
Landasan yang digunakan dalam penyusunan kurikulum SMA Negeri 2
Probolinggo ini adalah
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 38 Ayat 2 dan Pasal 51 Ayat 1
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 17 Ayat 2, dan Pasal 49 Ayat 1
3. Peraturan Mendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
4. Peraturan Mendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
5. Peraturan Mendiknas Nomor 6 Tahun 2007 tentang perubahan Peraturan
Mendiknas Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan permen diknas nomor
22 dan 23.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Satuan pendidikan /Madrasah;
7. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tanggal 4 Mei 2007 Standar
Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru.
8. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tanggal 23 Mei 2007 Standar
Pengelolaan Pendidikan.
9. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
10. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana
Pendidikan.
11. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
12. Permendiknas RI Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh
Pemerintah Daerah;
13. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Administrasi Satuan pendidikan /Madrasah.
14. Permendiknas RI Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Perpustakaan Satuan pendidikan /Madrasah.
15. Permendiknas RI Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Laboratorium Satuan pendidikan /Madrasah.
3
16. Permendiknas RI Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Konselor.
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang
Standar Pembiayaan Operasi Nonpersonalia untuk SD/MI, SMP/MTs.,
SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB dan SMALB;
19. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP);
20. Petunjuk Teknis Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Satuan
pendidikan Menengah Atas tentang Pengembangan KTSP SMA Tahun 2010;
21. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No.33/MPN/SE/2007 tanggal 13
Februari 2007 perihal Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;
22. Keputusan Walikota Probolinggo Nomor 16/2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Pendidikan.
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
pengertian tersebut tujuan Penyusunan Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo ini
untuk menjadi acuan bagi warga satuan pendidikan seperti Kepala Satuan
pendidikan , Tenaga Pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan warga satuan
pendidikan yang lain dalam penyusunan dan pengembangan rencana pelaksanaan
tugas yang akan dilaksanakan di satuan pendidikan sesuai tugas pokok dan fungsi
masing-masing, dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan .
Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo disusun antara lain agar dapat
memberi kesempatan peserta didik untuk:
1. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. belajar untuk memahami dan menghayati serta peduli dan berbudaya
lingkungan,
4
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4. belajar untuk hidup bersama, demokratis dan berguna untuk orang lain, dan
5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo ini dibuat dengan tujuan untuk:
1. Menyamakan persepsi tentang substansi program kerja satuan pendidikan
sasaran pembelajaran mata pelajaran.
2. Sebagai panduan bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran mata pelajaran.
3. Sebagai panduan bagi para pembina dalam melakukan pembinaan dan
pengendalian pelaksanaan kurikulum.
4. Menyamakan arah pengembangan kurikulum berikutnya.
5. Sebagai acuan warga satuan pendidikan dalam menyusun program kerja yang
operasional dan realistis sesuai dengan kondisi satuan pendidikan .
6. Sebagai panduan bagi Dinas Pendidikan dan Pemerintah dalam melakukan
pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kurikulum.
D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang selanjutnya disebut
Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo dikembangkan sesuai dengan relevansinya
oleh SMA Negeri 2 Probolinggo dan komite satuan pendidikan di bawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan provinsi Jawa Timur. Penyusunan Kurikulum SMA
Negeri 2 Probolinggo berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP.
Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo dikembangkan berdasarkan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
5
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan
wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar
substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat
dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti
dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
6
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
E. Analisis Konteks
1. Potensi Internal
SMA Negeri 2 Probolinggo adalah satuan pendidikan menengah terletak
di Jalan Ki Hajar Dewantara Nomor 1 Telepon/fax (0335) 423196 Kota
Probolinggo, Provinsi Jawa Timur.
Lembaga ini didirikan oleh
Pemerintah berdasarkan Keputusan
Kepala Kantor Wilayah Departemen
Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Nomor 102/I04.72/1.5/84/SK tanggal
21 Mei 1984 dan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 0558/O/1984 tanggal 20 Nopember 1984. Pada
awal berdirinya satuan pendidikan berada di SMA Negeri 1 Probolinggo di
Jalan Soekarno Hatta. Sejak tanggal 11 Maret 1987 SMA Negeri 2 Probolinggo
menempati gedung sendiri di Jalan Ki Hajar Dewantara 1 hingga sekarang.
Jumlah Calon peserta didik yang mendaftar tahun 2010/2011 sebanyak
317 terdiri dari 143 calon peserta didik laki-laki dan 174 calon peserta didik
perempuan. Dari jumlah tersebut diterima sebanyak 192 peserta didik.
Standar Nilai Ujian Nasional rata-rata yang diterima sebagai peserta didik
baru 33,83. Tahun Pelajaran 2011/2012 direncanakan menerima 192
calon peserta didik terdiri dari enam kelas X.
Peserta didik menurut Tingkat dan Agama seperti di bawah ini:
Tingkat Islam Protestan Katolik Hindu Budha JumlahI 189 4 - - - 193
7
II 159 1 - - - 160
III 167 5 1 - - 173
Jumlah 515 10 1 - - 526
Kelas (Rombongan Belajar) dan J u m l a h P e s e r t a d i d i k menurut Program
Pengajaran, Tingkat dan Jenis Kelamin seperti di bawah ini:
No. Program
Tingkat I Tingkat II Tingkat III Jumlah
Ke-Las
Peserta didik Ke-las
Peserta didik Ke-las
Peserta didik Ke-las
Peserta didik
L P L P L P L P
1. Umum 6 93 100 - - - - - - 6 93 100
2. Bahasa - - - - - - - - -
3. IPA 3 48 50 3 48 52 6 96 102
4. IPS 2 35 27 2 34 39 4 69 66
Jumlah 6 93 100 5 83 77 5 82 91 16 258 268
Total 6 rombel 5 rombel 5 rombel 16 526
Peserta Ujian Akhir Nasional dan Lulusan Tahun Pelajaran Sebelumnya
menurut Program Studi dari SMA Negeri 2 Probolinggo.
No.Program
StudiPeserta Lulusan
L P L+P L P L+P
1. XII IPA 48 77 125 48 77 1252. XII IPS 30 41 71 30 41 71
Jumlah 78 118 196 78 118 196
Nilai Ujian Nasional Tahun Pelajaran Sebelumnya
No. Mata PelajaranNilai rata2
Bahasa IPA IPS1. PPKn - -
2. Bahasa Indonesia - 7,763. Bahasa Inggris - 8,39
4. Matematika - 9,275. Sastra Indonesia - - -
6. Bahasa Asing Lain - - -7. Fisika - 9,03 -
8. Biologi - 8,97 -9. Kimia - 8,16 -
10. Ekonomi - - 7,60
8
No. Mata PelajaranNilai rata2
Bahasa IPA IPS11. Sosiologi - - 7,0512 Geografi 7,04Rata-rata - 8,14
Melebihi rata-rata standar minimal 7,50
Kepala Satuan pendidikan dan P e n d i d i k serta Tenaga Administrasi
menurut Status Kepegawaian, Jabatan, Golongan, dan Jenis Kelamin
StatusKepegawaian Jabatan
Kepala Satuan pendidikan dan Guru Tetap GTT/
TATT
Jumlah
Gol.I
Gol.II
Gol.III
Gol.IV
SubjmlPNS
L P L P L P L P L P L P L P JmlTetap Kepala
Satuan pendidikan
- - - - - - 1 - 1 - - - 1 - 1
Guru PNS
- - 1 - 6 17 9 12 16 29 - - 16 29 45
TidakTetap
Guru Tidak Tetap
- - - - - - - - - - 1 - 1 - 1
Jumlah Pendidik - - 1 - 7 15 10 11 18 26 1 - 19 26 47Tenaga Administrasi 4 - 3 2 1 8 2 1 2 9 4 13
Kepala Satuan pendidikan dan Pendidik serta Tenaga Administrasi
menurut Ijazah tertinggi
StatusKepeg. Jabatan
<=SLTA
D3NoKe
g
S1 NKeg
S1Keg
S2/ S3
Jumlah
Tetap Kepala Satuan - - - - 1 1Guru PNS 1 - - 39 6 46
Jumlah Guru Tetap 1 - - 39 7 47TidakTetap
Guru Bantu Guru Tidak Tetap - - 1 - - 1
Jumlah Guru Tidak Tetap - - 1 - - 1Tenaga Administrasi 11 1 1 - - 13
Fasilitas
SMA Negeri 2 Probolinggo memiliki tanah seluas 10.946 meter persegi dengan
keliling 478 meter. Di atas tanah ini dipergunakan untuk bangunan seluas 2.393
meter persegi, halaman seluas 5.680 meter persegi, lapangan olah raga 2.250 meter
9
persegi, kebun seluas 150 meter persegi, dan sisa untuk fasilitas lain seluas 473
meter persegi.
Perlengkapan Administrasi
Kom- puter Printer Scaner
Server PAS
MesinBran kas
FillingCabi net
ALmariMeja
TUKursi
TUMejaGuru
KursiGuruKetik Hitng Stensil Foto RISO
4 4 1 1 8 12 2 2 2 3 3 14 8 9 37 41
Perlengkapan Kegiatan Belajar Mengajar
Komputer/ laptop Printer
Internet Wf
LCD Proyektor
Server PSB
Sound System
CD/DVD Player TV
ALmari
RakBuku
MejaPeserta didik
KursiPeserta didik
79 13 3 21 1 2 4 9 43 8 591 623
Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 standar minimum Prasarana
Satuan pendidikan /Madrasah yang harus dimiliki satuan pendidikan adalah Ruang
kelas, Ruang perpustakaan, Ruang laboratorium biologi, Ruang laboratorium fisika,
Ruang laboratorium kimia, Ruang laboratorium komputer, Ruang laboratorium
bahasa, Ruang pimpinan, Ruang guru, Ruang tata usaha, Tempat beribadah, Ruang
konseling, Ruang UKS, Ruang organisasi kepeserta didikan, Jamban, Gudang,
Ruang sirkulasi, dan Tempat bermain/berolahraga. Di SMA Negeri 2 Probolinggo
yang masih perlu diusahakan adalah Ruang laboratorium kimia dan ruang belajar
peserta didik agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Fasilitas ruang kelas sebanyak 15 ruang, kurang satu ruang menggunakan
fasilitas aula. Sarana ruang kelas berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007
adalah: Kursi peserta didik 1 buah/peserta didik, Meja peserta didik 1 buah/ peserta
didik, Kursi guru 1 buah/guru, Meja guru 1 buah/guru, Lemari 1 buah/ruang,
Papan pajang 1 buah/ruang, Papan tulis 1 buah/ruang, Tempat sampah 1
buah/ruang, Tempat cuci tangan 1 buah/ruang, Jam dinding 1 buah/ruang, dan
Kotak kontak 1 buah/ruang. Di SMA Negeri 2 Probolinggo yang masih perlu
diusahakan adalah Lemari kelas .
Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh
informasi dari berbagai jenis bahan pustaka. Ruang perpustakaan memiliki
ketentuan: Luas minimum sama dengan 1½ x ruang kelas, dan lebar minimum 5 m.
10
Luas perpustakaan Di SMA Negeri 2 adalah 120 meter persegi lebar 8 meter di
tambah ruang baca seluas 54 meter persegi, sudah melebihi ketentuan ini. Sarana
ruang perpustakaan berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 adalah Buku
teks pelajaran 1 buku/mata pelajaran/peserta didik, dan 2 buku/mata pelajaran/satuan
pendidikan ; Buku panduan guru 1 buku/mata pelajaran/guru ybs dan 1 buku/mata
pelajaran/satuan pendidikan ; Buku pengayaan 870 judul/satuan pendidikan ; Buku
referensi 30 judul/satuan pendidikan ; Sumber belajar lain 30 judul/satuan
pendidikan ; Rak buku 1 set/satuan pendidikan ; Rak majalah 1 buah/satuan
pendidikan ; Rak surat kabar 1 buah/satuan pendidikan ; Meja baca 15 buah/satuan
pendidikan ; Kursi baca 15 buah/satuan pendidikan ; Kursi kerja 1 buah/petugas;
Meja kerja/sirkulasi 1 buah/petugas; Lemari katalog 1 buah/satuan pendidikan ;
Lemari 1 buah/satuan pendidikan ; Papan Pengumuman 1 buah/satuan pendidikan ;
Meja multimedia 1 buah/satuan pendidikan ; Peralatan multimedia 1 set/satuan
pendidikan ; Buku inventaris 1 buah/satuan pendidikan ; Tempat sampah 1
buah/ruang; Kotak kontak 1 buah/ruang; Jam dinding 1 buah/ruang.
Buku dan alat pendidikan tiap mata pelajaran di SMA Negeri 2 Probolinggo
seperti di bawah ini:
No. Mata PelajaranBuku Alat Pendidikan
Pegangan Guru Teks Peserta Penunjang Peraga(set)
Praktik(set)
Media(set)Jumlah
JudulJumlah
Eks.Jumlah
JudulJmlh
Eks.JumlahJudul
JumlahEks.1. PPKn 3 5 4 690 173 983 2 30 3
2. Pendidikan Agama . 6 6 12 894 125 375 10 5 23. Bahasa dan Sastra
Indonesia10 10 8 952 225 1383 6 10 5
4. Bahasa Inggris 10 10 10 482 50 100 10 8 45. Sejarah 5 8 5 310 10 17 4 0 146. Pendidikan Jasmani 4 23 18 77 10 0 13 12 67. Matematika 3 6 2 200 20 30 10 0 258.
9.
IPAa. Fisika 9 13 14 269 9 57 12 25 3b. Biologi 12 14 10 491 7 49 10 35 3c. Kimia 8 10 8 429 7 49 10 20 3IPSa. Ekonomi 9 15 9 332 3 23 10 13 10b. Sosiologi 3 7 9 326 2 20 2 0 6c. Geografi 5 8 2 325 5 40 16 13 20d. Sejarah Budaya 10 15 3 120 2 45 2 0 4e. Tata Negara 3 8 2 225 1 20 0 0 2f. Antropologi 12 10 3 103 1 2 2 0 0
10. Pendidikan Seni 15 15 4 2 9 60 17 10 1011. Bahasa Asing Lain 3 3 2 4 1 10 16 0 1012. Bimbingan dan
Penyuluhan17 20 3 7 2 4 0 0 0
13. Muatan Lokal 14 20 3 6 8 16 12 44 4
11
Ruang laboratorium biologi memiliki ketentuan rasio minimum 2,4 m2/peserta
didik dan luas minimum 48 m2. Kondisi objektif Ruang laboratorium biologi di
SMA Negeri 2 Probolinggo seluas 72 meter persegi. Perbandingan sarana
laboratorium biologi berdasarkan Permendiknas Nomor 24/2007 dengan Kondisi
Objektif seperti di bawah ini.
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
1 Kursi 1 buah/peserta didik dan 1 buah/guru
1 buah/peserta didik dan 1 buah/guru
2 Meja kerja 1 buah/7 p. didik 1 buah/5 p. didik
3 Meja demonstrasi 1 buah/lab 1 buah/lab
4 Meja persiapan 1 buah/lab 1 buah/lab
5 Lemari alat 1 buah/lab 2 buah/lab
6 Lemari bahan 1 buah/lab 1 buah/lab
7 Bak cuci 1 buah/2 kelompok, dan 1 buah di ruang persiapan
1 buah/2 kelompok, dan 0 buah di ruang persiapan
8 Model kerangka manusia 1 buah/lab 1 buah/lab
9 Model tubuh manusia 1 buah/lab 1 buah/lab
10 Preparat mitosis 6 buah/lab 0 buah/lab
11 Preparat meiosis 6 buah/lab 0 buah / lab
12 Preparat anatomi tumbuhan 6 set/lab 3 set / lab
13 Preparat anatomi hewan 6 set/lab 3 set / lab
14 Gambar kromosom 1 set/lab 2 set/lab
15 Gambar DNA 1 set/lab 2 set/lab
16 Gambar RNA 1 set/lab 2 set/lab
17 Gambar pewarisan Mendel 1 buah/lab 0 buah/lab
18 Gambar contoh-contoh tumbuhan dari berbagai divisi
1 set/lab 0 set/lab
19 Gambar contoh-contoh hewan dari berbagai filum
1 set/lab 1 set/lab
20 Gambar/model sistem pencernaan manusia
1 buah/lab 1 buah /lab
21 Gambar/model sistem pernapasan manusia
1 buah/lab 1 buah /lab
22 Gambar/model sistem peredaran darah manusia
1 buah/lab 0 buah / lab
23 Gambar/model sistem pengeluaran manusia
1 buah/lab 0 buah /lab
12
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
24 Gambar/model sistem reproduksi manusia
1 buah/lab 1 Buah /lab
25 Gambar/model sistem syaraf manusia
1 buah/lab 1 Buah / lab
26 Gambar sistem pencernaan burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah
1 set/lab 0 set/lab
27 Gambar sistem pernapasan burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah
1 set/lab 0 set /lab
28 Gambar sistem peredaran darah burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah
1 set/lab 0 set / lab
29 Gambar sistem pengeluaran burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah
1 set/lab 0 set/ lab
30 Gambar sistem reproduksi burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah
1 set/lab 0 set/ lab
31 Gambar sistem syaraf burung, reptil, ampibi, ikan, dan cacing tanah
1 set/lab 0 set / lab
32 Gambar pohon evolusi 1 buah/lab 0 set/ lab
33 Mikroskop monokuler 6 buah/lab 20 buah/l ab
34 Mikroskop stereo binokuler 6 buah/lab 5 buah /lab
35 Perangkat pemeliharan mikroskop
2 set/lab 2 set/lab
36 Gelas benda 6 pak/lab (isi 72) 3 pak/lab
37 Gelas penutup 6 pak/lab (isi 50) 6 pak/lab
38 Gelas arloji 2 pak/lab (isi 10) 1 pak/lab
39 Cawan petri 2 pak/lab (isi 10) 1 pak/lab
40 Gelas kimia 10 buah/lab 54 buah/lab
41 Corong 10 buah /lab 6 buah/lab
42 Pipet ukur 6 buah/lab 6 buah/lab
43 Tabung reaksi 6 kotak/lab (isi 10) 10 kotak
44 Sikat tabung reaksi 10 buah /lab 10 buah/lab
45 Penjepit tabung reaksi 10 buah /lab 11 buah/lab
46 Erlenmeyer 10 buah /lab 10 Buah /Lab
47 Kotak preparat 6 buah/lab (isi 100) 3 buah/lab
48 Lumpang dan alu 6 buah/lab 10 buah /lab
13
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
49 Gelas ukur 6 buah/lab 6 buah/lab
50 Stop watch 6 buah/lab 3 buah / lab
51 Kaki tiga 6 buah/lab 6 buah/ lab
52 Perangkat batang statif (panjang dan pendek)
6 set/lab 12 set / lab
53 Klem universal 10 buah/lab 12 set / lab
54 Bosshead (penjepit) 10 buah/lab 6 penjepit/lab
55 Pembakar spiritus 6 buah/lab 8 buah/lab
56 Kasa 6 buah/lab 5 buah/lab
57 Aquarium 1 buah/lab 0 buah/lab
58 Neraca 1 buah/lab 1 buah/lab
59 Sumbat karet 1 lubang 6 buah/lab 6 buah/lab
60 Sumbat karet 2 lubang 10 buah/lab 10 buah/lab
61 Termometer 10 buah/lab 8 buah/lab
62 Potometer 6 buah/lab 8 buah/lab
63 Respirometer 6 buah/lab 10 buah/lab
64 Perangkat bedah hewan 6 set/lab 5 set/lab
65 Termometer suhu tanah 6 buah/lab 12 buah/lab
66 Higrometer putar 2 buah/lab 1 buah/lab
67 Kuadrat 6 buah/lab 10 buah/lab
68 Petunjuk percobaan 6 buah/percobaan 6 buah/percobaan
69 Papan tulis 1 buah/lab 1 buah/lab
70 Asam sulfat 500 ml/lab 1000 ml/lab
71 HCL 500 cc/lab 1000 cc/lab
72 Acetokarmin 10 gram/lab 50 ml/lab
73 Eosin 25 gram/lab 50 gram/lab
74 Etanol 2500 ml/lab 4750 ml/lab
75 Glukosa 500 gram/lab 1030 gram
76 Indikator universal 4 rol/lab 4 rol/lab
77 Iodium 500 gram/lab 200 gram/lab
78 KOH 500 gram/lab 1500 gram
79 MnSO4 500 gram/lab 300 gram
80 NaOH 500 gram/lab 500 gram
81 Vaseline 500 gram/lab 1800 gram/lab
82 Kertas saring 6 pak/lab 6 pak/lab
83 Kotak kontak 9 buah/lab 12 buah/lab
84 Alat pemadam kebakaran 1 buah/lab 0 buah /lab
14
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
85 Peralatan P3K 1 buah/lab 1 buah/lab
86 Tempat sampah 1 buah/lab 1 buah/lab
87 Jam dinding 1 buah/lab 1 buah/lab
Ruang laboratorium fisika memiliki ketentuan rasio minimum 2,4 m2/peserta
didik dan luas minimum 48 m2. Kondisi objektif Ruang laboratorium fisika di SMA
Negeri 2 Probolinggo seluas 72 meter persegi. Perbandingan sarana laboratorium
fisika berdasarkan Permendiknas Nomor 24/2007 dengan Kondisi Objektif seperti di
bawah ini.
