kormobiditas pnyakit metabolik
-
Upload
ras-emil-sazura -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
description
Transcript of kormobiditas pnyakit metabolik
![Page 1: kormobiditas pnyakit metabolik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082409/55cf923a550346f57b94c605/html5/thumbnails/1.jpg)
PENDAHULUAN
Psikosis dapat dibagi menjadi dua jenis utama yaitu psikosis fungsional dan
organik. Psikosis fungsional termasuk skizofrenia dan gangguan afektif (juga disebut
gangguan mood), seperti gangguan depresi mayor dan gangguan bipolar . Psikosis organik
timbul sekunder akibat gangguan pada struktur atau fungsi otak misalnya emboli, infeksi,
tumor atau trauma, atau penyakit sistemik dalam tubuh, yang secara tidak langsung
mempengaruhi otak dan dapat dibuktikan atau adanya kesan yg kuat dari riwayat anamnesis,
pemeriksaan fisis dan laboratorium. Penyalahgunaan dalam bentuk alkohol atau obat-obatan
juga dapat memicu psikosis organik. Gejala Psikosis biasanya akan menghilang saat pemicu
telah berhasil disembuhkan.
Pengetahuan tentang gangguan psikosis organik pun penting mengingat konsep
tentang hal ini pun berkembang terus hingga kini. Dalam DSM-IV-TR sudah tidak ditemui
lagi criteria psikosis organik dan diubah menjadi gangguan kognitif. Hal ini disebabkan
karena istilah organik dan non organik (fungsional) sudah sulit dipisahkan, karena kelompok
non organik tidak sepenuhnya tanpa kelainan biologis. Misalnya depresi akibat hipotiroidism,
psikosis akibat penggunaan alkohol dan obat-obatan.
Metabolisme adalah reaksi kimiawi yang terjadi pada setiap jaringan sel tubuh makhluk
hidup.Dalam proses metabolisme, terjadi dua macam proses kimiawi yang berperanan
sebagai zat kompleks diubah menjadi zat yang lebih bersifat sederhana, sesuai yang
diperlukan makhluk hidup.Zat ini biasanya membangun beberapa komponen asam nukleat
dan protein. Pecahan zat sederhana tersebut beredar dan bergabung pada sel-sel yang
diperlukan sebagai pengaturan suhu,pembentukan sel baru, sebagai antibodi.
Gangguan metabolisme disebabkan oleh beberapa faktor,salah satunya terjadi karena adanya
kelainan factor genetic dan penyakit.
1
![Page 2: kormobiditas pnyakit metabolik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082409/55cf923a550346f57b94c605/html5/thumbnails/2.jpg)
Psikosis secara sederhana dapat didefinisikan sebagai berikut: suatu gangguan jiwa dengan
kehilangan rasa kenyataan (‘sense of reality”).Hal ini diketahui dengan terganggunya pada
hidup perasaan (afek dan emosi),proses piker,psikomotorik dan kemauan,sedemikian rupa
sehingga semua ini tidak sesuai dengan kenyataan .Penderita tidak dapat dimengerti dan tidak
dapat dirasai lagi oleh orang bila psikosa itu sudah jelas.Penderita sendiri juga tidak
memahami penyakitnya,ia tidak merasa sakit.
Keadaan ini dapat digambarkan dengan cara lain yaitu sebagai berikut:psikosa ialah satu
ganguan jiwa yang serius,yang timbul karena penyebab organik ataupun emosional
(fungsional) dan yang menunjukkan gangguan kemampuan berpikir,bereaksi secara
emosional,mengingat,berkomunikasi,menafsirkan kenyataan dan bertindak sesuai dengan
kenyataan itu,sedemikian rupa sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari-
hari sangat terganggu.Psikosa ditandai oleh perilaku regresif impuls-impuls serta waham dan
halusinasi.Istilah psikosa dpat dipakai untuk keadaan seperti yang disebutkan diatas dengan
variasi yang luas mengenai berat dan lamanya.
Gangguan jiwa yang berhubungan dengan gangguan metabolisme,endokrin atau defisiensi
vitamin lebih sering bersifat menahun,tetapi kadang kadang dapat juga akut.Suatu perubahan
hormonal dapat menimbulkan gangguan mental yang gejala gejala tergantung pada
kepribadian orang itu sebelum sakit dan juga kepada semua factor lain yang mempengaruhi
kepribadiannya selama ia sakit.
