Makalah metabolik endokrin1

24
Mengkonsumsi karbonhidrat dan lemak yang tinggi dapat menyebabkan badan gemuk disertai kolesterol dan gula darah LATAR BELAKANG Seiring dengan berkembangnya dunia di masa ini,membuat gaya hidup masyarakat pun beraneka ragam khususnya kaitannya dengan kesehatan, hal ini membuka peluang besar bagi berbagai macam penyakit yang berkaitan terutama penyakit – penyakit berbahaya seperti hypertensi,stroke ,obesitas,kanker dan sebagainya.Salah satu yang juga sering di alami adalah obesitas,yang ternyata sebagai pencetus timbulnya penyakit berbahaya lainya. obesitas atau kegemukan adalah ketidakseimbangan jumlah makanan yang masuk dibanding dengan pengeluaran energi oleh tubuh. Obesitas dapat menimbulkan berbagai penyakit serius, antara lain DM, hipertensi dan jantung. Risiko kematian yang disebabkan oleh diabetes yakni stroke, coronary artery disease, tekanan darah tinggi, kolesterol yang tinggi, Selain itu, obesitas ini juga disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya, pola makan yang salah (terbiasa makan makanan berlemak tinggi), gaya hidup modern yang kurang gerak, stress yang dilarikan pada makanan, dan faktor keturunan. PEMBAHASAN

description

blok 11 metabolik endokrin

Transcript of Makalah metabolik endokrin1

Mengkonsumsi karbonhidrat dan lemak yang tinggi dapat menyebabkan badan gemuk disertai kolesterol dan gula darah LATAR BELAKANGSeiring dengan berkembangnya dunia di masa ini,membuat gaya hidup masyarakat pun beraneka ragam khususnya kaitannya dengan kesehatan, hal ini membuka peluang besar bagi berbagai macam penyakit yang berkaitan terutama penyakit penyakit berbahaya seperti hypertensi,stroke ,obesitas,kanker dan sebagainya.Salah satu yang juga sering di alami adalah obesitas,yang ternyata sebagai pencetus timbulnya penyakit berbahaya lainya.obesitas atau kegemukan adalah ketidakseimbangan jumlah makanan yang masuk dibanding dengan pengeluaran energi oleh tubuh. Obesitas dapat menimbulkan berbagai penyakit serius, antara lain DM, hipertensi dan jantung. Risiko kematian yang disebabkan oleh diabetes yakni stroke, coronary artery disease, tekanan darah tinggi, kolesterol yang tinggi, Selain itu, obesitas ini juga disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya, pola makan yang salah (terbiasa makan makanan berlemak tinggi), gaya hidup modern yang kurang gerak, stress yang dilarikan pada makanan, dan faktor keturunan.

PEMBAHASANKomposisi Bahan makanan

Bahan makanan yang sering kita konsumsi di kelompokan sebagai bahan makanan pokok sebagai sumber eneri utama (nasi, jagung, gandum,dsb) , bahan makanan lauk pauk (daging, ikan, telur ), bahan makanan sayur dan buah (kol,kangkung,alpukat,apel,jeruk,dsb).Bahan bahan tersebut tersusun atas beberapa jenis zat makanan yang memberi arti tersendiri bagi status gizi untuk seseorang, adapun diantaranya adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin ,dan mineral.Masing- masing mempunyai kadar baku atau normal bagi tubuh dengan fungsi yang begitu kompleks.1 KarbohidratMerupakan salah satu penghasil energy,sumber utamanya dalam makanan lebih banyak dari tumbuhan/nabati daripada hewani.Dalam tumbuhan karbohidrat mempunyai fungsi utama sebagai penghasil energy( zat tepung/amilum dan zat gula).karbohidrat nabati di dalam makanan manusia terutama berasal dari makanan pokok, sebagian berasal dari sayuran dan buah. sedangkan karbohidrat hewani berbentuk glikogen dan terdapat dalam hati dan otot,biasanya dalam makanan manusia seperti hati sapi,telur.Fungsi karbohidrat di dalam hidangan, yakni sebagai pemberi bentuk terhadap makanan.contohnya dalam bentuk kue,selain itu sebagai pemberi rasa manis (fruktosa,sukrosa,dll). Kebutuhan akan karbohidrat di lihat dari jumlah kalori yang di perlukan tubuh.Untuk satu gram karbohidrat akan menghasilakn 4 kalori, tetapi harus di ingat bahwa jumlah ini untuk karbohidrat yang dapat di cerna, sedangkan untuk karbohidrat yang tidak dapat di cerna ( selulosa,galaktan, dan pentose )tidak menghasilkan energy, jadi tidak memberikan iuran kepada nilai energy seluruh hidangan, tetapi membantu dalam memberikan rasa kenyang dan melancarkan defekasi.

LemakLemak ada yang bersifat cair (minyak),dan ada yang bersifat padat (gajih) , lemak tidak ikut dalam proses metabolism tetapi sebagai cadangan energy.pada penderita obesitas sejumlah lemak yang di simpan harus di bawa tanpa memberi manfaat langsung.sumber lemak berasal dari hewani maupun dari nabati.lemak juga mempunyai fungsi selain sebagai cadangan energy juga sebagai pelindung dan bantalan bagi organ penting dalam tubuh kita.kebutuhan tubuh akan lemak juga sebagai pelarut bagi vitamin tertentu.

