Kredit Macet 52 Miliar

4
KREDIT MACET RP 52 MILIAR, AKUNTAN PUBLIK DIDUGA TERLIBAT JAMBI, KOMPAS.com - Seorangakuntanpublik yang membuat laporan keuangan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar da Cabang Jambi pada 2009 diduga terlibat kasus korupsi dalam kredit ma! #al ini terungkap setelah pihak $ejati Jambi mengungkap kasus dugaan korupsi tersebut pa ma!et untuk pengembangan usaha di bidang otomoti% tersebut" &itri Susanti kuasa hukum tersangka '%%endi Syam pega(ai BRI yang terlib ituSelasa )*+,5,20*0- mengatakansetelah kliennyadiperiksa dan dikon%rontir keterangannya dengan para saksi terungkap ada dugaan kuat keterlibatan dari Bia sebagai akuntan publik dalam kasus ini" #asil pemeriksaan dan kon%rontir keteranga tersangka dengan saksi Biasa Sitepu terungkap ada kesalahan dalam lapor perusahaan Raden Motor dalam mengajukan pinjaman ke BRI" .da empat ke laporan keuangan yang tidak dibuat dalam laporan tersebut oleh akuntan publik s terjadilah kesalahan dalam proses kredit dan ditemukan dugaan korupsinya" /.da empat kegiatan laporan keuangan milik Raden Motor yang tidak masuk da laporan keuangan yang diajukan ke BRI sehingga menjadi temuan dan kejanggalan p kejaksaan dalam mengungkap kasus kredit ma!et tersebut/ tegas &itri" $eterangan dan %akta tersebut terungkap setelah tersangka '%%endi Syam dip dan dikon%rontir keterangannya dengan saksi Biasa Sitepu sebagai akuntan publik kasus tersebut di $ejati Jambi" Semestinya data laporan keuangan Raden diajukan ke BRI saat itu harus lengkap namun dalam laporan keuangan yang diberi tersangka ein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor ada data yang diduga tidak d semestinya dan tidak lengkap oleh akuntan publik" 1ersangka '%%endi Syam melalui kuasa hukumnya berharap pihak penyidik $eja Jambi dapat menjalankan pemeriksaan dan mengungkap kasus dengan adil dan menetap siapa saja yang juga terlibat dalam kasus kredit ma!et senilai Rp 52 terungkap kasus korupsinya" Sementara itu pihak penyidik $ejaksaan yang memeriks ini belum mau memberikan komentar banyak atas temuan keterangan hasil tersangka '%%endi Syam dengan saksi Biasa Sitepu sebagai akuntan publik tersebut $asus kredit ma!et yang menjadi perkara tindak pidana korupsi itu terungka kejaksaan mendapatkan laporan adanya penyalahgunaan kredit yang diajukan tersang Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor" alam kasus inipihak $ejati Jambi baru menetapkan dua orang tersangka pertama ein Muhamad sebagai pimpinan Raden Moto

description

JAMBI, KOMPAS.com - Seorang akuntan publik yang membuat laporan keuangan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada 2009, diduga terlibat kasus korupsi dalam kredit macet. Hal ini terungkap setelah pihak Kejati Jambi mengungkap kasus dugaan korupsi tersebut pada kredit macet untuk pengembangan usaha di bidang otomotif tersebut.

Transcript of Kredit Macet 52 Miliar

KREDIT MACET RP 52 MILIAR, AKUNTAN PUBLIK DIDUGA TERLIBATJAMBI, KOMPAS.com - Seorang akuntan publik yang membuat laporan keuangan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada 2009, diduga terlibat kasus korupsi dalam kredit macet. Hal ini terungkap setelah pihak Kejati Jambi mengungkap kasus dugaan korupsi tersebut pada kredit macet untuk pengembangan usaha di bidang otomotif tersebut. Fitri Susanti, kuasa hukum tersangka Effendi Syam, pegawai BRI yang terlibat kasus itu, Selasa (18/5/2010) mengatakan, setelah kliennya diperiksa dan dikonfrontir keterangannya dengan para saksi, terungkap ada dugaan kuat keterlibatan dari Biasa Sitepu sebagai akuntan publik dalam kasus ini. Hasil pemeriksaan dan konfrontir keterangan tersangka dengan saksi Biasa Sitepu terungkap ada kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan Raden Motor dalam mengajukan pinjaman ke BRI. Ada empat kegiatan data laporan keuangan yang tidak dibuat dalam laporan tersebut oleh akuntan publik, sehingga terjadilah kesalahan dalam proses kredit dan ditemukan dugaan korupsinya. "Ada empat kegiatan laporan keuangan milik Raden Motor yang tidak masuk dalam laporan keuangan yang diajukan ke BRI, sehingga menjadi temuan dan kejanggalan pihak kejaksaan dalam mengungkap kasus kredit macet tersebut," tegas Fitri. Keterangan dan fakta tersebut terungkap setelah tersangka Effendi Syam diperiksa dan dikonfrontir keterangannya dengan saksi Biasa Sitepu sebagai akuntan publik dalam kasus tersebut di Kejati Jambi. Semestinya data laporan keuangan Raden Motor yang diajukan ke BRI saat itu harus lengkap, namun dalam laporan keuangan yang diberikan tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor ada data yang diduga tidak dibuat semestinya dan tidak lengkap oleh akuntan publik. Tersangka Effendi Syam melalui kuasa hukumnya berharap pihak penyidik Kejati Jambi dapat menjalankan pemeriksaan dan mengungkap kasus dengan adil dan menetapkan siapa saja yang juga terlibat dalam kasus kredit macet senilai Rp 52 miliar, sehingga terungkap kasus korupsinya. Sementara itu pihak penyidik Kejaksaan yang memeriksa kasus ini belum mau memberikan komentar banyak atas temuan keterangan hasil konfrontir tersangka Effendi Syam dengan saksi Biasa Sitepu sebagai akuntan publik tersebut. Kasus kredit macet yang menjadi perkara tindak pidana korupsi itu terungkap setelah kejaksaan mendapatkan laporan adanya penyalahgunaan kredit yang diajukan tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor. Dalam kasus ini pihak Kejati Jambi baru menetapkan dua orang tersangka, pertama Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor yang mengajukan pinjaman dan tersangka Effedi Syam dari BRI yang saat itu menjabat sebagai pejabat penilai pengajuan kredit.Sumber: http://regional.kompas.com/read/2010/05/18/21371744/Akuntan.Publik.Diduga.Terlibat

