KREDIT MACET: POLITIK REFORMASI KEUANGAN DI · PDF fileC. Laporan dan Makalah Briefing ICG ......

download KREDIT MACET: POLITIK REFORMASI KEUANGAN DI · PDF fileC. Laporan dan Makalah Briefing ICG ... kesulitan keuangan negara ini merupakan ancaman yang akan menghambat ... masalah ini,

If you can't read please download the document

Transcript of KREDIT MACET: POLITIK REFORMASI KEUANGAN DI · PDF fileC. Laporan dan Makalah Briefing ICG ......

  • KREDIT MACET: POLITIK REFORMASI KEUANGAN DI INDONESIA

    13 Maret 2001

    Laporan ICG Asia N 15 Jakarta/Brussels

    https://www.youtube.com/user/Dewa89s

  • IKHTISAR .................................................................................................. i

    I. PENGERTIAN HUTANG PEMERINTAH..................................................1

    II. HUTANG LUAR NEGERI PEMERINTAH .............................................4

    A. International Monetary Fund (Dana Moneter Internasional) ...........5

    B. Bank-bhnk Pembangunan...............................................................9

    C. Consultative Group for Indonesia..................................................10

    D. Hutang Luar Negeri sebagai Alat Politik .....................................11

    E. Perilaku Indonesia terhadap Hutang Luar Negeri ..........................12

    III. MENGURANGI HUTANG LUAR NEGERI ..........................................14

    A. Memangkas Subsidi ......................................................................14

    B. Meningkatkan Pendapatan Pajak ..................................................15

    C. Swastanisasi.................................................................................16

    IV. HUTANG DALAM NEGERI...............................................................18

    A. Restrukturisasi Bank.....................................................................18

    B. Masa Depan Perbankan.................................................................19

    C. Bank Indonesia dan Pengawasan Bank .........................................21

    D. Badan Penyehatan Perbankan Nasional .....................................23

    E. Penjualan Asset. ...........................................................................26

    F. Restrukturisasi Hutang Swasta .....................................................28

    V. KONTEKS POLITIK ...........................................................................31

    A. Hambatan-hambatan atas Reformasi ............................................31

    B. Pemerintah ...................................................................................32

    C. DPR .............................................................................................34

    D. Sistem Hukum ...........................................................................35

    VI. RANGKUMAN ................................................................................35

    LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Daftar Istilah B. Tentang International Crisis Group C. Laporan dan Makalah Briefing ICG D. Anggota-anggota Dewan Pengurus ICG

    https://www.youtube.com/user/Dewa89s

  • KREDIT MACET: POLITIK REFORMASI KEUANGAN DI INDONESIA

    IKHTISAR

    Peralihan Indonesia dari kekuasaan yang otoriter ke demokrasi terjadi di tengah merebaknya kemiskinan, pengangguran dan dislokasi sosial yang menimbulkan instabilitas politik. Ada kebutuhan yang mendesak akan pertumbuhan ekonomi yang kokoh dan berkesinambungan guna mengurangi masalah-masalah ini, mengurangi tekanan pada anggaran negara, dan memperlancar transisi politik. Kesulitan-kesulitan keuangan negara ini merupakan ancaman yang akan menghambat pertumbuhan ini, yang berpotensi besar akan menimbulkan kekerasan massal. Laporan ini mengkaji langkah-langkah yang telah disepakati oleh Indonesia dan pihak-pihak pemberi pinjaman luar negeri untuk mengurangi hutang pemerintah yang merupakan sumber dan pertanda dari kesulitan-kesulitan keuangan tersebut. Laporan ini berupaya untuk menjelaskan secara politis dan kelembagaan mengapa pelaksanaan langkah -langkah tersebut sering menghadapi kesulitan dan mengusulkan cara-cara agar proses tersebut dapat menjadi lebih efektif dan transparan. 1

    Krisis keuangan yang memicu jatuhnya rezim Soeharto pada pertengahan tahun 19982 mewariskan kepada negara hutang pemerintah yang sangat besar, yang sama besarnya dengan produk domestik bruto. Hutang ini, yang berjumlah kurang lebih US$ 154 triliun, menuntut biaya social yang sangat besar dengan menyerap dana yang seharusnya dapat dipergunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan

    1 Laporan ini didasarkan pada wawancara dan pembicaraan dengan lebih dari 40 orang pejabat dan mantan pejabat Pemerintah Indonesia, penasihat-penasihat pemerintah, anggota-anggota DPR, pejabat perekonomian dan diplomat asing, bankir swasta, pengacara, akuntan dan aktivis anti korupsi. Sebagian besar, orang-orang ini berbicara dengan syarat mereka tidak akan disebutkan dalam bentuk apapun. Pada kesempatan lainnya, orang-orang yang diwawancarai tersebut disebutkan pada catatan kaki laporan ini, seperti halnya juga sumber-sumber media. 2 PDB Indonesia yang jatuh hampir 14 persen pada tahun 1998, rata pada tahun 1999 dan meningkat 4,8 persen pada tahun 2000. Sumber: Laporan pers.

    https://www.youtube.com/user/Dewa89s

  • Kredit macet: Politik Reformasi Keuangan di Indonesia Laporan ICG Asia N 15, 13 Maret 2001

