KRITIK DALAM MASYARAKAT BUDAYA AREK DI SURABAYA: … · Kajian Sosiopragmatik terhadap Pemakaian...
Transcript of KRITIK DALAM MASYARAKAT BUDAYA AREK DI SURABAYA: … · Kajian Sosiopragmatik terhadap Pemakaian...
i
KRITIK DALAM MASYARAKAT BUDAYA AREK
DI SURABAYA:
Kajian Sosiopragmatik terhadap Pemakaian Bahasa
sebagai Sarana Kontrol Sosial
DISERTASI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Doktor
Program Studi Linguistik
Minat Utama Linguistik Pragmatik
EDY JAUHARI
NIM T130908001
PROGRAM DOKTOR ILMU LINGUISTIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
MOTTO
Barang siapa beriman kepada Allah hendaknya berbicara
yang baik (santun)
Barang siapa melihat suatu kemungkaran (penyimpangan
perilaku, pelanggaran norma/nilai) hendaknya mencegah
dengan tangannya.
Apabila tidak mampu, hendaknya mencegah dengan
lisannya.
Apabila tidak mampu, hendaknya mencegah dengan
hatinya.
Yang demikian itu, adalah selemah-lemahnya iman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
KRITIK DALAM MASYARAKAT BUDAYA AREK DI SURABAYA:
KAJIAN SOSIOPRAGMATIK TERHADAP PEMAKAIAN BAHASA SEBAGAI
SARANAN KONTROL SOSIAL
DISERTASI
Oleh
Edy Jauhari
(NIM: T130908001)
TIM PENGUJI
Nama Terang Jabatan Tanda Tangan
Prof. Dr. Furqon Hidayatullah, M.Pd..
NIP 196007271987021001 Ketua Penguji …………….
Prof. Drs. Riyadi, Santosa, M.Ed.,Ph. D
NIP 196003281986011001 Sekretaris …………….
Prof. Dr. Djatmika, M.A
NIP 196707261993021001. Penguji ……………..
Prof. Dr. Sumarlam, MS.
NIP 196202031987031001 Penguji …………….
Dr. Tri Wiratno, M.A.
NIP 196109141987031001 Penguji …………….
Dr. Dwi Purnanto, M.Hum.
NIP 196111111986011002 Penguji …………….
Drs. Agus Wijayanto, M.A., Ph.D Penguji …………….
Telah dipertahankan di hadapan penguji
pada Ujian Terbuka Promosi Doktor Universitas Sebelas Maret dan dinyatakan telah
memenuhi syarat pada tanggal 4 Mei 2016
Mengetahui,
Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta
Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S.
NIP 195707071981031006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN DISERTASI
KRITIK DALAM MASYARAKAT BUDAYA AREK DI SURABAYA:
Kajian Sosiopragmatik terhadap Pemakaian Bahasa
sebagai Sarana Kontrol Sosial
DISERTASI
Oleh:
Edy Jauhari
NIM: T130908001
Disetujui oleh tim promotor:
Tim
Promotor Nama Tanda Tangan Tanggal
Promotor Prof. Dr. Djatmika, M.A.
NIP 196707261993021001 ……………….. ……………….
Ko-Promotor
Prof. Drs. Riyadi Santosa,
M.Ed.,Ph.D.
NIP 196003281986011001
………………. ……………….
Mengeahui:
Kepala Program Doktor Linguistik
Pascasarjana UNS
Prof. Dr. Djatmika, M.A.
NIP 196707261993021001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN
PUBLIKASI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Disertasi yang berjudul: “Kritik dalam Masyarakat Budaya Arek di Surabaya:
Kajian Sosiopragmatik terhadap Pemakaian Bahasa sebagai Sarana Kontrol
Sosial” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah
yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik
dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah
disertasi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, maka saya bersedia
menerima sanksi, baik disertasi beserta gelar doktor saya dibatalkan serta
diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi disertasi pada jurnal atau forum ilmiah
harus menyertakan tim promotor sebagai author dan PPs UNS sebagai
institusinya. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini,
maka saya akan bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, 1 Maret 2016
Edy Jauhari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PRAKATA
Puji syukur wajib penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang karena rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang diberikan kepada
penulis, maka penulis dapat menyelesaikan penulisan disertasi ini dengan lancar.
Disertasi ini mengkaji tindak tutur mengkritik yang dikaitkan dengan fungsinya sebagai
sarana kontrol sosial. Kajian dilaksanakan di wilayah masyarakat budaya Arek,
khususnya di Surabaya, Jawa Timur. Disertasi ini ditulis dalam rangka memenuhi
sebagian persyaratan untuk mencapai gelar doktor pada Program Studi Linguistik
(minat utama pragmatik) di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tidak mungkin penulisan disertasi ini dapat berjalan
dengan lancar tanpa dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
yang baik ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada
pihak-pihak tersebut di bawah ini.
1. Dirjen Dikti Depdiknas RI yang telah memberikan bantuan dana melaui Bantuan
Pendidikan Pascasarjana (BPPs) kepada penulis.
2. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS),
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dan memberikan suasana belajar
yang kondusif untuk menyelesaikan pendidikan jenjang S3 di UNS.
3. Prof. Dr. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Direktur Program Pascasarjana UNS, yang
telah memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis agar segera
menyelesaikan disertasi ini.
4. Prof. Dr. Djatmika, M.A., Ketua Program Studi Linguistik (S3), Program
Pascasarjana UNS, sekaligus Promotor penulis dalam penulisan disertasi ini. Selaku
Ketua Program Studi Linguistik (S3), beliau senantiasa memberikan fasilitias kepada
mahasiswa dan mendorong setiap mahasiswa untuk segera bisa menyelesaikan
penulisan disertasinya. Selaku Promotor, beliau adalah seorang ilmuwan yang kritis,
cermat, sabar, egaliter, dan teliti terhadap kesalahan sekecil apa pun. Penulis merasa
sangat beruntung mendapatkan bimbingan dari promotor seperti beliau.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
5. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed.,Ph.D., selaku ko-promotor, yang telah dari awal,
sejak ujian komprehensif proposal disertasi ini, beliau sudah mengikuti
perkembangan perjalanan penulisan disertasi. Tanpa ide-ide beliau yang cemerlang
sulit rasanya bagi penulis untuk bisa menyelesaikan disertasi ini. Pemikiran-
pemikiran kritis beliau sungguh bisa meratakan jalan bagi penulis untuk bisa
menyelesaikan disertasi dengan lancar. Beliau juga tidak segan-segan mengirim SMS
ketika semangat penulis sedang kendor. Jasa beliau tidak mungkin dapat penulis
lupakan.
5. Prof. Dr. H.D. Edi Subroto, promoter penulis, yang karena kendala administrasi
(purnatugas) sehingga tugas beliau digantikan oleh Prof. Dr. Djatmika, M.A. Jasa
beliau selama membimbing penulis juga tidak mungkin dapat penulis lupakan.
