KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA...

18
KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAAN Tugas Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen Pengampu : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) Disusun Oleh: Ika Setyawati / E-62 K15161091 MAGISTER MANAJEMEN SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017

Transcript of KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA...

Page 1: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

KONVERSI SISTEM LAMA

KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAAN

Tugas Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu :

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS)

Disusun Oleh:

Ika Setyawati / E-62

K15161091

MAGISTER MANAJEMEN

SEKOLAH BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2017

Page 2: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 1

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 2

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 2

1.2 TUJUAN ...................................................................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................................................. 4

2.1 SISTEM INFORMASI ............................................................................................................... 4

2.1.1 DEFINISI SISTEM INFORMASI ........................................................................................ 4

2.1.2 KOMPONEN SISTEM INFORMASI .................................................................................. 5

2.1.3 PERAN UTAMA DAN MANFAAT SISTEM INFORMASI ............................................. 6

2.1.3 TREN SISTEM INFORMASI ............................................................................................... 7

2.2 KONVERSI SISTEM ................................................................................................................. 8

PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 10

3.1 METODE KONVERSI SISTEM INFORMASI .................................................................... 10

3.2 KENDALA IMPLEMENTASI KONVERSI SISTEM INFORMASI ................................. 13

KESIMPULAN ......................................................................................................................................... 16

Page 3: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perubahan dalam dunia ICT (Information and Communication Technologies) atau teknologi

informasi berjalan begitu cepat. Kompetisi berlangsung sangat ketat, sehingga muncul istilah

hyper competition, siapa yang tidak mau berubah maka akan tertinggal. Sistem usang sudah

selayaknya diganti dengan yang baru, agar dapat menopang kinerja operasional

organisasi/perusahaan yang kian cepat dan semakin kompleks. Bahkan jikalau bisa diagendakan

dan dianggarkan secara rutin agar dapat mendorong terciptanya pertumbuhan yang berkelanjutan

(sustainable growth).

Penggunaan teknologi informasi memang memiliki banyak benefit bagi perusahaan, namun

hal ini tidak menutup kemungkinan dapat mengakibatkan efek sebaliknya kepada perusahaan

akibat pemilihan teknologi yang tidak tepat guna. Pengguna, dalam kasus ini berarti perusahaan

dan organisasi, dituntut bersikap bijaksana dalam memilih teknologi apa yang akan digunakan

untuk perusahaan mereka. Konversi sistem lama ke sistem baru tentunya tak terelakkan. Namun

hal ini bukan sesuatu yang mudah. Pada kenyataannya, dalam implementasi sistem informasi dari

manual ke otomatis banyak menemui kendala di berbagai perusahaan. Salah satunya adalah karena

karyawan sebagai penggunanya (end users) kurang mampu beradaptasi dalam menjalankan fungsi

sistem informasi tersebut dikarenakan mereka sudah lama menggunakan sistem manajemen

manual. Dibutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang oleh perusahaan agar hasil dari

sistem yang baru tersebut dapat sepenuhnya mendukung aktivitas dan meningkatkan produktifitas

perusahaan. Biasanya cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi hal ini adalah

melakukan pelatihan (training) kepada para karyawannya dengan cara memakai jasa pihak lain

atau vendor teknologi informasi (TI) yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Konversi sistem telah menjadi hal yang lumrah terjadi bagi organisasi atau perusahaan yang

ingin terus berkembang. Sistem lama jika sudah kalah cepat geraknya dengan lingkungan usaha

yang terjadi, maka tak ada alasan untuk menunda perubahan sistem ini. Namun konversi tersebut

tidak dapat dijalankan dengan sembarangan. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, demi

menjaga keberlangsungan operasional usaha. Bentuk-bentuk konversi sistem informasi ini harus

disesuaikan dengan karakter bisnis dan harapan di masa depan. Dengan begitu, diharapkan

Page 4: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 3

perubahan atau transisi tidak menimbulkan down system atau turbulensi kinerja operasional dan

harapan akan adanya perbaikan dan peningkatan added value organisasi dapat tercapai.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dilakukannya penulisan paper ini adalah untuk mengetahui dan memahami

metode konversi sistem informasi yang dapat dilakukan pada suatu perusahaan/organisasi.

