Kristaloid Dan Koloid

download Kristaloid Dan Koloid

of 3

Transcript of Kristaloid Dan Koloid

  • 8/10/2019 Kristaloid Dan Koloid

    1/3

    KRISTALOID DAN KOLOID

    Cairan intravena terdiri dari iga jenis, yaitu :

    1. Cairan kristaloid

    Cairan yang mengandung zat dengan berat molekul rendah ( 8000 Dalton ) misalnya

    albumin, HES, dekstran. Cairan ini memiliki sifat tekanan onkotik tinggi sehingga sebagian

    besar akan tetap tinggal di ruang intravascular. Waktu paruh koloid intravascular adalah 3-6

    jam, sehingga volume yang diberikan adalah sama dengan volume darah yang hilang

    3.

    Cairan khusus

    Dapat digunakan untuk koreksi atau indikasi khusus, misalnya NaCl 3% untuk kasus

    hiponatremia simtomatik berat, Biknat untuk asidosis, manitol untuk edema otak.

    KRISTALOID

    1. Ringer laktat

    Ringer laktat merupakan cairan yang umum digunakan dalam replacement therapyuntuk

    syok hipovolemik, diare, trauma, dan luka bakar. Ringer laktat merupakan cairan paling

    fifiologis jika dibutuhkan volume yang besar. Laktat dalam RL dimetabolisme oleh hati

    menjadi bikarbonat untuk memperbaiki asidosis metabolic. RL tidak cukup untuk rumatan

  • 8/10/2019 Kristaloid Dan Koloid

    2/3

    pada hipokalemia. Jika digunakan sebagai rumatan, RL hars ditambah glukosa untuk

    mencegah ketosis.

    2. Ringer

    Komposisi Ringer mendekati RL, namun kadar ion kloridanya terlalu tinggi sehingga

    dalam jumlah besar menimbulkn asidosis delusional dan asidosis hiperkloremia. Ringer tidak

    mengandung laktat sehingga tidak diindikasikan untuk memperbaiki asidosis.

    3. Normal saline

    Normal saline (NaCl 0,9%) digunakan sebagai cairan resusitasi pada kasus kadar ion

    natrium rendah, alkalosis, retensi kalium, pilihan untuk kasus trauma kepala, dan

    mengencerkan sel darah merah sebelum transfuse. Cairan NS tidak mengandung ion

    bikarbonat dan kalium. Kadar ion natrium dan klorida relatif tinggi sehingga dapat terjadi

    asidosis hiperkloremia, asidosis delusional, dan hipernatremia.

    4. Dekstrosa

    Sediaan dekstrosa ada yang 5% dan 10%. Dekstrosa 5% dalam air (DSW) digunakan

    untuk mengganti kekurangan air dan cairan rumatan untuk pasien dengan retriksi natrium.

    Dekstrosa 5% tidak boleh diberikan pada pasien trauma kapitis, karena dekstrosa dan air

    dapat berpindah secara bebas ke dalam sel oak. Sekali berada dalam sel otak, dekstrosa

    dimetabolisme dengan sisa air, menyebabkan edema otak.

    KOLOID

    1. Albumin

    Albumin 5% digunakan ketika kristaloid gagal mempertahankan volume plasma untuk

    beberapa saat. Albumin digunakan ketika terdapat kebocoran atau kekurangan protein dari

    celah vascular, misalnya peritonitis atau luka bakar ekstensif.

    2.

    Produk darahTerutama digunakan jika ada perdarahan.

    3. Fraksi protein plasma

    4. Koloid sintetik (dextran)

    Dekstran meningkatkan aliran darah melalui mikrosirkulasi, dengan menurunkan

    viskositas darah. Dextran juga memiliki efek antiplatelet.

  • 8/10/2019 Kristaloid Dan Koloid

    3/3

    Perbandingan koloid dan kristaloid

    Koloid Kristaloid

    1. Molekul besar

    2.

    Tidak larut sempurna

    3. Mikroemboli

    4. Tahan 4-6 jam dalam IV

    5. Cepat meningkat dalam sirkulasi

    6. Protein mahal

    7. Jumlah koloid sebanding dengan volume

    darah yang hilang

    8. Dapat menimbulkan anafilaksis

    9. Koagulopati

    10.Albumin bisa memperberat depresi

    miokard pada pasien syok.

    1. Molekul kecil

    2.

    Larut sempurna

    3. Membuat sumbatan

    4. Tahan 2-3 jam dalam IV

    5. Lambat

    6. Elektrolit/karbohidrat

    7. Murah

    8. Jumlah kristaloid 3-4 kali volume darah

    yang hilang.

    9. Menimbulkan edema sehingga

    ekspansibilitas dinding dada menurun

    10.Jarak kapiler-sel bertambah sehingga

    oksigenasi jaringan terganggu.

    Comparison of three fluid solutions for resuscitation in dengue shock syndrome

    Perel, P. Coloid Versus Crystalloids for Resuscitation in Dengue Fever Patients. WHO

    Secretariat. Available in :

    http://www.who.int/selection_medicines/committees/expert/19/applications/Coloidsdeng

    ue_11_1_C_R.pdf

    http://www.who.int/selection_medicines/committees/expert/19/applications/Coloidsdengue_11_1_C_R.pdfhttp://www.who.int/selection_medicines/committees/expert/19/applications/Coloidsdengue_11_1_C_R.pdfhttp://www.who.int/selection_medicines/committees/expert/19/applications/Coloidsdengue_11_1_C_R.pdfhttp://www.who.int/selection_medicines/committees/expert/19/applications/Coloidsdengue_11_1_C_R.pdfhttp://www.who.int/selection_medicines/committees/expert/19/applications/Coloidsdengue_11_1_C_R.pdf