Koreksi Crossbite Dental Satu Gigi Anterior Menggunakan Fixed Z-spring

download Koreksi Crossbite Dental Satu Gigi Anterior Menggunakan Fixed Z-spring

of 3

description

Journal Translate

Transcript of Koreksi Crossbite Dental Satu Gigi Anterior Menggunakan Fixed Z-spring

Koreksi Crossbite Dental Satu Gigi Anterior menggunakan Z-Spring cekat: Serangkaian Tiga Kasus AbstrakCrossbite dental gigi anterior merupakan masalah ortodontik yang paling sering kita lihat pada anak yang dalam masa pertumbuhan. Piranti lepasan dengan Z spring merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk mengoreksi crossbite ini. Tapi, sebagian besar anak tidak suka menggunakan piranti lepasan sehingga kepatuhan menjadi masalah. Jadi kami memutuskan untuk menggunakan Z-spring cekat untuk memperoleh kerja sama dan penerimaan pasien. Ditampilkan dalam artikel ini serangkaian kasus yang terdiri dari 3 laporan kasus dimana crossbite anterior berhasil dikoreksi dengan piranti cekat.PendahuluanCrossbite dental gigi anterior digambarkan sebagai satu atau lebih gigi atas erupsi lebih ke lingual dari hubungannya dengan gigi bawah dimana keduanya dapat oklusi saat mandibula dalam keadaan oklusi sentrik. Jika tidak segera dikoreksi, dapat menyebabkan abrasi enamel abnormal insisivus bawah, kerusakan/gangguan pada insisivus mandibula yang menyebabkan penipisan plat alveolar labial dengan resesi gingiva, mobilitas, fraktur gigi, patosis periodontal dan gangguan TMJ. Sebagai dokter gigi, tujuan utama harus untuk mencapai koreksi yang cepat dan stabil dari maloklusi ini.Intersepsi crossbite dental gigi anterior lebih mudah dilakukan pada tahap awal perkembangan oklusi.Bermacam-macam perawatan untuk mengoreksi maloklusi ini telah dianjurkan. Ini meliputi terapi tongue blade, crown stainless steel terbalik, retainer lepasan Hawley dengan Z-spring anterior dan slope resin komposit, piranti Bruckl dan Clear Aligner. Piranti cekat seperti piranti 2x4 dapat pula digunakan.Z spring atau spring cantilever ganda sering disarankan untuk koreksi crossbite dental gigi anterior. Karena itu dibuat dengan retainer Hawley, sebagian besar anak menghilangkannya atau tidak kooperatif untuk menggunakannya. Pada serangkaian kasus ini, kami menunjukkan tiga kasus crossbite dental gigi anterior yang dikoreksi menggunakan piranti Z-spring. Literatur yang ada saat ini kurang mengenai data penggunaan piranti ini. Ini merupakan modifikasi Z-spring konvensional dengan piranti Hawley. Di sini, spring dipaterikan pada kawat yang inturn dipaterikan pada band yang ada pada molar, yang memberikan stabilitas piranti.Laporan KasusKasus 1 (Gambar 1 dan 2)Pasien perempuan berusia 10 tahun datang dengan keluhan utama satu gigi depan atas berada dalam posisi abnormal dibandingkan gigi lainnya. Pasien tidak memiliki riwayat medis dan gigi yang signifikan. Pemeriksaan ekstra oral menunjukkan profil bibir kompeten. Pemeriksaan intra oral menunjukkan relasi molar klas I Angle pada kedua sisi dan insisivus lateral permanen kanan atas memiliki ruang yang kurang untuk koreksi crossbite. Pasien menolak untuk menggunakan piranti lepasan Z-spring dengan retainer Hawley. Jadi, koreksi crossbite dilakukan menggunakan Z-spring cekat.Rincian Z-spring cekat yaitu sebagai berikut:Kawat ukuran 19 berbentu U dipateri di sisi palatal band pada molar atas yang meluas ke anterior sampai daerah rugae. Gigi crossbite pada model dipotong sampai pada titik contak spring. Z-spring dibuat dari kawat ukuran 23. Saat pembuatan lengan aktif Z-spring tetap pada permukaan bukal gigi yang dipotong ini, sehingga saat dipasangkan pada mulut pasien, spring tertekan dan aktivasi dapat berlangsung. Spring ini dipateri pada lengkung palatal dan distabilkan menggunakan akrilik button yang mirip dengan Nance button. Komposit button dibuat pada tepi insisal gigi dan berperan sebagai stabilisator spring. Gigitan dibuka dengan menempatkan bite block pada molar posterior menggunakan