METABOLISME KARBONHIDRAT

Setelah melalui dinding usus halus, glukosa akan menuju ke hepar melalui vena portae. Sebahagian karbohidrat ini diikat di dalam hati dan disimpan sebagai glikogen, sehingga kadar gula darah dapat dipertahankan dalam batas-batas normal (80-120 mg%). Karbohidrat yang terdapat dalam darah, praktis dalam bentuk glukosa, oleh karena fruktosa dan galaktosa akan diubah terlebih dahulu sebelum memasuki pembuluh darah. Apabila jumlah karbohidrat yang dimakan melebihi kebutuhan tubuh, sebagian besar (2/3) akan disimpan di dalam otot dan selebihnya di dalam hati sebagai glikogen. Kapasitas pembentukan glikogen ini sangat terbatas (maksimum 350 gram), dan jika penimbunan dalam bentuk glikogen ini telah mencapai batasnya, kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi lemak dan disimpan di jaringan lemak. Bila tubuh memerlukan kembali enersi tersebut, simpanan glikogen akan dipergunakan terlebih dahulu, disusul oleh mobilisasi lemak. Jika dihitung dalam jumlah kalori, simpanan enersi dalam bentuk lemak jauh melebihi jumlah simpanan dalam bentuk glikogen. Sel-sel tubuh yang sangat aktif dan memerlukan banyak enersi, mendapatkan enersi dari basil pembakaran glukosa yang di ambil dari aliran darah. Kadar gula darah akan diisi kembali dari cadangan glikogen yang ada di dalam hati. Kalau enersi yang diperlukan lebih banyak lagi, timbunan lemak dari jaringan lemak mulai dipergunakan. Dalam jaringan lemak diubah ke dalam zat antara ng dialirkan ke hati.(2,3)

Perubahan karbohidrat di dalam tubuh

Disini zat antara itu diubah menjadi glikogen, mengisi kembali cadangan glikogen yang telah dipergunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Peristiwa oksidasi glukosa di dalam jaringan-jaringan terjadi secara bertahap dan pada tahap-tahap itulah enersi dilepaskan sedikit demi sedikit, untuk dapat digunakan selanjutnya. Melalui suatu deretan proses-proses kimiawi, glukosa dan glikogen diubah menjadi asam pyruvat. Asam pyruvat ini merupakan zat antara yang sangat penting dalam metabolisme karbohidrat. Asam pyruvat dapat segera diolah lebih lanjut dalam suatu proses pada "lingkaran Krebs". Dalam proses siklis ini dihasilkan CO2 dan H2O dan terlepas enersi dalam bentuk persenyawaan yang mengandung tenaga kimia yang besar yaitu ATP (Adenosin Triphosphate). ATP ini mudah sekali melepaskan enersinya samba berubah menjadi ADP (Adenosin Diphos phate). Sebagian dari asam piruvat dapat diubah menjadi "asam laktat". Asam laktat ini dapat keluar dari sel-sel jaringan dan memasuki aliran darah menuju ke hepar. Di dalam hepar asam laktat diubah kembali menjadi asam pyruvat dan selanjutnya menjadi glikogen, dengan demikian akan menghasilkan enersi. Hal ini hanya terdapat di dalam hepar, tidak dapat berlangsung di dalam otot, meskipun di dalam otot terdapat juga glikogen. Sumber glikogen hanya berasal dari glukosa dalam darah.