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objektif
1 Kursi 1 buah/peserta didik dan 1 buah/guru
1 buah/peserta didik dan 1 buah/guru
2 Meja kerja 1 buah/7 peserta didik 1 buah/5 PD
3 Meja demonstrasi 1 buah/lab 1 buah/lab
4 Meja persiapan 1 buah/lab 1 buah/lab
5 Lemari alat 1 buah/lab 1 buah/lab
6 Lemari bahan 1 buah/lab 1 buah/lab
7 Bak cuci 1 buah/2 kelompok, dan 1 buah di ruang persiapan
1 buah/2 kelompok, dan 1 buah di ruang persiapan
8 Mistar 6 buah/lab 9 buah/lab
9 Rolmeter 6 buah/lab 0 buah /lab
10 Jangka sorong 6 buah/lab 6 buah/lab
11 Mikrometer 6 buah/lab 6 buah/lab
12 Kubus massa sama 6 buah/lab 2 buah/lab
13 Silinder massa sama 6 buah/lab 0 buah / lab
14 Plat 6 buah/lab 0 buah/lab
15 Beban bercelah 10 buah/lab 34 buah /lab
16 Neraca 1 buah/lab 2 buah/lab
17 Pegas 6 buah/lab 4 buah/lab
18 Dinamometer(pegas presisi) 6 buah/lab 16 buah/lab
19 Gelas ukur 6 buah/lab 8 buah /lab
20 Stopwatch 6 buah/lab 9 buah/lab
21 Termometer 6 buah/lab 10 buah/lab
22 Gelas Beaker 6 buah/lab 9 buah/lab
23 Garputala 6 buah/lab 2 buah/lab
15
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objektif
24 Multimeter AC/DC 10 kilo ohm/volt
6 buah/lab 1 buah/lab
25 Kotak potensiometer 6 buah/lab 4 buah/lab
26 Osiloskop 1 set/lab 1 set/lab
27 Generator frekuensi 6 buah/lab 3 buah/lab
28 Pengeras suara 6 buah/lab 2 buah/lab
29 Kabel penghubung 1 set/lab 1 set/lab
30 Komponen elektronika 1 set/lab 1 set/lab
31 Catu daya 6 buah/lab 5 buah/lab
32 Transformator 6 buah/lab 0 buah/lab
33 Magnet U 6 buah/lab 11 buah/lab
34 Percobaan Atwood atau Percobaan Kereta dan Pewaktu ketik
6 buah/lab 10 buah/lab
35 Percobaan Papan Luncur 6 buah/lab 5 buah/lab
36 Percobaan Ayunan Sederhana atau Percobaan Getaran pada Pegas
6 buah/lab 8 buah/lab
37 Percobaan Hooke 6 buah/lab 3 buah/lab
38 Percobaan Kalorimetri 6 buah/lab 7 buah/lab
39 Percobaan Bejana Berhubngan
6 buah/lab 6 buah / lab
40 Percobaan Optik 6 buah/lab 10 buah/lab
41 Percobaan Resonansi Bunyi atau Percobaan Sonometer
6 buah/lab 0 buah / lab
42 Percobaan Hukum Ohm 6 buah/lab 0 buah/lab
43 Petunjuk percobaan 6 buah/lab 6 buah/lab
44 Kotak kontak 9 buah/lab 3 buah/lab
45 Alat pemadam kebakaran 1 buah/lab 1 buah/lab
46 Peralatan P3K 1 buah/lab 1 buah /lab
47 Tempat sampah 1 buah/lab 1 buah/lab
48 Jam dinding 1 buah/lab 1 Buah / lab
Ruang laboratorium Kimia memiliki ketentuan rasio minimum 2,4 m2/peserta
didik dan luas minimum 48 m2. Kondisi objektif Ruang laboratorium kimia di SMA
Negeri 2 Probolinggo masih menjadi satu dengan laboratorium Biologi.
16
Perbandingan sarana laboratorium kimia berdasarkan Permendiknas Nomor 24/2007
dengan Kondisi Objektif seperti di bawah ini.
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
1 Kursi 1 buah/peserta didik dan 1 buah/guru
1 buah/peserta didik dan 1 buah/guru
2 Meja kerja 1 buah/7 peserta didik 1 buah/5 PD
3 Meja demonstrasi 1 buah/lab 1 buah/lab
4 Meja persiapan 1 buah/lab 1 buah/lab
5 Lemari alat 1 buah/lab 1 buah/lab
6 Lemari bahan 1 buah/lab 1 buah/lab
7 Lemari asam 1 buah/lab 1 buah/lab
8 Bak cuci 1 buah/2 kelompok, dan 1 buah di ruang persiapan
1 buah/2 kelompok, dan 0 buah di ruang persiapan
9 Botol zat 24 buah/lab 24 buah/lab
10 Pipet tetes 100 buah/lab 130 buah/lab
11 Batang pengaduk diameter 5 mm dan 10 mm
masing-masing 6 buah/lab
26 buah/lab
12 Gelas kimia 50 ml, 150 ml, 250 ml
masing-masing 12 buah/lab
37 buah/lab
13 Gelas kimia 500 ml, 1000 ml, 2000 ml
masing-masing 3 buah/lab
35 buah/lab
14 Labu erlenmeyer 25 buah/lab 53 buah/lab
15 Labu takar volume 50 ml, 100 ml, dan 100 ml
masing-masing 50, 50, dan 3 buah/lab
32 buah/lab
16 Pipet volume 5 ml dan 10 ml
masing-masing 30 buah/lab
15 buah/lab
17 Pipet seukuran volume 10 ml, 25 ml dan 50 ml
masing-masing 30 buah/lab
130 buah
18 Corong diameter 5 cm dan 10 cm
masing-masing 30 dan 3 buah/lab
16 buah/lab
19 Mortar diameter 7 cm dan 15 cm
masing-masing 6 dan 1 buah/lab
7 buah/lab
20 Botol semprot 15 buah/lab 15 buah/lab
21 Gelas ukur volume 10 ml, 50 ml, 100 ml, 500 ml dan 1000 ml
masing-masing 15,15,15,3, dan 3 buah/lab
22 Buret + klem 10 buah/lab 14 buah/lab
23 Statif dan klem 10 buah/lab 8 buah/buah
24 Kaca arloji 10 buah/lab 14 buah/lab
17
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
25 Corong pisah 6 buah/lab 3 buah/lab
26 Alat destilasi 2 set/lab 2 buah/lab
27 Neraca 2 set/lab 2 set/lab
28 pH meter 2 set/lab 3 set/lab
29 Centrifuge 1 buah/lab -
30 Barometer 1 buah/lab -
31 Termometer 6 buah/lab 6 buah/lab
32 Multimeter AC/DC, 10 kilo ohm/volt
6 buah/lab 8 buah/lab
33 Pembakar spiritus 8 buah/lab 11 buah/lab
34 Kaki tiga + alas kasa kawat
6 buah/lab
35 Stopwatch 6 buah/lab 8 buah/lab
36 Kalorimeter tekanan tetap 6 buah/lab 10 buah/lab
37 Tabung reaksi 100 buah/lab 202 buah/lab
38 Rak tabung reaksi 7 buah/lab 24 buah/lab
39 Sikat tabung reaksi 10 buah/lab 10 buah/lab
40 Tabung centrifuge 8 buah/lab -
41 Tabel Periodik Unsur-unsur
1 buah/lab 1 buah/lab
42 Model molekul 6 set/lab 3 set/lab
43 Petunjuk percobaan 6 buah/lab 6 buah/lab
44 Papan tulis 1 buah/lab 1 buah/lab
45 Kotak kontak 9 buah/lab 12 buah/lab
46 Alat pemadam kebakaran 1 buah/lab -
47 Pengaman kecelakaan kimiawi (seperti shower, masker khusus)
1 set/lab -
48 Peralatan P3K 1 buah/lab 1 buah/lab
49 Tempat sampah 1 buah/lab 1 buah/lab
50 Jam dinding 1 buah/lab
51 Bahan habis pakai meliputi bahan kimia, dengan banyak setiap saat 1,2 x banyak yang dibutuhkan.
52 Bahan kimia meliputi zat-zat yang diperlukan dalam percobaanpercobaan:
Pengenalan Reaksi Kimia, Teknik Pemisahan dan Pemurnian,
Titrasi Asam-Basa, Elektrokimia, Energetika, Pembuatan Produk Terapan Pengetahuan Kimia
18
Ruang laboratorium komputer menurut ketentuan rasio minimum 2 m2/peserta
didik dan luas minimum 30 m2. Di SMA Negeri 2 Probolinggo luas Ruang
laboratorium komputer adalah 72 m2. Perbandingan sarana laboratorium komputer
berdasarkan Permendiknas Nomor 24/2007 dengan Kondisi Objektif seperti di
bawah ini.
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
1 Kursi 1 buah/peserta didik 1 buah/peserta didik
2 Meja 1 buah/2 peserta didik 1 buah/lebih dari 2 p. didik
3 Kursi & meja guru 1 buah/guru 2 buah/guru
4 Komputer 1 unit/2 peserta didik, dan 1 unit untuk guru
1 unit/2 peserta didik, dan 2 unit untuk guru
5 Printer 1 unit/lab 1 unit/lab
6 Scanner 1 unit/lab 1 unit/lab
7 Titik akses internet 1 titik/lab 2 titik/lab
8 LAN, Stabilizer, kotak kontak
Sesuai banyak komputer
Sesuai banyak komputer
9 Modul praktik 1 set/komputer 1 set/komputer
10 Papan tulis 1 buah/lab 1 buah/lab
11 Tempat sampah 1 buah/lab 2 buah/lab
12 Jam dinding 1 buah/lab 1 buah/lab
13 Lain-lain - 1 Almari, 2 AC, 1 LCD proyektor, 1 server
Ruang laboratorium bahasa menurut ketentuan rasio minimum 2 m2/peserta
didik dan luas minimum 30 m2. Di SMA Negeri 2 Probolinggo luas Ruang
laboratorium bahasa adalah 64 m2. Perbandingan sarana laboratorium bahasa
berdasarkan Permendiknas Nomor 24/2007 dengan Kondisi Objektif seperti di
bawah ini.
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
1 Kursi & Meja p. didik 1 buah/p. didik >1 buah/peserta didik
2 Kursi & Meja guru 1 buah/guru >1 buah/guru
3 Lemari 1 buah/lab 1 buah/lab
4 Perangkat multimedia 1 set/lab 1 set/lab
5 Papan tulis 1 buah/lab 1 buah/lab
6 Kotak kontak 2 buah/lab 2 buah/lab
7 Tempat sampah 1 buah/ruang 2 buah/ruang
19
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
8 Jam dinding 1 buah/lab 1 buah/lab
9 Lain-lain - 1 Rak sepatu, 2 AC, komputer, LCD proyektor
Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan
pengelolaan satuan pendidikan . Menurut ketentuan Luas minimum 12 m2 dan lebar
minimum 3 m. Kondisi objektif di SMA Negeri 2 Probolinggo seluas 36 m2 dan
lebar 6 m lebih dari standar minimum. Kondisi objektif sarana ruang pimpinan
dibandingkan dengan Permendiknas Nomor 24 Tahun2007 seperti di bawah ini.
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
1 Kursi & Meja pimpinan 1 buah/ruang 2 buah/ruang
2 Kursi & meja tamu 1 set/ruang 1 set/ruang
3 Lemari 1 buah/ruang 3 buah/ruang
4 Papan statistik 1 buah/ruang 1 buah/ruang
5 Simbol kenegaraan 1 set/ruang 1 set/ruang
6 Tempat sampah 1 buah/ruang 4 buah/ruang
7 Jam dinding 1 buah/ruang 1 buah/ruang
8 Lain-lain - TV, DVD player, cooler, I set computer, pesawat komunikasi, KM, 2 kursi tamu, AC
Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat, dan
menerima tamu. Ruang guru memiliki ketentuan Rasio minimum 4 m2/guru dan luas
minimum 56 m2. Kondisi objektif Ruang guru di SMA Negeri 2 Probolinggo seluas
72 m2 dan lebar 8 m lebih dari standar minimum. Kondisi objektif sarana ruang guru
dibandingkan dengan ketentuan Permendiknas Nomor 24 Tahun2007 seperti di
bawah ini.
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
1 Kursi & Meja kerja 1 buah/ruang 1 buah/ruang
2 Lemari 1 bh/guru atau 1 bh digunakan bersama semua guru
1 buah/guru atau 1 buah digunakan bersama semua guru dan 5 lemari administrasi
3 Kursi tamu 1 set/ruang Tidak ada
20
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
4 Papan Pengumuman 1 buah/satuan pendidikan
3 buah/satuan pendidikan
5 Papan statistik 1 buah/ruang 2 buah/ruang
6 Tempat cuci tangan 1 buah/ruang 1 buah/ruang
7 Tempat sampah 1 buah/ruang 4 buah/ruang
8 Jam dinding 1 buah/ruang 1 buah/ruang
9 Lain-lain - TV, DVD player, cooler, 8 set computer, internet, KM, Simbol kenegaraan, 3 AC, tempat ibadah, 3 kipas angin, ruang server
Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan administrasi satuan
pendidikan . Ruang tenaga administrasi satuan pendidikan (TAS) memiliki
ketentuan rasio minimum 4 m2/staf dan luas minimum 16 m2. Kondisi objektif
Ruang TAS di SMA Negeri 2 Probolinggo seluas 54 meter persegi. Kondisi objektif
sarana ruang guru dibandingkan dengan ketentuan Permendiknas Nomor 24
Tahun2007 seperti di bawah ini.
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
1 Kursi & Meja kerja 1 buah/petugas 1 buah/petugas
2 Lemari 1 buah/ruang 8 buah/ruang
3 Papan statistik 1 buah/ruang 2 buah/ruang
4 Tempat sampah 1 buah/ruang 4 buah/ruang
5 Mesin ketik/komputer 1 buah/satuan pendidikan
6 mesin ketik/5 komputer dan 2 laptop/satuan pendidikan
6 Filing cabinet 1 buah/satuan pendidikan
1 buah/satuan pendidikan
7 Brankas 1 buah/satuan pendidikan
2 buah/satuan pendidikan
8 Telepon 1 buah/satuan pendidikan
1 buah/satuan pendidikan
9 Jam dinding 1 buah/ruang 1 buah/ruang
10 Kotak kontak 1 buah/ruang 7 buah/ruang
11 Penanda waktu 1 buah/satuan pendidikan
3 buah/satuan pendidikan
12 Lain-lain - TV, water cooler, internet, 2 KM, Simbol kenegaraan,
21
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
1 set meja/kursi tamu, AC, CCTV
Tempat beribadah adalah ruang tempat warga satuan pendidikan melakukan
ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu satuan pendidikan .
Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tempat beribadah memiliki
ketentuan Luas minimum 12 m2. Kondisi objektif tempat ibadah (masjid) di SMA
Negeri 2 Probolinggo seluas 135 meter persegi. Kondisi objektif perlengkapan
ibadah dibandingkan dengan ketentuan Permendiknas Nomor 24 Tahun2007 seperti
di bawah ini.
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
1 Perlengkapan ibadah Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
2 Lemari 1 buah/masjid 3 buah/masjid
3 Jam dinding 1 buah/ruang 1 buah/ruang
4 Tempat sampah 1 buah/ruang 2 buah/ruang
5 Lain-lain - I set Sound sistem, AC, jet pump, 3 KM, 3 tempat wudlu, Papan statistik, dapur, gudang, perpus
Ruang konseling adalah ruang untuk peserta didik memperoleh layanan
konseling yang berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 ruang konseling memiliki
ketentuan luas minimum 9 m2. Kondisi objektif ruang konseling di SMA Negeri 2
Probolinggo seluas 64 meter persegi. Kondisi objektif Sarana Ruang Konseling
dibandingkan dengan ketentuan Permendiknas Nomor 24 Tahun2007 seperti di
bawah ini.
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
1 Meja & kursi kerja 1 buah/ruang 4 buah/ruang
2 Lemari 1 buah/ruang 3 buah/ruang
3 Kursi tamu 2 buah/ruang 1 set meja & kursi tamu
4 Papan kegiatan 1 buah/ruang 2 buah/ruang
5 Instrumen konseling 1 set/ruang 1 set/ruang
22
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
6 Buku sumber 1 set/ruang 5 set/ruang
7 Media pengembangan Kepribadian
1 set/ruang 1 set/ruang
8 Jam dinding 1 buah/ruang 1 buah/ruang
9 Lain-lain - I set computer, AC, internet, ruang data, ruang konferensi, tempat sampah
Ruang UKS/M adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami
gangguan kesehatan dini dan ringan di satuan pendidikan . Berdasarkan
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 ruang UKS/M memiliki ketentuan luas
minimum 12 m2. Kondisi objektif ruang UKS/M di SMA Negeri 2 Probolinggo ada
dua ruang masing-masing seluas 16 meter persegi untuk laki-laki dan 21 meter
persegi untuk perempuan. Kondisi objektif Sarana UKS/M dibandingkan dengan
ketentuan Permendiknas Nomor 24 Tahun2007 seperti di bawah ini.
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
1 Tempat tidur 1 set/ruang 2 set/ruang
2 Lemari 1 buah/ruang 1 buah
3 Meja 1 buah/ruang 1 buah
4 Kursi 2 buah/ruang 2 buah
5 Catatan kesehatan peserta didik 1 set/ruang 1 set
6 Selimut 1 buah/ruang 2 buah
7 Tensimeter,Termometer badan, Timbangan badan, Pengukur tinggi badan, Tandu, P3K, Jam dinding
1 buah/ruang Masing-masing 1 buah
8 Tempat sampah 1 buah/ruang 1 buah/ruang
9 Tempat cuci tangan 1 buah/ruang Tidak ada
10 Lain-lain - Papan kegiatan
Ruang organisasi kepeserta didikan adalah ruang untuk melakukan kegiatan
kesekretariatan pengelolaan organisasi peserta didik. Berdasarkan Permendiknas
Nomor 24 Tahun 2007 Ruang organisasi kepeserta didikan memiliki ketentuan Luas
minimum 9 m2. Kondisi objektif Ruang organisasi kepeserta didikan di SMA
Negeri 2 Probolinggo seluas 20 meter persegi. Kondisi objektif sarana ruang
23
organisasi kepeserta didikan dibandingkan dengan ketentuan Permendiknas Nomor
24 Tahun2007 seperti di bawah ini.
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
1 Meja 1 buah 4 buah
Kursi 4 buah kursi 8 buah kursi
2 Lemari 1 buah 2 buah
3 Jam dinding 1 buah 1 buah
4 Papan tulis 1 buah 1 buah
5 Lain-lain - I set Sound system, komputer
Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil. Berdasarkan
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 jamban minimum 3 unit, dengan luas
minimum tiap unit 2 m2, minimum 1 jamban untuk setiap 40 peserta didik pria, 1
jamban untuk setiap 30 peserta didik wanita dan 1 jamban untuk guru/karyawan.
Kondisi objektif jamban di SMA Negeri 2 Probolinggo 13 unit. Kondisi objektif
sarana jamban dibandingkan dengan ketentuan Permendiknas Nomor 24 Tahun2007
seperti di bawah ini.
NO Jenis Sarana Permendiknas Nomor 24/2007
Kondisi Objekrif
1 Kloset jongkok 1 buah 1 buah
2 Tempat air 1 buah 1 buah
3 Gayung 1 buah 1 buah
4 Gantungan pakaian 1 buah 1 buah
5 Lain-lain - Tempat sampah/ruang
Ruang serba guna seluas 240 meter persegi dibagi menjadi dua dan dipakai
untuk kelas XII/IPA-1 dan kelas XII/IPA-2. Ruang Koperasi Satuan pendidikan
seluas 63 meter persegi, rumah penjaga malam 36 meter persegi dalam proses
rehabilitasi, dan gudang seluas 125 meter persegi.
Penerimaan menurut Sumber Dana dan Pengeluaran menurut Jenis Tahun
Pelajaran Sebelumnya seperti di bawah ini:
No.Penerimaan
No.Pengeluaran
Sumber Dana Jumlah (Rp) Jenis Jumlah (Rp)1. Saldo Awal Tahun 1. Gaji dan Kesra Guru -2. Pemerintahan Daerah Kab/Kota a. Gaji Guru
24
No.Penerimaan
No.Pengeluaran
Sumber Dana Jumlah (Rp) Jenis Jumlah (Rp)a. Gaji & Kesra Guru 944.386.820 b. Gaji Guru DPK (Swasta)b. Gaji & Kesra Pegawai 286.000.000 c. Gaji Guru Honorerc. Gaji & Kesra Guru Bantu - d. Gaji Guru Bantu/Kontrak
3. BOS Reguler e. Kesra Guru4. BOS Buku 2. Gaji dan Kesra Pegawai 1.488.146.8205. BOMM a. Gaji Pegawai 1.230.386.8206. BKM b. Gaji Pegawai Honorer 16.800.0007. BOP c. Kesra Pegawai 240.960.0008. Yayasan Pendidikan (Swasta) - 3. Proses Belajar Mengajar 344.160.000
a. Gaji Pegawai 4. Pemeliharaan Sarana Prasarana 371.120.000
b. Operasional/Pemeliharaan a. Gedung -c. Administrasi b. Alat 171.120.000
9. Lembaga Swasta Nonpendidikan c. Perabot 200.000.00010. Orang Tua Peserta didik &
Masyarakat 5. Rehabilitasi
a. Uang Pangkal/Bangku 188.500.000 6. Pengadaan Sarana Prasarana 121.488.000
b. Uang dari Komite Satuan pendidikan 735.273.000 a. Pengadaan Buku 27.888.000
c. Ekstrakurikuler 12.201.000 b. Pengadaan Lainnya 93.600.000d. Lain - lain 274.440.000 7. Kegiatan Ekstrakurikuler 12.201.000
11. Unit Produksi - 8. Daya dan Jasa 14.000.00012. Sumber Lain BG SSN 100.000.000 9. Tata Usaha/Administrasi 34.860.000
10. Lainnya 154.825.00011. Saldo Akhir Tahun -
Jumlah Penerimaan Rp. 2.540..800.820 Jumlah Pengeluaran Rp. 2.540..800.820
2. Potensi Eksternal
Sejarah Singkat Kota Probolinggo
Pada zaman Pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk)
raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama
“Banger”, nama sungai yang mengalir di tengah daerah Banger ini. Banger
merupakan pedukuhan kecil di bawah pemerintahan Akuwu di Sukodono.