Page 5: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SISTEM INFORMASI

2.1.1 DEFINISI SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi terdiri dari 2 unsur kata yaitu sistem dan informasi.

Menurut Satzinger (2009, p6), Sistem adalah sekumpulan komponen terpisah yang

menjalankan suatu fungsi secara bersamaan untuk mencapai suatu hasil.

Menurut James O’Brien (2010, p26) sistem adalah sekelompok komponen yang saling

berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta

menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan beberapa komponen yang

saling berhubungan dan bekerja bersamaan untuk mencapai tujuan yang sama.

Menurut O’Brien (2010, p34) informasi adalah data yang telah dikonversi ke dalam konteks

yang bermakna dan berguna bagi pengguna akhir tertentu. Sehingga dapat ditarik kesimpulan

bahwa menurut James O’Brien (2010, p4) sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur

dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang

mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Manusia

bergantung pada sistem informasi untuk melakukan komunikasi dengan peralatan fisik

(hardware), instruksi pemrosesan informasi atau prosedur (software), jaringan komunikasi

(network), dan data (data resources).

Model sistem informasi menurut James O’Brien (2010,p32) yang menunjukkan kerangka

konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas sistem informasi. Sistem informasi

bergantung pada sumber daya manusia (pemakai akhir dan pakar sistem informasi), hardware

(mesin dan media), software (program dan prosedur), data (dasar data dan pengetahuan), serta

jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan input, pemrosesan, output,

penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk

informasi.

Page 6: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 5

2.1.2 KOMPONEN SISTEM INFORMASI

Berikut komponen-komponen sistem informasi yang antara lain terdiri dari sumber daya

manusia, sumber daya hardware, sumber daya software, sumber daya data dan sumber daya

jaringan.

Gambar 1. Komponen-Komponen Sistem Informasi (James A. O’Brien, 2011)

Komponen-komponen sistem informasi terdiri dari:

1. Sumber Daya Manusia

Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi, sumber daya manusia ini

meliputi pemakai akhir dan pakar sistem informasi.

2. Sumber Daya Hardware

Konsep sumber daya pemrosesan informasi. Secara khusus, sumber daya ini meliputi tidak

hanya mesin, seperti komputer dan perlengkapan lainnya, tetapi juga semua media data, yaitu

objek berwujud tempat data dicatat, dari lembaran kertas hingga disk magnetis atau optical.

3. Sumber Daya Software

Konsep sumber daya pemrosesan informasi. Secara khusus, sumber daya ini meliputi tidak

hanya mesin, seperti komputer dan perlengkapan lainnya, tetapi juga semua media data, yaitu

objek berwujud tempat data dicatat, dari lembaran kertas hingga disk magnetis atau optical.

4. Sumber Daya Data

Sumber daya data dapat berupa angka, huruf serta karater lainnnya yang menjelaskan

transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya. Data teks berupa kalimat yang digunakan

Page 7: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 6

untuk menulis komunikasi, data gambar, seperti grafik dan angka-angka. Serta data dalam

bentuk audio video.

5. Sumber Daya Jaringan

Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti Internet, Intranet, dan ekstranet telah menjadi

hal yang mendasar bagi operasi e-business dan e-commerce yang berhasil untuk semua jenis

organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari

komputer, pemroses komunikasi danperalatan lainnya yang dihubungkan antara satu dengan

lainnya melalui media komunikasi serta dikendalikan melalui software komunikasi.

2.1.3 PERAN UTAMA DAN MANFAAT SISTEM INFORMASI

Menurut O’Brien terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu:

Gambar 2. Peran Sistem Informasi (James A. O’Brien, 2011)

a. Mendukung proses bisnis dan operasional

Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi

menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika

tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk

dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi

kritis/penting.

b. Mendukung pengambilan keputusan

Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan

menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer

mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya.

Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih

cepat, dan lebih bermakna.

Page 8: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 7

c. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif

Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan

dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.

Manfaat sistem informasi menurut O’Brien dan Marakas (2008), antara lain:

1. Mendukung fungsi dari area bisnis untuk mencapai tujuan yang mencakup bagian keuangan,

akuntansi, operasional, pemasaran, dan sumber daya manusia.

