Kota Dan Cagar Budaya
description
Transcript of Kota Dan Cagar Budaya
-
Studi Perkotaan II
Kota &Cagar Budaya
-
City urban artifacts permanences collective memory
Kota tua (berumur ratusan tahun) memiliki: Artefak kota (peninggalan fisik,
sejarah, tradisi, dll.) Unsur-unsur permanen (ciri-ciri
fisik yang tidak berubah darimasa ke masa) Kenangan kolektif (ciri suatu kota
yang melekat dalam kenanganbanyak orang)
-
Pantheon (150 AD), bangunan kuil Romawi yang dilestarikan
Contoh: Artefak di kota Roma
-
Aqueduct (212 AD), struktur saluran air bersih dari masa Romawi yang dilestarikan
Contoh: Artefak di kota Roma
-
Bekas arena Romawi (dari masa sebelumMasehi) di kota Lucca, Tuscany (Italia), yang berevolusi menjadi perumahan
Contoh: Unsur-unsur permanen dikota Lucca dan Granada
Kompleks Istana Alhambra (1350-an) di kota Granada (Spanyol) yang masih bertahan hingga saat ini
-
PonteVecchio
Piazza de la Signoria
Contoh: Unsur-unsur permanen di kota Firenze (Florence), Italia
Piazza (plaza) de la Signoria dan Ponte (jembatan) Vecchio
-
Ponte Vecchio (1345)
Contoh: Unsur permanen, artefak dan kenangan kolektifdi kota Firenze
-
Grand Bazaar, Istanbul (1461)
Contoh: Artefak dan kenangan kolektif di kota Istanbul, Turki
-
Contoh: Artefak dan unsur permanen di kota Padua, Italia
Palazzo de la Raggione (1172-1219-1306), merupakan bukti bahwa suatu bangunan mampu menampungberbagai fungsi (istana, pasar, galeri seni) tanpa perubahan bentuk. Aldo Rossi: Form generates functions (bukan Form follows function)
-
Artefak kota, unsur-unsur permanen dan kenangan kolektifadalah warisan budaya (cultural heritage) suatu kota.
Prinsip:Warisan budaya kota perlu dilindungi dan dipertahankan
keberadaannya (preservasi), dipelihara dan diperbaiki(konservasi), serta dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia masa kini (revitalisasi)
(Di Indonesia diatur dalam UU No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya)
-
preservasipreservationpelestarian
konservasiconservationpemugaran
policy (kebijakan)
perlindungan
action (tindakan)
perbaikan
PRESERVASI KONSERVASI REVITALISASI
revitalisasirevitalization pemanfaatan
-
UU No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya(Revisi atas UU No. 5 tahun 1982 tentang Benda Cagar Budaya)
Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaanberupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan KawasanCagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikankeberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaanmelalui proses penetapan.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 1)
Cagar Budaya
-
Benda Cagar Budaya adalah benda alamdan/atau benda buatan manusia, baikbergerak maupun tidak bergerak, berupakesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya yang memilikihubungan erat dengan kebudayaan dansejarah perkembangan manusia.(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 2)
CAGAR BUDAYA:
BENDA BANGUNAN STRUKTUR SITUS KAWASAN
Benda Cagar Budaya
Contoh:
Keris: Benda cagar budaya bergerak
Lampu gantung dan patungdi Keraton Surakarta, bissurat di Plaza Fatahillah: Benda cagar budaya tidakbergerak
-
Bangunan Cagar Budaya adalah susunanbinaan yang terbuat dari benda alam ataubenda buatan manusia untuk memenuhikebutuhan ruang berdinding dan/atautidak berdinding, dan beratap.(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 3)
Bangunan Cagar BudayaCAGAR BUDAYA: BENDA BANGUNAN STRUKTUR SITUS KAWASAN
Contoh:
Candi Lara Jonggrang, Prambanan: Bangunan cagar budaya di kawasannon-urban
Gedung Museum Sejarah Jakarta (ex Stadhuis) dan PuraMangkunegaran, Solo: Bangunan cagar budaya di kawasan urban
-
Struktur Cagar Budaya adalah susunanbinaan yang terbuat dari benda alamdan/atau benda buatan manusia untukmemenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang menyatu dengan alam, sarana, danprasarana untuk menampung kebutuhanmanusia.(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 4)
Struktur Cagar BudayaCAGAR BUDAYA: BENDA BANGUNAN STRUKTUR SITUS KAWASAN
Contoh:
Jembatan Kota Intan (Jakarta), Tugu Monas (Jakarta), Gapura Batangan (Solo): Struktur cagar budaya
-
Situs Cagar Budaya adalah lokasi yang berada di darat dan/atau di air yang mengandung Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, dan/atauStruktur Cagar Budaya sebagai hasilkegiatan manusia atau bukti kejadianpada masa lalu.(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 5)
