GANGGUAN KOORDINASI

14
dr Sasmoyohati SpS(K) Dept. Neurologi RSPAD GATOT SUBROTO

Transcript of GANGGUAN KOORDINASI

Page 1: GANGGUAN KOORDINASI

dr Sasmoyohati SpS(K)Dept. Neurologi

RSPAD GATOT SUBROTO

Page 2: GANGGUAN KOORDINASI

KOORDINASI yaitu penggunaan faktor motorik, sensorik dan sinergi secara normal dalam bentuk gerakan

Pusat koordinasi adalah : CEREBELLUM

Gangguan koordinasi dimaksudkan sebagai kehilangan akurasi gerakan yang bukan akibat paresis , gang tonus atau gerakan involunter

Page 3: GANGGUAN KOORDINASI

Gangguan koordinasi terjadi bila terdapat lesi pada serebelum dan atau lintasannya.

SEREBELUM Anatomi: tda 2 hemisfer serebeli yg dihubungkan

oleh vermis. letak: merupakan atap ventrikel IV atas : lob.oksipital bawah : medula oblongata

Page 4: GANGGUAN KOORDINASI

Fungsi:1. Mengkoordinasi dan memuluskan gerakan2

tubuh yg diperintah oleh bag. otak yg lain.

2. Membantu mempertahankan postur dan keseimbangan.

Cara kerja : Serebelum menerima 3 jenis informasi melalui 3 jalur dan berakhir di 3 jenis nuklei serebeli, yaitu : 1. dari korteks serebri ttg gerakan yg akan dilakukan. 2. dari gerakan yg sedang terjadi dg menerima impuls propioseptif dr otot, tendo dan sendi. 3. ttg keseimbangan.

Page 5: GANGGUAN KOORDINASI

Suatu gerakan mis. berjalan akan menunjukkan kerapian, keserasian dan ketangkasan yg menakjubkan. Koordinasi dan sinkronisasi gerakan otot ke 2 tungkai diatur secara integratif oleh susunan saraf, yi - ssn ekstrapiramidal menyiapkan kondisi tonus otot yg serasi dg gerakan otot yg akan diwujudkan. - ssn piramidalis mencetuskan impuls pola gerakan

tangkas motoneuron digalakkan utk merangsang otot2 yg akan melaksanakan gerakan yg sdh direncanakan. - sinkron dg corak gerakan volunter pertama yg bangkit, impuls propioseptif dikirim ke serebelum mewartakan posisi setiap otot yg melaksanakan gerakan kpd ssn piramidalis &ekstrapiramidalis

Page 6: GANGGUAN KOORDINASI

Ssn ekstrapiramidalis menyiapkan kondisi tonus yg sesuai, ssn piramidalis mencetuskan gerakan tangkas berikutnya. Jadi dlm gerakan tangkas serebelum melakukan tugas koordinatif shg gerakan yg timbul tdk simpang siur.

Bila tdpt gangguan pada : 1. ssn ekstrapiramidalis pembagian tonus tdk sesuai dg gerakan tangkas yg diwujudkan. Gerakan menjadi kaku, pd

pemeriksaan didapati spastisitas. 2. ssn piramidalis pengiriman impuls suatu pola gerakan tangkas tdk terjadi atau terhalang sebagian gerakan tdk dpt dilaksanakan yi lumpuh (plegi) atau lemah (paresis). 3. Serebelum gerakan yg dilaksanakan tdk sesuai kehendak (diskoordinasi).

Page 7: GANGGUAN KOORDINASI

Ke 3 ssn saraf ini berhub. satu sama lain melalui jaras2, jg hub. dg. motoneuron dibentuk oleh jaras. Jaras piramidalis & ekstrapiramidalis yg menuju ke motoneuron berjalan dlm satu kawasan yg sama lesi pd jaras piramidalis otomatis mengenai jaras ekstrapiramidalis. Serebelum dihubungkan dg korteks piramidalis & ekstra piramidalis melalui talamus. Serebelum tdk punya hub. langsung dg motoneuron lesi serebelum tdk menyebabkan kelumpuhan melainkan kesimpangsiuran gerakan krn ssn piramidalis & ekstra piramidalis tdk mendpt informasi lengkap dr posisi gerakan yg berlaku.

Page 8: GANGGUAN KOORDINASI

Beberapa gerakan diskoordinatif : ATAKSIA dpt berupa dismetri, tremor & dekomposisi gerakan tangkas.

Dismetri : salah mengukur, gerakan yg tidak berhenti tepat

pd tujuannya. Bisa hipometri atau hipermetri. Tremor : tremor bersifat kinetik atau intensional, yi tremor

lebih jelas pd wkt aktifitas.Bisa jg bersifat terminal, yi tremor lebih jelas pd wkt

gerakanberakhir.

Dekomposisi gerakan tangkas : tampak wkt dilakukan

gerakan tangkas yg kompleks, mis. tangan di-

pronasi supinasi berselingan dr pelan kmd di-

percepat utk kmd pelan lagi

Page 9: GANGGUAN KOORDINASI

tampak pronasi dan supinasi terputus setengah jalan

kehilangan komposisi disdiadokokenesis.

Pd wkt melakukan gerakan tangan dan lengan utk mengerjakan sesuatu, dismetri, tremor dan dekomposisi gerakan tangkas dpt dikenal sbg unsur ataksia lengan

(limb ataxia). Pd sikap tertentu bisa terlihat ataksia badan

(trunkal ataxia). Bisa jg terjadi pd wkt berjalan ataksia berjalan

(gait ataxia)

Page 10: GANGGUAN KOORDINASI

Disartri : gerakan diskoordinasi otot2 pita suara (artikulasi buruk), kelantangan nada &

irama hilang (monoton).

Astenia: kelemahan otot utk memelihara posisinya. (bedakan dg parese !!!). Parese, obyektif tenaga otot kurang,

subyektif jg kurang bertenaga. Astenia, obyektif tenaga bagus, subyektif kurang bertenaga.

Page 11: GANGGUAN KOORDINASI

Nistagmus : gangguan sikap bola mata.Sikap bola mata pd orang sehat mantap pd

semuaposisi.Pd mekanisme nistagmus, sist. Vestibuler ikutberperan.Nistagmus dpt timbul pd sikap bola mata lurus

atau dilirikkan kesatu jurusan nistagmus

positional.

Nistagmus ritmik : bergerak cepat kesatu arah dan lambatkearah lawan.Nistagmus penduler: ke2 bola mata bergerak kian kemari sama cepat.

Page 12: GANGGUAN KOORDINASI

Sindroma2 pada serebelum:1. Sindroma Vermis bag. depan

Vermis bag. depan merupakan daerah proyeksi jaras

spinoserebelaris yg menyalurkan impuls propioseptif

dr tungkai gejalanya gait ataxia.2. Sindroma Vermis bag. belakang

Vermis bag. belakang menerima & mengirim impuls dari & ke inti vestibularis gejalanya nistagmus .

Juga trunkal ataxia.3. Sindroma hemisfer serebeli

Gejalanya limb ataxia.Juga dijumpai astenia,disartri.

Page 13: GANGGUAN KOORDINASI

TEST KOORDINASI :

Test jari-hidungTest jari-ke jariTest tumit-lututTest dysdiadokokinesis(test agonis-antagonis) misal : buka-tutup jari, pronasi-supinasi cepat, ketok2 mejaPointing & post pointing test

Page 14: GANGGUAN KOORDINASI

GERAKAN

E.PIRAMIDALIS PIRAMIDALIS SEREBELUM

KOORDINASIIMPULS GRK TNGKSTONUS OTOT