kornea

Click here to load reader

download kornea

of 35

description

anatomi korea ppt

Transcript of kornea

Anatomi & fisiologi kornea

Maria Priscilla102011352a1Ulkus korneaUlkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea.

Ulkus kornea yang luas memerlukan penanganan yang tepat dan cepat untuk mencegah perluasan ulkus dan timbulnya komplikasi berupa descematokel, perforasi, endoftalmitis, bahkan kebutaan.

ANATOMI DAN FISIOLOGI KORNEAKornea adalah jaringan transparan.Kornea dewasa rata-rata mempunyai tebal 0,54 mm di tengah, sekitar 0,65 di tepi, dan diameternya sekitar 11,5 mm dari anterior ke posterior.Batas antara sclera dan kornea disebut limbus.Kornea merupakan lensa cembung dengan kekuatan refraksi sebesar + 40 dioptri.

Anatomi kornea

5 lapisan kornea :1. lapisan epitel2. Membran bowman3. Jaringan Stroma4. Membran descement5. Endotel

DEFINISIUlkus Kornea adalah keadaan patologik kornea yang ditandai oleh adanya infiltrate supuratif disertai defek kornea bergaung, diskontinuitas jaringan kornea dapat terjadi dari epitel sampai stroma.

anamnesisgejala subjektif yang dikeluhkan oleh pasien, dapat berupa mata nyeri, kemerahan, penglihatan kabur, silau jika melihat cahaya, kelopak terasa berat. Yang juga harus digali ialah adanya riwayat trauma, kemasukan benda asing, pemakaian lensa kontak, adanya penyakit vaskulitis atau autoimun, dan penggunaan kortikosteroid jangka panjangPemeriksaan Fisik dan PenunjangKetajaman penglihatanTes refraksiTes air mataPemeriksaan slit-lampKeratometri (pengukuran kornea)Respon reflek pupilPewarnaan kornea dengan zat fluoresensi.Goresan ulkus untuk analisa atau kultur

Kornea ulcer dengan fluoresensi

Pewarnaan gram ulkus kornea fungi

Pewarnaan gram ulkus kornea herpes simplexPewarnaan gram ulkus kornea herpes zoster

ETIOLOGI1. InfeksiBakteri: P. aeraginosa, Streptococcus pneumonia dan spesies Moraxella (paling sering)Jamur: Candida, Fusarium, Aspergilus, Cephalosporium, dan spesies mikosis fungoides.Virus: Herpes simplex, varicella-zoster, variola, vacinia (jarang)

2. Non infeksi Bahan kimia, bersifat asam atau basa tergantung PH.Radiasi atau suhuSindrom sjorgenDefisiensi vitamin AObat-obatan Kelainan dari membran basal, misalnya karena trauma.Pajanan (exposure)Neurotropik3. Sistem Imun (Reaksi Hipersensitivitas)Granulomatosa wagenerRheumathoid arthritis

epidemiologiInsidensi ulkus kornea tahun 1993 adalah 5,3 / 100.000 penduduk di Indonesia, sedangkan predisposisi terjadinya ulkus kornea antara lain terjadi karena trauma, pemakaian lensa kontak, dan kadang-kadang tidak di ketahui penyebabnyaPatofisiologi Bakteri, virus, jamur pertahanan peradangan tidak segera datang badan sel, wandering sel, dan sel-sel dalam stroma bekerja sbg makrofag infiltrasi sel-sel MN, sel plasma, PMN infiltrat bercak abu kelabu, permukaan tidak licin epitel rusak ulkus kornea.Ulkus kornea sentralisUlkus Kornea BakterialisUlkus Streptokokus Tanda Khas: ulcus menjalar dari tepi ke tengah kornea (serpinginous). Berwarna kuning keabu-abuan bentuk cakram dengan tepi menggaung. Cepat menjalar ke dalam dan menyebabkan perforasi kornea, karena eksotoksin dari Streptokokus pneumonia.

Ulkus Stafilokokus Awalnya: ulkus yang bewarna putih kekuningan disertai infiltrat berbatas tegas tepat dibawah defek epitel. Bila tidak diobati secara adekuat, terjadi abses kornea yang disertai edema stroma dan infiltrasi sel leukosit. Walaupun terdapat hipopion ulkus seringkali indolen yaitu reaksi radangnya minimal.

