kontrol-konvensional

52
  SMK NEGERI 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN Buku Pegangan Siswa  DASAR KONTROL KONVENSIONAL  KONTAKTOR  Kelas XI REVISI 03

Transcript of kontrol-konvensional

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 1/51

 SMK NEGERI 2 KOTA PROBOLINGGO

TEKNIK KETENAGALISTRIKAN 

Buku Pegangan Siswa  

DASAR KONTROL

KONVENSIONAL KONTAKTOR Kelas XI

REVISI 03

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 2/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 1

BUKU PEGANGAN SISWA (BPS)

Disusun :

TOTOK NUR ALIF,S.Pd.,ST NIP. 19720101 200312 1 011

Drs. SUGENG BUDI H NIP. 19610628 199703 1 001

PROFESIONAL DAN TERDEPAN

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 3/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 2

DAFTAR ISI

1. DASAR  ……………………………………… 1 

2. KONTAKTOR (RELAY)  …………………… 2 

3. TIME DELAY RELAY (TIMER) ……………. 9 

4. THERMAL OVER LOAD (TOL)  …………….. 16

5. PUSH BOTTOM (TOMBOL TEKAN) ……….

19

6. MINI CIRCUIT BREAKER (MCB)  ………….. 21

7. MOTOR STARTING PROTECTION ………….  24 

8. DASAR KONTROL KONTAKTOR…………… 25 

9. APLIKASI KONTROL PADA MOTOR ………. 38 

10. APLIKASI KONTROL TRAFFIC LIGHT…….. 45

 

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 4/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 3

KATA –

KATA BIJAK

OPEN EYES

STEP

SUCCESS

BEGIN IT

RISING

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 5/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 4

1. DASAR

SISTEM KONTROL DASAR MENGGUNAKANKONTAKTOR 

Pada industri penggunaan suatu control atau pengendali

sistem sangatlah diperlukan untuk lancarnya proses produksi di

industri tersebut. Penggunaan control sistem ini paling utama

yang diperlukan sehingga membuat kita harus memahami dan

lancar dalam merencanakan rangkaian. Rangkaian control yang

umum digunakan pada industri yang masih menggunakan

rangkaian control yang berawal dari rangkaian konvensional.

Adapun jenis rangkaian control yang selalu dirancang dalam

rangkaian konvensional adalah selalu menggunakan peralatan – 

peralatan yang bersifat listrik. Rangkaian control atau

pengendali harus difahami mulai dari jenis dan dasar komponen

yang digunakan.

Dalam desain rangkaian pengendali dasar atau control

sistem konvensional selalu menggunakan komponen antara lain

adalah KONTAKTOR, TIMER, OVERLOAD, MCB dan lain – lain.

Sedangkan komponen yang paling utama digunakan dalam

rangkaian control atau pengendali konvensional adalah yang

dinamakan KONTAKTOR.

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 6/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 5

2. KONTAKTOR

A.  PENGERTIAN

KONTAKTOR juga disebut saklar elektromagnetik, yaitu :

“ Saklar atau kontak yang sistem operasinya dengan cara

kerja medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh

kumparan magnet buatan dan merupakan suatu alat yang

aman untuk penyambungan dan pemutusan secara terus

menerus “. 

Kontaktor memiliki beberapa merek dan type yang dapat

disesuaikan dengan fungsi serta kegunaannya. Adapun

beberapa merek yang umum digunakan adalah sebagai

berikut : 

No Pembuat Kode Kapasitas

1 TELEMECANIQUE DN 10, DN 01 disesuaikan

2 MITSUBISHI SK 10, SK 21 disesuaikan

3 SCHNEIDERLC1D0,

LC1D1 disesuaikan

4 OMRON G3J, G3P disesuaikan

5 SIEMENS 3RH, 3TH disesuaikan

6 GE CR disesuaikan

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 7/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 6

B.  BAGIAN – BAGIAN

Pada umumnya kontaktor memiliki beberapa bagian, yaitu :

  Coil

  Contact Utama (Main Contact)

  Contact Bantu (Auxiliry Contact)

COIL

Merupakan komponen utama dalam kontaktor, berfungsi

sebagai penggerak kontak – kontak yang ada. Coil ini berupa

besi yang terlilit oleh kumparan dari tembaga dan bekerja

seperti sistem pada elektromagnetik, dimana apabila

kumparan tersebut dialiri arus, maka besi carrent akan

menghasilkan magnit, sehingga dapat menarik kontak – 

kontak tersebut.