Nama Banger dikenal dari buku Negarakertagama yang ditulis oleh Pujangga
Kerajaan Majapahit yang terkenal, yaitu Prapanca.
Sejalan dengan perkembangan politik kenegaraan/kekuasaan di zaman
Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger juga mengalami perubahan-
perubahan /perkembangan seirama dengan perkembangan zaman. Semula
merupakan pedukuhan kecil di muara kali Banger, kemudian berkembang
manjadi Pakuwon yang dipimpin oleh seorang Akuwu, di bawah kekuasaan
kerajaan Majapahit. Pada saat Bre Wirabumi (Minakjinggo), Raja Blambangan
berkuasa, Banger yang merupakan perbatasan antara Majapahit dan
Blambangan, dikuasai pula oleh Bre Wirabumi. Bahkan Banger menjadi kancah
25
perang saudara antara Bre Wirabumi (Blambangan) dengan Prabu
Wikramawardhana (Majapahit) yang dikenal dengan “Perang Paregreg”.
Pada masa Pemerintahan VOC, setelah kompeni dapat meredakan
Mataram, dalam perjanjian yang dipaksakan kepada Sunan Pakubuwono II di
Mataram, seluruh daerah di sebelah Timur Pasuruan (termasuk Banger)
diserahkan kepada VOC pada tahun 1743. Untuk memimpin pemerintahan di
Banger, pada tahun 1746 VOC mengangkat Kyai Djojolelono sebagai Bupati
Pertama di Banger, dengan gelar Tumenggung. Kabupatennya terletak di Desa
Kebonsari Kulon. Kyai Djojolelono adalah putera Kyai Boen Djolodrijo (Kiem
Boen), Patih Pasuruan. Patihnya Bupati Pasuruan Tumenggung Wironagoro
(Untung Suropati). Kompeni (VOC) terkenal dengan politik adu dombanya.
Kyai Djojolelono dipengaruhi, diadu untuk menangkap/membunuh Panembahan
Semeru, Patih Tengger, keturunan Untung Suropati yang turut memusuhi
kompeni. Panembahan Semeru akhirnya terbunuh oleh Kyai Djojolelono.
Setelah menyadari akan kekhilafannya, terpengaruh oleh politik adu domba
kompeni, Kyai Djojolelono menyesali tindakannya. Kyai Djojolelono mewarisi
darah ayahnya dalam menentang/melawan kompeni. Sebagai tanda sikap
permusuhannya tersebut, Kyai Djojolelono kemudian menyingkir,
meninggalkan istana dan jabatannya sebagai Bupati Banger pada tahun 1768,
terus mengembara/lelono.
Sebagai pengganti Kyai Djojolelono, kompeni mengangkat Raden
Tumenggung Djojonegoro, putra Raden Tumenggung Tjondronegoro, Bupati
Surabaya ke 10 sebagai Bupati Banger kedua. Rumah kabupatennya
dipindahkan ke Benteng Lama. Kompeni tetap kompeni, bukan kompeni kalau
tidak adu domba. Karena politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono yang
tetap memusuhi kompeni ditangkap oleh Tumenggung Djojonegoro. Setelah
wafat, Kyai Djojolelono dimakamkan di pasarean “Sentono”, yang oleh
masyarakat dianggap sebagai makam keramat.
Di bawah pimpinan Tumenggung Djojonegoro, daerah Banger tampak
makin makmur, penduduk tambah banyak. Beliau juga mendirikan Masjid Jami’
(± Tahun 1770). Karena sangat disenangi masyarakat, beliau mendapat sebutan
“Kanjeng Djimat”. Pada tahun 1770 nama Banger oleh Tumenggung
Djojonegoro (Kanjeng Djimat) diubah menjadi “Probolinggo” (Probo: sinar,
26
linggo: tugu, badan, tanda peringatan, tongkat). Probolinggo: sinar yang
berbentuk tugu, gada, tongkat (mungkin yang dimaksud adalah meteor/bintang
jatuh). Setelah wafat Kanjeng Djimat dimakamkan di pasarean belakang Masjid
Jami’.
Letak Geografis Kota Probolinggo
Letak Kota Probolinggo berada pada 7º 43’ 41” sampai dengan 7º 49’ 04”
Lintang Selatan dan 113º 10’ sampai dengan 113º 15’ Bujur Timur dengan luas
wilayah 56,667 Km². Disamping itu Kota Probolinggo merupakan daerah transit
yang menghubungkan kota-kota (sebelah timur Kota): Banyuwangi, Jember,
Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat Kota) :
Pasuruan, Malang, Surabaya.
Adapun batas wilayah administrasi Kota Probolinggo meliputi :
Sebelah Utara: Selat Madura; Sebelah Timur: Kecamatan Dringu Kabupaten
Probolinggo; Sebelah Selatan: Kecamatan Leces, Wonomerto, Sumberasih
Kabupaten Probolinggo; Sebelah Barat: Kecamatan Sumberasih Kabupaten
Probolinggo
Wilayah Kota Probolinggo terletak pada
ketinggian 0 sampai kurang dari 50 meter
diatas permukaan air laut. Semakin ke
wilayah selatan, ketinggian terhadap
permukaan air laut semakin bertambah.
Namun demikian seluruh wilayah Kota
Probolinggo relatif berlereng (0-2%). Hal ini mengakibatkan masalah erosi
tanah dan genangan air cenderung terjadi didaerah ini. Luas wilayah Kota
Probolinggo tercatat sebesar 56.667 Km². Secara administrasi pemerintahan
Kota Probolinggo terbagi dalam lima Kecamatan dan 29 Kelurahan yang terdiri
dari Kecamatan Mayangan, Kecamatan Kademangan, Kecamatan Kanigaran,
Kecamatan Kedopok, dan Kecamatan Wonoasih.
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sumber daya yang terbentuk melalui kekuatan
atau gaya alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara, sinar matahari,
mineral, dan lain-lain. Sedangkan lingkungan hidup adalah sistem kehidupan
27
dimana terdapat campur tangan manusia dalam mengelola sumber daya alam
yang ada di sekitarnya.
Sumber daya alam yang terdapat di Kota Probolinggo sangat terbatas
sekali. Kota Probolinggo tidak memiliki deposit sumber daya alam yang dapat
dieksploitasi. Di samping miskin kandungan bahan tambang, Kota
Probolinggo juga mempunyai lahan sangat terbatas untuk dikembangkan.
Sungai-sungai utama yang terdapat di Kota
Probolinggo adalah Sungai Kedunggaleng, Umbul,
Banger, Legundi, Kasbah dan Pancur. Dengan rata-
rata panjang aliran sungai mencapai 4.94 km, yang
terpanjang alirannya adalah Sungai Banger dengan
panjang aliran mencapai 6.40 km dan yang terpendek alirannya adalah Sungai
Pancur dengan aliran hanya 3.20 km. Sungai tersebut mengalir sepanjang tahun
dari arah selatan ke utara sesuai dengan kelerengan wilayah. Air sungai
dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan perikanan, hal ini dimungkinkan
karena sungai tersebut belum tercemar oleh industri-industri besar yang
memang tidak terdapat di Kota Probolinggo.
Jenis tanah di wilayah Kota Probolinggo terdiri dari alluvial, mediteran
dan regosol. Jenis tanah pada daerah paling utara atau daerah pantai adalah
alluvial regosol, pada bagian tengah ke utara berjenis alluvial kelabu tua. Jenis
tanah yang terluas pada wilayah Kota Probolinggo adalah alluvial coklat
keabuan, yaitu dari bagian tengah hingga selatan kota. Jenis tanah regosol coklat
terdapat pada sebagian kecil daerah di bagian timur kota, sedangkan grumosol
hitam dan litosol terdapat pada bagian barat daya. Prosentase Jenis Tanah Kota
Probolinggo meliputi : Tanah Alluvial (63,98%), tanah mediteran (31,20%) dan
tanah regosol (4,82%).
Luas Penggunaan Lahan Kota Probolinggo
Penggunaan Lahan Tahun 2006 %
I Lahan Sawah
1 Irigasi Teknis
1.967,70
1.967,70
34,72
34,72
II Lahan Bukan Sawah
A Lahan Kering
3.699,00
3.595,00
65,28
97,19
28
1 Pekarangan
2 Tegal/Kebun
3 Lain – lain
B Lahan Lainnya
1 Rawa - rawa
2 Tambak
2.178,65
761,37
654,98
104,00
0
104,00
60,60
21,18
18,22
2,81
2,81
Sumber : Kota Probolinggo Dalam Angka Tahun 2007
Luas wilayah Kota Probolinggo keseluruhan hanya 5.667,70 Ha. Dari luas
tersebut, sekitar 34,72% merupakan lahan sawah dan sisanya sebesar 65,28 %
merupakan lahan bukan sawah yang terdiri dari lahan kering sebesar 97,19 %
dan lahan lainnya berupa tambak sebesar 2,81 %.
Potensi sumber daya alam yang ada di Kota Probolinggo sangat sedikit
sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara optimum dan tetap dilandasi
dengan azas konservasi agar kelestariannya tetap terjaga untuk masa yang akan
datang.
Kota Probolinggo mempunyai perubahan iklim 2 jenis setiap tahunnya,
yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada kondisi normal, musim
penghujan berada pada bulan Nopember hingga April, sedangkan musim
kemarau berada pada bulan Mei hingga Oktober setiap tahunnya. Jumlah curah
hujan pada tahun 2007 dari hasil pemantauan pada 4 stasiun pengamatan hujan
yang ada di Kota Probolinggo, tercatat 1.072 mm dan hari hujan sebanyak 63
hari. Apabila dibandingkan dengan rata-rata curah hujan tahun 2006 sebesar
1.368 mm dengan 74 hari hujan, maka kondisi tahun 2007 lebih kering
dibandingkan tahun 2006, dimana curah hujan per hari pada tahun 2006 sebesar
3,75 mm/hari, sedangkan curah hujan per hari pada tahun 2007 sebesar 2,94
mm/hari. Curah hujan terlebat terjadi pada bulan Pebruari dan Maret rata-rata
sebesar 19,84 mm per hari. Selain itu pada bulan Juli sampai dengan September
di Kota Probolinggo terdapat angin kering yang bertiup cukup kencang
(kecepatan dapat mencapai 81 km/jam) dari arah tenggara ke barat laut, angin
ini populer dengan sebutan “Angin Gending “ .
Produksi/komoditas
29
Secara umum, kondisi dan struktur tanah Kota Probolinggo cukup
produktif untuk berbagai jenis tanaman. Hal ini banyak dipengaruhi oleh
pengairan yang cukup, sehingga memungkinkan pengembangan lahan sawah
untuk tanaman pangan maupun hortikultura, khususnya bawang merah yang
merupakan komoditi unggulan.
Meskipun merupakan wilayah perkotaan, pola penggunaan tanah di Kota
Probolinggo ternyata masih terdapat lahan sawah seluas 1.967,70 hektar (21 %),
lahan bukan sawah seluas 3.699,00 hektar (39,5 %). Lahan bukan sawah terbagi
atas lahan kering 3.595,00 hektar (38,4 %) dan lahan lainnya (tambak) seluas
104 hektar (1,11%).Melihat potensi dan pemanfaatan wilayah demikian itu,
banyak alternatif yang bisa dipilih untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan
pemberdayaan potensi daerah kota, guna mewujudkan visi Kota Probolinggo
sebagai kota tujuan investasi yang perspektif, kondusif dan partisipatif.
Komoditas unggulan sektor perkebunan dari kota probolinggo adalah
anggur dan mangga. Di Kecamatan Wonoasih, tumbuh sekitar 200 pohon
anggur dari varitas Probolinggo Biru, Probolinggo Putih, dan alfonso Lavalle.
Selain anggur, Kota Probolinggo juga terkenal dengan mangga harum manis
dan mangga madu. Hebatnya aroma dan rasa mangga Kota Probolinggo, boleh
jadi disebabkan wilayah ini memperoleh perlakuan khusus dari alam. Di musim
kemarau setiap bulan juli hingga September bertiup angin (bayu) kencang yang
disebut angin gending dan ini hanya terjadi di Kota Probolinggo.
Di sektor pertanian, Pemerintah Kota Probolinggo berupaya melakukan
pembangunan bidang pertanian untuk mengembangkan dan meningkatkan
produksi padi dan hortikultura. Hasil hasil
pertaniannya antara lain padi, jagung, bawang merah,
cabe, sawi terong. Di sektor perdagangan, Kota
Probolinggo yang menjadi daerah transit serta
penghubung untuk kota-kota bagian timur dijawa timur seperti jember,
banyuwangi,dan malang saat ini sedang menjalin kerjasama dengan PT Pelindo
III untuk mengembangkan pelabuhan yang di bangun tahun 1920 itu. Pelabuhan
ini selain melayani pelayaran samudera, nusantara (antarpulau), pelayaran lokal
dan rakyat, juga menjadi tempat untuk keluar masuknya perdagangan domestik
antarkawasan di pulau Jawa bagian Timur.Dengan proyek pengembangan
30
pelabuhan ini, diharapkan pelabuhan Tanjung Tembaga dapat menjadi
pelabuhan ekspor impor dan dermaga sandar bagi kapal-kapal berukuran 5.000
DWT. Pemerintah kota yakin proyek ini akan mampu memdorng perkembangan
industri dan menunjung pertumbuhan ekonomi daerah, yang dengan sendirinya
akan meningkatkan PAD Kota Probolinggo. Jenis komoditas terbanyak yang di
ekspor dari pelabuhan ini adalah plywood, yang dihasilkan dari industri kayu,
bambu, rotan dan sejenisnya.
Jasa
Kota Probolinggo terdapat sebanyak 9 hotel yang rata-rata terdiri dari
hotel kelas Melati. Bila dilihat dari obyek wisata sebagai daya tarik bagi tamu
atau wisatawan nusantara maupun mancanegara keberadaannya relatif tidak ada,
akan tetapi Kota Probolinggo sebagai Kota Transito peranannya sangat penting
di bidang pariwisata, hal ini terkait dengan adanya obyek-obyek wisata yang
berada di daerah sekitar Probolinggo sehingga sarana wisata seperti hotel,
rumah makan dan jasa angkutan wisata memiliki potensi yang sangat besar.
Sosial
Kepadatan Penduduk 3,627.00 - 3,670.00 per km2
Ditinjau dari segi sosial budaya, masyarakat Probolinggo telah mengalami
perkembangan dari pola budaya yang agraris (petani dan nelayan) menjadi
masyarakat urbanis. Sedangkan dari spektrum kesukuan, komposisi sosial
masyarakat Kota Probolinggo secara keseluruhan didominasi oleh suku Jawa
dan Madura yang memiliki karakteristik utama ulet, tegas, terbuka dan lugas
dalam mengekpresikan fikiran dan keinginan mereka. Corak adat istiadat yang
berkembang dalam masyarakat Kota Probolinggo merupakan perpaduan
diantara kedua budaya tersebut.
3. Komite Satuan pendidikan
31
Tujuan Komite Satuan pendidikan adalah untuk mewadahi dan
meningkatkan partisipasi para stakeholders pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan untuk turut serta merumuskan, menetapkan, melaksanakan dan
memonitor pelaksanaan kebijakan satuan pendidikan dan pertanggungjawaban
yang terfokus pada kualitas pelayanan terhadap peserta didik secara proporsional
dan terbuka. Selain itu Komite Satuan pendidikan juga mewadahi partisipasi
pada stakeholders untuk turut serta dalam manajemen satuan pendidikan sesuai
dengan peran dan fungsinya, berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi program satuan pendidikan secara proporsional. Tugas Pokok Komite
satuan pendidikan antara lain: (1) Menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai
program yang ditetapkan. (2) Bersama-sama satuan pendidikan merumuskan
dan menetapkan visi dan misi, menyusun standar pembelajaran, menyusun
rencana strategis pengembangan satuan pendidikan , menyusun dan menetapkan
rencana progam tahunan, serta mengembangkan potensi kearah prestasi
unggulan. (3) Membahas dan turut menetapkan pemberian tambahan
kesejahteraan. (4) Menghimpun, menggali dan mengelola sumber dana dan
kontribusi lainnya baik materil maupun non-material dari masyarakat. Fungsi
Komite Satuan pendidikan adalah (1) mengevaluasi program satuan pendidikan
secara proporsional
Mengidentifikasi masalah serta mencari solusinya, (2) Memberikan respon
terhadap kurikulum yang dikembangkan baik berstandar local ,nasional maupun
internasional, (3) Memberikan motivasi dan penghargaan, serta otonomi
profesional kepada staf pengajar, (4) Memantau kualitas pelayanan dan hasil
pendidikan di satuan pendidikan , (5) Mengkaji laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan program, dan (6) Menyampaikan usul/rekomendasi kepada pemda
untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.
4. Prestasi Satuan pendidikan
SMA Negeri 2 Probolinggo terakreditasi oleh Badan Akreditasi Satuan
pendidikan pada tahun 2009 memperoleh nilai 91 dengan kualifikasi A. Selama
empat tahun terakhir memperoleh Piala Juara Adiwiyata Tingkat Nasional. Prestasi
Peserta Didik selama tahun pelajaran 2009/2010 terangkum seperti di bawah ini:
1 Juli 2009 Juara II
32
Fesival Band Pelajar Gerakan Anti Narkoba (GRANAT)Badan Narkotika Kot Probolinggo
2 Juli 2009 Kelompok TerbaikFestival Teater Pelajar Se- Kota ProbolinggoDalam Rangka Semipro Tahun 2009
3 Juli 2009 Atistik TerbaikFestival Teater Pelajar Se- Kota ProbolinggoDalam Rangka Semipro Tahun 2009
4 Juli 2009 Aktris TerbaikFestival Teater Pelajar Se- Kota Probolinggo Dalam Rangka Semipro Tahun 2009
5 Agustus 2009 Juara IIInvitasi Bola Voli Putra Walikota Cup Dalam rangka HUT SMA Negei 1 Probolinggo Tahun 2009
6 Agustus 2009 Juara III Invitasi Bola Voli Putri Walikota Cup Dalam rangka HUT SMA Negei 1 Probolinggo Tahun 2009
7 Agustus 2009 Juara IInvitasi Bola Basket Putri Walikota CupDalam Rangka PERBASI Kota Probolinggo TAHUN 2009
8 Agustus 2009 Juara IPaduan Suara Dalam Rangka peringatan HUT RI
9 Agustus 2009 Juara IGerak Jalan Putri Dalam Rangka peringatan HUT RI
10 Agustus 2009 Juara ISuporter Pepsodent Dalam Rangka peringatan HUT RI
11 Agustus 2009 Juara IBand Pepsodent Dalam Rangka peringatan HUT RI
12 Agustus 2009 Juara IDance Pepsodent Dalam Rangka peringatan HUT RI
13 Oktober 2009 Juara I Lomba bolavoli putra Dalam rangka perebutan DANDIM CUP 082
14 Oktober 2009 Juara IV Lomba bolavoli putri Dalam rangka perebutan DANDIM CUP 082
15 Oktober 2009 Juara Harapan ILomba PBB Dalam rangka perebutan DANDIM CUP 082
16 November 2009 Juara 1Lomba Karya Tulis Ilmiah Bidang EkonomiTingkat SMA/sederajad se-Jawa BaliFakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
17 Desember 2009 Juara IInvitasi Bola Basket 2009Dalam rangka Perebutan BUPATI CUP 2009
33
18 Januari 2010 Juara I Festival Band Pelajar 2010 HUT SMA TARUNA Tahun 2010
19 Februari 2010 Juara Harapan ILomba Karya Ilmiah Tingkat Nasional Di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga
20 Februari 2010 Juara IIILomba Karya Ilmiah Tingkat Nasional Di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga
21 Pebruari 2010 Juara II Tingkat Nasional Lomba karya tulis FKG 2010Di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
22 Pebruari 2010 Juara III Lomba karya tulis FKG 2010Di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
23 Pebruari 2010 Juara II LKTI Tingkat SMA Se-Karisidenan Besuki Di Universitas Jember
24 Pebruari 2010 Juara IIILKTI Tingkat SMA Se-Karisidenan Besuki Di Universitas Jember
25 Maret 2010 Juara I Tingkat Nasional LKTI Lingkungan Dalam Rangka Hari Bumi Dan Air di SMKN 3 Probolinggo
26 Maret 2010 Juara I Tingkat Kota Probolinggo Lomba Film Dokumenter Lingkungan Di Probolinggo
27 Maret 2010 Juara II Tingkat Kota Probolinggo Lomba Daur Ulang Sampah Hari Bumi dan Air Dalam Rangka Hari Bumi Dan Air di SMKN 3 Probolinggo
28 Maret 2010 Juara I Tingkat Kota Probolinggo Lomba Cipta Lagu Lingkungan Dalam Rangka Hari Bumi Dan Air di SMKN 3 Probolinggo
29 Maret 2010 Juara I Semifinal Indomie Jingle Dare 3 dan The Best Performance Wilayah Indonesia TimurDi Lapangan Rampal Malang
30 Mei 2010 Juara 5 Final Indomie Jingle Dare 3 dan The Best Performance Tingkat Nasional Di Sabuga ITB Bandung
31 Juni 2010 Meraih piala Adiwiyata Mandiri dari Presiden RI, predikat tertinggi tingkat nasional satuan pendidikan peduli dan
34
berwawasan lingkungan
5. Tujuan situasional yang hendak dicapai satuan pendidikan
adalah sebagai berikut:
1. Penyempurnaan dokumen kurikulum, komponen KTSP, dan penyusunan/
pengembangan silabus.