Ulkus PseudomonasLesi dari sentral dapat ke samping dan dalam kornea. Penyerbukan ke dalam mengakibatkan perforasi kornea dalam 48 jam. Gambaran: ulkus berwarna abu-abu dengan kotoran yang dikeluarkan berwarna kehijauan. Dalam bilik mata depan dapat terlihat hipopion yang banyak.

Ulkus Kornea BakterialisUlkus Kornea Pseudomonas

Ulkus Pneumokokus : Ulkus kornea sentral yang dalam. Tepi ulkus terlihat menyebar ke arah satu jurusan sehingga disebut Ulkus Serpen. Ulkus terlihat dengan infiltrasi sel yang penuh dan berwarna kekuning-kuningan. Penyebaran ulkus sangat cepat dan sering terlihat ulkus yang menggaung dan di daerah ini terdapat banyak kuman. Ulkus ini selalu di temukan hipopion yang tidak selamanya sebanding dengan beratnya ulkus yang terlihat.Diagnosa lebih pasti bila ditemukan dakriosistitis.

Ulkus Kornea FungiPada permukaan terlihat bercak putih dengan warna keabu-abuan yang agak kering. Tepi lesi berbatas tegas, irregular dan terlihat penyebaran seperti bulu pada bagian epitel yang baik. Terlihat suatu daerah tempat asal penyebaran di bagian sentral sehingga terdapat satelit-satelit disekitarnya.Pada infeksi kandida bentuk tukak lonjong dengan permukaan naik. Dapat terjadi neovaskularisasi akibat rangsangan radang. Terdapat injeksi siliar disertai hipopion.

Ulkus Kornea VirusUlkus Kornea Herpes Zoster Biasanya diawali dengan perasaan lesu, timbul 1-3 hari sebelum timbul gejala kulit. Pada mata: vesikel dan edem palpebra, konjungtiva hiperemis, kornea keruh.Infiltrat berbentuk dendrit berwarna abu-abu kotor dengan fluoresin yang lemah.Kornea hipestesi tapi dengan rasa sakit.Ulkus Kornea Herpes simplex Awalnya dimulai injeksi siliar disertai terdapatnya dataran sel di permukaan epitel kornea bentuk dendrit atau bintang infiltrasi.Terdapat hipertesi korneaTerdapat pembesaran kelenjar preaurikel.Bentuk dendrit kecil, ulceratif, jelas diwarnai dengan fluoresin dengan benjolan diujungnya

Ulkus kornea periferUlkus Marginal Bentuk simpel: ulkus superfisial yang berwarna abu-abu terdapat pada infeksi stafilococcus, toksik atau alergi dan gangguan sistemik pada influenza disentri basilar gonokok arteritis nodosa, dan lain-lain. Bentuk cincin atau multiple dan lateral pada leukemia akut, sistemik lupus eritromatosis dan lain-lain.

Ulkus Moorenberjalan progresif dari perifer kornea ke sentral. T.u pada usia lanjut. Penyebabnya belum diketahui diduga hipersensitivitas tuberculosis, virus, alergi, autoimun. Sering menyerang seluruh permukaan kornea dan kadang meninggalkan satu pulau yang sehat pada bagian yang sentral.

Ring UlcerTerlihat injeksi perikorneal sekitar limbus. Di kornea terdapat ulkus yang berbentuk melingkar dipinggir kornea, di dalam limbus, bisa dangkal atau dalam, kadang-kadang perforasi.Ulkus marginal yang banyak kadang-kadang dapat menjadi satu menyerupai ring ulcer. Tetapi pada ring ulcer yang sebetulnya tak ada hubungan dengan konjungtivitis kataral. Perjalanan penyakitnya menahun.

Manifestasi klinisGejala Subjektif Eritema kelopak mata dan konjungtivaSekret mukopurulenMerasa ada benda asing di mataPandangan kaburMata berairBintik putih pada korneaSilauNyeri Infiltat dapat menimbulkan sedikit nyeri.Gejala Objektif Injeksi siliarHilangnya sebagian jaringan kornea, dan adanya infiltratHipopionPerjalanan ulkus kornea dibagi menjadi 4 stadium, yaitu : Stadium infiltrasi progresifStadium ulserasi aktifStadium regresifStadium penyembuhan/sikatrisasi

Diagnosis Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan klinis dengan menggunakan slit lamp dan pemeriksaan laboratorium.

