KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu,...

78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR (JANUARI 1997-DESEMBER 2007) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh: Udhi Sony Prasetyo F 0105091 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu,...

Page 1: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PENDAPATAN ASLI

DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

(JANUARI 1997-DESEMBER 2007)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh:

Udhi Sony Prasetyo F 0105091

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN MOTTO

“Wahai orang yang melakukan perjalanan. Perjalanan ini hanya

bisa dilalui dan tercapai tujuannya dengan keseriusan yang tinggi

dan perjalanan di waktu malam. Andai ada seseorang yang tidak bisa

Bersungguh-sungguh di jalan ini, lalu ia tidur di waktu malam.

Kapankah ia akan mencapai tujuannya?”

( Ibnu Qayyim )

Lakukan semua kebajikan yang kau bisa. Dengan segala sarana yang kau bisa. Dalam segala cara yang kau bisa. Disegala cara yang kau bisa. Disegala waktu yang kau bisa. Kepada segala orang yang kau bisa. Selama yang kau bisa

( John Wesley )

“Kemauan yang keras adalah dasar segala kemauan.”

(Eyang Harno R J)

”Hai orang-orang yang beriman

berlakulah sabar dan perkuat sabar diantara kalian

dan bersiap-siaplah kalian serta bertaqwalah kepada Allah

supaya kalian memperoleh kemenangan.”

( Qs: Ali Imran 200)

  

Page 5: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN PERSEMBAHAN

 

 

Karya kecilku ini, ingin kupersembahkan untuk :

Allah SWT

“Alhamdulillah..segala aral rintangan telah Kau patahkan, sehingga semuanya dapat hamba lewati dengan sebaik-baiknya, dan selalu memberiku yang terbaik.”

Rasulluah Muhammad SAW

“Ya Rasul, Engkau adalah tonggak keberhasilan dalam perubahan sejarah hidup manusia yang selalu memacuku untuk mengikuti Engkau dan menjadikannya motivator dalam perjalanan hidupku”

Bapak dan Ibu tercinta

“Maturnuwun pak… bu’…akhirnya Udhi bisa juga menyelesaikan tugas akhir ini, makasih buat doa, semangat dan nasehatnya, tanpa kalian aku bukan apa-apa…”

AdikQ tercinta Dini Cemplux’s Uyeee

“makasih buat dukungan n doanya”

NduciQ : Renita Tri Oktaviyani, sosok yang tak tergantikan sampai detik ini,

“akh..akhirnya Nducimu ini bisa selesein smua Nduc...makasih buat dukungan, pengertian dan doanya…sampai juga di ujung studi..…yang semangat n slalu yakin kalo Reni tetep ada buat Nduci…”

Sobit-sobitq yang menemani perjuanganku

“Eka R, Agus, Yanuarip, Anggit, makasih buat smwa bantuan kalian, smoga kalian selalu sukses ‘n bruntung”

Raden mas Budi W mas Joko yang selalu menemani begadang,maturmuwun dikancani…….semoga cepet dapet pendamping hidup waelah,,,….

Page 6: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

A

M

d

k

S

K

a

m

d

p

2

Assalamu’a

Segala

Maha Penga

dan berilmu

kebodohan.

SEKTOR P

KABUPAT

akhirnya dap

memperoleh

Dalam

dukungan, s

penulis ingin

1. Prof. D

Univers

2. Sumard

meluang

masukan

alaikum Wa

a puji dan s

asih dan Ma

u setelah seb

Atas izin d

PARIWISA

TEN KARAN

pat terselesa

h gelar sarjan

m penulisan

serta bantua

n mengucapk

DR. Bamban

sitas Sebelas

di S.E sela

gkan waktu,

n yang berar

KATA

arahmatulla

yukur hanya

aha Penyaya

belumnya be

dan kehendak

ATA TERH

NGANYAR

aikan. Tugas

na Ekonomi

tugas akhir

an dari berb

kan terima k

ng Sutopo, M

Maret Surak

aku pembim

, tenaga dan

rti dalam pen

PENGAN

ahi Wabara

alah milik A

ang, yang te

erada dalam

k-Nya, tuga

HADAP PE

R (JANUAR

s Akhir ini m

Pembangun

r ini tidak le

bagai pihak.

kasih yang se

M.Com Ak

karta.

mbing yang

n pikiran dala

nyusunan sk

NTAR

katuh

Allah Subha

elah menjad

m kondisi ya

as akhir berj

ENDAPATA

RI 1997-DE

merupakan s

nan di Univer

epas dari sa

Untuk itu,

ebesar-besar

selaku Dek

g dengan

am membim

kripsi ini.

anahu Wa T

dikan manus

ang lemah d

judul “KON

AN ASLI

SEMBER 2

salah satu sy

rsitas Sebela

aran-saran, b

pada kesem

rnya kepada:

kan Fakultas

arif dan b

mbing dan m

Ta’ala yang

ia beriman

dan diliputi

NTRIBUSI

DAERAH

2007)” ini

yarat untuk

as Maret.

bimbingan,

mpatan ini

:

s Ekonomi

bijak telah

memberikan

Page 7: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Drs. Kresno Sarosa P., M.Si dan Izza Mafruhah, SE, M.Si selaku Ketua

beserta Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Dr. Guntur Riyanto, M.Si selaku pembimbing akademik.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan

dan pelayanan kepada penulis.

6. Keluarga tercinta Bapak, Ibu, dan adikku Dini Cemplux’s serta keluarga

besarku yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa sehingga

terselesaikannya Tugas Akhir ini dengan baik.

7. Raden mas Budi Wahyono S.Pd, yang telah membantu memberikan ide-ide

dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

8. Semua sahabat yang sudah membantu memberikan dukungan, membuatku

melupakan kejenuhan, dan menjadi tempat berbagi keluh kesah. Terima kasih

semuanya.

9. Teman-teman di Ekonomi Pembangunan. Semuanya.

10. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa masih

banyak terdapat kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar pada masa

mendatang menjadi lebih baik.

Page 8: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Akhir kata, Semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi para penuntut ilmu,

para praktisi, dan seluruh masyarakat untuk tujuan kemaslahatan dan kepentingan

bersama.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 9: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

MOTTO ............................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6

BAB II TELAAH PUSTAKA

A. Pariwisata ................................................................................................ 7

B. Peran Perekonomian dalam Pengembangan Sektor Pariwisata ............. 23

C. Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................................... 28

D. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 29

E. Hipotesis ............................................................................................... 30

Page 10: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 31

B. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 31

C. Definisi Operasional Variabel ............................................................... 31

D. Teknik Analisis Data .............................................................................. 33

1. Uji Hipotesis I ........................................................................... 33

2. Uji Statistik ................................................................................ 33

a. Uji t ............................................................................................ 34

b. Uji F ........................................................................................... 35

c. Koefisien Determinasi ................................................................ 36

3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 36

a. Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 36

b. Uji Multikolinearitas .................................................................. 37

c. Uji Autokorelasi ......................................................................... 37

4. Uji Hpotesis II ............................................................................ 38

5. Uji Hipotesis III ......................................................................... 39

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian .................................................... 41

1. Luas dan Aspek Geografis ......................................................... 41

2. Pariwisata .................................................................................. 42

B. Gambaran Umum Mengenai Industri Pariwisata .................................. 43

1. Keadaan dan Potensi Kepariwisataan ........................................ 43

2. Potensi Wisata Alam ................................................................... 43

Page 11: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Wisata Budaya ........................................................................... 46

4. Obyek Wisata Buatan ................................................................ 47

C. Deskripsi Data ....................................................................................... 48

D. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 49

1. Uji Multikolinearitas .................................................................. 49

2. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 50

3. Uji Autokorelasi .......................................................................... 51

E. Hasil Analisis Data ................................................................................. 52

1. Regresi Linear Berganda ............................................................ 52

2. Uji t ........................................................................................... 53

3. Uji F ........................................................................................... 54

4. Koefisien Determinasi ............................................................... 54

F. Perkembangan Pendapatan Sektor Pariwisata ....................................... 55

G. Kontribusi Pendapatan Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah... 56

H. Interpretasi Hasil Secara Ekonomi ........................................................ 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 60

B. Saran ...................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Deskripsi Data ............................................................................................ 48

4.2. Korelasi Pearson ........................................................................................ 49

4.3. Uji Heteroskedastisitas Park ...................................................................... 50

4.4. Hasil Durbin Watson .................................................................................. 51

4.5. Uji t ............................................................................................................ 53

4.6. Perhitungan Kontribusi Pendapatan Pariwisata terhadap PAD .................. 57

Page 13: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 30

3.1. Statistik Durbin Watson ............................................................................. 38

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Induk Penelitian

Lampiran 2 Data Penelitian Per Tahun

Lampiran 3 Deskripsi Data dan Uji t

Lampiran 4 Uji F dan Koefisien Determinasi

Lampiran 5 Multikolinearitas dan Heteroskedastisitas

Lampiran 6 Hipotesis II dan Hipotesis III

Page 15: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

ABSTRAK

KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

(JANUARI 1997 – DESEMBER 2007)

Udhi Sony Prasetyo F0105091

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah wisatawan, arus kendaraan, dan jumlah kamar hotel terhadap pendapatan pariwisata dan bagaimana kontribusi pendapatan sektor pariwisata terhadap pendapatan asli daerah terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Karanganyar. Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data sekunder yang berupa data time series yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Karanganyar, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Karanganyar dan sumber-sumber lain yang mendukung dalam penelitian ini.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah jumlah wisatawan, arus kendaraan dan jumlah kamar hotel berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan pariwisata, perkembangan pendapatan pariwisata, dan perkembangan kontribusi pendapatan pariwisata terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Karanganyar. Untuk kepentingan pengolahan data digunakan software SPSS 17.0.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, variabel jumlah wisatawan dan jumlah kamar hotel berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan pariwisata, variabel arus kendaraan secara nyata tidak berpengaruh terhadap pendapatan pariwisata, pada taraf signifikansi 5% dan dari uji ekonometrik dapat disimpulkan tidak terjadi gangguan asumsi klasik, seperti multikolinieritas, heteroskedastisitas, maupun autokorelasi. Perkembangan pendapatan pariwisata memiliki kecenderungan meningkat karena tingkat nilai b nya memiliki tanda positif dengan nilai probabilitas kurang dari 0,05. Kontribusi pendapatan pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah bertanda positif tetapi tidak signifikan karena nilai b yang di dapat lebih besar dari 0,05.

Berdasarkan hasil analisis, variabel jumlah wisatawan dan jumlah kamar hotel berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap pendapatan pariwisata, sedangkan arus kendaraan bukan merupakan variabel yang baik untuk menjelaskan pendapatan pariwisata. Dari kesimpulan diatas penulis memiliki saran bahwa pemerintah daerah melalui dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten karanganyar memperbaiki atau menambah kelebihan dan kekhasan objek wisata yang bertujuan menarik perhatian calon wisatawan untuk datang ke objek wisata, memasarkan keindahan objek wisata dan kelebihan fasilitas pendukungnya ke masyarakat baik dalam kabupaten karanganyar maupun luar karanganyar melalui media elektronik dan media masa yang dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak swasta,dan mempermudah akses menuju objek wisata dan menambah fasilitas pendukung di dalam objek wisata.

