Kontrol Infeksi

5
KONTROL INFEKSI (1.Inez.. 2.Patty) A. Dasar Pemikiran Macam – macam rute penyebaran infeksi silang (cross infection) : No Rute infeksi silang Asal mikroorgan isme Metode penyebara n penyakit Mekanisme masuknya ke tubuh Prosedur kontrol infeksi 1. Pasien ke dental team a. Mulut pasien i. Kontak langsung Kerusakan pada kulit dental team - Sarung tangan/mencuci tangan - Imunisasi ii. Droplet infectio n (melalui tetesan) Inhalasi oleh dental team Kerusakan pada kulit dental team Permukaan mukosa dental team Masker, rubber dam, kumur Sarung tangan/mencuci tangan, seragam, penutup wajah, rubber dam, kumur Masker, pelindung mata & wajah, rubber dam, kumur, imunisasi iii. Kontak tidak langsung - Luka, jarum suntik pada dental team - Keamanan jarum suntik & manajemen limbah - Sarung tangan tebal - Pembersihan ultrasonic - Instrumen untuk mencegah penanganan langsung selama pembersihan - Larutan 1

description

Kontrol infeksi kedokteran gigi

Transcript of Kontrol Infeksi

Page 1: Kontrol Infeksi

KONTROL INFEKSI

(1.Inez.. 2.Patty)

A. Dasar PemikiranMacam – macam rute penyebaran infeksi silang (cross infection) :

No Rute infeksi silang

Asal mikroorganisme

Metode penyebaran penyakit

Mekanisme masuknya ke tubuh

Prosedur kontrol infeksi

1. Pasien ke dental team

a.Mulut pasien i. Kontak langsung

Kerusakan pada kulit dental team

- Sarung tangan/mencuci tangan

- Imunisasiii. Droplet

infection (melalui tetesan)

Inhalasi oleh dental team

Kerusakan pada kulit dental team

Permukaan mukosa dental team

Masker, rubber dam, kumur

Sarung tangan/mencuci tangan, seragam, penutup wajah, rubber dam, kumur

Masker, pelindung mata & wajah, rubber dam, kumur, imunisasi

iii. Kontak tidak langsung

- Luka, jarum suntik pada dental team

- Keamanan jarum suntik & manajemen limbah

- Sarung tangan tebal- Pembersihan

ultrasonic- Instrumen untuk

mencegah penanganan langsung selama pembersihan

- Larutan Antimikroba- Kerusakan

pada kulit dental team

- Sarung tangan tebal, seragam pelindung, imunisasi

b. Lesi pada kulit pasien

Kontak langsung

Kerusakan pada kulit dental team

Sarung tangan/cuci tangan, imunisasi

2. Dental team ke pasien

a. Tangan dental team (lesi/darah)

i. Kontak langsung

Permukaan mukosa pasien

Sarung tangan/cuci tangan, imunisasi, perhatian dalam menangani benda tajam

ii. Kontak tidak langsung

Darah pada instrument yang digunakan dalam mulut pasien

Sarung tangan/cuci tangan, imunisasi, sterilisasi instrument, desinfeksi permukaan

b.Mulut dental team (cairan

Droplet infection

- Inhalasi oleh pasien

- Masker, penutup wajah

1

Page 2: Kontrol Infeksi

mulut/respirasi) (melalui tetesan)

- Melalui permukaan mukosa oral pasien

3. Pasien ke pasien

Mulut pasien Kontak tidak langsung (instrument, permukaan, tangan)