6. Prof. Dr. Abd. Syukur Ibrahim, pakar linguistik dari Universitas Negeri Malang, yang
pernah juga menjadi ko-promotor penulis. Jasa beliau juga tetap penulis kenang.
7. Prof. Dr. H. Sumarlam, M.S., pakar linguistik dan penguji disertasi. Pemikiran-
pemikiran kritis beliau sejak dari ujian komprehensif sampai dengan ujian terbuka
tentu sangat bermanfaat dan menambah kualitas penulisan disertasi.
8. Dr. Dwi Purnanto, M.Hum., pakar linguistik dan penguji disertasi. Ide-ide kritis
beliau yang sering beliau sampaikan kepada penulis dalam diskusi informal sering
menjadi inspirasi bagi penulis. Pertanyaan-pertanyaan kritis beliau, baik yang
dikemukakan secara informal maupun di ruang ujian, sering membuat penulis harus
berpikir keras. Pemikiran-pemikiran beliau tentu memberikan warna tersendiri dalam
disertasi ini.
9. Dr. Tri Wiratno, M.A, pakar linguistik dan penguji disertasi. Pemikiran-pemikiran
belalu ikut memarnai disertasi ini.
10. Drs Agus Wijayanto, M.A., Ph.D, pakar linguistik dan penguji disertasi. Pertanyaan-
pertanyaan kritis beliau dalam ujian tertutup mendorong penulis untuk merumuskan
ulang beberapa konsep teoretis sehingga lebih jelas dan mudah dipahami.
11. Rektor Universitas Airlangga beserta Wakil Rektor 1, 11, 111, dan IV, Dekan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Ketua Departemen Sastra Indonesia
Universitas Airlangga yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menempuh
jenjang pendidikan S3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
12. Istriku tercinta, Imtihanah Safaroh (Ina), dan kedua anakku tersayang, Nanda
Kurniawan dan Wildan Hidayat. Karena merekalah hidupku menjadi bersemangat
dan selalu terhibur.
Akhirnya, penulis menyadari tiada gading yang tak retak. Disertasi ini pun
masih mempunyai celah-celah yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu, kritik
dan saran sangat penulis harapkan. Semoga disertasi ini bermanfaat bagi pembaca
budiman.
Surakarta, 1 Maret 2016
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
JUDUL DALAM …………………………………………………………… i
MOTTO …………………………………………………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN HASIL UJIAN TERBUKA ……………… iii
HALAMAN PENGESAHAN DISERTASI ……………………………….. iv
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI ……… v
PRAKATA ………………………………………………………………….. vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. . ix
DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xviii
DAFTAR DIAGRAM ……………………………………………………… xxiii
DAFTAR GRAFIK ………………………………………………………… xxiv
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ………………………………. xxv
RINGKASAN DISERTASI ………………………………………………… xxvii
DISSERTATION SUMMARY ……………………………………………… xxix
BAB I: PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1
1.2. Pembatasan Masalah ……………………………………………. 7
1.2.1 Sasaran Kajian ………………………………………………… 7
1.2.2 Media Ekspresi Kritik ………………………………………… 8
1.2.3 Interaksi Bersemuka …………………………………………… 9
1.3. Rumusan Masalah ………………………………….……………. 10
1.4. Tujuan Penelitian ………………………………………………… 10
1.5. Kontribusi Penelitian …………………………………………….. 11
1.5.1 Kontribusi Teoretis …………………………………………….. 11
1.5.2 Kontribusi Praktis ……………………………………………… 12
1.6. Definisi Operasional ……………………………………………… 12
BAB II: KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ………………… 16
2.1 Kajian Pustaka …………………………………………………… 16
2.1.1 Kajian Tindak Tutur mengkritik Terdahulu ……………………. 16
2.1.2 Posisi Penelitian Ini dalam Kaitannya dengan Penelitian
Terdahulu ……………………………………………………… 25
2.2 Landasan Teori …………………………………………………… 27
2.2.1 Pragmatik, Pragmalinguistik, Sosiopragmatik…………………. 27
2.2.2 Teori Tindak Tutur ……………………………………….…… 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
2.2.2.1 Konsep Tindak Tutur …………………………………….. 29
2.2.2.2 Tuturan Performatif dan Konstatif ………………………. 30
2.2.2.3 Kondisi Kelayakan Tuturan Performatif ……………….. 31
2.2.2.4 Dekomposisi Tindak Tutur …………………………….. 33
2.2.2.5 Klasifikasi Tindak Tutur ………………………………. 34
2.2.2.6 Tindak Tutur Langsung dan Tidak Langsung…………… 36
2.2.3 Teori Tentang Kritik ……………………………………….. 41
2.2.3.1 Pengertian Kritik ……………………………………….. 41
2.2.3.2 Tindak Tutur Mengkritik VS Tindak Tutur Menghina ……. 43
2.2.3.3 Bagian-Bagian Kritik …………………………………… 45
2.2.3.4 Kritik sebagai Tuturan Performatif …………………… 46
2.2.3.5 Kondisi Kelayakan Tindak Tutur Kritik ………………. 46
2.2.3.6 Kritik sebagai Tindak Tutur Kompleks ……………..…… 47
2.2.3.7 Kritik dan Ancaman terhadap Muka
Penerima Kritik ………………………………….……… 50
2.2.3.8 Strategi-Strategi Kritik …………………………...…….. 51
2.2.3.9 Formula Semantik Kritik ……………………………... 56
2.2.3.10 Kritik Sebagai Sarana Kontrol Sosial ……………….. 57
2.2.4 Prinsip Komunikasi ……………………………………… 58
2.2.4.1 Prinsip Kerja Sama ……………………………………. 59
2.2.4.2 Prinsip Kesantunan ………………………………….... 59
2.2.4.3 Implikatur, Prinsip Kesantunan, dan Prinsip Kerja Sama ….. 60
2.2.5 Teori Kesantunan …………………………….……………… 61
2.2.5.1 Beberapa Model Teori Kesantunan ………………………. 61
2.2.5.1.1 Model Penyelamatan Muka .......................................... 62
2.2.5.1.2 Model Maksim Percakapan …………..……………….. 84
2.2.5.1.3 Model Kontrak Percakapan …………………………… 92
2.2.5.1.4 Model Norma Sosial ...................................................... 93
2.2.5.2 Teori Kesantunan dan Kritik dalam Masyarakat
Budaya Arek ……………………………………………… 100
2.3 Kerangka Pikir Penelitian …………………………….…………. 102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB III: METODE PENELITIAN ………………………………..……… 105
3.1. Sasaran dan Lokasi Penelitian ………………………………… 105
3.2 Ranah Penelitian ………………………………………………. 105