Metabolisme Utama

a.Glikolisis Embden MeyerhoffProses glikolisis ialah proses awal dari metabolisme gugus gula hasil pemecahan karbohidrat di dalam sel. Proses glikolisis ialah suatu proses yang bertujuan untuk menghasilkan piruvat dalam keadaan aerob ataupun laktat dalam keadaan anaerob sehingga dapat terbentuk energi. Glikolisis terjadi di dalam sitoplasma sel/sitosol. Pada keadaan aerob, 1 molekul glukosa yang melalui proses glikolisis dapat menghasilkan 8 ATP sedangkan dalam keadaan anaerob jumlah ATP yang dihasilkan lebih sedikit yaitu 2 ATP.Di eritrosit, proses glikolisis selalu terjadi dalam keadaan anaerob karena ketiadaan mitokondria. Hal ini menyebabkan hasil akhirnya selalu berupa laktat.Proses glikolisis terjadi melalui tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan tersebut adalah:1.Glukosaglukosa 6-P.Enzim yang berperan ialah glukokinase di hepar dan heksokinase di jaringan ekstrahepatik. Proses perubahan ini memerlukan donor phospat yang didapat melalui pelepasan gugus phospat dari sebuah molekul ATP menjadi ADP. Selain itu diperlukan ion magnesium. Reaksi ini tidak dapat terjadi dalam arah yang berlawanan.Glukosa 6-P merupakan molekul yang penting bukan hanya dalam glikolisis EM, melainkan juga proses lain seperti HMP shunt dan glikogenolisis.2.Glukosa 6-PFruktosa 6-PEnzim yang berperan adalah isomerase.3.Fruktosa 6-PFruktosa 1,6 bifosfatEnzim yang berperan ialah fosfofruktokinase. Enzim ini bekerja bantuan ion magnesium dan ambilan satu gugus phospat dari ATP. Enzim ini merupakan enzim kunci yang mengatur kecepatan proses glikolisis.4.Fruktosa 1,6 bifosfatgliseraldehid 3-P + DHAP (bantuan enzim aldolase)DHAPgliseraldehid 3-P (isomerase). Sehingga pada proses ini dihasilkan 2 molekul gliseraldehid 3-P.5.Gliseraldehid 3-P1,3 bifosfogliserat (gliseraldehid 3-P Dehidrogenase)Proses ini memerlukan koenzim NAD+yang akan bereaksi dengan phospat inorganik menjadi NADH dan melepas ion hidrogen. Proses ini akan menghasilkan 3 ATP melalui rantai pernapasan. Proses ini dapat dihambat oleh iodoasetat.6.1,3 bifosfogliserat3 fosfogliserat (fosfogliserat kinase)Dengan bantuan ion magnesium, proses ini akan menghasilkan 1 ATP pada tingkat substrat.7.3 fosfogliserat2 fosfogliserat(mutase)8.2 fosfogliseratPhospo enol piruvat (enolase)Memerlukan ion magnesium dan akan dihambat oleh flourida.9.Phospo enol piruvat(enol) piruvat (piruvat kinase)Proses ini memerlukan ion magnesium dan ADP. Gugus phospat dari phospo enol piruvat akan diambil untuk bergabung dengan ADP membentuk 1 molekul ATP.10.(enol) piruvat(keto) piruvatProses ini berlangsung secara spontan.Proses diatas dalam keadaan normal akan menghasilkan 10 ATP.Langkah kelima menghasilkan 3 ATP, namun karena ada 2 molekul gliseraldehid 3-P maka energi yang dihasilkan menjadi 6 ATP. Proses yang berlangsung dibawahnya juga terjadi dalam 2 molekul, sehingga ATP yang terbentuk pada langkah 6 sebanyak 2 ATP dan langkah 9 sebanyak 2 ATP. Totalnya ialah 10 ATP. Sedangkan energi yang digunakan dalam proses ini ialah 2 ATP. ATP ini digunakan pada langkah 1 dan 3. Sehingga total energi dalam glikolisis pada proses aerob ialah sebesar 8 ATP.Pada keadaan anaerob rantai pernafasan tidak terjadi. Yang terjadi adalah pembentukan laktat. Sehingga 6 ATP pada langkah kelima tidak terbentuk. Oleh karena itu jumlah ATP yang dihasilkan hanya 2 ATP.

b.Oksidasi PiruvatAsetil KoAPiruvat yang telah terbentuk sebagai hasil proses glikolisis dapat masuk ke dalam mitokondria untuk mengalami oksidasi menjadi molekul asetil koA. 1 molekul glukosa akan menghasilkan 2 molekul piruvat yang memiliki 3 atom karbon. Piruvat akan diubah menjadi asetil koA yang memiliki 2 atom karbon. Dalam eritrosit, setelah mengalami glikolisis maka piruvat akan diubah menjadi laktat.Piruvat dehidrogenase ialah enzim yang berperan dalam proses ini. Konsentrasi dari piruvat dehidrogenase meningkat pada saat makan dan saat piruvat banyak terbentuk. Sebaliknya kondisi kelaparan serta konsentrasi asetil koA yang meningkat akan menghambat kerja dari piruvat dehidrogenase.Selain itu kinase spesifik juga berperan dalam proses oksidasi piruvat. Fosforilasi kinase dapat menghambat aktivitas enzim ini, sedangkan defosforilasi kinase dapat mempercepat kerja enzim ini. Enzim ini memerlukan koenzim NAD+yang melalui rantai pernapasan akan berubah menjadi NADH dan menghasilkan 3 ATP.Proses reaksi memerlukan 5 vitamin dalam bentuk koenzim, yaitu vitamin asam lipoat, vitamin B1, B2, B5 dan vitamin asam pantotenat. Sedangkan hambatan pada enzim piruvat dehidrogenase dapat menyebabkan laktat asidosis. Kondisi ini dapat terjadi pada keracunan ion merkuri dan pada penderita diabetes melitus.Jumlah ATP yang dihasilkan pada proses ini ialah sebesar 6 ATP.