2. Untuk meningkatkan efisiensi dari proses produksi, meningkatkan efisiensi dari proses

produksi, meningkatkan produktivitas pekerja, memberikan pelayanan dan kepuasan

pelanggan.

3. Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan keputusan efektif yang diambil

oleh manajer dan profesional bisnis.

4. Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan sebagai sebuah keuntungan

strategik dalam menghadapi persaingan global.

5. Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan kehandalan jaringan bisnis

masa kini.

2.1.3 TREN SISTEM INFORMASI

Tren penggunaan sistem informasi dalam bisnis mengalami perkembangan yang pesat dan

signifikan setiap periode waktu. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh James A. O’Brien pada

gambar berikut ini:

Page 9: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 8

Gambar 3. Tren Penggunaan Sistem Informasi (James A. O’Brien, 2011)

2.2 KONVERSI SISTEM

Menurut Riyanti dalam riyanti.staff.gunadarma.ac.id menyebutkan bahwa, konversi sistem

merupakan tahapan yang digunakan untuk mengoperasikan IT dalam rangka menggantikan sistem

yang lama atau proses pengubahan dari sistem lama ke sistem baru. Menurut artikata.com,

konversi adalah perubahan dari satu sistem pengetahuan ke sistem yang lain; perubahan pemilikan

atas suatu benda, tanah, dan sebagainya; perubahan dari satu bentuk (rupa dan sebagainya) ke

bentuk (rupa dan sebagainya) yang lain.

Saat ini, implementasi sistem informasi baru bagi banyak organisasi sering melibatkan

penggantian software, database, dan sistem yang lama. Salah satu aktivitas implementasi yang

paling penting yang dibutuhkan ketika meng-install software baru disebut konversi data. Misalnya,

penginstalan paket software yang baru dapat memerlukan konversi elemen data di database yang

dipengaruhi oleh aplikasi yang baru ke dalam format data yang baru. Aktivitas konversi data

Page 10: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 9

lainnya yang biasanya dibutuhkan mencakup koreksi data yang tidak tepat, penyaringan data yang

tidak diinginkan, konsolidasi data dari beberapa database, dan pengaturan data ke dalam format

data yang baru, seperti database, datamart, dan gudang data. proses konversi data yang baik

merupakan hal yang penting karena data yang diformat atau disusun dengan tidak tepat sering

dilaporkan sebagai salah satu penyebab utama dari kegagalan dalam implementasi sistem baru

(O’Brien, 2005).

Page 11: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 10

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 METODE KONVERSI SISTEM INFORMASI

James A. O’Brien (2006) mengatakan bahwa operasi awal dari sistem bisnis yang baru,

dapat menjadi tugas yang sulit. Hal ini biasanya memerlukan proses konversi (convertion) dari

penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi yang baru atau yang lebih baik. Pada

saat menganalisis konversi sistem perlu dipertimbangkan pendekatan konversi yang paling bagus

untuk dilakukan. Teknik konversi sistem yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan

sistem yang baru yaitu :

1. Konversi Langsung (Direct Conversion/Plunge Strategy)

Konversi yang dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikan dengan

sistem yang baru. Konversi ini langsung mengimplementasikan sistem dan memutus serta

meninggalkan sama sekali sistem yang lama. Syarat dapat diimplementasikan sistem ini

adalah sistem baru merupakan bagian kecil saja dari seluruh sistem dan sistem tersebut tidak

menggantikan sistem lain. Pendekatan atau cara konversi ini akan bermanfaat apabila :

a. Sistem tersebut tidak mengganti sistem lain

b. Sistem yang lama sepenuhnya tidak bernilai

c. Sistem yang baru bersifat kecil atau sederhana atau keduanya

d. Rancangan sistem baru sangat berbeda dari sistem lama, dan perbandingan antara sistem-

sistem tersebut tidak berarti

Kelebihan dari penggunaaan konversi langsung yaitu biaya yang dikeluarkan relatif tidak

mahal. Sedangkan kelemahannya yaitu mempunyai resiko kegagalan yang tinggi. Apabila

konversi langsung akan digunakan, aktivitas-aktivitas pengujian dan pelatihan yang dibahas

sebelumnya akan mengambil peran yang sangat penting.