2. Penyiapan perangkat pembelajaran, perencanaan, pelaksanaan, dan supervisi
proses pembelajaran.
3. Peningkatan kualifikasi akademik tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Melengkapi dan meningkatkan kualitas sarana pembelajaran Laboratorium
Fisika, Laboatorium Kimia, Laboratorium Biologi, Laboratorium Bahasa,
Multimedia, Perpustakaan, dan Laboratorium Komputer.
5. Penyusunan pedoman standar pengelolaan satuan pendidikan ,
kepesertadidikan, evaluasi, dan sistem informasi manajemen.
6. Penentuan jenis dan sumber pembiayaan penyelenggaraan satuan
pendidikan dan merencanakan standar pembiayaan satuan pendidikan .
7. Perencanaan perangkat penilaian, pelaksanaan penilaian, dan pengolahan
hasil penilaian, seta tindak lanjutnya.
8. Peningkatan kesiapan satuan pendidikan dan penggalangan dukungan
eksternal.
F. Analisis SWOT
Sasaran ke-1: Penyempurnaan dokumen kurikulum, komponen KTSP, dan
penyusunan/pengembangan silabus.
FUNGSI DAN FAKTORKRITERIA KESIAPAN
KONDISI NYATA
TINGKAT KESIAPAN
SIAP TIDAK
A Proses Pembelajaran/La-TihanFaktor Internal- Kesiapan Guru dan Peserta
didik- Minat Peserta didik dan
Guru
BaikBaik
BaikBaik
√√
Faktor Eksternal- Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Dukungan keluarga
BaikBaik
BaikBaik
√√
35
B Fungsi Pendukung KetenagaanFaktor Internal- Kesiapan dan kualifikasi
Guru- Pengalaman Guru
Baik
Baik
Baik
Baik
√
√Faktor Eksternal- Dukungan keluarga- Pengalaman Nara Sumber
BaikBaik
BaikBaik
√√
C Fungsi Pendukung SaranaFaktor Internal- Dokumen KTSP- Silabus- Kalender Pendidikan- Ruang Belajar- Perpustakaan- Laboratorium (Fisika,
Kimia, Biologi, Komputer, Bahasa, Multi Media)
Baik BaikBaikBaikBaikBaik
Amat BaikAmat Baik
Baik Cukup Baik
Cukup
√√√
√√
√
Faktor Eksternal- Peran orang tua/wali peserta didik- Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Dukungan Komite Satuan pendidikan - Perpustakaan umum- Peran Dinas pendidikan- Dukungan Pemerintah
BaikBaikBaikBaikBaikBaik
Cukup BaikBaikBaikBaikBaik
√√√√√
√
D Pembinaan/ pelatihanFaktor Internal- Kemampuan Guru- Peran Kepala Satuan pendidikan
BaikBaik
BaikBaik
√√
Faktor Eksternal- Lembaga Pelatihan- Peran LPMP Jatim
BaikBaik
BaikBaik
√√
Sasaran ke-2: Penyempurnaan proses penyiapan perangkat pembelajaran,
perencanaan, pelaksanaan, dan supervisi proses pembelajaran.
FUNGSI DAN FAKTORKRITERIA KESIAPAN
KONDISI NYATA
TINGKAT KESIAPAN
SIAP TIDAK
A Proses Pembelajaran/La-
36
tihanFaktor Internal- Ketrampilan Guru dan
Peserta didik- Minat Peserta didik dan
Guru- Program Remedial- Peran Kepala Satuan
pendidikan
BaikBaikBaikBaik
BaikBaikBaikBaik
√√√√
Faktor Eksternal- Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Dukungan keluarga- Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Dinas Pendidikan
BaikBaikBaik Baik
BaikBaikBaik Baik
√√√√
B Fungsi Pendukung KetenagaanFaktor Internal- Kesiapan dan kualifikasi
Guru- Pengalaman Guru- Penasihat Akademik- Peran Kepala Satuan pendidikan
BaikBaikBaikBaik Baik
BaikBaikBaikBaik Baik
√√√√√
Faktor Eksternal- Dukungan Komite Satuan pendidikan - Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Dinas Pendidikan- Dukungan Pemerintah
BaikBaikBaikBaik
BaikBaikBaikBaik
√√√√
C Fungsi Pendukung SaranaFaktor Internal- Dokumen RPP- Bahan Ajar- Buku Penunjang- Program pembelajaran
berbasis TI- Komputerisasi Satuan
pendidikan - Perpustakaan Satuan pendidikan - Lahan satuan
pendidikan - Peran Kepala Satuan pendidikan
BaikBaikBaikBaik
BaikBaikBaikBaik
BaikBaikBaikBaikBaikBaikBaik
Amat BaikBaik
√√√√
√√√√
Faktor Eksternal
37
- Peran orang tua/wali peserta didik- Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Dukungan Komite Satuan pendidikan - Peran Dinas Pendidikan- Dukungan Pemerintah
termasuk subsidi software original
- Perpustakaan Umum- Toko/Agen/Lembaga
penyedia program pembelajaran berbasis TI
- Toko/Agen/Lembaga penyedia software original
- Toko/Agen komputer
BaikBaikBaikBaikBaik
BaikBaik
Baik
Baik
CukupBaikBaikBaik
Cukup
BaikBaik
Baik
Baik
√√√
√√
√
√
√
√
D Pembinaan/ pelatihanFaktor Internal- Kegiatan pelatihan- Peran Kepala Satuan pendidikan
BaikBaik
BaikBaik
√√
Faktor Eksternal- Peran Lembaga Pelatihan- Peran LPMP Jatim- Peran Pengawas Pendidikan- Peran Nara Sumber
BaikBaikBaikBaik
BaikBaikBaikBaik
√√√√
Sasaran ke-3: Peningkatan kualifikasi akademik tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
FUNGSI DAN FAKTORKRITERIA KESIAPAN
KONDISI NYATA
TINGKAT KESIAPAN
SIAP TIDAK
A Proses Pembelajaran/La-tihanFaktor Internal- Kemampuan Guru dan
Tenaga Kependidikan- Minat TU dan Guru- Peran Kepala Satuan
pendidikan
Baik
BaikBaik
Baik
BaikBaik
√
√√
Faktor Eksternal
38
- Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Dukungan keluarga- Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Komite Satuan pendidikan
BaikBaikBaikBaik
BaikCukupBaikBaik
√
√√
√
B Fungsi Pendukung KetenagaanFaktor Internal- Pendidikan- Profesionalisme- Peran Kepala Satuan
pendidikan
BaikBaikBaik
BaikBaikBaik
√√√
Faktor Eksternal- Peran Perguruan Tinggi- Peran Lembaga Pelatihan- Peran Pemerintah
BaikBaikBaik
CukupCukupBaik √
√√
C Fungsi Pendukung SaranaFaktor Internal- Perpustakaan Satuan
pendidikan - Laboratorium (Fisika,
Kimia, Biologi, Bahasa, Komputer, Multimedia)
- Peran Kepala Satuan pendidikan
BaikBaik
Baik
BaikBaik
Baik
√√√
√
Faktor Eksternal- Peran Komite Satuan pendidikan - Perpustakaan umum- Peran Dinas Pendidikan- Peran Pemerintah - Toko/Agen/Penerbit Buku
BaikBaikBaikBaikBaik
BaikBaikBaikBaikBaik
√√√√√
D Pembinaan/ pelatihanFaktor Internal- Kegiatan pelatihan- Peran Kepala Satuan pendidikan
BaikBaik
BaikBaik
√√
Faktor Eksternal- Peran Lembaga Pelatihan- Peran LPMP Jatim- Peran Pengawas Pendidikan- Peran Nara Sumber
BaikBaikBaikBaik
CukupBaikBaik
Cukup
√√
√
√
39
Sasaran ke-4: Melengkapi dan meningkatkan kualitas sarana pembelajaran
Laboratorium Fisika, Laboatorium Kimia, Laboratorium Biologi,
Laboratorium Bahasa, Multimedia, Perpustakaan, dan
Laboratorium Komputer.
FUNGSI DAN FAKTORKRITERIA KESIAPAN
KONDISI NYATA
TINGKAT KESIAPAN
SIAP TIDAK
A Proses Pembelajaran/LatihanFaktor Internal- Kesiapan Guru- Minat Peserta didik dan
Guru
BaikBaik
BaikBaik
√√
Faktor Eksternal- Peran Orang Tua/Wali Peserta didik- Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Dinas Pendidikan
BaikBaikBaik
CukupBaikBaik
√√
√
B Fungsi Pendukung KetenagaanFaktor Internal- Profesionalisme Guru- Pengalaman Laboran
BaikBaik
BaikCukup
√√
Faktor Eksternal- Peran Lembaga Pelatihan Baik Baik √
C Fungsi Pendukung SaranaFaktor Internal- Kelengkapan peralatan
laboatorium berbasis TI- Tersedianya bahan
praktikum
Baik
Baik
Baik
Baik
√
√
Faktor Eksternal- Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Peran Dinas Pendidikan- Dukungan Pemerintah - Toko/Agen/Lembaga alat
bahan laborat- Peran Dinas Pendidikan- Peran Pemerintah
BaikBaikBaikBaik
BaikBaik
BaikBaikBaikBaik
BaikBaik
√√√√
√√
D Pembinaan/ pelatihanFaktor Internal- Kemampuan Guru- Peran Kepala Satuan pendidikan
BaikBaik
BaikBaik
√√
40
Faktor Eksternal- Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Pengawas Pendidikan- Peran Pemerintah- Dukungan Lembaga terkait
BaikBaikBaikBaik
BaikBaikBaik
Cukup
√√√
√
Sasaran ke-5: Penyusunan pedoman standar pengelolaan satuan pendidikan ,
kepeserta didikan, evaluasi, dan sistem informasi manajemen.
FUNGSI DAN FAKTORKRITERIA KESIAPAN
KONDISI NYATA
TINGKAT KESIAPAN
SIAP TIDAK
A Proses Pembelajaran/La-TihanFaktor Internal- Kesiapan Guru- Minat Peserta didik dan
Guru- Peran Kepala Satuan
pendidikan
BaikBaikBaik
BaikBaikBaik
√√√
Faktor Eksternal- Peran Orang Tua/Wali Peserta didik- Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Dinas Pendidikan
BaikBaikBaik
CukupBaikBaik
√√
√
B Fungsi Pendukung KetenagaanFaktor Internal- Profesionalisme Guru
berbasis TI- Profesionalisme Tenaga
Kependidikan
Baik
Baik
Baik
Cukup
√
√
Faktor Eksternal- Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Pengawas Pendidikan- Peran Pemerintah- Dukungan LPMP- Peran Lembaga Pelatihan
BaikBaikBaikBaikBaik
BaikBaikBaikBaik
Cukup
√√√√
√
C Fungsi Pendukung SaranaFaktor Internal- Kelengkapan sarana - Peran Kepala Satuan pendidikan
BaikBaik
BaikBaik
√√
41
Faktor Eksternal- Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Peran Dinas Pendidikan- Peran Pemerintah- Peran Komite Satuan pendidikan
BaikBaikBaikBaik
BaikBaikBaikBaik
√√√√
D Pembinaan/ pelatihanFaktor Internal- Kemampuan Guru- Kemampuan Tenaga
Kependidikan- Peran Kepala Satuan pendidikan
BaikBaikBaikBaik
BaikCukupBaikBaik
√
√√
√
Faktor Eksternal- Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Pengawas Pendidikan- Peran Pemerintah- Dukungan Lembaga terkait
BaikBaikBaikBaik
BaikBaikBaik
Cukup
√√√
√
Sasaran ke-6: Penentuan jenis dan sumber pembiayaan penelenggaraan satuan
pendidikan dan merencanakan standar pembiayaan satuan
pendidikan .
FUNGSI DAN FAKTORKRITERIA KESIAPAN
KONDISI NYATA
TINGKAT KESIAPAN
SIAP TIDAK
A Proses Pembelajaran/La-tihanFaktor Internal- Kemampuan Peserta
didik dan Guru- Minat Peserta didik dan
Guru- Peran Kepala Satuan
pendidikan
Baik
BaikBaik
Baik
BaikBaik
√
√√
Faktor Eksternal- Peran Komite Satuan pendidikan - Peran Lingkungan Satuan pendidikan - Dukungan Keluarga- Peran Dinas Pendidikan- Peran Pemerintah
BaikBaikBaikBaikBaik
BaikBaikBaikBaikBaik
√√√√√
B Fungsi Pendukung
42
KetenagaanFaktor Internal- Profesionalisme Guru- Pengalaman Laboran
BaikBaik
BaikBaik
√√
Faktor Eksternal- Dukungan Komite Satuan pendidikan - Dukungan Pemerintah- Peran Dinas Pendidikan
BaikBaik
BaikBaik
√√
C Fungsi Pendukung SaranaFaktor Internal- Kesiapan/kualifikasi
guru- Kesiapan/kualifikasi
Tenaga kependidikan- Pengalaman Guru dan
TU- Peran Kepala Satuan pendidikan
BaikBaik
BaikBaik
BaikBaik
BaikBaik
√√
√√
Faktor Eksternal- Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Dukungan keluarga- Peran Dinas Pendidikan- Dukungan Pemerintah - Peran Pemerintah
BaikBaikBaikBaikBaik
BaikBaikBaikBaikBaik
√√√√√
D Pembinaan/ pelatihanFaktor Internal- Kemampuan Guru/TU- Peran Kepala Satuan pendidikan
BaikBaik
BaikBaik
√√
Faktor Eksternal- Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Pengawas Pendidikan- Peran Pemerintah- Dukungan Lembaga terkait
BaikBaikBaikBaik
BaikBaikBaik
Cukup
√√√
√
Sasaran ke-7: Perencanaan perangkat penilaian, pelaksanaan penilaian, dan
pengolahan hasil penilaian, seta tindak lanjutnya.
FUNGSI DAN FAKTORKRITERIA KESIAPAN
KONDISI NYATA
TINGKAT KESIAPAN
SIAP TIDAK
A Proses Pembelajaran/La-Tihan
43
Faktor Internal- Kemampuan Peserta didik
dan Guru- Minat P. didik dan Guru- Peran Kepala Satuan
pendidikan
Baik
BaikBaik
Baik
BaikBaik
√
√√
Faktor Eksternal- Peran Komite Satuan pendidikan - Peran Lingkungan Satuan pendidikan - Dukungan Keluarga
BaikBaikBaik
BaikBaikBaik
√√√
B Fungsi Pendukung KetenagaanFaktor Internal- Kualifikasi Guru- Pengalaman Laboran
BaikBaik
BaikCukup
√√
Faktor Eksternal- Dukungan Komite Satuan pendidikan - Dukungan Keluarga- Pengalaman Nara Sumber
BaikBaikBaik
BaikBaikBaik
√√√
C Fungsi Pendukung SaranaFaktor Internal- Perpustakaan Satuan
pendidikan - Laboratorium (Fisika,
Kimia, Biologi, Komputer, Bahasa, Multimedia)
- Lahan Satuan pendidikan - Software pengolah Nilai
BaikBaik
BaikBaik
BaikCukup
Amat BaikBaik
√
√√
√
Faktor Eksternal- Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Dukungan keluarga- Peran Dinas Pendidikan- Dukungan Pemerintah - Peran Pemerintah- Perpustakaan Umum
BaikBaikBaik BaikBaikBaik
BaikBaikBaik BaikBaikBaik
√√√√√√
D Pembinaan/ pelatihanFaktor Internal- Kemampuan Guru/TU- Peran Kepala Satuan pendidikan
BaikBaik
BaikBaik
√√
Faktor Eksternal- Peran Pengawas Satuan pendidikan - Peran Pengawas Pendidikan
BaikBaikBaik
BaikBaikBaik
√√√
44
- Peran Pemerintah- Dukungan Lembaga terkait
Baik Cukup √
Sasaran ke-8: Peningkatan kesiapan satuan pendidikan dan penggalangan
dukungan eksternal.
FUNGSI DAN FAKTORKRITERIA KESIAPAN
KONDISI NYATA
TINGKAT KESIAPAN
SIAP TIDAK
A Proses Pembelajaran/LatihanFaktor Internal- Kemampuan Peserta didik
dan Guru- Minat P. didik dan Guru- Peran Kepala Satuan
pendidikan
BaikBaik
BaikBaik
√√
Faktor Eksternal- Peran lingkungan satuan pendidikan - Peran orang tua p. didik- Peran Komite Satuan pendidikan - Peran Pengawas Pendidikan- Peran Dinas Pendidikan
BaikBaikBaikBaikBaik
BaikBaikBaikBaikBaik
√√√√√
B Fungsi Pendukung KetenagaanFaktor Internal- Kesiapan/kualifikasi Guru- Pengalaman Guru
BaikBaik
BaikBaik
√√
Faktor Eksternal- Dukungan Komite Satuan pendidikan - Peran Lembaga Pelatihan
BaikBaik
BaikBaik
√√
C Fungsi Pendukung SaranaFaktor Internal- Perpustakaan Satuan
pendidikan - Laboratorium (Fisika,
Kimia, Biologi, Komputer, Bahasa, Multimedia)
- SIM Satuan pendidikan - Aula
BaikBaik
BaikBaik
BaikCukup
CukupBaik
√
√
√
√
Faktor Eksternal- Lingkungan sekitar satuan pendidikan - Peran orang tua peserta didik- Peran Dinas Pendidikan
BaikBaikBaikBaikBaik
BaikCukupBaikBaikBaik
√
√√√
√
45
- Dukungan Pemerintah - Peran Pemerintah
D Pembinaan/ pelatihanFaktor Internal- Peran Guru dan TU- Peran Kepala Satuan pendidikan
BaikBaik
BaikBaik
√√
Faktor Eksternal- Peran Komite Satuan pendidikan - Dukungan Masyarakat
BaikBaik
BaikCukup
√√
Keterangan:
Kriteria Kesiapan: BAIK sesuai dengan ukuran SNP
Kondisi Nyata:
Kriteria Amat Baik jika melebihi SNP, bermakna SIAP
Kriteria Baik jika sesuai dengan SNP, bermakna SIAP
Kriteria Cukup jika sebagian memenuhi SNP, bermakna TIDAK SIAP
Kriteria Kurang jika tidak memenuhi SNP, bermakna TIDAK SIAP
5. Hasil Analisis Konteks
No. KOMPONEN PERMASALAHAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
1. Standar Isi
dan Standar
Kompetensi
Lulusan
Dokumen KTSP
perlu penyempurnaan
dan pengembangan
secara
berkesinambunagan
Menyempurnakan dokumen
KTSP dengan memperhatikan
acuan operasional, analisis
konteks yang lebih mendalam,
muatan KTSP yang lebih
mantap khususnya kecakapan
hidup dan muatan lokal dan
pengembangan silabus secara
mandiri
2. Standar
Proses
Substansi acuan
operasional perlu
penyempurnaan
Menyempurnakan substansi
RPP, mengembangkan bahan
ajar, meningkatkan
kompetensi guru,
mengoptimalkan pemanfaatan
46
No. KOMPONEN PERMASALAHAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
perpustakaan dan
laboratorium, penyempurnaan
program pengayaan dan
remedial, meningkatkan
kualitas pembelajaran
berbasis TIK, dan
meningkatkan mutu program
supervisi proses pembelajaran
dan tindak lanjut.
3. Standar
Pendidik dan
Standar
Tenaga
Kependidikan
Kualitas dan
profesionalisme
pendidik dan tenaga
kependidikan perlu
secara terus menerus
dipelihara dan
ditingkatkan
Memenuhi/melengkapi
standar pendidik,
meningkatkan kualitas dan
kuantitas sertifikasi guru,
secara terus menerus
dilakukan evaluasi dan
pembinaan untuk
meningkatkan kualitas dan
kuantitas pendidik dan tenaga
kependidikan.
4. Standar
Sarana dan
Prasarana
Sarana dan Prasarana
perlu pemeliharaan
dan peningkatan
kualitas dan
kuantitasnya
Memelihara sarana dan
prasarana secara rutin,
meningkatkan kualitas dan
kuantitas sarana prasarana
yang dibutuhkan dalam
pembelajaran hingga selalu
siap pakai, terutama
laboratorium Kimia
5. Standar
Pengelolaan
Pengelolaan satuan
pendidikan
menggunakan pola
Manajemen Berbasis
Meningkatkan pengelolaan
dan pelaksanaan kegiatan
persatuan pendidikan an
berdasarkan standar yang
47
No. KOMPONEN PERMASALAHAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Satuan pendidikan
yang secara terus
menerus perlu
peningkatan
mengacu pada pengelolaan
BSNP agar tercapai
pengelolaan yang transparan,
akun-tabel, efektif dan efisien;
menyempurnakan KTSP,
meningkatkan kerjasama
dengan Komite Satuan
pendidikan , masyarakat,
stake holder, dan instansi lain;
meningkatkan mutu kegi-atan
pelayanan dan pembinaan
kepeserta didikan.