3.3 Jenis dan Bentuk Penelitian ……………………………………. 106
3.4 Jenis Data dan Sumber Data ………………………………..…. 107
3.5 Sampling ……………………….……………………………… 108
3.6 Kriteria Informan ……………………………………………… 108
3.7 Metode Pengumpulan Data …………………………….……….. 109
3.8 Parameter dan Konteks Kritik ………………………………… 112
3.9 Materi Kritik dan Konteksnya ……………………………………. 116
3.10 Validitas Data Penelitian ………………………………………… 119
3.11 Metode Analisis Data ……………………………………………. 121
3.12 Prosedur Analisis Data ……………………………………………. 122
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………… 124
4.1 Hasil Penelitian …………………………………………………… 124
4.1.1 Kritik dalam Masyarakat Budaya Arek: Pandangan, Strategi, dan
Intensitasnya Sebagai Sarana Kontrol Sosial ………………… 124
4.1.1.1 Pandangan Masyarakat Budaya Arek terhadap Kritik……… 126
4.1.1.2 Strategi MKV dan MKH: Distribusinya dalam Berbagai
Konteks Situasi……….………..…………………………… 132
4.1.1.2.1 Distribusi Penggunaan Strategi MKV dan MKH
dalam Masyarakat Budaya Arek ………………………… 133
4.1.1.2.1.1 Distribusi Penggunan Strategi MKV dan
MKH dalam Ranah Perkantoran ……………………….. 134
4.1.1.2.1.1.1 Distribusi Penggunaan Strategi MKV
dan MKH dalam Konteks (+P+D)……………………… 134
4.1.1.2.1.1.2 Distribusi Penggunaan Strateg MKV
dan MKH dalam Konteks (+P-D) ……………………. 136
4.1.1.2.1.1.3 Distribusi Penggunan Strateg MKV
dan MKH dalam Konteks (-P+D) .…………………… 138
4.1.1.2.1.1.4 Distribusi Penggunaan Strategi MKV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
dan MKH dalam Konteks (-P-D) …………………….. 140
4.1.1.2.1.1.5 Distribusi Penggunaan Strateg MKV
dan MKH dalam Konteks (=P+D) ………………….. 142
4.1.1.2.1.1.6 Distribusi Penggunaan Strategi MKV
dan MKH dalam Konteks (=P-D) ……………………. 143
4.1.1.2.1.2 Distribusi Penggunan Strategi MKV dan MKH
dalam Ranah Kemasyarakatan ………..………………. 145
4.1.1.2.1.2.1 Distribusi Penggunaan Strategi MKV
dan MKH dalam Konteks (+P+D) …………………. 145
4.1.1.2.1.2.2 Distribusi Penggunaan Strateg MKV
dan MKH dalam Konteks (+P-D) ………………… 147
4.1.1.2.1.2.3 Distribusi Penggunan Strateg MKV
dan MKH dalam Konteks (-P+D) ……………….. 149
4.1.1.2.1.2.4 Distribusi Penggunaan Strategi MKV
dan MKH dalam Konteks (-P-D) ……………….. 152
4.1.1.2.1.2.5 Distribusi Penggunaan Strateg MKV
dan MKH dalam Konteks (=P+D)……………….. 154
4.1.1.2.1.2.6 Distribusi Penggunaan Strategi MKV
dan MKH dalam Konteks (=P-D) ……………….. 155
4.1.1.3 Intensitas Kritik sebagai Sarana Kontrol Sosial dalam
Masyarakat Budaya Arek…………………….……….…….. 157
4.1.2 Strategi MKV: Pola Pengungkapannya dalam Berbagai
Konteks Situasi Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam
Masyarakat Budaya Arek…………………………………….. 166
4.1.2.1 Strategi MKV: Pola Pengungkapannya dalam Berbagai
Konteks Situasi Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam
Ranah Perkantoran ………………………………………. 168
4.1.2.1.1 Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (+P+D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) …………………….… 168
4.1.2.1.2 Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (+P-D)
Berdasarkan Parameter ( Pu)…………………………. 170
4.1.2.1.3 Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (-P+D)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
Berdasarkan Parameter ( Pu) ……………………….. 172
4.1.2.1.4 Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (-P-D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) ………………………… 174
4.1.2.1.5 Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (=P+D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) ………………..……… 176
4.1.2.1.6 Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (=P-D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) ……………………….. 178
4.1.2.2 Strategi MKV: Pola Pengungkapannya dalam Berbagai
Konteks Situasi Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam
Ranah Kemasyarakatan …………………………………….. 182
4.1.2.2.1 Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (+P+D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) ………………….…….. 182
4.1.2.2.2 Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (+P-D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) …………………………… 184
4.1.2.2.3 Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (-P+D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) ……………….………… 187
4.1.2.2.4 Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (-P-D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) …………………….…… 189
4.1.2.2.5 Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (=P+D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) …………………….….. 191
4.1.2.2.6 Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (=P-D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) ………………………. 192
4.1.3 Strategi Kritik Langsung (KL) dan Tidak Langsung (KTL):
Penggunaannya dalam Berbagai Konteks Situasi dalam
Masyarakat Budaya Arek ………………………………… 198
4.1.3.1 Strategi KL dan KTL: Penggunaannya dalam Berbagai
Konteks Situasi dalam Ranah Perkantoran ………………… 200
4.1.3.1.1 Strategi KL dan KTL: Penggunaannya dalam Konteks
(+P+D+Pu) dan *(+P+D-Pu) ……………………………. 200
4.1.3.1.2 Strategi KL dan KTL: Penggunaannya dalam Konteks
(+P-D-Pu) dan *(+P-D+Pu) …………………………….. 212
4.1.3.1.3 Strategi KL dan KTL: Penggunaannya dalam Konteks
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
(-P+D+Pu) dan (-P+D-Pu) …………………………… 220
4.1.3.1.4 Strategi KL dan KTL: Penggunaannya dalam Konteks
*(-P-D+Pu) dan (-P-D-Pu) ………………………………. 229
4.1.3.1.5 Strategi KL dan KTL: Penggunaannya dalam Konteks
* (=P+D+Pu) dan (=P+D-Pu) …………………………. 236
4.1.3.1.6 Strategi KL dan KTL: Penggunaannya dalam Konteks
(=P-D-Pu) dan *(=P-D+Pu) …………………………… 241