CONTACT UTAMA (MAIN CONTACT)

Merupakan kontak – kontak yang ada pada kontaktor yang

memiliki bentuk lebih besar dari kontak – kontak lainnya.

Umumnya kontak utama ini digunakan untuk penghubungan

langsung ke beban yang digunakannya. Kontak – kontak

utama menjadi satu tempat dengan coilnya.

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 8/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 7

CONTAK BANTU (AUXILIRY CONTACT)

Merupakan kontak – kontak tambahan yang telah disediakan

oleh kontaktor tersebut. Umumnya kontak – kontak bantu ini

 juga dapat ditambahi sendiri oleh pemakainya, apabila dirasa

 jumlah kontak – kontaknya kurang.

Gambar bagian – bagian kontaktor

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 9/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 8

C.  PRINSIP KERJA KONTAKTOR 

Kontaktor pada dasarnya merupakan sebuah saklar atau

kontak – kontak yang memiliki beberapa jumlah dalam satu

bentuk fisik sering juga disebut dengan saklar

elektromagnetik. Kontaktor yang terdiri dari COIL, KONTAK

UTAMA dan KONTAK BANTU, memiliki cara kerja, apabila

ada arus / tegangan yang mengaliri COIL, maka coil tersebut

akan menghasilkan magnit pada yang dililitinya, dan akan

menarik KONTAK – KONTAK yang terhubung dengannya,

sehingga kontak – kontak tersebut akan bekerja secara

sempurna.

D.  FUNGSI KONTAKTOR 

Adapun beberapa fungsi kontaktor digunakan untuk

mengerjakan atau mengoperasikan dengan seperangkat alat

control beban, seperti :

  Penerangan

  Pemanas

  Pengontrolan Motor – motor Listrik 

  Pengaman Motor – motor Listrik 

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 10/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 9

Sedangkan pada pengaman motor – motor listrik beban

lebih dilakukan secara terpisah. Kontaktor akan bekerja

dengan normal bila diberikan tegangan 85 % sampai 110 %

dari tegangan permukaannya. Sedangkan bila lebih kecil dari

85 % kontaktor akan bergetar atau bunyi. Jika lebih besar

dari 110 % kontaktor akan panas dan terbakar.

E.  SIMBOL DAN NAMA PADA KONTAKTOR 

Ada beberapa simbol – simbol dan nama – nama yang ada

dalam kontaktor yang harus diketahui sebelum

menggunakannya, yaitu :

COIL

Simbol sebuah coil yang merupakan

komponen utama dalam kontaktor, berfungsi

sebagai penggerak kontak – kontak yang ada 

KONTAK – KONTAK 

Sebuah kontak pada kondisi NORMALLY

OPEN dan disingkat dengan istilah NO 

(baca n . o) 

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 11/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 10

Sebuah kontak pada kondisi NORMALLY

CLOSE dan disingkat dengan istilah NC

(baca n . c) 

Dalam sebuah kontaktor akan terdiri dari 1 buah Coil dan

beberapa kontak yang bersifat Normally Open (NO) dan

beberapa kontak yang bersifat Normally Close (NC),

tergantung dari type kontaktor yang dipakainya.

F.  PENANDAAN NOMOR KONTAK 

Penandaan nomor pada kontak untuk kontaktor menurut

International Electrical Commission (IEC) adalah :

COIL

A1 dan A2 Hubungan penghantar untuk sumber

tegangan pada Kontaktor. Dimana A1 

merupakan terminal masukan dari sumber

tegangan, sedangkan A2 merupakan

terminal keluaran yang menuju ke nol/netral.