Page 12: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 11

Gambar 1. Metode Konversi Langsung

2. Konversi Paralel (Parallel Conversion)

Konversi Paralel adalah suatu pendekatan dimana baik sistem lama dan baru beroperasi

secara serentak untuk beberapa periode waktu. Pada konversi ini, sistem baru dan sistem

lama sama-sama dijalankan. Setelah melalui masa tertentu, jika sistem baru telah bisa

diterima untuk menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan. Cara seperti

ini merupakan pendekatan yang paling aman, tetapi membutuhkan biaya yang paling mahal,

karena pemakai harus menjalankan dua sistem sekaligus.

Ketika proses konversi suatu sistem baru melibatkan operasi paralel, maka orang-orang

pengembangan sistem harus merencanakan untuk melakukan peninjauan berkala dengan

personel operasi dan pemakai untuk mengetahui kinerja sistem tersebut. Mereka harus

menentukan tanggal atau waktu penerimaan dalam tempo yang wajar dan memutus sistem

lama. Kelebihan dari penggunaan sistem konversi separalel yaitu dapat memberikan derajat

proteksi yang tinggi kepada organisasi dari kegagalan sistem baru. Sedangkan kelemahannya

adalah besarnya biaya untuk penduplikasian fasilitas-fasilitas dan biaya personel yang

memelihara sistem rangkap tersebut.

Gambar 2. Metode Konversi Paralel

Page 13: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 12

3. Konversi Bertahap (Phased Conversion)

Konversi dilakukan secara bertahap dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama

dengan sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali

dengan yang lama. Apabila tidak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi

untuk mengganti modul-modul lama. Dengan pendekatan seperti ini, akhirnya semua sistem

lama akan tergantikan oleh sistem baru. Cara seperti ini lebih aman daripada melakukan

konversi langsung.

Dengan metode phased conversion, sistem baru diimplementasikan beberapa kali, dan secara

perlahan menggantikan sistem lama. la menghindarkan dari risiko yang ditimbulkan oleh

konversi langsung dan memberikan waktu yang banyak kepada pemakai untuk

mengasimilasi perubahan. Untuk menggunakan metode phased conversion, sistem harus

disegmentasi.

Contoh : Aktivitas pengumpulan data baru diimplementasikan, dan mekanisme interface

dengan sistem lama dikembangkan. Interface ini memungkinkan sistem lama beroperasi

dengan data input baru. Kemudian aktivitas-aktivitas akses database baru, penyimpanan, dan

pemanggilan diimplementasikan. Sekali lagi, mekanisme interface dengan sistem lama

dikembangkan. Segmen lain dari sistem baru tersebut di-instal sampai keseluruhan sistem

diimplementasikan.

Gambar 3. Metode Konversi Bertahap

4. Konversi Pilot (Pilot Conversion)

Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang

diperlakukan sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke

tempat-tempat yang lain. Ini merupakan pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah.

Dengan metode Konversi Pilot, hanya sebagian dari organisasilah yang mencoba

mengembangkan sistem baru. Kalau metode phase-in mensegmentasi sistem, sedangkan

metode pilot mensegmentasi organisasi.

Page 14: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 13

Contoh :

Salah satu kantor cabang atau pabrik, misalnya bisa berfungsi sebagai kelinci percobaan atau

tempat pengujian alfa atau beta berfungsi untuk tempat versi sistem baru yang bekerja.

Sebelum sistem baru diimplementasikan ke seluruh organisasi, sistem pilot harus

membuktikan diri di tempat pengujian tersebut. Metode konversi ini lebih sedikit berisiko

dibandingkan dengan metode langsung, dan lebih murah dibandingkan dengan metode paralel.

Segala kesalahan dapat dilokalisir dan dikoreksi sebelum implementasi lebih jauh dilakukan.

Apabila sistem baru melibatkan prosedur baru dan perubahan yang drastis dalam hal perangkat

lunaknya, metode pilot ini akan lebih cocok digunakan. Selain berfungsi sebagai tempat

pengujian (test sité), sistem pilot juga digunakan untuk melatih pemakai seluruh organisasi

dalam menghadapi lingkungan “live” (hidup atau sebenarnya) sebelum system tersebut

diimplementasikan di lokasi mereka sendiri.