4.1.3.1.7 Makna Penggunaan Strategi dalam Masyarakat Budaya
Arek: Sebuah Bukti dari Ranah Perkantoran ………….. 247
4.1.3.2 Strategi KL dan KTL: Penggunaannya dalam Berbagai
Konteks Situasi dalam Ranah Kemasyarakatan ……….…….. 252
4.1.3.2.1 Strategi KL dan KTL: Penggunaannya dalam Konteks
(+P+D+Pu) dan *(+P+D-Pu) ……………………………. 253
4.1.3.2.2 Strategi KL dan KTL: Penggunaannya dalam Konteks
*(+P-D+Pu) dan (+P-D-Pu) ……………………………. 260
4.1.3.2.3 Strategi KL dan KTL: Penggunaannya dalam Konteks
(-P+D+Pu) dan *(-P+D-Pu) ……………………………. 267
4.1.3.2.4 Strategi KL dan KTL: Penggunaannya dalam Konteks
*(-P-D+Pu) dan (-P-D-Pu) ……………………………… 275
4.1.3.2.5 Strategi KL dan KTL: Penggunaannya dalam Konteks
(=P+D+Pu) dan *(=P+D-Pu) ………………………….. 282
4.1.3.2.6 Strategi KL dan KTL: Penggunaannya dalam Konteks
=P-D+Pu) dan (=P-D-Pu) …………………………….. 289
4.1.3.2.7 Makna Penggunaan Strategi dalam Masyarakat Budaya
Arek: Sebuah Bukti dari Ranah Kemasyarakatan 296
4.1.4 Formula semantik Kritik dalam Masyarakat Budaya Arek ……… 299
4.1.4.1 Formula Semantik Kritik dalam Ranah Perkantoran ………. 300
4.1.4.1.1 Formula Semantik Strategi KL: Jenisnya, Pemarkah
Lingualnya, dan Konteks Pemakaiannya dalam
Ranah Perkantoran …..................................................... 300
4.1.4.1.1.1 Formula Semantik Berupa Penilaian Negatif …………. 301
4.1.4.1.1.2 Formula Semantik Berupa Performatif ……………….. 307
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
4.1.4.1.1.3 Formula Semantik Berupa Ungkapan
Ketidaksetujuan…………………….…………………… 309
4.1.4.1.1.4 Formula Semantik Berupa Ungkapan Kekecewaan ……. 313
4.1.4.1.2 Formula Semantik Strategi KTL: Jenisnya, Pemarkah
Lingualnya, dan Konteks Pemakaiannya dalam Ranah
Perkantoran ………………………………….……… 315
4.1.4.1.2.1 Formula semantik yang Berupa Saran ……………. 318
4.1.4.1.2.2 Formula Semantik yang Berupa Nasihat ………….. 325
4.1.4.1.2.3 Formula Semantik Berupa Pernyataan Syarat …….. 328
4.1.4.1.2.4 Formula Semantik Berupa Tuntutan ……………… 331
4.1.4.1.2.5 Formula Semantik Berupa Permohonan ………….. 333
4.1.4.1.2.6 Formula Semantik Berupa Larangan ….………….. 335
4.1.4.1.2.7 Formula Semantik Berupa Suruhan ………………. 337
4.1.4.1.2.8 Formula Semantik Berupa Usul ………….……….. 340
4.1.4.1.2.9 Formula Semantik Berupa Pertanyaan Retoris …….. 342
4.1.4.1.2.10 Formula Semantik Berupa Pengungkapan
Masalah ……………………………………………. 344
4.1.4.1.2.11 Formula Semantik Berupa Masukan ……............... 346
4.1.4.1.2.12 Formula Semantik Berupa Ironi ………………….. 348
4.1.4.1.2.13 Formula Semantik Berupa Ungkapan
Perbandingan ………………..…………………….. 349
4.1.4.1.2.14 Formula Semantik Berupa Kelakar ……………….. 351
4.1.4.1.2.15 Formula Semantik Berupa Sindiran ………………. 352
4.1.4.2 Formula Semantik Kritik dalam Ranah Kemasyarakatan ……. 355
4.1.4.2.1 Formula Semantik Strategi KL: Jenisnya, Pemarkah
Lingualnya, dan Konteks Pemakaiannya dalam
Ranah Kemasyarakatan …....………………….…………. 356
4.1.4.2.1.1 Formula Semantik Berupa Penilaian Negatif ………….. 357
4.1.4.2.1.2 Formula Semantik Berupa Ungkapan Kekecewaan ………. 363
4.1.4.2.2 Formula Semantik Strategi KTL: Jenisnya, Pemarkah
Lingualnya dan Konteks Pemakaiannya dalam
Ranah Kemasyarakatan …………………………………… 365
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
4.1.4.2.2.1 Formula semantik yang Berupa Saran …..……………. 367
4.1.4.2.2.2 Formula semantik yang Berupa Nasihat ……………… 372
4.1.4.2.2.3 Formula Semantik yang Berupa Tuntutan ……………. 376
4.1.4.2.2.4 Formula Semantik yang Berupa Permohonan ………… 382
4.1.4.2.2.5 Formula Semantik yang Berupa Larangan …………… 385
4.1.4.2.2.6 Formula Semantik yang Berupa Suruhan …………….. 389
4.1.4.2.2.7 Formula Semantik yang Berupa Usul ………………… 392
4.1.4.2.2.8 Formula Semantik yang Berupa Pertanyaan Retoris ……..... 394
4.1.4.2.2.9 Formula Semantik yang Berupa Pengungkapan Masalah … 400
4.1.4.2.2.10 Formula Semantik yang Berupa Masukan ……………… 401
4.1.4.2.2.11 Formula Semantik yang Berupa Ungkapan Perbandingan … 403
4.1.4.2.2.12 Formula Semantik yang Berupa Kelakar ……………… 404
4.1.4.2.2.13 Formula Semantik yang Berupa Sindiran ……………… 405
4.1.4.2.2.14 Formula Semantik yang Berupa Ungkapan Pengingatan .… 408
4.1.4.2.2.15 Formula Semantik yang Berupa Ironi ………………….. 411
4.1.5 Alat-Alat Kesantunan Kritik dalam Masyarakat Budaya Arek …. 412
4.1.5.1 Penggunaan Modifier ………………………………….……… 412
4.1.5.1.1 Modifier Internal …………………………..……………….. 414
4.1.5.1.2 Modifier Eksternal …………………………….………….. 415
4.1.5.2 Penggunaan Alat-Alat Kesantunan Kritik Lainnya ………… 422
4.2 Pembahasan ……………………………………………………… 424
4.2.1 Kritik sebagai Sarana Kontrol Sosial dan Implikasinya terhadap
Penentuan Identitas Kritik………………………………. 425
4.2.2 Pandangan (Persepsi) Masyarakat Budaya Arek terhadap Kritik… 428
4.2.3 Penggunaan Strategi MKV dan MKH dan Intensitas Kontrol Sosial 431
4.2.4 Strategi MKV: Pengekspresiannya dalam berbagai Konteks Situasi
Berdasarkan Parameter (+Pu) dan (-Pu) …………………. 435
4.2.5 Strategi KL dan KTL: Kecenderungan Penggunaannya dalam
Berbagai Konteks Situasi dalam Masyarakat Budaya Arek …… 442
4.2.6 Formula Semantik Kritik dalam Masyarakat Budaya Arek …….. 456
4.2.7 Penggunaan Modifier dan Alat-Alat Kesantunan Kritik ……….. 459
43. Ikhtisar Hasil Penelitian ………………………………………….. 464
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
BAB V: SIMPULAN DAN SARAN ………………………………………… 472
5.1 Simpulan …………………………………………………………… 472
5.2 Saran …………………………………………….………………… 480
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………..……….. 483
Lampiran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR TABEL
BAB II
Tabel 1: Modus Kalimat dan Tindak Tutur Langsung dan Tidak Langsung … 38