KONTAK UTAMA

1 , 3 , 5 Merupakan terminal kontak Normally Open

(NO) untuk masukan dari sumber tegangan

yang digunakan pada rangkaian beban

(utama)

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 12/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 11

2 , 4 , 6 Merupakan pasangan pada terminal kontak

Normally Open (NO) untuk keluaran dari

kontaktor yang menuju ke beban atau pada

rangkaian beban (utama)

KONTAK BANTU NO

13 & 14 Terminal penghubung untuk pasangan

23 & 24 kontak – kontak bantu pada kondisi

33 & 34 NORMALLY OPEN (NO) 

53 & 54

63 & 64

73 & 74

KONTAK BANTU NC

11 & 12 Terminal penghubung untuk pasangan

21 & 22 kontak – kontak bantu pada kondisi

31 & 32 NORMALLY CLOSE (NC) 

51 & 52

61 & 62

71 & 72

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 13/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 12

Adapun bentuk kontaktor sebagai berikut :

KONTAK UTAMA KONTAK BANTU

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 14/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 13

3. TIME DELAY RELAY (TIMER) 

A.  PENGERTIANTime Delay Relay ini juga disebut sebagai relay penunda

waktu yang sering disebut juga dengan TIMER. Adapun

prinsip kerja dari Time Delay Relay ini adalah sebagai

pewaktu atau memperlambat kerja (menunda) yang

diperlukan untuk kontak – kontak NO atau NC agar

beroperasi secara normal. Sehingga dapat disimpulkan

apabila coil sudah diberikan sumber tegangan maka setelah

tertunda beberapa detik/menit,/jam (waktu yang ditentukan)

kemudian aktif kontak – kontak NO atau NC secara normal.

B.  TIMER TUNGGAL

Timer tunggal atau komponen kontrol waktu dan terpisah

dengan kontaktor. Komponen ini merupakan komponen

elektronik yang terdiri dengan sebuah coil dan memiliki

beberapa kontak – kontak NO atau kontak – kontak NC yang

bekerja berdasarkan waktu pada coil tersebut. Adapun

simbol dari TIMER adalah sebagai berikut :

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 15/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 14

KONTAK – KONTAK pada TIMER 

COIL

Coil kontak pada timer produk OMRON

bernomor 2 & 7 

KONTAK – KONTAK 

Kontak – kontak pada timer terdiri dari 1 NO

dan 1 NC yang menjadi satu bagian.

PENANDAAN NOMOR KONTAK 

Penandaan nomor pada kontak untuk TIMER produk

OMRON adalah sebagai berikut

1 & 3 Terminal penghubung untuk pasangan

8 & 6 kontak – kontak NORMALLY OPEN (NO) 

1 & 4 Terminal penghubung untuk pasangan

8 & 5 kontak – kontak NORMALLY CLOSE (NC)

1

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 16/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 15

Adapun bentuk TIMER sebagai berikut :

Tetapi pada penggunaan Timer dalam rangkaian control ada

  juga berbeda pengunaan, sehingga ada beberapa jenis

Timer yang tidak memiliki coil dan hanya memiliki kontak

NO ataupun kontak NC saja, tetapi jenis seperti ini harus

selalu dihubungkan langsung dengan kontaktor agar

komponen penggerak waktu dapat dibantu oleh coil pada

kontaktor tersebut.

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 17/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 16

C.  ON DELAY

On Delay adalah suatu Timer yang harus dihubungkan

secara langsung ke kontaktor (menjadi satu dengan

Kontaktor) dan memiliki prinsip kerja yang akan berfungsi

 jika coil kontaktor bekerja ( ON ) maka Timer juga bekerja (

ON ).