Page 16: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

ABSTRACT

TOURISM SECTOR CONTRIBUTION TO THE ORIGINAL REGIONAL DISTRICT REVENUE KARANGANYAR

(JANUARY 1997 - DECEMBER 2007)

Udhi Sony Prasetyo F0105091

This study aims to determine the influence of the number of tourists, vehicle flow, and total hotel rooms on the income of tourism and how tourism sector revenue contribution of local revenues to local revenues in Karanganyar District.In this study the data used are secondary data in the form of time series data obtained from the Central Statistics Agency Karanganyar Connecticut, Department of Tourism and Culture Karanganyar District, Department of Revenue and Fiscal Management Karanganyar District and other sources of support in this research.

The hypothesis proposed in this study is the number of tourists, the flow of vehicles and the number of hotel rooms has a significant positive effect on tourism revenue, tourism revenue growth, and development of tourism revenue contribution to local revenues in Karanganyar District. For the purposes of processing the data used SPSS 17.0 software.

Based on the results of multiple linear regression analysis, the variable number of tourists and the number of hotel rooms has a significant positive effect on tourism revenues, vehicle flow variables did not significantly affect the tourism income, the significance level of 5% and from econometric tests can be concluded without any disturbance in the classical assumptions, such as multicollinearity, heteroscedasticity, and autocorrelation. The development of tourism revenues have a tendency to increase as the level of its b value has a positive sign with a probability value of less than 0.05.The contribution of tourism income against original income is positive but not significant because the value of b which can be larger than 0.05.

Based on the analysis, the variable number of tourists and the number of hotel rooms direct and significant impact on tourism revenue, while the vehicle flow is not a good variable to explain the tourism revenue.From the above conclusions the authors have suggested that the local government through tourism and cultural district office Karanganyar improve or add to the advantages and uniqueness of a tourist attraction that aims to attract the attention of potential tourists to come to a tourist attraction, tourist attractions and beauty market excess supporting facilities to the community both in the district Karanganyar and outside the Karanganyar through electronic media and mass media that can be done in cooperation with the private sector, and facilitate access to tourist attractions and add supporting facilities within a tourist attraction.

Page 17: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang

mengakibatkan pendapatan perkapita penduduk suatu daerah akan

meningkat dalam jangka waktu tertentu. Pembangunan perekonomian

mutlak untuk dilaksanakan guna meningkatkan kesejahteraan dan taraf

hidup masyarakat dengan menggali potensi yang ada dalam masyarakat itu

sendiri. Pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting yaitu

pertama, suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi terus-menerus;

kedua, usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita; dan ketiga, kenaikan

pendapatan perkapita itu harus berlangsung dalam jangka panjang.

Sejak diberlakukanya UU No 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, yang mengatur Otonomi Daerah, sepertinya

program nasional tersebut akan dilaksanakan dengan benar dan penuh

tanggung jawab. Saat ini Pemerintah Indonesia benar - benar bertekad

untuk mewujudkan sistem desentralisasi tersebut. Setiap daerah

dioptimalkan untuk menggali, mengolah, dan mengusahakan sendiri

potensi dan sumber - sumber ekonomi daerahnya masing - masing. Pada

hakekatnya sudah saatnya setiap daerah menopang kegiatan pembangunan

dengan kemampuan sendiri, mengingat potensi yang ada disetiap daerah

tersebut.

Page 18: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

Pembangunan adalah proses yang dilaksanakan secara terus

menerus dan dalam pelaksanaan sacara nasional diwujudkan dalam

pembangunan lima tahun dan dua puluh lima tahun yang

berkesinambungan. Pembangunan secara keseluruhan adalah untuk

mencapai sepeti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alenia 4,

yaitu melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dari

sekian upaya untuk mewujudkan kemakmuran adalah dengan cara

meningkatkan pendapatan negara, baik melalui berproduksi maupun

ekspor, yang pada saat sekarang dan masa mendatang lebih diusahakan

mengembangkan ekspor non migas yang salah satunya adalah pariwisata.

Pada dasarnya pembangunan dilaksanakan agar taraf hidup

masyarakat dan kesejahteraannya dapat lebih baik dan terbebas dari

kemiskinan dan segala tekanan dari keadaan sekitarnya. Dengan demikian,

kebijaksanaan yang tepat adalah dengan sistem pembangunan yang

mengikutsertakan seluruh kemampuan rakyat. Dari partisipasi rakyat yang

secara langsung maka akan didapat balas jasa pembangunan yang secara

langsung pula oleh rakyat, walaupun dalam kondisi sebenarnya

sumberdaya manusia tiap daerah pastilah berbeda baik dalam hal

kemampuan maupun keikutsertaannya dalam pembangunan.

Page 19: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

Salah satu usaha dalam sektor ekonomi yang digunakan oleh

pemerintah untuk mendukung pembangunan ekonomi adalah

mengembangkan industri pariwisata. Industri pariwisata adalah salah satu

potensi sumberdaya yang cukup menjanjikan untuk sumber pendapatan

daerah, dan akan menciptakan lapangan kerja yang cukup besar, selain itu

baik tenaga kerja formal maupun informal sangat diperlukan untuk industri

pariwisata ini.

Pada intinya, pembangunan pariwisata merupakan kegiatan dan

usaha yang terkoordinasi untuk menarik wisatawan, menyediakan sarana

dan prasarana yang diperlukan serta melayani kebutuhan wisatawan yang

datang berkunjung. Pembangunan pariwisata merupakan pembangunan

yang mencakup banyak segi yang luas baik dalam masyarakat maupun

keseluruhan perekonomian. Potensi yang ada dan keuntungan yang dapat

diperoleh dari sektor pariwisata ini begitu banyak, seperti peningkatan

penerimaan devisa negara seiring dengan peningkatan jumlah kunjungan

wisatawan asing ke Indonesia, penerimaan daerah, membuka lapangan

kerja dan membuat kebudayaan asli tetap lestari. 

Dengan demikian maka pemerintah kabupaten bisa memperoleh

pendapatan untuk membiayai pemerintahannya dari berbgai pajak dan

retribusi serta perusahaan milik daerah guna meningkatkan jumlah

pendapatan dalam APBD selain dari dana perimbangan yang sudah tidak

mungkin dirubah jumlahnya karena telah ditentukan dari pemerintah pusat.

Salah satu pendapatan daerah yang mungkin dapat diandalkan serta dapat

Page 20: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

ditingkatkan jumlahnya adalah dari sektor industri pariwisata yang

memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan mengingat bahwa

selama ini sektor pariwiata memiliki andil besar dalam perolehan devisa

negara yang diperoleh dari kunjungan wisatawan asing ke indonesia.

Penelitian ini menarik untuk dilakukan karena dari beberapa

potensi daerah yang ada dengan kekayaan alam seperti yang dimiliki oleh

daerah lain, namun dalam perolehan pajak dan retribusi, seperti pulau bali,

pulau Bunaken, dan daerah lainnya, sektor pariwisata berandil besar dalam

perolehan pajak dan retribusi dari wisata serta perhotelan. Dengan

peningkatan potensi wisata masyarakatpun akan mendapatkan keuntungan

dan mata pencaharian utama dari keberadaan industri wisata tersebut.

Kabupaten Karanganyar salah satu daerah Obyek Wisata yang

banyak tujuan wisata di Jawa Tengah memiliki pesona alam pegunungan

yang beriklim sejuk berjarak 15 km dari kota budaya Surakarta, mudah

dijangkau dengan berbagai macam kendaraan. Identitas daerah

“INTANPARI” (Industri-Pertanian-Pariwisata) merupakan potensi

Kabupaten Karanganyar yang mendapatkan prioritas untuk dikembangkan.

Hal ini didukung dengan semboyan KARANGANYAR TENTRAM

(Tenang, Teduh, Rapi, Aman dan Makmur).

Kabupaten Karanganyar juga telah meraih penghargaan di bidang

kebersihan kota, hal ini ditandai dengan telah diperolehnya ADIPURA

sejak tahun 1994. Berbagai potensi wisata yang dimiliki Kabupaten

Page 21: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

Karanganyar, baik obyek wisata maupun Industri Pariwisata cukup

memadai.

Untuk wilayah kabupaten Karanganyar, menurut data dari Dinas

Pariwisata ada 15 obyek wisata yang dapat dikembangkan di kabupaten

ini, dan sudah dikelola oleh Dinas Pariwisata, Pemerintah Daerah, maupun

oleh Pihak Swasta.

Berdasarkan dari gambaran umum di atas maka dalam penelitian

ini penulis mengambil judul “Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karanganyar (Januari 1997-Desember

2007)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pengaruh jumlah wisatawan, arus kendaraan

dan jumlah kamar hotel terhadap pendapatan sektor pariwisata

di Kabupaten Karanganyar?

2. Bagaimanakah perkembangan pendapatan sektor pariwisata di

Kabupaten Karanganyar?

3. Bagaimanakah perkembangan kontribusi pendapatan sektor

pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Karanganyar?

Page 22: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

C. Tujuan :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah wisatawan,

arus kendaraan dan jumlah kamar hotel terhadap pendapatan

pariwisata di Kabupaten Karanganyar.

2. Untuk mengetahui perkembangan pendapatan sektor pariwisata

di Kabupaten Karanganyar.

3. Untuk mengetahui seberapa besar perkembangan kontribusi

pendapatan sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Karanganyar.

D. Manfaat :

1. Memberi gambaran tentang potensi pariwisata di Kabupaten

Karanganyar.

2. Diharapkan dapat memberikan informasi dalam penentuan

kebijakan untuk meningkatkan pendapatan daerah.

3. Memberikan pengetahuan tantang perkembangan pariwisata di

Kabupaten Karanganyar dan kontribusinya.

4. Dapat menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya dalam

masalah yang serupa.

Page 23: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Pariwisata

1. Pengertian dan Definisi Pariwisata

Kepariwisataan merupakan suatu aktifitas yang lintas sektoral

dalam perekonomian. Sektor ini membutuhkan input-input yang

bersifat ekonomis., sosial, budaya, dan lingkungan. Oleh sebab itu

kepariwisataan sering disebut sebagai aktifitas yang multi bidang

(multi-faceted).

Secara etimologis kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta,

yaitu Pari yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, dan wisata

yang berarti perjalanan atau bepergian. Sinonim dengan pengertian

tour ( perjalanan ke tempat lain dengan suatu maksud dan dilakukan

lebih dari 24 jam ).

Ada beberapa ahli yang mencoba merumuskan definisi pariwisata.

Salah satunya Freuler, dimana pariwisata merupakan fenomena zaman

sekarang yang didasarkan atas kesehatan dan pergantian hawa,

penilaian yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap keindahan alam

dan hal ini disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa

dan kelas manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan,

industri, perdagangan, dan penyempurnaan dari alat-alat

pengangkutan. Kemudian oleh Buchli yang berpendapat bahwa

pariwisata adalah setiap peralihan tempat yang bersifat sementara dari

Page 24: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

seseorang dengan maksud memperoleh pelayanan yang diperuntukan

bagi kepariwisataan itu oleh lembaga yang digunakan untuk maksud

tersebut. Sementara itu menurut Oka A. Yoeti, pariwisata adalah suatu

perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang

diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan maksud

bukan untuk usaha (bisnis) atau untuk mencari nafkah di tempat yang

dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan

tersebut guna bertamasya atau untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam.