c.Siklus Asam SitratSiklus asam sitrat merupakan jalur akhir bersama metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Asetil koA sebagai substrat awal kerja enzim pada siklus asam sitrat dapat dihasilkan dari katabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Siklus ini dapat terjadi di mitokondria. Siklus ini merupakan siklus dimana terjadi penggabungan antara molekul asetil koA dengan oksaloasetat hingga terbentuk asam trikarboksilat yaitu asam sitrat. Asam sitrat akan mengalami beberapa reaksi untuk akhirnya kembali membentuk oksaloasetat.Proses yang terjadi adalah sebagai berikut:1.Asetil koA + oksaloasetat + H2Ositrat + koASH (enzim sitrat sintase)2.Sitratisositrat (enzim akonitase)Kerja enzim dapat dihambat oleh fluoroasetat. Hal ini dikarenakan fluoroasetat dapat berkondensasi dengan oksaloasetat membentuk fluorositrat yang menghambat kerja enzim akonitase.3.Isositrat + NAD+ ketoglutarat + CO2+ NADH + H+(enzim isositrat dehidrogenase)Proses ini melalui rantai pernapasan akan menghasilkan 3 ATP.4. ketoglutarat + NAD++ koASHSuksinil ko-A + CO2+ NADH + H+(enzim ketoglutarat dehidrogenase)Proses ini juga menghasilkan 3 ATP. Kerja enzim dapat dihambat oleh arsenat.5.Suksinil KoA + GDP +PiSuksinat + GTP + koASH (enzim suksinat tiokinase)Melalui tingkat substrat maka GTP dapat menyumbang 1 gugus phospat ke ADP untuk menghasilkan ATP.36.Suksinat + FADFumarat + FADH2(enzim suksinat dehidrogenase)Kerja enzim dapat dihambat malonat yang sifat inhibisinya ialah kompetitif. Jumlah ATP yang dihasilkan melalui proses ini ialah 2 ATP.7.Fumarat + H2OMalat (enzim fumarase)8.Malat + NAD+Oksaloasetat + NADH + H+(enzim malat dehidrogenase)Jumlah ATP yang dihasilkan melalui proses ini ialah sebesar 3 ATP.Regulasi terutama dari siklus asam sitrat adalah konsentrasi produk. Semakin tinggi konsentrasi produk, maka enzim untuk mensintesisnya semakin dihambat.2Hasil dari siklus asam sitrat adalah 24 ATP, yang terdiri dari:3 NADH : 9 ATP1 FADH2: 2 ATP1 GTP : 1 ATPKarena ada 2 molekul asetil koA, maka jumlah energi menjadi 12 x 2 ATP = 24 ATP.

Dari ketiga proses diatas total energi yang dihasilkan dalam oksidasi satu molekul glukosa ialah sebesar 38 ATP (glikolisis 8 ATP, oksidasi piruvat 6 ATP dan siklus asam sitrat 24 ATP)

d.HMP ShuntHMP merupakan singkatan dari hexose mono phospat = pentose phospat pathway. Proses ini merupakan jalan lain untuk oksidasi glukosa melalui dehidrogenasi dengan NADP sebagai akseptor H+. Proses ini terjadi di sitoplasma sel dan tidak menghasilkan ATP. HMP shunt aktif di hati, jaringan adiposa, sel darah merah, korteks adrenal, kelenjar tiroid, kelenjar mammae yang sedang laktasi dan kelenjar testis. Bagi sel darah merah, proses ini menyediakan glutation untuk melindungi membran sel dari proses oksidasi oleh molekul H2O2.5Proses ini bertujuan untuk menyediakan NADPH + H+. NADPH penting bagi sintesis asam lemak, kolesterol, hormon steroid, asam amino dan hormon tiroid. Selain itu proses ini akan menyediakan ribosa 5 phospat untuk sintesis nukleotida (RNA DNA).HMP Shunt merupakan proses multisiklik, karena molekul glukosa 6-P yang digunakan dapat kembali menjadi glukosa 6-P. Proses ini memerlukan 3 molekul glukosa 6 phospat.Adapun enzim yang dibutuhkan dalam proses ini ialah :Glukosa 6-P dehidrogenase yang mengubah glukosa 6-P menjadi 6-fosfoglukonat.6-fosfo glukonat dehidrogenase mengubah 6 fosfoglukonat menjadi ribulosa 5-Phospat.Epimerase mengubah ribulosa 5 phospatxilulosa 5 phospat dan ribosa 5 phospatarabinosa 5 phospat.Keto isomerase mengubah ribulosa 5 phospat menjadi ribosa 5 phospat.Transketolase dan transadolase.

e.GlikogenesisMerupakan proses pembentukan glikogen dari molekul glukosa. Fungsi dari pembentukan glikogen ialah sebagai cadangan energi terutama di hati dan otot. Proses glikogenesis umumnya meningkat sesaat setelah makan dan menurun pada saat puasa/lapar.2Glikogen merupakan polisakarida yang terdiri dari rantai lurus dan rantai bercabang. Pada rantai lurus terjadi ikatan glikosidik antara gugus gula yang satu dengan yang lainnya pada ikatan 1,4 dan ikatan glikosidik rantai bercabang pada ikatan 1,6. Glikogen ini adalah simpanan utama karbohidrat yang paling mudah diubah kembali menjadi monosakarida, tidak seperti halnya pada lemak yang relatif lebih sulit dimobilisasi.Proses glikogenesis terjadi di hati dan otot. Di hati fungsi utama glikogen ialah sebagai simpanan glukosa dan akan dipakai bila sewaktu-waktu kadar glukosa di dalam darah mengalami penurunan. Sedangkan glikogen di otot berfungsi sebagai sumber energi untuk proses glikolisis di dalam sel otot sendiri, bukan sebagai sumber glukosa untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Mengapa? Karena tidak ada enzim glukosa 6-P fosfatase yang dapat mengubah glukosa 6-P menjadi glukosa bebas di otot. Enzim ini terdapat di hati.Proses glikogenesis awalnya memerlukan molekul glikogen asal yang terbentuk dari protein. Pada asam amino tiroksin dari protein inilah akan terjadi glikosilasi. Namun glukosa bebas tidak dapat langsung ditautkan pada glikogen primer ini. Bentuk glukosa yang dapat ditautkan ialah UDP glukosa.Proses glikogenesis yang terjadi adalah sebagai berikut:1.Pembentukan UDP glukosa dari glukosa 1-P. Reaksi ini terjadi dengan bantuan enzim UDP glukosa pirofosforilase.Reaksinya ialah:Glukosa 1-P + UTPUDP Glukosa + 2Pi2.Pembentukan unit glukosil 14 dari molekul glikogen primer yang ditambahkan molekul UDP glukosa dengan bantuan enzim glikogen sintase.3.Bila jumlah molekul dalam rantai lurus telah mencapai 11 molekul glukosa, maka enzim percabangan akan memindahkan 6 molekul glukosa ke cabang lain.