Adapun simbol dari ON DELAY adalah sebagai berikut :

KONTAK – KONTAK 

Sebuah kontak pada ON DELAY pada kondisi

NORMALLY OPEN dan disingkat dengan

istilah NO (baca n . o) 

Sebuah kontak pada ON DELAY pada kondisiNORMALLY CLOSE dan disingkat dengan

istilah NC (baca n . c)

0

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 18/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 17

PENANDAAN NOMOR KONTAK 

KONTAK NO

45 & 46 Terminal penghubung untuk pasangan

55 & 56 kontak – kontak ON DELAY pada kondisi

65 & 66 NORMALLY OPEN (NO)

75 & 76

KONTAK NC

47 & 48 Terminal penghubung untuk pasangan

57 & 58 kontak – kontak ON DELAY pada kondisi

67 & 68 NORMALLY CLOSE (NC)

77 & 78

Adapun bentuk ON DELAY sebagai berikut :

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 19/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 18

D.  OFF DELAY

Off Delay adalah suatu Timer yang harus dihubungkan

secara langsung ke kontaktor (menjadi satu dengan

Kontaktor) dan memiliki prinsip kerja yang berfungsi jika coil

kontaktor bekerja (ON) maka Timer belum bekerja (OFF),

ketika coil kontaktor tidak bekerja (OFF), maka Off Delay

akan bekerja (ON)

Adapun simbol dari OFF DELAY adalah sebagai berikut :

KONTAK – KONTAK 

Sebuah kontak pada OFF DELAY pada kondisi

NORMALLY OPEN dan disingkat dengan

istilah NO (baca n . o) 

Sebuah kontak pada OFF DELAY pada kondisi

NORMALLY CLOSE dan disingkat dengan

istilah NC (baca n . c)

0

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 20/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 19

PENANDAAN NOMOR KONTAK 

KONTAK NO

45 & 46 Terminal penghubung untuk pasangan

55 & 56 kontak – kontak OFF DELAY pada kondisi

65 & 66 NORMALLY OPEN (NO)

75 & 76

KONTAK NC

47 & 48 Terminal penghubung untuk pasangan

57 & 58 kontak – kontak OFF DELAY pada kondisi

67 & 68 NORMALLY CLOSE (NC)

77 & 78

Adapun bentuk OFF DELAY sebagai berikut :

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 21/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 20

4. THERMAL OVER LOAD (TOL)

A.  PENGERTIAN

Komponen TOL ini bekerja berdasarkan panas (temperature)

yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen – 

elemen pemanas bimetal. Dari sifat pelengkungan bimetal

akibat panas yang ditimbulkan, bimetal ini akan

menggerakkan kontak – kontak mekanis pemutus rangkaian

listrik. TOL ini selalu digunakan dalam merangkai rangkaian

control dari suatu system terutama berhubungan dengan

motor – motor penggerak yang berfasa tunggal (satu fasa)

ataupun berfasa tiga (tiga fasa). TOL ini sangat penting sekali

digunakan dalam pengamanan dan perlindungan motor – 

motor DC atau motor – motor AC dari ukuran kecil sampai

menengah.

SIMBOL DALAM RANGKAIAN

97

98

95

96  

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 22/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 21

Pada TOL tersebut memiliki perangkat yaitu, :

a)  Reset Mekanik 

Fungsinya yaitu : untuk mengembalikan kedudukan

kontak pada posisi semula, pengaturan batas arus trip

bila terjadi beban lebih.

b)  Arus Setting ( batas arus ) 

Fungsinya yaitu : sebagai harga arus atau batas aruspada pemanasnya atau arus yang mengalir pada

kontaktor.

B.  BAGIAN – BAGIAN THERMAL OVERLOAD

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 23/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 22

C.  FUNGSI TOL

Dari pemasangan TOL ini berfungsi untuk mengamankan

atau memberikan perlindungan dari kerusakan akibat

pembebanan lebih pada motor.

Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain :

1) Terlalu besar beban mekanik dari motor.

 2)  Arus start yang terlalu besar.

3) Motor berhenti secara mendadak.

4) Terjadinya hubung singkat / konsleting.

5) Hilangnya salah satu fasa dari motor tiga fasa.

D.  CARA PASANG

Untuk merangkai TOL ini dilakukan pemasangan dengan cara

menghubungkan seri terminal – terminal elemen pemanas ke

rangkaian belitan motor dengan kontak kontaktor di

rangkaian control.