Mungkin timbul nerosa,tetapi mungkin juga psikosa.Penderita dapat melihat dirinya sebagai
sudah cacat dan bereaksi dengan rasa cemas , bermusuhan,rasa salah serta menarik diri dari
pergaulan.Hal ini semua tergantung pada perasaan dan sikap orang itu terhadap badannya
yang telah mulai dirasakan lain karena gangguan metabolisme itu.
2
![Page 3: kormobiditas pnyakit metabolik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082409/55cf923a550346f57b94c605/html5/thumbnails/3.jpg)
Taraf perkembangan individu sewaktu kelainan itu timbul merupakan hal yang penting
juga,misalnya sebelum pubertas,di masa pubertas atau sesudahnya,sebelum menikah atau
sesudah melahirkan dan sebagainya.
Gangguan jiwa itu mungkin terjadi hipotirodisme,hipertirodisme,hipoglikemia,diabetes
mellitus,sindrom cushing,sindrom adrenogenitalia,ensefalopati metabolik,epilepsy dan
sebagainya.
PEMBAHASAN
ETIOLOGI
Sekitar 93 persen hormon-hormon aktif metabolisme yang di sekresikan oleh kelenjar tiroid
adalah tiroksin (T4) dan 7 persen triiodotironin (T3). Akan tetapi semua tiroksin akan di ubah
menjadi triiodotironin di dalam jaringan, sehingga secara fungsional keduanya sangat
penting. Secara kualitatif, fungsi dari kedua hormon ini sama namun berbeda dalam
kecepatan dan intensitas kerjanya.hormon triiodotironin kira-kira lebih cepat empat kali
dibandingkan dengan hormon tiroksin, namun jumlah dan kerjanya dalam darah lebih sedikit
dan singkat dibandingkan degan hormon tiroksin.
Hormon tiroid mempunyai efek yang umum dan spesifik terhadap pertumbuhan,
perkembang dan dan metabolisme energi. Efek ini bersifat genomik, melalui pengaturan
ekspresi gen, tidak bersifat genomik, melalui efek langsung pada sitosol, membran, dan
mitokondria. Untuk melengkapi hal ini reseptor hormon tiroid harus diaktifkan. Reseptor
yang diaktifkan kemudian terikat pada inti DNA melalui ikatan DNA. , dan meningkatkan
transkripsi mRNA serta sintesis protein.
Lebih dari 30 gen diatur oleh hormon tiroid. Lebih khusus lagi, tiroksin dan triiodotironin
merangsang proses pemindahan elektron penghasil energi dalam sistem enzim pernapasan
3
![Page 4: kormobiditas pnyakit metabolik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082409/55cf923a550346f57b94c605/html5/thumbnails/4.jpg)
mitokondria sel. Rangsangan hormon tiroid dalam proses oksidatif menyebabkan rangsangan
pada termogenesis. Selain itu, untuk efek termogenik ini, tiroksin dan triiodo tironin
meningkatkan kerja epinefrin dengan cara meningkatkan kepekaan reseptor beta terhadap
katekolamin. Hormon tiroid juga merangsang pertumbuhan somatis dan berperan dalam
perkembangan normal sistem saraf pusat. Tidak adanya hormon-hormon ini, membuat
retardasi mental dan kematangan neurologik timbul pada saat lahir dan bayi.
Dikenal juga sebagai tirotoksikosis. Hipertiroidisme dapat di definisikan sebagai respon
jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang berlebihan.kelainan
ini dapat timbul secara spontan atau asupan hormon tiroid secara berlebihan. Hormon tiroid
yang berlebihan sehingga memmbuat neurotransmitter yang berfungsi pada kejiwaan GABA
menurun. Sehingga tiroid yang berlebihan menstimulasi beta reseptor untuk mengaktifasi
saraf simpatis sehingga terjadi gejala anxietas seperti jantung yan berdebar, keringat yang
berlebih, pernapasan yang cepat dan jika tidak di tangani dengan benar maka keadaan ini bisa
menjadi gangguan psikotik yang dapat menyebabkan skizofrenia.
Pada umumnya efek kelainan hipotiroidsm berkebalikan dengan efek hipertiroid.