6. Standar
Pembiayaan
Pembiayaan
pendidikan perlu
meningkatkan peran
serta orang tua
peserta didik,
masyarakat, dan stake
holder satuan
pendidikan .
Mengoptimalkan pembiayaan
pendidikan yang transparan,
akuntabel, efektif dan efisien
dengan berpedoman pada
ketentuan yang berlaku saat
ini; secara berkala
menyampaikan laporan
kegiatan pembiayaan kepada
Komite Satuan pendidikan ,
masyarakat, dan instansi
terkait; secara aktif berupaya
memotivasi agar meningkat
peran serta orang tua/wali
peserta didik, masyarakat,
stake holder satuan
pendidikan , dunia usaha dan
dunia industri, serta instansi
lain dalam pembiayaan
penyelenggaraan satuan
48
No. KOMPONEN PERMASALAHAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
pendidikan .
7. Standar
Penilaian
Pendidikan
Pelaksanaan
penilaian pendidikan
perlu secara terus
menerus dilakukan
penyempurnaan.
Menyempurnakan
pelaksanaan penilaian pen
didikan, perangkat penilaian,
program remidi, pengayaan
materi, penambahan bahan
ujian/ulangan;
mengoptimalkan kerja sama
dengan lembaga pendidikan
lain, baik dengan pihak
LPMP, kalangan perguruan
tinggi, lembaga
penyelenggara psiko tes,
maupun lembaga bimbingan
belajar swasta.
8. Kesiapan
Satuan
pendidikan
dan
Dukungan
Eksternal
Perlu meningkatkan
secara terus menerus
upaya untuk
menggalang
dukungan dari pihak
eksternal satuan
pendidikan
Menggalang dukungan dari
pihak eksternal satuan
pendidikan melalui
sosialisasi program satuan
pendidikan dan menjalin
kerjasama dengan
masyarakat, dunia usaha dan
dunia industri, instansi
pemerintah, dan lembaga
swasta.
49
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Menengah Atas
Dalam Pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, dan oleh karena itu setiap warga negara
Republik Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang merata dan bermutu
sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliknya tanpa memandang status sosial,
etnis dan gender sehingga sebagai anggota masyarakat akan memiliki afeksi,
kecerdasan dan keterampilan yang akan berguna untuk mengenal dan mengatasi
masalah dirinya dan lingkungannya, mendorong tegaknya masyarakat madani dan
modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila.
Dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 itu dijelaskan bahwa
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
50
B. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 2 Probolinggo
Visi SMA Negeri 2 Probolinggo adalah: “Berprestasi berdasarkan IMTAQ
dan IPTEK dalam lingkungan yang kondusif dan suasana yang demokratis”
dengan indikator:
1. Berprestasi dalam aktivitas keagamaan
2. Berprestasi dalam akademik
3. Berprestasi dalam aktivitas nonakademik terutama dalam bidang seni, olah
raga dan lingkungan hidup
Misi SMA Negeri 2 Probolinggo adalah:
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut dan
budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak dan
bermasyarakat.
2. Melaksanakan proses belajar mengajar dan bimbingan secara efisien dan
efektif sehingga setiap peserta didik mampu berkembang secara optimal
dengan potensi yang dimiliki.
3. Menumbuhkan semangat kinerja unggul kepada seluruh warga satuan
pendidikan .
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan
potensi, bakat, minat peserta didik sehingga tumbuh kemandirian dan disiplin
tinggi. serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup.
5. Menciptakan kultur satuan pendidikan dan Adiwiyata, yang dapat mendukung
penyelenggaraan satuan pendidikan yang efektif, bermutu dan menyenangkan.
6. Menerapkan manajemen satuan pendidikan yang partisipatif, transparan dan
akuntabel.
Tujuan Satuan Pendidikan SMA Negeri 2 Probolinggo adalah:
1. Tercapainya peningkatan prestasi dan kegiatan keagamaan melalui
pembinaan keimanan dan ketaqwaan.
2. Tercapainya peningkatan pembinaan Akhlaqul Karimah
3. Tercapainya peningkatan Budaya Disiplin
4. Tercapainya peningkatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAIKEM) melalui implementasi pelaksanaan Kurikulum
51
Berbasis Satuan pendidikan (KBS/KTSP) serta profesionalime guru sesuai
kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi.
5. Tercapainya peningkatan kualitas lulusan yang dapat melanjutkan ke PTN.
6. Terwujudnya budaya belajar, membaca dan menulis
7. Tercapainya kualitas pengembangan kreativitas peserta didik baik di bidang
olah raga, seni dan budaya.
8. Tercapainya peningkatan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara
9. Tercapainya peningkatan kualitas pendidikan lingkungan hidup
10. Tercapainya peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana satuan
pendidikan sesuai dengan standar nasional.
11. Terwujudnya layanan prima untuk mewujudkan hubungan yang harmonis
antarwarga satuan pendidikan dan satuan pendidikan dengan masyarakat.
12. Terwujudnya manajemen satuan pendidikan yang partisipatif, transparan dan
akuntabilitas dalam suasana yang demokratis dan komitmen tinggi.
52
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo
1. Kelompok Mata Pelajaran
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
yang tertuang dalam Standar Isi (SI) meliputi lima kelompok mata pelajaran
sebagai berikut.
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Kelompok mata pelajaran estetika
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau
kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Ps. 7.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan sebagai berikut :
53
No Kelompok Mata pelajaran Cakupan
1. Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia men-cakup etika, budi pekerti,
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama
2. Kewarganega-raan dan
Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMA Negeri 2 Probolinggo
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut
ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif
dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
54
No Kelompok Mata pelajaran Cakupan
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan meng-
apresiasi dan mengeks-presikan keindahan serta
harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik
dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan pada SMA Negeri 2 Probolinggo
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat
termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup
sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari
perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
2. Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai
dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi
yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan
55
kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur
kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Struktur kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga
tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 2 Probolinggo
dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum
yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan
program penjurusan yang terdiri atas tiga program: (1) Program Ilmu
Pengetahuan Alam, dan (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program
Bahasa. Sementara ini Di SMA Negeri 2 Probolinggo membuka (1) Program
Ilmu Pengetahuan Alam, dan (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Tidak
membuka program Bahasa karena minat peserta didik untuk memilih
Program Bahasa yang rendah.
SMA Negeri 2 Probolinggo mulai tahun pelajaran 2009/2010 telah
melaksanakan program pembelajaran bilingual untuk mata pelajaran
Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika untuk kelas terbatas. Tahun Pelajaran
2011/2012 program pembelajaran bilingual dilanjutkan menjadi empat kelas,
yaitu kelas X dua kelas, Kelas XI IPA dan Kelas XII IPA masing-masing satu
kelas.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diberikan di SMA Negeri 2 Probolinggo sesuai
dengan struktur kurikulum yang terdapat dalam Standar Isi
Kelas XKomponen Alokasi Waktu
Semester 1 Semester 2A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 23. Bahasa Indonesia 4 44. Bahasa Inggris (4) 5 55. Matematika (4) 5 56. Fisika (2) 3 37. Biologi8. Kimia (2)
23
23
56
Komponen Alokasi WaktuSemester 1 Semester 2
9. Sejarah 10. Geografi (1)11. Ekonomi12. Sosiologi
1122
1122
13. Seni Budaya 2 214. Penjas, Olah raga dan Kesehatan 2 215. Teknologi Informasi dan Komunikasi 16. Bahasa Asing
22
22
B. Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*)Jumlah 42 42
Kelas XI dan XII program IPA
KomponenAlokasi Waktu
Kelas XI Kelas XIISmt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 4 44. Bahasa Inggris (4) 5 5 5 55. Matematika (4) 5 5 5 56. Fisika (4) 5 5 5 57. Kimia (4) 5 5 5 58. Biologi 4 4 4 49. Sejarah 1 1 1 110. Seni Budaya 2 2 2 211. Pendidikan Jasmani, Olah raga dan
Kesehatan2 2 2 2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2 2 2
13. Keterampilan/Bahasa Asing Bahasa Jepang
2 2 2 2
B. Muatan Lokal Personal Blog (kelas XI) Tourism (kelas XII)
22
2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)Jumlah 43 43 43 43
Kelas XI dan XII program IPS
57
KomponenAlokasi Waktu
Kelas XI Kelas XIISmt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 5 54. Bahasa Inggris (4) 5 5 5 55. Matematika (4) 5 5 5 56. Sejarah 3 3 3 37. Geografi (3) 4 4 4 48. Ekonomi (4) 5 5 5 59. Sosiologi (3) 3 3 3 310. Seni Budaya 2 2 2 211. Pendidikan Jasmani, Olah raga
dan Kesehatan2 2 2 2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2 2 2
13. Bahasa Jepang 2 2 2 2B. Muatan Lokal Personal Blog (kelas XI) Tourism (kelas XII)
2 22 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)Jumlah 43 43 43 43
Dari struktur kurikulum yang ada SMA Negeri 2 Probolinggo
menambah jam pelajaran per tahun pelajaran dengan perincian sebagai
berikut:
No Kelas Mata Pelajaran Jam tambahan1. X 1. Matematika
2. Fisika3. Kimia4. Bahasa Inggris5. Geografi
11111
2. XI–IPA 1. Matematika 2. Fisika3. Kimia4. Bahasa Inggris
1111
3. XI–IPS 1. Ekonomi2. Matematika3. Bahasa Inggris4. Geografi
1111
4. XII- IPA
1. Matematika2. Fisika3. Kimia
111
58
No Kelas Mata Pelajaran Jam tambahan5. Bahasa Inggris 1
5. XII-IPS 1. Ekonomi2. Matematika3. Bahasa Inggris4. Geografi
1111
Pemanfaatan penambahan empat jam pelajaran terutama selain untuk
meningkatkan kualitas lulusan terutama hasil Ujian Nasional dan mengatasi
pemenuhan keharusan jumlah tatap muka bagi guru juga untuk memenuhi
penguasaan bahasa Inggris dan pendalaman penguasaan mata pelajaran MIPA.
B. Muatan Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo
Muatan Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo meliputi sejumlah mata
pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar kompentensi
dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal serta
kegiatan pengembangan diri yang dikembangkan oleh satuan pendidikan .
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang wajib diikuti oleh peserta didik kelas X terdiri atas 16
mata pelajaran, yaitu: Pendidikan Agama, Pendidikan kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Biologi, Kimia, Fisika, Sejarah, Ekonomi, Geografi,
Sosiologi, Pendidikan Jasmani, Seni & Budaya, Teknologi Informasi
Komunikasi, dan Bahasa Jepang. Kelas XI dan XlI Program IPA terdiri atas 13
mata pelajaran, yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Sejarah,
Pendidikan Jasmani, Seni & Budaya, dan Teknologi Informasi Kornunikasi.
Kelas XI dan XII program IPS terdiri atas 13 mata pelajaran yaitu: Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Sejarah, Pendidikan Jasmani, Seni &
Budaya, Teknologi Informasi Kornunikasi, dan Bahasa Jepang.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
59
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata
pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak
terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata
pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran
muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satua tahun satuan
pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal
Dengan mengacu pada substansi yang ada, SMA Negeri 2 Probolinggo
memberikan muatan lokal berdasarkan kebutuhan, potensi dan budaya daerah
yaitu memberikan wawasan dan keterampilan yang utuh terhadap penguasaan
teknologi informasi dan komunikasi sesuai kebutuhan peserta didik dan tuntutan
masyarakat lokal, nasional & global yang peduli dan berbudaya lingkungan.
Muatan lokal yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Probolinggo adalah
pemenuhan kebutuhan peserta didik akan keterampilan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi dalam menyongsong tantangan informasi yang global
serta peduli dan berbudaya lingkungan meliputi:
No Kelas Muatan Lokal
1. X Pendidikan Lingkungan Hidup
2. XI – IPA
XI - IPS
1. Mengenal Bahasa program
2. Visual basic
3. Personal Blog
3. XII – IPA
XII - IPS
Tourism
3. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran sebagai bagian yang terintegrasi dalam kurikulum satuan
pendidikan . Kegiatan tersebut merupakan upaya pembentukan watak dan
kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan
60
konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan
belajar, pengembangan karir serta kegiatan ekstrakurikuler.
Di samping itu kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang
bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta
didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 2 Probolinggo. Secara khusus
pengembangan diri juga memiliki manfaat menunjang peserta didik dalam
mengembangkan: a. Kreativitas; b. Minat; c. Bakat; d. ompetensi dan
kebiasaan dalam kehidupan; e. kemampuan kehidupan keagamaan; f.
kemampuan sosial; g. kemampuan belajar; h. wawasan dan perencanaan
karir; i. kemampuan pemecahan masalah; dan j. kemandirian
Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri dilaksanakan secara
terprogram dan non program. Kegiatan terprogram dilakukan secara khusus
dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pribadinya. Sedangkan kegiatan non program dilaksanakan secara langsung
oleh pendidik dan tenaga kependidikan dan diikuti oleh semua peserta
didik.
Kegiatan pengembangan diri terprogram terdiri atas dua komponen
yaitu:
1. Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan keputusan dan
perencanaan karir. Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Negeri 2
Probolinggo terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan
bimbingan karier.
2. Kegiatan Pengembangan Pribadi dan Kreatifitas peserta didik
dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler, yang mencakup Kegiatan:
Keagamaan (Rohani Islam, Rohani Kristen)
Keolahragaan (basket, bola voli, pencak silat, futsal)
Kepemimpinan (Latihan Dasar Kepemimpinan Peserta
Didik/LDKS, Paskibra, Palang Merah Remaja, Pramuka, Koperasi)
Seni (Teater, Paduan Suara, Band, Tarian Daerah, Karawitan)
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
Kelompok Majalah Dinding (Mading)
61
Keterampilan (ICT, olah gambar digital)
Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan secara tidak
terprogram atau non program misalnya:
a. Secara rutin yaitu upacara bendera, ibadah khusus hari besar
keagamaan, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan
diri, minat baca
b. Secara spontan yaitu pembentukan perilaku memberi salam,
membuang sampah pada tempatnya, menghormati orang lain,
mengatasi silang pendapat
c. Bentuk keteladanan yaitu berpakaian rapi, berbahasa yang baik dan
benar, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang
tepat waktu, menghargai waktu, pola hidup sederhana, perilaku
hidup sehat dan bersih.
Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih dua dari
berbagai jenis ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 2 Probolinggo.
Segala aktifitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler di
bawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh
Kepala Satuan pendidikan .
Kegiatan pengembangan diri SMA Negeri 2 Probolinggo secara
rinci diatur lebih lanjut dalam program tersendiri.
4. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar di SMA Negeri 2 Probolinggo diatur dengan
menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program
pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program
pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas
sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMA Negeri 2
Probolinggo. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket
dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran dengan
62
menggunakan jam pembelajaran setiap minggu setiap semester melalui
sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memper-
hatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap
muka per jam pembelajaran di SMA Negeri 2 Probolinggo berlangsung
selama 45 menit, keculai pada jam efektif fakultatif pada bulan Ramadhan
berlangsung selama 35 menit per jam tatap muka.
Beban belajar kegiatan tatap muka yang tercantum dalam struktur
kurikulum satuan pendidikan tahun pelajaran 2011/2012 adalah sebagai
berikut:
KelasPer Jam
Per Minggu
Minggu Ekektif
PerTahun
Hari Efektif
per Tahun
Waktu pembelajaran
per tahun
Jumlah jam per tahun
(@60”)X s.d.
XII
45 ” 43 jam 42 241 42 x 43 = 1.806 jam
pembelajaran(81.270menit)
81.270/60 = 1.354 jam 30 menit
Penugasan Tterstruktur (PT) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh
pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau
kemampuan lainnya pada kegiatan TM. Waktu penyelesaian penugasan
terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan
perbaikan, pengayaan, dan percepatan.
Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta
didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat
kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan
lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
63
Kegiatan PT dan KMTT merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran TM yang pelaksanaannya dilakukan di luar jam
pelajaran. Tidak semua KD memerlukan kegiatan PT dan KMTT, akan tetapi
mempertimbangkan kompleksitas materi, daya dukung, intake peserta didik,
dan alokasi waktu.
Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur
sebanyak maksimum 60% dari jumlah alokasi waktu tatap muka per mata
pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran.
Alokasi waktu dimaksud, digunakan untuk pelaksanaan remedial dan
pendalaman/pengayaan materi.
5. Ketuntasan Belajar
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo
adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam
menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan
praktik dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat, dengan rentang 0 - 100.
Penetapan KKM dilakukan oleh dewan pendidik sebelum awal tahun ajaran
dimulai melalui proses penetapan KKM setiap Indikator, KD, SK menjadi
KKM mata pelajaran, dengan mempertimbangkan, hal-hal sebagai berikut:
a. Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap KD yang harus
dicapai oleh peserta didik.
b. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik pada satuan pendidikan
yang bersangkutan.
c. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran
pada masing-masing satuan pendidikan .
Ketuntasan belajar setiap indikator, KD, SK dan mata pelajaran yang telah
ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100 %. Kriteria
ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75 %. Hal-hal yang
diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal adalah: (1) Tingkat
kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan
standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. (2) Kemampuan
64
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada
masing-masing satuan pendidikan, Seperti Sarana dan prasarana pendidikan
yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti
perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran serta
ketersediaan tenaga, manajemen satuan pendidikan, dan kepedulian stakeholders
satuan pendidikan . (3) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik
di satuan pendidikan yang bersangkutan. Penetapan intake di kelas X dapat
didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru, Nilai
Ujian Nasional/Satuan pendidikan, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes;
sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan
peserta didik di kelas sebelumnya.
Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian
yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Contoh:
Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
KompleksitasTinggi< 65
Sedang65-79
Rendah80-100
Daya DukungTinggi80-100
Sedang65-79
Rendah<65
Intake peserta didikTinggi80-100
Sedang65-79
Rendah<65
Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan.
Aspek yang dianalisis Kriteria penskoran
KompleksitasTinggi
1Sedang
2Rendah
3
Daya DukungTinggi
3Sedang
2Rendah
1
Intake peserta didikTinggi
3Sedang
2Rendah
1
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi
dan intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:
1 + 3 + 2 x 100 = 66,7
9
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67.
65
SMA Negeri 2 probolinggo dapat menentukan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) dibawah nilai ketuntasan belajar ideal, namun secara
bertahap akan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus
untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Kriteria ketuntasan minimal mata
pelajaran sebagai berikut:
Kelas X
Mata PelajaranKriteria Ketuntasan Minimal
PPK dan Praktik Sikap
1. Pendidikan Agama 70 B2. Pendidikan Kewarganegaraan 75 B3. Bahasa Indonesia 70 B4. Bahasa Inggris 70 B5. Matematika 70 B6. Fisika 70 B7. Biologi 70 B8. Kimia 70 B9. Sejarah 70 B10. Geografi 70 B11. Ekonomi 75 B12. Sosiologi 70 B13. Seni Budaya 70 B
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
70 B
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi
70 B
16. Bahasa Jepang 70 BMuatan Lokal 73 BPengembangan Diri B
Progrm Bilingual KKM minimal 75
Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Mata PelajaranKriteria ketuntasan minimalKelas XI Kelas XII
PPK dan Praktik
Sikap PPK dan Praktik
Sikap
1. Pendidikan Agama 70 B 70 B2. PKn 70 B 70 B3. Bahasa Indonesia 70 B 71 B4. Bahasa Inggris 70 B 75 B5. Matematika 70 B 70 B6. Fisika 70 B 70 B7. Kimia 70 B 70 B
66
Mata PelajaranKriteria ketuntasan minimalKelas XI Kelas XII
PPK dan Praktik
Sikap PPK dan Praktik
Sikap
8. Biologi 70 B 70 B9. Sejarah 70 B 70 B10. Seni Budaya 70 B 72 B11. Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan70 B 70 B
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
70 B 70 B
13. Bahasa Jepang 70 B 70 BMuatan Lokal 70 B 75 BPengembangan Diri B B
Program Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran
Kriteria ketuntasan minimalKelas XI Kelas XII
PPK dan Praktik
Sikap PPK dan Praktik
Sikap
1. Pendidikan Agama 70 B 70 B2. PKn 70 B 70 B3. Bahasa Indonesia 70 B 71 B4. Bahasa Inggris 70 B 75 B5. Matematika 70 B 70 B6. Sejarah 70 B 70 B7. Geografi 70 B 70 B8. Ekonomi 72 B 74 B9. Sosiologi 70 B 70 B10. Seni Budaya 70 B 72 B11. Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
70 B 70 B
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
70 B 70 B
13. Bahasa Jerman 70 B 70 BMuatan Lokal 70 B 75 BPengembangan Diri B B
KKM tersebut dicantumkan dalam LHB (berlaku untuk pengetahuan maupun
praktik) dan diinformasikan kepada seluruh warga satuan pendidikan dan
orang tua peserta didik.