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 24/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 23

5. PUSH BOTTOM (TOMBOL TEKAN)

A. PENGERTIAN

Push Bottom merupakan suatu bentuk saklar yang sering

digunakan dalam suatu rangkaian control dan mempunyai

fungsi sama dengan saklar – saklar lainnya pada umumnya,

tetapi memiliki perbedaan dalam sistem penguncian yang

digunakannya. Push bottom (tombol tekan) ini hampir selalu

digunakan dalam setiap pembuatan panel kontrol, baik

secara konvensional maupun secara modern. Dari jenis warna

push bottom (tombol tekan) yang sering digunakan adalah

yang berwarna hijau sebagai push untuk posisi ON, dan yang

berwarna merah sebagai push untuk posisi OFF. Sedangkan

ada warna – warna lain yang penggunaannya dapat

disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan.

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 25/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 24

B. PUSH BOTTOM NORMALLY OPEN (NO)

Push bottom NO berfungsi jika ditekan (ditombol), maka

kontaknya akan menghubungkan atau bekerja (ON), dan jika

dilepaskan tombol (tidak ditombol) pada posisi semula, maka

aliran arus akan terputus atau tidak bekerja (OFF).

SIMBOL PUSH BOTTOM NORMALLY OPEN (NO)

C. PUSH BOTTOM NORMALLY CLOSE (NC)

Push bottom NC berfungsi jika ditekan (ditombol), maka

kontaknya akan memutuskan atau tidak bekerja (OFF), dan

  jika dilepaskan tombol (tidak ditombol) pada posisi semula,

maka aliran arus akan mengalir terus atau pada posisi bekerja

(ON).

SIMBOL PUSH BOTTOM NORMALLY OPEN (NC)

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 26/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 25

6. MINI CIRCUIT BREAKER (MCB)

A. PENGERTIAN

MCB merupakan salah satu pengaman pada suatu rangkaian

control. Pada sebuah MCB memiliki fungsi sebagai

pengaman beban/daya lebih dari daya yang dipakainya,

sehingga apabila daya yang digunakan pada system tersebut

melebihinya (P = V.I Cos Φ) maka akan terjadi menurunnya

tuas pada MCB yang posisi semula pada angka 1 menuju ke

angka 0, atau dari posisi naik menjadi turun, sehingga sering

disebut dengan istilah trip (jawa “njeglek”) pada MCB. MCB juga

berfungsi sebagai pengaman kesalahan rangkaian, sehingga

apabila terjadi short circuit (hubung singkat) atau konsleting

maka MCB juga akan menjadi trip. Hubungan singkat

tersebut terjadi apabila antara penghantar/kabel fasa/line

terhubung langsung dengan penghantar/kabel netral/nol

dan atau juga dengan ground/pentanahan. Dalam

melakukan pendesainan control selalu dibutuhkan adanya

pengaman rangkaian control dengan menggunakan MCB

 jenis 1 fasa. Tetapi pengaman untuk beban yang digerakkan

oleh rangkaian control tersebut dapat menggunakan MCB

  jenis 3 fasa, sehingga dalam suatu panel yang digunakan

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 27/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 26

untuk mengontrol suatu system minimal terdapat 2 MCB

yaitu 1 buah MCB jenis 1 fasa sebagai pengaman rangkaian

kontrol dan 1 buah MCB 3 fasa atau 1 fasa sebagai

pengaman rangkaian beban (motor).

SIMBOL PUSH BOTTOM NORMALLY OPEN (NO)

B. BAGIAN – BAGIAN MCB

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 28/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 27

C. FUNGSI

MCB memiliki 2 fungsi yaitu :

1.  Sebagai pengaman (protection) terhadap beban lebih

(arus yang melaluinya).

2.  Sebagai pengaman apabila terjadi hubung singkat (short

circuit) atau konsleting dalam rangkaian.