GIC modifikasi resin (GC Corporation) sehingga memperoleh jarak insisal 2 mm. Piranti disemen pada molar permanen atas menggunakan semen Zinc polikarboksilat (Poly F, Dentsply).Aktivasi dilakukan pada kedua heliks/coil secara bersamaan dengan membuka heliks 2 mm dua kali setiap kunjungan. Pasien difollow-up selama 4 minggu yang menunjukkan koreksi crossbite telah tercapai. Tidak terdapat retensi karena overjet dan overbite yang adekuat telah dicapai.Kasus 2 (gambar 3)Pasien perempuan berusia Sembilan tahun datang dengan keluhan utama gigi berjejal ringan. Pada pemeriksaan pasien memiliki insisivus lateral permanen atas yang erupsi ke lingual dengan insisivus sentral miring dan spacing midline. Pasien tidak memiliki riwayat medis atau gigi yang signifikan. Pada pemeriksaan ekstraoral, tampak profil normal dengan bibir kompeten. Pemeriksaan intraoral menunjukkan relasi molar klas I Angle. Selanjutnya analisis ruang menunjukkan tersedianya ruang yang adekuat untuk gigi permanen. Karena itu, rencana perawatan saat ini yaitu mengoreksi crossbite dan menjaga ruang yang ada.Spring cantilever ganda cekat digunakan untuk mengoreksi crossbite. Akrivasi Z-spring dilakukan tiga kali dan dalam 6 minggu diperoleh koreksi crossbite. Kemudian, Z-spring dilepaskan dan piranti dipasang yaitu space maintainer palatal Nance untuk mencegah kehilangan ruang lebih lanjut akibat perpindahan lambat ke mesial molar 1 atas.Kasus 3 (Gambar 4)Kasus ketiga yaitu pasien perempuan berusia 9 tahun datang dengan keluhan utama insisivus lateral kanan atas terputar. Pasien tidak memiliki riwayat medis dan gigi yang signifikan. Pada pemeriksaan ekstraoral, tampak profil normal dengan bibir kompeten. Pemeriksaan intraoral menunjukkan relasi molar klas I Angle pada kedua sisi. Sebagai tambahan, tepi mesial insisivus lateral yang terputar mengalami crossbite. Spring cantilever ganda cekat yang mirip dengan Kasus 1 digunakan untuk mengoreksi crossbite. Aktivasi Z-spring dilakukan dua kali dan dalam 5 minggu koreksi crossbite tercapai.DiskusiFaktor penting untuk mempertimbangkan perawatan ortodontik yaitu penggunaan piranti lepasan atau cekat. Perawatan yang melibatkan piranti lepasan akan memastikan pemeliharaan kebersihan mulut yang baik. Ini mengurangi waktu di kursi dental saat perawatan karena dibuat di lab. Namun, kemungkinan kerusakan, hilangnya piranti dan kebutuhan kerjasama yang baik dari pasien serta pengawasan orang tua merupakan beberapa kekurangannya.Hubungan dengan terapi cekat, ini memiliki keuntungan lebih dari jenis lepasan yang meliputi ukuran yang lebih kecil, waktu di kursi dental lebih sedikit, pergerakan gigi bodily, kontrol lebih baik, dan waktu perawatan yang lebih sedikit. Namun, meningkatkan waktu di kursi dental dan membutuhkan latihan yang khusus.Pada kasus ini, digunakan spring cantilever ganda cekat. Keuntungan piranti ini yaitu memiliki mekanika spring lepasan dan keuntungan piranti cekat. Peningkatan stabilitas dan kekakuan sistem penjangkaran cekat meningkatkan dengan drastis tekanan pada pusat rotasi insisivus. Pendekatan cekat menghasilkan sedikit tipping gigi dengan memberikan pergerakan bodily dan menyediakan tekanan terus-menerus.Komposit button pada tepi insisal membantu stabilisasi spring dan mencegahnya keluar dari tepi insisal.KesimpulanMetode yang ditampilkan untuk mengoreksi crossbite memberikan metode baru yang menyeimbangkan keuntungan perawatan lepasan dan cekat dan penggunaan lebih lanjut dapat disarankan untuk koreksi crossbite dental gigi anterior.Gambar 1: Desain Z-spring cekatGambar 2: A. Kasus yang menunjukkan crossbite insisivus lateral kanan atasB. Z-spring cekat yang sudah dipasangC. Setelah perawatanGambar 3:A. Kasus yang menunjukkan crossbite insisivus lateral kanan atasB. Z-spring cekat yang sudah dipasangC. Setelah perawatanGambar 4: A. Kasus yang menunjukkan crossbite insisivus lateral kanan atasB. Z-spring cekat yang sudah dipasangC. Setelah perawatan