Pengertian tersebut diatas masih merupakan pengertian murni,

artinya dalam perjalanan tidak dikaitkan dengan maksud-maksud lain,

selain waktu luang dalam masa-masa liburan. Namun dalam pengertian

kepariwisataan modern sekarang ini dapat dikatakan semua perjalanan

termasuk perjalanan wisata. Pendapat ini bertitik tolak dari pemikiran

kebanyakan orang bahwa selalu mengaitkan perjalanan dinasnya

dengan perjalanan pariwisata, dimana setelah tugas dinasnya selesai,

maka sebagian waktu digunakan untuk melihat-lihat obyek atau atraksi

wisata tempat yang dikunjunginya.

2. Jenis dan Macam Pariwisata

Pembedaan antara pariwisata dengan jenis pariwisata lainnya,

diperlukan untuk keperluan perencanaan dan pengembangan

pariwisata itu sendiri dan kebijakan apa yang perlu menyertai atau

mendukungnya, sehingga jenis dan macam pariwisata yang

Page 25: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

 

dikembangkan akan dapat berwujud seperti yang diharapkan dari

kepariwisataan itu. Jenis dan macam pariwisata yang dikenal sampai

sekarang ini diantaranya :

a. Menurut Letak Geografisnya

1) Pariwisata Lokal ( Local Tourism )

Pariwisata setempat dimana ruang lingkup kegiatan sempit

dan terfokus dalam tempat – tempat tertentu saja. Misalnya :

Pariwisata di Kabupaten Karanganyar, Pariwisata di kota

Surakarta, dll.

2) Pariwisata Regional ( Regional Tourism )

Pariwisata yang berkembang di suatu tempat atau daerah ,

ruang lingkupnya lebih besar dari pariwisata lokal akan tetapi lebih

kecil daripada pariwisata Nasional. Misalnya : Pariwisata di daerah

Joglosemar ( Jogja, Solo, Semarang ).

3) Pariwisata Nasional ( National Tourism )

Pengertian yang tidak jauh berbeda dengan pariwisata dalam

negeri atau domestic tourism, dimana titik berat pada perjalanan

wisata oleh warga dalam negeri atau orang – orang asing yang

berdomisili di negara tersebut.

4) Kepariwisataan Nasional dalam arti luas

Selain adanya kegiatan lalu lintas wisatawan di dalam negeri

sendiri juga ada lalu lintas wisatawan dari luar negeri maupun dari

dan ke luar negeri.

Page 26: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

10 

 

5) Pariwisata Regional – Internasional (Regional – International

Tourism)

Kegiatan pariwisata yang berkembang di suatu wilayah

Internasional yang terbatas, lebih dari satu atau tiga negara dalam

daerah tersebut. Misalnya negara – negara Timur Tengah dan Asia

Tenggara.

6) Pariwisata Internasional (International Tourism)

Kegiatan pariwisata yang berkmbang di seluruh negara di

dunia, termasuk didalamnya selain regional-international tourism

juga national tourism ( Oka A. Yoeti, 1982: 110)

b. Menurut Obyeknya

1) Cultural Tourism

Cultural Tourism yaitu pariwisata dimana motivasi orang –

orang yang melakukan perjalanan disebabkan karena adanya daya

tarik dari seni dan budaya suatu tempat atau daerah. Jadi obyek

kunjungannya adalah warisan nenek moyang, benda – benda kuno,

dan lain – lain.

2) Recuperational Tourism

Sinonim dengan pengertian pariwisata kesehatan . Tujuan

dari perjalanan ini adalah untuk menyembuhkan suatu penyakit,

seperti mandi di air panas, mandi lumpur seperti yang dilakukan

orang – orang di Eropa, dan lain – lain.

3) Commercial Tourism

Page 27: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

11 

 

Sinonim dengan pengertian pariwisata perdagangan, karena

dikaitkan dengan kegiatan perdagangan nasional atau internasional,

dimana sering diadakan expo, fair, exhibition, dan lain-lain.

4) Sport Tourism

Sinonim dengan pariwisata olahraga, untuk melihat atau

memasukkan suatu penyelenggaraan pesta olahraga di suatu tempat

atau menyaksikan suatu pesta olahraga di negara tertentu. Misalnya

olimpiade, world cup, dan lain-lain.

5) Political Tourism

Sinonim dengan pariwisata politik, yaitu untuk melihat atau

menyaksikan suatu peristiwa atau kegiatan yang berhubungan

dengan kegiatan suatu negara, seperti ulang tahun suatu negara,

dan lain-lain.

6) Social Tourism

Biasanya pihak panitia atau penyelenggara tidak mencari

keuntungan seperti, study tour, piknik atau youth tourism atau

dikenal sebagai pariwisata remaja.

7) Religion Tourism

Kegiatan pariwisata untuk melihat-lihat upacara-upacara

keagamaan, atau mengikuti prosesi kegiatan ibadah di negara atau

tempat lain, seperti menunaikan ibadah haji, kunjungan ke

Muntilan ( pusat pengembangan agama kristen di Jawa Tengah )

Page 28: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

12 

 

atau upacara agama Hindu di Sakenan, Bali (Oka A. Yoeti,

1982:149).

3. Definisi Wisatawan

Oka A. Yoeti menyimpulkan bahwa seseorang disebut wisatawan

jika :

a. Perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam.

b. Perjalanan itu dilakukan hanya untuk sementara waktu saja.

c. Orang yang melakukan tidak untuk mencari nafkah di tempat atau

negara yang di kunjunginya ( Oka A. Yoeti,1982:130).

Wisatawan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat perjalanan

dan ruang lingkup dimana perjalanan itu dilakukan, sebagai berikut :

a. Wisatawan asing / Mancanegara ( Foreign Tourist )

Wisatawan asing / Mancanegara ( Foreign Tourist ) adalah

orang asing yang melakukan perajalanan wisata yang datang

memasuki negara lain yang bukan merupakan negara dimana ia bisa

tinggal. Wisatawan asing dapat ditandai dari status

kewarganegaraannya, dokumen perjalanan, jenis mata uang yang di

belanjakannya, karena pada umumnya golongan wisatawan ini selalu

menukarkan uangnya lebih dahulu pada Bank atau Money Changers

sebelum menggunakannya.

b. Wisatawan Domestik / Nusantara ( Domestic Foreign Tourist)

Wisatawan Domestik / Nusantara ( Domestic Foreign

Tourist ) adalah wisatawan dalam negeri, yaitu seseorang warga

Page 29: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

13 

 

suatu negara yang melakukan perjalanan wisata pada batas

wilayahnya sendiri, tanpa melewati perbatasan negaranya. Jadi disini

tidak ada unsur asingnya, baik kewarganegaraannya, uangnya,

ataupun dokumen yang dimilikinya ( Oka A. Yoeti, 1982:171).

4. Produk Industri Pariwisata

Produk industri pariwisata merupakan suatu susunan produk

yang terdiri dari obyek wisata, atraksi wisata, transportasi, akomodasi,

hiburan dimana setiap unsur dipersiapkan oleh masing-masing

perusahaan dan ditawarkan secara terpisah (Oka A. Yoeti, 1982:149).

Jika unsur-unsur di atas dikembangkan lagi menurut urutanya,

yaitu sejak seseorang meningggalkan tempat kediamannya hingga

sampai ditempat tujuan dan kembali lagi di tempat ia biasa tinggal,

maka ada 8 unsur pokok yang membentuk produk tersebut, yaitu :

a. Jasa-jasa Agen Travel ( Biro Perjalanan Wisata )

Jasa-jasa Agen Travel ( Biro Perjalanan Wisata ) adalah jasa

yang memberikan informasi atau saran, pengurusan dokumen

perjalanan, perencanaan perjalanan pada waktu akan berangkat.

b. Jasa-jasa Perusahaan Angkutan ( darat, laut, udara )

Jasa-jasa perusahaan angkutan adalah jasa yang menyediakan

sarana angkutan yang akan membawa wisatawan dari dan ketujuan

wisata yang ditentukan.

c. Jasa-jasa Pelayanan dari perusahaan akomodasi

Page 30: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

14 

 

Yang dimaksud disini adalah akomodasi antara lain adalah

perhotelan, bar, restaurant, fasilitas rekreasi, hiburan, yang diperlukan

oleh para wisatawan guna menikmati perjalanan wisatanya didaerah

yang dituju.

d. Jasa-jasa Retail Agen Perjalanan ( cabang biro perjalanan wisata )

Sebagai penyelenggara tur dalam kota, wisata lokal dan bentuk

lain perjalanan wisata berikut pramuwisatanya.

e. Obyek wisata dan atraksi wisata yang terdapat didaerah tujuan

wisata dan menjadi daya tarik wisatawan berkunjung di daerah

tersebut.

f. Jasa-jasa Tranportasi Lokal ( taksi, bis kota, bis antar kota ).

g. Jasa perusahaan pendukung seperti kantor pos, jasa cetak foto,

money changer, dan lain-lain.

h. Jasa penjualan cinderamata.

Dalam rangka memajukan pariwisata sebagai industri, harus

ditunjang oleh kegiatan-kegiatan yang perlu dikelola secara terpadu

dan baik, diantaranya adalah :

a. Promosi;

b. Sarana transportasi yang lancar;

c. Birokrasi yang mudah;

d. Akomodasi yang menjamin penginapan yang nyaman;

e. Pemandu wisata yang cakap;

f. Atraksi atau pertunjukan yang menarik;

Page 31: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

15 

 

g. Kebersihan dan kesehatan lingkungan

h. Penawaran barang dan jasa yang bermutu dan tarif yang

terjangkau.

5. Peranan Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Berdasarkan pasal 55 Undang-Undang No 5 Th 1974 tentang

pokok-pokok Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa :

a. Pendapatan Asli Daerah, yang terdiri dari :

1) Hasil pajak daerah

2) Hasil retribusi daerah

3) Bagian laba bidang usaha

4) Penerimaan dari dinas bagian

5) Penerimaan lain-lain

b. Pendapatan yang berasal dari pusat, yang terdiri dari :

1) Sumbangan dari pemerintah pusat

2) Sumbangan lain-lain yang diatur dengan perundang-undangan

3) Lain-lain pendapatan yang sah.

Penerimaan sektor pariwisata merupakan bagian yang

melibatkan kegiatan-kegiatan seperti obyek wisata yang

menyumbang retribusi, atraksi wisata, dan hiburan serta kegiatan

pendukungnya seperti penginapan, transportasi dan tontonan.

Berkembangnya pariwisata akan berakibat ganda terhadap sektor

lainnya seperti bidang pertanian, peternakan, kerajinan rakyat,

meubel, tekstil, villa, hotel dan restoran. Maka perkembangan

Page 32: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

16 

 

pariwisata selain akan meningkatkan penerimaan sektor pariwisata

juga akan menimbulkan menimbulkan peningkatan aktifitas diluar

sektor pariwisata yang akhirnya akan menambah pendapatan

masyarakat dan penerimaan daerah.

Seiring dengan kedatangan wisatawan baik wisatawan

mancanegara maupun domestik ke obyek wisata daerah tertentu,

maka pendapatan dari sektor pariwisata akan meningkat, karena

wisatawan pasti akan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada

didaerah tujuannya, seperti akomodasi, transportasi, obyek wisata,

dan membeli cinderamata.