Tabel 2:Perbedaan Fitur Mengkritik dan Menghina/Memaki ……..…… 43
BAB III
Tabel 1: Materi Kritik Berserta Konteksnya yang Dirumuskan dalam DCT
dalam Ranah Perkantoran …………………..…………………………… 117
Tabel 2: Materi Kritik Berserta Konteksnya yang Dirumuskan dalam DCT dalam
Ranah Kemasyarakatan …………………………………..……… 117
BAB IV
Tabel 1: Pandangan/Persepsi terhadap Kritik dari Sudut Pandang PK
dalam Masyarakat Budaya Arek ……………………………………. 128
Tabel 2: Pandangan/Persepsi terhadap Kritik dari Sudut Pandang PnK
dalam Masyarakat Budaya Arek ……………………………………. 129
Tabel 3: Distribusi Penggunaan Strategi MKV dan MKH dalam Konteks
(+P+D) dalam Ranah Perkantoran ………………………………..…. 136
Tabel 4: Distribusi Penggunaan Strategi MKV dan MKH dalam Konteks (+P-D)
dalam Ranah Perkantoran ……………………………………...……….. 138
Tabel 5: Distribusi Penggunaan Strategi MKV dan MKH dalam Konteks (-P+D)
Dalam Ranah Perkantoran ……………………………….……............. 139
Tabel 6: Distribusi Penggunaan Strategi MKV dan MKH dalam Konteks (-P-D)
dalam Ranah Perkantoran ………………………………………..… 141
Tabel 7: Distribusi Penggunaan Strategi MKV dan MKH dalam Konteks (=P+D)
dalam Ranah Perkantoran …………………………………….… 143
Tabel 8: Distribusi Penggunaan Strategi MKV dan MKH dalam Konteks (=P-D)
Dalam Ranah Perkantoran ……………….……………………………….145
Tabel 9: Distribusi Penggunaan Strategi MKV dan MKH dalam Konteks (+P+D) Dalam Ranah Kemasyarakatan …………………………….……… 147
Tabel 10: Distribusi Penggunaan Strategi MKV dan MKH dalam Konteks (+P-D)
dalam Ranah Kemasyarakatan ……………………………..……… 149
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
Tabel 11: Distribusi Penggunaan Strategi MKV dan MKH dalam Konteks (+P-D)
dalam Ranah Kemasyarakatan ……………………………………… 151
Tabel 12: Distribusi Penggunaan Strategi MKV dan MKH dalam Konteks (-P-D)
dalam Ranah Kemasyarakatan …………………………………..…… 153
Tabel 13: Distribusi Penggunaan Strategi MKV dan MKH dalam Konteks (=P+D)
dalam Ranah Kemasyarakatan ……………………………………… 155
Tabel 14: Distribusi Penggunaan Strategi MKV dan MKH dalam Konteks (=P-D)
dalam Ranah Kemasyarakatan ………………………………..……… 157
Tabel 15: Rangkuman Distribusi Penggunaan Strategi MKV dan MKH
dalam Ranah Perkantoran dan Kemasyarakatan ……………………… 158
Tabel 16: Kecenderungan Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (+P+D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam Ranah Perkantoran ……….. 169
Tabel 17: Kecenderungan Pengungkapan Strategi MKV dalam konteks (+P-D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam Ranah Perkantoran ……….… 171
Tabel 18: Kecenderungan Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (-P+D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam Ranah Perkantoran……….… 173
Tabel 19: Kecenderungan Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (-P-D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam Ranah Perkantoran ………..… 175
Tabel 20: Kecenderungan Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (=P+D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam Ranah Perkantoran ………..… 177
Tabel 21: Kecenderungan Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (=P-D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam Ranah Perkantoran ………… .178
Tabel 22a: Kecenderungan Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (+P+D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam Ranah Kemasyarakatan …… 179
Tabel 22b: Derajat Preferensi Pemakaian Konteks Kritik dalam Perkantoran … 181
Tabel 23: Kecenderungan Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (+P+D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam Ranah Kemasyarakatan ……… 183
Tabel 24: Kecenderungan Pengungkapan Strategi MKV dalam konteks (+P-D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam Ranah Kemasyarakatan ……… 185
Tabel 25: Kecenderungan Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (-P+D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam Ranah Kemasyarakatan……… 188
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
Tabel 26: Kecenderungan Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (-P-D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam Ranah Kemasyarakatan ……… 190
Tabel 27: Kecenderungan Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (=P+D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam Ranah Kemasyarakatan ……. 192
Tabel 28: Kecenderungan Pengungkapan Strategi MKV dalam Konteks (=P-D)
Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam Ranah Kemasyarakatan …… 193
Tabel 29a: Kecenderungan Pengungkapan Strategi MKV dalam Berbagai
Konteks Situasi Berdasarkan Parameter ( Pu) dalam Ranah Kemasyarakatan……………………………………………………… 194
Tabel 29b: Derajat Preferensi Pemakaian Konteks Kritik dalam Ranah
Kemasyarakatan……………………………………………………... 195
Tabel 30a: Kecenderungan Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam Konteks
(+P+D+Pu) dan *(+P+D-Pu) dalam Ranah Perkantoran ………….. 210
Tabel 30b: Hierarkhi Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam Konteks
(+P+D+Pu) dan *(+P+D-Pu) dan Kadar Ancamannya dalam Ranah
Perkantoran ……………………………………………………… 211
Tabel 31a: Kecenderungan Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam Konteks
(+P-D-Pu) dan (+P-D+Pu) dalam Ranah Perkantoran ……………… 217
Tabel 31b: Hierarkhi Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam konteks
(+P-D-Pu) dan *(+P-D+Pu) dan Kadar Ancamannya dalam
Ranah Perkantoran ………………………………….………………. 219
Tabel 32a: Kecenderungan Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam Konteks
(-P+D+Pu) dan (-P+D-Pu) dalam Ranah Perkantoran ……………… 226