f.GlikogenolisisMerupakan proses kebalikan dari glikogenesis, yaitu proses pemecahan glikogen menjadi glukosa. Dapat terjadi di hati dan otot. Di hati proses ini akan meningkatkan kadar glukosa darah meskipun dalam jumlah yang kecil. Sedangkan di otot glikogenolisis terjadi pada keadaan kerja fisik seperti berolahraga.Proses yang terjadi adalah sebagai berikut:1.Pada rantai cabang dari glikogen, enzim fosforilase yang merupakan enzim regulator akan mengkatalisis reaksi pemecahan ikatan glikosidik atau yang disebut juga dengan fosforilisis (pemecahan dengan phospat). Oleh fosforilase, molekul glukosa akan dilepas dan diikat dengan phospat pada atom karbon nomor 1. Proses pelepasan ini akan terus berlanjut sampai tinggal 4 molekul glukosa di cabang.32.Glukan transferase akan memindahkan 3 dari 4 molekul glukosa yang tersisa ke rantai lurus dan meninggalkan 1 molekul glukosa pada cabang tersebut.3.Debranching enzyme akan menghidrolisis tempat percabangan dimana tersisa 1 molekul glukosa untuk menghasilkan 1 glukosa bebas. Dengan kata lain enzim ini meniadakan percabangan.Karena hanya 1 molekul glukosa bebas yang dihasilkan (meskipun ada glukosa 1-P), maka hanya sedikit terjadi kenaikan kadar glukosa darah akibat proses ini.

g.GlukoneogenesisMerupakan reaksi pembentukan karbohidrat dari senyawa non karbohidrat. Senyawa yang dimaksud adalah asam amino glukogenik, laktat, gliserol dan propionat. Tujuannya ialah menyediakan glukosa bagi tubuh bila dalam keaadan lemah dan berpuasa. Proses ini terjadi di hati dan ginjal. Proses ini melibatkan sebagian besar glikolisis EM, siklus asam sitrat dan beberapa reaksi lainnya.(2,4)

METABOLISME LIPID

Setelah mengalami pencernaan di usus, molekul lemak akan diabsorpsi. Namun molekul lemak tidak dapat diabsorpsi begitu saja. Hal ini dikarenakan sifat lemak yang hidrofobik. Sehingga harus ada molekul pembawa, yaitu khilomikron. Khilomikron akan membawa asam lemak bersama 2 monogliserida ke dalam limfe kemudian beredar dalam darah. Selain menggunakan khilomikron, bentuk transportasi lemak yang lain di dalam darah ialah VLDL, HDL, LDL, IDL, dan FFA yang terikat albumin. Jalur metabolisme lemak akan dimulai ketika asam lemak masuk ke dalam sel.(2,5)Metabolisme lemak di dalam tubuh meliputi metabolisme:

1.Asam lemak jenuhAsam lemak jenuh dapat masuk ke dalam sel untuk mengalami oksidasi. Di dalam sel, oksidasi asam lemak akan terjadi di dalam mitokondria. Namun asam lemak yang masuk ke dalam mitokondria umumnya berukuran kecil. Bila jumlah atom C pada asam lemak lebih dari 12, maka akan ada molekul pembawa yang disebut sebagai karnitin yang akan membawa asam lemak jenis ini masuk untuk mengalami oksidasi di dalam mitokondria. Di dalam mitokondria, jenis oksidasi asam lemak jenuh ini ialah oksidasi beta. Oksidasi ini merupakan oksidasi utama yang terjadi di dalam mitokondria. Senyawa awal dari proses metabolisme ini ialah asil ko-A yang merupakan bentuk aktivasi dari molekul asam lemak bebas. Pada proses oksidasi ini memerlukan koenzim NAD dan FAD yang akan menghasilkan energi melalui rantai pernapasan. Oksidasi asam lemak jenuh dapat meghasilkan asetil ko-A dan propionil ko-A (bila jumlah atom C ganjil). Asetil ko-A dapat masuk ke dalam siklus asam sitrat.Selain itu proses oksidasi asam lemak jenuh dapat berlangsung di peroksisom. Namun proses ini tidak dapat menghasilkan ATP. Asam lemak rantai panjang umumnya mengalami oksidasi di peroksisom. Pada oksidasi ini dihasilkan oktanoil-koA dan asetil ko-A. Proses oksidasi alfa asam lemak dapat berlangsung di jaringan otak. Proses ini juga tidak menghasilkan ATP dan tidak perlu pengaktifan oleh asil ko-A.Oksidasi omega berlangsund di hepar. Dimana proses oksidasi ini memerlukan NADPH dan dikatalisis oleh sitokrom P-450 serta dapat menghasilkan asam dikarboksilat.