Untuk bidang akomodasi, dengan semakin banyaknya

hotel, rumah makan, dan transportasi, berarti pajak masuk sebagai

Pendapatan Asli Daerah akan meningkat, dan juga retribusi untuk

pemakaian prasarana jalan, air, listrik dan rekreasi secara otomatis

akan menambah penerimaan asli daerah.

6. Prinsip-prinsip Perencanaan Pengembangan Pariwisata Daerah

Prinsip-prinsip perencanaan pengembangan pariwisata

daerah antara lain meliputi hal berikut :

a. Perencanaan pengembangan pariwisata daerah haruslah

merupakan suatu kesatuan dengan pembangunan regional dan

nasional. Oleh karena itu perencanaan pengembangan pariwisata

daerah hendaknya termasuk dalam kerangka kerja pembangunan

ekonomi dan sosial budaya secara keseluruhan.

Page 33: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

17 

 

b. Perencanaan pengembangan pariwisata daerah menggunakkan

pendekatan terpadu ( integrated-approach ) dengan sektor-sektor

lainnya yang berkaitan dengan bidang kepariwisataan.

c. Perencanaan pengembangan pariwisata di suatu daerah haruslah

di bawah koordinasi perencanaan fisik daerah tersebut secara

keseluruhan.

d. Perencanaan fisik suatu daerah untuk tujuan pariwisata harus

pula berdasarkan suatu studi yang khusus dibuat untuk itu dengan

memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan, alam, dan

budaya serta memperhatikan faktor geografi yang lebih luas dan

tidak meninjau dari segi administrasi saja.

e. Pada masa-masa yang akan datang jam kerja para karyawan

kemungkinannya akan semakin singkat dan waktu senggangnya

semakin panjang. Oleh karena itu, dalam perencanaan

pengembangan kepariwisataan, khususnya di daerah yang dekat

dengan industri, perlu diperhatikan pengadaan fasilitas rekreasi

dan hiburan di sekitar daerah tersebut yang disebut Pre-urban.

f. Pariwisata, walau bagaimana sifat dan pembentuknya,

tujuan dan pengembanganya tidak lain untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat tanpa membedakan ras, agama, dan

bangsa.

g. Selain itu, perencanaan pengembangan pariwisata daerah dapat

juga disesuaikan dengan kondisi yang berubah. Oleh karena itu,

Page 34: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

18 

 

kondisi politik, masalah sosial, tingkah laku manusia, dan

perubahan selera.

7. Identifikasi terhadap karakteristik daerah

Identifikasi terhadap karakteristik daerah meliputi aspek

kebijakan, geografi, kependudukan dan lain sebagainya yang

komponennya meliputi :

a. Lokasi

Lokasi daerah harus dipetakan baik terhadap negara

secara keseluruhan maupun terhadap propinsi. Lokasi daerah

merupakan pertimbangan penting untuk pengembangan

pariwisata sehingga dapat diketahui jarak daerah terhadap pasar

potensial utama atau daerah yang memiliki pariwisata yang

berkembang dengan baik. Selain itu, lokasi juga merupakan

bahan pertimbangan bagi penentuan jalur wisata dari produk

wisata yang akan dikembangkan baik jalur wisata internal dalam

kabupaten atau kota maupun jalur wisata untuk daerah yang lebih

besar.

b. Lingkungan Alam

1) Iklim

Pola iklim daerah meliputi curah hujan, temperatur,

pencahayaan sinar matahari, kabut, kecepatan dan arah angin,

serta variasi musim. Iklim dapat mempengaruhi

Page 35: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

19 

 

pengembangan pariwisata yang akan dilakukan dan perlu

dipetakan dengan jelas untuk mengantisipasi tindakan-

tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya.

2) Topografi

Topografi merupakan karakteristik permukaan bumi

yang meliputi konfigurasi tanah, kemiringan, ketinggian dan

jenis permukaan (seperti rawa, danau, dan sungai) yang perlu

dipetakan. Pengembangan pariwisata tidak mungkin

dilakukan pada daerah yang sering mengalami longsor dan

banjir.

3) Vegetasi dan Kehidupan Satwa Liar

Kehidupan satwa liar dan vegetasi hutan berdasarkan

jenis dan lokasinya perlu diidentifikasikan. Jarak dari habitat

satwa liar maupun kawasan hutan lidung perlu

dipertimbangkan untuk pengembangan pariwisata sehingga

pengembangan pariwisata yang akan dilakukan tidak

mengganggu atau merusak proses konservasi yang akan

datang atau sedang dilakukan.

Namun sebaliknya kehidupan satwa liar dan vegetasi ini

dapat juga menjadi daya tarik wisata yang dapat dijual,

dengan syarat dikelola dengan baik dan memperhatikan

perlindungan.

4) Karakteristik Pantai dan Laut

Page 36: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

20 

 

Karakteristik pantai dan laut yang perlu

diidentifikasikan meliputi lokasi dan karakteristik pantai,

terumbu karang, kehidupan bawah laut, kandungan sumber

daya alm, pasang surut, formasi karang, dan perikanan.

5) Geologi

Kesesuaian antara pengembangan pariwisata dan jenis

batuan atau kandungan mineral yang dimiliki merupakan

salah satu pertimbangan penting.

6) Kawasan Sumber Daya Alam

Potensi sumber daya alam yang dimiliki beberapa

daerah yang cukup baik, misalnya potensi barang tambang

dan perkebunan. Potensi tersebut perlu dipertimbangkan

karena apabila manfaat yang dihasilkan lebih tinggi dari pada

pengembangan pariwisata, maka daerah tersebut tidak perlu

mengembangkan pariwisata.

c. Pola Sosial Budaya dan Ekonomi

1) Karakteristik Penduduk

Distribusi penduduk merupakan pertimbangan penting

dalam setiap pembangunan. Selain itu, proyeksi penduduk

juga perlu dikaji.

2) Pola Budaya

Yang perlu dikaji dalam pola budaya dalam masyarakat

meliputi struktur sosial, sistem nilai, gaya hidup, dan sikap.

Page 37: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

21 

 

Selain itu, nilai-nilai religius yang ada dalam masyarakat juga

harus diperhatikan. Pakaian daerah, musik, tarian, kerajinan,

dan hasil seni merupakan bagian dari pola budaya masyarakat

yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata.

3) Pola Ekonomi

Profil ekonomi daerah perlu diidentifikasi dengan jelas.

Yang meliputi produk domedtik bruto, tingkat pendapatan,

jenis dan nilai ekspordan impor serta pendapatan asli daerah,

keterkaitan antara pariwisata dan ekonomi daerah secara

keseluruhan perlu diungkapkan sehingga besarnya

sumbangan sektor pariwisata dan sektor lainnya terhadap

pendapatan asli daerah dapat diketahui.

d. Pola Tata Guna Lahan

Lahan yang ada didaerah perlu diidentifikasikan

pola tata gunanya. Seperti lahan pertanian, perkebunan,

industri, hutan lidung, pemukiman, dan jalur transportasi

haruslah dipetakan dengan baik. Selain itu kepemilikan lahan

juga merupakan pertimbangan pengembangan pariwisata

daerah.

e. Identifikasi Potensi Pariwisata Daerah

Pada umumnya dalam menganalisis dan memilah

potensi pariwisata yang akan dikembangkan perlu melihat

potensi pasar wisatanya. Daerah tujuan wisata dan produk

Page 38: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

22 

 

yang akan dikembangkan harus sesuai dengan target pasar

yang dimiliki. Jenis daya tarik yang dimiliki oleh suatu

daerah akan menentukan jenis pasar, sasaran, dan promosi

pariwisata yang akan dilakukan.

Potensi pariwisata dapat dikelompokkan, antara lain

sebagai berikut:

1) Daya Tarik Alam:

a) Keadaan iklim

b) Flora dan fauna

c) Pemandangan

d) Lingkungan alam khusus

e) Taman dan kawasan hutan lindung

2) Daya Tarik Budaya

a) Kawasan budaya, sejarah dan arkeologi

b) Budaya daerah

c) Festival budaya

d) Kesukuan

e) Museum

f) Ziarah

g) Kawasan perkotaan

h) Aktivitas ekonomi

3) Daya Tarik Khusus

a) Hiburan

Page 39: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

23 

 

b) Belanja

c) Rekreasi dan olahraga

d) Taman ria dan sirkus

e) Model transportasi spesifik

f) Pertemuan, konferensi dan konvensi

B. Peran Perekonomian dalam Pengembangan Sektor Pariwisata

Pengaruh utama perekonomian terhadap kepariwisataan

berhubungan dengan penerimaan nilai tukar, sumbangan terhadap

penerimaan pemerintah, angkatan kerja danpendapatan, dan stimulasi

terhadap pengembangan regional. Dua pengaruh pertama menempatkan

tingkat makro atau nasional, mengingat tiga pengaruh kuat lainnya terjadi

pada tingkat sub-nasional. Pengaruh ini saling berhubungan tetapi untuk

tujuan analisis sangatlah berguna untuk memisahkannya.

1. Pengaruh Ekonomi Internasional

Kepariwisataan internasional memiliki dua pengaruh, yaitu

pengaruh:

a. Perdagangan,

Perjalanan wisatawan untuk mengunjungi negara-negara

dengan sendirinya memberi stimulasi perdagangan. Kebanyakan

wisatawan melakukan perjalanan melalui udara dan banyak

industri penerbangan masuk dan keluar dari satu negara. Pada

tujuannya wisatawan mungkin membawa akomodasi sendiri dan

Page 40: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

24 

 

dengan tujuan tidak menetap meraka membawa konsumsi baik itu

makanan atau minuman yang tidak disediakan negara setempat.

b. Pengaruh penyaluran kembali pariwisata

Pengaruh penyaluran kembali pariwisata berkenaan dengan

kenyataan bahwa kebayakan wisatawan mancanegara datang dari

kalangan berpendapatan tinggi dari negara berkembang dan

menghabiskan sebagian pendapatannya di negara yang

berpendapatan rendah dengan membeli kebutuhan sehari-hari. Pada

pengertian ini beberapa kekuatan penghabisan tambahan dari

negara yang lebih kaya melalui penyaluran kembali pariwisata ke

negara lain, banyak dari mereka berasal dari negara berkembang.

2. Neraca Pembayaran

Rekening neraca pembayaran diterjemahkan oleh

pemerintah dan peneliti internasional sebagai refleksi dari

kesehatan perekonomian negara. Terdapat faktor-faktor

melepaskan rekening dalam jangka pendek, misalnya, akan

mengimpor sejumlah penerbangan komersial. Pengaruh pelepasan

datang dari kenyataan bahwa neraca pembayaran mencerminkan

biaya impor, tetapi tidak dapat ditampilkan bagian ini sebagai aset

modal yang akan memberi penambahan kepada aliran pendapatan

di masa yang akan datang.

3. Pariwisata dan Pendapatan Nilai Tukar

Page 41: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

25 

 

Pendapatan nilai tukar dari Pariwisata adalah cara dari

pendapatan kurs non-domestik dengan menjualbarang dan jasa

kepada turis. Sangatlah berguna untuk membedakan pendapatan ke

dalam kurs yang tidak dan dapat ditukar.