Namun pada hipotiroid ada mekanisme fisiologi yang khusus. Terdapat beberapa tipe
hipotiroidsm, bergantung pada lokasi timbulnya masalah, penyakit ini dapat diklasifikasikan
sebagai primer, bila timbul akibat proses patologis yang meerusak kelenjar tiroid, atau
sekunder akibat dari defisiensi sekresi TSH hipofisis.
Kelainan hipotiroidsm dapat disebabkanoleh tiroiditis, goiter kaoloid endemik, goiter
koloid idiopatik, rusaknya kelenjar tiroid akibat radiasi, atau oleh karena tindakan
pengangkatan kelenjar tiroid, ternyata semua efek fisiologinya sama.
4
![Page 5: kormobiditas pnyakit metabolik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082409/55cf923a550346f57b94c605/html5/thumbnails/5.jpg)
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi Gangguan jiwa berat berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013
terbanyak yaitu 2,7 per mil adalah DI Yogyakarta dan Aceh. Prevalensi gangguan jiwa berat
pada penduduk Indonesia 1,7 per mil. Gangguan jiwa berat dikenal dengan sebutan
psikosis.Gangguan metabolic jarang menyebabkan gangguan psikotik gangguan yang lebih
umum seperti seperti delirium Dan demensia misalnya tiroid terkait psikosis paling biasanya
afektif didasarkan pada(Davis 1989) hyperparathyroidism. biasanya adenoma menyebabkan
hiperkalsemia, dari sepuluh penyebab gangguan kejiwaan meskipun lagi meyakinkan gejala
skizofrenia dipandang langka, keadaan mental organik dengan delirium atau depresi gejala
yang lebih sering terlihat.Lebih 80% pasien dengan hiperkortikolisemia mempunyai symptom
gangguan jiwa termasuk gangguan psikotik.Kekurangan bitamin B12 juga bisa
menyebabkan perubahan mental walaupun gangguan psikotik jarang menonjol.Paraneoplastik
ensefalopati jarang dilihat.Pada gangguan epilepsy 25 kasus dari 249 kasus memiliki masa
bersejarah gejala psikotik.
5
![Page 6: kormobiditas pnyakit metabolik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082409/55cf923a550346f57b94c605/html5/thumbnails/6.jpg)
Gejala klinis
Hipertiroid
Hormon tiroid dan gangguan jiwa terdapat hubungan yang sangat signifikan mulai dari
gejala hingga keadaan fisiologi dalam tubuh. Hipertiroidisme ditandai dengan
kebingungan,anxietas dan sindrom depresif teragitasi.Pasien juga dapat mengeluh dirinya
menjadi mudah lelah dan secara umum merasa lemah.Imsomnia,penurunan berat badan
meski nafsu makan meningkat,gemetar,palpitasi dan sering berkeringat juga merupakan
gejala yang sering dijumpai.Gejala psikiatri yang serius mencakupi hendaya memori,orientasi
dan daya nilai; eksitasi manic; serta halusinasi dan waham.Ini disebabkan hormon tiroid yang
berlebihan sehingga memmbuat neurotransmitter yang berfungsi pada kejiwaan GABA
menurun. Sehingga tiroid yang berlebihan menstimulasi beta reseptor untuk mengaktifasi
saraf simpatis sehingga terjadi gejala anxietas seperti jantung yan berdebar, keringat yang
6
![Page 7: kormobiditas pnyakit metabolik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082409/55cf923a550346f57b94c605/html5/thumbnails/7.jpg)
berlebih, pernapasan yang cepat jika tidak di tangani dengan benar maka keadaan ini bisa
menjadi gangguan psikotik yang dapat menyebabkan skizofrenia.
Hipotiroid
Sedangkan pada keadaan hipotiroid dapat menyebabkan gejala-gejala depresi yang ada
seperti konsentrasi yang menurun, proses berfikir yang lambat, ingatan jangka pendek yang
buruk, penurunan fungsi kognitif, depresi dengan rasa paranoid. Pada penelitian sekitar 25%
penderita depresi mayor menunjukan gangguan hypothalamic-pituitary-thyroid (HPT). Hal
ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan konsentrasi basal atau tidak adanya respon TSH
terhadap infus neuropeptida hipotalamus yaitu thyrotropin-releasing-hormon (TRH). Pada
keadaan ini jika tidak ditangani dengan benar maka akan menyebabkan kecacatan otak secara
permanen.