2.Asam lemak tidak jenuhPada reaksi ini jumlah ATP yang dihasilkan lebih sedikit dibanding asam lemak jenuh. Hal ini dikarenakan akan dipakai 2 ATP pada reaksi oksidasi beta yang merupakan bagian dari reaksi yang menghasilkan FADH2. Produk oksidasinya sama dengan oksidasi asam lemak jenuh, akan tetapi jumlah ATP berbeda.

Asam lemak juga dapat disintesis dengan menggunakan jalur sintesis de novo maupun pemanjangan gugus asam lemak. Jalus sintesis de novo merupakan jalur ekstramitokondria yang mengubah asetil ko-A menjadi asam palmitat. Jalur ini akan berlangsung bila ada kelebihan kalori makanan. Sumber utama jalur ini ialah karbohidrat. Melalui proses glikolisis dan oksidasi piruvat akan dihasilkan asetil Ko-A. Awalnya asetil ko-A akan diubah ke malonil ko-A dengan bantuan asetil ko-A karboksilase. Selanjutnya malonil ko-A akan masuk ke kompleks enzim untuk menghasilkan asam palmitat. Kompleks enzim ini terdiri dari 7 enzim yang akan menambah 2 atom C pada setiap kerja enzimnya.

3.EikosanoatMerupakan senyawa yang berasal dari asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh disini bersifat essensial, yaitu asam linoleat (6), asam alfa linolenat (3) dan asam arakhidonat (9). Sintesis eikisanoat melalui jalan metabolisme siklooksigenasi dan lipokigenase. Akan menghasilkan leukotrien, prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan.

4.TriasilgliserolSintesis triasilgliserol terjadi di hati, jaringan adiposa dan mukosa usus. Proses ini terutama terjadi di mikrosom.Proses di mukosa usus terjadi melalui reaksi berikut:2-monoasilgliserol + 2 asil ko-Atriasilgliserol + 2 koATriasilgliserol diangkut dalam khilomikron ke limfe untuk masuk ke dalam darah.

Proses di hati terjadi melalui reaksi berikut:Gliserol 3-P + 3 asil-koAtriasilgliserol + 3 koA + PiGliserol 3-P bisa didapat melalui gliserol maupun glukosa melalui proses glikolisis. Namun gliserol disini tidak dapat dipakai karena keatifan glikokinase yang rendah.Proses di jaringan adiposa melalui :Gliserol 3-P + 3 asil-koAtriasilgliserol + 3 koA + PiTidak seperti di hati dan mukosa usus, triasilgliserol yang terbentuk disini akan disimpan di jaringan adiposa.Sedangkan proses katabolisme triasilgliserol terutama terjadi di jaringan adiposa dengan jalan memotong asam lemak satu per satu hingga tersisa gliserol. Enzim yang berperan yaitu triasil gliserol lipase, diasil gliserol lipase dan monoasil gliserol lipase. Sedangkan triasilgliserol yang terdapat di dalam VLDL dan khilomikron dihidrolisis oleh lipoprotein lipase yang terdapat pada dinding pembuluh darah.

5.Benda ketonProses ketogenesis terjadi di mitokondria dan hati. Proses ini memakai asetil-KoA sebagai bahan baku. Pada proses ini dibutuhkan enzim tiolase, HMG-koA sintase, HMG-koA liase dan beta 3-OH butirat .Jenis bedan keton yang dihasilkan ialah aseton, asam asetoasetat dan asam beta 3-OH butirat. Kedua asam ini bisa saling interkonversi.Benda keton yang terbentuk bisa dibawa darah ke jaringan ekstrahepatik untuk diaktifkan menjadi asetil ko-A. Sementara aseton akan keluar melalui udara pernapasan.Ketogenesis meningkat pada peningkatan asam lemak bebas dalam darah yang bisa terjadi pada keadaan kelaparan, DM tidak terkontrol, diet tinggi lemak dan hormon yang meningkatkan lipolisis. Akibat peningkatan ketogenesis dapat menyebabkan ketosis dan asidosis metabolik.

6.LipoproteinLemak dalam darah ditranspor dalam bentuk lipoprotein. Lipoprotein didalam darah dapat dipisahkan dengan cara ultrasentrifugasi dan elektroforesa. Bila dipisahkan lipoprotein akan tersusun dari yang memiliki berat molekul terkecil (lapisan atas) hingga berat molekul terbesar (lapisan bawah). Dengan cara ultrasentrifugasi didapat susunan dari atas ke bawah ialah khilomikron, VLDL, LDL dan HDL.Khilomikron disintesis dalam sel usus dengan menggunakan protein apo-B48 dalam ribosom dan retikulum endoplasma kasar serta sintesis lipid di retikulum endoplasma halus. Setelah itu terjadi penggabungan antara komponen lipid dan protein di retikulum endoplasma halus. Kemudian terjadi sintesis apo-AI dan apo-AII membentuk khilomikron yang belum sempurna. Tambahan apo-C dan apo-E akan menyempurnakan khilomikron. Pada badan golgi dapat terjadi penambahan karbohidrat pada lipoprotein ini.VLDL disintesis bagian proteinnya menggunakan apo-B100 di ribosom dan retikulum endoplasma kasar sedangkan lipid disintesis di retikulum endoplasma halus. Dalam retikulum endoplasma halus juga akan bergabung membentuk VLDL nascent seperti khilomikron. Kemudian akan mendapat penambahan apo-E dan apo-C serta karbohidrat.HDL disintesis dengan menggunakan apo A1. HDL awalnya berbentuk diskoid hingga menjadi sferis yang merupakan HDL sempurna. Dalam HDL terdapat banyak fosfolipid.