4. Landasan Hukum Pajak dan Retribusi

Dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 pasal 2

ditentukan mengenai jenis-jenis pajak, yaitu :

a. Jenis Pajak Propinsi :

1) Pajak kendaraan bernotor dan kendaraan diatas air

2) Bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air

3) Pajak bahan bakar kendaraan bermotor

4) Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air

permukaan.

b. Jenis Pajak Kabupaten atau Kota :

1) Pajak Hotel

2) Pajak Restoran

3) Pajak Hiburan

4) Pajak Reklame

5) Pajak Penerangan Jalan

6) Pajak Pengambilan bahan galian golongan C

7) Pajak Parkir

Namun dengan perda dapat ditetapkan jenis pajak kabupaten atau

kota selain yang ditetapkan di atas dengan kriteria sebagai berikut :

Page 42: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

26 

 

a. Sifat pajak dan bukan retribusi

b. Objek pajak terletak atau terdapat di wilayah daerah kabupaten

atau kota yang bersangkutan dan mempunyai mobilitas yang

cukup rendah serta hanya melayani masyarakat di wilayah daerah

kabupaten atau kota yang bersangkutan.

c. Objek dan dasar pengenaan pajak tidak bertentangan dengan

kepentingan umum.

d. Objek pajak bukan merupakan objek pajak propinsi dan / atau

objek pajak pusat.

e. Potensinya memadai.

f. Tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif.

g. Memperhatikan aspek keadilan dan kemempuan masyarakat

h. Menjaga kelestarian lingkungan.

Landasan hukum pungutan pajak oleh Pemerintah Daerah diatur

dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 pasal 4, yang

berbunyi :

a. Pajak ditetapkan dengan perda

b. Perda tentang pajak tidak dapat berlaku surut

c. Perda tentang pajak sekurang-kurangnya mengatur ketentuan

mengenai :

1) Nama, objek dan subjek pajak;

2) Dasar pengenaan tarif dan cara perhitungan pajak;

3) Wilayah pemungutan;

Page 43: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

27 

 

4) Masa pajak;

5) Penetapan;

6) Tatacara pembayaran dan penagihan;

7) Kadaluarsa;

8) Sanksi administrasi;

9) Tanggal dimulai berlakunya.

d. Perda tentang pajak dapat mengatur ketentuan mengenai :

1) Pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan dalam

hal-hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya.

2) Tatacara penghapusan piutang pajak dan yang kadaluarsa.

3) Asas timbal balik.

e. Perda mengenai jenis pajak kabupaten atau kota harus terlebih

dahulu disosialisasikan dengan masyarakat sebelum ditetapkan.

f. Ketentuan mengenai tatacara dan mekanisme pelaksanaan

sosialisasi Perda ditetapkan oleh Kepala Daerah.

Secara umum pajak mengandung unsur pokok yaitu :

a. Adanya peraturan yang mengatur tatacara pemungutan pajak,

seperti yang tertera dalam pasal 23 ayat 2 Undang-Undang Dasar

1945 yang menyangkut hal keuangan yang berbunyi : “Segala

pajak untuk keperluan negara sesuai dengan Undang-undang”.

b. Pajak dipungut oleh negara dan digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.

Page 44: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

28 

 

c. Wajib pajak tidak menerima balas jasa atau prestasi langsung

atau kontra prestasi dari pajak yang disetorkannya.

d. Pajak dirasa warga negara sebagai hak dan kewajiban.

C. Hasil Penelitian Terdahulu

Meika Fatmawati (2005), mengadakan penelitian mengenai

Analisis Sektor Industri Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah di

Kabupaten Karanganyar (Januari 1993 – Desember 2003) diperoleh hasil :

1. Pengaruh Wisatawan terhadap Pendapatan Pariwisata

Koefisien elastisitas Wisatawan sebesar 0,954929 mempunyai

hubungan positif yang sesuai dengan hipotesis, yang artinya bila laju

wisatawan naik sebesar 1% maka pendapatan pariwisata akan naik

sebesar 0,954929%, dan sebaliknya.

2. Perkembangan Sektor Pariwisata Kabupaten Karanganyar

Perkembangan industri pariwisata di kabupaten karanganyar sangat

bagus yang menyebabkan pendapatan pariwisata setiap bulannya

terdapat pertambahan sebesar Rp. 210.975,75.

3. Kontribusi Sektor Industri Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kontribusi pendapatan pariwisata terhadap pendapatan asli daerah

menunjukkan keccenderungan yang menurun, penurunan setiap

bulannya sebesar 0,0058069%.

Novi Kartika (2005), mengadakan penelitian tentang analisis

sumbangan sektor industri pariwisata terhadap pendapatan asli daerah di

Kabupaten Sleman provinsi D.I Yogyakarta. Dalam penelitian itu

Page 45: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

29 

 

disimpulkan bahwa pendapatan pariwisata di Kabupaten Sleman selalu

mangalami peningkatan dari tahun ke tahun, pada tahun 1989 pendapatan

pariwisata Rp. 459.562.000,00 dan pada tahun 2003 sebesar Rp.

11.698.376.000,00.

D. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini akan dicari pengaruh jumlah wisatawan, arus

kendaraan dan jumlah kamar yang dimiliki hotel-hotel di kabupaten

Karanganyar terhadap pendapatan sektor pariwisata dan juga pengaruh

pendapatan sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah dan

selanjutnya perkembangan pariwisata dan kontribusinya terhadap

Pendapatan Asli Daerah, yang jika digambarkan dalam suatu kerangka

adalah sebagai berikut :

Gambar 2. 1. Kerangka Pemikiran

E. Hipotesis

Untuk membuat suatu kesimpulan tentang permasalahan yang ada

dalam perumusan masalah di atas, maka kami susun hipotesis sebagai

berikut :

Jumlah Wisatawan

Arus Kendaraan 

Jumlah  Kamar Hotel 

PendapatanPariwisata

PAD 

Page 46: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

30 

 

1. Diduga jumlah wisatawan, arus kendaraan, dan jumlah

kamar hotel berpengaruh positif signifikan terhadap

pendapatan pariwisata.

2. Diduga perkembangan pendapatan pariwisata

menunujukkan trend perkembangan yang meningkat.

3. Diduga prosentase kontribusi pendapatan sektor pariwisata

terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten

Karanganyar menunjukkan kecenderungan meningkat. 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 47: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

31 

 

BAB III

Metode Penelitian

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi di kabupaten

Karanganyar yang memiliki berbagai obyek pariwisata, sehingga dapat

dilihat dan diteliti seberapa jauh kontribusinya terhadap pendapatan

asli daerah di Kabupaten Karanganyar.

B. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

berupa data time series dengan sampel yang diteliti dari Januari 1997

sampai Desember 2007 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten

Karanganyar.

C. Definisi Operasional Variabel

1. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yang

diterima dari potensi daerah yang berupa pajak dan retribusi daerah

serta hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan

daerah lainnya yang dipisahkan, dengan satuan rupiah.

2. Pendapatan Pariwisata

Pendapatan pariwisata adalah bagian dari pendapatan asli

daerah yang berasal dari kegiatan kepariwisataan, seperti retribusi

Page 48: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

32 

 

obyek rekreasi dan olahraga, pajak hotel dan restoran, pajak

hiburan, dan lainnya dengan satuan rupiah.

3. Jumlah Wisatawan

Jumlah Wisatawan adalah semua orang dari dalam maupun

luar negeri yang datang ke lokasi wisata dengan tujuan menikmati

dari kunjungan tersebut, diketahui dari tiket yang terjual, dengan

satuan orang.

4. Arus Kendaraan

Arus Kendaraan adalah banyaknya kendaraan yang masuk

ke lokasi obyek pariwisata dengan mengetahui dari tiket masuk

kendaraan, baik itu roda dua maupun roda empat, dalam satuan

unit.

5. Jumlah Kamar

Jumlah Kamar adalah banyaknya kamar yang ada pada

setiap hotel di kabupaten Karanganyar, dari hotel melati sampai

berbintang, dalam satuan unit.

6. Kontribusi Pendapatan Pariwisata terhadap PAD

Kontribusi Pendapatan Pariwisata terhadap PAD adalah

prosentase sumbangan pendapatan pariwisata terhadap pendapatan

asli daerah, yang dihitung dengan membandingkan pendapatan

pariwisata tahun tertentu dengan pendapatan asli daerah tahun

tersebut.

Page 49: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

33 

 

D. Tehnik Analisis Data

1. Uji Hipotesis I

Untuk mengetahui apakah variabel seperti jumlah

wisatawan, arus kendaraan, dan jumlah kamar mempunyai

pengaruh yang positif terhadap pendapatan pariwisata, digunakan

uji regresi linier berganda sebagai berikut :

PP = ++++ ttt JKAKWST 3210 ββββ ei ................(1.1)

Di mana :

PPt = Pendapatan Pariwisata pada periode t

WSTt = Jumlah Wisatawan pada periode t

AKt = Arus Kendaraan ke lokasi wisata pada

periode t

JKt = Jumlah Kamar Hotel di Kabupaten

Karanganyar pada periode t

Ei = Variabel pengganggu

0β = Konstanta atau intersep

4321 ,,, ββββ = Koefisien jangka panjang

2. Uji Statistik

Uji statistik terdiri dari pengujian secara individual, pengujian

secara serentak dan uji koefisien determinasi.

a. Pengujian secara individual (Uji t)

Page 50: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

34 

 

Uji t dimaksudkan untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel independen berpengaruh secara individual

terhadap variabel dependen.

Dengan melalui langkah sbb :

1) Ho Menentukan hipotesis

Ho : 1β = 0

Ha : 01 ≠β

2) Menentukan nilai t hitung dengan rumus :

Thit = )( 1

1

ββ

Se ...............................................................(2.

1)

Di mana :

1β : Koefisien regresi varian ke 1

Se : Standart eror

3) Menentukan tingkat signifikansi tertentu sehingga

diperoleh nilai t tabel. Membandingkan t hitung dengan t

tabel :

a) Jika thit < t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Artinya : variabel independen yang bersangkutan tidak

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

b) Jika thit > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Artinya: variabel independen yang bersangkutan

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

Page 51: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

35 

 

b. Pengujian secara serentak (Uji F)

Uji F dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara

serentak variabel independen berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Menentukan hipotesa :

Ho : β1 = β2 = β3 = 0

Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0

2) Menentukan nilai F hitung dengan rumus:

F hit =

)()1(

)1(2

2

kNR

kR

−−

− ................................................(2. 2)

Dimana :

2R = koefisien determinasi

k = banyaknya variabel

n = banyaknya data atau observasi

3) Menentukan tingkat signifikansi sehingga diperoleh nilai F

tabel. Membandingkan F hit dengan F tabel :

a) Jika |F hit| < F tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Artinya: variabel-variabel independen tidak

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

Page 52: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

36 

 

b) Jika |F hit| > F tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Artinya : variabel-variabel independen secara signifikan

mempengaruhi variabel dependen.

c. Koefisien Determinasi ( 2R )

Apabila estimasi koefisien determinasi semakin besar

(mendekati 100%) menunjukkan bahwa hasil estimasi akan

mendekati keadaan yang sebenarnya, atau variabel yang dipilih

dapat menerangkan dengan baik variabel terikatnya atau

sebaliknya.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Heteroskedastisitas

Diuji untuk mengetahui varian dari variabel gangguan

(disturbancce Term) mempunyai penyebaran yang sama atau

berbeda. Heteroskedastisitas adalah suatu kondisi dimana

varian setiap variabel gangguan untuk setiap variabel

independen tertentu tidak bernilai konstan yang sama dengan

2σ .