Adapun bentuk MCB sebagai berikut :

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 29/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 28

7. SUSUNAN SERTA PROSEDURMOTOR STARTING PROTECTION

1.  MENURUT ATURAN MERLIN GERIN (MG)

2.  MENURUT STANDART AMERIKA (NEC) 

A =  Pengaman hantaran cabang

B = Pemutus edaran cabang

C = Pengaman Motor

D = Pengendali Motor

E = Perlengkapan pembumian

Multi G or

Compact Type MA

Contactor

Thermal Relay

Short circuit protection

and disconection 

Motor control system

Ovel load protection

To Motor

A

B

C

D

E

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 30/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 29

8. DASAR – DASAR KONTROL DENGANKONTAKTOR

A. PENGERTIAN

Dalam rangkaian control selalu ditemui system – system

rangkaian yang hampir sama atau memiliki kemiripan antara

satu dengan yang lainnya, sehingga memudahkan dalam

merangkainya. Hal ini dapat disimpulkan system pengaturan

yang selalu dipakai mempunyai system yang mendekati

sama. System pengaturan atau pengendali paling dasar dan

utama dalam system control yang menggunakan kontaktor

atau juga disebut dengan sistem operasi.

B. SISTEM – SISTEM OPERASI PADA KONTROL

1.  SISTEM OPERASI TERBUKA

2.  SISTEM OPERASI TERTUTUP

3.  SISTEM PENGATURAN DIRI SENDIRI (SELF

MAINTENACE)

4.  SISTEM PENGATURAN DARI BEBERAPA TEMPAT

OPERASI

5.  SISTEM SALING MENGUNCI (INTERLOCKING)

6.  SISTEM PENGATURAN BERURUTAN (CONTINUES)

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 31/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 30

K1

A1

A2

K1

13

14

+24V

S0

S1

0V

K1

53

54

2 2 0 V

N

L 1

1.  SISTEM OPERASI TERBUKA

Sistem operasi terbuka yaitu rangkaian kontrol yang

operasinya dengan menggunakan 2 kontak Normally

Open (NO), atau sering juga dikatakan rangkaian

penguncian tunggal.

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 32/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 31

Diskripsi Kerja :

Ketika S1 di tekan (ON) sesaat, maka coil pada kontaktor K1

akan bekerja (ON), sehingga kontak – kontak NO pada K1 (13

& 14) dan (53 & 54) akan mengunci dan menutup sehingga

beban (L1) menjadi ON. Jika S0 ditekan sesaat maka coil

kontaktor K1 akan terputus (OFF) dan beban (L1) menjadi

OFF.Adapun kebutuhan dalam merangkai kontrol tersebut adalah

sebagai berikut :

No Nama Kontak Kode

1 S untuk ON NO S1

2 S untuk OFF NC S0

3 KontaktorA1 & A2 Coil

13 & 14, 53 & 54 NO

4 Lampu L1

5 MCB 1 fasa MCB

6 Kabel penghubung

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 33/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 32

K1

A1

A2

K1

13

14

+24V

S0

S1

0V

22 0V

N

L 1

K1

21

22

2.  SISTEM OPERASI TERTUTUP

Sistem operasi tertutup yaitu rangkaian kontrol yang

operasinya dengan menggunakan 1 kontak Normally

Open (NO) dan 1 kontak Normally Close (NC), atau sering

 juga dikatakan rangkaian penguncian terbalik.

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 34/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 33

Diskripsi Kerja :

Ketika S1 di tekan (ON) sesaat, maka coil pada kontaktor K1

akan bekerja (ON), sehingga kontak NO pada K1 (13 & 14)

akan mengunci dan kontak NC (21 & 22) menjadi membuka

sehingga beban (L1) dari awal ON menjadi OFF. Jika S0

ditekan sesaat maka coil kontaktor K1 akan terputus (OFF)

dan beban (L1) menjadi ON.Adapun kebutuhan dalam merangkai kontrol tersebut adalah

sebagai berikut :

No Nama Kontak Kode

1 S untuk ON NO S1

2 S untuk OFF NC S0

3 Kontaktor

A1 & A2 Coil

13 & 14 NO

21 & 22 NC

4 Lampu L1

5 MCB 1 fasa MCB

6 Kabel penghubung

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 35/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 34

