KOORDINASI
-
Upload
gilang-azhari -
Category
Documents
-
view
241 -
download
0
Transcript of KOORDINASI
5/13/2018 KOORDINASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koordinasi-55a754933434f 1/6
KOORDINASI
PENGERTIAN KOORDINASI
Koordinasi didefinisikan sebagai proses pengintegrasian ( penyatuan ) tujuan dan kegiatan
perusahaan pada satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
secara efisien.
Di dalam suatu organisasi kegiatan-kegiatan di bagi-bagi dan di departementasikan, namun manajer
perlu mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif.
Kemampuan manajer untuk mengkoordinasikan secara efektif sebagian besar tergantung dari
bawahan/anggota organisasi untuk menyadari dan mewujudkan komitmennya terhadap organisasi.
Menurut WESTRA: koordinasi dalam bahasa inggris ³coordination´, berasal dari bahasa latin
yaitu: ³CUM´ dan ordinare yang berarti ³penyusunan atau penempatan sesuatu dalam
keharusannya´.
Koordinasi adalah proses pengintergrasian tujuan-tujuan dan kegiatan dari satuan yang terpisah
(unit-unit) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Sementara para ahli berkesimpulan bahwa sebenarnya ´ coordinating´ itu sinonim dengan
³managing´ dengan demikian maka seorang manajer juga disebut dengan seorang koordinator
Koordinasi adalah usaha mengharmoniskan atau menserasikan seluruh kegiatan sehingga dapat
mencapai tujuan yang diharapkan
Jadi pengkoordinasian merupakan upaya untuk menserasikan kesatuan-kesatuan , pekerjaan-
pekerjaan dan orang-orang agar dapat berkerja secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya
tujuan tanpa terjadinya kekacauan (chaos) penyimpangan , percekcokkan dan kekosongan kerja
(Uaccum) , jadi koordinasi dapat dimaknai sebagai proses penyatu paduan sasaran dan kegiatan-
kegiatan dari unit-unit lembaga untuk mencapai tujuan lembaga secara efektif dan efisien
5/13/2018 KOORDINASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koordinasi-55a754933434f 2/6
I. KEBUTUHAN AKAN MASALAH ± MASALAH PENCAPAIAN KOORDINASI YANG
EFEKTIF
Paul R.Lawrence dan Jay W.Lorch telah mengemukakan empat tipe perbedaan dalam sikap dan
cara kerja di antara bermacam-macam individu dan departemen dalam organisasi yang mempersulittugas pengkoordinasian bagian-bagian organisasi secara efektif, yaitu :
a. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu. Setiap departemen memiliki pandangan
yang berbeda dalam memcapai tujuan organisasi. Contohnya, bagian penjualan menganggap
diversifikasi harus lebih diutamakan daripada kualitas produk. Bagian pemasaran
menganggap desain produk yang paling esensial.
b. Perbedaan dalam orientasi waktu. Manajer produksi akan lebih memperhatikan masalah-
masalah yang harus dipecahkan segera (jangka pendek). Bagian penelitian dan pengembangan
(R&D) lebih terlibat dengan masalah-masalah jangka panjang.
c. Perbedaan dalam orientasi antar pribadi. Pada bagian penelitian dan pengembangan, setiap
orang akan berdiskusi dengan santai dalam mencari solusi terbaik. Sedangkan kegiatan
produksi memerlukan keputusan cepat dan komunikasi antara individu didalamnya sangat
tinggi agar proses produksi lancar.
d. Perbedaan dalam formalitas struktur. Setiap satuan organisasi mungkin memiliki metoda dan
standard yang berbeda untuk mengevaluasi karyawan. Departemen produksi mengawasi
kualitas dan kuantitas secara ketat, proses evaluasi dan balas jasa dilakukan secara formal.
Sementara departemen personalian mengevaluasi karyawan dan kualitas kerjanya lebih
longgar selama periode waktu tertentu (evaluasi sekali dalam setahun).
5/13/2018 KOORDINASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koordinasi-55a754933434f 3/6
II. PENDEKATAN ± PENDEKATAN UNTUK MENCAPAI KOORDINASI YANG
EFEKTIF
A. Pendekatan Potensi Koordinasi.
Pendekatan koordinasi ini meliputi sistem:
1. Sistem Informasi Vertical.
Adalah suatu sistem di mana informasi dapat di kirimkan ke atas dan kebawah jenjang
organisasi. Misalnya penanganan IDT (inpres desa tertinggal) dari menteri dalam negeri
sampai ke desa tertinggal dan sebaliknya.
2. Sistem Informasi Lateral.
Sistem ini mengabaikan rantai komando. Hubungan lateral (hubungan ke samping atau
sejajar) ini memungkinkan adanya pertukaran informasi yang di butuhkan dapat di
pertanggung jawabkan. Misalnya dalam kasus tanah perlu adanya informasi lateral atau
badan pertanahan nasional, departemen dalam negeri, departemen kehutanan, dan
departemen kehutanan.