Cara mendeteksi adalah ; pertama, dengan menggunakan

uji Park yakni dengan melogkan nilai e 2 (residu / disturbance

term dikuadratkan), kemudian diregres dengan variabel-

variabel independen.

e UiXXX nni +++++= αααα .....221102 ......................(3. 1)

Page 53: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

37 

 

Kondisi heteroskedastisitas diderita bila dari regresi

tersebut nilai t individual terbukti signifikan (t hitung < t tabel).

b. Multikolinearitas

Yakni adanya kesempurnaan, atau ketepatan, hubungan

linear diantara beberapa atau semua variabel penjelas dari

model regresi (Gujarati,2006:157). Untuk menguji ada tidaknya

multikolinearitas pada model, pertama menggunakan metode

Klien, yakni membandingkan nilai r 2 x i , x j (korelasi antar

masing-masing variabel) dengan nilai R 2 y.x i , x j ......xn

(koefisien determinasi). Multikolinearitas dianggap sebagai

masalah bila : r²x i x j > R²y.x i x j .........xn.

c. Autokorelasi

Autokorelasi menunjukkan korelasi atau hubungan antara

anggota gangguan serangkaian observasi yang diurutkan, bisa

menurut waktu seperti data dalam deret waktu atau menurut

suatu tempat seperti data dalam cross sectional.

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan

Uji Durbin Watson. Uji ini dilakukan dengan membandingkan

nilai d yang diperoleh dari hasil regresi dengan batas bawah uji

d (dl) dan batas atas uji d (du) dalam tabel statistik Durbin

Watson (Gujarati, 2006:201).

Page 54: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

38 

 

0 dl du 2 4-du 4-dl 4

Gambar 3. 1 Statistik Durbin Watson

Apabila Ho menyatakan tidak ada autokorelasi maka :

d<dl = menolak Ho dan menerima adanya Autokorelasi Positif

d>(4-dl) = menolak Ho dan menerima adanya Autokorelasi Negatif

du<d<(4-du) = menerima Ho, tidak terjadi autokorelasi

dl≤d≤du = tidak meyakinkan (ragu-ragu)

4. Uji Hipotesis II

Untuk mengetahui perkembangan pendapatan pariwisata,

seperti yang dirumuskan dalam hipotesis kedua, akan digunakan

analisis trend.

Model : Yo = a + bX .......................................................................(4.1)

Dimana :

Yo = Jumlah pendapatan pariwisata

a = konstanta

Page 55: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

39 

 

b = besar perubahan variabel Y yang terjadi pada setiap

perubahan 1 unit variabel X

X = Tahun

Untuk mencari koefisien a dan b digunakan rumus :

a = =→Σ NNY Jumlah data b = 2X

XYΣΣ

Penggunaan model trend linear ini bertujuan untuk melihat

perkembangan hubungan variabel X dan Y dan selama periode

penelitian maupun prospeknya di masa mendatang.

1. Bila b<0, maka perkembangan hubungan Y dan X adalan turun

2. Bila b>0, maka perkembangan hubungan Y dan X adalah naik.

5. Uji Hipotesis III

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang dapat

diberikan sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah, seperti

berikut:

Kontribusi = PADYpar x 100%

Dimana :

Ypar = Nilai pendapatan sektor pariwisata

PAD = Nilai pendapatan asli daerah

Page 56: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

40 

 

Perhitungan tersebut menghasilkan kontribusi pendapatan

pariwisata terhadap pendapatan asli daerah dan kemudian menghitung

perkembanganngya dengan menggunakan analisis trend, sebagai

berikut :

Model Yo = a + bX

Dimana :

Yo = kontribusi pendapatan pariwisata terhadap pendapatan asli

daerah

a = konstanta

b = besar perubahan variabel Y yang terjadi pada setiap perubahan

unit variabel X

X = tahun

Koefisien a dan b digunakan rumus berikut:

a = NNY→

Σ = Jumlah data b = 2XXY

ΣΣ

 

  

 

 

 

 

 

Page 57: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

41 

 

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Luas dan Letak Geografis

Kabupaten Karanganyar merupakan Kabupaten Daerah Tingkat II di

propinsi Jawa Tengah yang letaknya tepat di daerah perbatasan antara propinsi

Jawa Tengah dan propinsi Jawa Timur, dibatasi oleh beberapa kabupaten dan

kota, antara lain kabupaten Sragen, kabupaten Wonogiri, kabupaten

Sukoharjo, kabupaten Boyolali, dan kotamadya Surakarta.

Jika dilihat dari garis bujur dan garis lintang, maka kabupaten

Karanganyar terletak antara 110°,46° LS diketinggian rata-rata 511 meter dpl,

28°-770° BT dan7°,110°. Ketinggian rata-rata 511 meter diatas permukaan

laut serta beriklim tropis dengan temperatur 20C – 31C. Batas-batas wilayah

kabupaten karanganyar adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Sragen

Sebelah Timur : Propinsi Jawa Timur

Sebelah Selatan : Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo

Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali dan Kota Surakarta

Berdasarkan data dari 6 stasiun pengukur yang ada di kabupaten

Karanganyar , banyaknya hari hujan selama tahun 2007 adalah 106 hari

dengan rata-rata curah hujan 2.231 mm, dimana curah hujan tertinggi terjadi

pada bulan April dan terendah pada Bulan Agustus.

Page 58: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

42 

 

Luas wilayah kabupaten Karanganyar adalah 77.378,64 Ha. Luas

lahan yang digunakan untuk lahan sawah adalah 22.478,56 Ha dan luas tanah

kering 54.899,08. Tanah sawah terdiri dari irigasi teknis 12.931,28 Ha, non

teknis 7.588,28 Ha, dan tidak berpengairan 1.959,00 Ha. Sementara itu luas

tanah untuk pekarangan dan bangunan 21.140,00 Ha dan luas tanah untuk

tegalan atau kebun 17.891,72 Ha. Dikabupaten Karanganyar juga terdapat

hutan negara seluas 9.729,50 Ha dan perkebunan seluas 3.251,50 Ha.

Secara administratif, kabupaten Karanganyar dibagi menjadi 17

kecamatan yang terdiri dari 1.091 dusun, 2.313 dukuh, 1.876 RW dan 6.130

RT. Dalam lingkup kabupaten Karanganyar semua desa / kelurahan termasuk

dalam klasifikasi desa / kelurahan Swasembada.

2. Pariwisata

Sektor pariwisata merupakan salah satu sector andalan dalam rangka

pemasukan pendapatan daerah. Obyek wisata yang ada di kabupaten

karanganyar meliputi Taman hiburan, Pemandangan alam, pemandian air

panas, dan peninggalan sejarah. Selama tahun 2007 juml;ah pegunjung ke

seluruh obyek wisata mencapai 549.961 orang dengan obyek wisata yang

paling banyak dikunjungi adalah Grojogan Sewu di Tawangmangu sebanyak

348.461 orang, Air Terjun Jumok 67.779 orang, Taman Ria Balekambang di

Tawangmangu 33.200 orang dan Air Terjun Parangijo sebanyak 29.846 orang.

Selain obyek wisata tersebut, di kabupaten Karanganyar terdapat

Hotel Bintang 5 sebanyak 1 buah, Hotel Bintang 1-2 sebanyak 3 buah, Hotel

melati sebanyak 51 buah pada tahun 2007.

Page 59: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

43 

 

B. Gambaran Umum Mengenai Industri Pariwisata

1. Keadaaan dan Potensi Kepariwisataan

Pengembangan industri kepariwisataan di Kabupaten Daerah Tingkat

II Karanganyar mempunyai kedudukan dan potensi yang cukup kuat, dilihat

dari letak dan kondisi geografis kabupaten Karanganyar yang cukup

bervariasi, dari daerah pegunungan yang memiliki pemandangan alam yang

mempesona dan iklim yang relatif sejuk sampai dengan dataran rendah dengan

potensi alam yang cukup memikat terutama denga tersedianya sumber daya air

yang cukup melimpah.

2. Potensi Wisata Alam

Potensi – potensi wisata alam yang telah ada dan dilengkapi oleh

sarana penunjang obyek wisata (akses dan transportasi) yang berada di

kabupaten Karanganyar antara lain adalah :

a. Grojogan Sewu

Grojogan sewu adalah obyek wisata alam yang menyuguhkan

pemandangan alam air terjun alami setinggi kurang lebih 150 meter, yang

terletak di lingkup kecamatan Tawangmangu, 30 km dari pusat kota

Karanganyar, di lereng guung Lawu. Grojogan sewu juga merupakan

hutan wisata dengan fasilitas penunjang wisata yang cukup lengkap,

meliputi sarana rekreasi anak, MCK, tempat ibadah, warung makan, kolam

renang dan juga akses jalan dari lahan parkir sampai ke grojogan sewu

yang sudah tetata rapi.

Page 60: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

44 

 

Grojogan sewu merupakan obyek wisata alam andalan kabupaten

Karanganyar. Sarana transportasi yang ada dapat digunakan adalah

angkutan umum dari terminal bus Tawangmangu, sesampainya dilahan

parkir dilanjutkan dengan jalan kaki melewati jalan yang terbuat dari beton

yang menurun menuju lokasi.

b. Hutan Wisata Sekipan, Puncak Lawu, dan Pringgondani

merupakan tempat wisata alam berupa hutan lindung di lereng

gunung lawu, kawasan kecamatan Tawangmangu yang sering digunakan

untuk kegiatan wisata gunung seperti camping dan pendakian gunung

(puncak gunung Lawu). Khusus untuk Hutan Wisata pringgondani

didalamnya terdapat mata air yang sering digunakan sebagai tempat mandi

atau berendam.

Sama seperti Grojogan sewu, lokasi hutan wisata Sekipan dan

Pringgondani tersebut dapat dicapai dari terminal bus Tawangmangu

dengan angkutan umum atau kendaraan pribadi langsung sampai kawasan

hutan, sedangkan untuk hutan wisata puncak Lawu harus dilanjutkan

dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak menuju puncak gunung

Lawu, kawasan tersebut terletak kurang dari 2.000 m diatas permukaan

laut sehingga daerah tersebut cukup dingin (sebagai perbandingan,

Tawangmangu berada diketinggian 1.000 m diatas permukaan laut

sedangkan puncak Lawu memiliki ketinggian kurang lebih 3.000 m diatas

permukaan laut) antara puncak Lawu dan Kawasan hutan wisata puncak

Lawu terdapat padang rumput, lengkap dengan vegetasi bunga abadi

Page 61: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

45 

 

“Edelweis” yang cukup dikagumi dan menjadi pesona tersendiri bagi

kalangan pendaki karena termasuk vegetasi yang dilindungi.

c. Hutan Wisata Gunung Bromo

Kawasan wisata ini terletak kurang dari 5km sebelah timur laut kota

karanganyar, merupakan obyek wisata hutan dengan sarana penunjang

yang cukup lengkap, sering digunakan sebagai arena olahraga sepeda

santai atau sepeda gunungdan kegiatan pecinta alam. Menyuguhkan

pemandangan alam yang cukup indah, sebelah timur dapat dilihat

keindahan gunung lawu, sebelah barat daya menyajikan pemandangan

obyek wisata buatan waduk delingan.