67
Apabila nilai peserta didik untuk indikator pencapaian sama atau lebih
besar dari kriteria ketuntasan, dapat dikatakan bahwa peserta didik itu telah
menuntaskan indikator tersebut. Apabila semua indikator telah tuntas, dapat
dikatakan peserta didik telah menguasai KD bersangkutan. Dengan demikian,
peserta didik dapat diinterpretasikan telah menguasai SK dan mata pelajaran.
6. Penilaian, Remedial dan Pengayaan, Kenaikan Kelas, dan Kelulusan
Sistem Penilaian
Untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah memiliki
kompetensi dasar, dikembangkan sistem penilaian. Sistem penilaian
mencakup seluruh kompetensi dasar dengan menggunakan indikator yang
ditetapkan oleh guru.
Penilaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
2. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta.
Didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan. salah satu komponen
yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik
mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik.
7. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-Iangkah baku.
68
8. beracuan kriteria, menilai apa yang bisa dilakukan peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi/ranking seseorang terhadap kelompoknya).
9. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Teknik dan Instrumen hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai
teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling melengkapi)
sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Teknik penilaian yang dimaksud
antara lain melalui tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian
diri, dan penilaian antarteman yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Tes adalah pemberian
sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar atau salah. Teknik tes
berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. Teknik observasi
atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar
kegiatan pembelajaran. Penilaian penugasan diberikan untuk penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, dan dapat berupa praktik di
laboratorium, tugas rumah, portofolio, projek, dan/atau produk. Portofolio
adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam bidang
tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan
prestasi, dan kreativitas peserta didik. Projek adalah tugas yang diberikan
kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Inventori merupakan teknik
penilaian melalui skala psikologis yang dipakai untuk mengungkapkan sikap,
minat, dan persepsi peserta didik terhadap objek psikologis. Produk (hasil
karya) adalah penilaian yang meminta peserta didik menghasilkan suatu hasil
karya. Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam
berbagai hal secara jujur. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan
cara meminta peserta didik untuk menilai dirinya sendiri mengenai berbagai
hal. Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang
berisi informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta
didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik
yang dipaparkan secara deskriptif.
69
Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi
persyaratan (a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai,
(b) konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang
baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta
didik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam
bentuk ujian satuan pendidikan memenuhi persyaratan substansi, konstruksi,
dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik. Instrumen penilaian yang
digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta
menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antarsatuan pendidikan ,
antardaerah, dan antartahun.
Klasifikasi Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen • Tes tertulis • Tes pilihan: pilihan ganda, benar-salah,
menjodohkan dll. • Tes isian: isian singkat dan uraian
• Tes lisan • Daftar pertanyaan
• Tes praktik (tes kinerja) • Tes identifikasi • Tes simulasi • Tes uji petik kinerja
• Penugasan individual atau kelompok
• Pekerjaan rumah • Projek
• Penilaian portofolio • Lembar penilaian portofolio
• Jurnal • Buku cacatan jurnal
• Penilaian diri • Kuesioner/lembar penilaian diri
• Penilaian antarteman • Lembar penilaian antarteman
Instrumen tes berupa perangkat tes yang berisi soal-soal, instrumen
observasi berupa lembar pengamatan, instrumen penugasan berupa lembar
tugas projek atau produk, instrumen portofolio berupa lembar penilaian
portofolio, instrumen inventori dapat berupa skala Thurston, skala Likert atau
skala Semantik, instrumen penilaian diri dapat berupa kuesioner atau lembar
70
penilaian diri, dan instrumen penilaian antarteman berupa lembar penilaian
antarteman. Setiap instrumen harus dilengkapi dengan pedoman penskoran.
Mekanisme dan Prosedur Penilaian hasil belajar di SMA Negeri 2
Probolinggo dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
Ulangan tengah semester (UTS), ulangan akhir semester (UAS), dan
ulangan kenaikan kelas (UKK) dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi
satuan pendidikan . Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
diujikan pada Ujian Nasional (UN) dan aspek kognitif dan/atau aspek
psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh
satuan pendidikan melalui ujian satuan pendidikan (US) untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan
kelulusan dari satuan pendidikan .
Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata
pelajaran kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan
pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik. Penilaian akhir hasil
belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh
satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian
oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian satuan pendidikan .
Kegiatan ujian satuan pendidikan /madrasah dilakukan dengan langkah-
Iangkah: (a) menyusun kisi-kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen, (c)
melaksanakan ujian, (d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik
dari ujian satuan pendidikan /madrasah, dan (e) melaporkan dan
memanfaatkan hasil penilaian.
Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok
mata pelajaran agama dan. akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan
perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru
71
agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan
sumber lain yang relevan.
Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan
tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai
dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata
pelajaran dan kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan
kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata
pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok
mata pelajaran yang relevan. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan
diri dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh pembina
kegiatan dan kepala satuan pendidikan .
Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum
diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai
KKM harus mengikuti pembelajaran remedi. Hasil penilaian oleh pendidik
dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian
kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar
peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.
Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat
rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.
2. mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik
penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.
3. mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan
bentuk dan teknik penilaian yang dipilih.
4. melaksanakan tes, pengamatan; "penugasan"; dan/atau "bentuk lain"
yang diperlukan.
5. mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar
dan kesulitan belajar peserta didik.
72
6. mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai
balikan/komentar yang mendidik.
7. memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
8. melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester
kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi
belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan
kompetensi utuh.
Contoh Format Pengolahan Nilai LHB
DAFTAR PENGOLAHAN NILAI SEMESTERMata Pelajaran : ................. Tahun Pelajaran : ..................Kelas/Semester : .................
No Nama Peserta Didik
NILAI HARIAN Rata-Rata(NH)
NTS NAS/NKK
NilaiLHB
KD 1 KD2 KD3 KDn
Catatan: Nilai Harian setiap KD, sudah merupakan kumulatif dari hasil ulangan harian dan nilai penugasan pada KD yang bersangkutan.
Nilai laporan hasil belajar diperoleh dengan rumus:
Nilai LHB = x NH + y NTS + z (NAS/NKK)Keterangan :Nilai LHB : Nilai Laporan Hasil Belajar (Rapor) per Mata PelajaranNH : Nilai HarianNTS : Nilai Ulangan Tengah SemesterNAS : Nilai Ulangan Akhir Semester/Nilai Ulangan Kenaikan Kelasx, y, z : Pembobotan masing-masing nilai (0.50, 0.25 dan 0.25)
9. melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama
dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir
semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori sangat
baik, baik, cukup, atau kurang baik.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian
tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
73
1. menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi
satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
2. mengkoordinasikan ulangan tengah semester (UTS), ulangan akhir
semester (UAS), dan ulangan kenaikan kelas (UKK).
3. menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang
menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
4. menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan
yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
5. menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan
kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan
melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian
oleh pendidik.
6. menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil
penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian satuan pendidikan .
7. Menyelenggarakan ujian Satuan pendidikan dan menentukan
kelulusan peserta didik dari ujian Satuan pendidikan bagi satuan
pendidikan penyelenggara UN.
8. melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok
mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta
didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
9. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada
dinas pendidikan kota.
10. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui
rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan.
74
c. lulus ujian satuan pendidikan dan lulus UN.
11. menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap
peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional.
12. menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus.
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang
bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada
mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan
kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil. Dalam rangka
penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan
pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap
berdasarkan hasil UN dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan. Hasil
UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian bantuan
kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Hasil
UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan kelulusan
peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya. Hasil UN
digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik
darisatuan..pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh
Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP.
Penilaian hasil belajar pada setiap kelompok mata pelajaran, sebagaimana
diatur dalam PP 19/2005, Pasal 64, dilakukan melalui aspek :
No Kelompok Mata Pelajaran Kognitif Psikhomotor Afeksi1 Agama dan Akhlak Mulia √ - √2 Pendidikan
Kewarganegaraan√ - √
3 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Disesuaikan dengan karakteristik materi yang dinilai
4 Estetika - √ √5 Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan√ √ √
Mengacu pada prinsip penilaian tersebut di atas, berikut ini tabel dari tiap
mata pelajaran dengan ketiga aspek pengetahuan, praktik, dan sikap (Afektif).
75
Tanda blok () pada Pengetahuan dan Praktik menunjukkan bahwa aspek
tersebut sangat tipis (tidak dominan ) untuk dinilai secara mandiri.
NO
KomponenAspek Penilaian Yang Dominan Keterangan
PPK Praktik
Si kap
1 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam(untuk agama lainnya disesuaikan dengan karakteristik masing-masing)
✓ ✓ Pendidikan Agama berfungsi untuk: pengembangan keimanan dan ketaqwaan, penanaman dan pengamalan nilai ajaran Islam, penyesuaian mental terhadap lingkungan, pencegahan dari hal-hal yang negatif.Ketiga aspek Pengetahuan, praktik, dan afektif/sikap, proses penilaiannya dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu, sebagai contoh:Aspek Pengetahuan, dominan pada pembelajaran Alqur’an, Aqidah, Syariah, Tarikh dan Muammalah,sholat, membaca al Qur’an/al Kitab, berkhotbah, dsb.nyaAspek Sikap, yang terkait dengan mata pelajaran dominan pada aspek penanaman nilai – nilai akhlak.
2 Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
✓ ✓ Pendidikan Kewarganegaraan berfungsi sebagai wahana untuk membentuk warga negara yg. Cerdas, terampil dan berkarakter setia kepada bangsa dan Negara yang mampu merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945. Aspek yang dinilai lebih dominan pada:Aspek Pengetahuan mencakup: peningkatan pemahaman konsep dan fakta tentang hakikat berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Penggunaan berbagai metode seperti: kooperatif, penemuan, inkuiri, interaktif, eksploratif, berfikir kritis, dan pemecahan masalah, dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran (bukan praktik), yang penilaiannya terintegrasi / terpadu di dalam aspek pengetahuan. Aspek Sikap yang terkait dengan
76
NO
KomponenAspek Penilaian Yang Dominan Keterangan
PPK Praktik
Si kap
mata pelajaran mencakup: pembentukan karakter bangsa yang adaptif terhadap keberagaman, mampu berpikir kritis dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sosial, politik, ekonomi, budaya dan keamanan, dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3 Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
✓ ✓ ✓ Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat untuk: berkomunikasi (mengakses/bertukar informasi), pemersatu bangsa, sarana pelestarian dan peningkatan budaya, sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan IPTEK. Aspek yang dominan meliputi aspek pengetahuan, praktik dan afektif. Aspek Pengetahuan, yang dinilai mencakup kemampuan: Menyimak, membaca, dan kebahasaan (tata bahasa dan kosa kata) serta apresiasi sastra. Penilaian seluruh kemampuan dimaksud dilakukan secara terpadu, menyeluruh dan terintegrasi. Aspek praktik dapat dinilai dari kemampuan berpidato, dan membuat karangan menggunakan tata bahasa dan kosa kata yang tepat. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran mencakup: santun dalam berkomunikasi, responsif dalam mendengarkan dan mampu menyampaikan pendapat/ pertanyaan sesuai dengan kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar, dan antusias dalam membaca.
4 Mata PelajaranBahasa Inggris dan Bahasa Asing Lain.
✓ ✓ ✓ Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lain, berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses dan bertukar informasi secara global, untuk membina hubungan interpersonal, dan meningkatkan wawasan tentang budaya bangsa asing (wawasan internasional). Aspek yang dominan meliputi aspek pengetahuan, praktik
77
NO
KomponenAspek Penilaian Yang Dominan Keterangan
PPK Praktik
Si kap
dan afektif, yang proses penilaiannya berjangka panjang dan bertahap.Aspek Pengetahuan mencakup kemampuan : mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), menulis (writing) dan Kebahasaan/linguistik serta sosiokultural. Penilaian seluruh kemampuan dimaksud dilakukan secara terpadu, menyeluruh dan terintegrasi. Aspek Praktik dapat dinilai dari kemampuan berbicara dan mengarang menggunakan tata bahasa dan kosa kata yang tepat. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran mencakup: santun dalam berkomunikasi, responsif dalam mendengarkan dan mampu menyampaikan pendapat/ pertanyaan sesuai dengan kaidah berbahasa (Inggris dan bahasa Asing lain) yang baik dan benar, dan antusias dalam membaca.
5 Mata Pelajaran
Matematika
✓ ✓ Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan, menggunakan rumus matematika untuk memecahkan masalah , dan mengkomunikasikan gagasan melalui grafik, peta, diagram atau secara lisan/kalimat. Aspek yang dominan meliputi aspek pengetahuan dan sikap/ afektif, sebagai contoh:Aspek Pengetahuan mencakup : pemahaman terhadap konsep, prosedur /proses menghitung, dan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.Aspek Praktik pada mata pelajaran ini kurang dominan, karena hanya sebagian kecil saja KD yang dapat dinilai praktiknya seperti: menggambar/mengukur ruang/sudut. Penggunaan peralatan seperti: kalkulator, komputer, alat peraga atau media lain, hanya untuk
78
NO
KomponenAspek Penilaian Yang Dominan Keterangan
PPK Praktik
Si kap
meningkatkan efektifitas pembelajaran, yang penilaiannya terintegrasi/terpadu dalam aspek pengetahuan.Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran ini ,menitikberatkan pada sikap ilmiah yang mencakup: ketelitian, ketekunan, dan kemampuan memecahkan masalah secara logis dan sistematis.
6 Mata Pelajaran
Fisika, Kimia dan Biologi
✓ ✓ ✓ Fisika, Kimia, dan Biologi berfungsi untuk menumbuhkan kesadaran terhadap keteraturan dan keindahan ciptaan Tuhan, meningkatkan pemahaman konsep dan prinsip-prinsip melalui sejumlah keterampilan proses dan sikap ilmiah. Keterampilan proses mencakup: pengamatan, pembuatan hipotesis, penggunaan alat dan bahan yang dilaksanakan melalui kegiatan praktik, sesuai dengan prosedur dan keselamatan kerja. Ketiga aspek (pengetahuan, praktik dan sikap/afektif) memiliki bobot penilaian yang proporsional. Proses penilaiannya dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu, sebagai contoh:Aspek Pengetahuan mencakup: pemahaman konsep yang berfungsi untuk menunjang pelaksanaan praktik. Aspek praktik mencakup keterampilan proses dan ketrampilan sains yang dilaksanakan melalui praktikum. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran, menitik beratkan pada sikap ilmiah yang mencakup: ketelitian, ketekunan, dan kemampuan memecahkan masalah secara logis dan sistematis.
7 Mata PelajaranSejarah, Geografi, Sosiologi &
✓ ✓ Mata pelajaran ini secara umum berfungsi untuk: menumbuhkan kesadaran peserta didik tentang terjadinya perubahan dan perkembangan masyarakat dalam
79
NO
KomponenAspek Penilaian Yang Dominan Keterangan
PPK Praktik
Si kap
Antropologi dimensi waktu (MP. Sejarah), menanamkan pengetahuan tentang pola keruangan dan proses alam yang terjadi pada bumi (MP. Geografi), meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengaktualisasikan diri dan mengungkapkan status dan peran peserta didik dalam kehidupan sosial dan budaya (MP. Sosiologi), dan meningkatkan penghargaan/ kebanggaan terhadap budaya terutama di bidang bahasa, seni dan kepercayaan di lingkungan masyarakat Indonesia (MP. Antropologi). Aspek penilaian yang dominan adalah aspek Pengetahuan dan Sikap/Afektif, sedangkan Aspek praktik sifatnya hanya menunjang dalam proses pembelajaran, sebagai contoh:Aspek Pengetahuan mencakup: pemahaman fakta, konsep, dan melakukan penelaahan/analisis secara rasional tentang berbagai hal yang terkait dengan bidang kajian masing-masing mata pelajaran. Penggunaan berbagai peralatan seperti alat peraga, atau kegiatan pembelajaran di luar kelas/satuan pendidikan (kunjungan), dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran (bukan praktik), yang penilaiannya terintegrasi/terpadu di dalam aspek pengetahuan. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran mencakup: menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, kebersamaan /kekeluargaan, semangat perjuangan dan kompetisi, menghargai perbedaan, menghargai budaya dan karya artistik bangsa, menghargai kekayaan alam ciptaan Tuhan YME.
8 Mata Pelajaran
✓ ✓ MP. Ekonomi berfungsi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik tentang konsep, teori, kenyataan
80
NO
KomponenAspek Penilaian Yang Dominan Keterangan
PPK Praktik
Si kap
Ekonomi dan peristiwa ekonomi di lingkungan masyarakat, serta memiliki jiwa kewirausahaan. Bidang kajian Akuntansi dalam mata pelajaran Ekonomi berfungsi untuk: mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap rasional, teliti, jujur dan bertanggungjawab dalam pengadministrasian laporan keuangan.Aspek yang dominan pada mata pelajaran Ekonomi adalah aspek pengetahuan dan afektif. Sedangkan aspek praktik sifatnya hanya penunjang proses pembelajaran, sebagai contoh:Aspek Pengetahuan mencakup pemahaman konsep, teori, fakta/peristiwa/perilaku ekonomi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pembukuan dalam bidang akuntansi merupakan aplikasi pengetahuan di bidang akuntansi (bukan praktik), yang penilaiannya terintegrasi/ terpadu dalam aspek pengetahun. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran ini mencakup: kemampuan memecahkan masalah yang berkaitan dengan ekonomi, menanamkan sikap teliti, jujur dan memiliki jiwa kewirausahaan.
9 Mata Pelajaran Seni Budaya
✓ ✓ Mata pelajaran Seni Budaya berfungsi untuk menumbuhkembangkan sikap toleransi, demokrasi, beradab, hidup rukun dan mampu mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual, ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan dan mampu memamerkan karya seni. Aspek Pengetahuan pada mata pelajaran ini hanya berfungsi sebagai ranah pendukung dalam melaksanakan berbagai aktivitas seni, yang penilaiannya terintegrasi dan terpadu di dalam aspek praktik. Aspek praktik merupakan ranah
81
NO
KomponenAspek Penilaian Yang Dominan Keterangan
PPK Praktik
Si kap
yang dominan, karena pembelajaran Seni Budaya berupa aktivitas fisik dan cita rasa keindahan, yang tertuang dalam kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berapresiasi dan berkreasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan peran. Aspek Sikap yang dominan pada mata pelajaran seni budaya adalah pengembangan kepekaan rasa, toleransi, menghargai/mengapreasi karya seni dan daya kreativitas.
10 Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
✓ ✓ ✓ Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat. Aspek Pengetahuan pada mata pelajaran ini mencakup pengetahuan mengenai kesehatan dan berbagai macam penyakit. Aspek praktik merupakan ranah yang sangat dominan, karena pembelajarannya lebih menekankan pada aktivitas motorik.Aspek Sikap yang dominan dalam mata pelajaran ini adalah pembentukan nilai dan pembiasaan pola hidup sehat.
11 Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
✓ ✓ ✓ Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan tentang sarana TIK, dan kemampuan menggunakan sarana TIK secara optimal. Aspek Pengetahuan, mencakup pengetahuan tentang sarana (hardware) dan program (software) yang diperlukan dalam penggunaan TIK pada kehidupan sehari-hari, dan kemampuan menggali dan mengelola informasi serta melakukan komunikasi. Aspek Praktik mencakup kemampuan menggunakan dan memelihara sarana TIK.
82
NO
KomponenAspek Penilaian Yang Dominan Keterangan
PPK Praktik
Si kap
Aspek Sikap yang terkait dalam mata pelajaran ini mencakup kemampuan belajar mandiri, memecahkan masalah, dan meningkatkan rasa percaya diri.
12 Muatan Lokal ✓ ✓ ✓ Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah. Aspek yang dinilai, disesuaikan dengan karakteristik jenis program muatan lokal yang dilaksanakan dan diikuti oleh peserta didik.
Mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik digambarkan pada bagan
berikut:
Remedial dan Pengayaan
1. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran
remidial dan peserta didik yang memiliki tingkat kelebihan belajar
(belajar lebih cepat, menyimpan informasi lebih mudah, keingintahuan
lebih tinggi, berpikir mandiri, superior dan berpikir abstrak, memiliki
banyak minat) dapat mengikuti Pembelajaran Pengayaan;
2.Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial:
a. pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda jika
jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%;
b. bimbingan secara khusus dan klinis, misalnya bimbingan perorangan
jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%;
83
Perencanaan Perencanaan PenilaianPenilaian
Perencanaan Perencanaan PenilaianPenilaian
Pelaksanaan Pelaksanaan PenilaianPenilaian
Pelaksanaan Pelaksanaan PenilaianPenilaian
Analisis Hasil Analisis Hasil PenilaianPenilaian
Analisis Hasil Analisis Hasil PenilaianPenilaian
Tindak lanjut Tindak lanjut Hasil PenilaianHasil PenilaianTindak lanjut Tindak lanjut
Hasil PenilaianHasil PenilaianPelaporan Hasil Pelaporan Hasil
PenilaianPenilaianPelaporan Hasil Pelaporan Hasil
PenilaianPenilaian
c. tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti remedial
lebih dari 20 % tetapi kurang dari 50%;
d. tutor teman sebaya.
3.Pembelajaran remedial diakhiri dengan tes ulang dan Hasil final nilai
remedial tidak melebihi KKM;
4.Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan: (1) Belajar kelompok, (2) Belajar
mandiri, (3) Pembelajaran berbasis tema, dan (4) Pemadatan kurikulum;
5.Remedial dan tes ulang serta pembelajaran pengayaan dilaksanakan di luar
jam tatap muka.
Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran atau setiap
semester genap. Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut:
a. Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran di kelas
yang bersangkutan
b. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter
genap, dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada
semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang
ditetapkan, sebelum akhir semester genap. Hal ini sesuai dengan prinsip
belajar tuntas (mastery learning), dimana peserta yang belum mencapai
ketuntasan belajar sesuai dengan KKM yang ditetapkan, maka yang
bersangkutan harus mengikuti pembelajaran remidi sampai yang
bersangkutan mampu mencapai KKM dimaksud. Artinya, nilai kenaikan
kelas harus tetap memperhitungkan hasil belajar peserta didik selama
satu tahun pelajaran yang sedang berlangsung.
c. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3
(tiga) mata pelajaran.
d. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3
(tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program, atau
yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada salah
satu atau lebih mata pelajaran ciri khas program.
84
Sebagai contoh: Bagi Peserta didik Kelas XI
1) Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata
pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi.
2). Program IPS, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata
pelajaran Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.
3). Program Bahasa, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas (kurang)
pada mata pelajaran Antropologi, Sastra Indonesia, dan Bahasa
Asing lainnya yang menjadi pilihan.
e. Peserta didik memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir tahun
pelajaran untuk seluruh mata pelajaran, kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok
mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah
setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. lulus ujian satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi;
d. lulus Ujian Nasional.
Kriteria peserta didik yang dinyatakan lulus secara rinci sesuai dengan
Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian satuan pendidikan yang
diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri dan prosedur operasi standar
(POS) tentang Ujian Nasional yang berlaku dalam tahun pelajaran yang
bersangkutan.
85
7. Penjurusan
1. Waktu penjurusan
a. Penentuan penjurusan program studi Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Program Bahasa dilakukan mulai akhir
semester 2 kelas X.
b. Pelaksanaan KBM sesuai program jurusan, dimulai pada semester 1
(satu) kelas XI.
2. Kriteria penjurusan program:
Penentuan penjurusan program dilakukan dengan mempertimbangkan
potensi, minat dan kebutuhan peserta didik, yang harus dibuktikan dengan
hasil prestasi akademik yang sesuai dengan kriteria nilai yang ditetapkan
oleh satuan pendidikan. Apabila terjadi perbedaan antara potensi/minat
dengan nilai akademik seorang peserta didik, maka guru mengkaji dan
melakukan perbaikan dalam memberikan layanan belajar kepada yang
bersangkutan.
a. Nilai akademik,
Peserta didik yang naik kelas XI dan akan mengambil program studi
tertentu yaitu: Ilmu Alam atau Ilmu Sosial boleh memiliki nilai paling
banyak 3 (tiga) mata pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran yang
bukan menjadi ciri khas program studi tersebut (lihat Struktur
Kurikulum).
Peserta didik yang naik ke kelas XI, dan yang bersangkutan mendapat
nilai tidak tuntas 3 (tiga) mata pelajaran, maka nilai tersebut harus
dijadikan dasar untuk menentukan program yang dapat diikuti oleh
peserta didik, contoh :
Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Kimia dan
Geografi (2 mata pelajaran ciri khas program IPA dan 1 ciri khas
program IPS), maka peserta didik tersebut secara akademik dapat
dimasukkan ke program Bahasa.
86
Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, dan Fisika, (2 mata pelajaran ciri khas
Bahasa dan 1 ciri khas IPA), maka peserta didik tersebut secara
akademik dapat dimasukkan ke program IPS.
Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Ekonomi,
Sosilologi, dan Bahasa Inggris (2 mata pelajaran ciri khas program
IPS dan 1 ciri khas program Bahasa), maka peserta didik tersebut
secara akademik dapat dimasukkan ke program IPA.
Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Ekonomi,
dan Bahasa Indonesia (mencakup semua mata pelajaran yang
menjadi ciri khas ketiga program di SMA) maka peserta didik
tersebut:
- perlu diperhatikan minat peserta didik.
- perlu diperhatikan prestasi Pengetahuan, Praktik dan Sikap
pada mata pelajaran yang menjadi ciri khas program IPA
seperti Fisika, Kimia, dan Biologi dibandingkan dengan mata
pelajaran yang menjadi ciri khas program IPS ( Ekonomi,
Geografi, Sosiologi) dan dibandingkan dengan mata pelajaran
yang menjadi ciri khas program Bahasa (Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris). Perbandingan nilai prestasi peserta didik
dimaksud dapat dilakukan melalui program remidial dan
diakhiri dengan ujian. Apabila pada nilai dari setiap mata
pelajaran yang menjadi ciri khas program tertentu terdapat
nilai prestasi yang lebih unggul daripada program lainya, maka
peserta didik tersebut dapat dijuruskan ke program yang nilai
prestasi mata pelajarannya lebih unggul tersebut. Apabila
antara minat dan prestasi ketiga aspek tidak cocok/sesuai, wali
kelas dengan pertimbangan masukan dari guru Bimbingan dan
Konseling dapat memutuskan program apa yang dapat dipilih
oleh peserta didik.
- Khusus penjurusan peserta didik yang memasuki Program Ilmu
Pengetahuan Alam adalah peserta didik yang memiliki nilai
mata pelajaran program Ilmu Pengetahuan Alam (fisika, biologi,
87
kimia, dan matematika) dan khusus matematika dalam dua
semester rata-rata 75 dan untuk kelas bilingual 80.
b. Minat peserta didik
Untuk mengetahui minat peserta didik dapat dilakukan melalui
psikotes dan nontes. Psikotes dengan melakukan tes minat dan bakat
untuk mendeteksi minat, dan bakat. Nontes yaitu dengan
angket/kuesioner dan wawancara yang dilakukan oleh guru BK dan
wali kelas yang diberikan kepada peserta didik dan orang tua.
c. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke semua
program, diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak
cocok pada program semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan
kemajuan belajarnya. Satuan pendidikan memfasilitasi agar peserta
didik dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
harus dimiliki di kelas baru. Batas waktu untuk pindah program studi
paling lambat 1 (satu) bulan dengan memperhatikan point a dan b di
atas.
8. Pendidikan Kecakapan Hidup
SMA Negeri 2 Probolinggo memberikan pendidikan kecakapan hidup,
yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan
kecakapan vokasional, secara terpadu dan merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
Bentuk pendidikan kecakapan hidup misal program implementasi mata
pelajaran dengan bedol satuan pendidikan di Desa Sapikerep Sukapura
Kabupaten Probolinggo atau tempat lain yang representatif, observasi lahan
kering di Seloliman Mojokerto atau di Baluran Banyuwangi atau tempat lain
yang representatif, observasi lahan basah dengan penanaman pohon mangrove
di pantai Probolinggo, gugur gunung/bakti sosial di Musholla dan/atau masjid
sekitar satuan pendidikan , program kali bersih (prokasih) dilaksanakan secara
berkala disesuaikan dengan kegiatan Pemerintah Kota Probolinggo, Jum’at dan
Minggu bersih (Jumingsih), Pondhok Ramadhan Selain melaksanakan yang
88
ditentukan oleh Kementerian Agama juga melaksanakan pondhok Ramadhan
Berbahasa Inggris di Pare Kediri, dan sebagainya. Secara teknis rencana
program pelaksanaan disusun dalam kesempatan tersendiri
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan
lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan
bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran
muatan lokal. Bentuk pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
termasuk pada program implementasi mata pelajaran dengan pengiriman
Peserta Didik dan Tenaga Pendidik ke luar negeri, bedol satuan pendidikan di
Desa Sapikerep Sukapura Kabupaten Probolinggo, observasi lahan kering di
Seloliman Mojokerto atau di Baluran Banyuwangi, observasi lahan basah
dengan penanaman pohon mangrove di pantai Probolinggo, gugur gunung/bakti
sosial di 16 (enam belas) Musholla sekitar satuan pendidikan , program kali
bersih (prokasih) dilaksanakan secara berkala disesuaikan dengan kegiatan
Pemerintah Kota Probolinggo, Jum’at dan Minggu bersih (Jumingsih),
Pondhok Ramadhan Selain melaksanakan yang ditentukan oleh Kementerian
Agama pondhok Ramadhan Berbahasa Inggris di Pare Kediri, dan sebagainya.
Bentuk pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global melalui mata
pelajaran muatan local dengan pendidikan lingkungan hidup, personal blog dan
tourism yang terjadwal dalam kegiatan belajar mengajar.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh
akreditasi serta perusahaan asing (PMA) maupun PMDN melalui studi banding
dan kerja sama. Secara teknis rencana program pelaksanaan disusun dalam
program tersendiri.
89
C. Standar Kompetensi Lulusan
Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di satuan
pendidikan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan
oleh BSNP sebagai berikut ini.
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif, dan inovatif
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
15. Mengapresiasi karya seni dan budaya
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
90
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis
dan estetis
22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara
dalam bahasa Indonesia dan Inggris
23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan
1.Pendidikan Agama Islam
1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu penge-tahuan dan teknologi
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna
3. Berperilaku terpuji seperti hasnuzzhan, taubat dan raja dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabzir dan fitnah
4. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam
5. Memahami sejarah Nabi Muhammad pada peri-ode Mekkah dan periode Madinah serta perkem-bangan Islam di Indonsia dan di dunia
2. Pendidikan Agama Kristen
1. Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial
2. Merespon berbagai bentuk kehidupan modern, perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen
3. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat dan bangsa
4. Menyampaikan berita damai dan menjadi pemba-wa damai sejahtera
3. Pendidikan Agama Katolik
1. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk bertindak secara bertanggung jawab.
91
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan
2. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadi Yesus Kristus yang diwartakan oleh Kitab Suci dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya nyata meneladani dalam hidup sehari-hari.
3. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja, fungsi dan sifat-sifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam hidup bergereja.
4. Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu melanjutkan perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam per-utusan itu untuk memperjuangkan martabat
dan hak asasi manusia dengan menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, antara lain: keadilan, kejujuran dan keutuhan lingkungan hidup.
4. Pendidikan Kewarganegaraan
1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Repubilik Indonesia
2. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi
3. Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif da-lam pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri
4. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI
5. Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi, kedaulatan negara, keterbukaan dan keadilan di Indonesia
6. Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional
7. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
8. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional, regional, dan kerja sama global lainnya
9. Menganalisis sistem hukum internasional, tim-bulnya konflik internasional, dan mahkamah internasional
5. Bahasa Indonesia
1. Mendengarkan Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian
berita, laporan, saran, berberita, pidato, wawancara, diskusi, seminar, dan pemba-caan karya sastra berbentuk puisi, cerita rakyat, drama, cerpen, dan novel
2. Berbicara Menggunakan wacana lisan untuk mengung-kapkan
pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan berkenalan, diskusi, bercerita, presentasi hasil penelitian,
92
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan
serta mengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama
3. Membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami
wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer, karya sastra berbagai angkatan dan sastra Melayu klasik
4. Menulis Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik, dan esei
7. Matematika Program IPA1. Memahami pernyataan dalam
matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, per-samaan lingkaran dan persamaan garis sing-gungnya, suku banyak, algoritma pembagian dan teorema sisa, program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta meng-gunakannya dalam pemecahan masalah
3. Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persa-maan dan identitas trigonometri, rumus sinus dan kosinus jumlah dan selisih dua sudut, rumus jumlah dan selisih sinus dan kosinus, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
5. Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigo-nometri di suatu titik dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta
93
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan
menerapkannya dalam pemecahan masalah6. Memahami dan mengaplikasikan
penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penye-baran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian dan menerapkannya dalam pemecahan masalah
7. emiliki sikap menghargai matematika dan kegu-naannya dalam kehidupan
8. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama
Program IPS1. Memahami pernyataan dalam
matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat dan grafiknya, per-samaan dan pertidaksamaan kuadrat, komposisi dan invers fungsi, program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta meng-gunakannya dalam pemecahan masalah
3. Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakannya dalam peme-cahan masalah
4. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persa-maan dan identitas trigonometri serta mengguna-kannya dalam pemecahan masalah
5. Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigo-nometri di suatu titik dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.
6. Mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penyebaran, per-mutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian, dalam pemecahan masalah
7. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegu-naannya dalam kehidupan
94
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan
8. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, siste-matis, kritis dan kreatif, serta mempunyai kemam-puan bekerjasama
8. Fisika 1. Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, me-nentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, mengumpulkan, mengolah dan menaf-sirkan data, menarik kesimpulan, serta mengko-munikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
2. Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan mela-kukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti, dan obyektif
3. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum
4. Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta pene-rapannya dalam mesin kalor
5. Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelom-bang dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
6. Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai masalah dan produk teknologi
9. Biologi 1. Merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, menggunakan berbagai per-alatan untuk melakukan pengamatan dan peng-ukuran yang tepat dan teliti, mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyajikan data secara sistematis, dan menarik kesimpulan sesuai dengan bukti yang diperoleh, serta berkomunikasi ilmiah hasil percobaan secara lisan dan tertulis
2. Memahami keanekaragaman hayati dan klasi-fikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan upaya pelestariannya.
3. Menganalisis hubungan antar komponen eko-sistem, perubahan materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
4. Memahami konsep sel dan jaringan, keterkaitan antara struktur dan fungsi organ, kelainan dan penyakit yang mungkin terjadi pada sistem organ, serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
5. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, proses meta-bolisme dan hereditas, evolusi dan implikasinya dengan sains,
95
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan
lingkungan, teknologi dan masya-rakat6. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta
implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
10. Kimia 1. Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, mengumpulkan, mengolah dan menaf- sirkan data, menarik kesimpulan, serta meng- komunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
2. Memahami hukum dasar dan penerapannya, cara perhitungan dan pengukuran, fenomena reaksi kimia yang terkait dengan kinetika, kese-timbangan, kekekalan masa dan kekekalan energi
3. Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan elektrolit-non elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya
4. Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam, dan pemisahan bahan (elektrolisis)
5. Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
11. Sejarah Kelas X1. Memahami ruang lingkup ilmu sejarah2. Menggunakan prinsip-prinsip dasar penelitian sejarah 3. Menganalisis masa pra-aksara dan masyarakat aksara
pada masyrakat Indonesia4. Menganalisis kehidupan awal masyarakat di Indonesia
meliputi peradaban awal, asal-usul dan persebaran manusia di wilayah nusantara /Indonesia
Program IPA1. Menganalisis perkembangan masa negara-negara
tradisional yang meliputi masa Hindu-Buddha, Islam di Indonesia
2. Membandingkan perkembangan masyarakat In-donesia masa penjajahan Hindia-Belanda dan Pemerintahan Pendudukan Jepang
3. Menganalisis proses kelahiran dan pertumbuhan nasionalisme di Indonesia
4. Merenkonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan sam-pai dengan periode Demokrasi terpimpin
5. Merekonstruksi pergantian pemerintahan masa awal
96
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan
kemerdekaan (1945-1955), Demokrasi terpimpin (1955-1967), ke masa pemerintahan Orde Baru (1967-1998) sampai periode Reformasi (sejak 1998 s/d sekarang)
6. Merekonstruksi perkembangan masyarakat pada masa Orde Baru
7. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesudah Perang Dunia II sampai dengan pertumbuhan teknologi mutahir
Program IPS1. Menganalisis kehidupan awal, peradaban manu-
sia Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia, serta asal usul dan persebaran manusia di Indonesia
2. Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia pada masa negara tradisional, meliputi perkem-bangan budaya, agama, dan sistem peme-rintahan masa Hindu-Buddha, masa Islam, pro-es interaksi antara tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia
3. Menganalisis kesejarahan masa kolonial Hindia Belanda (pengaruh Barat) meliputi perubahan ekonomi, demografi, sosial, serta politik dan masa kolonial Jepang yang meliputi perubahan sosial-ekonomi, politik
4. Menganalisis pengaruh berbagai revolusi politik dan sosial di dunia (Revolusi Perancis, revolusi Amarika, revolusi Rusia) terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia
5. Menganalisis peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945, terbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan lahirnya Undang-Undang Dasar 1945
6. Menganalisis perkembangan masyarakat Indo-nesia mulai masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, kerajaan-kerajaan Islam, permerintahan colonial Belanda, Inggris, Pemerintahan Pen-dudukan Jepang, meliputi politik (lahirnya gerakan pendidikan dan nasionalisme), cita-cita terbentuknya Negara merdeka dan sebagainya
7. Menganalisis perjuangan dalam memperta-hankan kemerdekaan dan persatuan NKRI darii ancaman disintegrasi bangsa, antara lain Peristiwa Madiun 1948, Pemnerontakan DI/TII, Peristiwa PERMESTA, Peristiwa Andi Azis, RMS, PRRI, dan Gerakan G-30-S/PKI
8. Menganalisis perkembangan masyarakat Indo-nesia sejak Proklamasi sampai dengan masa Orde Baru, dan masa Reformasi, meliputi Masa Pemerintahan Demokrasi Terpimpin (Orde baru, 1945-1967), masa Demokrasi Pancasila (Orde Baru, 1967-1998), dan masa peralihan ke masa Reformasi(1998 –sekarang)
97
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan
12. Geografi 1. Memahami hakikat, objek, ruang lingkup, struktur, dan pendekatan Geografi
2. Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan me-manfaatkannya dalam mengkaji geosfer
3. Memahami pemanfaatan citra dan SIG sebagai wahana memvisualkan geosfer
4. Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan unsur-unsur geosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
5. Memahami pola dan aturan tata surya dan jagad raya dalam kaitannya dengan kehidupan di muka bumi
6. Memahami sumber daya alam dan peman-faatannya secara arif
7. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian ling-kungan hidup dalam kaitannya dengan pemba-ngunan berkelanjutan
8. Menganalisis konsep wilayah dan pewilayahan dalam kaitannya dengan perencanaan pemba-ngunan wilayah, pedesaan dan perkotaan, serta negara maju dan berkembang
13. Ekonomi 1. Menganalisis permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia dan sistem ekonomi
2. Mendeskripsikan kegiatan ekonomi produsen, konsumen, permintaan, penawaran dan harga keseimbangan melalui mekanisme pasar
3. Mendeskripsikan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dalam kaitannya dengan pen-dapatan nasional, konsumsi, tabungan dan investasi, uang dan perbankan
4. Memahami pembangunan ekonomi suatu negara dalam kaitannya dengan ketenagakerjaan, APBN, pasar modal dan ekonomi terbuka
5. Menyusun siklus akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang
6. Memahami fungsi-fungsi manajemen badan usaha, koperasi dan kewirausahaan.
14. Sosiologi 1. Memahami sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
2. Memahami proses interaksi sosial di dalam masyarakat dan norma yang mengatur hubungan tersebut serta kaitannya dengan dinamika kehidupan sosial
3. Mengidentifikasi kegiatan bersosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian
4. Mengidentifikasi berbagai perilaku menyimpang dan antisosial dalam masyarakat
5. Menganalisis hubungan antara struktur dan mobilitas sosial dalam kaitannya dengan konflik sosial
98
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan
6. Mendeskripsikan berbagai bentuk kelompok sosial dan perkembangannya dalam masyarakat yang multikutural
7. Menjelaskan proses perubahan sosial pada masyarakat dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat
8. Menjelaskan hakikat dan tipe-tipe lembaga sosial dan fungsinya dalam masyarakat
9. Melakukan penelitian sosial secara sederhana dan mengkominukasikan hasilnya dalam tulisan dan lisan
15. Seni Budaya
Seni Musik1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik
tradisional dan nontradisional dengan beragam teknik, media, dan materi musik daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan nontradisional dengan beragam proses, teknik, prosedur, media, dan materi musik Nusantara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan nontradisional dengan beragam proses, teknik, prosedur, media, dan materi musik mancanegara (NonAsia)
Seni Rupa (Program IPA)1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa
terapan dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat dan Nusantara
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni terapan dengan memanfaatkan teknik mistar dan proyeksi dengan mempertimbangkan fungsi dan corak seni rupa terapan Nusantara dan manca-negara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni dan terapan (modern/kontemporer) yang dikembangkan dari beragam unsur, corak dan teknik seni rupa Nusantara
16. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
1. Mempraktikkan keterampilan permainan dan olahraga dengan menggunakan peraturan
2. Mempraktikkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
3. Mempraktikkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasmani serta aktivitas lainnya
4. Mempraktikkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik, dan aktivitas lainnya
5. Mempraktikkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan keselamatan di air
6. Mempraktikkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain
7. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta ling-kungan yang sehat,
99
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan
mengenal berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV
17.Teknologi Informasi dan Komunikasi
1. Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan menghargai Hak Atas Kekayaan Intelektual
2. Menggunakan perangkat pengolah kata, pengolah angka, pembuat grafis dan pembuat presentasi dengan variasi tabel, grafik, gambar dan diagram untuk menghasilkan informasi
3. Memahami prinsip dasar Internet/intranet dan menggunakannya untuk memperoleh informasi, berkomunikasi dan bertukar informasi
18. Bahasa Jepang
1. MendengarkanMengidentifikasi berbagai informasi sederhana melalui teks lisan.
2. BerbicaraMengungkapkan beragai informasi sederhana secara lisan dalam bentuk percakapan, narasi dan deskripsi.
3. MembacaMengidentifikasikan berbagai informasi sederhana melalui teks lisan berbentuk narasi deskrip-si.
4. MenulisMampu menulis kata, kalimat, percakapan atau wacana sederhana.
18. Muatan Lokal: Personal Blog
1. Memahami dan memnggunakan paket-paket dasar bahasa program.
2. Memahami dan menggunakan program VB3. Membuat dan mengelola blog.4. Menggunakan block untuk mengelola informasi di
internet.19. Mulok
Pendidikan LingkunganHidup (PLH)
1. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian ling-kungan hidup dalam kaitannya dengan pemba-ngunan berkelanjutan
2. Memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan hidup
3. Memahami konsep pencemaran mampu melakukan upaya pengurangan polutan di ling kungan
20. Mulok Tourism
1. Memahami dan mampu mengunakan Bahasa Inggris secara akif.
2. Mampu melakukan pengelolaan wisata secara sederhana untuk menghasilkan produk jasa yang memiliki nilai ekonomis dan dapat menjadi produk unggulan daerah dan global
100
D. Mutasi
SMA Negeri 2 Probolinggo menentukan persyaratan pindah/mutasi
peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis satuan pendidikan ,
melalui suatu mekanisme yang obyektif dan transparan serta sesuai peraturan
yang berlaku antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan
1. Satuan pendidikan asal harus terakreditasi dengan kualifikasi minimal
sama dengan SMA Negeri 2 Probolinggo
2. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
3. Memiliki Laporan Hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari satuan
pendidikan asal
4. Memilki Ijazah Satuan pendidikan Menengah Pertama/sederajat.
5. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari nilai
minimal (PSB pada tahunnya)
6. Memiliki surat pindah dari satuan pendidikan asal yang diketahui oleh
pengawas dengan dilampirkan daftar 8355 (status peserta didik yang
bersangkutan)
7. Surat Rekomendasi bagi lintas Provinsi dan Kabupaten/Kota disesuaikan
dengan peraturan yang berlaku pada masing-masing Dinas Pendidikan
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
b. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari satuan pendidikan
asal sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di satuan pendidikan
tujuan.
c. Mengikuti seleksi masuk dengan tes atau program matrikulasi sesuai program
yang diminati dan hasilnya diumumkan secara terbuka.