7.KolesterolKolesterol adalah lipid amfipatik yang merupakan komponen struktural esensial pada membrandan lapisan luar lipoprotein plasma. Senyawa ini disintesis di banyak jaringan dari asetil-koA dan merupakan prekursor semua steroid lain di dalam tubuh.Pembentukan kolesterolPembentukan kolesterol dari lanosterol berlangsung di retikulum endoplasma dan melibatkan pertukaran-pertukaran di inti steroid dan rantai samping membentukdesmosterol, dan akhirnya membentukkolesterol.Ekskresi kolesterolKolesterol diekskresikan dari tubuh di dalam empedu sebagai kolesterol atau asam (garam) empedu.Asam empedu primerdisintesis di hati dari kolesterol.7alfa-hidroksilasiadalah tahap regulatorik pertama dan terpenting dalam biosintesis asam empedu dikatalisis olehkolesterol7alfa-hidroksilase(merupakan monooksigenase dan perlu NADPH dan sit450). Tahap-tahap selanjutnya juga dikatalisis oleh enzim-enzim monooksigenase menghasilkan asam empedu primer. Sebagian asam empedu primer di usus mengalami perubahan lebih lanjut akibat aktivitas bakteri usus yang mencakup dekonjugasi dan7alfa-dehidroksilasiyang menghasilkanasam empedu sekunder,asam deoksikolatdanasam litokolat. Asam empedu primer dan sekunder diserap di ileum dan 98-99% dikembalikan ke hati melalui sirkulasi porta (sirkulasi enterohepatik). Sebagian kecil asam empedu yang lolos dari absorbsi dikeluarkan melalui tinja.

PEMERIKSAAN ANTROPOMETRIKPengertian istilah nutritional anthropometry mula-mula muncul dalam Body measurements and Human Nutrition yang ditulis oleh Brozek pada tahun 1966 yang telah didefinisikan oleh Jeliffe (1966) sebagai: pengukuran pada variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan derajat nutrisi yang berbeda. Pengukuran antopometri ada 2 tipe yaitu pertumbuhan, dan ukuran komposisi tubuh yang dibagi menjadi pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak. Antopometri berasal dari kata antropos (tubuh) dan metros (ukuran). Antopometri berarti ukuran tubuh. Antopometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antopometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai kesetidakseimbangan antara asupan protein dan energi. Gangguan ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh.6

1) Indeks Massa Tubuh (IMT)Indeks massa tubuh adalah ukuran berat terhadap tinggi badan yang umum digunakan untuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori underweight (kekurangan berat badan), Overweight (kelebihan berat badan), dan obesitas (kegemukan). Rumus atau cara menghitung IMT yaitu dengan membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan dalam meter (kg/m2)IMT = berat (kg) / tinggi (m2)Nilai IMT yang didapat tidak tergantung pada umur dan jenis kelamin. Keterbatasan IMT adalah tidak dapat digunakan bagi: a. Anak-anak dalam masa pertumbuhan.b. Wanita hamilc. Orang yang sangat berotot, contohnya atlet.IMT dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena resiko penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya.

RLPP (rasio lingkar pinggang dan pinggul) Meskipun cukup cukup efektif untuk mengukur kadar obesitas, sayangnya IMT tidak mencerminkan distribusi timbunan lemak di dalam tubuh. Untuk menilai timbunan lemak perut dapat digunakan cara lain, yaitu dengan mengukur rasio lingkar pinggang dan pinggul (RLPP) atau mengukur lingkar pinggang (LP). Cara ini cukup praktis dan mudah, bisa dilakukan dengan menggunakan pita meteran (seperti yang digunakan oleh penjahit). Meteran itu digunakan untuk mengetahui banyaknya lemak tubuh bagian-bagian tubuh tertentu

Laki lakiPerempuanL. pinggang

>94 cm 102 cm>88 cmTingkat II

Baik LPe / perut maupun lingkar panggul ,erupakan cara sederhana untuk membedakan beberapa tipe obesitas sesuai distribusi lemak,diantaranya :

a. Obesitas Tipe Buah Apel (android) Pada pria obesitas umumnya menyimpan lemak di bawah kulit dinding perut dan di rongga perut sehingga gemuk diperut dan mempunyai bentuk tubuh seperti buah apel (apple type). Karena lemak banyak berkumpul dirongga perut, obesitas tipe buah apel disebut juga obesitas sentral, karena banyak terdapat pada laki-laki disebut juga sebagai obesitas tipe android. Resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe Gynoid, karena sel-sel lemak di sekitar perut lebih siap melepaskan lemaknya ke dalam pembuluh darah dibandingkan dengan sel-sel lemak di tempat lain. Lemak yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri (hipertensi), diabetes, penyakit gallbladder, stroke, dan jenis kanker tertentu (payudara dan endometrium).b. Obesitas Tipe Buah Pear (gynoid)Kelebihan lemak pada wanita disimpan dibawah kulit bagian daerah pinggul dan paha, sehingga tubuh berbentuk seperti buah pear (pear type). Karena lemak berkumpul dipinggir tubuh yaitu dipinggul dan paha, obesitas tipe buah pear disebut juga sebagai obesitas perifer dan karena banyak terdapat pada wanita disebut juga sebagai obesitas tipe perempuan atau obesitas tipe gynoid. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil, kecuali resiko terhadap penyakit arthritis dan varises vena (varicose veins).