Analisa Kasus:Mengingat profesi akuntan publik sangat penting perannya dalam dunia bisnis, maka Akuntan Publik harus selalu menjaga integritas dan profesionalisme melalui pelaksanaan standar dan kode etik profesi secara konsekuen dan konsisten. Dalam setiap penugasan yang diberikan, Akuntan Publik harus selalu bersikap independen dan menggunakan kemahiran jabatannya secara profesional (due professional care). Akuntan Publik dan KAP agar menghindarkan diri dari tindakan tercela, seperti kolusi (collusion) dengan klien atau menutupi terjadinya tindak kecurangan (fraud) yang sangat merugikan berbagai pihak.Dalam berita ini, akuntan publik (Biasa Sitepu) diduga kuat terlibat dalam kasus korupsi dalam kredit macet untuk pengembangan usaha perusahaan raden motor. Keterlibatan itu karena Biasa Sitepu tidak membuat empat kegiatan data laporan keuangan milik Raden Motor yang seharusnya ada dalam laporan keuangan yang diajukan ke BRI sebagai pihak pemberi pinjaman. Empat kegiatan data laporan keuangan tersebut tidak disebutkan apa saja akan tetapi hal itu telah membuat adanya kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan tersebut. Sehingga dalam hal ini terjadilah kesalahan dalam proses kredit dan ditemukan dugaan korupsi. Jika dugaan keterlibatan akuntan publik di atas benar, maka sebagai seorang akuntan publik, Biasa Sitepu seharusnya menjalankan tugas dengan berdasar pada etika profesi yang ada.Dalam kasus ini, seorang akuntan publik (Biasa Sitepu) sudah melanggar prinsip kode etik yang ditetapkan oleh KAP (Kantor Akuntan Publik). Biasa Sitepu telah melanggar beberapa prinsip kode etik diantaranya yaitu:1.Tanggung Jawab ProfesiAkuntan publik tersebut tidak melakukan tanggung jawab secara profesional dikarenakan akuntan publik tersebut tidak menjalankan tugas profesinya dengan baik dalam hal pembuatan laporan keungan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada tahun 2009.2. Kepentingan PublikAkuntan Publik tersebut tidak menghormati kepercayaan publik dikarenakan melakukan kesalahan dalam laporan keuangan Perusahaan Raden Motor untuk mengajukan pinjaman ke Bank BRI dengan tidak membuat laporan dengan semestinya.3. ObjektivitasAkuntan Publik tidak menjalankan prinsip Objektivitas dengan cara melakukan tindak ketidakjujuran secara intelektual dengan melakukan kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan Raden Motor.4. Perilaku ProfesionalAkuntan Publik berperilaku tidak baik dengan melakukan pembuatan laporan keuangan palsu sehingga menyebabkan reputasi profesinya buruk dan dapat mendiskreditkan profesinya.5. IntegritasAkuntan Publik tidak dapat mempertahankan integritasnya sehingga terjadi benturan kepentingan (conflict of interest). Kepentingan yang dimaksud adalah kepentingan publik dan kepentingan pribadi dari akuntan publik itu.6. Standar TeknisAkuntan Publik tidak menjalankan etika/tugasnya sesuai pada etika profesi yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia-Komparatemen Akutan Publik (IAI-KAP) diantaranya etika tersebut antara lain :a. Independensi, integritas, dan obyektivitasb. Standar umum dan prinsip akuntansic. Tanggung jawab kepada kliend. Tanggung jawab kepada rekan seprofesie. Tanggung jawab dan praktik lain