SMA Negeri 2 Probolinggo memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mutasi Keluar dengan syarat peserta didik yang bersangkutan
mengajukan permohonan tertulis yang dilengkapi materai kepada Kepala SMA
Negeri 2 Probolinggo untuk pindah atau keluar dari SMA Negeri 2
Probolinggo, diketahui orang tua/wali peserta didik. Kepala SMA Negeri 2
Probolinggo menerbitkan surat penetapan pindah atau keluar dengan tembusan
101
kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, setelah menerima surat
ketetapan kesanggupan menerima dari satuan pendidikan yang dituju.
E. Tata tertib, Kode Etik dan Peraturan Akademik
Tata tertib SMA negeri 2 Probolinggo menyangkutliputi tata tertib peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Tata tertib tersebut setidak-tidaknya berisi
(1) Pengunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, (2) Petunjuk,
peringatan, dan larangan dalam berperilaku di satuan pendidikan (3) Pemberian
sanksi bagi warga yang melanggar tata tertib. Tata tertib selengkapnya disusun
tersendiri dan disosialisasikan ke peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan.
Kode etik satuan pendidikan mengatur peserta didik dan pendidik/tenaga
kependidikan. Kode etik satuan pendidikan yang mengatur peserta didik memuat
norma (1) Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya; (2)
Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan; (3) Mengikuti proses pembelajaran
dengan menjunjung tinggi ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua peraturan
yang berlaku; (4) Memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni
sosial di antara teman; (5) Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama;
(6) Mencintai Lingkungan, bangsa, dan negara; (7) Menjaga dan memelihara sarana
dan prasarana, kebersihan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan kenyamanan satuan
pendidikan .
Kode etik satuan pendidikan memuat larangan bagi pendidik dan tenaga
kependidikan: (1) Menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian satuan pendidikan
, dan/atau perangkat satuan pendidikan lainnya baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada peserta didik; (2) Memungut biaya dalam memberikan bimbingan
belajar atau les kepada peserta didik; (3) Memungut biaya dari peserta didik baik
secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan dan
undang-undang; (4) Merokok bukan pada tempatnya; (5) Melakukan sesuatu baik
secara langsung maupun tidak langsung yang mencenderai integritas hasil Ujian
Satuan pendidikan dan Ujian Nasional.
Peraturan akdemik SMA Negeri 2 Probolinggo mengatur tentang (a)
persyaratan masuk menjadi peserta didik SMA Negeri 2 Probolinggo; (b) persyaratan
minimal kehadiran peserta didik untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari guru; (c)
102
ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan; (d)
ketentuan mengenai hak peserta didik menggunakan fasilitas belajar, laboratorium,
perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan;
(e) ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas,
dan konselor. Peraturan akademik diatur tersendiri melalui keputusan Kepala Satuan
pendidikan .
F. Penerimaan Peserta Didik Baru (P2DB)
Penerimaan peserta didik SMA Negeri 2 probolinggo dilakukan: a) secara
obyektif, transparan, akuntabel, tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender,
agama, etnis, status sosial, dan kemampuan ekonomi. Penerimaan peserta didik baru
dilaksanakan secara online dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Syarat umum: (1) Berasal dari anggota masyarakat yang telah lulus dari
SMP/MTs, satuan pendidikan lainnya yang sederajat; (2) Berusia setinggi-
tingginya 21 tahun pada awal tahun pelajaran baru; (3) Tidak berstatus menikah.
b. Syarat Khusus: (1) Menyerahkan Fotokopi ijazah SMP/MTs (2) Menyerahkan
STL atau SKHUN (asli); (3) Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh
Panitia baik manual maupun lembaran isian komputer dengan benar; (4)
Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Probolinggo bagi calon peserta didik
dari luar Kota Probolinggo; (5) Berkas (1 s.d. 4) diserahkan di dalam map pada
tanggal yang telah ditentukan; (6) Biaya Rp25.000,00.
c. Seleksi: (1) Jika jumlah pendaftar melebihi pagu, maka berkas yang ada akan
diseleksi; (2) Seleksi dapat berbentuk seleksi administratif, akdemik,
wawancara, dan bentuk yang lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (3)
Seleksi dengan menggunakan nilai Ujian Nasional, prestasi akademik dan non
akademik sebagai dasar untuk penetapan peringkat; (4) Peringkat akan
diumumkan setiap hari setelah pukul 14.00 WIB;
d. Pengumuman: (1) Pengumuman hasil akhir berdasarkan peringkat 1 s.d. 192
tanpa cadangan; (2) Apabila terdapat nilai yang sama, untuk menentukan
peringkat dilakukan dengan mempertimbangkan Nilai tertinggi untuk Mata
Pelajaran 1) Bahasa Indonesia; 2) Bahasa Inggris, 3 ) Matematika, IPA, dan
Umur. (3) Pengumuman Penerimaan Peserta didik Baru tanggal dan jam yang
telah ditentukan.
103
e. Daftar ulang: (1) Calon yang diterima wajib melaksanakan daftar ulang sesuai
dengan ketentuan; (2) Calon peserta didik harus mengisi dan mengembalikan
formulir daftar ulang; (3) Formulir daftar ulang dan pelaksanaan daftar ulang
dilaksanakan di SMA Negeri 2 Probolinggo pada tanggal dan jam yang telah
ditentukan; (4) Peserta yang tidak melaksanakan daftar ulang sesuai dengan
jadwal dinyatakan gugur.
f. Lain-lain: (1) Apabila di kemudian hari berkas pendaftaran ASPAL, maka
peserta dinyatakan gugur; (2) Orientasi peserta didik baru dilaksanakan bersifat
akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru;
(3) Hal-hal yang belum dicantumkan dalam pedoman ini akan ditentukan
kemudian.
g. Bagi calon peserta didik yang berasal dari keluarga Tenaga
Kependidikan/pendidik diberi kesempatan untuk ikut seleksi. Jika peringkat
berada di luar pagu tetap diterima dengan hak dan kewajiban sama dengan calon
peserta didik lain yang diterima. Keluarga dimaksud adalah anak kandung
Tenaga Kependidikan/pendidik SMA Negeri 2 Probolinggo.
104
BAB IVKALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun untuk mengatur
waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi
dan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik satuan pendidikan , kebutuhan
peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah. Pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagi
berikut:
Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Permulaan tahun pelajaran
3 hari Digunakan untuk kegiatan awal Tahun pelajaran
2. Minggu efektif belajar
42 minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
3. Ulangan 6 minggu Digunakan untuk kegiatan ulangan setiap semester 3 minggu
4. Jeda tengah semester
1 minggu Tiga hari setiap semester
5. Jeda antarsemester 2 minggu Antara semester I dan II
6. Libur akhir tahun pelajaran
2 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
7. Hari libur keagamaan
2 minggu Digunakan khusus untuk kegiatan keagamaan tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
8. Hari libur umum/nasional
2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
105
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
9. Ujian satuan pendidikan
2 minggu Kegiatan Ujian Satuan pendidikan khusus kelas XII
10. Ujian Nasional 1 minggu Kegiatan Ujian Nasional khusus kelas XII
11. Program remedial dan pengayaan
sepanjang hari efektif belajar
16 hari efektif
Digunakan untuk pelaksanaan kegiatan remidial atau pengayaan
12. Kegiatan khusus satuan pendidikan
1 minggu Implementasi mata pelajaran melalui Observasi lahan kering di Seloliman Mojokerto/Baluran Banyuwangi
Kalender pendidikan di SMA Negeri 2 Probolinggo dituangkan dalam jadwal
kegiatan selama satu tahun, seperti di bawah ini.
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2011/2012
JulyS M T W T F S
1 23 4 5 6 7 8 9 P2DB10 11 12 13 14 15 16 MOS & KBM17 18 19 20 21 22 23 KBM24 25 26 27 28 29 30 KBM31
AugustS M T W T F S
1 2 3 4 5 6 LPP & HEF7 8 9 10 11 12 13 HEF14 15 16 17 18 19 20 Persami & HEF21 22 23 24 25 26 27 HEF & LHR28 29 30 31 LHR
17 Proklamasi KRI
September OctoberS M T W T F S S M T W T F S
1 2 3 LHR 1 KBM4 5 6 7 8 9 10 LHR 2 3 4 5 6 7 8 KBM11 12 13 14 15 16 17 KBM 9 10 11 12 13 14 15 KBM &18 19 20 21 22 23 24 KBM 16 17 18 19 20 21 22 UTS25 26 27 28 29 30 KBM 23 24 25 26 27 28 29 UTS & Jeda
30 31 29 Rapot Sisipan
NovemberS M T W T F S
1 2 3 4 5 KBM6 7 8 9 10 11 12 KBM13 14 15 16 17 18 19 KBM
DecemberS M T W T F S
1 2 3 KBM4 5 6 7 8 9 10 KBM
11 12 13 14 15 16 17 UAS
106
20 21 22 23 24 25 26 KBM27 28 29 30 KBM
6 Idul Adha 27 Th Baru Hijriyah
18 19 20 21 22 23 24 UAS25 26 27 28 29 30 31 Libur Smt I
25 Natal
KeteranganNO TANGGAL KELAS X KELAS XI KELAS
XIIKET
1 11 Juli 2011 Awal Kegiatan Semester I
211 – 13 Juli 2011
MOSOrientasi Kelas dan KBM
3 1 – 3 Agustus 2011 Libur Permulaan Puasa4 4 - 13 Agustus 2011 Pondok Romadlon & Efektif Fakultatif (EF)5 14 – 17 Agustus 2011 PERSAMI EF & KBM6 18 – 25 Agustus 2011 Efektif Fakultatif & KBM7 26 Agt. – 10 Sep.
2011Libur Idul Fitri
8 12 Sep. – 15 Okt. 2011
KBM , Ulangan Harian dan Pelaksanaan Remedial/pengayaan
Bim. OSN
9 19 – 27 Oktober 2011 UTS dan Try Out I10 26 - 30 Oktober 2011 Implementasi mata
pelajaran melalui Observasi lahan kering di Seloliman Mojokerto/Baluran Banyuwangi
Bedhol Satuan pendidikan
Jeda
11 29 Oktober 2011 Penyerahan Nilai UTS dan Try Out12 31 Okt. – 17 Des.
2011KBM , Ulangan Harian dan Pelaksanaan Remedial/pengayaan
Klinik
13 5 – 6 Desember 2011 Rapat UAS dan Cross Check nilai Semester I14 12 – 20 Desember
2011Ulangan Akhir Semester (UAS) 1
15 14 - 22 Desember 2011
Penyerahan nilai Ulangan Akhir Semester 1 rapor semester I
16 24 Desember 2011 Penyerahan Hasil Belajar Peserta Didik Semester I
17 26 - 31 Desember 2011
Libur Semester I
Catatan : Jadwal diatas sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan program instansi terkait
107
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012JanuaryS M T W T F S1 2 3 4 5 6 7 Sosi. UN 8 9 10 11 12 13 14 KBM15 16 17 18 19 20 21 KBM22 23 24 25 26 27 28 Try Out XII29 30 31 KBM 1 Th Baru Masehi 23 imlek
FebruaryS M T W T F S
1 2 3 4 KBM5 6 7 8 9 10 11 KBM12 13 14 15 16 17 18 KBM19 20 21 22 23 24 25 Try Out XII26 27 28 29 KBM
4 Maulud Nabi SAW
MarchS M T W T F S
1 2 3 KBM & UP4 5 6 7 8 9 10 US dan UP11 12 13 14 15 16 17 US & UP18 19 20 21 22 23 24 UTS25 26 27 28 29 30 31 UTS & Sisipan
23 Nyepi
AprilS M T W T F S1 2 3 4 5 6 7 Try Out XII8 9 10 11 12 13 14 KBM15 16 17 18 19 20 21 UN Kelas XII22 23 24 25 26 27 28 KBM29 30
6 Wafat IsaMayS M T W T F S
1 2 3 4 5 KBM6 7 8 9 10 11 12 KBM13 14 15 16 17 18 19 KBM20 21 22 23 24 25 26 KBM27 28 29 30 31 KBM6 Waisak 17 Kenaikan Isa
JuneS M T W T F S
1 2 KBM & UKK3 4 5 6 7 8 9 UKK10 11 12 13 14 15 16 Kenaikan Kelas 17 18 19 20 21 22 23 Libur Smt 224 25 26 27 28 29 30 Libur Smt 2
16 Isrok Mi’roj
KeteranganNO TANGGAL KELAS X KELAS
XIKELAS
XIIKET
1 2 Januari 2012 Awal KBM Semester II
22 Jan – 3 Maret 2012
KBM, Ulangan Harian, Remedial/ Pengayaan
3 24 – 27 Jan 2012 KBM, Ulangan Harian, Remedial/ Pengayaan
Try Out
4 3 Pebruari 2012 Peringatan Maulud Nabi SAW5 20 – 23 Pebruari
2012KBM, Ulangan Harian, Remedial/ Pengayaan
Try Out
6 11 Maret 2012 Gelar`seni dan HUT SMAN 2 Probolinggo7 1 – 17 Maret 2012 KBM, Ulangan Harian,
Remedial/ PengayaanUS & UP
8 2 - 5 Maret 2012 Try Out9 19 – 28 Maret 2012 UTS Pengayaan
108
NO TANGGAL KELAS X KELAS XI
KELAS XII
KET
10 24 – 29 Maret 2012 Pengumpulan nilai tengah semester
Olah NS
11 31 Maret 2012 Sisipan dan batas akhir NS Pengayaan12
9 April 2012Rapat Penetapan Tim Penyusun Kurikulum SMAN 2 Probolinggo
13 16 – 19 April 2012 Belajar di rumah UN Utama
14 23 – 26 April 2012 KBM, Ulangan Harian, Remedial/ Pengayaan
UN Susul
15 9 – 12 Mei 2012 Nilai UN
16 14 Mei 2012 Kelulusan17 2 Juni 2012 Wisuda18 4 Juni 2012 Workshop Penyusunan Kur. SMAN 2 Prob.19 1 – 9 Juni 2012 UKK20 13 Juni 2012 Rapat Kenaikan Kelas dan
pembagian tugas semester I21 23 Juni 2012 Finalisasi Penyusunan Kurikulum SMAN 2
Probolinggo22 15 Juni 2012 Kenaikan Kelas dan Penjurusan23 18 Juni – 14
Juli 2012Libur Semester II
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran
menjadi Semester 1dan Semester 2. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama
enam hari, yaitu:
HARI WAKTU BELAJAR KETERANGANSenin 06.45 – 15.00 Termasuk UpacaraSelasa 06.45 – 15.00 Termasuk BK 1 jam Pelajaran per
Minggu/KelasRabu 06.45 – 15.00Kamis 06.45 – 15.00Jum’at 06.45 – 10.45Sabtu 06.45 – 10.00
109
110
Kur- SMAN 2 Probolinggo
BAB VPENUTUP
A. Simpulan
Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo sebaimana telah dikemukakan di
atas dapat disimpulkan bahwa untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Dokumen
Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo.
Kurikulum ini dibuat dengan tujuan untuk:
1. Menyamakan persepsi tentang substansi program kerja satuan pendidikan
sasaran pembelajaran mata pelajaran.
2. Sebagai panduan bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran mata pelajaran.
3. Sebagai panduan bagi para pembina dalam melakukan pembinaan dan
pengendalian pelaksanaan kurikulum.
4. Menyamakan arah pengembangan kurikulum berikutnya.
5. Sebagai acuan warga satuan pendidikan dalam menyusun program kerja
yang operasional dan realistis sesuai dengan kondisi satuan pendidikan .
B. Saran
Diharapkan dokumen kurikulum ini dapat menjadi:
1. Bagi Satuan pendidikan
a. Sebagai panduan untuk menyamakan pemahaman atau persepsi tentang
pelaksanaan kurikulum.
b. Sebagai panduan bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan
kurikulum KTSP.
c. Sebagai panduan bagi para pembina dalam melakukan pembinaan dan
pengendalian pelaksanaan kurikulum.
d. Sebagai pedoman untuk menyamakan arah pengembangan kurikulum
berikutnya.
e. Sebagai acuan satuan pendidikan dalam menyusun program kerja yang
operasional dan realistis sesuai dengan kondisi satuan pendidikan .
111
Kur- SMAN 2 Probolinggo
2. Bagi Komite Satuan pendidikan
a. Sebagai panduan dalam merencanakan dan menetapkan kebijakan
Komite Satuan pendidikan serta sosialisasinya kepada orang tua peserta
didik, stake holder, dan masyarakat
b. Sebagai panduan dalam melaksanakan fungsinya sebagai mitra kerja
satuan pendidikan .
c. Sebagai pedoman bersama-sama satuan pendidikan untuk menyamakan
arah pengembangan KTSP.
d. Sebagai acuan Komite Satuan pendidikan dalam menyusun program
kerja yang operasional dan realistis bersama-sama satuan pendidikan
sesuai dengan kondisi satuan pendidikan .
3. Bagi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Sebagai pedoman untuk menyamakan arah pengembangan program
kerja guru dan tenaga kependidikan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya dalam mencapai keberhasilan pembelajaran.
b. Sebagai acuan guru dan tenaga kependidikan dalam menyusun program
kerja yang operasional dan realistis sesuai dengan kondisi satuan
pendidikan .
c. Sebagai motivasi untuk senantiasa mengembangkan potensi diri agar
menjadi guru dan tenaga kependidikan yang profesional berpandangan
kekinian sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
globalisasi.
4. Bagi Orang Tua/Wali Peserta didik dan Masyarakat
a. Sebagai pedoman untuk menyamakan arah dalam ikut berperan aktif
dalam memberikan dukungan untuk pengembangan KTSP.
b. Sebagai acuan untuk memberikan motivasi dan fasilitas belajar kepada
putra-putrinya agar searah dengan tujuan satuan pendidikan sesuai
dengan kriteria yang layak.
c. Sebagai pedoman untuk melaksanakan fungsinya dalam memberikan
masukan dan kritkan/koreksi terhadap pelaksanaan program satuan
pendidikan .
112
Kur- SMAN 2 Probolinggo
5. Bagi Peserta Didik
a. Sebagai pedoman untuk menyamakan arah pengembangan potensi diri
dengan arah pengembangan program pembelajaran.
b. Sebagai acuan peserta didik dalam memotivasi diri dalam penguasaan
IPTEK dan IMTAQ dalam mempersiapkan diri untuk melanjutkan
pendidikan selanjutnya dan terjun dalam kehidupan bermasyarakat.
Demikian Kurikulum SMA Negeri 2 Probolinggo ini disusun untuk
mendapatkan perhatian dan dapatnya ditindaklanjuti.
Probolinggo, 11 Juli 2011
Kepala Satuan pendidikan
.
Drs. SAFI’UDIN, M.Si.NIP 19601018 198803 1 007
113
Kur- SMAN 2 Probolinggo
GLOSARIUM
1. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, mamantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.
3. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
5. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.
6. Keunggulan lokal adalah potensi unggulan daerah dal;am bentuk sumberdaya alam, seni, budaya, produk, jasa, kerajinan, bahasa dan lain-lain.
7. Keunggulan global adalah kompetensi yang dapat digunakan pada tingkat internasional.
8. Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
9. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
10. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
11. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.
12. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
114
Kur- SMAN 2 Probolinggo
kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.
13. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu.
14. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.
15. Pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri.
16. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
17. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
18. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.
19. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan
20. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
21. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang dimaksud.
22. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan matapelajaran-matapelajaran yang diikutinya setiap semester pada satuan pendidikan yang dimaksud.
115