Diagnosis banding ulkus korneaKondisiInfeksi bakteri / jamurInfeksi virusSakitFotofobiaVisusInfeksi okularTak ada sampai hebatBervariasiBiasanya menurun mencolokDifusRasa benda asingSedangMenurun ringanRingan-sedangCara pengobatan ulkus kornea bakterialis

Basil Gram negatif: sama dengan bila tidak didapat kuman, hanya suntikan subkonjungtiva diberikan setiap 12 jam selama 3 hari. kokus atau batang Gram positif: topikal Basitrasin atau Sefalosporin, dan subkonjungtiva metisilin atau Gentamisin. kokus Gram negatif: topikal Basitrasin atau Eritromisin dan subkonjungtiva atau intravena Penisilin G. Pengobatan tambahan, yaitu :Sikloplegik, mengurangi spasme siliar dan mencegah sinekhia, diberikan bila terdapat reaksi radang pada bilik mata depan.Inhibitor kolagenase diberikan pada infeksi akibat Pseudomonas.3. Kortikosteroid, penggunaannya pada ulkus masih kontroversi. Cara pengobatan ulkus kornea oleh jamurPengobatan stadium awal diberikan Natamycin+ Amphotericin B. Bila terapi tidak efektif, terapi dihentikan selama 24 jam, ambil spesimen untuk dilakukan kultur. Jika tidak respon, infiltrasi kornea dan ulkus meluas, timbul descemetokel atau perforasi, maka keratoplasti diindikasikan untuk ulkus kornea.

Cara pengobatan ulkus kornea oleh virus

DebridemenDebridemen dilakukan dengan aplikator berujung kapas khusus.Obat sikloplegik seperti atropin 1% atau homatropin 5% di teteskan ke sakus konjungtiva, ditutup dengan sedikit tekanan.

Terapi obatAntivirus topikal yang dipakai adalah Idoxuridine, Trifluridine, Vidarabin dan Acyclovir. Trifluridine dan Acyclovir jauh lebih efektif untuk penyakit stroma.Umumnya sembuh sendiri dan pembentukan parut minimal. Kortikosteroid topikal tidak perlu.

Pencegahan Lindungi mata dari segala benda yang mungkin bisa masuk kedalam mataJika mata sering kering, atau pada keadaan kelopak mata tidak bisa menutup sempurna, gunakan tetes mata agar mata selalu dalam keadaan basahJika memakai lensa kontak harus sangat diperhatikan cara memakai dan merawat lensa tersebut.

Komplikasi Kebutaan parsial atau komplit dalam waktu sangat singkatKornea perforasi dapat berlanjut endoptalmitis dan panopthalmitisProlaps irisSikatrik korneaKatarakGlaukoma sekunder

Prognosis Prognosis ulkus kornea tergantung pada tingkat keparahan dan cepat lambatnya mendapat pertolongan, jenis mikroorganisme penyebabnya, dan ada tidaknya komplikasi yang timbul.Semakin tinggi tingkat keparahan dan lambatnya mendapat pertolongan serta timbulnya komplikasi, maka prognosisnya menjadi lebih buruk. Penyembuhan yang lama mungkin juga dipengaruhi ketaatan penggunaan obat.

Penatalaksanaan non medikamentosaJika memakai, secepatnya untuk melepas lensa kontak.Jangan memegang/ menggosok mata yang meradangCuci tangan sesering mungkin dan mengeringkannya dengan handuk atau kain yang bersih agar tidak infeksi.Pengobatan konstitusi.Kauterisasi Keratoplasti

komplikasiKebutaan parsial atau komplit dalam waktu sangat singkat.Kornea perforasi dapat berlanjut menjadi endoptalmitis dan panopthalmitis.Prolaps irisSikatrik korneaKatarakGlaukoma sekunderprognosisPrognosis ulkus kornea tergantung pada tingkat keparahan dan cepat lambatnya mendapat pertolongan, jenis mikroorganisme penyebabnya, dan ada tidaknya komplikasi yang timbul.