Gambar 4. Metode Konversi Pilot

3.2 KENDALA IMPLEMENTASI KONVERSI SISTEM INFORMASI

Konversi sistem informasi yang lama menjadi sistem informasi baru bisa berhasil dan juga

bisa gagal. Hal tersebut dipengaruhi oleh stakeholder yang terlibat dalam pembuatan dan

implementasi sistem informasi tersebut. Misalnya dalam pembuatan sistem informasi berupa ERP.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama kegagalan proyek ERP. Dalam hampir semua

kasus, para manajer bisnis dan ahli TI dari perusahaan ini kadang sering meremehkan kerumitan

perencanaan, pengembangan, dan pelatihan yang dibutuhkan untuk bersiap-siap menghadapi

sistem ERP baru yang akan secara radikal mengubah proses bisnis dan sistem informasi mereka.

Kegagalan untuk melibatkan para karyawan yang terkena dampak dalam tahap perencanaan

dan pengembangan serta program manajemen perubahan, atau mencoba untuk melakukan terlalu

banyak hal dengan cara yang terlalu cepat pada proses konversi, adalah penyebab-penyebab umum

Page 15: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 14

dari kegagalan proyek ERP. Pelatihan yang tidak memadai dalam berbagai tugas pekerjaan baru

yang dibutuhkan oleh sistem ERP, dan kegagalan konversi data dan pengujian yang cukup atas

data, adalah penyebab lain dari kegagalan. Dalam banyak kasus, kegagalan ERP juga disebabkan

karena perusahaan atau manajemen TI terlalu mempercayai berbagai pernyataan yang diberikan

para penjual software ERP atau bantuan dari perusahaan konsultan prestisius yang dipekerjakan

untuk memimpin implementasi tersebut.

Pengalihan sistem informasi dari sistem yang lama ke sistem yang baru dapat berakibat fatal,

terjadi karena:

1. Belum siapnya sumber daya untuk mengaplikasikan sistem yang baru.

2. Sistem baru sudah terpasang, namun terdapat kesalahan prosedur dalam pelaksanaanya,

sehingga perubahan tidak dapat terjadi. Sehingga keberadaan sistem baru justru mempersulit

kinerja yang sudah ada.

3. Perencanaan dan aplikasi sistem Informasi tidak memiliki arah dan tahapan yang baik.

4. Tidak ada komunikasi yang baik di antara vendor sebagai penyedia TI dengan perusahaan

sebagai pengguna, sehingga sistem baru yang terbentuk menjadi tidak sesuai dengan

kebutuhan pengguna.

5. Perusahaan memandang perubahan teknologi merupakan hal yang harus dilakukan agar

perusahaan tidak ketinggalan zaman. Namun sebenarnya perusahaan tidak membutuhkan

teknologi tersebut.

6. Level kematangan perusahaan terhadap TI masih rendah.

7. Fenomena ini terjadi karena dengan adanya perubahan dari sistem lama ke sistem baru maka

akan terjadi keadaan dimana karyawan menghadapi masa transisi yaitu keharusan menjalani

adaptasi yang dapat berupa adaptasi teknikal (skill, kompetensi, proses kerja), kultural

(perilaku, mind set, komitmen) dan politikal (munculnya isu efisiensi karyawan/PHK,

sponsorship/dukungan top management). Dengan adanya ketiga hal ini maka terjadi saling

tuding di dalam organisasi, dimana manajemen puncak menyalahkan bawahan yang

bertanggung jawab, konsultan, vendor bahkan terkadang peranti TI itu sendiri.

Langkah-langkah preventif yang dilakukan agar kesalahan alih sistem informasi dapat dihindari:

1. Lihat kembali dan koreksi visi yang ingin di bangun, pelajari implementasi apa yang belum

maksimal dan latih sumber daya manusia agar mampu mengoptimalkan peranti yang sudah

Page 16: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 15

dibeli. Hal ini hanya akan mungkin untuk dilaksanakan apabila pimpinan perusahaan

mengetahui tentang TI/sedikit tentang TI, sehingga dia paham apa yang ingin dicapai

perusahaannya dengan mengaplikasikan TI ini.

2. Harus menciptakan sinergisme diantara subsistem-subsistem yang mendukung pengoperasian

sistem sehingga akan terjadi kerjasama secara terintegrasi diantara subsistem-subsistem ini.