Hutan wisata gunung bromo dapat dicapai dengan kendaraan pribadi

atau angkutan umum (minibus) jurusan Mojogedang langsung dari

terminal Bejen Karanganyar.

Potensi wisata alam yang cukup menarik di kabupaten Karanganyar,

terutama di kawasan lereng gunung Lawu , biasa dimanfaatkan untuk

pengembangan kegiatan-kegiatan ekonomis yang dapat meningkatkan

pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata, antara lain :

1) Pendakian Gunung

2) Camping/Perkemahan

3) Olahraga Bersepeda

4) Olahraga Otomotif

Page 62: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

46 

 

3. Wisata Budaya

Kabupaten Karanganyar juga mempunyai obyek wisata budaya yang

cukup menarik dan potensial untuk dikembangkan, meliputi cagar budaya

berupa candi dan situs bersejarah, antara lain adalah :

a. Candi Sukuh

Candi sukuh teletak kurang lebih 23 km sebelah timur kota

Karanganyar ke arah Tawangmangu. Berada di lingkup kecamatan

Ngargoyoso. Merupakan obyek wisata budaya candi hindu dengan

pemandangan alam yang indah, dilengkapi sarana penunjang wisata yang

cukup lengkap.

Dapat dicapai ari kota Karanganyar dengan menggunakan kendaraan

pribadi langsung menuju lokasi wisata atau dengan kendaraan umum yaitu

bus sampai terminal karangpandan dan dilanjutkan dengan angkutan

umum(colt diesel) ke lokasi wisata.

b. Candi Cetho

Terletak kurang lebih 30 km sebelah timur laut kota Karanganyar,

berada di lingkup kecamatan Jenawi dengan iklim yang sejuk. Sepanjang

perjalanan menuju candi akan melewati perkebunan teh yang

menyuguhkan pemandangan alam yang indah.

Sarana transportasi dapat menggunakan kendaraan pribadi langsung

menuju lokasi wisata, apabila menggunakan kendaran umum dapat dicapai

denga bus sampai ke terminal Karangpandan, dilanjutkan dengan minibus

Page 63: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

47 

 

arah Ngargoyoso. Setelah itu menuju lokasi harus dengan kendaraan carter

atau ojek karena belum ada kendaraan umum trayek yang menuju lokasi.

c. Obyek Wisata Ziarah Astana Mengadeg dan Girilayu

Terletak di lingkup kecamatan Matesih, 25 km sebelah timur kota

Karanganyar. Merupakan obyek wisata makam raja-raja istana

Mangkunegaran dengan iklim yang cukup sejuk dan pemandangan alam

yang cukup memikat.

Dapat dicapai dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum untuk

menuju lokasi wisata. Perjalanan dari kota Karanganyar hanya

membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai ke lokasi wisata.

4. Obyek Wisata Buatan

Kabupten Karanganyar juga memiliki obyek wisata buatan yang

cukup potensial untuk dikembangkan, terutama yang dikembangkan dari

sumberdaya air yang tersedia cukup melimpah di Kabupaten Karanganyar

baik berupa sumber air maupun mata air, obyek wisata tersebut antara lain

adalah : Taman Ria Balekambang

Terletak di kawasan wisata andalan kabupaten Karanganyar

(Tawangmangu) dengan sarana wisata yang cukup lengkap seperti kolam

renang, tempat bermain anak, rumah makan, sanggar lukis, kios bunga,

dan gardu pandang yang bisa untuk melihat pemandangan alam di

sekeliling lokasi wisata. Kawasan wisata ini dapat dicapai dengan

kendaraan pribadi atau kendaraan umum dari terminal Tawangmangu.

Page 64: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

48 

 

C. Deskripsi Data

Penelitian yang berjudul “Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karanganyar Januari 1997 – Desember

2007” ini menggunakan tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Tiga

variabel bebas tersebut yaitu jumlah wisatawan, arus kendaraan dan jumlah

kamar. Satu variabel terikatnya adalah pendapatan pariwisata. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan selama Januari 1997

sampai dengan Desember 2007, adapun deskripsi data tersebut adalah sebagai

berikut :

TABEL 4. 1. Deskripsi Data

Jumlah

Wisatawan

Arus

Kendaraan

Jumlah

Kamar Hotel

Pendapatan S.

Pariwisata Nilai Rata-rata

Nilai Tengah

Modus

Jumlah Data

49894,69

44637,50

44669,00

132

6553,90

5089,00

2049,00

132

890,45

866,00

469,00

132

29444082,65

18928259,50

100000000,00

132Sumber: hasil pengolahan data program SPSS 17.0

Deskripsi data di atas menunjukkan bahwa jumlah data (N) dalam

penelitian ini sebanyak 132. Berdasarkan deskripsi data di atas dapat

diketahui bahwa nilai rata-rata variabel jumlah wisatawan sebesar 49894,69;

nilai tengah sebesar 44637,50; modus sebesar 44669,00. Nilai rata-rata

variabel arus kendaraan sebesar 6553,90; nilai tengah sebesar 5089,00; dan

modus sebesar 2049,00. Nilai rata-rata variabel jumlah kamar sebesar 890,45;

Page 65: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

49 

 

nilai tengah sebesar 866,0000; dan modus sebesar 469,00. Nilai rata-rata

variabel pendapatan sektor pariwisata sebesar 29444082,65; nilai tengah

sebesar 18928259,50; dan modus sebesar 100000000,00.

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Tabel 4. 2. Korelasi Pearson

Korelasi Antar Variabel R Probabilitas

Jumlah Wisatawan – Arus Kendaraan

Jumlah Wisatawan – Jumlah Kamar Hotel

Jumlah Kamar Hotel – Arus Kendaraan

0,340**

-0,115

0,302**

0,000

0,190

0,000

** Taraf signifikasi 0,01

Uji multikolinearitas dilakukan dengan membandingkan hasil r2

koefisien antar variabel bebas dengan Koefisien determinasi (R2). Dari hasil

analisis seperti terlihat pada tabel di atas, maka dapat diketahui hasil r2

sebagai berikut:

Koefisien (r) jumlah wisatawan dan arus kendaraan = 0,340; r2 = 0,116

Koefisien (r) jumlah wisatawan dan jumlah kamar = -0,115; r2 = 0,013

Koefisien (r) jumlah arus kendaraan dan jumlah kamar = 0,302; r2 = 0,091

Besarnya R2 = 0,125 (R Square)

Dari hasil tersebut, maka besarnya r2 (0,116;, 0,016; 0,091) untuk

setiap koefisien korelasi antara variabel bebas lebih kecil dibandingkan

dengan harga R2 (0,125). Karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada

gejala multikolinieritas antar variabel bebas.

Page 66: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

50 

 

2. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4. 3. Regresi Variabel Independen terhadap Kuadrat Residu

Variabel Koefisien Regresi Probabilitas

Jumlah Wisatawan

Arus Kendaraan

Jumlah Kamar Hotel

38343897893,651

-91707507931,700

3851249184031,773

0,459

0,696

0,226

Sumber : hasil pengolahan data program SPSS 17.0

Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Park,

yaitu meregresikan variabel bebas dengan kuadrat dari residu. Hasil uji

heteroskedastisitas seperti terlihat pada tabel di atas menunjukkan besarnya t

hitung untuk setiap pengaruh variabel bebas terhadap residu kuadrat. Dari

hasil t hitung dapat diketahui memiliki signifikansi terendah 0,459 (jumlah

wisatawan), 0,696 (arus kendaraan), dan 0,226 (jumlah kamar). Karena harga

signifikansi > taraf signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada gejala

heteroskedastisitas pada data penelitian.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson.

Dari hasil analisis menunjukkan besarnya harga Durbin Watson tes sebesar

2,091. Hasil tersebut dibandingkan dengan harga DW tabel pada N = 132 dan

K = 3 dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh harga dL = 1,61 dan dU =

1,74. Dari tabel tersebut dapat disusun uji hipotesis sebagai berikut:

Page 67: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

51 

 

Tabel 4. 4. Hasil Durbin Watson

0 Tolak

Ho

dL ragu-

ragu

dU Terima

Ho

4-dU ragu-

ragu

4-dL Tolak

Ho

4

0 1,61 1,74 2,26 2,39 4

Dengan melakukan pengujian seperti tabel di atas, maka dapat

dilihat bahwa hasil DW tes sebesar 2,091 merupakan nilai yang terletak di

antara 1,74 (dU) dan 2,26 (4-dU) atau berada di daerah Ho diterima. Karena

nilai DW tes berada di daerah Ho diterima, maka disimpulkan bahwa tidak

terdapat gejala autokorelasi pada data hasil penelitian.

E. Hasil Analisis Data

1. Persamaan Regresi Linear Berganda jumlah wisatawan, arus kendaraan,

dan jumlah kamar terhadap Pendapatan Sektor Pariwisata

Persamaan regresi linear berganda yang diperoleh dari hasil analisis

pengaruh jumlah wisatawan, arus kendaraan, dan jumlah kamar terhadap

pendapatan sektor pariwisata yaitu:

Y = -22396541,026 + 438,027 JW + 544,185 AK + 29668,982 JKK

t = (-1,704) (2,514) (0,687) (2,778)

Prob = (0,091) (0,013) (0,493) (0,006)

Adjusted R square = 0,104 Fhit = 6,079 Probabilitas = 0,001

Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa tanda untuk masing-

masing koefisien variabel bebas adalah positif (+). Dengan demikian, ketiga

variabel bebas memberikan pengaruh positif terhadap pendapatan sektor

pariwisata.

Page 68: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

52 

 

2. Uji t

Tabel 4. 5. Uji t

Variabel Independen Koefisien

Regresi Probabilitas Kesimpulan

Jumlah Wisatawan 438,027 0,013 Signifikan pada α = 0,05

Arus Kendaraan 544,185 0,493 Tidak signifikan pada α = 0,05

Jumlah Kmr Hotel 29668,982 0,006 Signifikan pada α = 0,05

Sumber: hasil pengolahan data program SPSS 17.0

Tabel di atas menunjukkan harga t hitung untuk masing-masing

variabel bebas, yaitu harga yang menunjukkan korelasi parsial antara variabel

bebas dengan variabel terikat. Dari hasil di atas, dapat jelaskan sebagai

berikut:

a. t hitung untuk variabel jumlah wisatawan sebesar 2,514 dengan

signifikansi 0,013. Karena harga signifikansi 0,013 < taraf signifikansi

0,05, maka Ho ditolak. Karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh jumlah wisatawan secara parsial terhadap pendapatan sektor

pariwisata.

b. t hitung untuk variabel arus kendaraan sebesar 0,687 dengan

signifikansi 0,493. Karena harga signifikansi 0,493 > taraf signifikansi

0,05, maka Ho diterima. Karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat pengaruh arus kendaraan secara parsial terhadap pendapatan

sektor pariwisata.

Page 69: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

53 

 

c. t hitung untuk variabel jumlah kamar sebesar 2,778 dengan signifikansi

0,006. Karena harga signifikansi 0,006 < taraf signifikansi 0,05, maka

Ho ditolak. Karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

jumlah kamar secara parsial terhadap pendapatan sektor pariwisata.