3. Sistem Informasi Manajer Penghubung.
Manajer penghubung mempunyai wewenang formal atas semua unit yang terlibat dalam
sebuah proyek. Manajer penghubung perlu di laksanakan apabila di perkirakan
koordinasi secara efektif tidak berhasil di laksanakan.
B. Pendekatan Struktur.
Pendekatan ini di lakukan apabila perusahaan merasakan adanya iklim yang tidak sehat
pada unit-unit karena adanya penunpukan kegiatan pada satu unit. Pendekatan ini di kenal
sebagai organisasi matrik. Yaitu mencirikan adanya satuan tugas atau proyek. Satuan tugas
ini dapat di bubarkan apabila proyek telah selesai.
5/13/2018 KOORDINASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koordinasi-55a754933434f 4/6
III. MEKANISME ± MEKANISME PENGKOORDINASIAN DASAR
Berikut adalah bebrapa mekanisme-mekanisme dasar untuk pencapaian koordinasi.
a. Hirarki Manajerial. Rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenang formal,
hubungan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas dapat menumbuhkan integrasi bila
dirumuskansecara jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan yang tepat.
b. Aturan dan Prosedur. Aturan-aturan dan prosedur adalah keputusan-keputusan manajerial
yang dibuat untuk menangani kejadian-kejadian rutin, sehingga dapat juga menjadi
peralatan yang efisien untuk koordinasi.
c. Rencana dan Penetapan Tujuan. Pengembangan rencana dan tujuan dapat digunakan untuk
mengkoordinasi melalui pengarahan seluruh satuan organisasi terhadap sasaran-sasaran
yang sama. Ini diperlukan bila aturan danprosedur tidak mampu lagi memperoses seluruh
informasi yang diperlukan untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan satuan-satuan
organisasi.
5/13/2018 KOORDINASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koordinasi-55a754933434f 5/6
IV. MENINGKATAN PENDEKATAN KOORDINASI POTENSIAL
Koordinasi ini dapat di tingkatkan melalui dua cara, yaitu:
1. Sistem informasi vertikal.
Adalah peralatan melalui mana data disalurkan melewati tingkatan-tingkatan organisasi.
Komunikasi dapat terjadi di dalam atau di luar rantai perintah. Sistem informasi manajemen
telah dikembangkan dalam kegiatan-kegiatan seperti pemasaran, keuangan, produksi, dan
operasi-operasi internasional untuk meningkatkan informasi yang tersedia bagi perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan.
2. Hubungan-hubungan lateral (harizontal).
Melalui pemotongan rantai perintah, hubungan-hubungan lateral membiarkan informasi
dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat hirarki dimana informasi yang dibutuhkan ada.
Beberapa hubungan lateral, yaitu:
Kontak langsung antara individu-individu yang dapat meningkatakan efektivitas dan efisiensi
kerja.
a. Peranan penghubung, yang menangani komunikasi antar departemen sahingga mengurangi
panjangnya saluran komunikasi. b. Panitianya dan satuan tugas. Panitnya biasanya diorganisasi secara formal dengan
pertemuan yang dijadwalkan teratur. Satuan tugas dibentuk bila dibutuhkan untuk masalah-
masalah khusus.
c. Pengintegrasian peranan-peranan, yang dilakukan oleh misal manajer produk atau proyek,
perlu diciptakan bila suatu produk, jasa atau proyek khusus memerlukan tingkat koordinasi
yang tinggi dan perhatian yang terus menerus dari seseorang.
d. Peranan penghubung manajerial, yang mempunyai kekuasaan menyetujui perumusan
anggaran oleh satuan-satuan yang diintegrasikan dan implementasinya. Ini diperlukan bila
posisi pengintegrasian yang dijelaskan pada d di atas tidak secara efektif mengoordinasikan
tugas tertentu.
e. Organisasi matriks, suatu mekanisme yang sangat baik bagi penanganan dan penyelesaian
proyek-proyek yang kompleks.
5/13/2018 KOORDINASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/koordinasi-55a754933434f 6/6
V. PENGURANGAN KEBUTUHAN AKAN KOORDINASI
Bila mekanisme-mekanisme pengkoordinasian dasar tidak mencukupi, kordinasi potensialdapat
ditingkatkan dengan penggunaan metode-metode di atas. Tetapi kebutuhan akan koordinasi yang
sangat besar dapat menyebabkan kelebihan beban, bahkan memperluas mekanisme-mekanisme
pengkoordinasian. Langkah yang paling konstruktif yang dapat diambil dalam menghadapi kasus
ini adalah mengurangi kebutuhan akan koordinasi. Ada dua metode pengurangan kebutuhan
koordinasi, yaitu :
A. Penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan.
Sumber daya-sumber daya tambahan memberikan kelonggaran bagi satuan-satuan kerja.
Penambahan tenaga kerja, bahan baku atau waktu, tugas diperingan dan masalah-masalah yang
timbul berkurang.
B. Penciptaan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri.
Teknik ini mengurangi kebutuhan koordinasi dengan mengubah karakter satuan-satuan
organisasi. Kelompok tugas yang dapat berdiri sendiri diserahi suatu tanggung jawab penuh
salah satu organisasi operasi (perusahaan).