Asumsi hanya akan tercapai apabila para perancang sistem ini mengetahui masalah-masalah

informasi apa yang ada di perusahaan dan yang harus segera di selesaikan. Biasanya para

perancang sistem ini akan mulai pada tingkat perusahaan, selanjutnya turun ke tingkat-tingkat

sistem.

3. Para perancang Sistem Informasi harus menyadari bagaimana rasa takut di pihak pegawai

maupun manajer dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan proyek pengembangan dan

sistem operasional. Manajemen perusahaan, dibantu oleh spesialis informasi, dapat

mengurangi ketakutan ini dan dampaknya yang merugikan dengan mengambil empat langkah

berikut :

a. Menggunakan komputer sebagai suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan (job

enhancement) dengan memberikan pada komputer tugas yang berulang dan

membosankan, serta memberikan pada pegawai tugas yang menantang kemampuan

mereka.

b. Menggunakan komunikasi awal untuk membuat pegawai terus menyadari maksud

perusahaan. Pengumuman oleh pihak manajemen puncak pada awal tahap analisis dan

penerapan dari siklus hidup sistem merupakan contoh strategi ini.

c. Membangun hubungan kepercayaan antara pegawai, spesialisasi informasi dan

manajemen. Hubungan tersebut tercapai dengan sikap jujur mengenai dampak-dampak

dari sistem komputer dan dengan berpegang pada janji. Komunikasi formal dan

penyertaan pemakai pada tim proyek mengarah pada tercapainya kepercayaan.

d. Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan. Pertama, identifikasi

kebutuhan pegawai, kemudian memotivasi pegawai dengan menunjukkan pada mereka

bahwa bekerja menuju tujuan perusahaan juga membantu mereka memenuhi kebutuhan

mereka.

Page 17: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 16

BAB IV

KESIMPULAN

Tahap implementasi pada sebuah sistem informasi merupakan tahap di mana sistem yang

telah dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, baik berupa perangkat keras maupun perangkat

lunak yang digunakan. Dengan penerapan sistem yang dirancang, hasilnya dapat dioperasikan dan

digunakan secara optimal sesuai kebutuhan. Tahap konversi sistem bersifat urgent di mana

walaupun sistem telah didesain dan digunakan dengan baik, kesuksesan sistem informasi

tergantung dari seberapa baik konversi sistem yang dilakukan.

Dalam pemilihan pendekatan konversi implementasi sistem informasi manajemen, harus

menentukan sendiri strategi konversi yang mana yang cocok diterapkan pada perusahaan, karena

setiap perusahaan adalah unik dan memiliki kemampuan dan keterbatasan yang tidak sama.

Strategi mengurangi resiko kegagalan yang terjadi saat pengalihan atau konversi sistem yang dapat

dilakukan yaitu: Konversi Langsung (Direct Conversion/Plunge Strategy), Konversi Paralel

(Parallel Conversion), Konversi Bertahap (Phased Conversion), Konversi Pilot (Pilot

Conversion).

Keputusan untuk memilih metode konversi sistem itu sendiri dipengaruhi oleh karakter

manajemen perusahaan dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari metode

konversi serta resiko yang mungkin timbul dari penerapan metode konversi sistem. Kalkulasi

efisiensi biaya dan efektivitas waktu dalam proses konversi sistem tentu tetap menjadi

pertimbangan utama untuk optimalisasi benefit perusahaan baik jangka pendek maupun jangka

panjang.

Page 18: KONVERSI SISTEM LAMA KE SISTEM BARU PADA PERUSAHAANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/TUGAS-UAT-SIM-INDIVIDU-IKA... · penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi

Konversi Sistem Lama ke Sistem Baru pada Perusahaan, Ika Setyawati, 2017 17

DAFTAR PUSTAKA

O’Brien, J. and Marakas, G. (2010), Management Information Systems, 10th ed., McGraw-

Hill/Irwin, New York.

O’Brien James. 2007. Introduction to Information Systems. Salemba Empat. Jakarta.

O’Brien, James A. 2008. Pengantar Sistem Informasi : Perspektif Bisnis dan Manajerial Edisi

12. Salemba Empat. Jakarta.

Sudono, A.S. 2010. Penyebab Kegagalan IT Project. http://itkelinik.com/?p=113. [17 Februari

2017]