Tabel 32b: Hierarkhi Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam konteks
(-P+D+Pu) dan (-P+D-Pu) dan Kadar Ancamannya dalam
Ranah Perkantoran ……………………………………….………… 228
Tabel 33a: Kecenderungan Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam Konteks
(-P-D-Pu) dan (-P-D+Pu) dalam Ranah Perkantoran …………… 233
Tabel 33b: Hierarkhi Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam konteks
(-P-D-Pu) dan *(-P-D+Pu) dan Kadar Ancamannya dalam
Ranah Perkantoran …………………………………………….… 235
Tabel 34a: Kecenderungan Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam Konteks
(=P+D+Pu) dan (=P+D-Pu) dalam Ranah Perkantoran ………… 239
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxi
Tabel 34b: Hierarkhi Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam konteks
(=P+D-Pu) dan *(=P+D+Pu) dan Kadar Ancamannya dalam
Ranah Perkantoran ………………………………………............. 240
Tabel 35a: Kecenderungan Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam Konteks
(=P-D-Pu) dan *(=P-D+Pu) dalam Ranah Perkantoran ……… 245
Tabel 35b: Hierarkhi Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam konteks
(=P-D-Pu) dan *(=P-D+Pu) dan Kadar Ancamannya dalam
Ranah Perkantoran ………………………………….…………… 247
Tabel 36: Rangkuman Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam Berbagai
Konteks Situasi dalam Ranah Perkantoran ……………………… 248
Tabel 37a: Kecenderungan Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam Konteks
(+P+D+Pu) dan *(+P+D-Pu) dalam Ranah Kemasyarakatan …… .258
Tabel 37b: Hierarkhi Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam konteks
(+P+D+Pu) dan *(+P+D-Pu) dan Kadar Ancamannya dalam
Ranah Kemasyarakatan …………………………………………… 260
Tabel 38a: Kecenderungan Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam Konteks
(+P-D-Pu) dan *(+P-D+Pu) dalam Ranah Kemasyarakatan …… 265
Tabel 38b: Hierarkhi Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam konteks
(+P-D-Pu) dan *(+P-D+Pu) dan Kadar Ancamannya dalam
Ranah Kemasyarakatan ……………………………………… 267
Tabel 39a: Kecenderungan Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam Konteks
(-P+D+Pu) dan *(-P+D-Pu) dalam Ranah Kemasyarakatan ……… 273
Tabel 39b: Hierarkhi Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam konteks
(-P+D+Pu) dan (-P+D-Pu) dan Kadar Ancamannya dalam
Ranah Kemasyarakatan ………………………………………….. 274
Tabel 40a: Kecenderungan Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam Konteks
*(-P-D+Pu) dan (-P-D-Pu) dalam Ranah Kemasyarakatan ……… 280
Tabel 40b: Hierarkhi Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam konteks
(-P-D-Pu) dan *(-P-D+Pu) dan Kadar Ancamannya dalam
Ranah Kemasyarakatan ………………………………………….. .281
Tabel 41a: Kecenderungan Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam Konteks
(=P+D+Pu) dan *(=P+D-Pu) dalam Ranah Kemasyarakatan ……… 286
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxii
Tabel 41b: Hierarkhi Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam konteks
*(=P+D-Pu) dan (=P+D+Pu) dan Kadar Ancamannya dalam
Ranah Kemasyarakatan ……………………………………………… 288
Tabel 42a: Kecenderungan Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam Konteks
*(=P-D+Pu) dan (=P-D-Pu) dalam Ranah Kemasyarakatan ………. 293
Tabel 42b: Hierarkhi Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam konteks
(=P-D-Pu) dan *(=P-D+Pu) dan Kadar Ancamannya dalam
Ranah Kemasyarakatan …………………………………….…… 295
Tabel 43: Rangkuman Kecenderungan Penggunaan Strategi KL dan KTL
dalam Berbagai Konteks Situasi dalam
Ranah Kemasyarakatan ………………………………………… 296
Tabel 44: Formula Semantik Strategi KL: Jenisnya, Pemarkah Lingual, dan Konteks
Pemakaiannyadalam Ranah Perkantoran ………………………… 301
Tabel 45: Formula Semantik Strategi KTL, Pemarkah Lingualnya, dan Konteks
Pemakaiannya dalam Ranah Perkantoran ………………………… 316
Tabel 46: Formula Semantik Strategi KL, Pemarkah Lingual, dan Konteks
Pemakaiannya dalam Ranah Kemasyarakatan…………………… 357
Tabel 47: Formula Semantik Strategi KTL, Pemarkah Lingualnya, dan Konteks
Pemakaiannya dalam Ranah Kemasyarakatan …………………. 365
Tabel 48: Frekuensi Kemunculan Tindak Tutur Ø (Strategi MKH) dalam
Berbagai Konteks Situasi Menurut Gunarwan …………………… 437
Tabel 49a: Penggunaan Strategi-Strategi Bertutur untuk Tindak Tutur
Melarang dalam Masyarakat Jawa Menurut Gunarwan ………… 454
Tabel 49b: Perbandingan Frekuensi Penggunaan Strategi Langsung
dan Tidak Langsung Menurut Gunarwan …………………………. 455
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxiii
DAFTAR DIAGRAM
BAB II
Diagram 1: Perbedaan Strategi Melakukan Kritik dalam Hati dan Tidak
Melakukan Kritik ………………………………………………. 52
Diagram 2: Kritik sebagai Sarana Kontrol Sosial ………………………..… 58
Diagram 3: Strategi Tindak Tutur Pengancam Muka ……………………… 63
Diagram 4: Deference Politeness System …………………………………. 82
Diagram 5: Solidarity Politeness System ………………………………….. 83
Diagram 6: Hierarchical Politeness System ………………………………. 84
Diagram 7: Skala Unipolar Kesantunan Pragmalinguistik ………………… 91
Diagram 8: Skala Bipolar Kesantunan Sosiopragmatik ……………………. 92
Diagram 9: Kerangka Pikir Penelitian ……………………………………… 104
BAB IV
Diagram 1: Keterkaitan antara Pandangan (Persepsi) terhadap Kritik,
Penggunaan Strategi, dan Intensitas Kontrol Sosial ……………… 125
Diagram 2: Kelaziman/Preferensi Konteks Kritik Berdasarkan Poros (-D)
dalam Ranah Perkantoran dan Kemasyarakatan ………………… .440
Diagram 3: Kelaziman/Preferensi Konteks Kritik Berdasarkan Poros (+D)
dalam Ranah Perkantoran ………………………………………… 441
Diagram 4: Kelaziman/Preferensi Konteks Kritik Berdasarkan Poros (+D)
dalam Kemasyarakatan …………………………………….…… 442