Melalui permukaan mukosa oral pasien

- Sterilisasi instrument & handpiece

- Pelapisan permukaan- Desinfeksi permukaan- Pencucian tangan &

penggunaan sarung tangan

- Mengganti masker- Pelindung mata- Penggantian seragam

pelindung jika dibutuhkan

- Penggunaan alat2 yang steril

- Pembersihan saluran air dental unit

- Penggunaan benda2 disposable

4. Tempat praktek ke komunitas

Mulut pasien Kontak tidak langsung

Luka pada kulit dental team, pembuangan limbah

Manajemen limbah, desinfeksi cetakan & peralatan, pencucian tangan, imunisasi

5. Keluarga dental team

Cairan tubuh dental team

Kontak langsung/tidak langsung

Kontak intim Imunisasi

6. Komunitas ke pasien

Air Kontak langsung

Mulut pasien - Penggunaan sumber air yang baru & terpisah

- Desinfeksi bagian dalam saluran air pada dental unit secara periodic

- Penggunaan air yang mengandung agen antimikroba yang aman

- Menfilter airo Determinan penyakit infeksi :

1. Virulensi derajat patogenik dari mikroorganisme yang menyerang2. Dosis jumlah mikroorganisme yang menyerang tubuh3. Resistensi mekanisme pertahanan tubuh inang

Determinan yang dapat diatur hanya dosis manajemen dosis disebut dengan kontrol infeksi. o Tujuan kontrol infeksi untuk mengeliminasi atau mereduksi dosis mikroorganisme yang mungkin

dishare diantara individu atau diantara individu dan permukaan yang terkontaminasio Macam prosedur kontrol infeksi

1. Prosedur yang meminimalkan penyebaran cairan oral rubber dam, berkumur sebelum tindakan

2. Pencucian tangan & pembersihan permukaan & desinfeksi

2

Page 3: Kontrol Infeksi

3. Barier masker, sarung tangan, pelindung mata, seragam4. Pembersihan instrument sebelum digunakan & sterilisasi setelah digunakan5. Manajemen limbah infeksi yang baik

B. Rekomendasi & Regulasi- Rekomendasi dibuat oleh individu atau kelompok yang tidak memiliki otoritas untuk pelaksanaan.- Rekomendasi kontrol infeksi

1. Centers for Disease Control and Prevention (CDC)2. American Dental Association (ADA)3. Office Safety and Asepsis Procedures Research Foundation (OSAP)4. Association for Advancement of Medical Instrumentation (AAMI)

- Regulasi dibuat oleh kelompok yang memiliki otoritas untuk melaksanakan peraturan, biasanya dengan adanya konsekuensi/penalty berupa denda, hukuman penjara atau pencabutan izin usaha.

- Regulasi kontrol infeksi1. Lokal (negara bagian)2. Food and Drug Administration (FDA)3. Environmental Protection Agency (EPA)4. Occupational Safety and Health Administration (OSHA) menyusun Bloodborne Pathogens

Standard merupakan hukum kontrol infeksi yang paling penting dalam kedokteran gigiOSHA Bloodborne Pathogens Standard terdiri dari :i. Mengulang standar

ii. Menyiapkan Exposure Control Plan tertulisiii. Melatih pegawaiiv. Menyediakan semua hal yang dibutuhkan pegawai agar sesuai dengan standar

a. Menawarkan rangkaian vaksinasi hepatitis Bb. Menyediakan, menjaga dan memastikan penggunaan peralatan pelindung individuc. Mencetuskan prosedur pelatihan kerja & dekontaminasid. Mencetuskan evaluasi medis pasca pemajanan & follow upe. Menyediakan komunikasi biohazard yang sesuai

v. Menjaga rekaman/arsip yang sesuai

7 Bagian utama dalam standar OSHA :1. Exposure Control Plan yang tertulis, terdiri dari :

a. Determinasi pemajananb. Penjadwalan implementasic. Evaluasi insiden pemajanan

2. Komunikasi biohazards3. Vaksinasi Hepatitis B4. Evaluasi medis pasca pemajanan & follow up5. Pencatatan6. Universal precautions7. Kontrol pelatihan kerja8. Peralatan pelindung individu9. Housekeeping10. Manajemen linbah11. Laundry yang terkontaminasi12. Sterilisasi instrument yang tidak tercakup dalam OSHA

3