KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia)
-
Upload
novi-hendra -
Category
Education
-
view
11.439 -
download
3
description
Transcript of KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia)
KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA
Oleh Novi Hendra ([email protected])Ex-mahasiswa ilmu Politik Universitas Andalas Padang
A. SEJARAH KPAI
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) adalah Lembaga Independen yang
kedudukannya setingkat dengan Komisi Negara yang dibentuk berdasarkan amanat
Keppres 77/2003 dan pasal 74 UU No. 23 Tahun 2002 dalam rangka untuk
meningkatkan efektivitas penyelenggaraan perlindungan anak di Indonesia . Lembaga ini
bersifat independen, tidak boleh dipengaruhi oleh siapa dan darimana serta kepentingan
apapun, kecuali satu yaitu “ Demi Kepentingan Terbaik bagi Anak ” seperti
diamanatkan oleh CRC (KHA) 1989.
Tugas KPAI melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan per-UU-an yang
berkaitan dengan perlindungan anak, mengumpulkan data dan informasi, menerima
pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan dan pemantauan, evaluasi serta
pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan anak, memberikan laporan, saran,
masukan serta pertimbangan kepada Presiden.
B. VISI DAN MISI KPAI
VISI
Meningkatnya efektifitas penyelenggaraan perlindungan anak demi terwujudnya
anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera.
MISI
1. Melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan perlindungan anak.
2. Melakukan pengumpulan data dan informasi tentang anak.
3. Menerima pengaduan masyarakat.
4. Melakukan penelaahan, pemantauan, dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan perlindungan anak.
5. Pengawasan terhadap penyelenggara perlindungan anak.
6. Memberikan laporan, saran, masukan, dan pertimbangan kepada Presiden
dalam rangka perlindungan anak.
C. FUNGSI DAN TUGAS KPAI
Pada pasal 75 UU Perlindungan Anak dicantumkan bahwa tugas pokok KPAI ada
2, yaitu:
1. Melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan perlindungan anak, mengumpulkan data dan informasi,
menerima pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan, pemantauan, evaluasi
dan pengawasan terhadap pelanggaran perlindungan anak
2. Memberikan laporan, saran, masukan dan pertimbangan kepada presiden dalam
rangka perlindungan anak.
Mencermati isi pasal tersebut maka tugas KPAI dapat dirinci lebih lanjut sebagai
berikut:
Melakukan sosialisasi dan advokasi tentang peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan perlindungan anak.
Menerima pengaduan dan memfasilitasi pelayanan masyarakat terhadap kasus-
kasus pelanggaran hak anak kepada pihak-pihak yang berwenang.
Melakukan pengkajian peraturan perundang-undangan, kebijakan pemerintah, dan
kondisi pendukung lainnya baik di bidang sosial, ekonomi, budaya dan agama
Menyampaikan dan memberikan masukan, saran dan pertimbangan kepada
berbagai pihak tertuama Presiden, DPR, Instansi pemerintah terkait ditingkat
pusat dan daerah
Mengumpulkan data dan informasi tentang masalah perlindungan anak
Melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan tentang perlindungan anak
termasuk laporan untuk Komita Hak Anak PBB (Committee on the Rights of the
Child) di Geneva, Swiss.
Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan anak di
Indonesia.
KASUS
KPAI desak Pemerintah buat larangan merokok bagi anak
Terkait pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kesejahteraan
Sosial, yang merupakan salah satu RUU Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun
2008, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Pemerintah membuat
ketentuan larangan merokok bagi anak. Permintaan tersebut disampaikan Ketua KPAI
periode 2007-2010, Masnah Sari beserta jajarannya kepada Ketua DPR-RI, HR. Agung
Laksono di Ruang Kerjanya, Gedung Nusantara III, Rabu (13/2)
Analisis
Pelanggaran merokok bagi anak mungkin dimaksudkan agar dapat menekan
dampak negatif atas pemakaian tembakau juga terhadap kesehatan anak. Memang benar,
saat ini keuntungan yang diperoleh industri rokok sebagian besar berasal dari keluarga
menengah kebawah yang tidak terlepas dari peran anak.
Karenanya memang perlu pemerintah membuat Undang-Undang larangan merokok bagi
anak, atau paling tidak, dicantumkan larangan tersebut dalam Undang-Undang lainnya
seperti UU kesehatan.
Jika peraturan perundangan yang melarang merokok bagi anak, diwujudkan
mungkin atau secara pasti masa depan anak Indonesia akan lebi baik, kita lihat saja
keadaan sekarang sungguh banyak anak-anak Indonesia yang sudah mengenal rokok.
Jika terus diamati, penyebab anak-anak merokok adalah dampat dari kebebasan merokok
di Indonesia. Dengan sendirinya anak-anak akan terbiasa dengan asap rokok orang
dewasa. Atau sekalipun pemerintah harus membuat Undang-undang larangan merokok,
sekurang-kurangnya larang di tempat umum