KTI Asuhan Keperawatan Anak

8
KTI Asuhan Keperawatan Anak PROPOSAL PENELITIAN PERAN KELUARGA DALAM PENATALAKSANAAN PENYAKIT DIARE PADA ANAK (1 – 14 TAHUN) DI IRNA ANAK SAYAP A RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2011 Diajukan untuk memenuhi ketentuan melakukan kegiatan penyusunan Karya Tulis Ilmiah Diajukan Oleh : RINDA SILVIA MAHARANI 02.08.1017

Transcript of KTI Asuhan Keperawatan Anak

Page 1: KTI Asuhan Keperawatan Anak

KTI Asuhan Keperawatan Anak

PROPOSAL PENELITIAN

PERAN KELUARGA DALAM PENATALAKSANAAN PENYAKIT DIAREPADA ANAK (1 – 14 TAHUN) DI IRNA ANAK SAYAP A RUMAH SAKIT

MOHAMMAD HOESIN PALEMBANGTAHUN 2011

Diajukan untuk memenuhi ketentuan melakukan kegiatan penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Oleh :

RINDA SILVIA MAHARANI

02.08.1017

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH PALEMBANGTAHUN AKADEMIK 2010/2011

Page 2: KTI Asuhan Keperawatan Anak

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Derajat kesehatan masyarakat yang optimal dapat diwujudkan dengan

diselenggarakannya upaya-upaya kesehatan yaitu: upaya pendekatan peningkatan kesehatan

(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan

kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan

(Noor, 2000).

Upaya untuk memiliki derajat kesehatan yang setingi-tingginya, dapat dicapai melalui

Pelaksanaan Program Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) baik di tingkat pusat, propinsi,

kabupaten / kota bahkan sampai pada tingkat unit pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas)

merupakan upaya implementasi untuk pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Salah satu

upaya implementasi tersebut adalah Program Pemberantasan Penyakit Diare (Dep.Kes RI, 2003).

Data dari profil kesehatan Indonesia tahun 2002 menunjukkan bahwa angka kesakitan

diare berdasarkan propinsi terjadi penurunan dari tahun 1999-2001. Pada tahun 1999 angka

kesakitan diare sebesar 25,63 per 1000 penduduk menurun menjadi 22,69 per 1000 penduduk

pada tahun 2000 dan 12,00 per 1000 penduduk pada tahun 2001. Sedangkan berdasarkan profil

kesehatan Indonesia 2003, penyakit diare menempati urutan kelima dari 10 penyakit utama pada

pasien rawat jalan di Rumah Sakit dan menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di

Rumah Sakit. Berdasarkan data tahun 2003 terlihat frekuensi kejadian luar biasa (KLB) penyakit

diare sebanyak 92 kasus dengan 3865 orang penderita, 113 orang meninggal, dan Case Fatality

Page 3: KTI Asuhan Keperawatan Anak

Rate(CFR) 2,92%. Kasus diare akut yang ditangani di praktek sehari-hari berkisar 20% dari total

kunjungan untuk usia di bawah 2 tahun dan 10% untuk usia di bawah 3 tahun (DepKes RI,

2000).

Di Indonesia sendiri, angka kematian pada anak akibat diare masih cukup tinggi meski

sudah ada penurunan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hasil Survei Kesehatan Rumah

Tangga (SKRT) tahun 2005, baik di Jawa-Bali maupun di luar Jawa-Bali, Diare merupakan

penyebab kematian kedua pada anak setelah Pnemonia. Berdasarkan laporan kader dan fasilitator

kesehatan pada tahun 2005, angka kematian diare pada penduduk umum mencapai 23,57 per

1.000 penduduk (Dep.Kes RI, 2005).

Penatalaksanaan diare pada balita difokuskan pada penyebab, keseimbangan cairan dan

elektrolit, serta fungsi normal perut. Prinsipnya adalah mengganti cairan yang hilang (rehidrasi),

tetap memberikan makanan, tidak memberikan obat anti diare (antibiotik hanya diberikan atas

indikasi), dan penyuluhan. Penderita diare kebanyakan dapat sembuh tanpa pengobatan khusus

(Whaley, 1996).