c. Bentuk Kotak Buah (ovid)Ciri dari tipe ini adalah besar di seluruh bagian badan. Tipe Ovid umumnya terdapat pada orang-orang yang gemuk secara genetic.

Tebal lemak sub kutan (skin folder caliper )Tebal lemak subkutan lipatan kulit dengan menggunakan Skin Fold Caliper pada beberapa tempat, antara lain: triceps: diukur lipatan kulit yang menggantung bebas anatara bahu dan siku. Dinyatakan obesitas bila tebal lemak subkutan > 20 mm pada pria dan > 30 mm pada wanita. Biceps, skapula, supra iliaka dan subkostal. Bila melebihi standar yang ada, dapat dinyatakan obesitas. LLA ( lingkar lengan atas )Lengan mengandung lemak bawah kulit dan otot,jika LLA menurun maka menunjukan penurunan lemak/otot .pengukaran mudah dan tak banyak mengeluarkan waktu dan alat.PERSENTILKATEGORI

5 thKurus

> 5 th - 15 thDi bawah rata- rata

>15 th - 75 thRata- rata

>75th - 85 thDi atas rata rata

>85 thTerlalu banyak lemak

Faktor Faktor yang mempengaruhi: Pola makan (Menu )Pola makan yang tidak teratur tidak lengkapnya komposisi makanan justru dapsat meyebabkan ketidakseimbanngan dalam tubuh.biasanya orang yang mengalami kelebihan berat badan, cendrung mengurangi porsi makan yang justru akan membuat lemas dan menimbulkan efek buruk bagi tubuh.hal yang benar ialah mengatur pola makan dan mengatur porsi makan tanpa mengurangi zat makanan yang di butuhkan tubuh.Adapun porsi standart bagi orang dewasa sebagai berikut :1. standart porsi makanan pokok adalah 100 gr beras atau yang berbentuk nasi sebanyak 1 gelas2. standar porsi lauk pauk adalah 50 gr daging (mentah ) atau ikan.dapat pula di ambil 50 gr tempe ( 2 potong ) atau 100 gr tahu3. standar porsi sayur ialah satu mangkok sayur dengan isi sayur daun hijau dan isi lainnysa bewarna warni4. standar porsi buah terdiri atas 100 gr ( satu potong ) papaya,atau 75 gr (satu buah pisang).dapt pula di ambil buah lainya yang beratnya kira-kira sama dengan buah di atas.Dan untuk frekuensi normal makan untuk sehari 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan.untuk komposisi gizi nya yang normal karbohidrat 65-70% total kalori/hari, lemak 20-35% total kalori/hari dan protein 10-15% total kaloori / hari. Jika semuanya lewat dari batas normal maka tidak menutup kemungkinan terjadinya obesitas. Pengaruh hormonal H. insulin dan H. glucagon

Hormone ini di sekresi oleh pancreas dan mempunyai fungsi yang erat kaitanya dengan obesitas. Insulin mempunyai fungsi dimana menurunkan kadar glukosa yang berlebih,dengan mengubah glukosa menjadi glikogen yang kemudian akan di timbun di hati dan otot. Jika kadar insulin dalam tubuh sangat banyak atau hipersekresi insulin maka berdampak pada penimbunan belebihan pada otot yang tentunya akan menyebabkan kelebihan berat badan atau sampai tingkat obesitas.(3,4)

Sebaliknya hormone glokagon walaupun fungsinya berlawanan dengan insulin tetapi dengan menurunya sekresi glucagon maka proses glikogenolis akan terhambat,glikogen tidak di pecah dan tetap terimbun sehingga timbul penyakit simpanan glikogen satu di antaranya obesitas.

KESIMPULANRemaja perempun 17 tahun memiliki badan gemuk disertai kolesterol dan gula darah tinggi diakibatkan karena pola makan yang tidak seimbang lebih banyak mengkonsumsi makanan yang tinggi karbonhidrat dan lemak serta pengaruh hormonal (Insulin & Glucagon) .Dan umumnya dapat dilakukan dengan pemeriksaan antropometrik (IMT) untuk menetukan seberapa besar seseorang dapat terkena resiko penyakit yang disebabkan karena berat badannya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sediaoetama AD. Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta: Dian rakyat: 2008.h.31-952. Murray RK, Granner DK, Mayes PA. Biokimia harper edisi 27. Jakarta: EGC 20093. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke system.Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2001.h.609-86.4. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-20. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.h.276-88.5. Harjasasmita. Ikhtisat biokimia dasar B. Jakarta: FKUI 2003.6. Johana SPR. Metabolik endokrin. Jakarta: UKRIDA