3. Uji F

Uji F adalah uji untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh koefisien

variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. F

hitung untuk uji signifikansi korelasi ganda antara variabel jumlah wisatawan,

arus kendaraan dan jumlah kamar terhadap pendapatan sektor pariwisata

sebesar 6,079 dengan signifikansi 0,001. Karena harga signifikansi 0,001 <

taraf signifikansi 0,05, maka Ho ditolak. Karena itu dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh jumlah wisatawan, arus kendaraan dan jumlah kamar

secara simultan terhadap pendapatan sektor pariwisata.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Besarnya nilai Adjusted R square (koefisien determinasi) yaitu

sebesar 0,125. Besarnya koefisien determinasi tersebut menunjukkan

besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu sebesar

0,125 x 100% = 12,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel

jumlah wisatawan, arus kendaraan, dan jumlah kamar secara simultan mampu

memberikan kontribusi terhadap pendapatan sektor pariwisata sebesar 12,5%.

Jadi, kontribusi faktor lain yang mempengaruhi pendapatan sektor pariwisata

sebesar 78,5%.

Page 70: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

54 

 

Dari hasil uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 6,079 dengan

signifikansi 0,001. Karena harga signifikansi 0,001 < 0,05, maka Ho ditolak

dan Ha diterima.

F. Perkembangan Pendapatan Sektor Pariwisata

Untuk menghitung perkembangan pendapatan sektor pariwisata,

seperti yang dirumuskan pada hipotesis kedua , maka digunakan analisis

trend.

Yo = a + bX

Dimana:

Yo = Jumlah pendapatan pariwisata

a = Konstanta

b = Besar perubahan variabel Y yang terjadi pada setiap perubahan

satu unit variabel X

X = Tahun

Dari hasil analisis dapat diketahui nilai a sebesar 146463385,927

dengan tingkat probabilitas 0,105 dan nilai b sebesar 34477600,982 dengan

tingkat probabilitas 0,018. Berdasarkan hasil tersebut didapat persamaan:

Y = 146463385,927 + 34477600,982 X

Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa koefisien b memiliki

tanda positif, dengan nilai probabilitas < 0,05 yang berarti bahwa pendapatan

sektor pariwisata memiliki kecenderungan meningkat.

Page 71: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

55 

 

G. Kontribusi Pendapatan Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Untuk mengetahui prosentase kontribusi pendapatan sektor

pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah menggunakan rumus sebagai

berikut:

Kontribusi = Y

x100%

Dimana:

Ypar = Pendapatan Sektor Pariwisata

PAD = Pendapatan Asli Daerah

Tabel 4. 6. Perhitungan Kontribusi Pendapatan Pariwisata terhadap

Pendapatan Asli Daerah

Tahun Y Par PAD Kontribusi

1997 Rp. 297.447.220 Rp. 11.309.527.848 1,322

1998 Rp. 302.831.255 Rp. 12.661.690.380 1,346

1999 Rp. 197.443.375 Rp. 14.294.232.515 0,878

2000 Rp. 198.976.295 Rp. 16.946.367.080 0,884

2001 Rp. 278.281.700 Rp. 19.811.852.542 1,237

2002 Rp. 226.733.952 Rp. 22.497.807.067 1,008

2003 Rp. 235.723.678 Rp. 24.999.337.372 0,943

2004 Rp. 655.678.834 Rp. 29.485.072.925 2,224

2005 Rp. 363.492.739 Rp. 34.302.564.901 1,060

2006 Rp. 527.947.230 Rp. 46.101.961.954 1,145

2007 Rp. 602.062.632 Rp. 56.889.064.224 1,058

Sumber: data diolah

Page 72: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

56 

 

Dari hasil analisis perhitungan diatas dapat diketahui nilai a sebesar

1,147 dengan nilai probabilitas sebesar 0,002 dan nilai b sebesar 0,007

dengan nilai probabilitas 0,851.

Berdasarkan hasil tersebut didapat persamaan:

Y = 1,147 + 0,007 X

Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa koefisien variabel

pendapatan sektor pariwisata tehadap Pendapatan Asli Daerah bertanda

positif, tetapi dengan nilai probabilitas > 0,05 yang berarti tidak signifikan.

Hal ini berarti bahwa pendapatan asli daerah dari pendapatan sektor

pariwisata peningkatannya tidak signifikan.

H. Interpretasi Hasil Secara Ekonomi

Hasil analisis dan pembahasan diatas dapat diinterpretasikan secara ekonomi

bahwa kontribusi sektor pariwisata terhadap pendapatan asli daerah :

1. Pengaruh Jumlah Wisatawan terhadap Pendapatan Pariwisata

Hasil uji t menunjukkan bahwa taraf signifikansi jumlah wisatawan

sebesar 0,013. Taraf signifikansi ini kurang dari 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh jumlah wisatawan secara parsial

terhadap pendapatan sektor pariwisata. Wisatawan yang berkunjung ke

lokasi wisata akan dikenakan tiket masuk yang pada akhirnya hasil

penjualan tiket ini masuk dalam pendapatan pariwisata.

2. Pengaruh Arus Kendaraan terhadap Pendapatan Pariwisata

Arus kendaraan memiliki taraf signifikansi sebesar 0,493, karena

nilai taraf signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan

Page 73: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

57 

 

bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan

pariwisata.

3. Pengaruh Jumlah Kamar terhadap Pendapatan Pariwisata

Jumlah kamar memiliki taraf signifikansi sebesar 0,006, karena nilai

taraf signifikansinya kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh jumlah kamar yang signifikan terhadap pendapatan

pariwisata. Peningkatan jumlah kamar penginapan didasarkan atas

meningkatnya jumlah wisatawan yang menggunakan jasa penginapan

tersebut. Dengan banyaknya wisatawan yang menginap maka pajak dari

sewa kamar tersebut akan menambah pendapatan pariwisata.

4. Perkembangan pendapatan sektor pariwisata

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat dilihat

bahwa koefisien b memiliki nilai lebih besar dari nol, sehingga dapat

disimpulkan bahwa perkembangan pendapatan pariwisata menunjukkan

trend perkembangan yang meningkat. Dari analisis data diatas dapat

disimpulkan bahwa perkembangan pendapatan pariwisata mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut sebagai keberhasilan dari

pemerintah daerah dalam mengelola pariwisata di Kabupaten

Karanganyar. Dimana pemerintah daerah mampu meningkatkan

pelayanan, perbaikan dan peningkatan fasilitas publik dilingkungan obyek

wisata yang membuat daya tarik tersendiri untuk wisatawan. Karena salah

satu faktor pendukung dalam peningkatan pendapatan pariwisata yaitu

dengan meningkatnya jumlah wisatawan. Selain itu meningkatnya

Page 74: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

58 

 

pendapatan pariwisata juga disebabkan diselenggarakannya event-event

khusus yang menarik minat wisatawan, giatnya Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan mempromosikan potensi obyek wisata yang ada di Kabupaten

Karanganyar serta mengikuti pameran-pameran nasional, dan juga

pengelolaan tempat pariwisata yang semakin baik. Keadaan ini

memberikan gambaran bahwa perkembangan pendapatan Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar cukup baik.

Page 75: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

59 

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis serta pembahasan yang

telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat

diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1) Pengaruh Wisatawan terhadap Pendapatan Pariwisata

Berdasarkan hasil uji t diketahui nilai t hitung untuk variabel

jumlah wisatawan sebesar 2,514 dengan signifikansi 0,013. Karena

harga signifikansi 0,013 < taraf signifikansi 0,05, maka Ho ditolak.

Karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh jumlah

wisatawan secara parsial terhadap pendapatan sektor pariwisata. Hasil

uji t menunjukkan bahwa taraf signifikansi jumlah wisatawan sebesar

0,013. Taraf signifikansi ini kurang dari 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh jumlah wisatawan secara

parsial terhadap pendapatan sektor pariwisata.

2) Pengaruh Arus Kendaraan terhadap Pendapatan Pariwisata

Berdasarkan hasil uji t diketahui nilai t hitung untuk variabel arus

kendaraan t hitung sebesar 0,687 dengan signifikansi 0,493. Karena

harga signifikansi 0,493 > taraf signifikansi 0,05, maka Ho diterima.

Karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh arus

kendaraan secara parsial terhadap pendapatan sektor pariwisata.

Page 76: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

60 

 

3) Pengaruh Jumlah Kamar terhadap Pendapatan Pariwisata

Berdasarkan hasil uji t diketahui nilai t hitung untuk variabel

jumlah kamar sebesar t hitung sebesar 2,778 dengan signifikansi

0,006. Karena harga signifikansi 0,006 < taraf signifikansi 0,05, maka

Ho ditolak. Jumlah kamar memiliki taraf signifikansi sebesar 0,006,

karena nilai taraf signifikansinya kurang dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh jumlah kamar yang signifikan

terhadap pendapatan pariwisata. Peningkatan jumlah kamar

penginapan didasarkan atas meningkatnya jumlah wisatawan yang

menggunakan jasa penginapan tersebut.

4) Perkembangan pendapatan sektor pariwisata

Dari hasil pengujian hipotesis II dapat dilihat bahwa masing-

masing koefisien b memiliki nilai lebih besar dari 0 (nol). Karena

harga b > 0, maka perkembangan hubungan antara Y dan X adalah

naik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perkembangan pendapatan

pariwisata menunjukkan trend perkembangan yang meningkat.

5) Kontribusi Pendapatan Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat dilihat

bahwa nilai koefisien variabel pendapatan sektor pariwisata terhadap

pendapatan asli daerah bertanda positif. Hal ini berarti bahwa

pendapatan asli daerah dari pendapatan sektor pariwisata memiliki

kecenderungan meningkat.

Page 77: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

61 

 

B. Saran

Dari hasil kesimpulan di depan dapat dikemukakan saran-saran

sebagai berikut :

1) Wisatawan baik lokal maupun mancanegara memberikan pengaruh

yang baik bagi pendapatan pariwisata, maka pelayanan bagi mereka

para wisatawan dan calon wisatawan haruslah diperhatikan. Hal yang

dapat dilakukan :

a. Pemerintah melalui dinas pariwisata dalam hal ini dapat

memperbaiki atau menambah kelebihan dan kekhasan objek wisata

yang bertujuan menarik perhatian calon wisatawan untuk datang ke

objek wisata serta membuat wisatawan yang telah berkunjung ingin

kembali lagi pada waktu mendatang.

b. Pemerintah dan dibantu pihak swasta memasarkan keindahan objek

wisata dan kelebihan fasilitas pendukungnya ke masyarakat baik

dalam kabupaten karanganyar maupun luar karanganyar melalui

media elektronik dan media masa.

c. Mempermudah akses menuju objek wisata dan menambah fasilitas

pendukung di dalam objek wisata.

2) Pemerintah daerah dapat menambah perhatiannya pada program-

program pariwisata tiap tahunnya, karena perkembangan pendapatan

yang menunjukkan peningkatan dari bulan ke bulan tiap tahunnya.

Page 78: KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP … · beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis. 6. ... BAB II TELAAH PUSTAKA A.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

62 

 

3) Perlu variabel lain untuk menjelaskan pendapatan pariwisata secara

teliti pada penelitian selanjutnya.