      Pencegahan diare yang seharusnya dilakukan oleh keluarga adalah: meningkatkan

pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara penuh selama 4-6 bulan, memperbaiki pemberian makanan

pendamping ASI, menggunakan air bersih yang cukup, mencuci tangan dengan sabun sebelum

makan dan sesudah buang air besar, menggunakan jamban yang benar, membuang tinja bayi dan

anak – anak yang tepat, imunisasi campak. Hal-hal tersebut penting dilakukan di tengah-tengah

keluarga karena peran keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan merupakan bagian dari

tangung jawab orang tua (DepKes RI, 2000).

     Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2008 terdapat 10

penyakit terbanyak yang diderita oleh balita di Sumatera Selatan antara lain Diare, ISPA, DHF,

Page 4: KTI Asuhan Keperawatan Anak

Demam Tifoid, Bronchitis, TBC paru, Penyakit Kulit, Asma, Campak, dan Gastritis. Kejadian

diare pada balita tahun 2005 berjumlah 95.666 jiwa. Diantara 14 Kabupaten atau kota di propinsi

Sumatera Selatan kejadian diare paling banyak terjadi di Kota Palembang (DinKes SumSel,

2008).

      Berdasarkan data tahunan Medical Record Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang

didapatkan jumlah bayi (1 – 14 tahun) dengan Penyakit Diare pada tahun 2008 sebanyak 250

anak, pada tahun 2009 sebanyak 219 anak, dan pada tahun 2010 sebanyak 203 anak (Medical

Record RSUP. Dr. Moh.Hoesin Palembang).

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Peran Keluarga Dalam Penatalaksanaan Penyakit Diare Pada Anak (1 – 14 tahun) Di Irna Anak

Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang Tahun 2011”.

B.     Rumusan Masalah

Belum Diketahuinya Peran Keluarga dalam Penatalaksanaan Penyakit Diare pada Anak

(1 – 14 tahun) Di IRNA Anak Sayap A Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang tahun 2011.

C.    Pertanyaan Penelitian

Bagaimana Peran Keluarga dalam Penatalaksanaan Penyakit Diare pada Anak (1 – 14

tahun) Di IRNA Anak Sayap A Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang tahun 2011 ?.

D.    Tujuan Penelitian

1.      Tujuan Umum

Untuk mengetahui peran keluarga dalam penatalaksanaan penyakit diare pada Anak (1 –

14 tahun) di IRNA Anak Sayap A Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang.

2.      Tujuan Khusus

Page 5: KTI Asuhan Keperawatan Anak

a.       Untuk mengetahui peran keluarga sebagai pendorong (motivator) dalam penatalaksanaan

penyakit diare pada Anak (1 – 14 tahun) di IRNA anak Sayap A Rumah Sakit Muhammad

Hoesin Palembang.

b.      Untuk mengetahui peran keluarga sebagai perawat keluarga dalam penatalaksanaan penyakit

diare pada Anak (1 – 14 tahun) di IRNA anak Sayap A Rumah Sakit Muhammad Hoesin

Palembang.

E.   Ruang Lingkup

Penelitian termasuk dalam keperawatan Anak, yang membahas tentang “peran keluarga

dalam penatalaksanaan penyakit diare pada Anak (1 – 14 tahun) di IRNA Anak Sayap A Rumah

Sakit Muhammad Hoesin Palembang Tahun 2011” yang direncanakan akan dilakukan di IRNA

Anak Sayap A pada bulan Maret 2011. Penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara.

F.    Manfaat Penelitian

       1. Bagi petugas Kesehatan

Diharapkan dapat menjadi masukan bagi petugas kesehatan di IRNA Anak Sayap A Rumah

Sakit Muhammad Hoesin Palembang dalam memberikan pengobatan dan penanggulangan

tentang Penyakit Diare.

2.  Bagi Institusi Pendidikan

Tersedianya referensi atau informasi yang berguna sebagai bahan pustaka bagi

mahasiswa/mahasiswi STIKES Muhammadiyah Palembang.

      3. Bagi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

Page 6: KTI Asuhan Keperawatan Anak

            Hasil dari penelitian dapat dipergunakan sebagai masukan bagi Rumah Sakit

Muhammadiyah Palembang dalam memberikan pelayanan kesehatan dan upaya pengembangan /

peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.

4.  Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan ilmu yang telah diberikan di

bangku kuliah.

Posted 14th May by Rinda siLvia M