    Hal ii

    mengentaskan kemiskinan3. Beberapa ahli ekonomi mengkhawatirkan pada akhirnya hal tersebut akan terbukti tidak berkesinambungan, yang memaksa pemerintah masuk dalam keadaan wanprestasi yang secara politis merugikan. Indonesia dan para kreditornya, khususnya Dana Moneter Internasional (IMF), telah menyepakati beberapa langkah kebijakan untuk mengurangi hutang pemerintah hingga ke tingkat yang terkendali. Melalui serangkaian Letter of Intent sejak bulan Oktober 1997, Indonesia dan IMF telah bersepakat untuk merundingkan kembali jadwal pembayaran hutang, mengurangi subsidi, meningkatkan pendapatan pajak, menjual asset-asset komersil negara, dan merestrukturisasi hutang swasta kepada negara. Indonesia juga telah berkomitmen untuk melakukan reformasi pada sistem hukum dan perbankan untuk melanjutkan pemulihan ekonomi, mengembalikan investasi swasta yang telah banyak meninggalkan negeri ini, dan mengurangi resiko terjadinya krisis keuangan berikutnya. Akan tetapi, meskipun ada konsensus antara Indonesia dan IMF tentang apa yang perlu dilakukan dan kemajuan yang berarti pada beberapa bidang, pelaksanaan unsur-unsur penting tertentu dari agenda reformasi keuangan ini di dalam negeri belum dilakukan dengan konsisten atau dengan komitmen yang diperlukan. Kekecewaan IMF pada reformasi ekonomi yang bergerak lamban telah membuatnya menangguhkan pinjaman kepada Indonesia empat kali sejak tahun 1997. Pinjaman IMF pada saat laporan ini ditulis sedang ditangguhkan. Bank Dunia memperingatkan bahwa penyimpangan kebijakan selanjutnya akan turut berperan dalam suatu "skenario krisis" yang dapat membuat Bank Dunia menghentikan pemberian pinjaman baru. Sementara ada tanda-tanda bahwa dapat diraih kesepakatan atas beberapa perbedaan pendapat yang ada saat ini antara Indonesia dan IMF, tetapi pengalaman pada tiga tahun yang lewat menunjukkan bahwa ketegangan dapat dengan cepat timbul kembali. Jalannya reformasi keuangan yang lamban dan tersendat -sendat sebagian dapat dikatakan sebagai akibat dari kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi oleh pemerintah manapun di tengah-tengah peralihan politik yang rumit dan harapan-harapan yang terlalu optimis dari para pemberi pinjaman luar negeri seperti IMF. Namun, reformasi juga telah mengalami distorsi dengan terpecahnya politik Indonesia sejak jatuhnya Soeharto, sistem hukum yang tidak berfungsi dan budaya politik dimana perkoncoan dan korupsi memegang peranan kunci. Masalahnya bukanlah kurangnya pilihan politik, tetapi ketidakmampuan dan keengganan pemerintah untuk sepenuhnya melaksanakan agenda kebijakan yang telah disepakatinya dengan para kreditor luar negeri.

    Agar pelaksanaannya dapat terus berlanjut, harus ada kemajuan pada beberapa permasalahan yang lebih luas, termasuk berkurangnya korupsi dalam sistem politik

    3 Pemerintah memperkirakan bahwa 24 persen dari penduduk Indonesia hidup dalam kemiskinan pada tahun 1999, yang berarti bahwa mereka tidak dapat membeli sembilan bahan pokok, dibandingkan dengan 18 persen pada tahun 1996. Perkiraan-perkiraan statistik yang berbeda menghasilkan angka 27 persen untuk tahun 1999. Sumber: "Poverty Reduction in Indonesia: Constructing a New Strategy"; Bank Dunia, 2000.

    https://www.youtube.com/user/Dewa89s

  • Kredit macet: Politik Reformasi Keuangan di Indonesia Laporan ICG Asia N 15, 13 Maret 2001

    Hal iii

    dan hukum; keterpaduan yang lebih erat dalam pemerintahan dan hubungan yang tidak terlalu tegang antara pemerintah dan DPR. Para pemberi pinjaman luar negeri Indonesia hanya dapat memiliki pengaruh langsung yang kecil pada masalah-masalah ini, dan kemungkinan besar tidak realistis, pada saat pemerintah Indonesia tengah dilanda serangan politik yang hebat dari pihak-pihak oposisi di dalam negeri, untuk mengharapkan perkembangan yang cepat pada agenda reformasi keuangan. Namun demikian, perkembangan yang kecil sekalipun pada pelaksanaan langkah-langkah reformasi mendasar yang telah disepakati di antara Indonesia dan para pemberi pinjaman luar negerinya, yang dibahas secara terperinci dalam laporan ini, jauh lebih baik ketimbang tidak ada sama sekali. REKOMENDASI:

    Kepada IMF

    Agar mempertimbangkan kembali program yang telah digariskan dalam LOI dengan mengedepankan target -target yang luas dari pada komitmen -komitmen yang terlalu spesifik di mana terdapat resiko keterlambatan yang disebabkan oleh hal-hal di luar kendali Pemerintah Indonesia.

    Agar mengubah tenggat waktu restrukturisasi hutang swasta agar menjadi lebih leluasa yang memungkinkan dipergunakannya lebih banyak waktu untuk melakukan peninjauan kembali yang meningkatkan transparansi.

    Kepada para Negara-negara Donor Agar mempertimbangkan untuk menjadwal ulang at