Situs Cagar BudayaCAGAR BUDAYA: BENDA BANGUNAN STRUKTUR SITUS KAWASAN
Contoh:
Situs cagar budayaMangkunegaran,
Solo
Situs cagar budayaFort Marlborough, Bengkulu
-
Kawasan Cagar Budaya adalah satuanruang geografis yang memiliki dua SitusCagar Budaya atau lebih yang letaknyaberdekatan dan/atau memperlihatkan ciritata ruang yang khas.(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 6)
Kawasan Cagar BudayaCAGAR BUDAYA: BENDA BANGUNAN STRUKTUR SITUS KAWASAN
Contoh:
Kawasan cagar budaya Jakarta Kota (ex Old Batavia) dan Kawasan cagar budaya Menteng
-
Meliputi: Pelestarian Perlindungan Penyelamatan Pengamanan Zonasi Pemeliharaan Pemugaran Pengembangan Penelitian Revitalisasi Adaptasi Pemanfaatan Perbanyakan(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 21-34)
Pengelolaan Cagar Budaya
-
Pengelolaan adalah upaya terpadu untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan Cagar Budaya melalui kebijakan pengaturanperencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk sebesarbesarnyakesejahteraan rakyat.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 21)
Pengelolaan Cagar Budaya
Pelestarian adalah upaya dinamis untuk mempertahankan keberadaanCagar Budaya dan nilainya dengan cara melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkannya.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 22)
Pelestarian Cagar Budaya
-
Pelindungan adalah upaya mencegah dan menanggulangi dari kerusakan, kehancuran, atau kemusnahan dengan cara Penyelamatan, Pengamanan, Zonasi, Pemeliharaan, dan Pemugaran Cagar Budaya.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 23)
Perlindungan Cagar Budaya
Penyelamatan adalah upaya menghindarkan dan/atau menanggulangiCagar Budaya dari kerusakan, kehancuran, atau kemusnahan.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 24)
Penyelamatan Cagar Budaya
Pengamanan adalah upaya menjaga dan mencegah Cagar Budaya dariancaman dan/atau gangguan.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 25)
Pengamanan Cagar Budaya
-
Zonasi adalah penentuan batas-batas keruangan Situs Cagar Budaya danKawasan Cagar Budaya sesuai dengan kebutuhan.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 26)
Zonasi Cagar Budaya
Pemeliharaan adalah upaya menjaga dan merawat agar kondisi fisik CagarBudaya tetap lestari.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 27)
Pemeliharaan Cagar Budaya
Pemugaran adalah upaya pengembalian kondisi fisik Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, dan Struktur Cagar Budaya yang rusak sesuaidengan keaslian bahan, bentuk, tata letak, dan/atau teknik pengerjaanuntuk memperpanjang usianya.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 28)
Pemugaran Cagar Budaya
-
Pengembangan adalah peningkatan potensi nilai, informasi, dan promosiCagar Budaya serta pemanfaatannya melalui Penelitian, Revitalisasi, danAdaptasi secara berkelanjutan serta tidak bertentangan dengan tujuanPelestarian.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 29)
Pengembangan Cagar Budaya
Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan menurut kaidah danmetode yang sistematis untuk memperoleh informasi, data, danketerangan bagi kepentingan Pelestarian Cagar Budaya, ilmupengetahuan, dan pengembangan kebudayaan.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 30)
Penelitian Cagar Budaya
-
Revitalisasi adalah kegiatan pengembangan yang ditujukan untukmenumbuhkan kembali nilai-nilai penting Cagar Budaya denganpenyesuaian fungsi ruang baru yang tidak bertentangan dengan prinsippelestarian dan nilai budaya masyarakat.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 31)
Revitalisasi Cagar Budaya
Adaptasi adalah upaya pengembangan Cagar Budaya untuk kegiatan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masa kini dengan melakukan perubahanterbatas yang tidak akan mengakibatkan kemerosotan nilai pentingnyaatau kerusakan pada bagian yang mempunyai nilai penting.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 32)
Adaptasi Cagar Budaya
-
Pemanfaatan adalah pendayagunaan Cagar Budaya untuk kepentingansebesar-besarnya kesejahteraan rakyat dengan tetap mempertahankankelestariannya.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 33)
Pemanfaatan Cagar Budaya
Perbanyakan adalah kegiatan duplikasi langsung terhadap Benda CagarBudaya, Bangunan Cagar Budaya, atau Struktur Cagar Budaya, baikseluruh maupun bagian-bagiannya.
(BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nomor 34)
Perbanyakan Cagar Budaya
-
Benda, bangunan, atau struktur dapatdiusulkan sebagai Benda CagarBudaya, Bangunan Cagar Budaya, atau Struktur Cagar Budaya apabilamemenuhi kriteria:a. berusia 50 (lima puluh) tahun atau
lebih;b. mewakili masa gaya paling singkat
berusia 50 (lima puluh) tahun;c. memiliki arti khusus bagi sejarah,
ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan; dan
d. memiliki nilai budaya bagipenguatan kepribadian bangsa
Kriteria Cagar Budaya
(UU No. 11 tahun 2010 BAB III KRITERIA CAGAR BUDAYA Pasal 5)
-
Peraturan Daerah tentang Cagar Budaya
Kawasan dilindungi (protected areas) Bangunan dilindungi (protected / listed buildings)
-
Kawasan Dilindungi
Kawasan Kota Tua(Jakarta Kota)
Kawasan Menteng Kawasan Kebayoran Baru
Contoh:
-
Bangunan Dilindungi (Peraturan DKI Jakarta)
Golongan A (tidak boleh dibongkar atau diubah bentuk) restorasi
Golongan B (tidak boleh dibongkar, boleh ada perubahan selektif) renovasi (adaptive reuse)
Golongan C (boleh dibongkar, pembangunan memperhatikan konteks) remodelling (contextual)
Kategori:
A B C
-
Kategori & Teknik KonservasiRestorasiRenovasi adaptive reuse / adaptive useRekonstruksi
-
Restorasi monumen & situsmasa lalu: candi, kuil, dsb.
masa kini: kawasan & bangunan bersejarah, langka, dsb.
-
Restorasi
-
Stadhuis, abad-18Stadhuis, abad-19
ex-Stadhuis, abad-20
Restorasi
-
adaptive reuse:galangan caf
Renovasi
-
adaptive reuse:Stasiun KA Liverpool Street, London(1874, modified 1991)
-
Four Seasons Hotel, Istanbul
adaptive reuse
-
Four Seasons Hotel, Istanbulpenjara hotel(1919) (1996)
-
Rekonstruksi
KapellbrckeLuzern(abad 14)
Pasar Gede,Solo(1930)
Kedua bangunan di atas pernah terbakar habis, kemudian dibangun lagi dengan bentuk sama
-
Contoh upaya pengembangan dengan pendekatanPreservasi-Konservasi
-
Insentif Preservasi-Konservasi
Hak membangun yang tidak bisa digunakan (yaitu KLB) dapat dijual untuk digunakan di lokasi lain
-
Kisah Sukses Revitalisasi(penerapan prinsip preservasi & konservasi)
-
Albert Dock Liverpooldermaga gedung komersial
-
Muse dOrsay Parisstasiun KA museum(1900) (1986)
le Louvre Parisistana museum(1682) (1793)
-
Tony Garnier(1869 1948)
Cit Industrielle (1904)
Abattoirs de la Mouche,Lyon (1908-1924)
-
Abattoirs de la Mouche, Lyon
rumah pemotongan hewan
gedung konser
Halle Tony Garnier
-
Br
i
t
n
e
y
S
p
e
a
r
s
a
t
H
a
l
l
e
T
o
n
y
G
a
r
n
i
e
r
,
L
y
o
n
-
Ghirardelli Square, San Francisco
pabrik coklat shopping center(1893) (1970-an)
-
Pier 39,San Francisco
dermaga pertokoan
(1978)
-
The Rock, Sydney
-
Queen Victoria Building, Sydney: fresh product market shopping mall(1898) (1986)
-
Queen Victoria Building, Sydney
-
Chinatown - SingaporeSebuah Duplikasi
-
Xin Tian Di, Shanghai
perumahan shopping district(abad 18) (1997)
-
Xin Tian Di, Shanghai
-
Xin Tian Di,Shanghai
-
Xin Tian Di, Shanghai
-
Xin Tian Di, Shanghai
-
TU Vienna - Austria
-
TU Vienna - Austria
-
BANGUNAN DILINDUNGI BERDASARKAN
UU No. 11 Tahun 2010 tentang
CAGAR BUDAYA
Slide Number 1Slide Number 2Slide Number 3Slide Number 4Slide Number 5Slide Number 6Slide Number 7Slide Number 8Slide Number 9Slide Number 10Slide Number 11Slide Number 12Slide Number 13Slide Number 14Slide Number 15Slide Number 16Slide Number 17Slide Number 18Slide Number 19Slide Number 20Slide Number 21Slide Number 22Slide Number 23Slide Number 24Slide Number 25Slide Number 26Slide Number 27Slide Number 28Slide Number 29Slide Number 30Slide Number 31Slide Number 32Slide Number 33Slide Number 34Slide Number 35Slide Number 36Slide Number 37Slide Number 38Slide Number 39Slide Number 40Slide Number 41Slide Number 42Slide Number 43Slide Number 44Slide Number 45Slide Number 46Slide Number 47Slide Number 48Slide Number 49Slide Number 50Slide Number 51Slide Number 52Slide Number 53Slide Number 54Slide Number 55Slide Number 56Slide Number 57Slide Number 58Slide Number 59Slide Number 60Slide Number 61Slide Number 62Slide Number 63