Ensefalopati metabolik
Sebagai salah satu kausa disfungsi otak organic yang lazim,ensefalopati metabolic mampu
menimbulkan perubahan proses mental perilaku,dan fungsi neurologis.Diagnosis ini harus
dipertimbangkan bila terjadi perubahan perilaku,cara berpikir dan kesadaran yang cepat dan
baru terjadi.Sinyal yang paling awal cenderung berupaya hendaya memori,terutama memori
jangka pendek,dan hendaya orientasi.Beberapa pasien menjadi teragitasi,cemas dan
hiperaktif; yang lain dapat menjadi pendiam,menarik diri,dan tidak aktif.Seiring berlanjutnya
ensefalolopati metabolic,kebingungan atau delirium akan mengarah ke penurunan
responsivitas,stupor dan akhirnya kematian.
Ensefalopati metabolik bukanlah sebuah diagnosa melainkan merupakan sebuah sindrom dari
disfungsi umum serebral yang dirangsang oleh stres sistemik dan bisa memiliki gejala klinis
7
![Page 8: kormobiditas pnyakit metabolik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082409/55cf923a550346f57b94c605/html5/thumbnails/8.jpg)
yang beragam mulai dari disfungsi ringan hingga delirium agitasi, sampai koma dalam
dengan postur deserebrasi. Ini semua tergantung dari kelainan metabolik yang dialami.
Terdapat beberapa jenis ensefalopati yang berakibat dari gangguan metabolic.
Ensefalopati hepatic.
Gagal hati berat dapat mengakibatkan ensefalopati hepatic,yang ditandai dengan
asteriksis,hiperventilasi,abnormalitas EEG, dan perubahan kesadaran.Perubahan kesadaran
dapat berkisar dari apati hingga rasa mengantuk sampai koma.Gejala psikiatri terkait berupa
perubahan memori,keterampilan intelektual umum,dan kepribadian.
Ensefalopati uremik.
Gagal ginjal dikaitkan dengan perubahan memori,orientasi dan
kesadaran.Kegelisahan,sensasi merayap pada tungkai,kedutan otot dan cegukan persistent
juga merupakan gejala terkait.Pada orang muda dengan episode uremia singkat,gejala
neuropsikiatri cenderung reversible pada lansia dengan episode uremia panjang gejala
neuropsikiatri dapat menjadi irreversible.
Ensefalopati hipoglikemik.
Ensefalopati hipoglikemik dapat disebabkan baik oleh produksi insulin endogen berlebihan
maupun pemberian insulin eksogen berlebihan.Gejala pertandanya ,yang tidak muncul pada
semua pasien,meliputi mual,berkeringat,takikardia,dan rasa lapar, bimbang serta
gelisah.Seiring dengan berlanjutnya penyakit,dapat timbul disorientasi,kebingungan dan
halusinasi,juga gejala medis dan neurologis lainnya.Stupor dan koma dapat terjadi,serta
dementia residual dan persistent terkadang dapat menjadi sekuele neuropsikiatri serius dari
gangguan ini.
8
![Page 9: kormobiditas pnyakit metabolik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082409/55cf923a550346f57b94c605/html5/thumbnails/9.jpg)
Ketoasidosis Diabetik.
Ketoasidosis diabetik diawali dengan rasa lemah,mudah lelah,dan tak berghairah serta
meningkatnya poliuri dan polidipsi.Nyeri kepala kadang mual dan muntah dapat
muncul.Pasien diabetes mellitus memiliki kecenderungan menderita demensia kronik dengan
arterisklerosis generalisata.
Porfiria intermitten akut.
Porfiria merupakan gangguan biosintesis hem yang mengakibatkan akumulasi porfiria secara
berlebihan.Trias gejala berupa nyeri abdomen kolik yang akut,polineuropati motorik dan
psikosis.polifiria intermitten akut merupakan gangguan autosomal dominan yang lebih
banyak menyerang wanita disbanding pria dan memiliki awitan antara usia 20-50
tahun.gejala psikiatri meliputi ansietas,imsomnia,labielitas mood,depresi dan
psikosis.Sejumlah studi menunjukkan bahwa sekitar 0,2 sampai 0,5 persen pasien psikiatri
kronik mungkin mengalami porfiria tak terdiagnosis.Barbiturat mempresipitasi atau
memperparah serangan porfiria akut dan penggunaan barbiturate untuk alasan apapun
dikontraindikasikan pada orang dengan porfiria intermitter akut dan pada siapa pun yang
memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.