+24V

0V

S0 S1

K1

13

14

K1

A1

A2

K1

53

54

22 0V

N

L 1

3.  SISTEM PENGATURAN DIRI SENDIRI (SELF

MAINTENACE)

Pada system pengaturan diri sendiri atau self 

maintenaced ini terdiri dari :

A.  RANGKAIAN KONTAK TERUS MENERUS DENGAN

POLARITAS ON 

 Adalah : apabila push bottom S0 dan S1 ditekansecara bersama – sama, maka kontaktor K1 dan beban

L1 akan bekerja (ON).

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 36/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 35

+24V

0V

S0

S1 K1

13

14

K1

A1

A2

K1

53

54

22 0 V

N

L 1

B.  RANGKAIAN KONTAK TERUS MENERUS DENGAN

POLARITAS OFF 

 Adalah : apabila push bottom S0 dan S1 ditekan

secara bersama – sama, maka kontaktor K1 dan beban

L1 tidak akan bekerja (OFF).

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 37/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 36

+24V

0V

S0

S1 K1

13

14

K1

A1

A2

K1

53

54

22 0V

N

L 1

S2

4.  SISTEM PENGATURAN DARI BEBERAPA TEMPAT

OPERASI

Pada system pengaturan dari beberapa tempat operasi ini

terdiri dari :

A.  OR ON Control

 Adalah : Beberapa push bottom S1 dan S2 (push

bottom NO) dipasang secara  parallel, sehingga jikasalah satu dari S1 atau S2 ditekan sesaat dari tempat

berbeda, maka kontaktor K1 bekerja (ON) sehingga

membuat beban L1 menjadi bekerja (ON).

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 38/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 37

+24V

0V

S0

S1 K1

13

14

K1

A1

A2

K1

53

54

22 0V

N

L 1

S0

B.  OR OFF Control

 Adalah : Beberapa push bottom S0 (push bottom NC)

dipasang secara parallel, sehingga jika salah satu dari

S0 ditekan sesaat dari tempat berbeda, maka

kontaktor K1 menjadi tidak bekerja (OFF) sehingga

beban L1 menjadi tidak bekerja (OFF).

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 39/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 38

+24V

0V

S2 K1

13

14

K1

A1

A2

K1

53

54

2 2 0 V

N

L 1

S0

S1

C.  AND ON Control

 Adalah : Beberapa push bottom S1 dan S2 (push

bottom NO) dipasang secara seri, sehingga jika S1

dan S2 ditekan ditekan bersama - sama dari tempat

berbeda, maka kontaktor K1 dan beban L1 menjadi

bekerja (ON).

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 40/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 39

+24V

0V

S2 K1

13

14

K1

A1

A2

K1

53

54

22 0V

N

L 1

S0 S0 S0

D.  AND OFF Control

 Adalah : Beberapa push bottom S0 (push bottom NC)

dipasang secara seri, sehingga jika beberapa S0

ditekan bersama – sama dari tempat berbeda, maka

kontaktor K1 tidak bekerja sehingga beban L1

menjadi tidak bekerja (OFF).

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 41/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 40

+24V

0V

S1 K1

13

14

K1

A1

A2

K1

53

54

22 0V

N

L 1

S0

S2 K2

13

14

K2

53

54

L 2K2

A1

A2

K2 K1

5.  SISTEM SALING MENGUNCI (INTERLOCKING)

System ini dikatakan saling mengunci (interlock) yaitu

karena adanya kontak – kontak NC pada kontaktor yang

saling bertolak belakang (mengunci) penggunaannya

antara dua atau lebih dengan salah satunya. Sehingga

apabila ada satu kontaktor (K1) bekerja (ON) maka

kontaktor lainnya (K2) tidak dapat dioperasikan (OFF),begitu sebaliknya.