Diagram 5: Pembagian Strategi dalam Disertasi ini ……………………….. 443
Diagram 6: Pembagian Strategi Menurut Brown dan Levinson (1987) …….. 444
Diadram 7: Pembagian Strategi Menurut Parker (1986) dan Wijana (1996) … 445
Diagram 8: Analisis Tuturan Langsung Berdasarkan Analisis Cara-Tujuan…. 448
Diagram 9: Analisis Tuturan Tidak Langsung Berdasarkan Analisis
Cara-Tujuan…………………………………………………… .449
Diagram 10: Kritik sebagai Sarana Kontrol Sosial dalam Masyarakat
Budaya Arek ………………………………………………….. 470
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxiv
DAFTAR GRAFIK
BAB IV
Grafik 1: Pandangan dan Persepsi terhadap Kritik dari Sudut Pandang
PK dan PnK ………………………………………………………… 130
Grafik 2: Gradasi Intensitas Kritik dalam Ranah Perkantoran dalam
Masyarakat Budaya Arek ………………………………………… 161
Grafik 3: Gradasi Intensitas Kritik dalam Ranah Kemasyarakatan dalam
Masyarakat Budaya Arek …………………………………………. 162
Grafik 4: Derajat Preferensi Pemakaian Konteks Kritik dalam Ranah
Perkantoran …………………………………………………..……. 182
Grafik 5: Derajat Preferensi Pemakaian Konteks Kritik dalam Ranah
Kemasyarakatan………………………………………….……….…. 196
Grafik 6: Perbandingan Preferensi Penggunaan Konteks Kritik
Ranah Perkantoran dan Kemasyarakatan ……………………….. 197
Grafik 7: Perbandingan Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam
Konteks-Konteks yang Preferensinya Tinggi
dalam Ranah Perkantoran ………………………………………… 250
Grafik 8: Perbandingan Penggunaan Strategi KL dan KTL dalam
Konteks-Konteks yang Preferensinya Tinggi
dalam Ranah Kemasyarakatan……………………………………… 298
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxv
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
D : Distance
+D : PnK dan PK memiliki hubungan yang tidak akrab/berjarak
-D : PnK dan PK memiliki hubungan yang akrab
FTA : Face Threatening Act
KL : Kritik Langsung
KTL : Kritik Tidak Langsung
K1A: +P+D+Pu : Data diperoleh dari kasus 1A dalam konteks (+P+D+Pu)
K1A: +P+D-Pu : Data diperoleh dari kasus 1A dalam konteks (+P+D-Pu)
K2A: +P-D+Pu : Data diperoleh dari kasus 2A dalam konteks (+P-D+Pu)
K2A: +P-D-Pu : Data diperoleh dari kasus 2A dalam konteks (+P-D-Pu)
K3A: -P+D+Pu : Data diperoleh dari kasus 3A dalam konteks (-P+D+Pu)
K3A: -P+D-Pu : Data diperoleh dari kasus 3A dalam konteks (-P+D-Pu)
K4A: -P-D+Pu : Data diperoleh dari kasus 4A dalam konteks (-P-D+Pu)
K4A: -P-D-Pu : Data diperoleh dari kasus 4A dalam konteks (-P-D-Pu)
K5A: =P+D+Pu : Data diperoleh dari kasus 5A dalam konteks (=P+D+Pu)
K5A: =P+D-Pu : Data diperoleh dari kasus 5A dalam konteks (=P+D-Pu)
K6A: =P-D+Pu : Data diperoleh dari kasus 6A dalam konteks (=P-D+Pu)
K6A: =P-D-Pu : Data diperoleh dari kasus 6A dalam konteks (=P-D-Pu)
K1B: +P+D+Pu : Data diperoleh dari kasus 1B dalam konteks (+P+D+Pu)
K1B: +P+D-Pu : Data diperoleh dari kasus 1B dalam konteks (+P+D-Pu)
K2B: +P-D+Pu : Data diperoleh dari kasus 2B dalam konteks (+P-D+Pu)
K2B: +P-D-Pu : Data diperoleh dari kasus 2B dalam konteks (+P-D-Pu)
K3B: -P+D+Pu : Data diperoleh dari kasus 3B dalam konteks (-P+D+Pu)
K3B: -P+D-Pu : Data diperoleh dari kasus 3B dalam konteks (-P+D-Pu)
K4B: -P-D+Pu : Data diperoleh dari kasus 4B dalam konteks (-P-D+Pu)
K4B: -P-D-Pu : Data diperoleh dari kasus 4B dalam konteks (-P-D-Pu)
K5B: =P+D+Pu : Data diperoleh dari kasus 5B dalam konteks (=P+D+Pu)
K5B: =P+D-Pu : Data diperoleh dari kasus 5B dalam konteks (=P+D-Pu)
K6B: =P-D+Pu : Data diperoleh dari kasus 6B dalam konteks (=P-D+Pu)
K6B: =P-D-Pu : Data diperoleh dari kasus 6B dalam konteks (=P-D-Pu)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxvi
MKH : Melakukan Kritik dalam Hati
MKV : Melakukan Kritik secara Verbal
P : Power
Pu : Public
+P : PnK memiliki kedudukan lebih tinggi daripada PK
-P : PnK memiliki kedudukan lebih rendah daripada PK
=P : PnK dan PK memiliki kedudukan yang seimbang/sederajat
+Pu : kritik dikemukakan di depan publik/terbuka
-Pu : kritik dikemukakan secara pribadi/tertutup
PK : Pelaku Kritik (criticizer)
PnK : Penerima Kritik (recipient)
*(±P±D±Pu) : Menunjukkan konteks yang kurang disukai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxvii
RINGKASAN DISERTASI
Disertasi ini mengkaji tindak tutur mengkritik yang dikaitkan dengan fungsinya
sebagai sarana kontrol sosial. Masyarakat yang menjadi sasaran kajian adalah
masyarakat budaya Arek di Surabaya Jawa Timur. Kajian dilakukan dengan pendekatan
sosiopragmatik (Leech, 1993; Leech, 2014). Tujuan yang hendak dicapai dalam
disertasi ini adalah (1) memahami pandangan atau persepsi masyarakat budaya Arek
terhadap kritik, distribusi atau kecenderungan penggunaan strategi MKV (Melakukan
Kritik secara Verbal) dan strategi MKH (Melakukan Kritik dalam Hati) dalam berbagai
konteks situasi, serta keterkaitannya dengan intensitas kritik sebagai sarana kontrol
sosial, (2) memahami bagaimana masyarakat budaya Arek mengekspresikan strategi
MKV dalam berbagai konteks situasi dengan mempertimbangkan parameter Publik
(+Pu) dan non-Publik (-Pu) serta memahami berbagai faktor yang mendorong pelaku
kritik untuk lebih memilih mengekspresikan kritiknya secara pribadi (-Pu) atau terbuka
(+Pu), (3) menjelaskan dalam konteks seperti apa strategi KL (Kritik Langsung) dan
strategi KTL (Kritik Tidak Langsung) pada umumnya digunakan atau tidak tidak
gunakan (dihindari), (4) mengungkapkan berbagai macam formula semantik yang
digunakan untuk mengekspresikan strategi KL dan KTL serta mengidentifikasi berbagai
bentuk lingual yang menjadi pemarkahnya, (5) menjelaskan alat-alat linguistik yang
pada umumnya digunakan dalam masyarakat budaya Arek untuk memitigasi kekerasan
kritik.