Gangguan adrenal.
Gangguan adrenal menggangu sekresi hormone dari korteks adrenal dan menghasilkan
perubahan neurologis dan psikologis yang signifikan.Pasien insufisiensi adrenokortikal
kronik (penyakit Addison),yang paling sering disebabkan atrofi adrenokortikal atau invasi
granulomatosa akibat infeksi tuberkulosa atau jamur,menunjukkan gejala mental ringan
seperti apati,mudah lelah,iritabilitas dan depresi.Kadang-kadang,timbul kebingungan atau
9
![Page 10: kormobiditas pnyakit metabolik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082409/55cf923a550346f57b94c605/html5/thumbnails/10.jpg)
reaksi psikotik.Kortisol atau salah satu turunan sintetiknya efektif untuk mengoreksi
abnormalitas semacam itu.
Gangguan hipofisis.
Pasien dengan gejala hipofisis total dapat menunjukkan gejala psikiatri,terutama wanita pasca
partum yang mengalami pendarahan hipofisis,suatu kondisi yang dikenal sindrom
Sheehan.Pasien mengalami kombinasi gejala khususnya gangguan tiroid dan adrenal,dan
dapat menunjukkan gejala psikiatri.
Epilepsi.
Gangguan metabolik seperti hipoglikemia,hipomagnesemia,gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit,porfiria intermitten akut,gangguan asam amino bisa mengakibatkan kejang atau
epilepsy.Epilepsi pula bisa menimbulkan gejala psikiatri.Lifelong prevalence dari seluruh
gangguan psikotik pada pasien epilepsy berkisar antara 7-12 %.Depresi sering ditemukan
pada epilepsy,umumya disertai disforia kronik dengan ansietas tinggi.Resiko bunuh diri
ditemukan lebih tinggi pada epilepsydibandingkan populasi non epilepsy.
Pemeriksaan penunjang.
Anamnesis dan pemeriksaan fisis yang lengkap biasanya bisa mempersempit diagnosis
banding secara substansial,tetapi pemeriksaan penunjang juga harus dilakukan untuk
memperkuatkan adanya gangguan metabolik.Untuk sesetengah kasus yang memberat kearah
gangguan tiroid bisa dilakukan tes fungsi tiroid seperti kadar total tiroksin dan triiodotironin
serum, Tiroksin bebas, Kadar TSH serum dan ambilan iodium radioisotope.Untuk
sesetangah kasus juga bisa diperiksa kadar gula darah.Selain itu kasus seperti epilepsy bisa
dilakukan pemeriksaan EEG.
10
![Page 11: kormobiditas pnyakit metabolik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082409/55cf923a550346f57b94c605/html5/thumbnails/11.jpg)
Pengobatan.
Untuk gangguan jiwa yang didasari oleh penyakit metabolik,harus diobati penyakit
metaboliknya yang utama ditambah dengan obat untuk menghilangkan gejala psikotiknya.
Setelah penyebab spesifik diobati, pengobatan diarahkan untuk menjaga keamanan
bagi individu dan bagi orang lain. Pemberian dosis obat tergantung pada umur, berat badan
dan kondisi pasien tersebut.
Kesimpulan.
Psikosis organik adalah gangguan jiwa yang disebabkan oleh penyakit atau gangguan
fisik/kondisi medik yang secara primer mempengaruhi otak sehingga terjadi disfungsi otak
atau penyakit atau kondisi fisik di luar ortak yang secara sekunder menyebabkan disfungsi
otak. Psikotik Organik dapat terjadi pada semua usia, tetapi terjadi lebih sering pada pasien
yang sudah lanjut usia. Psikosis organik akibat gangguan atau disfungsi pada otak misalnya
akibat trauma, infeksi, emboli atau penyakit sistemik banyak dikaitkan dengan gangguan
metabolisme oksidatif reversibel serebral dan abnormalitas neurotransmiter multipel.
Gangguan jiwa yang berhubungan dengan gangguan metabolisme,endokrin atau defisiensi
vitamin lebih sering bersifat menahun,tetapi kadang kadang dapat juga akut.Suatu perubahan
hormonal dapat menimbulkan gangguan mental yang gejala gejala tergantung pada
kepribadian orang itu sebelum sakit dan juga kepada semua factor lain yang mempengaruhi
kepribadiannya selama ia sakit.
11