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 42/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 41

+24V

0V

S1 K1

13

14

K1

A1

A2

K1

53

54

22 0V

N

L 1

S0

S2 K2

13

14

K2

53

54

L 2K2

A1

A2

K1

63

64

6.  SISTEM PENGATURAN BERURUTAN (CONTINUES)

System pengaturan secara berurutan yaitu adanya saling

keterkaitan antara beberapa kontaktor sesudahnya

dengan kontaktor sebelumnya, dimana kerja dari

kontaktor berikutnya (K2) dipengaruhi dari kontaktor

sebelumnya (K1). Dengan demikian apabila salah satu

dari kontaktor (K1) bekerja (ON) dengan demikiansehingga kontaktor berikutnya (K2) dapat dioperasikan

(ON) .

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 43/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 42

OL

S0

MCB

S1

K1

K1

OL

L1

K1

L2

220V

N

13

14

95

96

97

98

53

54

A1

A2

9. APLIKASI RANGKAIAN KONTROLPADA MOTOR 3 FASA

A.  RANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 FASA “DIRECT ON

LINE” (DOL) 

1.  RANGKAIAN KONTROL

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 44/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 43

K1

RST

MCB

1

2

3

4

5

6

OL

MOTOR

3 FASA

U V W

U1 V1 W1

2.  RANGKAIAN UTAMA

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 45/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 44

OL

S0

MCB

S1

K1

K1

OL

L1

K1

L2

220V

N

13

14

95

96

97

98

53

54

A1

A2

S2

K2

K2

13

14

A1

A2

K2 K1

21

22

21

22

K2

53

54

L3

B.  RANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 FASA “FORWARD

REVERSE” (F/R)

 1.  RANGKAIAN KONTROL

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 46/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 45

K1

R

S

T

MCB

1

2

3

4

5

6

OL

MOTOR

3 FASA

U V W

U1 V1 W1

K2

1

2

3

4

5

6

2.  RANGKAIAN UTAMA

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 47/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 46

OL

S0

MCB

S1

K1T

K1T

OL

L1

K2

L2

220V

N

13

14

95

96

97

98

53

54

A1

A2

K2

45

46

A1

A2

K3

21

22

K3

53

54

L3K3

A1

A2

K2

21

22

K1T K1T

57

58

MAIN STAR DELTA

C.  RANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 FASA “STAR  – 

DELTA” (Υ

-Δ)

1.  RANGKAIAN KONTROL Υ - Δ DENGAN ON DELAY

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 48/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 47

OL

S0

MCB

S1

K1

K1T

OL

L1

K2

L2

220V

N

13

14

95

96

97

98

53

54

A1

A2

K2

4

A1

A2

K3

21

22

K3

53

54

L3K3

A1

A2

K2

21

22

1

3

MAIN STAR DELTA

T1

2

7

TIMER

T

T1

2.  RANGKAIAN KONTROL Υ - Δ DENGAN TIMER 

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 49/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 48

K1

R

S

T

MCB

1

2

3

4

5

6

OL

MOTOR

3 FASA

U V W

U1 V1 W1

K2

1

2

3

4

5

6

K3

1

2

3

4

5

6

3.  RANGKAIAN UTAMA

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 50/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 49

10. APLIKASI RANGKAIAN KONTROLPADA TRAFFIC LIGHT

0V

+24V

TIM1 3

2

7

TIM2 3

2

7

TIM3 3

2

7

TIM4 3

2

7

TIM4

1

4 3

TIM1

1

4 3

TIM2

1

4 3

TIM3

1

4 3

TIM1

8

5 6

TIM2

8

5 6

TIM3

8

5 6

TIM3

8

5 6

22 0V

N

5/13/2018 kontrol-konvensional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontrol-konvensional-55a4d8ee3eabd 51/51

Buku Pegangan Siswa KONTAKTOR 

www.totoktpfl.wordpress.com 50

DAFTAR PUSTAKA

1.  ELECTRICAL ENGINEERS REFERENCE BOOK

2.  ELECTRICAL ENGINEERING HAND BOOK SIEMENS

3.  INDUSTRIAL ROBOTIC

4.  NATIONAL ELECTRICAL CODE

5.  MANUAL OPERATION OMRON