Data dikumpulkan dengan metode Discourse Completion Task (DCT). DCT
disebarkan kepada 100 orang di wilayah Budaya Arek dalam dua ranah, yaitu ranah
perkantoran dan ranah kemasyarakatan. Konteks kritik ditentukan berdasarkan interaksi
dari tiga parameter, yaitu (±P) dan (±D), dan (±Pu). Analisis data dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah sebagaimana yang dikemukakan spreadley (1997), yaitu
analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan penemuan nilai budaya.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa Kritik dalam masyarakat budaya Arek
pada umumnya dipersepsi sebagai suatu tindakan yang bermotivasi positif. Persepsi
positif ini mendorong masyarakat budaya Arek lebih suka menggunakan strategi MKV
daripada MKH. Distribusi strategi MKV jauh lebih tinggi daripada strategi MKH.
Akibatnya adalah intensitas kritik sebagai sarana kontrol sosial dalam masyarakat
budaya Arek menjadi cukup tinggi. Walaupun demikian, strategi MKV dalam
masyarakat budaya Arek tidak dapat diekspresikan secara sembarangan. Parameter (±D)
tampaknya menjadi pertimbangan yang sangat penting ketika hendak mengekspresikan
kritik (=MKV). Dapat dikatakan parameter (±D) ini merupakan poros yang
menuntukan, apakah kritik sebaiknya diungkapkan secara terbuka (+Pu) ataukah secara
pribadi (-Pu). Sementara itu, parameter (±P) yang merupakan pasangan dari (±D) dalam
konteks yang bersangkutan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pengungkapan kritik. Berdasarkan poros (±D) ini, dapat ditemukan juga adanya
konteks-konteks kritik yang cenderung disukai dan yang kurang disukai dalam
masyarakat budaya Arek.
Selanjutnya, berkaitan dengan penggunaan strategi KL dan KTL, dalam
masyarakat budaya Arek, strategi kritik yang paling umum/paling lazim digunakan
adalah strategi KTL, bukan strategi KL. Walaupun demikian, penggunaan strategi KL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxviii
dalam konteks-konteks yang disukai masih terlihat cukup tinggi dan dinilai sebagai hal
yang wajar. Tampaknya ciri keterbukaan dan keterusterangan dalam masyarakat budaya
Arek dapat diamati dari kelaziman dan intensitas penggunaan strategi KL ini.
Dilihat dari sudut formula semantiknya, strategi KL dan KTL dalam masyarakat
budaya Arek sering diungkapkan dengan formula semantik yang sangat bervariasi.
Berbagai macam formula semantik ini sering disertai oleh pemarkah lingual tertentu
yang menandai jenis formula semantik yang bersangkutan. Tiap-tiap formula semantik
ini seringkali harus digunakan secara tepat sesuai dengan konteksnya. Sementara itu,
dilihat dari segi alat kesantunannya, masyarakat budaya Arek sering menggunakan
berbagai alat linguistik untuk membangun kesantunan kritik. Alat-alat linguistik
tersebut di antaranya adalah berupa (a) modifier, (b) penggunaan bentuk-bentuk
linguistik tertentu yang maknanya positif atau konotasinya positif, tetapi kemudian
dinegasikan, (c) penggunaan kata ganti persona pertama inklusif yang dimaksudkan
untuk mengacu kepada orang kedua (petutur), dan (d) penggunaan pasif bentuk di- yang
dimaksudkan untuk mengacu kepada orang kedua (petutur).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxix
DISSERTATION SUMMARY
This dissertation examines speech act of criticizing associated with its function
as a means of social control in Arek culture society in Surabaya, East Java. The study
was conducted from the perspective of socio-pragmatic (Leech, 1993). This dissertation
has several goals. The first goal is to understand the view or public perception of Arek
culture on criticism, distribution or tendency of using DCV (Doing Criticism verbally)
strategy and DCQ (Doing Criticism Quietly) strategy in various situation contexts as
well as its association with the intensity of criticism as a means of social control. The
second goal is to understand how Arek culture society expresses DCV strategy in
various situation contexts by taking into account various parameters such as Public
(+Pu) and non-Public (-Pu) and to understand various factors encouraging actors of
criticism to choose to express criticism personally (-Pu) or publicly (+Pu). The third
goal is to explain in what context, DC (Direct Criticism) and IC (Indirect Criticism)
strategy is generally used or avoided. The fourth goal is to express a wide variety of
semantics formulas used to express DC and IC strategy and to identify various forms of
lingual that become the markers. The fifth goal is to describe the linguistic tools
commonly used in Arek culture society to mitigate criticism violence.
Data were collected through Discourse Completion Task (DCT) which were then
triangulated by using in-depth interviews with informants. Data analysis was carried out
by following spreadley (1997). Pragmatic identity method with context as a determinant
tool was used to interpret the identity of speech act of criticism, understand the use of
criticism strategies, and determine criticism politeness value (cf. Sudaryanto, 1993;
Djajasudarma, 2010). Criticism context was determined based on the interaction of
three parameters, namely (±P), (±D), and (±Pu).
The results show that in general criticism in Arek culture society is perceived as
an act of positive motivation. This positive perception encourages Arek culture society
to use DCV strategy rather than DCQ strategy. Distribution of DCV strategy is much
higher than that of DCQ strategy. The result is that the intensity of the criticism as a
means of social control in Arek culture society is quite high. However, DCV strategy in
Arek cultural society cannot be expressed arbitrarily. It seems that parameter (±D) plays
an important role in expressing criticism. It can be said that parameter (±D) is an axis
that determines whether criticism should be expressed publicly (+Pu) or personally (-
Pu). Meanwhile, parameter (±P), which is the pair of (±D), does not have a significant
effect on the criticism expression. Based on axis (± D), it can be seen that there are
favorable and unfavorable criticism contexts in Arek culture society.
In terms of the use of strategy, criticism in Arek culture society is generally
more likely to be expressed using IC strategy than DC strategy. Nevertheless, the use of
DC strategy in favorable contexts is quite often and is still regarded as customary. It
seems that characteristics of openness and candor in Arek culture society can be
observed on the prevalence and intensity of the use of DC strategy. In terms of the
point of semantics formula, DC and IC strategy in Arek culture society is often
expressed by various semantics formulas. Various kinds of semantics formula are often
accompanied by a specific lingual marker that marks the type of semantics formula
used. Each semantics formula is often must be used appropriately according to context.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxx
Meanwhile, in terms of its politeness, Arek culture society often uses various
linguistic tools to build politeness criticism. Those linguistic tools are in the form of (a)
modifier, (b) the use of certain linguistic forms which have positive meaning or positive
connotation, but then negated, (c) the use of the inclusive first-person pronoun intended
to refer to the second (addressee), and (d) the use of passive form was intended to refer
to the second (addressee).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user